bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1. gambaran...
TRANSCRIPT
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sraten 02 Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang yang merupakan salah satu SD imbas di Gugus
Bangau. Jumlah murid yang ada di SD Negeri Sraten 02 mulai dari kelas I sampai
kelas VI adalah sebanyak 146 siswa. Agama yang mereka anut adalah Islam.
Jumlah tenaga pendidik di SD ini ada sebanyak 11 orang. 11 tenaga pendidik itu
terdiri dari : 1 Kepala Sekolah, 6 orang guru kelas, 1 guru agama Islam, 2 (wiyata
bhakti), dan 1 guru penjaskes (GTT).
Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri Sraten 02 dengan jumlah
siswa sebanyak 21 anak yang terdiri dari 11 (sebelas) siswa laki-laki dan 10
(sepuluh) siswa perempuan. Adapun alasan yang menjadikan pertimbangan
penelitian memilih SD Negeri Sraten 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang Jawa Tengah, karena dalam kegiatan pembelajaran di kelas IV
khususnya mata pelajaran IPA, guru belum memiliki variasi dalam memberikan
metode pembelajaran. Oleh karena itu peneliti memilih kelas IV SD Negeri Sraten
02 sebagai subyek penelitian untuk mengetahui efektivitas pembelajaran
menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen pada
pelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa di SD Negeri Sraten 02 Kec. Tuntang
Kab. Semarang.
4.2 Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan
4.2.1. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran menggunakan pendekatan
keterampilan proses melalui eksperimen
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan
keterampilan proses melalui eksperimen yang terdiri dari dua pertemuan dengan
masing-masing pertemuan selama 70 menit (2 x 35 menit). Pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 Maret 2012 dan pertemuan kedua
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29 Maret 2012.
37
4.2.1.1. Pertemuan Pertama
Kegiatan pembelajaran dimulai dari guru menyiapkan peralatan yang
dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), lembar kerja siswa, soal evaluasi, alat peraga, buku pelajaran, dan ruang
untuk proses belajar mengajar. Materi pembelajaran pada pertemuan pertama ini
adalah perubahan kenampakan pada bumi dengan langkah-langkah pembelajaran
sebagai berikut.
a. Kegiatan Awal
Guru memberikan apersepsi, memotivasi peserta didik, menyampaikan materi,
dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b. Kegiatan Inti
Tahap percobaan awal
Siswa mengamati, Guru mendemonstrasikan pasang dan surut air laut. Dengan
2 nampan yang masing-masing diisi pasir setengah nampan dan diberi air.
Tahap pengamatan
Siswa secara berkelompok melakukan percobaan mengenai terjadinya erosi
yang disebabkan oleh air. Siswa mengamati 3 bak persegi yang posisinya di
letakkan miring. 1 bak persegi berisi tanah, 1 bak berisi tanah yang ditanami
beberapa rumput dan bak yang satunya lagi ditanami rumput yang banyak.
Tahap hipotesis awal
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk merumuskan hipotesis sementara
berdasarkan hasil pengamatan mengenai 3 bak persegi tadi untuk mengetahui
terjadinya erosi yang disebabkan oleh air.
Tahap verifikasi
Setelah semua kelompok membuat hipotesis awal siswa akan menguji hipotesis
tersebut benar atau tidaknya dengan membuktikan percobaan terjadinya erosi
oleh air. Setelah itu siswa membuat kesimpulan dari hasil percobaan dan
melaporkan hasilnya.
38
Tahap aplikasi konsep
Setelah siswa membuat kesimpulan dari hasil percobaan maka siswa
diharapkan hasilnya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari misalnya
senang menanam pohon daripada menebangi pohon.
Tahap evaluasi
Siswa mengerjakan soal evaluasi yang disediakan oleh guru.
c. Kegiatan penutup
Siswa dan guru mengkaji ulang kegiatan yang telah dilaksanakan serta
merumuskan hasil atau kesimpulan.
4.2.1.2. Pertemuan Kedua
Kegiatan pembelajaran dimulai dari guru menyiapkan peralatan yang
dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), lembar kerja siswa, soal evaluasi, alat peraga, buku pelajaran, dan ruang
untuk proses belajar mengajar. Materi pembelajaran pada pertemuan kedua ini
adalah perubahan kenampakan benda langit dengan langkah-langkah
pembelajaran sebagai berikut.
a. Kegiatan Awal
Guru memberikan apersepsi, memotivasi peserta didik, menyampaikan materi,
dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b. Kegiatan Inti
Tahap percobaan awal
Siswa mengamati benda langit yang terlihat pada siang hari dengan keluar
kelas, nah setelah siswa mengamati benda langit yang terlihat pada siang hari.
Guru menyuruh siswa menunjukkan benda langit tersebut serta menunjukkan
posisinya.
Tahap pengamatan
Siswa secara berkelompok melakukan percobaan mengamati bentuk-bentuk
kenampakan bulan. Dengan menggunakan bola voli dan senter.
39
Tahap hipotesis awal
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk merumuskan hipotesis sementara
berdasarkan hasil pengamatan yang menggambarkan bentuk-bentuk
kenampakan bulan.
Tahap verifikasi
Setelah semua kelompok membuat hipotesis awal siswa akan menguji hipotesis
tersebut benar atau tidaknya dengan membuktikan percobaan bentuk-bentuk
kenampakan bulan serta membaca langkah-langkah kerja. Setelah itu siswa
membuat kesimpulan dari hasil percobaan dan melaporkan hasilnya.
Tahap aplikasi konsep
Setelah siswa membuat kesimpulan dari hasil percobaan maka siswa
diharapkan hasilnya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari misalnya
dapat memprediksi bahwa bentuk kenampakan bulan berbeda-beda sesuai
tanggal hijiriah. Bentuk bulan itu tetap tidak berubah-ubah hanya saja
kenampakan bentuk bulan yang berubah.
Tahap evaluasi
Siswa mengerjakan soal evaluasi yang disediakan oleh guru.
c. Penutup
Siswa dan guru mengkaji ulang kegiatan yang telah dilaksanakan serta
merumuskan hasil atau kesimpulan yang telah diperolehnya.
4.3 Analisis Data
4.3.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar yang
berasal dari kedua kelas sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas
bertujuan untuk menentukan teknik analisis data yang tepat.
4.3.1.1 Hasil Uji Normalitas Pretes
Uji normalitas dilakukan sebelum melakukan uji t-tes. Dengan uji
normalitas dapat dilihat data dalam penelitian normal atau tidak. Syarat data yang
digunakan dalam penelitian harus normal. Uji normalitas dengan menggunakan
bantuan SPSS 16,0. Berikut disajikan tabel hasil uji normalitas pada hasil pretest
40
yang dilakukan kelompok eksperimen sebelum diberi perlakuan dalam bentuk
apapun.
Tabel. 4.1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Hasil Pretest
Kelompok Eksperimen uji_normalitas_pretes
N 21
Normal Parametersa Mean 55.69
Std. Deviation 10.705
Most Extreme Differences
Absolute .133 Positive .105 Negative -.133
Kolmogorov-Smirnov Z .609 Asymp. Sig. (2-tailed) .852
a. Test distribution is Normal.
Dari Tabel 4.1 di atas tampak bahwa hasil uji Kolmogrov-Smirnov Z untuk
nilai pretest normal yaitu sebesar 0,609 dengan probabilitas signifikasi 0,852. Hal
ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel pada nilai
pretest pada kelompok eksperimen adalah normal.
4.3.1.2 Hasil Uji Normalitas Posttest
Berikut ini hasil uji normalitas nilai postest pada kelompok eksperimen
sesudah diberi treatment atau perlakuan khusus.
Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Hasil Posttest
Kelompok Eksperimen uji_normalitas_postes
N 21
Normal Parametersa Mean 82.82
Std. Deviation 6.940
Most Extreme Differences
Absolute .178 Positive .178 Negative -.155
Kolmogorov-Smirnov Z .818 Asymp. Sig. (2-tailed) .515
41
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Hasil Posttest Kelompok Eksperimen
uji_normalitas_postes N 21
Normal Parametersa Mean 82.82
Std. Deviation 6.940
Most Extreme Differences
Absolute .178 Positive .178 Negative -.155
Kolmogorov-Smirnov Z .818 Asymp. Sig. (2-tailed) .515
a. Test distribution is Normal.
Dari Tabel 4.2 di atas tampak bahwa hasil uji Kolmogrov-Smirnov Z untuk
nilai postest normal yaitu sebesar 0,818 dengan probabilitas signifikasi 0,515. Hal
ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel pada nilai
postes pada kelompok eksperimen adalah normal.
4.3.2 Hasil Uji Beda (T-Test)
Uji beda atau t-test untuk menguji signifikansi perbedaan mean rata-rata
permbelajaran sesudah menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui
metode eksperimen dan sebelum menggunakan pendekatan keterampilan proses
melalui metode eksperimen. Perhitungan hasil uji beda menggunakan Paired
Samples Test. Di bawah ini disajikan tabel hasil uji beda (t-test) nilai pretest dan
posttest.
4.3.2.1. Hasil Analisis Deskriptif Pretest
Pretest untuk mengukur variabel terikat (hasil belajar) sebelum diberi
perlakuan. Jumlah soal pretest sebanyak 23 butir soal pilihan ganda yang diambil
dari soal yang valid setelah dilakukan analisis validitas intrumen tes. Pretest
berfungsi untuk mengukur variabel terikat (hasil belajar IPA). Berikut tabel
rangkuman distribusi frekuensi skor pretest.
42
Tabel 4.3 Rangkuman Distribusi Frekuensi Skor Pretest
No Interval Frekuensi Persentasi (%) 1 21 - 30 1 5 2 31 – 40 1 5 3 41 – 50 3 14 4 51 – 60 7 33 5 61 – 70 7 33 6 71 – 80 2 10 7 81 - 90 0 0 8 91 – 100 0 0
Tabel 4.3 menunjukan bahwa siswa yang mendapatkan nilai 21 sampai
dengan 30 terdiri dari 1 siswa dengan persentase 5 %. Siswa yang mendapat nilai
31 sampai dengan 40 terdiri dari 1 siswa dengan persentase 5 %. Siswa yang
mendapat nilai 41 sampai dengan 50 terdiri dari 3 orang dengan persentase 14 %.
Siswa yang mendapat nilai 51 sampai dengan 60 terdiri 7 siswa dengan persentase
33 %. Siswa yang mendapat nilai 61 sampai dengan 70 terdiri dari 7 siswa dengan
persentase 33 %. Siswa yang mendapat nilai 71 sampai dengan 80 terdiri dari 2
siswa dengan persentase 10 %. Siswa yang mendapat nilai 81 sampai dengan 90
terdiri dari 0 siswa dengan persentase 0 %. Siswa yang mendapat nilai 91 sampai
dengan 100 terdiri dari 0 siswa dengan persentase 0 %. Berdasarkan tabel
distribusi frekuensi dapat dibuat hitogram seperti pada gambar berikut :
43
Gambar 4.1
Distribusi Frekuensi Skor Pretest
Distribusi frekuensi selanjutnya dilakukan analisis deskriptif. Di bawah
ini merangkum data empirik sebelum diberikan perlakuan pembelajaran
menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen pada
pelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada kompetensi
dasar mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi dan benda langit yang telah
diklasifikasikan pada tabel 4.4 Descriptive Statistics di bawah ini dengan ukuran
tendensi sentral (Mean), pengukuran penyimpangan (Range, Standard Deviation,
dan Varience), minimum, maksimum.
Tabel. 4.4 Statistik Deskriptif Pretest
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance
Skor_Pretest 21 44.00 30.00 74.00 55.6667 10.79969 116.633Valid N (listwise) 21
44
Tabel 4.4 menunjukkan jumlah data (N) sebanyak 21 mempunyai
rentangan (Range) sebesar 44 berfungsi untuk mencari panjang kelas dalam
distribusi frekuensi. Selanjutnya, skor maksimal 74 sedangkan skor minimal
sebesar 30 dengan rata-rata hitung (Mean) 55,67. Kemudian, standar deviasi (Std.
Deviation) sebesar 10,800 yang berfungsi untuk menunjukan tingkat (derajat)
variasi kelompok atau ukuran standar penyimpangan dari reratanya. Terakhir
memiliki nilai varians (Variance) sebesar 116,63 yang berfungsi untuk
mengetahui tingkat penyebaran atau variasi data.
4.3.2.2 Hasil Analisis Deskriptif Posttest
Penelitian ini juga terdapat posttest pada subyek penelitian. Posttest untuk
mengukur variabel terikat (hasil belajar) sesudah diberi perlakuan. Posttest
dilakukan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran menggunakan pendekatan
keterampilan proses melalui metode eksperimen, jika ada perbedaan pretest dan
posttest dengan menggunakan pembelajaran pendekatan keterampilan proses
melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar IPA, maka disimpulkan ada
perbedaan pembelajaran yang sudah menggunakan pendekatan keterampilan
proses melalui metode eksperimen dengan yang belum memperoleh perlakuan.
Jumlah soal posttest sebanyak 23 butir soal pilihan ganda yang diambil dari soal
pretest tetapi dilakukan pengacakan soal. Distribusi frekuensi Nilai posttest
kelompok eksperimen adalah sebagai berikut.
Tabel 4.5 Rangkuman Distribusi Frekuensi Skor Posttest
No Interval Frekuensi Persentasi (%) 1 21 - 30 0 0 2 31 – 40 0 0 3 41 – 50 0 0 4 51 – 60 0 0 5 61 – 70 0 0 6 71 – 80 7 33 7 81 - 90 10 48 8 91 – 100 4 19
45
Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa siswa yang mendapatkan nilai 21 sampai
dengan 30 terdiri dari 0 siswa dengan persentase 0 %. Siswa yang mendapat nilai
31 sampai dengan 40 terdiri dari 0 siswa dengan persentase 0 %. Siswa yang
mendapat nilai 41 sampai dengan 50 terdiri dari 0 orang dengan persentase 0 %.
Siswa yang mendapat nilai 51 sampai dengan 60 terdiri 0 siswa dengan persentase
0 %. Siswa yang mendapat nilai 61 sampai dengan 70 terdiri dari 0 siswa dengan
persentase 0%. Siswa yang mendapat nilai 71 sampai dengan 80 terdiri dari 7
siswa dengan persentase 33 %. Siswa yang mendapat nilai 81 sampai dengan 90
terdiri dari 10 siswa dengan persentase 48 %. Siswa yang mendapat nilai 91
sampai dengan 100 terdiri dari 4 siswa dengan persentase 19 %. Berdasarkan
tabel distribusi frekuensi dapat dibuat diagram batang seperti pada gambar berikut
:
Gambar 4.2
Distribusi Frekuensi Skor Posttest
Distribusi frekuensi selanjutnya dilakukan analisis deskriptif. Di bawah ini
merangkum data empirik sesudah diberikan perlakuan pembelajaran
menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen untuk
meningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA kelas IV pada kompetensi
dasar mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi dan benda langit yang telah
diklasifikasikan pada tabel 4.6 Descriptive Statistics di bawah ini dengan ukuran
46
tendensi sentral (Mean), pengukuran penyimpangan (Range, Standard Deviation,
dan Variance), minimum, maksimum.
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Posttest
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance
Skor_Posttest 21 22.00 74.00 96.00 82.9524 6.96043 48.448 Valid N (listwise) 21
Tabel 4.7 menunjukkan jumlah data (N) sebanyak 21 mempunyai
rentangan (Range) sebesar 22 berfungsi untuk mencari panjang kelas dalam
distribusi frekuensi. Selanjutnya, skor maksimal 96 sedangkan skor minimal
sebesar 74 dengan rata-rata hitung (Mean) 82,95. Kemudian, standar deviasi (Std.
Deviation) sebesar 6,960 yang berfungsi untuk menunjukan tingkat (derajat)
variasi kelompok atau ukuran standar penyimpangan dari reratanya. Terakhir
memiliki nilai varians (Variance) sebesar 48,448 yang berfungsi untuk
mengetahui tingkat penyebaran atau variasi data.
4.4 Hasil Uji Hipotesis
Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan pada nilai pretest dan posttest dari
subyek penelitian. Berikut adalah hasil analisis data menggunakan SPSS For
Windows Version 16.0. Uji t untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses
melalui metode eksperimen pada pelajaran IPA.
Tabel 4.7 Hasil Perbedaan Nilai pretest dan Posttest
Paired Samples Statistics
Mean N Std.
Deviation Std. Error
Mean Pair 1 skor_pretes 55.6667 21 10.79969 2.35669
skor_postes 82.9524 21 6.96043 1.51889
47
Berdasarkan tabel 4.10 jumlah subyek (N) sebanyak 21 siswa. Nilai rata-
rata hitung (mean) untuk pretest adalah 55.67, sedangkan untuk posttest adalah
82.95 Simpangan baku (Std. Deviation) pada pretest sebesar 10.800 , sedangkan
posttest sebesar 6.960.
Tabel 4.8 Hasil Uji-t Perbedaan Rata-Rata Pretest dan Posttest
Paired Samples Statistics Kelas IV t Sig. (2-tailed) Mean Difference
Pretest 15.274 .000 2.72857E1
Posttest (sumber:berdasarkaan data yang telah diolah)
Kaidah keputusan:
1. µ1 > µ2 , nilai rata-rata pembelajaran sesudah menggunakan pendekatan
keterampilan proses melalui metode eksperimen > nilai rata-rata
pembelajaran sebelum menggunakan pendekatan keterampilan proses
melalui metode eksperimen
2. Ho : μ1 = μ2 (tidak ada perbedaan nilai rata-rata pembelajaran
sesudah menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode
eksperimen dengan nilai rata-rata pembelajaran sebelum menggunakan
pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen)
Ha : μ1 ≠ μ2 (ada perbedaan nilai rata-rata pembelajaran sesudah
menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode
eksperimen dengan nilai rata-rata pembelajaran sebelum menggunakan
pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen)
Hasil t-hitung yang telah dilakukan diperoleh dengan menggunakan paired
samples test. Berdasarkan hasil analisis SPSS t hitung = 15.274. Dengan taraf
signifikansi: α= 0,05. Maka nilai t tabel menggunakan tabel t dengan rumus: df =
N-1= 21-1=20 sehingga nilai t tabel= 2,086. Ternyata hasil dari t hitung > t tabel atau
15.274 > 2,086, berarti dapat diambil keputusan bahwa nilai rata-rata
pembelajaran sesudah menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui
metode eksperimen lebih besar dari nilai rata-rata pembelajaran sebelum
48
menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen.
Artinya pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui
metode eksperimen efektif meningkatkan hasil belajar kognitif bagi siswa kelas
IV SD.
Hal ini diperkuat dengan informasi yang memaparkan nilai rata-rata
sebelum menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode
eksperimen dan nilai rata-rata pembelajaran sesudah menggunakan pendekatan
keterampilan proses melalui metode eksperimen. Rata-rata sebelum menggunakan
pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen yaitu sebesar 55,67
dan rata-rata sesudah menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui
metode eksperimen 82,8 berarti rata-rata nilai siswa sesudah menggunakan
pendekatan keterampilan proses dengan metode eksperimen dengan siswa
sebelum menggunakan pendekatan keterampilan proses dengan metode
eksperimen berbeda. Nilai posttest peserta didik yang menggunakan pendekatan
keterampilan proses dengan metode eksperimen lebih tinggi daripada nilai
sebelum menggunakan pendekatan keterampilan proses dengan metode
eksperimen. Dalam hal ini diartikan ada perbedaan hasil belajar antara sesudah
menggunakan pendekatan keterampilan proses dengan metode eksperimen dengan
siswa sebelum menggunakan pendekatan keterampilan proses dengan metode
eksperimen. Jadi pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses
melalui metode eksperimen pada pelajaran IPA efektif untuk meningkatakan hasil
belajar siswa kelas IV di SD Negeri Sraten 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Pembelajaran yang dilakukan pada kelompok ekperimen yaitu kelas IV
SD Negeri Sraten 02 menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui
metode eksperimen dalam pembelajaran dapat memberikan pengaruh positif
terhadap perilaku siswa, aktivitas yang dimaksud antara lain adalah.
Seluruh siswa Kelas IV SD Negeri Sraten 02 aktif dalam mengikuti
pembelajaran sehingga siswa terlibat langsung dalam pembelajaran karena dalam
49
pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode
eksperimen secara berkelompok keaktifan siswa di tonjolkan pada saat kegiatan
belajar mengajar berlangsung antara lain:
a. Mengamati dalam kegiatan ini siswa dapat melihat dengan jelas dan teliti dapat
mengumpulkan informasi yang diperlukan saat mengamati suatu obyek. Dalam
pengamatan siswa aktif menemukan fakta dengan obyek yang mereka amati.
b. Mengkomunikasikan apa yang siswa amati serta berdiskusi bertanya jawab
dengan siswa satu kelompok. Disini siswa dapat terampil dalam
menyampaikan hasil pengamatan.
c. Menyusun hipotesis awal atau memprediksi hasil percobaan yang akan
dilakukan. Disini siswa dituntut untuk bekerja sama dalam hal menyusun
hipotesis.
d. Membuktikan hipotesis benar atau tidak dengan melakukan percobaan
langsung. Siswa terlibat langsung dan dapat menemukan jawaban atas hipotesis
yang mereka susun.
e. Menyimpulkan dari hasil percobaan untuk pembuktian siswa dapat menarik
kesimpulan dengan fakta yang mereka lihat. Disini siswa dapat terampil dalam
menyimpulkan sendiri dari obyek yang diteliti.
Siswa dapat berinteraksi dengan peserta didik lain dalam proses diskusi.
mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompoknya. Pembelajaran yang
dilakukan juga mengajari siswa menjadi pendengar yang baik, berdiskusi dan
menghargai pendapat teman lain. Hal ini dapat berdampak positif terhadap hasil
belajar siswa, sebab dalam diskusi siswa yang lemah mendapat bantuan dari
teman sekelompoknya yang lebih pandai untuk memecahkan suatu masalah yang
dihadapinya. Melalui teman sendiri, siswa akan merasa nyaman, tidak ada rasa
malu sehingga diharapkan siswa yang lemah tidak segan-segan untuk menanyakan
kesulitan yang dihadapinya. Keberhasilan yang tercapai juga tercipta karena
adanya hubungan antar personil yang saling mendukung, saling membantu, saling
menghargai dan peduli antara siswa yang satu dengan siswa lain dalam
kelompoknya. Secara umum terjadinya hasil belajar dan pencapaian tingkat
berpikir siswa dimungkinkan karena dalam pembelajaran dikembangkan
50
keterampilan siswa dalam bekerja sama, berinteraksi dari latar belakang, cara
berpikir yang berbeda untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dikerjakan
secara bersama sehingga dapat membangun motivasi belajar pada siswa dan pada
akhirnya berpengaruh pada hasil belajar yang diperoleh.
Hasil temuan pada saat pembelajaran di kelas IV mengindikasikan bahwa
pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode
eksperimen yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran IPA pokok
bahasan kenampakan bumi dan benda langit berpengaruh positif terhadap
pembelajaran yaitu pembelajaran lebih menarik, siswa lebih aktif , kerjasama
yang baik akan tercipta, dan akan melatih tanggung jawab siswa dalam
pembelajaran. Dapat menunjukkan bahwa belajar lebih mudah jika dilakukan
sendiri, guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing sehingga hasil
belajar siswa dapat tercapai secara maksimal.