bab iv hasil penelitian dan pembahasanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/872/5/t1_292008120_bab...

20
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, guru melakukan proses belajar mengajar dengan model konvensional yaitu ceramah. Dengan model konvensional ini siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru kemudian mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru. Hasilnya KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan oleh sekolah sebesar >65 hanya 46% siswa yang dapat mencapainya. Selanjutnya peneliti dan guru kelas berkolaborasi mencari masalah yang menyebabkan 54% siswa nilainya masih dibawah KKM. Masalah tersebut adalah tingkat penguasaan materi oleh siswa terhadap materi pembelajaran yang masih rendah. Dari 24 siswa yang mendengarkan penjelasan guru hanya 5 siswa yang berani bertanya tentang materi yang disampaikan, pembelajaran berpusat pada guru karena pembelajaran yang didominasi oleh guru dengan cara ceramah pada siswa. Maka peneliti dan guru mengambil kesimpulan untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran yaitu dengan model pembelajaran tipe TPS. Nilai KKM juga ditingkatkan agar guru termotivasi untuk mencapai nilai KKM tersebut. KKM tersebut yaitu 90. Jika siswa belum mencapai nilai 90 dinyatakan belum tuntas dalam belajar. Kondisi awal sebelum diadakan tindakan penelitian ketuntasan belajar siswa dari 24 siswa terdapat 5 siswa yang mengalami ketuntasan dan 19 siswa yang belum mengalami ketuntasan dengan kriteria ketuntasan minimum 90. Hal ini dapat terlihat dalam tabel 4.1

Upload: tranhuong

Post on 25-May-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/872/5/T1_292008120_BAB IV.pdfproses belajar mengajar dengan model konvensional yaitu ceramah. Dengan

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus (Kondisi Awal)

Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, guru melakukan

proses belajar mengajar dengan model konvensional yaitu ceramah. Dengan

model konvensional ini siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru

kemudian mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru. Hasilnya KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan oleh sekolah sebesar >65

hanya 46% siswa yang dapat mencapainya. Selanjutnya peneliti dan guru

kelas berkolaborasi mencari masalah yang menyebabkan 54% siswa

nilainya masih dibawah KKM. Masalah tersebut adalah tingkat penguasaan

materi oleh siswa terhadap materi pembelajaran yang masih rendah. Dari 24

siswa yang mendengarkan penjelasan guru hanya 5 siswa yang berani

bertanya tentang materi yang disampaikan, pembelajaran berpusat pada guru

karena pembelajaran yang didominasi oleh guru dengan cara ceramah pada

siswa. Maka peneliti dan guru mengambil kesimpulan untuk mengaktifkan

siswa dalam pembelajaran yaitu dengan model pembelajaran tipe TPS. Nilai

KKM juga ditingkatkan agar guru termotivasi untuk mencapai nilai KKM

tersebut. KKM tersebut yaitu 90. Jika siswa belum mencapai nilai 90

dinyatakan belum tuntas dalam belajar.

Kondisi awal sebelum diadakan tindakan penelitian ketuntasan belajar

siswa dari 24 siswa terdapat 5 siswa yang mengalami ketuntasan dan 19

siswa yang belum mengalami ketuntasan dengan kriteria ketuntasan

minimum 90. Hal ini dapat terlihat dalam tabel 4.1

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/872/5/T1_292008120_BAB IV.pdfproses belajar mengajar dengan model konvensional yaitu ceramah. Dengan

42

42

Tabel 4.1

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada Kondisi Awal

No. Standar Ketuntasan

Jumlah Siswa Persentase Angka Ketuntasan

1.

2.

< 90

90

Tidak tuntas

Tuntas

19

5

79%

21%

Jumlah 24 100%

Dilihat dari tabel 4.1 hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS

belum maksimal, hal ini ditunjukkan dari banyaknya siswa yang belum

tuntas dalam belajarnya sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM=90). Dari tabel diatas diketahui terdapat hanya 5 siswa yang tuntas

dalam pembelajaran sesuai dengan KKM yang diterapkan dan terdapat 19

siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran matematika dengan skor

tertinggi 90, skor terendah 55 dan standar deviasi 12,49. Sehingga peneliti

merasa perlu mengadakan tindakan pembelajaran demi membantu

meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya siswa kelas V Sekolah Dasar

Negeri 01 Ngambakrejo Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan

pada mata pelajaran IPS. Berdasarkan tabel 4.1 dapat digambarkan dalam

diagram lingkaran pada gambar 4.1 berikut ini :

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/872/5/T1_292008120_BAB IV.pdfproses belajar mengajar dengan model konvensional yaitu ceramah. Dengan

43

43

Gambar 4.1

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPS kondisi Awal

Dari gambar diagram lingkaran di atas dapat diketahui bahwa ketuntasan

hasil belajar sebesar 79% siswa belum tuntas. Dengan kondisi seperti ini penulis

melakukan penelitian tindakan kelas sesuai rencana seperti yang telah diuraikan

pada bab sebelumnya dengan rancangan penelitian menggunakan model

pembelajaran TPS yang akan dilaksanakan dalam dua siklus (1 siklus 2

pertemuan)

4.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Praktik pembelajaran pertama dilaksanakan dengan pokok bahasan

Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan.

Dalam Siklus I terdapat 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

4.2.1 Perencanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat

pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang

enghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan

kemerdekaan, media yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain materi

pembelajaran, gambar tokoh perjuangan, perangkat evaluasi yang meliputi

rubrik penilaian dan butir-butir soal, serta lembar observasi pelaksanaan RPP.

21%

79%

Persentase %

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/872/5/T1_292008120_BAB IV.pdfproses belajar mengajar dengan model konvensional yaitu ceramah. Dengan

44

44

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat untuk dua

kali pertemuan.

4.2.2 Implementasi Tindakan dan Observasi

a. Pertemuan Pertama

Dalam kegiatan awal untuk mengawali pembelajaran ini guru

mengucapkan salam, mengkondisikan siswa, mengabsen kelas dan

melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang proklamasi

kemerdekaan. Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan tujuan

pembelajaran yang akan diajarkan. Selanjutnya guru menjelaskan model

pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran TPS. Pada

kegiatan inti meliputi beberapa kegiatan yaitu siswa menyimak materi

tentang peristiwa penting sekitar proklamasi, siswa seecara individu

berfikir(think) mencari jawaban atas pertanyaan dari guru mengenai

peristiwa rengesdengklok, perumusan naskah proklamasi, detik-detik

proklamasi dan Peran PPKI dalam pembentukan alat kemerdekaan,

kemudian siswa berdiskusi secara berpasangan (pairs) dalam menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru, siswa berbagi(share) jawaban kepada

kepada siswa atau pasangan lain, siswa lain memberikan tanggapan, siswa

melakukan penegasan mengenai materi yang telah dipelajari.

Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari.

kemudian guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah

dilakukan.

b. Pertemuan Kedua

Kegiatan awal pada pertemuan kedua meliputi guru bertanya jawab

dengan siswa tentang tokoh kemerdekaan. Berdasarkan jawaban dari siswa

guru menegaskan tentang materi yang akan dipelajari yaitu perkembangan

teknologi komunikasi. Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada

kegiatan inti meliputi siswa menyimak materi tentang tokoh-tokoh yang

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/872/5/T1_292008120_BAB IV.pdfproses belajar mengajar dengan model konvensional yaitu ceramah. Dengan

45

45

mempunyai peran penting dalam memproklamasikan kemerdekaan, siswa

seecara individu berfikir(think) mencari jawaban atas pertanyaan dari guru

mengenai peran tokoh-tokoh kemerdekaan, riwayat singkat/ringkasan tokoh –

tokoh yang berperan penting dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia dan

contoh cara menghargai jasa-jasa pahlawan kemerdekaan, kemudian siswa

berdiskusi secara berpasangan (pairs) dalam menjawab pertanyaan, siswa

berbagi(share) jawaban kapasa siswa atau pasangan lain, siswa lain

memberikan tanggapan, siswa dengan bimbingan dari guru melakukan

penegasan mengenai materi yang telah dipelajari.

Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari.

Guru mengadakan evaluasi pembelajaran tentang peran tokoh dalam

Proklamasi.

4.2.3 Refleksi

Hasil Tindakan

Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I kemudian

diambil data secara kuantitatif melalui penilaian proses dan hasil belajar yaitu

skor tertinggi yang dicapai siswa sebelum tindakan sebesar 90 dan skor

terendah 55. Siswa yang telah mencapai KKM 90 ada 5 siswa (21%),

sedangkan yang belum mencapai KKM 90 sebanyak 19 siswa (79%). Pada

siklus I ini skor tertinggi yang dicapai siswa telah meningkat yaitu 92,5,

sedangkan skor terendah 80,4. Siswa yang mencapai KKM 90 sebanyak 16

siswa (67%) sedangkan siswa yang belum mencapai KKM ada 8 siswa

(33%), karena masih memperoleh nilai dibawah 90.

Hasil Observasi

Hasil observasi kinerja guru pada siklus I, pada perencanaan

pembelajaran guru menggunakan RPP, kegiatan pembelajaran

menggambarkan pembelajaran siswa aktif, pada strategi pembelajaran guru

menyampaikan apersepsi, tujuan pembelajaran dan langkah-langkah TPS,

memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pendapatnya, pada

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/872/5/T1_292008120_BAB IV.pdfproses belajar mengajar dengan model konvensional yaitu ceramah. Dengan

46

46

manajemen kelas guru melaksanakan tata tertib kelas, mengelola waktu

pembelajaran, pada penilaian guru melakukan penilaian pada siswa,

memberikan umpan balik, dan memberikan pujian. Namun masih ada

kekurangan guru yang perlu diperbaiki misalnya mobilitas guru ketika

memberikan bimbingan pada siswa, penilaian pada setiap siswa, pemberian

pujian pada siswa. Lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Hasil Pengamatan implementasi RPP Siklus 1

No. Aspek Kesimpulan Rekomendasi

A. Perencanaan Pembelajaran

Potensi : tersedia RPP, Indikator pembelajaran mengarah pada pengembangan berpikir tingkat tinggi C3 dan C5, kegiatan belajar menggambarkan pembelajaran aktif

B Strategi Pembelajaran

Potensi : menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran, membantu siswa membangun pemahaman sendiri, memberikan kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapat, ada kesimpulan dan penguatan Hal perlu diperbaiki: penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian langkah-langkah model pembelajaran

penyampaian tujuan pembelajaran jangan terlalu cepat, pemyampaian langkah-langkah TPS perlu diperjelas

C. Manajemen Kelas

Potensi : tata tertib kelas ada dan diterapkan dengan baik, waktu untuk setiap langkah kegiatan dikelola dengan cukup baik Hal perlu diperbaiki: pengelolaan waktu

pengelolaan waktu perlu lebih ditingkatkan

C. Penilaian Potensi : perkembangan belajar siswa dipantau dengan baik, umpan balik diberikan terhadap hasil belajar, penghargaan terhadap siswa berupa pujian Hal perlu diperbaiki: penghargaan terhadap siswa

penghargaan perlu diberikan terhadap siswa yang menjawab pertanyaan benar maupun salah

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/872/5/T1_292008120_BAB IV.pdfproses belajar mengajar dengan model konvensional yaitu ceramah. Dengan

47

47

Dari tabel di atas maka perlu adanya perbaikan seperti penyampaian tujuan

pembelajaran dan langkah-langkah TPS jangan terlalu cepat, berikan kesimpulan

bersama-sama siswa penataan tempat duduk harus lebih rapi lagi dengan

memberikan jarak yang cukup untuk siswa bergerak, pengelolaan waktu harus

disesuaikan dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan, perlu ditingkatkan

penghargaan terhadap siswa yang menjawab pertanyaan benar maupun salah.

Hasil observasi keaktifan siswa terhadap pembelajaran pada siklus I antara

lain pada pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup dapat dilihat

pada tabel 4.3 berikut ini.

Tabel 4.3

Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa pada Siklus I

No. Aspek Kesimpulan Rekomendasi

I. Pra

pembelajaran

Potensi : Siswa telah siap dengan pembelajaran, siswa telah menempati tempat duduknya

II Kegiatan Awal

Pembelajaran

Potensi : siswa mendengarkan tujuan pembelajaran, siswa menjawab pertanyaan apersepsi Hal perlu diperbaiki: menjawab pertanyaan dari guru

Siswa perlu lebih aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru

III. Kegiatan Inti

Pembelajaran

Potensi : siswa melaksanakan pembelajaran dengan baik, siswa aktif bertanya dan menjawab Hal perlu diperbaiki: keaktifan siswa

Siswa perlu lebih aktif dalam pembelajaran

IV. Penutup

Potensi : siswa melakukan refleksi bersama guru Hal perlu diperbaiki: refleksi bersama guru

Guru mengajak semua siswa melakukan refleksi

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/872/5/T1_292008120_BAB IV.pdfproses belajar mengajar dengan model konvensional yaitu ceramah. Dengan

48

48

Dari tabel diatas maka guru perlu melakukan peningkatan keaktifan siswa

ketika pembelajaran seperti melakukan tanya jawab untuk mengarahkan siswa

pada pembelajaran, siswa perlu lebih aktif dalam pembelajaran, guru perlu

mengajak semua siswa melakukan refleksi pembelajaran.

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan

pertama dan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas

segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas,

guru observer, dan peneliti. Dalam diskusi berisi tentang evaluasi bagaimana

pembelajaran IPS melalui model pembelajaran TPS bagi guru kelas, observer, dan

siswa. Dari diskusi ini didapatkan bahwa guru kelas dengan menerapkan model

pembelajaran TPS mendapat pengalaman dan wawasan baru dalam pembelajaran

serta guru merasa lebih mudah dalam mengajar, bagi siswa pembelajaran dirasa

mudah diterima dan dipahami serta siswa yang belum mengerti merasa terbantu

oleh temannya tentang hal-hal yang belum dimengerti.

Setelah selesai pembelajaran pada siklus I maka dilaksanakan evaluasi

untuk mengukur keberhasilan siswa dalam penguasaan materi. Hasil evaluasi

yang diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar. Dari hasil belajar Pada Siklus I,

di dapat nilai tertinggi yang bisa dicapai siswa telah meningkat yaitu 91,5,

sedangkan skor terendah 80,4. Siswa yang mencapai KKM 90 sebanyak 16 siswa

(67%) sedangkan siswa yang belum mencapai KKM ada 8 siswa (33%). Berikut

ini tabel distribusi ketuntasan hasil belajar IPS pada siklus I.

Tabel 4.4

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada Siklus I

No Standar Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase

Ketuntasan Keterangan

1.

2.

< 90

90

Belum tuntas

Tuntas

8

16

33%

67%

Jumlah 45 100%

Dari tabel di atas ketuntasan hasil belajar IPS pada siklus I dengan KKM

90 siswa yang telah mencapai KKM atau dinyatakan tuntas sebanyak 67% dan

siswa yang belum mencapai KKM atau dinyatakan belum tuntas sebanyak 33%.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/872/5/T1_292008120_BAB IV.pdfproses belajar mengajar dengan model konvensional yaitu ceramah. Dengan

49

49

Kondisi tersebut dapat digambarkan menggunakan diagram sebagai

berikut.

Gambar 4.2

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus I

Dari gambar diagram lingkaran di atas siswa yang telah tuntas sebanyak

67%. Karena persentase belum memenuhi ketuntasan klasikal sebesar 90%

sehingga perlu dilakukan tindakan siklus II.

Berdasarkan pengamatan dari observer pada siklus I maka secara

keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus I adalah

sebagai berikut:

A. Potensi

1. Tersedia RPP, Indikator pembelajaran mengarah pada

pengembangan berpikir tingkat tinggi C3 dan C6, kegiatan belajar

menggambarkan pembelajaran aktif

2. Menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran, membantu siswa

membangun pemahaman sendiri, memberikan kesempatan siswa

untuk mengungkapkan pendapat, ada kesimpulan dan penguatan

3. Merkembangan belajar siswa dipantau dengan baik, umpan balik

diberikan terhadap hasil belajar, penghargaan thd siswa berupa

pujian

67%

33%

Persentase (%)

Tuntas

Tidak tuntas

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/872/5/T1_292008120_BAB IV.pdfproses belajar mengajar dengan model konvensional yaitu ceramah. Dengan

50

50

4. Siswa telah siap dengan pembelajaran, siswa telah menempati

tempat duduknya

5. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran, siswa menjawab

pertanyaan apersepsi

6. Siswa melaksanakan pembelajaran dengan baik, siswa aktif bertanya

dan menjawab

7. Siswa melakukan refleksi bersama guru

B. Kekurangan

a. Hambatan

1. Penyampaian tujuan pembelajaran dan langkah-langkah TPS,

serta berikan kesimpulan pembelajaran.

2. pengelolaan waktu

3. Keaktifan siswa

b. Penyelesaian

1. Dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-

langkah TPS guru tidak perlu cepat-cepat, sehingga siswa tahu

apa yang harus dia pahami dan lakukan ketika pembelajaran,

selain itu pemberian kesimpulan pada ahir pembelajaran yang

dilakukan bersama-sama siswa.

2. Perlu perhatian dalam manajemen waktu pembelajaran

sehingga pembelajaran belangsung efektif dan efisien.

3. Semua siswa harus beraktifitas positif dalam pembelajaran

sehingga siswa memperoleh manfaat pembelajaran.

4.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Praktik pembelajaran pertama dilaksanakan dengan pokok mengharjagai

jasa dan peranan tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Dalam Siklus II

terdapat 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

4.3.1 Perencanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat

pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/872/5/T1_292008120_BAB IV.pdfproses belajar mengajar dengan model konvensional yaitu ceramah. Dengan

51

51

enghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan

kemerdekaan, media yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain

materi pembelajaran, perangkat evaluasi yang meliputi rubrik penilaian dan

butir-butir soal, serta lembar observasi pelaksanaan RPP. Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat untuk dua kali

pertemuan.

4.3.2 Implementasi Tindakan dan Observasi

a. Pertemuan Pertama

Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam,

mengkondisikan siswa, mengabsen kelas dan melakukan apersepsi dengan

tanya jawab tentang “Siapa yang pernah pergi Ke Semarang dan melihat

Tugu Muda?”. Berdasarkan jawaban siswa, kemudian guru mengaitkannya

dengan materi pembelajaran dan dilanjutkan dengan penyampaian tujuan

pembelajaran yaitu Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam

mempertahankan kemerdekaan. Selanjutnya guru menjelaskan model

pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran TPS. Pada

kegiatan inti meliputu kegiatan siswa menyimak materi pertempuran-

pertempuran di daerah-daerah untuk mempertahankan kemerdekaan, siswa

seecara individu berfikir (think) mencari jawaban atas pertanyaan dari guru

mengenai peristiwa 10 November 1954 di Surabaya, pertempuran lima hari

di Semarang, pertempuran ambarawa, pertempuran medan Area, bandung

lautan api, agresi militer belanda, kemudian siswa berdiskusi secara

berpasangan (pairs) dalam menjawab pertanyaan, siswa berbagi (share)

jawaban, siswa lain memberikan tanggapan, siswa melakukan penegasan

mengenai materi yang telah dipelajari.

Pada kegiaakhir guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari.

Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/872/5/T1_292008120_BAB IV.pdfproses belajar mengajar dengan model konvensional yaitu ceramah. Dengan

52

52

b. Pertemuan Kedua

Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam, mengkondisikan siswa,

mengabsen kelas dan melakukan apersepsi dengan Tanya jawab tentang

tokoh kemerdekaan Indonesia. Berdasarkan jawaban siswa, kemudian guru

mengaitkannya dengan materi pembelajaran dan dilanjutkan dengan

penyampaian tujuan pembelajaran yaitu Menghargai jasa dan peranan tokoh

dalam mempertahankan kemerdekaan. Selanjutnya guru menjelaskan model

pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran TPS.Dalam

kegiatan inti yang dilakukan siswa meliputi siswa menyimak materi

pertempuran-pertempuran untuk mempertahankan kemerdekaan melalui

cara diplomasi, siswa seecara individu berfikir (think) mencari jawaban atas

pertanyaan dari guru mengenai perjanjian linggarjati, perjanjian Renville,

perjanjianRoem Royen, konferensi meja bundar, kemudian siswa berdiskusi

secara berpasangan (pairs) dalam menjawab pertanyaan, siswa berbagi

(share) jawaban, siswa lain memberikan tanggapan, siswa melakukan

penegasan mengenai materi yang telah dipelajari.

Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari.

Guru mengadakan evaluasi pembelajaran tentang pmenghargai jasa dan

peranan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.

4.3.3 Refleksi

Hasil Tindakan

Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada Siklus II kemudian

diambil data secara kuantitatif melalui penilaian proses dan hasil belajar

yaitu nilai tertinggi yang dicapai sebelum pada siklus I sebesar 91,5 dan

nilai terendah 80,4. Siswa yang mencapai KKM 90 sebanyak 16 siswa

(67%) sedangkan siswa yang belum mencapai KKM ada 8 siswa (33%).

Kemudian pada siklus II ini nilai tertinggi yang bisa dicapai siswa telah

meningkat yaitu 99, sedangkan nilai terendah 90,1. Pada Siklus II siswa

yang mencapai KKM 90 mencapai 24 siswa (100%).

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/872/5/T1_292008120_BAB IV.pdfproses belajar mengajar dengan model konvensional yaitu ceramah. Dengan

53

53

Hasil Observasi

Hasil observasi kinerja guru Siklus II, pada perencanaan pembelajaran

guru menggunakan RPP, kegiatan pembelajaran menggambarkan

pembelajaran siswa aktif, pada strategi pembelajaran guru menyampaikan

tujuan pembelajaran, apersepsi, memberikan kesempatan siswa

mengungkapkan pendapatnya, pada manajemen kelas guru melaksanakan

tata tertib kelas, mengelola waktu pembelajaran, pada penilaian guru

melakukan penilaian pada siswa, memberikan umpan balik, dan

memberikan pujian. Lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4.5

Hasil Pengamatan Implementasi RPP pada Siklus II

No. Aspek Kesimpulan Rekomendasi

A. Perencanaan Pembelajaran

Potensi : tersedia RPP, Indikator pembelajaran mengarah pada pengembangan berpikir tingkat tinggi C3 dan C5, kegiatan belajar menggambarkan pembelajaran aktif

B Strategi Pembelajaran

Potensi : menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran, membantu siswa membangun pemahaman sendiri, memberikan kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapat, ada kesimpulan dan penguatan

Strategi pembelajaran sudah baik untuk membuat siswa aktif

C. Manajemen Kelas

Potensi : tata tertib kelas ada dan diterapkan dengan baik, interaksi, dan komunikasi dalam kelas, waktu untuk setiap langkah kegiatan dikelola dengan cukup baik

Pengelolaan waktu perlu lebih di tingkatkan lagi

C. Penilaian Potensi : perkembangan belajar siswa dipantau dengan baik, umpan balik diberikan terhadap hasil belajar, penghargaan thd siswa berupa pujian

penghargaan terhadap siswa yang menjawab pertanyaan benar maupun salah perlu ditingkatkan

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/872/5/T1_292008120_BAB IV.pdfproses belajar mengajar dengan model konvensional yaitu ceramah. Dengan

54

54

Dari tabel diatas strategi pembelajaran sudah baik untuk membuat siswa

aktif, tata tertib kelas sudah dilaksanakan baik dan penataan tempat duduk ketika

berdiskusi sudah tertata dengan rapi, penghargaan terhadap siswa yang menjawab

pertanyaan benar maupun salah perlu ditingkatkan.

Hasil observasi keaktifan siswa terhadap pembelajaran pada siklus II

antara lain pada pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup dapat

dilihat pada tabel 4.6 berikut ini.

Tabel 4.6

Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa pada Siklus II

No. Aspek Kesimpulan Rekomendasi

I. Pra

pembelajaran

Potensi : Siswa telah siap dengan pembelajaran, siswa telah menempati tempat duduknya

II Kegiatan

Awal

Pembelajaran

Potensi : siswa mendengarkan tujuan pembelajaran, siswa menjawab pertanyaan apersepsi

Penyampaian tujuan dan langkah-langkah TPS sudah lebih difahami siswa

III. Kegiatan Inti

Pembelajaran

Potensi : siswa melaksanakan pembelajaran dengan baik, siswa aktif bertanya dan menjawab

Siswa sudah aktif ketika berdiskusi bersama

IV. Penutup

Potensi : siswa melakukan refleksi bersama guru

Refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan akan membuat siswa lebih memahami materi tersebut

Dari tabel diatas maka guru perlu pada kegiatan awal menjelaskan tujuan

pembelajaran dan langkah-langkah TPS dengan jelas, siswa sudah aktif ketika

berdiskusi bersama, refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan akan

membuat siswa lebih memahami materi tersebut.

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan

pertama dan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/872/5/T1_292008120_BAB IV.pdfproses belajar mengajar dengan model konvensional yaitu ceramah. Dengan

55

55

segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas,

guru observer, dan peneliti. Dalam diskusi berisi tentang evaluasi bagaimana

pembelajaran IPS melalui model pembelajaran TPS bagi guru kelas, observer, dan

siswa. Dari diskusi ini didapatkan bahwa guru kelas dengan menerapkan model

pembelajaran TPS mendapat pengalaman dan wawasan baru dalam pembelajaran

serta guru merasa lebih mudah dalam mengajar, bagi siswa pembelajaran dirasa

mudah diterima dan dipahami serta siswa yang belum mengerti merasa terbantu

oleh temannya tentang hal-hal yang belum dimengerti.

Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan

apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan indikator

yang diharapkan. Setelah selesai pembelajaran pada siklus II maka dilaksanakan

evaluasi untuk mengukur keberhasilan siswa dalam penguasaan materi.

Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.7

Tabel 4.7

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada Siklus II

No Standar Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase

Ketuntasan Keterangan

1.

2.

< 90

90

Tidak Tuntas

Tuntas

0

24

0%

100%

Jumlah 24 100%

Dari tabel di atas ketuntasan hasil belajar IPS pada siklus II dengan KKM

90 siswa yang telah mencapai KKM atau dinyatakan tuntas sebanyak 100%, jadi

semua siswa dalam siklus II dinnyatakan tuntas.

Berdasarkan pengamatan dari observer pada siklus II maka secara

keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus II

adalah sebagai berikut:

A. Potensi

1. Rancangan pembelajaran sudah terprogram

2. Siswa lebih tertarik pada pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran tipe TPS

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/872/5/T1_292008120_BAB IV.pdfproses belajar mengajar dengan model konvensional yaitu ceramah. Dengan

56

56

3. Antara rencana pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah

sesuai.

4. Keberanian siswa sudah tumbuh dalam mengeluarkan pendapat

5. Siswa yang berkemampuan rendah dalam belajar dapat terbantu oleh

teman pasangannya.

A. Kekurangan

1. Hambatan

- Pengelolaan waktu yang belum tepat yang dilakukan oleh

guru.

2. Penyelesaian

- Guru harus membatas waktu dalm berbagi, agar waktu untuk

evaluasi tidak terlalu sedikit, supaya ssiwa dapat

berkonsentrasi dengan tenang dan dapat mengerjakan dengan

bena

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan dapat diketahui telah

terjadi peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran TPS pada

mata pelajaran IPS dengan kompetensi menghargai jasa dan peranan tokoh dalam

mempertahankan kemerdekaan bagi siswa kelas V di SD N 01 Ngambakrejo Pada

Semester 2 Tahun Ajaran 2011-2012. Keberhasilan tersebut dapat dilihat pada

tabel 4.8 dibawah ini

Tabel 4.8

Distribusi Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPS Pra Siklus,

Siklus I, Siklus II

Ketuntasan

Belajar

Kondisi awal Siklus I Siklus II

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

Belum Tuntas 19 79 8 33 0 0

Tuntas 5 21 16 67 24 100

Jumlah 24 100 24 100 24 100

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/872/5/T1_292008120_BAB IV.pdfproses belajar mengajar dengan model konvensional yaitu ceramah. Dengan

57

57

Dari tabel nilai hasil belajar pada tabel 4.8 dapat dilihat adanya

peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran IPS. Terbukti

untuk klasifikasi tuntas, pada pra siklus ada 5 siswa yang tuntas dan 19

siswa yang tuntas, dengan skor tertinggi 90, skor terendah 55, skor rata-rata

68,1 dan standar deviasi 12,49. Pada siklus I terdapat 16 siswa yang tuntas,

dan 8 siswa yang tidak tuntas dengan skor tertinggi 92,5, skor terendah 80,4,

skor rata-rata 87,86 dan standar deviasi 4,35. Pada siklus II 24 atau semua

siswa tuntas dengan skor tertinggi 99, skor terendah 90,11, skor rata-rata

93,05 dan standar deviasi 3,09. Atau terjadi peningkatan skor rata-rata dari

pra siklus ke siklus I sebesar 29%, hasil tersebut diperoleh dari perhitungan

x 100 % dan dari pra siklus ke siklus II sebesar 36,6% hasil

tersebut diperoleh dari perhitungan x 100%. Peningkatan skor

minimal dari pra siklus ke siklus I sebesar 46,2%, hasil tersebut diperoleh

dari perhitungan x 100% dan dari pra siklus ke siklus II sebesar

63,8% hasil tersebut diperoleh dari perhitungan x 100%.

Peningkatan skor maksimal dari pra siklus ke siklus I sebesar 2,8 %, hasil

tersebut diperoleh dari perhitungan x 100% dan dari pra siklus ke

siklus II sebesar 10 %, hasil tersebut diperoleh dari perhitungan x

100%. Ini membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan model

pembelajaran tipe TPS dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini dapat

dilihat pada diagram 4.4 berikut ini.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/872/5/T1_292008120_BAB IV.pdfproses belajar mengajar dengan model konvensional yaitu ceramah. Dengan

58

58

Gambar 4.3

Grafik Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada Pra Siklus,

Siklus I, dan Siklus II

Untuk perbandingan nilai skor maksimal dari prasiklus, siklus I dan

siklus II, mengalami peningkatan yang yaitu dari pada prasiklus 90, naik

menjadi 92,5 pada siklus I dan 99 pada siklus II. Gambar 4.5 menyajikan

perbandingan skor maksimal dari prasiklus, siklus I dan siklus II.

Gambar 4.4

Grafik Perbandingan Skor Maksimal pada Pra Siklus,

Siklus I, dan Siklus II

5

16

24

19

8

00

4

8

12

16

20

24

Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

Tuntas

Tidak Tuntas

90

92,5

99

84

86

88

90

92

94

96

98

100

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/872/5/T1_292008120_BAB IV.pdfproses belajar mengajar dengan model konvensional yaitu ceramah. Dengan

59

59

Pada penelitian ini setiap kenaikan skor maksimal juga diikuti oleh

kenaikan skor minimal pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II. Gambar 4.6

menyajikan tentang kenaikan skor minimal pada Pra Siklus, Siklus I dan

Siklus II.

Gambar 4.5

Grafik Perbandingan Skor Minimal pada Pra Siklus,

Siklus I, dan Siklus II

Setiap kenaikan skor maksimal dan skor minimal pada Pra Siklus,

Siklus I, dan Siklus II pada penelitian ini maka juga meningkatkan

perolehan skor rata-rata pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II. Gambar 4.7

menyajikan tentang perbandingan nilai rata-rata pada Pra Siklus, Siklus I,

dan Siklus II.

55

80,44

90,11

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/872/5/T1_292008120_BAB IV.pdfproses belajar mengajar dengan model konvensional yaitu ceramah. Dengan

60

60

Gambar 4.6

Grafik Perbandingan Skor Rata-rata pada Pra Siklus,

Siklus I dan Siklus II

Selanjutnya standar deviasi pada tiap siklusnya dapat dilihat pada

gambar 4.8 berikut ini.

Gambar 4.7

Grafik Perbandingan Standar Deviasi pada Pra Siklus, Siklus I dan

Siklus II

Dalam penelitian ini hipotesis tindakan yakni dengan menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat meningkatkan hasil belajar

IPS bagi siswa kelas V di SD Negeri 01 Ngambakrejo Kecamatan

Tanggungharjo Kabupaten Grobogan semester 2 tahun ajaran 2011/2012.

Setelah diadakan penelitian hipotesis penelitian ini terbukti bahwa terjadi

peningkatan hasil belajar IPS di SD Negeri 01 Ngambakrejo.

68,1

87,8693,05

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

12,49

4,353,09

0

2

4

6

8

10

12

14

Prasiklus Siklus 1 Siklus 2