bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 hasil...

29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan hasil pengamatan dan dokumen Bulan Mei tahun 2012 diperoleh data bahwa desa Kayubulan merupakan salah satu desa di Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo dengan luas wilayah + 1800 ha dengan topologi desa yang terletak 30 meter di atas permukaan laut dan didominasi oleh perbukitan. Setiap dusun yang menjadi bagian dari wilayah Desa Kayubulan yang dihubungkan oleh jalan desa. Di desa ini terdapat dua buah Sekolah Dasar yang terletak dipinggir jalan utama. Jarak terjauh kedua Sekolah Dasar dengan pemukiman Penduduk adalah 5 km dan jarak terdekat adalah 0.5 km. Penduduk Desa Kayubulan berdasarkan data Bulan Mei tahun 2012 berjumlah 2700 jiwa, terdiri dari laki-laki sebanyak 1383 jiwa dan perempuan 1317 jiwa. Sebagian besar penduduk bermukim disepanjang jalan utama desa, dan sebagian penduduk lainnya bermukim di daerah perbukitan, mereka adalah para petani dan buruh tani yang mengandalkan hidupnya dari mengelolah ladang dan kebun. Sedangkan sebagian lainnya bermukim disepanjang pantai, mereka adalah para nelayan yang hampir setiap hari mencari ikan dilaut. Mata pencaharian penduduk Desa Kayubulan sebagian besar adalah petani, buruh tani dan nelayan, serta mata pencaharian lainnya.

Upload: hoangthuy

Post on 30-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berdasarkan hasil pengamatan dan dokumen Bulan Mei tahun 2012 diperoleh

data bahwa desa Kayubulan merupakan salah satu desa di Kecamatan Batudaa Pantai

Kabupaten Gorontalo dengan luas wilayah + 1800 ha dengan topologi desa yang

terletak 30 meter di atas permukaan laut dan didominasi oleh perbukitan. Setiap

dusun yang menjadi bagian dari wilayah Desa Kayubulan yang dihubungkan oleh

jalan desa. Di desa ini terdapat dua buah Sekolah Dasar yang terletak dipinggir jalan

utama. Jarak terjauh kedua Sekolah Dasar dengan pemukiman Penduduk adalah 5 km

dan jarak terdekat adalah 0.5 km.

Penduduk Desa Kayubulan berdasarkan data Bulan Mei tahun 2012 berjumlah

2700 jiwa, terdiri dari laki-laki sebanyak 1383 jiwa dan perempuan 1317 jiwa.

Sebagian besar penduduk bermukim disepanjang jalan utama desa, dan sebagian

penduduk lainnya bermukim di daerah perbukitan, mereka adalah para petani dan

buruh tani yang mengandalkan hidupnya dari mengelolah ladang dan kebun.

Sedangkan sebagian lainnya bermukim disepanjang pantai, mereka adalah para

nelayan yang hampir setiap hari mencari ikan dilaut.

Mata pencaharian penduduk Desa Kayubulan sebagian besar adalah petani,

buruh tani dan nelayan, serta mata pencaharian lainnya.

Tabel 1: Penduduk Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai Ditinjau dari Mata Pencaharian

No Jenis Mata Pencaharian Laki-laki (orang)

Perempuan (orang)

Jumlah (orang)

1

2

3

4

5

6

7

Petani

Buruh/buruh tani

Nelayan

Tukang

PNS

Usaha kecil

Pembantu rumah tangga

187

115

192

20

12

19

-

27

80

-

-

20

20

18

214

195

192

20

32

39

18

Jumlah 545 165 710

Sumber : Data Statistik Desa Kayubulan, Mei 2012

Data yang diuraikan pada tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar

penduduk Desa Kayubulan telah memiliki mata pencaharian sebagai petani,

buruh tani dan nelayan, serta mata pencaharian lainnya.

Berkaitan dengan tingkat pendidikan, penduduk didesa tersebut

didominasi oleh warga yang tidak tamat dan tamat Sekolah Dasar, walaupun

didesa tersebut terdapat dua buah Sekolah Dasar, bahkan sebuah Sekolah

Menengah Pertama.

Tabel 2 : Penduduk Desa Kayubulan menurut tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 2 3 4 5

Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Perguruan Tinggi

186 433 213 102 52

6 Sisanya belum masuk pada jenjang pendidikan 1714

Sumber : Data Statistik Desa Kayubulan Mei 2012

Uraian pada tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Desa

Kayubulan adalah yang tidak tamat dan tamatan Sekolah Dasar.

4.1.2 Analisis Data Hasil Penyebaran Angket

Telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa besarnya sampel yang menjadi

responden dalam penelitian ini sebanyak 20 orang yang merupakan anak putus

Sekolah Dasar dalam lima tahun terakhir pada dua Sekolah Dasar di Desa Kayubulan

Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo.

Adapun variabel yang dikaji adalah penyebab kasus putus Sekolah Dasar di

Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo dengan indikator-

indikator meliputi:

1. Faktor internal dengan dua indikator yakni: (1) motivasi siswa yang meliputi

empat pertanyaan. yakni pertanyaan nomor 1 s/d 4, dan (2) kondisi siswa terdiri

dari dua pertanyaan yakni pertanyaan nomor 5 dan 6.

2. Faktor eksternal dengan empat indikator yakni: (1) kesadaran orang tua terhadap

pendidikan; terdiri atas empat butir pertanyaan, yakni pertanyaan nomor 7 s/d 11,

(2) penghasilan orang tua; terdiri atas lima butir yakni, nomor 12 s/d 16, (3)

lingkungan belajar; terdiri atas tiga butir, yakni nomor 17 s/d 19, dan (4) letak

geografis; terdiri atas tiga butir pertanyaan, yakni nomor 20 s/d 22.

Alternatif jawaban yang dipilih responden beserta persentase jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan dipisahkan menurut indikator dan sub indikator, selanjutnya

diolah dalam tabel mulai dari Tabel 3 s/d 24. dan diberikan interpretasi.

1. Motivasi siswa

a. Pilihan sekolah tempat melanjutkan studi

Guna memperoleh gambaran apakah bersekolah di salah satu dari dua SD di

Desa Kayubulan merupakan pilihan sendiri, peneliti menanyakan hal tersebut kepada

responden yang juga merupakan anak putus Sekolah Dasar di Desa Kayubulan.

Jawaban responden atas pertanyaan tersebut seperti diuraikan pada Tabel berikut.

Tabel 3: Pilihan Bersekolah pada Salah Satu SD di Desa Kayubulan

Alternatif Jawaban Frekuensi (f) Persentase (P)

Ya 15 75

Tidak 5 25

Jumlah 20 100

Data pada Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa 15 orang responden (75%)

menjawab Ya atas pertanyaan tersebut, sedangkan 5 orang (25%) menjawab Tidak.

Ini berarti bersekolah pada salah satu SD di Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa

Pantai pada umumnya adalah pilihan dan kemauan anak bersangkutan dan hanya

sebagian kecil responden yang menyatakan bahwa bukan atas kemauannya sendiri.

b. Arahan orang tua untuk masuk di Salah satu SD di Desa Kayubulan

Sebagai orang tua berkewajiban mengarahkan anaknya untuk bersekolah pada

sekolah-sekolah tertentu, termasuk pada salah satu dari dua SD di Desa Kayubulan

Kecamatan Batudaa Pantai. Untuk mengetahui apakah orang tua responden

mengarahkan mereka masuk pada salah satu dari dua SD di Desa Kayubulan

Kecamatan Batudaa Pantai, peneliti menanyakan hal tersebut kepada responden.

Jawaban responden atas pertanyaan peneliti seperti diuraikan pada Tabel berikut.

Tabel 4 : Arahan Orang tua Untuk Masuk pada Salah Satu SD di Desa Kayubulan

Alternatif Jawaban Frekuensi (f) Persentase (P)

Ya 12 60

Tidak 8 40

Jumlah 20 100

Uraian data pada Tabel di atas menunjukan bahwa 12 orang responden (60)

memilih altenatif jawaban Ya, sedangkan 8 responden (40%) menjawab Tidak. Ini

berarti bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pilihan untuk masuk pada

salah satu dari dua SD di Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai adalah atas

arahan orang tua, sedangkan responden lain menyatakan tidak atas arahan orang tua.

c. Cita-cita untuk masuk sekolah selain SD di Desa Kayubulan

Untuk mengetahui, apakah responden berkeinginan untuk bersekolah pada

Sekolah Dasar di luar Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai, hal tersebut

peneliti tanyakan kepada responden. Jawaban responden atas pertanyaan tersebut

seperti diuraikan pada Tabel berikut.

Tabel 5 : Cita-cita Melanjutkan Pendidikan Selain di SD di Desa Kayubulan

Alternatif Jawaban Frekuensi (f) Persentase (P)

Ya 14 70

Tidak 6 30

Jumlah 30 100

Berdasarkan uraian data pada Tabel 5 diperoleh gambaran bahwa 14 orang

responden (70) memilih altenatif jawaban Ya, sedangkan 6 responden (30%)

menjawab Tidak. Ini berarti bahwa sebagian besar responden menyatakan bercita-cita

masuk sekolah pada SD di Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai dan hanya

sebagian kecil dari responden yang bercita-cita melanjutkan sekolah di SD di luar

Desa Kayubulan.

d. Cita-cita untuk melanjutkan pendidikan hingga jenjang pendidikan tertentu Guna mengetahui apakah responden yang putus Sekolah Dasar di Desa

Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai sebelumnya bercita-cita melanjutkan

pendidikannya hingga jenjang pendidikan tertentu, peneliti menanyakan hal tersebut

kepada mereka. Jawaban responden atas pertanyaan tersebut seperti diuraikan dalam

Tabel berikut.

Tabel 6 : Cita-cita Melanjutkan Pendidikan Hingga Jenjang Pendidikan Tertentu

Alternatif Jawaban Frekuensi (f) Persentase (P)

Ya 12 60

Tidak 8 40

Jumlah 20 100

Data pada Tabel 6 di atas menggambarkan bahwa 12 orang responden (60%)

memilih altenatif jawaban Ya, sedangkan 8 responden (40%) menjawab Tidak. Ini

berarti bahwa sebagian responden bercita-cita melanjutkan sekolahnya hingga ke

jenjang pendidikan tertentu dan sebagian lagi menyatakan tidak.

2. Kondisi siswa

a. Kondisi kesehatan yang memungkinkan untuk pergi ke sekolah

Untuk mengetahui apakah semasa menjadi siswa pada salah satu SD di Desa

Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai, kesehatan responden cukup memadai untuk

pergi ke sekolah, peneliti menanyakan hal ini kepada responden. Dalam tabel berikut

diuraikan jawaban responden atas pertanyaan peneliti.

Tabel 7 : Kondisi Kesehatan Yang Memungkinkan Untuk Pergi ke Sekolah

Alternatif Jawaban Frekuensi (f) Persentase (P)

Ya 18 90

Tidak 2 10

Jumlah 20 100

Uraian pada tabel di atas diperoleh gambaran bahwa 18 responden (90%)

memilih altenatif jawaban Ya, sedangkan 2 responden (10%) menjawab Tidak. Ini

berarti bahwa kesehatan sebagian responden yang merupakan siswa putus sekolah

cukup memungkinkan untuk pergi ke sekolah dan hanya sebagian kecil responden

yang menyatakan kesehatannya tidak memungkinkan untuk sehari-hari pergi ke

sekolah.

b. Kondisi fisik yang menunjang kegiatan belajar

Kondisi fisik yang prima sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan belajar

siswa. Untuk mengetahui kondisi fisik responden pada waktu masih menjadi siswa

pada salah satu SD di Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai, peneliti

menanyakan hal tersebut kepada responden. Pada berikut diuraikan jawaban

responden atas pertanyaan peneliti.

Tabel 8 : Kondisi Fisik Yang Menunjang Kegiatan Belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi (f) Persentase (P)

Ya 17 85

Tidak 3 15

Jumlah 20 100

Memperhatikan data pada tabel di atas diperoleh gambaran, 17 responden

(85%) memilih altenatif jawaban Ya, sedangkan 3 responden (15%) menjawab Tidak.

Ini berarti bahwa kondisi fisik sebagian besar responden sangat menunjang kegiatan

belajar dan hanya sebagian kesil responden yang menyatakan kondisi fisiknya tidak

menunjang kegiatan belajar.

3. Kesadaran orang tua terhadap pendidikan

a. Dorongan orang tua terhadap anaknya untuk melanjutkan sekolah

Untuk mengetahui apakah selama menjadi siswa SD di Desa Kayubulan

Kecamatan Batudaa Pantai orang tua responden mendorong anaknya untuk

melanjutkan pendidikannya hingga tamat, peneliti menanyakan hal tersebut kepada

responden. Jawaban responden atas pertanyaan tersebut diuraikan pada Tabel berikut.

Tabel 9 : Dorongan Orang tua Agar Anaknya Menamatkan Sekolahnya

Alternatif Jawaban Frekuensi (f) Persentase (P)

Ya 11 55

Tidak 9 45

Jumlah 40 100

Berdasarkan uraian data pada tabel 9 diperoleh gambaran bahwa 11 responden

(55%) memilih altenatif jawaban Ya, sedangkan 9 responden (45%) menjawab Tidak.

Ini berarti bahwa sewaktu responden masih bersekolahi, sebagian orang tua selalu

memberi dorongan agar anaknya dapat menamatkan pendidikannya, tetapi sebagian

responden menyatakan orangtuanya tidak memberi dorongan untuk hal tersebut.

b. Undangan dari pihak sekolah kepada orang tua siswa berkaitan dengan prestasi belajar anak

Pertanyaan berikutnya peneliti menanyakan kepada responden apakah

sebelum dinyatakan putus sekolah pada salah satu SD di Desa Kayubulan Kecamatan

Batudaa Pantai, orang tuanya sering mendapat undangan dari pihak sekolah. Jawaban

responden atas pertanyaan tersebut seperti diuraikan pada tabel berikut.

Tabel 10 : Undangan Dari Pihak Sekolah Kepada Orang tua

Alternatif Jawaban Frekuensi (f) Persentase (P)

Ya 15 75

Tidak 5 25

Jumlah 20 100

Memperhatikan uraian data pada tabel di atas diperoleh gambaran bahwa 15

responden (75%) memilih altenatif jawaban Ya, sedangkan 5 responden (25%)

menjawab Tidak. Ini berarti bahwa sewaktu responden masih menjadi siswa SD di

Desa Kayubulan, sebagian besar orang tua mereka sering mendapat undangan dari

pihak sekolah untuk membicarakan kemajuan belajar anak, dan hanya sebagian yang

menyatakan orang tuanya tidak pernah mendapat undangan.

c. Memenuhi undangan dari pihak sekolah

Untuk mengetahui kemajuan belajar anak, maka bila orang tua mendapat

undangan dari pihak sekolah perlu memenuhi undangan tersebut. Hal ini ditanyakan

pula kepada responden apakah orangtuanya menghadiri bila mendapat undangan dari

pihak sekolah. Jawaban responden diuraikan pada Tabel berikut.

Tabel 11 : Menghadiri Undangan Dari Pihak Sekolah

Alternatif Jawaban Frekuensi (f) Persentase (P)

Ya 9 45

Tidak 11 55

Jumlah 20 100

Data pada tabel 11 menunjukkan bahwa bahwa 9 responden (45%) memilih

altenatif jawaban Ya, sedangkan 11 responden (55%) menjawab Tidak. Ini berarti

bahwa sewaktu responden masih menjadi siswa pada salah satu SD di Desa

Kayubulan, sebagian orang tua mereka tidak menghadiri.

d. Membicarakan kelanjutan pendidikan anak dengan pihak sekolah

Pertanyaan berikutnya yang ditanyakan pula kepada responden apakah orang

tua mereka membicarakan kelanjutan sekolahnya dengan pihak sekolah.

Tabel 12 : Membicarakan Kelanjutan Pendidikan Anak Dengan Pihak Sekolah

Alternatif Jawaban Frekuensi (f) Persentase (P)

Ya 6 30

Tidak 14 70

Jumlah 20 100

Dari uraian data pada tabel 12 diperoleh gambaran bahwa 6 responden (30%)

memilih altenatif jawaban Ya, sedangkan 14 responden (70%) menjawab Tidak. Ini

berarti bahwa sewaktu responden masih menjadi siswa pada salah satu SD di Desa

Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai, sebagian besar orang tua mereka tidak

membicarakan kelanjutan pendidikan anaknya dengan pihak sekolah.

e. Membantu pekerjaan orang tua guna menambah penghasilan keluarga

Guna menambah penghasilan keluarga seringkali orang tua mengajak anaknya

membantunya untuk bekerja walaupun anaknya tersebut masih berstatus sebagai

siswa. Apakah kondisi ini dialami oleh responden pada waktu mereka masih

bersekolah. Jawaban yang diberikan responden atas pertanyaan ini diuraikan pada

Tabel berikut.

Tabel 13 : Membantu Pekerjaan Orang Tua Guna Menambah Penghasilan Keluarga

Alternatif Jawaban Frekuensi (f) Persentase (P)

Ya 14 70

Tidak 6 30

Jumlah 20 100

Uraian data pada Tabel 13 di atas menggambarkan bahwa 14 orang responden

(70) memilih altenatif jawaban Ya, sedangkan 6 responden (30%) menjawab Tidak.

Ini berarti bahwa sebagian besar responden menyatakan membantu orang tuanya

bekerja guna menambah penghasilan keluarga.

4. Penghasilan orang tua

a. Penghasilan orang tua dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

Untuk memperoleh gambaran mengenai kecukupan penghasilan orang tua

responden dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, peneliti menanyakan hal tersebut

kepada responden. Jawaban mereka atas pertanyaan tersebut diuraikan pada Tabel

berikut.

Tabel 14 : Kecukupan Penghasilan Orang Tua Dalam Memenuhi Kebutuhan Sehari- hari

Alternatif Jawaban Frekuensi (f) Persentase (P)

Ya 15 75

Tidak 5 25

Jumlah 20 100

Data pada tabel 14 menggambarkan bahwa 15 responden (75%) memilih

altenatif jawaban Ya, sedangkan sisanya 5 responden (25%) menjawab Tidak. Ini

berarti bahwa sebagian besar orang tua responden memiliki penghasilan yang cukup

untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.

b. Membiayai sekolah anak-anak lebih satu orang

Dalam kehidupan keluarga tidak jarang ditemukan orang tua yang harus

mengeluarkan biaya yang banyak untuk menyekolahkan beberapa anaknya dalam

waktu yang bersamaan. Hal ini peneliti tanyakan kepada responden apakah selain

dirinya ada kakak atau adiknya yang bersekolah dan dibiayai oleh orang tua. Jawaban

responden atas pertanyaan tersebut diuraikan pada Tabel berikut.

Tabel 15: Membiayai Sekolah Anak-anak Lebih Dari Satu Orang

Alternatif Jawaban Frekuensi (f) Persentase (P)

Ya 11 55

Tidak 9 45

Jumlah 20 100

Berdasarkan uraian data pada Tabel 15 di atas diperoleh gambaran bahwa 11

orang responden (55%) memilih altenatif jawaban Ya, sedangkan 9 responden (45%)

menjawab Tidak. Ini berarti bahwa sebagian responden memiliki kakak atau adik

yang bersekolah yang juga dibiayai oleh orang tuanya, sedangkan sebagian responden

menyatakan tidak memiliki kakak maupun adik.

c. Pemberian uang jajan oleh orang tua

Memberikan uang jajan kepada anak merupakan kegiatan rutin orang tua pada

saat anaknya akan berangkat ke sekolah. Hal ini peneliti tanyakan kepada responden

apakah pada waktu masih bersekolah pada SD di Desa Kayubulan Kecamatan

Batudaa Pantai orang tuanya memberikan uang jajan setiap hendak berangkat ke

sekolah. Jawaban responden atas pertanyaan ini diuraikan pada Tabel berikut.

Tabel 16: Memberikan Uang Jajan Kepada Anaknya yang Akan Ke sekolah

Alternatif Jawaban Frekuensi (f) Persentase (P)

Ya 14 70

Tidak 6 30

Jumlah 20 100

Dari uraian data yang terdapat pada Tabel 16 diperoleh gambaran bahwa 14

orang responden atau 70 yang memilih alternatif jawaban Ya, dan sisanya 6 orang

atau 30% menjawab Tidak. Memperhatikan persentase ini berarti pada waktu masih

bersekolah sebagian besar responden diberikan uang jajan oleh orang tuanya pada

saat akan berangkat ke sekolah.

d. Memberikan biaya kepada anak untuk membeli perlengkapan sekolah

Sebagai orang tua mempunyai kewajiban menyediakan atau memberikan biaya

kepada anaknya guna membeli perlengkapan sekolah. Hal ini peneliti tanyakan pula

kepada responden apakah saat masih bersekolah, apakah orang tuanya memberikan

biaya atau uang guna membeli perlengkapan sekolah. Jawaban responden atas

pertanyaan tersebut diuraikan pada Tabel berikut.

Tabel 17: Memberikan Biaya Kepada Anak Untuk Membeli Perlengkapan Sekolah

Alternatif Jawaban Frekuensi (f) Persentase (P)

Ya 14 70

Tidak 6 30

Jumlah 20 100

Berdasarkan uraian data pada Tabel 17 diperoleh gambaran bahwa 14 orang

responden (70) memilih altenatif jawaban Ya, sedangkan 6 responden (30%)

menjawab Tidak. Ini berarti bahwa sebagian besar responden diberikan biaya oleh

orang tuanya guna membeli perlengkapan sekolah.

e. Penyediaan kendaraan oleh orang tua untuk digunakan anaknya ke sekolah

Bagi siswa yang tempat tinggalnya berjauhan dengan sekolah memerlukan

kendaraan untuk pergi ke sekolah. Berkenaan dengan hal tersebut peneliti

menanyakan kepada responden apakah pada waktu menjadi siswa pada salah satu SD

di Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai orang tuanya mengantarkan dengan

kendaraan ke sekolah. Jawaban responden terhadap pertanyaan tersebut diuraikan

pada Tabel berikut.

Tabel 18: Diantar Oleh Orang tua Menggunakan Kendaraan Ke sekolah

Alternatif Jawaban Frekuensi (f) Persentase (P)

Ya 9 45

Tidak 11 55

Jumlah 20 100

Dari data pada tabel 18 diperoleh gambaran bahwa 9 responden (45%)

memilih altenatif jawaban Ya, sedangkan 11 responden (55%) menjawab Tidak. Ini

berarti bahwa sewaktu responden masih menjadi siswa pada salah satu SD di Desa

Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai, sebagian besar orang tua responden tidak

menggunakan kendaraan untuk mengantar anaknya ke sekolah.

5. Lingkungan belajar

a. Kesediaan keluarga membantu memecahkan persoalan kesulitan belajar

Seorang siswa seringkali menemukan berbagai hambatan atau kesulitan dalam

belajar. Disini peran keluarga, dalam hal ini orang tua dan saudara-saudaranya sangat

diperlukan guna membantu memecahkan berbagai hambatan dan kesulitan yang

dihadapi siswa terutama kesulitan belajar. Berkenaan dengan hal itu peneliti

menanyakan kepada responden apakah pada waktu masih menjadi siswa, orang tua

maupun saudara-saudaarnya bersedia membantunya bila menemui kesulitan dalam

belajar. Jawaban responden atas pertanyaan tersebut diuraikan pada Tabel berikut.

Tabel 19: Kesediaan Keluarga Membantu Memecahkan Kesulitan Belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi (f) Persentase (P)

Ya 11 55

Tidak 9 45

Jumlah 20 100

Memperhatikan uraian data pada tabel di atas diperoleh gambaran bahwa 11

responden (55%) memilih altenatif jawaban Ya, sedangkan 9 responden (45%)

menjawab Tidak. Ini berarti bahwa sewaktu responden masih menjadi siswa pada

salah satu SD di Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai, sebagian orang tua atau

saudara-saudara selalu bersedia membantu responden dalam memecahkan persoalan

kesulitan belajar.

b. Letak tempat tinggal dengan pusat keramaian

Dalam menjalani kehidupan sehari-sehari dan untuk memenuhi kebutuhan

keluarga, seringkali mengharuskan keluarga tersebut untuk tinggal berdekatan dengan

pusat kegiatan ekonomi/jasa, seperti pasar atau pusat perbelanjaan. Berkenaan dengan

hal tersebut peneliti menanyakan kepada responden apakah rumah tempat tinggalnya

berjauhan dengan tempat yang banyak dikunjungi orang. Jawaban responden

diuraikan pada Tabel berikut.

Tabel 20 : Letak Tempat Tinggal Dengan Pusat Ekonomi/Jasa

Alternatif Jawaban Frekuensi (f) Persentase (P)

Ya 15 75

Tidak 5 25

Jumlah 20 100

Berdasarkan uraian data pada tabel 20 diperoleh gambaran bahwa 15

responden (75%) memilih altenatif jawaban Ya, sedangkan sisanya 5 responden

(25%) menjawab Tidak. Ini berarti bahwa pada waktu masih bersekolah sebagian

besar responden tinggal berjauhan dengan tempat-tempat yang ramai dikunjungi

orang seperti pasar tradisional, terminal dan tempat-tempat yang menjadi pusat

ekonomi/jasa.

c. Situasi rumah yang menunjang kegiatan belajar

Situasi dan kondisi rumah merupakan salah satu yang mempengaruhi kegiatan

belajar siswa. Berkenaan dengan hal tersebut peneliti menanyakan kepada responden

apakah pada waktu menjadi siswa, situasi dan kondisi rumah menunjang kegiatan

belajar. Jawaban responden atas pertanyaan tersebut diuraikan dalam Tabel berikut.

Tabel 21 : Situasi dan Kondisi Rumah yang Menunjang Kegiatan Belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi (f) Persentase (P)

Ya 18 90

Tidak 2 10

Jumlah 20 100

Berdasarkan uraian data pada tabel 21 diperoleh gambaran bahwa 18

responden (90%) memilih altenatif jawaban Ya, sedangkan 2 responden (10%)

menjawab Tidak. Ini berarti bahwa situasi dan kondisi rumah sangat menunjang

kegiatan belajar mereka sewaktu masih menjadi siswa pada salah satu SD di Desa

Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai.

6. Letak geografis

a. Menyewa kendaraan untuk pergi ke sekolah

Bagi siswa yang bertempat tinggal jauh dengan sekolah seringkali harus

menggunakan kendaraan agar tidak terlambat masuk ke sekolah. Hal tersebut peneliti

tanyakan kepada responden apakah mereka menyewa kendaraan untuk memudahkan

menjangkau sekolah. Jawaban responden diuraikan pada Tabel berikut.

Tabel 22 : Menyewa Kendaraan Untuk Pergi Ke sekolah

Alternatif Jawaban Frekuensi (f) Persentase (P)

Ya 9 45

Tidak 11 55

Jumlah 20 100

Memperhatikan uraian data pada tabel 22 di atas diperoleh gambaran bahwa 9

responden (45%) memilih altenatif jawaban Ya, sedangkan 11 responden (55%)

menjawab Tidak. Ini berarti bahwa sewaktu responden masih menjadi siswa pada

salah satu SD di Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai hanya sebagian kecil

yang menyewa kendaraan ke sekolah.

b. Letak rumah yang berdekatan dengan sekolah

Bagi siswa yang tinggal dekat sekolah biasanya tidak memerlukan kendaraan

untuk bisa menjangkau sekolah dan cukup dengan berjalan kaki saja. Berkaitan

dengan hal itu peneliti menanyakan kepada responden apakah rumah tempat

tinggalnya berdekatan dengan sekolah. Jawaban responden atas pertanyaan tersebut

dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 23: Letak Rumah Tempat Tinggal Berdekatan Dengan Sekolah

Alternatif Jawaban Frekuensi (f) Persentase (P)

Ya 11 55

Tidak 9 45

Jumlah 20 100

Data pada Tabel 23 di atas menggambarkan 11 responden (55%) memilih

altenatif jawaban Ya, sedangkan 9 responden (45%) menjawab Tidak. Hal ini berarti

bahwa sebagian responden bertempat tinggal dekat dengan sekolah dan sebagian

responden tinggal berjauhan dengan sekolah.

c. Datang ke sekolah tepat waktu

Untuk menjadi siswa yang baik haruslah mentaati seluruh peraturan yang

ditetapkan oleh pihak sekolah, antara lain datang ke sekolah tepat waktu, hal ini

peneliti tanyakan kepada responden apakah sewaktu menjadi siswa pada salah satu

SD di Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai mereka selalu datang ke sekolah

tepat waktu. Jawaban responden diuraikan pada Tabel berikut.

Tabel 24: Datang Ke sekolah Tepat Waktu

Alternatif Jawaban Frekuensi (f) Persentase (P)

Ya 13 65

Tidak 7 35

Jumlah 20 100

Data pada Tabel 24 menggambarkan 13 responden (65%) memilih altenatif

jawaban Ya, sedangkan 7 responden (35%) menjawab Tidak. Hal ini berarti bahwa

pada waktu masih menjadi siswa pada salah satu SD di Desa Kayubulan Kecamatan

Batudaa Pantai sebagian besar responden menyatakan selalu datang ke sekolah tepat

waktu.

4.2 Pembahasan

Hasil analisis dan interpretasi data telah diuraikan dalam Tabel 3 sampai

dengan Tabel 24. Selanjutnya, data yang diperoleh dikelompokkan menurut pokok

indikator, sehingga terdapat enam tabel pengelompokkan yakni Tabel 25 s/d 30.

Pengelompokan dan permasalahannya dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Indikator pertama menyangkut motivasi siswa, terdiri dari empat butir pertanyaan

dan pengelompokannya diuraikan pada Tabel 25.

2. Indikator kedua menyangkut kondisi siswa, terdiri dari dua butir pertanyaan dan

pengelompokannya diuraikan pada Tabel 26.

3. Indikator ketiga menyangkut kesadaran orang tua terhadap pendidikan, terdiri dari

lima butir pertanyaan, dan pengelompokannya diuraikan pada Tabel 27.

4. Indikator keempat menyangkut penghasilan orang tua, terdiri dari lima butir

pertanyaan, dan pengelompokannya diuraikan pada Tabel 28.

5. Indikator kelima menyangkut lingkungan belajar, terdiri dari tiga butir pertanyaan

dan pengelompokannya diuraikan pada Tabel 29.

6. Indikator keenam menyangkut letak geografis, terdiri dari tiga butir pertanyaan

dan pengelompokannya diuraikan pada Tabel 30. Keenam tabel tersebut masing-

masing menggambarkan jumlah dan rata-rata jawaban serta persentase masing-

masing indikator.

Untuk keperluan pengelompokkan dimaksud, maka alternatif jawaban yang

dipilih oleh responden diberikan skor. Setiap responden yang memilih alternatif

jawaban Ya diberi skor 1 dan responden yang menjawab Tidak diberi skor 0.

Selanjutnya, untuk keperluan pengolahan data secara statistik digunakan rumus Chi-

kuadrat untuk menentukan taraf signifikasi. Melalui rumus tersebut akan diperoleh

rata-rata jawaban responden pada setiap indikator permasalahan yang dikaji.

Guna memudahkan pengolahan data agar dapat digunakan untuk

mempermudah penafsiran dalam menjawab permasalahan pokok, maka alternatif

jawaban yang diolah hanyalah alternatif jawaban yang memperoleh skor 1, sedangkan

alternatif jawaban yang memperoleh skor 0 diabaikan dan derajat kebebasan (db) = 1.

Pada tabel berikut diuraikan rekapitulasi data alternatif jawaban responden

untuk menjawab permasalahan pertama: Apakah motivasi siswa berpengaruh

terhadap putus Sekolah Dasar di Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai.

Tabel 25 : Pengaruh Motivasi Siswa Terhadap Putus Sekolah

Item Pertanyaan

Nomor Tabel fo % fh fo - fh

(fo – fh)2

fh 1

2

3

4

1

2

3

4

15

12

14

12

75

60

70

60

5

8

6

8

10

4

8

4

20

2

10,7

2

Jumlah 53 265 27 26 34,7 Rata-rata 13,25 66,25 6,75 6,5 8,67

Dengan derajat kebebasan (db) = 1 pada tingkat kepercayaan 99%, 2

hitung

diperoleh 8,67 yang lebih besar dari 2daftar 6,635. Ini berarti terdapat perbedaan

yang signifikan antara keempat indikator pada permasalahan pertama. Dengan

demikian jelaslah bahwa motivasi siswa merupakan salah satu faktor yang

berpengaruh terhadap putus Sekolah Dasar di Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa

Pantai. Hal ditunjukkan oleh persentase jawaban responden yang menjawab Ya yang

hanya mencapai rata-rata 66,25%. Persentase ini sekaligus menunjukkan bahwa

pengaruh motivasi siswa terhadap kasus putus Sekolah Dasar di Desa Kayubulan

Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo sebesar 33,75%.

Selanjutnya, pada Tabel berikut diuraikan rekapitulasi data jawaban

responden untuk menjawab permasalahan kedua: Apakah kondisi siswa berpengaruh

terhadap putus Sekolah Dasar di Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai

Kabupaten Gorontalo.

Tabel 26 : Pengaruh Kondisi Siswa Terhadap Putus Sekolah

Item

Pertanyaan

Nomor

Tabel fo % fh fo - fh

(fo – fh)2

fh

5

6

5

6

18

17

90

85

2

3

16

14

128

65,3

Jumlah 35 175 5 30 193,3 Rata-rata 17,5 87,5 2,5 15 96,7

Dengan db.1 pada tingkat kepercayaan 99%, 2hitung diperoleh 96,7 yang

lebih besar dari 2daftar 6,635. Ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara

kedua indikator pada permasalahan kedua. Dengan demikian jelaslah bahwa pada

umumnya kondisi siswa memungkinkan mereka untuk melanjutkan sekolah sehingga

bukanlah merupakan faktor dominan yang berpengaruh terhadap putus Sekolah Dasar

di Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Hal

ditunjukkan oleh persentase jawaban responden yang menjawab Ya yang mencapai

rata-rata 87,5%. Persentase ini sekaligus menunjukkan bahwa pengaruh kondisi siswa

terhadap kasus putus Sekolah Dasar di Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai

Kabupaten Gorontalo sebesar 12,5%.

Pada Tabel berikut diuraikan data rekapitulasi jawaban responden untuk

menjawab menjawab permasalahan ketiga: Apakah kesadaran orang tua siswa

terhadap pendidikan berpengaruh terhadap putus Sekolah Dasar di Desa Kayubulan

Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo.

Tabel 27: Pengaruh Kesadaran Orang tua pada Pendidikan Terhadap Putus Sekolah

Item

Pertanyaan

Nomor

Tabel fo % fh fo - fh

(fo – fh)2

fh

7

8

9

10

11

7

8

9

10

11

11

15

9

6

14

55

75

45

30

70

9

5

11

14

6

2

10

-2

-8

8

0,44

20

0,44

4,57

4,57

Jumlah 55 275 45 10 30,02 Rata-rata 11 55 9 2 6,004

Dengan db.1 pada tingkat kepercayaan 99%, 2hitung diperoleh 6,004 yang

lebih kecil dari 2daftar 6,635. Ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara kelima indikator pada permasalahan ketiga. Dengan demikian jelaslah bahwa

kesadaran orang tua siswa terhadap pendidikan merupakan faktor berpengaruh

terhadap putus sekolah Sekolah Dasar di Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai

Kabupaten Gorontalo. Hal ditunjukkan oleh persentase jawaban responden yang

menjawab Ya yang mencapai rata-rata 55%. Persentase ini sekaligus menunjukkan

bahwa pengaruh kesadaran orang tua siswa terhadap kasus putus Sekolah Dasar di

Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo sebesar 45%.

Uraian rekapitulasi data jawaban responden pada Tabel berikut adalah untuk

menjawab permasalahan keempat: Apakah penghasilan orang tua siswa berpengaruh

terhadap putus sekolah Sekolah Dasar di Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai

Kabupaten Gorontalo.

Tabel 28 : Pengaruh Penghasilan Orang tua Terhadap Putus Sekolah

Item Pertanyaan

Nomor Tabel fo % fh fo - fh

(fo – fh)2

fh 12

13

14

15

16

12

13

14

15

16

15

11

14

14

9

75

55

70

70

45

5

9

6

6

11

10

2

8

8

-2

20

0,44

10,7

10,7

0,36

Jumlah 63 315 37 26 42,2

Rata-rata 12,6 63 7,4 5,2 8,44

Dengan db.1 pada tingkat kepercayaan 99%, 2hitung diperoleh 8,44 yang

lebih besar dari 2daftar 6,635. Ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara

kelima indikator pada permasalahan keempat. Dengan demikian jelaslah bahwa

penghasilan orang tua siswa bukanlah faktor dominan berpengaruh terhadap putus

Sekolah Dasar di Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo.

Persentase jawaban responden yang menjawab Ya mencapai rata-rata 63%.

Persentase ini sekaligus menunjukkan bahwa pengaruh penghasilan orang tua siswa

terhadap kasus putus Sekolah Dasar di Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai

Kabupaten Gorontalo sebesar 37%.

Pada Tabel berikut ini diuraikan rekapitulasi data alternatif jawaban yang

dipilih responden untuk menjawab permasalahan kelima yakni: Apakah lingkungan

belajar siswa berpengaruh terhadap putus Sekolah Dasar di Desa Kayubulan

Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo.

Tabel 29 : Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Putus Sekolahs

Item Pertanyaan

Nomor Tabel fo % fh fo - fh

(fo – fh)2

fh 17

18

19

17

18

19

11

15

18

55

75

90

9

5

2

2

10

16

0,44

20

128

Jumlah 44 220 16 28 148,44 Rata-rata 14,7 73,3 5,3 9,3 49,48

Dengan db.1 pada tingkat kepercayaan 99%, 2hitung diperoleh 49,48 yang

lebih besar dari 2daftar 6,635. Ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara

ketiga indikator pada permasalahan kelima. Ini berarti lingkungan belajar cukup

menunjang kegiatan belajar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lingkungan

belajar bukanlah faktor dominan yang berpengaruh terhadap putus Sekolah Dasar di

Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Hal tersebut

ditunjukkan oleh persentase jawaban responden yang memilih alternatif jawaban Ya

yang mencapai rata-rata 73,3%. Persentase ini sekaligus menunjukkan bahwa

pengaruh lingkungan belajar siswa terhadap kasus putus Sekolah Dasar di Desa

Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo hanya sebesar 26,67%.

Selanjutnya, pada Tabel berikut diuraikan rekapitulasi data alternatif jawaban

yang dipilih responden berkaitan dengan permasalahan keenam yaitu: Apakah letak

geografis/keadaan alam berpengaruh terhadap putus Sekolah Dasar di Desa

Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo.

Tabel 30 : Pengaruh Letak Geografis Terhadap Putus Sekolah

Item Pertanyaan

Nomor Tabel fo % fh fo - fh

(fo – fh)2

fh 20

21

22

20

21

22

9

11

13

45

55

65

11

9

7

2

-2

6

0,36

0,44

5,14

Jumlah 33 165 27 6 5,94 Rata-rata 11 55 9 2 1,98

Dengan db.1 pada tingkat kepercayaan 99%, 2hitung diperoleh 1,98 yang

berarti lebih kecil dari 2daftar 6,635. Ini berarti tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara ketiga indikator pada permasalahan keenam. Dengan demikian

jelaslah bahwa letak geografis merupakan faktor berpengaruh terhadap putus Sekolah

Dasar di Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Hal

ditunjukkan oleh persentase jawaban responden yang menjawab Ya yang mencapai

rata-rata 55%. Persentase ini sekaligus menunjukkan bahwa pengaruh letak geografis

terhadap kasus putus Sekolah Dasar di Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai

Kabupaten Gorontalo sebesar 45%.

Berdasarkan uraian data pada Tabel 25 s/d 30 diperoleh jawaban atas setiap

permasalahan yang tengah dikaji. Selanjutnya, guna memperoleh gambaran mengenai

faktor yang dominan mempengaruhi putus Sekolah Dasar di Desa Kayubulan

Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo, maka keseluruhan data yang telah

diolah dalam enam tabel tersebut dikelompokan untuk memudahkan penarikan

kesimpulan.

Tabel 31 : Rekapitulasi Faktor Yang Signifikan Mempengaruhi Putus Sekolah Dasar di Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo

Indikator Derajat Bebas

X2 Tingkat Signifikan

Persentase Rata-rata

hitung Daftar Ya Tidak 1

2

3

4

5

6

1

1

1

1

1

1

8,67

96,7

6,004

8,44

49,48

1,98

6,635

6,635

6,635

6,635

6,635

6,635

Tidak Signifikan

Tidak Signifikan

Signifikan

Tidak Siginifikan

Tidak Signifikan

Signifikan

66,25

87,50

55

63

73,3

55

33,75

12,50

45

37

26,7

45

Berdasarkan uraian data pada Tabel 31 jelaslah bahwa dari enam indikator

permasalahan yang diduga mempengaruhi putus Sekolah Dasar di Desa Kayubulan

Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo, maka hanya dua indikator

permasalahan yang dinyatakan signifikan dan empat indikator lainnya dinyatakan

tidak signifikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat dua faktor yang

menyebabkan putus putus Sekolah Dasar di Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa

Pantai Kabupaten Gorontalo. Faktor-faktor tersebut adalah: (1) kesadaran orang tua

terhadap pendidikan dan (2) letak geografis atau keadaan alam.

Kedua faktor, yakni kesadaran orang tua terhadap pendidikan dan letak

geografis atau keadaan alam wajar bila berpengaruh pada kasus putus Sekolah Dasar

di Desa Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Hal ini karena

desa yang terletak di ujung Selatan Kabupaten Gorontalo umumnya dihuni oleh

masyarakat nelayan pesisir pantai. Sebagian masyarakat di desa ini umumnya tidak

ingin bersaing bersekolah hingga jenjang pendidikan tertentu. Yang ada dibenak

mereka adalah, bagaimana memanfaatkan potensi laut yang luas untuk memperoleh

uang. Hal ini menyebabkan sebagian orang tua relatif kurang menyadari perlunya

kelanjutan pendidikan bagi anak-anaknya. Pada akhirnya orang tua merelakan saja

anaknya ketika anak tersebut menyatakan berhenti sekolah.

Penyebab lain adalah faktor geografis atau keadaan alam. Topografi Desa

Kayubulan Kecamatan Batudaa Pantai yang berbukit dan bergunung-gunung,

ditambah lagi dengan letak sekolah yang berjauhan dengan rumah-rumah penduduk

menyebabkan anak-anaknya kesulitan menjangkau sekolah. Kondisi geografis

tersebut pada akhirnya berakibat ada siswa Sekolah Dasar yang tidak dapat

melanjutkan pendidikannya.