bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 hasil...
TRANSCRIPT
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Kecamatan Tuntang
Kecamatan Tuntang merupakan salah satu kecamatan yang berada diwilayah
Kabupaten Semarang. Luas wilayah Kecamatan Tuntang adalah 56,24 km2,
sedangkan luas tanahnya 5.624,20 Ha yang terdiri dari luas pertanian 3.442,88 Ha
dan luas tanah bukan pertanian 2.181,32 Ha, dengan ketinggian rata-rata 480 meter
diatas permukaan laut Kecamatan Tuntang memiliki jumlah penduduk sebanyak
63.765 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 21.515 KK, penduduk laki-laki
berjumlah 32.220 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 31.545 jiwa. Adapun
batas wilayah Kecamatan Tuntang adalah
“Sebelah Barat : Kecamatan Bawen Rawa Pening
Sebelah Timur : Kecamatan Pabelan Kecamatan Bringin
Sebelah Utara : Kecamatan Bawen
Sebelah Selatan : Kota Salatiga Kecamatan Getasan”43)
Kecamatan Tuntang dipilih oleh peneliti sebagai tempat penelitian
berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan pada bagian pendahuluan. Peneliti
juga mempunyai pertimbangan lain yaitu waktu dan biaya yang praktis karena
peneliti tinggal di Kecamatan Tuntang. Kinerja di Kecamatan Tuntang secara umum
menunjukkan perkembangan yang baik. Hal ini ditujukkan dengan pelayanan yang
43)Badan Pusat Statistik, 2013, Kecamatan Tuntang Dalam Angka 2013, hal.1.
42
diberikan oleh Kecamatan Tuntang semakin baik.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pegawai di Kecamatan Tuntang Kebupaten
Semarang
Berikut ini merupakan Tugas Pokok dan Fungsi Pegawai Kecamatan Tuntang:
1. Camat yang bertugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang
dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.
2. Sekretaris kecamatan yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Camat di
bidang penyusunan perencanaan, pengelolaan administrasi keuangan,
administrasi umum dan administrasi kepegawaian.
3. Seksi tata pemerintahan yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Camat di
bidang tata pemerintahan.
4. Seksi pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan desa yang bertugas
melaksanakan sebagian tugas Camat di bidang pembangunan, pemberdayaan
masyarakat, dan desa.
CAMAT
SEKCAM
KASI TRANTIB
KASI
KESEJAHTERAAN
RAKYAT
KASI
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
KASI
PEMERINTAHAN
JABATAN
FUNGSIONAL
43
5. Seksi kesejahteraan rakyat yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Camat
di bidang kesejahteraan rakyat.
6. Seksi ketenteraman dan ketertiban umum yang bertugas melaksanakan
sebagian tugas Camat di bidang ketenteraman dan ketertiban umum.
Adapun uraian tugas pokok dan fungsi pada Kecamatan Tuntang tercantum pada
Peraturan Bupati Semarang Nomor 92 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan
Rincian Tugas Kecamatan dan Kelurahan. Untuk lebih jelasnya pada (lampiran)
disajikan Peraturan Bupati Semarang Tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian
Tugas Kecamatan dan Kelurahan.
Visi Kecamatan Tuntang
“Terwujudnya Pelayanan Prima dengan dukungan sumber daya manusia yang
handal”.
Misi Kecamatan Tuntang
1) Peningkatan kerja aparatur pemerintahan kecamatan.
2) Meningkatkan Kualitas sistem pelayanan kepada masyarakat
3) Melaksanakan pencapaian dan penegakan peraturan perundang-undangan.
4) Melaksanakan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan.
5) Mengoptimalkan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan.
6) Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
Motto Kecamatan Tuntang
“Kami menjalankan tugas pelayanan tuntas anda pasti puas”.
Kondisi Pegawai Kecamatan Tuntang”
44
a) Jumlah Pegawai
Jumlah keseluruhan pegawai yang bekerja di Kecamatan Tuntang adalah 14
orang
b) Waktu Kerja
1) Berdasarkan Peraturan Daerah waktu kerja ditetapkan 5 hari kerja, yaitu
hari Senin sampai dengan hari Jumat.
2) Jam Kerja
Hari Senin-Kamis : 07.00-15.30
Hari Jum’at : 07.00-15.00
3) Untuk jam istirahat waktu yang ditentukan selama 1 ( satu ) jam yaitu
pukul 12.00-13.00 WIB.
c) Hari Libur
Setiap pegawai (PNS) yang bekerja di Kecamatan Tuntang berhak atas libur
resmi yang ditetapkan oleh pemerintah.
d) Jaminan Sosial
Pemerintah memberikan jaminan sosial kepada seluruh pegawainya (PNS)
berupa asuransi kesehatan (ASKES).
4.1.2 Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang
Penilaian Kinerja pegawai dibutuhkan untuk mendorong kinerja pegawainya.
Di Kantor Kecamatan Tuntang setiap satu tahun sekali mengadakan penilaian dengan
menggunakan Daftar Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan dengan menggunakan standar
45
yang sudah ditetapkan. Berikut ini Daftar Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan pegawai
di Kantor Kecamatan Tuntang tahun 2013.
Tabel 4.1 Transkrip Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai
No Item Nilai DP3 Kategori Nilai DP3 Jumlah
pegawai
Ket
AB B CB KB TB
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kesetiaan
Prestasi Kerja
Tanggung Jawab
Ketaatan
Kejujuran
Kerja sama
Prakarsa
Kepemimpinan
14
-
-
-
-
-
-
-
-
14
14
14
14
14
14
14
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
14
14
14
14
14
14
14
14
Sumber : Nilai pegawai Kecamatan Tuntang tahun 2013
Penilaian seperti dalam tabel diatas jelas menunjukkan nilai Daftar
Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan (DP3) pegawai pada umumnya sangat baik. Hal ini
tidak sesuai dengan kondisi kinerja pegawai yang sesungguhnya. Penilaian kesetiaan
dan prestasi kerja memang sangat obyektif, namun tidak demikian halnya dengan
penilaian-penilaian lainnya. Pelaksanaan Penilaian kinerja pegawai di Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang pada umumnya tidak disesuaikan dengan standar yang
sudah ditetapkan. Penilaian kinerja pegawai yang menjadi catatan yaitu pemberian
nilai dirasa terlalu longgar karena adanya unsur memudahkan dan tidak ingin
mempersulit. Penilaian dalam setiap indikator juga belum sepenuhnya sesuai dengan
standar jika dilihat dari kinerjanya. Ketaatan misalnya, pada pagi hari justru loket
masih sering terlihat kosong karena ada diantara pegawai yang bertugas datang
terlambat sehingga masyarakat harus menunggu dulu untuk mendapatkan pelayanan.
46
Kualitas beberapa indikator seperti tanggung jawab, kejujuran, kerja sama atau
indikator lainnya juga perlu perbaikan.
4.1.3 Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang
Penilaian kinerja pegawai di Kecamatan Tuntang pada umumnya mecakup
delapan hal penting yaitu kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan,
kejujuran, kerjasama, prakarsa, dan kepemimpinan. Berikut ini merupakan penjelasan
dari hasil data yang diperoleh ketika di lapangan terkait dengan pelaksanaan penilaian
kinerja pegawai.
Tabel 4.2 Unsur Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang No Unsur
yang
Dinilai
Sub unsur yang
dinilai
Uraian Nilai
1.
Kesetiaan 1. Peangabdian
kepada Pancasila
dan UUD 1945
2. Menjungjung tinggi kehormatan
Negara
3. Mengutamakan kepentingan
Negara
4. Berdaya guna
1. Tidak pernah menentang kebenaran Pancasila, baik dalam ucapan, sikap,
tingkah laku, dan selalu menjunjung
tinggi kehormatan Negara, serta senantiasa mengutamakan kepentingan
Negara.
2. Pada umumnya tidak pernah menentang kebenaran Pancasila, baik dalam ucapan,
sikap dan tigkah laku, pada umumnya
menunjung tinggi kehormatan Negara, serta senantiasa menutamakan
kepentingan Negara.
3. Adakalanya menentang kebenaran Pancasila baik dalam ucpaan maupun
tindakan, adakalanya menjunjung tinggi
kehormatan Negara. 4. Kurang mampu menjunjung tinggi
kehormatan Negara dan kurang
mengutamakan kepentingan Negara. 5. Sering menentang kebenaran Pancasila
baik dalam ucapan maupun tindakan,
sering tidak mengutamakan kepentingan Negara.
Amat Baik : 91 - 100
Baik : 76 – 90
Cukup : 61 – 75
Sedang : 51 – 60
Kurang : 50 ke
bawah
2. Prestasi Kerja 1. Kecakapan
2. Kesungguhan kerja 3. Bardaya guna
4. Hasil Kerja
1. Mempunyai kecakapan, selalu
bersungguh-sungguh menjalankan tugas, selalu berdaya guna dan hasil kerjanya
melebihi rata-rata yang ditentukan.
2. Mempunyai kecakapan, selalu bersungguh-sungguh menjalankan tugas,
pada umumnya berdaya guna, dan hasil
kerjanya sesuai rata-rata yang ditentukan. 3. Kecakapannya cukup, bersungguh-
sungguh menjalankan tugas jika ada
dorongan, ada kalanya tidak menjalankan tugas dengan berdaya guna.
Amat Baik : 91 – 100
Baik : 76 – 90
Cukup : 61 – 75
47
4. Kecakapan sedang, adakalanya tidak
bersungguh dalam menjalankan tugas, berkali-kali tidak mencapai hasil kerja.
5. Kurang kecakapan, tidak bersungguh-
sungguh dan tidak pernah mencapai hasil yang sudah ditentukan.
Sedang : 51 – 60
Kurang : 50 ke bawah
3. Tanggung
Jawab
1. Pelaksanaan tugas
2. Dedikasi 3. Pertanggungjawab
4. Keberanian
mengambil resiko
5. Memelihara
1. Selalu menyelesaikan tugas dengan baik,
selalu mengutamakan kepentingan dinas, bertanggung jawab dan berani
mengambil resiko.
2. Pada umumnya menyelesaikan tugas dengan baik,pada umumnya
mengutamakan kepentingan dinas, pada umumnya berani mengambil resiko dan
memeliraha barang kantor dengan baik.
3. Ada kalanya terlambat melaksanakan tugas, pada umumnya mengutamakan
kepentingan dinas, pada umumnya berani
mengambil resiko dan memeliraha barang kantor dengan baik.
4. Tidak tepat waktu, kurang
mengutamakan kepentingan dinas, tidak berani memikul resiko dan tidak baik
dalam hal menyimpan barang kantor.
5. Tidak dapat menyelesaikan tugas, sering mengabaikan tugas dinas.
Amat Baik : 91 – 100
Baik : 76 – 90
Cukup : 61 – 75
Sedang : 51 – 60
Kurang : 50 ke bawah
4. Ketaatan 1. Disiplin
2. Perintah Dinas 3. Ketetntuan Jam
Kerja
4. Pelayanan terhadap
masyarakat
5. Sopan santun
1. Selalu menaati peraturan kedinasan dan
selalu memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik.
2. Pada umumnya menaati peraturan,
adakalanya terlambat masuk kerja, sopan. 3. Adakalanya mengabaikan peraturan
kedinasan dan adakalanya kurang baik
memberikan pelayanan. 4. Adakalanya mengabaikan peraturan
kedinasan dan kurang baik dalam
pelayanan 5. Sering mengabaikan peraturan, sering
terlambat dan tidak sopan.
Amat Baik : 91 – 100
Baik : 76 – 90
Cukup : 61 – 75
Sedang : 51 – 60
Kurang : 50 ke bawah
5. Kejujuran 1. Keikhlasan
melaksanakan tugas
2. Penggunaan
wewenang 3. Laporan hasil kerja
1. Selalu melaksanakan tugas dengan
ikhlas, tidak pernah menyalagunakan wewenang dan selalu memberikan
laporan kerja.
2. Pada umumnya melaksanakan tugas dengan ikhlas, pada umumnya tidak
menyalahgunakan wewenang.
3. Adakalanya kurang ikhlas dalam tugas, adakalanya menyalahgunakan
wewenang, adakalanya tidak laporan
hasil kerja. 4. Adakalanya tidak ihklas, adakalanya
menyimpang dari wewenang, kadang berbohong di laporan hasil kerja.
5. Sering tidak ihklas, sering menyimpang
dari wewenang dan sering berbohong dalam hasil kerja
Amat Baik : 91 – 100
Baik : 76 – 90
Cukup : 61 – 75
Sedan : 51 – 60
Kurang : 50 ke
bawah
6. Kerjasama 1. Memahami
hubungan tugasnya dengan bidang lain
2. Menghargai
pendapat orang
lain
1. Mengetahui secara mendalam tugas
orang lain, selalu menghargai pendapat, selalu dapat menerima usul orang lain.
2. Pada umumnya mengetahui tugas orang
lain, menghargai pendapat dan pada
umumnya mau menerima usul.
Amat Baik : 91 – 100
Baik : 76 – 90
48
3. Penyesuaian
pendapat 4. Mempertimbangka
n dan menerima
usul 5. Kemampuan kerja
sama
3. Mengetahui secara garis besar bidang
tugas orang lain, adakalanya menghargai pendapat, adakalanya kurang mampu
bekerja sama dengan orang lain.
4. Kurang mengetahui bidang tugas orang lain, adakalanya sulit menghargai
pendapat dan adakalanya tidak mampu
bekerja sama dengan orang lain. 5. Sering tidak mengetahui tugas orang lain,
sering tidak dapat menyesuaiakan
pendapat,dll.
Cukup : 61 – 75
Sedang : 51 – 60
Kurang : 50 ke bawah
7. Prakarsa 1. Inisiatif
2. Mencari tata-kerja
baru
3. Memberikan sarn
1. Tanpa menunggu pentunjuk atau perintah
atasan dalam melaksanakan tugas, selalu
mencari tata kerja baru, selalu
memberikan saran yang dipandangnya baik,dll.
2. Dalam keadaan mendesak tanpa
menunggu perintah, pada umumnya mencari tata kerja baru, dll.
3. Adakalanya terlambat melaksanakan
tugas, adakalaanya mencari tata kerja baru, mau memberikan saran apabila
diminta.
4. Ragu-ragu dalam menjalankan tugas, kurang berusaha mencari tata kerja
baru,kurang berani memberikan saran. 5. Tanpa perintah tidak berani menjalankan
tugas, tidak berusaha mencari tata kerja
baru dan tidak berani memberikan saran.
Amat Baik : 91 – 100
Baik : 76 – 90
Cukup : 61 – 75
Sedang : 51 – 60
Kurang : 50 ke bawah
8. Kepemimpinan
1. Penguasaan tugas 2. Kemampuan
mengambil
keputusan 3. Komunikasi
4. Penentuan prioritas
tugas 5. Ketegasan dan
objektifitas
6. Panutan 7. Koordinasi
8. Memahami
kemamuan bawahan
9. Motivasi
10. Pembinaan 11. Menghargai saran-
saran
1. Menguasai sepenuhnya bidang tugasnya,selalu mampu mengemukakan
pendapat,selalu mampu mengutamakan
prioritas dengan tepat, selalu bertindak tegsa dan selalu memberikan teladan
yang baik.
2. Pada umumnya menguasai sepenuhnya bidang tugasnya,mampu mengemukakan
pendapat,pada umumnya mampu
mengutamakan prioritas dengan tepat,bertindak tegsa dan memberikan
teladan yang baik.
3. Menguasai secara garis besar tugasnya, adakalanya kurang jelas mengutarakan
pendapat, adakalanya kurang mampu
bertindak tegas dan adakalanya kurang mampu memberikan teladan yang baik.
4. Kurang menguasai tugas,kurang jelas
mengemukakan pendapat , kurang mampu bertindak tegas da kurang
mampu memberikan teladan yang baik.
5. Sering kurang menguasai tugasnya,sering tidak jelas mengemukakan pendapat,
sering tidak mampu bertindak tegas dan sering tidak mempu memberikan teladan
yang baik
Amat Baik : 91 – 100
Baik : 76 – 90
Cukup : 61 – 75
Sedang : 51 – 60
Kurang : 50 ke bawah
49
1. Kesetiaan
Kesetian merupakan faktor penting mengingat bahwa pegawai negeri sipil
sebagai unsur aparatur Negara, abdi Negara dan abdi masyarakat wajib setia, taat dan
mengabdikan sepenuhnya kepada Pancasila dan UUD 1945 dan Pemerintah.
Kecamatan Tuntang juga memberikan penilaian tentang kesetiaan terkait dengan
kinerja pegawai. Kondisi kesetiaan pegawai dilingkungan Kecamatan Tuntang
berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara dan dokumentasi Daftar
Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan (DP3) pada umumnya sangat baik, dimana dari 14
pegawai yang dinilai kesetiaannya terhadap Pancasila, Negara dan pemerintah pada
umumnya memperoleh nilai rata-rata 91. Kesetiaan terhadap Pancasila, Negara dan
pemerintah memang dirasa agak sulit menentukan tolak ukurnya. Akan tetapi paling
tidak berdasarkan hasil wawancara terhadap pegawai Kecamatan Tuntang baik
Kepala Camat, Seksi-seksi yang menilai kinerja diperoleh keterangan bahwa kondisi
sesungguhnya kesetiaan Pegawai di lingkungan Kecamatan Tuntang berada pada
kategori sedang. Hal ini terlihat dari sikap dan perilaku serta kepatuhannya terhadap
Pancasila, UUD 1945 tersebut. Dalam kesetiaan sudah tercantum bahwa pegawai
harus mengutamakan kepentingan Negara, tetapi kenyataanya diantara pegawai
datang terlambat dan tidak melakukan apel pagi dengan alasan masih ada kesibukan
dirumah yang harus dikerjakan terlebih dahulu, dan pada saat masyarakat ada yang
datang meminta permohonan mereka tidak langsung ditangani dan dibiarkan
menunggu padahal melayani masyarakat merupakan tugas dari setiap pegawai di
Kecamatan.
50
2. Prestasi Kerja
Prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai.
Prestasi kerja pegawai di Kecamatan Tuntang mengacu pada hasil kerja yang sudah
dilakukan. Prestasi kerja selama ini kebanyakan dilihat dari hasil tugas pokok dan
fungsi setiap pegawai. Sebagai Kantor yang bertugas memberikan pelayanan kepada
masyarakat, Kecamatan Tuntang menyadari bahwa ketersediaan pegawai disana
terbatas. Hal ini dikarenakan belum adanya penambahan pegawai dari Bagian
Kepegawaian Daerah. Prestasi kerja pegawai selama ini bisa dilihat dengan
keterbatasan pegawai dan banyaknya tugas yang harus dikerjakan namun pekerjaan
bisa terselesaikan. Setiap organisasi mempunyai standar kinerja sendiri-sendiri dalam
mengukur kinerja pegawainya, seperti halnya Kecamatan Tuntang untuk penilaian
prestasi kerja standarnya berada pada batas terendah baik atau antara nilai 76 - 90.
Padahal tidak semua pegawai di Kecamatan Tuntang memiliki prestasi kerja yang
baik. Beberapa diantara pegawai ada yang tidak mampu mengoperasikan komputer
akhirnya pekerjaan dilakukan secara manual, pekerjaan yang seharusnya bisa
terselesaikan secara cepat jika menggunakan komputer karena pegawai tidak bisa
maka pekerjaanpun kadang terselesaikan tidak tepat pada waktunya. Pada saat jam
kerja justru diantara pegawai ada yang malah membaca koran atau bahkan ngobrol
bersama rekan kerja lain.
3. Tanggung Jawab
Tanggung jawab kantor tentu melibatkan seluruh pegawai kantor. Bentuk
tanggung jawab yang harus dilaksanakan adalah camat sebagai penanggung jawab
51
tertinggi untuk mengatur dan mengkoordinasi kinerja seluruh pegawainya baik para
seksi maupun staff sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang sudah diberikan.
Sejauh ini tanggung jawab pegawai terhadap pekerjaan atau tupoksi masih kurang,
hal ini terlihat pada pekerjaan yang sering terlambat dalam penyelesaiannya, tugas
yang seharusnya menjadi tanggung jawab salah satu pegawai terkadang pegawai
tersebut meminta tolong kepada pegawai lain untuk mengerjakannya dengan alasan
banyaknya pekerjaan yang harus dikerjakan. Ada juga pegawai yang meminta ijin
tidak berangkat melalui telephone dengan alasan ada acara di rumah, padahal mereka
mempunyai tanggung jawab untuk bekerja sesuai peraturan yang ditetapkan.
4. Ketataan
Ketaatan merupakan salah satu unsur yang penting dalam kinerja dimana
ketaatan adalah tunduk dan patuh terhadap perintah pimpinan maupun perintah dari
kedinasan. Ketaatan pegawai di Kecamatan Tuntang selama ini dinilai masih kurang,
pada saat pagi hari justru loket pelayanan masih terlihat kosong ini di karenakan
pegawai yang datang terlambat padahal ada masyarakat yang akan meminta
pelayanan. Dari hasil observasi banyak pegawai yang tidak melakukan apel pagi,
mereka datang melebihi dari ketentuan jam kerja. Ada juga di Kecamatan Tuntang
setelah jam istirahat pegawai tidak kembali ke kantor dan diantara pegawai pada saat
jam kerja malah membaca koran. Ketaatan yang harus dilaksanakan pegawai jelas
sudah tercantum dalam tata tertib Kecamatan yang dibuat oleh pemerintah, tetapi
sejauh ini pegawai Kecamatan kurang menaatinya.
52
5. Kejujuran
Pada umumnya yang dimaksud dengan kejujuran adalah ketulusan hati
seorang pegawai untuk melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak
menyalahgunakan wewenang yang diberikan kepadanya. Hasil observasi dan
wawancara selama ini kejujuran di Kantor Kecamatan Tuntang masih harus
diperbaiki. Pegawai yang tidak melakukan apel pagi tetapi dalam absen terdapat
tanda tangan apel pagi itu sudah merupakan hal biasa yang sering dilakukan pegawai
dan setelah jam istirahat ada diantara pegawai yang pulang dengan alasan ada tugas
dinas. Kejujuran pegawai dalam hal jam kerja masih belum diperbaiki, sehingga
kejujuran pegawai dinilai masih kurang.
6. Kerjasama
Kerjasama merupakan hubungan yang saling menguatkan dalam proses
operasional pekerjaan. Kerjasama akan terwujud jika dilandasi pemahaman yang
sama dan komunikasi yang aktif dengan dilandasi saling ketergantungan satu sama
lain dalam berlangsungnya uraian tugas. Di Kecamatan Tuntang dengan pekerjaan
yang banyak dengan pegawai yang terbatas sering terjadi tumpang tindih pekerjaan
dalam arti satu pegawai bisa mengerjakan beberapa pekerjaan yang bukan merupakan
pekerjaannya, hal itu membutuhkan kerja sama agar pekerjaan selesai dengan rapi. Di
Kecamatan Tuntang sudah menjadi hal yang biasa kalau seorang pegawai merasa
bahwa pekerjaannya terlalu banyak padahal harus terselesaikan, pasti pegawai
tersebut meminta kepada pegawai lain untuk membantunya, seperti contohnya waktu
itu Sekertaris Camat meminta tolong kepada Seksi Pemerintahan untuk segera
53
membantu pekerjaannya karena pekerjaan itu harus segera di selesaikan. Pada saat
pagi hari petugas loket di Kecamatan Tuntang belum datang padahal ada masyarakat
mengajukan permohonan maka pegawai lain yang sudah datangpun untuk sementara
menggantikman pegawai yang belum datang tersebut untuk melaksanakan tugasnya
menjaga loket agar masyarakat tidak menunggu dan segera dilayani.
7. Prakarsa
Prakarsa merupakan kemampuan seorang pegawai untuk mengambil
keputusan, langkah-langkah atau melaksanakan sesuatu tindakan yang diperlukan
dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dari atasan. Selama ini di
Kecamatan Tuntang ada pegawai yang melaksanakan tugasnya menunggu perintah
dari atasan, namun ada juga pegawai yang melaksanakan tugasnya atas kesadarannya
sendiri bahwa itu memang tugasnya dan harus segera dilaksanakan. Prakarsa di
Kecamatan Tuntang masih perlu perbaikan, hal ini terlihat pada saat observasi ada
pegawai yang diminta pekerjaan yang diberikan sebelumnya oleh atasannya tetapi
ternyata pekerjaan tersebut belum terselesaikan akhirnya pekerjaan itu baru dikerjaan
pada saat itu setelah diingatkan oleh atasannya. Berdasarkan wawancara pada salah
satu pegawai di Kecamatan Tuntang ternyata pegawai tersebut merupakan pegawai
yang baru saja bekerja disitu, karena merasa baru bekerja di Kecamatan Tuntang
makanya pegawai tersebut tidak berani memberikan saran maupun pendapat padahal
pegawai tersebut mengatakan kinerja pegawai di Kecamatan Tuntang dinilai kurang
baik dari ketaatan, kejujuran maupun hal lain tetapi kembali lagi bahwa karena
54
pegawai tersebut baru bekerja maka pada saat rapat dia tidak berani untuk
memberikan saran atau pendapat untuk membenahi kinerja.
8. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan kemampuan mengelola pegawai dengan dukungan
sumber daya yang ada sehingga pegawai dapat mendukung terhadap tujuan organisasi
dan target yang ingin dicapai dari seorang pemimpin. Kepemimpinan dikembangkan
melaui pendidikan dan pelatihan maupun mempelajari/mencontoh pigur pimpinan
yang memiliki pengalaman yang baik. di dalam Kantor Kecamatan Tuntang dipimpin
oleh seorang camat yang berwenang untuk mengatur para bawahannya. Di
Kecamatan Tuntang jiwa seorang pemimpin kurang maksimal, hal ini terlihat pada
saat pegawainya datang terlambat tidak ada teguran dari camat dan salah satu
pegawainya pulang setelah jam istirahat juga tidak ada teguran. Pernyataan dari
beberapa pegawainya hal itu dikarenakan dulu pak camat merupakan pegawai biasa
disni dan berpindah tugas ke Kecamatan lain dan kemudian kembali lagi ke
Kecamatan Tuntang dan menjadi camat, hal itu yang menyebabkan camat merasa
canggung atau sungkan untuk menegur pegawainya, dari hal itu berarti tidak ada
ketegasan dari camat dalam membina pegawainya.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang
Suatu instansi didirikan karena mempunyai tujuan yang ingin dicapai.
Keberhasilan mencapai tujuan tergantung kepada perilaku dan sikap orang-orang
dalam menyatukan sumber daya, termasuk sumber daya manusia, sumber daya alam,
55
ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kata lain, keberhasilan mencapai tujuan
tergantung pada kecakapan dan kemampuan pegawai yang mengoperasikan unit-unit
kerja yang terdapat dalam instansi bersangkutan. Kinerja pegawai Kecamatan
Tuntang pun perlu dinilai untuk mengetahui seberapa besar tingkat kemampuan
pegawai dalam bekerja memberikan pelayanan kepada masyarakat wilayah
Kecamatan Tuntang pada khususnya. Menilai kinerja pegawai Kecamatan Tuntang
diperlukan suatu aspek penilaian kinerja pegawai yang sesuai keputusan dan
kesepakatan bersama.
Pelaksanaan penilaian kinerja pegawai yang digunakan Kecamatan Tuntang
yaitu dengan menggunakan Daftar Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan (DP3). Di dalam
DP3 terdapat beberapa unsur indikator yang perlu dinilai untuk mengetahui
bagaimana kualitas kinerja pegawai selama satu periode atau satu tahun.
1. Kesetiaan
Kesetiaan yang dinilai dalam Daftar Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan (DP3)
adalah kesetiaan terhadap Pancasila, UUD 1945, Negara dan pemerintah. Serta dalam
hal ini tidak mengamalkan seluruh nilai-nilai dan kaidah-kaidah Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. “Kesetiaan yaitu kesetiaan, ketaatan, dan pengabdian
kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah Republik
Indonesia.”44)
Kesetiaan ini merupakan unsur utama yang dinilai terhadap pegawai. Penilaian
kinerja pegawai di Kecamatan Tuntang tentang kesetiaan dilakukan oleh Kepala Ke-
44)Wirawan, hal 141.
56
camatan Tuntang dan pihak penilai atau atasan dari pihak yang dinilai. Penilaian
kesetiaan biasanya dilihat dari sikap, tingkah laku dan perbuatan pegawai yang tidak
menentang kebenaran Pancasila, serta menjunjung tinggi kehormatan Negara dan
senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri,
seseorang, atau golongan. Tujuan adanya penilaian tentang kesetiaan adalah untuk
meningkatkan rasa setia, patuh dan disiplin terhadap aturan umum yang berlaku bagi
bangsa Indonesia paling tidak dapat dijadikan pedoman terutama dalam
mengamalkan lima sila dalam Pancasila dan dalam mematuhi aturan-aturan yang
berlaku bagi Pegawai seperti norma-norma disiplin dan perilaku dalam kehidupan
bermasyarakat. Penilaian Kinerja di Kecamatan Tuntang dilakukan setiap satu tahun
sekali yaitu akhir desember dan dilakukan ditempat dimana pegawai melakukan
segala aktivitas pekerjaannya. Tolak ukur yang akan dipergunakan untuk mengukur
kinerja para pegawai adalah dengan berorientasi pada masa lalu dan berdasarkan
standar kinerja. Dalam hal ini standar yang ditetapkan dalam unsur kesetiaan adalah
untuk mendapatkan promosi (kenaikan pangkat, kenaikan gaji, atau jabatan), nilai
unsur kesetiaan seorang pegawai minimal harus mencapai nilai 91 atau amat baik.
jika nilai dibawah 91 maka pegawai akan mengalami rotasi atau perpindahan tugas.
2. Prestasi Kerja
Prestasi Kerja yang dicapai oleh pegawai di dalam suatu organisasi, hal ini
terwujud karena adanya dorongan atau motivasi baik dari diri sendiri maupun dari
pihak lain. Jika pegawai sudah mempunyai motivasi yang tinggi dalam bekerja, maka
57
pegawai tersebut pasti akan bersungguh-sungguh dalam menjalankan setiap tugas dan
tanggung jawabnya.
“Prestasi Kerja adalah suatu hasil kerja yang secara
nyata dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Prestasi
kerja tersebut akan di pengaruhi oleh kecakapan,
ketrampilan, dan kesungguhan kerja pegawai yang
bersangkutan.”45)
Penilaian atas prestasi kerja para pegawai harus terdapat interaksi positif
antara para pejabat pimpinan dan bagian kepegawaian. Hal inilah yang diperoleh
peneliti dari hasil wawancara dan observasi bahwa interaksi positif tersebut tidak
hanya menjamin persyaratan objektifitas dan pendokumentasian yang rapi, akan
tetapi juga memuaskan bagi para pegawai yang pada gilirannya menumbuhkan lo-
yalitas dan semangat kerja karena mereka merasa memperoleh perlakuan yang
adil. Telah dimaklumi tidak hanya di Kecamatan Tuntang bahwa merasa
diperlakukan dengan adil merupakan salah satu prinsip manajemen sumber daya
manusia yang sangat umum sifatnya dan karenanya harus dipegang teguh.
Penilaian Prestasi Kerja di Kecamatan Tuntang dilakukan oleh tiga pihak,
Kepala Camat, pihak yang menilai dan atasan langsung. Bentuk penilaian itu
yaitu kecakapan, ketrampilan dan kesungguhan dalam bekerja. Wirawan juga
mengatakan bahwa bentuk penilaian prestasi kerja antara lain : “Kecakapan,
ketrampilan, pengalaman yang luas, selalu bersungguh-sungguh dalam
menjalankan setiap tugasnya dan hasil kerjanya jauh melebihi hasil kerja rata-
44)Wirawan, ibid, hal 141.
58
rata yang ditentukan, baik dalam arti mutu maupun jumlah.”46)
Pihak yang
terlibat dalam penilaian harus memahami bahwa penilaian prestasi kerja
merupakan suatu sistem yang bukan saja efektif, melainkan juga diterima oleh
pihak-pihak yang berkepentingan.
Penilaian Prestasi kerja yang baik sangat bermanfaat untuk berbagai
kepentingan seperti berikut :
a. Mendorong peningkatan prestasi kerja. Dengan mengetahui hasil prestasi
kerja, ketiga pihak yang terlihat dapat mengambil berbagai langkah yang
diperlukan agara prestasi kerja para pegawai lebih meningkat lagi di masa-
masa yang akan datang.
b. Sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pemberian imbalan. Telah
dimaklumi bahwa imbalan yang diberikan oleh organisasi kepada para
anggotanya tidak hanya berbatas pada upah dan gaji yang merupakan
penghasilan tetap bagi para anggota yang bersangkutan, akan tetapi juga
berbagai imbalan lainnya seperti bonus pada akhir tahun, hadiah pada
hari-hari besar tertentu, dan bahkan juga oleh banyak organisasi niaga
pemilikan sejumlah saham perusahaan. Keputusan tentang siapa yang
berhak menerima berbagai imbalan tersebut dapat didasarkan antara lain
pada hasil penilaian atas prestasi kerja pegawai yang bersangkutan.
c. Untuk kepentingan mutasi pegawai. Prestasi kerja seseorang dimasa lalu
45)Wirawan, ibid, hal.141.
59
merupakan dasar bagi pengambilan keputusan mutasi baginya diamasa de-
pan, apapun bentuk mutasi tersebut seperti promosi, alih tugas, alih
wilayah maupun demosi.
d. Membantu para pegawai menentukan rencana kariernya dan dengan
bantuan bagian kepegawaian menyusun program pengembangan karir
yang paling tepat, dalam arti sesuai dengan kebutuhan para pegawai dan
dengan kepentingan organisasi.
Penilaian prestasi kerja yang dilakukan setiap satu tahun sekali di
Kecamatan Tuntang itu dilaksanakan setiap akhir bulan desember ditempat
dimana pegawai melakukan segala aktivitas pekerjaannya.
3. Tanggung Jawab
Setiap pegawai harus bertanggung jawab terhadap setiap pekerjaannya, karena
tanggung jawab setiap pegawai sangat menentukan kinerja pegawai tersebut.
“Ada tiga sub unsur yang dinilai dalam penilaian
tanggung jawab yaitu pelaksanaan tugas, dedikasi dan
bertanggung jawab. Pelaksanaan tugas berarti selalu
menyelesaikan tugas sebaik-baiknya tepat pada waktunya.
Dedikasi berarti selalu mengutamakan kepentingan dinas
daripada kepentingan pribadi/golongan. Sedangkan
bertanggung jawab berarti tidak pernah berusaha
melepaskan kesalahan yang dibuatnya kepada orang
lain.”47)
Penilaian tanggung jawab menjadikan setiap pegawai bersungguh
sungguh menyelesaikan setiap pekerjaannya karena untuk menghindari
penundaan penyelesaian pekerjaan. Hasil observasi di Kecamatan Tuntang terlihat
46)Wirawan, Ibid, hal.141
60
bahwa rasa tanggung jawab tidak nampak di sebagian pegawai. Hal ini dapat
dilihat dari hasil pekerjaan yang sering salah dan tertunda. Tanggung jawab ini
bisa dilihat dan diukur melalui evaluasi kerja secara harian terhadap beban tugas
yang diberikan kepada pegawai, apakah pekerjaan tersebut dapat terselesaikan
atau tertunda sesuai dengan batas waktu yang diberikan dan yang akhirnya dari
evaluasi-evaluasi kinerja tersebut kemudian akan dilakukan penilaian setiap akhir
tahunnya dengan berdasarkan standar yang sudah ditetapkan di Kecamatan
Tuntang dan penilaian akan dilakukan di tempat kerja bagian masing-masing
pegawai dan akan dinilai oleh atasan yang dinilai dan Kepala Camat.
4. Ketataan
Setiap pegawai harus taat terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku,
tugas dan pimpinan. Memiliki tingkat disiplin yang tinggi dan berdedikasi.
“Ketaatan adalah kesanggupan seorang pegawai negri
sipil untuk menaati segala peraturan perundang-undangan
dan peraturan kedinasan yang berlaku, menaati perintah
kedinasan yang di berikan atasan yang berwenang, serta
kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang
ditentukan.”48)
Penilaian kinerja digunakan untuk berbagai tujuan dalam organisasi.
Setiap organisasi menekankan pada tujuan yang berbeda-beda dan organisasi
yang lain dapat juga menekankan tujuan yang berbeda dengan sistem penilaian
yang sama. Manfaat penilaian kinerja bagi semua pihak adalah agar mereka me-
48)Wirawan, Ibid, hal.141.
61
ngetahui manfaat yang dapat mereka harapkan seperti halnya penilaian ketaatan
pegawai di Kecamatan Tuntang yang mempunyai peran sangat penting bagi
kinerja pegawainya, misalnya dengan adanya penilaian ketataan pegawai menjadi
termotivasi untuk lebih meningkatkan ketaatannya terhadap peraturan yang sudah
ditetapkan. Tetapi dari hasil observasi dan wawancara penilaian ketaatan di
Kecamatan Tuntang masih kurang obyektif dari kondisi yang sesungguhnya, hal
ini terlihat dari pegawai yang sering datang terlambat dan tidak melakukan apel
pagi dan ada diantara pegawai yang pulang setelah jam istirahat. Tetapi dalam
daftar pelaksanaan penilaian pekerjaan (DP3) yang dilaksanakan penilainnya
setiap akhir tahun di Kecamatan Tuntang oleh atasan dari pegawai yang dinilai
dan Kepala Camat justru memberikan penilaian ketaatan rata-rata pegawai
mendapatkan nilai 81 atau kategori baik. Ini menggambarkan bahwa penilaian
yang dilakukan oleh atasan penilai masih belum sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya terjadi di lingkungan kerja.
4. Kejujuran
Setiap pegawai harus berlaku jujur dan adil terhadap diri sendiri maupun
terhadap rekan sekerja dan juga terhadap pimpinan. “Kejujuran yaitu ketulusan
hati seorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak
menyalahgunakan wewenang yang diberikan kepadanya.”49)
Pada dasarnya
kejujuran tidak dapat dilihat begitu saja secara kasat mata, tetapi kujujuran bisa
48)Wirawan, Ibid, hal.141.
62
saja dilihat aktifitas keseharinya di kantor, misalnya di Kecamatan Tuntang
laporan hasil kerja apakah benar-benar sudah sesuai dengan apa yang
dikerjakannya atau belum. Terdapat beberapa pegawai yang kurang jujur dalam
hal jam kerja contohnya pegawai tidak melakukan apel pagi tetapi dalam absen
terdapat tanda tangannya. Penilaian kejujuran pegawai yang dilaksanakan setiap
satu tahun sekali di Kecamatan Tuntang seharusnya pihak yang menilai benar-
benar melihat bagaimana kejujuran dari pegawai yang dinilainya agar penilaian
berjalan secara obyektif yang nantinya bisa menjadi motivasi pegawai yang
dinilainya untuk melakukan pekerjaannya secara ikhlas. Nilai sesungguhnya
kejujuran di dalam Daftar Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan (DP3) harus sesuai
dengan sesungguhnya. Artinya penilaian DP3 harus mencerminkan kondisi
sesungguhnya dengan kinerja yang ada di Kecamatan Tuntang.
5. Kerjasama
Setiap pegawai dituntut untuk dapat melakukan kerja sama, karena dalam
proses kerja di dalam Kantor apalagi di Kantor Kecamatan Tuntang dengan
keterbatasan pegawai kerjasama merupakan kunci utama untuk mencapai tujuan.
“Kerjasama adalah kemampuan seorang pegawai negeri
sipil untuk bekerja sama dengan orang lain dalam
menyelesaikan suatu tugas yang ditentukan sehingga
mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-
besarnya.”50))
Penilaian kinerja pegawai di Kecamatan Tuntang tentang kerjasama dila-
50)Wirawan, Ibid, hal.141.
63
kukan oleh Kepala Kecamatan Tuntang dan pihak penilai atau atasan dari pihak
yang dinilai. Penilaian kerjasama biasanya dilihat dari sikap, tingkah laku dan
perbuatan pegawai yang pada saat bekerja sama dengan pegawai lainnya.
Keterbatasan pegawai di Kecamatan Tuntang dan banyaknya tugas pekerjaan
yang harus dilaksanakan secara tidak langsung menuntut antar pegawai untuk
saling bekerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan agar pekerjaan selesai tepat
pada waktunya. Adanya bentuk kerjasama bertujuan untuk menciptakan
komunikasi yang baik antar pegawai dalam bekerjasama dengan orang lain,
disamping itu dengan adanya penilaian kerjasama antar pegawai akan saling
menghargai pendapat maupun saran orang lain dan menjadikan pegawai lebih
mengusai berbagai tugas tidak hanya yang menjadi tugasnya saja. Penilaian
Kinerja di Kecamatan Tuntang dilakukan setiap satu tahun sekali yaitu akhir
desember dan dilakukan ditempat dimana pegawai melakukan segala aktivitas
pekerjaannya. Tolak ukur yang akan dipergunakan untuk mengukur kinerja para
pegawai adalah berdasarkan standar kinerja.
6. Prakarsa
Gagasan, ide, inisiatif setiap pegawai sangat diperlukan dalam
pelaksanaan tugas. Oleh sebab itu setiap pegawai tidak hanya menunggu instruksi
atau perintah dari atasan tapi lebih diharapkan mampu memberikan konstribusi
pemikiran, ide, gagasan dan inisiatif.
64
“Prakarsa adalah kemampuan seorang pegawai negeri
sipil untuk mengambil keputusan, langkah-langkah, atau
melaksanakan suatu tindakan yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah.”51)
Penilaian kinerja pegawai di Kecamatan Tuntang tentang prakarsa
dilakukan oleh Kepala Kecamatan Tuntang dan pihak penilai atau atasan dari pi
hak yang dinilai. Penilaian prakarsa biasanya dilihat dari inisiatif, mencari tata
kerja baru, dan dalam memberikan saran saran . Prakarsa yang dimiliki bisa
meningkatkan rasa inisiatif seorang pegawai agar pegawai tersebut tidak terlihat
pasif di dalam Kantor tetapi justru pegawai tersebut akan kelihatan aktif dan
benar-benar menjalankan pekerjaannya dengan kesadarannya sendiri tanpa harus
dipaksa-paksa oleh atasan. Penilaian prakarsa di Kecamatan Tuntang dilakukan
setiap satu tahun sekali yaitu akhir desember dan dilakukan ditempat dimana
pegawai melakukan segala aktivitas pekerjaannya. Tolak ukur yang akan
dipergunakan untuk mengukur prakarsa adalah sama dengan yang lain yaitu
berorientasi pada masa lalu dengan berdasarkan standar kinerja.
7. Kepemimpinan
Kepemimpinan memimpin diri sendiri dalam unit kerja maupun dalam
organisasi merupakan suatu kebutuhan dalam proses kerja.
“Kepemimpinan adalah kemampuan seorang pegawai
negeri sipil untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat
dikerahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas
pokok. Dimensi ini hanya dinilai bagi pegawai negeri sipil
golongan II/a ke atas yang mempunyai jabatan.”52)
50)Wirawan, Ibid, hal.141.
52)Wirawan, op.cit, hal.142
65
Penilaian kinerja pegawai di Kecamatan Tuntang tentang kepemimpinan
dilakukan oleh pihak Kabupaten. Penilaian kepemimpinan biasanya dilihat dari
penguasaan tugas, kemampuan mengambil keputusan, komunikasi dan penentuan
prioritas kerja. Tujuan adanya penilaian tentang kepemimpinan adalah untuk
melihat apakah camat di Kecamatan Tuntang sudah memiliki jiwa kepemimpinan.
Jiwa kepemimpinan yang dimiliki oleh Kepala Camat di Kecamatan Tuntang
memang dirasa masih kurang. Melihat pegawai yang menyalahi aturan namun
tidak ada ketegasan dari Kepala Camat untuk menegur. Tidak adanya teguran bisa
disebabkan oleh dua hal yang pertama Kepala Camat ingin melihat bentuk
kesadaran dari pegawainya atau yang kedua memang Kepala Camat sungkan
untuk menegur. Kepala Camat merupakan atasan yang seharusnya bisa menjadi
contoh dan panutan bagi pegawainya, Kepala Camat berhak menegur apabila
pegawainya tidak menaati aturan karena itu memang merupakan kewajiban yang
dijalankan sebagai atasan di Kantor Kecamatan. Adanya sikap ketegasan dan jiwa
kepemimpinan yang kuat secara langsung akan menciptakan rasa hormat pegawai
kepada Kepala Camatnya dan pegawai akan lebih patuh terhadap apa yang
diperintahkan oleh Kepala Camat. Penilaian Kepemimpinan di Kecamatan
Tuntang dilakukan setiap satu tahun sekali yaitu akhir desember dan dilakukan
ditempat dimana Kepala Camat melakukan segala aktivitas pekerjaannya baik
pada saat di Kantor Kecamatan maupun pada saat dinas di Kabupaten atau diluar
kantor.