bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 hasil...

25
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Kecamatan Tuntang Kecamatan Tuntang merupakan salah satu kecamatan yang berada diwilayah Kabupaten Semarang. Luas wilayah Kecamatan Tuntang adalah 56,24 km 2 , sedangkan luas tanahnya 5.624,20 Ha yang terdiri dari luas pertanian 3.442,88 Ha dan luas tanah bukan pertanian 2.181,32 Ha, dengan ketinggian rata-rata 480 meter diatas permukaan laut Kecamatan Tuntang memiliki jumlah penduduk sebanyak 63.765 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 21.515 KK, penduduk laki-laki berjumlah 32.220 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 31.545 jiwa. Adapun batas wilayah Kecamatan Tuntang adalah Sebelah Barat : Kecamatan Bawen Rawa Pening Sebelah Timur : Kecamatan Pabelan Kecamatan Bringin Sebelah Utara : Kecamatan Bawen Sebelah Selatan : Kota Salatiga Kecamatan Getasan43) Kecamatan Tuntang dipilih oleh peneliti sebagai tempat penelitian berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan pada bagian pendahuluan. Peneliti juga mempunyai pertimbangan lain yaitu waktu dan biaya yang praktis karena peneliti tinggal di Kecamatan Tuntang. Kinerja di Kecamatan Tuntang secara umum menunjukkan perkembangan yang baik. Hal ini ditujukkan dengan pelayanan yang 43) Badan Pusat Statistik, 2013, Kecamatan Tuntang Dalam Angka 2013, hal.1.

Upload: doanh

Post on 15-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Kecamatan Tuntang

Kecamatan Tuntang merupakan salah satu kecamatan yang berada diwilayah

Kabupaten Semarang. Luas wilayah Kecamatan Tuntang adalah 56,24 km2,

sedangkan luas tanahnya 5.624,20 Ha yang terdiri dari luas pertanian 3.442,88 Ha

dan luas tanah bukan pertanian 2.181,32 Ha, dengan ketinggian rata-rata 480 meter

diatas permukaan laut Kecamatan Tuntang memiliki jumlah penduduk sebanyak

63.765 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 21.515 KK, penduduk laki-laki

berjumlah 32.220 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 31.545 jiwa. Adapun

batas wilayah Kecamatan Tuntang adalah

“Sebelah Barat : Kecamatan Bawen Rawa Pening

Sebelah Timur : Kecamatan Pabelan Kecamatan Bringin

Sebelah Utara : Kecamatan Bawen

Sebelah Selatan : Kota Salatiga Kecamatan Getasan”43)

Kecamatan Tuntang dipilih oleh peneliti sebagai tempat penelitian

berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan pada bagian pendahuluan. Peneliti

juga mempunyai pertimbangan lain yaitu waktu dan biaya yang praktis karena

peneliti tinggal di Kecamatan Tuntang. Kinerja di Kecamatan Tuntang secara umum

menunjukkan perkembangan yang baik. Hal ini ditujukkan dengan pelayanan yang

43)Badan Pusat Statistik, 2013, Kecamatan Tuntang Dalam Angka 2013, hal.1.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

42

diberikan oleh Kecamatan Tuntang semakin baik.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pegawai di Kecamatan Tuntang Kebupaten

Semarang

Berikut ini merupakan Tugas Pokok dan Fungsi Pegawai Kecamatan Tuntang:

1. Camat yang bertugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang

dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.

2. Sekretaris kecamatan yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Camat di

bidang penyusunan perencanaan, pengelolaan administrasi keuangan,

administrasi umum dan administrasi kepegawaian.

3. Seksi tata pemerintahan yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Camat di

bidang tata pemerintahan.

4. Seksi pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan desa yang bertugas

melaksanakan sebagian tugas Camat di bidang pembangunan, pemberdayaan

masyarakat, dan desa.

CAMAT

SEKCAM

KASI TRANTIB

KASI

KESEJAHTERAAN

RAKYAT

KASI

PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

KASI

PEMERINTAHAN

JABATAN

FUNGSIONAL

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

43

5. Seksi kesejahteraan rakyat yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Camat

di bidang kesejahteraan rakyat.

6. Seksi ketenteraman dan ketertiban umum yang bertugas melaksanakan

sebagian tugas Camat di bidang ketenteraman dan ketertiban umum.

Adapun uraian tugas pokok dan fungsi pada Kecamatan Tuntang tercantum pada

Peraturan Bupati Semarang Nomor 92 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan

Rincian Tugas Kecamatan dan Kelurahan. Untuk lebih jelasnya pada (lampiran)

disajikan Peraturan Bupati Semarang Tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian

Tugas Kecamatan dan Kelurahan.

Visi Kecamatan Tuntang

“Terwujudnya Pelayanan Prima dengan dukungan sumber daya manusia yang

handal”.

Misi Kecamatan Tuntang

1) Peningkatan kerja aparatur pemerintahan kecamatan.

2) Meningkatkan Kualitas sistem pelayanan kepada masyarakat

3) Melaksanakan pencapaian dan penegakan peraturan perundang-undangan.

4) Melaksanakan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan.

5) Mengoptimalkan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan.

6) Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat

Motto Kecamatan Tuntang

“Kami menjalankan tugas pelayanan tuntas anda pasti puas”.

Kondisi Pegawai Kecamatan Tuntang”

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

44

a) Jumlah Pegawai

Jumlah keseluruhan pegawai yang bekerja di Kecamatan Tuntang adalah 14

orang

b) Waktu Kerja

1) Berdasarkan Peraturan Daerah waktu kerja ditetapkan 5 hari kerja, yaitu

hari Senin sampai dengan hari Jumat.

2) Jam Kerja

Hari Senin-Kamis : 07.00-15.30

Hari Jum’at : 07.00-15.00

3) Untuk jam istirahat waktu yang ditentukan selama 1 ( satu ) jam yaitu

pukul 12.00-13.00 WIB.

c) Hari Libur

Setiap pegawai (PNS) yang bekerja di Kecamatan Tuntang berhak atas libur

resmi yang ditetapkan oleh pemerintah.

d) Jaminan Sosial

Pemerintah memberikan jaminan sosial kepada seluruh pegawainya (PNS)

berupa asuransi kesehatan (ASKES).

4.1.2 Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang

Penilaian Kinerja pegawai dibutuhkan untuk mendorong kinerja pegawainya.

Di Kantor Kecamatan Tuntang setiap satu tahun sekali mengadakan penilaian dengan

menggunakan Daftar Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan dengan menggunakan standar

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

45

yang sudah ditetapkan. Berikut ini Daftar Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan pegawai

di Kantor Kecamatan Tuntang tahun 2013.

Tabel 4.1 Transkrip Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai

No Item Nilai DP3 Kategori Nilai DP3 Jumlah

pegawai

Ket

AB B CB KB TB

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Kesetiaan

Prestasi Kerja

Tanggung Jawab

Ketaatan

Kejujuran

Kerja sama

Prakarsa

Kepemimpinan

14

-

-

-

-

-

-

-

-

14

14

14

14

14

14

14

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

14

14

14

14

14

14

14

14

Sumber : Nilai pegawai Kecamatan Tuntang tahun 2013

Penilaian seperti dalam tabel diatas jelas menunjukkan nilai Daftar

Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan (DP3) pegawai pada umumnya sangat baik. Hal ini

tidak sesuai dengan kondisi kinerja pegawai yang sesungguhnya. Penilaian kesetiaan

dan prestasi kerja memang sangat obyektif, namun tidak demikian halnya dengan

penilaian-penilaian lainnya. Pelaksanaan Penilaian kinerja pegawai di Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang pada umumnya tidak disesuaikan dengan standar yang

sudah ditetapkan. Penilaian kinerja pegawai yang menjadi catatan yaitu pemberian

nilai dirasa terlalu longgar karena adanya unsur memudahkan dan tidak ingin

mempersulit. Penilaian dalam setiap indikator juga belum sepenuhnya sesuai dengan

standar jika dilihat dari kinerjanya. Ketaatan misalnya, pada pagi hari justru loket

masih sering terlihat kosong karena ada diantara pegawai yang bertugas datang

terlambat sehingga masyarakat harus menunggu dulu untuk mendapatkan pelayanan.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

46

Kualitas beberapa indikator seperti tanggung jawab, kejujuran, kerja sama atau

indikator lainnya juga perlu perbaikan.

4.1.3 Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang

Penilaian kinerja pegawai di Kecamatan Tuntang pada umumnya mecakup

delapan hal penting yaitu kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan,

kejujuran, kerjasama, prakarsa, dan kepemimpinan. Berikut ini merupakan penjelasan

dari hasil data yang diperoleh ketika di lapangan terkait dengan pelaksanaan penilaian

kinerja pegawai.

Tabel 4.2 Unsur Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang No Unsur

yang

Dinilai

Sub unsur yang

dinilai

Uraian Nilai

1.

Kesetiaan 1. Peangabdian

kepada Pancasila

dan UUD 1945

2. Menjungjung tinggi kehormatan

Negara

3. Mengutamakan kepentingan

Negara

4. Berdaya guna

1. Tidak pernah menentang kebenaran Pancasila, baik dalam ucapan, sikap,

tingkah laku, dan selalu menjunjung

tinggi kehormatan Negara, serta senantiasa mengutamakan kepentingan

Negara.

2. Pada umumnya tidak pernah menentang kebenaran Pancasila, baik dalam ucapan,

sikap dan tigkah laku, pada umumnya

menunjung tinggi kehormatan Negara, serta senantiasa menutamakan

kepentingan Negara.

3. Adakalanya menentang kebenaran Pancasila baik dalam ucpaan maupun

tindakan, adakalanya menjunjung tinggi

kehormatan Negara. 4. Kurang mampu menjunjung tinggi

kehormatan Negara dan kurang

mengutamakan kepentingan Negara. 5. Sering menentang kebenaran Pancasila

baik dalam ucapan maupun tindakan,

sering tidak mengutamakan kepentingan Negara.

Amat Baik : 91 - 100

Baik : 76 – 90

Cukup : 61 – 75

Sedang : 51 – 60

Kurang : 50 ke

bawah

2. Prestasi Kerja 1. Kecakapan

2. Kesungguhan kerja 3. Bardaya guna

4. Hasil Kerja

1. Mempunyai kecakapan, selalu

bersungguh-sungguh menjalankan tugas, selalu berdaya guna dan hasil kerjanya

melebihi rata-rata yang ditentukan.

2. Mempunyai kecakapan, selalu bersungguh-sungguh menjalankan tugas,

pada umumnya berdaya guna, dan hasil

kerjanya sesuai rata-rata yang ditentukan. 3. Kecakapannya cukup, bersungguh-

sungguh menjalankan tugas jika ada

dorongan, ada kalanya tidak menjalankan tugas dengan berdaya guna.

Amat Baik : 91 – 100

Baik : 76 – 90

Cukup : 61 – 75

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

47

4. Kecakapan sedang, adakalanya tidak

bersungguh dalam menjalankan tugas, berkali-kali tidak mencapai hasil kerja.

5. Kurang kecakapan, tidak bersungguh-

sungguh dan tidak pernah mencapai hasil yang sudah ditentukan.

Sedang : 51 – 60

Kurang : 50 ke bawah

3. Tanggung

Jawab

1. Pelaksanaan tugas

2. Dedikasi 3. Pertanggungjawab

4. Keberanian

mengambil resiko

5. Memelihara

1. Selalu menyelesaikan tugas dengan baik,

selalu mengutamakan kepentingan dinas, bertanggung jawab dan berani

mengambil resiko.

2. Pada umumnya menyelesaikan tugas dengan baik,pada umumnya

mengutamakan kepentingan dinas, pada umumnya berani mengambil resiko dan

memeliraha barang kantor dengan baik.

3. Ada kalanya terlambat melaksanakan tugas, pada umumnya mengutamakan

kepentingan dinas, pada umumnya berani

mengambil resiko dan memeliraha barang kantor dengan baik.

4. Tidak tepat waktu, kurang

mengutamakan kepentingan dinas, tidak berani memikul resiko dan tidak baik

dalam hal menyimpan barang kantor.

5. Tidak dapat menyelesaikan tugas, sering mengabaikan tugas dinas.

Amat Baik : 91 – 100

Baik : 76 – 90

Cukup : 61 – 75

Sedang : 51 – 60

Kurang : 50 ke bawah

4. Ketaatan 1. Disiplin

2. Perintah Dinas 3. Ketetntuan Jam

Kerja

4. Pelayanan terhadap

masyarakat

5. Sopan santun

1. Selalu menaati peraturan kedinasan dan

selalu memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik.

2. Pada umumnya menaati peraturan,

adakalanya terlambat masuk kerja, sopan. 3. Adakalanya mengabaikan peraturan

kedinasan dan adakalanya kurang baik

memberikan pelayanan. 4. Adakalanya mengabaikan peraturan

kedinasan dan kurang baik dalam

pelayanan 5. Sering mengabaikan peraturan, sering

terlambat dan tidak sopan.

Amat Baik : 91 – 100

Baik : 76 – 90

Cukup : 61 – 75

Sedang : 51 – 60

Kurang : 50 ke bawah

5. Kejujuran 1. Keikhlasan

melaksanakan tugas

2. Penggunaan

wewenang 3. Laporan hasil kerja

1. Selalu melaksanakan tugas dengan

ikhlas, tidak pernah menyalagunakan wewenang dan selalu memberikan

laporan kerja.

2. Pada umumnya melaksanakan tugas dengan ikhlas, pada umumnya tidak

menyalahgunakan wewenang.

3. Adakalanya kurang ikhlas dalam tugas, adakalanya menyalahgunakan

wewenang, adakalanya tidak laporan

hasil kerja. 4. Adakalanya tidak ihklas, adakalanya

menyimpang dari wewenang, kadang berbohong di laporan hasil kerja.

5. Sering tidak ihklas, sering menyimpang

dari wewenang dan sering berbohong dalam hasil kerja

Amat Baik : 91 – 100

Baik : 76 – 90

Cukup : 61 – 75

Sedan : 51 – 60

Kurang : 50 ke

bawah

6. Kerjasama 1. Memahami

hubungan tugasnya dengan bidang lain

2. Menghargai

pendapat orang

lain

1. Mengetahui secara mendalam tugas

orang lain, selalu menghargai pendapat, selalu dapat menerima usul orang lain.

2. Pada umumnya mengetahui tugas orang

lain, menghargai pendapat dan pada

umumnya mau menerima usul.

Amat Baik : 91 – 100

Baik : 76 – 90

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

48

3. Penyesuaian

pendapat 4. Mempertimbangka

n dan menerima

usul 5. Kemampuan kerja

sama

3. Mengetahui secara garis besar bidang

tugas orang lain, adakalanya menghargai pendapat, adakalanya kurang mampu

bekerja sama dengan orang lain.

4. Kurang mengetahui bidang tugas orang lain, adakalanya sulit menghargai

pendapat dan adakalanya tidak mampu

bekerja sama dengan orang lain. 5. Sering tidak mengetahui tugas orang lain,

sering tidak dapat menyesuaiakan

pendapat,dll.

Cukup : 61 – 75

Sedang : 51 – 60

Kurang : 50 ke bawah

7. Prakarsa 1. Inisiatif

2. Mencari tata-kerja

baru

3. Memberikan sarn

1. Tanpa menunggu pentunjuk atau perintah

atasan dalam melaksanakan tugas, selalu

mencari tata kerja baru, selalu

memberikan saran yang dipandangnya baik,dll.

2. Dalam keadaan mendesak tanpa

menunggu perintah, pada umumnya mencari tata kerja baru, dll.

3. Adakalanya terlambat melaksanakan

tugas, adakalaanya mencari tata kerja baru, mau memberikan saran apabila

diminta.

4. Ragu-ragu dalam menjalankan tugas, kurang berusaha mencari tata kerja

baru,kurang berani memberikan saran. 5. Tanpa perintah tidak berani menjalankan

tugas, tidak berusaha mencari tata kerja

baru dan tidak berani memberikan saran.

Amat Baik : 91 – 100

Baik : 76 – 90

Cukup : 61 – 75

Sedang : 51 – 60

Kurang : 50 ke bawah

8. Kepemimpinan

1. Penguasaan tugas 2. Kemampuan

mengambil

keputusan 3. Komunikasi

4. Penentuan prioritas

tugas 5. Ketegasan dan

objektifitas

6. Panutan 7. Koordinasi

8. Memahami

kemamuan bawahan

9. Motivasi

10. Pembinaan 11. Menghargai saran-

saran

1. Menguasai sepenuhnya bidang tugasnya,selalu mampu mengemukakan

pendapat,selalu mampu mengutamakan

prioritas dengan tepat, selalu bertindak tegsa dan selalu memberikan teladan

yang baik.

2. Pada umumnya menguasai sepenuhnya bidang tugasnya,mampu mengemukakan

pendapat,pada umumnya mampu

mengutamakan prioritas dengan tepat,bertindak tegsa dan memberikan

teladan yang baik.

3. Menguasai secara garis besar tugasnya, adakalanya kurang jelas mengutarakan

pendapat, adakalanya kurang mampu

bertindak tegas dan adakalanya kurang mampu memberikan teladan yang baik.

4. Kurang menguasai tugas,kurang jelas

mengemukakan pendapat , kurang mampu bertindak tegas da kurang

mampu memberikan teladan yang baik.

5. Sering kurang menguasai tugasnya,sering tidak jelas mengemukakan pendapat,

sering tidak mampu bertindak tegas dan sering tidak mempu memberikan teladan

yang baik

Amat Baik : 91 – 100

Baik : 76 – 90

Cukup : 61 – 75

Sedang : 51 – 60

Kurang : 50 ke bawah

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

49

1. Kesetiaan

Kesetian merupakan faktor penting mengingat bahwa pegawai negeri sipil

sebagai unsur aparatur Negara, abdi Negara dan abdi masyarakat wajib setia, taat dan

mengabdikan sepenuhnya kepada Pancasila dan UUD 1945 dan Pemerintah.

Kecamatan Tuntang juga memberikan penilaian tentang kesetiaan terkait dengan

kinerja pegawai. Kondisi kesetiaan pegawai dilingkungan Kecamatan Tuntang

berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara dan dokumentasi Daftar

Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan (DP3) pada umumnya sangat baik, dimana dari 14

pegawai yang dinilai kesetiaannya terhadap Pancasila, Negara dan pemerintah pada

umumnya memperoleh nilai rata-rata 91. Kesetiaan terhadap Pancasila, Negara dan

pemerintah memang dirasa agak sulit menentukan tolak ukurnya. Akan tetapi paling

tidak berdasarkan hasil wawancara terhadap pegawai Kecamatan Tuntang baik

Kepala Camat, Seksi-seksi yang menilai kinerja diperoleh keterangan bahwa kondisi

sesungguhnya kesetiaan Pegawai di lingkungan Kecamatan Tuntang berada pada

kategori sedang. Hal ini terlihat dari sikap dan perilaku serta kepatuhannya terhadap

Pancasila, UUD 1945 tersebut. Dalam kesetiaan sudah tercantum bahwa pegawai

harus mengutamakan kepentingan Negara, tetapi kenyataanya diantara pegawai

datang terlambat dan tidak melakukan apel pagi dengan alasan masih ada kesibukan

dirumah yang harus dikerjakan terlebih dahulu, dan pada saat masyarakat ada yang

datang meminta permohonan mereka tidak langsung ditangani dan dibiarkan

menunggu padahal melayani masyarakat merupakan tugas dari setiap pegawai di

Kecamatan.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

50

2. Prestasi Kerja

Prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai.

Prestasi kerja pegawai di Kecamatan Tuntang mengacu pada hasil kerja yang sudah

dilakukan. Prestasi kerja selama ini kebanyakan dilihat dari hasil tugas pokok dan

fungsi setiap pegawai. Sebagai Kantor yang bertugas memberikan pelayanan kepada

masyarakat, Kecamatan Tuntang menyadari bahwa ketersediaan pegawai disana

terbatas. Hal ini dikarenakan belum adanya penambahan pegawai dari Bagian

Kepegawaian Daerah. Prestasi kerja pegawai selama ini bisa dilihat dengan

keterbatasan pegawai dan banyaknya tugas yang harus dikerjakan namun pekerjaan

bisa terselesaikan. Setiap organisasi mempunyai standar kinerja sendiri-sendiri dalam

mengukur kinerja pegawainya, seperti halnya Kecamatan Tuntang untuk penilaian

prestasi kerja standarnya berada pada batas terendah baik atau antara nilai 76 - 90.

Padahal tidak semua pegawai di Kecamatan Tuntang memiliki prestasi kerja yang

baik. Beberapa diantara pegawai ada yang tidak mampu mengoperasikan komputer

akhirnya pekerjaan dilakukan secara manual, pekerjaan yang seharusnya bisa

terselesaikan secara cepat jika menggunakan komputer karena pegawai tidak bisa

maka pekerjaanpun kadang terselesaikan tidak tepat pada waktunya. Pada saat jam

kerja justru diantara pegawai ada yang malah membaca koran atau bahkan ngobrol

bersama rekan kerja lain.

3. Tanggung Jawab

Tanggung jawab kantor tentu melibatkan seluruh pegawai kantor. Bentuk

tanggung jawab yang harus dilaksanakan adalah camat sebagai penanggung jawab

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

51

tertinggi untuk mengatur dan mengkoordinasi kinerja seluruh pegawainya baik para

seksi maupun staff sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang sudah diberikan.

Sejauh ini tanggung jawab pegawai terhadap pekerjaan atau tupoksi masih kurang,

hal ini terlihat pada pekerjaan yang sering terlambat dalam penyelesaiannya, tugas

yang seharusnya menjadi tanggung jawab salah satu pegawai terkadang pegawai

tersebut meminta tolong kepada pegawai lain untuk mengerjakannya dengan alasan

banyaknya pekerjaan yang harus dikerjakan. Ada juga pegawai yang meminta ijin

tidak berangkat melalui telephone dengan alasan ada acara di rumah, padahal mereka

mempunyai tanggung jawab untuk bekerja sesuai peraturan yang ditetapkan.

4. Ketataan

Ketaatan merupakan salah satu unsur yang penting dalam kinerja dimana

ketaatan adalah tunduk dan patuh terhadap perintah pimpinan maupun perintah dari

kedinasan. Ketaatan pegawai di Kecamatan Tuntang selama ini dinilai masih kurang,

pada saat pagi hari justru loket pelayanan masih terlihat kosong ini di karenakan

pegawai yang datang terlambat padahal ada masyarakat yang akan meminta

pelayanan. Dari hasil observasi banyak pegawai yang tidak melakukan apel pagi,

mereka datang melebihi dari ketentuan jam kerja. Ada juga di Kecamatan Tuntang

setelah jam istirahat pegawai tidak kembali ke kantor dan diantara pegawai pada saat

jam kerja malah membaca koran. Ketaatan yang harus dilaksanakan pegawai jelas

sudah tercantum dalam tata tertib Kecamatan yang dibuat oleh pemerintah, tetapi

sejauh ini pegawai Kecamatan kurang menaatinya.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

52

5. Kejujuran

Pada umumnya yang dimaksud dengan kejujuran adalah ketulusan hati

seorang pegawai untuk melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak

menyalahgunakan wewenang yang diberikan kepadanya. Hasil observasi dan

wawancara selama ini kejujuran di Kantor Kecamatan Tuntang masih harus

diperbaiki. Pegawai yang tidak melakukan apel pagi tetapi dalam absen terdapat

tanda tangan apel pagi itu sudah merupakan hal biasa yang sering dilakukan pegawai

dan setelah jam istirahat ada diantara pegawai yang pulang dengan alasan ada tugas

dinas. Kejujuran pegawai dalam hal jam kerja masih belum diperbaiki, sehingga

kejujuran pegawai dinilai masih kurang.

6. Kerjasama

Kerjasama merupakan hubungan yang saling menguatkan dalam proses

operasional pekerjaan. Kerjasama akan terwujud jika dilandasi pemahaman yang

sama dan komunikasi yang aktif dengan dilandasi saling ketergantungan satu sama

lain dalam berlangsungnya uraian tugas. Di Kecamatan Tuntang dengan pekerjaan

yang banyak dengan pegawai yang terbatas sering terjadi tumpang tindih pekerjaan

dalam arti satu pegawai bisa mengerjakan beberapa pekerjaan yang bukan merupakan

pekerjaannya, hal itu membutuhkan kerja sama agar pekerjaan selesai dengan rapi. Di

Kecamatan Tuntang sudah menjadi hal yang biasa kalau seorang pegawai merasa

bahwa pekerjaannya terlalu banyak padahal harus terselesaikan, pasti pegawai

tersebut meminta kepada pegawai lain untuk membantunya, seperti contohnya waktu

itu Sekertaris Camat meminta tolong kepada Seksi Pemerintahan untuk segera

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

53

membantu pekerjaannya karena pekerjaan itu harus segera di selesaikan. Pada saat

pagi hari petugas loket di Kecamatan Tuntang belum datang padahal ada masyarakat

mengajukan permohonan maka pegawai lain yang sudah datangpun untuk sementara

menggantikman pegawai yang belum datang tersebut untuk melaksanakan tugasnya

menjaga loket agar masyarakat tidak menunggu dan segera dilayani.

7. Prakarsa

Prakarsa merupakan kemampuan seorang pegawai untuk mengambil

keputusan, langkah-langkah atau melaksanakan sesuatu tindakan yang diperlukan

dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dari atasan. Selama ini di

Kecamatan Tuntang ada pegawai yang melaksanakan tugasnya menunggu perintah

dari atasan, namun ada juga pegawai yang melaksanakan tugasnya atas kesadarannya

sendiri bahwa itu memang tugasnya dan harus segera dilaksanakan. Prakarsa di

Kecamatan Tuntang masih perlu perbaikan, hal ini terlihat pada saat observasi ada

pegawai yang diminta pekerjaan yang diberikan sebelumnya oleh atasannya tetapi

ternyata pekerjaan tersebut belum terselesaikan akhirnya pekerjaan itu baru dikerjaan

pada saat itu setelah diingatkan oleh atasannya. Berdasarkan wawancara pada salah

satu pegawai di Kecamatan Tuntang ternyata pegawai tersebut merupakan pegawai

yang baru saja bekerja disitu, karena merasa baru bekerja di Kecamatan Tuntang

makanya pegawai tersebut tidak berani memberikan saran maupun pendapat padahal

pegawai tersebut mengatakan kinerja pegawai di Kecamatan Tuntang dinilai kurang

baik dari ketaatan, kejujuran maupun hal lain tetapi kembali lagi bahwa karena

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

54

pegawai tersebut baru bekerja maka pada saat rapat dia tidak berani untuk

memberikan saran atau pendapat untuk membenahi kinerja.

8. Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan kemampuan mengelola pegawai dengan dukungan

sumber daya yang ada sehingga pegawai dapat mendukung terhadap tujuan organisasi

dan target yang ingin dicapai dari seorang pemimpin. Kepemimpinan dikembangkan

melaui pendidikan dan pelatihan maupun mempelajari/mencontoh pigur pimpinan

yang memiliki pengalaman yang baik. di dalam Kantor Kecamatan Tuntang dipimpin

oleh seorang camat yang berwenang untuk mengatur para bawahannya. Di

Kecamatan Tuntang jiwa seorang pemimpin kurang maksimal, hal ini terlihat pada

saat pegawainya datang terlambat tidak ada teguran dari camat dan salah satu

pegawainya pulang setelah jam istirahat juga tidak ada teguran. Pernyataan dari

beberapa pegawainya hal itu dikarenakan dulu pak camat merupakan pegawai biasa

disni dan berpindah tugas ke Kecamatan lain dan kemudian kembali lagi ke

Kecamatan Tuntang dan menjadi camat, hal itu yang menyebabkan camat merasa

canggung atau sungkan untuk menegur pegawainya, dari hal itu berarti tidak ada

ketegasan dari camat dalam membina pegawainya.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang

Suatu instansi didirikan karena mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

Keberhasilan mencapai tujuan tergantung kepada perilaku dan sikap orang-orang

dalam menyatukan sumber daya, termasuk sumber daya manusia, sumber daya alam,

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

55

ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kata lain, keberhasilan mencapai tujuan

tergantung pada kecakapan dan kemampuan pegawai yang mengoperasikan unit-unit

kerja yang terdapat dalam instansi bersangkutan. Kinerja pegawai Kecamatan

Tuntang pun perlu dinilai untuk mengetahui seberapa besar tingkat kemampuan

pegawai dalam bekerja memberikan pelayanan kepada masyarakat wilayah

Kecamatan Tuntang pada khususnya. Menilai kinerja pegawai Kecamatan Tuntang

diperlukan suatu aspek penilaian kinerja pegawai yang sesuai keputusan dan

kesepakatan bersama.

Pelaksanaan penilaian kinerja pegawai yang digunakan Kecamatan Tuntang

yaitu dengan menggunakan Daftar Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan (DP3). Di dalam

DP3 terdapat beberapa unsur indikator yang perlu dinilai untuk mengetahui

bagaimana kualitas kinerja pegawai selama satu periode atau satu tahun.

1. Kesetiaan

Kesetiaan yang dinilai dalam Daftar Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan (DP3)

adalah kesetiaan terhadap Pancasila, UUD 1945, Negara dan pemerintah. Serta dalam

hal ini tidak mengamalkan seluruh nilai-nilai dan kaidah-kaidah Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945. “Kesetiaan yaitu kesetiaan, ketaatan, dan pengabdian

kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah Republik

Indonesia.”44)

Kesetiaan ini merupakan unsur utama yang dinilai terhadap pegawai. Penilaian

kinerja pegawai di Kecamatan Tuntang tentang kesetiaan dilakukan oleh Kepala Ke-

44)Wirawan, hal 141.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

56

camatan Tuntang dan pihak penilai atau atasan dari pihak yang dinilai. Penilaian

kesetiaan biasanya dilihat dari sikap, tingkah laku dan perbuatan pegawai yang tidak

menentang kebenaran Pancasila, serta menjunjung tinggi kehormatan Negara dan

senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri,

seseorang, atau golongan. Tujuan adanya penilaian tentang kesetiaan adalah untuk

meningkatkan rasa setia, patuh dan disiplin terhadap aturan umum yang berlaku bagi

bangsa Indonesia paling tidak dapat dijadikan pedoman terutama dalam

mengamalkan lima sila dalam Pancasila dan dalam mematuhi aturan-aturan yang

berlaku bagi Pegawai seperti norma-norma disiplin dan perilaku dalam kehidupan

bermasyarakat. Penilaian Kinerja di Kecamatan Tuntang dilakukan setiap satu tahun

sekali yaitu akhir desember dan dilakukan ditempat dimana pegawai melakukan

segala aktivitas pekerjaannya. Tolak ukur yang akan dipergunakan untuk mengukur

kinerja para pegawai adalah dengan berorientasi pada masa lalu dan berdasarkan

standar kinerja. Dalam hal ini standar yang ditetapkan dalam unsur kesetiaan adalah

untuk mendapatkan promosi (kenaikan pangkat, kenaikan gaji, atau jabatan), nilai

unsur kesetiaan seorang pegawai minimal harus mencapai nilai 91 atau amat baik.

jika nilai dibawah 91 maka pegawai akan mengalami rotasi atau perpindahan tugas.

2. Prestasi Kerja

Prestasi Kerja yang dicapai oleh pegawai di dalam suatu organisasi, hal ini

terwujud karena adanya dorongan atau motivasi baik dari diri sendiri maupun dari

pihak lain. Jika pegawai sudah mempunyai motivasi yang tinggi dalam bekerja, maka

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

57

pegawai tersebut pasti akan bersungguh-sungguh dalam menjalankan setiap tugas dan

tanggung jawabnya.

“Prestasi Kerja adalah suatu hasil kerja yang secara

nyata dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Prestasi

kerja tersebut akan di pengaruhi oleh kecakapan,

ketrampilan, dan kesungguhan kerja pegawai yang

bersangkutan.”45)

Penilaian atas prestasi kerja para pegawai harus terdapat interaksi positif

antara para pejabat pimpinan dan bagian kepegawaian. Hal inilah yang diperoleh

peneliti dari hasil wawancara dan observasi bahwa interaksi positif tersebut tidak

hanya menjamin persyaratan objektifitas dan pendokumentasian yang rapi, akan

tetapi juga memuaskan bagi para pegawai yang pada gilirannya menumbuhkan lo-

yalitas dan semangat kerja karena mereka merasa memperoleh perlakuan yang

adil. Telah dimaklumi tidak hanya di Kecamatan Tuntang bahwa merasa

diperlakukan dengan adil merupakan salah satu prinsip manajemen sumber daya

manusia yang sangat umum sifatnya dan karenanya harus dipegang teguh.

Penilaian Prestasi Kerja di Kecamatan Tuntang dilakukan oleh tiga pihak,

Kepala Camat, pihak yang menilai dan atasan langsung. Bentuk penilaian itu

yaitu kecakapan, ketrampilan dan kesungguhan dalam bekerja. Wirawan juga

mengatakan bahwa bentuk penilaian prestasi kerja antara lain : “Kecakapan,

ketrampilan, pengalaman yang luas, selalu bersungguh-sungguh dalam

menjalankan setiap tugasnya dan hasil kerjanya jauh melebihi hasil kerja rata-

44)Wirawan, ibid, hal 141.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

58

rata yang ditentukan, baik dalam arti mutu maupun jumlah.”46)

Pihak yang

terlibat dalam penilaian harus memahami bahwa penilaian prestasi kerja

merupakan suatu sistem yang bukan saja efektif, melainkan juga diterima oleh

pihak-pihak yang berkepentingan.

Penilaian Prestasi kerja yang baik sangat bermanfaat untuk berbagai

kepentingan seperti berikut :

a. Mendorong peningkatan prestasi kerja. Dengan mengetahui hasil prestasi

kerja, ketiga pihak yang terlihat dapat mengambil berbagai langkah yang

diperlukan agara prestasi kerja para pegawai lebih meningkat lagi di masa-

masa yang akan datang.

b. Sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pemberian imbalan. Telah

dimaklumi bahwa imbalan yang diberikan oleh organisasi kepada para

anggotanya tidak hanya berbatas pada upah dan gaji yang merupakan

penghasilan tetap bagi para anggota yang bersangkutan, akan tetapi juga

berbagai imbalan lainnya seperti bonus pada akhir tahun, hadiah pada

hari-hari besar tertentu, dan bahkan juga oleh banyak organisasi niaga

pemilikan sejumlah saham perusahaan. Keputusan tentang siapa yang

berhak menerima berbagai imbalan tersebut dapat didasarkan antara lain

pada hasil penilaian atas prestasi kerja pegawai yang bersangkutan.

c. Untuk kepentingan mutasi pegawai. Prestasi kerja seseorang dimasa lalu

45)Wirawan, ibid, hal.141.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

59

merupakan dasar bagi pengambilan keputusan mutasi baginya diamasa de-

pan, apapun bentuk mutasi tersebut seperti promosi, alih tugas, alih

wilayah maupun demosi.

d. Membantu para pegawai menentukan rencana kariernya dan dengan

bantuan bagian kepegawaian menyusun program pengembangan karir

yang paling tepat, dalam arti sesuai dengan kebutuhan para pegawai dan

dengan kepentingan organisasi.

Penilaian prestasi kerja yang dilakukan setiap satu tahun sekali di

Kecamatan Tuntang itu dilaksanakan setiap akhir bulan desember ditempat

dimana pegawai melakukan segala aktivitas pekerjaannya.

3. Tanggung Jawab

Setiap pegawai harus bertanggung jawab terhadap setiap pekerjaannya, karena

tanggung jawab setiap pegawai sangat menentukan kinerja pegawai tersebut.

“Ada tiga sub unsur yang dinilai dalam penilaian

tanggung jawab yaitu pelaksanaan tugas, dedikasi dan

bertanggung jawab. Pelaksanaan tugas berarti selalu

menyelesaikan tugas sebaik-baiknya tepat pada waktunya.

Dedikasi berarti selalu mengutamakan kepentingan dinas

daripada kepentingan pribadi/golongan. Sedangkan

bertanggung jawab berarti tidak pernah berusaha

melepaskan kesalahan yang dibuatnya kepada orang

lain.”47)

Penilaian tanggung jawab menjadikan setiap pegawai bersungguh

sungguh menyelesaikan setiap pekerjaannya karena untuk menghindari

penundaan penyelesaian pekerjaan. Hasil observasi di Kecamatan Tuntang terlihat

46)Wirawan, Ibid, hal.141

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

60

bahwa rasa tanggung jawab tidak nampak di sebagian pegawai. Hal ini dapat

dilihat dari hasil pekerjaan yang sering salah dan tertunda. Tanggung jawab ini

bisa dilihat dan diukur melalui evaluasi kerja secara harian terhadap beban tugas

yang diberikan kepada pegawai, apakah pekerjaan tersebut dapat terselesaikan

atau tertunda sesuai dengan batas waktu yang diberikan dan yang akhirnya dari

evaluasi-evaluasi kinerja tersebut kemudian akan dilakukan penilaian setiap akhir

tahunnya dengan berdasarkan standar yang sudah ditetapkan di Kecamatan

Tuntang dan penilaian akan dilakukan di tempat kerja bagian masing-masing

pegawai dan akan dinilai oleh atasan yang dinilai dan Kepala Camat.

4. Ketataan

Setiap pegawai harus taat terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku,

tugas dan pimpinan. Memiliki tingkat disiplin yang tinggi dan berdedikasi.

“Ketaatan adalah kesanggupan seorang pegawai negri

sipil untuk menaati segala peraturan perundang-undangan

dan peraturan kedinasan yang berlaku, menaati perintah

kedinasan yang di berikan atasan yang berwenang, serta

kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang

ditentukan.”48)

Penilaian kinerja digunakan untuk berbagai tujuan dalam organisasi.

Setiap organisasi menekankan pada tujuan yang berbeda-beda dan organisasi

yang lain dapat juga menekankan tujuan yang berbeda dengan sistem penilaian

yang sama. Manfaat penilaian kinerja bagi semua pihak adalah agar mereka me-

48)Wirawan, Ibid, hal.141.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

61

ngetahui manfaat yang dapat mereka harapkan seperti halnya penilaian ketaatan

pegawai di Kecamatan Tuntang yang mempunyai peran sangat penting bagi

kinerja pegawainya, misalnya dengan adanya penilaian ketataan pegawai menjadi

termotivasi untuk lebih meningkatkan ketaatannya terhadap peraturan yang sudah

ditetapkan. Tetapi dari hasil observasi dan wawancara penilaian ketaatan di

Kecamatan Tuntang masih kurang obyektif dari kondisi yang sesungguhnya, hal

ini terlihat dari pegawai yang sering datang terlambat dan tidak melakukan apel

pagi dan ada diantara pegawai yang pulang setelah jam istirahat. Tetapi dalam

daftar pelaksanaan penilaian pekerjaan (DP3) yang dilaksanakan penilainnya

setiap akhir tahun di Kecamatan Tuntang oleh atasan dari pegawai yang dinilai

dan Kepala Camat justru memberikan penilaian ketaatan rata-rata pegawai

mendapatkan nilai 81 atau kategori baik. Ini menggambarkan bahwa penilaian

yang dilakukan oleh atasan penilai masih belum sesuai dengan kondisi yang

sebenarnya terjadi di lingkungan kerja.

4. Kejujuran

Setiap pegawai harus berlaku jujur dan adil terhadap diri sendiri maupun

terhadap rekan sekerja dan juga terhadap pimpinan. “Kejujuran yaitu ketulusan

hati seorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak

menyalahgunakan wewenang yang diberikan kepadanya.”49)

Pada dasarnya

kejujuran tidak dapat dilihat begitu saja secara kasat mata, tetapi kujujuran bisa

48)Wirawan, Ibid, hal.141.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

62

saja dilihat aktifitas keseharinya di kantor, misalnya di Kecamatan Tuntang

laporan hasil kerja apakah benar-benar sudah sesuai dengan apa yang

dikerjakannya atau belum. Terdapat beberapa pegawai yang kurang jujur dalam

hal jam kerja contohnya pegawai tidak melakukan apel pagi tetapi dalam absen

terdapat tanda tangannya. Penilaian kejujuran pegawai yang dilaksanakan setiap

satu tahun sekali di Kecamatan Tuntang seharusnya pihak yang menilai benar-

benar melihat bagaimana kejujuran dari pegawai yang dinilainya agar penilaian

berjalan secara obyektif yang nantinya bisa menjadi motivasi pegawai yang

dinilainya untuk melakukan pekerjaannya secara ikhlas. Nilai sesungguhnya

kejujuran di dalam Daftar Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan (DP3) harus sesuai

dengan sesungguhnya. Artinya penilaian DP3 harus mencerminkan kondisi

sesungguhnya dengan kinerja yang ada di Kecamatan Tuntang.

5. Kerjasama

Setiap pegawai dituntut untuk dapat melakukan kerja sama, karena dalam

proses kerja di dalam Kantor apalagi di Kantor Kecamatan Tuntang dengan

keterbatasan pegawai kerjasama merupakan kunci utama untuk mencapai tujuan.

“Kerjasama adalah kemampuan seorang pegawai negeri

sipil untuk bekerja sama dengan orang lain dalam

menyelesaikan suatu tugas yang ditentukan sehingga

mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-

besarnya.”50))

Penilaian kinerja pegawai di Kecamatan Tuntang tentang kerjasama dila-

50)Wirawan, Ibid, hal.141.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

63

kukan oleh Kepala Kecamatan Tuntang dan pihak penilai atau atasan dari pihak

yang dinilai. Penilaian kerjasama biasanya dilihat dari sikap, tingkah laku dan

perbuatan pegawai yang pada saat bekerja sama dengan pegawai lainnya.

Keterbatasan pegawai di Kecamatan Tuntang dan banyaknya tugas pekerjaan

yang harus dilaksanakan secara tidak langsung menuntut antar pegawai untuk

saling bekerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan agar pekerjaan selesai tepat

pada waktunya. Adanya bentuk kerjasama bertujuan untuk menciptakan

komunikasi yang baik antar pegawai dalam bekerjasama dengan orang lain,

disamping itu dengan adanya penilaian kerjasama antar pegawai akan saling

menghargai pendapat maupun saran orang lain dan menjadikan pegawai lebih

mengusai berbagai tugas tidak hanya yang menjadi tugasnya saja. Penilaian

Kinerja di Kecamatan Tuntang dilakukan setiap satu tahun sekali yaitu akhir

desember dan dilakukan ditempat dimana pegawai melakukan segala aktivitas

pekerjaannya. Tolak ukur yang akan dipergunakan untuk mengukur kinerja para

pegawai adalah berdasarkan standar kinerja.

6. Prakarsa

Gagasan, ide, inisiatif setiap pegawai sangat diperlukan dalam

pelaksanaan tugas. Oleh sebab itu setiap pegawai tidak hanya menunggu instruksi

atau perintah dari atasan tapi lebih diharapkan mampu memberikan konstribusi

pemikiran, ide, gagasan dan inisiatif.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

64

“Prakarsa adalah kemampuan seorang pegawai negeri

sipil untuk mengambil keputusan, langkah-langkah, atau

melaksanakan suatu tindakan yang diperlukan dalam

melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah.”51)

Penilaian kinerja pegawai di Kecamatan Tuntang tentang prakarsa

dilakukan oleh Kepala Kecamatan Tuntang dan pihak penilai atau atasan dari pi

hak yang dinilai. Penilaian prakarsa biasanya dilihat dari inisiatif, mencari tata

kerja baru, dan dalam memberikan saran saran . Prakarsa yang dimiliki bisa

meningkatkan rasa inisiatif seorang pegawai agar pegawai tersebut tidak terlihat

pasif di dalam Kantor tetapi justru pegawai tersebut akan kelihatan aktif dan

benar-benar menjalankan pekerjaannya dengan kesadarannya sendiri tanpa harus

dipaksa-paksa oleh atasan. Penilaian prakarsa di Kecamatan Tuntang dilakukan

setiap satu tahun sekali yaitu akhir desember dan dilakukan ditempat dimana

pegawai melakukan segala aktivitas pekerjaannya. Tolak ukur yang akan

dipergunakan untuk mengukur prakarsa adalah sama dengan yang lain yaitu

berorientasi pada masa lalu dengan berdasarkan standar kinerja.

7. Kepemimpinan

Kepemimpinan memimpin diri sendiri dalam unit kerja maupun dalam

organisasi merupakan suatu kebutuhan dalam proses kerja.

“Kepemimpinan adalah kemampuan seorang pegawai

negeri sipil untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat

dikerahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas

pokok. Dimensi ini hanya dinilai bagi pegawai negeri sipil

golongan II/a ke atas yang mempunyai jabatan.”52)

50)Wirawan, Ibid, hal.141.

52)Wirawan, op.cit, hal.142

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5575/5/T1_162010006_BAB IV.pdf · berupa asuransi kesehatan (ASKES). ... Kerja 4. Pelayanan

65

Penilaian kinerja pegawai di Kecamatan Tuntang tentang kepemimpinan

dilakukan oleh pihak Kabupaten. Penilaian kepemimpinan biasanya dilihat dari

penguasaan tugas, kemampuan mengambil keputusan, komunikasi dan penentuan

prioritas kerja. Tujuan adanya penilaian tentang kepemimpinan adalah untuk

melihat apakah camat di Kecamatan Tuntang sudah memiliki jiwa kepemimpinan.

Jiwa kepemimpinan yang dimiliki oleh Kepala Camat di Kecamatan Tuntang

memang dirasa masih kurang. Melihat pegawai yang menyalahi aturan namun

tidak ada ketegasan dari Kepala Camat untuk menegur. Tidak adanya teguran bisa

disebabkan oleh dua hal yang pertama Kepala Camat ingin melihat bentuk

kesadaran dari pegawainya atau yang kedua memang Kepala Camat sungkan

untuk menegur. Kepala Camat merupakan atasan yang seharusnya bisa menjadi

contoh dan panutan bagi pegawainya, Kepala Camat berhak menegur apabila

pegawainya tidak menaati aturan karena itu memang merupakan kewajiban yang

dijalankan sebagai atasan di Kantor Kecamatan. Adanya sikap ketegasan dan jiwa

kepemimpinan yang kuat secara langsung akan menciptakan rasa hormat pegawai

kepada Kepala Camatnya dan pegawai akan lebih patuh terhadap apa yang

diperintahkan oleh Kepala Camat. Penilaian Kepemimpinan di Kecamatan

Tuntang dilakukan setiap satu tahun sekali yaitu akhir desember dan dilakukan

ditempat dimana Kepala Camat melakukan segala aktivitas pekerjaannya baik

pada saat di Kantor Kecamatan maupun pada saat dinas di Kabupaten atau diluar

kantor.