bab iv hasil penelitian dan...

22
53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas hasil penelitian yang telah dilakukan. Dimana pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan observasi dan tindakan, hasil tindakan, dan refleksi yang dijabarkan per siklus pada setiap pertemuan. Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II serta pembahasan hasil penelitian. Secara rinci akan diuraikan sebagai berikut. 4.1 Deskripsi Siklus I 4.1.1 Rencana Tindakan Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran di dalam silabus IPA Kelas 5 Semester 2. RPP siklus I dirancang dalam 3 kali pertemuan dimana pertemuan pertama dan kedua penyampaian materi dengan menerapkan Metode Inkuiri dan pertemuan ketiga adalah pemantapan materi dengan diadakannya tes formatif siswa. Tes formatif digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Tahapan perencanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut. Pada pertemuan pertama peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas 5 mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu disiapkan. Sebelum melaksanakan proses belajar mengajar peneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan “Gaya Magnet”. Persiapan alat dan bahan menggunakan media KIT IPA tentang gaya magnet antara lain: Percobaan ( Mengelompokkan benda –benda magnetis dan non magnetis ), selain KIT Magnet yang digunakan perlu ditambahkan benda – benda yang menunjang untuk mengelompokkan benda – benda magnetis dan non magnetis. Bahannya antara lain : paku, peniti, klip ( warna dan logam ), kertas, jarum pentul, kancing baju, uang, karet gelang, penghapus, paku payung, kain flanel, dan jarum jahit.

Upload: duongkiet

Post on 27-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16028/4/T1_292011059_BAB IV... · Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus, ... dan

53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan membahas hasil penelitian yang telah dilakukan.

Dimana pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan

observasi dan tindakan, hasil tindakan, dan refleksi yang dijabarkan per siklus

pada setiap pertemuan. Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus,

Siklus I dan Siklus II serta pembahasan hasil penelitian. Secara rinci akan

diuraikan sebagai berikut.

4.1 Deskripsi Siklus I

4.1.1 Rencana Tindakan

Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi dasar

dan indikator pembelajaran di dalam silabus IPA Kelas 5 Semester 2. RPP siklus I

dirancang dalam 3 kali pertemuan dimana pertemuan pertama dan kedua

penyampaian materi dengan menerapkan Metode Inkuiri dan pertemuan ketiga

adalah pemantapan materi dengan diadakannya tes formatif siswa. Tes formatif

digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Tahapan perencanaan yang

dilakukan adalah sebagai berikut.

Pada pertemuan pertama peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas 5

mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang

perlu disiapkan. Sebelum melaksanakan proses belajar mengajar peneliti

mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan

“Gaya Magnet”. Persiapan alat dan bahan menggunakan media KIT IPA tentang

gaya magnet antara lain: Percobaan ( Mengelompokkan benda –benda magnetis

dan non magnetis ), selain KIT Magnet yang digunakan perlu ditambahkan benda

– benda yang menunjang untuk mengelompokkan benda – benda magnetis dan

non magnetis. Bahannya antara lain : paku, peniti, klip ( warna dan logam ),

kertas, jarum pentul, kancing baju, uang, karet gelang, penghapus, paku payung,

kain flanel, dan jarum jahit.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16028/4/T1_292011059_BAB IV... · Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus, ... dan

54

Pada pertemuan kedua siklus I materi dilanjutkan mengenai gaya gesek

dan gaya grafitasi. Siswa akan melakukan 2 percobaan yaitu pada percobaan

pertama mengenai gaya gesek. Siswa difasilitasi bahan – bahan yang menunjang

percobaan, yaitu antara lain balok kayu, papan, papan ( dilapisi kertas minyak,

karton, dan kain ). Untuk percobaan kedua mengenai gaya grafitasi bahan – bahan

yang digunakan adalah kertas, kertas yang diremas, buku, pensil, daun kering, dan

daun basah. Pada pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut dari hasil belajar dan

kekurangan / kelebihan pada pertemuan sebelumnya. Peneliti menyiapkan lembar

kerja siswa, lembar evaluasi yang berisi butur-butir soal uraian setelah di uji

validitas dan reliabilitas untuk mengukur hasil belajar dari siklus I, dan lembar

observasi peneliti.

Langkah-langkah pembelajaran yang dirancang disesuaikan dengan

Metode Inkuiri. Untuk mengetahui penerapannya di kelas, yang dilakukan peneliti

yakni menyiapkan lembar observasi penerapan Metode Inkuiri tersebut. Dengan

adanya lembar observasi ini peneliti dengan bantuan observer 2 dapat mengamati

lebih jelas kesesuaian tindakan yang dilakukan di kelas dengan langkah – langkah

yang seharusnya dilakukan. Di dalam lembar observasi terdapat dua kolom

pelaksanaan yang harus di centang ( √ ) yakni Terlaksana jika tindakan yang

dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan langkah pembelajaran

yang sesuai dengan metode, serta Belum Terlaksana jika langkah tersebut tidak

diimplementasikan di dalam kelas. Sebelum dilaksanakannya tindakan di kelas,

instrumen yang dibutuhkan untuk mengukur hasil belajar siswa juga disusun

berdasarkan indikator yang telah ditetapkan peneliti.

4.1.2 Pelaksanaan Observasi dan Tindakan

4.1.2.1 Pelaksanaan Observasi

Pelaksanaan observasi dilakukan hanya pada pertemuan pertama dan

kedua. Hal ini dikarenakan pada pertemuan ketiga tidak ada proses pembelajaran

sesuai dengan lembar observasi yang mengacu pada langkah penerapan metode

yang digunakan. Secara garis besar, berikut hasil pelaksanaan observasi pada

siklus I yang dapat dilihat pada Tabel 16.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16028/4/T1_292011059_BAB IV... · Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus, ... dan

55

Tabel 16 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Aspek yang

diamati Indikator

Pertemuan 1

Pertemuan 2

T BT T BT

Kegiatan Awal

Melakukan kegiatan apersepsi dan menyampai-kan tujuan pembelajaran.

√ _ √ _

Guru menyajikan sebuah permasalahan yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan.

√ _ √ _

Siswa dibentuk kelompok untuk mengumpulkan data dari percobaan untuk memecahkan masalah.

√ _ √ _

Guru merangsang dan mengajak siswa berfikir memecahkan masalah dengan mengadakan tanya jawab dan menyampaikan materi secara singkat.

_ √ √ _

Guru merangsang siswa untuk mengajukan jawaban sementara dari permasalahan yang sedang di bahas.

√ _ √ _

Kegiatan Inti

Guru memfasilitasi siswa dengan media yang telah disiapkan dalam mengumpulkan informasi yang tepat untuk memecahkan permasalahan.

√ _ √ _

Guru memberikan petunjuk langkah kerja dan mengatur jalannya presentasi dari masing-masing kelompok.

_ √ _ √

Guru memberikan konfirmasi jawaban dari hasil percobaan dan hipotesis awal.

√ _ √ _

Kegiatan Akhir

Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari materi yang baru saja dipelajari

√ _ √ _

Refleksi berupa penanaman nilai moral. √ _ √ _

Jumlah 8 2 9 1

Berdasarkan Tabel 16 hasil lembar observasi aktivitas guru Siklus I

pertemuan pertama, langkah – langkah kegiatan pembelajaran yang mengacu

pada penerapan metode Inkuiri berbantuan media KIT IPA mencapai 80% atau

sebanyak 8 pernyataan dari 10 pernyataan sesuai dengan tindakan yang dilakukan

di kelas. Kegiatan yang belum sesuai dengan perencanaan dapat dilihat pada tabel

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16028/4/T1_292011059_BAB IV... · Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus, ... dan

56

diberikan tanda (-) yaitu antara lain pada saat kegiatan tanya jawab guna

merangsang siswa untuk memecahkan masalah, guru hanya terfokus pada

beberapa siswa saja, serta saat membagikan lembar kerja siswa, guru belum

maksimal menyampaikan langkah kerja yang akan dilakukan. Hal ini dikarenakan

kondisi kelas yang cenderung sedikit ramai.

Pada pertemuan kedua dapat diketahui bahwa 90% dari 10 pernyataan

sudah dilakukan dengan baik, hanya ada 1 pernyataan yang belum dilakukan

sesuai rencana, yaitu masih dengan kondisi kelas yang saat akan dibagi dalam

kelompok kembali ramai seperti saat pelaksanaan pertemuan pertama, sehingga

guru belum maksimal dalam memberikan petunjuk langkah kerja siswa. Meskipun

demikian, pada pertemuan kedua ini terdapat peningkatan dari pertemuan pertama

dimana guru memberikan kesempatan yang luas pada siswa untuk mengadakan

tanya jawab.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dalam siklus I dilakukan dalam 3 kali pertemuan

sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Masing–masing

pertemuan berlangsung selama 2 jam pelajaran (70 menit). Pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 10 April 2015 serta pertemuan kedua dan

ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 11 April 2015.

(1) Pertemuan Pertama

Pelaksanaan pada siklus I ini terdiri dari tiga pertemuan. Pada pertemuan

pertama siklus I dilaksanakan pada pukul 07.00 – 08.10 guru mengawali

pembelajaran dengan mengulas sedikit pembelajaran sebelumnya dan

memberikan apersepsi yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari

yaitu dengan menunjukkan atraksi sulap menggunakan “permen ajaib” dengan

menarik benda yang terbuat dari besi dan benda – benda kecil lainnya dan

menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru membentuk siswa dalam beberapa

kelompok, masing masing kelompok terdiri dari 4 -5 siswa. Siswa diminta

mengidentikasi mengapa benda dapat menempel pada permen ajaib dan

menuliskan jawabannya digulungan kertas yang dimasukkan kedalam botol.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16028/4/T1_292011059_BAB IV... · Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus, ... dan

57

Guru membagikan lembar kerja masing masing kelompok untuk dibaca

bersama – sama kemudian membagikan KIT Magnet tiap kelompok. Guru

menjelaskan langkah kerja sebelum melakukan percobaan. Selanjutnya masing –

masing kelompok mengidentifikasi benda – benda yang sudah dibagikan guru

termasuk benda magnetis atau benda non magnetis. Selama siswa melakukan

percobaan dalam rangka mengumpulkan data, guru berkeliling memberikan

bimbingan pada kelompok yang mengalami kesulitan.

Selanjutnya, setiap perwakilan kelompok menunjukkan hasil diskusi

didepan kelas, sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan dari jawaban

kelompok yang sedang presentasi. Kegiatan presentasi berulang dari satu

kelompok ke kelompok lain. Guru bersama dengan siswa membuka jawaban

sementara yang telah dibuat oleh siswa diawal pembelajaran, dan guru

memberikan penguatan atas jawaban beberapa siswa serta menghubungkan

dengan hasil percobaan.

Guru bersama siswa merangkum dan membuat kesimpulan tentang materi

yang baru saja dipelajari dan siswa menyampaikan pendapatnya tentang

pembelajaran hari ini.

(2) Pertemuan Kedua

Penelitian siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari sabtu 11 April

2015 pukul 07.00 - 08.10 guru mengawali pembelajaran dengan meminta siswa

salah satu siswa memindahkan meja yang ada didepan kelas. Jika siswa tersebut

mengalami kesulitan dalam memindahkan meja, siswa tersebut diberikan

kesempatan untuk memilih teman untuk membantunya memindahkan meja. Guru

menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotifas siswa untuk memperhatikan

pembelajaran hari ini. Selanjunya guru mengadakan tanya jawab mengenai

kegiatan yang baru saja teman mereka lakukan, siswa mengidentifikasi apa yang

menyebabkan benda sulit bergeser ? dan meminta siswa untuk menuliskannya

pada selembar kertas kemudian memasukkan pada botol yang telah disediakan

oleh guru sebagai jawaban sememtara dari permasalahan yang dimunculkan guru.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16028/4/T1_292011059_BAB IV... · Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus, ... dan

58

Guru membagikan lembar kerja masing masing kelompok untuk dibaca

bersama – sama. Guru menjelaskan langkah kerja sebelum melakukan percobaan

yang terdiiri dari 2 percobaan. Percobaan pertama mengenai gaya gesek dan

percobaaan kedua mengenai gaya grafitasi. Untuk percobaan gaya gesek masing –

masing kelompok mendapatkan bahan – bahan yang dapat dilakukan dan

didiskusikan didalam ruang kelas, sedangkan untuk percobaan gaya gravitasi guru

memfasilitasi siswa untuk keluar kelas menguji cobakan percobaannya dilapangan

sekolah.

Selama siswa melakukan percobaan dalam rangka mengumpulkan data,

guru berkeliling memberikan bimbingan pada kelompok yang mengalami

kesulitan. Selanjutnya, setiap perwakilan kelompok menunjukkan hasil

percobaannya didepan kelas, sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan

dari jawaban kelompok yang sedang presentasi. Kegiatan presentasi berulang dari

satu kelompok ke kelompok lain. Untuk menguji hipotesis yang sudah

dilaksanakan diawal pembelajaran tadi, guru bersama dengan siswa membuka

jawaban sementara yang telah dimasukkan kedalam botol. Guru memberikan

penguatan atas jawaban beberapa siswa serta menghubungkan dengan hasil

percobaan.

Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang

kesulitan yang mereka alami dan menjelaskan kembali bagian yang ditanyakan

oleh siswa. Guru bersama siswa merangkum dan membuat kesimpulan tentang

materi yang baru saja dipelajari dan siswa menyampaikan pendapatnya tentang

pembelajaran hari ini.

(3) Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dari siklus I dilaksanakan pada tanggal 11 April 2015

pukul 09.30 – 10.40. Kegiatan pembelajaran diawali guru dengan merivew

pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua. Dimana guru mengadakan

tanya jawab untuk mengukur pemahaman siswa sebelum mengadakan tes dan

memberikan motivasi ataupun semangat untuk mengerjakan soal tes.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16028/4/T1_292011059_BAB IV... · Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus, ... dan

59

Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang kesulitan

sebelum siswa mengerjakan soal evaluasi. Selanjutnya siswa mengerjakan soal

evaluasi yang terdiri dari 7 soal uraian. Soal yang diberikan kepada siswa sudah

melalui proses uji validitas dan reliabilitas. Guru bersama siswa menyimpulkan

materi pelajaran selama 3 kali pertemuan tersebut.

4.1.3 Hasil Tindakan Siklus I

Hasil Tindakan pada siklus I ini berupa hasil belajar IPA yang diperoleh

siswa setelah pembelajaran selesai dilaksanakan yaitu pada pertemuan ketiga

siklus I. Pada akhir pertemuan ketiga, siswa mengerjakan tes sesuai dengan

materi yang sudah disampaikan guru selama dua hari tersebut. Siswa mengerjakan

tes dengan jumlah 7 soal uraian yang sudah di uji tingkat validitas dan

reliabilitasnya.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran IPA di SDN Dadapayam

02 adalah 60. Berdasarkan skor yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi siklus I,

maka dapat dibuat tabel distribusi frekuensi hasil belajar siswa. Untuk

mempermudah dalam membuat tabel distribusi frekuensi, menurut Subana

(2000:48) rentang skor hasil belajar yang perlu dilakukan yaitu menentukan

Jangkauan (J), Banyaknya kelas (K), dan Panjang kelas (P). Adapun rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Jangkauan = Nilai Tertinggi - Nilai Terendah

= 92 - 52

= 40

Kelas Interval = 1+3,3 (log n)

= 1 + 3,3 (log 24)

= 1 + 3,3 ( 1,38)

= 5,55 boleh 5 atau 6, dalam penelitian siklus I ini

digunakan pembulatan 6

Panjang Interval : ���������

����� �������� =

��

�= 6,66 dibulatkan menjadi 7

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16028/4/T1_292011059_BAB IV... · Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus, ... dan

60

Setelah melakukan perhitungan diatas, maka berdasarkan nilai yang

diperoleh siswa kelas 5 SDN Dadapayam 02 disajikan tabel distribusi frekuensi

hasil belajar siklus I yang dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17 Distribusi Hasil Belajar IPA Siklus I

Nilai Frekuensi Presentase 50 – 56 9 37,5 % 57 – 63 1 4,2 % 64 – 70 4 16,7 % 71 – 77 3 12,5 % 78 – 84 2 8,3 % 85 − 91 5 20,8 %

Jumlah 24 100 %

Nilai Rata – Rata 68,3 Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 50

Berdasarkan tabel 17 distribusi hasil belajar IPA Siklus I, hasil yang

diperoleh siswa pada Siklus I mengalami peningkatan dibandingkan dengan

kondisi awal. Dapat dilihat dari nilai rata-rata pada kondisi awal yaitu 59,3

meningkat menjadi 68,3 dari jumlah 24 siswa. Sedangkan untuk ketuntasan siswa

dapat dilihat pada Tabel 18 berikut :

Tabel 18 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

Ketuntasan Nilai Frekuensi Presentase

Tuntas ≥60 15 62,5 % Belum Tuntas <60 9 37,5 %

Jumlah 24 100%

Dari Tabel 18 rekapitulasi ketuntasan hasil belajar IPA Siklus I, terdapat

15 siswa yang tuntas (62,5 %) dan 9 siswa yang belum tuntas (37,5 %) atau belum

memenuhi kriteria ketuntasan IPA yaitu ≥60. Diagram ketuntasan hasil belajar

Siklus I dapat dilihat pada Gambar 2 berikut :

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16028/4/T1_292011059_BAB IV... · Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus, ... dan

Gambar 2

4.1.4 Refleksi

Melalui refleksi dapat diketahui bahwa

sesuai dengan rencana dan langkah

Inkuiri berbantuan media KIT IPA. Pada pertemuan pertama masih terdapat

kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar,

guna merangsang siswa untuk memecahkan masalah, guru hanya terfokus pada

beberapa siswa saja, serta saat membagikan lembar kerja siswa

maksimal menyampaikan

kondisi kelas yang cenderung sed

kelompok belum mau memberikan tanggapan atas presentasi kelompok lain yang

sedang membacakan hasil percobaan maupun diskusinya.

kedua, kekurangan tersebut sudah bisa teratasi namun belum semua.

mendapati kondisi kelas yang saat akan dibagi dalam kelompok kembali ramai

seperti saat pelaksanaan pertemuan pertama, sehingga guru belum maksimal

dalam memberikan petunjuk langkah kerja siswa

pertemuan kedua ini terdapat peni

memberikan kesempatan yang luas pada siswa untuk mengadakan tanya jawab.

Beberapa siswa sudah mulai berani memberikan tanggapan mereka dan kegiatan

pembelajaran sudah sesuai dengan rencana dan sintaks.

Dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil belajar siswa

dalam mata pelajaran IPA menggunakan Metode Inkuiri berbantuan media KIT

IPA mengalami peningka

dapat dilihat dari jumlah siswa yang sudah memen

kondisi awal (prasiklus)

Gambar 2 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

Melalui refleksi dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran cukup

sesuai dengan rencana dan langkah – langkah pembelajaran menggunakan Metode

Inkuiri berbantuan media KIT IPA. Pada pertemuan pertama masih terdapat

kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, kegiatan tanya jawab

guna merangsang siswa untuk memecahkan masalah, guru hanya terfokus pada

beberapa siswa saja, serta saat membagikan lembar kerja siswa

maksimal menyampaikan langkah kerja yang akan dilakukan. Hal ini dikarenakan

as yang cenderung sedikit ramai, serta pada masing

kelompok belum mau memberikan tanggapan atas presentasi kelompok lain yang

sedang membacakan hasil percobaan maupun diskusinya. Namun pada pertemuan

kedua, kekurangan tersebut sudah bisa teratasi namun belum semua.

kondisi kelas yang saat akan dibagi dalam kelompok kembali ramai

seperti saat pelaksanaan pertemuan pertama, sehingga guru belum maksimal

dalam memberikan petunjuk langkah kerja siswa. Meskipun demikian

pertemuan kedua ini terdapat peningkatan dari pertemuan pertama

memberikan kesempatan yang luas pada siswa untuk mengadakan tanya jawab.

Beberapa siswa sudah mulai berani memberikan tanggapan mereka dan kegiatan

pembelajaran sudah sesuai dengan rencana dan sintaks.

tan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil belajar siswa

dalam mata pelajaran IPA menggunakan Metode Inkuiri berbantuan media KIT

IPA mengalami peningkatan. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siklus I

dapat dilihat dari jumlah siswa yang sudah memenuhi KKM. Dimana pada

(prasiklus) jumlah siswa yang tuntas hanya 10 siswa ( 41,7 % ),

62,50%

37,50%

Hasil Belajar Siklus 1

Tuntas

Belum Tuntas

61

Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

kegiatan pembelajaran cukup

langkah pembelajaran menggunakan Metode

Inkuiri berbantuan media KIT IPA. Pada pertemuan pertama masih terdapat

kegiatan tanya jawab

guna merangsang siswa untuk memecahkan masalah, guru hanya terfokus pada

beberapa siswa saja, serta saat membagikan lembar kerja siswa, guru belum

langkah kerja yang akan dilakukan. Hal ini dikarenakan

serta pada masing – masing

kelompok belum mau memberikan tanggapan atas presentasi kelompok lain yang

Namun pada pertemuan

kedua, kekurangan tersebut sudah bisa teratasi namun belum semua. Masih

kondisi kelas yang saat akan dibagi dalam kelompok kembali ramai

seperti saat pelaksanaan pertemuan pertama, sehingga guru belum maksimal

Meskipun demikian, pada

ngkatan dari pertemuan pertama dimana guru

memberikan kesempatan yang luas pada siswa untuk mengadakan tanya jawab.

Beberapa siswa sudah mulai berani memberikan tanggapan mereka dan kegiatan

tan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil belajar siswa

dalam mata pelajaran IPA menggunakan Metode Inkuiri berbantuan media KIT

pembelajaran siklus I

uhi KKM. Dimana pada

jumlah siswa yang tuntas hanya 10 siswa ( 41,7 % ),

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16028/4/T1_292011059_BAB IV... · Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus, ... dan

62

setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan Metode Inkuiri berbantuan

media KIT IPA jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 15 anak ( 62,5 % )

namun belum mencapai inkdikator kinerja yang telah ditetapkan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan Metode Inkuiri

berbantuan media KIT IPA sudah meningkatkan hasil belajar IPA siswa namun

belum berhasil mencapai indikator yang telah ditetapkan. Serta belum semuanya

sesuai dengan rencana yang telah dibuat, terutama pada proses pembelajaran yang

menunjukkan kondisi kelas yang cenderung ramai untuk guru menyampaikan

langkah kerja dan masih terdapat siswa yang belum mau menyampaikan pendapat

ketika kelompok lain presentasi, sehingga harus dilanjutkan ke siklus II.

Berdasarkan observasi siklus I, hal – hal yang perlu dilakukan untuk

memperbaiki pembelajran pada siklus berikutnya antara lain :

(1) Untuk mengatasi kekurangan dari tiap pertemuan yang telah dilakukan,

maka guru harus lebih mengkondisikan kelas terlebih dahulu sebelum

memulai pembelajaran, dimana pembelajaran belum akan dimulai ketika

kondisi belum tenang, sehingga pembelajaran akan berjalan lebih optimal.

(2) Dilakukan pengarahan ulang dalam menyampaikan langkah kerja.

Diusahakan dengan kalimat yang jelas dan mudah dipahami oleh siswa,

sehingga siswa tidak ramai sendiri saat melakukan diskusi / percobaan

karena belum memahami langkah kerjanya.

(3) Saat kegiatan presentasi, guru memberikan motivasi pada siswa kelompok

lain untuk lebih mencermati apa yang dipresentasikan kelompok yang

maju didepan, sehingga kelompok lain dapat memberikan tanggapan pada

kelompok yang sedang presentasi.

4.2 Deskripsi Siklus II

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai tahap perencaanaan, pelaksanaan

tindakan dan observasi, hasil tindakan dan refleksi. Berdasarkan catatan perbaikan

pelaksanaan dalam pembelajaran IPA yang menerapkan Metode Inkuiri

berbantuan media KIT IPA, masih didapati kondisi kelas yang cenderung ramai

untuk guru menyampaikan langkah kerja percobaan serta kurangnya motivasi

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16028/4/T1_292011059_BAB IV... · Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus, ... dan

63

siswa dalam menyampaikan pendapatnya. Selain itu masih adanya siswa yang

belum mencapai KKM, maka di dalam siklus II ini dilakukan perbaikan kembali

agar catatan – catatan yang terdapat pada siklus I tidak terulang kembali.

4.2.1 Rencana Tindakan

Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi dasar

dan indikator pembelajaran di dalam silabus IPA Kelas 5 Semester 2. RPP siklus

II dirancang dalam 3 kali pertemuan dimana pertemuan pertama dan kedua

penyampaian materi serta penerapan Metode Inkuiri dan pertemuan ketiga adalah

pemantapan materi serta diadakannya tes formatif siswa. Tes formatif untuk

mengukur hasil belajar siswa. Tahapan perencanaan yang dilakukan adalah

sebagai berikut.

Pada pertemuan pertama peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas 5

mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang

perlu disiapkan. Sebelum melaksanakan proses belajar mengajar peneliti

mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan

“Pesawat sederhana ( Pengungkit dan bidang miring )”. Persiapan alat dan bahan

menggunakan media KIT IPA tentang pesawat sederhana ( pengungkit dan bidang

miring ) antara lain: Percobaan pertama ( Pengungkit ), selain KIT Pengungkit

yang digunakan perlu ditambahkan benda – benda yang menunjang untuk

mengidentifikasi berbagai jenis pesawat sederhana berupa pengungkit. Bahannya

antara lain : Gunting, Pinset, Pemotong Kuku, Stapler, dan Pembuka botol. Untuk

percobaan kedua ( Bidang miring ) diperlukan bahan – bahan diantarannya KIT

bidang miring, Papan, dan tali.

Pertemuan kedua kedua siklus I ini materi dilanjutkan dengan pokok

bahasan “Pesawat sederhan” ( Katrol dan Roda ). Siswa akan melakukan 2

percobaan yaitu pada percobaan pertama mengenai katrol, siswa difasilitasi bahan

– bahan yang menunjang percobaan, yaitu antara lain satu buah katrol tetap,

gantungan, tali, beban pemberat, satu buah katrol rangkap, dan Satu buah katrol

bebas. Untuk percobaan kedua mengenai roda bahan – bahan yang digunakan

adalah KIT ( balok kayu ) dan roda.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16028/4/T1_292011059_BAB IV... · Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus, ... dan

64

Pada pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut dari hasil belajar dan

kekurangan / kelebihan pada pertemuan sebelumnya. Peneliti menyiapkan lembar

kerja sisiwa, lembar evaluasi yang berisi butur-butir soal setelah di uji validitas

dan reliabilitas untuk mengukur hasil belajar dari siklus II, dan lembar observasi

peneliti.

Langkah-langkah pembelajaran yang dirancang disesuaikan dengan

Metode Inkuiri. Untuk mengetahui penerapannya di kelas, yang dilakukan peneliti

yakni menyiapkan lembar observasi penerapan Metode Inkuiri tersebut. Di dalam

lembar observasi terdapat dua kolom pelaksanaan yang harus di centang ( √ )

yakni Terlaksana jika tindakan yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar

sesuai dengan langkah pembelajaran yang sesuai dengan metode, serta Belum

Terlaksana jika langkah tersebut tidak diimplementasikan di dalam kelas.

Sebelum dilaksanakannya tindakan di kelas, instrumen yang dibutuhkan untuk

mengukur hasil belajar siswa juga disusun berdasarkan indikator yang telah

ditetapkan peneliti.

4.2.2 Pelaksanaan Observasi dan Tindakan

4.2.2.1 Pelaksanaan Observasi

Pelaksanaan observasi pada siklus II ini dilakukan hanya pada pertemuan

pertama dan kedua. Hal ini dikarenakan pada pertemuan ketiga tidak ada proses

pembelajaran sesuai dengan lembar observasi yang mengacu pada langkah

penerapan metode yang digunakan. Secara garis besar, berikut hasil pelaksanaan

observasi pada siklus II yang dapat dilihat pada Tabel 19.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16028/4/T1_292011059_BAB IV... · Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus, ... dan

65

Tabel 19 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II

Aspek yang

diamati Indikator

Pertemuan 1

Pertemuan 2

T BT T BT

Kegiatan Awal

Melakukan kegiatan apersepsi dan menyampai-kan tujuan pembelajaran. √ _ √ _

Guru menyajikan sebuah permasalahan yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan.

√ _ √ _

Siswa dibentuk kelompok untuk mengumpulkan data dari percobaan untuk memecahkan masalah.

√ _ √ _

Guru merangsang dan mengajak siswa berfikir memecahkan masalah dengan mengadakan tanya jawab dan menyampaikan materi secara singkat.

√ _ √ _

Guru merangsang siswa untuk mengajukan jawaban sementara dari permasalahan yang sedang di bahas.

√ _ √ _

Kegiatan Inti

Guru memfasilitasi siswa dengan media yang telah disiapkan dalam mengumpulkan informasi yang tepat untuk memcahkan permasalahan.

√ _ √ _

Guru memberikan petunjuk langkah kerja dan mengatur jalannya presentasi dari masing-masing kelompok.

√ _ √ _

Guru memberikan konfirmasi jawaban dari hasil percobaan dan hipotesis awal. √ _ √ _

Kegiatan Akhir

Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari materi yang baru saja dipelajari √ _ √ _

Refleksi berupa penanaman nilai moral. √ _ √ _

Jumlah 10 0 10 0

Berdasarkan Tabel 19 hasil lembar observasi aktivitas guru siklus II

pertemuan pertama dan kedua, menunjukkan semua langkah – langkah kegiatan

pembelajaran sesuai dengan sintak metode inkuiri berbantuan media KIT IPA

yang mencapai 100% atau sebanyak 10 pernyataan sesuai dengan tindakan yang

dilakukan di kelas. Hal ini dapat dilihat dari pemberian tanda (√) pada semua

kolom terlaksana.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16028/4/T1_292011059_BAB IV... · Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus, ... dan

66

4.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pembelajaran dalam siklus II dilakukan dalam 3 kali

pertemuan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Masing–

masing berlangsung selama 2 jam pelajaran (70 menit). Pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari Senin tanggal 13 April 2015, pertemua kedua dan ketiga

dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 14 April 2015.

(1) Pertemuan Pertama

Pelaksanaan pada siklus II ini terdiri dari tiga pertemuan. Pada pertemuan

pertama siklus II dilaksanakan pada tanggal 13 April 2015 pada pukul 09.30-

10.40 guru mengawali pembelajaran dengan mengulas sedikit pembelajaran

sebelumnya dan memberikan apersepsi yang berhubungan dengan materi yang

akan dipelajari yaitu dengan menunjukkan sebuah gambar – gambar benda yang

menggunakan prinsip kerja pengungkit dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru membentuk siswa dalam beberapa kelompok, masing masing kelompok

terdiri dari 4-5 siswa. Siswa diminta mengidentikasi permasalahan –

permasalahan yang berhubungan dengan gambar dan menuliskan jawabannya

digulungan kertas yang dimasukkan kedalam botol.

Guru membagikan lembar kerja masing masing kelompok untuk dibaca

bersama – sama kemudian membagikan KIT pengungkit dan bidang miring tiap

kelompok. Guru menjelaskan langkah kerja sebelum melakukan percobaan.

Selanjutnya masing – masing kelompok mengidentifikasi benda – benda yang

sudah dibagikan guru termasuk golongan pengungkit jenis berapa dan prinsip

kerja pada bidang miring. Selama siswa melakukan percobaan dalam rangka

mengumpulkan data, guru berkeliling memberikan bimbingan pada kelompok

yang mengalami kesulitan. Selanjutnya, setiap perwakilan kelompok

menunjukkan hasil percobaannya didepan kelas, sedangkan kelompok lain

memberikan tanggapan dari jawaban kelompok yang sedang presentasi. Kegiatan

presentasi berulang dari satu kelompok ke kelompok lain.

Guru bersama dengan siswa membuka jawaban sementara yang telah

dibuat oleh siswa diawal pembelajaran, dan guru memberikan penguatan atas

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16028/4/T1_292011059_BAB IV... · Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus, ... dan

67

jawaban beberapa siswa serta menghubungkan dengan hasil percobaan. Guru

bersama siswa merangkum dan membuat kesimpulan tentang materi yang baru

saja dipelajari dan siswa menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran hari

ini.

(2) Pertemuan Kedua

Penelitian siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa 14

April 2015 pukul 07.30-08.40 guru mengawali pembelajaran dengan meminta

salah satu siswa untuk mengangkat ember yang berisi batu yang ada didepan kelas

tanpa diangkat. Jika ember tidak berpindah, guru meminta tambahan dua siswa

lagi untuk mengangkat ember tersebut. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

dan memotifasi siswa untuk memperhatikan pembelajaran hari ini. Selanjunya

guru mengadakan tanya jawab mengenai kegiatan yang baru saja teman mereka

lakukan, siswa mengidentifikasi apa yang menyebabkan ember sulit dipindahkan

dan meminta siswa untuk menuliskannya pada selembar kertas kemudian

memasukkan pada botol yang telah disediakan oleh guru sebagai jawaban

sementara dari permasalahan yang dimunculkan guru.

Guru membagikan lembar kerja masing masing kelompok untuk dibaca

bersama – sama. Guru menjelaskan langkah kerja sebelum melakukan percobaan

yang terdiri dari 2 percobaan. Percobaan pertama mengenai katrol dan percobaaan

kedua mengenai roda. Untuk percobaan katrol masing – masing kelompok

mendapatkan bahan – bahan dan Kit Katrol. Pada percobaan katrol, masing –

masing kelompok diminta mengidentifikasi bagaimana prinsip katrol bebas, katrol

tetap, katrol rangkap, dan katrol ganda sehingga siswa mampu mengaplikasikan

dalam kehidupan sehari – hari mereka.

Selama siswa melakukan percobaan dalam rangka mengumpulkan data,

guru berkeliling memberikan bimbingan pada kelompok yang mengalami

kesulitan. Selanjutnya, setiap perwakilan kelompok menunjukkan hasil

percobaannya didepan kelas, sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan

dari jawaban kelompok yang sedang presentasi. Kegiatan presentasi berulang dari

satu kelompok ke kelompok lain. Untuk menguji hipotesis yang sudah

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16028/4/T1_292011059_BAB IV... · Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus, ... dan

68

dilaksanakan diawal pembelajaran tadi, guru bersama dengan siswa membuka

jawaban sementara yang telah dimasukkan kedalam botol. Guru memberikan

penguatan atas jawaban beberapa siswa serta menghubungkan dengan hasil

percobaan.

Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang

kesulitan yang mereka alami dan menjelaskan kembali bagian yang ditanyakan

oleh siswa. Guru bersama siswa merangkum dan membuat kesimpulan tentang

materi yang baru saja dipelajari dan siswa menyampaikan pendapatnya tentang

pembelajaran hari ini.

(3) Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dari siklus II dilaksanakan pada tanggal 14 April 2015

pukul 09.30 – 10.40. Kegiatan pembelajaran diawali guru dengan merivew

pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua. Dimana guru mengadakan

tanya jawab untuk mengukur pemahaman siswa sebelum mengadakan tes dan

memberikan motivasi ataupun semangat untuk mengerjakan soal tes.

Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang kesulitan

sebelum siswa mengerjakan soal evaluasi. Selanjutnya siswa mengerjakan soal

evaluasi yang terdiri dari 4 soal uraian. Soal yang diberikan kepada siswa sudah

melalui proses uji validitas dan reliabilitas. Guru bersama siswa menyimpulkan

materi pelajaran selama 3 kali pertemuan tersebut.

Hasil pengamatan pada pertemuan ketiga, dapat diketahui bahwa

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sudah sangat sesuai dengan perencanaan.

Peran guru di dalam kegiatan pembelajaran siklus II sudah berkurang, guru hanya

sebagai fasilitator saja, kegiatan lebih berpusat pada siswa. Hal ini menunjukkan

bahwa indikator proses telah tercapai, dan kegiatan pembelajaran sudah baik.

4.2.3 Hasil Tindakan Siklus II

Hasil Tindakan pada siklus II ini berupa hasil belajar IPA yang diperoleh

siswa setelah pembelajaran selesai dilaksanakan yaitu pada pertemuan ketiga

siklus II. Pada akhir pertemuan ketiga, siswa mengerjakan tes sesuai dengan

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16028/4/T1_292011059_BAB IV... · Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus, ... dan

69

materi yang sudah disampaikan guru. Siswa mengerjakan tes dengan jumlah 4

soal uraian yang sudah di uji tingkat validitas dan reliabilitasnya.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran IPA di SDN Dadapayam

02 adalah 60. Berdasarkan skor yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi siklus II,

maka dapat dibuat tabel distribusi frekuensi hasil belajar siswa. Untuk

mempermudah dalam membuat tabel distribusi frekuensi, menurut Subana

(2000:48) rentang skor hasil belajar yang perlu dilakukan yaitu menentukan

Jangkauan (J), Banyaknya kelas (K), dan Panjang kelas (P). Adapun rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Setelah melakukan perhitungan diatas, maka berdasarkan nilai yang

diperoleh siswa kelas 5 SDN Dadapayam 02 disajikan tabel distribusi frekuensi

hasil belajar siklus II yang dapat dilihat pada Tabel 20.

Jangkauan = Nilai Tertinggi - Nilai Terendah

= 93 - 53

= 40

Kelas Interval = 1+3,3 (log n)

= 1 + 3,3 (log 24)

= 1 + 3,3 ( 1,38)

= 5,55 boleh 5 atau 6, dalam penelitian siklus II ini

digunakan pembulatan 6

Panjang Interval : ���������

����� �������� =

��

�= 6.66 = dibulatkan menjadi 7

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16028/4/T1_292011059_BAB IV... · Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus, ... dan

70

Tabel 20 Distribusi Hasil Belajar IPA Siklus II

Nilai Frekuensi Presentase 53 − 59 2 8,3 % 60 – 66 1 4,2 % 67 – 73 5 20,8 % 74 – 80 4 16,7 % 81 – 87 6 25 % 88 − 94 6 25 %

Jumlah 24 100 %

Nilai Rata – Rata 80,7 Nilai Tertinggi 93 Nilai Terendah 53

Berdasarkan Tabel 20 destribusi hasil belajar IPA yang diperoleh siswa

pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar siklus I.

Dapat dilihat dari nilai rata-rata pada siklus I yaitu 68,3 meningkat menjadi 80,7

dari jumlah 24 siswa. Sedangkan untuk rekapitulasi ketuntasan hasil belajar IPA

siklus II dapat dilihat pada Tabel 21 berikut :

Tabel 21 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II

Ketuntasan Nilai Frekuensi Presentase

Tuntas ≥60 22 91,7% Belum Tuntas <60 2 8,3%

Jumlah 24 100%

Dari Tabel 21 rekapitulasi ketuntasan hasil belajar IPA Siklus II, terdapat

22 siswa yang tuntas (91,7%) dan terdapat 2 siswa yang tidak tuntas (8,3%)

Diagram ketuntasan hasil belajar Siklus II dapat dilihat pada Gambar 3 berikut :

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16028/4/T1_292011059_BAB IV... · Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus, ... dan

Gambar 3.Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II

Hasil belajar

selama 3 pertemuan mengalami

4.2.4 Refleksi

Melalui refleksi dapat diketahui bahwa

sesuai dengan rencana dan langkah

Inkuiri berbantuan media KIT IPA

pengamatan tidaklah jauh berbeda. Siswa sudah berani dalam menyatakan

pendapat mereka. Siswa menjadi lebih aktif, lebih berantusias, terlihat

senang dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar IPA dan lebih tenang tidak

ramai seperti pembelajaran siklus I sebelumnya. Langkah

dilakukan sudah sesuai dengan sintak, dengan kata lain lembar observasi sudah

menyatakan “Terlaksana” ta

pembelajaran yang dilakukan telah mencapai indikator proses yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Berdasarkan tindakan kelas yang dilakukan,

pelajaran IPA dengan menerapkan

mengalami peningkatan. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siklus I dan

siklus II di kelas, pene

indikator kinerja bahkan melampaui indikator yang ditetapkan yakni 80%

Persentase hasil belajar

berarti lebih besar dari indikator kinerja

Gambar 3.Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II

Hasil belajar siswa setelah pelaksanaan kegiatan pembelajaran

selama 3 pertemuan mengalami peningkatan dari hasil belajar siswa pada Siklus I.

Melalui refleksi dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran sangat

sesuai dengan rencana dan langkah – langkah pembelajaran menggunakan Metode

berbantuan media KIT IPA. Pada pertemuan pertama dan kedua hasil

pengamatan tidaklah jauh berbeda. Siswa sudah berani dalam menyatakan

pendapat mereka. Siswa menjadi lebih aktif, lebih berantusias, terlihat

senang dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar IPA dan lebih tenang tidak

ramai seperti pembelajaran siklus I sebelumnya. Langkah

dilakukan sudah sesuai dengan sintak, dengan kata lain lembar observasi sudah

menyatakan “Terlaksana” tanpa ada catatan apapun. Hal ini berarti kegiatan

pembelajaran yang dilakukan telah mencapai indikator proses yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Berdasarkan tindakan kelas yang dilakukan, hasil belajar siswa dalam mata

n IPA dengan menerapkan Metode Inkuiri berbantuan media KIT IPA

mengalami peningkatan. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siklus I dan

siklus II di kelas, peneliti dan guru kelas memperoleh hasil yang memenuhi

bahkan melampaui indikator yang ditetapkan yakni 80%

Persentase hasil belajar siswa setelah siklus II berlangsung sebesar

berarti lebih besar dari indikator kinerja yang telah ditetapkan.

91,70%

8,30%

Hasil Belajar Siklus II

Tuntas

BelumTuntas

71

Gambar 3.Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II

aksanaan kegiatan pembelajaran Siklus II

siswa pada Siklus I.

kegiatan pembelajaran sangat

langkah pembelajaran menggunakan Metode

. Pada pertemuan pertama dan kedua hasil

pengamatan tidaklah jauh berbeda. Siswa sudah berani dalam menyatakan

pendapat mereka. Siswa menjadi lebih aktif, lebih berantusias, terlihat lebih

senang dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar IPA dan lebih tenang tidak

ramai seperti pembelajaran siklus I sebelumnya. Langkah –langkah yang

dilakukan sudah sesuai dengan sintak, dengan kata lain lembar observasi sudah

npa ada catatan apapun. Hal ini berarti kegiatan

pembelajaran yang dilakukan telah mencapai indikator proses yang telah

hasil belajar siswa dalam mata

Inkuiri berbantuan media KIT IPA

mengalami peningkatan. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siklus I dan

hasil yang memenuhi

bahkan melampaui indikator yang ditetapkan yakni 80%.

siswa setelah siklus II berlangsung sebesar 91,7 % yang

BelumTuntas

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16028/4/T1_292011059_BAB IV... · Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus, ... dan

72

Pelaksanaan tes setelah Siklus II juga menunjukkan bahwa sebagian

besar siswa atau 91,7 % siswa telah mencapai ketuntasan. Meskipun belum semua

siswa tuntas, tetapi presentase ketuntasan hasil belajar sudah berada di atas

indikator kinerja yang ditetapkan. Hanya ada dua orang siswa yang belum

mencapai KKM. Pada siklus II ini nilai tertiggi yang diperoleh siswa meningkat

yakni mendapatkan nilai 93. Meskipun demikian rata – rata kelas yang diperoleh

pada siklus II ini meningkat yakni 80,7.

Masing – masing variabel terikat sudah menunjukkan hasil yang berada di

atas indikator kinerja yang telah ditetapkan, oleh sebab itu guru dan peneliti

membuat kesepakatan tentang akhir tindakan kelas ini. Karena hasil yang

diperoleh sudah berada di atas indikator kinerja yang ditetapkan, maka penelitian

cukup sampai siklus II dan tidak diadakan siklus selanjutnya lagi.

4.3 Analisis Data Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan hasil tindakan dari prasiklus, Siklus I dan Siklus II maka

dapat diketahui peningkatan hasil belajar selalu mengalami kenaikan yang cukup

signifikan. Rekapitulasi ketuntasan hasil belajar IPA kondisi awal, Siklus I, dan

Siklus II setelah mengikuti proses belajar mengajar menggunakan Metode Inkuiri

berbantuan media KIT IPA dapat dilihat pada Tabel 22 berikut:

Tabel 22 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

Kategori Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

Tuntas 10 41,7 15 62,5 22 91,7 Belum Tuntas 14 58,3 9 37,5 2 8,3

Jumlah 24 100 24 100 24 100

Berdasarkan Tabel 22 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Prasiklus, Siklus I dan Siklus II , dapat diketahui bahwa adanya peningkatan hasil

belajar IPA yang memenuhi kriteria ketuntasan (KKM = 60). Terbukti untuk

persentase ketuntasan pada kondisi awal hanya 41,7% kemudian pada saat

penerapan metode Inkuiri presentase ketuntasan siklus I sebesar 62,5% dan pada

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16028/4/T1_292011059_BAB IV... · Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus, ... dan

Siklus II presentase ketuntasan menjadi 91,7

pembelajaran dengan mengunakan

belajar siswa. Diagram r

dan Siklus II dapat dilihat pada Gambar 4

Gambar 4 Diagram Rekapitulasi K

Berdasarkan Gambar 5 diagram rekapitulasi ketuntasan hasil belajar pada

Prasiklus, Siklus I dan Siklus II dapat disimpulkan bahwa penerapan Metode

Inkuiri berbantuan media KIT IPA dapat meningkatkan hasil belajar IPA dengan

peningkatan yang sigifi

dengan setiap siklus nya selalu meningkat dalam jumlah presentase siswa yang

mendapatkan nilai diatas KKM.

4.4 Pembahasan

Berdasarkan

Dadapayam 02 pada mata pelajaran

bahwa terjadi peningkatan dari kondisi awal

Dalam penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan,

diagram rekapitulasi ketuntasan hasil belajar yang selalu me

Persentase Kondisi awal (

tuntas, kemudian meningkat pada Siklus I yakni

0%

20%

40%

60%

80%

100%

resentase ketuntasan menjadi 91,7%. Ini membuktikan bahwa

pembelajaran dengan mengunakan metode Inkuiri dapat meningkatkan hasil

Diagram rekapitulasi ketuntasan hasil belajar Prasiklus

s II dapat dilihat pada Gambar 4 berikut.

Diagram Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus

I dan Siklus II

Berdasarkan Gambar 5 diagram rekapitulasi ketuntasan hasil belajar pada

Prasiklus, Siklus I dan Siklus II dapat disimpulkan bahwa penerapan Metode

Inkuiri berbantuan media KIT IPA dapat meningkatkan hasil belajar IPA dengan

peningkatan yang sigifikan dimana dapat dibandingkan dari awal pra

dengan setiap siklus nya selalu meningkat dalam jumlah presentase siswa yang

mendapatkan nilai diatas KKM.

Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan, hasil belajar siswa Kelas

02 pada mata pelajaran IPA Tahun Pelajaran 2014

bahwa terjadi peningkatan dari kondisi awal (prasiklus) hingga akhir siklus II.

Dalam penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan, dapat dilihat pada

diagram rekapitulasi ketuntasan hasil belajar yang selalu mengalami peningkatan,

Kondisi awal ( Pra Siklus ) hasil belajar IPA yaitu 41,7

meningkat pada Siklus I yakni 62,5 % siswa yang tuntas

Prasiklus Siklus I Siklus II

41,70% 62,50%

91,70%

58,30%37,50%

8,30%

Belum Tuntas

Tuntas

73

%. Ini membuktikan bahwa

dapat meningkatkan hasil

Prasiklus, Siklus I

Hasil Belajar Prasiklus, Siklus

Berdasarkan Gambar 5 diagram rekapitulasi ketuntasan hasil belajar pada

Prasiklus, Siklus I dan Siklus II dapat disimpulkan bahwa penerapan Metode

Inkuiri berbantuan media KIT IPA dapat meningkatkan hasil belajar IPA dengan

na dapat dibandingkan dari awal prasiklus

dengan setiap siklus nya selalu meningkat dalam jumlah presentase siswa yang

hasil belajar siswa Kelas 5 SDN

4/2015 diketahui

hingga akhir siklus II.

dapat dilihat pada

ngalami peningkatan,

41,7 % siswa yang

siswa yang tuntas dan

Belum Tuntas

Tuntas

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16028/4/T1_292011059_BAB IV... · Kemudian dilengkapi analisis data rekapitulasi Pra Siklus, ... dan

74

pada ada akhir Siklus II juga terlihat bahwa hasil belajar siswa meningkat menjadi

91,7% siswa yang tuntas.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anjar

Wikaningrum ( 2009 ) yang berjudul “ upaya meningkatkan hasil belajar siswa

menggunakan metode inkuiri dalam pembelajaran IPA dengan materi pokok

pesawat sederhana di SD N 3 Kaloran tahun ajaran 2009 / 2010” menunjukkan

bahwa hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa mengalami

peningkatan dan penelitian yang dilakukan oleh Rokhmat ( 2009 ) dalam skripsi

yang berjudul “ Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

IPA untuk kelas IV dengan menggunakan metode inkuiri di SDN Tulusrejo

Malang “. Menurut penelitiannya secara umum ditinjau dari keaktifan dan hasil

belajar siswa melalui penerapan metode inkuiri memperoleh kemajuan yang lebih

baik dibandingkan sebelum menerapkan metode inkuiri.

Penerapan Metode Inkuiri berbantuan media KIT IPA terbukti dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata IPA kelas 5 SDN Dadapayam 02

Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. Harapan

yang diinginkan peneliti setelah pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yakni

guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan

menyenangkan untuk memperbaiki mutu pembelajaran. Selain itu pengetahuan

dan keterampilan guru juga semakin berkembang dengan penggunaan metode -

metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Guru juga dapat menerapkan

tindakan perbaikan pembelajaran sebagai upaya meningkatkan profesionalisme

kerja.

Bagi siswa, implikasi dari penelitian ini adalah menumbuhkan semangat

siswa dalam belajar, sehingga hasil belajar yang didapatkan lebih optimal. Serta

merubah gaya belajar siswa yang biasanya hanya duduk diam mendengarkan

penjelasan dari guru, dapat dirubah dengan cara menemukan sendiri proses dalam

belajarnya.