bab iv hasil penelitian dan pembahasaan 4.1 tabel 4.1...

25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Karakteristik Responden Kuesioner dalam penelitian ini dibagikan kepada 36 auditor IGE RDTL. Dari 36 kuesioner yang dibagikan dikembalikan semua akan diolah dengan program SPSS 19. Karakteristik responden disajikan dalam Tabel 4.1 di bawah ini: Tabel 4.1 Karakteristik Responden Kategori Frekuensi Presentase Jenis kelamin Pria 24 66,7 Perempuan 12 33,3 Jumlah 36 100% Umur 25 30 8 22,2 31 35 11 30,6 36 40 11 30,6 Di atas 40 6 16,6 Jumlah 36 100% Pendidikan Terakhir SMA 2 5,6 D3 2 5,6 S1 30 83,2 S2 2 5,6 Jumlah 36 100% Pengelaman kerja 1 s/d 5 th 16 44,4 6 s/d 10 th 14 39 Lebih 10 th 6 16,6 Jumlah 36 100% Sumber: Data Primer yang diolah (2014) Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat bahwa responden pria yaitu sebanyak 24 orang (66,7%), sedangkan responden perempuan sebanyak 12 orang (33,3%). Sebagian besar responden yang mengisi kuesioner adalah laki-laki.

Upload: lylien

Post on 09-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

4.1 Karakteristik Responden

Kuesioner dalam penelitian ini dibagikan kepada 36 auditor

IGE RDTL. Dari 36 kuesioner yang dibagikan dikembalikan semua

akan diolah dengan program SPSS 19. Karakteristik responden

disajikan dalam Tabel 4.1 di bawah ini:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden

Kategori Frekuensi Presentase

Jenis kelamin

Pria 24 66,7

Perempuan 12 33,3

Jumlah 36 100%

Umur

25 – 30 8 22,2

31 – 35 11 30,6

36 – 40 11 30,6

Di atas 40 6 16,6

Jumlah 36 100%

Pendidikan Terakhir

SMA 2 5,6

D3 2 5,6

S1 30 83,2

S2 2 5,6

Jumlah 36 100%

Pengelaman kerja

1 s/d 5 th 16 44,4

6 s/d 10 th 14 39

Lebih 10 th 6 16,6

Jumlah 36 100%

Sumber: Data Primer yang diolah (2014)

Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat

bahwa responden pria yaitu sebanyak 24 orang (66,7%), sedangkan

responden perempuan sebanyak 12 orang (33,3%). Sebagian besar

responden yang mengisi kuesioner adalah laki-laki.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa umur

responden yang paling banyak adalah antara 31 sampai 35 dan 36

sampai 40 tahun masing-masing sebanyak 11 orang (30,6%) kemudian

yang umur 25-30 tahun sebanyak 8 orang (22,2%) dan diatas umur 40

tahun sebanyak 6 orang (16,6%). Umur di atas 40 tahun sudah

mempunyai pengelaman kerja diatas 10 tahun, umur 31-40 tahun

pengelaman kerja 5-10 tahun dan umur 25-30 pengelaman kerja 1-5

tahun.

Responden berdasarkan jenjang pendidikan terakhir yaitu yang

memiliki pendidikan terakhir SI sebanyak 30 orang (83,2%), responden

yang memiliki pendidikan terakhir SMA, D3 dan S2 masing-masing

sebanyak 2 orang (5,6%). Menurut peneliti hal ini disebabkan karena

kriteria yang ditentukan oleh komisi kepegawaian pada saat melakukan

rekrutmen untuk menjadi seorang auditor persyaratan minimal S1,

sehingga yang melamar sebagai auditor kebanyakan adalah sarjana.

Jumlah responden berdasarkan pengalaman kerja 1 sampai 5

tahun sebanyak 16 orang (44,4%) sebagai inspector, pengalaman 6

sampai 10 tahun 14 orang (39%) sebagai senior auditor dan

pengalaman lebih dari 10 tahun 6 orang (16,6%). sudah menjabat

sebagai Kepala Bagian atau Kepala Pimpinan Direksi.

4.2 Tanggapan Responden atas Pelaksanaan Governance pada

Pemerintah RDTL.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 36

responden melalui penyebaran kuesioner dan wawancara beberapa

pegawai yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Kuesioner

masing-masing didasarkan pada rentang skor jawaban, selalu skor 3,

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

kadang-kadang skor 2, tidak pernah skor 1 dan hasil wawancara untuk

mendukung kuesioner.

4.2.1 Tanggapan Responden atas Transparansi dalam Governance

Transparansi (transparency) meningkatkan keterbukaan

(disclosure) dari kinerja pemerintah daerah secara teratur dan tepat

waktu (timely basis) serta benar (accurate).

Untuk lebih jelasnya akan disajikan tanggapan responden atas

transparansi lihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2

Tanggapan Responden atas Transparansi

Tanggapan responden mengenai transparansi dengan presentase

(58,33%) memilih kadang-kadang, ini menunjukkan bahwa

pengumuman pengelolaan anggaran cukup transparan, informasi yang

diberikan kepada publik cukup meningkatkan pengelolaan transparansi

anggaran, transparansi cukup meningkatkan usulan rakyat, laporan

anggaran cukup tepat waktu. Website yang disediakan oleh pemerintah

No Pertanyaan Scoring Responden

Selalu

Kadang

Kadang

Tidak

Pernah

1 Menurut auditor, pengumuman pengelolaan

anggaran kepada masyarakat dapat meningkatkan

tranparansi 41,67% 52,77% 5,56%

2 Apakah informasi yang diberikan kepada publik

selama ini menurut anda dapat meningkatkan

pengeloaan transparansi anggaran 13,89% 69,44% 16,67%

3 Meskipun suara rakyat/usulan rakyat

diakomodasi melalui musrembang, transparansi

publik tentang anggaran tetap di manipulasi 16,67% 58,33% 25%

4 Apakah transparansi anggaran dapat

mengakomodasi dan meningkatkan usulan/suara

rakyat 22,22% 47,22% 30,56%

5 Apakah laporan pertanggungjawaban anggaran

tahunan selalu tepat waktu 27,78% 63,89% 8,33%

Jumlah Total Presentase 24,45% 58,33% 17,22%

Sumber: Data Primer yang diolah (2014)

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

belum menyampaikan aktivitas atau program tahunan yang akan

dilaksanakan.

Beberapa responden memilih selalu, temasuk dalam kategori

tinggi artinya, pengumuman pengelolaan anggaran kepada masyarakat

dapat meningkatkan tranparansi dan laporan pertanggungjawaban

anggaran tahunan selalu tepat waktu. Ditunjukkan melalui website yang

disediakan oleh pemerintah tentang pengadaan barang, dan laporan

anggaran harus tepat waktu. Ada responden yang memilih tidak pernah

masuk kategori rendah, suara rakyat diakomodasi anggaran tetap

dimanipulasi, transparansi tidak meningkatkan usulan rakyat.

Lima belas responden menyatakan pengumuman pengelolaan

anggaran yang disampaikan kepada masyarakat meningkatkan

transparansi artinya bahwa, pemerintah telah mengunakan anggaran itu

dengan baik. Sembilan belas responden yang menjawab kadang-kadang

artinya, walaupun ada pengumuman anggaran kepada masyarakat tetapi

pungumuman yang disampaikan kurang benar. Dua responden

menyatakan tidak pernah adanya pengumuman pengelolaan anggaran

kepada masyarakat hal ini disebabkan oleh pemahaman responden

mengenai pertayaan yang disampaikan sehingga jawaban tidak sesuai

dengan yang diharapkan.

Lima responden yang mengatakan bahwa informasi yang

diberikan kepada publik dapat meningkatkan transparansi yang artinya

informasi yang disampaikan kepada publik dapat meningkatkan

pengelolaan angaran sesuai dengan aturan. Dua puluh lima responden

mengatakan bahwa informasi yang diberikan kepada publik kadang-

kadang tidak dapat meningkatkan transparansi. Enam responden

mengatakan bahwa informasi yang diberikan kepada publik tidak

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

pernah meningkatkan transparansi karena realisasi anggaran tidak

sesuai dengan program pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat.

Enam responden yang mengatakan bahwa walaupun ada

transparansi anggaran tetapi menurut ke enam responden tersebut

anggaran tetap dimanipulasi. Dua puluh satu responden mengatakan

bahwa transparansi anggaran dimanipulasi yang artinya bahwa,

meskipun menyampaikan informasi kepada publik tentang pengunaan

anggaran dalam satu periode tetapi informasi yang disampaikan kurang

benar karena ada penyimpangan dalam penyajian laporan keuangan

atas implementasi anggaran. Sembilan responden yang mengatakan

bahwa transparansi anggaran yang disampaikan sesuai dengan prosedur

dan aturan.

Delapan responden yang menjawab transparansi anggaran

mengakomodasi suara rakyat yang artinya, suara rakyat yang

disampaikan meningkatkan hubungan eksekutif dan legislatif dalam

mewujudkan kepentingan masyarakat. Tujuh belas responden

menjelaskan kadang suara rakyat kurang diperhatikan oleh eksekutif

dan legislative artinya, implementasi anggaran kurang sesuai apa yang

disampaikan oleh masyarakat. Sebelas responden menjawab tidak

pernah transparansi anggaran dapat mengakomodasi dan meningkatkan

usulan rakyat, ini disebabkan oleh pemahaman responden mengenai

pertanyaan yang disampaikan.

Sepuluh responden yang menyatakan laporan

pertanggungjawaban keuangan tepat waktu karena, eksekutif telah

menjalankan tugas dengan baik sesuai dengan prosedur yang telah

ditetapkan dan merupakan kewajiban untuk dipertanggungjawabkan

kepada masyarakat. Dua puluh tiga responden yang menjawab laporan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

pertanggungjawaban keuangan kurang tepat waktu artinya, komunikasi

kurang dipergunakan dengan baik antara pimpinan dan bawahan

sehingga laporan pertanggungjawaban tahunan tidak tepat waktu. Tiga

responden mengatakan tidak ada komunikasi antara pimpinan dan

bawahan yang baik sehingga laporan pertanggungjawaban tahunan

tidak pernah tepat waktu.

Dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden memilih

kadang-kadang termasuk kategori sedang yang artinya bahwa,

informasi dalam pengelolaan anggaran dan pertanggungjawaban

anggaran tahunan pemerintah yang disampaikan kepada publik kurang

transparan dan tidak tepat waktu.

Berdasarkan hasil rekapitulasi responden mengenai transparansi

menunjukkan bahwa pelaksanan good governance pada pemerintah

secara umum cukup baik, karena penyampaian informasi pengelolaan

anggaran cukup tepat waktu.

Wawancara pada tanggal 20 Januari 2015 dengan (Staff auditor)

saudari Yuliana Bete, menjelaskan transparansi bahwa: “Menurut saya,

secara umum transparansi baik namun, belum maksimal karena entitas

menyediakan laporan belum sesuai dengan standar yang berlaku”.

Hasil wawancara termasuk kadang-kadang, sehingga hasil kuesioner

konsisten dengan hasil wawancara yang artinya, bahwa transparansi

dalam good governance pada instansi pemerintahan Timor Leste secara

umum cukup baik. Dengan demikian untuk meningkatkan transparansi

perlu informasi yang terbuka, benar, tepat waktu dan penyajian laporan

harus sesuai dengan standar yang berlaku.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

4.2.2 Tanggapan Responden atas Keadilan Governance

Keadilan (fairness) melindungi segenap kepentingan

masyarakat dan stakeholder lainnya dari rekayasa-rekayasa dan

transaksi-transaksi yang bertentangan dengan peraturan yang berlaku.

Tanggapan responden atas keadilan lihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3

Tanggapan Responden atas Keadilan

Tanggapan responden mengenai keadilan dengan presentase

(67,59%) yang memilih selalu, ini menunjukkan bahwa semua

masyarakat memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kesejahteraan,

hukum dan subsidi dari pemerintah.

Beberapa responden yang menjawab kadang-kadang karena

pembagian kesejahteraan (kesehatan dan pendidikan), keadilan hukum

(hukum hanya berlaku untuk masyarakat kecil) dan subsidi (masyarakat

usia lanjut ada yang belum menerima supsidi dari pemerintah). Ada

beberapa responden yang menjawab tidak pernah artinya, sebagian

masyarakat tidak mendapatkan kesejahteraan, hukum dan masyarakat

usia lanjut tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah.

Dari tiga puluh enam responden, ada dua puluh satu responden

yakin semua warga negara memiliki hak yang sama untuk mendapatkan

No Pertanyaan Scoring Responden

Selalu Kadang

Kadang

Tidak

Pernah

1 Apakah IGE yakin semua warga negara memiliki hak

yang sama untuk mendapatkan kesejahteraan dari

pemerintah

58,33%

41,67% 0%

2 Apakah IGE yakin semua warga negara memiliki hak

yang sama mengenai keadilan hukum

63,89% 36,11% 0%

3 Apakah IGE yakin masyarakat usia lanjut diatas 60

tahun memiliki hak-hak yang sama untuk mendapat

supsidi dari pemerintah

80,55% 13,89% 5,56%

Jumlah Total Presentase 67,59% 30,56% 1,85%

Sumber: Data primer yang diolah (2014)

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

kesejahteraan menunjuk ke keadaan yang baik, makmur, sehat dan

damai dari pemerintah sesuai konstitusi RDTL. Lima belas responden

menyatakan bahwa semua masyarakat belum menikmati hidup

sejahtera melalui pendidikan dan kesehatan.

Dua puluh tiga responden yakin semua warga negara memiliki

hak yang sama mengenai keadilan hukum artinya, hukum selalu

ditegakkan oleh penegak hukum demi memberikan rasa keadilan bagi

masyarakat. Tiga belas responden menyatakan bahwa hukum hanya

diterapkan kepada masyarakat kecil sedangkan para pejabat sulit untuk

diterapkan karena kebal hukum.

Dua puluh sembilan responden mengatakan bahwa subsidi

untuk masyarakat usia lanjut sebagai tanggungjawab pemerintah dalam

rangka mensejahterahkan masyarakat. Lima responden mengatakan

bahwa hanya sebagian masyarakat usia lanjut yang memiliki hak dalam

hal mendapatkan subsidi dari pemerintah dan dua responden

mengatakan bahwa sebagian besar masyarakat tidak pernah

mendapatkan hak yang sama karena ada masyarakat usia lanjut yang

belum mendapat subsidi sedangkan yang belum memenuhi syarat umur

diatas enam puluh tahun sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah.

Dapat disimpulkan bahwa, semua warga negara memiliki hak

yang sama untuk mendapatkan kesejahteraan, keadilan hukum dan

subsidi dari pemerintah. Ini menunjukkan pelaksanan good governance

pada pemerintah secara keseluruhan baik.

Wawancara pada tanggal 19 Januari 2015 (Kepala Bagian

Departemen Kontrol Manajemen Publik) Ibu Elsa Sarmento Freitas,

menjelaskan keadilan bahwa: “keadilan berjalan dengan baik,

contohnya semua warga negara mempunyai hak yang sama seperti

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

pelayanan hukum, mendapatkan subsidi, membuat rumah untuk orang

yang tidak mampu”. Hasil wawancara termasuk dalam selalu, sehingga

hasil kuesioner konsisten dengan hasil wawancara yang artinya, bahwa

semua masyarakat memiliki hak yang sama untuk mendapatkan

kesejahteraan dan keadilan dari pemerintah.

4.2.3 Tanggapan Responden atas Akuntabilitas

Dapat dikontrol (Accountability) menciptakan sistem

pengawasan yang efektif didasarkan atas distribusi dan

keseimbangan kekuasaan (distribution and balance of power).

Tanggapan responden atas akuntabilitas lihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Tanggapan Responden atas Akuntabilitas

Tanggapan responden mengenai akuntabilitas dengan

presentase (55,56%) yang memilih kadang-kadang, artinya bahwa

pengelolaan anggaran kurang melibatkan semua unsur-unsur

masyarakat dan mengevaluasi anggaran tidak memperbandingkan

dengan realisasi, pengelolaan dana tidak dipertanggungjawabkan

kepada yang lebih masyarakat luas.

No Pertanyaan Scoring Responden

Selalu Kadang

Kadang

Tidak

Pernah

1 Apakah tahapan pengelolaan anggaran melibatkan

semua unsur‐unsur masyarakat

11,11% 69,44% 19,45%

2 Apakah kepentingan publik dan golongan menjadi

perhatian dan pertimbangan utama dalam

pengelolaan dana

38,89% 55,56% 5,55%

3 Apakah dalam mengevaluasi anggaran hanya

memperbadingkan dengan realisasi /sesungguhnya

33,33% 55,56% 11,11%

4 Apakah pengelolaan dana dipertanggungjawabkan

kepada otoritas yang lebih tinggi (vertikal) dan kepada

masyarakat luas (horizontal)

41,67% 50% 8,33%

5 Apakah jaminan pengelolaan dana merupakan

kepatuhan terhadap hukum dan peraturan lain yang

disyaratkan dalam pengelolaan dana

50% 47,22% 2,78%

Jumlah Total Presentase 35% 55,56% 9,44%

Sumber: Data primer yang diolah (2014)

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

Beberapa responden memilih selalu artinya, bahwa kepentingan

publik, golongan menjadi perhatian dan pertimbangan utama dalam

pengelolaan dana, dana dipertanggungjawabkan kepada otoritas yang

lebih tinggi dan kepada masyarakat luas, pengelolaan dana sesuai

dengan hukum dan peraturan yang disyaratkan. Ada beberapa

responden memilih tidak pernah, karena pengelolaan anggaran tidak

pernah melibatkan semua unsur-unsur masyarakat.

Empat responden mengatakan bahwa pengelolaan anggaran

sudah melibatkan unsur-unsur masyarakat. Dua puluh lima responden

mengatakan bahwa pengelolaan anggaran belum pernah melibatakan

masyarakat karena, yang pengelolaan anggaran hanya dikelola pegawai

yang bekerja di instansi pemerintahan dan atasannya. Tujuh responden

menyatakan pengelolaan anggaran tidak melibatkan masyarakat karena

anggaran hanya dikelola oleh pemerintah.

Empat belas responden mengatakan bahwa kepentingan publik

selalu menjadi perhatian dan pertimbangan dalam pengelolaan dana.

Dua puluh responden mengatakan bahwa pertimbangan dalam

pengelolaan dana kadang-kadang kurang memperhatikan kepentingan

publik, hanya melihat realisasi anggaran yang ada. Dua responden

mengatakan bahwa dalam pengelolaan dana tidak pernah

mempertimbangkan secara baik dan hanya melihat pada realisasi

sebelumnya.

Dua belas responden mengatakan bahwa evaluasi anggaran

selalu membandingkan dengan realisasi sesungguhnya. Dua puluh

responden menjelaskan bahwa evaluasi anggran kadang-kadang hanya

membandingkan dengan realisasi sesungguhnya tampa

mempertimbangkan dalam pengelolaan. Empat responden menjelaskan

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

bahwa evaluasi anggaran tidak pernah membandingkan dengan

pengelolaan dan tidak membandingkan realisasi sesungguhnya.

Lima belas responden menjelaskan bahwa pengelolaan dana

dapat dipertanggungjawabkan kepada otoritas yang lebih tinggi dan

masyarakat luas. Delapan belas responden menjelaskan bahwa

pengelolaan dana kadang-kadang hanya dipertangjawabkan kepada

otoritas yang lebih tinggi tidak dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat luas. Tiga responden menjelaskan bahwa pengelolaan dana

tidak pernah dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

Delapan belas responden menjelaskan bahwa pengelolaan dana

sesuai dengan hukum dan peraturan yang disyaratkan dalam

pengelolaan yang berlaku. Tujuh belas responden menjelaskan bahwa

hukum dan peraturan yang disyaratkan dalam pengeloalan dana

kadang-kadang tidak diperhatikan karena hanya melihat pada realisasi

anggaran sebelumnya. Satu responden menjelaskan bahwa pengelolaan

dana tidak sesuai dengan hukum dan peraturan karena hanya

mempertimbangkan realisinya yang ada.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan

anggaran tidak melibatkan semua unsur-unsur masyarakat dan

mengevaluasi anggaran tidak memperbandingkan dengan realisasi,

pengelolaan dana tidak dipertanggungjawabkan kepada otoritas yang

lebih tinggi dan masyarakat luas. Hasil rekapitulasi responden

mengenai akuntabilitas menunjukan bahwa pelaksanan good

governance pada pemerintah secara umum kurang baik.

Wawancara pada tanggal 20 Januari 2015 dengan (Staff auditor)

saudara Joaquim Piedade, menjelaskan bahwa: ”akuntabilitas dalam

good governance pimpinan harus mampu mengelola anggaran dan

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

meningkatkan kemampuan mereka agar bisa mengendalikan instansi

dengan baik”. Hasil wawancara termasuk kadang kadang, sehingga

hasil kuesioner konsisten dengan hasil wawancara yang artinya, bahwa

akuntabilitas dalam good governance pada instansi pemerintah

termasuk kategori cukup baik. Maka untuk meningkatkan akuntabilitas

dalam good governance pimpinan harus mengikuti pelatihan leadership

agar mampu dalam pengambilan keputusan dan mengelola anggaran

dengan baik.

4.2.4 Tanggapan Responden atas Pertanggungjawaban

Governance

Pertanggungjawaban (responsibility) pemerintah memiliki

tanggungjawab untuk mematuhi hukum dan ketentuan peraturan

yang berlaku termasuk tanggap terhadap kepentingan masyarakat.

Tanggapan responden atas pertanggungjawaban lihat pada tabel 4.5

berikut:

Tabel 4.5

Tanggapan Responden atas Pertanggungjawaban

Tanggapan responden mengenai pertanggungjawaban dengan

presentase (45,37%) yang memilih kadang-kadang, ini menunjukkan

bahwa penyajian anggaran kurang menyertakan informasi masa lalu,

pertanggungjawaban anggaran kurang diawasi secara terus menerus,

No Pertanyaan Scoring Responden

Selalu Kadang

Kadang

Tidak

Pernah

1 Apakah penyajian anggaran telah menyertakan

informasi masa lalu

38,89% 47,22% 13,89

2 Apakah proses dan pertanggungjawaban anggaran

diawasi secara terus menerus

50% 50% 0%

3 Apakah pengelolaan anggaran disajikan secara

terbuka, cepat, dan tepat kepada seluruh masyarakat

38,89% 41,67% 19,44%

Jumlah Total Presentase 42,59% 45,37% 12,04%

Sumber: Data primer yang diolah (2014)

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

pengelolaan anggaran disajikan kurang terbuka, cepat, dan tepat

kepada seluruh masyarakat sesuai dengan standar dan ketentuan

peraturan yang berlaku.

Ada responden yang menjawab selalu karena, semua aktivitas

dilaksanakan berdasarkan pada peraturan dan ketentuan-ketentuan yang

berlaku. Responden lain memilih tidak pernah artinya, pengelolaan

anggaran hanya dipertanggungjawaban kepada parlemen dan anggaran

tidak pernah disajikan secara terbuka, cepat, dan tepat waktu kepada

masyarakat.

Empat belas responden menjelaskan bahwa penyajian anggaran

telah menyertakan informasi lalu. Tujuh belas responden menjelaskan

bahwa anggaran yang disajikan kadang-kadang hanya menyertakan

informasi masa lalu tanpa membandingkan realisasi sesungguhnya.

Lima responden menyatakan bahwa penyajian anggaran tidak

menyertakan informasi masa lalu hal ini disebapkan oleh pemahaman

responden dalam mengisi koesioner karena latar belakang pendidikan.

Delapan belas responden menjelaskan proses

pertanggungjawaban anggaran diawasi terus menerus untuk menilai

kinerja entitas dalam pelaksanan tugasnya. Delapan belas responden

menjawab keterbatasan sumber daya untuk megawasi

pertanggunjawaban anggaran secara terus menerus untuk seluruh

instansi pemerintah.

Empat belas responden penyampaian

laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang memenuhi

prinsip tepat waktu. Lima belas responden menjelaskan walaupun

anggaran pertanggungjawaban keuangan pemerintah sudah memenuhi

prinsip tepat waktu namun belum sesuai standar akuntansi yang telah

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

diterima secara umum. Tujuh responden menyatakan penyajian

anggaran tidak pernah tepat waktu kepada masyarakat.

Penyajian anggaran telah menyertakan informasi masa lalu yang

artinya, dalam laporan keuangan akan disajikan perbandingn realisasi

(pendapatan, belanja dan bantuan dari donator) dengan anggaran yang

telah ditetapkan, penilaian kondisi keuangan, evaluasi efektivitas dan

efisiensi suatu entitas pelaporan, serta ketaatannya terhadap peraturan

perundang-undangan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

pertanggungjawaban anggaran tahunan pemerintah yang disampaikan

kepada publik kurang terbuka, cepat dan tepat. Maka dalam

pengelolaan anggaran pemerintah memiliki tanggungjawab untuk

mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.

Wawancara pada tanggal 22 Januari 2015 dengan (Staff auditor)

saudara Santiago Belo, menjelaskan bahwa: “pertanggungjawaban

laporan keuangan kepada parlemen dan publik untuk memastikan

bahwa semua aktivitas yang dijalankan berdasarkan pada peraturan

yang ada. Namun, dalam pertanggungjawaban anggaran tidak terbuka

kepada masyarakat luas yang artinya, bahwa sebagian masyarakat

yang mengakses informasi tersebut melalui elektronik dan media cetak.

Hasil wawancara termasuk kadang kadang, sehingga hasil kuesioner

konsisten dengan hasil wawancara yang artinya, bahwa

pertanggungjawaban dalam good governance pada instansi

pemerintahan timor leste temasuk dalam kategori cukup baik. Agar

pertanggungjawaban itu baik maka, semua masyarakat harus

mengakses informasi baik melalui media elektronik media cetak secara

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

menyeluh sehingga masyarakat bisa menilai kinerja pemerintah sesuai

dengan peraturan yang ada.

4.3 Tanggapan Responden atas Peran Auditor internal dalam

pelaksanaan Governance.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 36

responden melalui penyebaran kuesioner dan wawancara beberapa

pegawai yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Kuesioner

masing-masing didasarkan pada rentang skor jawaban, selalu skor 3,

kadang-kadang skor 2, tidak pernah skor 1 dan hasil wawancara untuk

mendukung kuesioner.

4.3.1 Tanggapan Responden atas Audit Keuangan dalam

Governance

Auditor internal melakukan pengujian laporan keuangan untuk

mengekspresikan suatu opini yang jujur mengenai posisi keuangan,

hasil operasi, dan arus kas yang disesuaikan dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum. Lebih jelasnya akan disajikan tanggapan

responden atas audit keuangan lihat pada tabel 4.6 berikut:

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

Tabel 4.6

Tanggapan Responden atas Audit Keuangan

Tanggapan responden mengenai audit keuangan dengan

presentase (54,63%) yang memilih selalu, ini menunjukkan bahwa

auditor internal memberi opini yang jujur mengenai laporan keuangan

yang diaudit, audit keuangan memerlukan bukti dan rekomendasi

perbaikan sesuai dengan prosedur.

Beberapa responden memilih kadang-kadang artinya, auditor

internal mendapat kesulitan mewawancarai orang yang bekerja pada

entitas yang diaudit, laporan keuangan pemerintah kurang sesuai

dengan standar yang berlaku umum dan laporan audit selesai ada

rekomendasi perbaikan sesuai dengan prosedur, auditor internal tidak

memonitor terus hasil laporan audit. Ada responden memilih tidak

pernah karena, laporan audit selesai auditor internal tidak pernah

memonitor terus hasil laporan audit yang direkomendasikan.

Dari tiga puluh enam responden, dua puluh sembilan responden

mengatakan bahwa auditor memberikan opini yang jujur terhadap

No Pertanyaan Scoring Responden

Selalu Kadang

Kadang

Tidak

Pernah

1 Apakah auditor internal menyampaikan opini yang

jujur mengenai posisi keuangan, hasil operasi dan arus

kas pada laporan yang diaudit

80,56% 13,88% 5,56%

2 Pernakah auditor internal tidak mendapatkan kesulitan

dalam mewawancarai orang-orang yang bekerja pada

bagian yang sedang diaudit

16,67% 75% 8,33%

3 Sudahkah laporan keuangan pemerintah sesuai prinsip

akuntansi yang berlaku umum

30,56% 58,33% 11,11%

4 Apakah auditor melakukan kegiatan audit keuangan

memerlukan bukti

94,44% 5,56% 0%

5 Apakah audit keuangan perlu adanya rekomendasi

perbaikan

75% 16,67% 8,33%

6 Setelah laporan audit selesai dan ada rekomendasi

perbaikan sesuai dengan prosedur yang ada, apakah

auditor akan memonitor terus

30,56% 47,22% 22,22%

Jumlah Total Presentase 54,63% 36,11% 9,26%

Sumber: Data primer yang diolah (2014)

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

kewajaran laporan keuangan dari entitas yang telah diaudit,

menyangkut materialitas, posisi keuangan, dan arus kas. Lima

responden mengatakan bahwa auditor internal kadang-kurang jujur

dalam menyampaikan opini mengenai posisi keungan, hasil operasi dan

arus kas pada laporan karena adanya hubungan keluarga antara auditor

dengan auditee. Dua responden mengatakan bahwa auditor internal

tidak jujur dalam menyampaikan opininya hal ini disebakan oleh latar

belakang pendidikan auditor.

Enam responden mengatakan bahwa auditor internal selalu

mendapatkan kesulitan dalam melakukan pekerjaannya yang diaudit

kerena auditee tidak memberikan informasi yang baik kepada auditor.

Dua puluh tujuh responden mengatakan bahwa auditor internal dalam

melaksanakan pekerjaannya pada entitas yang dia audit kadang

mendapatkan kesulitan untuk mewawancarai auditee. Tiga responden

mengatakan bahwa auditor internal tidak pernah mendapatkan kesulitan

dalam melaksanakan pekerjaanya karena auditor melaksanakan tugas

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sebelas responden mengatakan bahwa laporan keuangan

pemerintah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku pada intansi

pemerintahan karena laporan keuangan telah menerapkan prinsip-

prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dua puluh satu responden

menjelaskan bahwa laporan keuangan pemerintah kadang kurang sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku dan surat edaran kementerian

keuangan. Empat responden mengatakan bahwa laporan keuangan

pemerintah tidah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi hal ini

disebabkan oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja

responden.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

Tiga puluh empat responden mengatakan bahwa auditor selalu

memerlukan bukti dalam melaksanakan pekerjaanya pada entitas yang

di audit guna mendukung hasil rekomendasi. Dua responden

mengatakan bahwa auditor kadang tidak memerlukan bukti dalam

melakukan pekerjaanya hal ini disebabkan oleh latar belakang

pendidikan dan pengalaman kerja.

Dua puluh tujuh responden mengatakan bahwa audit keuangan

perlu memerlukan rekomendasi agar kesalahan-kesalahan yang

dilakukan entitas tidak terulang kembali. Enam dan tiga responden

mengatakan bahwa audit keuangan kadang tidak memerlukan

rekomendasi hal ini disebabkan oleh pengalaman kerja responden

dibawah dari lima tahun.

Sebelas responden mengatakan bahwa auditor selalu memonitor

kembali rekomendasi perbaikan sehingga entitas taat kepada prosedur

dan ketentuan yang ditetapkan. Tujuh belas dan delapan responden

mengatakan bahwa auditor kadang tidak memonitor kembali perbaikan

yang ada hal ini desebabkan oleh sumber daya manusia yang tidak

mencukupi untuk memonitoring kembali rekomendasi perbaikan yang

ada.

Dapat disimpulkan bahwa auditor internal telah menjalankan

tugas dengan baik sesuai Dekreito Lei 22/2009, dalam menyampaikan

opini yang jujur mengenai laporan keuangan yang diaudit, menguji

bukti guna mendukung rekomendasi perbaikan sesuai dengan prosedur

dan memonitoring terus aktivitas entitas.

Wawancara pada tanggal 23 Januari 2015 dengan (Kepala

Bagian Pengendalian Internal Pelayanan Administrasi Publik) Ibu Iria

D. Santos, menjelaskan audit keuangan bahwa: “ auditor melakukan

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

audit keuangan dengan professional, kompetensi, dan objektif tanpa

memandang bulu dan melaksanakan tugas dengan netral” yang artinya,

auditor internal pemerintah harus independensi dalam menyampaikan

opini yang jujur dan memberikan rekomendasi sesuai dengan bukti.

Hasil wawancara termasuk selalu, sehingga hasil kuesioner konsisten

dengan hasil wawancara yang artinya, bahwa auditor internal

pemerintah menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan

Dekreito Lei No. 22/2009.

4.3.2 Tanggapan Responden atas Audit Kinerja

Audit kinerja terhadap pemeriksaan secara objektif dan

sistematik terhadap berbagai macam bukti untuk dapat melakukan

penilaian secara independen atas kinerja entitas atau program kinerja

pemerintah yang diaudit. Tanggapan responden atas audit kinerja lihat

pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7

Tanggapan Responden atas Audit Kinerja

Tanggapan responden mengenai audit kinerja dengan presentase

(49,44%) yang memilih selalu, ini menunjukkan bahwa bukti yang

No Pertanyaan Scoring Responden

Selalu Kadang

Kadang

Tidak

Pernah

1 Apakah audit kinerja terhadap pemeriksaan sudah

berjalan secara objektif dan sistematis

38,88% 55,56% 5,56%

2 Apakah bukti yang didapatkan oleh auditor internal

akan dilakukan penilaian secara independen atas

kinerja entitas

61,11% 38,89% 0%

3 Apakah entitas telah mematuhi perundang-undangan

berkaitan dengan penhematan dan efisiensi

25% 66,67% 8,33%

4 Apakah entitas taat terhadap aturan yang berkaitan

dengan pelaksanaan program atau kegiatannya

27,78% 72,22% 0%

5 Apakah IGE wajib menyampaikan laporan audit

kinerja kepada perdana menteri

94,44% 5,56% 0%

Jumlah Total Presentase 49,44% 47,78% 2.78%

Sumber: Data primer yang diolah (2014)

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

diperoleh auditor akan dilakukan penilaian secara independen dan

wajib menyampaikan laporan audit kepada perdana menteri.

Beberapa responden memilih kadang-kadang artinya,

pemeriksaan belum berjalan secara objektif dan sistematis, entitas

belum mematuhi perundang-undangan berkaitan dengan penhematan

dan efisiensi serta entitas belum taat terhadap aturan yang berkaitan

dengan pelaksanaan program atau kegiatannya. Ada beberapa

responden mimilih tidak pernah artinya, meragukan pemeriksaan secara

objektif, sistematis dan peraturan yang berkaitan dengan penhematan

dan efisiensi.

Empat belas responden mengatakan bahwa audit kinerja

terhadap pemeriksaan sudah berjalan secara obyektif dan sistematis

sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. Dua puluh

responden mengatakan bahwa pemeriksaan sudah berjalan secara

obyektif dan sistematis namun belum sesuai dengan prosedur yang

berlaku. Dua responden mengatakan bahwa pemeriksaan tidak berjalan

secara obyektif hal ini disebabkan oleh pemahaman responden tentang

pertayaan dalam kuesioner karena pengalaman kerja di bawah lima

tahun.

Dua puluh dua responden mengatakan bahwa bukti yang

diperoleh auditor selalu dilakukan penilaian secara independen atas

kinerja entitas demi mendukung hasil laporan audit. Empat belas

responden mengatakan bahwa bukti yang diperoleh auditor selalu

dilakukan penilaian secara independen namun kadang catatan-catatan

tersebut bukan satu-satunya bukti pemeriksaan yang dikumpulkan oleh

auditor.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

Sembilan responden mengatakan bahwa entitas selalu taat pada

peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai penghematan

dan efisiensi. Dua puluh empat responden menjelaskan bahwa kadang

entitas kurang taat pada peratutan perundang-undangan karena ada

desakan dari pimpinan untuk lebih dipercepat proses penggadaan

barang. Tiga responden menjelaskan bahwa entitas tidak taat terhadap

peraturan perundang-undangan yang berlaku, hal ini disebabkan oleh

tekanan dari atasan.

Sepuluh responden mengatakan bahwa entitas selalu taat

terhadap aturan yang berkaitan dengan pelaksanaan program. Dua

puluh enam responden mengatakan bahwa kadang dalam pelaksanaan

entitas tidak taat pada program yang telah ditetapkan sebelumnya.

Tiga puluh empat responden menyatakan auditor internal selalu

menyampaikan hasil audit kinerja kepada perdana menteri, agar

pimpinan penyelenggara menilai kinerja entitas yang diaudit. Dua

responden kadang tidak memahami tentang tanggungjawab auditor

intenal untuk menyampaikan laporan audit kepada perdana menteri hal

ini disebabkan oleh pengelaman kerja responden.

Disimpulkan bahwa, auditor dalam melakukan audit kinerja

harus mengumpulkan bukti agar dilakukan penilaian secara independen

guna mendukung laporan audit dan wajib menyampaikan laporan audit

kepada perdana menteri. Hasil rekapitulasi responden mengenai audit

kinerja termasuk kategori baik.

Wawancara pada tanggal 24 Januari 2015 dengan (Staff auditor)

saudari Carolina Brito, menjelaskan audit kinerja bahwa : “auditor

melakukan audit kinerja secara objektif, sistematis dan penlaian secara

independen atas kinerja entitas” artinya, auditor internal pemerintah

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

memeriksa kinerja entitas dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

standar dan prosedur. Hasil wawancara termasuk selalu, sehingga hasil

kuesioner konsisten dengan hasil wawancara, dengan demikian auditor

harus bersikap independen dalam melaksanakan audit kinerja, agar

memastikan bahwa entitas melaksanakan program atau kegiatannya

sesuai dengan prosedur dengan standar yang berlaku.

4.3.3 Tanggapan Responden atas Audit Investigasi

Audit investigasi yaitu pemeriksaan dengan lingkup tertentu,

yang tidak dibatasi periodenya, dan lebih spesifik pada area-area

pertanggungjawaban yang diduga indikasi penyalahgunaan wewenang,

dengan hasil audit berupa rekomendasi untuk ditindaklanjuti

bergantung pada derajat penyimpangan wewenang yang ditemukan.

Untuk lebih jelasnya akan disajikan tanggapan responden

atas audit investigasi lihat pada tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8

Tanggapan Responden atas Audit Investigasi

No Pertanyaan Scoring Responden

Selalu Kadang

Kadang

Tidak

Pernah

1 Apakah audit investigasi membutuhkan waktu yang

lama berkaitan dengan bukti

52,78% 47,22% 0%

2 Apakah Audit investigasi hanya dilakukan apabila

adanya indikasi atau pengaduan dari masyarakat

33,33% 55,56% 11,11%

3 Apakah melakukan audit investigasi perlu menyusun

audit program

77,78% 16,66% 5,56%

4 Apakah hasil rekomendasi itu akan ditindaklanjuti oleh

jaksa agung jika ada indikasi penyimpangan

69,44% 30,56% 0%

5 Apakah audit investigasi harus mengumpulkan bukti

audit yang cukup, kompeten dan relevan

86,11% 13,89% 0%

6 Apakah audit investigasi harus mengumpulkan bukti

dan menguji bukti yang mendukung kesimpulan dan

temuan audit investigasi

91,67% 8,33% 0%

Jumlah Total Presentase 68,52% 28,24% 3,24%

Sumber: Data primer yang diolah (2014)

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

Tanggapan responden mengenai audit investigasi dengan

presentase (68,52%) yang memilih selalu, ini menunjukkan bahwa

audit investigasi membutuhkan waktu yang lama berkaitan dengan

bukti audit, menyusun program audit, hasil rekomendasi itu akan

ditindaklanjuti oleh jaksa agung jika ada indikasi penyimpangan,

mengumpulkan bukti audit yang cukup, kompeten dan relevan, dan

menguji bukti yang mendukung kesimpulan dan temuan audit

investigasi.

Ada responden memilih kadang-kadang karena audit investigasi

hanya dilakukan apabila adanya indikasi atau pengaduan dari

masyarakat dan audit investigasi kurang membutuhkan waktu yang

lama berkaitan dengan bukti. Bererapa responden masih meragukan

tentang audit investigasi dilakukan apabila ada pengaduan dari

masyarakat dan menyusun program audit.

Sembilan belas responden menjelaskan bahwa audit investigasi

selalu membutuhkan waktu yang lama untuk mengumpulkan bukti

dalam mendukung rekomendasi hasil investigasi. Tujuh belas

responden menjelaskan bahwa walaupun dalam pengumpulan bukti

audit membutuhkan waktu yang lama namun kadang tidak

membutuhkan waktu yang lama karena bukti yang dikumpulkan kuat

dan relevan.

Dua belas responden menjelaskan bahwa audit investigasi selalu

dilakukan apabila adanya indikasi atau pengaduan dari masyarakat.

Dua puluh dan empat responden menjelaskan bahwa tidak selamaya

audit investigasi itu dilakukan dengan adanya indikasi dari masyarakat

namun dapat dilihat dari laporan pertanggungjawaban tahunan yang

tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

Dua puluh delapan responden menjelaskan bahwa dalam

melakukan audit investigasi auditor perlu menyusun program audit

supaya memudahkan auditor dalam melakukan pekerjaanya. Enam

dan dua responden menjelaskan bahwa kadang-kadang dalam

melakukan audit investigasi auditor tidak perlu menyusun program

karena adanya desakan dari pimpinan penyelenggara pemerintah.

Dua puluh lima responden menyatakan jika ada indikasi

penyimpangan maka akan merekomendasikan kepada kejaksaan agung

untuk ditindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku. Sebelas

responden menyatakan audit investigatif tidak selalu direkomendasikan

kepada kejaksaan agung kadang direkomendasikan komisi

kepegawaian jika melangar kode etik.

Tiga puluh satu responden menyatakan bahwa audit investigasi

selalu mengumpulkan bukti audit yang cukup, kompeten dan relevan

guna mendukung laporan audit yang disampaikan. Lima responden

kurang memahami pertayaan yang disampaikan, hal ini disebapkan

oleh pengalaman kerja.

Tiga puluh tiga responden menyatakan audit investigasi selalu

mengumpulkan bukti dan menguji bukti guna mendukung kesimpulan.

Tiga responden menjawab audit investigasi kadang tidak

mengumpulkan bukti, hal ini disebapkan pemahaman responden atas

pertayaan yang disampaikan dalam kuesioner, karena latar belakang

pendidikan bukan akuntansi dan pengalaman kerja.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa audit investigasi

membutuhkan waktu yang lama untuk mengumpulkan bukti audit yang

cukup, kompeten dan relevan, dan menguji bukti yang mendukung

kesimpulan dan temuan audit investigasi. Hasil rekapitulasi responden

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Tabel 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7112/4/T2_932013908_BAB IV.pdf · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN . 4.1 Karakteristik

mengenai audit investigasi menunjukan bahwa secara umum audit

investigasi baik, karena hasil investigasi akan direkomendasikan ke

kejaksaan agung untuk ditindaklanjuti.

Wawancara pada tanggal 24 Januari 2015 dengan (Staff

auditor) saudara Wyver da Crus, menjelaskan audit investigasi bahwa :

“auditor internal melakukan audit investigasi berdasarkan pada

hukum, agar mengetahui kebenaran dari kasus tersebut”. Hasil

wawancara termasuk selalu, sehingga hasil kuesioner konsisten dengan

hasil wawancara dimana audit investigasi masuk kategori tinggi,

dengan demikian apabila ada temuan maka akan direkomendasikan

pihak kejaksaan agung untuk menindaklanjuti kasus tersebut sesuai

dengan derajat penyimpangan yang ada.