bab iv hasil penelitian dan...

30
51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (2 tindakan), untuk mendapatkan data awal terlebih dahulu peneliti melaksanakan kegiatan pra tindakan sebagai berikut. 4.1.1 Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan sebelum diadakan tindakan masih banyak siswa yang hasil belajaranya belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Ketuntasan klasikal belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPA hanya 45% dengan nilai rata-rata 69. hal ini belum sesuai dengan tujuan yang akan dicapai pada setiap KKM atau jauh dari ketuntasan belajar pada mata pelajaran IPA yaitu 75. Hasil belajar IPA selengkapnya dapat dilihat pada tabel 17 di bawah ini: Tabel 17 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kondisi Awal. No Ketuntasan Frekuensi Prosentase 1 Tuntas 16 44% 2 Tidak Tuntas 20 56% Jumlah 36 100% Nilai Minimum 55 Nilai Maksimum 95 Nilai Rata-Rata 69 Dari tabel diatas, tampak bahwa ketuntasan belajar siswa sebelum diadakan tindakan hanya mencapai 16 dari 36 siswa yang tuntas sementara jumlah siswa yang tidak tuntas mencapai 20 dari 36 siswa. Ketuntasan Belajar siswa disajikan pada gambar 3 diagram lingkaran dibawah ini:

Upload: ngokhue

Post on 11-Mar-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas,

dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (2

tindakan), untuk mendapatkan data awal terlebih dahulu peneliti melaksanakan

kegiatan pra tindakan sebagai berikut.

4.1.1 Kondisi Awal

Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan

sebelum diadakan tindakan masih banyak siswa yang hasil belajaranya belum

memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Ketuntasan klasikal belajar siswa

kelas 4 pada mata pelajaran IPA hanya 45% dengan nilai rata-rata 69. hal ini

belum sesuai dengan tujuan yang akan dicapai pada setiap KKM atau jauh dari

ketuntasan belajar pada mata pelajaran IPA yaitu 75. Hasil belajar IPA

selengkapnya dapat dilihat pada tabel 17 di bawah ini:

Tabel 17

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SDN Sumogawe 01

Kecamatan Getasan Kondisi Awal.

No Ketuntasan Frekuensi Prosentase

1 Tuntas 16 44%

2 Tidak Tuntas 20 56%

Jumlah 36 100%

Nilai Minimum 55

Nilai Maksimum 95

Nilai Rata-Rata 69

Dari tabel diatas, tampak bahwa ketuntasan belajar siswa sebelum

diadakan tindakan hanya mencapai 16 dari 36 siswa yang tuntas sementara jumlah

siswa yang tidak tuntas mencapai 20 dari 36 siswa. Ketuntasan Belajar siswa

disajikan pada gambar 3 diagram lingkaran dibawah ini:

52

44%

56%

Kondisi Awal

Tuntas

Tidak Tuntas

Gambar 3 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa pada Kondisi Awal

Berdasarkan persentase nilai ulangan harian IPA siswa kelas 4 SDN

Sumogawe 01 Kecamatan Getasan yang dijadikan sebagai nilai kondisi awal

dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM 75) dapat dikatakan bahwa hasil

belajar siswa rendah dan rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas 4 disebabkan

karena proses pembelajaran yang kurang aktif dan kurang bervariasi serta kurang

melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Konsentrasi siswa dalam

pembelajaran rendah, sebagian besar siswa tidak dapat menjawab pertanyaan

guru, hanya siswa tertentu saja yang aktif dalam diskusi kelas. Ketika proses

pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa tampak sudah menguasai

pelajaran. Setiap pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa hampir semua

dijawab dengan benar tetapi begitu pelajaran berakhir pada hari berikutnya

ditanya sudah tidak ada yang bisa menjawab.

Dari analisis data hasil belajar pra siklus dijadikan sampel penelitian.

Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan

dalam 3 tahap yaitu perencanaan (Planning), tindakan (action), pengamatan

(observation) dan refleksi (reflection). Tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali

pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan dilaksanakan selama

53

2 jam pelajaran (2x35 menit), dengan model pembelajaran CTL dalam

pembelajaran IPA.

4.1.2. Pra Tindakan

Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

melaksanakan pra tindakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan

melakukan observasi pra tindakan siklus I. Pada tahap pelaksanaan pra tindakan

metode yang digunakan oleh guru, yaitu metode ceramah, tanya jawab dan

pemberian tugas.

Pembelajaran berlangsung seperti biasanya dengan mengambil latar

alamiah dikelas. Adapun pra tindakan dilaksanakan hari Senin tanggal 4 April

2016 pada jam pertama dengan alokasi waktu 2x35 menit dan materi

pembelajaran “Sumber Daya Alam dan Teknologi”. Terlebih dahulu guru

membuka pelajaran dengan mengajak siswa berdoa dan mengucapkan salam,

kemudian guru mempersiapkan materi pelajaran serta alat pembelajaran seperti

buku paket IPA dan alat-alat tulis. Tanpa memberikan apersepsi guru langsung

meminta siswa untuk membuka buku paket masing-masing siswa Pembelajaran

berlangsung seperti biasa dengan metode ceramah dan penugasan. Selama proses

pembelajaran terlihat siswa terlihat tegang dan pasif dalam mengikuti proses

pembelajaran.

4.1.3 Pelaksanaan Siklus 1

Setelah memperoleh data hasil belajar siswa melaluli tahap pra siklus,

untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01

Kecamatan Getasan pada mata pelajaran IPA, maka digunakanlah model

pembelajaran CTL yaitu merupakan konsep pembelajaran yang membantu guru

untuk mengaitkan antara materi ajar dengan situasi dunia nyata siswa, yang dapat

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dipelajari dengan

penerapannya dalam kehidupan siswa sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah menggunakan model pembelajaran CTL

dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan

Getasan terhadap pembelajaran IPA. Pelaksanaan tindakan pada siklus 1

dilakukan dalam 2 kali pertemuan ( dua tindakan).

54

4.1.3.1 Perencanaan Pelaksanaan Siklus 1

Pada tahap perencanaan ini adalah memilih materi yang akan disampaikan

dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berkolaborasi dengan

guru kelas. Selanjutnya peneliti mempersiapkan media pembelajaran yang akan

digunakan yaitu video tentang manfaat teknologi terhadap pengelolaan sumber

daya alam, gambar tentang taknologi yang digunakan untuk mengelola sumber

daya alam. Selain itu peneliti juga membuat lembar obervasi siswa dan lembar

observasi guru dimana lembar observasi ini akan digunakan untuk mengamati

aktivitas siswa selama mengikuti pelajaran dan untuk mengamati kinerja guru

selama pembelajaran berlangsung.

Siklus 1 dilaksanakan dalam 2 tindakan, adapun materi pelajaran IPA

kelas 4 pada semester 2 tindakan 1 adalah Sumber Daya Alam dan Teknologi

yang terdiri dari dua sub pokok bahasan, yaitu a) menjelaskan hubungan antara

sumber daya alam dan teknologi yang digunakan, b) menjelaskan dampak

pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan.

4.1.3.2 Pelaksanaan 1

Pelaksanaan 1 dilaksanakan pada hari Senin tanggal 25 April 2016 jam

pertama dan kedua setelah upacara, dengan alokasi waktu 2x35 menit. Sebelum

memulai pelajaran terlebih dahulu siswa berdoa menurut agamanya masing-

masing dengan dipimpin oleh ketua kelasnya. Setelah berdoa dilanjutkan dengan

menanyakan kehadiran siswa dan di lanjutkan dengan apperspsi dimana siswa

menyaksikan video tentang “manfaat teknologi terhadap pegelolaan sumber daya

alam”, dan di lanjutkan dengan bertanya mengenai pemaham siswa tentang video

yang telah disaksikan. Setelah siswa memberi pendapatnya mengenai video yang

telah disaksikan, selama 20 menit guru menjelaskan secara singkat mengenai dua

sub pokok bahasan yang akan di bahas, sesuai dengan prinsip CTL menggunakan

media pembelajaran yang sudah disiapkan. Dalam penjelasan mengenai dua sub

pokok pembahasan guru mengkaitkan pokok pembahasan dengan kehidupan

nyata yang pernah siswa alami. Pada pelaksanaan 1 ini sub pokok pembahasan

yaitu: 1) menjelaskan manfaat sumber daya alam bagi kehidupan manusia, 2)

mengidentifikasi hubungan sumber daya alam dan teknologi, 3) menjelaskan

55

manfaat teknologi terhadap sumber daya alam. Sesuai dengan prinsip CTL pada

pelaksanaan 1 ini siswa diberi penugasan dengan mengkaitkan pengetahuan yang

baru didapat dengan pengalaman mereka sehari-hari berupa tugas kelompok.

Dalam penugasan ini siswa adalah pusat pembelajaran, maka diharapkan siswa

mampu menemukan sendiri dengan membangun ilmu pengetahuan yang dimiliki

berdasarkan konsep dan fakta yang mereka temukan.

Dalam kelompok dibagi menjadi 9 kelompok, masing-masing kelompok

terdiri dari 4 siswa dengan jumlah keseluruhan siswa adalah 36 siswa. Setiap

perwakilan kelompok diminta untuk maju kedepan dan memilih gambar teknologi

yang sudah disipakan dengan cara undian. Dari teknologi yang telah dipilih oleh

perwakilan kelompok, masing-masing kelompok diminta untuk menceritakan

gambar teknologi dan menjelaskan manfaat teknologi dari gambar yang diambil.

4.1.3.3 Pelaksanaan 2

Pelaksanaan 2 dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 28 april 2016 jam

pelajaran kedua dan ketiga dengan alokasi waktu 2x35 menit. Sebelum memluai

pelajaran guru dan siswa mempersiapkan alat-alat pembelajaran serta media

pembelajaran yang akan digunakan. Seperti biasanya pembelajaran dibukan

dengan salam dan doa. Peda pertemuan tindakan kedua ini guru melanjutkan

materi pada tindakan pertama yaitu: 1) menyebutkan berbagai contoh benda dari

alam yang diolah menggunakan teknologi, 2) menyebutkan penggunaan teknologi

dalam pemanfaatan sumber daya alam. Sebelum memulai pelajaran terlebih

dahulu guru menampilkan video tentang pengelolaan kayu menjadi kertas dengan

menggunakan teknologi sebagai appersepsi untuk menarik perhatian dan

semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Kemudian guru

membimbing siswa menyebutkan cara pengelolaan kayu menjadi kertas

menggunakan teknologi. Selama 15 menit guru menjelaskan tentang sumber daya

alam yang dapat diolah menggunakan teknologi, dalam menjelaskan materi

pelajaran guru menggunakan media gambar tentang teknologi yang digunakan

manusia untuk mengelola sumber daya alam, untuk membuka wawasan siswa

mengenai teknologi-teknologi yang di gunakan manusia untuk mengelola sumber

daya alam. Kemudia guru membagi siswa kedalam kelompok yang sama pada

56

pelaksanaan 1, guru memberi tugas yang di kerjakan secara berkelompok kapada

siswa yang di kerjakan selama 20 menit, dalam tugas kelompoknya siswa diminta

untuk menyebutkan hasil dari pemanfaatan teknologi dalam mengolah hutan,

perkebunan, laut, sungai gunung. Setelah selesai mengerjakan tugas kelompok,

setiap kelompok diminta untuk membacakan hasil kerjanya di depan kelas dan

kelompok yang lain memberi tanggapan jika memiliki jawaban yang berbeda dari

kelompok yang maju. Hal ini untuk melatih keberanian siswa dalam

mengemukakan pendapat serta keaktifan siswa sehingga memudahkan guru untuk

mengamati seberapa besar motivasi siswa saat mengikuti pelajaran.

4.1.3.4 Tahap Observasi

Pada pertemuan pertama dan kedua siklus 1 kegiatan guru dalam proses

belajar mengajar menggunakan model pembelajaran CTL yang diamati oleh

observer. Pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi untuk mengamati

kegiatan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.

a) Hasil Obervasi Guru

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap kinerja guru

dalam melaksanakan tindakan pada siklus 1 pertemuan 1 dan 2 dapat dilihat pada

tabel 18 di bawah ini:

Tabel 18

Hasil Observasi Aktivitas Guru Dalam Menggunakan

Model Pembelajaran CTL Siklus 1

No Aspek yang diamati Item

Terlaksana

Siklus 1

Pertemuan

1

Item

Terlaksana

Siklus 1

Pertemuan

2

Kegiatan Awal

1 Membuka pelajaran dengan doa.

2 Melakukan absensi terhadap kehadiran siswa.

3 Menyampaikan tujuan pembelajaran.

4 Memberikan motivasi kepada siswa.

5 Memberikan appersepsi.

6 Terdapat 80% dari jumlah siswa yang

57

merespon appersepsi yang diberikan guru.

Kegiatan Inti

7 Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan

uraian kegiatan.

8 Guru memberikan hubungan antara materi

pokok dengan dunia nyata.

9

Guru menjelaskan materi dengan menampilkan

contoh gambar yang berkaitan dengan materi

pelajaran sumber daya alam dan teknologi

10 Terdapat 80% dari jumlah siswa

memperhatikan penjelasan guru.

11 Guru melakukan tanya jawab mengenai materi

pelajaran sumber daya alam dan teknologi

12

Terdapat 80% dari jumlah siswa aktif

melakukan tanya jawab mengenai materi

pelajaran.

13 Adanya interaksi positif antara guru dan siswa,

serta siswa dengan siswa.

14

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

mengeluarakan pendapat mengenai penjelasan

guru tentang materi pelajaran sumber daya

alam dan teknologi.

15 Guru menanggapi dan membenarkan pendapat

dari siswa.

16

Guru memfasilitasi siswa dan membagi siswa

kedalam kelompok belajar dengan masing –

masing anggota kelompok 4 siswa.

17

Guru menjelaskan kepada setiap kelompok

bagaimana caranya untuk saling bekerja sama

dalam kelompok untuk memecahkan masalah

58

yang di hadapi siswa secara efekstif dan

efisien.

18 Guru memfasilitasi siswa untuk berdiskusi dan

bekerja sama dengan anggota kelompok.

19

Guru memfasilitasi siswa untuk memberi

tanggapan dari hasil presentasi kelompok

temannya.

20

Terdapat 80% dari jumlah siswa yang

memberikan tanggapan kepada kelompok

temannya.

21 Guru memberi pujian bagi setiap kelompok.

22 Guru memberi penguatan kepasa siswa

mengenai pelajaran yang sudah di sampaikan.

23 Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa

Penutup

24 Guru bersama siswa membuat kesimpulan

mengenai pembelajaran IPA tentang sumber

daya alam dan teknologi.

25 Menutup pelajaran dengan doa.

Jumlah 17 21

Persentase 68% 84%

Pada pertemuan pertama dengan berdasarkan hasil skor penilaian yang

berjumlah 17 atau persentasenya adalah 68%. Pada pembelajaran pertemuan

pertama siklus 1 dilaksanakan kurang maksimal. Kegiatan yang belum dilakukan

yaitu menggunakan masalah yang akan dicari jawabannya melalui pengamatan

gambar untuk menemukan jawaban melalui lembar tugas, meminta siswa

membuat rangkuman hasil-hasil diskusinya dan melakukan tindak lanjut. Selama

pembelajaran siswa masih ramai dan sebagian besar siswa belum mengerti tentang

pembelajaran yang dilakukan, siswa takut bertanya kepada guru, hanya siswa

tertentu saja yang aktif dalam kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada

59

pertemuan kedua siklus 1 guru dalam model pembelajaran CTL setelah diamati

oleh observer dapat skor 21 atau persentase 84% dapat dikatakan bahwa

pembelajaran yang dilakukan guru baik. Pada pertemuan kedua ini aspek yang

belum dilakukan pada pertemuan pertama berkurang.

Aspek yang belum dilakukan yaitu memuji siswa yang giat dalam

melaksanakan penemuan. Walaupun masih ada siswa yang masih ramai tetapi

sebagian besar siswa sudah mengerti pembelajaran yang dilakukan.

b) Hasil Observasi Siswa

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap aktivitas siswa

dalam mengikuti proses belajar mengajar pada siklus 1 pertemuan 1 dan 2 dapat

dilihat pada tabel 19 di bawah ini:

Tabel 19

Hasil Penelitian Aktivitas Belajar Siswa Kelas 4 SDN Sumogawe 01

Kecamatan Getasan Selama Mengikuti Pembelajaran Model CTL Siklus 1

Aspek Aspek yang Diamati

Item

Terlaksana

Siklus 1

Pertemuan

1

Item

Terlaksana

Siklus 1

Pertemuan

1

Keaktifan

1. Aktif memperhatikan

appersepsi guru.

2. Aktif memperhatikan

penjelasan guru.

3. Aktif menjawab pertanyaan

guru.

4. Aktif memberikan ide.

Keberanian

5. Rasa ingin tahu dan

keberanian siswa.

6. Berani mengajukan pertanyaan

yang belum dimengerti.

7. Memiliki keberanian untuk

memberi tanggapan terhadap

60

hasil kerja kelompok

temannya.

Kerjasama

8. Kerjasama mengerjakan tugas

– tugas kelompok.

9. Berkerja sama dalam tugas –

tugas kelompok dalam

memberikan pendapat.

Bertanya

10. Mengajukan pertanyaan

dengan sopan.

11. Bertanya tentang materi yang

kurang jelas.

Kemauan 12. Mampu membuat kesimpulan

pembelajaran.

Jumlah 7 9

Persentase (%) 58,3% 75%

Tabel 19 menunjukan aktivitas belajar siswa selama mengikuti

pembelajaran CTL pada siklus 1 pertemuan pertama memperoleh skor 7 dengan

nilai presentase 58,3% dikatakan cukup baik, pada pertemuan kedua siklus 1

mendapat skor 9 dengan nilai presentase 75% dikatakan baik sekali.

4.1.3.5 Hasil Refleksi

Sebelum melakukan tindakan pada siklus 2 diadakan refleksi proses

pembelajaran yang dilakukan pada siklus 1. Refleksi yang dilakukan oleh peneliti

terhadap penerapan model pembelajaran CTL pada mata pelajaran IPA kelas 4

SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan menunjukkan hasil yang cukup

memuaskan meskipun masih belum sesuai dengan apa yang diharapan. Hasil

refleksi pada siklus 1 adalah sebagai berikut:

1) Terlihat perubahan kondisi belajar siswa setelah melakukan pembelajaran

dengan model pembelajaran CTL yaitu siswa lebih bersemangat, aktif, dan

berani maju didepan kelas.

61

2) Siswa memiliki keberanian untuk mengemukakan pendapatnya, dengan

membaca hasil diskusi serta memberi tanggapan terhadap hasil dikusi yang

dilakukan dalam kelompok.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan, dan yang akan ditindaklanjuti sehingga

hal-hal tersebut tidak terulang pada siklus berikutnya adalah :

1) Masih ada siswa kurang aktif dalam bekerja sebagai sebuah kelompok. Untuk

memperbaiki masalah yang di hadapi siswa tersebut guru seharusnya

menciptakan masyarakat belajar dengan cara membimbing siswa, supaya

siswa lebih aktif dan mampu bekerja sama dalam kelompok.

2) Menumbuhkan kepercayaan diri siswa saat mengemukakan pendapatnya.

Untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa dalam berpendapat, guru dapat

menghadirkan suatu masalah yang akan di selesaikan oleh siswa, kemudian

siswa diberi kesempatan untuk menyelidiki dan mengamati, sehingga akan

mucul ide-ide yang siswa miliki dan akan disampaikan kepada teman-

temannya.

3) Siswa belum terlatih untuk memberikan tanggapan terhadap hasil kerja

teman-temannya. Untuk melatih siswa mampu memberikan tanggapan

terhadap hasil kerja teman-temannya yaitu dengan cara memberikan

dorongan motivasi, memberikan pujian dan penghargaan kepada siswa.

4.1.4 Pelaksanaan Siklus 2

Pelaksanaan siklus 2 adalah sebagai tindak lanjut dari siklus 1 berdasarkan

hasil refleksi tersebut. Siklus 2 dilakukan dalam dua kali pertemuan.

4.1.4.1 Perencanaan Pelaksanaan Siklus 2

Pada perencanaan pelaksanaan siklus 2 ini hal-hal yang perlu di perhatikan

adalah mempersiapkan materi yang akan disampaikan. Siklus 2 dilaksanakan

dalam 2 tindakan, adapun materi pokok pada siklus 2 ini membahas tentang “

dampak pengambilan bahan alam terhadap kelestarian lingkungan”. Dengan sub

pokok materi yang akan di sampaikan pada siklus 2 pertemuan 1 adalah: 1)

menjelaskan cara pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana. 2) menyebutkan

contoh cara pelestarian lingkungan, 3) menjelaskan keterkaitan antara sumber

daya alam dan lingkungan. Sedangkan sub pokok pembahasan materi yang akan

62

disampaikan pada siklus 2 pertemuan 2 adalah : 1) menjelaskan dampak negatif

pengambilan bahan alam terhadap lingkungan, 2) menyebutkan contoh-contoh

pengambilan bahan alam yang merusak kelestarian lingkungan. Selanjutnya

peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Alat-alat atau

media yang digunakan dalam pembelajaran ini video yang digunakan sebagai

appersepsi untuk menarik minat dan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran,

gambar tentang kerusakan alam akibat ulah manusia dan alat peraga yang dibuat

untuk memperagakan tentang tanah longsor akibat hutan yang gundul di lereng-

lereng gunung. Alat peraga pada siklus 2 ini dibuat menggunakan kardus bekas

yang di isi dengan tanah di kedua sisi kardus yang di buat menyerupai bentuk

gunung dan masing-masing tumpukan tanah tersebut di tanami pohon-pohon

kecil.

Selain mempersiapkan materi yang akan disampaikan, pada perencanaan

siklus 2 ini perlu juga adanya perencanaan untuk menindaklanjuti hal-hal yang

terjadi pada siklus 1 agar pada pelaksanaan siklus 2 hal-hal yang terjadi pada

siklus 1 tidak terulang. Hal-hal yang perlu di tindaklanjuti dalam perencanaan

siklus 2 adalah sebagai berikut :

Untuk mengatasi masalah keaktifan siswa dalam bekerja kelompok, guru

menciptakan masyarakat belajar dengan cara membagi siswa kedalam kelompok,

kemudian guru memberi contoh bagaimana cara bekerja sama dalam kelompok,

dalam bertukar pendapat dan berbagi ide dan pengetahuan kepada teman

kelompoknya. Pada saat proses pembelajaran berlangsung dalam sebuah

kelompok guru terus mengamati dan membimbing setiap kelompok, agar tercipta

masyarakat belajar.

Untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam menyampaikan

pendapatnya atau pengetahuan yang dimiliki siswa, yang pertama guru dalam

proses pembelajaran dapat menyajikan kegiatan-kegiatan yang menimbulkan rasa

ingin tahu siswa terhadap topik yang akan di bahas, dengan cara menghadirkan

model-model pembelajaran yang sesuai dengan topik, dan siswa diminta

mengamati dan mencari tahu sendiri. Kemudian guru akan mengajukan

pertanyaan sesuai dengan topik yang diamati siswa, siswa akan menjawab sesuai

63

dengan hasil pengamatannya dengan bahasanya sendiri, selanjutnya guru memberi

pujian atau penghargaan kepada siswa. dengan demikian rasa percaya diri siswa

akan bertambah. Demikian juga dengan melatih siswa dalam memberikan

tanggapan terhadap hasil kerja teman-temannya yaitu dengan cara memberikan

pujian dan penghargaan kepada siswa setelah menanggapi hasil kerja teman-

temannya, apakah hasil yang di sampaikan oleh teman-temannya sesuai dengan

hasil yang dimiliki siswa yang akan menanggapi disertai dengan penjelasannya.

4.1.4.2 Pelaksanaan 1

Pelaksanaan 1 dilaksanakan pada hari Senin Tanggal 2 Mei 2016 jam

pertama dan kedua setelah upacara bendera dengan alokasi waktu 2x35 menit.

Seperti biasanya sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu siswa berdoa

menurut agamanya masing-masing dengan dipimpin oleh ketua kelasnya. Setelah

berdoa dilanjutkan dengan menanyakan kehadiran siswa dan di lanjutkan dengan

appersepsi dimana siswa menyaksikan video tentang “dampak negatif

pengelolaan sumber daya alam yang tidak bijaksana terhadap lingkungan, dan di

lanjutkan dengan bertanya mengenai pemaham siswa tentang video yang telah

disaksikan. Setelah siswa memberi pendapatnya mengenai video yang telah

disaksikan, selama 20 menit guru menjelaskan secara singkat mengenai dua sub

pokok bahasan yang akan di bahas, sesuai dengan prinsip CTL, sambil melakukan

tanya jawab dengan siswa mengenai video yang sudah disaksikan. Dalam

penjelasan mengenai dua sub pokok pembahasan guru mengkaitkan pokok

pembahasan dengan kehidupan nyata yang pernah siswa alami. Pada pelaksanaan

1 ini sub pokok pembahasan yaitu: 1) menjelaskan cara pengelolaan sumber daya

alam yang bijaksana. 2) menyebutkan contoh cara pelestarian lingkungan, 3)

menjelaskan keterkaitan antara sumber daya alam dan lingkungan. Sesuai dengan

prinsip CTL.

Setelah menjelaskan materi pelajaran, guru meminta siswa memperhatikan

alat peraga yang akan di peragakan oleh guru, mengenai tanah longsor yang

diakibatkan oleh manusia. Selanjutnya pada pelaksanaan 1 ini siswa diberi

penugasan dengan mengkaitkan pengetahuan yang baru didapat dengan

pengalaman mereka sehari-hari berupa tugas kelompok. Dalam penugasan ini

64

siswa adalah pusat pembelajaran, maka diharapkan siswa mampu menemukan

sendiri dengan membangun ilmu pengetahuan yang dimiliki berdasarkan konsep

dan fakta yang mereka temukan.

Dalam kelompok dibagi menjadi 9 kelompok, masing-masing kelompok

terdiri dari 4 siswa dengan jumlah keseluruhan siswa adalah 36 siswa. Selanjutnya

guru membagikan kertas yang berisikan tabel yang akan di isi siswa, sesuai

dengan pengetahuannya, dengan cara menuliskan tempat pengambilan bahan

alam, akibat pengambilan bahan alam dan cara pelestairian alam. Setiap anggota

kelompok diharuskan untuk mengeluarkan pendapatnya dengan cara diskusi

dalam kelompok untuk memecahkan masalah yang di hadapi.

4.1.4.3 Pelaksanaan 2

Pelaksanaan 2 dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 12 Mei 2016 pada

jam kedua dan ketiga dengan alokasi waktu 2x35 menit. Pada tindakan kedua ini

pokok pembahasan masih mengenai “dampak pegambilan bahan alam terhadap

pelestarian lingkungan” dengan sub pokok pembahasan adalah: 1) menjelaskan

dampak negatif pengambilan bahan alam terhadap lingkungan, 2) menyebutkan

contoh-contoh pengambilan bahan alam yang merusak kelestarian lingkungan.

Sebelum memulai guru dan siswa mengucapkan salam setelah itu guru

mempersiapkan bahan yang akan di ajarkan pada pertemuan kedua. Seperti pada

pertemuan sebelumnya siswa akan tertarik dan semangat mengikuti pelajaran

apabila di mulai dengan menyaksikan video yang berkaitan dengan materi yang

akan disampaikan.

Dengan menyaksikan video guru dapat melihat kesiapan siswa untuk

mengikuti pelajaran dengan menyimak video dengan baik. Selama 20 guru

memusatkan perhatian siswa pada penjelasan materi tentang “dampak

pengambilan bahan alam terhadap lingkungan dan kegiatan-kegiatan manusia

yang dapat merusak kelestarian alam dan lingkungan. Sambil menjelaskan materi

pelajaran, guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai video yang baru

disaksikan oleh siswa, dalam menjelaskan materi pelajaran, pada siklus 2

pertemuan 2 ini guru menggunakan gambar sebagai media pelajaran. Setelah

mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru dan melakukan tanya jawab, siswa

65

diberi tugas yang di kerjakan dalam kelompok. Dengan jumlah anggota kelompok

masih tetap sama seperti pada pertemuan-pertemuan sebelumnya.

Dalam mengerjakan lembar kerja kelompok, siswa di tugas untuk

menentukan salah satu contoh pengelolaan sumber daya alam yang merusak

lingkungan dan bagaimana cara menjaga kelestarian alam dan lingkungan dari

contoh yang di tentukan siswa dalam kelompok. Siswa diminta untuk saling

bekerja sama dengan mengeluarkan pemikiran yang dimiliki masing-masing

siswa.

4.1.4.4 Hasil Observasi

Pada pertemuan pertama dan kedua siklus 2 kegiatan guru dalam proses

belajar mengajar menggunakan model pembelajaran CTL yang diamati oleh

observer. Pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi untuk mengamati

kegiatan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.

a) Hasil Observasi Guru

Kegiatan observasi terhadap kegiatan pembelajaran guru dalam

menerapkan model pembelajaran CTL pada siklus 2 baik pada pertemuan pertama

dan kedua yang dinilai observer sudah menunjukan hasil yang lebih baik dari

siklus 1. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 20 dibawah ini:

Tabel 20

Hasil Observasi Aktivitas Guru Dalam Menggunakan

Model Pembelajaran CTL Siklus 2

No Aspek yang diamati Item

Terlaksana

Siklus 2

Pertemuan

1

Item

Terlaksana

Siklus 2

Pertemuan

2

Kegiatan Awal

1 Membuka pelajaran dengan doa.

2 Melakukan absensi terhadap kehadiran siswa.

3 Menyampaikan tujuan pembelajaran.

4 Memberikan motivasi kepada siswa.

5 Memberikan appersepsi.

66

6 Terdapat 80% dari jumlah siswa yang

merespon appersepsi yang diberikan guru.

Kegiatan Inti

7 Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan

uraian kegiatan.

8 Guru memberikan hubungan antara materi

pokok dengan dunia nyata.

9

Guru menjelaskan materi dengan menampilkan

contoh gambar yang berkaitan dengan materi

pelajaran sumber daya alam dan teknologi

10 Terdapat 80% dari jumlah siswa

memperhatikan penjelasan guru.

11 Guru melakukan tanya jawab mengenai materi

pelajaran sumber daya alam dan teknologi

12

Terdapat 80% dari jumlah siswa aktif

melakukan tanya jawab mengenai materi

pelajaran.

13 Adanya interaksi positif antara guru dan siswa,

serta siswa dengan siswa.

14

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

mengeluarakan pendapat mengenai penjelasan

guru tentang materi pelajaran sumber daya

alam dan teknologi.

15 Guru menanggapi dan membenarkan pendapat

dari siswa.

16

Guru memfasilitasi siswa dan membagi siswa

kedalam kelompok belajar dengan masing –

masing anggota kelompok 4 siswa.

17 Guru menjelaskan kepada setiap kelompok

bagaimana caranya untuk saling bekerja sama

67

dalam kelompok untuk memecahkan masalah

yang di hadapi siswa secara efekstif dan

efisien.

18 Guru memfasilitasi siswa untuk berdiskusi dan

bekerja sama dengan anggota kelompok.

19

Guru memfasilitasi siswa untuk memberi

tanggapan dari hasil presentasi kelompok

temannya.

20

Terdapat 80% dari jumlah siswa yang

memberikan tanggapan kepada kelompok

temannya.

21 Guru memberi pujian bagi setiap kelompok.

22 Guru memberi penguatan kepasa siswa

mengenai pelajaran yang sudah di sampaikan.

23 Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa

Penutup

24 Guru bersama siswa membuat kesimpulan

mengenai pembelajaran IPA tentang sumber

daya alam dan teknologi.

25 Menutup pelajaran dengan doa.

Jumlah 22 24

Persentase (%) 88% 96%

Pada pertemuan pertama memperoleh skor 22 atau dengan nilai persentase

kegiatan yaitu 88%. Kegiatan yang belum dilakukan yaitu melakukan evaluasi

dan tindak lanjut. Pada pertemuan kedua siklus 2 mendapat skor 24 atau nilai

persentase kegiatan yaitu 96%, semua kegiatan yang dilakukan guru semua

dilaksanakan dengan kriteria baik.

68

b) Hasil Observasi Siswa

Hasil penelitian aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran

menggunakan model pembelajaran CTL pada siklus 2 tersaji pada tabel 21 di

bawah ini:

Tabel 21

Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas 4 SDN Sumogawe 01

Kecamatan Getasan Selama Mengikuti Proses Pembelajaran CTL Siklus 2

Aspek Aspek yang Diamati

Item

Terlaksana

Siklus 2

Pertemuan

1

Item

Terlaksana

Siklus 2

Pertemuan

2

Keaktifan

1. Aktif memperhatikan

appersepsi guru.

2. Aktif memperhatikan

penjelasan guru.

3. Aktif menjawab pertanyaan

guru.

4. Aktif memberikan ide.

Keberanian

5. Rasa ingin tahu dan

keberanian siswa.

6. Berani mengajukan pertanyaan

yang belum dimengerti.

7. Memiliki keberanian untuk

memberi tanggapan terhadap

hasil kerja kelompok

temannya.

Kerjasama

8. Kerjasama mengerjakan tugas

– tugas kelompok.

9. Berkerja sama dalam tugas –

tugas kelompok dalam

memberikan pendapat.

69

Bertanya

10. Mengajukan pertanyaan

dengan sopan.

11. Bertanya tentang materi yang

kurang jelas.

Kemauan 12. Mampu membuat kesimpulan

pembelajaran.

Jumlah 8 11

Persentase (%) 66,6% 91,6%

Tabel 21 menunjukan aktivitas belajar siswa selama mengikuti

pembelajaran CTL pada siklus 2 pertemuan pertama memperoleh skor 8 dengan

nilai persentase 66,6% dikatakan cukup baik, pada pertemuan kedua siklus 2

mendapat skor 11 dengan nilai persentase 91,6% dikatakan baik sekali.

4.1.4.5 Hasil Refleksi

Hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti terhadap peningkatan hasil

belajar siswa pada pertemuan pertama melalui model pembelajaran CTL pada

mata pelajaran IPA di kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan

menunjukkan hasil yang lebih baik. Siswa kelas 4 pada saat proses pembelajaran

berlangsung diberi kepercayaan dan kebebasan dalam mengemukakan

pengetahuannya sendiri sehingga siswa terlatih dalam membacakan hasilnya

didepan kelas, tertarik untuk bertanya, aktif, adanya kerjasama dan pembelajaran

lebih bermakna bagi siswa maupun guru. Namun meskipun demikian masih tetap

diperlukan perbaikan secara berkesinambungan, terutama kepada ke-4 siswa yang

belum bisa mencapai ketuntasan. Untuk selanjutnya ke-4 siswa tersebut perlu

bimbingan khusus, secara perlahan supaya dapat memahami pelajaran seperti

teman-temanya yang lain. Karena salah satu dari ke-4 siswa tersebut bisa

memperoleh nilai sebesar 60 dari 55 nilai pada siklus sebelumnya, hal ini

menunjukan ada peningkatan dari salah satu siswa tersebut.

4.2 Hasil Penelitian

Hasil Penelitian ini terdiri dari deskripsi data siklus 1 dan siklus 2. Adpun

penjabarannya akan dibahas pada masing-masing sub bab di bawah ini:

70

4.2.1 Deskripsi Data

4.2.1.1 Deskripsi Data Siklus 1

Hasil penilaian mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01

Kecamatan Getasan pada siklus 1 disajikan pada tabel 24 di bawah ini:

Data ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus satu dapat dilihat pada tabel 24,

dengan membuat rekap nilai yang diperoleh dengan menentukan kelas

menggunakan rumus dari (sabana dkk 2000:23):

Kelas Interval (K) = 1+3,3 log n (jumah siswa)

K = 1 +3,3 log 36

K = 1 + 3,3 . 1,556

K = 1 + 5,135

K = 6,135

Dibulatkan menjadi K = 6

Setelah perhitungan kelas interval ditemukan kemudian mencari Range dengan

rumus:

Range = (Nilai maksimum – Nilai minimum) + 1

Interval =

Range = (95 – 55) + 1

= 41

Interval =

= = 6,8 dibulatkan menjadi 7

Tabel 22

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus 1 Siswa Kelas 4 SDN

Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Semester 2

Tahun Pelajaran 2015/2016

No Interval Frekuensi Persentase

1 55 – 61 3 8%

2 62 – 68 4 11%

3 69 – 75 9 25%

4 76 – 82 6 17%

5 83 – 89 6 17%

6 90 - 96 8 22%

71

Jumlah 36 100%

4.2.1.2 Deskripsi Data Siklus 2

Hasil penilaian mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01

Kecamatan Getasan pada siklus 2 disajikan pada tabel 22 di bawah ini:

Kelas Interval (K) = 1+3,3 log n (jumah siswa)

K = 1 +3,3 log 36

K = 1 + 3,3 . 1,556

K = 1 + 5,135

K = 6,135

Dibulatkan menjadi K = 6

Setelah perhitungan kelas interval ditemukan kemudian mencari Range dengan

rumus:

Range = (Nilai maksimum – Nilai minimum) + 1

Interval =

Range = (100 – 60) + 1

= 41

Interval =

= = 6,8 dibulatkan menjadi 7

Tabel 23

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus 2 Siswa Kelas 4 SDN

Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Semester 2

Tahun Pelajaran 2015/2016

No Interval Frekuensi Persentase

1 60 – 66 3 8%

2 67 – 73 1 3%

3 74 – 80 12 33%

4 81 – 87 11 31%

5 88 – 94 5 14%

6 95 – 101 4 11%

Jumlah 36 100%

72

4.3 Analisis Data

Analisis data merupakan bagian dari proses pengujian data, dimana

hasilnya dapat digunakan peneliti sebagai bukti yang memadai untuk menarik

kesimpulan penelitian. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dalam dua

tahap yaitu analisis ketuntasan dan analisis komparatif.

4.3.1 Analisis Ketuntasan

Berdasarkan hasil tindakan kelas yang telah dilakukan, dapat diketahui

telah terjadi peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01

Kecamatan Getasan dengan menggunakan model pembelajaran CTL pada

semester 2 Tahun ajaran 2015/2016. Hasil belajar IPA siswa yang dialakukan

pada akhir pertemuan kedua siklus 1, sebelum diadakan perbaikan dan pengayaan

setelah memperoleh tindakan meningkat dibandingkan hasil belajar pra siklus

tersaji pada tabel 24 dibawah ini:

Tabel 24

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1

Kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Semester 2

Tahun Pelajaran 2015/2016

No Ketuntasan

Belajar

Julah Siswa Keterangan

Jumlah Persentase

1 Tuntas 25 69% Tuntas

2 Tidak Tuntas 11 31% Tidak Tuntas

Jumlah 36 100%

Nilai Rata – Rata 78

Nilai Tertinggi 95

Nilai Terendah 55

Dengan demikian nilai rata-rata IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01

Kecamatan Getasan pada siklus 1 adalah 78 meningkat dibandingkan nilai rata-

rata pra siklus yaitu 69. Jumlah siswa yang tuntas belajarnya pada siklus 1

meningkat menjadi 25 siswa, sementara pada pra siklus hanya 16 siswa. Nilai

tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 1 sudah ada yang mencapai nilai

73

maksimum 95 nilai tarendah 55. Perolehan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN

Sumogawe 01 Kecamatan Getasan melalui model pembelajaran CTL jumlah

siswa yang nilainya >75 atau memenuhi KKM sudah terlihat meningkat. Hasil

analisis berdasarkan ketuntasan belajar siswa pada hasil tes siklus 1 disajikan

dalam bentuk diagram lingkaran pada gambar 4 di bawah ini:

Gambar 4

Presentase Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas 4 SDN Sumogawe 01

Kecamatan Getasan Siklus 1

Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016

Siswa yang tuntas pada siklus 1 mencapai 69%, sedangkan siswa yang

belum tuntas hasil belajarnya 31% meningkat dibandingkan hasil belajar pada pra

siklus. Namun demikian hasil yang diperoleh pada siklus 1 belum mencapai

standar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini dianggap

berhasil apabila 30 siswa nilainya tuntas dalam kelas atau ketuntasan klasikal

80%. Dari data dapat diperoleh informasi bahwa siswa yang telah tuntas pada

siklus 1 mencapai 69% sebanyak 25 siswa. Oleh karena itu penelitian ini

dilanjutkan dengan mempersiapkan siklus 2. Ketuntasan hasil belajar IPA siswa

kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan ditunjukan pada tabel 25 dibawah

ini:

74

Tabel 25

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2 Kelas 4 SDN Sumogawe 01

Kecamatan Getasan Semester 2

Tahun Pelajaran 2015/2016

No Ketuntasan Frekuensi Presentase

1 Tuntas 32 89%

2 Tidak Tuntas 4 11%

Jumlah 36 100%

Nilai Rata - Rata 83

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 60

Dengan demikian nilai rata-rata siswa dalam kelas pada siklus 2 adalah 83

meningkat dibandingkan nilai rata-rata pra siklus yaitu 69 dan siklus 1 adalah 78.

Jumlah siswa yang tuntas belajarnya pada siklus 2 meningkat menjadi 30 siswa,

sementara pada pra siklus hanya 16 siswa dan siklus 1 yaitu 25 siswa. Tabel 25

diatas menunjukan bahwa perolehan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN

Sumogawe 01 Kecamatan Getasan dengan penerapan model pembelajaran

CTL pada siklus 2 degan jumlah siswa yang nilainya <75 atau yang mencapai

KKM sudah terlihat sangat meningkat. Hasil tes pada siklus 2 apabila dianalisis

berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk diagram lingkaran

pada gambar 5 di bawah ini:

75

Gambar 5

Prsentase Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas 4 SDN Sumogawe 01

Kecamatan Getasan Siklus 2

Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016

Gambar 5 menunjukan bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa pada

siklus 2 sudah mencapai standar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada

penelitian ini. Indikator keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila 30

siswa dari 36 siswa kelas 4 tuntas hasil belajarnya. Dari data tersebut dapat

diperoleh informasi bahwa siswa yang telah tuntas pada siklus 2 sudah mencapai

89% (32 siswa). Dari hasil data siklus 2 tersebut sudah menunjukan keberhasilan

ketuntasan belajar siswa yang sudah sesuai dengan indikator berhasilan penelitian.

Pada siklus 2 yang sudah dilakukan, bisa dikatakan berhasil dan dapat

dilihat dari meningkatnya hasil ketuntasan belajar siswa yaitu 32 siswa atau 89%

siswa tuntas. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang dilakukan dalam

menerapkan model pembelajaran CTL pada siklus 2 sudah berhasil karena

memperoleh penilaian pada siklus 1 adalah 69% meningkat pada siklus 2 menjadi

84%.

76

4.3.2 Analisis Komparatif

Berdasarkan hasil analisis ketuntasan belajar IPA siswa kelas 4 SDN

Sumogawe 01 Kecamatan Getasan, dilakukan analisis komparatif ketuntasan hasil

belajar antar siklus dan pra siklus. Analisis komparatif dilakukan dengan

menyajikan data ketuntasan hasil belajar pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 dalam

satu tabel 26 dibawah ini:

Tabel 26

Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SDN

Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Semester 2

Tahun Pelajaran 2015/2016

No Nilai

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Jumlah

Siswa

Persen

(%)

Jumlah

Siswa

Persen

(%)

Jumlah

Siswa

Persen

(%)

1 Tuntas 16 44% 25 69% 32 89%

2 Tidak

Tuntas 20 56% 11 31% 4 11%

Jumlah 36 100% 36 100% 36 100%

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa

mengalami peningkatan dari pra siklus hingga pelaksanaan siklus 2. Untuk

memvisualisasikan analisis komparatif ketuntasan hasil belajar antar siklus dan pra

siklus dapat digambarkan dalam diagram berikut :

77

Gambar 6

Analisis Komparatif

Tuntas

Tidak Tuntas0%

20%

40%

60%

80%

100%

Pra SiklusSiklus 1

Siklus 2

Analisis Komparatif

Tuntas

Tidak Tuntas

4.4 Pembahasan

Sebelum diadakan tindakan siklus 1 dan siklus 2, yang dilakukan di kelas

4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang ditemukan

bahwa hasil belajar IPA siswa masih rendah, hal ini disebabkan penyampaian

materi dengan metode konvensional dan tanpa media yang mendukung dalam

penyampaian materi pembelajaran. Siswa hanya mendengarkan penjelasan guru

saja, sehingga keaktifan dan kekreatifan siswa sama sekali tidak terlihat. Proses

pembelajaran sebelum tindakan menunjukkan bahwa siswa masih pasif, karena

tidak diberi respon yang menantang, siswa terlihat tegang dan tampak bosan

dalam mengikuti proses belajar mengajar. Sehingga nilai rata-rata pelajaran IPA

siswa rendah, nilai rata-rata siswa sebelum diadakan tindakan adalah 69. Siswa

yang mencapai KKM ≥75 hanya 16 siswa dari 36 siswa dengan persentase 44%

sedangkan siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 20

siswa dari 36 siswa dengan persentase 56%. Sebelum diadakan tindakan jumlah

siswa yang mendapatkan nilai tertinggi sebesar 95 hanya diperoleh oleh 1 siswa

dari 36 siswa. Sedangkan jumlah siswa yang memperoleh nilai terendah

78

berjumlah 5 siswa dengan nilai 55. Adanya perbedaan yang signifikan antara

jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas menjadi masalah yang harus segera

diatasi. Tuntasnya ke-16 siswa ini dikarenakan sudah dapat menangkap materi

yang disajikan oleh guru walaupun hanya dengan ceramah saja begitu juga

dengan 1 siswa yang memperoleh nilai tertinggi. Ke-16 siswa ini termasuk 1

siswa yang memperoleh nilai tertinggi, memang mempunyai daya tangkap yang

lebih dibandingkan teman-temannya yang lain walaupun hanya dengan

mendengarkan saja, sedangkan 20 siswa yang lain belum bisa menangkap materi

yang disajikan oleh guru hanya dengan ceramah saja karena daya tangkap mereka

rendah jika hanya mendengarkan saja mereka belum bisa memahami sepenuhnya

tentang materi yang disampaikan. Siswa akan lebih paham dan lebih mudah

mengingat bila siswa mencari, membuat dan melakukan sendiri serta terlibat

langsung dalam kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi rendahnya hasil belajar

IPA siswa kelas 4 dalam proses pembelajaran, maka diperlukan model

pembelajaran yang cocok dan tepat. Untuk itu peneliti mencoba mengatasi

masalah yang hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan

Getasan Kabupaten Semarang dengan menggunakan model pembelajaran CTL.

Menurut Baharudin dan Wahyuni (2007: 137) pembelajaran CTL adalah konsep

pembelajaran yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan

situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka

sehari-hari. Dari definisi para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran CTL adalah model pembelajaran yang mengkaitkan materi

pelajaran dengan dunia nyata sesuai dengan pemikiran siswa. Dalam proses

pembelajaran CTL guru menghadirkan dunia nyata kedalam kelas yang sesuai

dengan materi yang akan disampaikan dan mengkaitkan materi tersebut dengan

pemikiran siswa sehingga siswa mampu mengembangkan pemikiran yang ada

dengan hal-hal yang baru didapat.

Menurut Mulyasa, (2006: 110-111) menyatakan bahwa “pembelajaran IPA

sebaiknya dilakukankan secara inkuiri dan berbuat untuk memperoleh

pemahaman yang mendalam tentang alam dan menumbuhkan kemampuan

79

berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah”. dari definisi diatas dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran IPA adalah siswa dituntut untuk berpikir kritis dan mampu

mengembangkan pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki serta menumbuhkan

rasa ingin tahu siswa pada hal-hal baru serta mampu mengembangkan

keterampilan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-

hari siswa. Dengan menerapkan model pembelajaran CTL pada pelajaran IPA

siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang,

siswa akan mengamati langsung objek yang akan dipelajari dengan menggunakan

media gambar dan video dalam proses pembelajaran, tentu siswa akan lebih

tertarik mengikuti pelajaran dan menumbuh kan rasa ingin tahu siswa mengenai

hal-hal baru yang timbul dalam pikirannya sehingga timbul pertanyaan-

pertanyaan dari siswa yang berkaitan dengan media-media yang diamaiti siswa,

tentunya media-media tersebut berhubungan dengan materi pelajaran yang akan

disampaikan.

Perencanaan penelitian ini diawali dengan berdiskusi bersama guru kelas 4

SDN Sumogawe 01 Kecamatan Getasan, untuk mendiskusikan hal-hal yang

diperlukan dalam pemecahan masalah hasil belajar siswanya dan mendiskusikan

pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran CTL.

Setelah melaksanakan penelitian, maka diperoleh hasil belajar siswa pada

siklus 1 dengan menerapkan model pembelajaran CTL, siswa yang mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 75) sebanyak 25 siswa dari 36 jumlah

keseluruhan siswa dengan persentase 69% siswa yang memperoleh nilai di bawah

KKM sebanyak 11 siswa dengan persentase 31%. Nilai rata-rata yang diperoleh

siswa sebesar 78 sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh sebesar 95 dan nilai

terendah 55. Dibandingkan dengan kondisi awal hasil belajar IPA siswa kelas 4

SDN Sumogawe 01 mengalami peningkatan yang signifikan, namun peneliti

belum merasa puas karena belum memenuhi kriteria ketuntasan yang diharapkan.

Untuk itu peneliti melakukan tindak lanjut dengan memperhatikan kekurangan-

kekurangan pada siklus 1, sehingga peneliti melakukan perbaikan pada tahap

siklus 2.

80

Siklus 2 dengan menerapkan model pembelajaran CTL untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01, siswa yang

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 75) sebanyak 36 siswa dengan

persentase 89% dan masih terdapat 4 siswa yang belum bisa mencapai nilai diatas

KKM. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus 2 sebesar 83 sedangkan

nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah 60. Hasil yang cukup fantastis jika

dibandingkan pada pra siklus. Namun masih ada beberapa siswa yang belum

mencapai KKM 75. Setelah ditelusuri terdapat 4 siswa yang belum mencapai

KKm 75, ke 4 siswa tersebut lamban dalam memahami pelajaran dan salah satu

dari ke 4 siswa tersebut adalah anak berkebutuhan khusus sehingga sulit untuk

mengikuti pelajaran yang berlangsung.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakuakan oleh

Samriani dalam Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 dengan judul

“Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDN No

3 Siwalempu”. Peneliti menggunakan model pembelajaran yang menekankan

pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari dan melakukan sendiri materi

pelajaran yang akan dipelajari, melalui pengetahuan yang dimiliki siswa

dihubungkan materi pelajaran yang akan dipelajari, siswa dilibatkan sejak

perencanaan sampai akhir dan siswa dituntut untuk memiliki kemampuan

pengetahuan yang baik, serta terlibat aktif pada aktivitas pembelajaran dan

memiliki kemampuan dalam mengembangkan pengetahuannya sendiri melalui

materi pelajaran yang dipelajarinya.

Berdasarkan perolehan nilai yang didapatkan pada siklus I dan siklus II

dengan menerapkan model pembelajaran CTL dapat meningkatan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 01 Kecamatan

Getasan Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. Situasi

pembelajaran seperti ini mendukung efektivitas proses pembelajaran dan dengan

langsung terlibat pada aktivitas (learning community) siswa akan lebih memahami

dan mengerti materi yang dipelajari.