bata ringan

23
Refraktori (Bata Tahan Api) Ditulis pada 19 April 2010 oleh Riki Gana Pendahuluan Material refraktori sangat diperlukan untuk banyak industri proses. Material ini melapisi furnace, tundish, ladle dan sebagainya. Material ini juga digunakan sebagai Nozzle, Spout, dan Sliding Gate. Biaya untuk pembelian dan instalasi refraktori adalah faktor yang menentukan dalam biaya proses secara keseluruhan. Kegagalan (failure) material refraktori ketika digunakan dalam suatu proses dapat berarti suatu bencana. Material refraktori diharapkan dapat tahan terhadap temperatur tinggi, tahan terhadap korosi slag cair, logam cair dan gas-gas agresif, siklus termal (thermal cycling), tahan terhadap benturan dan abrasi dengan hanya sedikit perawatan. Banyak orang bekerja di Industri yang menggunakan refraktori tetapi hanya sedikit yang mengerti tentang material ini, sehingga pemborosan biaya tidak dapat dihindari. Refraktori didefinisikan sebagai material konstruksi yang mampu mempertahankan bentuk dan kekuatannya pada temperatur sangat tinggi dibawah beberapa kondisi seperti tegangan mekanik (mechanical stress) dan serangan kimia (chemical attack) dari gas-gas panas, cairan atau leburan dan semi leburan dari gelas, logam atau slag [Hancock, 1988 ]. Dengan kata lain refraktori adalah material yang dapat mempertahankan sifat-sifatnya yang berguna dalam kondisi yang sangat berat karena temperatur tinggi dan kontak dengan bahan-bahan yang korosif. Refraktori dibuat dari berbagai jenis material terutama keramik yang mana termasuk bahan-bahan seperti alumina, lempung (clay), magnesia, chromit, silicon karbida dan lain-lain. Refraktori digunakan untuk mengkonstruksi atau melapisi struktur yang berhubungan dengan temperatur tinggi, dari perapian sampai blast furnace. Untuk dapat melayani aplikasi yang diminta, refraktori memerlukan sifat- sifat tertentu. Sifat-sifat ini diantaranya titik lebur yang tinggi, kekuatan yang bagus pada temperatur tinggi, tahan terhadap degradasi, mudah dipasang, dan biaya masuk akal. Material Bahan Baku (Raw Material) Bagian I. 1. Lempung (Clays) Lempung dari berbagai kelompok material terbentuk dari proses pelapukan batuan metamorphosis atau batuan beku. Material ini umumnya sangat halus dengan ukuran partikel kurang dari 2 mikron. Material yang menarik bagi pembuat (manufaktur) refraktori adalah yang mempunyai kandungan alumino- silikat yang tinggi. Kelompok refraktori ini biasanya mempunyai ketahanan yang bagus terhadap slag asam (acid slag). Secara umum property dari kelompok ini yaitu sebagai berikut:

Upload: zandayat-ak

Post on 17-Jan-2016

120 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

fdf

TRANSCRIPT

Page 1: Bata Ringan

Refraktori (Bata Tahan Api)Ditulis pada 19 April 2010 oleh Riki Gana

Pendahuluan

Material refraktori sangat diperlukan untuk banyak industri proses. Material ini melapisi

furnace, tundish, ladle dan sebagainya. Material ini juga digunakan sebagai Nozzle,

Spout, dan Sliding Gate. Biaya untuk pembelian dan instalasi refraktori adalah faktor

yang menentukan dalam biaya proses secara keseluruhan. Kegagalan (failure) material

refraktori ketika digunakan dalam suatu proses dapat berarti suatu bencana. Material

refraktori diharapkan dapat tahan terhadap temperatur tinggi, tahan terhadap korosi

slag cair, logam cair dan gas-gas agresif, siklus termal (thermal cycling), tahan

terhadap benturan dan abrasi dengan hanya sedikit perawatan. Banyak orang bekerja

di Industri yang menggunakan refraktori tetapi hanya sedikit yang mengerti tentang

material ini, sehingga pemborosan biaya tidak dapat dihindari.

Refraktori didefinisikan sebagai material konstruksi yang mampu mempertahankan

bentuk dan kekuatannya pada temperatur sangat tinggi dibawah beberapa kondisi

seperti tegangan mekanik (mechanical stress) dan serangan kimia (chemical attack)

dari gas-gas panas, cairan atau leburan dan semi leburan dari gelas, logam atau slag

[Hancock, 1988 ].

Dengan kata lain refraktori adalah material yang dapat mempertahankan sifat-sifatnya

yang berguna dalam kondisi yang sangat berat karena temperatur tinggi dan kontak

dengan bahan-bahan yang korosif. Refraktori dibuat dari berbagai jenis material

terutama keramik yang mana termasuk bahan-bahan seperti alumina, lempung (clay),

magnesia, chromit, silicon karbida dan lain-lain. Refraktori digunakan untuk

mengkonstruksi atau melapisi struktur yang berhubungan dengan temperatur tinggi,

dari perapian sampai blast furnace.

Untuk dapat melayani aplikasi yang diminta, refraktori memerlukan sifat-sifat tertentu.

Sifat-sifat ini diantaranya titik lebur yang tinggi, kekuatan yang bagus pada temperatur

tinggi, tahan terhadap degradasi, mudah dipasang, dan biaya masuk akal.

Material Bahan Baku (Raw Material) Bagian I.

1. Lempung (Clays)

Lempung dari berbagai kelompok material terbentuk dari proses pelapukan batuan

metamorphosis atau batuan beku. Material ini umumnya sangat halus dengan ukuran

partikel kurang dari 2 mikron. Material yang menarik bagi pembuat (manufaktur)

refraktori adalah yang mempunyai kandungan alumino-silikat yang tinggi.

Kelompok refraktori ini biasanya mempunyai ketahanan yang bagus terhadap slag

asam (acid slag). Secara umum property dari kelompok ini yaitu sebagai berikut:

o Bagus sebagai material insulator.

o Beberapa jenis mempunyai perilaku ekspansi yang kompleks, tetapi kebanyakan

hanya mempunyai ekspansi panas yang kecil.o Kekuatan yang sedang pada temperatur tinggi, mengandung fasa gelas yang

bertitik lebur rendah.o Ketahanan yang bagus terhadap slag asam (acid slag).

Page 2: Bata Ringan

o Ketahanan yang bagus terhadap kejut panas (thermal shock)

o Tidak mahal dan mudah tersedia.

Lempung adalah campuran dari beberapa mineral lempung, yang biasanya juga

mengandung jumlah yang bervariasi dari mineral bukan lempung.

Lempung Cina (China Clay) atau Kaolin adalah jenis lempung yang mempunyai

kandungan mineral utama berupa kaolinite. Mineral yang lain seperti kwarsa, feldspar

dan mika.

Lempung Bola (Ball clays) terdiri dari mineral utama kaolinite dan illite, dan sering juga

mengandung sejulah tertentu bahan-bahan organic. Ukuran butiran dari ball clays

biasanya lebih kecil dari pada China clay, selain itu juga mempunyai tingkat plastilitas

yang tinggi serta kekuatan yang bagus bila kering. Jumlah illite yang besar di dalam

material cenderung menurunkan titik lebur dari ball clays.

Fire clay (lempung api) adalah ball clay dengan kandungan kaolinite yang tinggi dan

kandungan illite yang rendah. Sebagai akibatnya, fire clay mempunyai titik lebur yang

tinggi untuk jenis lempung, oleh karena itu digunakan untuk aplikasi sebagai refraktori.

Flint clays (lempung batu api) adalah lempung dengan kandungan silica yang tinggi,

juga digunakan untuk aplikasi sebagai refraktori.

Bata lempung (Brick clay) mempunyai rentang komposisi yang lebar, tetapi biasanya

komposisi utamanya kaolinite atau illite. Selain itu juga mengandung mineral besi yang

menghasilkan warna merah ketika dibakar.

2. Alumina

Alumina untuk refraktori berasal dari deposit alami dan buatan. Sumber-sumber alami

terdiri dari Bauksite dan Diaspore. Sedangkan yang buatan terdiri dari Calcined

Alumina, Sintered Alumina, dan Fused Alumina.

Bauksit adalah bijih yang mengandung Boehmite (Al2O3.H2O) atau Gibbsite

(Al2O3.3H2O) dalam proporsi yang bervariasi. Bauksit juga mengandung oksida besi,

alumino-silikat dan titania. Bauksit yang kaya akan oksida besi dan pengotor lain dapat

digunkan untuk membuat Calcined Alumina melalui proses Bayer atau untuk membuat

logam alumunium. Bauksit yang langsung digunakan unuk membuat refraktori harus

memiliki kandungan pengotor yang rendah. Segera setelah ditambang kemudian

bauksit dikalsinasi di rotary kiln untuk penyetabilan. Komponen utama adalah

corundum (alumina α) dengan sedikit Mullit dan sejumlah kecil fasa glas.

Page 3: Bata Ringan

Gambar 1. Calcined Alumina

Diaspore adalah monohidrat alumina, membentuk corundum langsung selama

pemanasan, sehingga hanya membutuhkan kalsinasi sebelum digunakan sebagai

bahan baku refraktori.

Calcined alumina dibuat dengan proses Bayer, beberapa grade tersedia dengan

property yang sesuai dengan aplikasinya.

Sintered Alumina dibuat dengan peletisasi (peletizing) calcined alumina, lalu

disinterisasi pada temperature sangat tinggi (> 1800 C) di Rotary Kiln. Sintered pellet

kemudian di remuk (crushing) yang akan menghasilkan alumina kualitas sangat tinggi

dengan butiran kasar. Kadang-kadang juga disebut tabular alumina karena bentuk

kristalnya yang besar menyerupai tablet. Kandungan mineral utama adalah alumina α

dengan hanya sejumlah kecil sangat kecil (trace) alumina β (Na2O.11Al2O3).

Fused Alumina dibuat dengan cara melebur calcined bauxite atau calcined alumina di

electric Arc furnace (EAF). Material yang telah lebur tersebut lalu dicetak menjadi ingot

dan kemudian diremuk. Terdapat beberapa jenis fused Alumina, yaitu:o Brown Fused Alumina yang terbuat dari bauksit, selama peleburan pengotor-

pengotor dipisahkan sehingga akan diperoleh kandungan alumina sebesar 94-

97%, pengotor yang tersisa akan memberikan warna coklat.o White Fused Alumina yang terbuat dari calcined Alumina dan mengandung

alumina sebesar > 99%, material ini bersifat sangat refraktori (> 1900 C),

densitasnya tinggi dan tangguh, bila warnanya pink maka mengandung oksida

Khrom sekitar 2%.

Gambar 2. White fused Alumina

Fused alumina mempunyai kristalisasi yang hamper sempurna sehingga membuatnya

sangat stabil, oleh karena itu mempunyai kekuatan yang sangat bagus pada

Page 4: Bata Ringan

temperature tinggi dan ketahanan yang prima terhadap abrasi dan korosi.

Properti umum yang dimiliki refraktori alumina adlah sebagai berikut:

o Kekuatan yang tinggi pada temperatur tinggi.

o Sangat keras.

o Bersifat Amphoter, ketahanan korosi yang bagus terhadap berbagai variasi slag.

o Konduktivitas panasnya lebih tinggi daripada kelompok alumino-silikat.

o Kurang tahan terhadap kejut panas.

3. Silika

Silika membentuk sekitar 60% dari lapisan kerak bumi, sehingga bahan baku untuk

refraktori silica mudah tersedia. Sumber alaminya adalah kwarsa dan tanah diatomae.

Pasir silica adalah bahan baku utama. Pasir dpat berasal dari pantai, lempung pasir,

atau dibuat dengan meremuk batu pasir. Sedangkan tanah diatomae atau diatomit

mengandung rangka-rangka silica dari alga bersel tunggal yang disebut diatom.

Rangka-rangka tersebut tersusun dari silica hidrat dan silica amorf. Setelah dikalsinasi

material bersifat sangat porous dan ringan sehingga bagus digunakan sebagi material

insulator.

Gambar 3. Pasir Silika

Fused silica dibuat dengan melebur pasir murni, hampir sama dengan cara membuat

fused alumina, dengan sedikit perbedaan yaitu disertai quenching terhadap material.

Produknya bersifat amorf dan mempunyai ekspansi panas yang sangat rendah,

sehingga volumenya sangat stabil. Akan tetapi material hanya dapat digunakan untuk

periode yang panjang pada temperature sampai 1200 C, ketika itu material gelas akan

melunak dan membentuk kristobalit pada 1270 C.

Silika mempunyai banyak polimorf sehingga perubahan fasa akan terjadi bila

memanaskan silica, selain itu juga disertai dengan perubahan volume yang cukup

berarti. Hal ini akan menyebabkan masalah jika memanaskan material yang

mengandung kwarsa.

Penggunaan refraktori silica penggunaannya terus menurun, hal ini disebabkan oleh

perubahan-perubahan yang terjadi pada teknologi steelmaking dimana membutuhkan

refraktori yang mampu mengatasi temperature yang lebih tinggi. Selain itu juga

Page 5: Bata Ringan

masalah kesehatan yang berkaitan dengan handling silica (silikosis) juga turut

menyumbang pada penurunan popularitasnya.

Properti umum dari refraktori silica adalah sebagai berikut:

Masih dapat menanggung beban sampai mendekati titik leburnya.

Hanya sedikit menyusut sampai 1600 C.

o Tahan terhadap korosi leburan Fe dan slag asam

o Insulator yang baik.

o Sensitif terhadap kejut panas pada 600 C.

o Bila terkena uap air dalam waktu yang lama dapat menyebabkan hancur

(crumbling).o Debu SiO2 dapat menyebabkan maslah kesehatan (Silikosis).

By: Riki gana (Engineer Refractory PT.Sigma Mitra Sejati- Cilegon)

Cara Membuat Bata Ringan Rumahan

Jan 1st, 2014 – by admin0Seiring dengan semakin tingginya pertumbuhan di sektor property, kebutuhan

akan material bangunan juga semakin meningkat. Kebutuhan yang wajib

dicermati dan diantisipasi mengingat material tersebut sangat bergantung

pada pasokan yang berasal dai alam semisal pasir.

Salah satu solusi mengatasinya yaitu dengan membuat bahan bangunan yang

berasal dari material yang mudah didapat. Bata ringan merupakan jawaban

dari mulai adanya kelangkaan pasir di beberapa daerah. Selain itu juga

mengantisipasi harga pasir yang semakin mahal.

Bata ringan ini dirancang sedemikian rupa sehingga menggunakan material

berupa fly ash (abu sisa pembakaran batubara atau tebu yang banyak

mengandung silika). Kemudian bisa juga dengan pasir dicampur semen dalam

wadah mixing kemudian campuran tersebut disemprot busa kimia pasta

Aluminium sebagai pengembang. Setelah campuran merata dicetak sesuai

ukuran yang diperlukan.

Fly ash/abu dari batubara yang dibakar jumlahnya ratusan ton per hari di

pabrik semen tetapi tidak ada yang sisa karena utk campuran semen kecuali

fly ash dari pembangkit listrik dan pengecoran biji besi. Seperti diterangkan

sebelumnya bahwa bahan baku material seperti pasir sudah mulai langka.

Indikasi kelangkaan pasir mulai nampak di Sungai Brantas dan Bengawan

Solo,  potensinya sudah mulai menyusut karena dibendung di hulunya

pasokannya sangat terbatas dan harganya menjadi 2 kali lipat.

Page 6: Bata Ringan

Setelah menjalani proses pencetakan, selanjutnya pengeringan. Pengeringan

dilakukan hanya dengan diangin-anginkan selama 10 jam untuk bisa

dikeluarkan dari cetakan / molding bata dan disimpan ke tempat pengerasan

(curring area). Bata ringan CLC (Cellular Lightweight Concrete) ini dapat

digunakan dalam konstruksi setelah berumur 20 hari. Selain itu, bata ringan

ini juga bisa terapung di air.

Teknologi ini tidak hanya terbatas pada pembuatan batu bata, tapi juga bisa

digunakan untuk insulator panas pada atap, dinding precast, dinding cor

langsung, elevasi lantai, lantai bangunan dan masih banyak kegunaan

lainnya.

Analisa Bisnis Produksi Bata Ringan CLCEstimasi Baya Produksi dan Laba untuk 1 m3 bata :

6 Sak Semen (300 kg) Rp.360.000,-(Asumsi pasir standar/kurang bagus)

500 kg Pasir Rp.70.000,- (+-1/3 m3)0.8 kg Foam Agent Rp.20.000,-Listrik Rp.10.000,-Ongkos Pekerja Rp.50.000,- (borongan)Ongkos Kirim Rp.40.000,-Depresiasi + Perawatan DLL Rp.50.000,-———————— ————Total biaya produksi Rp.600.000,- per m3————————Harga jual Rp.700.000,- per m3Keuntungan kotor Rp.100.000,- per m3

Estimasi laba kotor untuk produksi/bulan (25 hari kerja)

Kapasitas 5 m3/hari Rp. 12.500.000,-

Kapasitas 10 m3/hari Rp. 25.000.000,-

Kapasitas 20 m3/hari Rp. 50.000.000,-

Perhitungan per Mei 2013

Catatan :

Penggunaan semen 5 – 6 sak tergantung dari kualitas pasir yang

digunakan. Harga material yang digunakan merupakan perhitungan berdasarkan harga-harga di Jakarta (Mei 2013). Untuk di daerah tentunya biaya produksi akan lebih rendah karena faktor harga pasir, tenaga kerja, serta lahan akan lebih murah.Hitungan diatas bisa berbeda, tergantung harga material, pekerja dan lahan di

masing-masing daerah. Setelah 20 hari bata siap untuk di jual.

Page 7: Bata Ringan

BAGAIMANA CARA MEMBUAT BATA SEMEN DENGAN MUDAH DAN MURAH?Posted on May 9, 2011 by admin

================================================

BAGAIMANA CARA MEMBUAT BATA SEMEN DENGAN MUDAH DAN MURAH

Dengan semakin berkembangnya pembangunan maka diperlukan sarana dan prasarana yang semakin banyak. Kebutuhan akan rumah tinggal fasilitas-fasilitas umum yang harus terpenuhi dan pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana, harus memperhatikan kesesuaian dari spesifikasi teknis (persyaratan teknis) agar bangunan yang dibuat lebih aman dan kuat sehingga benar-benar dapat dimanfaatkan lebih lama. Salah satu hal penting yang perlu mendapat perhatian dari keseluruhan proses pelaksanaan pembangunan ini adalah hasil yang dicapai/Bangunan yang terwujud harus berkualitas baik, bermanfaa/berfungsi sesuai umur rencana bangunan (minimal 3 tahun).Kebutuhan batu bata untuk bahan bangunan yang semakin meningkat dapat menyebabkan berkurangnya lahan pertanian.Jika hal ini dibiarakan terus menerus tanpa mencari alternatif lain untuk menggantikan batu bata akhirnya akan menimbulkan kerusakan tanah dan lahan pertanian sehingga produksi pangan akan menurun. Kini ada alternatif  baru kita bisa beralih ke batako atau bata semen dengan pemanfaatan pasir,abu organic atau abu anorganik,kapur,limbah betonan,limbah plstik dicampur dengan semen PCC,air dan additive “SPECTACULER BETON”tanpa harus menggunakan tanah yang dapat merugikan banyak pihak.Resep cara membuat bata semen-  300 gram abu organic atau abu anorganik

Page 8: Bata Ringan

-  400 gram pasir

-  150 gram kapur

-  100 gram semen PCC

-  60 cc air-  25 cc additive “SPECTACULER BETON”Fungsi dari  additive “SPECTACULER BETON”1. Menghemat penggunaan semen 40-60%2. Mempercepat pengeringan beton3. Menanbah kekuatan ikatan antara matrial sehingga pasir,semen,abu,kapur dan   material pengisi lainnya menyatu dengan baik4. Menghemat pemakain semen untuk adukan (menyambung bata cukup dengan semen tipis yang sudah dicampur air) dan acian (acian cukup dengan semen cair dikuaskan diatas permukaan bata semen)5. Menghemat biaya tenaga kerja6. Dapat memanfaatkan limbah sebagai bahan pengisi7. Dapat menggunakan cetakan yang sederhana misalkan dari kayu karena adonan yang

Page 9: Bata Ringan

digunakan setengah kering.Dapat juga ditambahkan dengan limbah pecahan plastik atau bekas pecahan betonan sampai 20%Perhitungan biaya proses produksi untuk ukuran 20 x 10 x 4 cm3- 0,3 kg abu x Rp. 300/kg = Rp. 90,00- 0,4 kg pasir x Rp. 300/kg = Rp. 120,00- 0,2 kg kapur x Rp. 300/kg = Rp. 45.00- 0,1 kg semen PCC x Rp. 1.100/kg = Rp. 110,00- 60 cc air- 5 mil (5 tutup botol aqua)  additive “SPECTACULER BETON” x Rp. 15.000/liter = Rp. 75,00- Total                                                                                                 = Rp. 440,00ESTIMASI BIAYA USAHA UNTUK MEMBUAT BATA SEMEN DENGAN SATU ORANG

PEKERJA DENGAN TARGET PRODUKSI 100 BUAH BATA SEMEN PERHARI DENGAN UKURAN 40 x 20 x 10 cm

A. Alat1.Cetakan bata cetak ukuran 40x20x10..10 bh @ Rp. 300.000 = Rp. 3.000.0002. Alat-alat untuk memcanpur adukan :• Cangkul = Rp. 50.000• Sendok Semen 2 buah @ Rp.15.000 = Rp. 30.000• Roskam = Rp. 25.000• Ember bekas cat 25 kg 2 buah @ Rp. 25.000 = Rp. 50.000• 1 buah timbangan kapasitas 100 kg = Rp. 100.000B.Bahan• Semen 2 zak @ Rp. 53.000 = Rp. 106.000• 1 m3 pasir kurang lebih 800 kg Rp. 00 sampai Rp. 150.000• Abu 1 m3 kurang lebih 200 kg Rp. 00 sampai Rp. 50.000• Additive “SPECTACULER BETON CAIR” 4 liter untuk dicairkan 200 liter air @ Rp. 15000= Rp. 60.000C. Tenaga Kerja• Per orang Rp. 35.000 per hari untuk target 100 bata semen per hari• Tenaga kerja system borongan 125,00 per bataD. EstimasiJenis Bahan Komposisi Harga RpSemen 800 gr 848Kapur 0 gr 0Abu 3000 gr 180Pasir 8700 gr 522Total 12500 gr 1550E. Total biaya :

harga bahan                                                            Rp. 1.550,-

harga tenaga kerja                                                 Rp.   125,-

harga Additive “SPECTACULER BETON”        Rp.   300,- +

TOTAL                                                                    Rp. 1.875,-

Cara Kerja

- Siapkan cetakan bata untuk ukuran disesuai dengan keinginan

Page 10: Bata Ringan

- Oleskan sekeliling cetakan dengan oli bekas supaya hasilnya tidak lengket

- Campurkan pasir,semen, kapur dan limbah pecahan plastik atau bekas pecahan   

betonan sampai 20% kemudian diaduk sampai merata lalu tambahkan air dan diaduk

sampai tercampur

- Masukkan additive “SPECTACULER BETON” dan aduk hingga merata

- Masukan adonan tersebut kedalam cetakan, biarkan selama 1 kali 24 jam

Gambar Proses Pembuatan Bata Semen

Page 15: Bata Ringan

sumber:http://www.sentrakukm.com

PROSPEK USAHA

Rumah atau tempat tinggal pada umumnya menggunakan Batu bata sebagai bahan dasar bangunannya. Penggunaan batu bata banyak digunakan untuk dinding pada bangunan perumahan, bangunan gedung, pagar, saluran dan pondasi. Batu bata umumnya dipakai sebagai penyangga atau pemikul beban yang ada diatasnya. Pesatnya pembangunan di sektor perumahan dan property menjadikan kebutuhan terhadap batu bata semakin meningkat, hal ini merupakan membuka peluang usaha dalam pengadaan materia bangunan untuk mendukung pembangunan sektor tersebutHal lain yang menjadikan komoditas ini sebagai peluang usaha adalah karena proses pembuatannya yang relatif mudah dengan biaya investasi yang murah dan bahan baku yang cukup. Peralatan yang diperlukan pun gampang hanya terdiri dari Cangkul, Pencetak Batu Bata,    Mesin Penggiling batu bata, Mesin Pembakar atau Tungku Pembakaran dan Kayu Bakar atau batu bara atau sekam padi. Sementara bahan baku hanya terdiri dari Tanah Liat, Air dan Abu sisa pembakaran.

Proses pembuatan batu batu terhitung sederhana tanah liat yang sudah diramu dicetak dalak dalam mesin pencetak, selanjut di jemur lalu dibakar selesai sudah.Beberapa peneliti mencoba mengembangkan beberapa alternatif pengganti bahan baku dan proses pembakaran untuk menghindari berkurangnya bahan baku tanah liat dan mencegah polusi akibat pembakaran. dan hasilnya mereka berhasil menemukan alternatif pengganti bahan baku tanah yaitu kotoran sapi. Sementara peneliti lainnya menemukan suatu ramuan yang dapat mengeringkan bata tanpa perlu dilakukan pembakaranSeorang pengusaha batu bata bisa membukukan keuntungan sekitar 6 juta sampai 8 juta per bulan. Jika saat ini harga jual batu bata Rp. 320 per buah dan kapasitas produksi 75 ribu buah per bulan maka hasil penjualan per bulan adalah Rp. 24 juta dikurangi dengan biaya operasional antara 16 juta sampai 18 juta per bulanSumber gambar : http://wb5.itrademarket.com

PROFIL PENGUSAHA

SutrisnoPengusaha Batu Bata Dari Moarojambi      

Tidak Pernah Rugi, Omset 6,5 Juta per BulanMengawali hidup sebagai buruh pembuat bata bata tidak membuat sutrisno kecil hati. Berkat ketekunannya, dia kini memiliki usaha batu bata sendiri dan mampu mempekerjakan 10 orang karyawan. Bagaimana perjalanannya?Desa Tunas Baru, Kecamatan Sekernan merupakan salah satu desa dari sejumlah desa penghasil genteng dan batu bata di Muarojambi. Salah seorang pengrajin batu bata yang cukup sukses di desa ini bernama Sutrisno. Dia tinggal di RT 01 Kecamatan Sekernan.Mencari Sutrisno ternyata cukup mudah karena rata-rata perajin batu bata di desa tersebut merupakan saudara kandung Sutrisno. Empat pengusaha batu bata di desa itu tercatat sebagai kakak kandungnya.Ketika ditemui pagi kemarin, Sutrisno sedang asyik melihat kinerja 10 karyawannya. Dia terlihat sedang memberikan komando terhadap anak buahnya. Melihat kedatangan Koran ini dia dengan ramah menyapa. “Mau beli genteng ya mas,” tegurnya sambil mendekat.Setelah berbasa-basi, akhirnya Sutrisno mengerti maksud kedatangan koran ini. Mengawali cerita, dia mengatakan awal usahanya berdiri ketika dia menjadi buruh pembuat batu bata pada tahun 1986. selama 8 tahun menjadi buruh, dia kemudian mencoba untuk membuat usaha sendiri. Pada

Page 16: Bata Ringan

tahun 1994, dia membuka usaha pencetakan batu bata di desa kedemangan, kecamatan sekernan. “Waktu itu saya masih nyewa tanah orang, sekarang tidak lagi,” kata pria kelahiran Pati Jawa Tengah ini.Masa awal usahanya berdiri, dia hanya dibantu oleh keluarga. Berkat keuletan, akhirnya berhasil mengumpulkan uang dan membeli tanah yang cukup luas di desa tunas baru. Saat ini usahanya boleh dikatakan cukup berkembang.Sebab, usaha miliknya telah dilengkapi mesin pencetak genteng dan batu bata. selain itu di juga telah mampu mempekerjakan 10 orang karyawan. Yang lebih hebatnya lagi, omset perbulan dari usahanya minamal 6,5 juta. “Angka 6,5 juta ini minimal. Biasanya di atas itulah,” katanya.Dia menerangkan, dalam satu hari, usaha miliknya bisa mencetak 1.200 keping genteng. untuk batu bata sebanyak 2 ribu biji dalam satu hari. Harga genteng saat ini katanya cukup baik, genteng garuda Rp 550/keping, mandili Rp 700/keping sementara batu bata Rp 400/biji.Usaha batu bata, kata Sutrisno, tidak akan membawa kerugian. Sejak usahanya berdiri tahun 1994, sampai sekarang, dia mengaku tidak pernah rugi. “Modalnya hanya tanah liat dan keterampilan kita saja. Mana ada ruginya,” terangnya.Dalam memasok usahanya, pria berumur 44 tahun ini mengaku membeli tanah liat dari pihak lain. Untuk satu truk tanah liat dia mengaku membeli dengan harga Rp.400 ribu. 1 truk itu katanya bisa menghasilkan 11 ribu keeping genteng. “Sedangkan beli tanah liat saja masih untung, apalagi kita punya sendiri, pasti untungnya lebih besar lagi,” terangnya.Untuk memajukan usaha, Sutrisno mengaku dengan menggunakan modal sendiri. Diakuinya, pihak pemerintah Muarojambi beberapa kali menawarkan bantuan, namun ayah dari tiga anak ini menolak bantuan tersebut. “Modal saya sudah cukup, makanya saya tidak menerima,” katanya. Berkat usahanya ini, dua anak Sutrisno telah mencicipi pendidikan di Pulau Jawa. Untuk mendapat pendidikan yang lebih baik.(*)Ditulis oleh Franciscus, Muarojambi  sumber : http://www.jambi-independent.co.id

TIPS KEBERHASILAN USAHAMengganti bahan baku tnah liat dengan kotoran sapiPembuatan batu bata sangat tergantung kepada bahan baku tanah liat yang harus digali, lama-kelamaan bahan baku ini akan habis atau terkena larangan penggalian karena merusak lingkungan, untuk itu perlu dicari pengganti bahan baku tanah liat dengan bahan lain. Sekelompok mahasiswa dari Prasetiya Mulya Business School di Indonesia berhasil menemukan bahan baku pengganti tanah liat yaitu berupa kotoran sapi yang disebut EcoFaeBrick. Keunggulan dari batu bata ini selain kualitas, mudah dibuat dan berbiaya rendah karena dibuat dari kotoran sapi. Batu bata ini tidak hanya 20% lebih ringan, tetapi juga memiliki kekuatan tekan 20% lebih kuat daripada batu bata tanah liat. Dan tentu saja produksi batu bata ini tidak mengakibatkan teknik pertambangan yang merusak alam.Batu bata yang dibuat menggunakan 75% kotoran sapi dan disempurnakan dalam proses pemanasan biogas yang mengurangi emisi CO2 secara signifikan atas pembakaran kayu pada pembuatan batu bata tradisional. Pemanasan dengan cara biogas diklaim dapat mengurangi 1.692 ton CO2 pertahun.sumber: http://ilulcreative.wordpress.comMEMBUAT BATU BATA TANPA PROSES PEMBAKARANProses pembuatan batu bata yaitu melalui proses pembakaran yang berpotensi menimbulkan pencemaran udara, disamping itu biaya bahan bakar berupa kayu bakar relatif mahal sehingga biaya produksi pun menjadi mahal. 3 orang Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil menemukan cara pembuatan batu bata tanpa proses pembakaran yaitu dengan cara tanah liat (lempung) yang dijadikan bahan baku bata dicampur dengan limbah industri dan limbah pertanian.limbah industri dan pertanian memiliki unsur pozzolanik atau sifat yang memiliki daya ikat seperti semen. Reaksi pozzolanik pada limbah-limbah tersebut dapat menyatukan mineral-mineral pada limbah dan lempung sebagai bahan dasar batu bata. Unsur pozzolonik bisa memperkuat daya rekat dan tekan pada batu bata.

Page 17: Bata Ringan

Cara meramunya lempung dan limbah industri dicampur dengan air, kemudian dicetak. Unsur air akan mengantarkan pollozonikid menjadi plastis atau perekat bata dan tidak mudah pecah. membuat bata mudah dicetak, dikeringkan tanpa susut, tanpa retak-retak maupun melengkung,” ujar mereka di Yogyakarta. Pencetakan batu bata tanpa proses pembakaran akan menekan polusi udara sekaligus biaya. Pengrajin tidak memerlukan lagi bahan bakar untuk mengeringkan batu bata.sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/FAKTOR KRITIS PADA KEBERHASILAN USAHA

Faktor-Faktor Kritis Yang Harus Diperhatikan Dalam Usaha Batu1. Teknologipara pengusaha atau disebut juga pengrajin batu bata belum mampu memanfaatkan teknologi modern dalam pembuatan batu bata, mereka cenderung lebih memilih cara konvensional (umum) dalam pembutan batu bata2. Musim atau CuacaCuaca merupakan salah satu kendala yang paling berat dalam usaha batu bata. secara umum proses pembuatan batu bata sangat tergantung kepada matahari untuk proses pengeringan, sehingga produksi cenderung menurun ketika musim hujan bahkan beberapa pengusaha batu bata memilih tidak berproduksi.Namun di musim kemarau pun ketika sinar matahari bersinar sepanjang hari masih memungkinkan menjadi kendala dimana pada musim ini dibeberapa tempat mungkin akan mengalami kekeringan atau kekurangan air, padahal air ini merupakan salah satu bahan baku dalam pembuatan batu bata.3. KualitasBanyak produk yang hasilnya tidak rata, sebagian melengkup dan kepadatan kurang sehingga mudah hancur4. perusakan lingkunganUsaha batu bata berpotensi merusak lingkungan karena untuk memperoleh bahan baku tanah liat harus melakukan penggalian antara 2 - 5 meter ke dalam permukaan tanah. Bekas penggalian biasanya dibiarkan begitu saja.5. pencemaran udaraUsaha batu bata juga berpotensi mencemarkan udara karena proses pembuatan batu batu adalah melalui proses pembakaran dalam jumlah besar sehingga menimbulkan asap yang cukup tebal.Sumber gambar : http://bp0.blogger.com;http://wb5.itrademarket.com; http://ilulcreative.files.wordpress.com/

TEKNIS MELAKUKAN USAHASemua bahan – bahan seperti tanah liat, abu sisa pembakaran  di campur kemudian di aduk menggunakan cangkul, dengan perbandingan 1 : 4 bagian tanah, kemudian di lumatkan dengan air hingga menjadi adukan. Padatkan adukan di dalam mesin penggiling.

Bahan yang sudah jadi di cetak dengan menggunakan mesin cetak atau cetakan yang sudah tersedia dengan ukuran 6 cm x 10 cm x 20 cm

Batu bata yang sudah dicetak dan masih basah di susun memanjang dan melebar sesuai kapasitas tempat.

Setelah disusun batu bata tersebut di jemur untuk di keringkan, proses pengeringan waktunya 1 hari bila keadaan cuaca panas, tapi jika keadaan cuaca hujan atau mendung bisa memakan waktu 5 hari atau lebih. Tujuan di keringkan supaya daya ikatan bahan tanah kuat dan tidak mudah patah.Setelah batu bata tadi benar-benar kering maka batu bata kering tersebut dibakar selama dua hari

Page 18: Bata Ringan

dua malam  di sebuah ruangan, yang disebut Lio (Open batu bata) yang ruang pembakarannya bisa menampung 100.000 bata. Bahan bakarnya berupa kayu bakar atau menggunakan  batu bara. Proses  pembakaran biasanya dilakukan sebulan sekali, menunggu terkumpulnya batu bata kering. Biasanya memerlukan 3 tenaga pekerja untuk mengawasi proses pembakaran.

Setelah dibakar kemudian di dinginkan, barulah batu bata siap  dijual, biasanya banyak orderan dari pihak toko bangunan dan pembeli perorangan, dengan harga 1 bata nya Rp.320 – Rp. 400 belum termasuk ongkos kirim.Sumber: http://curhat-doaku.blogspot.com/Sumber gambar : http://www.cybermq.com; http://wb5.itrademarket.com;http://kfk.kompas.comASPEK LEGALITASLegalitas untuk Usaha relatif mudah, sebab untuk tahap awal tidak membutuhkan aspek legal yang lengkap.  Sebagai bentuk hubungan dalam masyarakat, maka sebaiknya diperoleh ijin kepada tetangga terdekat, RT/RW atau Kepala Dusun.Namun Apabila usaha sudah berkembang maka aspek legal (ijin-ijin usaha) harus sudah mulai dilengkapi. perijinan tersebut diantaranya adalah:Ijin Usaha Pertambangan Rakyat (IUPR)Ijin Pencemaran LingkunganSurat Ijin Tempat Usaha (SITU),Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP),Nomor PokokWajib Pajak (NPWP),Akte Pendirian Perusahaan melalui Notaris dan lainnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan  

ANALISA USAHA

Page 19: Bata Ringan

ASUMSIa. Modal KerjaProduksi per bulan 75,000 buahPendapatan per bulan Rp. 24,000,000Tenaga Kerja- Tenaga Produksi 3 Orang- Tenaga Pemasaran 1 Orang- Tenaga administrasi 1 OrangBunga Deposito per tahun 7%Tingkat Pajak per tahun 12%Kenaikan Penjualan per tahun 10%Kenaikan biaya usaha per tahun 5%Biaya Pokok Produksi    1. Biaya Bahan Baku 72.000.000    2. Biaya Bahan Penolong 40.800.000    3. Upah Tenaga Kerja Langsung 36.000.000    4. Biaya Tidak Langsung:        a. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung        b. Biaya Listrik dan Air- Produksi 9.000.000        c. Biaya Sewa - Produksi (tempat, alat, kendaraan dll) 2.400.000        d. Biaya Lain-lain - Produksi 1.200.000

    Total Biaya Pokok Produksi161.400.00

Biaya Operasional    1. Biaya Pemasaran        a. Biaya Iklan 1.200.000        b. Biaya Gaji sales 9.600.000        c. Biaya Perlengkapan - Pemasaran        d. Biaya Sewa - Pemasaran (tempat/outlet, kendaraan)        e. Biaya Lain-lain - Pemasaran    2. Biaya Umum dan Administrasi        a. Biaya Gaji - Administrasi 9.600.000        b. Biaya Perlengkapan Kantor (ATK) 2.400.000        c. Biaya Listrik dan Air - Kantor 2.400.000        d. Biaya Telepon - Kantor 7.200.000        e. Biaya Umum Produksi (pelumas, bbm, spare part dll) 12.000.000        f. Biaya Lain-lain - Kantor (retribusi dll) 1.200.000

    Total Biaya Operasional 45.600.000

    Total Modal Kerja207.000.00

    Lama Modal Kerja Tertanam (Dalam Bulan)

    Kebutuhan Modal Kerja Per Periode 34.500.000

Page 20: Bata Ringan

 Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest