bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1...

56
64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Siklus I Pada siklus I akan diuraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan, serta refleksi. Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan selama 4 pertemuan. 4.1..1 Rencana Tindakan Siklus I Rencana pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 4 pertemuan dengan rincian sebagai berikut. 1) Pertemuan Pertama Rencana tindakan untuk siklus I pertemuan pertama adalah setelah penulis memperoleh data dari hasil observasi, maka penulis melakukan diskusi dengan guru kelas V sebagai guru kolaborator mengenai materi pelajaran IPA yang akan disajikan dengan pembelajaran inkuiri. Penulis bersama guru kolaborator menentukan standar kompetensi (SK) untuk siklus I yaitu 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model, dengan kompetensi dasar (KD) yaitu 6.1. Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Pada pertemuan pertama indikator yang ditentukan adalah mengidentifikasi sifat cahaya merambat lurus dan mengidentifikasi sifat cahaya yang mengenai berbagai benda (bening dan gelap). Setelah menentukan SK, KD dan indikator, sebelum melaksanakan pembelajaran penulis membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan penerapan pembelajaran inkuiri. Kemudian penulis menyiapkan materi pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Penulis juga mempersiapkan alat pembelajaran untuk menunjang proses kegiatan pembelajaran yang berupa papan karton putih, papan karton dengan lubang ditengahnya, senter, tutup gelas, gelas bening, batu, karton warna, kardus, kertas HVS, dan plastik bening. Selain itu penulis juga menyiapkan perangkat pembelajaran seperti presensi siswa, lembar kerja siswa, lembar observai guru, lembar observasi

Upload: vuonganh

Post on 21-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

64

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

4.1.1 Deskripsi Siklus I

Pada siklus I akan diuraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan

dan observasi, hasil tindakan, serta refleksi. Kegiatan pembelajaran pada siklus I

dilaksanakan selama 4 pertemuan.

4.1..1 Rencana Tindakan Siklus I

Rencana pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 4 pertemuan dengan

rincian sebagai berikut.

1) Pertemuan Pertama

Rencana tindakan untuk siklus I pertemuan pertama adalah setelah penulis

memperoleh data dari hasil observasi, maka penulis melakukan diskusi dengan guru

kelas V sebagai guru kolaborator mengenai materi pelajaran IPA yang akan disajikan

dengan pembelajaran inkuiri. Penulis bersama guru kolaborator menentukan standar

kompetensi (SK) untuk siklus I yaitu 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui

kegiatan membuat suatu karya/model, dengan kompetensi dasar (KD) yaitu 6.1.

Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Pada pertemuan pertama indikator yang

ditentukan adalah mengidentifikasi sifat cahaya merambat lurus dan mengidentifikasi

sifat cahaya yang mengenai berbagai benda (bening dan gelap). Setelah menentukan

SK, KD dan indikator, sebelum melaksanakan pembelajaran penulis membuat

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan penerapan pembelajaran inkuiri.

Kemudian penulis menyiapkan materi pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah

dibuat. Penulis juga mempersiapkan alat pembelajaran untuk menunjang proses

kegiatan pembelajaran yang berupa papan karton putih, papan karton dengan lubang

ditengahnya, senter, tutup gelas, gelas bening, batu, karton warna, kardus, kertas

HVS, dan plastik bening. Selain itu penulis juga menyiapkan perangkat pembelajaran

seperti presensi siswa, lembar kerja siswa, lembar observai guru, lembar observasi

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

65

siswa, lembar observasi aktivitas belajar IPA siswa dan penghargaan berupa pin

bintang diberikan kepada siswa yang mampu menjawab evalusi dari guru dengan

benar.

2) Pertemuan Kedua

Rencana tindakan siklus I pertemuan kedua sebagai tindak lanjut dari

pertemuan pertama, di mana pada pertemuan kedua indikator yang digunakan adalah

mengidentifkasi sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar dan

mengidentifikasi sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin lengkung (cembung

atau cekung). Sebelum melaksanakan pembelajaran penulis menyiapkan RPP. Penulis

juga menyiapkan alat pembelajaran berupa cermin rias, senter, kertas dan sendok

stainless. Selain itu penulis juga menyiapkan perangkat pembelajaran seperti presensi

siswa, lembar kerja siswa, lembar observai guru, lembar observasi siswa, lembar

observasi aktivitas belajar IPA siswa dan penghargaan berupa pin bintang diberikan

kepada siswa yang mampu menjawab evaluasi yang diberikan guru seperti pada

pertemuan pertama.

3) Pertemuan Ketiga

Rencana tindakan siklus I pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut dari

pertemuan pertama dan kedua. Pada pertemuan ketiga indikator yang digunakan

adalah menjelaskan peristiwa pembiasan cahaya dan menunjukkan bukti bahwa

cahaya putih terdiri dari berbagai warna. Penulis menyiapkan RPP dan perangkat

pembelajaran seperti pada pertemuan pertama dan kedua seperti presensi siswa,

lembar kerja siswa, lembar observai guru, lembar observasi siswa, lembar observasi

aktivitas belajar IPA siswa dan penghargaan berupa pin bintang. Penulis juga

menyiapkan alat pembelajaran berupa gelas bening 2 buah (gelas A dan gelas B),

pensil 2 buah, uang logam 2 buah, cakram warna, benang dan paku.

4) Pertemuan Keempat

Rencana tindakan pada pertemuan keempat siklus I sebagai tindak lanjut dari

pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Pertemuan keempat digunakan sebagai tes

evalusi tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama hingga ketiga.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

66

Sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan penulis menyiapkan RPP, lembar soal

tes yang berisi 30 butir soal dengan bentuk pilihan ganda, serta lembar jawaban.

4.1..2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanakan tindakan dan observasi ini merupakan deskripsi proses

pembelajaran dari awal hingga akhir serta deskripsi observasi penerapan

pembelajaran inkuiri dan respon siswa dalam menerima pembelajaran.

1) Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Sabtu, 29 Maret 2014 mulai pukul 07.00-08.10 WIB. Pada kegiatan awal

pembelajaran guru mengawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru meminta

perwakilan siswa untuk memimpin doa, guru juga melakukan presensi. Selanjutnya,

guru melakukan apersepsi dengan meminta siswa untuk memejamkan mata kemudian

guru bertanya jawab dengan siswa berkaitan dengan cahaya. Setelah itu guru

menyampaikan tujuan pembelajaran.

Setelah selesai kegiatan awal, dilanjutkan dengan kegiatan inti. Dalam

kegiatan inti terbagi menjadi kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada

kegiatan eksplorasi guru bertanya jawab tentang contoh sumber cahaya. Setelah

bertanya jawab tentang sumber cahaya, guru menjelaskan secara singkat bahwa

cahaya memiliki sifat-sifat tertentu. Untuk menemukan sifat-sifat yang dimiliki

cahaya guru membagi siswa dalam empat kelompok yaitu dengan nama kelompok

Sudirman, Yos Sudarso, Ir. Soekarno dan Diponegoro. Satu kelompok terdiri dari 5-6

siswa. Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi pada kegiatan elaborasi ini

dibagi menjadi dua kegiatan yaitu kegiatan mengidentifikasi sifat cahaya merambat

lurus dan mengidentifikasi cahaya menembus benda bening. Pada kegiatan

mengidentifikasi sifat cahaya merambat lurus, guru mengawali dengan memberikan

masalah yang berkaitan dengan sifat cahaya merambat lurus. Guru memberikan

contoh cahaya dapat masuk keruangan kelas melalui pintu yang terbuka lebar dan

nampak cahaya itu berwarna putih. Kemudian guru membimbing siswa untuk

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

67

merumuskan masalah yaitu “Mengapa cahaya dapat masuk ruangan melalui pintu

yang terbuka lebar?”. Setelah merumuskan masalah siswa diminta guru untuk

merumuskan dan mengajukan hipotesis bersama kelompoknya. Kemudian guru

membagikan lembar kerja siswa serta alat untuk percobaan berupa papan karton

putih, tiga papan yang dilubangi tengahnya dan senter. Siswa diminta untuk

menuliskan rumusan masalah dan hipotesis pada lembar kerja siswa yang telah

diberikan guru. Kemudian guru menjelaskan percobaan yang akan dilakukan. Siswa

melakukan dan mengamati percobaan dengan kelompok. Siswa mengerjakan LKS

berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, kemudian menganalisis data dari LKS

untuk menguji hipotesis awal. Perwakilan kelompok diminta maju ke depan untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompok. Kelompok lain memberikan tanggapan

kepada kelompok penyaji. Dari presentasi kelompok yang telah dilakukan kemudian

siswa bersama guru menarik kesimpulan bahwa cahaya dapat masuk ke ruangan

karena cahaya merambat lurus.

Setelah selesai kegiatan satu dilanjutkan kegiatan kedua yaitu

mengidentifikasi cahaya menembus benda bening. Guru memberikan masalah kepada

siswa dengan meminta salah satu siswa untuk menutup jendela kelas dengan buku

besar. Kemudian meminta dua orang siswa untuk keluar kelas dan berdiri di balik

jendela yang telah tertutup buku. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa

“Apakah siswa yang berada di balik jendela dapat terlihat?”. Siswa bersama guru

merumuskan masalah “Mengapa teman yang berada di luar tidak dapat terlihat?”

kemudian meminta siswa berdiskusi tentang hipotesis dari masalah yang telah

dirumuskan dan mengajukkannya. Guru membagikan LKS dan alat percobaan yaitu

papan karton putih, senter, tutup gelas, gelas bening, batu, karton warna, kardus,

kertas HVS, dan plastik bening. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

percobaan yang akan dilakukan. Siswa bersama kelompok melakukan dan mengamati

percobaan. Kemudian, siswa mengerjakan LKS berdasarkan percobaan yang telah

dilakukan serta menganalisis data dari LKS untuk menguji hipotesis awal. Perwakilan

kelompok diminta maju kedepan untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

68

Kelompok lain memberikan tanggapan kepada kelompok penyaji. Dari presentasi

kelompok yang telah dilakukan kemudian siswa bersama guru menarik kesimpulan

bahwa sifat cahaya menembus benda bening sehingga siswa yang berada di balik

jendela yang tertutup buku tidak dapat terlihat karena buku bukan benda bening.

Setelah kegiatan elaborasi selesai kemudian dilanjutkan dengan kegiatan

konfirmasi. Dalam kegiatan konfirmasi ini siswa menerima umpan balik berupa

pujian atas diskusi yang telah dilakukan. Siswa juga menerima pelurusan masalah

yang diberikan guru tentang diskusi kelompok yang kurang tepat.

Kemudian pada kegiatan penutup siswa bersama guru membuat kesimpulan

dan rangkuman dari materi yang telah dipelajari. Siswa menerima evaluasi berupa

tanya jawab singkat dari materi yang telah dipelajari. Siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Observasi dilaksanakan pada saat pelaksanaan pembelajaran IPA berlangsung.

Penulis meminta bantuan observer yaitu guru kelas VI untuk mengamati penerapan

pembelajaran inkuiri pada pembelajaran IPA dan respon siswa dalam menerima

pembelajaran, serta aktivitas belajar IPA siswa. Berikut ini adalah hasil observasi

penerapan pembelajaran inkuiri dan respon siswa dalam menerima pelajaran siklus I

pertemuan pertama:

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

69

Tabel 4.1

Hasil Observasi Penerapan Pembelajaran Inkuiri Siklus I Pertemuan 1

NO INDIKATOR YANG DIAMATI Keterangan

Ya Tidak

1. Apakah guru menyiapan ruang, alat, dan media pembelajaran? √

2. Apakah guru memeriksa kesiapan siswa untuk menerima materi

pelajaran? √

3. Apakah guru melakukan kegiatan apersepsi yang berkaitan

dengan materi? √

4. Apakah guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran? √

5. Apakah guru menyampaikan materi pelajaran dengan baik? √

6. Apakah guru membimbing siswa membentuk kelompok yang

beranggotakan 5-6 siswa? √

7. Apakah guru menyajikan masalah yang menjadi fokus inkuiri? √

8. Apakah guru bersama siswa merumuskan masalah? √

9. Apakah guru membimbing siswa merumuskan dan mengajukan

hipotesis? √

10. Apakah guru membimbing siswa merencanakan percobaan? √

11. Apakah guru membimbing siswa melakukan percobaan? √

12. Apakah guru membimbing siswa mengisi Lembar Kerja Siswa

dari hasil percobaan? √

13. Apakah guru membimbing siswa menguji hipotesis awal dengan

menganalisis data yang diperoleh? √

14. Apakah guru menunjuk perwakilan kelompok mempresentasikan

hasil diskusi? √

15. Apakah guru bersama siswa menarik kesimpulan hasil diskusi

yang dipresentasikan? √

16. Apakah guru meluruskan hasil diskusi kelompok yang kurang

tepat? √

17. Apakah guru melakukan tanya jawab tentang materi yang belum

diketahui siswa? √

18. Apakah guru membuat kesimpulan dan rangkuman materi

dengan melibatkan siswa? √

19. Apakah guru memberikan evaluasi berupa pertanyaan singkat? √

20. Apakah guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya? √

Berdasarkan tabel 4.1 hasil observasi penerapan pembelajaran inkuiri, guru

telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang telah

ditentukan. Namun, masih terdapat beberapa langkah-langkah yang kurang

dilaksanakan oleh guru secara maksimal yaitu guru dalam memberikan masalah yang

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

70

menjadi fokus inkuiri masih kurang jelas sehingga siswa dalam merumuskan masalah

merasa bingung dan kesulitan. Serta pada waktu guru membimbing siswa dalam

menguji hipotesis masih kurang menyeluruh pada setiap kelompok sehingga siswa

merasa bingung.

Hasil observasi terhadap respon siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo pada kegiatan

pembelajaran dengan penerapan pembelajaran inkuiri siklus I pertemuan pertama

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Hasil Observasi Respon Siswa Siklus I Pertemuan 1

NO INDIKATOR YANG DIAMATI Keterangan

Ya Tidak

1. Apakah siswa siap dalam menerima materi pelajaran? √

2. Apakah siswa memperhatikan materi pelajaran dengan baik? √

3. Apakah siswa bersama kelompok merumuskan masalah? √

4. Apakah siswa bersama kelompok merumuskan dan

mengajukan hipotesis? √

5. Apakah siswa bersama kelompok mengumpulkan data

dengan melakukan percobaan? √

6. Apakah siswa menguji hipotesis dengan menganalisis data

yang diperoleh dari Lembar Kerja Siswa yang telah diisi? √

7. Apakah siswa yang ditunjuk guru mempresentasikan hasil

diskusi kelompok? √

8. Apakah siswa memberikan tanggapan kepada kelompok

penyaji? √

9. Apakah siswa menarik kesimpulan hasil diskusi yang telah

dipresentasikan? √

10. Apakah siswa menjawab pertanyaan singkat yang diberikan

guru tentang materi yang dipelajari? √

Berdasarkan tabel 4.2 hasil observasi respon siswa, masih ada beberapa

indikator yang belum direspon siswa yaitu memperhatikan pelajaran, merumuskan

masalah, merumuskan dan mengajukan hipotesis, dan menganalisis data. Hal ini

terlihat dari masih ada beberapa siswa yang belum memperhatikan materi pelajaran

dengan baik, siswa masih bergurau. Siswa merasa bingung dalam merumuskan

masalah serta merumuskan hipotesis. Siswa cenderung malu dan ragu dalam

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

71

mengajukan hipotesis. Siswa masih bingung dalam menguji hipotesis awal dari data

yang diperoleh dari percobaan.

Hasil observasi yang dilakukan observer terhadap aktivitas belajar IPA siswa

kelas V SDN 1 Dlimoyo dengan penerapan pembelajaran inkuiri pada siklus I

pertemuan pertama, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3

Hasil Observasi Aktivitas Belajar IPA Siklus I Pertemuan 1

Skor Kriteria Frekuensi Persentase (%)

10-19 Kurang 0 0

20-29 Sedang 18 78

30-40 Baik 5 22

Jumlah 23 100

Rata-rata 25.96

Skor minimal 20

Skor maksimal 32

Berdasarkan tabel 4.3 hasil observasi aktivitas belajar IPA dengan penerapan

pembelajaran inkuiri pada siklus I pertemuan pertama, dapat diketahui bahwa siswa

yang memperoleh skor 20-29 dengan kriteria sedang ada 18 siswa, dengan persentase

78%. Siswa yang memperoleh skor 30-40 dengan kriteria baik ada 5 siswa, dengan

persentase 22%. Rata-rata skor aktivitas belajar IPA siswa 25.96, skor minimal 20

dan skor maksimal 32. Dalam penerapan pembelajaran inkuiri pada siklus I

pertemuan pertama siswa yang memperoleh skor 30-40 dengan kriteria baik baru

mencapai 22%. Pada siklus I pertemuan pertama, aktivias belajar IPA masih

didominasi oleh siswa yang aktif. Terutama pada aktivitas fisik dengan indikator

mencari informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah. Dalam pembelajaran

inkuiri ini mencari informasi dilakukan dengan cara melakukan percobaan di mana

percobaan masih didominasi oleh siswa yang aktif, siswa kurang bekerjasama dengan

kelompok. Selain itu pada indikator menanggapi hasil pekerjaan siswa lain, siswa

cenderung masih ragu. Pada aktivitas mental berdiskusi memecahkan masalah dan

menganalisis data berdasarkan informasi yang didapat masih didominasi dengan

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

72

siswa yang berkemampuan tinggi. Pada aktivitas emosional berani mengajukan

pendapat dan berminat menjawab evaluasi dari guru masih didomiasi dengan siswa

yang aktif, siswa cenderung masih malu.

2) Pertemuan kedua

Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu,

5 April 2014 mulai pukul 07.00-08.10 WIB. Pertemuan kedua ini merupakan tindak

lanjut dari pertemuan pertama. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan kedua

guru mengawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru meminta perwakilan

siswa untuk memimpin doa, guru juga melakukan presensi. Selanjutnya, guru

melakukan apersepsi yaitu bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari pada

pertemuan pertama tentang sifat cahaya merambat lurus dan menembus benda

bening. Guru juga menanyakan kepada siswa tentang siapa yang sebelum berangkat

sekolah bercermin dan cermin yang digunakan untuk bercermin. Kemudian guru

menyampaiakan tujuan pembelajaran.

Setelah kegiatan awal selesai, kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti. Pada

kegiatan eksplorasi guru bersama siswa bertanya jawab tentang pemantulan cahaya.

Guru menjelaskan secara singkat tentang pemantulan cahaya, serta macam-macam

cermin yaitu cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung. Guru menjelaskan

bahwa cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung memiliki sifat-sifat

pemantulan cahaya. Kemudian siswa diminta guru untuk bergabung bersama

kelompoknya seperti pada pertemuan pertama.

Pada kegiatan elaborasi, guru memberikan masalah kepada siswa dengan

meminta salah satu siswa untuk bercermin menggunakan kaca rias dan kaca spion.

Siswa diminta untuk mengamati bayangan yang dihasilkan oleh kedua cermin

tersebut. Siswa bersama guru merumuskan masalah yaitu dengan menyajikan

pertanyaan “Apakah cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung memiliki sifat

pemantulan yang sama?”. Dari rumusan masalah tersebut guru meminta siswa untuk

berdiskusi merumuskan hipotesis. Setelah itu guru membagikan LKS dan alat

percobaan kepada siswa yang berupa cermin rias, kertas dan sendok stainless. Guru

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

73

menjelaskan percobaan yang akan dilakukan. Siswa bersama kelompok melakukan

dan mengamati percobaan. Siswa mengerjakan LKS berdasarkan percobaan yang

telah dilakukan serta menganalisis data dari LKS untuk menguji hipotesis awal.

Perwakilan kelompok diminta maju kedepan untuk mempresentasikan hasil kerja

kelompok. Kelompok lain memberikan tanggapan kepada kelompok penyaji. Dari

presentasi kelompok yang telah dilakukan kemudian siswa bersama guru menarik

kesimpulan bahwa sifat pemantulan cahaya pada cermin datar, cermin cekung dan

cermin cembung tidak sama. Siswa bersama guru bertanya jawab mengenai sifat

pemantulan pada cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung dari hasil

percobaan.

Setelah kegiatan elaborasi selesai kemudian dilanjutkan dengan kegiatan

konfirmasi. Dalam kegiatan konfirmasi ini siswa menerima umpan balik berupa

pujian dari guru atas diskusi yang telah dilakukan. Siswa juga menerima pelurusan

masalah yang diberikan guru tentang diskusi kelompok yang kurang tepat.

Selanjutnya pada kegiatan penutup siswa bersama guru membuat kesimpulan dan

rangkuman dari materi yang dipelajari. Siswa menerima evaluasi berupa tanya jawab

singkat tentang pemantulan cahaya dan sifat-sifat pemantulan pada cermin datar,

cermin cekung dan cermin cembung. Siswa yang dapat menjawab pertanyaan dari

guru mendapat penghargaan berupa gambar bintang. Siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Hasil observasi penerapan pembelajaran inkuiri dan respon siswa pada siklus I

pertemuan kedua dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

74

Tabel 4.4

Hasil Observasi Penerapan Pembelajaran Inkuiri Siklus I Pertemuan 2

NO INDIKATOR YANG DIAMATI Keterangan

Ya Tidak

1. Apakah guru menyiapan ruang, alat, dan media pembelajaran? √

2. Apakah guru memeriksa kesiapan siswa untuk menerima materi

pelajaran? √

3. Apakah guru melakukan kegiatan apersepsi yang berkaitan

dengan materi? √

4. Apakah guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran? √

5. Apakah guru menyampaikan materi pelajaran dengan baik? √

6. Apakah guru membimbing siswa membentuk kelompok yang

beranggotakan 5-6 siswa? √

7. Apakah guru menyajikan masalah yang menjadi fokus inkuiri? √

8. Apakah guru bersama siswa merumuskan masalah? √

9. Apakah guru membimbing siswa merumuskan dan mengajukan

hipotesis? √

10. Apakah guru membimbing siswa merencanakan percobaan? √

11. Apakah guru membimbing siswa melakukan percobaan? √

12. Apakah guru membimbing siswa mengisi Lembar Kerja Siswa

dari hasil percobaan? √

13. Apakah guru membimbing siswa menguji hipotesis awal dengan

menganalisis data yang diperoleh? √

14. Apakah guru menunjuk perwakilan kelompok mempresentasikan

hasil diskusi? √

15. Apakah guru bersama siswa menarik kesimpulan hasil diskusi

yang dipresentasikan? √

16. Apakah guru meluruskan hasil diskusi kelompok yang kurang

tepat? √

17. Apakah guru melakukan tanya jawab tentang materi yang belum

diketahui siswa? √

18. Apakah guru membuat kesimpulan dan rangkuman materi

dengan melibatkan siswa? √

19. Apakah guru memberikan evaluasi berupa pertanyaan singkat? √

20. Apakah guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya? √

Berdasarkan tabel 4.4 hasil observasi penerapan pembelajaran inkuiri pada

siklus I pertemuan kedua, guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

langkah-langkah yang telah ditentukan. Pada siklus I pertemuan kedua guru sudah

memberikan masalah yang menjadi fokus inkuiri dengan jelas karena siswa ikut

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

75

dilibatkan, guru sudah membimbing seluruh kelompok dalam menguji hipotesis awal

dengan data yang diperoleh melalui percobaan.

Hasil observasi terhadap respon siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo pada kegiatan

pembelajaran dengan penerapan pembelajaran inkuiri siklus I pertemuan kedudapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.5

Hasil Observasi Respon Siswa Siklus I Pertemuan 2

NO INDIKATOR YANG DIAMATI Keterangan

Ya Tidak

1. Apakah siswa siap dalam menerima materi pelajaran? √

2. Apakah siswa memperhatikan materi pelajaran dengan baik? √

3. Apakah siswa bersama kelompok merumuskan masalah? √

4. Apakah siswa bersama kelompok merumuskan dan

mengajukan hipotesis? √

5. Apakah siswa bersama kelompok mengumpulkan data

dengan melakukan percobaan? √

6. Apakah siswa menguji hipotesis dengan menganalisis data

yang diperoleh dari Lembar Kerja Siswa yang telah diisi? √

7. Apakah siswa yang ditunjuk guru mempresentasikan hasil

diskusi kelompok? √

8. Apakah siswa memberikan tanggapan kepada kelompok

penyaji? √

9. Apakah siswa menarik kesimpulan hasil diskusi yang telah

dipresentasikan? √

10. Apakah siswa menjawab pertanyaan singkat yang diberikan

guru tentang materi yang dipelajari? √

Berdasarkan tabel 4.5 hasil observasi respon siswa, terlihat masih ada

beberapa indikator yang belum direspon siswa dengan baik yaitu merumuskan

masalah, merumuskan dan mengajukan hipotesis dan menganalisis data. Hal ini

ditunjukkan dari siswa masih kesulitan dalam merumuskan masalah, dalam

merumuskan hipotesis belum semua anggota kelompok terlibat Siswa cenderung

malu dan ragu dalam mengajukan hipotesis. Serta kegiatan menganalisis data untuk

menguji hipotesis masih didominasi oleh siswa yang aktif dan berkemampuan tinggi

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

76

Hasil observasi yang dilakukan observer terhadap aktivitas belajar IPA siswa

kelas V SDN 1 Dlimoyo dengan penerapan pembelajaran inkuiri pada siklus I

pertemuan kedua, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.6

Hasil Observasi Aktivitas Belajar IPA Siklus I pertemuan 2

Skor Kriteria Frekuensi Persentase (%)

10-19 Kurang 0 0

20-29 Sedang 10 43

30-40 Baik 13 57

Jumlah 23 100

Rata-rata 28.91

Skor minimal 22

Skor maksimal 34

Berdasarkan tabel 4.6 analisis hasil observasi aktivitas belajar IPA dengan

penerapan pembelajaran inkuiri pada siklus I pertemuan kedua, dapat diketahui

bahwa siswa yang memperoleh skor 20-29 dengan kriteria sedang ada 10 siswa,

dengan persentase 43%. Siswa yang memperoleh skor 30-40 dengan kriteria baik

meningkat menjadi 13 siswa, dengan persentase 57%. Rata-rata skor aktivitas belajar

IPA siswa meningkat menjadi 28.91, skor minimal 22 dan skor maksimal 34. Dalam

penerapan pembelajaran inkuiri pada siklus I pertemuan kedua siswa yang

memperoleh skor 30-40 dengan kriteria baik mencapai 57%. Pada siklus I pertemuan

kedua siswa belum melaksanakan aktivitas belajar IPA secara maksimal. Terutama

pada aktivitas fisik dengan indikator mencari informasi yang diperlukan untuk

memecahkan masalah, dan menanggapi hasil pekerjaan siswa lain masih didominasi

dengan siswa yang aktif. Pada aktivitas mental menganalisis data berdasarkan

informasi yang didapat, dan pada aktivitas emosional dengan indikator berani

mengajukan pendapat.

3) Pertemuan ketiga

Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Selasa,

8 April 2014 mulai pukul 07.00-08.10 WIB. Pertemuan ketiga merupakan tindak

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

77

lanjut dari pertemuan pertama dan kedua. Kegiatan awal pembelajaran pada

pertemuan ketiga diawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru meminta

perwakilan siswa untuk memimpin doa, guru melakukan presensi. Selanjutnya, guru

melakukan apersepsi yaitu bertanya jawab tentang materi sifat-sifat cahaya yang telah

dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru menanyakan kepada siswa

siapa yang pernah berenang, dimana siswa berenang. Kemudian guru menyampaikan

tujuan pembelajaran.

Setelah kegiatan awal selesai, kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti. Pada

kegiatan eksplorasi guru mengarahkan siswa kedalam materi pembiasan cahaya. Guru

membawa segelas air putih dan sedotan plastik. Guru bertanya jawab bersama siswa

tentang bentuk sedotan sebelum dimasukkan kedalam gelas yang berisi air.

Kemudian, guru memasukkan sedotan tersebut kedalam gelas berisi air. Siswa

diminta untuk membandingkan bentuk sedotan sebelum dan sesudah dimasukkan

kedalam gelas berisi air. Siswa diminta bergabung kedalam kelompok masing-masing

seperti pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua.

Setelah kegiatan eksplorasi, dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi. Di dalam

kegiatan elaborasi masalah yang menjadi fokus inkuiri adalah bentuk sedotan yang

terlihat patah ketika dimasukkan kedalam air. Siswa bersama guru merumuskan

masalah “Mengapa sedotan yang dimasukkan ke dalam gelas berisi air nampak

bengkok?”. Kemudian siswa bersama kelompoknya diminta untuk merumuskan

hipotesis tentang rumusan masalah tersebut. Setelah itu guru membagikan LKS dan

alat percobaan kepada siswa yang berupa berupa gelas bening 2 buah (gelas A dan

gelas B), pensil 2 buah, uang logam 2 buah. Siswa bersama kelompok diminta

menuliskan rumusan masalah serta hipotesis yang telah dirumuskan di LKS yang

telah diberikan guru. Kemudian guru menjelaskan percobaan yang akan dilakukan.

Siswa melakukan dan mengamati percobaan tentang cahaya dapat dibiaskan. Siswa

mengerjakan LKS berdasarkan percobaan yang telah dilakukan serta menganalisis

data dari LKS untuk menguji hipotesis awal. Perwakilan kelompok diminta maju

kedepan untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok. Kelompok lain memberikan

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

78

tanggapan kepada kelompok penyaji. Dari presentasi kelompok yang telah dilakukan

kemudian siswa bersama guru menarik kesimpulan bahwa cahaya yang merambat

dari dua medium yang berbeda dapat dibiaskan.

Setelah kegiatan elaborasi yang pertama selesai kemudian dilanjutkan

kegiatan elaborasi yang kedua yaitu kegiatan menunjukkan bukti cahaya putih terdiri

dari berbagai warna. Guru menyajikan masalah berupa pertanyaan tentang asal dari

warna-warna pada pelangi. Kemudian siswa bersama guru merumuskan masalah

yaitu “Apakah cahaya putih dapat diuraikan menjadi berbagai warna?”. Siswa

diminta merumuskan dan mengajukan hipotesis bersama kelompoknnya. Setelah itu

guru membagikan LKS dan alat percobaan kepada siswa yang berupa berupa cakram

warna, benang dan paku. Siswa bersama kelompok diminta menuliskan rumusan

masalah serta hipotesis yang telah dirumuskan di LKS yang telah diberikan guru.

Kemudian guru menjelaskan percobaan yang akan dilakukan. Siswa melakukan dan

mengamati percobaan berdasarkan lembar praktikum. Siswa mengerjakan LKS

berdasarkan percobaan yang telah dilakukan serta menganalisis data dari LKS untuk

menguji hipotesis awal. Perwakilan kelompok diminta maju kedepan untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompok. Kelompok lain memberikan tanggapan

kepada kelompok penyaji. Dari presentasi kelompok yang telah dilakukan kemudian

siswa bersama guru menarik kesimpulan bahwa cahaya putih dapat diuraikan menjadi

berbagai warna.

Setelah kegiatan elaborasi selesai kemudian dilanjutkan dengan kegiatan

konfirmasi. Dalam kegiatan konfirmasi ini siswa menerima umpan balik berupa

pujian dari guru atas diskusi yang telah dilakukan. Siswa juga menerima pelurusan

masalah yang diberikan guru tentang diskusi kelompok yang kurang tepat. Pada

kegiatan penutup siswa bersama guru membuat kesimpulan dan rangkuman dari

materi yang telah dipelajari. Siswa menerima evaluasi berupa tanya jawab singkat

tentang pembiasan cahaya dan penguraian cahaya. Siswa yang dapat menjawab

pertanyaan dari guru mendapat penghargaan berupa gambar bintang. Siswa

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

79

memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan

berikutnya.

Hasil observasi penerapan pembelajaran inkuiri pada siklus I pertemuan

ketiga dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7

Hasil Observasi Penerapan Pembelajaran Inkuiri Siklus I Pertemuan 3

NO INDIKATOR YANG DIAMATI Keterangan

Ya Tidak

1. Apakah guru menyiapan ruang, alat, dan media pembelajaran? √

2. Apakah guru memeriksa kesiapan siswa untuk menerima materi

pelajaran? √

3. Apakah guru melakukan kegiatan apersepsi yang berkaitan

dengan materi? √

4. Apakah guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran? √

5. Apakah guru menyampaikan materi pelajaran dengan baik? √

6. Apakah guru membimbing siswa membentuk kelompok yang

beranggotakan 5-6 siswa? √

7. Apakah guru menyajikan masalah yang menjadi fokus inkuiri? √

8. Apakah guru bersama siswa merumuskan masalah? √

9. Apakah guru membimbing siswa merumuskan dan mengajukan

hipotesis? √

10. Apakah guru membimbing siswa merencanakan percobaan? √

11. Apakah guru membimbing siswa melakukan percobaan? √

12. Apakah guru membimbing siswa mengisi Lembar Kerja Siswa

dari hasil percobaan? √

13. Apakah guru membimbing siswa menguji hipotesis awal dengan

menganalisis data yang diperoleh? √

14. Apakah guru menunjuk perwakilan kelompok mempresentasikan

hasil diskusi? √

15. Apakah guru bersama siswa menarik kesimpulan hasil diskusi

yang dipresentasikan? √

16. Apakah guru meluruskan hasil diskusi kelompok yang kurang

tepat? √

17. Apakah guru melakukan tanya jawab tentang materi yang belum

diketahui siswa? √

18. Apakah guru membuat kesimpulan dan rangkuman materi

dengan melibatkan siswa? √

19. Apakah guru memberikan evaluasi berupa pertanyaan singkat? √

20. Apakah guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya? √

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

80

Berdasarkan tabel 4.7 hasil observasi penerapan pembelajaran inkuiri pada

siklus I pertemuan ketiga dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan guru sudah dapat

menerapkan pembelajaran inkuiri dengan baik.

Hasil observasi terhadap respon siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo pada kegiatan

pembelajaran dengan penerapan pembelajaran inkuiri siklus I pertemuan ketiga dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8

Hasil Observasi Respon Siswa Siklus I Pertemuan 3

NO INDIKATOR YANG DIAMATI Keterangan

Ya Tidak

1. Apakah siswa siap dalam menerima materi pelajaran? √

2. Apakah siswa memperhatikan materi pelajaran dengan baik? √

3. Apakah siswa bersama kelompok merumuskan masalah? √

4. Apakah siswa bersama kelompok merumuskan dan

mengajukan hipotesis? √

5. Apakah siswa bersama kelompok mengumpulkan data

dengan melakukan percobaan? √

6. Apakah siswa menguji hipotesis dengan menganalisis data

yang diperoleh dari Lembar Kerja Siswa yang telah diisi? √

7. Apakah siswa yang ditunjuk guru mempresentasikan hasil

diskusi kelompok? √

8. Apakah siswa memberikan tanggapan kepada kelompok

penyaji? √

9. Apakah siswa menarik kesimpulan hasil diskusi yang telah

dipresentasikan? √

10. Apakah siswa menjawab pertanyaan singkat yang diberikan

guru tentang materi yang dipelajari? √

Berdasarkan tabel 4.8 hasil observasi respon siswa dalam penerapan

pembelajaran inkuiri pada siklus I pertemuan ketiga dapat dikatakan bahwa secara

keseluruhan siswa dapat merespon pembelajaran inkuiri dengan baik.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

81

Hasil observasi yang dilakukan observer terhadap aktivitas belajar IPA siswa

kelas V SDN 1 Dlimoyo dengan penerapan pembelajaran inkuiri pada siklus I

pertemuan ketiga, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 4.9

Hasil Observasi Aktivitas Belajar IPA Siklus I pertemuan 3

Skor Kriteria Frekuensi Persentase (%)

10-19 Kurang 0 0

20-29 Sedang 7 30

30-40 Baik 16 70

Jumlah 23 100

Rata-rata 31.35

Skor minimal 23

Skor maksimal 36

Berdasarkan tabel 4.9 hasil observasi aktivitas belajar IPA dengan penerapan

pembelajaran inkuiri pada siklus I pertemuan ketiga, dapat diketahui bahwa siswa

yang memperoleh skor 20-29 dengan kriteria sedang ada 7 siswa, dengan persentase

30%. Siswa yang memperoleh skor 30-40 dengan kriteria baik 16 siswa, dengan

persentase 70%. Rata-rata skor aktivitas belajar IPA siswa 31.35, skor minimal 23

dan skor maksimal 36. Dalam penerapan pembelajaran inkuiri pada siklus I

pertemuan ketiga siswa yang memperoleh skor 30-40 dengan kriteria baik mencapai

70%. Aktivitas belajar IPA yang belum dilaksanakan dengan maksimal oleh siswa

adalah pada aktivitas mental dengan indikator menganalisis data hasil informasi yang

didapat, serta pada aktivitas emosional yaitu dengan indikator berani mengajukan

pendapat.

4) Pertemuan Keempat

Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan keempat pada hari Kamis, 10 April

2014, mulai pukul 07.00-08.10 WIB. Pertemuan keempat digunakan sebagai tes

evaluasi untuk mengukur hasil belajar IPA siswa pada siklus I. Kegiatan

pembelajaran diawali dengan, berdoa, presensi dan tanya jawab tentang materi yang

telah dipelajari pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga secara singkat. Setelah itu

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

82

guru mengadakan tes evaluasi dengan menjelaskan terlebih dahulu tentang tata tertib

mengerjakan soal evaluasi. Kemudian guru memberikan soal dan lembar jawaban

kepada siswa. siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan alokasi waktu 45 menit.

Siswa yang telah selesai mengerjakan soal evaluasi mengumpulkan hasil

pekerjaannnya kepada guru. Selanjutnya guru bersama siswa bertanya jawab tentang

soal yang sulit dan belum dipahami siswa. kemudian guru menutup pelajaran dengan

mengucapkan salam.

4.1..3 Hasil Tindakan Siklus I

Hasil Tindakan siklus I diperoleh dari hasil observasi terhadap penerapan

pembelajaran inkuiri, respon siswa, aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas V

SDN 1 Dlimoyo pada pembelajaran IPA dengan penerapan pembelajaran inkuiri oleh

guru.

1) Hasil observasi Penerapan Pembelajaran Inkuiri siklus I

Hasil observasi penerapan pembelajaran inkuiri dan respon siswa pada siklus I

diperoleh dari rata-rata skor hasil observasi pada pertemuan petama, kedua dan

ketiga. Berikut ini adalah hasil observasi kegiatan guru pada siklus I dengan

keterangan (P1) adalah pertemuan pertama, (P2) pertemuan kedua, (P3) pertemuan

ketiga:

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

83

Tabel 4.10

Hasil Observasi Penerapan Pembelajaran Inkuiri Siklus I

NO INDIKATOR YANG DIAMATI

Siklus I

P1 P2 P3

Ya Ya Ya

1. Apakah guru menyiapan ruang, alat, dan media pembelajaran? √ √ √

2. Apakah guru memeriksa kesiapan siswa untuk menerima materi

pelajaran? √ √ √

3. Apakah guru melakukan kegiatan apersepsi yang berkaitan

dengan materi? √ √ √

4. Apakah guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran? √ √ √

5. Apakah guru menyampaikan materi pelajaran dengan baik? √ √ √

6. Apakah guru membimbing siswa membentuk kelompok yang

beranggotakan 5-6 siswa? √ √ √

7. Apakah guru menyajikan masalah yang menjadi fokus inkuiri? √ √ √

8. Apakah guru bersama siswa merumuskan masalah? √ √ √

9. Apakah guru membimbing siswa merumuskan dan mengajukan

hipotesis? √ √ √

10. Apakah guru membimbing siswa merencanakan percobaan? √ √ √

11. Apakah guru membimbing siswa melakukan percobaan? √ √ √

12. Apakah guru membimbing siswa mengisi Lembar Kerja Siswa

dari hasil percobaan? √ √ √

13. Apakah guru membimbing siswa menguji hipotesis awal dengan

menganalisis data yang diperoleh? √ √ √

14. Apakah guru menunjuk perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil diskusi? √ √ √

15. Apakah guru bersama siswa menarik kesimpulan hasil diskusi

yang dipresentasikan? √ √ √

16. Apakah guru meluruskan hasil diskusi kelompok yang kurang

tepat? √ √ √

17. Apakah guru melakukan tanya jawab tentang materi yang belum

diketahui siswa? √ √ √

18. Apakah guru membuat kesimpulan dan rangkuman materi

dengan melibatkan siswa? √ √ √

19. Apakah guru memberikan evaluasi berupa pertanyaan singkat? √ √ √

20. Apakah guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya? √ √ √

Berdasarkan tabel 4.10 hasil observasi penerapan pembelajaran inkuiri dari

pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga menunjukkan bahwa guru telah

melakukan semua langkah pembelajaran inkuiri sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah disusun. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

84

pembelajaran inkuiri pada pembelajaran IPA telah memenuhi kriteria yang telah

ditentukan oleh penulis yaitu guru melakukan 20 langkah pembelajaran inkuiri.

Hasil observasi respon siswa pada siklus I dengan penerapan pembelajaran

inkuiri dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.11

Hasil Observasi Respon Siswa Siklus I

NO INDIKATOR YANG DIAMATI

Siklus I

P1 P2 P3

Ya Ya Ya

1. Apakah siswa siap dalam menerima materi pelajaran? √ √ √

2. Apakah siswa memperhatikan materi pelajaran dengan

baik? - √ √

3. Apakah siswa bersama kelompok merumuskan masalah? - - √

4. Apakah siswa bersama kelompok merumuskan dan

mengajukan hipotesis? - - √

5. Apakah siswa bersama kelompok mengumpulkan data

dengan melakukan percobaan? √ √ √

6. Apakah siswa menguji hipotesis dengan menganalisis data

yang diperoleh dari Lembar Kerja Siswa yang telah diisi? - - √

7. Apakah siswa yang ditunjuk guru mempresentasikan hasil

diskusi kelompok? √ √ √

8. Apakah siswa memberikan tanggapan kepada kelompok

penyaji? √ √ √

9. Apakah siswa menarik kesimpulan hasil diskusi yang telah

dipresentasikan? √ √ √

10. Apakah siswa menjawab pertanyaan singkat yang diberikan

guru tentang materi yang dipelajari? √ √ √

Berdasarkan tabel 4.11 respon siswa pada siklus I dapat terlihat bahwa siswa

memberikan respon yang baik dalam penerapan pembelajaran inkuiri pada

pembelajaran IPA. Hal ini ditunjukkan dari pertemuan pertama dan kedua siswa

masih kurang dapat merespon dengan baik terutama pada indikator merumuskan

masalah, merumuskan dan mengajukan hipotesis, serta menguji hipotesis. Namun,

pada pertemuan ketiga siswa mampu merespon dengan baik terhadap penerapan

pembelajaran inkuiri.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

85

2) Hasil Observasi Aktivitas belajar IPA

Observasi aktivitas belajar IPA siswa pada siklus I terdiri dari tiga pertemuan.

Pada masing-masing petemuan mulai dari pertemuan pertama, kedua dan ketiga hasil

observasi aktivitas belajar IPA siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat terlihat

sebelum dilaksanakan tindakan, hasil observasi aktivitas belajar IPA siswa

menunjukkan siswa yang memperoleh skor 10-19 dengan kriteria kurang sejumlah 14

siswa (61%), sedangkan siswa yang memperoleh skor 20-29 dengan kriteria sedang

sejumlah 9 siswa (39%). Rata-rata skor aktivitas belajar IPA siswa secara

keseluruhan adalah 19.00 dengan kriteria kurang. Hal ini menunjukkan bahwa

sebelum dilaksanakan tindakan aktivitas belajar IPA siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo

rendah.

Pada siklus I terlihat adanya peningkatan Aktivitas belajar IPA siswa, hal ini

terlihat dari rata-rata skor hasil observasi aktivitas belajar IPA siswa secara

keseluruhan yaitu dari ketiga pertemuan. Berikut ini adalah rata-rata skor hasil

observasi aktivitas belajar IPA siswa pada siklus I dengan keterangan (P1) pertemuan

1, (P2) Pertemuan 2, (P3) Pertemuan 3, ( ) rata-rata skor Aktivitas belajar IPA, (f)

frekuensi, dan (%) persentase.

Tabel 4.12

Rata-rata Skor Hasil Observasi Aktivitas Belajar IPA pada siklus I

Skor Kriteria P1 P 2 P 3

F (%) F (%) F (%) F (%)

10-19 Kurang 0 0 0 0 0 0 0 0

20-29 Sedang 18 78 10 43 7 30 13 57

30-40 Baik 5 22 13 57 16 70 10 43

Jumlah 23 100 23 100 23 100 23 100

Rata-rata 25.96 28.91 31.35 28.74

Kiteria Sedang Sedang Baik Sedang

Berdasakan tabel 4.12 hasil observasi aktivitas belajar IPA siswa pada siklus I

menunjukkan bahwa adanya peningkatan aktivitas belajar IPA dibandingkan dengan

sebelum dilakukan tindakan. Pada siklus I siswa dengan kriteria aktivitas kurang

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

86

sudah tidak ada lagi, baik pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga. Siswa pada

kriteria sedang pertemuan pertama sejumlah 18 (78%) siswa, kemudian menurun

pada pertemuan kedua dengan 10 (43%) siswa, dan pada pertemuan ketiga menurun

kembali menjadi 7 (30%) siswa. Sedangkan siswa dengan kriteria aktivitas baik pada

pertemuan pertama sejumlah 5 (22%) siswa, meningkat pada pertemuan kedua

menjadi 13 (57%) siswa, dan meningkat kembali menjadi 16 (70%) siswa. Perolehan

rata-rata skor pada pertemuan pertama 25.96 dengan kriteria sedang, kemudian

meningkat pada pertemuan kedua dengan perolehan rata-rata skor 28.91 dengan

kriteria sedang, dan meningkat kembali pada pertemuan ketiga dengan perolehan

rata-rata skor 31.35 dengan kriteria baik.

Rata-rata skor hasil observasi aktivitas belajar IPA siswa dengan penerapan

pembelajaran inkuiri pada siklus I dapat diketahui bahwa siswa dengan kriteria

sedang ada 13 siswa, dengan persentase 57%, dan siswa dengan kriteria baik ada 10

siswa dengan persentase 43%. Rata-rata skor aktivitas belajar IPA siswa pada siklus I

adalah 28.74 dengan kriteria sedang.

Diagram 4.1. Hasil Persentase Aktivitas Belajar IPA

Berdasarkan diagram 4.1 menunjukkan pada siklus I secara keseluruhan siswa

dengan kriteria aktivitas baik mencapai 43%. Hal ini menunjukkan bahwa, aktivitas

belajar IPA siswa dengan kriteria baik belum mencapai 80%. Serta rata-rata skor

aktivitas belajar IPA siswa pada siklus I juga belum mencapai baik. Maka dari itu,

pada siklus I aktivitas belajar IPA siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo dengan penerapan

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

87

pembelajaran inkuiri masih belum mencapai indikator keberhasilan yang telah

ditentukan oleh penulis. Sebagai upaya dalam meningkatkan aktivitas belajar IPA

siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo dengan penerapan pembelajaran inkuiri maka akan

dilanjutkan pada siklus II.

3) Hasil Belajar IPA siswa pada siklus I

Setelah selesai pelaksanaan tindakan dengan penerapan pembelajaran inkuiri

pada siklus I, guru memberikan evaluasi berupa tes tertulis kepada siswa. Evaluasi

digunakan untuk mengukur hasil belajar IPA siswa. Tes evaluasi diberikan pada akhir

siklus I yaitu pada pertemuan keempat. Hasil nilai evaluasi pada siklus I dapat dilihat

pada tabel distribusi frekuensi 4.13. Untuk menentukan jumlah kelas dan panjang

kelas pada tabel distribusi adalah dengan langkah yang dikemukakan Sugiyono

(2010: 36) adalah sebagai berikut:

1) Menghitung rentang data

R = skor max-skor min

R = 90-50=40

2) Menghitung jumlah kelas interval (k)

k = 1+3.3 logn

k = 1+3.3 log 23 = 5,5 = 5

3) Menghitung panjang kelas

I = R/k

I = 40/5 = 8

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dihasilkan tabel distribusi

frekuansi nilai IPA pada siklus I adalah sebagai beriku:

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

88

Tabel 4.13

Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus I

No Nilai Frekuensi Persentase(%)

1 50-57 3 13

2 58-65 4 17

3 66-73 7 30

4 74-81 4 17

5 82-90 5 22

Jumlah 23 100

Rata-rata 72

Nilai minimal 50

Nilai Maksimal 90

Berdasarkan tabel 4.13 Dapat diketahui bahwa dari 23 siswa, siswa yang

memperoleh nilai antara 50-57 terdapat 3 siswa dengan persentase 13%, siswa yang

memperoleh nilai antara 58-65 terdapat 4 siswa dengan persentase 17%. Siswa yang

memperoleh nilai antara 66-73 terdapat 7 siswa dengan persentase 30%, siswa yang

memperoleh nilai antara 74-81 terdapat 4 siswa dengan persentase 17%, dan siswa

yang memperoleh nilai antar 82-90 terdapat 5 siswa dengan persentase 22%. Berikut

akan disajikan nilai IPA siswa siklus I dalam bentuk diagram.

Diagram 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus I

Analisis ketuntasan belajar IPA siswa dengan penerapan pembelajaran inkuiri

pada siklus I dengan KKM ≥62 adalah sebagai berikut.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

89

Tabel 4.14

Ketuntasan Belajar IPA Siklus I

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase (%)

Tuntas ≥62 16 70

Tidak Tuntas <62 7 30

Jumlah 23 100

Rata-rata 72

Nilai terendah 50

Nilai tertinggi 90

Dari tabel 4.14 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar IPA siswa pada siklus

I yang telah mencapai KKM sebanyak 16 siswa dengan persentase 70% sedangkan

yang belum mencapai KKM adalah sebanyak 7 siswa dengan persentase 30%.

Perolehan rata-rata hasil belajar IPA siswa pada sikus I 72, nilai terendah 50, dan

nilai tertinggi adalah 90. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan ketuntasan

belajar pada siklus I. Hasil belajar IPA siswa yang diperoleh dari hasil pretest, dari 23

siswa kelas V yang telah mencapai ketuntasan (KKM≥62) terdapat 9 siswa dengan

persentase 39%, sedangkan 14 siswa dengan persentase 61% masih di bawah KKM.

Namun, setelah siklus I mengalami peningkatan yaitu terdapat 16 siswa dengan

persentase 70% yang telah mencapai ketuntasan, sedangkan 7 siswa dengan

persentase 30% masih di bawah KKM. Berdasarkan ketuntasan belajar IPA siswa

kelas V SDN 1 Dlimoyo siklus I dapat digambarkan dengan diagram lingkaran yaitu

sebagai berikut:

Diagram 4.3 Hasil Persentase Kentuntasan Belajar IPA Siklus I

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

90

Berdasarkan diagram hasil persentase ketuntasan belajar IPA siswa dengan

penerapan pembelajaran inkuiri pada siklus I terlihat bahwa hasil belajar IPA siswa

meningkat dibandingkan hasil belajar yang diperoleh pada pretest. Namun, siswa

yang sudah mencapai KKM masih 70%, hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar

IPA siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo belum memenuhi indikator keberhasilan

ketuntasan belajar yang telah ditetapkan penulis yaitu 80%. Untuk meningkatkan

hasil belajar IPA siswa dengan penerapan pembelajaran inkuiri maka dilanjutkan

pada siklus II agar ketuntasan belajar IPA siswa mencapai 80% dari keseluruhan

siswa.

4.1..4 Refleksi Siklus I

Setelah selesai pelaksanaan pembelajaran siklus I dari pertemuan pertama,

kedua, ketiga dan keempat, kemudian dilakukan refleksi terhadap keseluruhan proses

pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi digunakan sebagai perbaikan apakah

hasil tindakan sudah sesuai dengan indikator keberhasilan. Hasil refleksi diperoleh

dari hasil observasi selama proses pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis data

observasi penerapan pembelajaran inkuiri menunjukkan bahwa guru telah melakukan

20 langkah pembelajaran inkuiri. Dengan demikian, penerapan pembelajaran telah

mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan penulis. Hal ini juga didukung

dengan respon siswa yang baik dalam penerapan pembelajaran inukuiri.

Berdasarkan observasi terhadap aktivitas belajar IPA siswa pada setiap

pertemuan.mengalami peningkatan. Namun, rata-rata skor aktivitas belajar IPA siswa

pada siklus I adalah 28.74 dengan kriteria sedang dengan siswa yang memperoleh

kriteria baik baru mencapai 43%. Hal ini menunjukkan bahwa, aktivitas belajar IPA

siswa belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan oleh penulis yaitu

aktivitas belajar IPA siswa meningkat apabila 80% siswa mencapai kriteria baik. Hal

ini disebabkan karena masih ada beberapa siswa yang belum melaksanakan aktivitas

belajar IPA secara maksimal. Sedangkan, hasil evaluasi ketuntasan belajar yang

diperoleh siswa dengan KKM≥62 dari 23 siswa, sebanyak 16 siswa yang sudah tuntas

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

91

dengan persentase 70% dan rata-rata 72. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar

IPA pada siklus I masih di bawah indikator keberhasilan yang sudah ditentukan

penulis yaitu hasil belajar IPA siswa meningkat apabila 80% dari keseluruhan siswa

mencapai KKM≥62. Ini artinya hasil belajar IPA siswa yang diperoleh pada siklus I

juga belum mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan.

Hasil refleksi pada proses pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan

1) Siswa lebih antusias dalam belajar dengan menggunakan pembelajaran inkuiri

2) Siswa lebih mudah memahami materi IPA karena dengan pembelajaran

inkuiri siswa diajarkan proses penemuan.

3) Menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri siswa dalam proses

pembelajaran di kelas. Baik pada saat menyampaikan pendapat ketika diskusi

kelompok, presentasi, maupun menanggapai hasil laporan kelompok lain.

4) Rencana pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai.

b. Hambatan

1) Penerapan pembelajaran inkuiri belum terbiasa dilaksanakan oleh siswa dalam

kegiatan pembelajaran IPA, sehingga siswa masih merasa kesulitan terutama

dalam merumuskan masalah dan menguji hipotesis dengan menganalisis data

hasil percobaan.

2) Masih ada beberapa siswa yang belum melakukan aktivitas belajar IPA secara

maksimal, sehingga pembelajaran masih didominasi siswa yang aktif.

3) Pelaksanaan pembelajaran inkuri di kelas memerlukan waktu yang lama

karena siswa belum terbiasa.

c. Penyelesaian

1) Pada pelaksanaan pembelajaran inkuiri, guru diharapkan memberikan

pengarahan secara maksimal pada setiap kegiatan yang akan dilaksanakan

siswa, sehingga siswa lebih jelas dan mampu melaksanakan dengan baik. pada

saat pemberian masalah siswa ikut dilibatkan sehingga siswa lebih mudah

untuk merumuskan masalah.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

92

2) Guru memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa agar dapat

melaksanakan aktivitas belajar IPA secara maksimal, sehingga dalam proses

pembelajaran di kelas tidak hanya didominasi oleh siswa yang aktif, namun

aktivitas belajar IPA dapat dilaksanakan secara maksimal oleh semua siswa.

3) Guru lebih memperhatikan alokasi waktu dalam pelaksanaan pembelajaran

inkuiri. Guru lebih mempersiapkan rencana pembelajaran secara maksimal

dan memberikan batasan waktu kepada siswa pada saat diskusi kelompok

sehingga pembelajaran tidak melebihi alokasi waktu yang telah ditentukan.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I menunjukkan bahwa aktivitas belajar

dan hasil belajar IPA dengan penerapan pembelajaran inkuiri sudah meningkat,

namun belum mencapai idikator keberhasilan yang telah ditentukan oleh penulis.

Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo

dengan pembelajaran inkuiri maka dilanjutkan pada siklus II.

4.1.2 Deskripsi Siklus II

Pada siklus II akan diuraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan

tindakan dan observasi, hasil tindakan, serta refleksi. Kegiatan pembelajaran pada

siklus I dilaksanakan selama 3 pertemuan.

4.1.2.1 Rencana Tindakan

Rencana pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dalam 3 pertemuan.

Pembelajaran siklus II merupakan upaya perbaikan dari pembelajaran pada siklus I.

Rencana tindakan pada siklus II dengan rincian sebagai berikut.

1) Pertemuan Pertama

Rencana tindakan untuk pertemuan pertama yaitu penulis bersama guru

kolaborator menentukan standar kompetensi (SK) untuk siklus II yaitu 6.

Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model dengan

kompetensi dasar (KD) yaitu 6.2. Membuat suatu karya/model, misalnya periskop

atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Pada

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

93

pertemuan pertama indikator yang ditentukan adalah Membuat periskop dari bahan

sederhana. Setelah menentukan SK, KD dan indikator, sebelum melaksanakan

pembelajaran penulis membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan

penerapan pembelajaran inkuiri. Kemudian penulis menyiapkan materi pembelajaran

sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Penulis juga mempersiapkan alat pembelajaran

untuk menunjang proses kegiatan pembelajaran yang berupa cermin datar ukuran

3x3, lilin, lem bakar, dan kardus pasta gigi. Selain itu penulis juga menyiapkan

perangkat pembelajaran seperti presensi siswa, lembar kerja siswa, lembar observai

guru, lembar observasi siswa, lembar observasi aktivitas belajar IPA siswa dan

penghargaan berupa gambar bintang diberikan kepada siswa yang mampu menjawab

evalusi yang diberikan guru.

2) Pertemuan kedua

Rencana tindakan pertemuan kedua siklus II sebagai tindak lanjut dari

pertemuan pertama, di mana pada pertemuan kedua indikator yang digunakan adalah

membuat lup dari bahan sederhana dan membuat kaleidoskop dari bahan sederhana.

Sebelum melaksanakan pembelajaran penulis menyiapkan RPP. Penulis juga

menyiapkan alat pembelajaran berupa bola lampu bekas, karet, balon, kertas karton,

kertas mengkilap, lem kertas, guntung, selotip, dan manic-manik warna. Selain itu

penulis juga menyiapkan perangkat pembelajaran seperti presensi siswa, lembar kerja

siswa, lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar observasi aktivitas

belajar IPA siswa dan penghargaan berupa gambar bintang diberikan kepada siswa

yang mampu menjawab evalusi yang diberikan guru seperti pada pertemuan pertama.

3) Pertemuan ketiga

Rencana tindakan pada pertemuan ketiga siklus II digunakan sebagai tes

evalusi tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertamadan kedua.

Sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan penulis menyiapkan RPP, lembar soal

tes yang berisi 20 butir soal dengan bentuk pilihan ganda, serta lembar jawaban.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

94

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II

Pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus II terdiri dari tiga kali

pertemuan. dua kali pertemuan digunakan untuk proses pembelajaran dan satu kali

pertemuan digunakan untuk evaluasi hasil belajar IPA siswa siklus II. Berikut ini

adalah uraian dari pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus II.

1) Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin,

14 April 2014 mulai pukul 07.30-09.00 WIB. Pada kegiatan awal pembelajaran guru

mengawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa

untuk memimpin doa, guru melakukan presensi. Selanjutnya, guru melakukan

apersepsi dengan melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi sifat-sifat

cahaya yang telah dipelajari dan menanyakan kepada siswa “Apakah kita dapat

melihat seseorang yang berada dibalik dinding yang tinggi?”. Setelah itu guru

menyampaikan tujuan pembelajaran.

Setelah selesai kegiatan awal, dilanjutkan dengan kegiatan inti. Dalam

kegiatan inti terbagi menjadi kegiatan eksplorasi, elaborasi da konfirmasi. Pada

kegiatan eksplorasi Siswa dan guru bertanya jawab tentang contoh alat optik yang

menerapkan sifat cahaya. Setelah itu, siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5-

6 siswa. Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi. Guru memberikan

masalah yang menjadi fokus inkuiri dengan bertanya jawab dengan siswa tentang

kapal selam, agar siswa lebih jelas guru meminta dua orang siswa untuk maju

kedepan dan salah satu siswa menutup siswa lain dengan kertas. Setelah itu guru

membimbing siswa untuk merumuskan masalah yaitu “ Mengapa orang yang berada

di dalam kapal selam dapat melihat keadaan di permukaan laut?”. Setelah

merumuskan masalah siswa diminta guru untuk membuat hipotesis bersama

kelompoknnya. Kemudian guru membagikan lembar kerja siswa serta alat untuk

membuat periskop berupa cermin datar ukuran 3x3, lilin, lem bakar, dan kardus pasta

gigi. Siswa diminta untuk menuliskan rumusan masalah dan hipotesis pada lembar

kerja siswa yang telah diberikan guru. Kemudian guru menjelaskan percobaan yang

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

95

akan dilakukan. Siswa membuat periskop dari bahan sederhana dan menguji periskop

yang telah dibuat bersama kelompok. Siswa mengerjakan LKS berdasarkan

percobaan dengan periskop yang telah dibuat, kemudian menganalisis data dari LKS

untuk menguji hipotesis awal. Perwakilan kelompok diminta maju kedepan untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompok. Kelompok lain memberikan tanggapan

kepada kelompok penyaji. Dari presentasi kelompok yang telah dilakukan kemudian

siswa bersama guru menarik kesimpulan.

Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan konfirmasi. Dalam kegiatan

konfirmasi, siswa menerima umpan balik berupa pujian dari guru atas diskusi yang

telah dilakukan. Siswa juga menerima pelurusan masalah yang diberikan guru tentang

diskusi kelompok yang kurang tepat. Pada kegiatan penutup siswa bersama guru

membuat kesimpulan dan rangkuman dari materi yang telah dipelajari. Siswa

menerima evaluasi berupa tanya jawab singkat tentang periskop dan sifat cahaya yang

diterapkan pada periskop. Siswa yang dapat menjawab pertanyaan dari guru

mendapat penghargaan berupa gambar bintang. Siswa memperhatikan penjelasan

guru tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Hasil observasi kegiatan guru dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan

pembelajaran inkuiri pada siklus II pertemuan pertama dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

96

Tabel 4.15

Hasil Observasi Penerapan Pembelajaran Inkuiri Siklus II Pertemuan 1

NO INDIKATOR YANG DIAMATI Keterangan

Ya Tidak

1. Apakah guru menyiapan ruang, alat, dan media pembelajaran? √ 2. Apakah guru memeriksa kesiapan siswa untuk menerima materi

pelajaran? √

3. Apakah guru melakukan kegiatan apersepsi yang berkaitan dengan

materi? √

4. Apakah guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran? √ 5. Apakah guru menyampaikan materi pelajaran dengan baik? √ 6. Apakah guru membimbing siswa membentuk kelompok yang

beranggotakan 5-6 siswa? √

7. Apakah guru menyajikan masalah yang menjadi fokus inkuiri? √ 8. Apakah guru bersama siswa merumuskan masalah? √ 9. Apakah guru membimbing siswa merumuskan dan mengajukan

hipotesis? √

10. Apakah guru membimbing siswa merencanakan percobaan? √ 11. Apakah guru membimbing siswa melakukan percobaan? √ 12. Apakah guru membimbing siswa mengisi Lembar Kerja Siswa dari

hasil percobaan? √

13. Apakah guru membimbing siswa menguji hipotesis awal dengan

menganalisis data yang diperoleh? √

14. Apakah guru menunjuk perwakilan kelompok mempresentasikan hasil

diskusi? √

15. Apakah guru bersama siswa menarik kesimpulan hasil diskusi yang

dipresentasikan? √

16. Apakah guru meluruskan hasil diskusi kelompok yang kurang tepat? √ 17. Apakah guru melakukan tanya jawab tentang materi yang belum

diketahui siswa? √

18. Apakah guru membuat kesimpulan dan rangkuman materi dengan

melibatkan siswa? √

19. Apakah guru memberikan evaluasi berupa pertanyaan singkat? √ 20. Apakah guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya? √

Berdasarkan tabel 4.15 hasil observasi penerapan pembelajaran inkuiri pada

siklus II pertemuan pertama dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan guru sudah

dapat menerapkan pembelajaran inkuiri dengan baik.

Hasil observasi terhadap kegiatan siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo pada kegiatan

pembelajaran dengan penerapan pembelajaran inkuiri siklus II pertemuan pertama

dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

97

Tabel 4.16

Hasil Observasi Respon Siswa Siklus II Pertemuan 1

NO INDIKATOR YANG DIAMATI Keterangan

Ya Tidak

1. Apakah siswa siap dalam menerima materi pelajaran? √

2. Apakah siswa memperhatikan materi pelajaran dengan baik? √

3. Apakah siswa bersama kelompok merumuskan masalah? √

4. Apakah siswa bersama kelompok merumuskan dan

mengajukan hipotesis? √

5. Apakah siswa bersama kelompok mengumpulkan data

dengan melakukan percobaan? √

6. Apakah siswa menguji hipotesis dengan menganalisis data

yang diperoleh dari Lembar Kerja Siswa yang telah diisi? √

7. Apakah siswa yang ditunjuk guru mempresentasikan hasil

diskusi kelompok? √

8. Apakah siswa memberikan tanggapan kepada kelompok

penyaji? √

9. Apakah siswa menarik kesimpulan hasil diskusi yang telah

dipresentasikan? √

10. Apakah siswa menjawab pertanyaan singkat yang diberikan

guru tentang materi yang dipelajari? √

Berdasarkan tabel 4.16 hasil observasi respon siswa dalam penerapan

pembelajaran inkuiri pada siklus II pertemuan pertama dapat dikatakan bahwa secara

keseluruhan siswa dapat merespon pembelajaran inkuiri dengan baik.

Analisis hasil observasi yang dilakukan observer terhadap aktivitas belajar

IPA siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo dengan penerapan pembelajaran inkuiri pada

siklus II pertemuan pertama, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.17

Hasil Observasi Aktivitas Belajar IPA Siklus II pertemuan 1

Skor Kriteria Frekuensi Persentase (%)

10-19 Kurang 0 0

20-29 Sedang 3 13

30-40 Baik 20 87

Jumlah 23 100

Rata-rata 33.48

Skor minimal 27

Skor maksimal 37

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

98

Berdasarkan tabel 4.17 analisis hasil observasi aktivitas belajar IPA dengan

penerapan pembelajaran inkuiri pada siklus II pertemuan pertama, dapat diketahui

bahwa siswa yang memperoleh skor 20-29 dengan kriteria sedang ada 3 siswa,

dengan persentase 13%. Siswa yang memperoleh skor 30-40 dengan kriteria baik ada

20 siswa, dengan persentase 87%. Rata-rata skor aktivitas belajar IPA siswa 33.48

dengan kriteria baik, skor minimal 27 dan skor maksimal 37.

2) Pertemuan kedua

Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari

Selasa, 15 April 2014 mulai pukul 07.00-08.10 WIB. Kegiatan awal pembelajaran

pada pertemuan kedua diawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru meminta

perwakilan siswa untuk memimpin doa, guru melakukan presensi. Selanjutnya, guru

melakukan apersepsi yaitu bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari serta

contoh alat-alat optik yang menerapkan sifat-sifat cahaya.

Setelah kegiatan awal selesai, kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti. Pada

kegiatan eksplorasi guru mengarahkan siswa kedalam materi membuat lup dan

kaleidoskop sederhana. Guru meminta kepada siswa untuk bergabung pada kelompok

masing-masing. Setelah kegiatan eksplorasi, dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi.

Pada kegiatan elaborasi dibagi menjadi dua kegiatan yang pertama membuat lup dari

bahan sederhana dan yang kedua adalah membuat kaleidoskop dari bahan sederhana.

Guru memberikan masalah yang menjadi fokus inkuiri dengan bertanya jawab

tentang alat yang digunakan tukang jam pada saat memperbaiki jamnya. Siswa

bersama guru merumuskan masalah “Apakah benda yang dilihat dengan lup terlihat

lebih besar?”. Kemudian siswa bersama kelompoknya diminta untuk merumuskan

hipotesis tentang rumusan masalah tersebut. Setelah itu guru membagikan LKS dan

alat percobaan kepada siswa yang berupa bola lampu bekas, karet, dan balon. Siswa

bersama kelompok diminta menuliskan rumusan masalah serta hipotesis yang telah

dirumuskan di LKS yang telah diberikan guru. Kemudian guru menjelaskan

percobaan yang akan dilakukan. Siswa membuat lup dari bahan sederhana dan

menguji lup yang telah dibuat. Siswa mengerjakan LKS berdasarkan percobaan yang

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

99

telah dilakukan serta menganalisis data dari LKS untuk menguji hipotesis awal.

Perwakilan kelompok diminta maju kedepan untuk mempresentasikan hasil kerja

kelompok. Kelompok lain memberikan tanggapan kepada kelompok penyaji. Dari

presentasi kelompok yang telah dilakukan kemudian siswa bersama guru menarik

kesimpulan.

Setelah kegiatan elaborasi yang pertama kegiatan elaborasi yang kedua adalah

kegiatan membuat kaleidoskop dari bahan sederhana. Guru menyajikan masalah yang

menjadi fokus inkuiri dengan meminta salah satu siswa maju kedepan, guru

menunjukkan kaleidoskop kepada siswa. selanjutnya siswa diminta oleh guru melihat

bagian dalam kaleidoskop dan mengetuk-ngetuk kaleidoskop tersebut. Guru dan

siswa bertanya jawab tentang apa yang telah dilihat dari bagian dalam kaleidoskop.

Kemudian siswa bersama guru merumuskan masalah yaitu “Mengapa di dinding

kaleidoskop terdapat pola-pola yang indah?”. Siswa diminta merumuskan hipotesis

bersama kelompoknnya. Setelah itu guru membagikan LKS dan alat percobaan

kepada siswa yang berupa kertas karton, kertas mengkilap, manik-manik warna

warni, lem kertas, plastik bening, dan selotip. Siswa bersama kelompok diminta

menuliskan rumusan masalah serta hipotesis yang telah dirumuskan di LKS yang

telah diberikan guru. Kemudian guru menjelaskan percobaan yang akan dilakukan.

Siswa membuat kaleidoskop dari bahan sederhana dan menguji kaleidoskop tersebut.

Siswa mengerjakan LKS berdasarkan percobaan yang telah dilakukan serta

menganalisis data dari LKS untuk menguji hipotesis awal. Perwakilan kelompok

diminta maju kedepan untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok. Kelompok lain

memberikan tanggapan kepada kelompok penyaji. Dari presentasi kelompok yang

telah dilakukan kemudian siswa bersama guru menarik kesimpulan.

Setelah kegiatan elaborasi selesai kemudian dilanjutkan dengan kegiatan

konfirmasi. Dalam kegiatan konfirmasi ini siswa menerima umpan balik berupa

pujian dari guru atas diskusi yang telah dilakukan. Siswa juga menerima pelurusan

masalah yang diberikan guru tentang diskusi kelompok yang kurang tepat. Pada

kegiatan penutup siswa bersama guru membuat kesimpulan dan rangkuman dari

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

100

materi yang telah dipelajari. Siswa menerima evaluasi berupa tanya jawab singkatlup

dan kaleidoskop. Siswa yang dapat menjawab pertanyaan dari guru mendapat

penghargaan berupa gambar bintang. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

Hasil observasi kegiatan guru dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan

pembelajaran inkuiri pada siklus II pertemuan kedua dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

Tabel 4.18

Hasil Observasi Penerapan Pembelajaran Inkuiri Siklus II Pertemuan 2

NO INDIKATOR YANG DIAMATI Keterangan

Ya Tidak 1. Apakah guru menyiapan ruang, alat, dan media pembelajaran? √ 2. Apakah guru memeriksa kesiapan siswa untuk menerima materi pelajaran? √ 3. Apakah guru melakukan kegiatan apersepsi yang berkaitan dengan materi? √

4. Apakah guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran? √ 5. Apakah guru menyampaikan materi pelajaran dengan baik? √ 6. Apakah guru membimbing siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 5-

6 siswa? √

7. Apakah guru menyajikan masalah yang menjadi fokus inkuiri? √ 8. Apakah guru bersama siswa merumuskan masalah? √ 9. Apakah guru membimbing siswa merumuskan dan mengajukan hipotesis? √

10. Apakah guru membimbing siswa merencanakan percobaan? √ 11. Apakah guru membimbing siswa melakukan percobaan? √ 12. Apakah guru membimbing siswa mengisi Lembar Kerja Siswa dari hasil

percobaan? √

13. Apakah guru membimbing siswa menguji hipotesis awal dengan menganalisis

data yang diperoleh? √

14. Apakah guru menunjuk perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi? √ 15. Apakah guru bersama siswa menarik kesimpulan hasil diskusi yang

dipresentasikan? √

16. Apakah guru meluruskan hasil diskusi kelompok yang kurang tepat? √ 17. Apakah guru melakukan tanya jawab tentang materi yang belum diketahui

siswa? √

18. Apakah guru membuat kesimpulan dan rangkuman materi dengan melibatkan

siswa? √

19. Apakah guru memberikan evaluasi berupa pertanyaan singkat? √ 20. Apakah guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan

berikutnya? √

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

101

Berdasarkan tabel 4.18 hasil observasi penerapan pembelajaran inkuiri siklus

II pertemuan pertama, guru telah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran

inkuiri dengan baik.

Hasil observasi terhadap kegiatan siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo pada

kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran inkuiri siklus II pertemuan

kedua dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.19

Hasil Observasi Respon Siswa Siklus II Pertemuan 2

NO INDIKATOR YANG DIAMATI Keterangan

Ya Tidak

1. Apakah siswa siap dalam menerima materi pelajaran? √

2. Apakah siswa memperhatikan materi pelajaran dengan baik? √

3. Apakah siswa bersama kelompok merumuskan masalah? √

4. Apakah siswa bersama kelompok merumuskan dan mengajukan

hipotesis? √

5. Apakah siswa bersama kelompok mengumpulkan data dengan

melakukan percobaan? √

6. Apakah siswa menguji hipotesis dengan menganalisis data yang

diperoleh dari Lembar Kerja Siswa yang telah diisi? √

7. Apakah siswa yang ditunjuk guru mempresentasikan hasil diskusi

kelompok? √

8. Apakah siswa memberikan tanggapan kepada kelompok penyaji? √

9. Apakah siswa menarik kesimpulan hasil diskusi yang telah

dipresentasikan? √

10. Apakah siswa menjawab pertanyaan singkat yang diberikan guru

tentang materi yang dipelajari? √

Berdasarkan tabel 4.19 hasil observasi respon siswa dalam penerapan

pembelajaran inkuiri pada siklus II pertemuan pertama dapat dikatakan bahwa secara

keseluruhan siswa dapat merespon pembelajaran inkuiri dengan baik.

Analisis hasil observasi yang dilakukan observer terhadap aktivitas belajar

IPA siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo dengan penerapan pembelajaran inkuiri pada

siklus II pertemuan kedua, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

102

Tabel 4.20

Hasil Observasi Aktivitas Belajar IPA Siklus II pertemuan 2

Skor Kriteria Frekuensi Persentase (%)

10-19 Kurang 0 0

20-29 Sedang 0 0

30-40 Baik 23 100

Jumlah 23 100

Rata-rata 35.39

Skor minimal 30

Skor maksimal 39

Berdasarkan tabel 4.20 analisis hasil observasi aktivitas belajar IPA dengan

penerapan pembelajaran inkuiri pada siklus II pertemuan kedua, dapat diketahui

bahwa seluruh siswa dapat memperoleh skor 30-40 dengan kriteria baik. Rata-rata

skor aktivitas belajar IPA siswa 35.39, skor minimal 30 dan skor maksimal 39. Dalam

penerapan pembelajaran inkuiri pada siklus II pertemuan kedua siswa yang

memperoleh skor 30-40 dengan kriteria baik mencapai 100%. Hal ini menunjukkan

bahwa seluruh siswa dapat melaksanakan aktivitas belajar IPA secara maksimal.

3) Pertemuan ketiga

Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan keempat pada hari Kamis, 17 April

2014, mulai pukul 07.00-08.10 WIB. Pertemuan ketiga digunakan sebagai tes

evaluasi untuk mengukur hasil belajar IPA siswa pada siklus II. Kegiatan

pembelajaran diawali dengan, berdoa, presensi dan tanya jawab tentang materi yang

telah dipelajari pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga secara singkat. Setelah itu

guru mengadakan tes evaluasi dengan menjelaskan terlebih dahulu tentang tata tertib

mengerjakan soal evaluasi. Kemudian guru memberikan soal dan lembar jawaban

kepada siswa. siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan alokasi waktu 45 menit.

Siswa yang telah selesai mengerjakan soal evaluasi mengumpulkan hasil

pekerjaannnya kepada guru. Selanjutnya guru bersama siswa bertanya jawab tentang

soal yang sulit dan belum dipahami siswa. kemudian guru menutup pelajaran dengan

mengucapkan salam.

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

103

4.1.2.3 Hasil Tindakan Siklus II

Hasil Tindakan siklus II diperoleh dari hasil observasi terhadap kegiatan guru,

kegiatan siswa, aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo pada

pembelajaran IPA dengan penerapan pembelajaran inkuiri oleh guru.

a. Hasil observasi Penerapan Pembelajaran Inkuiri Siklus II

Hasil observasi kegiatan guru dan siswa pada siklus II diperoleh dari hasil

observasi pada pertemuan petama, kedua. Berikut ini adalah hasil observasi kegiatan

guru pada siklus II dengan keterangan (P1) adalah pertemuan pertama, (P2)

pertemuan kedua:

Tabel 4.21

Hasil Penerapan Pembelajaran Inkuiri Siklus II

NO INDIKATOR YANG DIAMATI

Siklus II

P1 P2

Ya Ya

1. Apakah guru menyiapan ruang, alat, dan media pembelajaran? √ √

2. Apakah guru memeriksa kesiapan siswa untuk menerima materi pelajaran? √ √

3. Apakah guru melakukan kegiatan apersepsi yang berkaitan dengan materi? √ √

4. Apakah guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran? √ √

5. Apakah guru menyampaikan materi pelajaran dengan baik? √ √

6. Apakah guru membimbing siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 5-6

siswa? √ √

7. Apakah guru menyajikan masalah yang menjadi fokus inkuiri? √ √

8. Apakah guru bersama siswa merumuskan masalah? √ √

9. Apakah guru membimbing siswa merumuskan dan mengajukan hipotesis? √ √

10. Apakah guru membimbing siswa merencanakan percobaan? √ √

11. Apakah guru membimbing siswa melakukan percobaan? √ √

12. Apakah guru membimbing siswa mengisi Lembar Kerja Siswa dari hasil percobaan? √ √

13. Apakah guru membimbing siswa menguji hipotesis awal dengan menganalisis data

yang diperoleh? √ √

14. Apakah guru menunjuk perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi? √ √

15. Apakah guru bersama siswa menarik kesimpulan hasil diskusi yang dipresentasikan? √ √

16. Apakah guru meluruskan hasil diskusi kelompok yang kurang tepat? √ √

17. Apakah guru melakukan tanya jawab tentang materi yang belum diketahui siswa? √ √

18. Apakah guru membuat kesimpulan dan rangkuman materi dengan melibatkan siswa? √ √

19. Apakah guru memberikan evaluasi berupa pertanyaan singkat? √ √

20. Apakah guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya? √ √

Berdasarkan tabel 4.21 hasil observasi penerapan pembelajaran inkuiri pada

siklus II dari pertemuan pertama sampai pertemuan kedua menunjukkan bahwa guru

telah melakukan semua langkah pembelajaran inkuiri sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

104

pembelajaran inkuiri pada pembelajaran IPA telah memenuhi kriteria yang telah

ditentukan oleh penulis yaitu guru melakukan 20 langkah pembelajaran inkuiri.

Penerapan pembelajaran inkuiri telah terlaksana dengan baik hal ini juga ditujukkan

dari hasil respon siswa pada siklus II yang terlihat bahwa siswa memberikan respon

yang baik dalam penerapan pembelajaran inkuiri pada pembelajaran IPA. Hal ini

ditunjukkan dari pertemuan pertama dan kedua siswa mampu merespon dengan baik

terhadap penerapan pembelajaran inkuiri.

Adapun hasil observasi kegiatan siswa pada siklus II dengan penerapan

pembelajaran inkuiri dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.22

Hasil Observasi Respon Siswa Siklus II

NO INDIKATOR YANG DIAMATI

Siklus II

P1 P2

Ya Ya

1. Apakah siswa siap dalam menerima materi pelajaran? √ √

2. Apakah siswa memperhatikan materi pelajaran dengan baik? √ √

3. Apakah siswa bersama kelompok merumuskan masalah? √ √

4. Apakah siswa bersama kelompok merumuskan dan mengajukan

hipotesis? √ √

5. Apakah siswa bersama kelompok mengumpulkan data dengan

melakukan percobaan? √ √

6. Apakah siswa menguji hipotesis dengan menganalisis data yang

diperoleh dari Lembar Kerja Siswa yang telah diisi? √ √

7. Apakah siswa yang ditunjuk guru mempresentasikan hasil diskusi

kelompok? √ √

8. Apakah siswa memberikan tanggapan kepada kelompok penyaji? √ √

9. Apakah siswa menarik kesimpulan hasil diskusi yang telah

dipresentasikan? √ √

10. Apakah siswa menjawab pertanyaan singkat yang diberikan guru

tentang materi yang dipelajari? √ √

b. Hasil Observasi Aktivitas Belajar IPA Siklus II

Hasil observasi aktivitas belajar IPA siswa pada siklus II terdiri dari dua

pertemuan. Pada masing-masing petemuan mulai dari pertemuan pertama, dan kedua

aktivitas belajar IPA siswa mengalami peningkatan. Secara keseluruhan siswa dapat

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

105

melakukan aktivitas belajar IPA dengan maksimal. Hal ini dapat terlihat dari rata-rata

skor hasil observasi aktivitas belajar IPA secara keseluruhan yaitu dari pertemuan

pertama dan kedua. Hasil observasi aktivitas belajar IPA pada siklus II adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.23

Rata-rata Skor Hasil Observasi Aktivitas Belajar IPA pada siklus II

Skor Kriteria P1 P2

F (%) F (%) F (%)

10-19 Kurang 0 0 0 0 0 0

20-29 Sedang 3 13 0 0 1 4

30-40 Baik 20 87 23 100 22 96

Jumlah 23 100 23 100 23 100

Rata-rata 33.48 35.39 34.41

Kiteria Baik Baik Baik

Berdasakan tabel 4.23 hasil observasi aktivitas belajar IPA siswa pada siklus

II menunjukkan bahwa adanya peningkatan aktivitas belajar IPA dibandingkan

dengan siklus I. Di mana pada siklus I rata-rata skor keseluruhan siswa masih dalam

kriteria sedang. Pada siklus II siswa dengan kriteria aktivitas sedang sejumlah 3 siswa

dengan presentase 13%, dan pada pertemuan dua sudah tidak ada. Sedangkan siswa

dengan kriteria aktivitas baik pada pertemuan pertama sejumlah 20 dengan presentase

87%, kemudian meningkat pada pertemuan kedua menjadi 23 siswa dengan

presentase 100%. Perolehan rata-rata skor aktivitas belajar IPA siswa pada pertemuan

pertama 33.48 dengan kriteria baik, kemudian meningkat pada pertemuan kedua

dengan perolehan rata-rata skor aktivitas belajar IPA siswa 35.39 dengan kriteria

baik.

Rata-rata skor hasil observasi aktivitas belajar IPA siswa dengan penerapan

pembelajaran inkuiri pada siklus II dapat diketahui bahwa siswa dengan kriteria

sedang ada 1 siswa, dengan persentase 4%, dan siswa dengan kriteria baik ada 22

siswa dengan persentase 96%. Rata-rata skor aktivitas belajar IPA siswa pada siklus

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

106

II adalah 34.41 dengan kriteria baik. Hasil observasi aktivitas belajar IPA siklus II

disajikan dalam tabel berikut.

Diagram 4.4 Hasil Persentase Aktivitas belajar IPA Siklus II

Berdasarkan gambar 4.4 Aktivitas belajar IPA siswa pada siklus II secara

keseluruhan siswa dengan kriteria aktivitas baik mencapai 96%. Hal ini menunjukkan

bahwa, aktivitas belajar IPA siswa dengan kriteria baik sudah mencapai 80%. Maka

dari itu, pada siklus II aktivitas belajar IPA siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo dengan

penerapan pembelajaran inkuiri sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah

ditentukan oleh penulis.

c. Hasil Belajar IPA Siklus II

Setelah selesai pelaksanaan tindakan dengan penerapan pembelajaran inkuiri

pada siklus II, guru memberikan evaluasi berupa tes tertulis kepada siswa. Tes

evaluasi diberikan pada akhir siklus II yaitu pada pertemuan ketiga. Hasil belajar IPA

siswa setelah dilaksanakan tindakan siklus I dan setelah dilaksanakan siklus II

mengalami peningkatan. Hasil nilai evaluasi pada siklus II dapat dilihat pada tabel

distribusi frekuensi 4.24. Untuk menentukan jumlah kelas dan panjang kelas pada

tabel distribusi adalah dengan langkah yang dikemukakan Sugiyono (2010: 36)

adalah sebagai berikut:

4) Menghitung rentang data

R = skor max-skor min

R = 100-60=40

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

107

5) Menghitung jumlah kelas interval (k)

k = 1+3.3 logn

k = 1+3.3 log 23 = 5,5 = 5

6) Menghitung panjang kelas

I = R/k

I = 40/5 = 8

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dihasilkan tabel distribusi

frekuansi nilai IPA pada siklus II adalah sebagai berikut:

Tabel 4.24

Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus II

No Nilai Frekuensi Persentase (%)

1 60-67 2 9

2 68-75 5 22

3 76-83 2 9

4 84-91 6 26

5 82-100 8 35

Jumlah 23 100

Rata-rata 85

Nilai minimal 60

Nilai Maksimal 100

Berdasarkan tabel 4.24 Dapat diketahui bahwa dari 23 siswa, siswa yang

memperoleh nilai antara 60-67 terdapat 2 siswa dengan persentase 9%, siswa yang

memperoleh nilai antara 68-75 terdapat 5 siswa dengan persentase 22%. Siswa yang

memperoleh nilai antara 76-83 terdapat 2 siswa dengan persentase 9%, siswa yang

memperoleh nilai antara 84-91 terdapat 6 siswa dengan persentase 26%, dan siswa

yang memperoleh nilai antar 82-100 terdapat 8 siswa dengan persentase 35%. Berikut

akan disajikan distribusi nilai IPA siklus II dalam bentuk diagram. Berikut akan

disajikan distribusi frekuensi nilai IPA siklus II dalam bentuk diagram.

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

108

Diagram 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus II

Ketuntasa belajar IPA siswa setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I dari

23 siswa telah mencapai ketuntasan (KKM≥62) terdapat 16 (70%) siswa, sedangkan

7 (30%) siswa masih di bawah KKM. Namun, setelah dilaksanakan tindakan siklus II

mengalami peningkatan yaitu terdapat 22 siswa yang telah mencapai ketuntasan,

sedangkan hanya 1 siswa masih di bawah KKM. Analisis hasil belajar IPA siswa

dengan penerapan pembelajaran inkuiri pada siklus II adalah sebagai berikut:

Tabel 4.25

Ketuntasan Belajar IPA Siklus II

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase (%)

Tuntas ≥62 22 96

Tidak Tuntas <62 1 4

Jumlah 23 100

Rata-rata 85

Nilai terendah 60

Nilai tertinggi 100

Berdasarkan tabel 4.25 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar IPA siswa

pada siklus II yang telah mencapai KKM sebanyak 22 siswa dengan persentase 96%,

sedangkan yang belum mencapai KKM adalah sebanyak 1 siswa dengan persentase

4%. Perolehan rata-rata hasil belajar IPA siswa pada sikus II adalah 85, nilai terendah

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

109

60, dan nilai tertinggi adalah 100. Berdasarkan ketuntasan belajar IPA siswa kelas V

SDN 1 Dlimoyo siklus I pada tabel 4.17 dapat digambarkan dengan diagram

lingkaran yaitu sebagai berikut:

Diagram 4.6 Hasil Persentase Kentuntasan Belajar IPA Siklus

II

Berdasarkan gambar 4.6 hasil persentase ketuntasan belajar IPA siswa dengan

penerapan pembelajaran inkuiri pada siklus II terlihat bahwa hasil belajar IPA siswa

meningkat dibandingkan hasil belajar yang diperoleh pada siklus I. Siswa yang sudah

mencapai KKM mencapai 96%, hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPA siswa

kelas V SDN 1 Dlimoyo diatas indikator keberhasilan ketuntasan belajar yang telah

ditetapkan penulis yaitu 80%. Dari hasil persentase ketuntasan belajar maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar IPA siswa pada siklus II sudah mencapai indikator

keberhasilan yang diharapkan penulis.

4.1.2.4 Refleksi Siklus II

Setelah dilaksanakan pembelajaran pada petemuan pertama dan kedua siklus

II, selanjutnya dilakukan refleksi terhadap segala kegiatan proses pembelajaran yang

telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil refleksi yang telah dilakukan, guru dalam

penerapan pembelajaran inkuiri pada pembelajaran IPA siklus II telah melakukan

dengan baik. Hal ini terlihat dari 20 langkah pemmbelajaran inkuiri yang telah

dilaksanakan dengan baik oleh guru. Pada siklus II siswa dapat merespon dengan

baik penerapan pembelajaran inkuiri. Bagi siswa penerapan pembelajaran inkuiri,

membuat siswa lebih mudah dalam memahami materi yang dipelajari. Siswa merasa

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

110

lebih senang dan antusias dalam pembelajaran karena siswa berperan penuh dalam

pembelajaran. Siswa melakukan aktivitas belajar IPA secara maksimal.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar IPA siswa pada siklus II

memperoleh rata-rata skor 34.41 dengan kriteria baik. Dari hasil observasi terhadap

Aktivitas belajar IPA siswa yang dilakukan oleh observer pada siklus II secara

keseluruhan siswa dengan kriteria baik mencapai 96%. Siswa yang telah mencapai

kriteria baik lebih dari 80% ini artinya bahwa aktivitas belajar IPA siswa telah

mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan penulis.

Berdasarkan hasil evaluasi ketuntasan belajar yang diperoleh siswa pada

siklus II dengan KKM≥62 dari 23 siswa, sebanyak 22 siswa yang sudah tuntas

dengan persentase 96% dan rata-rata 85. Dari hasil evaluasi yang diperoleh pada

siklus II, ternyata ketuntasan belajar IPA siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo sudah

mencapai 96%. Hal ini menunjukkan bahwa, hasil belajar IPA siswa sudah mencapai

indikator keberhasilan yang sudah ditentukan penulis yaitu hasil belajar IPA siswa

meningkat apabila 80% dari keseluruhan siswa mencapai KKM≥62.

Hasil refleksi secara keseluruhan setelah proses pembelajaran siklus II yang diperoleh

dari pengamatan yang dilakukan observer adalah sebagai berikut:

1) Pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan rencana pembelajaran.

2) Siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, aktivitas belajar IPA siswa

meningkat.

3) Siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran dengan penerapan

pembelajaran inkuiri.

4) Keberanian siswa tumbuh pada saat menyampaikan pendapat dalam diskusi

kelompok, presentasi, maupun menanggapi hasil laporan kelompok lain serta

dalam menjawab pertanyaan dari guru.

Berdasarkan hasil refleksi yang menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran

inkuiri telah terlaksana dengan baik yang ditunjukkan dari keterlaksanaan ke 20

langkah pembelajaran inkuiri oleh guru, serta hasil observasi aktivitas belajar IPA

dan hasil ketuntasan belajar IPA yang telah mencapai indikator keberhasilan yang

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

111

telah ditentukan penulis, maka penelitian ini selesai pada siklus II dan tidak

dilanjutkan pada siklus berikutnya.

4.2 Hasil Analisis Data

Hasil analisis data diperoleh setelah berlangsungnya siklus I dan siklus II

yaitu berupa data akivitas belajar IPA siswa dan nilai hasil evaluasi siswa pada akhir

siklus dengan penerapan pembelajaran inkuiri.

4.2.1 Peningkatan Aktivitas Belajar IPA dengan Penerapan Pembelajaran

Inkuiri

Pengukuran aktivitas belajar IPA siswa dilakukan dengan cara observasi.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa adanya peningkatan

aktivitas belajar IPA siswa pada setiap siklus. Perbandingan aktivitas belajar siswa

pada pra siklus, siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut.

Tabel 4.26

Perbandingan Aktivitas belajar IPA Pra siklus, Siklus I dan Siklus II

Skor Kriteria

Pra siklus Siklus I Siklus II

Jml

siswa %

Jml

Siswa %

Jml

Siswa %

10-19 Kurang 14 61 0 0 0 0

20-29 Sedang 9 39 13 57 1 4

30-40 Baik 0 0 10 43 22 96

Jumlah 23 100 23 100 23 100

Rata-rata 19.00 28.74 34.41

Kriteria Kurang Sedang Baik

Berdasarkan tabel 4.26 perbandingan aktivitas belajar IPA pada pra siklus

siklus I dan siklus II, siswa yang memperoleh skor antara 10-19 dengan kriteria

kurang pada pra siklus sebanyak 14 siswa dengan persentase 61%. Kemudian pada

siklus I dan siklus II sudah tidak ada siswa yang memperoleh skor 10-19 dengan

kriteria kurang. Pada pra siklus siswa yang memperoleh skor antara 20-29 sebanyak 9

siswa dengan persentase 39%. Kemudian pada siklus I meningkat menjadi 13 siswa

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

112

dengan persentase 57% dan pada siklus II menurun menjadi 1 siswa dengan

persentase 4%. Pada pra siklus siswa yang mendapatkan skor antara 30-40 dengan

kriteria baik tidak ada, namun pada siklus I siswa yang memperoleh skor 30-40

dengan kriteria baik terdapat 10 siswa dengan persentase 43%. Kemudian pada siklus

II meningkat menjadi 22 siswa dengan persentase 96%. Rata-rata Skor pada pra

siklus 19.00 dengan kriteria aktivitas belajar kurang, pada siklus I meningkat dengan

rata-rata skor 28.74 dengan kriteria aktivitas belajar sedang. Pada siklus II meningkat

kembali dengan rata-rata skor 34.41 dengan kriteria aktivitas belajar baik.

Perbandingan aktivitas belajar IPA siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II

disajikan dalam diagram berikut ini:

Diagram 4.7 Perbandingan Aktivitas Belajar IPA Siswa Pada Pra

Siklus, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan diagram 4.12 menunjukkan bahwa persentase siswa dengan

aktivitas kurang mengalami penurunan pada siklus I dan II. Sedangkan persentase

siswa dengan aktivitas sedang mengalami peningkatan pada siklus I dan menurun

pada II. Persentase siswa dengan aktivitas baik mengalami peningkatan pada siklus I

dan II. Persentase siswa dengan aktivitas baik pada siklus II mencapai 96% ini sesuai

dengan indikator keberhasilan yang telah ditentukan penulis yaitu lebih dari 80%

dengan kriteria baik. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa aktivitas belajar IPA

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

113

siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo setelah pelaksanaan siklus I dan siklus II dengan

penerapan pembelajaran inkuiri meningkat, hal ini sesuai dengan indikator

keberhasilan yang telah ditentukan oleh penulis.

4.2.2 Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Penerapan Pembelajaran Inkuiri

Pembahasan mengenai perbandingan ketuntasan hasil belajar IPA siswa pra

siklus, pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.27

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus,

Siklus I dan Siklus II

Kriteria Nilai Pra siklus Siklus I Siklus II

Jml

siswa %

Jml

siswa %

Jml

siswa %

Tuntas <62 9 39 16 70 22 96 Tidak tuntas ≥62 14 61 7 30 1 4

Jumlah 23 100 23 100 23 100 Rata-rata 60 72 85

Berdasarkan tabel 4.27 perbandingan ketuntasan hasil belajar IPA pada pra

siklus, siklus I dan siklus II, maka dapat diketahui bahwa Pada pra siklus, hasil

belajar IPA siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo berdasarkan nilai pretes, siswa yang

memperoleh nilai di atas Kriteria Ketutasan Minimal (KKM≥62) sebanyak 9 siswa

dengan persentase 39% sedangkan yang belum mencapai KKM sebanyak 14 siswa

dengan persentase 61%. Rata-rata yang diperoleh adalah 60. Setelah pelaksanaan

siklus I dengan penerapan pembelajaran inkuiri pada pembelajaran IPA, siswa yang

telah mencapai KKM sebanyak 16 siswa dengan persentase 70% sedangkan yang

belum mencapai KKM adalah sebanyak 7 siswa dengan persentase 30%. Perolehan

rata-rata hasil belajar IPA siswa pada sikus I adalah 72, Kemudian setelah

pelaksanaan siklus II dengan penerapan pembelajaran inkuiri pada pembelajaran IPA,

siswa telah mencapai KKM sebanyak 22 siswa dengan persentase 96%, sedangkan

yang belum mencapai KKM adalah sebanyak 1 siswa dengan prosentase 4%.

Perolehan rata-rata hasil belajar IPA siswa pada sikus II adalah 85. Dengan demikian,

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

114

dapat dikatakan bahwa setelah pelaksanaan siklus I dan siklus II pada pembelajaran

IPA dengan penerapan pembelajaran inkuiri secara klasikal diatas 80% sesuai dengan

indikator yang telah ditentukan penulis. Perbandingan ketuntasan hasil belajar IPA

pada pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada diagram berikut ini:

Diagram 4.8 Perbandingan Ketuntasan Belajar Pra Siklus, siklus I,

dan Siklus II

Perolehan rata-rata dari tiap siklus juga mengalami peningkatan. Pada pra

siklus perolehan nilai rata-rata kelas sebesar 60, setelah dilaksanakan siklus I rata-rata

kelas meningkat menjadi 72, dan nilai rata-rata pada siklus II meningkat kembali

menjadi 85. Berikut perbandingan rata-rata nilai hasil belajar IPA sebelum tindakan,

siklus I dan siklus II yang disajikan dalam diagram:

Diagram 4. 9 Rata-rata Hasil belajar IPA Pra siklus, Siklus I dan

Siklus II

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

115

4.2.3 Penerapan Langkah-Langakah Pembelajaran Inkuiri Meningkatan

Aktivitas dan Hasil Belajar IPA

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siklus I pelaksanaan tindakan

guru pada penerapan pembelajaran inkuiri mulai dari pertemuan pertama hingga

pertemuan ketiga, guru telah melaksanakan dengan baik. Hal ini terlihat dari

keterlaksanaan 20 langkah-langkah pembelajaran inkuiri yang terlaksana semua.

Dengan demikian pada siklus I penerapan pembelajaran inkuiri telah mencapai

indikator yang telah ditentukan oleh penulis yaitu penerapan pembelajaran inkuiri

berhasil jika 20 langkah pembelajaran inkuiri dapat dilaksanakan oleh guru. Hal ini

didukung dengan respon siswa dalam menerima pelajaran. Pada pertemuan pertama

dan kedua masih ada beberapa indikator yang belum direspon oleh siswa dengan baik

namun, pada pertemuan ketiga siswa sudah dapat merespon dengan baik semua

indikator dalam penerapan pembelajaran inkuiri yang telah ditentukan penulis.

Hasil observasi yang dilakukan pada siklus II pelaksanaan tindakan guru pada

penerapan pembelajaran inkuiri mulai dari pertemuan pertama hingga pertemuan

kedua, guru telah melaksanakan dengan baik. Hal ini terlihat dari keterlaksanaan 20

langkah-langkah pembelajaran inkuiri yang terlaksana semua serta respon siswa yang

baik dalam pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian pada siklus II penerapan

pembelajaran inkuiri telah mencapai indikator yang telah ditentukan oleh penulis

yaitu keterlaksanaan 20 langkah pembelajaran inkuiri oleh guru dengan baik.

Penerapan langkah-langkah pembelajaran inkuiri yang telah dilaksanakan

dengan baik oleh guru dan mendapat respon yang baik dari siswa, maka langkah-

langkah pembelajaran inkuiri ini meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa.

Hal ini ditunjukkan dari langkah merumuskan masalah, aktivitas belajar yang

ditingkatkan adalah aktivitas fisik dan mental yaitu indikator memperhatikan

penjelasan guru, menjawab pertanyaan guru dan berdiskusi memecahkan masalah.

Pada langkah mengajukan hipotesis, aktivitas belajar yang ditingkatkan aktivitas

emosional yaitu indikator berani mengajukan pendapat. Pada langkah mencari data

aktivitas belajar yang ditingkatkan adalah aktivitas fisik siswa yaitu indikator mencari

Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

116

informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan

materi IPA. Pada langkah menguji hipotesis, aktivitas yang ditingkatkan adalah

aktivitas mental yaitu indikator menganalisis data berdasarkan informasi yang didapat

berhubungan dengan materi IPA. Pada langkah menarik kesimpulan, aktivitas belajar

yang ditingkatkan adalah aktivitas fisik, mental dan emosional yaitu indikator

mendengarkan siswa lain menyajikan hasil pekerjaan yang telah dibuat. Melalui

proses inkuiri tersebut siswa menemukan sendiri inti dari materi IPA yang dipelajari

yaitu berhubungan dengan sifat-sifat cahaya. Siswa dapat mengingat materi

pembelajaran dengan baik dan tidak mudah melupakan materi tersebut karena siswa

menemukan sendiri melalui proses penemuan dari pengalaman langsung, hal ini

terbukti dari hasil belajar siswa yang meningkat pada siklus I dan siklus II.

4.3 Pembahasan

Pada pembahasan ini, penulis akan menguraikan hasil penelitian yang

dilakukan dengan penerapan pembelajaran inkuiri pada pembelajara IPA di kelas V

SDN 1 Dlimoyo.

1) Pembelajaran Inkuiri dapat Meningkatkan Aktivitas Belajar IPA Siswa

Kelas V SDN 1 Dlimoyo.

Berdasarkan hasil observasi pada kondisi awal sebelum dilakukan tindakan

di kelas V SDN 1 Dlimoyo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung ditemukan

bahwa aktivitas belajar IPA siswa masih rendah dengan skor rata-rata aktivitas belajar

IPA siswa secara keseluruhan adalah 19.00 dengan kriteria kurang. Sebanyak 14

siswa (61%) dengan kriteria kurang dan 9 siswa (39%) dengan kriteria sedang.

Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I berdasarkan analisis hasil observasi

aktivitas belajar IPA mengalami peningkatan dengan rata-rata skor aktivitas beljar

IPA 28.74 dengan kriteria aktivitas belajar sedang. 13 (57%) siswa dengan kriteria

aktivitas belajar sedang dan 10 (43%) siswa dengan kriteria aktivitas belajar baik.

Kemudian setelah dilaksanakan siklus II aktivitas belajar IPA siswa meningkat

kembali dengan rata-rata skor aktivitas belajar 34.41 dengan kriteria baik.siswa

Page 54: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

117

dengan kriteria aktivitas belajar baik mencapai 22 (96%) siswa dan siswa dengan

aktivitas belajar kurang mencapai 1 (4%) siswa.

Hal ini sejalan dengan teori Harmuni (2012:89) yang mengungkapkan bahwa

“strategi pembelajaran inkuiri menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal

untuk mencari dan menemukan sendiri inti dari materi pelajaran”. Sebelum

dilaksanakan tindakan pembelajaran masih berpusat pada guru. Guru menggunakan

metode ceramah sehingga siswa cenderung mendengarkan ceramah dari guru. Siswa

kurang melakukan aktivitas belajar IPA yang lain sehingga siswa terlihat pasif. Siswa

tidak dilibatkan langsung pada proses penemuan. Namun setelah dilaksanakan

tindakan pembelajaran IPA dengan penerapan pembelajaran inkuiri, siswa melakukan

aktivitas belajar secara maksimal.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Abdul

Ikhwan Setiyawan yang berjudul Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar IPA

Menggunakan Metode Inkuiri Siswa kelas IV SD Negeri 2 Sukamenanti Kedaton

Bandar Lampung dengan mengamati empat aspek aktivitas belajar yaitu siswa

memperhatikan guru, menjawab pertanyaan guru, bertanya kepada guru, dan

mengerjakan tugas dari guru. Kelebihan dari penelitian yang telah dilakukan dengan

penerapan pembelajaran inkuiri dalam meningkatkan aktivitas belajar IPA siswa

kelas V SDN 1 Dlimoyo meliputi sepuluh indikator pengamatan yang mencakup

aktivitas fisik, mental maupun emosional.

2) Pembelajaran Inkuiri dapat Meningkatkan Hasil belajar IPA Siswa Kelas V

SDN 1 Dlimoyo.

Penerapan pembelajaran inkuiri meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V

SDN 1 Dlimoyo hal ini ditunjukkan dari ketuntasan belaja IPA siswa dari pra siklus

siklus I dan siklus II. Berdasarkan nilai pretes siswa yang telah mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM≥62) hanya 9 (39%) siswa sedangkan siswa yang belum

mencapai KKM adalah 14 (61%) siswa dengan diperoleh nilai rata-rata 60.

Ketuntasan belajar IPA siswa pada siklus I yang telah mencapai KKM sebanyak 16

(70%) siswa sedangkan yang belum mencapai KKM adalah sebanyak 7 (30%) siswa.

Page 55: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

118

Perolehan rata-rata hasil belajar IPA siswa pada sikus I adalah 72. Sedangkan pada

siklus II ketuntasan belajar IPA siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 22 siswa

(96%) sedangkan yang belum mencapai KKM adalah sebanyak 1 (4%) siswa.

Perolehan rata-rata hasil belajar IPA siswa pada sikus II 85.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh Hanafiah dan

Suhana (2010:79) yang mengungkapakan bahwa “pembelajaran inkuri membantu

siswa untuk mengembangkan kesiapan serta penguasaan ketrampilan dalam proses

kognitif, selain itu juga siswa memperoleh pengetahuan secara individual sehingga

dapat mengerti dan mengendap dalam pikirannya”. Melalui penerapan pembelajaran

inkuiri, siswa dapat memahami materi IPA secara mendalam, sehingga siswa tidak

mudah melupakan materi yang telah dipelajari. Terbukti dari ketuntasan belajar IPA

yang meningkat pada setiap siklusnya. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Annisa, Nuri. Penerapan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan

Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA. Penelitian ini dilakukan

pada siswa kelas V SDN Barunagri Lembang tahun ajaran 2012/2013. Dalam

meningkatkan hasil belajar dilakukan selama 3 siklus yaitu pada siklus 1 perolehan

nilai rata-rata kelas 61,1 kemudian meningkat pada siklus 2 perolehan nilai rata-rata

menjadi 73,5. selanjutnya pada siklus 3 juga mengalami peningkatan dengan

pencapaian rata-rata siswa mencapai 82,3. Perbedan pada penelitian yang telah

dilakukan dengan penerapan pembelajaran inkuiri hanya dilakukan selama 2 siklus,

namun sudah mencapai indikator yang telah ditetukan penilus dengan hasil rata-rata

nilai pada siklus II adalah 85.

3) Penerapan Langkah-langkah pembelajaran inkuiri dalam meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siklus I dan siklus II

menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran inkuiri dapat terlaksana dengan baik

terlihat dari keterlaksanaan 20 langkah pembelajaran inkuiri oleh guru serta mendapat

respon yang baik dari siswa. Langkah-langkah pembelajaran inkuiri terbukti

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo. Hal ini

Page 56: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7732/5/T1_292010020_BAB IV.pdf1) Pertemuan Pertama ... kelas V sebagai guru kolaborator mengenai

119

ditunjukkan dari peningkatan skor rata-rata aktivitas belajar IPA dan ketuntasan

belajar IPA pada setia siklusnya. langkah merumuskan masalah, aktivitas belajar

yang ditingkatkan adalah aktivitas fisik dan mental. Pada langkah mencari data

aktivitas belajar yang ditingkatkan adalah aktivitas fisik siswa Pada langkah menguji

hipotesis, aktivitas yang ditingkatkan adalah aktivitas mental. Pada langkah menarik

kesimpulan, aktivitas belajar yang ditingkatkan adalah aktivitas fisik, mental dan

emosional. Melalui proses inkuiri tersebut siswa menemukan siswa dapat mengingat

materi pembelajaran dengan baik dan tidak mudah melupakan materi tersebut karena

siswa menemukan sendiri melalui proses penemuan dari pengalaman langsung. Hal

ini sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh Piaget (dalam Sanjaya, 2011: 196)

“pengetahuan akan bermakna manakala dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa”.

Berdasarkan uraian pambahasan tersebut maka dapat dipaparkan implikasi teroitis

dan praktis adalah sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Pembelajaran Inkuiri dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA sebagai

strategi pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA.

Pembelajaran inkuiri menekankan pada aktivitas siswa untuk mencari dan

menemukan sendiri inti dari materi pelajaran yang dipelajari sehingga

pembelajaran IPA lebih bermakna bagi siswa. Dengan demikian, siswa tidak

akan mudah melupakan materi yang dipelajari, hal ini akan berpengaruh pada

hasil belajar IPA siswa.

2. Implikasi Praktis

Langkah-langkah pembelajaran inkuiri dapat melibatkan aktivitas belajar

siswa secara maksimal untuk menyelidiki dan menemukan sendiri, sehingga

pembelajaran menjadi lebih bermaka. Guru hanya sebagai fasilitator dan

motivator.