makalah askes
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini antara lain:
1. Bagaimana latar belakang berdirinya Askes?
2. Pengobatan / pelayanan apa saja yang dijamin oleh Askes?
3. Pelayanan apa saja yang tidak dijamin oleh PT Askes (Persero)?
4. Siapa saja peserta askes?
5. Bagaimana cara memperoleh kartu peserta?
6. Bagaimana penggantian kartu peserta & cara penggantian kartu peserta?
7. Bagaimana jika ada perubahan data peserta?
8. Apa yang dimaksud Askes JAMKESMAS?
9. Apa yang dimaksud Program PJKMU (Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat Umum)?
10. Apa yang dimaksud Askes JAMKESMEN?
11. Apa yang dimaksud Jamkestama?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya Askes.
2. Untuk mengetahui pengobatan / pelayanan apa saja yang dijamin oleh Askes.
3. Untuk mengetahui pelayanan apa saja yang tidak dijamin oleh PT Askes
(Persero).
4. Untuk mengetahui siapa saja peserta askes.
5. Untuk mengetahui cara memperoleh kartu peserta.
6. Untuk mengetahui penggantian kartu peserta & cara penggantian kartu
peserta.
7. Untuk mengetahui jika ada perubahan data peserta.
8. Untuk mengetahui Askes JAMKESMAS.
9. Untuk mengetahui Program PJKMU (Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat Umum).
10. Untuk mengetahui Askes JAMKESMEN.
11. Untuk mengetahui Jamkestama.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Berdirinya Askes
Jasa Asuransi.
PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan
khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan
kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI,
Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya.
Sejarah singkat penyelenggaraan program Asuransi Kesehatan sebagai berikut :
1968
Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara
jelas mengatur pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri
dan Penerima Pensiun (PNS dan ABRI) beserta anggota
keluarganya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 230
Tahun 1968. Menteri Kesehatan membentuk Badan Khusus di
lingkungan Departemen Kesehatan RI yaitu Badan
Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK),
dimana oleh Menteri Kesehatan RI pada waktu itu (Prof. Dr.
G.A. Siwabessy) dinyatakan sebagai embrio Asuransi
Kesehatan Nasional.
1984
Untuk lebih meningkatkan program jaminan pemeliharaan
kesehatan bagi peserta dan agar dapat dikelola secara
profesional, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah
Nomor 22 Tahun 1984 tentang Pemeliharaan Kesehatan bagi
Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun (PNS, ABRI dan
Pejabat Negara) beserta anggota keluarganya. Dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1984, status badan
penyelenggara diubah menjadi Perusahaan Umum Husada
Bhakti.
1992
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992
status Perum diubah menjadi Perusahaan Perseroan (PT
Persero) dengan pertimbangan fleksibilitas pengelolaan
keuangan, kontribusi kepada Pemerintah dapat dinegosiasi
untuk kepentingan pelayanan kepada peserta dan manajemen
lebih mandiri.
2005
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1241/Menkes/XI/2004 PT Askes (Persero) ditunjuk sebagai
penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat
Miskin (PJKMM). PT Askes (Persero) mendapat penugasan
untuk mengelola kepesertaan serta pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan.
2008
Pemerintah mengubah nama Program Jaminan Kesehatan
Bagi Masyarakat Miskin (PJKMM) menjadi Program Jaminan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). PT Askes (Persero)
berdasarkan Surat Menteri Kesehatan RI Nomor
112/Menkes/II/2008 mendapat penugasan untuk
melaksanakan Manajemen Kepesertaan Program Jamkesmas
yang meliputi tatalaksana kepesertaan, tatalakasana pelayanan
dan tatalaksana organisasi dan manajemen.
Sebagai tindak lanjut atas diberlakukannya Undang-undang
Nomor 40/2004 tentang SJSN PT Askes (Persero) pada 6
Oktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan
yang akan mengelola Kepesertaan Askes Komersial.
Berdasarkan Akta Notaris Nomor 2 Tahun 2008 berdiri anak
perusahaan PT Askes (Persero) dengan nama PT Asuransi
Jiwa Inhealth Indonesia yang dikenal juga dengan sebutan PT
AJII.
2009
Pada tanggal 20 Maret 2009 berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Keuangan Nomor Kep-38/KM.10/2009 PT Asuransi
Jiwa Inhealth Indonesia selaku anak perusahaan dari PT
Askes (Persero) telah memperoleh ijin operasionalnya.
Dengan dikeluarkannya ijin operasional ini maka PT Asuransi
Jiwa Inhealth Indonesia dapat mulai menyelenggarakan
asuransi kesehatan bagi masyarakat.
2011
Terkait UU Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional di tahun 2011, PT Askes (Persero) resmi
ditunjuk menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) yang meng-cover jaminan kesehatan seluruh rakyat
Indonesia yang tertuang dalam UU BPJS Nomor 24 tahun
2011.
B. Pengobatan / Pelayanan Yang Dijamin Oleh Askes
1. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama :
a. Konsultasi, penyuluhan, pemeriksaan medis dan pengobatan.
b. Pemeriksaan dan pengobatan gigi.
c. Tindakan medis kecil/sederhana.
d. Pemeriksaan penunjang diagnostik sederhana
e. Pengobatan efek samping kontrasepsi
f. Pemberian obat dan bahan kesehatan habis pakai.
g. Pemeriksaan kehamilan dan persalinan sampai anak kedua hidup.
h. Pelayanan Rawat Inap di Puskesmas Perawatan.
2. Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjutan :
a. Rawat Jalan
1) Konsultasi, pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis
2) Pemeriksaan Penunjang Diagnostik : Laboratorium, Rontgen/
Radiodiagnostik, Elektromedik dan pemeriksaan alat kesehatan
canggih sesuai ketentuan PT Askes (Persero).
3) Tindakan medis poliklinik dan rehabilitasi medis.
4) Pelayanan obat sesuai Daftar dan Plafon Harga Obat (DPHO) dan
ketentuan lain yang ditetapkan oleh PT Askes (Persero)
b. Rawat Inap
1) Rawat Inap di ruang perawatan sesuai hak Peserta.
2) Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis.
3) Pemeriksaan Penunjang Diagnostik : Laboratorium. Rontgen atau
Radiodiagnostik, Elektromedik dan pemeriksaan alat kesehatan
canggih sesuai ketentuan PT Askes (Persero).
4) Tindakan medis.
5) Perawatan intensif (ICU, ICCU,HCU, NICU, PICU).
6) Pelayanan rehabilitasi medis.
7) Pelayanan obat sesuai Daftar dan Plafon Harga Obat (DPHO) dan
ketentuan lain yang ditetapkan oleh PT Askes (Persero)
3. Pemeriksaan kehamilan, gangguan kehamilan dan persalinan sampai anak
kedua hidup.
4. Pelayanan Transfusi Darah dan Cuci Darah.
5. Cangkok (transplantasi) Organ.
6. Radioterapi
7. Pelayanan Canggih sesuai ketentuan PT Askes (Persero)
8. Alat Kesehatan diberikan untuk Peserta dengan ketentuan PT Askes
(Persero) sebagai berikut:
a. Kacamata ( 1 kali /2 tahun)
Kacamata dengan lensa positif (+) dan lensa negatif (-). Diberikan
maksimal 1 kali dalam 2 tahun, dengan ukuran lensa : Lensa spheris
minimal 0,5 D Lensa cylindris minimal 0,25 D.
b. Gigi Tiruan (1 kali /2 tahun)
c. Alat Bantu Dengar (1 kali /5 tahun)
d. Kaki / tangan tiruan
e. Alat kesehatan lain, antara lain: IOL (lensa tanam di mata); Pen &
Screw (alat penyambung tulang) (1 kali/2 tahun); Mesh (alat yang
dipasang setelah operasi hernia); Alat bantu Hidrosephalus /VP Shunt;
Prothesa Mandibula; Vitrektomi set; Penyangga leher/Collar Neck; Jaket
penyangga patah tulang belakang/corset; Anus
buatan/colostomi/Pesarium/DJ Stent; Double Lumen Kateter untuk
CAPD; Triple Lumen Kateter untuk CAPD; Vaskuler Graf; Tulang/
Sendi tiruan; Colon set
f. Pelayanan One Day Care Meliputi perawatan dan akomodasi minimal 6-
24 jam, meliputi : observasi, konsultasi, pengobatan, penunjang
diagnosa, tindakan medis, obat sesuai DPHO serta transfusi darah.
C. Pelayanan Yang Tidak Dijamin oleh PT Askes (Persero)
Ada beberapa pelayanan yang tidak dijamin ole PT Askes (Persero) antara
lain:
1. Pelayanan kesehatan yang tidak mengikuti tata cara pelayanan yang
ditetapkan PT Askes (Persero)/Pelayanan kesehatan tanpa indikasi medis.
2. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas yang bukan jaringan
pelayanan kesehatan PT Askes (Persero), kecuali dalam keadaan gawat
darurat (emergency) dan kasus persalinan.
3. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri.
4. Obat-obatan diluar ketentuan PT Askes (Persero).
5. Bedah plastik kosmetik, termasuk obat-obatan.
6. Semua jenis pelayanan imunisasi diluar “imunisasi dasar” bagi bayi dan
balita (DPT, Polio, BCG, Campak) dan bagi ibu hamil (TT) yang dilakukan
di Puskesmas
7. Seluruh rangkaian pemeriksaan dalam usaha ingin mempunyai anak, termasuk
alat dan obat-obatnya.
8. Sirkumsisi tanpa indikasi medis.
9. Pemeriksaan kehamilan, gangguan kehamilan, tindakan persalinan, masa nifas
pada anak ketiga dan seterusnya.
10. Usaha meratakan gigi (Orthodontie), membersihkan karang gigi (scalling
gigi) dan pelayanan kesehatan gigi untuk kosmetik.
11. Gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat, alkohol dan atau
zat adiktif lainnya.
12. Gangguan kesehatan/penyakit akibat usaha bunuh diri atau dengan sengaja
menyakiti diri sendiri.
13. Kursi roda, tongkat penyangga, korset dan elastic bandage.
14. Kosmetik, toilettries, makanan bayi, obat gosok, vitamin, susu.
15. Lain-lain:
a. Biaya perjalanan/transportasi
b. Biaya sewa ambulans
c. Biaya pengurusan jenazah
d. Biaya fotocopy
e. Biaya telekomunikasi
f. Biaya kartu berobat
g. Biaya administrasi
D. Peserta Askes
1. Adapun peserta askes adalah sebagai berikut:
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan calon PNS (tidak termasuk PNS/CPNS
di lingkungan Dephan/TNI/POLRI), Pejabat Negara, Penerima Pensiun
(Pensiunan PNS, pensiunan PNS di lingkungan Dephan/TNI/POLRI,
pensiunan TNI/POLRI, pensiunan Pejabat Negara), Veteran dan Perintis
Kemerdekaan beserta anggota keluarga yang ditanggung.
b. Pegawai Tidak Tetap (Dokter/Dokter Gigi/Bidan), tidak termasuk
anggota keluarga.
2. Anggota Keluarga yang ditanggung :
a. Isteri / suami yang sah dari peserta yang mendapat tunjangan istri/suami
(Daftar isteri/suami yang sah yang tercantum dalam daftar gaji / slip gaji,
dan termasuk dalam daftar penerima pensiun/carik Dapem).
b. Anak (anak kandung / anak tiri / anak angkat) yang sah dari peserta yang
mendapat tunjangan anak, yang tercantum dalam daftar gaji/slip gaji,
termasuk dalam daftar penerima pensiun/carik Dapem, belum berumur 21
tahun atau telah berumur 21 tahun sampai 25 tahun bagi anak yang masih
melanjutkan pendidikan formal, dan tidak atau belum pernah kawin, tidak
mempunyai penghasilan sendiri serta masih menjadi tanggungan peserta.
c. Jumlah anak yang ditanggung maksimal 2 (dua) anak sesuai dengan
urutan tanggal lahir, termasuk didalamnya anak angkat maksimal satu
orang.
3. Hak Peserta Askes
a. Memperoleh kartu ASKES.
b. Memperoleh pelayanan kesehatan pada fasilitas yang ditunjuk sesuai
ketentuan yang berlaku.
c. Memperoleh penjelasan/ informasi tentang hak, kewajiban, serta tata cara
pelayanan kesehatan
d. Menyampaikan keluhan/ pengaduan, kritik, dan saran baik secara lisan
maupun tertulis ke PT. ASKES.
4. Kewajiban Peserta & Anggota keluarga :
a. Membayar premi 2% dari gaji pokok + tunjangan anggota keluarga.
b. Memberikan data identitas diri dan perubahan data untuk penerbitan kartu
ASKES.
c. Melaporkan dan mengembalikan Kartu Peserta yang telah meninggal
dunia ke Kantor PT Askes (Persero)
d. Berperan aktif mengetahui dan menaati semua ketentuan dan prosedur
pelayanan yang berlaku.
e. Menjaga kartu ASKES agar tidak rusak, hilang, atau dimanfaatkan oleh
yang tidak berhak.
E. Cara Memperoleh Kartu Peserta
Mengisi Data Induk Daftar Isian Registrasi Peserta dan melampirkan pasfoto
terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3 x 4 cm, kecuali bagi anak usia
balita serta menunjukkan persyaratan :
a. Asli / fotocopy Surat Keputusan sebagai Pegawai Negeri Sipil / Pensiunan /
Petikan Gelar Kehormatan Veteran / Perintis Kemerdekaan / Pegawai Tidak
Tetap.
b. Fotocopy Daftar Gaji terakhir yang dilegalisir bagi PNS dan Surat Tanda
Bukti Penerima Pensiun (STBPP) bagi Penerima Pensiun.
c. Fotocopy Surat Nikah, Akte Kelahiran Anak/Keterangan Lahir, Surat
Keputusan Pengadilan Negeri untuk Anak Angkat.
d. Surat Keterangan dari Sekolah/ Perguruan Tinggi (bagi anak berusia lebih dari
21 tahun sampai dengan 25 tahun).
e. Asli / fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP).
f. Surat Pernyataan/Keterangan Melaksanakan Tugas perorangan (SPMT) bagi
Pegawai Tidak Tetap (PTT).
g. Melampirkan pasfoto terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3 x 4 cm,
kecuali bagi anak usia balita.
F. Penggantian Kartu Peserta & Cara Penggantian Kartu Peserta
Penggantian kartu Peserta dilakukan apabila terjadi hal-hal berikut ini:
1. Kartu Peserta Hilang.
2. Kartu Peserta Rusak.
Cara Penggantian Kartu Peserta
1. Kartu Peserta Hilang
a. Menyerahkan surat pernyataan hilang dari yang bersangkutan bernaterai
cukup,
b. Menunjukkan KTP dan Asli / fotokopi Surat Keputusan sebagai Pegawai
Negeri Sipil / Pensiunan / Petikan Gelar Kehormatan Veteran / Perintis
Kemerdekaan / Pegawai Tidak Tetap.
2. Kartu Peserta Rusak :
a. Menyerahkan Kartu Peserta yang rusak
b. Menunjukkan KTP dan Asli / fotokopi Surat Keputusan sebagai Pegawai
Negeri Sipil / Pensiunan / Petikan Gelar Kehormatan Veteran / Perintis
Kemerdekaan / Pegawai Tidak Tetap.
G. Perubahan Data Peserta
Mengisi Daftar Isian Perubahan Data Peserta dengan persyaratan sebagai
berikut:
1. Pindah Puskesmas / Dokter Keluarga :
a. Minimal setelah 3 bulan terdaftar di Puskesmas/Dokter Keluarga
sebelumnya.
b. Menunjukkan Kartu Peserta yang Asli
2. Pindah Domisili
Menunjukkan Fotokopi KTP atau surat keterangan pindah domisili
3. Pindah Tempat Kerja
Menunjukkan Fotokopi SK Penempatan
4. Perubahan Golongan kepangkatan atau perubahan status dari Pegawai Aktif
menjadi Penerima Pensiun.
a. Perubahan golongan kepangkatan
1) Fotokopi surat keputusan perubahan golongan kepangkatan
2) Fotokopi Daftar Gaji
b. Perubahan status dari Pegawai Aktif menjadi penerima pensiun
Fotokopi surat keputusan pension
5. Perubahan Susunan Keluarga
a. Pernikahan :
1) Fotokopi Surat Nikah
2) Melampirkan 1 (satu) lembar pasfoto terbaru ukuran 3 x 4 cm bagi
suami/istri
3) Melampirkan fotokopi daftar gaji yang dilegalisir.
b. Penambahan Anak :
1) Kelahiran Anak
a) Fotokopi Akte Kelahiran Anak/Surat Keterangan Kelahiran
b) Melampirkan fotokopi daftar gaji yang dilegalisir.
2) Anak Angkat
a) Surat Keterangan Pengangkatan Anak dari Pengadilan
b) Melampirkan fotokopi daftar gaji yang dilegalisir.
c. Pergantian Anak
Jumlah anak yang dijamin oleh PT Askes (Persero) 2 (dua) orang,
sesuai dengan urutan tanggal lahir, yang mendapat tunjangan anak.
Apabila terdapat pengurangan jumlah anak oleh karena sudah
dewasa/menikah/telah mempunyai penghasilan sendiri/meninggal dunia,
dapat digantikan anak yang lain sesuai dengan urutan kelahiran.
Persyaratan:
1) Fotokopi Akte Kelahiran Anak/Surat Keterangan Kelahiran anak yang
menggantikan
2) Kartu Askes anak yang akan digantikan
3) Memperlihatkan Kartu Keluarga
4) Melampirkan 1 (satu) lembar pasfoto terbaru ukuran 3 x 4 cm bagi
anak yang menggantikan
5) Melampirkan fotokopi daftar gaji yang dilegalisir.
d. Pengurangan Peserta
1) Meninggal
Melaporkan peserta yang meninggal dunia dengan menunjukkan
fotokopi Surat Keterangan Kematian.
2) Perceraian
Melaporkan dengan menunjukkan Surat Penetapan Perceraian dari
Pengadilan dan Surat Keterangan untuk Mendapatkan Pembayaran
Tunjangan Keluarga (KP4)
H. Program Askes JAMKESMAS
Sebagai salah satu upaya untuk pengentasan kemiskinan, Pemerintah melalui
Kementerian Kesehatan sejak tahun 2005 membuat Program Jaminan Kesehatan
bagi Masyarakat miskin dan tidak mampu yang disebut dengan program
Askeskin. Pengelolaan Program Askeskin yang dilaksanakan oleh PT Askes
(Persero) merupakan penugasan dari Pemerintah berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan nomor : 1241/MENKES/SK/XI/2004. Sebagai BUMN,
penugasan tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada pasal 66 UU nomor 19
tahun 2003 tentang BUMN dan telah mendapatkan persetujuan Menteri Negara
BUMN dengan Surat Persetujuan Meneg BUMN Nomor S-697/HBU/2004
tanggal 31 Desember 2004.
Sejak tahun 2008, Kementerian Kesehatan merubah terminologi Askeskin
menjadi Jamkesmas dengan menugaskan PT Askes (Persero) untuk mengelola
manajemen kepesertaannya.
1. Sasaran Program Jamkesmas
Sasaran program mengacu kepada data Badan Pusat Statistik (BPS)
tahun 2006 dengan jumlah 19,1 juta Rumah Tangga Miskin (RTM) atau
sekitar 76,4 juta jiwa.
a. Orang miskin dan tidak mampu serta gelandangan, pengemis, anak
terlantar serta masyarakat miskin yang tidak mempunyai identitas
b. Masyarakat miskin penghuni panti – panti sosial, masyarakat miskin
korban bencana pasca tanggap darurat serta masyarakat miskin
penghuni Rumah Tahanan (Rutan) dan masyarakat miskin Penghuni
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
2. Penetapan Kepesertaan Jamkesmas
a. Kuota peserta per kabupaten/kota ditetapkan oleh Menkes RI
b. Identitas peserta secara lengkap ditetapkan Bupati/Walikota sesuai kuota
c. Sedangkan penetapan peserta untuk gelandangan, pengemis, anak
terlantar, masyarakat miskin yang tidak mempunyai identitas, penghuni
panti sosial & lapas dilakukan oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten /
Kota atau Dinas lain yang ditunjuk oleh Bupati/Walikota.
d. Sejak tahun 2010, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI
nomor 1185/Menkes/SK/XII/2009, masyarakat pasca tanggap darurat
masyarakat miskin penghuni lembaga pemasyarakatan dan panti sosial
ditetapkan sebagai peserta Jamkesmas.
3. Pengelolaan Jamkesmas Tahun 2011
Hingga bulan April 2011 secara de facto PT Askes (Persero) masih
melanjutkan program Kepeserta Jamkesmas sesuai penugasan dari
Kementerian Kesehatan RI tahun 2010. Hal tersebut diperkuat oleh surat
Menkes RI nomor JP/Menkes/036/2011 tanggal 5 Januari 2011, bahwa pada
pelaksanaan program Jamkesmas tahun 2011 Kementerian Kesehatan RI
tetap memberikan kepercayaan kepada PT Askes (Persero) sebagai
penyelenggara manajemen kepesertaan program.
I. ASKES PJKMU
Program PJKMU (Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum) adalah
program jaminan kesehatan bagi masyarakat dari Pemerintah Daerah yang dalam
pelaksanaannya menugaskan PT Askes (Persero) untuk mengelola berdasarkan
mekanisme asuransi sosial.
1. Dasar Hukum Penyelenggaraan PJKMU
Peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum
penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU)
adalah :
a. UU nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
b. UU nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
Pasal 66 ayat (1) “ Pemerintah dapat memberikan penugasan khusus
kepada BUMN untuk menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum
dengan tetap memperhatikan maksud dan tujuan kegiatan BUMN.
c. UU nomor 2 tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian
Pasal 14 ayat 1 : Program Asuransi sosial hanya dapat diselenggarakan
oleh BUMN.
Berdasarkan landasan hukum tersebut di atas, manajemen PT.Askes
(Persero) menetapkan :
a. SK Direksi Nomor : 494/Kep/1207 tanggal 28 Desember 2007 tentang
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum.
b. SK Direksi Nomor : 09/Kep/0108 tanggal 24 Januari 2008 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum.
c. SK Direksi Nomor : 321/Kep/0709 tanggal 21 Juli 2009 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum.
d. SK Direksi Nomor : 182/Kep/0310 tanggal 31 Maret 2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum.
2. Tujuan Pelaksanaan PJKMU
Tujuan pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat Umum
adalah:
a. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan kepada seluruh
masyarakat di wilayah Propinsi atau Kabupaten/Kota, agar tercapai
derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien.
b. Terjaminnya penyelenggaraan jaminan kesehatan dengan prinsip asuransi
sosial berdasarkan prinsip managed care yaitu tersedianya pelayanan
kesehatan yang bermutu dengan pembiayaan yang terkendali.
c. Menjadi bagian dari program Pemerintah untuk menuju terselenggaranya
jaminan kesehatan nasional yang mencakup semua penduduk (Universal
coverage)
3. Pokok-pokok Penyelenggaraan PJKMU
Penyelenggaraan Program :
Program ini diselenggarakan dalam rangka mewujudkan jaminan
pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat umum di Propinsi/Kabupaten/Kota,
dengan pokok – pokok penyelenggaraan :
a. Penugasan dari Pemerintah Daerah yang dilanjutkan dengan Perjanjian
Kerjasama antara PT Askes (Persero) dengan Pemerintah Daerah, yang
antara lain memuat tentang manajemen kepesertaan, pelayanan
kesehatan dan keuangan
b. Pengelolaan dana amanat dan Nirlaba dengan pemanfaatn untuk semata-
mata peningkatan kesejahteraan masyarakat umum.
c. Pelayanan kesehatan bersifat menyeluruh (komprehensif) sesuai standar
pelayanan medik yang cost effective dan rasional.
d. Pelayanan kesehatan dilakukan berstruktur dan berjenjang.
e. Mekanisme Asuransi Kesehatan Sosial
f. Tranparansi dan akuntabilitas.
g. Sumber dana berasal dari APBD dengan pengelompokan peruntukan
untuk :
1) Biaya pelayanan kesehatan langsung
2) Biaya pelayanan kesehatan tidak langsung
3) Biaya operasional untuk penyelenggaraan program
h. Apabila ada sisa dana Pelayanan Kesehatan Langsung dan Tidak
Langsung pada akhir pernjian, maka sisa dana tersebut dikembalikan
kepada Pemerintah Daerah.
i. Apabila terjadi defisit dana Pelayanan Kesehatan Langsung dan Tidak
Langsung, maka menjadi tangguangjawab Pemerintah Daerah untuk
memenuhinya.
4. Perkembangan Kepesertaan Pemda PJKMU
Sejak diluncurkan tahun 2008; Perkembangan kepesertaan pemda PJKMU
adalah sebagai berikut :
a. Tahun 2008 : 32 kabupaten/kota PKS
b. Tahun 2009 : 72 kabupaten/kota PKS
c. Tahun 2010 : 149 kabupaten/kota PKS
d. Potensi tahun 2011 sebanyak 340 Kabupaten/Kota.
5. Peserta PJKMU
Peserta PJKMU adalah masyarakat umum di wilayah kabupaten / kota di
seluruh Indonesia yang ditetapkan oleh pemerintah daerah Propinsi,
Kabupaten dan Kota yang melakukan pengikatan kerjasama dengan PT.
Askes (Persero) dalam pengelolaan manajemen jaminan kesehatan
masyarakat daerah setempat melalui program PJKMU PT. Askes (Persero).
Identitas peserta tersebut ditetapkan oleh Pemerintah Daerah dan
disampaikan kepada PT Askes (Persero) setempat yang selanjutnya
dilakukan perekaman data peserta, penerbitan kartu peserta dan
pendistribusian kartu peserta.
6. Identitas Peserta PJKMU
Setiap peserta (kepala keluarga dan anggota keluarga) berhak untuk
mendapatkan kartu dengan nomor identitas unik yang ditetapkan oleh PT
Askes (Persero). Kartu peserta merupakan identitas yang sah untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan. Pada kartu peserta dapat ditampilkan
logo dari Pemerintah Daerah.
7. Hal-hal Yang Menjadi Hak Peserta PJKMU
Peserta PJKMU berhak untuk:
a. Mendapatkan kartu peserta.
b. Mendapatkan informasi dan sosialisasi tentang hak, kewajiban dan prosedur
untuk mendapatkan pelayanan.
c. Mendapatkan pelayanan administrasi dan pelayanan kesehatan.
d. Menyampaikan keluhan, kritik, saran dan pujian
8. Hal-hal Yang Menjadi Kewajiban Peserta PJKMU
Peserta mempunyai kewajiban untuk :
a. Memberikan informasi yang benar dan akurat tentang identitas peserta.
b. Menjaga kartu peserta agar tidak rusak, hilang dan dimanfaatkan oleh orang
lain yang tidak berhak.
c. Melaporkan apabila ada anggota keluarganya yang menjadi peserta PJKMU
telah meninggal
d. Mengetahui dan mentaati semua ketentuan dan tatacara pelayanan
administrasi dan pelayanan kesehatan yang berlaku
9. Iuran PJKMU
a. Besaran
Besarnya iuran PJKMU sesuai dengan perhitungan aktuarial. Besaran tersebut
dapat bervariasi tergantung kepada jumlah peserta, akses masyarakat untuk
memperoleh pelayanan kesehatan, luasnya cakupan manfaat (Nasional,
Propinsi atau setempat).
b. Sumber Pedanaan (Iuran)
1) Iuran PJKMU bersumber dari APBD Propinsi, Kabupaten/Kota
2) Pembayaran iuran menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah
10. Benefit Pelayanan Kesehatan bagi Peserta PJKMU
Benefit yang didapat peserta bervariasi, tergantung penugasan pemda
kepada PT Askes (Persero), yang tertuang dalam perjanjian kerjasama. Pada
umumnya benefit/manfaat pelayanan kesehatannya meliputi :
a. Pelayanan Kesehatan Dasar :
1) Konsultasi, penyuluhan, pemeriksaan medis dan pengobatan.
2) Pemeriksaan dan pengobatan gigi.
3) Tindakan medis kecil/sederhana.
4) Pemeriksaan penunjang diagnostik sederhana
5) Pengobatan efek samping kontrasepsi
6) Pemberian obat pelayanan dasar dan bahan kesehatan habis pakai.
7) Pemeriksaan kehamilan dan persalinan sampai anak kedua hidup.
8) Pelayanan imunisasi dasar.
9) Rawat Inap di Puskesmas Perawatan/Puskesmas dengan Tempat Tidur.
b. Pelayanan Kesehatan Lanjutan :
1) Rawat Jalan
a) Konsultasi, pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis
b) Pemeriksaan Penunjang Diagnostik : Laboratorium, Rontgen/
Radiodiagnostik, Elektromedik dan pemeriksaan alat kesehatan
canggih
c) Tindakan medis poliklinik dan rehabilitasi medis
d) Pelayanan obat sesuai Daftar dan Plafon Harga Obat (DPHO)
2) Rawat Inap
a) Rawat Inap di ruang perawatan sesuai hak Peserta.
b) Pemeriksaan, pengobatan oleh dokter spesialis.
c) Pemeriksaan Penunjang Diagnostik : Laboratorium, Rontgen/
Radiodiagnostik, Elektromedik dan pemeriksaan alat kesehatan
canggih
d) Tindakan medis operatif.
e) Perawatan intensif (ICU, ICCU,HCU, NICU, PICU).
f) Pelayanan rehabilitasi medis.
g) Pelayanan obat sesuai Daftar dan Plafon Harga Obat (DPHO)
c. Pemeriksaan kehamilan, gangguan kehamilan dan persalinan
d. Pelayanan Transfusi Darah dan Cuci Darah.
e. Pelayanan Canggih
f. Pelayanan Alat Kesehatan
H. ASKES JAMKESMEN
Kartu Askes Jamkesmen merupakan identitas peserta sebagai bukti yang sah
dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang wajib dimiliki oleh setiap Menteri
dan Pejabat Tertentu beserta keluarganya selama melaksanakan tugasnya.
1. Proses Kartu Jamkesmen
a. Pendataan Menteri dan Pejabat Tertentu dikoordinir melalui Departemen /
Instansi/ Lembaga/ badan yang bersangkutan atau sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan
b. Peserta mengisi Daftar Isian Peserta Jamkesmen
c. Menyerahkan pas foto berwarna ukuran 2x3 cm masing-masing sebanyak 2
(dua) lembar.
2. Peserta PT Askes (Persero) Program Askes Jamkesmen
a. Peserta Jamkesmen adalah Menteri atau pejabat tertentu beserta
keluarganya selama yang bersangkutan menduduki jabatan dan
melaksanakan tugasnya.
b. Menteri adalah menteri yang memimpin kementerian dan pejabat yang
diberi kedudukan atau hak keuangan dan fasilitas setingkat menteri.
c. Pejabat Tertentu adalah pejabat di lingkungan Pemerintah Pusat yang
memimpin lembaga pemerintah non departemen, pejabat eselon I, dan
pejabat yang diberikan kedudukan atau hak keuangan dan fasilitas
setingkat eselon I.
d. Keluarga adalah istri/suami, dan anak yang masih dalam tanggungan sesuai
peraturan perundang-undangan di bidang pegawai negeri sipil.
3. Hak Sebagai Peserta Askes Jamkesmen
a. Mendapat pelayanan sesuai aturan yang berlaku dalam PMK
b. Memperoleh Kartu Askes Jamkesmen
c. Memperoleh pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan yang
ditunjuk/dipilih peserta sesuai dengan ketentuan yang berlaku
d. Memperoleh penjelasan / informasi tentang hak, kewajiban serta tata cara
pelayanan kesehatan
e. Menyampaikan keluhan serta memperoleh tanggapan dan solusi terhadap
keluhan yang disampaikan.
4. Kewajiban Sebagai Peserta Askes Jamkesmen
a. Mengisi Daftar Isian Peserta dengan data identitas diri sebagai dasar untuk
penerbitan Kartu Askes Jamkesmen
b. Mengetahui dan mentaati semua ketentuan dan prosedur yang berlaku
c. Menggunakan haknya secara wajar sesuai ketentuan
d. Menjaga agar Kartu Askes Jamkesmen tidak dimanfaatkan oleh yang tidak
berhak
e. Menginformasikan kepada satf Personal care Officer (PCO) di Kantor
Cabang PT Askes (Persero) setempat tentang dokter pilihan / provider
pilihan peserta
f. Menghubungi PCO di Kantor Cabang PT Askes (Persero) setempat bila
mendapat pelayanan di provider dalam waktu 2x24 jam.
5. Tempat Perawatan
Fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia yang bekerjasama dengan PT
Askes (Persero) atau provider pilihan peserta yang terdiri dari :
a. Dokter Keluarga dan Poliklinik 24 jam
b. Dokter Spesialis
c. RS Swasta
d. RS Pemerintah
e. RS TNI/POLRI
f. Unit Pelayanan Transfusi Darah (UPTD)/PMI
g. Apotek
h. Optikal
i. Laboratorium
Jaringan Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK)
a. Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP), dapat diperoleh di :
1) Dokter keluarga yang ditunjuk
2) Dokter keluarga pilihan peserta
3) Dokter spesialis di Rumah Sakit yang ditunjuk
4) Dokter spesialis pilihan peserta
b. Pelayanan Rawat jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) dan Rawat Inap (RI),
dapat diperoleh di Rumah Sakit Swasta yang telah ditunjuk untuk
bekerjasama dengan PT Askes (Persero), atau Rumah Sakit pilihan peserta.
6. Prosedur dan Ruang Lingkup Pelayanan
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan yang diberikan kepada Menteri dan
Pejabat Tertentu terdiri dari :
a. Pelayanan Rawat Jalan tingkat Pertama (RJTP), meliputi:
1) Penyuluhan kesehatan
2) Pencegahan penyakit, meliputi perawatan kesehatan ibu dan anak serta
imunisasi
3) Pemeriksaan dan pengobatan oleh Tim Dokter Menteri dan Pejabat
Tertentu atau pilihan Menteri dan Pejabat Tertentu
4) Pemeriksaan penunjang diagnostik sederhana
5) Tindakan medis ringan/kecil
6) Pelayanan Keluarga Berencana dan upaya penyembuhan efek samping
kontrasepsi
7) Pemberian obat sesuai dengan kebutuhan medis (termasuk vitamin dan
sejenisnya mengikuti ketentuan PT Askes (Persero))
8) Pemberian rujukan atas indikasi medis
b. Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL), meliputi:
1) Konsultasi, pemeriksaan dan pengobatan spesialistis oleh tim Dokter
Menteri dan Pejabat Tertentu atau pilihan Menteri dan Pejabat tertentu.
2) Pemeriksaan penunjang diagnostik
3) Tindakan medis dari yang ringan sampai yang memrlukan ketrampilan
khusus dan mengandung risiko
4) Pelayanan rehabilitasi medis
5) Pemberian obat sesuai dengan kebutuhan medis (termasuk vitamin dan
obat sejenis mengikuti ketentuan PT Askes (Persero)
c. Pelayanan Rawat Inap (RI), meliputi:
1) Akomodasi di kelas perawatan VVIP bagi Menteri dan Pejabat Tertentu
di rumah sakit pemerintah/swasta yang ditunjuk Tim Dokter Menteri
dan Pejabat Tertentu atau pilihan Menteri dan Pejabat Tertentu
2) Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan oleh dokter spesialis
3) Pemeriksaan penunjang diagnostik
4) Tindakan medis diagnostik dan terapi (operasi kecil, sedang, besar dan
khusus termasuk alat kesehatan yang digunakan dalam paket operasi
dengan teknologi terkini)
5) Perawatan intensif (ICU/ICCU)
6) Rehabilitasi medis
7) Pemberian obat sesuai dengan kebutuhan medis
8) Alat kesehatan lainnya.
d. Pelayanan gigi dan mulut, meliputi:
1) Penyuluhan
2) Pemeriksaan
3) Penunjang diagnosa
4) Pengobatan
5) Tindakan
e. Pelayanan persalinan
1) Persalinan dan gangguan kehamilan dijamin untuk kehamilan sampai
dengan anak kedua hidup
2) Pemeriksaan kehamilan diberikan di dokter keluarga/dokter spesialis
yang ditunjuk Tim dokter Menteri dan Pejabat Tertentu atau pilihan
Menteri dan Pejabat Tertentu
3) Pelayanan Rawat Inap (RI)
f.Penggantian alat kesehatan
1) Pelayanan alat kesehatan antara lain : Kacamata, protese gigi, protese
anggota gerak, alat bantu dengar, dan Intra Ocular Lens (IOL) diberikan
maksimal 1 kali per dua tahun per peserta dengan batasan tertentu.
2) Peserta membayar terlebih dahulu kemudian mengajukan klaim
perorangan dengan menghubungi PCO Kantor Cabang PT Askes
(Persero) setempat dan diganti sesuai dengan hak peserta dalam waktu 7
(tujuh) hari kerja terhitung sejak klaim diajukan
3) Pelayanan alat kesehatan implan dan mesh merupakan bagian dari
manfaat pelayanan rawat inap
4) Penggantian kaca mata maksimal senilai Rp. 3.000.000,- (tiga juta
rupiah) per dua tahun
5) Penggantian protese gigi maksimal senilai Rp. 3.000.000,- (tiga juta
rupiah) per dua tahun
6) Penggantian anggota gerak maksimal senilai Rp. 3.000.000,- (tiga juta
rupiah) per dua tahun
7) Penggantian Intra Ocular Lens (IOL) maksimal senilai Rp. 1.500.000,-
(satu juta lima ratus ribu rupiah) per tindakan.
g. Pelayanan darah, adalah pelayanan yang berhubungan dengan transfusi
darah
h. Pelayanan General Check Up
1) Pelayanan General Check up hanya diberikan kepada Menteri dan
Pejabat Tertentu sebanyak 1 (satu) kali dalam setahun (tidak termasuk
keluarga).
2) Pelayanan dapat diberikan dengan mekanisme yang ditetapkan oleh PT
Askes (Persero)
3) Apabila diperlukan, sesuai dengan permintaan dokter yang merawat,
dapat dilakukan diluar mekanisme yang ditetapkan oleh PT Askes
(Persero)
i.Pelayanan kesehatan di luar negeri
1) Pelayanan kesehatan di luar negeri diberikan kepada Menteri dan
Pejabat Tertentu, tidak termasuk keluarganya.
2) Pelayanan yang memerlukan pelayanan kesehatan di luar negeri, harus
mendapat rekomendasi dari Tim Dokter Menteri dan Pejabat Tertentu.
3) Pelayanan kesehatan di luar negeri dilaksanakan dengan menggunakan
sistem penggantian biaya (reimbursement), sesuai dengan pelayanan
medik yang diberikan.
4) Dalam keadaan gawat darurat Menteri dan Pejabat Tertentu yang sedang
berada di luar negeri dapat langsung mendapatkan pelayanan kesehatan
di luar negeri tanpa memerlukan rekomendasi dari Tim Dokter Menteri
dan Pejabat Tertentu.
5) Pemberian manfaat mengacu pada protokoler yang berlaku bagi Menteri
dan Pejabat tertentu
6) Peserta membayar terlebih dahulu kemudian mengajukan klaim
perorangan dan diganti untuk pelayanan medik dalam waktu 7 (tujuh)
hari kerja terhitung sejak klaim diajukan.
j.Pelayanan ambulans
1) Pelayanan diberikan kepada peserta yang membutuhkan pelayanan
ambulans dalam kota dan atau antar kota
2) Peserta dapat menghubungi petugas PCO PT Askes (Persero) untuk
menyediakan ambulans apabila diperlukan, seluruh biaya menjadi beban
PT Askes (Persero)
3) Apabila peserta menggunakan ambulans atas pilihan sendiri, peserta
membayar terlebih dahulu kemudian mengajukan klaim perorangan dan
diganti sesuai dengan hak peserta dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja
terhitung sejak klaim diajukan
k. Gawat Darurat (Emergency)
Kasus Gawat Darurat (Emergency) adalah : Pelayanan kesehatan
tingkat lanjutan yang harus diberikan secepatnya untuk mengurangi resiko
kematian atau cacat, tanpa memperhitungkan jumlah kunjungan dan
pelayanan yang diberikan kepada peserta atau anggota keluarganya.
1) Kedaruratan Sistem Pernafasan : Mimisan, Sumbatan Jalan Nafas,
Batuk darah hebat, status asmatikus, cidera dada (trauma thorax),
keluhan lain : sesak nafas, asma, batuk darah, ada benda asing
2) Kedaruratan system jantung dan pembuluh darah : shock, Dengue Shock
Syndrome, payah jantung akut, krisis Hipertensi, Infark Jantung Akut,
cidera vascular (edema,nyeri yang bertambah), keluhan lain : nyeri
dada, pusing kepala hebat, vertigo, migran, panas tinggi.
3) Kedaruratan sistem syaraf pusat : koma, kejang, gangguan peredaran
darah (stroke), cidera/trauma system saraf pusat, Keluhan lain : cidera
kepala, leher, tulang belakang
4) Kedaruratan sistem saluran cerna : muntah darah dan berak darah
(melena dan hematemesis), gastroenteritis, dehidrasi, Akut Abdomen,
cidera perut, keluhan lain : nyeri perut hebat, tidak bisa BAB dan tidak
bisa buang angin
5) Kedaruratan sistem saluran kemih : gagal ginjal akut, retensi urine,
cidera saluran kemih, kolik renal, uriter, keluhan lain : nyeri perut, nyeri
pinggang hebat, tidak bisa buang air kecil, bengkak seluruh tubuh,
kencing darah.
6) Kedaruratan sistem musculoskeletal : patah tulang, cidera anggota badan
(ekstremitas), cidera sendi/dislokasi, cidera tulang belakang, sindroma
kompartemen
7) Kedaruratan mata : glaukoma akut, ulcus cornea, uveitis anterior, cidera
mata, penyumbatan pembuluh darah nadi/balik sentralis retinae, retinal
detachment/ablatio retinae, keluhan lain : nyeri mata, kelopak mata sulit
membuka, luka mata, penglihatan gelap mendadak.
8) Kedaruratan akibat agent lain : luka bakar, shock listrik, trauma
dingin/panas,tenggelam
9) Keracunan, alergi dan gigitan/sengatan
10) Lain-lain : panas lebih dari 39 derajat, perdarahan oleh sebab apapun
11) Pelayanan dan tindakan kosmetika
12) Program dalam rangka ingin mempunyai anak
13) Kecanduan narkoba (narkotika/obat-obatan/zat adiktif lain) dan
kecanduan alkohol, serta obat berbahaya lainnya
14) Pengobatan dan tindakan medis yang masih dikategorikan eksperimen
15) Hal-hal lain yang ditentukan oleh Tim Dokter Menteri dan Pejabat
Tertentu.
Prosedurnya antara lain:
1) Mengisi Formulir Pengajuan Klaim (FPK)
2) Kuitansi Pembayaran Asli bermeterai cukup
3) Berkas pendukung asli lainnya
4) Berkas Pengajuan klaim diserahkan kepada PCO Kantor Cabang
setempat
5) Batas pembayaran klaim 7 (tujuh) hari kerja
l. Pelayanan Obat
1) Pemberian obat kepada peserta, berpedoman kepada Daftar dan Plafon
Harga Obat (DPHO) dan DPHO Tambahan yang berlaku.
2) Obat dapat diambil di apotek yang telah ditunjuk yang bekerjasama
dengan PT Askes (Persero)
3) Apabila peserta mendapatkan obat diluar apotek yang ditunjuk peserta
membayar terlebih dahulu kemudian mengajukan klaim perorangan dan
diganti dalam waktu 7 x 24 jam hari kerja terhitung sejak klaim diajukan
I. Jamkestama
Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Ketua, Wakil Ketua, dan
Anggota DPR, DPD, BPK, Komisi Yudisial, Hakim Mahkamah Konstitusi dan
Hakim Agung Mahkamah Agung, yang selanjutnya disebut Jaminan Kesehatan
Utama (Jamkestama) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan dengan fasilitas
pelayanan yang paling tinggi selama melaksanakan tugasnya..
1. Peserta Jamkestama
a. Peserta Jamkestama adalah Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota DPR,
DPD, BPK, Komisi Yudisial, Hakim Mahkamah Konstitusi dan Hakim
Agung Mahkamah Agung beserta Keluarganya selama yang bersangkutan
menduduki jabatan dan melaksanakan tugasnya.
b. Keluarga adalah Isteri/Suami dan Anak yang masih dalam tanggungan
sesuai peraturan perundang-undangan.
2. Hak Peserta
a. Mendapat pelayanan sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan
yang mengatur pelaksanaan program jaminan pemeliharaan kesehatan
Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota DPR, DPD, BPK, Komisi Yudisial,
Hakim Mahkamah Konstitusi dan Hakim Agung Mahkamah Agung.
b. Memperoleh Kartu Peserta
c. Memperoleh pelayanan kesehatan pada fasilitas-fasilitas kesehatan yang
bekerjasama dengan PT Askes (Persero) maupun yang dipilih sendiri oleh
Peserta.
d. Memperoleh penjelasan/informasi mengenai hak dan kewajiban serta tata
cara pelayanan kesehatan.
3. Kewajiban Peserta
a. Mengisi Daftar Isian Peserta dengan data identitas diri sebagai dasar
untuk penerbitan Kartu Peserta.
b. Mengetahui dan mentaati semua ketentuan dan prosedur yang berlaku
c. Menjaga agar Kartu Peserta tidak dimanfaatkan oleh pihak yang tidak
berhak.
d. Memberikan informasi kepada Personal Care Officer (PCO) PT Askes
(Persero) bila mendapat pelayanan di fasilitas kesehatan
4. Penerbitan Kartu Peserta Jamkestama
1. Pendaftaran Peserta dikoordinir oleh Sekretariat Jenderal pada lembaga
yang bersangkutan
2. Peserta mengisi Daftar Isian Peserta
3. Peserta menyerahkan pas foto berwarna ukuran 2x3 cm masing-masing
sebanyak 2 (dua) lembar.
5. Penggantian Peserta
Dalam hal Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota DPR, DPD, BPK, Komisi
Yudisial, Hakim Mahkamah Konstitusi dan Hakim Agung Mahkamah
Agung diganti/diberhentikan dari jabatannya, maka Peserta tetap
memperoleh jaminan pemeliharaan kesehatan sampai dengan 30 (tiga puluh)
hari terhitung sejak surat keputusan diganti/diberhentikan dari jabatannya.
6. Tempat Pelayanan Askes
Fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia yang bekerjasama dengan PT Askes
(Persero) atau fasilitas kesehatan yang dipilih oleh Peserta yang terdiri dari :
a. Dokter Keluarga
b. Dokter Spesialis
c. RS Swasta
d. RS Pemerintah
e. RS TNI/POLRI
f. Unit Pelayanan Transfusi Darah (UPTD)/PMI
g. Apotek
h. Optikal
i. Laboratorium
7. Jenis Pelayanan Yang Dijamin
a. Pelayanan Rawat Jalan tingkat Pertama (RJTP)
b. Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL)
c. Pelayanan Rawat Inap (RI)
d. Pelayanan gigi dan mulut
e. Pelayanan persalinan
f. Penggantian alat kesehatan
g. Pelayanan darah
h. Pelayanan General Check Up
i. Pelayanan evakuasi sakit
j. Pelayanan kesehatan di luar negeri
k. Pelayanan ambulans
8. Pelayanan yang Tidak Dijamin
a. Pelayanan dan tindakan kosmetika.
b. Program dalam rangka ingin mempunyai anak.
c. Kecanduan narkoba ( narkotika/obat-obatan/zat adiktif lainnya ) dan
kecanduan alkohol serta obat berbahaya lainnya.
d. Pengobatan dan tindakan medis yang masih dikategorikan eksperimen.
e. Biaya komunikasi.
9. Prosedur Pengajuan Klaim
a. Mengisi Formulir Pengajuan Klaim (FPK).
b. Kuitansi Pembayaran Asli bermeterai cukup.
c. Berkas pendukung yang terkait dengan klaim yang diajukan.
d. Berkas pengajuan klaim diserahkan kepada PCO Kantor Cabang PT Askes
Persero) setempat.
e. Batas pembayaran klaim paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak
klaim diterima dengan lengkap oleh PT Askes (Persero).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan
khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan
kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI,
Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya.
Pengobatan / pelayanan yang dijamin oleh askes antara lain Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama, Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjutan, Rawat Inap,
Pemeriksaan kehamilan, gangguan kehamilan dan persalinan sampai anak kedua
hidup, Pelayanan Transfusi Darah dan Cuci Darah, cangkok (transplantasi)
Organ, Radioterapi, Pelayanan Canggih sesuai ketentuan PT Askes (Persero),
Alat Kesehatan, pelayanan One Day Care Meliputi perawatan dan akomodasi
minimal 6-24 jam.
Adapun peserta askes adalah sebagai berikut: Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan calon PNS (tidak termasuk PNS/CPNS di lingkungan Dephan/TNI/POLRI),
Pejabat Negara, Penerima Pensiun (Pensiunan PNS, pensiunan PNS di
lingkungan Dephan/TNI/POLRI, pensiunan TNI/POLRI, pensiunan Pejabat
Negara), Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarga yang
ditanggung, Pegawai Tidak Tetap (Dokter/Dokter Gigi/Bidan), tidak termasuk
anggota keluarga.
Cara memperoleh kartu peserta yaitu mengisi Data Induk Daftar Isian
Registrasi Peserta dan melampirkan pasfoto terbaru masing-masing 1 (satu)
lembar ukuran 3 x 4 cm, kecuali bagi anak usia balita serta menunjukkan
persyaratan : Asli / fotocopy Surat Keputusan sebagai Pegawai Negeri Sipil /
Pensiunan / Petikan Gelar Kehormatan Veteran / Perintis Kemerdekaan /
Pegawai Tidak Tetap, Fotocopy Daftar Gaji terakhir yang dilegalisir bagi PNS
dan Surat Tanda Bukti Penerima Pensiun (STBPP) bagi Penerima Pensiun,
Fotocopy Surat Nikah, Akte Kelahiran Anak/Keterangan Lahir, Surat Keputusan
Pengadilan Negeri untuk Anak Angkat, Surat Keterangan dari Sekolah/
Perguruan Tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan 25
tahun), Asli / fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat
Pernyataan/Keterangan Melaksanakan Tugas perorangan (SPMT) bagi Pegawai
Tidak Tetap (PTT), Melampirkan pasfoto terbaru masing-masing 1 (satu) lembar
ukuran 3 x 4 cm, kecuali bagi anak usia balita.
Program PT Askes (Persero) lainnya antara lain Askes JAMKESMAS,
Program PJKMU (Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum), Askes
JAMKESMEN, dan Jamkestama.
B. Saran