bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1...
TRANSCRIPT
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – April 2012 di SD N
Cebongan 02 Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012. Tahap pertama dalam
penelitian ini adalah dengan studi pustaka dan lapangan, untuk mengetahui apa
yang perlu dikembangkan. Untuk itu dilakukan observasi lapangan di SD N
Cebongan 02. Data yang telah didapat sebagai acuan penyusunan draft produk
awal, kemudian draft produk awal di uji kepada pakar materi dan pakar modul.
Setelah direview pakar materi dan pakar modul, selanjutnya draft produk direvisi.
Kemudian dilaukan uji coba pada siswa kelas V SD N Cebongan 02. Kelas V
SDN Cebongan 02 merupakan kelas pararel untuk itu hanya dipilih satu kelas
guna penelitian yaitu kelas Va. Penelitian tahap uji coba terbatas dilakukan 2 kali
pertemuan.
Setelah uji coba terbatas dilakukan, draft produk diperbaiki sesuai respon
dari guru dan siswa yang didapat setelah melakukan pembelajaran dengan model
two stay two stray. Kemudian draft produk di review oleh 5 guru SD kelas V guna
penyempurnaan produk akhir. Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian di SD N Cebongan 02
No Hari, Tanggal Pelaksanaan Uraian Kegiatan
1. Senin, 27 Februari 2012 Studi lapangan
2. Sabtu, 7 April 2012 Kegiatan belajar 1
3. Senin, 9 April 2012 Kegiatan belajar 2
38
4.2 Pengembangan Produk
Hasil observasi lapangan diperoleh guna pembuatan draft produk awal.
Dalam pembelajaran dikelas guru melakukan pembelajaran dengan kerja
kelompok. Tapi kegiatan belajar kelompok belum menggunakan model tertentu.
Siswa yang merasa pintar, belajar kelompok kurang disenangi. Karena siswa yang
kurang pintar tidak akan bekerja, hanya nitip nama tanpa harus bekerjasama.
Untuk itu diperlukan permaian yang membuat setiap siswa harus ikut andil demi
keberhasilan kelompok. Sesuai data yang didapat, permainan dalam pembelajaran
sangat kurang. Maka dikembangkan model kooperatif two stay two stray berdasar
teori Dienes. Caranya dari salah satu kelemahan model two stay two stray
ditutupi dengan kelebihan teori belajar Dienes. Teori belajar Dienes yang berupa
permainan terintegrasi dalam langkah-langkah model two stay two stray.
4.3 Data Uji Coba
Data uji coba bahan ajar modul ini terdiri dari (1) hasil validasi dari pakar
materidan modul (expert judgment), (2) hasil uji coba terbatas (preliminary field
testing), dan (3) hasil validasi praktisi guru.
4.3.1 Hasil Validasi dari Pakar (Expert Judgment)
Setelah draft produk awal dirancang kemudian draft produk awal ini
direview atau di validasi oleh pakar materi dan pakar modul. Pakar untuk validasi
materi adalah Wahyudi, S.Pd, M.Pd, sedangkan pakar bahan ajar yang validasi
modul adalah Dra. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd. Hasil validasi dari pakar materi
dapat dilihat pada Tabel 4.2. Secara umum draft produk ini sudah baik dengan
melihat rata-rata berada pada kategori baik dan sangat baik..
39
Tabel 4.2
Hasil Validasi Pakar Materi
Dari Tabel 4.2 secara keseluruhan aspek materi dikatakan bagus dan layak
untuk uji coba terbatas dengan perbaikan sesuai saran. Kesalahan pada uji pakar
materi mendapat saran dan perbaikan dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3
Masukan Pakar Materi
No. Bagian yang Salah Saran Perbaikan
1.
Soal Gambar dan soal diskusi dijadikan
satu.
2. Materi Judul diganti ringkasan atau
sekilas info.
3. Operasi matematika Tanda = diganti dengan kata “ada”
4. Materi Tambahkan gambar tabung dan
sistem rusuk.
Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa soal yang ada gambar sebaiknya
disatukan dengan soal. Penulisan materi yang sedikit tidak bisa disebut materi tapi
lebih kepada rangkuman sekilas info. Tanda “=” merupakan tanda untuk
menyatakan hasil dari soal matematika. Tambahkan materi pada berupa gambar
tabung yang diberi beda warna antara rusuk untuk memperjelas sisi dan rusuk.Hal
ini dilakukan agar tidak ada salah tafsir. Setelah uji pakar materi selanjutnya, uji
pakar modul yang hasil validasi dapat dilihat pada Tabel 4.4.
No Aspek Rata-rata Kategori
1. Format 3,6 Baik
2. Isi 4,2 Baik
3. Soal 4,3 Sangat baik
4. Bahasa 3,8 Baik
Rata-rata keseluruhan 3,9 Baik
40
Tabel 4.4
Hasil Validasi Pakar Modul
No Aspek Rata-rata Kategori
1. Format 4,5 Sangat baik
2. Cover 4,3 Sangat baik
3. Petunjuk 4,2 Baik
4. Daftar isi 5 Sangat baik
5. Materi 4,1 Baik
6. Tes mandiri 4 Baik
7. Kunci jawaban 5 Sangat baik
Rata-rata keseluruhan 4,4 Sangat baik
Dari Tabel 4.4 secara keseluruhan aspek modul dikatakan bagus dan layak
untuk uji coba terbatas dengan perbaikan sesuai saran. Kesalahan pada uji pakar
materi mendapat saran dan perbaikan dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5
Masukan dari Pakar Modul
No. Bagian yang Salah Saran Perbaikan
1.
Penulisan
Diatas
Dibawah
Di atas
Di bawah
2. Gambar kardus jangan
keliatan merk, seperti
iklan.
Kata merk dihilangkan
Dari Tabel 4.5 bagian yang salah terletak pada penggunaan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) dan gambar kardus yang bermerk. Kesalahan pada draft
awal produk sebagai acuan perbaikan pengembangan produk.
4.3.2 Hasil Uji Coba Terbatas
Modul yang telah divalidasi pakar selanjutnya dilakukan uji coba terbatas.
Uji coba terbatas dilakukan 2 pertemuan, yaitu kegiatan belajar 1 pada pertemuan
pertama dan kegiatan belajar 2 pada pertemuan kedua. Kegiatan belajar 1
dilakukan pada tanggal 7 April 2012 dan kegiatan belajar 2 dilakukan pada
41
tanggal 9 April 2012. Uji coba dilakukan di 1 SD kelas V dengan jumlah siswa 24
dengan 1 orang guru kelas. Sebelum dilaksanakan uji coba, terlebih dahulu
dilakukan pertemuan dengan guru kelas V untuk mendiskusikan rencana
pelaksanaan pembelajaran dengan modul. Diskusi dilakukan 2 kali hingga guru
kelas bisa menjelaskan rencana pembelajaran dengan modul.
Kegiatan belajar 1 dilaksanakan hari sabtu pukul 07.00 pagi. Guru
mengawali pelajaran dengan cerita yang menarik dan bernyanyi. Cerita yang
disajikan guru adalah bajak laut berlayar untuk mencari harta karun yang
tersembenyi di setiap kapal lain. Mendengar cerita, siswa tertarik mengikuti
pelajaran. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok denagn beda jenis kelamin
dan kemampuan akademik yang berbeda. Siswa tertarik mengikuti pelajaran
dengan mengunjungi kelompok lain dan kerjasama dengan anggota kelompok.
Siswa yang aktif didukung motivasi dari guru. Penjelasan guru mengenai jalannya
diskusi mudah dipahami dan guru memberi kesemaptan kepada siswa untuk
mengungkapkan setiap pendapatnya termasuk ketika presentasi pada kegiatan
belajar 2. Kegiatan belajar 2 dilakukan hari senin pukul 07.00 pagi. Kegiatan
belajar 2 merupakan diskusi kelas dengan presentasi, hanya sebagian murid yang
melakukan tanya jawab mengenai presentasi. Setelah presenatsi guru dan siswa
membuat rangkuman. Berikut dapat dilihat data yang diperoleh dari uji coba
terbatas.
4.3.2.1 Hasil Angket Siswa Uji Coba Terbatas
Angket bahan modul pada uji coba terbatas dilakukan 24 siswa. Data hasil
Angket siswa terhadap pembelajaran dan materi dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6
Angket Respon Siswa terhadap Pembelajaran
No. Aspek Skor Kategori
1. Pembelajaran 4,7 Sangat baik
2. Materi 4,6 Sangat baik
Rata-rata 4,6 Sangat baik
42
Dari Tabel 4.6 siswa sangat menyukai pembelajaran dengan permainan
dalam diskusi. Dalam permainan anak merasa lebih aktif dan saling kerjasama
dalam kelompok. Kerja kelompok dan permainan membuat siswa lebih mudah
memahami materi sehingga siswa dapat mengerjakan tes akhir dengan sangat
baik.
4.3.2.2 Hasil Angket Guru Uji Coba Terbatas
Guru sebagai pelaksana pembelajaran di kelas. Untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan, guru perlu bahan ajar dan strategi yang tepat
dalam pembelajaran. Oleh karena itu draft produk bahan ajar modul two stay two
stray game perlu mendapat tanggapan dari guru sebagai pelaksana pembelajaran.
Respon atau tanggapan guru setelah melakukan pembelajran two stay two stay
berdasar teori Dienes dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7
Respon Guru setelah Melakukan Pembelajaran dengan Model
Two Stay Two Stray Berdasar Teori Dienes
No Dimensi Skor
1 Pembelajaran menggunakan modul lebih mudah 4
2 Modul sangat membantu dalam pembelajaran 5
3 Dengan pembelajaran menggunakan modul, evaluasi
pembelajaran lebih mudah
4
4 Pembelajaran menggunakan modul lebih membuat anak
mandiri
4
5 Dengan diskusi pemahaman anak terhadap materi lebih mudah 4
6 Dengan diskusi pembelajaran lebih bermakna 4
7 Dengan diskusi pembelajaran menjadi lebih aktif 4
8 Dengan permainan anak mempunyai tanggungjawab sendiri-
sendiri
4
9 Dengan permainan pembelajaran lebih menyenangkan 5
10 Dengan permainan pembelajaran lebih bermakna 4
Rata-rata 4,2
43
Dari Tabel 4.7 guru lebih senang mengajar menggunakan modul dan
model two stay two stray berdasar teori Dienes. Dengan modul siswa lebih
mandiri dalam belajar, dengan diskusi pembelajaran lebih bermakna dan
permainan membuat siswa mempunyai tanggungjawab sendiri-sendiri.
4.3.2.3 Hasil Evaluasi Pembelajaran Matematika
Tercapainya tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajaranya. Hasil
belajar dikatakan tercapai jika skor yang diperoleh melebihi kriteria ketuntasan
belajar yang telah ditentukan. Strugges dalam Herrhyanto dan Hamid (2006:2.11-
2.12) mengatakan cara menentukan interval kelas digunakan rumus seperti
dibawah ini :
Banyaknya kategori (k) = 1 + 3,333 Log n (jumlah siswa)
k =1+3,333Log 24
= 5,5
= 6
Interval kelas (i)= 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 −𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝐾𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖
i = 100−65
6
i = 5,83 (dibulatkan keatas menjadi 6)
Berdasarkan rumus dan perhitungan diatas, interval skor untuk 24 siswa
adalah 6. Sehingga data interval yang dapat dilihat pada Tabel 4,8.
44
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Va
Semester II Tahun Ajaran 2011/2012
4.3.3 Hasil Validasi Praktisi Guru
Guru sebagai pelaksana bahan ajar modul perlu memvalidasi modul. Guru
memvalidasi modul dari sudut pandang materi pembelajaran dan susunan modul.
Format, isi, soal pada materi yang ada di modul, harus sesuai dengan materi
pembelajaran di Sekolah dan bahasa yang digunakan harus mudah dipahami.
Dilihat dari susunan modul seperti format, cover, petunjuk penggunaan, daftar isi,
materi, soal, tes mandiri/soal dan kunci jawaban harus sesuai. Pada Tabel 4.9
dapat dilihat hasil respon guru terhadap materi modul.
Tabel 4.9
Respon Praktisi Guru Terhadap Materi Pembelajaran
Kelas
Interval Frekuensi Presentase
65 - 70 1 4%
71 - 76 0 0%
77 - 82 1 4%
83 - 88 3 13%
89 - 94 2 8%
95 - 100 17 71%
No Aspek Rata-rata Kategori
1. Format 4,33 Sangat baik
2. Isi 4,05 Baik
3. Soal 4,03 Baik
4. Bahasa 3,96 Baik
Rata-rata keseluruhan 4,09 Baik
45
Dari Tabel 4.9 dapat dilihat respon guru sebagai adalah baik terhadap
materi pembelajaran yang ada pada modul. Untuk respon praktisi guru terhadap
modul pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10
Respon Praktisi Guru Terhadap Modul Pembelajaran
No Aspek Rata-rata Kategori
1 Format 4,5 Sangat baik
2 Cover 4,3 Sangat baik
3 Petunjuk 4,2 Baik
4 Daftar isi 5 Sangat baik
5 Materi 4,1 Baik
6 Tes mandiri 4 Baik
7 Kunci jawaban 5 Sangat baik
Rata-rata keseluruhan 4,44 Sangat baik
Dari Tabel 4.10 secara keseluruhan menurut praktisi guru, modul pembelajaran
sangat baik.
Untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran maka dilakuan tes mandiri
atau sering disebut tes evaluasi. Aspek tes mandiri yaitu kesesuaian tes mandiri
dengan Kompetensi Dasar, kesesuaian soal dengan indikator, kesesuiaan soal
dengan materi yang diajarkan dan kejelasan bahasa yang digunakan dalam taraf
baik. Untuk mengetahui jawaban yang benar dan salah diperlukan kunci jawaban.
Kunci jawaban oleh praktisi guru diberi skor 5 yang artinya sangat bagus. Jadi
kesesuian kunci jawaban denagn soal sangat bagus, kemudahan dalam
menggunakan kunci jawaban snagat mudah, kejelasan dan ketepatan kunci
jawaban sangat bagus.
4.4 Analisis Data
4.4.1 Analisis Data Validasi Pakar
4.4.1.1 Analisis Data Validasi Pakar Materi
Analisis data deskriptif pakar materi dapat dilihat pada analisis data
validasi materi mencakup aspek format materi, soal, isi dan bahasa. Format materi
yang mencakup kejelasan petunjuk penggunaan sudah bagus, kesesuaian isi pada
materi mendapat skor bagus sesuai materi kelas 5 SD. Untuk kesesuaian warna
46
dan tulisan dalam kategori sedang artinya warna dan tulisan dapat dibuat menjadi
bagus dan menarik. Secara keseluruhan aspek format materi sudah bagus. Aspek
isi pada materi modul yang meliputi ketepatan urutan materi dan keterkaitan
pembelajaran dengan model pembelajaran two stay two stray sudah sangat baik.
Untuk indikator yang lain seperti kesesuaian isi materi dengan Kompetensi Dasar,
kesesuaian materi dengan indikator, kejelasan isi materi, kesesuaian informasi
dengan langkah-langkah two stay two stary, kesesuaian two stay two stray
denganteori belajar Dienes, keterkaitan pembelajaran dengan teori Dienes
menempati nilai baik. Secara keseluruhan nilai isi materi menempati nilai baik
dengan rata-rata 4,2.
Untuk aspek soal mendapat nilai sangat memuaskan dalam indikator
kesesuaian soal dengan kompetensi dasar dan kesesuaian soal dengan materi yang
diajarkan. Indikator lain menempati skor 4, yang artinya bahasa yang digunakan
sudah bagus, kemudahan soal untuk dipahami mudah, soal layak untuk diberikan
dan kualitas soal berada pada taraf bagus. Rata-rata skor pada hasil validasi soal
materi adalah 4,3 yaitu menempati nilai sangat baik. Diperlukan bahasa yang baik
agar modul ini bisa diterima. Untuk aspek bahasa sudah baik dengan skor 3,8,
meliputi bahasa yang digunakan dalam materi sudah bagus, kemudahan dalam
memahami bahasa yang digunakan menempati nilai bagus, kelengkapan informasi
yang dibutuhkan siswa sudah bagus dan bernilai sedang untuk penggunaan kata
sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
4.4.1.2 Analisis Data Validasi Pakar Modul
Analisis data validasi modul mencakup aspek format modul, cover,
petunjuk penggunaan, daftar isi, materi, tes mandiri/evaluasi dan kunci jawaban.
Dilihat dari rata-rata, draft produk awal modul sangat baik. Aspek format modul
berada dalam kategori sangat bagus dengan skor 4,5. Hal tersebut didukung dari
sistematika susunan modul, keserasian warna/tulisan/gambar, dan penentuan tipe
font dan ukuran sangat bagus. Sedangkan untuk bahasa yang digunakan,
penentuan tampilan modul, dan penentuan format modul dalam keadaan bagus.
Cover merupakan daya tarik pertama kali dilihat, cover pada modul memperoleh
47
nilai sangat bagus dengan skor rata-rata 4,3 kejelasan bahasa, kemenarikan
bahasa, kejelasan gambar, dan ketepatan penulisan memperoleh skor 4.
Sedangkan ketepatan ukuran huruf, kemenarikan gambar, kemenarikan bentuk
huruf, dan kejelasan bentuk huruf berada pada skor 5 yang artinya sangat bagus.
Untuk mempermudah pemakaian modul maka petunjuk pengguanaan modul harus
bagus. Dilihat dari Tabel 4.4 petunjuk pengguanaan modul memperoleh skor rata-
rata 4,2 yang artinya menurut skala Likert pada tahap bagus. Dengan indikator
kejelasan isi, kejelasan susunan kalimat, kesederhanaan bahasa menunjukkan
keadaan bagus dan untuk kesesuaian petunjuk modul dengan isi modul dalam
keadaan sangat bagus. Aspek daftar isi memperoleh skor sempurna 5 yaitu
kejelasan daftar isi, kesesuaian penulisan daftar isi dengan modul, dan kemudahan
memahami daftar isi memperoleh nilai sangat bagus.
Aspek materi pada modul, pakar modul menilai baik dengan skor 4,1
dengan rincian indikator kejelasan materi yang disajikan, ketepatan materi yang
disajikan, kemudahan materi yang disajikan untuk dipahami, kejelasan bahasa
materi yang disajikan, ketepatan penulisan huruf dinilai praktisi modul dalam
keadaan bagus dan ketepatan urutan materi memperoleh nilai sangat bagus.
Kelayakan soal tes mandiri atau evaluasi diperoleh dari kesesuaian soal tes
mandiri dengan Kompetensi Dasar, kesesuaian soal latihan dengan indikator,
kesesuaian soal dengan materi yang diajarkan dan kejelasan bahasa yang
digunakan memperoleh nilai bagus dengan skor 4. Untuk memperoleh hasil
belajar siswa yang benar jawabannya maka harus didukung dengan kunci jawaban
yang bagus artinya kunci jawaban harus benra dan sesuai dengan petanyaan.
Indikator aspek kunci jawaban yaitu kesesuaian kunci jawaban dengan soal,
kemudahan dalam menggunakan kunci jawaban, kejelasan kunci jawaban, dan
ketepatan kunci jawaban bernilai sempurna sangat bagus dengan skor 5.
4.4.2 Analisis Hasil Uji Coba
4.4.2.1 Analisis Hasil Angket Respon Siswa setelah Pembelajaran
Respon siswa sebagai pengguna modul diperlukan guna perbaikan draft
produk. Hasil angket aspek pembelajaran memperoleh skor 4,7 yang artinya siswa
48
sangat setuju pembelajaran ini dalakukan karena pembelajaran ini bermakna bagi
siswa . Dalam permainan dan kerja kelompok menyelesaikan tugas siswa
cenderung lebih aktif. Siswa dalam permainan bekerjasama dengan kelompok
memperoleh skor 4,9 yang artinya 83% sangat setuju bahwa siswa melakukan
kerjasama dalam permainan. Pembelajaran yang membuat anak aktif dalam
permainan dan kerja kelompok akan membantu siswa berkomunikasi dan
bersosialisasi dengan siswa lain. Untuk memenangkan permainan siswa
bekerjasama antar anggota kelompok. Dalam bekerja kelompok siswa yang
merasa lebih aktif memperoleh skor 4,2 yang artinya 72% siswa setuju melakukan
hal tersebut. Tingkat kerjasama yang ditunjukkan siswa yaitu 4,7 yang hampir
semua siswa melakukan kerjasama itu artinya sangat bagus. Dalam kerja
kelompok yang diharapkan sesama anggota saling membantu dan hal tersebut
dilakukan siswa dalam pembelajaran dengan skor 4,9 artinya sangat setuju dalam
kerja kelompok siswa saling membantu. Dengan pembelajaran kerja kelompok
dan permainan akan membantu siswa mandiri, tanggungjawab, saling
menghargai, dan pembelajaran ini membuat anak dapat bersosialisasi dengan
kawan sebayanya. Pembelajaran yang dilakukan sangat menyenangkan dengan
skor 4,6 yang artinya sangat setuju bahwa pembelajaran dengan model two stay
two stray berdasar teori Dienes sangat menyenangkan.
Pembelajaran dengan model two stay two stray berdasar teori Dines
sangat menyenangkan tetapi materi yang dipelajari juga harus dapat diterima oleh
siswa. Setelah dianalisis hasil angket respon siswa terhadap materi menunjukkan
skor 4,6 yang artinya 92% siswa dapat menerima materi yang dipelajari . siswa
dapat menerima pelajaran dengan baik dapat diukur dari seberapa bisa
mengerjakan tugas dalam permainan dan mengerjakan tes ahir yang berupa tes
individu. Sebanyak 94% siswa dari masing-masing kelompok dapat mengerjakan
soal dalam permainan dengan skor menurut skala Likert 4,7 dan 93% siswa dapat
mengerjakan tes akhir denagn skor menurut skala Likert 4,6. Dalam pembelajaran
dengan permainan dalam kelompok, 94% siswa dapat memahami materi dengan
mudah. Menurut skala Likert sangat bagus dengan skor 4,7. Siswa dapat membuat
kesimpulan sendiri tentang pelajaran sudah bagus dengan skor 4,2.
49
4.4.2.2 Analisis Hasil Angket Guru terhadap Pembelajaran
Guru sebagai pelaksana pembelajaran memberikan respon terhadap
pembelajaran menggunakan modul. Respon dari guru sebagai pelaksana
diperlukan guna perbaikan draft produk.
Dari Tabel 4.7 sangat setuju bahwa modul sangat membantu dalam
pembelajaran dan dengan permainan, pembelajaran lebih menyenangkan. Modul
dengan pendekatan permainan dan diskusi membuat anak lebih aktif, mandiri, dan
bertanggungjawab. Pembelajaran dengan pendekatan permainan dan diskusi,
pembelajaran lebih menyenangkan dan bermakna. Pembelajaran dan evaluasi
menjadi lebih mudah jika pembelajaran menggunakan bahan ajar modul. Materi
geometri sifat-sifat bangun ruang dengan pendekatan two stay two stay berdasar
teori Dienes dikatakan baik dengan skor rata-rata 4,2 dan layak untuk dipakai
sesuai saran perbaikan.
4.4.2.3 Analisis Hasil Tes mandiri / Tes Evaluasi
Tes evaluasi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran yang
dilakukan dengan modul. Keberhasilan pembelajaran dapat dilihat dari skor
evaluasi lebih tinggi dari kriteria ketuntasan minimal. Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang dipakai SDN Cebongan 02 adalah 63. Dari distribusi
frekuensi hasil belajar matematika pada tabel 4.8 dapat digambarkan dalam
diagram lingkaran. Dapat dilihat hasil evaluasi pada Gambar 4.1.
50
Gambar 4.1
Diagram Hasil Evaluasi
Dari Gambar 4.1 dapat dilihat hasil pembelajaran berhasil karena tidak ada
skor yang kurang dari 63. Lebih dari setengah siswa kelas mendapatkan nilai 95 –
100. Untuk mengetahui nilai minimum, maksimal dan rata-rata pada hasil evaluasi
dapat dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11
Hasil Analisis Evaluasi
4.4.3 Analisis Validasi Praktisi Guru
Validasi praktisi guru merupakan tahap pengembangan dari pelaksana
bahan ajar modul two stay two stray berdasar teori Dienes. Sebelum perbaikan
bahan ajar modul dapat berikut analisis validasi praktisi guru terhadap modul dan
materi bahan ajar.
4.4.3.1 Respon Praktisi Guru Terhadap Materi Pembelajaran
Menurut praktisi guru, format modul sudah sangat baik dengan skor 4,33.
Dengan rincian format modul yang berisi kejelasan petunjuk penggunaan sangat
baik dengan rata-rata 4,2, rata-rata kesesuaian isi materi 4,2 yang artinya baik dan
kesesuaian warna dan tulisan pada materi modul menunjukkan rata-rata 4,6
4% 0% 4%
14%
8%
71%
Hasil Evaluasi
65 - 70
71 - 76
77 - 82
83 - 88
89 - 94
95 - 100
51
artinya sangat baik menurut skala Likert. Pada aspek isi tentang kesesuaian isi
materi dengan Kompetensi Dasar, indikator, kejelasan isi materi, ketepatan urutan
pembelajaran, keterkaitan pembelajaran dengan two stay two stray , kesesuaian
penyajian informais dengan langkah-langkah two stay two stray, kesesuaian
langkah-langkah two stay two stray dengan teori belajar Dienes dan keterkaitan
pembelajaran dengan teori belajar Dienes dalam kategori baik. Artinya isi materi
modul sudah mengimplementasikan pembelajaran model two stay two stray
berdasar teori Dienes dengan urutan pembelajaran yang baik. Aspek soal pada
modul dalam kategori baik. Kategori baik yang artinya soal sesuai dengan
Kompetensi Dasar, materi yang diajarkan, kejelasan bahasa yang digunakan baik,
kemudahan soal untuk dipahami baik, kelayakan soal dan kualitas soal yang
diberikan dalam kategori baik. Untuk memahami materi hingga soal pada modul
diperlukan bahasa penyajian yang baik. Aspek bahasa termasuk kategori baik,
yang meliputi kejelasan bahasa dalam materi yang disajikan, kemudahan dalam
memahami bahasa, keefektifan kalimat yang digunakan, kelengkapan kalimat
yang dibutuhkan dan penggunaan Ejaan Yang Disempunakan (EYD).
4.4.3.2 Respon Praktisi Guru Terhadap Modul Pembelajaran
Kemenarikan modul yang pertama dilihat adalah halaman muka. Halaman muka
dikatakan sangat bagus oleh praktisi guru dengan rincian kejelasan bahasa
halaman muka bagus, kemenarikan bahasa, kemenarikan bentuk huruf, kejelasan
bentuk huruf, kemenarikan gambar, kejelasan gambar dan ketepatan penulisan
dalam kategori bagus dan sangat bagus. Format materi yang berisi petunjuk
penggunaan modul, kesesuaian isi materi dan kesesuaian warna dengan tulisan
materi pada modul berada dalam kategori sangat baik. Agar penggunaan modul
tidak salah, maka diperlukannya petunjuk penggunaan modul yang baik. Kategori
kejelasan isi baik, kejelasan susunan kalimat bagus, kesederhanaan bahasa bagus,
kesesuaian petunjuk modul dengan isi modul sangat baik. Daftar isi memudahkan
kita mencari halaman bab yang kita butuhkan. Oleh karena itu daftar isi harus
dibuat sesuai dengan isinya. Praktisi guru menilai daftar isi sudah sangat bagus
52
dengna skor 5 yaitu sempurna untuk aspek kejelasan daftar isi dalam modul,
kesesuaian daftar isi dengan modul, dan kemudahan memahami daftar isi.
Modul memuat materi pembelajaran, praktisi guru menilai materi
pembelajaran sudah baik. Kejelasan materi yang disajikan, ketepatan materi yang
disajikan, kemudahan materi yang disajikan, ketepatan urutan materi, kejelasan
bahasa materi yang disajikan, ketepatan penulisan huruf dengan rata-rata skor 4,1.
4.5 Revisi Produk
Tahap pengembangan revisi produk model two stay two stray berdasar
teori Dienes terdiri dari revisi raevisi pakar, uji coba terbatas dan revisi praktisi
guru. Praktisi guru merupakan pelaksana model two stay two stray berdasar teori
Dienes untuk diterapkan dalam pembelajaran di ruang kelas. Guru lebih
mengetahui apa yang kurang dari sebuah model pembelajaran yang akan
diterapkan. Tahap pengembangan cukup dikatakan baik sampai validasi praktisi
guru.
4.5.1 Revisi Draft Produk Awal
Draft pruduk awal model two stay two stray berdasar teori Dienes secara
umum dinyatakan layak oleh pakar materi dan pakar modul. Namun perlu
perbaikan pada bagian-bagian tertentu. Kesalahan dan perbaikan dapat dilihat
pada gambar berikut :
53
4.5.1.1 Revisi Soal Diskusi
Soal diskusi pada Gmabar 4.2 terpisah antara gambar kardus dengan
pertanyaan.
Gambar 4.2
Sebelum Revisi
54
Gambar 4.3
Sesudah Revisi
Pada Gambar 4.2 antara gambar dan soal dipisahkan, sebaiknya antara
gambar dan soal digabungkan. Perbaikan dapat dilihat pada Gambar 4.3, antara
Gambar dan soal dijadikan satu halaman.
55
4.5.1.2 Revisi Materi I
Pada Gamabar 4.4 merupakan rangkuman materi tapi hanya pengertian
sisi, rusuk dan titik sudut.
Gambar 4.4
Sebelum Revisi
Gambar 4.5
Sesudah Revisi
56
Pada gambar 4.4 terlalu singkat jika disebut materi, bisa diganti
rangkuman atau sekilas info. Pada sekilas info dapat ditambahkan gambar dengan
keterangan terkait sisi, rusuk dan sudut. Perbaikan dapat dilihat pada Gambar 4.5.
4.5.1.3 Revisi Materi II
Materi pada gambar 4.6 terpisah dengan gambarnya dan materi pada
tabung kurang lengkap agar siswa bisa membedakan mana yang disebut rusuk dan
sisi.
Gambar 4.6
Sebelum Revisi
57
Gambar 4.7
Sesudah Revisi
Pada Gambar 4.6, gambar tabung terpisah dengan keterangannya.
Sebaiknya antara gambar dan keterangan disatukan. Pada materi tabung
tambahkan gambar tabung dengan keterangan sistem rusuk dan sisinya. Perbaikan
dapat dilihat pada Gambar 4.7.
58
4.5.1.4 Revisi Operasi Hitung
Tanda “=” bukan digunakan dalam kalimat
Gambar 4.8
Sebelum Revisi
Gambar 4.9
Sesudah Revisi
59
Pada Gambar 4.8 tanda “ = “ merupakan tanda operasi hitung untuk hasil
bukan kalimat. Oleh karena itu dalam kalimat tanda “ = “ ganti “ada”. Pernaikan
dapat diliha pada Gambar 4.9.
4.5.1.5 Revisi Penulisan
Kata diatas tidak tepat jika digandeng.
Gambar 4.10
Sebelum Direvisi
Gambar 4.11
Sesudah Revisi
60
4.5.1.6 Revisi Gambar
Gambar kardus yang bermerk kurang tepat untuk materi modul.
Gambar 4.12
Sebelum Revisi
Gambar 4.1
Sesudah Revisi
Pada Gambar 4.12 tulisan merk jangan keliatan, karena ini bukan iklan.
Perbaikan dapat dilihat pada Gambar 4.13 dengan mengganti dengan kardus
polos.
61
4.5.2 Revisi Produk Uji Coba Terbatas
Pada uji coba terbatas menunjukkan produk bahan ajar model two stay two
stray berdasar teoti Dienes ini sudah bagus, pada halaman muka / cover sudah
bagus tapi perpaduan warna kurang menarik. Untuk perbaikan, pilih warna yang
menarik.
Gambar 4.14
Sebelum Revisi
62
Gambar 4.15
Sesudah Revisi
Pada gambar 4.14, halaman muka yang sudah diperbaiki dengan
perpaduan warna tampak lebih menarik. Gambar siswa berkelompok pada
halaman muka dibuat lebih besar, agar siswa lebih termotivasi belajar kelompok.
Perbaikan cover dapat dilihat pada Gambar 4.15
63
4.5.3 Revisi Validasi Praktisi Guru
Validasi praktisi guru dilakukan sebgaai penyempurnaan produk akhir.
Guru sebagai pelaksana model two stay two stray berdasar teori Dienes perlu
memberi tanggapan tentang produk.
4.5.3.1 Revisi Materi Kubus
Gambar 4.16
Sebelum Revisi
64
Gambar 4.17
Sesudah Revisi
Sifat-sifat bangun ruang kubus dan balok adalah sama. Untuk
membedakannya, materi ditambahkan yaitu bangun ruang kubus terbentuk dari 6
bangun datar persegi dan pada materi balok, balok terbentuk dari 6 bangun datar
persegipanjang.
65
4.5.3.2 Revisi Materi Kerucut
Materi kerucut pada Gmabar 4.18 kurang ada keterangan mengenai sisi
dan rusuk
Gambar 4.18
Sebelum Revisi
Gambar 4.19
Sesudah Revisi
66
4.6 Pembahasan Produk Akhir
Model pembelajaran two stay two stray yang dikembangkan berdasar teori
Dienes dikatakan berhasil dan layak dipakai karena telah melalui beberapa tahap
pengembangan yaitu, uji pakar materi yang rata-rata memberikan skor 3,9 yang
artinya menurut skala Likert dalam kategori bagus untuk aspek materi. Uji pakar
modul dengan skor rata-rata 4,4 yang artinya sangat bagus untuk aspek modul.
Dari angket yang telah divalidasi guru kelas V SD menilai bagus dengan skor 4,09
terhadap materi pembelajaran dan skor 4,4 diberikan untuk modul yang artinya
sangat bagus. Sebagai pelaksana uji coba, guru memberikan respon yang baik
dengan skor 4,2 setelah melakukan pembelajaran dengan model two stay two stray
berdasar teori Dienes. Siswa memberi respon sangat baik dengan skor rata-rata
4,6 setelah belajar dengan model two stay two stray berdasar teori Dienes. Dengan
melakukan pembelajaran menggunakan model ini, skor evaluasi siswa diatas
Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM) yang ditetapkan sekolah tempat penelitian.
Skor minimum yang diperoleh dalam 1 kelas adalah 65 dan maksimum 100, rata-
rata perolehan skor 1 kelas adalah 93. Dapat dilihat dari Tabel 4.8 sebanyak 17
siswa mendapat skor dalam rentang 95-100 dan hanyak 1 orang siswa yang
mendapat skor mendekati KKM, itu artinya pembelajaran dengan menggunaan
model two stay two stray yang telah dikembangkan selain dikatakan berhasil dan
layak pakai tapi juga efektif digunakan dalam pembelajaran. Keefektifan model
ini dilihat dari banyaknya skor siswa yang jauh dari KKM. Jadi model two stay
two stray berdasar teori Dienes dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas
V SD yang telah dikembangkan dinyatakan efektif digunakan dalam
pembelajaran.
Produk akhir hasil penelitian dan pengembangan ini adalah bahan ajar
berupa modul. Modul yang dihasilkan memuat materi tentang sifat-sifat bangun
ruang dalam pembelajaran matematika, memuat :
1. Halaman Muka / Cover
Halaman muka merupakan halaman pertama saat modul dilihat. Halaman
muka berisi judul modul yaitu modul pembelajaran geometri sifat-sifat bangun
67
ruang dengan pendekatan two stay two stray game. Bagian bawah halaman muka
terdapat nama penyusun, program studi dan lembaga yang menaungi.
2. Halaman Identitas
Halaman identitas berisi identitas tentang modul. Halamn ini berisi satuan
pendidikan yaitu Sekolah Dasar, modul ini digunakan untuk kelas V semester II,
jam pertemuan 4 x 35 menit, topik sifat-sifat bangun ruang dan nama penyusun.
3. Daftar Isi
Halaman ini berisi daftar halaman setiap sub pembahasan.
4. Halaman Pendahuluan
Halaman ini berisi pengantar tentang latar belakang pembuatan modul,
deskripsi singkat tentang isi modul, petunjuk penggunaan modul berisi langkah-
langkah bagi siswa dalam menggunakan modul, standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator, tujuan pembelajaran, peta konsep menggambarkan alur materi
yang akan dipejari, manfaat modul dan materi pokok.
5. Kegiatan Belajar I
Pada kegiatan belajar I berisi kegiatan pembelajaran yang akan dilakuan
pada pertemuan pertama. Dalam kegiatan belajar pertama, siswa melakukan kerja
kelompok dan permaianan. Siswa mengerjakan soal kelompok, sesuai lembar
kerja siswa. Untuk mengisi sifat-sifat bangun ruang yang lain, dua orang anggota
kelompok bertamu ke kelompok lain untuk mendapatkan informasi tentang sifat-
sifat bangun ruang dan mendapatkan harta karun berupa bangun ruang.
6. Uraian Materi Kegiatan Belajar I
Berisi materi yang mendukung kegiatan belajar I.
7. Latihan 1
Berisi soal untuk evaluasi kegiatan belajar I.
68
8. Kegiatan Belajar II
Kegiatan belajar II berisi kegiatan presentasi dan diskusi antar kelompok
untuk menentukan jawaban yang benar dari soal kelompok kagiatan belajar I.
9. Uraian Materi Kegiatan Belajar II
Berisi materi yang mendukung kegiatan belajar II. Latihan 2 berisi soal
untuk evaluasi kegiatan belajar II, rangkuman berisi rangkuman materi dari
kegiatanbelajar I dan II, tes mandiri / evaluasi ini diberikan diakhir pembelajaran.
Tes evaluasi yang dikerjakan secara mandiri digunakan untuk tingkat pemahaman
siswa terhadap materi.
10. Penutup
Pada bagian ini berisi tindak lanjut bagi tes evaluasi yang kurang
mendapatkan 70% dapat berdidkusi dengan guru tentang materi yang dianggap
sulit. Selain berisi tindak lanjut bagian ini berisi hal yang diharapkan
pembelajaran dengan modul, glosarium berisi kata yang sulit diketahui artinya,
daftar pustaka dan kunci jawaban.
Materi dalam modul ini memuat tentang sifat-sifat bangun ruang dalam
pembelajaran Matematika kelas V SD. Dengan memanfaatkan modul
pembelajaran ini, siswa dapat mengetahui konsep dasar sisi, rusuk, sudut pada
bangun ruang dan mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang. Permaianan dua
tinggal dua tamu membuat siswa aktif, berani mengungkapkan pendapat, dan
dapat meningkatkan kemampuan berbahasa siswa. Pembelajaran pun akan lebih
bermakna dan menyenangkan. Tahapan dalam model two stay two stray sesuai
dengan konsep permainan menggunakan aturan berdasar teori Dienes. Ketika
siswa bertamu ke kelompok lain dan dapat menjawab pertanyaan maka
mendapatkan hadiah, ini merupakan permainan yang menantang siswa.