analisis faktor-faktor yang mempengaruhi...

114
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Kasus Pada KPP Pratama Kebayoran Lama) Oleh : Paisal Amir Zaini 106082002658 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M

Upload: nguyentuyen

Post on 03-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KETIDAKPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

(Studi Kasus Pada KPP Pratama Kebayoran Lama)

Oleh :

Paisal Amir Zaini

106082002658

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Paisal Amir Zaini

NIM : 106082002658

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang

merupakan hasil penelitian, pengolahan, dan analisis saya sendiri serta bukan

merupakan plagiat maupun saduran dari hasil karya atau penelitian orang lain.

Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat maka skripsi ini dianggap gugur

dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan

serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian

hari menjadi tanggungjawab saya,

Jakarta, 6 September 2010

( Paisal Amir Zaini )

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Data Pribadi Nama : Paisal Amir Zaini Jenis Kelamin : Laki-laki Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 26 November 1987 Agama : Islam Orang Tua: 1. Ayah : H. Zaini 2. Ibu : Hj. Raimah Anak ke dari : 5 dari 5 bersaudara Alamat : Jl. Pipa Gas No. 34 RT 003 / RW 006 Limo-Depok

Kode Pos. 16515 Telepon : (021) 7546070 / 08567310414 e-mail : [email protected] [email protected] Pendidikan Formal 1993 – 1994 : TK Islam Pratiwi 1994 – 2000 : SDN Limo 02 2000 – 2003 : SLTP PGRI 12 Jakarta 2003 – 2006 : SMAN 97 Jakarta 2006 – 2010 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

Jurusan Akuntansi Pendidikan Non Formal 2005 : Primagama 2009 : JIMS Language Course 2009 – 2010 : Brevet Pajak A & B Patra Pengalaman Organisasi 2002 – 2003 : Ketua Osis SLTP PGRI 12 JAKARTA 2007 – 2008 : Panitia PROPESA BEM Jurusan Akuntansi 2008 – 2009 : Anggota Divisi Olahraga BEM Fakultas Ekonomi dan

Bisnis

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

2009 : Koordinator Divisi Acara FUSHION (Turnamen Futsal- antar SMA/Sederajat se-Jakarta Selatan)

2008 – 2009 : Ketua Dekan Cup BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Pengalaman Magang 2010 : Magang bagian Account Representative, Penagihan, Pelayanan, dan Pengelolaan Data dan Informasi (KPP PERUSAHAAN MASUK BURSA, selama 1 bulan)

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

THE ANALYSIS OF FACTORS WHICH INFLUENCE INDIVIDUAL TAXPAYER NONCOMPLIANCE

(Case Study of KPP Pratama Kebayoran Lama)

By: Paisal Amir Zaini

ABSTRACT The purpose of this research is to determine whether factors that affect individual taxpayer noncompliance. The factors are: (1) attitude, (2) subjective norms, (3) moral obligations, (4) perceived behavioral control, (5) intention, and (6) ethics. Unit analysis of this research is an individual taxpayer who is registered in KPP Pratama Kebayoran Lama. This research uses primary data with convenience sampling method in sampling. The analytical method used in this study is factor analysis. The survey results revealed that the six variables are reduced to five variables proposed that spread in the two factors. Ethics variable excluded from the study model because it does not meet the criteria for MSA > 0,5. Results of factor analysis showed two factors that this spread are all factors that affect an individual taxpayer noncompliance. The first factor consists of moral obligations, perceived behavioral control and intention; and the second factor consists of attitudes and subjective norms. Keywords: Attitudes, subjective norms, moral obligations, perceived

behavioral control, intention, and ethics.

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

(Studi Kasus Pada KPP Pratama Kebayoran Lama)

Oleh: Paisal Amir Zaini

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang mempengaruhi ketidakpatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Faktor yang dimaksud adalah: (1) sikap, (2) norma subyektif, (3) kewajiban moral, (4) kontrol keperilakuan yang dipersepsikan, (5) niat, dan (6) etika. Unit análisis penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Kebayoran Lama. Penelitian ini menggunakan data primer dengan metode convenience sampling dalam penentuan sampel. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis faktor.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari 6 variabel yang diajukan direduksi 5 variabel yang tersebar dalam 2 faktor. Variabel Etika dikeluarkan dari model penelitian karena tidak memenuhi kriteria MSA > 0,5. Hasil analisis faktor menunjukkan 2 faktor yang tersebar ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan wajib pajak orang pribadi. Faktor pertama terdiri dari kewajiban moral, kontrol keperilakuan yang dipersepsikan, dan niat; dan faktor kedua terdiri dari sikap dan norma subyektif.

Kata Kunci: Sikap, norma subyektif, kewajiban moral, kontrol keperilakuan

yang dipersepsikan, niat, dan etika.

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim..

Alhamdulillahirabbil ‘Alamin, dengan segala kerendahan hati, puji dan

syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta Salam

semoga tercurah kepada baginda Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabat

beliau yang telah menjadi jalan bagi umatnya dalam menempuh keselamatan dan

kebahagiaan dengan ilmu pengetahuan yang benar.

Penulis menyadari bahwa muatan skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik

penyusunan, penulisan maupun isinya. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan

pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan yang penulis miliki. Meskipun

demikian, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan

skripsi ini dengan baik dan benar. Penulis menyadari bahwa keberhasilan yang

diperolah adalah berkat bantuan dan dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu

penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Ayahanda H. Zaini dan Ibunda Hj. Raimah serta kakak-kakakku yang penulis

sangat cintai. Terima kasih atas cinta dan kasih sayang, doa, dorongan,

semangat, pengorbanan, perhatian dan dukungan yang kalian berikan

kepadaku. Semoga karyaku ini bisa membanggakan kalian.

2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Hamid, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Afif Sulfa, SE.,Ak.,M.Si., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta.

4. Ibu Yessi Fitri, SE.,Ak.,M.Si Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta.

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

5. Bapak Dr. Yahya Hamja.,MM selaku dosen pembimbing I, yang telah

bersedia meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan kepada

penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Rini, SE.,Ak.,M.Si selaku dosen pembimbing II, yang begitu sabar dalam

memberikan penjelasan, bimbingan, pengarahan dan dorongannya kepada

penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Prof, Azzam Jassin MBA, Bapak Afif Sulfa SE.,Ak.,M.Si, dan Ibu

Reskino SE.,Ak.,M.Si selaku penguji komprehensif. Terima kasih telah

memberikan ilmu kepada penulis.

8. Bapak Prof. Azzam Jassin MBA dan Ibu Fitri Damayanti SE.,M.Si selaku

dosen penguji skripsi. Terima kasih.

9. Seluruh dosen yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya dosen

jurusan akuntansi yang memiliki peran yang sangat besar bagi saya dalam

proses perkuliahan.

10. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuannya

kepada penulis.

11. Teman-teman akun D-Best terima kasih atas doa, dukungan, perhatian dan

persahabatan kalian dari semester 1 sampai sekarang. Kita harus tetap main

futsal ya.

12. Anneu Dwi Muliani terima kasih atas doa, semangat, perhatian, bantuan dan

waktunya sehingga selsainya skripsi ini.

13. Teman-teman: Fery, Izul, Fuad, Ranggi, Zaky, Anneu, Ita, Anis, Ayu, Anggi,

Dini, Acied, Indah, Tofan, Achi, Menes dan teman-teman seperjuangan

kompre lainnya, terima kasih atas doa dan semangatnya dari belajar bareng

sampai ujian kompre selsai.

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

14. Sahabat-sahabat BEM-J dan BEM-F terima kasih atas doa, dukungan dan

pengalaman yang akan selalu berkesan dan takkan pernah terlupakan.

15. Juga kepada pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis secara langsung maupun tidak langsung dalam

menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas segala bantuannya.

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas semua kebaikan kepada

pihak-pihak yang telah membantu dalam masa perkuliahan dan proses

penyelesaian skripsi ini. Wassalam.

Jakarta, Agustus 2010

Penulis

Paisal Amir Zaini

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

DAFTAR ISI

LEMBAR SAMPUL DALAM .................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .......................................... iv

SURAT PERNYATAAN .......................................................................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................. vi

ABSTRACT .............................................................................................. viii

ABSTRAK ................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR .............................................................................. x

DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL .................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ........................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 9

1. Tujuan Penelitian .................................................................... 9

2. Manfaat Penelitian .................................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar-dasar Perpajakan ............................................................... 10

1. Pengertian Pajak .......................................................................... 10

2. Fungsi Pajak ................................................................................ 12

3. Jenis Pajak ................................................................................... 13

4. Syarat Pemungutan Pajak ............................................................. 14

5. Tata Cara Pemungutan Pajak ........................................................ 16

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

6. Tarif Pajak ................................................................................... 19

7. Pengertian Wajib Pajak (WP) ....................................................... 19

B. Theory of Planned Behavior (TPB) ............................................. 21

1. Sikap ...................................................................................... 22

2. Norma Subyektif .................................................................... 23

3. Kontrol Keperilakuan yang Dipersepsikan ............................... 24

4. Niat Berperilaku ..................................................................... 25

5. Ketidakpatuhan Pajak ............................................................. 25

C. Kewajiban Moral ........................................................................ 27

D. Etika ........................................................................................... 28

E. Tinjauan Penelitian Terdahulu ...................................................... 30

F. Kerangka Pemikiran .................................................................... 32

G. Hipotesis ..................................................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 34

B. Metode Penentuan Sampel ........................................................... 34

1. Populasi ................................................................................. 34

2. Sampel ................................................................................... 34

C. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 35

1. Pengumpulan Data Primer ...................................................... 35

2. Pengumpulan Data Sekunder ................................................... 36

D. Metode Analisis Data .................................................................. 36

1. Uji Kualitas Data .................................................................... 36

2. Analisis Faktor ............................................................................. 37

E. Operasional Variabel Penelitian .................................................. 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................. 45

1. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

Kebayoran Lama .................................................................... 45

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

2. Visi, Misi, dan Nilai Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama . 45

3. Struktur Organisasi ................................................................. 46

4. Fungsi dan Tugas .................................................................... 47

5. Cakupan Wilayah Kerja ......................................................... 47

6. Karakteristik dan Jumlah Wajib Pajak .................................... 49

7. Pelayanan ............................................................................... 49

8. Penegakan Hukum ................................................................. 50

9. Kesiapan Sumber Daya Manusia ............................................ 50

B. Statistik Deskriptif Responden ................................................... 51

C. Analisis Data ................................................................................ 53

1. Uji Kualitas Data .................................................................... 53

2. Uji Analisis Faktor ................................................................. 55

D. Pembahasan dan Interpretasi ....................................................... 65

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ................................................................................. 69

B. Implikasi ..................................................................................... 70

C. Keterbatasan ............................................................................... 71

D. Saran ........................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 73

LAMPIRAN

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu .................................................. 30

Tabel 3.1 Bobot dan Kategori Skala Likert ............................................... 35

Tabel 3.3. Operasional Variabel Penelitian ................................................ 43

Tabel 4.1 Jumlah Wajib Pajak KPP Pratama Jakarta Kebayoran lama ...... 49

Tabel 4.2 Komposisi Sumberdaya Manusia KPP Pratama-

Kebayoran Lama ..................................................................... 51

Tabel 4.3 Data Statistik Responden ........................................................ 52

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas .................................. 54

Tabel 4.5 KMO and Bartlett's Test ........................................................... 58

Tabel 4.6 Anti-image Matrices .................................................................. 58

Tabel 4.7 KMO and Bartlett's Test ............................................................ 59

Tabel 4.8 Anti-image Matrices .................................................................. 60

Tabel 4.9 Communalities .......................................................................... 61

Tabel 4.10 Total Variance Explained ......................................................... 62

Tabel 4.11 Component Matrixa .................................................................. 63

Tabel 4.12 Rotated Component Matrixa ...................................................... 64

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Theory of Planned Behavior .................................................. 22

Gambar 2.2 Theory of Planned Behavior dan Kewajiban Moral ............... 28

Gambar 2.3 Theory of Planned Behavior dan Etika .................................. 29

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran .............................................................. 33

Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Kebayoran Lama .............. 46

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian ............................................................... 77

Lampiran 2. Skor Jawaban Penelitian ........................................................ 82

Lampiran 3. Hasil Uji Validitas dan Reliabiitas .......................................... 88

Lampiran 4. Output SPSS Anlisis Faktor . ................................................... 94

Lampiran 5. Surat Izin Penelitian ............................................................... 98

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Penerimaan negara bersumber dari sektor migas (minyak dan gas bumi)

dan non-migas, serta penerimaan lain yang bersumber dari luar negeri.

Penerimaan dari sektor migas sangat besar, tetapi proporsi penerimaan migas

terus menurun. Sedangkan tugas-tugas, fungsi-fungsi, dan aktivitas-aktivitas

kenegaraan semakin bertambah kompleks dan banyak. Hal inilah yang

mendorong pemerintah untuk menggalakkan sumber penerimaan lainnya,

khususnya penerimaan yang bersumber dari dalam negeri, yaitu pajak.

Dengan tersedianya penerimaan pajak dalam APBN (Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara) membuat tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan

dapat berjalan baik sesuai dengan rencana dan program yang dilakukan oleh

setiap unit pemerintahan (departemen, kementerian, badan dan lembaga

negara lainnya) setiap tahun (Pandiangan, 2008:69).

Dana dari penerimaan pajak sebagai sumber utama APBN dialokasikan

untuk mendanai berbagai sendi kehidupan bangsa, seperti sektor pertanian,

perdagangan, industri, kesehatan, dan pendidikan. Dapat dilihat bahwa sektor

pajak sangat berperan dalam memenuhi kebutuhan pembangunan suatu

Negara. Oleh karena itu, pajak harus dikelola dengan baik agar tujuan dari

pajak itu sendiri dapat tercapai (Resmi, 2007:14).

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

2

Dalam upaya meningkatkan penerimaan negara sektor pajak, maka

kebijakan perpajakan lebih diarahkan kepada upaya meningkatkan

penerimaan khususnya melalui berbagai program Intensifikasi dan

Ekstensifikasi pajak. Dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-

06/Pj.9/2001 Tentang Pelaksanaan Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak.

Intensifikasi pajak adalah kegiatan optimalisasi penggalian penerimaan pajak

terhadap objek serta subjek pajak yang telah tercatat atau terdaftar dalam

administrasi Direktorat Jendral Pajak. Intensifikasi pajak dilaksanakan

dengan berorientasi pada peningkatan kepatuhan dan kesadaran wajib pajak,

misalnya dengan cara pengadaan penyuluhan langsung pada masyarakat.

Sedangkan Ekstensifikasi Pajak adalah kegiatan yang berkaitan dengan

penambahan jumlah wajib pajak terdaftar dan perluasan objek pajak dalam

administrasi Direktorat Jenderal Pajak.

Kebijakan pemerintah yang lain dalam meningkatkan penerimaan

dalam negeri dari sektor pajak yaitu melalui perubahan sistem pemungutan

pajak dari official assessment system menjadi self assessment system pada

tahun 1983. Self assessment system memberikan kepercayaan kepada wajib

pajak untuk menghitung, memperhitungkan sendiri pajak yang terutang dan

melunasinya, serta melaporkannya sesuai peraturan perpajakan. Self

assessment system ini diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak,

yang ditandai dengan pelaksanaan kewajiban perpajakannya oleh wajib pajak

secara sukarela dan sesuai dengan Ketentuan Undang-Undang dan Peraturan

Perpajakan yang berlaku. Oleh karena itu, peran serta masyarakat menjadi

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

3

sangat penting dan sebagai penentu didalam menopang pembiayaan

pembangunan melalui pajak (Hutagaol, 2005:24).

Dalam sistem pelaporan pajak, dapat dikatakan unsur yang paling

utama adalah untuk mendapatkan dan menjaga kepatuhan wajib pajak.

Dengan kata lain, dalam sistem tersebut wajib pajak seperti pemeran utama,

dan dinas pajak adalah pendukung atau orang yang bekerja di balik layar,

sedangkan sistemnya adalah skenario yang menentukan jalan ceritanya.

Bagaimanapun juga, gerakan aktif dan kerjasama para wajib pajak adalah hal

yang paling penting, dan tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa misi dinas

pajak adalah untuk memberikan dukungan kepada para wajib pajak

(Toshiyuki Fushimi:2001).

Perubahan yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak dalam rangka

meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak dan untuk meningkatkan

kepatuhan wajib pajak adalah dengan diterapkannya e-system (e-Registrasi,

e-SPT dan e-Filing) sejak tahun pajak 2005. Namun demikian sebaik-baik

sistem perpajakan dibuat, se-modern apapun administrasi pajak disajikan,

pada akhirnya kembali kepada manusia yang melaksanakan sistem dan

modernisasi administrasi itu sendiri. Untuk itu, tidak hanya pegawai pajak

semata yang harus berperan, namun juga sangat diharapkan peran serta wajib

pajak (Arniati, 2009).

Damayanti (2004) meyebutkan bahwa penerapan self assessment system

akan efektif apabila kondisi kepatuhan sukarela (voluntary compliance) pada

masyarakat telah terbentuk. Pada kenyataannya dalam pelaksanaan masih

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

4

terdapat banyak kendala yang harus dihadapi oleh fiskus untuk meningkatkan

penerimaan pajak. Salah satu kendalanya adalah masih rendahnya kesadaran

masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Penyebab lainnya

adalah karena persepsi masyarakat yang negatif, pajak dianggap membebani

dan memaksa, belum dianggap sebagai bentuk pengabdian, dukungan atau

partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Salah satu upaya untuk

memperbaiki image tersebut adalah persepsi yang baik atau positif dari wajib

pajak terhadap self assessment system yang diterapkan dalam sistem

perpajakan nasional. Selain itu, kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi

kewajiban perpajakannya juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain

faktor pengalaman, faktor intelegensi, faktor kepribadian, faktor motivasi,

faktor kecemasan, dan faktor pengharapan (Harvey dan Smith, 1977 dalam

Prasetio dkk., 2006:5).

Peran dan partisipasi seluruh masyarakat tanpa memandang dari

golongan manapun sangatlah dibutuhkan demi kelancaran reformasi

perpajakan. Titik berat dalam keberhasilan reformasi perpajakan ini adalah

menumbuhkan tingkat kesadaran masyarakat sebagai wajib pajak untuk

melakukan perwujudan dari pengabdian dan peran serta wajib pajak untuk

secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakannya,

bertanggung jawab atas kewajiban pelaksanaan pajak sebagai pencerminan

kewajiban serta melaksanakan kegotongroyongan nasional melalui sistem

menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri pajak

yang terutang (Admino:2008).

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

5

Tidak dipungkiri bahwa masih ada perusahaan ataupun orang pribadi

yang menganggap pajak sebagai biaya yang dapat merugikan ataupun

mengurangkan pendapatan. Data yang penulis peroleh dari Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Kebayoran Lama tempat penulis melakukan penelitian

diketahui bahwa terjadi peningkatan kecenderungan ketidakpatuhan pajak

yakni jumlah wajib pajak yang terlambat melakukan pembayaran PPh Masa

Pasal 25 Orang Pribadi Tahun Pajak 2007 berjumlah 2.494 orang, Tahun

Pajak 2008 berjumlah 2.615 orang, dan Tahun Pajak 2009 berjumlah 3.816

orang. Kecenderungan ketidakpatuhan pajak tersebut jelas merupakan

persoalan serius bagi pemerintah, khususnya Direkotrat Jenderal Pajak.

Ketidakpatuhan Wajib Pajak jelas akan berdampak terhadap penerimaan

negara dari sektor pajak negara yang berkurang, sehingga secara otomatis

juga berdampak pada masalah APBN. Hal ini mengingat cukup besarnya

kontribusi penerimaan pajak dalam APBN, sehingga jika target-target

penerimaan pajak tidak terealisasi, akan menyulitkan dalam menyusun

APBN. Masalah tersebut akhirnya akan menjadi kendala yang besar dalam

proses pembangunan bangsa (Adji Rukmana, 2007).

Salman (2009) melakukan penelitian mengenai kepatuhan wajib pajak.

Variabel yang digunakan adalah sikap dan moral wajib pajak terhadap

kepatuhan wajib pajak. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa moral

wajib pajak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib

pajak, sedangkan sikap wajib pajak berpengaruh secara signifikan terhadap

kepatuhan wajib pajak.

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

6

Penelitian Strivedi, Shehata dan Mestelman (2005), menguji Theory of

Planned Behaviour untuk menjelaskan kepatuhan pajak dengan

menambahkan variabel etika. Penelitian ini melakukan dua cara yaitu melalui

eksperimen dan dengan mengajukan kuesioner yang berupa hypotetical

situation compliance. Eksperimen dan hypotetical situation compliance,

merupakan upaya mendeteksi kepatuhan pajak, melalui eksperimen dilihat

dari kemungkinan wajib pajak melaporkan pajaknya dengan tepat dengan

dimanipulasi oleh kemungkinan diperiksa dan tidak diperiksa yang

menyebabkan akan diberikan sanksi jika diperiksa sehingga akan berdampak

pada berkurangnya penghasilan wajib pajak. Sedangkan melalui kuesioner

wajib pajak menyatakan kepatuhannya dengan diberikan pertanyaan

mengenai kepatuhan dalam beberapa hal yaitu kepatuhan dilihat dari

kemungkinan diperiksa dan tidak diperiksa, kepatuhan dilihat dari respon

terhadap kasus dan kepatuhan dilihat dari pelaporan yang telah dilakukan

pada tahun-tahun sebelumnya dan pada tahun sekarang.

Selanjutnya Arniati (2009) meneliti mengenai peran Theory of Planed

Behavior dan etika terhadap ketaatan pajak. Hasil penelitian menunjukkan

hanya variabel norma subyektif dan pengawasan prilaku yang diterima yang

terbukti mempengaruhi niat kepatuhan pajak dari dimensi niat untuk patuh.

Sedangkan dari dimensi niat untuk melaporkan pendapatan dengan benar

hanya variabel norma subyektif yang terbukti mempengaruhi niat kepatuhan

pajak. Pengujian faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan berupa niat

kepatuhan pajak, pengawasan prilaku yang diterima dan etika hanya variabel

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

7

kontrol perilaku yang dapat membuktikan model prediksi untuk kepatuhan

pada saat terdapat kemungkinan diperiksa. Pengujian analisis path untuk

menguji hubungan tidak langsung melalui niat terhadap kepatuhan ketika ada

kemungkinan diperiksa, tidak membuktikan adanya hubungan faktor sikap,

norma subyektif, kontrol perilaku, dan etika berpengaruh terhadap kepatuhan

melalui variabel niat.

Tarjo (2009) meneliti mengenai faktor-faktor apakah yang

mempengaruhi perilaku ketidakpatuhan wajib pajak orang pribadi yang

berada di wilayah Bangkalan. Hasil penelitian menunjukkan: sikap tentang

ketidakpatuhan pajak, norma subyektif, dan kewajiban moral berpengaruh

signifikan terhadap niat berperilaku tidak patuh; kontrol keperilakuan yang

dipersepsikan tidak berpengaruh signifikan baik terhadap niat berperilaku

tidak patuh maupun terhadap ketidakpatuhan pajak, dan niat berperilaku tidak

patuh berpengaruh signifikan terhadap ketidakpatuhan pajak.

Berdasarkan latar belakang dan temuan penelitian terdahulu yang

dijelaskan di atas, maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan

konsep tentang kepatuhan pajak. Penelitan ini mengangkat tentang perilaku

ketidakpatuhan khususnya pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di

KPP Pratama Kebayoran Lama. Berdasarkan hal tersebut penulis mencoba

untuk menelitinya dalam bentuk skripsi dengan judul “Analisis Faktor-

faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

(Studi Kasus Pada KPP Pratama Kebayoran Lama)”.

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

8

Penelitian ini pada dasarnya merupakan replikasi dari penelitian Tarjo

(2009) yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Ketidakpatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Bangkalan”. Adapun yang

membedakan penelitian ini dengan penelitian terebut adalah:

1. Variabel yang digunakan dalam penelitian sebelumnya adalah sikap,

norma subyektif, kewajiban moral, kontrol keperilakuan yang

dipersepsikan, niat berperilaku tidak patuh, dan ketidakpatuhan pajak,

sedangkan pada penelitian ini mengembangkan penelitian tersebut dengan

menambahkan satu variabel yaitu etika (Arniati, 2009).

2. Responden dan tempat penelitian sebelumnya adalah wajib pajak orang

pribadi yang berada di Bangkalan, sedangkan penelitian ini adalah wajib

pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Jakarta Kebayoran

Lama.

3. Metode pengujian hipotesis penelitian sebelumnya menggunakan analisis

Structural Equation Modeling (SEM) dengan alat bantu program AMOS

versi 5. Sedangkan penelitian ini menggunakan metode analisis faktor

dengan bantuan program SPSS versi 17.0.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang penelitian di atas, maka masalah dalam

penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

ketidakpatuhan wajib pajak orang pribadi?

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan

untuk menganalisis faktor-faktor apa yang mempengaruhi ketidakpatuhan

wajib pajak orang pribadi.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Peneliti

Menerapkan ilmu yang diperoleh peneliti semasa kuliah dan

mengaplikasikannya sesuai dengan kondisi yang ada.

b. Bagi Instansi Terkait

Sebagai bahan informasi pelengkap atau masukan sekaligus

pertimbangan bagi pihak-pihak berwenang yang berhubungan dengan

penelitian ini dalam penetapan kebijakan pada pelaksanaan atau

penggunaan suatu sistem pemungutan yang diterapkan.

c. Bagi Fakultas

Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan serta untuk

mengevaluasi sejauh mana sistem pendidikan telah dijalankan sesuai

dengan kebutuhan dan kondisi.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai tambahan wawasa informasi, dan masukan untuk membantu

memberikan gambaran yang lebih jelas bagi pihak lain atau para

peneliti yang ingin melakukan penelitian mengenai perpajakan secara

umum.

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar-dasar Perpajakan

1. Pengertian Pajak

Pajak merupakan pendapatan yang berguna bagi negara dalam

membiayai pembangunan nasional. Oleh karena itu banyak pakar

memberikan definisi atau batasan-batasan yang berbeda tetapi memiliki

maksud yang sama.

a. Rochmat Soemitro

Pengertian pajak menurut Rochmat Soemitro (1995:5) dalam Siti

Resmi (2005:1):

“Pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara (peralihan kekayaan dari sektor partikulir ke sektor pemerintah) berdasarkan Undang-Undang (dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum”.

b. Andriani

Pengertian pajak menurut Andriani dalam Waluyo dan Wirawan

B.Ilyas (2003:4):

“Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan”.

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

11

c. Pasal 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007,

menyatakan bahwa:

“Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pajak

memiliki unsur pokok sebagai berikut:

a. Iuran/pungutan, yang berhak memungut pajak adalah negara, iuran

tersebut berupa uang bukan barang.

b. Pajak dipungut berdasarkan Undang-Undang, pajak dipungut

berdasarkan atau dengan ketentuan Undang-Undang serta aturan

pelaksanaaannya.

c. Pajak dapat dipaksakan, pemerintah berhak melakukan paksaan tehadap

masyarakat untuk melakukan pembayaran pajak.

d. Tidak menerima jasa timbal (kontraprestasi), tanpa jasa timbal

(kontraprestasi) dari negara yang secara langsung dapat ditunjuk.

Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya

kontraprestasi individual oleh pemerintah.

e. Untuk membiayai pengeluaran umun pemerintah, untuk membiayai

pengeluaran rumah tangga negara, yakni pengeluaran-pengeluaranyang

bermanfaat bagi masyarakat luas.

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

12

2. Fungsi Pajak

Menurut Erly Suandy (2005:14) terdapat dua fungsi pajak, yaitu

fungsi budgetair (keuangan negara) dan fungsi regulerend (mengatur).

a. Fungsi Budgetair (Keuangan Negara)

Fungsi budgetair merupakan fungsi utama pajak dan fungsi fiskal yaitu

suatu fungsi dimana pajak dipergunakan sebagai alat untuk

memasukkan dana secara optimal ke kas negara berdasarkan Undang-

Undang perepajakan yang berlaku, pajak untuk keperluan negara

berdasarkan Undang-Undang. Faktor yang turut mempengaruhi

optimalisasi pemasukan dana ke kas negara adalah:

1) Filsafat Negara.

2) Kejelasan Undang-Undang dan Peraturan Perpajakan.

3) Tingkat Pendidikan Penduduk/Wajib Pajak.

4) Kualitas dan kuantitas petugas pajak setempat.

5) Strategi yang diterapkan organisasi yang mengadministrasikan pajak

di Indonesia.

b. Fungsi Regulerend (Mengatur)

Fungsi regulerend atau fungsi mengatur dan sebagainya juga fungsi

pajak dipergunakan oleh pemerintah sebagai alat untuk mencapai tujuan

tertentu. Disebut sebagai fungsi tambahan karena fungsi ini hanya

sebagai pelengkap dari fungsi utama pajak. Untuk mencapai tujuan

tersebut maka pajak dipakai sebagai alat kebijakan. Pajak digunakan

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

13

sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu dapat dilihat dalam contoh

sebagai berikut:

1) Pemberian insentif pajak (misalnya tax holiday, penyusutan

dipercepat) dalam rangka meningkatkan investasi baik investasi

dalam negeri maupun investasi luar negeri.

2) Pengenaan pajak ekspor untuk produk-produk tertentu dalam rangka

memenuhi kebutuhan dalam negeri.

3) Pengenaan bea masuk dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

untuk produk-produk impor tertentu dalam rangka melindungi

produk-produk dalam negeri.

3. Jenis Pajak

Terdapat berbagai jenis pajak yang dapat digolongkan menjadi tiga,

yaitu penggolongan menurut golongannya, menurut sifatnya, dan menurut

lembaga pemungutnya (Mardiasmo, 2009).

a. Menurut golongannya, jenis pajak terdiri:

1) Pajak langsung, adalah pajak yang harus dipikul atau ditanggung

sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau

dibebankan kepada orang lain atau pihak lain.

2) Pajak tidak langsung, adalah pajak yang akhirnya dapat dibebankan

atau dilimpahkan kepada oarang lain atau pihak ketiga.

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

14

b. Menurut sifatnya, jenis pajak terdiri dari:

1) Pajak subjektif, adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan

pada keadaan pribadi wajib pajak atau pengenaan pajak yang

memperhatikan pada subjeknya.

2) Pajak objektif, adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan

pada objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan peristiwa yang

mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa

memperhatikan keadaan pribadi subjek pajak (wajib pajak) maupun

tempat tinggal.

c. Menurut lembaga pemungutannya, jenis pajak terdiri dari:

1) Pajak Negara atau Pajak Pusat, adalah pajak yang dipungut oleh

pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga

negara pada umumnya.

2) Pajak Daerah, adalah pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah

baik Daerah Tingkat I maupun Daerah Tingkat II dan digunakan

untuk membiayai rumah tangga masing-masing.

4. Syarat Pemungutan Pajak

Tidaklah mudah untuk membebankan pajak pada masyarakat. Bila

terlalu tinggi, masyarakat akan enggan membayar pajak. Namun bila

terlalu rendah, maka pembangunan tidak akan berjalan karena dana yang

kurang. Agar tidak menimbulkan berbagai masalah, maka pemungutan

pajak harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

15

a. Pemungutan Pajak Harus Adil

Seperti halnya produk hukum pajak pun mempunyai tujuan untuk

menciptakan keadilan dalam hal pemungutan pajak. Adil dalam

perundang-undangan maupun adil dalam pelaksanaannya.

b. Pengaturan Pajak Harus Berdasarkan UU

Sesuai dengan Pasal 23 UUD 1945 yang berbunyi: "Pajak dan pungutan

yang bersifat untuk keperluan negara diatur dengan Undang-Undang”.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Undang-

Undang tentang pajak, yaitu:

1) Pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara yang berdasarkan

Undang-Undang tersebut harus dijamin kelancarannya.

2) Jaminan hukum bagi para wajib pajak untuk tidak diperlakukan

secara umum.

3) Jaminan hukum akan terjaganya kerasahiaan bagi para wajib pajak.

c. Pungutan Pajak Tidak Mengganggu Perekonomian

Pemungutan pajak harus diusahakan sedemikian rupa agar tidak

mengganggu kondisi perekonomian, baik kegiatan produksi,

perdagangan, maupun jasa. Pemungutan pajak jangan sampai

merugikan kepentingan masyarakat dan menghambat lajunya usaha

masyarakat pemasok pajak, terutama masyarakat kecil dan menengah.

d. Pemungutan Pajak Harus Efisien

Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka pemungutan pajak harus

diperhitungkan. Jangan sampai pajak yang diterima lebih rendah

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

16

daripada biaya pengurusan pajak tersebut. Oleh karena itu, sistem

pemungutan pajak harus sederhana dan mudah untuk dilaksanakan.

Dengan demikian, wajib pajak tidak akan mengalami kesulitan dalam

pembayaran pajak baik dari segi penghitungan maupun dari segi waktu.

e. Sistem Pemungutan Pajak Harus Sederhana

Bagaimana pajak dipungut akan sangat menentukan keberhasilan dalam

pungutan pajak. Sistem yang sederhana akan memudahkan wajib pajak

dalam menghitung beban pajak yang harus dibiayai sehingga akan

memberikan dapat positif bagi para wajib pajak untuk meningkatkan

kesadaran dalam pembayaran pajak. Sebaliknya, jika sistem

pemungutan pajak rumit, orang akan semakin enggan membayar pajak.

5. Tata Cara Pemungutan Pajak

a. Stelsel Pajak

Pemungutan pajak dapat dilakukan dengan tiga stelsel, yaitu, stelsel

nyata, stelsel anggapan, dan stelsel campuran (Waluyo, 2007).

1) Stelsel nyata (riil), stelsel ini menyatakan bahwa pengenaan banyak

didasarkan objek yang sesungguhnya terjadi (untuk Pajak

Penghasilan maka objeknya adalah Pajak Penghasilan). Oleh karena

itu, pemungutan pajaknya baru dapat dilakukan pada akhir tahun

pajak, yaitu setelah semua penghasilan yang sesungguhnya dalam

suatu tahun pajak diketahui.

2) Stelsel anggapan, stelsel ini menyatakan bahwa pengenaan pajak

didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh Undang-Undang.

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

17

3) Stelsel campuran, stelsel ini menyatakan bahwa pengenaan pajak

didasarkan pada kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel anggapan.

b. Asas Pemungutan Pajak

Terdapat tiga asas yang digunakan untuk memungut pajak dalam Pajak

Penghasilan yaitu asas domisili, asas sumber, dan asas kebangsaan

(Resmi: 2005).

1) Asas domisili (asas tempat tinggal)

Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib

pajak yang bertempat tinggal diwilayahnya, baik penghasilan yang

berasal dari dalam maupun dari luar negeri.

2) Asas sumber

Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber

di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak.

3) Asas kebangsaan

Pengenaan pajk dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara.

Misalnya pajak bangsa Asing di Indonesia dikenakan pada orang

yang berkebangsaan Indonesia yang bertempat tinggal di Indonesia.

Asas ini berlaku bagi Wajib Pajak Luar Negeri.

c. Sistem Pemungutan Pajak

Dalam pemungutan pajak dikenal beberapa sistem yaitu, official

assesment system, self assesment system, dan withholding system

(Mardiasmo, 2009).

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

18

1) Official Assessment System

Official Assessment System adalah suatu sistem pemungutan pajak

yang memberikan wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk

menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Ciri-

cirinya adalah wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang

ada pada fiskus, wajib pajak bersifat pasif, dan utang pajak timbul

setelah dikeluarkanya Surat Ketetapan Pajak (SKP) oleh fiskus.

2) Self Assessment System

Self Assessment System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang

memberikan wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan

sendiri besarnya pajak yang terutang. Ciri-cirinya adalah wewenang

untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada wajib pajak

sendiri, wajib pajak aktif (mulai dari menghitung, menyetor, dan

melaporkan sendiri pajak yang terutang), dan fiskus tidak ikut

campur dan hanya mengawasi.

3) Witholding System

Witholding system adalah suatu sistem pemungutan pajak yang

memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan Fiskus dan bukan

wajib pajak) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh

wajib pajak. Cirinya wewenang menentukan besarnya pajak yang

terutang da pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan wajib pajak.

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

19

6. Tarif Pajak

Pajak dipungut berdasarkan tarif. Tarif pajak merupakan ukuran atau

standar pemungutan pajak. Menurut Mardiasmo (2005:9) ada empat

macam tarif pajak, yaitu tarif proporsional, tarif tetap, tarif progresif, dan

tarif degresif.

a. Tarif Proporsional

Tarif berupa persentase yang tetap terhadap berapapun jumlah yang

dikenakan pajak, sehingga besarnya pajak yang terutang proporsional

terhadap besarnya nilai yang dikenai pajak.

b. Tarif Tetap

Tarif berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap berapapun jumlah yang

dikenai pajak, sehingga besarnya pajak yang terutang tetap.

c. Tarif Progresif

Persentase tarif yang digunakan semakin besar bila jumlah yang dikenai

pajak semakin besar.

d. Tarif Degresif

Persentase tarif yang digunakan semakin kecil bila jumlah dikenai pajak

semakin besar.

7. Pengertian Wajib Pajak (WP)

Menurut pasal 1 Undang-Undang No. 16 tahun 2000, pengertian

wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan

kewajiban perpajakan, termasuk pemungutan pajak atau pemotongan pajak

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

20

(Suandy, 2007:109). Kewajiban perpajakan Wajib Pajak badan maupun

perseorangan sesuai dengan Undang-undang KUP antara lain adalah:

a. Wajib mendaftarkan diri kepada KPP terdekat untuk mendapatkan

NPWP.

b. Wajib mengisi dan menyampaikan SPT dengan benar, lengkap dan

jelas.

c. Wajib membayar atau menyetor pajak yang terutang melalui kantor pos

atau Bank persepsi yang ditunjuk.

Wajib Pajak (WP) adalah Orang Pribadi atau Badan yang menurut

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk

melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau

pemotong pajak tertentu (Suandy, 2007:109).

Badan adalah sekumpulan orang atau modal yang merupakan

kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha

yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya,

Badan Umum Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah dengan nama

dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun,

persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial

politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya

termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap (Resmi,

2007:21).

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

21

B. Theory of Planned Behavior (TPB)

Ada beberapa teori perilaku yang telah digunakan untuk meramalkan

tentang keterlibatan, keikutsertaan, kontribusi, pencapaian, ogranisasional

kewarganegaraan, inovasi, serta konsep-konsep lain tentang perilaku

individu. Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan salah satu model

psikologi sosial yang paling sering digunakan untuk meramalkan perilaku,

dan Theory of Planned Behavior (TPB) dirancang untuk meramalkan dan

menjelaskan tingkah laku manusia dalam konteks yang spesifik. Theory of

Planned Behavior (TPB) merupakan prediksi perilaku yang baik karena

diseimbangkan oleh niat untuk melaksanakan perilaku.

Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan niat individu untuk

melaksanakan perilaku tertentu. Niat diasumsikan untuk menangkap faktor

motivasi yang mempengaruhi perilaku, yang mengindikasikan seberapa kuat

keinginan orang untuk mencoba, atau seberapa besar usaha yang dilakukan

dalam rangka melaksanakan suatu perilaku. Pada umumnya semakin kuat niat

untuk melakukan sesuatu, maka semakin memungkinkan untuk pencapaian

perilaku (Ajzen, 1991).

Ajzen (1991) pada Gambar 2.1 tentang Theory of Planned Behavior

(TPB) mendalilkan bahwa ada tiga faktor penentu niat yang berdiri sendiri.

Pertama adalah sikap arah prilaku yang mengacu pada persetujuan bahwa

seseorang telah dinilai baik atau tidak baik, atau penilaian perilaku yang

dipermasalahkan. Faktor yang kedua adalah faktor sosial berupa norma

subyektif, yang mengacu pada tekanan sosial yang diterima untuk

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

22

melaksanakan atau untuk tidak melaksanakan perilaku tertentu. Faktor

penentu niat yang ketiga adalah pengawasan prilaku yang dapat diterima yang

mengacu pada kesukaran dan kemudahan yang dirasakan dalam

melaksanakan perilaku dan diasumsikan terhadap pencerminan pengalaman

masa lalu seperti halangan dan rintangan yang sudah di antisipasi.

Sumber: Icek Ajzen

Gambar 2.1 Theory of Planned Behavior

Ketiga faktor tersebut menurut Ajzen (1991) dikatakan mempunyai

kontribusi secara mandiri terhadap niat dan perilaku, karena faktor tersebut

diharapkan memberikan pengaruh perilaku yang berbeda pada situasi yang

berbeda.

1. Sikap

Sikap dalam Ajzen (2005:3) didefinisikan sebagai sebuah disposisi

atau kecenderungan untuk menanggapi hal-hal yang bersifat evaluatif,

Atitude toward the behavior

Subjective norm

Perceived behavioral

control

Intention Behavior

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

23

disenangi atau tidak disenangi terhadap objek, orang, institusi, atau

peristiwa.

”Attitude is a dispotion to respond favorably or unfavorably to an object, person, institution, or event”

Karaktristik paling utama yang membedakan sikap dengan variabel

lain adalah bahwa sikap bersifat evaluatif dan cenderung afektif (Fishbein

dan Ajzen, 1975). Afek merupakan bagian dari sikap yang paling penting,

dimana afek mengacu pada perasaan dan penilaian seseorang akan objek,

orang, permasalahan atau peristiwa tertentu (Fishbein dan Ajzen,1975).

Ajzen (2005) menambahkan, sikap terhadap tingkah laku ditentukan oleh

keyakinan (belief) akan akibat dari tingkah laku yang dilakukan. Keyakin

ini disebut sebagai behavioral belief. Setiap behavioral belief

menghubungkan tingkah laku dengan konsekuensi tertentu dari munculnya

tingkah laku tersebut, atau kepada beberapa atribut lain seperti kerugian

yang mungkin muncul ketika melakukan tingkah laku tersebut.

2. Norma Subyektif

Fishbein dan Ajzen (2005:118) mendefinisikan norma subyektif

sebagai persepsi seseorang akan tekanan sosial untuk menunjukkan atau

tidak menunjukkan tingkah laku pertimbangan tertentu.

”...the person’s perception of social pressure to perform or not perform the behavior under consideration”

Norma juga diasumsikan sebagai fungsi dari keyakinan (belief),

tetapi keyakinan dalam bentuk yang berbeda. Yaitu keyakinan seseorang

bahwa individu atau kelompok tertentu setuju atau tidak menyetujui,

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

24

terlibat atau tidak terlibat bila dirinya menampilkan atau memunculkan

tingkah laku tertentu. Individu dan kelompok diatas disebut juga referent.

Referent adalah orang atau kelompok sosial yang berpengaruh bagi

individu, baik itu orang, pasangan (suami/istri), teman dekat, rekan kerja,

atau yang lain tergantung pada tingkah laku yang terlibat (significant

others). Keyakinan yang mendasari norma subyektif ini disebut dengan

istilah normatif belief.

Norma subyektif tidak hanya ditentukan oleh adanya referent, tetapi

juga apakah subyek perlu, harus atau dilarang melakukan perilaku yang

akan dimunculkan dan seberapa jauh ia akan mengikuti pendapat referent

tersebut. Hal tersebut disebut dengan motivation to comply.

3. Kontrol Keperilakuan yang Dipersepsikan

Ajzen (2005:118) mendefinisikan kontrol keperilakuan yang

dipersepsikan sebagai perasaan self efficiency atau kesanggupan seseorang

untuk menunjukkan tingkah laku yang diinginkan.

”the sense of self efficiency or ability to perform the behavior of interest”

Kontrol keperilakuan yang dipersepsikan juga dianggap sebagai

fungsi dari keyakinan (belief), yaitu keyakinan individu akan ada atau

tidaknya faktor yang mendukung atau menghalangi akan munculnya

tingkah laku (control belief). Keyakinan-keyakinan ini dapat diakibatkan

oleh pengalaman masa lalu dengan tingkah laku, tetapi dapat juga

dipengaruhi oleh informasi yang tidak langsung akan tingkah laku tersebut

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

25

yang dipeeroleh dengan mengobservasi pengalaman orang yang dikenal

atau teman.

Kontrol keperilakuan yang dipersepsikan dibentuk oleh dua

komponen. Pertama, keyakinan individu tentang kehadiran kontrol yang

berfungsi sebagai pendukung atau penghambat individu dalam bertingkah

laku (control belief). Serta persepsi individu terhadap seberapa kuat

kontrol tersebut untuk mempengaruhi dirinya dalam bertingkah laku

(perceived power).

4. Niat

Menurut Fishbein dan Ajzen (1975:288) yang dimaksud dengan niat

(intensi) adalah kemungkinan seseorang bahwa ia akan menampilkan

suatu tingkah laku.

”A behavioral intention, therefore refers to a person subjective probability that he will perform some behavior”

Niat berperilaku merupakan variabel perantara dalam membentuk

perilaku (Ajzen, 1991). Hal ini berarti pada umumnya manusia bertindak

sesuai dengan niat. Niat ini ditentukan oleh sejauh mana individu memiliki

sikap positif pada perilaku tertentu, dan sejauh mana jika dia memilih

untuk melakukan perilaku tertentu itu dia mendapat dukungan dari orang

lain yang berpengaruh dalam kehidupannya.

5. Ketidakpatuhan Pajak

Menurut Simon James et al yang dikutip oleh Gunadi (2005),

pengertian kepatuhan pajak (tax compliance) adalah wajib pajak

mempunyai kesediaan untuk memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

26

aturan yang berlaku tanpa perlu diadakannya pemeriksaan, investigasi

seksama, peringatan, atau pun ancaman dan penerapan sanksi baik hukum

maupun administrasi.

Dalam Practice Note tentang Compliance Measurement yang

diterbitkan oleh Organization for Economic and Coorporation

Development-OECD (2004) dalam Wahyu Santoso (2008), kepatuhan

dibagi menjadi dua kategori, yaitu: (1) kepatuhan administratif

(administrative compliance); dan (2) kepatuhan teknis (technical

compliance). Kepatuhan administratif mencakup kepatuhan pelaporan dan

kepatuhan prosedural. Sedangkan kepatuhan teknis mencakup kepatuhan

dalam penghitungan jumlah pajak yang akan dibayar oleh wajib pajak.

Organization for Economic and Coorporation Development-OECD

(2004) dalam Wahyu Santoso (2008) juga mendefinisikan ketidakpatuhan

pajak sebagai risiko yang dihadapi oleh satu administrasi pajak berupa

pajak yang tidak dapat ditarik dari wajib pajak karena wajib pajak tersebut

tidak mematuhi ketentuan perpajakan sehingga ada pajak terutang yang

tidak dibayar.

Isu kepatuhan pajak dan hal-hal yang menyebabkan ketidakpatuhan

pajak serta upaya untuk meningkatkan kepatuhan menjadi agenda penting

di berbagai Negara. Isu kepatuhan menjadi penting karena ketidakpatuhan

secara bersama menimbulkan upaya penghindaran pajak, baik dengan

fraud dan illegal yang disebut tax evasion, maupun penghindaran pajak

tidak dengan fraud dan dilakukan secara legal yang disebut tax avoidance.

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

27

Pada akhirnya tax evasion dan tax avoidance mempunyai akibat yang

sama, yaitu berkurangnya penyetoran pajak ke kas Negara. Ketika sistem

perpajakan suatu Negara telah maju, pendekatan reformasi diletakkan pada

peningkatan dalam kepatuhan dan administrasi perpajakan. Peningkatan

kepatuhan sangat penting dalam reformasi perpajakan, dan mungkin lebih

penting daripada perubahan struktural dalam sistem perpajakan (Perry dan

Whalley, 2000 dalam Sitanggang, 2009).

C. Kewajiban Moral

Kewajiban moral merupakan norma individu yang dipunyai oleh

seseorang, namun kemungkinan tidak dimiliki oleh orang lain. Norma

individu ini tidak secara eksplisit termasuk dalam model Theory of Planned

Behavior (TPB). Blanthorne (2000), Kaplan, Newbery & Reckers (1997),

Hanno & Violette (1996) telah membuktikan secara empiris, bahwa

kewajiban moral berpengaruh secara negatif signifikan terhadap niat

ketidakpatuhan pajak.

Gambar 2.2 di bawah ini menggambarkan model Theory of Planned

Behavior (TPB) dan juga variabel kewajiban moral berdasarkan dari

penelitian yang dilakukan oleh Tarjo (2009).

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

28

Moral obligation

Sumber: Tarjo (2009)

Gambar 2.2 Theory of Planned Behavior dan Kewajiban Moral

D. Etika

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) etika berarti nilai

mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Maryani dan Ludigdo (2001) dalam Alim, dkk (2007) mendefinisikan etika

sebagai seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur

manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang

dianut oleh sekelompok atau segolongan manusia atau masyarakat atau

profesi.

Teori etika menurut Chompoux (2003) dalam Arniati (2009) terdiri dari

4 teori utama, yaitu utilitarianisme, kebenaran (rights), keadilan (justice), dan

egoisme. Perilaku beretika adalah pertimbangan perilaku untuk menjadi baik,

Atitude toward the behavior

Subjective norm

Perceived behavioral

control

Intention Behavior

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

29

benar, adil, terhormat dan patut dipuji. Sedangkan perilaku tidak beretika

adalah pertimbangan perilaku untuk menjadi, salah, tidak adil, memalukan,

atau kurang memenuhi syarat sebagai suatu kewajiban. Pertimbangan

perilaku beretika atau tidak beretika berdasarkan pada prinsip, aturan atau

petunjuk yang berasal dari teori etika yang spesifik, ciri karakter, atau nilai

sosial.

Ajzen (1991) dalam Arniati (2009) menyatakan bahwa Theory of

Planned Behavior (TPB) terbuka untuk memasukkan tambahan variabel

prediktor, jika ingin meningkatkan prediksi niat atau perilaku setelah variabel

asli diperhitungkan. Sehingga menurut Arniati (2009) etika nampaknya

menjadi pilihan alami sebagai tambahan prediktor yang mempengaruhi

perilaku secara langsung dan melalui niat. Model ini terlihat pada gambar 2.3

dibawah ini.

Sumber: Arniati (2009) Gambar 2.3

Theory of Planned Behavior dan Etika

Subjective norm

Perceived behavioral

control

Intention Behavior

Atitude toward the behavior

Ethics

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

30

E. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang

dijelaskan pada Tabel 2.1 berikut ini.

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Metode Penelitian Temuan

1. Tarjo (2009)

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Ketidakpatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Bangkalan

1.Sikap (X1) 2.Norma Subyektif (X2) 4.Kewajiban Moral (X3) 5.Kontrol Keperilakuan yang dipersepsikan (X4) 6.Niat Berperilaku Tidak Patuh (Y1) 7.Ketidakpatuhan Pajak (Y2)

Structural Equation Modelling (SEM) dengan alat bantu program AMOS versi 5

-Sikap tentang ketidakpatuhan pajak berpengaruh signifikan terhadap niat berperilaku tidak patuh. -Norma Subyektif berpengaruh signifikan terhadap niat berperilaku tidak patuh. -Kewajiban moral berpengaruh signifikan terhadap niat berperilaku tidak patuh. -Kontrol keperilakuan yang dipersepsikan tidak berpengaruh signifikan terhadap niat berperilaku tidak patuh. -Kontrol keperilakuan yang dipersepsikan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketidakpatuhan pajak. -Niat berperilaku tidak patuh berpengaruh terhadap ketidakpatuhan pajak.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

31

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Metode Penelitian Temuan

2. Arniati (2009)

Peran Theory of Planed Behavior dan Etika Terhadap Ketaatan Pajak

1.Sikap terhadap Perilaku (X1) 2.Norma Subyektif (X2) 3.Kontrol Perilaku yang diterima (X3) 4.Etika (X4) 5.Niat (Y1) 6.Kepatuhan Pajak (Y2)

Metode Regresi Berganda

-Norma subyektif dan pengawasan prilaku yang diterima mempengaruhi niat kepatuhan pajak dari dimensi niat untuk patuh. -Faktor sikap, norma subyektif, kontrol perilaku, dan etika tidak berpengaruh terhadap kepatuhan melalui variabel niat.

3. Salman (2009)

Pengaruh Sikap dan Moral Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Industri Perbankan di Surabaya

1.Sikap (X1) 2.Moral (X2) 3.Kepatuhan Wajib pajak (Y1)

Partial Least Square (PLS) dengan software SmartPLS

Moral Wajib Pajak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Sedangkan Sikap Wajib Pajak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

4. Strivedi Shehata dan Mestelman (2005)

Attitudes, Incentives, And Tax Compliance

1.Attitude (X1) 2.Subjective Norms (X2) 3.Perceived Behavioural Control (X3) 4.Ethics (X4) 5.Intention (Y1) 6.Behaviour (Y2)

Eksperimen dan Kuisioner (hypothetical situation compliance)

-Sikap, norma subyektif, kontrol perilaku dianggap dan etika niat berpengaruh terhadap kepatuhan pajak, sedangkan niat kontrol, perilaku dianggap dan perilaku etika berpengaruh terhadap kepatuhan pajak

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

32

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Metode Penelitian Temuan

-ranking dari situasi di mana mereka paling sedikit mungkin menghindari pajak atas penghasilan. bahwa perilaku dianggap variabel kontrol seperti laporan pihak ketiga, denda dan tarif audit tidak sebagai statistik signifikan sebagai faktor psikologis seperti etika

Sumber: Diolah dari Berbagai Referensi

F. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.4 di bawah ini menunjukkan kerangka pemikiran mengenai

sikap (SKP), norma subyektif (NRM), kewajiban moral (KWJ), kontrol

keperilakuan yang dipersepsikan (KTR), niat (NIA), dan etika (ETK).

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

33

Gambar 2.4

Kerangka Pemikiran

G. Hipotesis

Diduga faktor sikap (SKP), norma subyektif (NRM), kewajiban moral

(KWJ), kontrol keperilakuan yang dipersepsikan (KTR), niat (NIA), dan etika

(ETK) merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan wajib

pajak orang pribadi.

Faktor SKP

Faktor NRM

Faktor KWJ

Faktor KTR

Faktor NIA

Faktor ETK

Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Ketidakpatuhan

Waji Pajak Orang Pribadi

Analisis Faktor

Faktor Ke-I

Faktor Ke-II

Faktor Ke-III

Faktor Ke-n

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memilih Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Pratama Jakarta Kebayoran baru yang beralamat di Jl. Ciledug Raya No. 65

Jakarta Selatan sebagai tempat melakukan penelitian. Penelitian ini

dimaksudkan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

ketidakpatuhan wajib pajak orang pribadi.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah wajib pajak orang pribadi

yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta

Kebayoran Baru.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008:73). Teknik pengambilan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling yaitu

istilah umum yang mencakup variasi luasnya prosedur pemilihan

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

35

responden dimana unit sampel yang ditarik mudah dihubungi, tidak

menyusahkan, mudah untuk mengukur, dan bersifat kooperatif (Abdul

Hamid, 2007:30).

C. Metode Pengumpulan Data

1. Pengumpulan Data Primer

Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer

dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil

observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil

pengujian (Indriantoro dan Supomo, 2002:146-155).

Jenis skala yang digunakan untuk menjawab bagian pertanyaan

penelitian adalah skala likert yaitu metode yang digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang suatu fenomena sosial (Indriantoro dan Supomo, 2002:104). Skala

likert yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian memiliki

lima kategori sebagaimana disajikan dalam tabel 3.1 dibawah in:

Tabel 3.1 Bobot dan Kategori Skala Likert

No. Jenis Jawaban Bobot 1. SS = Sangat Setuju 5 2. S = Setuju 4 3. R = Ragu-ragu 3 4. TS = Tidak Setuju 2 5. STS = Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: diolah

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

36

2. Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder adalah teknik pengumpulan data secara tidak

langsung tentang obyek penelitian yang dilakukan dengan cara studi

pustaka dari berbagai buku, majalah, literatur, Peraturan Perundang-

undangan, dan sebagainya.

D. Metode Analisis Data

1. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas Data

Suatu alat ukur (kuisioner) dikatakan valid jika pernyataan pada

kuisioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuisioner tersebut secara cermat. Pengujian validitas ini menggunakan

Pearson Correlation, yaitu dengan cara menghitung korelasi antara

skor masing-masing butir pernyataan dengan total skor. Jika korelasi

antara skor masing-masing butir pernyataan dengan total skor

mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05, maka butir pernyataan

tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya (Ghozali, 2006).

b. Uji Reliabilitas Data

Instrument dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam

waktu yang berbeda. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika

jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa

variabel yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

37

menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali. Jika

hasil dari Cronbach’s Alpha diatas 0,60, maka data tersebut mempunyai

keandalan yang tinggi (Ghozali, 2006)..

2. Analisis Faktor

Teknik analisis yang digunakan peneliti adalah analisis faktor.

Metode analisis faktor pertama kali digunakan oleh Charles Spearmen

untuk memecahkan masalah psikologi dalam tulisannya di American

Journal of Psychology pada tahun 1904, mengenai penetapan dan

pengukuran intelektual. Analisis faktor pada prinsipnya digunakan untuk

mereduksi data. Mereduksi data merupakan proses untuk meringkas faktor

menjadi lebih sedikit dan menamakannya sebagai faktor.

Menurut Ety Rochaety, dkk, (2007:184) analisis faktor merupakan

sebuah analisis yang mencari hubungan interdependensi antar variabel,

sehingga mampu mengidentifikasi dimensi-dimensi atau faktor-faktor

yang menyusunnya. Tujuan terpenting dari analisis faktor adalah

menjelaskan hubungan diantara banyak variabel dalam bentuk beberapa

faktor.

Sedangkan menurut Bilson Simamora (2005:106) analisis faktor

dapat digunalan untuk mengidentifikasi struktur hubungan antar variabel

ataupun antar responden, mencari dimensi-dimensi lain yang mewakili

variabel-variabel, mencari korelasi antar responden, selain itu juga

digunakan untuk mengurangi data. Faktor-faktor tersebut merupakan

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

38

besaran acak yang tidak dapat diamati secara langsung. Model analisis

faktor dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

Xi = Aij + Ai2F2 + AiF3 ……………….. + AimFm + ViUi

Dimana:

Xi : Variabel standar yang ke-i

Aij : Koefisien multiple regresi standar dari variable ke-I pada

common factor j

F : Common factor

Vi : Koefisien regresi berganda standar dari variable ke-i pada

faktor unik-i

Ui : Faktor unik variabel-i

M : Banyaknya common factor

Faktor unik berkorelasi satu dengan yang lain dan dengan common

faktor. Common faktor dapat dinyatakan sebagai kombinasi dari variabel

yang diteliti.

Dengan persamaan:

Fi = Wi1X1 + Wi2X2 + Wi3X3 + ………… + WikXk

Dimana:

Fi : Faktor ke-I yang diestimasi

Wi : Bobot atau koefisien Core Factor

Xk : Banyaknya variabel X pada faktor ke-k

Proses Analisis Faktor

a. Memilih variabel yang akan di analisis.

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

39

b. Menguji variabel-variabel dengan menggunakan metode Barlett test of

Sphericiti serta Measure of Sampling Adequancy (MSA).

1) Lihat angka Bartletts Test dan Measure of Sampling Adequancy

(MSA).

2) Lihat anti-image correlation untuk melihat variabel mana yang

bernilai < 0,5.

3) Jika masih ada variabel yang bernilai < 0,5 maka harus

mengeluarkan variabel tersebut, kemudian pengujian diulangi

kembali sampai tidak ada variabel bernilai < 0,5.

c. Melakukan faktoring dari variabel-variabel yang telah lolos pada uji

variabel. Setelah sejumlah variabel terpilih, maka dilakukan ekstraksi

variabel hingga menjadi satu atau beberapa faktor.

d. Malakukan proses factor rotation atau rotasi terhadap faktor yang

terbentuk. Tujuan rotasi untuk memperjelas variabel yang masuk ke

dalam faktor tertentu.

e. Interpretasi atau faktor yang telah terbentuk yang dianggap bisa

mewakili variabel-variabel anggota tersebut.

f. Validasi atas hasil faktor untuk mengetahui apakah faktor yang

terbentuk telah valid.

Uji KMO dan Bartlett Test, memiliki beberapa hal yaitu angka KMO

haruslah berada diatas 0,5 dan signifikan hadrus berada dibawah 0,05

sedangkan pada uji MSA angkanya haruslah berada pada 0 sampai 1

dengan kriteria:

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

40

1) MSA = 1, variabel dapat prediksi tanpa kesalahan oleh variabel yang

lain.

2) MSA > 0,5, variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lebih

lanjut.

3) MSA < 0,5, variabel tidak bisa diperdiksi dan tidak bisa dianalisis

lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya.

E. Operasional Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing faktor yang

digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. Penjelasan

dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Sikap

Sikap tentang ketidakpatuhan pajak dalam penelitian ini

dimaksudkan sebagai aspek perasaan yang dimiliki oleh Wajib Pajak

Orang Pribadi yang ditentukan secara langsung oleh keyakinan yang

dimiliki oleh Wajib Pajak Orang Pribadi tentang perilaku ketidakpatuhan

pajak. Pengkuran variabel ini mereplikasi penelitian Tarjo (2009), yaitu:

keinginan membayar pajak lebih kecil dari yang seharusnya, perasaan

pemanfaatan pajak yang tidak transparan, perasaan dirugikan oleh sistem

perpajakan, dan biaya suap kepada petugas pajak lebih kecil dibandingkan

dengan pajak yang bisa dihemat. Dan mencoba menambahkan dari Arniati

(2009) yaitu: sulitnya peraturan perpajakan, frekuensi perubahan

peraturan, serta besar dan banyaknya jenis tarif pajak.

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

41

2. Norma Subyektif

Norma subyektif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah norma

subyektif terhadap ketidakpatuhan pajak, yaitu kekuatan pengaruh

pandangan orang-orang di sekitar Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap

perilaku ketidakpatuhan pajak Wajib Pajak Orang Pribadi. Seseorang

dapat terpengaruh atau tidak terpengaruh, sangat tergantung dari kekuatan

kepribadian orang yang bersangkutan dalam menghadapi orang lain.

Indikator norma subyektif yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teman, anggota keluarga, pasangan dan petugas pajak. Dan menambahkan

dari Arniati (2009) konsultan pajak, pimpinan, dan rekan kerja.

3. Kewajiban Moral

Kewajiban moral yang dimaksud dalam penelitian ini adalah norma

individu yang dipunyai oleh Wajib Pajak Orang Pribadi yang satu, namun

kemungkinan tidak dimiliki oleh Wajib Pajak Orang Pribadi yang lain.

Pengukuran kewajiban moral yang digunakan dalam penelitian ini

mereplikasi penelitian Tarjo (2009), yaitu: melanggar etika, perasaan

bersalah, prinsip hidup, dan melanggar prosedur sebagai wajib pajak.

4. Kontrol Keperilakuan yang Dipersepsikan

Kontrol keperilakuan yang dipersepsikan yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah sejumlah kontrol yang diyakini Wajib Pajak Orang

Pribadi yang akan menghambat mereka dalam menampilkan perilaku

ketidakpatuhan pajak. Pengukuran kontrol keperilakuan yang

dipersepsikan yang digunakan dalam penelitian ini mereplikasi penelitian

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

42

Tarjo (2009), yaitu: kemungkinan diperiksa petugas pajak, kemungkinan

dikenai sanksi (sanksi administrasi dan sanksi pidana), dan kemungkinan

pelaporan pihak ketiga.

5. Niat

Niat berperilaku tidak patuh yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah kecenderungan atau keputusan Wajib Pajak Orang Pribadi untuk

melakukan perilaku ketidakpatuhan pajak. Dalam mengukur variabel laten

niat untuk berperilaku tidak patuh, responden akan dimintai pendapatnya

tentang 2 pernyataan yang mewakili 2 variabel niat, yaitu: kecenderungan

dan keputusan untuk tidak patuh terhadap ketentuan perpajakan. Dan juga

menambahkan dari penelitian Arniati (2009) yaitu: berniat untuk

melaporkan pendapatan dengan benar dan niat untuk menyajikan laporan

dengan benar.

6. Etika

Etika yang dimaksudkan dalam penelitian ini cenderung pada etika

sebagai utilitarianisme, karena tindakan yang kita lakukan akan

memberikan manfaat yang lebih baik dibandingkan tindakan lainnya, tapi

bukan tidak mungkin etika untuk kepatuhan pajak ini akan menuju kepada

etika berdasarkan keadilan, karena wajib pajak yang merasa sudah

mendapatkan manfaat dari pembayaran pajaknya dan diterapkannya

Undang-Undang Perpajakan yang adil, akan mendorong wajib pajak untuk

patuh dalam membayar dan melaporkan pajaknya. Oleh karena itu

pengukuran etika yang digunakan adalah manfaat dan keadilan. Serta

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

43

menambahkan berdasarkan Maryani dan Ludigdo (2001) dalam Alim, dkk

(2007) yaitu: imbalan yang diterima, organisasi tempat bekerja,

lingkungan keluarga, dan emotional quotient wajib pajak.

Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian

Variabel Indikator Skala Sikap (Tarjo, 2009)

1. Keinginan membayar pajak lebih kecil dari seharusnya

2. Perasaan pemanfaatan pajak yang tidak transparan

3. Perasaan dirugikan oleh sistem perpajakan

4. Biaya suap kepada petugas pajak yang lebih kecil dibandingkan pajak yang bisa dihemat

5. Sulitnya peraturan perpajakan 6. Frekuensi perubahan peraturan 7. Besar dan banyaknya jenis tarif

pajak

Likert

Norma Subyektif (Tarjo, 2009)

1. Pengaruh teman 2. Pengaruh keluarga 3. Pengaruh pasangan 4. Pengaruh petugas pajak 5. Konsultan pajak 6. Pimpinan 7. Rekan kerja

Likert

Kewajiban Moral (Tarjo, 2009)

1. Melanggar etika 2. Perasaan bersalah 3. Prinsip hidup 4. Melanggar prosedur

Likert

Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Ketidakpatuhan

Wajib Pajak Orang Pribadi

Kontrol Keperilakuan yang Dipersepsikan (Tarjo, 2009)

1. Kemungkinan diperiksa petugas pajak

2. Kemungkinan dikenai sanksi administrasi

3. Kemungkinan dikenai sanksi pidana 4. Kemungkinan pelaporan oleh

pihak ketiga

Likert

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

44

Tabel 3.2 (Lanjutan)

Variabel Indikator Skala Niat (Tarjo, 2009)

1. Kecenderungan pribadi untuk melakukan ketidakpatuhan pajak

2. Keputusan pribadi untuk melakukan ketidakpatuhan pajak

3. Berniat melaporkan pendapatan dengan benar

4. Berniat menyajikan laporan dengan Benar

Likert Analisis Faktor-

faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan

Wajib Pajak Orang Pribadi

Etika (Arniati, 2009)

1. Memberikan manfaat 2. Adil 3. Imbalan yang diterima wajib pajak 4. Organisasional wajib pajak 5. Lingkungan keluarga wajib pajak 6. Emotional quotient wajib pajak

Likert

Sumber: Diolah dari Berbagai Referensi

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebayoran

Lama

Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Jakarta Kebayoran Lama

dibentuk sesuai Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor: PMK-

132/PMK.01/2006 tanggal 22 Desember 2006 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak. Sebagai KPP modern,

struktur organisasi mengalami perubahan sesuai fungsi yang

menggabungkan fungsi pelayanan KPP, fungsi pelayanan Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB) Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KPPBB)

dan fungsi pemeriksaan Kantor Pemeriksaan Pajak (Karikpa) ke dalam

satu atap pelayanan KPP Pratama.

2. Visi, Misi, dan Nilai Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

a. Visi

Menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem

administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien, dan dipercaya

masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi.

b. Misi

Menghimpun penerimaan pajak negara berdasarkan Undang-Undang

Perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

46

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui sistem

administrasi perpajakan yang efektif dan efisien.

c. Nilai

1) Integritas yaitu menjalankan tugas dan pekerjaan dengan selalu

memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral, yang

diterjemahkan dengan bertindak jujur, konsisten, dan menepati janji.

2) Profesionalisme yaitu memiliki kompetensi dibidang profesi dan

menjalankan tugas dan pekerjaan sesuai dengan kompetensi,

kewenangan, serta norma-norma profesi, etika, dan sosial

3) Inovasi yaitu memiliki Pemikiran yang bersifat terobosan dan atau

alternatif pemecahan masalah yang kreatif, dengan memperhatikan

aturan dan norma yang berlaku.

4) Teamwork yaitu memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan

orang, pihak lain, serta membangun network untuk menunjang tugas

dan pekerjaan.

3. Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Kebayoran Lama

Kepala Kantor

Pelayanan Pengawasan dan

Konsultasi

Ekstensifikasi Pemeriksaan Penagihan Subbag Umum

PDI

Fungsional Pemeriksaan

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

47

4. Fungsi dan Tugas

a. Pelayanan

Layanan NPWP dan PKP, layanan administrasi dokumen dan berkas

perpajakan, penerimaan SPT dan Surat-surat wajib pajak, penerbitan

produk hukum perpajakan, penyuluhan dan konsultasi tekhnis

penyuluhan perpajakan, bimbingan wajib pajak/help desk, layanan PBB

dan BPHTB, pengurangan PBB.

b. Intensifikasi & Ekstensifikasi

Pengawasan kepatuhan (soft enforcement: profiling, mapping,

benchmarking wajib pajak), analisis kinerja wajib pajak, penerbitan

syarat himbauan, case management, pendataan subjek dan objek pajak,

pemutakhiran basis data, appraisal objek PBB.

c. Hard Enforcement

Restitusi, administrasi dan pelaksanaan pemeriksaan, administrasi

piutang pajak, penagihan paksa, sita, lelang.

d. Pendukung

Urusan rumah tangga kantor, keuangan, SPM, data penerimaan MPN,

administrasi pengolahan data wajib pajak, dukungan tekhnis komputer,

aplikasi sistem.

5. Cakupan Wilayah Kerja

KPP Kebayoran Lama melayani wajib pajak yang berdomisili di

wilayah Kecamatan Kebayoran Lama dan Kecamatan Pesanggrahan, yang

terdiri atas sebelas (11) kelurahan, yaitu:

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

48

a. Kecamatan Kebayoran Lama terdiri atas:

1) Kel Pondok Pinang

2) Kel Kebayoran Lama Selatan

3) Kel Kebayoran Lama Utara

4) Kel Cipulir

5) Kel Grogol Selatan

6) Kel Grogol Utara

b. Kecamatan Pesanggrahan terdiri atas:

1) Kel Bintaro

2) Kel Pesanggrahan

3) Kel Ulujami

4) Kel Petukangan Selatan

5) Kel Petukangan Utara

Wilayah layanan tersebut dibagi menjadi 4 (empat) seksi

pengawasan dan konsultasi (Seksi Waskon) dengan merujuk kepada batas

jalan, batas alam dan blok Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Untuk melakukan pengawasan dan memberikan bimbingan kepada

Wajib Pajak (WP) di wilayah tersebut, telah ditugaskan 20 (dua puluh)

orang pegawai Account Representative (AR). Para AR di Seksi Waskon

bertanggungjawab untuk memberikan layanan perpajakan atas seluruh

jenis pajak termasuk layanan PBB dan layanan Bea Pengalihan Hak atas

Tanah dan Bangunan (BPHTB) secara langsung, edukasi, asistensi serta

mengawasi pemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak.

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

49

6. Karakteristik dan Jumlah Wajib Pajak

Wilayah KPP Kebayoran Lama meliputi pula permukiman

masyarakat menengah keatas seperti perumahan Pondok Indah, Permata

Hijau, Kebayoran dan Senayan, dengan potensi orang pribadi yang sangat

besar untuk dilakukan penggalian penerimaan pajaknya. Untuk wajib

pajak badan, jenis usaha yang dominan adalah usaha perdagangan di ikuti

sektor jasa. Industri pengolahan atau pabrikasi hanya 5% dari keseluruhan

sektor usaha. Dengan potensi wilayah dan Wajib Pajak Orang Pribadi

(WPOP) yang lebih besar maka KPP Kebayoran Lama memiliki banyak

kesempatan untuk dapat melakukan ekstensifikasi namun disisi lain jumlah

WPOP yang sangat besar juga dapat mempengaruhi beban administrasi

dan pelayanan bagi KPP Kebayoran Lama.

Tabel 4.1 Jumlah Wajib Pajak KPP Pratama Jakarta Kebayoran lama

7. Pelayanan

Selain mengemban Visi dan Misi Direktorat Jenderal Pajak, KPP

Kebayoran Lama memiliki tujuan untuk bisa terus meningkatkan

kesadaran para wajib pajak akan kewajibannya melalui peningkatan

Jenis WP 2005 2006 2007 2008 2009 WP Badan Terdaftar 9.736 10.535 11.362 11.857 12.694 Efektif 9.711 10.323 11.231 11.803 12.640 WP Orang Pribadi Terdaftar 24.017 26.955 28.597 40.560 78.686 Efektif 23.995 26.822 28.325 40.295 77.331 Sumber: KPP Pratama Kebayoran Lama

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

50

pelayanan kepada wajib pajak. Upaya KPP Kebayoran Lama tidak cukup

hanya dengan meminta kepada wajib pajak agar mematuhi ketentuan

perpajakan saja, tetapi KPP Kebayoran Lama juga berkewajiban untuk

dapat selalu memberikan informasi dan edukasi kepada wajib pajak, serta

selalu meyakinkan bahwa tindakan memenuhi kewajiban perpajakan dapat

dilakukan semudah dan sesederhana mungkin.

8. Penegakan Hukum

Untuk menjaga moral dan menegakkan asas keadilan bagi wajib

pajak yang patuh maka terhadap wajib pajak yang tidak patuh akan

dilakukan tindakan lebih berupa dilakukannya pemeriksaan khusus dan

penagihan aktif. Ketidakpatuhan wajib pajak tersebut bukan saja karena

unsur kesengajaan namun juga karena kekurangpahaman atas ketentuan

perpajakan dari kelalaian untuk melakukan suatu kewajiban. Untuk itu,

tindakan pemeriksaan dan penagihan aktif selalu memprioritaskan resiko

tertinggi sesuai analisis resiko yang dibuat oleh AR. Sebelum dilakukan

tindakan pemeriksaan khusus, AR akan mengirimkan surat himbauan,

surat tegoran dan panggilan konseling kepada wajib pajak.

9. Kesiapan Sumber Daya Manusia

Sebagai kantor pelayanan pajak modern yang menerapkan prinsip

good governance dalam memberikan pelayanan kepada Wajib Pajak, maka

setiap pegawai KPP Kebayoran Lama telah dibekali pengetahuan

perpajakan serta standar perilaku yang secara jelas mengatur tentang

kewajiban dan larangan pegawai (kode etik pegawai DJP). Peningkatan

Page 66: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

51

pengetahuan pegawai dilakukan dengan melakukan pembelajaran bersama

secara rutin dan diskusi terbuka atas kasus permasalahan wajib pajak

sehingga dicapai solusi terbaik. KPP Kebayoran Lama akan selalu

meningkatkan kemampuan pegawai sampai pada tingkat reputasi yang

baik dalam hal kecakapan teknis, efisien dan efektif dalam hal kecepatan

pelayanan, tepat dan memberikan keputusan yang adil. Setiap pegawai

KPP Kebayoran Lama telah menyadari bahwa setiap tindakan, sikap dan

keputusan yang dibuat kepada wajib pajak dalam rangka pelaksanaan

tugasnya akan mempunyai pengaruh langsung terhadap kepercayaan

Wajib Pajak kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Tabel 4.2 Komposisi Sumber Daya Manusia KPP Pratama Kebayoran Lama

Tingkat Pendidikan No Golongan SD SMP SMA DI DII DIII DIV S1 S2 S3

Jumlah

1 I 1 1 2 II 2 8 4 15 4 33 3 III 21 1 9 32 5 7 75 4 IV 1 2 1 4

Sumber: KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama

B. Statistik Deskriptif Responden

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu

dengan cara membagikan kuesioner yang berjumlah 120 buah kepada wajib

pajak berdasarkan data Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di KPP

Pratama Kebayoran Lama. Karakteristik responden disajikan dalam tabel 4.3

berikut ini:

Page 67: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

52

Tabel 4.3 Data Statistik Responden

Jenis Kategori Keterangan Jumlah Responden Persentase

1. Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan

78 orang 42 orang

65 % 35 %

2. Usia a. < 20 tahun b. 20 - 30 tahun c. 31 - 40 tahun d. 41 - 50 tahun e. > 50 tahun

- 60 orang 36 orang 18 orang 6 orang

- 50 % 30 % 15 %

5 % 3. Pendidikan a. SMA/Sederajat

b. D3 c. S1 d. S2 e. S3 f. Lainnya (D1)

24 orang 18 orang 63 orang 12 orang

- 3 orang

20 % 15 %

52,5 % 10 %

- 2,5 %

4. Status a. Belum Menikah b. Menikah

57 orang 63 orang

47,5 % 52,5 %

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa responden laki-laki

lebih dominan dalam pengisian kuesioner yaitu berjumlah 78 orang

sedangkan responden perempuan berjumlah 42 orang. Selanjutnya

berdasarkan tabel tersebut usia responden tidak ada yang berumur di bawah

20 tahun, usia responden yang berumur 20-30 tahun lebih banyak yaitu

berjumlah 60 orang, kemudian diikuti responden yang berumur 31-40 tahun

berjumlah 36 orang, dan responden yang berumur 41-50 tahun berjumlah 18

orang, kemudian usia di atas dari 50 tahun berjumlah 6 orang.

Pada tabel 4.3 di atas juga dapat dilihat bahwa jumlah responden

berdasarkan jenjang pendidikan terakhir tersebar pada pendidikan tingkat

SMA/Sederajat dengan kategori non perguruan tinggi sebanyak 24 orang atau

Page 68: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

53

20%, sedangkan responden yang berpendidikan terakhir perguruan tinggi

yang meliputi Diploma (D1, D2, D3), S1, S2, S3 berjumlah 96 orang atau

80%. Artinya, kondisi ini menggambarkan bahwa Wajib Pajak Orang Pribadi

yang terdaftar di KPP Pratama Kebayoran Lama sebagian besar

berpendidikan terakhir hingga perguruan tinggi. Kemudian berdasarkan tabel

tersebut menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini rata-rata telah

menikah yaitu berjumlah 63 orang atau 52,5%, sedangkan yang belum

menikah berjumlah 57 orang atau 47,5%.

C. Analisis Data

1. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas Data

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pernyataan dalam kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut (Ghozali, 2006). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan

Pearson Correlation. Pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat

signifikan di bawah 0,05 maka butir pernyataan itu dikatakan valid.

b. Reliabilitas Data

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang

digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan

Page 69: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

54

hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali. Penghitungan

reliabilitas ini dilakukan dengan metode Cronbach’s Alpha (Ghozali,

2006). Jika hasil dari Cronbach’s Alpha diatas 0,60, maka data tersebut

mempunai keandalan yang tinggi (Ghozali, 2006).

Tabel berikut ini menunjukkan hasil uji validitas dan reliabilitas data

dari keenam variabel dengan 120 sampel responden.

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Variabel Butir Pernyataan

Pearson Correlation

Sig. (2-tiled) Ket Cronbach’s

Alpha Ket

SKP 1 2 3 4 5 6 7

0,671** 0,647** 0,673** 0,415** 0,639** 0,722** 0,628**

0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

0,745 Reliabel

NRM 8 9

10 11 12 13 14

0,712** 0,751** 0,737** 0,682** 0,756** 0,689** 0,776**

0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

0,852 Reliabel

KWJ 15 16 17 18

0,695** 0,794** 0,822** 0,563**

0,000 0,000 0,000 0,000

Valid Valid Valid Valid

0,697 Reliabel

KTR 19 20 21 22

0,748** 0,671** 0,791** 0,652**

0,000 0,000 0,000 0,000

Valid Valid Valid Valid

0,677 Reliabel

NIA 29 30 31 32

0,701** 0,774** 0,730** 0,710**

0,000 0,000 0,000 0,000

Valid Valid Valid Valid

0,704 Reliabel

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 70: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

55

Tabel 4.4 (Lanjutan)

Variabel Butir Pernyataan

Pearson Correlation

Sig. (2-tiled) Ket Cronbach’s

Alpha Ket

ETK 23 24 25 26 27 28

0,695** 0,698** 0,407** 0,528** 0,620** 0,643**

0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

Valid Valid Valid Valid Valid Valid

0,637 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Berdasarkan tabel di atas dari hasil pengujian validitas dan

reliabilitas kuisioner pada penelitian ini dapat dilihat bahwa semua

pernyataan pada masing-masing pernyataan setiap variabel dapat

dikatakan valid karena setiap pernyataan memiliki nilai signifikansi di

bawah 0,05 atau Sig < 0,05. Berdasarkan data pada tabel tersebut juga

semua instrumen dinyatakan reliabel karena memiliki nilai cronbach’s

alpha diatas 0,60.

2. Uji Analisis Faktor

Analisis faktor dalam penelitian ini menggunakan Metode Kaiser-

Meiyer-Olkin (KMO) yang nilainya harus lebih dari (0,5) dan metode

pengukuran Measure of Sampling Adequacy (MSA). Adapun proses

seleksi variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Uji Kaiser-Meiyer-Olkin (KMO) dan Barlette’s Test

Uji KMO dilakukan untuk mengetahui apakah faktor-faktor dalam

penelitian valid atau tidak. Angka KMO dan Barlette’s Test harus di atas

(0,5). Ketentuan tersebut didasarkan pada kriteria (Sarwono, 2008:257):

Page 71: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

56

1) Jika profitabilitas (sig) < 0,05 maka variabel penelitian tidak dapat

dianalisis lebih lanjut.

2) Jika profitabilitas (sig) > 0,05 maka variabel penelitian dapat

dianalisis lebih lanjut.

b. Anti Image Matrics

Untuk melihat variabel-variabel mana yang layak untuk dibuat analisis

faktor serta untuk mengetahui faktor-faktor yang dijadikan sebagai

faktor analisis mempunyai korelasi yang kuat atau tidak dengan nilai

lebih besar atau sama dengan (0,5). Jika nilainya lebih besar atau sama

dengan (0,5) maka semua faktor pembentuk variabel tersebut telah valid

dan tidak ada faktor yang direduksi. Pada bagian Anti-Image

Correlation yang pertama kali harus dikeluarkan adalah variabel yang

memiliki nilai MSA paling kecil dan kurang dari (0,5). Besarnya angka

MSA berkisar antara 0 dan 1 dengan kriteria sebagai berikut (Sarwono,

2008:257):

1) MSA = 1, item tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh item

lain.

2) MSA > 0,5, item masih bisa diprediksi dan dianalisis lebih lanjut.

3) MSA < 0,5, item tidak bisa diprediksi dan tidak bias dianalisis lebih

lanjut.

c. Eigenvalue

Eigenvalue digunakan untuk menganalisis layak suatu faktor baru.

Syarat layak menjadi suatu faktor baru adalah eigenvalue lebih besar

Page 72: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

57

atau sama dengan 1. Sedangkan apabila terdapat faktor yang memiliki

eigenvalue kurang dari 1 maka faktor tersebut akan dikeluarkan atau

tidak digunakan.

d. Kumulatif Varians

Nilai kumulatif varians menunjukan besarnya tingkat keterwakilan

faktor baru yang terbentuk terhadap faktor awal atau semula. Syaratnya

apabila faktor baru yang terbentuk mampu mewakili faktor awal atau

semula maka nilai kumulatif varians > 60%.

e. Nilai Loading

Nilai loading bertujuan untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu

varian masuk ke dalam faktor baru. Nilai loading ini dapat dilihat dari

eigenvalue, jika eigenvalue lebih dari 1 maka suatu varian layak masuk

ke dalam faktor baru.

Dalam penelitian ini tahap pertama pada analisis faktor adalah

menilai 32 pernyataan yang akan membentuk 6 variabel, yaitu Sikap (X1),

Norma Subyektif (X2), Kewajiban Moral (X3), Kontrol Keperilakuan yang

Dipersepsikan (X4), Niat (X5), dan Etika (X6). Variabel ini terdiri dari

item-item pernyataan. Data ini diolah dengan alat bantu software SPSS 17.

Ke-6 variabel yang telah dianggap valid dan reliabel, kemudian

dimasukkan ke dalam analisis faktor untuk diuji apakah nilainya lebih

besar dari nilai KMO dan Bartlett’s Test yang diatas 0,5. Berikut ini adalah

tabel dari nilai KMO dan Bartlett’s Test.

Page 73: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

58

Tabel 4.5 KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .637 Approx. Chi-Square 198.045

df 15

Bartlett's Test of Sphericity

Sig. .000

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Pengujian untuk melihat apakah data dan variabel/item cukup layak,

dapat dilihat nilai dari statistik KMO. Tabel 4.5 di atas menunjukan bahwa

nilai KMO adalah 0,637 dan tingkat signifikansinya 0,000. Nilai KMO

yang lebih besar dari 0,5 menunjukan bahwa variabel-variabel yang

digunakan dapat dianalisis lebih lanjut dengan analisis faktor.

Tabel 4.6 Anti-image Matrices

SKP NRM KWJ KTR NIA ETK

SKP .385 -.018 .252 .225 .000 -.090

NRM -.018 .714 .039 -.004 .004 -.346

KWJ .252 .039 .506 -.006 -.087 -.029

KTR .225 -.004 -.006 .558 -.142 -.147

NIA .000 .004 -.087 -.142 .859 .069

Anti-image Covariance

ETK -.090 -.346 -.029 -.147 .069 .680

SKP .623a -.035 .572 .486 .000 -.175

NRM -.035 .568a .065 -.006 .005 -.496

KWJ .572 .065 .695a -.011 -.133 -.050

KTR .486 -.006 -.011 .673a -.204 -.239

NIA .000 .005 -.133 -.204 .809a .090

Anti-image Correlation

ETK -.175 -.496 -.050 -.239 .090 .482a

a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Page 74: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

59

Angka MSA dalam tabel Anti Image Matrices yang terdapat pada

Anti Image Correlation, yaitu angka korelasi yang bertanda a (arah dari

kiri atas ke kanan bawah). Agar dapat diprediksi dan dianalisis lebih lanjut

nilai Anti-Image Correlation untuk masing-masing variabel harus lebih

besar dari 0,5.

Dari hasil output pada tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa hasil Anti

Image Matriks yang terdapat pada Anti Image Correlation menunjukkan

bahwa variabel Etika (X6) memiliki nilai MSA 0,482. Nilai ini lebih kecil

dari 0,5 sehingga variabel ini harus dikeluarkan dari analisis.

Berikut ini adalah tabel dari nilai KMO dan Bartlett’s Test setelah

mengeluarkan variabel Etika dari analisis.

Tabel 4.7 KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .682

Approx. Chi-Square 153.697

df 10

Bartlett's Test of Sphericity

Sig. .000

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Berdasarkan tabel 4.7 diatas nilai KMO setelah variabel Etika (X6)

dikeluarkan berubah menjadi 0,682 dengan signifikansi 0,000. Nilai KMO

yang lebih besar dari 0,5 ini menunjukan bahwa variabel-variabel yang

digunakan dapat dianalisis lebih lanjut dengan analisis faktor.

Page 75: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

60

Tabel 4.8 Anti-image Matrices

SKP NRM KWJ KTR NIA

SKP .397 -.087 .257 .225 .009

NRM -.087 .948 .032 -.111 .052

KWJ .257 .032 .507 -.013 -.085

KTR .225 -.111 -.013 .592 -.135

Anti-image Covariance

NIA .009 .052 -.085 -.135 .867

SKP .631a -.143 .573 .465 .015

NRM -.143 .548a .047 -.148 .057

KWJ .573 .047 .695a -.024 -.129

KTR .465 -.148 -.024 .711a -.189

Anti-image Correlation

NIA .015 .057 -.129 -.189 .833a

a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Pada tabel 4.8 dapat terilihat bahwa masing-masing variabel

memiliki nilai MSA sebesar 0,631 untuk Sikap (X1), 0,548 untuk Norma

Subyektif (X2), 0,695 untuk Kewajiban Moral (X3), 0,711 untuk Kontrol

Keperilakuan yang Dipersepsikan (X4), dan 0,833 untuk Niat (X5).

Berdasarkan hasil output pada tabel 4.8 diatas, nilai Measure of

Sampling Adequancy (MSA) secara keseluruhan nilai MSA-nya sudah

diatas 0,5 dengan tingkat signifikansi jauh dibawah 0,05. Maka variabel

dan sampel yang ada secara keseluruhan sudah dapat dianalisis lebih

lanjut.

Page 76: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

61

Tabel 4.9 Communalities

Initial Extraction

SKP 1.000 .781 NRM 1.000 .966 KWJ 1.000 .680 KTR 1.000 .678 NIA 1.000 .298

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Selanjutnya, berdasarkan output SPSS yang ada pada tabel 4.9 di

atas kita dapat melihat nilai komunalnya. Dimana pada

dasarnya Communalities adalah proporsi dari varian suatu item peubah

asal yang bias dijelaskan oleh faktor utamnya. Nilai communalities

menjelaskan seberapa besar keragaman atau varians item/peubah asal yang

dapat diterangkan oleh faktor-faktor yang terbentuk. Nilai-nilai yang ada

menunjukkan kemampuan faktor-faktor yang terbentuk dalam

menerangkan varian item/peubah asal. Nilai yang terbesar dimiliki oleh

variabel Norma Subyektif sebesar 0,966 yang artinya 96,6% varian dari

Norma Subyektif dapat diterangkan oleh faktor-faktor yang terbentuk.

Sedangkan nilai terkecil dimiliki oleh variabel Niat yaitu sebesar 0,298

yang artinya 29,8% varian dari Niat dapat diterangkan oleh faktor-faktor

yang terbentuk. Semakin besar nilai communalities, berarti semakin erat

hubungannya dengan faktor yang terbentuk.

Tahapan selajutnya adalah melakukan pengujian Total Variance

Explained. Menurut Singgih Santoso (2004:43), menjelaskan bahwa tabel

Page 77: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

62

Total Variance Explained menggambarkan jumlah faktor yang terbentuk.

Dalam melihat faktor yang terbentuk dapat dilihat pada nilai eigenvalue-

nya. Untuk menentukan faktor yang terbentuk, maka harus dilihat nilai

eigenvalue-nya harus berada diatas satu (1), jika sudah berada dibawah

satu (1) maka sudah tidak terdapat faktor yang terbentuk. Eigenvalue

menunjukkan kepentingan relatif masing-masing faktor dalam menghitung

varians dari total variabel yang ada. Jumlah angka eigenvalue susunannya

selalu diurutkan pada nilai yang terbesar sampai yang terkecil.

Tabel 4.10 Total Variance Explained

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings Compo

nent Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %

1 2.400 47.997 47.997 2.400 47.997 47.997 2.362 47.247 47.247

2 1.004 20.078 68.075 1.004 20.078 68.075 1.041 20.829 68.075

3 .810 16.198 84.274

4 .526 10.514 94.788

5 .261 5.212 100.000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Tabel Total Variance Explained diatas terlihat bahwa hanya terdapat

dua faktor yang terbentuk, hal ini senada dengan kriteria pembentukan

jumlah faktor dalam analisis faktor, jika eigenvalue kurang dari 1 maka

tidak dapat digunakan pembentukan faktor (Singgih Santoso, 2007:43).

Karena dengan satu sampai dua faktor angka eigenvalue masih > 1. Akan

tetapi untuk tiga faktor, angka eigenvalue sudah < 1, yakni 0,810 sehingga

proses faktoring berhenti pada 2 (dua) faktor saja.

Page 78: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

63

Jumlah faktor pada analisis faktor ini ditentukan berdasarkan nilai

proporsi kumulatif. Bila nilai proporsi kumulatifnya berkisar antara 60% –

70%, maka komponen tersebut dapat dipilih sebagai komponen/faktor

utamanya. Berdasarkan ketentuan tersebut maka terdapat dua komponen

utama yang mempunyai proporsi kumulatifnya berkisar antara 60% – 70%.

Sehingga kedua komponen utama tersebut merupakan ringkasan informasi

terbaik dari sejumlah item yang di analisis. Pada tabel 4.10 di atas dapat

dijelaskan terbentuknya dua faktor setelah terjadi penyederhanaan dari

beberapa item aslinya. Faktor pertama dengan proporsi kumulatif berkisar

antara 60% – 70% mampu menjelaskan 47,997% dari keragaman total

item-item penelitian, sedangkan faktor kedua dapat menjelaskan 20,078%

dari keragaman total. Jadi kumulatif kedua faktor terbentuk dapat

menerangkan sebesar 68,075% dari total keragaman item-item penelitian.

Tabel 4.11

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Component Matrixa

Component

1 2

SKP -.884 .000

NRM -.224 .957

KWJ .824 -.043 KTR .771 .289

NIA .544 .047

Extraction Method: Principal Component Analysis.

a. 2 components extracted.

Page 79: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

64

Tahapan selanjutnya adalah menentukan item-item yang dominan

pada setiap komponen tersebut. Hal ini dapat dilihat dari Component

Matrix yang menunjukkan distribusi item penelitian ke dua faktor yang

terbentuk. Component Matrix terdiri dari item awal terhadap faktor yang

terbentuk. Dengan melihat faktor pembobot dapat ditentukan suatu item

masuk ke faktor mana dengan melihat besarnya faktor pembobot pada

setiap item terhadap dua komponen utama tersebut (ekstraksi). Pada

awalnya, ekstraksi tersebut masih sulit untuk menentukan item dominan

yang termasuk dalam faktor karena nilai korelasi yang hampir sama dari

beberapa item. Kesulitan tersebut terjadi pada variabel Sikap dimana kita

sulit menentukan apakah variabel tersebut masuk ke faktor 1 atau faktor 2.

Tabel 4.12

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Rotated Component Matrixa

Component

1 2

SKP -.872 .144

NRM -.064 .981

KWJ .805 -.177

KTR .808 .159

NIA .544 -.043

Extraction Method: Principal

Component Analysis.

Rotation Method: Varimax with Kaiser

Normalization.

a. Rotation converged in 3 iterations.

Page 80: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

65

Untuk mengatasi hal itu maka dilakukan rotasi yang dapat dilihat

pada tabel 4.12 di atas. Dalam penelitian ini rotasi yang dipakai adalah

dengan metode varimax. Mekanisme rotasi varimax adalah dengan

membuat korelasi item hanya dominan terhadap satu faktor. Caranya

dengan membuat korelasi item mendekati nilai mutlak 1 dan 0 pada setiap

faktor, sehingga memudahkan dalam interpretasi item dominan. Dapat

dilihat bahwa setelah rotasi, kita dapat lebih mudah menentukan ke faktor

1 atau 2 suatu item/peubahan masuk.

D. Pembahasan dan Interpretasi

Berdasarkan hasil analisis deskriptif tentang karakteristik responden,

dari 120 responden yang menjadi responden pada penelitian ini laki-laki lebih

dominan dalam pengisian kuesioner yaitu berjumlah 78 orang sedangkan

responden perempuan berjumlah 42 orang. Berdasarkan usia, tidak ada

responden yang berumur di bawah 20 tahun, usia responden yang berumur

20-30 tahun lebih banyak yaitu berjumlah 60 orang, kemudian diikuti

responden yang berumur 31-40 tahun berjumlah 36 orang, dan responden

yang berumur 41-50 tahun berjumlah 18 orang, kemudian usia di atas dari 50

tahun berjumlah 6 orang. Jumlah responden berdasarkan jenjang pendidikan

terakhir tersebar pada pendidikan tingkat SMA/Sederajat dengan kategori non

perguruan tinggi sebanyak 24 orang atau 20%, sedangkan responden yang

berpendidikan terakhir perguruan tinggi yang meliputi Diploma (D1, D2,

D3), S1, S2, S3 berjumlah 96 orang atau 80%. Artinya, kondisi ini

Page 81: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

66

menggambarkan bahwa Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di KPP

Pratama Kebayoran Lama sebagian besar berpendidikan terakhir hingga

perguruan tinggi. Kemudian berdasarkan status menunjukkan bahwa

responden dalam penelitian ini rata-rata telah menikah yaitu berjumlah 63

orang atau 52,5%, sedangkan yang belum menikah berjumlah 57 orang atau

47,5%.

Dari hasil analisis faktor, pada pengujian Kaiser-Meiyer-Olkin (KMO)

dan Barlette’s Test didapat nilai sebesar 0,637 > 0,5, maka proses analisis

dapat dilanjutkan. Untuk nilai Measure of Sampling Adequancy (MSA) pada

masing-masing pernyataan/sub variabel agar analisis dapat dilanjutkan nilai

MSA > 0,5, sedangkan berdasarkan hasil SPSS pada tabel 4.6 diketahui

bahwa variabel Etika (X6) memiliki nilai MSA 0,482 (MSA < 0,5) yang

artinya variabel ini harus dikeluarkan dari analisis. Hal ini berarti variabel

Etika bukanlah merupakan faktor yang membentuk ketidakpatuhan wajib

pajak orang pribadi, ini sejalan dengan temuan Arniati (2009) yang

memberikan kesimpulan bahwa etika tidak berpengaruh signifikan terhadap

kepatuhan wajib pajak. Sehingga variabel yang dianalisis berkurang menjadi

lima variabel yaitu: Sikap (X1), Norma Subyektif (X2), Kewajiban Moral

(X3), Kontrol Keperilakuan yang Dipersepsikan (X4), dan Niat (X5).

Setelah variabel Etika (X6) dikeluarkan dari analisis, dilakukan uji

Kaiser-Meiyer-Olkin (KMO) dan Barlette’s Test kembali yang kemudian

menghasilkan nilai 0,682, nilai ini lebih besar 0,045 daripada analisis

sebelumnya yakni 0,637 yang mengikutsertakan variabel Etika didalamnya.

Page 82: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

67

Setelah variabel Etika dikeluarkan nilai Measure of Sampling Adequancy

(MSA) pada masing-masing pernyataan/sub variabel diketahui bahwa seluruh

pernyataan yang diajukan pada penelitian ini dapat dilakukan analisis faktor

karena masing-masing variabel telah memiliki nilai MSA diatas 0,5. Sehingga

dapat ditarik kesimpulan bahwa kelima variabel yang diajukan pada

penelitian ini memiliki pengaruh terhadap ketidakpatuhan wajib pajak orang

pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Kebayoran Lama.

Berdasarkan hasil pengujian Total Variance Explained diperoleh bahwa

dari lima variabel yang dianalisis terbentuk dua faktor. Faktor pertama

dengan proporsi kumulatif berkisar antara 60% – 70% mampu menjelaskan

47,997% dari keragaman total item-item penelitian, sedangkan faktor kedua

dapat menjelaskan 20,078% dari keragaman total. Jadi kumulatif kedua faktor

terbentuk dapat menerangkan sebesar 68,075% dari total keragaman item-

item penelitian.

Interprestasi

Dalam penelitian ini terbentuk dua faktor karena memiliki eigenvalue

diatas 1 (satu). Faktor-faktor tersebut adalah:

1. Faktor pertama di dominasi oleh Kewajiban Moral yang memiliki nilai

eigenvalue 0,810 dengan nilai loading 0,805, Kontrol Keperilakuan

yang Dipersepsikan memiliki nilai eigenvalue 0,526 dengan nilai

loading 0,808, dan Niat yang memiliki nilai eigenvalue 0,261 dengan

nilai loading 0,544.

Page 83: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

68

2. Faktor kedua di dominasi oleh Sikap yang memiliki nilai eigenvalue

2,400 dengan nilai loading 0,144 dan Norma Subyektif memiliki nilai

eigenvalue 1,004 dengan nilai loading 0,981.

Nilai rata-rata Communalities dari semua variabel adalah sebesar

0,6806 nilai ini lebih besar daripada nilai KMO yaitu sebesar 0,637 sehingga

faktor-faktor yang dianalisis dalam penelitian ini dapat dipercaya dalam

memprediksi ketidakpatuhan wajib pajak orang pribadi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan wajib pajak orang

pribadi adalah Sikap, Norma Subyektif, Kewajiban Moral, Kontrol

Keperilakuan yang Dipersepsikan, dan Niat. Dan faktor yang paling dominan

mempengaruhi ketidakpatuhan wajib pajak orang pribadi adalah Norma

Subyektif dengan nilai loading 0,981. Norma Subyektif ini merupakan

komponen yang berisi keputusan yang dibuat Wajib Pajak setelah

mempertimbangkan pandangan orang-orang yang mempengaruhi norma-

norma subyektif tentang ketidakpatuhan pajak. Wajib Pajak yang memiliki

keyakinan bahwa orang lain/lingkungan (teman, keluarga, pasangan, petugas

pajak, konsultan pajak, pimpinan, dan rekan kerja) berpendapat sebaiknya dia

melakukan ketidakpatuhan pajak, akan menyebabkan dirinya berperilaku

tidak patuh.

Page 84: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

69

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada data berupa kuisioner yang dikumpulkan terhadap

120 wajib pajak yang terdaftar pada KPP Pratama Kebayoran Lama dan

pengujian yang dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan

model analisis faktor, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil Anti Image Matriks yang terdapat pada Anti Image

Correlation menunjukkan bahwa variabel etika bukan merupakan faktor

pembentuk ketidakpatuhan wajib pajak orang pribadi.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan wajib pajak orang

pribadi terdiri dari dua faktor yang terbentuk dengan menggunakan uji

kelayakan dengan metode Rotated Component Matrix, faktor tersebut

adalah:

a. Faktor pertama, terdiri dari Kewajiban Moral, Kontrol Keperilakuan

yang Dipersepsikan, dan Niat.

b. Faktor kedua, terdiri dari Sikap dan Norma Subyektif.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, implikasi pertama

dalam penelitian ini yaitu yang dimaksud dengan etika dalam perpajakan

adalah tindakan untuk mematuhi peraturan perpajakan atau UU Perpajakan

yang di canangkan oleh pemerintah, dalam hal ini Wajib Pajak harus rutin

Page 85: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

70

dalam membayar pajak karena dengan membayar pajak yang rutin, maka

pembangunan akan terlaksana dengan baik. Etika disini hanya berfungsi

sebagai penilai, penentu dan penetap terhadap sesuatu perbuatan yang

dilakukan oleh manusia, yaitu apakah perbuatan tersebut akan dinilai baik,

buruk, mulia, terhormat, hina dan sebagainya. Oleh karena itu Etika bukanlah

motivasi utama untuk penghindaran pajak. Namun, walaupun hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa etika bukanlah faktor yang mempengaruhi

ketidakpatuhan pajak, peneliti menyarankan untuk menguji lebih dalam

pengaruh variabel tersebut dengan dimensi/intrumen yang lebih baik.

Implikasi kedua, kesadaran sebagai wajib pajak yang patuh sangat erat

kaitannya dengan persepsi masyarakat tentang pajak. Persepsi sangat

berpengaruh terhadap motivasi wajib pajak dalam membayar pajak. Motivasi

pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam

memenuhi kewajiban perpajaknnya. Perilaku patuh atau tidaknya wajib pajak

sangat dipengaruhi oleh variabel perilaku individu tersebut dan juga variabel

lingkungan atau dalam penelitian ini adalah norma subyektif (teman,

keluarga, pasangan, petugas pajak, konsultan pajak, pimpinan, dan rekan

kerja).

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan yang penting

bagi para instansi pajak yang terkait mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi ketidakpatuhan wajib pajak orang pribadi. Hal ini karena

peran dan partisipasi seluruh masyarakat Indonesia tanpa memandang dari

Page 86: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

71

golongan manapun sangatlah dibutuhkan demi kelancaran reformasi

perpajakan dan dalam pencapaian target penerimaan negara dari sektor pajak.

C. Keterbatasan

Beberapa keterbatasan dari studi ini meliputi:

1. Penelitian ini meggunakan instrumen secara umum dalam memprediksi

variabel etika sehingga instrumen tersebut kurang relevan dalam mengukur

variabel tersebut.

2. Jumlah instrumen yang digunakan dalam pengukuran setiap variabel yang

dianalisis masih sedikit.

D. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan penelitian yang

telah dilakukan, maka berikut ini disampaikan saran-saran yang bersifat

operasional dan spesifik untuk berbagai pihak yang memerlukan, yaitu

sebagai berikut:

1. Penelitian berikutnya hendaknya menggunakan instrumen yang sesuai

dengan perpajakan (dibidang perpajakan) dalam mengukur variabel etika.

2. Perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan menggunakan

instrumen penelitian dengan memperbanyak item-item pertanyaan dan

mendiskusikan item tersebut dengan pihak yang memahami konsep dari

variabel-variabel yang relevan sehingga diharapkan dapat lebih

Page 87: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

72

meningkatkan validitas alat ukur yang digunakan dalam mengukur setiap

variabel.

3. Aparat pajak hendaknya mengkaji beberapa karakteristik Wajib Pajak

yang mempengaruhi perilaku masyarakat Wajib Pajak, tidak hanya dengan

melihat faktor sosial, budaya, dan ekonomi tetapi juga mempertimbangkan

faktor kepribadian dan psikologis (seperti faktor motivasi, faktor

kecemasan, dan faktor pengharapan) Wajib Pajak, karena hal tersebut

dapat mempengaruhi perilaku Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban

perepajakannya.

Page 88: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

73

DAFTAR PUSTAKA

Admino. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan

Masyarakat Terhadap Ketentuan Umum Perpajakan Khususnya Pajak Penghasilan (Studi Kasus Pada Nasabah Bank Danamon Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk), Skripsi Perpajakan, www.google.com, Maret 2009.

Ajzen, Icek. 2005. Attitudes, Personality and Behavior 2nd ed. New York; Open University Press.

Arniati. Peran Theory of Planed Behavior dan Etika Terhadap Ketaatan Pajak. Politeknik Batam. 2009.

Blanthorne, Cynthia M., 2000. The Role of Opportunity and Beliefs On Tax Evasion: A Structural Equation Analysis. Dissertation. Arizona State University.

Bobek, D., Richard C. Hatfield. 2003. An Investigation of Theory of Planned Behavior and the Role of Moral Obligation in tax Compliance. Behavioral ResearchainaAccounting,a(Online),aVol.15,a(http://www.accessmylibrary.com/coms2/summary_0286-23163204_ITM, diakses 17 April 2010).

Brown, Robert E. and Mark J. Mazur. 2003. IRS’s Comprehensive Approach to Compliance Measurement. National Tax Journal, Vol. 56.

Chompoux, Joseph E., Organizational Behavior, Essential Tenets. ed 2. Thomson, 2003

Damayanti, Theresia Woro. 2004. Pelaksanaan Self Assessment System Menurut Persepsi Wajib Pajak (Studi Pada Wajib Pajak Badan Salatiga. Jurnal Ekonomi dan Bisnis (Dian Ekonomi), Vol. X No. 1: 109-128.

Direktorat Jenderal Pajak, Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-06/Pj.9/2001 tentang Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak dan Intensifikasi Pajak.

Page 89: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

74

Fushimi, Toshiyuki. Menuju Sistem Perpajakan yang Dapat Dipercaya Mempertahankan Penegakan Disiplin dan Sistem Pengawasan, Jurnal Kipas, Vol. 3, No. 27, Oktober 2001.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2006.

Gunadi. 2002. Indonesian Taxation 2002; A Reference Guide. Jakarta: Multi Utama Publishing.

______. 2004. Kebijakan Pemeriksaan Pajak Pasca Berlakunya Undang Undang Perpajakan Baru, Berita Pajak.

Hamid, Abdul. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu sosial UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007.

Hanno, D.M. and G.R. Violette 1996. An Analysis of Moral and Social Influences on Taxpayer Behavior. Behavioral Research in Accounting, 8 (supplement).

Harahap, Abdul Asri. “Paradigma Baru Perpajakan Indonesia Perspektif Ekonomi-Politik”, Integrita Dinamika Press, Jakarta, 2004.

Husen, Sharifuddin. “Pemeriksaan Pajak Sebagai Tindakan Pengawasan Atas Pelaksanaan System Self Assessment dan Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada Karikpa Bandung Satu, Bandung)”, Jurnal Kipas Vol. 2 No. 14, November 1999.

Hutagaol, John. Self Assessment System: Implementasi dan Kendalanya, Jurnal Perpajakan Indonesia Vol. 4 No. 4, November-Desember 2005.

Indriatoro, Nur dan Supomo, Bambang. “Metodologi Penelitian dan Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen”. BPFE. Yoyakarta: 2004.

Mardiasmo. 2005. Perpajakan, ANDI, Yoyakarta.

_________, “Perpajakan Edisi Revisi 2009”, CV Andi Offset, Yogyakarta, 2009.

Page 90: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

75

Nurmantu, Safri. 2003. Pengantar Perpajakan. Jakarta: Kelompok Yayasan Obor.

Organization for Economic and Coorporation Development. Compliance Risk Management: Managing and Improving Tax Compliance. 2004.

Pandiangan, Liberti. 2008. Modernisasi dan Reformasi Pelayanan Perpajakan Berdasarkan Undang-Undang Terbaru, PT. Elex media Komputindo, Jakarta.

Pola Sitanggang. Model Hubungan Kausal Kesadaran Wajib Pajak Badan, Modernisasi System Pajak Dan Tindakan Penegakan Hokum Di Bidang Perpajakan Dan Pengaruhnya Terhadap Kepatuhan Pajak. FE UI. 2009.

Prasetio, Januar Eko dkk. Persepsi Wajib Pajak Badan Terhadap Pelaksanaan Self Assessment System dalam Memenuhi Kewajiban Pajak (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Badan Cilacap), Jurnal Perpajakan Indonesia Vol. 6 No. 1, November-Desember 2006.

Resmi, Siti. 2005. Perpajakan: Teori dan Kasus, Edisi Dua, Salemba Empat, Jakarta.

Rukmana, Suhendar Adji. Pengaruh Besaran Perusahaan (Company Size) Terhadap Kepatuhan Pajak (Tax Compliance) Wajib Pajak Badan (Studi Empiris di KPP Madya Tangerang). UI - Tesis S2. 2007 (http://www.digilib.ui.ac.id//opac/themes/libri2/detail.jsp?id=123892&lokasi=lokal, diakses 17 April 2010).

Salman, Kaytsar Riza. Pengaruh Sikap Dan Moral Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Industri Perbankan Di Surabaya. STIE Perbanas Surabaya: 2009.

Santoso, Wahyu. “Analisis Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak Sebagai Dasar Peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak (Penelitian Terhadap Wajib Pajak Badan Di Indonesia)”. Jurnal Keuangan Publik Vol. 5, No. 1, Hal 85 – 137. Oktober 2008.

Simampra, Bilson. “Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabilitas”. PT Gramedian Pustaka Utama, Jakarta: 2003.

Page 91: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

76

Suandy, Erly. 2005. Perpajakan, Edisi Kesatu, Salemba Empat.

Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”. Penerbit Alfabeta, Bandung: 2008.

Tarjo. 2009. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Ketidakpatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Bangkalan. Simposium Nasional Perpajakan 2, Trunojoyo.

Trivedi, Shehata dan Mestelman, “Attitudes, Incentives, and Tax Compliance” (2005) working paper 1-29 (Department of Economics McMaster University)

Waluyo dan Wirawan B.Ilyas. 2007. Perpajakan Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.

Page 92: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

77

KUESIONER PENELITIAN

Assalamualaikum wr. wb.

Bapak/Ibu/Saudara Yth.,

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi ketidakpatuhan wajib pajak orang pribadi. Hasil penelitian

ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi pelengkap atau masukan

sekaligus pertimbangan bagi pihak-pihak yang berwenang yang berhubungan

dengan penelitian ini serta tambahan wawasan, informasi, dan masukan untuk

membantu memberikan gambaran yang lebih jelas bagi pihak lain. Penulis

melakukan penelitian ini untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, Jurusan Akuntansi.

Penulis mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk membantu

penulis dalam pengisian kuisioner ini. Kualitas penelitian ini tergantung dari

pengisian kuisioner Bapak/Ibu/Saudara. Oleh karena itu penulis mengharapkan

jawaban yang sejujur-jujurnya. Terima kasih atas kesediaan waktu yang telah

Bapak/Ibu/Saudara luangkan guna pengisian kuisioner penelitian ini.

Wassalamualaikum wr. wb.

Penulis

Paisal Amir Zaini

Page 93: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

78

DATA RESPONDEN

Berilah tanda () sesuai dengan data diri anda.

1. Jenis Kelamin : Pria Wanita

2. Usia : < 20 20 - 30

31 - 40 41 – 50 > 50

3. Tingkat Pendidikan : SMA/Sederajat D3 S1

S2 S3

Lainnya

4. Status : Belum Menikah Menikah

KUISIONER PENELITIAN

Berilah tanda () pada pernyataan sesuai dengan pilihan anda. Dengan alternatif

jawaban; SS (Sangat Setuju), S (Setuju), R (Ragu-ragu), TS (Tidak Setuju), STS

(Sangat Tidak Setuju).

No Pernyataan Alternatif jawaban

Sikap STS TS R S SS

Menurut Bapak/Ibu, hal-hal apa yang mendorong

seorang wajib pajak berlaku tidak patuh? --

1 Keinginan membayar pajak lebih kecil dari

yang seharusnya (pajak terutang)

2 Pemanfaatan pajak yang tidak transparan

3 Perasaan dirugikan oleh sistem perpajakan

4 Biaya suap lebih kecil dibanding dengan

pajak yang bisa dihemat

5 Sulitnya peraturan perpajakan

6 Frekuensi perubahan peraturan

7 Besar dan banyaknya jenis tarif pajak

Page 94: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

79

Norma Subyektif STS TS R S SS

Dalam memenuhi kewajiban perpajakan, mungkin

Bapak/Ibu/Saudara dipengaruhi oleh orang-orang

sekitar, baik pengaruh itu bersifat positif atau

negatif, menurut Bapak/Ibu/Saudara, siapa saja

yang bisa mempengaruhi keputusan tersebut?

--

1 Teman

2 Keluarga

3 Pasangan

4 Petugas pajak

5 Konsultan pajak

6 Pimpinan

7 Rekan kerja

Kewajiban Moral STS TS R S SS

Bila bapak/Ibu/Saudara mempunyai kesempatan

untuk melakukan ketidakpatuhan pajak dengan

risiko yang bisa diabaikan, norma manakah yang

berpengaruh menghalangi keinginan tersebut?

--

1 Melanggar etika

2 Perasaan bersalah

3 Melanggar prinsip hidup

4 Melanggar prosedur sebagai wajib pajak

Kontrol Perilaku yang Dipersepsikan STS TS R S SS

Bila Bapak/Ibu/Saudara berniat untuk tidak patuh

dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Menurut

Bapak/Ibu/Saudara hal-hal apa yang bisa

--

Page 95: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

80

menghambat atau menghalangi keinginan

tersebut?

1 Kemungkinan diperiksa pihak fiskus

2 Kemungkinan dikenai sanksi administrasi

3 Kemungkinan dikenai sanksi pidana

4 Kemungkinan pelaporan pihak ketiga

Niat STS TS R S SS

1 Sebagai wajib pajak, saya cenderung untuk

melakukan ketidakpatuhan terhadap

ketentuan perpajakan

2 Sebagai wajib pajak, saya memutuskan untuk

melakukan ketidakpatuhan terhadap

ketentuan perpajakan

3 Sebagai wajib pajak, saya berniat untuk

melaporkan pendapatan dengan benar

4 Sebagai wajib pajak, saya berniat

menyajikan-laporan dengan benar

Etika STS TS R S SS

1 Tidak merasakan manfaat dari pajak yang

dibayar

2 Tidak merasakan keadilan dalam sistem

perpajakan

3 Imbalan yang saya (wajib pajak) terima dapat

mempengaruhi perilaku saya (wajib pajak)

agar mematuhi kewajiban perpajakan

4 Organisasi tempat saya bekerja sangat berarti

bagi saya

Page 96: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

81

5 Lingkungan keluarga sangat mempengaruhi

perilaku saya (wajib pajak)

6 Saya (wajib pajak) merasa terikat secara

emosional dengan organisasi ditempat

bekerja

>>> Terima Kasih <<<

Page 97: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

82

Skor Jawaban Penelitian

SKP NRM KWJ RES s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 T n1 n2 n3 n4 n5 n6 n7 T k1 k2 k3 k4 T

1 1 1 1 1 1 1 1 7 3 4 4 4 4 4 4 27 5 5 5 5 20 2 1 2 1 1 1 1 1 8 5 4 4 4 2 2 4 25 5 5 5 5 20 3 1 3 1 2 1 2 2 12 3 4 4 3 3 4 3 24 5 5 5 4 19 4 2 2 1 2 2 2 2 13 4 4 4 4 3 4 4 27 4 5 4 4 17 5 1 1 1 2 1 1 1 8 3 3 4 3 3 3 3 22 5 5 5 5 20 6 1 2 1 2 2 1 2 11 5 4 4 4 4 4 4 29 5 5 4 5 19 7 1 2 1 2 1 1 2 10 3 4 4 2 3 3 4 23 5 5 5 5 20 8 3 2 2 1 2 2 2 14 4 2 3 4 3 4 3 23 3 4 4 4 15 9 2 2 2 2 1 2 2 13 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 5 4 17

10 1 1 1 2 1 1 1 8 5 4 4 4 4 4 4 29 5 5 5 5 20 11 2 2 1 1 1 1 3 11 3 3 4 3 5 5 4 27 4 5 5 5 19 12 2 2 2 2 2 2 2 14 4 4 5 4 4 4 4 29 4 4 4 4 16 13 2 3 3 1 3 3 2 17 3 4 4 3 3 4 4 25 4 3 3 3 13 14 2 2 2 2 2 2 2 14 3 4 4 4 4 4 4 27 4 4 4 4 16 15 2 2 1 2 1 2 2 12 3 3 4 3 3 3 3 22 4 5 5 4 18 16 1 1 3 3 3 1 1 13 5 5 5 5 4 5 5 34 5 3 3 5 16 17 2 3 1 2 1 2 1 12 5 4 4 4 5 4 4 30 4 5 5 4 18 18 2 1 2 2 2 1 2 12 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 5 17 19 2 2 2 2 2 1 2 13 2 3 4 4 4 4 3 24 4 4 4 5 17 20 2 2 2 2 2 2 2 14 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 16 21 1 2 2 2 1 2 2 12 4 4 4 4 4 4 4 28 5 4 5 4 18 22 1 1 1 1 1 1 2 8 5 5 4 5 5 4 5 33 5 5 5 5 20 23 1 1 1 1 1 1 1 7 4 4 3 3 4 4 4 26 5 5 5 5 20 24 1 1 1 2 1 1 1 8 4 4 4 4 5 5 5 31 5 5 5 5 20 25 2 1 1 1 1 1 2 9 4 4 4 4 3 4 4 27 4 5 5 5 19 26 1 1 1 1 2 1 1 8 5 5 5 4 4 4 4 31 5 5 4 5 19 27 2 3 1 1 1 2 2 12 4 4 4 4 3 4 4 27 4 5 5 4 18 28 1 3 3 1 2 2 1 13 4 4 4 4 3 4 4 27 5 3 4 4 16 29 1 1 1 1 1 1 1 7 5 5 4 4 3 4 3 28 5 5 5 5 20 30 2 2 2 2 2 2 2 14 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 16 31 1 1 1 1 1 1 1 7 2 2 2 2 2 3 2 15 5 5 5 5 20 32 2 3 1 1 1 1 2 11 4 5 5 5 4 4 4 31 4 5 5 5 19

Page 98: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

83

33 2 2 2 2 2 2 2 14 5 4 4 4 5 4 4 30 4 4 4 4 16 34 1 1 1 2 2 2 2 11 4 4 4 4 3 3 3 25 5 5 4 4 18 35 1 2 2 2 2 2 2 13 3 4 4 3 3 4 4 25 5 4 4 4 17 36 1 1 1 1 1 1 1 7 4 4 4 3 3 3 4 25 5 5 5 5 20 37 3 3 1 1 1 1 3 13 4 5 4 3 3 5 4 28 3 5 5 5 18 38 1 1 1 1 1 1 1 7 4 4 3 4 3 3 2 23 5 5 5 5 20 39 1 2 1 2 1 1 2 10 4 4 4 4 4 4 5 29 5 5 5 5 20 40 2 2 1 2 2 1 1 11 5 4 4 4 4 4 4 29 4 5 4 5 18 41 1 2 1 2 2 2 1 11 2 2 3 4 4 4 4 23 5 5 4 4 18 42 2 2 1 2 2 1 1 11 4 4 4 4 4 4 4 28 4 5 4 5 18 43 2 2 1 2 1 1 2 11 4 4 4 4 4 4 5 29 4 5 5 5 19 44 2 1 1 2 1 2 1 10 3 3 3 3 3 2 3 20 4 5 5 4 18 45 3 2 1 3 1 2 2 14 3 4 3 4 4 4 3 25 3 5 5 4 17 46 1 1 1 2 1 2 1 9 3 4 4 3 3 3 3 23 5 5 5 4 19 47 2 2 1 2 2 2 2 13 3 3 3 3 3 3 3 21 4 5 4 4 17 48 2 1 1 2 1 2 2 11 2 2 3 3 3 4 4 21 4 5 5 4 18 49 1 3 3 1 1 1 1 11 4 3 2 4 2 2 2 19 5 3 5 5 18 50 1 1 1 1 1 1 1 7 4 3 4 4 2 3 1 21 5 5 5 5 20 51 1 1 1 1 1 1 1 7 3 4 3 4 4 4 2 24 4 4 4 5 17 52 1 2 1 1 1 1 1 8 3 4 4 3 3 3 2 22 4 4 4 5 17 53 1 3 1 2 1 2 2 12 3 3 3 3 3 3 4 22 4 4 5 4 17 54 2 2 1 2 2 2 2 13 4 4 4 4 4 4 2 26 4 4 4 4 16 55 1 1 1 2 1 1 1 8 2 2 2 3 2 3 2 16 4 4 4 5 17 56 1 2 1 2 2 1 2 11 3 2 2 3 2 2 3 17 4 4 4 5 17 57 1 2 1 2 1 1 2 10 3 4 3 4 4 4 3 25 4 4 4 5 17 58 3 2 2 1 2 2 2 14 3 4 4 3 3 3 3 23 5 5 5 4 19 59 2 2 2 2 1 2 2 13 3 3 3 3 3 3 3 21 5 5 5 4 19 60 1 1 1 2 1 1 1 8 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 5 17 61 2 3 3 1 3 3 2 17 4 4 5 4 4 5 5 31 4 5 4 3 16 62 2 2 2 2 2 2 2 14 5 4 5 4 4 4 5 31 3 5 4 4 16 63 2 2 1 2 1 2 2 12 4 4 5 4 4 5 5 31 4 5 4 4 17 64 1 1 3 3 3 1 1 13 4 4 5 4 5 5 4 31 4 4 4 5 17 65 2 3 1 2 1 2 1 12 4 5 5 4 5 4 5 32 4 5 4 4 17 66 2 1 2 2 2 1 2 12 3 4 5 3 5 4 4 28 5 5 5 5 20 67 2 2 2 2 2 1 2 13 5 5 5 4 5 4 5 33 4 2 2 5 13 68 2 2 2 2 2 2 2 14 4 4 5 4 4 4 4 29 3 3 4 4 14

Page 99: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

84

69 1 2 2 2 1 2 2 12 4 5 5 4 5 4 4 31 4 3 4 4 15 70 1 1 1 1 2 1 1 8 5 3 3 5 5 5 5 31 3 3 3 5 14 71 1 2 2 2 1 2 2 12 5 4 4 4 2 2 4 25 4 4 4 4 16 72 2 2 2 2 2 2 2 14 3 4 4 3 3 4 3 24 2 3 3 4 12 73 4 3 2 2 2 2 3 18 4 4 4 4 3 4 4 27 4 3 4 4 15 74 2 2 2 2 2 2 2 14 3 3 4 3 3 3 3 22 5 4 5 4 18 75 2 2 2 2 2 2 2 14 5 4 4 4 4 4 4 29 3 5 3 4 15 76 1 1 2 1 1 2 1 9 3 4 4 2 3 3 4 23 4 4 4 4 16 77 2 2 3 3 2 2 2 16 4 2 3 4 3 4 3 23 5 4 5 4 18 78 2 2 2 2 1 1 1 11 4 4 4 4 4 4 4 28 3 3 3 5 14 79 2 2 2 2 3 2 2 15 5 4 4 4 4 4 4 29 5 4 5 4 18 80 1 1 1 2 2 2 2 11 5 5 3 3 3 5 5 29 4 4 4 4 16 81 1 1 1 1 1 1 1 7 3 4 4 4 4 4 4 27 5 5 5 5 20 82 1 2 1 1 1 1 1 8 5 4 4 4 2 2 4 25 5 5 5 5 20 83 1 3 1 2 1 2 2 12 3 4 4 3 3 4 3 24 5 5 5 4 19 84 2 2 1 2 2 2 2 13 4 4 4 4 3 4 4 27 4 5 4 4 17 85 1 1 1 2 1 1 1 8 3 3 4 3 3 3 3 22 5 5 5 5 20 86 1 2 1 2 2 1 2 11 5 4 4 4 4 4 4 29 5 5 4 5 19 87 1 2 1 2 1 1 2 10 3 4 4 2 3 3 4 23 5 5 5 5 20 88 3 2 2 1 2 2 2 14 4 2 3 4 3 4 3 23 3 4 4 4 15 89 2 2 2 2 1 2 2 13 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 5 4 17 90 1 1 1 2 1 1 1 8 5 4 4 4 4 4 4 29 5 5 5 5 20 91 2 2 1 1 1 1 3 11 3 3 4 3 5 5 4 27 4 5 5 5 19 92 2 2 2 2 2 2 2 14 4 4 5 4 4 4 4 29 4 4 4 4 16 93 2 3 3 1 3 3 2 17 3 4 4 3 3 4 4 25 4 3 3 3 13 94 2 2 2 2 2 2 2 14 3 4 4 4 4 4 4 27 4 4 4 4 16 95 2 2 1 2 1 2 2 12 3 3 4 3 3 3 3 22 4 5 5 4 18 96 1 1 3 3 3 1 1 13 5 5 5 5 4 5 5 34 5 3 3 5 16 97 2 3 1 2 1 2 1 12 5 4 4 4 5 4 4 30 4 5 5 4 18 98 2 1 2 2 2 1 2 12 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 5 17 99 2 2 2 2 2 1 2 13 2 3 4 4 4 4 3 24 4 4 4 5 17

100 2 2 2 2 2 2 2 14 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 16 101 1 2 2 2 1 2 2 12 4 4 4 4 4 4 4 28 5 4 5 4 18 102 1 1 1 1 1 1 2 8 5 5 4 5 5 4 5 33 5 5 5 5 20 103 1 1 1 1 1 1 1 7 4 4 3 3 4 4 4 26 5 5 5 5 20 104 1 1 1 2 1 1 1 8 4 4 4 4 5 5 5 31 5 5 5 5 20

Page 100: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

85

105 2 1 1 1 1 1 2 9 4 4 4 4 3 4 4 27 4 5 5 5 19 106 1 1 1 1 2 1 1 8 5 5 5 4 4 4 4 31 5 5 4 5 19 107 2 3 1 1 1 2 2 12 4 4 4 4 3 4 4 27 4 5 5 4 18 108 1 3 3 1 2 2 1 13 4 4 4 4 3 4 4 27 5 3 4 4 16 109 1 1 1 1 1 1 1 7 5 5 4 4 3 4 3 28 5 5 5 5 20 110 2 2 2 2 2 2 2 14 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 16 111 1 1 1 1 1 1 1 7 2 2 2 2 2 3 2 15 5 5 5 5 20 112 2 3 1 1 1 1 2 11 4 5 5 5 4 4 4 31 4 5 5 5 19 113 2 2 2 2 2 2 2 14 5 4 4 4 5 4 4 30 4 4 4 4 16 114 1 1 1 2 2 2 2 11 4 4 4 4 3 3 3 25 5 5 4 4 18 115 1 2 2 2 2 2 2 13 3 4 4 3 3 4 4 25 5 4 4 4 17 116 1 1 1 1 1 1 1 7 4 4 4 3 3 3 4 25 5 5 5 5 20 117 3 3 1 1 1 1 3 13 4 5 4 3 3 5 4 28 3 5 5 5 18 118 1 1 1 1 1 1 1 7 4 4 3 4 3 3 2 23 5 5 5 5 20 119 1 2 1 2 1 1 2 10 4 4 4 4 4 4 5 29 5 5 5 5 20

120 2 2 1 2 2 1 1 11 5 4 4 4 4 4 4 29 4 5 4 5 18

KTR NIA ETK

kt1 kt2 kt3 kt4 T ni1 ni2 ni3 ni4 T e1 e2 e3 e4 e5 e6 T 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 4 4 5 4 4 4 25 5 4 5 5 19 4 5 4 4 17 1 2 5 2 4 4 18 4 3 4 4 15 4 4 4 4 16 4 4 4 4 3 3 22 4 4 4 4 16 4 5 5 5 19 3 4 4 4 4 4 23 5 5 5 4 19 4 4 5 4 17 2 3 5 3 3 3 19 4 4 4 4 16 4 5 5 4 18 2 2 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 5 4 4 4 17 5 4 4 3 4 4 24 4 4 5 5 18 4 5 4 4 17 5 4 4 4 3 3 23 4 4 4 4 16 4 5 5 5 19 1 1 4 4 4 4 18 5 5 4 4 18 5 5 5 3 18 4 4 4 4 4 4 24 3 4 3 5 15 4 4 4 4 16 2 3 4 5 4 4 22 4 4 4 4 16 5 3 3 4 15 4 3 4 4 4 4 23 4 3 5 5 17 4 4 4 4 16 5 4 5 4 4 4 26 4 4 4 4 16 4 5 4 4 17 3 2 3 4 4 4 20 4 4 3 4 15 3 3 5 5 16 2 2 4 3 3 3 17 5 5 5 3 18 4 5 4 5 18 5 4 5 5 5 5 29

Page 101: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

86

5 3 4 4 16 4 4 5 4 17 2 2 4 4 4 4 20 4 5 4 4 17 4 4 5 4 17 5 4 4 4 4 4 25 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 3 4 4 3 3 21 4 4 4 4 16 4 5 4 4 17 2 2 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 5 5 5 4 19 5 4 4 4 4 4 25 4 5 5 5 19 5 5 5 5 20 5 4 5 4 5 5 28 5 5 5 5 20 4 5 5 5 19 1 2 5 4 4 4 20 5 5 5 4 19 5 5 5 4 19 2 5 5 5 5 5 27 4 5 4 5 18 5 4 5 5 19 4 3 5 4 4 4 24 5 5 5 5 20 5 5 4 4 18 1 2 5 4 4 4 20 4 3 5 5 17 5 4 4 5 18 2 3 5 4 4 4 22 5 3 4 5 17 5 5 5 5 20 5 4 4 4 4 4 25 5 5 5 5 20 4 4 4 4 16 4 3 5 4 3 3 22 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20 4 5 4 4 4 4 25 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19 1 2 5 3 2 2 15 4 3 5 5 17 4 4 4 4 16 2 4 5 4 4 4 23 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 5 4 4 4 25 4 5 4 4 17 4 4 4 4 16 4 5 4 3 3 3 22 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20 5 4 4 4 4 4 25 5 5 5 5 20 5 5 5 3 18 4 4 5 3 4 4 24 3 3 4 5 15 5 5 5 5 20 2 1 4 5 4 4 20 5 5 4 5 19 4 5 5 4 18 5 4 3 3 2 2 19 4 4 4 4 16 4 4 5 5 18 4 3 4 4 5 5 25 5 4 4 4 17 4 4 4 5 17 4 5 4 4 4 4 25 5 4 4 4 17 4 4 5 5 18 2 1 4 4 4 4 19 5 4 4 4 17 4 5 5 4 18 2 3 4 4 4 4 21 4 4 4 4 16 4 5 4 5 18 4 5 4 4 5 5 27 5 5 4 4 18 3 5 4 4 16 4 4 5 2 3 3 21 4 4 3 3 14 4 5 4 5 18 2 3 4 4 3 3 19 5 5 4 4 18 4 4 4 4 16 2 1 4 3 3 3 16 4 4 4 4 16 4 5 4 4 17 5 4 4 3 3 3 22 4 5 4 4 17 5 5 5 5 20 2 3 4 4 4 4 21 5 3 5 5 18 5 5 5 5 20 3 4 5 2 2 2 18 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 4 5 3 1 1 19 2 4 4 4 14 5 5 5 5 20 2 1 2 4 2 2 13 2 4 4 4 14 4 5 4 4 17 5 4 2 3 2 2 18

Page 102: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

87

4 4 5 5 18 4 4 4 4 16 2 2 4 3 4 4 19 4 4 4 4 16 4 5 5 5 19 5 4 2 4 2 2 19 3 3 3 4 13 4 4 5 4 17 2 3 3 3 2 2 15 3 3 4 4 14 4 5 5 4 18 2 3 4 2 3 3 17 3 4 4 4 15 5 4 4 4 17 5 4 4 4 3 3 23 3 4 4 4 15 4 5 4 4 17 5 4 4 3 3 3 22 3 4 4 3 14 4 5 5 5 19 2 2 3 3 3 3 16 4 4 5 5 18 3 4 4 4 15 5 5 3 4 4 4 25 4 4 4 3 15 5 4 4 4 17 4 3 5 4 4 4 24 4 4 3 3 14 3 4 4 3 14 5 5 5 5 5 5 30 4 4 3 3 14 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 4 24 5 4 3 3 15 3 3 4 3 13 1 2 4 4 4 4 19 4 3 4 3 14 5 4 4 4 17 5 4 5 4 4 4 26 4 4 4 4 16 3 4 4 2 13 4 4 4 5 5 5 27 4 4 4 4 16 4 2 3 4 13 1 1 4 4 4 4 18 2 3 4 4 13 4 4 4 4 16 5 4 4 4 4 4 25 4 4 4 4 16 5 4 4 4 17 2 1 4 5 5 5 22 4 4 4 4 16 3 3 4 3 13 5 4 5 4 4 4 26 3 3 3 3 12 4 4 5 4 17 1 3 3 2 2 2 13 4 3 4 4 15 3 4 4 3 14 5 2 4 4 5 5 25 4 4 3 3 14 3 4 4 4 15 4 5 4 5 4 4 26 3 3 3 3 12 3 3 4 3 13 4 5 4 4 4 4 25 4 5 5 4 18 5 5 5 5 20 1 2 4 3 4 4 18 4 5 4 5 18 5 4 4 4 17 4 3 5 4 4 4 24 3 5 4 4 16 3 3 4 3 13 1 3 5 4 5 5 23 4 5 4 5 18 5 4 4 4 17 5 4 4 4 4 4 25 4 4 4 4 16 3 4 4 2 13 3 2 4 4 4 4 21 4 5 4 4 17 4 2 3 4 13 5 5 4 5 4 4 27 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 4 4 5 5 4 4 26 5 4 5 5 19 4 5 4 4 17 1 2 5 5 2 4 19 4 3 4 4 15 4 4 4 4 16 4 4 5 4 4 3 24 4 4 4 4 16 4 5 5 5 19 4 4 4 4 4 4 24 5 5 5 4 19 4 4 5 4 17 2 3 5 5 3 3 21 4 4 4 4 16 4 5 5 4 18 2 2 5 4 4 4 21 4 4 4 4 16 5 4 4 4 17 5 4 5 4 3 4 25 4 4 5 5 18 4 5 4 4 17 5 4 3 4 4 3 23

Page 103: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

88

4 4 4 4 16 4 5 5 5 19 2 1 4 4 4 4 19 5 5 4 4 18 5 5 5 3 18 4 4 5 4 4 4 25 3 4 3 5 15 4 4 4 4 16 2 3 4 4 5 4 22 4 4 4 4 16 5 3 3 4 15 4 3 4 4 4 4 23 4 3 5 5 17 4 4 4 4 16 5 4 4 5 4 4 26 4 4 4 4 16 4 5 4 4 17 2 2 4 3 4 4 19 4 4 3 4 15 3 3 5 5 16 2 2 4 4 3 3 18 5 5 5 3 18 4 5 4 5 18 5 4 5 5 5 5 29 5 3 4 4 16 4 4 5 4 17 2 2 4 4 4 4 20 4 5 4 4 17 4 4 5 4 17 5 4 4 4 4 4 25 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 3 22 4 4 4 4 16 4 5 4 4 17 2 2 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 5 5 5 4 19 5 4 5 4 4 4 26 4 5 5 5 19 5 5 5 5 20 5 4 5 5 4 5 28 5 5 5 5 20 4 5 5 5 19 1 2 5 5 4 4 21 5 5 5 4 19 5 5 5 4 19 4 5 5 5 5 5 29 4 5 4 5 18 5 4 5 5 19 4 3 4 5 4 4 24 5 5 5 5 20 5 5 4 4 18 1 2 5 5 4 4 21 4 3 5 5 17 5 4 4 5 18 2 3 4 5 4 4 22 5 3 4 5 17 5 5 5 5 20 5 4 5 4 4 4 26 5 5 5 5 20 4 4 4 4 16 4 3 5 5 4 3 24 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20 4 5 4 4 4 4 25 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19 1 2 5 5 3 2 18 4 3 5 5 17 4 4 4 4 16 2 4 4 5 4 4 23 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 5 4 4 25 4 5 4 4 17 4 4 4 4 16 4 5 5 4 3 3 24 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20 5 4 5 4 4 4 26 5 5 5 5 20 5 5 5 3 18 4 4 5 5 3 4 25 3 3 4 5 15 5 5 5 5 20 2 1 3 4 5 4 19 5 5 4 5 19 4 5 5 4 18 5 4 5 3 3 2 22 4 4 4 4 16 4 4 5 5 18 4 3 5 4 4 5 25

5 4 4 4 17 4 4 4 5 17 4 5 4 4 4 4 25

Page 104: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

89

Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas

1. Sikap (X1)

Correlations

s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 Ts

Pearson Correlation 1 .449** .210* .080 .239** .372** .576** .671**

Sig. (2-tailed) .000 .021 .386 .008 .000 .000 .000

s1

N 120 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .449** 1 .262** -.002 .114 .485** .446** .647**

Sig. (2-tailed) .000 .004 .982 .215 .000 .000 .000

s2

N 120 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .210* .262** 1 .227* .641** .438** .140 .673**

Sig. (2-tailed) .021 .004 .013 .000 .000 .127 .000

s3

N 120 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .080 -.002 .227* 1 .298** .199* .129 .415**

Sig. (2-tailed) .386 .982 .013 .001 .029 .160 .000

s4

N 120 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .239** .114 .641** .298** 1 .364** .158 .639**

Sig. (2-tailed) .008 .215 .000 .001 .000 .085 .000

s5

N 120 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .372** .485** .438** .199* .364** 1 .349** .722**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .029 .000 .000 .000

s6

N 120 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .576** .446** .140 .129 .158 .349** 1 .628**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .127 .160 .085 .000 .000

s7

N 120 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .671** .647** .673** .415** .639** .722** .628** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 Ts

N 120 120 120 120 120 120 120 120

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 105: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

90

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.745 .745 7

2. Norma Subyektif (X2)

Correlations

n1 n2 n3 n4 n5 n6 n7 Tn

Pearson Correlation 1 .578** .387** .609** .318** .234* .454** .712**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .010 .000 .000

n1

N 120 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .578** 1 .663** .385** .374** .354** .482** .751**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

n2

N 120 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .387** .663** 1 .366** .469** .396** .526** .737**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

n3

N 120 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .609** .385** .366** 1 .468** .367** .343** .682**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

n4

N 120 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .318** .374** .469** .468** 1 .656** .559** .756**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

n5

N 120 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .234* .354** .396** .367** .656** 1 .544** .689**

Sig. (2-tailed) .010 .000 .000 .000 .000 .000 .000

n6

N 120 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .454** .482** .526** .343** .559** .544** 1 .776**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

n7

N 120 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .712** .751** .737** .682** .756** .689** .776** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 Tn

N 120 120 120 120 120 120 120 120

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Page 106: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

91

Correlations

n1 n2 n3 n4 n5 n6 n7 Tn

Pearson Correlation 1 .578** .387** .609** .318** .234* .454** .712**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .010 .000 .000

n1

N 120 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .578** 1 .663** .385** .374** .354** .482** .751**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

n2

N 120 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .387** .663** 1 .366** .469** .396** .526** .737**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

n3

N 120 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .609** .385** .366** 1 .468** .367** .343** .682**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

n4

N 120 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .318** .374** .469** .468** 1 .656** .559** .756**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

n5

N 120 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .234* .354** .396** .367** .656** 1 .544** .689**

Sig. (2-tailed) .010 .000 .000 .000 .000 .000 .000

n6

N 120 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .454** .482** .526** .343** .559** .544** 1 .776**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

n7

N 120 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .712** .751** .737** .682** .756** .689** .776** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 Tn

N 120 120 120 120 120 120 120 120

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.852 .853 7

3. Kewajiban Moral (X3)

Correlations

kw1 kw2 kw3 kw4 Tkw

Page 107: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

92

Pearson Correlation 1 .298** .430** .268** .695**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .003 .000

kw1

N 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .298** 1 .667** .253** .794**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .005 .000

kw2

N 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .430** .667** 1 .229* .822**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .012 .000

kw3

N 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .268** .253** .229* 1 .563**

Sig. (2-tailed) .003 .005 .012 .000

kw4

N 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .695** .794** .822** .563** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 Tkw

N 120 120 120 120 120

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.697 .690 4

4. Kontrol Keperilakuan yang Dipersepsikan (X4)

Correlations

kt1 kt2 kt3 kt4 Tkt

Pearson Correlation 1 .417** .450** .225* .748**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .013 .000

kt1

N 120 120 120 120 120

kt2 Pearson Correlation .417** 1 .295** .136 .671**

Page 108: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

93

Sig. (2-tailed) .000 .001 .138 .000

N 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .450** .295** 1 .583** .791**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000

kt3

N 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .225* .136 .583** 1 .652**

Sig. (2-tailed) .013 .138 .000 .000

kt4

N 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .748** .671** .791** .652** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 Tkt

N 120 120 120 120 120

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.677 .684 4

5. Niat (X5)

Correlations

ni1 ni2 ni3 ni4 Tni

Pearson Correlation 1 .387** .282** .367** .701**

Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000

ni1

N 120 120 120 120 120

Page 109: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

94

Pearson Correlation .387** 1 .535** .309** .774**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000

ni2

N 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .282** .535** 1 .378** .730**

Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000

ni3

N 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .367** .309** .378** 1 .710**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000

ni4

N 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .701** .774** .730** .710** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 Tni

N 120 120 120 120 120

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.704 .707 4

Page 110: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

95

6. Etika (X6)

Correlations

e1 e2 e3 e4 e5 e6 Te

Pearson Correlation 1 .724** .011 .073 .057 .054 .695**

Sig. (2-tailed) .000 .908 .425 .538 .560 .000

e1

N 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .724** 1 .137 .080 .049 .062 .698**

Sig. (2-tailed) .000 .135 .387 .597 .500 .000

e2

N 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .011 .137 1 .180* .226* .290** .407**

Sig. (2-tailed) .908 .135 .050 .013 .001 .000

e3

N 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .073 .080 .180* 1 .473** .506** .528**

Sig. (2-tailed) .425 .387 .050 .000 .000 .000

e4

N 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .057 .049 .226* .473** 1 .894** .620**

Sig. (2-tailed) .538 .597 .013 .000 .000 .000

e5

N 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .054 .062 .290** .506** .894** 1 .643**

Sig. (2-tailed) .560 .500 .001 .000 .000 .000

e6

N 120 120 120 120 120 120 120

Pearson Correlation .695** .698** .407** .528** .620** .643** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 Te

N 120 120 120 120 120 120 120

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.637 .672 6

Page 111: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

96

Output SPSS Analisis Faktor 6 Variabel

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .637

Approx. Chi-Square 198.045

df 15

Bartlett's Test of Sphericity

Sig. .000

Anti-image Matrices

SKP NRM KWJ KTR NIA ETK

SKP .385 -.018 .252 .225 .000 -.090

NRM -.018 .714 .039 -.004 .004 -.346

KWJ .252 .039 .506 -.006 -.087 -.029

KTR .225 -.004 -.006 .558 -.142 -.147

NIA .000 .004 -.087 -.142 .859 .069

Anti-image Covariance

ETK -.090 -.346 -.029 -.147 .069 .680

SKP .623a -.035 .572 .486 .000 -.175

NRM -.035 .568a .065 -.006 .005 -.496

KWJ .572 .065 .695a -.011 -.133 -.050

KTR .486 -.006 -.011 .673a -.204 -.239

NIA .000 .005 -.133 -.204 .809a .090

Anti-image Correlation

ETK -.175 -.496 -.050 -.239 .090 .482a

a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Page 112: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

97

Output SPSS Analisis Faktor 5 Variabel (Etika dikeluarkan dari analisis)

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .682

Approx. Chi-Square 153.697

df 10

Bartlett's Test of Sphericity

Sig. .000

Anti-image Matrices

SKP NRM KWJ KTR NIA

SKP .397 -.087 .257 .225 .009

NRM -.087 .948 .032 -.111 .052

KWJ .257 .032 .507 -.013 -.085

KTR .225 -.111 -.013 .592 -.135

Anti-image Covariance

NIA .009 .052 -.085 -.135 .867

SKP .631a -.143 .573 .465 .015

NRM -.143 .548a .047 -.148 .057

KWJ .573 .047 .695a -.024 -.129

KTR .465 -.148 -.024 .711a -.189

Anti-image Correlation

NIA .015 .057 -.129 -.189 .833a

a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Page 113: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

98

Communalities

Initial Extraction

SKP 1.000 .781

NRM 1.000 .966

KWJ 1.000 .680

KTR 1.000 .678

NIA 1.000 .298

Extraction Method: Principal

Component Analysis.

Total Variance Explained

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings Compo

nent Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %

1 2.400 47.997 47.997 2.400 47.997 47.997 2.362 47.247 47.247

2 1.004 20.078 68.075 1.004 20.078 68.075 1.041 20.829 68.075

3 .810 16.198 84.274

4 .526 10.514 94.788

5 .261 5.212 100.000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Page 114: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/872/1/95295... · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ... 2000 – 2003 : SLTP PGRI

99

Component Matrixa

Component

1 2

SKP -.884 .000

NRM -.224 .957

KWJ .824 -.043

KTR .771 .289

NIA .544 .047

Extraction Method: Principal

Component Analysis.

a. 2 components extracted.

Rotated Component Matrixa

Component

1 2

SKP -.872 .144

NRM -.064 .981

KWJ .805 -.177

KTR .808 .159

NIA .544 -.043

Extraction Method: Principal

Component Analysis.

Rotation Method: Varimax with

Kaiser Normalization.

a. Rotation converged in 3

iterations.