bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1. gambaran...
TRANSCRIPT
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 02 Salatiga
sebagai kelas eksperimen yang merupakan salah satu SD Negeri di Gugus
Gajahmada dengan subyek penelitian siswa kelas IV sebanyak 25 siswa. Letak
sekolah di wilayah kota Salatiga. Sekolah Dasar Negeri Dukuh 02 Salatiga
merupakan SD Gugus Gajahmada terletak di Jalan Parikesir No.35 Dukuh,
Salatiga.Kecamatan. Sidomukti, Jawa Tengah.
Penelitian jugadilakukan di kelas IV SD Negeri Dukuh 05 Salatiga
sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 28siswa. Letak sekolah di wilayah
kota Salatiga. Juga merupakan Gugus Gajahmada, yang beralamat :
Ngemplak, Jalan. Janoko No. 08 Dukuh Salatiga. Kecamatan. Sidomukti, Jawa
Tengah. Kedua sekolah ini memiliki posisi tempat duduk 1 meja dan dua kursi
untuk 2 siswa, ruangan cukup luas dan terang sehingga para siswa dapat
belajar dengan nyaman.
Dari hasil UTS mata pelajaran IPA di kedua sekolah relatif sama,
dimana rata-rata nilai UTS IPA pada kelompok eksperimen 72, sedangkan
kelompok kontrol 71. Latar belakang sosial siswa dari kedua sekolah ini sama
yaitu mayoritas berasal dari orang tua yang pekerjaannya swasta.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Kuasi eksperimen untuk
membandingkan akibat dari suatu perlakuan. Pada kelas kontrol menggunakan
model pembelajaran konvensional dan kelas eksperimen menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division (STAD).
Penelitian dilakukan di kelas IV pada matapelajaran IPA pokok bahasan
45
Sumber Daya Alam. Dalam penelitian ini terdapat empat buah data hasil
belajar siswa yaitu:
a. Data nilai pretes kelas kontrol (data nilai diambil dari hasil tes sebelum kelas
menerima materi pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional)
b. Data nilai pretes kelas eksperimen (data nilai diambil dari hasil tes sebelum
kelas menerima materi pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD)
c. Data nilai postest kelas kontrol (data nilai diambil dari hasil tes sesudah
siswa menerima materi pembelajaran dengan model pembelajaran
konvensional)
d. Data nilai postest kelas eksperimen (data nilai diambil dari hasil tes seudah
siswa menerima materi pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD).
4.3. Hasil Analisis Tahap Awal/pretest
4.3.1. Tahap Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan test pertama pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Pre test awal pada kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 6
Maret 2012 pukul 07.00-08.00 WIB. Sedangkan pre test awal pada kelas
kontrol dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2012 pukul 09. 15- 10-15 WIB. Pre
test ini dilaksanakan untuk melihat keadaan awal kelas kontrol dan kelas
eksperimen dan juga untuk melihat kesetaraan hasil belajar peserta didik agar
bisa melakukan penelitian selanjutnya.
46
4.3.1.1 Data Pretest Kelompok Kontrol
Distribusi frekuensi skor test pertama kelas kontrol adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.1Distribusi frekuensi skor pre test kelas kontrol
Berdasarkan statistik deskriptif dengan bantuan program komputer
SPSS 16.0 for windows, hasil tes pertama kelas kontrol didapat skor terendah
25, skor tertinggi 63, dan skor rata-rata 38.25. Berdasarkan tabel 4.1 distribusi
frekuensi, dapat digambarkan pada grafik 4.1 dibawah ini. Nilai pretest siswa
kelas kontrol dapat dilihat dilampiran 2.
No Skor Frekuensi Persentase (%)1 25 1 3.62 28 2 7.13 31 5 17.94 34 4 14.35 38 5 17.96 41 4 14.37 44 2 7.18 47 3 10.79 53 1 3.610 63 1 3.6
Jumlah 28 100
47
Grafik 4.1Diagram batang distribusi skor pretes kelas kontrol
4.3.1.2 Data Pretest Kelas Eskperimen
Distribusi frekuensi skor test pertama kelas eksperimen adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.2Distribusi frekuensi skor pretest kelas eksperimen
No Skor Frekuensi Persentase (%)
1 19 1 42 25 1 43 28 4 164 31 5 205 34 4 166 38 3 127 41 3 128 44 1 49 47 2 8
10 53 1 4Jumlah 25 100
48
Berdasarkan statistik deskriptif dengan bantuan program komputer
SPSS 16.0 for windows, hasil tes pertama kelas eksperimen didapat skor
terendah 19 skor tertinggi 53 dan skor rata-rata 35. Berdasarkan tabel 4.2
distribusi frekuensi, dapat digambarkan pada grafik 4.2 dibawah ini. Nilai pretes
siswa kelas eksperimen dapat dilihat dilampiran 2.
Grafik 4.2Diagram batang distribusi skor pretes kelas eksperimen
4.3.1.3 Uji Normalitas Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Uji normalitas antara kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki data
populasi berdistribusi normal. Terlihat kedua data mempunyai nilai signifikan
lebih dari nilai alpha yang ditetapkan yaitu 5% (0,05) dengan demikian kelas
kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal dapat dilihat pada tabel 4.3
berikut. Uji normalitas kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat
dilampiran 3.
49
Tabel 4. 3
Hasil uji normalitas test kelas kontrol dan kelas eksperimen
Kelas Data Kolmogorov-Smirnov
Keterangan
Eksperimen 145 Normal
Kontrol .200* Normal
4.3.1.4 Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas data ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelas
eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang sama atau tidak. Yang
dilakukan menggunakan program komputer SPSS 16.0 for mindows.
Tabel 4. 4Hasil homogenitas data kelas kontrol dan kelas eksperimen
test of homogeneity of variances
Nilai pretes
LeveneStatistic df1 df2 Sig.
.002 1 51 .963
Berdasarkan output pada Test of Homogeneity of Variances, hasil
homogenitas dapat dilihat pada kolom sig. Yang menunjukan hasil kedua
kelompok data mempunyai nilai signifikan (0, 963) lebih besar dari alpha yang
ditetapkan yaitu 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan antara kelas kontrol
dan kelas eksperimen adalah homogen.
4.3.1.5 Uji Kesamaan Dua Rata-rata
Uji kesamaan dua rata – rata bertujuan untuk melihat bahwa kelas
kontrol dan kelas eksperimen memiliki kemampuan hasil belajar yang sama
50
sebelum kedua kelas tersebut mendapat perlakuan. Berikut adalah hasil uji
kesamaan dua rata–rata.
Tabel 4.5
Hasil uji kesamaan dua rata-rata
Independent Samples Test
Levene'sTest forEquality
ofVariance
s t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.(2-
tailed)
MeanDifferen
ce
Std.Error
Difference
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Lower Upper
Nilai pretes Equalvariancesassumed
.002 .963 1.459 51 .151 3.25000 2.22720 -1.22128 7.72128
Equalvariancesnotassumed
1.465 50.872 .149 3.25000 2.21881 -1.20473 7.70473
Berdasarkan hasil uji t diatas dapat dilihat bahwa pada taraf
signifikansi 5% nilai sig (0.151 > 0,05) dan t-hitung (0.151) < t-tabel (2.01)
yang berarti bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
sebelum diberikan materi pembelajaran memiliki rata–rata hasil belajar yang
sama. Kesimpulannya Hoditerima, artinya rata-rata hasil belajar kelompok
eksperimen sama dengan hasil belajar kelompok kontrol.
51
4.4 Hasil Analisis Tahap Akhir/Postest
4.4.1 Tahap Deskripsi Data
Dalam penelitian ini dilakukan tes kedua dimana tes kedua ini setelah
diberi perlakuan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol
menggunakan model pembelajaran konvensional, dan kelas eksperimen
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement
division (STAD).
Tes kedua dilaksanakan pada kelas kontrol pada tanggal 6 Maret 2012
pukul 09.15 WIB, sedangkan pada kelas eksperimen pada tanggal 20 Maret
2012 pukul 07.00 WIB. Pada tes kedua dilaksanakan untuk mengetahui apakah
ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student teams-
achievement division (STAD) terhadap hasil belajar siswa kelas IV di SD Dukuh
02 Salatiga yang merupakan kelas eksperimen. Apabila hasil tes rata-rata
kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol yang menggunakan model
pembelajaran konvensional, maka penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe student teams-achievement division (STAD) lebih efektif.
4.4.1.1 Data Postes Kelas Kontrol
Distribusi frekuensi skor postes kelas kontrol adalah sebagai berikut :Tabel 4.6
Distribusi frekuensi skor postest kelas kontrol
No Skor Frekuensi Persentase (%)
1 56 1 3.62 63 1 3.63 66 6 21.44 69 7 255 72 6 21.46 75 6 21.47 78 1 3.6
Jumlah 28 100
52
Berdasarkan statistik deskriptif dengan bantuan program komputer
SPSS 16.0 for windows, hasil postes kelas kontrol didapat skor terendah 56,
skor tertinggi 78, dan skor rata-rata 69.93. Berdasarkan tabel 4.6 distribusi
frekuensi, dapat digambarkan pada grafik 4.3 dibawah ini. Nilai pretes siswa
kelas kontrol dapat dilihat dilampiran 4.
Grafik 4.3
Diagram batang distribusi skor postest kelas kontrol
53
4.4.1.2 Data Postest Kelas Eskperimen
Distribusi frekuensi skor postes kelas eksperimen adalah sebagai
berikut :
Berdasarkan statistik deskriptif dengan bantuan program computer
SPSS 16.0 for windows, hasil postest kelas eksperimen didapat skor terendah
69 skor tertinggi 91 dan skor rata-rata 79.44. Berdasarkan tabel 4.7 distribusi
frekuensi, dapat digambarkan pada grafik 4.4 dibawah ini. Nilai pretes siswa
kelas eksperimen dapat dilihat dilampiran 4:
No Skor Frekuensi Persentase (%)
1 69 1 42 72 2 83 75 4 164 78 7 285 81 4 166 84 4 167 88 2 88 91 1 4
Jumlah 25 100
Distribusi frekuensi skor postest kelas eksperimen
Tabel 4.7
54
Diagram batang distribusi skor postest kelas eksprimen
4.4.1.3 Uji Normalitas Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Uji normalitas antara kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki data
populasi berdistribusi normal. Terlihat kedua data mempunyai nilai signifikan
lebih dari nilai alpha yang ditetapkan yaitu 5% (0,05) dengan demikian kelas
kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal dapat dilihat pada tabel 4.8
berikut. Uji normalitas data postes kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat
dilihat dilampiran 5.
Grafik 4.4
55
Tabel 4. 8Hasil uji normalitas test kelas kontrol dan
kelas eksperimen dan kelas kontrolKelas Data Kolmogorov- Smirnov Keterangan
Eksperimen 0.073 Normal
Kontrol .198 Normal
4.4.1.4 Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas data ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelas
eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang sama atau tidak. Yang
dilakukan menggunakan program komputer SPSS 16.0 for mindows.
Tabel 4. 9Hasil homogenitas data kelas kontrol dan kelas eksperimen
test of homogeneity of variances
Nilai Postest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.567 1 51 .455
Berdasarkan output pada Test of Homogeneity of Variances, hasil
homogenitas dapat dilihat pada kolom sig. Yang menunjukan hasil kedua
kelompok data mempunyai nilai signifikan (0,455) lebih besar dari alpha yang
ditetapkan yaitu 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan antara kelas kontrol
dan kelas eksperimen adalah homogen.
56
4.4.2 Tahap Pengujian Hipotesis
Pada penelitian ini dilakukan juga uji hipotesis, uji hipotesis
menggunakan uji t test . Dengan melihat persamaan nilai rata-rata hasil
pembelajaran IPA pada pokok bahasan sumber daya alam antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol, maka dilakukan penelitian terhadap kedua kelas
tersebut. Masing-masing kelas diberi perlakuan yang berbeda, yaitu kelas
eksperimen diberi perlakuan dengan penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe student teams-achievement division (STAD), sedangkan kelas
kontrol dengan metode pembelajaran konvensional tetapi dengan materi
pembelajaran yang sama yaitu sumber daya alam. Setelah dilakukan
pembelajaran dengan materi yang sama tetapi dengan perlakuan yang
berbeda, evaluasi diberikan kepada kedua kelas tersebut dengan soal yang
sama. Hasil evaluasi tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 4. 10
Group StatisticsRata-rata hasil tes kelas kontrol dan kelas eksperimen
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Nilai
postest
Kontrol 28 69.9286 4.65816 .88031
Eksperimen 25 79.4400 5.34696 1.06939
57
Tabel 4. 11
Independent Samples Test
Levene'sTest forEquality
ofVariance
s t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.(2-
tailed)
MeanDifferenc
e
Std.Error
Difference
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Lower Upper
NilaiPostes
Equalvariancesassumed
.567 .455 -6.921 51 .000 -9.51143 1.37420 -12.27025 -6.75260
Equalvariancesnotassumed
-6.867 47.968 .000 -9.51143 1.38511 -12.29644 -6.72642
Berdasarkan Tabel 4.10 Group Statistics di atas hasil rata-rata
(mean) menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar
79,4400, sedangkan nilai rata-rata siswa kelas kontrol sebesar 69,9286. Hal
tersebutmenunjukkan bahwa kelas yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD ternyata memperoleh rata–rata hasil belajar
yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata–rata hasil belajar kelas kontrol
yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
Berdasarkan tabel 4.11 uji independent sample t tes, pada kolom
Levene’s Tes For Equality of Variances (tes kesamaan dua varian) terlihat
hasil uji f adalah 0,567 dengan nilai signifikansi (0.455>0,05) memberikan arti
58
bahwa kedua kelompok populasi yang diteliti memiliki variansi yang sama,
sehingga untuk analisis lebih lanjut digunakan baris Equal Variances Assumed
(kedua kelompok diasumsikan memiliki variansi yang sama).
Hasil uji hipotesis penelitian dapat dilihat pada kolom t hitung nilai t
sebesar -6.921 dengan taraf signifikansi 0,000. Mengacu pada dasar
pengambilan keputusan uji t (didalam bab 3) terlihat –t hitung (-6,921) < -t
tabel (-2,01) dan nilai signifikan (0,000 < 0,05) sehingga Ho ditolak dan H1
diterima. H1 diterima yang artinya terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar
siswa pada kelas yang diajar dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD dengan kelas yang diajar dengan metode konvensional. Selanjutnya
perbedaan hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat
dari selisih rata–rata antar 2 kelas tersebut adalah sebesar 9,511. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas
IV pada mata pelajaran IPA pokok bahasan Sumber Daya Alam.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data yang telah disajikan sebelumnya,
berikut ini akan diuraikan deskripsi dan interpretasi data hasil penelitian.
Deskripsi dan interpretasi data dianalisis berdasarkan pada penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division (STAD)
dalam pembelajaran dengan sub pokok bahasan sumber daya alam (IPA)
terhadap hasil belajar siswa. Hasil uji hipotesis penelitian menunjukkan bahwa
hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe student teams-achievement division (STAD) hasilnya lebih baik
dari pada kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional
dalam pembelajaran.
Hasil ini dapat menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe student teams-achievement division (STAD) berpengaruh
59
terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Dukuh 02 Salatiga (kelas
eksperimen). Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang telah
dilakukan Seno (2011), dan Praminah (2011) yang menjelaskan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif digunakan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dan melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran termasuk
pelajaran IPA. Temuan tersebut sesuai dengan pendapat Selvin (Taniredja,
Faridli, dkk, 2011: 64) model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam
pembelajaran merupakan paling baik dan sederhana untuk menciptakan
kegiatan pembelajaran yang efektif, karena dapat mendorong semangat siswa
untuk belajar dalam dan menemukan sendiri dan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
Hal ini juga dapat dilihat dari dokumentasi hasil belajar siswa di kelas.
Untuk kelas eksperimen yang dilaksanakan di SD Dukuh 02 Salatiga terlihat
bahwa selama proses kegiatan pembelajaran siswa yang berada didalam
kelompok kooperatif. Kelompok yang disusun sesuai model pemebelajaran
kooperatif tipe STAD dapat membuat siswa bekerja sama satu sama lain,
siswa yang lebih memahami materi memberikan penjelasan kepada temannya
yang belum memahami materi, siswa menjadi lebih aktif dan berkomunikasi
dengan teman yang lain. Sehingga tercipta suasana pembelajaran yang
menyenangkan dan siswa lebih termotivasi untuk mengikuti pelajaran. Hal
tersebut dapat dilihat juga dari hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan
memiliki rata–rata hasil belajar (35,00) dan setelah diberi perlakuan menjadi
(79,44). Terjadi peningkatan rata–rata hasil belajar siswa sebesar 44.44.
Kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional
dengan didominasi metode ceramah, dalam pembelajaran di kelas kontrol
siswa berperan sebagai objek. Sehingga siswa hanya menerima materi yang
disampaikan oleh guru, tidak mengalami langsung kegiatan pembelajaran yang
membuat pembelajaran kurang berkesan bagi siswa dan mudah dilupakan.
Siswa cenderung pasif dan enggan dalam mengikuti pembelajaran karena
60
proses pembelajaran di kelas monoton. Hal tersebut didukung dengan
perolehan hasil belajar siswa, dimana nilai rata–rata pretes siswa adalah 38.25
dan pada postes menjadi 69.93. Peningkatan rata–rata hasil belajar kelas
kontrol sebesar 31.68.
Berdasarkan temuan tersebut dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa
yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mengalami
peningkatan yang lebih signifikan dibandingkan dengan kelas kontrol yang
menggunakan metode konvensional. Perbedaan rata–rata nilai postes kelas
kontrol dan kelas eksperimen juga signifikan yaitu sebesar 9.511.
Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata–rata hasil belajar
kelas yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe
STAD dengan kelas yang diajar dengan menggunakan metode konvensional
pada pelajaran IPA pokok bahasan Sumber Daya Alam. Penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD ternyata lebih efektif dalam meningktakan
hasil belajar siswa pada pokok bahasan sumber daya alam.