bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1. gambaran...

15
36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sraten 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang merupakan salah satu SD imbas di Gugus Bangau. Jumlah murid yang ada di SD Negeri Sraten 02 mulai dari kelas I sampai kelas VI adalah sebanyak 146 siswa. Agama yang mereka anut adalah Islam. Jumlah tenaga pendidik di SD ini ada sebanyak 11 orang. 11 tenaga pendidik itu terdiri dari : 1 Kepala Sekolah, 6 orang guru kelas, 1 guru agama Islam, 2 (wiyata bhakti), dan 1 guru penjaskes (GTT). Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri Sraten 02 dengan jumlah siswa sebanyak 21 anak yang terdiri dari 11 (sebelas) siswa laki-laki dan 10 (sepuluh) siswa perempuan. Adapun alasan yang menjadikan pertimbangan penelitian memilih SD Negeri Sraten 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Jawa Tengah, karena dalam kegiatan pembelajaran di kelas IV khususnya mata pelajaran IPA, guru belum memiliki variasi dalam memberikan metode pembelajaran. Oleh karena itu peneliti memilih kelas IV SD Negeri Sraten 02 sebagai subyek penelitian untuk mengetahui efektivitas pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen pada pelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa di SD Negeri Sraten 02 Kec. Tuntang Kab. Semarang. 4.2 Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan 4.2.1. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui eksperimen Pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui eksperimen yang terdiri dari dua pertemuan dengan masing-masing pertemuan selama 70 menit (2 x 35 menit). Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 Maret 2012 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29 Maret 2012.

Upload: dinhdat

Post on 18-Apr-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/887/5/T1_292008139_BAB IV.pdfbhakti), dan 1 guru penjaskes (GTT). Penelitian ini dilakukan

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sraten 02 Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang yang merupakan salah satu SD imbas di Gugus

Bangau. Jumlah murid yang ada di SD Negeri Sraten 02 mulai dari kelas I sampai

kelas VI adalah sebanyak 146 siswa. Agama yang mereka anut adalah Islam.

Jumlah tenaga pendidik di SD ini ada sebanyak 11 orang. 11 tenaga pendidik itu

terdiri dari : 1 Kepala Sekolah, 6 orang guru kelas, 1 guru agama Islam, 2 (wiyata

bhakti), dan 1 guru penjaskes (GTT).

Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri Sraten 02 dengan jumlah

siswa sebanyak 21 anak yang terdiri dari 11 (sebelas) siswa laki-laki dan 10

(sepuluh) siswa perempuan. Adapun alasan yang menjadikan pertimbangan

penelitian memilih SD Negeri Sraten 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang Jawa Tengah, karena dalam kegiatan pembelajaran di kelas IV

khususnya mata pelajaran IPA, guru belum memiliki variasi dalam memberikan

metode pembelajaran. Oleh karena itu peneliti memilih kelas IV SD Negeri Sraten

02 sebagai subyek penelitian untuk mengetahui efektivitas pembelajaran

menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen pada

pelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa di SD Negeri Sraten 02 Kec. Tuntang

Kab. Semarang.

4.2 Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan

4.2.1. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran menggunakan pendekatan

keterampilan proses melalui eksperimen

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan

keterampilan proses melalui eksperimen yang terdiri dari dua pertemuan dengan

masing-masing pertemuan selama 70 menit (2 x 35 menit). Pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 Maret 2012 dan pertemuan kedua

dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29 Maret 2012.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/887/5/T1_292008139_BAB IV.pdfbhakti), dan 1 guru penjaskes (GTT). Penelitian ini dilakukan

37

4.2.1.1. Pertemuan Pertama

Kegiatan pembelajaran dimulai dari guru menyiapkan peralatan yang

dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), lembar kerja siswa, soal evaluasi, alat peraga, buku pelajaran, dan ruang

untuk proses belajar mengajar. Materi pembelajaran pada pertemuan pertama ini

adalah perubahan kenampakan pada bumi dengan langkah-langkah pembelajaran

sebagai berikut.

a. Kegiatan Awal

Guru memberikan apersepsi, memotivasi peserta didik, menyampaikan materi,

dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti

Tahap percobaan awal

Siswa mengamati, Guru mendemonstrasikan pasang dan surut air laut. Dengan

2 nampan yang masing-masing diisi pasir setengah nampan dan diberi air.

Tahap pengamatan

Siswa secara berkelompok melakukan percobaan mengenai terjadinya erosi

yang disebabkan oleh air. Siswa mengamati 3 bak persegi yang posisinya di

letakkan miring. 1 bak persegi berisi tanah, 1 bak berisi tanah yang ditanami

beberapa rumput dan bak yang satunya lagi ditanami rumput yang banyak.

Tahap hipotesis awal

Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk merumuskan hipotesis sementara

berdasarkan hasil pengamatan mengenai 3 bak persegi tadi untuk mengetahui

terjadinya erosi yang disebabkan oleh air.

Tahap verifikasi

Setelah semua kelompok membuat hipotesis awal siswa akan menguji hipotesis

tersebut benar atau tidaknya dengan membuktikan percobaan terjadinya erosi

oleh air. Setelah itu siswa membuat kesimpulan dari hasil percobaan dan

melaporkan hasilnya.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/887/5/T1_292008139_BAB IV.pdfbhakti), dan 1 guru penjaskes (GTT). Penelitian ini dilakukan

38

Tahap aplikasi konsep

Setelah siswa membuat kesimpulan dari hasil percobaan maka siswa

diharapkan hasilnya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari misalnya

senang menanam pohon daripada menebangi pohon.

Tahap evaluasi

Siswa mengerjakan soal evaluasi yang disediakan oleh guru.

c. Kegiatan penutup

Siswa dan guru mengkaji ulang kegiatan yang telah dilaksanakan serta

merumuskan hasil atau kesimpulan.

4.2.1.2. Pertemuan Kedua

Kegiatan pembelajaran dimulai dari guru menyiapkan peralatan yang

dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), lembar kerja siswa, soal evaluasi, alat peraga, buku pelajaran, dan ruang

untuk proses belajar mengajar. Materi pembelajaran pada pertemuan kedua ini

adalah perubahan kenampakan benda langit dengan langkah-langkah

pembelajaran sebagai berikut.

a. Kegiatan Awal

Guru memberikan apersepsi, memotivasi peserta didik, menyampaikan materi,

dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti

Tahap percobaan awal

Siswa mengamati benda langit yang terlihat pada siang hari dengan keluar

kelas, nah setelah siswa mengamati benda langit yang terlihat pada siang hari.

Guru menyuruh siswa menunjukkan benda langit tersebut serta menunjukkan

posisinya.

Tahap pengamatan

Siswa secara berkelompok melakukan percobaan mengamati bentuk-bentuk

kenampakan bulan. Dengan menggunakan bola voli dan senter.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/887/5/T1_292008139_BAB IV.pdfbhakti), dan 1 guru penjaskes (GTT). Penelitian ini dilakukan

39

Tahap hipotesis awal

Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk merumuskan hipotesis sementara

berdasarkan hasil pengamatan yang menggambarkan bentuk-bentuk

kenampakan bulan.

Tahap verifikasi

Setelah semua kelompok membuat hipotesis awal siswa akan menguji hipotesis

tersebut benar atau tidaknya dengan membuktikan percobaan bentuk-bentuk

kenampakan bulan serta membaca langkah-langkah kerja. Setelah itu siswa

membuat kesimpulan dari hasil percobaan dan melaporkan hasilnya.

Tahap aplikasi konsep

Setelah siswa membuat kesimpulan dari hasil percobaan maka siswa

diharapkan hasilnya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari misalnya

dapat memprediksi bahwa bentuk kenampakan bulan berbeda-beda sesuai

tanggal hijiriah. Bentuk bulan itu tetap tidak berubah-ubah hanya saja

kenampakan bentuk bulan yang berubah.

Tahap evaluasi

Siswa mengerjakan soal evaluasi yang disediakan oleh guru.

c. Penutup

Siswa dan guru mengkaji ulang kegiatan yang telah dilaksanakan serta

merumuskan hasil atau kesimpulan yang telah diperolehnya.

4.3 Analisis Data

4.3.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar yang

berasal dari kedua kelas sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas

bertujuan untuk menentukan teknik analisis data yang tepat.

4.3.1.1 Hasil Uji Normalitas Pretes

Uji normalitas dilakukan sebelum melakukan uji t-tes. Dengan uji

normalitas dapat dilihat data dalam penelitian normal atau tidak. Syarat data yang

digunakan dalam penelitian harus normal. Uji normalitas dengan menggunakan

bantuan SPSS 16,0. Berikut disajikan tabel hasil uji normalitas pada hasil pretest

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/887/5/T1_292008139_BAB IV.pdfbhakti), dan 1 guru penjaskes (GTT). Penelitian ini dilakukan

40

yang dilakukan kelompok eksperimen sebelum diberi perlakuan dalam bentuk

apapun.

Tabel. 4.1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Hasil Pretest

Kelompok Eksperimen uji_normalitas_pretes

N 21

Normal Parametersa Mean 55.69

Std. Deviation 10.705

Most Extreme Differences

Absolute .133 Positive .105 Negative -.133

Kolmogorov-Smirnov Z .609 Asymp. Sig. (2-tailed) .852

a. Test distribution is Normal.

Dari Tabel 4.1 di atas tampak bahwa hasil uji Kolmogrov-Smirnov Z untuk

nilai pretest normal yaitu sebesar 0,609 dengan probabilitas signifikasi 0,852. Hal

ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel pada nilai

pretest pada kelompok eksperimen adalah normal.

4.3.1.2 Hasil Uji Normalitas Posttest

Berikut ini hasil uji normalitas nilai postest pada kelompok eksperimen

sesudah diberi treatment atau perlakuan khusus.

Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Hasil Posttest

Kelompok Eksperimen uji_normalitas_postes

N 21

Normal Parametersa Mean 82.82

Std. Deviation 6.940

Most Extreme Differences

Absolute .178 Positive .178 Negative -.155

Kolmogorov-Smirnov Z .818 Asymp. Sig. (2-tailed) .515

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/887/5/T1_292008139_BAB IV.pdfbhakti), dan 1 guru penjaskes (GTT). Penelitian ini dilakukan

41

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Hasil Posttest Kelompok Eksperimen

uji_normalitas_postes N 21

Normal Parametersa Mean 82.82

Std. Deviation 6.940

Most Extreme Differences

Absolute .178 Positive .178 Negative -.155

Kolmogorov-Smirnov Z .818 Asymp. Sig. (2-tailed) .515

a. Test distribution is Normal.

Dari Tabel 4.2 di atas tampak bahwa hasil uji Kolmogrov-Smirnov Z untuk

nilai postest normal yaitu sebesar 0,818 dengan probabilitas signifikasi 0,515. Hal

ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel pada nilai

postes pada kelompok eksperimen adalah normal.

4.3.2 Hasil Uji Beda (T-Test)

Uji beda atau t-test untuk menguji signifikansi perbedaan mean rata-rata

permbelajaran sesudah menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui

metode eksperimen dan sebelum menggunakan pendekatan keterampilan proses

melalui metode eksperimen. Perhitungan hasil uji beda menggunakan Paired

Samples Test. Di bawah ini disajikan tabel hasil uji beda (t-test) nilai pretest dan

posttest.

4.3.2.1. Hasil Analisis Deskriptif Pretest

Pretest untuk mengukur variabel terikat (hasil belajar) sebelum diberi

perlakuan. Jumlah soal pretest sebanyak 23 butir soal pilihan ganda yang diambil

dari soal yang valid setelah dilakukan analisis validitas intrumen tes. Pretest

berfungsi untuk mengukur variabel terikat (hasil belajar IPA). Berikut tabel

rangkuman distribusi frekuensi skor pretest.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/887/5/T1_292008139_BAB IV.pdfbhakti), dan 1 guru penjaskes (GTT). Penelitian ini dilakukan

42

Tabel 4.3 Rangkuman Distribusi Frekuensi Skor Pretest

No Interval Frekuensi Persentasi (%) 1 21 - 30 1 5 2 31 – 40 1 5 3 41 – 50 3 14 4 51 – 60 7 33 5 61 – 70 7 33 6 71 – 80 2 10 7 81 - 90 0 0 8 91 – 100 0 0

Tabel 4.3 menunjukan bahwa siswa yang mendapatkan nilai 21 sampai

dengan 30 terdiri dari 1 siswa dengan persentase 5 %. Siswa yang mendapat nilai

31 sampai dengan 40 terdiri dari 1 siswa dengan persentase 5 %. Siswa yang

mendapat nilai 41 sampai dengan 50 terdiri dari 3 orang dengan persentase 14 %.

Siswa yang mendapat nilai 51 sampai dengan 60 terdiri 7 siswa dengan persentase

33 %. Siswa yang mendapat nilai 61 sampai dengan 70 terdiri dari 7 siswa dengan

persentase 33 %. Siswa yang mendapat nilai 71 sampai dengan 80 terdiri dari 2

siswa dengan persentase 10 %. Siswa yang mendapat nilai 81 sampai dengan 90

terdiri dari 0 siswa dengan persentase 0 %. Siswa yang mendapat nilai 91 sampai

dengan 100 terdiri dari 0 siswa dengan persentase 0 %. Berdasarkan tabel

distribusi frekuensi dapat dibuat hitogram seperti pada gambar berikut :

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/887/5/T1_292008139_BAB IV.pdfbhakti), dan 1 guru penjaskes (GTT). Penelitian ini dilakukan

43

Gambar 4.1

Distribusi Frekuensi Skor Pretest

Distribusi frekuensi selanjutnya dilakukan analisis deskriptif. Di bawah

ini merangkum data empirik sebelum diberikan perlakuan pembelajaran

menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen pada

pelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada kompetensi

dasar mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi dan benda langit yang telah

diklasifikasikan pada tabel 4.4 Descriptive Statistics di bawah ini dengan ukuran

tendensi sentral (Mean), pengukuran penyimpangan (Range, Standard Deviation,

dan Varience), minimum, maksimum.

Tabel. 4.4 Statistik Deskriptif Pretest

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

Skor_Pretest 21 44.00 30.00 74.00 55.6667 10.79969 116.633Valid N (listwise) 21

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/887/5/T1_292008139_BAB IV.pdfbhakti), dan 1 guru penjaskes (GTT). Penelitian ini dilakukan

44

Tabel 4.4 menunjukkan jumlah data (N) sebanyak 21 mempunyai

rentangan (Range) sebesar 44 berfungsi untuk mencari panjang kelas dalam

distribusi frekuensi. Selanjutnya, skor maksimal 74 sedangkan skor minimal

sebesar 30 dengan rata-rata hitung (Mean) 55,67. Kemudian, standar deviasi (Std.

Deviation) sebesar 10,800 yang berfungsi untuk menunjukan tingkat (derajat)

variasi kelompok atau ukuran standar penyimpangan dari reratanya. Terakhir

memiliki nilai varians (Variance) sebesar 116,63 yang berfungsi untuk

mengetahui tingkat penyebaran atau variasi data.

4.3.2.2 Hasil Analisis Deskriptif Posttest

Penelitian ini juga terdapat posttest pada subyek penelitian. Posttest untuk

mengukur variabel terikat (hasil belajar) sesudah diberi perlakuan. Posttest

dilakukan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran menggunakan pendekatan

keterampilan proses melalui metode eksperimen, jika ada perbedaan pretest dan

posttest dengan menggunakan pembelajaran pendekatan keterampilan proses

melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar IPA, maka disimpulkan ada

perbedaan pembelajaran yang sudah menggunakan pendekatan keterampilan

proses melalui metode eksperimen dengan yang belum memperoleh perlakuan.

Jumlah soal posttest sebanyak 23 butir soal pilihan ganda yang diambil dari soal

pretest tetapi dilakukan pengacakan soal. Distribusi frekuensi Nilai posttest

kelompok eksperimen adalah sebagai berikut.

Tabel 4.5 Rangkuman Distribusi Frekuensi Skor Posttest

No Interval Frekuensi Persentasi (%) 1 21 - 30 0 0 2 31 – 40 0 0 3 41 – 50 0 0 4 51 – 60 0 0 5 61 – 70 0 0 6 71 – 80 7 33 7 81 - 90 10 48 8 91 – 100 4 19

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/887/5/T1_292008139_BAB IV.pdfbhakti), dan 1 guru penjaskes (GTT). Penelitian ini dilakukan

45

Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa siswa yang mendapatkan nilai 21 sampai

dengan 30 terdiri dari 0 siswa dengan persentase 0 %. Siswa yang mendapat nilai

31 sampai dengan 40 terdiri dari 0 siswa dengan persentase 0 %. Siswa yang

mendapat nilai 41 sampai dengan 50 terdiri dari 0 orang dengan persentase 0 %.

Siswa yang mendapat nilai 51 sampai dengan 60 terdiri 0 siswa dengan persentase

0 %. Siswa yang mendapat nilai 61 sampai dengan 70 terdiri dari 0 siswa dengan

persentase 0%. Siswa yang mendapat nilai 71 sampai dengan 80 terdiri dari 7

siswa dengan persentase 33 %. Siswa yang mendapat nilai 81 sampai dengan 90

terdiri dari 10 siswa dengan persentase 48 %. Siswa yang mendapat nilai 91

sampai dengan 100 terdiri dari 4 siswa dengan persentase 19 %. Berdasarkan

tabel distribusi frekuensi dapat dibuat diagram batang seperti pada gambar berikut

:

Gambar 4.2

Distribusi Frekuensi Skor Posttest

Distribusi frekuensi selanjutnya dilakukan analisis deskriptif. Di bawah ini

merangkum data empirik sesudah diberikan perlakuan pembelajaran

menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen untuk

meningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA kelas IV pada kompetensi

dasar mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi dan benda langit yang telah

diklasifikasikan pada tabel 4.6 Descriptive Statistics di bawah ini dengan ukuran

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/887/5/T1_292008139_BAB IV.pdfbhakti), dan 1 guru penjaskes (GTT). Penelitian ini dilakukan

46

tendensi sentral (Mean), pengukuran penyimpangan (Range, Standard Deviation,

dan Variance), minimum, maksimum.

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Posttest

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

Skor_Posttest 21 22.00 74.00 96.00 82.9524 6.96043 48.448 Valid N (listwise) 21

Tabel 4.7 menunjukkan jumlah data (N) sebanyak 21 mempunyai

rentangan (Range) sebesar 22 berfungsi untuk mencari panjang kelas dalam

distribusi frekuensi. Selanjutnya, skor maksimal 96 sedangkan skor minimal

sebesar 74 dengan rata-rata hitung (Mean) 82,95. Kemudian, standar deviasi (Std.

Deviation) sebesar 6,960 yang berfungsi untuk menunjukan tingkat (derajat)

variasi kelompok atau ukuran standar penyimpangan dari reratanya. Terakhir

memiliki nilai varians (Variance) sebesar 48,448 yang berfungsi untuk

mengetahui tingkat penyebaran atau variasi data.

4.4 Hasil Uji Hipotesis

Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan pada nilai pretest dan posttest dari

subyek penelitian. Berikut adalah hasil analisis data menggunakan SPSS For

Windows Version 16.0. Uji t untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa

sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses

melalui metode eksperimen pada pelajaran IPA.

Tabel 4.7 Hasil Perbedaan Nilai pretest dan Posttest

Paired Samples Statistics

Mean N Std.

Deviation Std. Error

Mean Pair 1 skor_pretes 55.6667 21 10.79969 2.35669

skor_postes 82.9524 21 6.96043 1.51889

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/887/5/T1_292008139_BAB IV.pdfbhakti), dan 1 guru penjaskes (GTT). Penelitian ini dilakukan

47

Berdasarkan tabel 4.10 jumlah subyek (N) sebanyak 21 siswa. Nilai rata-

rata hitung (mean) untuk pretest adalah 55.67, sedangkan untuk posttest adalah

82.95 Simpangan baku (Std. Deviation) pada pretest sebesar 10.800 , sedangkan

posttest sebesar 6.960.

Tabel 4.8 Hasil Uji-t Perbedaan Rata-Rata Pretest dan Posttest

Paired Samples Statistics Kelas IV t Sig. (2-tailed) Mean Difference

Pretest 15.274 .000 2.72857E1

Posttest (sumber:berdasarkaan data yang telah diolah)

Kaidah keputusan:

1. µ1 > µ2 , nilai rata-rata pembelajaran sesudah menggunakan pendekatan

keterampilan proses melalui metode eksperimen > nilai rata-rata

pembelajaran sebelum menggunakan pendekatan keterampilan proses

melalui metode eksperimen

2. Ho : μ1 = μ2 (tidak ada perbedaan nilai rata-rata pembelajaran

sesudah menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode

eksperimen dengan nilai rata-rata pembelajaran sebelum menggunakan

pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen)

Ha : μ1 ≠ μ2 (ada perbedaan nilai rata-rata pembelajaran sesudah

menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode

eksperimen dengan nilai rata-rata pembelajaran sebelum menggunakan

pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen)

Hasil t-hitung yang telah dilakukan diperoleh dengan menggunakan paired

samples test. Berdasarkan hasil analisis SPSS t hitung = 15.274. Dengan taraf

signifikansi: α= 0,05. Maka nilai t tabel menggunakan tabel t dengan rumus: df =

N-1= 21-1=20 sehingga nilai t tabel= 2,086. Ternyata hasil dari t hitung > t tabel atau

15.274 > 2,086, berarti dapat diambil keputusan bahwa nilai rata-rata

pembelajaran sesudah menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui

metode eksperimen lebih besar dari nilai rata-rata pembelajaran sebelum

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/887/5/T1_292008139_BAB IV.pdfbhakti), dan 1 guru penjaskes (GTT). Penelitian ini dilakukan

48

menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen.

Artinya pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui

metode eksperimen efektif meningkatkan hasil belajar kognitif bagi siswa kelas

IV SD.

Hal ini diperkuat dengan informasi yang memaparkan nilai rata-rata

sebelum menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode

eksperimen dan nilai rata-rata pembelajaran sesudah menggunakan pendekatan

keterampilan proses melalui metode eksperimen. Rata-rata sebelum menggunakan

pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen yaitu sebesar 55,67

dan rata-rata sesudah menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui

metode eksperimen 82,8 berarti rata-rata nilai siswa sesudah menggunakan

pendekatan keterampilan proses dengan metode eksperimen dengan siswa

sebelum menggunakan pendekatan keterampilan proses dengan metode

eksperimen berbeda. Nilai posttest peserta didik yang menggunakan pendekatan

keterampilan proses dengan metode eksperimen lebih tinggi daripada nilai

sebelum menggunakan pendekatan keterampilan proses dengan metode

eksperimen. Dalam hal ini diartikan ada perbedaan hasil belajar antara sesudah

menggunakan pendekatan keterampilan proses dengan metode eksperimen dengan

siswa sebelum menggunakan pendekatan keterampilan proses dengan metode

eksperimen. Jadi pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses

melalui metode eksperimen pada pelajaran IPA efektif untuk meningkatakan hasil

belajar siswa kelas IV di SD Negeri Sraten 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Pembelajaran yang dilakukan pada kelompok ekperimen yaitu kelas IV

SD Negeri Sraten 02 menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui

metode eksperimen dalam pembelajaran dapat memberikan pengaruh positif

terhadap perilaku siswa, aktivitas yang dimaksud antara lain adalah.

Seluruh siswa Kelas IV SD Negeri Sraten 02 aktif dalam mengikuti

pembelajaran sehingga siswa terlibat langsung dalam pembelajaran karena dalam

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/887/5/T1_292008139_BAB IV.pdfbhakti), dan 1 guru penjaskes (GTT). Penelitian ini dilakukan

49

pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode

eksperimen secara berkelompok keaktifan siswa di tonjolkan pada saat kegiatan

belajar mengajar berlangsung antara lain:

a. Mengamati dalam kegiatan ini siswa dapat melihat dengan jelas dan teliti dapat

mengumpulkan informasi yang diperlukan saat mengamati suatu obyek. Dalam

pengamatan siswa aktif menemukan fakta dengan obyek yang mereka amati.

b. Mengkomunikasikan apa yang siswa amati serta berdiskusi bertanya jawab

dengan siswa satu kelompok. Disini siswa dapat terampil dalam

menyampaikan hasil pengamatan.

c. Menyusun hipotesis awal atau memprediksi hasil percobaan yang akan

dilakukan. Disini siswa dituntut untuk bekerja sama dalam hal menyusun

hipotesis.

d. Membuktikan hipotesis benar atau tidak dengan melakukan percobaan

langsung. Siswa terlibat langsung dan dapat menemukan jawaban atas hipotesis

yang mereka susun.

e. Menyimpulkan dari hasil percobaan untuk pembuktian siswa dapat menarik

kesimpulan dengan fakta yang mereka lihat. Disini siswa dapat terampil dalam

menyimpulkan sendiri dari obyek yang diteliti.

Siswa dapat berinteraksi dengan peserta didik lain dalam proses diskusi.

mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompoknya. Pembelajaran yang

dilakukan juga mengajari siswa menjadi pendengar yang baik, berdiskusi dan

menghargai pendapat teman lain. Hal ini dapat berdampak positif terhadap hasil

belajar siswa, sebab dalam diskusi siswa yang lemah mendapat bantuan dari

teman sekelompoknya yang lebih pandai untuk memecahkan suatu masalah yang

dihadapinya. Melalui teman sendiri, siswa akan merasa nyaman, tidak ada rasa

malu sehingga diharapkan siswa yang lemah tidak segan-segan untuk menanyakan

kesulitan yang dihadapinya. Keberhasilan yang tercapai juga tercipta karena

adanya hubungan antar personil yang saling mendukung, saling membantu, saling

menghargai dan peduli antara siswa yang satu dengan siswa lain dalam

kelompoknya. Secara umum terjadinya hasil belajar dan pencapaian tingkat

berpikir siswa dimungkinkan karena dalam pembelajaran dikembangkan

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/887/5/T1_292008139_BAB IV.pdfbhakti), dan 1 guru penjaskes (GTT). Penelitian ini dilakukan

50

keterampilan siswa dalam bekerja sama, berinteraksi dari latar belakang, cara

berpikir yang berbeda untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dikerjakan

secara bersama sehingga dapat membangun motivasi belajar pada siswa dan pada

akhirnya berpengaruh pada hasil belajar yang diperoleh.

Hasil temuan pada saat pembelajaran di kelas IV mengindikasikan bahwa

pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode

eksperimen yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran IPA pokok

bahasan kenampakan bumi dan benda langit berpengaruh positif terhadap

pembelajaran yaitu pembelajaran lebih menarik, siswa lebih aktif , kerjasama

yang baik akan tercipta, dan akan melatih tanggung jawab siswa dalam

pembelajaran. Dapat menunjukkan bahwa belajar lebih mudah jika dilakukan

sendiri, guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing sehingga hasil

belajar siswa dapat tercapai secara maksimal.