bab iv hasil penelitian dan...

25
34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum mengadakan penelitian menunjukkan bahwa nilai IPS yang diperoleh siswa masih rendah dibandingkan nilai mata pelajaran yang lainnya. Metode yang digunakan oleh guru masih menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan terjadi komunikasi satu arah maksudnya hanya pada siswa yang pintar saja, dan siswa hanya mendengar apa yang disampaikan oleh guru sehingga siswa terlihat pasif. Siswa kurang termotivasi dan belum berani mengungkapkan pendapat atau bertanya kepada guru karena takut salah. Guru jarang melakukan pembelajaran secara berkelompok dengan menggunakan LKS, sehingga interaksi antara siswa yang satu dengan yang lain masih kurang. Guru tidak menggunakan RPP dalam setiap pembelajaran. Hasil evaluasi di kelas 5 dengan KKM ≥ 70, diperoleh skor dari 31 siswa terdapat 11 siswa (35%) memenuhi KKM, sedangkan 20 siswa (65%) dibawah KKM. Rata-rata kelas adalah 68,03 dengan skor maksimal 86 dan skor minimal adalah 50. Ketuntasan belajar siswa yang rendah ini terjadi karena siswa kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran IPS yang dilakukan oleh guru. Berikut tabel yang menunjukkan kondisi ketuntasan belajar dengan motivasi belajar IPS siswa pada Pra siklus: Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPS Pra siklus No Standar Ketuntasan Jumlah siswa Persentase (%) Ketuntasan Keterangan 1 < 70 Tidak tuntas 20 65% 2 70 Tuntas 11 35% Jumlah 31 100%

Upload: ngokhanh

Post on 03-May-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal)

Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD

Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum mengadakan

penelitian menunjukkan bahwa nilai IPS yang diperoleh siswa masih

rendah dibandingkan nilai mata pelajaran yang lainnya. Metode yang

digunakan oleh guru masih menggunakan metode ceramah, tanya jawab

dan terjadi komunikasi satu arah maksudnya hanya pada siswa yang pintar

saja, dan siswa hanya mendengar apa yang disampaikan oleh guru sehingga

siswa terlihat pasif. Siswa kurang termotivasi dan belum berani

mengungkapkan pendapat atau bertanya kepada guru karena takut salah. Guru

jarang melakukan pembelajaran secara berkelompok dengan menggunakan

LKS, sehingga interaksi antara siswa yang satu dengan yang lain masih

kurang. Guru tidak menggunakan RPP dalam setiap pembelajaran.

Hasil evaluasi di kelas 5 dengan KKM ≥ 70, diperoleh skor dari 31 siswa

terdapat 11 siswa (35%) memenuhi KKM, sedangkan 20 siswa (65%) dibawah

KKM. Rata-rata kelas adalah 68,03 dengan skor maksimal 86 dan skor

minimal adalah 50. Ketuntasan belajar siswa yang rendah ini terjadi karena

siswa kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran IPS yang dilakukan

oleh guru. Berikut tabel yang menunjukkan kondisi ketuntasan belajar dengan

motivasi belajar IPS siswa pada Pra siklus:

Tabel 4.1

Distribusi Ketuntasan Belajar IPS Pra siklus

No Standar Ketuntasan Jumlah

siswa

Persentase

(%) Ketuntasan Keterangan

1 < 70 Tidak tuntas 20 65%

2 70 Tuntas 11 35%

Jumlah 31 100%

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

35

Berdasarkan tabel 4.1 ketuntasan belajar IPS pada pra siklus tentang

menghargai jasa para tokoh dalam memperjuangkan kemerdekaan

menunjukkan dari 31 siswa, 11 siswa (23%) tuntas memenuhi KKM,

sedangkan 20 (65%) siswa belum memenuhi KKM. Dari hasil tabel dapat

digambarkan dengan diagram lingkaran sebagai berikut:

Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Ketuntasan Pra Siklus

Berdasarkan data yang diperoleh, perlu upaya untuk menindaklanjutinya

melalui penelitian tindakan kelas. Dari hasil diskusi observer dan guru

memberikan kesimpulan untuk menerapkan strategi pembelajaran yang

mampu memotivasi siswa dalam pembelajaran IPS di SD Negeri Beji 2

Kabupaten Semarang dengan meningkatkan motivasi belajar siswa. Strategi

pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas yaitu

dengan menggunakan model pembelajaran STAD dengan pendekatan inkuiri

yang akan dilaksanakan dalam tiga siklus dimana tiap siklusnya terdiri dari 2

pertemuan.

4.2 Deskripsi Pelakasanaan Siklus 1

Pelaksanaan siklus I kompetensi dasar 2.2 Menghargai jasa dan peranan

tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dilakukan

dalam dua kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

35%

65%

tuntas tidak tuntas

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

36

4.2.1 Perencanaan

Setelah diperoleh data pada Pra Siklus, maka dilakukan diskusi dengan

guru kelas 5 mengenai tingkat pemahaman siswa dan tingkat motivasi siswa

yang kemudian dilanjutkan melaksanakan Siklus 1. Sebelum mengajar pada

pertemuan pertama, maka perlu menyiapkan perlengkapan yang nantinya

digunakan pada saat mengajar. Perlengkapan tersebut, a) menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model STAD dengan

pendekatan inkuiri dengan topik bahasan menghargai jasa perjuangan para

tokoh dalam mempersiapkan proklamasi. b) menyiapkan media yang

digunakan selama proses pembelajaran. c) Lembar observasi motivasi siswa

dalam pembelajaran.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat untuk dua kali

pertemuan. Indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam RPP

disusun berdasarkan langkah yang ada pada model dan pendekatan

pembelajaran yang digunakan. Penggunaan media pembelajaran untuk

memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Lembar kerja

siswa dibuat untuk mempermudah siswa dalam pengumpulan data.

Kegiatan yang dilakukan selanjutnya yaitu penyusunan perangkat evaluasi

pembelajaran yang terdiri atas beberapa lembar observasi. Lembar observasi

untuk mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung dari

awal hingga akhir. Kemudian rubrik penilaian motivasi belajar dengan model

STAD dengan pendekatan inkuiri. Untuk menundukung rubrik diatas maka

ditambahkan rubrik karakter siswa untuk melihat karakter siswa selama proses

pembelajaran dan rubrik kuis untuk melihat hasil evaluasi siswa secara

berkelompok.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

37

4.2.2 Implementasi Tindakan dan Observasi

1. Implementasi tindakan

Pertemuan pertama

Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru meliputi beberapa kegiatan

seperti yang telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu membuka

pembelajaran dengan salam, berdoa, mengabsen, menyampaikan tujuan

pembelajaran, melakukan apersepsi dan motivasi terhadap siswa dengan

menyanyikan lagu perjuangan sesuai dengan materi pembelajaran. Selanjutnya

guru menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model

pembelajaran STAD dengan pendekatan inkuiri.

Kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan inti pembelajaran. Siswa

mendengarkan penjelasan guru tentang materi pembelajaran mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia, kemudian guru dan siswa bertanya jawab tentang

topik tersebut. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok

secara heterogen untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Kemudian guru

membimbing siswa untuk berkelompok. Siswa mengerjakan tugas sesuai

lembar kerja siswa yang diberikan oleh guru bersama kelompoknya. Pada

pertemuan ini siswa bersama kelompoknya saling bertukar informasi tentang

materi mempersiapkan proklamasi kemerdekaan agar semua anggota kelompok

paham dan menguasai materi.

Kegiatan penutup yang dilakukan, guru bersama dengan siswa menarik

kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru memberi

kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari materi

yang dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang

dilakukan.

Pertemuan kedua

Pada pertemuan kedua, diawali guru dengan mengucap salam untuk,

melakukan presensi siswa kemudian memberikan motivasi pada siswa dengan

memperlihatkan gambar para tokoh yang terlibat dalam mempersiapkan

proklamasi kemerdekaan. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

38

Kegiatan inti pembelajaran dimulai siswa dengan bergabung dalam

kelompok masing-masing sesuai dengan kelompok sebelumnya. siswa

dibimbing untuk melanjutkan kegiatan pada pertemuan sebelumnya yakni

merumuskan kesimpulan dan cara menghargai jasa para tokoh pejuang yang

terlibat dalam mempersiapkan proklamasi kemerdekaan. Pada kegiatan

merumuskan kesimpulan siswa dapat mengambil kesimpulan dengan

berdiskusi secara kelompok. Selanjutnya, siswa dibimbing untuk mencari

cara menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan proklamasi

kemerdekaan. Selesai melakukan kesimpulan dan cara menghargai,

selanjutnya siswa dibimbing untuk mengikuti kuis. Pada akhir pembelajaran,

siswa dibimbing guru melakukan refleksi pembelajaran yang telah

dilakukan.

2. Hasil Observasi

Adapun hasil observasi implementasi RPP dan aktifitas guru serta siswa

dapat dilihat pada penjelasan berikut:

Pertemuan pertama

Pada siklus I pertemuan pertama yaitu pada bagian RPP, indikator

pembelajaran sudah mengarah pada pengembangan berpikir tingkat tinggi.

Memotivasi siswa membangun pemahaman, dan memberikan kesempatan

siswa untuk berani mengungkapkan pendapat.

Kegiatan inti, manajemen kelas diterapkan dengan baik, guru bersama

dengan siswa secara bersama-sama membentuk kelompok belajar siswa

dengan cukup cepat. Media belajar juga digunakan siswa secara maksimal.

Strategi pembelajaran berupa model STAD pendekatan inkuiri yang

digunakan mampu memotivasi siswa untuk memberikan umpan balik terhadap

pembelajaran. Siswa mampu melaksanakan diskusi kelompok dengan baik. Di

akhir pembelajaran, siswa memberikan kesimpulan secara baik.

Kelemahan pada pertemuan pertama ini yaitu pembagian alokasi waktu

pada setiap kegiatan masih belum jelas sehingga proses pembelajaran melebihi

batas waktu yang ditentukan. Perlu mengatasi berbagai kelemahan yang terjadi

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

39

untuk memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya dengan

lebih mengkondisikan setiap kegiatan yang ada di dalam pembelajaran.

Pertemuan kedua

Pada siklus II pertemuan kedua yaitu tahap pendahuluan pembelajaran

guru sudah mengkondisikan siswa dengan baik untuk belajar. Pada bagian

RPP, kegiatan pembelajaran mengarah pada siswa aktif untuk menyelesaikan

masalah yang dihadapkan pada siswa. Memotivasi siswa membangun

pemahaman, dan memberikan kesempatan siswa untuk berani mengungkapkan

pendapat.

Strategi pembelajaran berupa model STAD dengan inkuiri yang

digunakan mampu memotivasi siswa untuk memberikan umpan balik terhadap

pembelajaran. Siswa mampu merumuskan hipotesis dan membuat kesimpulan

dengan benar tentang cara menghargai tokoh dalam mempersiapkan

proklamasi kemerdekaan.

Kuis berjalan dengan tertib dan tepat waktu, siswa dengan kelompok

masing-masing mengikuti kegiatan kuis. Pada bagian akhir pembelajaran,

siswa mampu memberikan kesimpulan. Kelemahan pada pertemuan kedua ini

yaitu penataan tempat duduk untuk pelaksanaan kuis kurang rapi. Perlu upaya

untuk mengatasi dengan mengatur tempat duduk siswa selama mengikuti kuis

dengan lebih rapi lagi supaya kuis dapat berjalan lebih maksimal dan siswa

merasa nyaman.

4.2.3 Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan

pertama dan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk motivasi

siswa kegiatan dalam proses pembelajaran. Untuk mengevaluasi hasil dari

siklus II maka diadakan diskusi dengan guru kelas. Dalam diskusi berisi

tentang evaluasi bagaimana pembelajaran IPS melalui model STAD dengan

inkuiri bagi guru kelas, observer, dan siswa. Dari diskusi ini didapatkan bahwa

guru kelas dengan menerapkan model pembelajaran STAD dengan ikuiri,

kegiatan pembelajaran menggambarkan pembelajaran siswa aktif, pada strategi

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

40

pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi memberikan

kesempatan siswa mengungkapkan pendapatnya, pada manajemen kelas guru

melaksanakan tata tertib kelas, mengelola waktu pembelajaran, pada penilaian

guru melakukan penilaian motivasi pada siswa, memberikan umpan balik, dan

memberikan pujian. Namun masih ada kekurangan guru yang perlu diperbaiki

misalnya mobilitas guru ketika memberikan bimbingan pada siswa, penilaian

pada setiap siswa, pemberian pujian pada siswa.

Tabel 4.2

Distribusi motivasi belajar siswa siklus I

Skor Kriteria

Hasil

Siklus I

Frekuensi Prosentase (%)

75-100 Motivasi tinggi 10 32

50-74 Motivasi sedang 17 55

25-49 Motivasi rendah 4 13

Jumlah 31 100

Dari tabel 4.2 tersebut tingkat motivasi belajar siswa meningkat. Siswa

yang termasuk memiliki motivasi tinggi sebanyak 10 siswa (32%), motivasi

sedang 17 siswa (55%), kemudian siswa yang masuk dalam kriteria motivasi

rendah sebanyak 4 siswa (13%).

Gambar 4.2 Diagram Lingkaran hasil pelaksanaan siklus I

32%

55%

13%

motivasi tinggi motivasi sedang motivasi rendah

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

41

Dari gambar diagram lingkaran diatas siswa dengan motivasi tinggi

berjumlah 10 orang atau 32%, sedangkan yang menduduki kriteria motivasi

sedang adalah 17 orang siswa atau 55%, dan yang menduduki motivasi rendah

adalah 4 orang siswa atau 13%. Walaupun persentase ini sudah cukup besar

namun belum memenuhi kriteria di bagian motivasi tinggi untuk itu perlu

dilakukan tindakan siklus II.

Berdasarkan dari hasil pengamatan pada siklus I maka secara keseluruhan

hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus I untuk

ditingkatkan pada siklus II adalah sebagai berikut:

a. Kekuatan

1. Siswa telah siap dengan pembelajaran dengan bergabung bersama

kelompoknya masing-masing saat tugas kelompok dilangsungkan.

2. Siswa menyimak tujuan pembelajaran, menjawab pertanyaan apersepsi

dan melakukan motivasi pembelajaran dengan baik.

3. Siswa melaksanakan pembelajaran dengan baik, siswa aktif bertanya dan

menjawab.

4. Siswa melakukan refleksi bersama guru.

b. Kekurangan

1. Dalam awal pembelajaran kesiapan siswa juga diperhatikan terutama

dalam pengaturan tempat duduk siswa.

2. Harus memperhatikan waktu yang sudah dialokasikan agar implementasi

model pembelajaran STAD dengan pendekatan inkuiri dapat maksimal,

guru sebagai fasilitator kurang melibatkan siswa dalam membuat

kesimpulan di akhir pembelajaran.

3. Siswa belum berani menyampaikan pertanyaan yang berbobot baik kepada

guru maupun teman lainnya yang sedang diskusi kelompok.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

42

4.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan siklus II dengan pokok bahasan KD 2.3 Menghargai jasa dan

peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan dilakukan 2

kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut.

4.3.1 Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi yang di dapat, baik kekuatan dan kekurangan

siklus I, maka pembelajaran siklus II ini direncanakan untuk mengatasi

kekurangan pada siklus I. Siklus II ini kurang lebihnya beracuan dari refleksi

pada pembelajaran siklus II. Dari kekurangan yang dijumpai pada siklus II,

rencana yang dapat dilaksanakan pada siklus II yaitu membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan kompetensi dasar menghargai jasa

dan peranan para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan meliputi

merumuskan indikator yang akan dicapai, merancang pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran STAD dengan pendekatan inkuiri,

menyiapkan alat dan bahan serta media yang diperlukan, membuat rubrik

penilaian motivasi belajar siswa.

Kegiatan yang dilakukan selanjutnya yaitu penyusunan perangkat evaluasi

pembelajaran yang terdiri atas beberapa lembar observasi. Lembar observasi

untuk mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung dari

awal hingga akhir. Kemudian rubrik penilaian motivasi belajar dengan model

STAD dengan pendekatan inkuiri. Untuk menundukung rubrik diatas maka

ditambahkan rubrik karakter siswa untuk melihat karakter siswa selama proses

pembelajaran dan rubrik kuis untuk melihat hasil evaluasi siswa secara

berkelompok.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

43

4.3.2 Implementasi Tindakan dan Observasi

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini menerapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di

kelas yang terdiri dari dua pertemuan pembelajaran yaitu :

1. Implementasi tindakan.

Pertemuan pertama

Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru meliputi beberapa kegiatan

seperti yang telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu membuka

pembelajaran dengan salam, berdoa, mengabsen, menyampaikan tujuan

pembelajaran, melakukan apersepsi dan motivasi terhadap siswa dengan

menunjukkan beberapa gambar tokoh para pahlawan yang terlibat dalam

proklamasi kemerdekaan. Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan

tujuan pembelajaran yang akan diajarkan yaitu tentang peranan para tokoh

dalam proklamasi kemerdekaan. Selanjutnya guru menjelaskan model

pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran STAD dengan

pendekatan inkuiri.

Kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan inti pembelajaran. Siswa

mendengarkan penjelasan guru tentang tokoh yang terlibat dalam proklamasi

kemerdekaan, kemudian guru dan siswa bertanya jawab tentang topik tersebut.

Selanjutnya guru membagi siswa membagi menjadi kelompok secara

heterogen. Kemudian guru membimbing siswa untuk berdiskusi. Siswa

mengerjakan tugas sesuai lembar kerja siswa yang diberikan oleh guru bersama

teman diskusinya.

Kegiatan penutup yang dilakukan, guru bersama dengan siswa menarik

kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru memberi

kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari materi

yang dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang

dilakukan.

Pertemuan kedua

Kegiatan awal pada pertemuan kedua meliputi guru membuka pelajaran

dengan salam, dilanjutkan berdoa bersama, mengabsen kehadiran siswa,

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

44

menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan apersepsi dan motivasi

kepada siswa. Kemudian guru bertanya jawab tentang materi pembelajaran

pertemuan sebelumnya.

Kegiatan inti pada pertemuan kedua ini adalah melanjutkan kegiatan pada

pertemuan pertama yaitu siswa kembali bergabung bersama kelomponya

masing-masing kemudian melaksanakan kegiatan sesuai dengan lembar kerja

siswa. Dalam diskusi kelompok siswa juga merumuskan kesilmpulan cara

menghargai jasa para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Setelah

itu masing-masing teman diskusinya mempresentasikan di depan siswa yang

lain. Siswa yang lain diberikan kesempatan untuk bertanya serta menanggapi

hasil presentasi.

Kegiatan penutup pada pertemuan ini, guru bersama siswa menarik

kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari

materi yang telah dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran

yang dilakukan.

2. Hasil Observasi

Observasi digunakan untuk mendapatkan data motivasi belajar siswa

terhadap proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD

dengan pendekatan inkuiri. Guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan langkah-langkah di dalam RPP. Guru sudah mulai menguasai dengan

baik model STAD dengan pendekatan inkuiri. Pengumpulan data ini dilakukan

dengan menggunakan lembar instrument observasi yang telah disusun sesuai

dengan kriteria yang sudah ditentukan. Selanjutnya observasi digunakan untuk

mendapat data tentang kegiatan pembelajaran siswa di dalam kelas, sehingga

bisa dilihat dalam pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses

yang diharapkan. Siklus II ini diharapkan terjadi peningkatan lebih baik dari

siklus I.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

45

Dalam penelitian ini pengamatan dilaksanakan dengan menggunakan

instrumen penilaian atau pengamatan yang mengacu pada motivasi belajar

siswa.

Pertemuan pertama

Dalam penelitian ini pengamatan pada pertemuan pertama dilaksanakan

dengan menggunakan instrumen penilaian atau pengamatan yang mengacu

pada motivasi belajar dan model pembelajaran STAD dengan pendekatan

inkuiri yang terdiri dari rasa ingin tahu yang besar, sering mengajukan

pertanyaan, mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu,

mempunyai dan mampu merinci gagasan. Manajemen kelas dilakukan dengan

baik sehingga dalam berdiskusi dapat terlaksana dengan maksimal.

Dalam pelaksaan kuis masih terdapat kelemahan yaitu siswa belum

mampu bekerja sendiri secara optimal. Pengambilan kesimpulan belum

dilakukan dengan baik oleh guru dan siswa.

Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama, maka pada

pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk

memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya berdiskusi

dengan observer dan guru mengenai kelemahan-kelemahan selama

pembelajaran, hasil diskusi tersebut diantaranya adalah penyampaian tujuan

pembelajaran jangan terlalu cepat, berikan kesimpulan bersama-sama siswa,

penataan tempat duduk harus lebih rapi lagi, pengelolaan waktu perlu

ditingkatkan.

Pertemuan kedua

Dalam penelitian ini pengamatan pada pertemuan kedua dilaksanakan

dengan menggunakan instrumen penilaian atau pengamatan yang sama dengan

instrumen penilaian pertemuan pertama.

Strategi pembelajaran berupa model STAD dengan inkuiri yang digunakan

mampu memotivasi siswa untuk memberikan umpan balik terhadap

pembelajaran. Siswa mampu merumuskan hipotesis dan membuat kesimpulan

dengan benartentang cara menghargai tokoh dalam mempersiapkan proklamasi

kemerdekaan.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

46

Kuis berjalan dengan tertib dan tepat waktu, siswa dengan kelompok

masing-masing mengikuti kegiatan kuis. Pada bagian akhir pembelajaran,

siswa mampu memberikan kesimpulan. Kelemahan pada pertemuan kedua ini

yaitu penataan tempat duduk untuk pelaksanaan kuis kurang rapi. Perlu upaya

untuk mengatasi dengan mengatur tempat duduk siswa selama mengikuti kuis

dengan lebih rapi lagi supaya kuis dapat berjalan lebih maksimal dan siswa

merasa nyaman.

Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama, maka pada

pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk

memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya berdiskusi

dengan observer dan guru mengenai kelemahan-kelemahan selama

pembelajaran, hasil diskusi tersebut diantaranya adalah penyampaian tujuan

pembelajaran jangan terlalu cepat, berikan kesimpulan bersama-sama siswa,

penataan tempat duduk harus lebih rapi lagi, pengelolaan waktu perlu

ditingkatkan penghargaan terhadap siswa yang menjawab pertanyaan benar

maupun salah.

4.3.4 Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari

pertemuan pertama dan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi dalam

bentuk motivasi siswa kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi dilakukan

oleh guru kelas, guru observer, dan peneliti. Dalam diskusi berisi tentang

evaluasi bagaimana pembelajaran IPS melalui model STAD dengan inkuiri

bagi guru kelas, observer, dan siswa. Dari diskusi ini didapatkan bahwa guru

kelas dengan menerapkan model pembelajaran STAD dengan inkuiri kegiatan

pembelajaran menggambarkan pembelajaran siswa aktif, pada strategi

pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi memberikan

kesempatan siswa mengungkapkan pendapatnya, pada manajemen kelas guru

melaksanakan tata tertib kelas, mengelola waktu pembelajaran, pada penilaian

guru melakukan penilaian motivasi pada siswa, memberikan umpan balik, dan

memberikan pujian. Namun masih ada kekurangan guru yang perlu diperbaiki

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

47

misalnya mobilitas guru ketika memberikan bimbingan pada siswa, penilaian

pada setiap siswa, pemberian pujian pada siswa.

Tabel 4.3

Distribusi motivasi belajar siswa siklus II

Skor Kriteria

Hasil

Siklus II

Frekuensi Prosentase (%)

75-100 Motivasi tinggi 20 65

50-74 Motivasi sedang 10 32

25-49 Motivasi rendah 1 3

Jumlah 31 100

Dari tabel 4.3 tersebut tingkat motivasi belajar siswa meningkat. Siswa

yang masuk dalam kiteria motivasi tinggi sebanyak 20 siswa (65%), motivasi

sedang 10 siswa (32%), kemudian siswa yang masuk dalam kriteria motivasi

rendah sebanyak 1 siswa (3%).

Gambar 4.3 Diagram Lingkaran hasil pelaksanaan siklus II

Dari gambar diagram lingkaran diatas kriteria motivasi tinggi berjumlah

20 orang siswa atau 65%, sedangkan yang menduduki motivasi sedang adalah

10 orang atau 32%, dan yang menduduki motivasi rendah adalah 1 orang siswa

atau 3%. Walaupun persentase ini sudah cukup besar namun belum memenuhi

kriteria di bagian motivasi tinggi untuk itu perlu dilakukan tindakan siklus III.

65%

32%

3%

motivasi tinggi motivasi sedang motivasi rendah

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

48

Berdasarkan dari hasil pengamatan pada siklus II maka secara

keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus II

untuk di tingkatkan pada siklus III adalah sebagai berikut:

a. Kekuatan

1. Siswa telah siap dengan pembelajaran dengan bergabung bersama

kelompoknya masing-masing.

2. Siswa menyimak tujuan pembelajaran, menjawab pertanyaan apersepsi dan

melakukan motivasi pembelajaran dengan baik.

3. Siswa melaksanakan pembelajaran dengan baik, siswa aktif bertanya dan

menjawab.

4. Siswa melakukan refleksi bersama guru.

b. Kekurangan

1. Dalam awal pembelajaran kesiapan siswa seharusnya diperhatikan terutama

dalam pengaturan tempat duduk siswa.

2. Harus memperhatikan waktu yang sudah dialokasikan agar implementasi

model pembelajaran STAD dengan pendekatan inkuiri dapat maksimal,

guru sebagai fasilitator kurang melibatkan siswa dalam membuat

kesimpulan di akhir pembelajaran.

3. Siswa belum berani menyampaikan pertanyaan yang berbobot baik kepada

guru maupun teman lainnya yang sedang diskusi kelompok.

4.4 Pelaksanaan Siklus III

Pelaksanaan siklus III dengan pokok bahasan KD 2.4 Menghargai jasa dan

peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan dilakukan 2

kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut.

4.4.1 Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi yang di dapat, baik kekuatan dan kekurangan

siklus II, maka pembelajaran siklus III ini direncanakan untuk mengatasi

kekurangan pada siklus II. Siklus III ini kurang lebihnya beracuan dari refleksi

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

49

pada pembelajaran siklus II. Dari kekurangan yang dijumpai pada siklus II,

rencana yang dapat dilaksanakan pada siklus III yaitu membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan kompetensi dasar menghargai jasa

dan peranan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan meliputi

merumuskan indikator yang akan dicapai, merancang pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran STAD dengan pendekatan inkuiri,

menyiapkan alat dan bahan serta media yang diperlukan, membuat instrumen

penilaian motivasi belajar siswa. Kegiatan yang dilakukan selanjutnya yaitu

penyusunan perangkat evaluasi pembelajaran yang terdiri atas beberapa lembar

observasi. Lembar observasi untuk mengamati kinerja guru selama proses

pembelajaran berlangsung dari awal hingga akhir. Kemudian rubrik penilaian

motivasi belajar dengan model STAD dengan pendekatan inkuiri. Untuk

menundukung rubrik diatas maka ditambahkan rubrik karakter siswa untuk

melihat karakter siswa selama proses pembelajaran dan rubrik kuis untuk

melihat hasil evaluasi siswa secara berkelompok.

4.4.2 Implementasi Tindakan dan Observasi

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini menerapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di

kelas yang terdiri dari dua pertemuan pembelajaran yaitu :

1. Implementasi Tindakan

Pertemuan pertama

Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru meliputi beberapa kegiatan

seperti yang telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu membuka

pembelajaran dengan salam, berdoa, mengabsen, menyampaikan tujuan

pembelajaran, melakukan apersepsi dan motivasi terhadap siswa dengan

menunjukkan beberapa gambar tokoh para pahlawan yang terlibat dalam

proklamasi kemerdekaan. Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan

tujuan pembelajaran yang akan diajarkan yaitu tentang peranan para tokoh

dalam proklamasi kemerdekaan. Selanjutnya guru menjelaskan model

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

50

pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran STAD dengan

pendekatan inkuiri.

Kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan inti pembelajaran. Siswa

mendengarkan penjelasan guru tentang tokoh yang terlibat dalam proklamasi

kemerdekaan, kemudian guru dan siswa bertanya jawab tentang topik tersebut.

Selanjutnya guru membagi siswa membagi menjadi kelompok secara

heterogen. Kemudian guru membimbing siswa untuk berdiskusi. Siswa

mengerjakan tugas sesuai lembar kerja siswa yang diberikan oleh guru bersama

teman diskusinya.

Kegiatan penutup yang dilakukan, guru bersama dengan siswa menarik

kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru memberi

kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari materi

yang dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang

dilakukan.

Pertemuan kedua

Kegiatan awal pada pertemuan kedua meliputi guru membuka pelajaran

dengan salam, dilanjutkan berdoa bersama, mengabsen kehadiran siswa,

menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan apersepsi dan motivasi

kepada siswa. Kemudian guru bertanya jawab tentang materi pembelajaran

pertemuan sebelumnya.

Kegiatan inti pada pertemuan kedua ini adalah melanjutkan kegiatan pada

pertemuan pertama yaitu siswa kembali bergabung bersama kelomponya

masing-masing kemudian melaksanakan kegiatan sesuai dengan lembar kerja

siswa. Dalam diskusi kelompok siswa juga merumuskan kesimpulan cara

menghargai jasa para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Setelah

itu masing-masing teman diskusinya mempresentasikan di depan siswa yang

lain. Siswa yang lain diberikan kesempatan untuk bertanya serta menanggapi

hasil presentasi.

Kegiatan penutup pada pertemuan ini, guru bersama siswa menarik

kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

51

materi yang telah dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap pemebalajaran

yang dilakukan.

2. Hasil Observasi

Observasi digunakan untuk mendapatkan data motivasi belajar siswa

terhadap proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD

dengan pendekatan inkuiri. Guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan langkah-langkah di dalam RPP. Guru sudah mulai menguasai dengan

baik model STAD dengan pendekatan inkuiri. Pengumpulan data ini dilakukan

dengan menggunakan lembar instrumen observasi yang telah disusun sesuai

dengan kriteria yang sudah ditentukan. Selanjutnya observasi digunakan untuk

mendapat data tentang kegiatan pembelajaran siswa di dalam kelas, sehingga

bisa dilihat dalam pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses

yang diharapkan. Siklus III ini diharapkan terjadi peningkatan lebih baik dari

siklus II. Dalam penelitian ini pengamatan dilaksanakan dengan menggunakan

instrumen penilaian atau pengamatan yang mengacu pada motivasi belajar

siswa.

Pertemuan pertama

Dalam penelitian ini pengamatan pada pertemuan pertama dilaksanakan

dengan menggunakan instrumen penilaian atau pengamatan yang mengacu

pada motivasi belajar dan model pembelajaran STAD dengan pendekatan

inkuiri yang terdiri dari rasa ingin tahu yang besar, sering mengajukan

pertanyaan, mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu,

mempunyai dan mampu merinci gagasan. Manajemen kelas dilakukan dengan

baik sehingga dalam berdiskusi dapat terlaksana dengan maksimal.

Dalam pelaksaan kuis masih terdapat kelemahan yaitu siswa belom

mampu bekerja sendiri secara optimal. Pengambilan kesimpulan belum

dilakukan dengan baik oleh guru dan siswa.

Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama, maka pada

pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk

memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya berdiskusi

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

52

dengan observer dan guru mengenai kelemahan-kelemahan selama

pembelajaran, hasil diskusi tersebut diantaranya adalah penyampaian tujuan

pembelajaran jangan terlalu cepat, berikan kesimpulan bersama-sama siswa,

penataan tempat duduk harus lebih rapi lagi, pengelolaan waktu perlu

ditingkatkan.

Pertemuan kedua

Dalam penelitian ini pengamatan pada pertemuan kedua dilaksanakan

dengan menggunakan instrumen penilaian atau pengamatan yang sama dengan

instrumen penilaian pertemuan pertama.

Strategi pembelajaran berupa model STAD dengan inkuiri yang

digunakan mampu memotivasi siswa untuk memberikan umpan balik terhadap

pembelajaran. Siswa mampu merumuskan hipotesis dan membuat kesimpulan

dengan benar tentang cara menghargai tokoh dalam memproklamasi

kemerdekaan.

Kuis berjalan dengan tertib dan tepat waktu, siswa dengan kelompok

masing-masing mengikuti kegiatan kuis. Pada bagian akhir pembelajaran,

siswa mampu memberikan kesimpulan. Kelemahan pada pertemuan kedua ini

yaitu penataan tempat duduk untuk pelaksanaan kuis kurang rapi. Perlu upaya

untuk mengatasi dengan mengatur tempat duduk siswa selama mengikuti kuis

dengan lebih rapi lagi supaya kuis dapat berjalan lebih maksimal dan siswa

merasa nyaman.

Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama, maka pada

pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk

memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya berdiskusi

dengan observer dan guru mengenai kelemahan-kelemahan selama

pembelajaran, hasil diskusi tersebut diantaranya adalah penyampaian tujuan

pembelajaran jangan terlalu cepat, berikan kesimpulan bersama-sama siswa,

penataan tempat duduk harus lebih rapi lagi, pengelolaan waktu perlu

ditingkatkan penghargaan terhadap siswa yang menjawab pertanyaan benar

maupun salah. Keaktifan siswa dalam kelompok perlu ditingkatkan, lakukan

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

53

tanya jawab untuk mengarahkan siswa pada pembelajaran, siswa perlu lebih

aktif dalam pembelajaran, ajak semua siswa melakukan refleksi.

4.4.3 Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus III dari

pertemuan pertama dan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi dalam

bentuk motivasi siswa kegiatan dalam proses pembelajaran. Untuk

mengevaluasi hasil akhir siklus III diadakan diskusi dengan guru kelas dan

observer. Dalam diskusi berisi tentang evaluasi bagaimana pembelajaran IPS

melalui model STAD dengan inkuiri bagi guru kelas, observer, dan siswa. Dari

diskusi ini didapatkan bahwa guru kelas dengan menerapkan model

pembelajaran STAD dengan inkuiri kegiatan pembelajaran menggambarkan

pembelajaran siswa aktif, pada strategi pembelajaran guru menyampaikan

tujuan pembelajaran, apersepsi memberikan kesempatan siswa

mengungkapkan pendapatnya, pada manajemen kelas guru melaksanakan tata

tertib kelas, mengelola waktu pembelajaran, pada penilaian guru melakukan

penilaian motivasi pada siswa, memberikan umpan balik, dan memberikan

pujian. Namun masih ada kekurangan guru yang perlu diperbaiki misalnya

mobilitas guru ketika memberikan bimbingan pada siswa, penilaian pada setiap

siswa, pemberian pujian pada siswa.

Hasil penilaian motivasi belajar siswa pada siklus III meningkat. Siswa

yang masuk dalam kiteria motivasi tinggi sebanyak 31 siswa (10%), motivasi

sedang sebanyak 0 siswa (0%), kemudian siswa yang masuk dalam kriteria

motivasi rendah sebanyak 0 siswa (0%). Hal ini menunjukan ketercapaian hasil

motivasi siswa 100%.

Berdasarkan dari hasil pengamatan pada siklus III maka secara

keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus III

untuk ditingkatkan adalah sebagai berikut:

a. Kekuatan

1. Siswa telah siap dengan pembelajaran dengan bergabung bersama

kelompoknya masing-masing saat berlangsungnya kegiatan diskusi

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

54

kelompok.

2. Siswa menyimak tujuan pembelajaran, menjawab pertanyaan apersepsi dan

melakukan motivasi pembelajaran dengan baik.

3. Siswa melaksanakan pembelajaran dengan baik, siswa aktif bertanya dan

menjawab.

4. Siswa melakukan refleksi bersama guru.

b. Kekurangan

1. Perlu dilakukan penataan tempat duduk siswa untuk pelaksanaan kuis agar

terbentuk dengan lebih cepat dan rapi.

2. Perlu perhatian dalam manajemen waktu pembelajaran sehingga

pembelajaran belangsung efektif dan efisien.

4.5 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan terjadi peningkatan

motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran STAD dengan pendekatan

inkuiri pada mata pelajaran IPS dengan pokok bahasan cara menghargai toko

para pahlawahan dalam mempersiapakan proklamasi kemerdekaan siswa kelas

5 SD Negeri Beji 2 pada semester 2 tahun ajaran 2012-2013. Keberhasilan

tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 distribusi motivasi siswa dibawah ini.

Tabel 4.4

Distribusi Perbandingan Motivasi Belajar IPS Siklus I, Siklus II dan

Siklus III

Kriteria Siklus I Siklus II Siklus III

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

Motivasi tinggi 10 32 20 65 31 100

Motivasi sedang 17 55 10 32 - -

Motivasi sedang 4 13 `1 3 - -

Jumlah 31 100 31 100 31 100

Dari tabel perbandingan motivasi belajar IPS pada siklus I, II dan III ini

yang menempati kriteria motivasi tinggi pada siklus I yaitu 10 siswa atau 32%,

siklus II yaitu 20 siswa atau 65%, dan pada siklus III ini 31 siswa atau 100%

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

55

siswa dikatakan menduduki tingkat motivasi tinggi atau semua siswa dapat

dikatakan termotivasi dengan baik dalam pembelajaran. Disini terdapat

kenaikan antara siklus I, II dan siklus III atau terdapat kenaikan dari siklus I ke

siklus II yaitu 33%, sedangkan siklus II ke siklus III mengalami kenaikan 35%.

Sedangkan pada kriteria motivasi sedang dari siklus I yang semula 17 siswa

atau 55% menjadi 10 siswa atau 32%, kemudian siklus II ke siklus III dari 10

siswa atau 32% siswa kemudian pada siklus III tidak ada yang menduduki

kriteria motivasi sedang berarti mengalami kenaikan pada kriteria motivasi

tinggi.

Pada kriteria motivasi rendah ini pada siklus I terdapat 4 siswa atau 13%,

dan pada siklus II masih terdapat 1 siswa yang motivasi rendah 3%. Siklus 3

tidak ada siswa yang menduduki kriteria motivasi rendah. Berarti disini siswa

mengalami kenaikan motivasi belajar dari siklus I, II dan siklus III. Berikut

disajikan diagram perbandingan antara siklus I, II, III

Gambar 4.4

Perbandingan Hasil Motivasi Belajar Siswa IPS pada Siklus I Siklus II dan Siklus

III

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

siklus 1 siklus 2 siklus 3

motivasi tinggi 32% 65% 100%

motivasi sedang 55% 32% 0%

motivasi rendah 13% 3% 0%

pro

sen

tase

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

56

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

4.6.1 Pembahasan Siklus I

Siklus I ini fokus pada perbaikan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran STAD dengan pendekatan inkuiri. Strategi ini digunakan karena

dapat mengarahkan siswa untuk berpikir ke tahap lebih tinggi dengan

merumuskan masalah. Kelebihan dari strategi ini yaitu siswa dituntut untuk

menyelasikan suatu masalah dengan caranya sendiri melalui diskusi kelompok.

Setelah dilakukan penelitian di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten

Semarang menunjukan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar IPS siswa

kelas 5 dengan model pembelajaran STAD dengan pendekatan inkuiri.

Penelitian siklus I menunjukkan bahwa siswa dengan kategori motivasi

tinggi terdapat 10 siswa atau 32% dari jumlah 31 siswa. Hal ini belum

memenuhi kriteria 100% maka perlu diadakan siklus II. Beberapa kekurangan

yang terjadi dalam siklus I antara lain dalam menyampaikan tujuan

pembelajaran terlalu cepat, pembagian alokasi waktu pembelajaran yang

kurang baik.

4.6.2 Pembahasan Siklus II

Perbaikan pembelajaran di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten

Semarang pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar

siswa. Namu demikian peningkatan motivasi belajar siswa belum maksimal.

Dari hasil refleksi masih ditemukan kekurangan diantaranya penyampaian

tujuan pembelajaran masih terlalu cepat, pembagian alokasi waktu belum

sesuai. Dalam pelaksanaan kuis masih ditemukan kesalahan dan pengambilan

kesimpulan guru belum melibatkan siswa.

Fokus perbaikan siklus II pada kekurangan siklus I. Selama proses

pembelajaran siswa terlihat lebih termotivasi dalam melakukan diskusi

kelompok. Pada siklus II ini motivasi siswa meningkat dari semula 32%

menjadi 65% berarti meningkat sebanyak 33%. Namun hasil ini belum

maksimal maka perlu diadakan perbaikan dalam siklus III.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

57

4.6.3 Pembahasan Siklus III

Selanjutnya pada siklus III penelitian perbaikan motivasi belajar siswa

difokuskan pada kekurangan di siklus I dan siklus II. Selama proses

pembelajaran, siswa tampak lebih beraktifitas positif. Pada penelitian siklus I

motivasi belajar semula 32% dan mengalami peningkatan pada siklus II

meningkat menjadi 65%. Pada pelaksanaan siklus III ini didapatkan hasil

peningkatan motivasi belajar siswa yakni 35%%, pada siklus I motivasi siswa

sebesar 32% pada siklus II 65% dan pada siklus tercapai 100%. Berarti disini

semua siswa kelas 5 SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten Semarang

pada siklus III ini menduduki kategori motivasi tinggi. Penelitian dapat

dikatakan berhasil karena menduduki kriteria motivasi tinggi.

4.6.4 Pembahasan Perbandingan Siklus I, Siklus II dan Siklus III

Sebelum diadakan Penelitian Tindakan Kelas di SDN Beji 2 Ungaran

Timur Kabupaten Semarang yang terjadi dalam proses pembelajaran bersifat

konvensiaonal, guru hanya menggunakan tes formatif untuk penilaian, pada

penelitian kali ini guru menggunakan penilaian proses dengan observasi

langsung tingkat motivasi belajar IPS siswa selama proses pembelajaran

berlangsung menggunakan model pembelajaran STAD dengan pendekatan

inkuiri.

Pada siklus I motivasi belajar IPS dengan kriteria motivasi tinggi sebanyak

10 siswa atau 32% dari jumlah siswa sebanyak 31 anak. Siklus II mengalami

kenaikan sebesar 33% dari siklus I dengan 20 siswa atau 65% berada pada

kriteria motivasi tinggi. Pada siklus III mengalami peningkatan sebesar 35%,

berarti semua siswa berada pada kriteria motivasi tinggi atau 100% siswa

bermotivasi tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian pada kriteria motivasi sedang siklus I

sebanyak 17 siswa atau 55%, sedangkan pada siklus II mengalami kenaikkan

sebesar 33% dengan 10 orang siswa atau 32% berada pada kriteria motivasi

sedang. Pada siklus III tidak ada siswa berada pada kriteria motivasi sedang

berarti mengalami kenaikan 67%.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3829/5/T1_292009255_BAB IV.pdf · 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan

58

Pada kriteria motivasi rendah terdapat 4 siswa atau 13% dari jumlah 31

siswa pada siklus I. Pada siklus II hanya terdapat 1 siswa yang berada pada

kriteria motivasi rendah atau 3%. Pada siklus III tidak terdapat siswa yang

berada pada kriteria motivasi rendah, berarti siswa mengalami kenaikan

motivasi belajar sebesar 10% pada siklus I kes siklus II dan sebesar 90% pada

siklus II ke siklus III. Dari hasil penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa

penelitian yang dilakukan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Hipotesis penelitian ini terbukti dari hasil penelitian dengan data yang

ditunjukan diatas saat pembelajaran dilaksanakan menggunakan model

pembelajaran STAD dengan pendekatan inkuiri motivasi belajar IPS siswa

kelas 5 semester 2 SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten Semarang

tahun ajaran 2012/2013 meningkat.