rasionalisasi tarif tolbigcms.bisnis.com/file-data/1/2053/30e36102_des17-panin...ruas panjang...

1

Upload: truongdang

Post on 10-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7 Senin, 26 Maret 2018 I N F R A S T R U K T U R

JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memastikan bahwa penyederhanaan golongan

angkutan kendaraan jalan tol akan diterapkan pada seluruh ruas tol.

Yanita Petriella & Irene [email protected]

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menga-takan bahwa saat ini terdapat lima golongan kendaraan dalam penentuan tarif tol yakni golongan I (sedan, jip, pikap/truk kecil, dan bus), II (truk dengan dua gandar), III (truk dengan tiga gandar), IV (truk dengan empat gandar), dan V (truk dengan lima gandar).

Dari lima golongan itu, kendaraan besar pengangkut logistik dikelompokkan menjadi empat golongan sesuai dengan muatan yang diangkut yakni golongan II, III, IV, dan V. Semakin tinggi golongannya, maka semakin tinggi tarif yang dikenakan.

Nantinya, golongan pengangkut logistik akan digolongkan menjadi dua, yakni go-longan II yang terdiri atas truk dengan dua gandar dan golongan III yang terdiri atas truk dengan tiga—lima gandar. Dengan de-mikian, penyederhanaan golongan nantinya akan mengatur tiga golongan saja, yakni I, II, dan III.

“Untuk penyederhanaan golongan ini dike-nakan untuk semua tol. Ini masih dibahas di BPJT [Badan Pangatur Jalan Tol],” kata Basuki akhir pekan lalu.

Sebelumnya, Kementerian PUPR tengah merumuskan sejumlah kebijakan di jalan tol untuk menekan tingginya biaya logistik yang ditanggung pengusaha. Bedanya, pada rencana rasionalisasi tarif tol untuk menurunkan tarif dengan kompensasi penambahan konsesi, tidak seluruh pengelola jalan tol diminta supaya mewajibkan penerapan tersebut.

Menteri mencontohkan tarif jalan tol Ngawi—Kertosono sepanjang 48 kilometer yang akan diresmikan dalam waktu dekat diharapkan langsung menggunakan dua skema yang tengah digodok tersebut.

Dengan skema rasionalisasi tarif, tarif tol Ngawi—Kertosono yang sebelumnya Rp1.200/km pada golongan I turun menjadi Rp1.000/km, sedangkan golongan II dari 1.800/km menjadi Rp1.500/km.

Sementara itu, tarif golongan III yang saat ini berlaku Rp2.400/km, golongan IV Rp3.000/km, dan golongan V Rp3.600/km akan digabung menjadi satu golong-an pada golongan III dengan tarif baru Rp2.000/km.

Basuki mengatakan bahwa pada golongan inilah biaya logistik diharapkan dapat turun secara signifi kan.

Dia mencontohkan tarif tol pada golong-an V yakni truk dengan lima gandar yang biaya tarif tol untuk melintas di ruas tol tersebut mencapai Rp172.800 bila menggu-nakan perhitungan saat ini dapat ditekan

menjadi Rp96.000 atau nyaris setengah dari harga awal.

“Ini bisa menekan sampai 50% dari biaya awal dan inilah yang diminta Presiden untuk dikerjakan dan nantinya akan ditetapkan oleh Menteri PUPR,” ujarnya.

Adapun, Basuki mengatakan bahwa kebi-jakan tersebut diharapkan juga bisa menekan kasus kelebihan muatan yang selama ini kerap terjadi.

Sudah menjadi rahasia umum banyak angkutan logistik memilih menggunakan truk yang termasuk dalam golongan II dan III untuk menekan biaya tol, padahal muat-an yang diangkut melebihi kapasitas yang seharusnya.

Basuki juga memastikan bahwa dua ke-bijakan yang tengah digodok tersebut me-libatkan sektor terkait, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, hingga pemangku kepentingan di sektor jalan tol. Rencananya, kedua aturan tersebut akan rampung dalam waktu dekat dengan bentuk peraturan menteri.

SIAP DIOPERASIKANSementara itu, PT Jasa Marga Tbk. (JSMR)

melalui anak perusahaannya yakni PT Ngawi Kertosono Jaya segera mengoperasikan ruas tol Ngawi—Kertosono.

AVP Corporate Communication JSMR Dwi-mawan Heru mengatakan bahwa pengo-perasian ruas tol Ngawi—Kertosono akan dilakukan dalam waktu 1 minggu hingga 2 minggu.

“Saat ini masih menunggu jadwal RI-1 [Presiden Joko Widodo] untuk peresmian tol Ngawi—Kertosono,” ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (24/3).

Saat ini, PT Ngawi Kertosono Jaya sedang menyelesaikan beberapa pekerjaan akhir agar persiapan peresmian dan pengoperasian dapat berjalan lancar dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Dengan segera dioperasikannya jalan tol Ngawi—Kertosono, semakin menambah pan-jang daftar pembangunan megaproyek jalan tol Trans-Jawa yang terbentang dari Merak hingga Banyuwangi.

Jalan tol Trans-Jawa diharapkan membawa peranan penting dalam proses distribusi ba-rang dan jasa yang berdampak pada sektor perekonomian, khususnya Pulau Jawa.

Corporate Secretary JSMR M. Agus Se-tiawan menambahkan untuk mendukung potensi masyarakat dalam menggunakan jalan tol baru yang akan beroperasi, peme-rintah merencanakan penetapan formulasi baru dalam penetapan tarif dasar bagi ruas tol Ngawi—Kertosono yang direncanakan dioperasikan dalam waktu dekat.

Dengan rencana penerapan tarif dasar ini, diharapkan antusiasme masyarakat dapat meningkat untuk menggunakan jalan tol sehingga dapat meningkatkan volume lalu lintas di jalan tol baru yang akan beroperasi tersebut.

�Jalan tol Ngawi—Kertosono yang akan diresmikan dalam waktu dekat diharapkan lang-sung menggunakan dua skema yang tengah digodok.

Sejumlah Jalan Tol yang Beroperasi Sampai dengan September 2017

Ruas Panjang (Kilometer) Konsesi (Tahun) Tarif Gol. I Terjauh (Rp)

Jakarta—Bogor—Ciawi 59,00 40 8.500

Jakarta—Tangerang 33,00 52 5.500

Cawang—Tomang—Grogol—Pluit 23,55 40 9.000

Sedyatmo 14,30 40 7.000

JORR (W2S—E1—E2—E3) 31,12 40 9.500

JORR seksi S 14,25 36 9.500

Pondok Aren—Ulujami 5,55 40 3.000

Pondok Aren—Bintaro Viaduct 2,50 40 3.000

Bintaro Viaduct—Ulujami 3,05 40 3.000

Jakarta—Cikampek 83,00 40 15.000

Sadang (Cipularang seksi A) 12,50 40 15.000

Padalarang—Cileunyi 64,40 40 9.000

Cikampek—Purwakarta—Padalarang 58,50 40 37.500

Palimanan—Plumbon—Kanci 26,30 40 11.500

Semarang Seksi A, B, C 24,75 40 5.000

Surabaya—Gempol 49,00 40 8.000

Belawan—Medan—Tanjung Morawa 43,00 40 7.000

Jembatan Surabaya—Madura 5,40 6 (sejak 1 Jan 2012) 30.000

Cawang—Tj. Priok—Ancol Timur—Jbt. Tiga/Pluit 27,05 31 9.000

Tangerang—Merak 73,00 52 41.500

Surabaya—Gresik 20,70 46 12.000

Serpong—Pondok Aren 7,20 20 6.000

SS Waru—Bandara Juanda 12,80 35 7.000

Kanci—Pejagan 35,00 35 24.000

JORR W1 9,85 35 9.500

Makassar Seksi IV 11,60 35 8.500

Ujung Pandang seksi I dan II 6,05 21 3.500

Semarang—Solo seksi I (Semarang—Ungaran) 11,00 45 7.000

Surabaya—Mojokerto seksi 1A 1,89 42 2.500

Bogor Ring Road seksi I (Sentul Selatan—Kedung Halang) 3,85 45 6.000***

Cinere—Jagorawi (SS Cimanggis—SS Raya Bogor) 3,50 35 4.500

Bali Mandara (Nusa Dua—Ngurah Rai—Benoa ) 10,00 45 11.000

Semarang—Solo seksi II (Ungaran—Bawen) 11,95 45 7.500

Bogor Ring Road seksi IIA (Kedung Halang—Kedung Badak) 1,95 45 6.000***

JORR W2 Utara 7,87 40 8.500****

Kertosono—Mojokerto seksi I (Bandar—Jombang) 14,41 35 10.000

Porong—Gempol seksi Kejapanan—Gempol 4,00 S.d. 2044 818/km

Gempol—Pandaan 12,05 37 10.000

Cikampek—Palimanan 116,75 35 96.000

Surabaya—Mojokerto seksi IV 16,25 42 15.500

Pejagan—Pemalang seksi I & II (Pejagan—Brebes Timur) 20,20 45 20.000

Kertosono—Mojokerto seksi III 5,02 35 4.000

Gempol—Pasuruan seksi I-A2 7,90 45 7.000

Gempol—Pasuruan seksi I-A1 7,80 45 7.000

Kertoso—Mojokerto seksi II 19,90 35 1.160/km

Palembang—Indralaya seksi I 7,75 40 750/km

Medan—Binjai seksi II—III 10,46 40 981/km

Medan—Kualanamu—Tebing Tinggi seksi II—IV 41,67 40 981/km

Bekasi—Cawang—Kampung Melayu seksi I-B & I-C 8,40 45 1.500/km

Surabaya—Mojokerto seksi IB, II, III 15,47 42 1.050/km

Soreang—Pasir Koja 8,15 45 1.047/km

Sumber: BPJT

Ket: ***) Tarif digabungkan dengan Seksi I, sistem operasi terbuka

****) Tarif JORR W2 Utara (Kebon Jeruk—Ulujami) mencakup seksi Kebon Jeruk—Ciledug mengikuti tarif JORR keseluruhan

�RASIONALISASI TARIF TOL

Golongan Kendaraan Tinggal 3

Zainudin
Typewriter
26 Maret 2018, Bisnis Indonesia | Hal.7