bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 orientasi ......teknik kendaraan ringan 3 30 xi 25 teknik...
TRANSCRIPT
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Orientasi Kancah Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan
Muhammadiyah salatiga. Pengambilan sampel dilakukan pada 4 kelas yaitu kelas
XI Teknik Pemesinan 3 sebanyak 25 siswa, kelas XI teknik kendaraan ringan 3
sebanyak 25 siswa, kelas XI teknik kendaraan ringan 2 sebanyak 25 siswa, dan
kelas XI teknik pemesinan 4 sebanyak 25 Siswa. Subjek dari penelitian ini adalah
siswa siswi termasuk dalam usia remaja awal yaitu yang berumur rata-rata sekitar
16 sampai 17 tahun keatas dan sedang duduk dibangku kelas II Sekolah
Menengah Kejuruan Muhammadiyah Salatiga yang diambil sebagai sampel
berjumlah 100 siswa.
Tabel 4.1
Data Sampel Penelitian
Jurusan/bidang keahlian Jumlah siswa Kelas Sampel
Teknik Pemesinan 3 37 XI 25
Teknik kendaraan ringan 3 30 XI 25
Teknik kendaraan ringan 2 31 XI 25
Teknik pemesinan 4 34 XI 25
38
4.2 Pelaksanaan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian ke SMK, penulis mengajukan surat izin
penelitian yang disetujui oleh Dekan FKIP-UKSW. Penelitian ini dilakukan pada
siswa siswi Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Salatiga, pada hari
Senin tanggal 28 Maret 2014 pukul 10.30 WIB. Persiapan penelitian dimulai
dengan penyusunan alat ukur serta penyebaran angket penelitian. Pada saat
penelitian ada beberapa angket yang tidak diisi secara lengkap hanya dijawab
beberapa item saja, selebihnya dibiarkan kosong sehingga angket dario siswa
tersebut tidak bisa digunakan . dengan demikian jumlah sampel menjadi 100
siswa.
4.3 Pengumpulan Data/ Hasil dan Pembahasan
Proses pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2014,
penulis mengumpulkan data di SMK Muhammadiyah Salatiga yang diberikan
untuk siswa kelas XI karena penulis memilih kelas itu untuk penelitiannya.
Sebelum membagikan angket kepada siswa kelas XI penulis terlebih dahulu
memperkenalkan diri dan meminta sedikit waktu untuk menjelaskan tentang
pengisian angket tersebut. Setelah angket terisi oleh semua siswa tersebut
kemuadian angketnya diserahkan kepada penulis tapi hanya 2 kelas saja karena
terhalang oleh kelas lain yang lagi sibuk praktek dibengkel. Hari ke 2 penulis
mengadakan penelitian kesana lagi dengan membagikan angket kepada siswa
kelas XI. Selanjutnya penelitianya berakhir pada tanggal 30 Maret 2014.
38
Setelah kegiatan pengumpulan data selesai penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua kelas XI yang telah membantu terselesainya pengisian
angket tersebut.
4.4 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif ini untuk menganalisis komunikasi orang tua anak dan
kepercayaan diri remaja di SMK Muhammadiyah Salatiga Tahun ajaran 2014-
2015
4.4.1 Analisis Deskriptif kepercayaan diri siswa kelas XI SMK
Muhammadiyah Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014
Dari hasil penjumlahan skor kepercayaan diri siswa Kelas XI SMK
Muhammadiyah Salatiga tahun Ajaran 2013 yang kemudian diolah untuk
mencari frekuensi kemudian didapatkan hasil seperti dibawah. Langkah pertama
yaitu menetukan nilai maksimum dan maksimum dari analisis data tersebut.
Tabel 4.2
Statistik deskriptif hasil pengukuran
Kepercayaan diri
*) dicopy langsung dari berkas SPSS versi 16. Tabel menunjukkan skor kepercayaan diri siswa kelas XI SMK
Muhammadiyah Salatiga tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 100 siswa .
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAR00001 100 31.00 98.00 55.3400 11.20626
Valid N (listwise) 100
38
bergerak dari skor terendah yaitu 31 dan skor tertinggi 98. Rata-rata skor( mean)
55.3400 dan simpangan baku (SD) sebesar 11.20626
Setelah dilakukan penyusunan interval maka selanjutnya pemberian kategori
setiap skoring pada masing-masing responden, sebagai berikut
Pengukuran variabel penelitian ini digunakan interval dengan rumus
Skor tertinggi- skor terendah
________________________ = 98 - 31 = 67 = 16,75
Pilihan sendiri 4 4
1775,164
67menjadidibulatkan = jadi panjang kelas interval 17
Dari hasil perhitungan di atas menurut Sugiyono, (2011) banyaknya kelas
ditentukan berdasarkan selera peneliti, maka diperoleh tingkat kepercayaan diri
siswa tersebut yang digolongkan menjadi empat kategori,yaitu
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Kepercayaan Diri Siswa kelas XI
Dari tabel 4.3 diketahui bahwa aspek kepercayaan diri seluruh siswa kelas
XI SMA Muhammadiyah Salatiga tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 100
siswa dan diperoleh hasil sebesar 4% dengan jumlah 4 siswa pada kategori sangat
Kategori Interval Frekuensi Persentil (%)
Sangat Tinggi 82 - 98 4 4%
Tinggi 65 – 81 10 10%
Rendah 48 – 64 64 64%
Sangat rendah 31 - 47 22 22%
Jumlah 100 100
38
tinggi. Sebesar 10% dengan jumlah 10 siswa pada kategori tinggi. Sebesar 64%
dengan jumlah 64 siswa berada pada kategori rendah dan sebesar 22% dengan
jumlah 22 siswaberada pada kategori sangat rendah.
Sementara itu Uji Normalitas terhadap variabel kepercayaan diri remaja didapat
hasil sebagai berikut :
Tabel 4.4
Uji Normalitas Kepercayaan Diri Remaja
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VAR00001
N 100
Normal Parametersa Mean 55.3400
Std. Deviation 11.20626
Most Extreme Differences Absolute .182
Positive .182
Negative -.086
Kolmogorov-Smirnov Z 1.820
Asymp. Sig. (2-tailed) .003
a. Test distribution is Normal.
*) dicopy langsung dari berkas SPSS versi 16.
Tabel 4.4 mendiskripsikan hasil uji statistik terhadap penyebaran data skor
kepercayaan diri remaja. Hasil analisis menunjukkan Asymp. Sig (2 tailed) 0,003
< 0,050 sehingga dapat disimpulkan bahwa data skor variabel kepercayaan diri
berdistribusi normal.
38
Tabel 4.5
Grafik Histogram Uji Normalitas
Kepercayaan Diri
)*dicopy langsung dari berkas SPSS versi 16.
Pada tabel 4.5 menunjukkan mean sebesar 55,34 dan standar devisiasi
sebesar 11.20626 kurve lengkung diatas mengambarkan bahwa sebaran
kepercayaan diri remaja berdistribusi normal.
38
4.4.2 Analisis Deskriptif Komunikasi Orang tua-anak siswa kelas XI SMK
Muhammadiyah Salatiga Tahun Ajaran 2013
Dari hasil penjumlahan skor komunikasi orang tua dengan Anak siswa
Kelas XI SMK Muhammadiyah Salatiga tahun Ajaran 2013 yang kemudian
diolah untuk mencari frekuensi kemudian didapatkan hasil seperti dibawah.
Langkah pertama yaitu menetukan nilai maksimum dan minimun dari analisis
data tersebut.
Tabel 4.6
Statistik deskriptif hasil pengukuran
Komunikasi Orang tua-anak
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
VAR00001 100 41.00 128.00 70.9300 13.86388
Valid N (listwise) 100
)* dicopy langsung dari berkas SPSS versi 16.
Tabel 4.6 menunjukkan skor kepercayaan diri siswa kelas XI SMK
Muhammadiyah Salatiga tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 100 siswa .
bergerak dari skor terendah yaitu 41 dan skor tertinggi 128. Rata-rata skor( mean)
70.8283 dan simpangan baku (SD) sebesar 13.89688
Setelah dilakukan penyusunan interval maka selanjutnya pemberian
kategori setiap skoring pada masing-masing responden, sebagai berikut
Pengukuran variabel penelitian ini digunakan interval dengan rumus
38
Skor tertinggi- skor terendah
________________________ = 128 - 41= 87 = 21
Pilihan sendiri 4 4
21,4
87 interval = jadi panjang kelas interval 21
Dari hasil perhitungan di atas menurut Sugiyono, (2011) banyaknya kelas
ditentukan berdasarkan selera peneliti, maka diperoleh tingkat kepercayaan diri
siswa tersebut yang digolongkan menjadi empat kategori,yaitu
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Komunikasi Orang Tua-Anak Siswa kelas XI
Dari tabel 4.5 diketahui bahwa aspek komunikasi orang tua – anak seluruh
siswa kelas XI SMA Muhammadiyah Salatiga tahun pelajaran 2013/2014 yang
berjumlah 100 siswa dan diperoleh hasil sebesar 3% dengan jumlah 3 siswa pada
kategori sangat tinggi. Sebesar 5% dengan jumlah 5 siswa pada kategori tinggi.
Sebesar 65% dengan jumlah 65 siswa berada pada kategori rendah dan sebesar
27% dengan jumlah 27 siswa berada pada kategori sangat rendah.
Sementara itu Uji Normalitas terhadap variabel komunikasi orang tua anak
didapat hasil sebagai berikut.
Kategori Interval Frekuensi Persentil (%)
Sangat Tinggi 107 - 128 3 3%
Tinggi 85 - 106 5 5%
Rendah 63 – 84 65 65%
Sangat rendah 41 - 62 27 27%
Jumlah 100 100
38
Tabel 4.8
Uji Normalitas Variabel Komunikasi Orang tua- anak
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VAR00002
N 99
Normal Parametersa Mean 70.8283
Std. Deviation 13.89688
Most Extreme Differences Absolute .110
Positive .110
Negative -.104
Kolmogorov-Smirnov Z 1.092
Asymp. Sig. (2-tailed) .184
a. Test distribution is Normal.
a. Test distribution is Normal
*) dicopy langsung dari berkas SPSS versi 16.
Tabel 4.6 mendiskripsikan hasil uji statistik terhadap penyebaran data skor
komunikasi orang tua anak. Hasil analisis menunjukkan Asymp. Sig (2 tailed)
0,184 > 0,050 sehingga dapat disimpulkan bahwa data skor variabel komunikasi
orang tua anak berdistribusi normal
38
Tabel 4.9
Grafik Histogram Uji Normalitas
Komunikasi Orang tua-anak
)*dicopy langsung dari berkas SPSS versi 16.
Pada tabel 4.7 menunjukkan mean sebesar 70.93 dan standar devisiasi
sebesar 13.864 kurve lengkung diatas mengambarkan bahwa komunikasi orang
tua-anak berdistribusi normal.
38
4.4.3 Analisis regresi Linier
Untuk mengetahui pengaruh antara variabel komunikasi orang tua-
anak terhadap kepercayaan diri, pengolahan data dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana dengan bantuan
SPSS for windows release versi 16.0 dengan memakai taraf signifikasi
5%adalah sebagai berikut
Tabel 4.10
Hasil Analisis Regresi Linier
Komunikasi Orang tua-anak terhadap Kepercayaan diri remaja
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .700a .490 .485 9.95048
a. Predictors: (Constant), Komanak
b. Dependent Variable: keperdiri
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Komanaka . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: keperdiri
38
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 9325.319 1 9325.319 94.184 .000a
Residual 9703.191 98 99.012
Total 19028.510 99
a. Predictors: (Constant), Komanak
b. Dependent Variable: keperdiri
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 23.002 5.038 4.566 .000
Komanak .866 .089 .700 9.705 .000
a. Dependent Variable: keperdiri
)* dicopy langsung dari berkas SPSS versi 16.0
Tabel 4.8 menjelaskan besarnya persentase pengaruh perilaku bermain
komunikasi orang tua-anak terhadap disiplin belajar. Besar koefisien determinasi
(R Square) adalah 0,49 yang artinya komunikasi orang tua-anak memiliki
kontribusi sebesar 49% terhadap kepercayaan diri remaja sedangkan 51%
dipengaruhi oleh faktor lain. Tabel tersebut juga menunjukkan nilai Sig= 0,00 <
0,050 yang berarti data tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan dan uji
linearitasnya diterima.
38
4.5 Uji Hipotesis
Hipotesis yang dirumuskan dalam bab II adalah sebagai berikut
“ Ada pengaruh yang signifikan antara komunikasi orang tua-anak terhadap
kepercayaan diri remaja pada siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Salatiga
Tahun Ajaran 2013/2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh
yang signifikan komunikasi orang tua-anak terhadap kepercayaan diri remaja pada
siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014, sehingga
hipotesis yang diajukan penulis (diterima).
4.6 Pembahasan
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanya pengaruh yang signifikan
antara Komunikasi orang tua-anak terhadap kepercayaan diri pada siswa kelas XI
SMK Muhammadiyah salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara komunikasi orang tua-
anak terhadap kepercayaan diri siswa kelas XI SMK Muhammadiyah salatiga
tahun Ajaran 2013/2014
Hasil penelitian menunjukkan besarnya prosentase pengaruh komunikasi
orang tua-anak terhadap kepercayaan diri remaja. Besar koefisien determinasi
R(Square) adalah 0,49 yang artinya komunikasi orang tua-anak memiliki
kontribusi sebesar 49% terhadap kepercayaan diri remaja sedangkan 51%
dipengaruhi oleh faktor lain. Tabel tersebut juga menunjukkan nilai Sig= 0,00 <
38
0,050 yang berarti data tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan dan uji
linearitasnya diterima.
Berdasarkan data skala sikap kepercayaan diri dan komunikasi orang tua-
anak. Dari hasil skor kepeecayaan diri diperoleh hasil sebesar 4% dengan jumlah
4 siswa pada kategori sangat tinggi. Sebesar 10% dengan jumlah 10 siswa pada
kategori tinggi, sebesar 64% dengan jumlah 64 siswa berada pada kategori
rendah.Sebesar 22% dengan jumlah 22 siswa pada kategori sangat rendah. Pada
hasil komunikasi orang tua-anak diperoleh hasil 3% dengan jumlah 3 siswa pada
kategori sangat tinggi sebesart 5%dengan jumlah 5 siswa pada kategori tinggi.
Sebesar 65% dengan jumlah 65 siswa berada pada kategori rendah dan sebesar
27% dengan jumlah 27 siswa berada pada kategori sangat rendah.
Salah faktor yang memengaruhi kepercayaan diri adalah lingkungan
keluarga, didalam keluarga terdapat anak dan orang tua yaitu ibu yang
memperikan peran penting dalam keluarga karena ibu yang lebih mengerti tentang
perkembangan kita. Maka dari situlah sebuah komunikasi dapat terjalin dengan
adanya komunikasi yang baik akan membuat anak memiliki kepercayaan diri
yang baik pula maka komunikasi orang tua-anak sangat diperlukan.
Menurut Hurlock (1994), masa remaja awal merupakan masa yang penuh
dengan pertentangan dalam hubungan dengan keluarga, dan pada saat inilah
hubungan-hubungan keluarga biasanya berada pada titik rendah. Hubungan
keluarga yang buruk merupakan bahaya psikologis pada setiap manuasia, terlebih
selama masa remaja, karena pada saat inila anak laki-laki dan perempuan sangat
tidak percaya diri dan bergantung pada keluarga untuk mendapatkan rasa aman.
38
Hal tersebut didukung oleh Loekmono (1983) yang mengemukakan bahwa
kebanyakan unsur-unsur yang membentuk atau menghambat perkembangan rasa
percaya diri seseorang berasal dari dalam pribadi individu sendiri, tetapi juga yang
berasal dari norma dan pengalaman keluarga
Ketika seorang remaja yang setiap harinya dalam lingkup keluarga selalu
mendapatkan makian,olokan atau hujatan dan sebagainya. Tanpa menerima pujian
dan dukungan maka remaja akan menjadi lemah. Hal tersebut akan dapat
mempengaruhi rasa percaya diri pada remaja (Fadhilah, 2001). Dilanjutkan lagi
bahwa komunikasi antara orang tua dan remaja juga erat hubungannya dengan
perilaku dan pengalaman dalam keluarga. Melalui komunikasi remaja dapat
menemukan dirinya sendiri dan dapat menetapkan hubungan remaja dengan
lingkungan.hal ini juga didukung oleh Rakhmat (2011) bahwa komunikasi
menetukan kepercayaan diri remaja dan membawa pengaruh yang jelas terhadap
orang tua.
Menurut Rohner (2009) persepsi anak terhadap penerimaan dan
penolakan orang tua atau sosok signifikan yang lain akan mempengaruhi
perkembangan kepribadia individu dan mekanisme yang dikembangkan dalam
menghadapi masalah, salah satunya kurang tidak adanya kepercayaan diri
terhadap anak merupakan faktor yang paling utama dalam menjadikan anak
menjadi lebih baik lagi disitulah peran orang tua-anak sangat diperlukan.