bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. bab iv.pdfsehingga siswa...

57
68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengembangan Produk Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis pemecahan masalah yang mengacu learning trajectory dan berorientasi pada kemampuan pemecahan masalah dikembangkan menurut model ADDIE yang terdiri dari Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation. Penjabaran dari masing-masing tahapan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut. a. Tahap Analisis (Analysis) Tahap analisis ini dilakukan untuk memeroleh data-data awal baik yang didapatkan dari lapangan maupun melalui sumber bacaan. Selain itu, tahap analisis digunakan untuk mengetahui harapan serta pemilihan alternatif penyelesaian masalah dalam penyusunan perangkat pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan tiga analisis yaitu analisis kompetensi, analisis karakteristik siswa dan analisis instruksional (analisis pembelajaran) yang dijabarkan sebagai berikut. 1) Analisis Kompetensi Kompetensi yang digunakan mengacu pada kurikulum 2013 yang terdiri dari kompetensi inti dan kompetensi dasar. Selanjutnya dikembangkan menjadi indikator pembelajaran yang dijabarkan sebagai berikut.

Upload: lamkhuong

Post on 01-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

68

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Pengembangan Produk

Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis pemecahan masalah yang

mengacu learning trajectory dan berorientasi pada kemampuan pemecahan

masalah dikembangkan menurut model ADDIE yang terdiri dari Analysis, Design,

Development, Implementation dan Evaluation. Penjabaran dari masing-masing

tahapan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.

a. Tahap Analisis (Analysis)

Tahap analisis ini dilakukan untuk memeroleh data-data awal baik yang

didapatkan dari lapangan maupun melalui sumber bacaan. Selain itu, tahap

analisis digunakan untuk mengetahui harapan serta pemilihan alternatif

penyelesaian masalah dalam penyusunan perangkat pembelajaran. Pada tahap

ini dilakukan tiga analisis yaitu analisis kompetensi, analisis karakteristik siswa

dan analisis instruksional (analisis pembelajaran) yang dijabarkan sebagai

berikut.

1) Analisis Kompetensi

Kompetensi yang digunakan mengacu pada kurikulum 2013 yang terdiri

dari kompetensi inti dan kompetensi dasar. Selanjutnya dikembangkan

menjadi indikator pembelajaran yang dijabarkan sebagai berikut.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

69

a) Kompetensi Inti

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian

tampak mata.

4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah

abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain

yang sama dalam sudut pandang/teori.

b) Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran

Tabel 12. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator

3.6. Menjelaskan dan

membuktikan teorema

Pythagoras dan tripel

Pythagoras

3.6.1. Menjelaskan dan merumuskan

teorema Pythagoras

3.6.2. Menghitung panjang salah satu

sisi segitiga siku-siku jika panjang

kedua sisi yang lain diketahui

3.6.3. Menentukan jenis segitiga jika

diketahui panjang ketiga sisi-sisinya.

3.6.4. Menentukan kelompok tiga

bilangan yang merupakan tripel

Pythagoras

3.6.5. Menghitung panjang sisi

segitiga siku-siku menggunakan

perbandingan sisi-sisi segitiga siku-

siku khusus (salah satu sudutnya 30°,

45°, atau 60°)

4.6. Menyelesaikan masalah

yang berkaitan dengan

teorema Pythagoras dan tripel

Pythagoras

4.6.1. Menggunakan teorema

Pythagoras untuk menyelesaikan

masalah dalam kehidupan nyata

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

70

2) Analisis Karakteristik Siswa

Analisis karakteristik siswa digunakan untuk proses penyusunan LKS

sehingga sesuai dengan tingkat kemampuan penalaran dan keterampilan

anak di sekolah. Peneliti memeroleh data mengenai karakter siswa melalui

observasi pembelajaran di kelas. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran

di kelas, proses kegiatan belajar menggunakan slide power point sebagai

media guru untuk mengajar. Penggunaan slide power point tersebut kurang

memerhatikan aktivitas siswa dalam menemukan suatu konsep atau

menyelesaikan permasalahan dengan baik. Meskipun demikian, siswa SMP

N 1 Mlati aktif ketika proses pembelajaran berlangsung yang ditunjukkan

dengan banyaknya pertanyaan yang siswa ajukan serta keaktifan siswa

dalam menjawab soal-soal yang diberikan guru.

Di sisi lain, soal-soal yang diberikan sebatas penerapan rumus,

sehingga siswa dengan mudah untuk menjawabnya. Sehingga ketika

diberikan soal yang melatih keterampilan memecahkan suatu masalah yang

tidak secara langsung menerapkan rumus, siswa belum dapat

menyelesaikan dengan baik. Kemampuan pemecahan masalah siswa dinilai

masih sangat kurang ketika dihadapkan dengan masalah yang harus

membutuhkan pemahaman terlebih dahulu.

Siswa SMP kelas VIII berada pada tahap operasional formal, artinya

anak sudah mampu menuliskan masalah matematika menggunakan simbol

atau notasi maupun model matematika yang menggambarkan suatu

permasalahan. Penggunaan simbol atau menggambarkan model merupakan

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

71

salah satu indikator dari kemampuan pemecahan masalah. Oleh karena itu,

perlunya soal-soal yang dapat melatih keterampilan pemecahan siswa.

Berdasarkan pemasalahan tersebut akan dikembangkan suatu perangkat

pembelajaran berupa LKS Matematika berbasis pendekatan pemecahan

masalah yang dapat memfasilitasi siswa dalam menyelesaikan suatu

persoalan matematika.

3) Analisis Instruksional (Analisis Pembelajaran)

Analisis instruksional diperoleh melalui observasi di kelas. Hasil yang

didapatkan yaitu pembelajaran yang dilakukan mengacu pada buku paket

yang berisi teori serta LKS yang berupa soal-soal. Proses pembelajaran juga

tergolong teacher-centered artinya pembelajaran yang terpusat pada guru.

Sehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan

belajar karena hanya memusatkan perhatian pada guru ketika menjelaskan.

Ketika mempelajari suatu konsep matematika, siswa lebih mendengarkan

apa yang disampaikan oleh guru baik itu merupakan penjelasan konsep yang

dipelajari maupun contoh soal yang diberikan. Meskipun demikian, siswa

juga tergolong aktif bertanya dan menjawab ketika guru memberikan umpan

pertanyaan maupun persoalan kepada siswa.

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar tidak memberikan

aktivitas-aktivitas yang cukup bagi siswa dalam mempelajari suatu konsep.

Selain itu, guru tidak begitu memerhatikan cara berpikir atau cara siswa

dalam belajar karena guru hanya terfokus pada penjelasan materi kepada

siswa. Sehingga lintasan belajar (learning trajectory) siswa disini tidak

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

72

begitu diperhatikan. Untuk itu, perlu dikembangkan pula RPP dan LKS

Matematika berbasis pendekatan pemecahan masalah yang mengacu pada

learning trajectory yang memberikan fasilitas siswa maupun guru untuk

mempermudah dalam pengajaran.

b. Tahap Desain (Design)

Pada tahap ini dilakukan perancangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan

LKS yang dijabarkan sebagai berikut.

1) Penyusunan Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Berdasarkan rumusan KI, KD dan indikator, disusunlah enam RPP untuk 6

pertemuan. Setiap pertemuan membutuhkan waktu 2×40 menit sehingga

total waktu yang diperlukan sebanyak 12×40 menit atau 12 jam pelajaran.

Pada tahap perancangan RPP diperoleh hasil sebagai berikut:

a) Menentukan kolom identitas yang meliputi nama satuan pendidikan,

mata pelajaran, kelas, semester, alokasi waktu yang mencantumkan

jumlah pertemuan.

b) Menuliskan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Indikator

Pembelajaran serta Tujuan Pembelajaran

c) Menentukan skema pembelajaran

Skema pembelajaran berisi alur belajar siswa yang terdiri dari materi

apersepsi, materi yang akan diajarkan serta materi yang akan datang.

Skema ini memudahkan guru untuk memberikan pembelajaran kepada

siswa.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

73

d) Menentukan materi pembelajaran

e) Penentuan metode pembelajaran yang menggunakan model

pembelajaran pemecahan masalah, pendekatan saintifik dan mengacu

pada learning trajectory.

f) Menentukan Media Pembelajaran /Alat, Bahan dan Sumber Belajar

g) Menentukan kegiatan pembelajaran

Hypothetical learning trajectory sebagai salah satu hal yang

diperlukan dalam pembelajaran dicantumkan dalam RPP pada bagian

kegiatan pembelajaran. Seperti yang telah dikatakan oleh Simon

(1995:136) bahwa hypothetical learning trajectory memuat tiga

komponen yaitu tujuan pembelajaran, aktivitas pembelajaran dan proses

hipotesis belajar. Berdasarkan analisis instruksional, guru tidak

mementingkan aktivitas pembelajaran serta hipotesis bagaimana siswa

berpikir dan belajar terhadap suatu materi tertentu. Oleh karena itu, pada

bagian kegiatan pembelajaran RPP dituliskan kegiatan siswa dalam

mempelajari suatu konsep/materi dan dugaan-dugaan jawaban/kegiatan

siswa yang akan dilakukan. Selain itu, diberikan pula motivasi guru atau

dukungan guru dalam memfasilitasi kegiatan pembelajaran.

h) Teknik Penilaian

Penilaian terdiri dari penilaian keterampilan dan penilaian

pengetahuan. Penilaian keterampilan menggunakan jurnal keterampilan

sikap sedangkan untuk penilaian pengetahuan menggunakan tes hasil

belajar siswa yang berbentuk soal uraian. Soal uraian dipilih untuk

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

74

melatih ketrampilan siswa dalam memecahkan suatu masalah

matematika dan mengukur pemahaman siswa.

2) Penyusunan Rancangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Pada proses penyusunan rancangan LKS menghasilkan sebagai berikut.

a) Kerangka LKS

LKS terbagi atas tiga bagian yaitu bagian awal, bagian inti dan

bagian akhir/penutup. Pada bagian awal terdiri dari:

(1) Halaman sampul

(2) Halaman identitas pemilik LKS

(3) Halaman identitas LKS

(4) Kata pengantar

(5) Daftar isi

Bagian inti LKS berupa kegiatan-kegiatan maupun soal-soal

pemecahan masalah yang disusun sesuai pendekatan pemecahan

masalah dan mengacu pada learning trajectory. Pada bagian inti LKS

terdiri atas 6 LKS untuk 6 pertemuan. Masing-masing LKS terdiri atas

KD, indikator, tujuan pembelajaran dan petunjuk pengerjaan LKS.

Selanjutnya untuk memulai kegiatan pembelajaran diberikan apersepsi

yang dilanjutkan ke masalah yang dapat diselesaikan setelah melakukan

kegiatan penemuan konsep. Diberikan pula uji pemahaman untuk

menilai kemampuan siswa dalam memahami suatu materi yang sedang

dipelajari. Kolom refleksi juga diberikan pada akhir LKS sebagai tempat

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

75

penulisan kesimpulan maupun refleksi pembelajaran. Bagian

akhir/penutup LKS merupakan daftar pustaka yang berisi sumber

referensi yang digunakan untuk menyusun LKS.

b) Sumber Referensi LKS

LKS berbasis pemecahan masalah yang mengacu learning

trajectory disusun berdasarkan sumber referensi tentang teorema

Pythagoras baik berupa materi maupun rujukan soal. Berikut ini

referensi yang digunakan dalam penyusunan LKS:

(1) As’ari, A. dkk. 2015. Buku Siswa Matematika SMP Kelas VIII

Semester 1. Jakarta: Kemdikbud.

(2) Nuharini, D. & Wahyuni, T. 2008. Matematika Konsep dan

Aplikasinya Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional.

(3) Adinawan, C. & Sugijono. 2007. Matematika 2A Untuk SMP Kelas

VIII. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

(4) Siswono, T.Y.E. & Lastiningsih, N. 2007. Matematika SMP dan

MTs untuk Kelas VIII. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

3) Penyusunan Rancangan Instrumen Penelitian

Pada proses ini dihasilkan kisi-kisi dan deskripsi kisi-kisi dari lembar

penilaian RPP dan LKS, angket respon siswa, angket respon guru dan soal

tes kemampuan pemecahan masalah.

a) Lembar penilaian RPP

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

76

Lembar penilaian RPP disusun berdasarkan pedoman ketersediaan

komponen RPP berdasarkan Permendiknas yang dilengkapi dengan

pengembangan RPP berbasis pemecahan masalah dan mengacu pada

learning trajectory. Berikut ini merupakan komponen lembar penilaian

RPP serta jumlah butir penilaian tiap komponen.

Tabel 13. Komponen Penilaian RPP dan Banyak Butir

Aspek Penilaian Indikator Penilaian Banyak

butir

I. Identitas

Sekolah

A. Kejelasan identitas 5

B. Kelengkapan identitas 4

II. Rumusan

Tujuan

Pembelajaran

C. Kejelasan rumusan tujuan

dengan SK dan KD

3

III. Materi pokok D. Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

1

E. Kesesuaian dengan

kemampuan dan kebutuhan

siswa

1

IV. Alokasi waktu F. Ketepatan alokasi waktu 1

V. Metode

Pembelajaran

G. Kesesuaian pendekatan dan

model pembelajaran dengan

tujuan pembelajaran

2

H. Kesesuaian pendekatan dan

model pembelajaran dengan

karakteristik siswa

2

VI. Media dan

sumber

belajar

I. Kesesuaian media yang

digunakan dengan tujuan

pembelajaran

1

J. Kesesuaian sumber belajar

dengan tujuan pembelajaran

2

VII. Langkah-

langkah

kegiatan

pembelajaran

K. Kesesuaian dengan standar

proses

16

VIII. Penilaian L. Kesesuaian teknik penilaian

dengan tujuan pembelajaran

2

M. Keberadaan dan kejelasan

prosedur penilaian

2

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

77

Kisi-kisi lembar penilaian RPP dapat dilihat secara detail pada

Lampiran A.1, deskripsi penilaian RPP dapat dilihat pada Lampiran

A.2, dan lembar penilaian RPP dapat dilihat pada Lampiran A.3.

b) Lembar Penilaian LKS

Lembar penilaian LKS disusun berdasarkan syarat-syarat LKS

yang baik menurut Darmojo dan Kaligis (1992:42-45) dilengkapi

dengan penilaian berdasarkan pengembangan LKS berbasis pemecahan

masalah dan mengacu learning trajectory. Berikut ini komponen lembar

penilaian LKS serta jumlah butir penilaian tiap komponen.

Tabel 14. Komponen Penilaian LKS dan Banyak Butir

Aspek Penilaian Banyak

Butir

I. Kesesuaian dengan syarat didaktik 4

II. Kesesuaian dengan syarat konstruksi 6

III. Kesesuaian materi/isi 6

IV. Kesesuaian LKS berbasis pendekatan

pemecahan masalah mengacu pada learning

trajectory

12

V. Kesesuaian dengan syarat teknis 15

Kisi-kisi lembar penilaian LKS dapat dilihat secara detail pada

Lampiran A.4, deskripsi penilaian LKS dapat dilihat pada Lampiran

A.5, dan lembar penilaian LKS dapat dilihat pada Lampiran A.6.

c) Angket Respon Siswa

Berikut ini merupakan komponen serta jumlah butir penilaian yang

terdapat pada angket respon siswa.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

78

Tabel 15. Komponen dan Banyak Butir pada Angket Respon Siswa

No. Aspek Banyak butir

1. Ketepatan penggunaan bahasa 3

2. Materi/Isi LKS 6

3. Penggunaan LKS dalam

pembelajaran

3

4. Kemenarikan 3

Total 15

Kisi-kisi dan angket respon siswa secara lebih detail dapat dilihat pada

Lampiran A.7. dan A.8.

d) Angket Respon Guru

Penyusunan angket respon guru dimulai dengan menuliskan komponen

beserta butir penilaian yang menilai perangkat yang sudah

dikembangkan. Kisi-kisi dan angket respon guru secara detail dapat

dilihat pada Lampiran A.10. dan A.11

e) Soal tes kemampuan pemecahan masalah

Kisi-kisi soal tes hasil belajar berupa tes kemampuan pemecahan

masalah dibuat dengan memuat seluruh indikator pembelajaran dan

mencakup semua materi yang dipelajari. Soal tes kemampuan

pemecahan masalah juga dibuat menurut indikator kemampuan

pemecahan masalah. Soal yang dibuat sebanyak 6 soal yang berbentuk

uraian. Secara lebih detail, kisi-kisi soal tes kemampuan pemecahan

masalah dapat dilihat pada Lampiran A.13.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

79

c. Tahap Pengembangan (Development)

Draft perangkat pembelajaran dikembangan sesuai dengan kerangka awal

yang telah dirancang sebelumnya. Perangkat pembelajaran baik RPP maupun

LKS berbentuk media cetak. RPP yang dikembangkan sebanyak 6 RPP. LKS

yang dikembangkan juga sebanyak 6 LKS.

Pada tahap ini terdapat 4 kegiatan utama yaitu penyusunan RPP dan LKS,

penyusunan instrumen penelitian, validasi perangkat pembelajaran dan revisi

perangkat pembelajaran. Masing-masing kegiatan diuraikan sebagai berikut.

1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Proses yang dilalui dalam penyusunan RPP ini sebagai berikut.

a) Menuliskan Identitas RPP

Identitas RPP yang dituliskan meliputi nama satuan pendidikan, mata

pelajaran, kelas, semester, alokasi waktu yang mencantumkan jumlah

pertemuan. Berikut merupakan tampilan dari kolom identitas RPP.

Gambar 8. Tampilan Kolom Identitas RPP

b) Menuliskan Kompetensi Inti

Berisi uraian mengenai kompetensi inti yang telah ditetapkan pada

kurikulum 2013.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

80

c) Menuliskan Kompetensi Dasar dan Mengembangkan Indikator

Berisi uraian mengenai kompetensi dasar yang dijabarkan dari

kompetensi inti kemudian dikembangkan lagi menjadi indikator-

indikator pembelajaran. Kompetensi dasar dan indikator sudah tertera

pada Tabel 16. Kompetensi dasar dan indikator pada tiap-tiap RPP

sebagai berikut.

Tabel 16. Kompetensi Dasar dan Indikator pada Tiap RPP

RPP

ke- Kompetensi Dasar Indikator

1 3.6. Menjelaskan dan

membuktikan teorema

Pythagoras dan tripel

Pythagoras

3.6.1. Menjelaskan dan

merumuskan teorema Pythagoras

2 3.6.2. Menghitung panjang salah

satu sisi segitiga siku-siku jika

panjang kedua sisi yang lain

diketahui

3 3.6.3. Menentukan jenis segitiga

jika diketahui panjang ketiga sisi-

sisinya.

4 3.6.4. Menentukan kelompok tiga

bilangan yang merupakan tripel

Pythagoras

5 3.6.5. Menghitung panjang sisi

segitiga siku-siku menggunakan

perbandingan sisi-sisi segitiga

siku-siku khusus (salah satu

sudutnya 30°, 45°, atau 60°)

6 4.6. Menyelesaikan masalah

yang berkaitan dengan

teorema Pythagoras dan tripel

Pythagoras

4.6.1. Menggunakan teorema

Pythagoras untuk menyelesaikan

masalah dalam kehidupan nyata

d) Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran merupakan capaian pembelajaran yang

diharapkan sesuai indikator pembelajaran yang telah dikembangkan.

Berikut ini merupakan tujuan pembelajaran dari masing-masing RPP.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

81

Tabel 17. Tujuan Pembelajaran Pada Tiap RPP

RPP

ke- Tujuan Pembelajaran

1 Siswa mampu menjelaskan dan merumuskan teorema

Pythagoras

2 Siswa mampu menghitung panjang salah satu sisi segitiga

siku-siku jika panjang kedua sisi yang lain diketahui

3 Siswa mampu menentukan jenis segitiga jika diketahui

panjang ketiga sisi-sisinya.

4 Siswa mampu menentukan kelompok tiga bilangan yang

merupakan tripel Pythagoras

5 Siswa mampu menghitung panjang sisi segitiga siku-siku

menggunakan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku

khusus (salah satu sudutnya 30°, 45°, atau 60°)

6 Siswa mampu menggunakan teorema Pythagoras untuk

menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata

e) Membuat Skema Pembelajaran

Berikut ini merupakan skema pembelajaran pada tiap-tiap RPP.

Tabel 18. Skema Pembelajaran Pada Tiap RPP

RPP Skema Pembelajaran

1

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

82

RPP Skema Pembelajaran

2

3

4

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

83

RPP Skema Pembelajaran

5

6

f) Menentukan Materi Pembelajaran

Berisi uraian mengenai materi teorema Pythagoras yang disampaikan

setiap pertemuan, baik berupa teori maupun contoh-contoh soal.

Uraian materi tersebut sebagai pedoman guru untuk menyiapkan

pembelajaran di kelas. Berikut ini materi yang disajikan pada tiap

RPP.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

84

Tabel 19. Materi yang Disajikan pada Tiap RPP

RPP

ke- Materi

1 Konsep Pythagoras

2 Menghitung panjang salah satu sisi segitiga siku-siku

jika kedua panjang sisi yang lain diketahui

3 Menentukan jenis segitiga berdasarkan sudut

4 Tripel Pythagoras

5 Perbandingan sisi-sisi pada segitiga siku-siku khusus

(salah satu sudutnya 30°, 45° atau 60°)

6 Menggunakan teorema Pythagoras dalam kehidupan

sehari-hari

g) Menentukan Media Pembelajaran /Alat, Bahan dan Sumber Belajar

Media pembelajaran yang digunakan adalah laptop, LCD serta

alat tulis. Sedangkan untuk bahan belajar menggunakan LKS berbasis

pemecahan masalah. Secara keseluruhan, pada setiap pertemuan

menggunakan acuan sumber belajar yang sama yaitu:

1. Buku Siswa: Abdurrahman As’ari, dkk. 2015. Matematika SMP

Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Kemdikbud.

2. Buku Guru: Abdurrahman As’ari, dkk. 2015. Matematika SMP

Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Kemdikbud.

3. Nuharini, D. & Wahyuni, Tri. 2008. Matematika Konsep dan

Aplikasinya Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Pada pembelajaran menggunakan slide power point sebagai media

pembelajaran untuk mendukung proses belajar mengajar dan masing-

masing pertemuan disiapkan slide presentasi materi/kegiatan sesuai

LKS yang dikembangkan.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

85

h) Menentukan Metode Pembelajaran

Model pembelajaran menggunakan pendekatan pemecahan masalah

sedangkan metode yang digunakan adalah saintifik. Untuk strategi

pembelajaran menggunakan diskusi dan tanya jawab.

i) Menyusun Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti dan

penutup. Kegiatan pendahuluan meliputi:

1) Penyiapan siswa dalam mengikuti pelajaran

2) Membuka kelas

3) Pemberian motivasi dalam belajar

4) Penyampaian tujuan pembelajaran

5) Penyampaian apersepsi

Berikut ini merupakan tampilan kegiatan pendahuluan yang

terdapat pada RPP.

Gambar 9. Tampilan Kegiatan Pendahuluan pada RPP

Pada kegiatan inti berisikan langkah-langkah pembelajaran yang

akan dilakukan oleh guru dengan menggunakan model pembelajaran

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

86

berbasis pemecahan masalah dan mengacu learning trajectory,

kegiatan inti meliputi kegiatan siswa maupun guru dalam

pembelajaran. Siswa dituntut lebih banyak berperan dalam proses

belajar, sedangkan guru bertugas sebagai fasilitator dalam belajar.

Menurut analisis instruksional, siswa yang harus berperan pokok

dalam pembelajaran, bukan berpusat pada guru terus menerus. Pada

kegiatan inti diberikan pula dugaan cara berpikir siswa dalam

mempelajari suatu konsep. Berikut ini merupakan tampilan dari

kegiatan inti yang terdapat pada RPP.

Gambar 10. Tampilan Kegiatan Inti pada RPP

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

87

Pada kegiatan inti dijelaskan secara detail tahapan proses

pembelajaran baik menurut model pemecahan masalah maupun

pendekatan 5M sesuai kurikulum 2013. Sedangkan pada akhir

kegiatan pembelajaran terdapat kegiatan penutup yang berisi kegiatan

refleksi pembelajaran serta penyampaian materi yang akan dipelajari.

Berikut ini tampilan dari kegiatan penutup yang terdapat pada RPP.

Gambar 11. Tampilan Kegiatan Penutup pada RPP

j) Menentukan Teknik Penilaian

Teknik penilaian yang digunakan yaitu teknik penilaian sikap dan

pengetahuan. Teknik penilaian sikap menggunakan jurnal penilaian

sikap sedangkan teknik penilaian pengetahuan berupa soal uraian

sesuai kisi-sisi. Berikut merupakan tampilan dari teknik penilaian

pada RPP.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

88

Gambar 12. Tampilan Teknik Penilaian Sikap pada RPP

Gambar 13. Tampilan Teknik Penilaian Pengetahuan pada RPP

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

89

2) Penyusunan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Penyusunan Lembar Kerja Siswa berawal dari penyusunan kerangka

(outline) LKS yang menggambarkan keseluruhan isi materi di LKS dan

urutan penyajian. Proses penyusunan LKS menghasilkan sebagai berikut.

a) Bagian Awal

(1) Halaman sampul LKS

Halaman sampul LKS memuat judul, materi ajar, identitas penulis,

logo K-13 dan instansi penulis, kelas dan semester. Tampilan

halaman sampul LKS yang dikembangkan sebagai berikut.

Gambar 14. Tampilan Halaman Sampul LKS

(2) Halaman identitas pemilik LKS

Berisi identitas siswa pemilik LKS dan instansi penulis LKS.

Tampilan halaman identitas pemilik LKS yang dikembangkan

sebagai berikut.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

90

Gambar 15. Tampilan Halaman Identitas Pemilik LKS

(3) Halaman identitas LKS

Berisi struktur penyusun LKS mulai dari penulis, pembimbing,

validator, desain sampul dan layout. Berikut merupakan tampilan

dari halaman identitas LKS.

Gambar 16. Tampilan Halaman Identitas LKS

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

91

(4) Kata pengantar

Kata pengantar berisi ucapan syukur, kegunaan LKS yang

dikembangkan serta berisi motivasi kepada para pembaca (siswa)

dalam belajar matematika. Kata pengantar yang dikembangkan

tertera pada Gambar 17.

Gambar 17. Kata Pengantar LKS

(5) Daftar isi

Daftar isi berisi bagian-bagian dari LKS beserta nomor halamannya

yang memudahkan siswa dalam mencari materi yang diinginkan.

Tampilan daftar isi dapat dilihat pada Gambar 18. berikut.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

92

Gambar 18. Tampilan Daftar isi

b) Bagian Inti

Lembar Kegiatan Siswa yang dikembangkan sebanyak 6 LKS

dimana masing-masing LKS digunakan untuk satu pertemuan. Pada

lembar kegiatan terdiri dari kompetensi dasar dan indikator, tujuan

pembelajaran, petunjuk umum penggunaan LKS, dan kegiatan siswa.

Gambar 19. Tampilan Halaman Awal LKS

Judul LKS

Tujuan

pembelajaran

KD dan

indikator

Petunjuk

umum

penggunaan

LKS

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

93

Gambaran dari isi tiap LKS dapat diuraikan sebagai berikut.

(1) LKS 1 membahas penemuan konsep Pythagoras. Siswa

melakukan kegiatan penemuan konsep Pythagoras melalui

percobaan. Diberikan suatu peraga yang berupa segitiga siku-siku

dengan bangun persegi pada masing-masing sisi segitiga. Siswa

diminta untuk menutupi bangun persegi yang terdapat pada sisi

miring dengan menggunakan potongan papan penyusun dari

bangun persegi yang ada pada sisi siku-siku segitiga. Melalui

kegiatan tersebut siswa akan menemukan konsep bahwa kuadrat

sisi miring suatu segitiga merupakan jumlah kuadrat dari sisi siku-

siku segitiga.

(2) LKS 2 membahas mengenai cara menghitung salah satu panjang

sisi segitiga siku-siku jika diketahui kedua sisi yang lain. LKS

berisi latihan soal berupa pemahaman soal pada kehidupan sehari-

hari yang dapat diselesaikan menggunakan teorema Pythagoras.

(3) LKS 3 membahas bagaimana cara menentukan jenis suatu segitiga

dilihat dari sudut-sudutnya jika diketahui panjang sisi dari segitiga

tersebut. Siswa akan melakukan kegiatan mengukur panjang sisi

dari segitiga lancip, siku-siku maupun tumpul. Kemudian siswa

membandingkan kuadrat dari sisi terpanjang dengan kuadrat dari

kedua sisi yang lain. Dengan menggunakan konsep Pythagoras

siswa dapat mengetahui bagaimana cara menentukan jenis dari

segitiga tersebut.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

94

(4) LKS 4 membahas mengenai tripel Pythagoras. Siswa diminta untuk

menentukan kelompok tiga bilangan yang merupakan tripel

Pythagoras yaitu kelompok tiga bilangan yang memenuhi teorema

Pythagoras.

(5) LKS 5 membahas perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku khusus

(salah satu sudutnya 30°, 45°, atau 60°). Siswa melakukan kegiatan

untuk mengetahui perbandingan sisi tersebut yang diperoleh

melalui segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga sama sisi. LKS

terdapat kegiatan siswa untuk menemukan konsep perbandingan

sisi dengan menggunakan teorema Pythagoras.

(6) LKS 6 membahas penggunaan teorema Pythagoras pada

permasalahan kehidupan nyata. LKS 6 berisi permasalahan-

permasalahan yang membutuhkan pemahaman yang lebih.

LKS disusun dengan berbasis pendekatan pemecahan masalah.

Siswa diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan dengan melalui

4 tahapan pemecahan masalah yaitu memahami masalah,

merencanakan strategi penyelesaian, melaksanakan strategi dan

memeriksa kembali jawaban. Berikut merupakan tampilan dari LKS

dengan menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

95

Gambar 20. Tampilan Langkah-langkah Pemecahan Masalah pada

LKS

LKS juga dibuat mengikuti alur belajar siswa (learning trajectory)

yang ditandai dengan adanya tujuan pembelajaran setiap LKS

kemudian materi prasyarat dan aktivitas-aktivitas siswa dalam

menemukan suatu konsep. Berikut merupakan tampilan LKS yang

mengacu pada learning trajectory.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

96

Gambar 21. Tampilan LKS yang Mengacu Pada Learning Trajectory

Pada lembar kegiatan siswa diawali dengan materi prasyarat

kemudian siswa akan dihadapkan dengan suatu persoalan untuk

memancing rasa penasaran siswa dalam menjawab.

Tujuan

pembelajaran

Materi prasyarat

Aktivitas siswa

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

97

Gambar 22. Tampilan Materi Prasyarat dan Permasalahan

Awal

Untuk menjawab persoalan yang diberikan di LKS, siswa

dibimbing untuk melakukan kegiatan pada bagian Ayo Mencoba. Pada

bagian Ayo Mencoba terdapat kegiatan siswa untuk menemukan atau

mempelajari suatu konsep. Berikut ini merupakan tampilan kegiatan

yang disajikan pada kolom Ayo Mencoba yang terdapat pada LKS.

Gambar 23. Tampilan Ayo Mencoba pada LKS

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

98

Setelah siswa menyelesaikan kegiatan pada Ayo Mencoba, siswa

diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan awal yang diberikan

dengan menggunakan tahapan pemecahan masalah.

Kemudian siswa melanjutkan kegiatan pembelajaran dengan

menjawab soal-soal yang terdapat pada kolom Uji Pemahaman berupa

soal-soal untuk menguji pemahaman siswa dalam mempelajari konsep.

Pada akhir LKS terdapat kolom refleksi untuk menyimpulkan kegiatan

yang sudah dilakukan.

Gambar 24. Tampilan Kolom Uji Pemahaman dan Kolom Refleksi

LKS disusun menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh

siswa. Selain itu, desain LKS dibuat sederhana namun tetap menarik

perhatian sehingga menambah motivasi siswa untuk belajar. Kegiatan-

kegiatan siswa dirancang agar siswa dapat terlibat secara aktif dalam

menemukan suatu konsep yang dipelajari. Sehingga siswa tidak hanya

sekedar menghafal tetapi juga memahami apa yang mereka peroleh.

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

99

c) Bagian akhir

Bagian akhir berisi daftar pustaka berupa sumber bacaan yang

digunakan penulis untuk menyusun LKS.

3) Penyusunan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang disusun digunakan untuk menilai

kevalidan, keefektifan dan kepraktisan dari perangkat pembelajaran yang

digunakan. Instrumen untuk menilai kevalidan perangkat pembelajaran

berupa lembar validasi yang berisi penilaian mengenai LKS dan RPP

menurut syarat-syarat yang telah ditentukan. Untuk menilai keefektifan

perangkat pembelajaran yang berupa LKS, digunakan tes hasil belajar

siswa. Sedangkan kepraktisan perangkat pembelajaran menggunakan

lembar angket respon siswa dan angket respon guru setelah menggunakan

LKS dalam pembelajaran.

Lembar validasi perangkat pembelajaran akan diisi oleh ahli materi

yang berasal dari UNY dan SMP N 1 Mlati. Kemudian untuk tes hasil

belajar siswa dibuat berdasarkan indikator pembelajaran dan kemampuan

pemecahan masalah siswa.

Setelah tahap penyusunan instrumen selesai dilakukan validasi oleh

dosen ahli untuk menilai kelayakan dari instrumen sebelum digunakan.

Revisi dilakukan pada seluruh instrumen baik instumen tes kemampuan

pemecahan masalah, angket respon guru maupun angket respon siswa

untuk mendapatkan instrumen yang layak untuk digunakan.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

100

4) Validasi Perangkat Pembelajaran

Setelah proses penyusunan LKS dan RPP selesai, produk yang

dikembangkan dikonsultasikan ke dosen pembimbing untuk memperoleh

persetujuan. Setelah produk pengembangan mendapat persetujuan dari

dosen pembimbing selanjutnya dilakukan validasi oleh ahli materi dari

dosen pendidikan matematika dan guru matematika SMP. Validasi

dilakukan untuk memeroleh hasil kevalidan dari perangkat pembelajaran.

Hasil validasi berupa hasil penilaian angket validasi dan masukan atau

saran dari berbagai ahli materi tersebut.

5) Revisi Perangkat Pembelajaran

Tahapan selanjutnya adalah revisi perangkat pembelajaran

berdasarkan koreksi, saran dan masukan dari dosen. Tahap revisi

merupakan tahapan final penyuntingan produk sebelum implementasi.

Produk berupa RPP megalami perbaikan sebagai berikut.

a) Memerhatikan kembali penulisan yang masih salah ketik.

b) Memerhatikan kembali pilihan kata yang tepat dalam RPP.

c) Penambahan kegiatan siswa yang mungkin dilakukan pada kolom

dugaan jawaban siswa yang terdapat pada kegiatan pembelajaran.

d) Penulisan kata “pedoman penskoran” yang tertulis pada teknik

penilaian soal tidak tepat, seharusnya diganti kata “kunci jawaban”.

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

101

Berikut ini merupakan ilustrasi revisi RPP berdasarkan saran dan komentar

dari dosen ahli.

Tabel 20. Revisi RPP Menurut Saran dan Komentar Dosen

Sebelum revisi Setelah revisi

Penulisan kata Pythagoras salah ketik.

Revisi penulisan kata Pythagoras.

Penulisan kata penilaian tidak tepat

Kata penilaian diganti dengan kata kunci

jawaban

Sedangkan LKS yang dikembangkan juga mengalami beberapa

perbaikan atas dasar saran dan komentar dari dosen maupun guru

matematika. Berikut merupakan saran dan komentar yang dilakukan pada

produk LKS menurut dosen pendidikan matematika.

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

102

(1) Penggunaan istilah matematika harus konsisten. Contohnya jika

menggunakan kata tripel maka kata tersebut akan digunakan seterusnya

pada kegiatan yang ada di LKS.

(2) Penulisan kata-kata yang tidak perlu pada LKS dihilangkan.

(3) Penomoran pada kolom petunjuk pengisian masih salah.

(4) Penulisan kata-kata asing harus disesuaikan menurut kaidah bahasa

Indonesia yang baik.

(5) Keserasian warna pada LKS diperbaiki.

(6) Penulisan indikator yang tidak menggunakan kata kerja operasional.

(7) Untuk menarik kesimpulan, diperlukan minimal tiga contoh.

(8) Perlu ditambahkan petunjuk pengerjaan soal pada soal tertentu.

(9) Penulisan kalimat matematika yang belum tepat.

Berikut ini merupakan tabel hasil tampilan LKS sebelum revisi dan sesudah

revisi berdasarkan komentar dari berbagai validator.

Tabel 21. Revisi LKS Menurut Saran dan Komentar dari Dosen

Matematika

Sebelum revisi Setelah revisi

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

103

Sebelum revisi Setelah revisi

a. Penulisan kata “untuk digunakan”

tidak perlu.

b. Penulisan istilah asing “learning

trajectory” tidak menggunakan huruf

miring

a. Kata “untuk digunakan” dihapus.

b. Penulisan istilah asing “learning

trajectory” menggunakan huruf

miring

Penulisan nomor urut pada bagian

petunjuk umum tidak urut dari nomor 1.

Penulisan nomor urut pada bagian

petunjuk umum sudah urut dari nomor 1.

Penulisan istilah matematika yang belum

tepat

Penulisan istilah matematika sudah

ditulis dengan tepat

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

104

Sebelum revisi Setelah revisi

Indikator yang digunakan tidak

menggunakan kata kerja operasional

Indikator menggunakan kata kerja

operasional

a. Penggunaan kata yang tidak

konsisten, ada yang menggunakan

tripel dan ada yang menggunakan

tigaan. b. Pada nomor 2 tidak diberikan

petunjuk cara mengerjakan.

a. Penggunaan kata “tripel” sudah

konsisten

b. Pada nomor 2 sudah diberikan

petunjuk cara mengerjakan

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

105

Sebelum revisi Setelah revisi

a. Penggunaan istilah matematika yang

belum benar

b. Penulisan kata panjang segitiga siku-

siku kurang kata sisi

c. Background warna berbeda dengan

background warna pada kegiatan

sebelumnya yaitu warna abu-abu

a. Penggunaan istilah matematika sudah

tepat

b. Penulisan kata panjang segitiga siku-

siku diganti panjang sisi siku-siku

c. Background warna sudah disamakan

dengan background warna

sebelumnya yaitu biru

Perbaikan pada LKS juga dilakukan berdasarkan saran dan komentar dari

guru matematika yang memberikan catatan sebagai berikut.

(1) Pemberian keterangan pada gambar harus diperjelas, jangan

menimbulkan kebingungan kepada siswa.

(2) Gambar/ilustrasi soal sebaiknya disesuaikan berdasarkan keterangan

soal.

(3) Pemilihan angka yang tidak terlalu memberatkan siswa dalam

menghitung.

Berikut merupakan tabel hasil revisi menurut saran dan komentar dari guru

matematika.

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

106

Tabel 22. Revisi LKS Menurut Saran dan Komentar Dari Guru

Matematika

Sebelum revisi Setelah revisi

Pada nomor 1, penulisan nama segitiga

dan nama panjang sisi yang ditanyakan

membuat bingung dikarenakan berbeda

fungsi dan arti.

Pada nomor 1, penulisan nama segitiga

dihapus. Sedangkan pada nomor 2

penulisan nama segiempat disesuaikan.

a. Gambar pada nomor 2 tidak

proporsional jika disesuaikan ukuran

sisi-sisinya.

b. Pada nomor 3, soal belum valid,

karena hasil yang diperoleh bukan

bilangan.

a. Gambar pada nomor 2 dibuat

proporsional sesuai ukuran sisi-

sisinya. b. Pada nomor 3, data yang diketahui

diganti agar hasil yang diperoleh

merupakan bilangan bulat.

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

107

c. Tahap Implementasi (Implementation)

Setelah perangkat pembelajaran sudah direvisi menurut saran dan

komentar dari validator, langkah selanjutnya adalah uji coba perangkat

pembelajaran di sekolah. Uji coba dilakukan di SMP N 1 Mlati dengan subjek

penelitian kelas VIII B yang berjumlah 32 siswa. Penelitian dilakukan pada

bulan Februari 2017. Berdasarkan kesepakatan antara peneliti dan guru, proses

uji coba dilakukan oleh guru. Berikut merupakan jadwal uji coba perangkat

pembelajaran di sekolah.

Tabel 23. Jadwal Uji Coba Produk

Pertemuan

ke-

Waktu ujicoba Sub materi yang diajarkan

1 4 Februari 2017 Konsep Pythagoras

2 6 Februari 2017 Konsep Pythagoras

3 8 Februari 2017 Menghitung panjang salah satu

sisi segitiga siku-siku jika kedua

panjang sisi lain diketahui

4 18 Februari 2017 Menentukan jenis segitiga

5 20 Februari 2017 Tripel Pythagoras

6 22 Februari 2017 Perbandingan sisi pada segitiga

siku-siku khusus

7 25 Februari 2017 Perbandingan sisi pada segitiga

siku-siku khusus

8 27 Februari 2017 Penggunaan Pythagoras dalam

kehidupan nyata

Proses uji coba di dalam kelas diawali dengan menyiapkan peserta didik

dan membuka kelas untuk memulai pelajaran. Guru menjelaskan tentang

penggunaan LKS berbasis pemecahan masalah selama materi Teorema

Pythagoras. Guru juga menjelaskan apa itu pemecahan masalah dan

menyinggung mengenai Kurikulum 2013. Setelah itu guru memulai materi

dengan menyampaikan apersepsi terlebih dahulu, contohnya tentang luas

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

108

persegi dan luas segitiga, bilangan kuadrat serta akar kuadrat. Kemudian guru

membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa untuk berdiskusi selama

proses kegiatan di LKS. Guru meminta siswa untuk mengamati masalah yang

ada di LKS dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab

bagaimana cara menyelesaikan masalah yang ada. Dugaan dugaan yang guru

siapkan dalam RPP sebagai salah satu indikator adanya learning trajectory.

Setelah itu guru mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan pada LKS

untuk menemukan sebuah konsep terlebih dahulu. Guru membimbing diskusi

kelompok dalam melakukan kegiatan. Banyak siswa yang sudah bisa

melakukan kegiatan yang ada di LKS, namun ada pula siswa yang belum jelas

cara melakukan kegiatan.

Gambar 25. Siswa Melakukan Kegiatan yang Ada di LKS

Peran guru saat proses kegiatan menemukan suatu konsep berlangsung

yaitu membimbing dan memantau hasil diskusi setiap kelompok. Guru

memberikan arahan kepada siswa yang belum sesuai pada arah pencapaian

tujuan pembelajaran. Guru memfasilitasi kepada siswa untuk menjawab

pertanyaan yang disampaikan oleh siswa.

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

109

Gambar 26. Proses Pendampingan Diskusi Kelompok

Setelah proses diskusi selesai, guru memberikan kesempatan kepada salah

satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Ketika salah satu

kelompok presentasi, kelompok lain diminta untuk mendengarkan kemudian

setelah selesai memberikan tanggapan. Kegiatan presentasi berjalan dengan

lancar.

Gambar 27. Suasana Ketika Salah Satu Kelompok Presentasi di Depan Kelas

Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan kosep yang sedang

dipelajari. Guru mempertegas kembali di akhir diskusi dan menunjuk salah satu

siswa sebagai pengecekan pemahaman siswa.

Guru kembali meminta siswa untuk mengamati masalah di awal dan

mengerjakan menggunakan tahapan pemecahan masalah. Setelah itu dibahas

bersama pembahasan dari permasalahan yang diberikan. Menjelang akhir

pelajaran, guru meminta siswa untuk mengerjakan uji pemahaman untuk

mengecek tingkat pemahaman siswa.

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

110

Dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan LKS berbasis

pendekatan masalah dan mengacu learning trajectory, tidak setiap pertemuan

dapat berjalan sesuai rencana. Berikut ini beberapa catatan pembelajaran pada

setiap uji coba produk.

1) Hasil Uji Coba LKS 1

Data yang diperoleh selama uji coba produk LKS 1 dalam pembelajaran

sebagai berikut.

a) Kegiatan siswa dalam menemukan konsep Pythagoras menggunakan

peraga secara keseluruhan berjalan dengan baik. Tetapi ada salah satu

kelompok yang kesulitan dalam menyusun potongan-potongan kayu ke

dalam persegi yang terletak pada sisi miring segitiga, sehingga

menyebabkan waktu yang dihabiskan lebih lama dari kelompok lainnya.

b) Siswa masih belum mengerti dengan langkah-langkah pemecahan

masalah yang disajikan pada LKS. Waktu yang digunakan juga cukup

lama untuk membimbing siswa sesuai dengan rencana.

c) Guru mengalami kesulitan dalam mengatur waktu, sehingga pertemuan

yang seharusnya sekali menjadi dua kali pertemuan. Hal itu terjadi

karena pada saat diskusi dan presentasi waktu yang digunakan lebih

lama dari yang direncanakan.

2) Hasil Uji Coba LKS 2

Hasil yang diperoleh pada uji coba LKS 2 adalah kegiatan pembelajaran

berjalan dengan lancar sesuai rencana. Kendala yang dialami yaitu proses

perhitungan yang membutuhkan waktu lebih lama.

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

111

3) Hasil Uji Coba LKS 3

Data yang diperoleh pada uji coba LKS 3 yaitu beberapa siswa masih

kebingungan untuk membandingkan panjang sisi-sisi segitiga dalam

menarik kesimpulan jenis segitiga yang diperoleh.

4) Hasil Uji Coba LKS 4

Data yang diperoleh pada uji coba LKS 4 adalah siswa dapat melakukan

kegiatan pada LKS dengan baik. Pada saat kegiatan Ayo Berpikir, siswa

agak kesulitan dalam memberi jawaban pada nomor dua, karena tidak

mengetahui cara menyelesaikan soal tersebut.

5) Hasil Uji Coba LKS 5

Data yang diperoleh pada uji coba LKS 5 sebagai berikut.

a) Siswa masih banyak yang belum paham mengenai sub materi

perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku khusus. Pada saat melakukan

kegiatan siswa terlalu lama berkutat pada kegiatan karena masih

bingung. Sehingga waktu yang digunakan pada kegiatan Ayo Mencoba

cukup lama.

b) Ada beberapa siswa yang kebingungan untuk memahami masalah yang

disajikan di LKS yang ditunjukkan dengan tidak tahunya soal yang akan

dikerjakan pada lembar langkah pemecahan masalah.

c) Guru mengalami kesulitan dalam mengatur waktu, sehingga pertemuan

yang seharusnya sekali menjadi dua kali pertemuan. Hal itu terjadi

karena pada saat diskusi dan presentasi waktu yang digunakan lebih

lama dari yang direncanakan.

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

112

6) Hasil Uji Coba LKS 6

Pada uji coba produk LKS 6, siswa tidak ada kesulitan yang berarti, namun

hanya dibutuhkan lebih banyak pemahaman dan ketelitian dalam

menghitung.

d. Tahap Evaluasi (Evaluation)

Hasil evaluasi berupa hasil analisis kepraktisan dan analisis keefektifan

perangkat pembelajaran.

1) Analisis Kepraktisan

Analisis kepraktisan dilakukan dengan menggunakan angket respon

siswa yang diberikan kepada 32 siswa setelah proses uji coba penggunaan

LKS selesai. Dari hasil analisis angket respon siswa diperoleh skor 3,01

dengan kategori praktis. Angket respon guru juga digunakan untuk

mengetahui kepraktisan dari perangkat pembelajaran. Dari hasil analisis

angket respon guru, diperoleh skor rata-rata 3,45 dengan kategori sangat

praktis.

2) Analisis Keefektifan

Analisis keefektifan menggunakan hasil tes belajar siswa sebagai

penilaian pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan melalui LKS

yang dikembangkan. Berdasarkan hasil tes, persentase ketuntasan siswa

mencapai 84,34% dan nilai rata-rata kelas diperoleh 81,8125 artinya nilai

tersebut sudah melebihi dari KKM yaitu 75, sehingga dapat dikatakan

efektif.

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

113

2. Kualitas Perangkat Pembelajaran

a. Analisis Kevalidan Perangkat Pembelajaran

Analisis kevalidan perangkat pembelajaran terdiri dari penilaian LKS dan

penilaian RPP oleh ahli dari dosen pendidikan matematika dan guru

matematika.

1) Penilaian RPP

Penilaian RPP dilakukan oleh 3 validator yang terdiri dari 2 validator

yang berasal dari dosen pendidikan matematika dan 1 validator yang berasal

guru matematika SMP. Penilaian RPP mencakup beberapa aspek yaitu

identitas sekolah, rumusan tujuan pembelajaran, materi pokok, alokasi

waktu, metode pembelajaran, media dan sumber belajar, langkah-langkah

kegiatan pembelajaran, penilaian. Berikut ini merupakan tabel hasil validasi

RPP oleh ahli dosen dan guru. Untuk rincian hasil analisis dapat dilihat pada

Lampiran C.1.

Tabel 24. Hasil validasi RPP

No Aspek penilaian Skor

rata-rata

Kategori

1 Identitas Sekolah 5 Sangat Valid

2 Rumusan Tujuan Pembelajaran 4,11 Valid

3 Materi pokok 4,17 Valid

4 Alokasi waktu 4 Valid

5 Metode Pembelajaran 4,17 Valid

6 Media dan sumber belajar 4,05 Valid

7 Langkah-langkah kegiatan

pembelajaran

4,11 Valid

8 Penilaian 4,09 Valid

Skor rata-rata 4,24 Sangat Valid

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

114

2) Penilaian LKS

Penilaian LKS dilakukan oleh 3 validator yang berasal dari dosen

pendidikan matematika dan guru matematika. Penilaian LKS mencakup

beberapa aspek yaitu keseuaian dengan syarat didaktis, kesesuaian dengan

syarat konstruksi, kesesuaian materi/isi, kesesuaian dengan pendekatan

pemecahan masalah yang mengacu learning trajectory, dan keseuaian

dengan syarat teknis. Berikut ini merupakan tabel hasil validasi LKS oleh

ahli dosen dan guru. Untuk rincian hasil analisis dapat dilihat pada

Lampiran C.2.

Tabel 25. Hasil validasi LKS

No. Aspek Penilaian Skor rata-

rata

Kategori

1 Kesesuaian dengan syarat didaktis 3,95 Valid

2 Kesesuaian dengan syarat

konstruksi

4,37 Sangat Valid

3 Kesesuaian materi/isi 4,11 Valid

4 Kesesuaian LKS berbasis

pendekatan pemecahan masalah

mengacu pada learning trajectory

3,94 Valid

5 Kesesuaian dengan syarat teknis 4,31 Sangat Valid

Skor rata-rata 4,15 Valid

b. Analisis Kepraktisan Perangkat Pembelajaran

Penilaian kepraktisan perangkat pembelajaran berupa LKS dilakukan

dengan memberikan angket respon siswa setelah penggunaan LKS selama

pembelajaran. Berikut ini merupakan hasil analisis kepraktisan dari LKS

dari angket respon siswa.

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

115

Tabel 26. Hasil Angket Respon Siswa

No. Aspek Penilaian Skor rata-

rata

Kategori

1. Ketepatan penggunaan

bahasa

3,01 Praktis

2. Materi/Isi LKS 2,98 Praktis

3. Penggunaan LKS dalam

pembelajaran

3,18 Praktis

4. Kemenarikan 2,88 Praktis

Skor rata-rata 3,01 Praktis

Berdasarkan Tabel 26. perangkat pembelajaran termasuk ke dalam kategori

praktis. Untuk mengetahui rincian analisis angket respon siswa dapat dilihat

pada lampiran C.3.

Dan berikut ini merupakan hasil analisis dari angket respon guru.

Tabel 27. Hasil Angket Respon Guru

No. Aspek Penilaian Skor rata-

rata

Kategori

1. Materi 4 Sangat Praktis

3. Kemenarikan 3,25 Sangat Praktis

4. Penggunaan LKS dalam

pembelajaran

3,36 Sangat Praktis

Skor rata-rata 3,45 Sangat

Praktis

Berdasarkan Tabel 27. Perangkat pembelajaran dikatakan sangat praktis.

Untuk melihat lebih detail hasil analisis angket respon guru dapat dilihat

pada Lampiran C.4.

c. Analisis Keefektifan Perangkat Pembelajaran

Keefektifan perangkat pembelajaran diukur melalui hasil tes belajar siswa.

1) Hasil perhitungan tes kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat

pada Tabel 28. berikut.

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

116

Tabel 28. Analisis Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

No Aspek Penilaian Persentase

ketercapaian

1. Kemampuan memahami masalah 87%

2. Kemampuan merencanakan strategi

penyelesaian

79%

3. Kemampuan menjalankan rencana

penyelesaian

80%

4. Kemampuan memeriksa kembali 79%

Rata-rata persentase seluruh aspek 81%

2) Persentase siswa yang mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 75

Berikut ini merupakan persentase ketuntatan dari tes hasil belajar siswa

dengan KKM 75.

Tabel 29. Hasil tes belajar siswa

Siswa tuntas 27 Persentase ketuntasan

= 84,34% Siswa tidak tuntas 5

Jumlah siswa 32

Ketuntasan tes hasil belajar sebesar 84,34%. Artinya perangkat

pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria keefektifan yang

menyatakan bahwa persentase siswa yang mencapai KKM >75%.

3) Perolehan nilai rata-rata kelas lebih dari KKM yang telah ditentukan

yaitu 75

a) Uji Normalitas

Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan SPSS statistic

dengan uji one-sample komogorov-smirnov dapat diketahui bahwa

nilai rata-rata tes siswa berdistribusi normal. Hal tersebut ditunjukkan

dengan nilai signifikasinya lebih besar dari 𝛼 = 0,05. Hasil uji

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

117

normalitas menggunakan one-sample Kolmogorov-Smirnov

diperoleh nilai Asymp. sig (2-tailed) = 0,282 artinya lebih besar dari

taraf signifikansi 𝛼=0,05. Berdasarkan kriteria keputusannya 𝐻0

diterima jika nilai signifikasinya > 𝛼 = 0,05. Kesimpulan yang

diperoleh adalah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Hasil uji one-sample Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada

Lampiran C.6.

b) Pengujian hipotesis

Berdasarkan hasil uji SPSS menggunakan one-sample t-test,

diperoleh data bahwa nilai rata-rata kelas sebesar 81,8125 sehingga

dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata kelas lebih dari 75. Hasil SPPS

menunjukkan juga bahwa nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan derajat kebebasan

(𝑑𝑓)=31 adalah 4,069 dan nilai sig. (2-tailed) = 0.000 artinya lebih

kecil dari taraf signifikansi 𝛼 = 0,05. Berdasarkan kriteria

keputusannya dapat dikatakan bahwa pembelajaran efektif dengan

nilai rata-rata kelas lebih dari KKM yaitu 75. Hasil uji one-sample t-

test dapat dilihat pada Lampiran C.6.

Berdasarkan analisis keefektifan, perangkat pembelajaran dikatakan

efektif karena telah memenuhi kriteria persentase siswa yang mencapai

ketuntasan KKM sebesar 84,34% dan nilai rata-rata kelas terhadap tes

kemampuan pemecahan masalah adalah 81,8125 yang berarti sudah

melebihi nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 75.

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

118

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dari RPP dan LKS berbasis

pendekatan pemecahan masalah yang mengacu learning trajectory pada materi

teorema Pythagoras ditinjau dari segi kevalidan, kepraktisan dan keefektifan.

Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan model pengembangan

ADDIE dari Dick & Carey yang terdiri dari Analysis, Design, Development,

Implementation, dan Evaluation.

Tahap analysis meliputi analisis kompetensi, analisis karakteristik siswa dan

analisis instruksional (pembelajaran). Hasil analisis tersebut digunakan sebagai

pedoman penyusunan perangkat pembelajaran berupa LKS dan RPP. Hasil analisis

kompetensi dilakukan penjabaran Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD)

dan pengembangan indikator pembelajaran. Berdasarkan analisis karakteristik

siswa menunjukkan bahwa siswa tergolong aktif dalam pembelajaran namun belum

mampu menyelesaikan persoalan dengan baik. Siswa SMP kelas VIII berada pada

tahap operasional formal artinya siswa mampu membuat model matematika dan

mampu menuliskan permasalahan dalam bentuk yang sederhana berupa simbol dan

notasi. Siswa pada tahap formal sudah mempunyai kapasitas dan menggunakan

prinsip-prinsip abstrak sehingga penyelesaian masalah yang kompleks dapat

diberikan kepada siswa SMP kelas VIII (Siswoyo, 2013:101).

Berdasarkan analisis instruksional, peran guru masih banyak mendominasi di

kelas serta tidak selalu memerhatikan cara berpikir anak. Guru juga menggunakan

LKS yang diberikan dari sekolah tanpa mengembangkan LKS sendiri. Oleh sebab

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

119

itu, perlunya pengembangan LKS pendekatan pemecahan masalah yang mengacu

learning trajectory.

Pada tahap design melakukan penyusunan rancangan produk berupa RPP dan

LKS yang kemudian dilakukan peninjauan oleh dosen pembimbing. Penyusunan

RPP digunakan untuk merancang sebuah proses pembelajaran di kelas agar teratur

dan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Proses penyusunan RPP dicantumkan

pula dugaan cara belajar atau cara berpikir siswa sebagai salah satu komponen dari

learning trajectory. Sejalan dengan pernyataan Nurdin (2011:2), dalam mendesain

pembelajaran menggunakan alur belajar hipotetik perlu mencantumkan hipotesis

tentang bagaimana siswa belajar dan bagaimana siswa berpikir.

Dugaan cara berpikir siswa yang dituliskan pada RPP dibuat berdasarkan hasil

analisis karakteristik siswa yang diperoleh dari hasil observasi di kelas. Penulisan

dugaan cara berpikir siswa berupa jawaban siswa atau reaksi siswa ketika

dihadapkan pada suatu masalah yang disajikan. Selain penulisan dugaan jawaban

siswa, dituliskan pula dukungan/motivasi guru ketika menghadapi jawaban dan

reaksi siswa yang beragam.

Penyusunan LKS berawal dari penyusunan desain cover/halaman sampul

kemudian layout dan isi LKS. LKS dirancang sebanyak 6 LKS untuk 6 pertemuan.

LKS disusun dengan berbasis pendekatan pemecahan masalah dan mengacu

learning trajectory. Pada setiap LKS diberikan suatu masalah yang akan

diselesaikan melalui aktivitas siswa terlebih dahulu. LKS juga memberikan fasilitas

langkah-langkah dalam menyelesaikan suatu masalah yang meliputi memahami

masalah, merencanakan strategi penyelesaian dan memeriksa hasil yang diperoleh.

Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

120

Salah satu indikator learning trajectory yang dimasukkan pada LKS adalah adanya

aktivitas-aktivitas siswa dalam menemukan suatu konsep Pythagoras.

Tahap development meliputi proses pengembangan produk, penyusunan

instrumen, validasi oleh dosen ahli dan guru serta revisi. Proses pengembangan

produk dibuat sesuai rancangan RPP dan LKS berbasis pendekatan pemecahan

masalah dan mengacu learning trajectory. Instrumen yang digunakan pada

penelitian ini adalah lembar validasi penilaian LKS dan RPP, tes hasil belajar siswa,

dan lembar angket respon siswa dan guru.

Validasi perangkat pembelajaran dilakukan oleh dosen ahli pendidikan

matematika dan guru matematika. Setelah dilakukan analisis hasil penilaian

perangkat pembelajaran, validator memberikan penilaian RPP sebesar 4,24 dengan

kategori sangat valid dan memberikan penilaian LKS sebesar 4,15 dengan kategori

valid pada skala 5. Berdasarkan hasil penilaian RPP menunjukkan bahwa RPP telah

memenuhi komponen penyusunan RPP menurut Permendikbud No 81A tahun 2013

tentang Implementasi Kurikulum Pedoman untuk Pembelajaran, sedangkan

berdasarkan hasil penilaian LKS menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan

telah memenuhi syarat-syarat LKS yang baik menurut Darmodjo dan Kalligis

(1992:40-45). Selanjutnya menurut validator, perangkat pembelajaran yang

dikembangkan layak digunakan dengan revisi. Revisi dilakukan berdasarkan

masukan dan saran dari berbagai validator diberikan untuk mendapatkan perangkat

pembelajaran yang layak untuk diujicobakan.

Pada tahap implementation dilakukan uji coba perangkat pembelajaran setelah

dilakukan revisi. Uji coba dilakukan di kelas VIII B SMP N 1 Mlati sebanyak 8 kali

Page 54: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

121

pertemuan dan 1 pertemuan untuk tes kemampuan siswa. Uji coba penggunaan

LKS dilakukan oleh guru. Siswa maupun guru menggunakan perangkat

pembelajaran yang dikembangkan dalam proses pembelajaran. Sebagian besar

siswa sudah mengerti dengan apa yang diperintahkan pada petunjuk penggunaan

LKS, namun sebagian siswa lainnya masih butuh bimbingan guru untuk dapat

menggunakan LKS dengan baik.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan penyiapan siswa secara fisik maupun

psikologis dan penyampaian tujuan pembelajaran. Kemudian guru memberikan

apersepsi kepada siswa sebagai penyiapan siswa sebelum mempelajari konsep.

Masalah awal kemudian diberikan kepada siswa untuk diselesaikan setelah

melakukan aktivitas penemuan konsep. Pemberian-pemberian serangkaian

aktivitas tersebut merupakan salah satu bentuk dari penggunaan learning trajectory

dalam pembelajaran.

Setelah siswa mengetahui konsep yang dipelajari, siswa kembali mengerjakan

masalah awal yang diberikan menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah.

Siswa dapat memahami masalah dengan menuliskan unsur-unsur yang diketahui

dari soal dan menuliskan apa yang ditanyakan dari soal. Kemudian siswa dapat

merencanakan strategi penyelesaian dengan cara mengaitkan konsep yang sedang

dipelajari untuk menyelesaikan masalah tersebut. Siswa dapat menggambarkan

model permasalahan dalam bentuk gambar atau menuliskan formula yang sesuai

untuk penyelesaian pada soal yang diberikan. Siswa kemudian menjalankan strategi

yang telah dibuat berdasarkan rencana dan memeriksa kembali langkah-langkah

yang ditempuhnya apakah sudah mendapatlan solusi yang tepat atau belum. Pada

Page 55: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

122

proses pembelajaran siswa telah diarahkan untuk menggunakan langkah-langkah

pemecahan masalah dari Polya yang terdiri dari memahami masalah, merencanakan

strategi penyelesaian, melaksanakan rencana dan memeriksa hasil.

Tahap evaluasi diperlukan untuk menilai keefektifan dan kepraktisan dari

perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan. Kepraktisan diukur melalui skor

angket respon siswa dan angket respon guru dengan skor maksimal 4. Berdasarkan

hasil analisis, hasil rata-rata penilaian angket respon siswa sebesar 3,01 dengan

kategori praktis. Hasil angket respon siswa menunjukkan pada penilaian ketepatan

penggunaan bahasa mendapat skor 3,01 dengan kategori praktis, pada aspek

materi/isi LKS diperoleh skor 2,98 dengan kategori praktis, aspek penggunaan LKS

dalam pembelajaran mendapat skor sebesar 3,18 dengan kategori praktis dan aspek

kemenarikan LKS diperoleh skor 2,88 dengan kategori praktis.

Hasil rata-rata penilaian angket respon guru diperoleh skor sebesar 3,45

dengan kategori sangat praktis. Secara lebih detail pada aspek materi diperoleh skor

4 dengan kategori sangat praktis, pada aspek kemenarikan LKS diperoleh skor rata-

rata sebesar 3,25 dengan kategori sangat praktis dan aspek penggunaan LKS dalam

pembelajaran diperoleh skor 3,36 dengan kategori sangat praktis. Berdasarkan hasil

angket respon guru dan siswa dapat dikatakan bahwa perangkat pembelajaran yang

dikembangkan memenuhi kriteria praktis artinya memudahkan siswa dan guru

dalam proses pembelajaran.

Penilaian keefektifan diukur melalui hasil tes belajar siswa yang berupa tes

kemampuan pemecahan masalah dengan batas nilai ketuntasan minimal 75. Tes

kemampuan pemecahan masalah menggunakan soal uraian untuk mengetahui

Page 56: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

123

tingkat pemahaman siswa terhadap suatu materi yang diajarkan. Berdasarkan hasil

tes hasil belajar ketuntasan yang diperoleh sebesar 84,34% dan nilai rata-rata kelas

mencapai lebih dari nilai KKM yang ditentukan yaitu 75. Sejalan dengan perkataan

Nayazik & Sukestiyarno (2012:7) bahwa pembelajaran menggunakan pemecahan

masalah telah mencapai indikator efektif dan terjadi peningkatan rasa ingin tahu

dan keterampilan pemecahan masalah. Dengan demikian, penggunaan LKS yang

dikembangkan diharapkan pula sudah memfasilitasi siswa dalam mengembangkan

kemampuan pemecahan masalah.

Hasil analisis tentang aspek kemampuan pemecahan masalah diperoleh nilai

rata-rata kelas sebesar 81,8125. Setelah melakukan penilaian tes hasil belajar

siswa, untuk analisis kemampuan pemecahan masalah diperoleh rata-rata

persentase kemampuan pemecahan masalah sebesar 81%. Secara lebih detail, aspek

kemampuan memahami masalah diperoleh persentase sebesar 87%. Aspek

kemampuan merencanakan strategi penyelesaian diperoleh persentase 79%, aspek

kemampuan menjalankan rencana penyelesaian diperoleh persentase sebesar 80%

sedangkan aspek kemampuan memeriksa kembali memperoleh persentase sebesar

79%.

Keefektifan perangkat pembelajaran pendekatan pemecahan masalah yang

berorientasi pada kemampuan pemecahan masalah siswa didukung oleh penelitian

yang dilakukan oleh Melianingsih & Sugiman (2015:219) yang menyebutkan

bahwa pendekatan pemecahan masalah efektif ditinjau dari aspek kemampuan

pemecahan masalah karena setelah siswa memahami konsep dari materi terkait,

siswa diberikan soal rutin maupun tidak rutin, sehingga siswa terbiasa untuk

Page 57: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/50112/5/5. BAB IV.pdfSehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan

124

menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki untuk mengembangkan

pengetahuan yang baru mereka peroleh. Selain itu, dalam proses penyelesaian

masalah matematika, siswa diberikan tahapan-tahapan dalam menyelesaikan

masalah.

Kesimpulan yang diperoleh melalui pengembangan perangkat pembelajaran

menggunakan model ADDIE adalah perangkat pembelajaran materi teorema

Pythagoras berbasis pemecahan masalah yang mengacu learning trajectory

memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif.

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian dalam penelitian pengembangan ini adalah jumlah

pertemuan yang melebihi dengan rencana awal pengembangan. Pertemuan yang

dikehendaki untuk perangkat pembelajaran yang dikembangkan berjumlah 6

pertemuan, namun pada penelitian ini pertemuan dilakukan sebanyak 8 pertemuan

yang disebabkan oleh faktor dari siswa. Untuk itu diperlukan analisis karakter siswa

yang lebih detail untuk mendapatkan pembelajaran yang efektif sesuai

perencanaan.

Keterbatasan lain dari penelitian ini yaitu hasil evaluasi dari pengembangan

ini tidak dapat diujicobakan lagi. Hasil evaluasi pada pembelajaran yang berupa

jumlah pertemuan yang tidak sesuai dengan perencanaan sebaiknya di perbaiki

kemudian diujicobakan kembali untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal

dalam pembelajaran.