bab iv hasil penelitian dan...
TRANSCRIPT
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Data
yang digunakan dalam menguji produk Multimedia Interaktif pada penelitian ini
terdiri dari hasil uji pakar materi, uji pakar media, dan uji pakar soal (Expert
judgement), hasil uji coba terbatas (preliminary field testing), dan uji coba luas
(main field testing).
4.1 Hasil Penelitian
Sesuai langkah model desain Borg and gall, langkah-langkah pembuatan
modul pembelajaran materi penaksiran perkalian pecahan sebagai berikut:
4.1.1 Penelitian dan Pengumpulan Data
4.1.1.1 Pengukuran Kebutuhan
Analisis kebutuhan didapatkan dari hasil observasi yang telah dilakukan.
Penerapan kurikulum 2013 belum efektif. Sebenarnya kurikulum 2013 memberikan
banyak manfaat untuk peserta didik. Kurikulum 2013 membuat peserta didik lebih
aktif dalam kegiatan pembelajaran. Peserta didik tidak hanya duduk diam
mendengarkan guru menjelaskan materi, tetapi mereka yang aktif dalam kegiatan
untuk mencari dan menemukan selama proses pembelajaran.
Kurikulum 2013 yang terbaru mengeluarkan mata pelajaran matematika dari
tematik, karena matematika membutuhkan waktu lebih dalam pembelajaran.
Kendala yang dihadapi oleh guru dalam membelajarkan matematika pada
kurikulum 2013 baru adalah guru masih kurang memanfaatkan media pada
pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan minat peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran contohnya media interaktif. Hal itu bisa disebabkan oleh
belum adanya media bagi matematika dengan kurikulum 2013 yang baru. Peserta
didik sulit dalam memahami matematika karena guru hanya memberikan ceramah
dan dril soal. Belum dimanfaatkannya teknologi komputer untuk mendukung
pembelajaran. Belum tersedianya fasilitas komputer yang memadai apabila ingin
melakukan pembelajaran yang berbasis komputer.
58
Menanggapi situasi tersebut, maka dirasa sangat perlu untuk melakukan
pengembangan multimedia interaktif, khususnya mata pelajaran matematika materi
penaksiran perkalian pecahan yang akan meningkatkan motivasi peserta didik
dalam pembelajaran matematika dan meningkatkan keaktifan peserta didik.
4.1.1.2 Studi Literatur
Multimedia interaktif menurut M Suyatno (2005:21) adalah pemanfaatan
komputer untuk membuat dan menggabungkan teks-teks, grafik, audio, gambar
bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang
memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan
berkomunikasi. Karena multimedia interaktif menggabungkan teks, audio, video,
animasi, simulasi atau foto maka dapat menghasilkan suatu pembelajaran yang
efektif (Ariesto Hadi Sutopo, 2003:23).
Sependapat dengan riset dari Computer Technology Research (Winarno,
2009:10) bahwa seseorang dengan melihat akan mengingat 20% dari yang mereka
lihat, dengan mendengar akan mengingat 30% dari yang mereka dengar, dengan
melihat dan mendengar akan mengingat 50% dari yang mereka lihat dan dengar,
dengan melihat, mendengar dan mengerjakan secara simultan akan mengingat 80%
dari yang mereka lihat, dengar dan kerjakan.
4.1.2 Perencanaan
Dalam perancangan multimedia interaktif mencakup beberapa hal sebagai berikut:
1. Tujuan dari penggunaan produk
Penelitian pengembangan dengan judul “Pengembangan media interaktif
dengan memanfaatkan adobe flash creative suite 6 pada kelas 4 tema 3 subtema 2
pembelajaran 2 SD Negeri 2 Pelem Semester 1” ini adalah untuk mempermudah
peserta didik kelas 4 dalam memahami mata pelajaran matematika materi
penaksiran perkalian pecahan.
2. Pengguna produk
Produk dari penelitian ini berupa multimedia berformat flash yang digunakan
oleh peserta didik SD/Mi sederajat kelas 4 SD.
59
3. Alur proses pengembangan
Alur pengembangan multimedia interaktif ini dilakukan dalam beberapa tahap,
yaitu:
a. Planning
Produk multimedia interaktif direncanakan untuk dikembangkan dengan data
berdasakrn pengkajian kurikulum dan tujuan.
b. Desain Instructional
Setelah tergambar mengenai multimedia interaktif dalam perencanaan
(planning) multimedia di realisasikan ke dalam bentuk rancangan desain atau
model.
c. Prototype
Hasil rancangan desain kemudian dibuatlah purwarupa atau draf produk dari
multimedia interaktif materi penaksiran perkalian pecahan.
d. Test
Draf produk kemudian di ujikan pada peserta didik untuk mengetahui
kevalidan dan keefektifan dari draf produk multimedia interaktif.
4. Cakupan materi
Cakupan materi meliputi pengkajian kurikulum 2013 dimana pada kurikulum
2013 terdapat kompetensi inti yang dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1
Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Kelas 5
1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
60
Langkah selanjutnya adalah menganalisis KD (Kompetensi Dasar) dan
perumusan indikator. Pemetaan KD dan indikator multimedia interaktif dapat
dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Pemetaan KD dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menjelaskan dan melakukan penaksiran dari jumlah,
selisih, hasil kali, dan hasil bagi dua bilangan cacah
maupun pecahan.
3.3.7 Melakukan
Operasi penaksiran
perkalian bilangan
pecahan
4.3 Menyelesaikan masalah penaksiran dari jumlah,
selisih, hasil kali, dan hasil bagi dua bilangan cacah
maupun pecahan.
4.3.7
Menyelesaikan
masalah yang
terkait dengan
penaksiran
perkalian pecahan
5. Sistematika penyajian materi
Materi yang disajikan dalam multimedia interaktif tersaji dalam beberapa
bagian. Bagian pertama memuat pengantar pecahan, dapat dilihat pada Gambar 4.1
di bawah ini.
Gambar 4.1 Materi Pengantar Pecahan
61
Bagian kedua berisi tentang pecahan desimal, menaksir pecahan desimal, dan
melakukan operasi perkalian penaksiran pecahan desimal. Bagian kedua dapat
dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini.
Gambar 4.2 Materi pecahan desimal
Bagian ketiga berisi tentang pecahan biasa, menaksir pecahan biasa, dan
melakukan operasi perkalian penaksiran pecahan biasa. Bagian ketiga dapat dilihat
pada gambar 4.3 di bawah ini.
Gambar 4.3 Materi pecahan biasa
Bagian keempat berisi tentang pecahan campuran, menaksir pecahan
campuran, dan melakukan operasi perkalian penaksiran pecahan campuran. Bagian
keempat dapat dilihat pada gambar 4.4 di bawah ini.
62
Gambar 4.4 Materi pecahan campuran
4.1.3 Pengembangan Produk Awal
Dalam pengembangan produk awal multimedia interaktif dilakukan beberapa
tahapan yang akan dijelakan sebagai berikut.
1. Pembuatan multimedia interaktif
a. Berbentuk software berupa flash
Setelah melalui langkah-langkah penyusunan maka multimedia interaktif
materi penaksiran perkalian pecahan telah berhasil disusun. Pembuatan multimedia
interaktif menggunakan aplikasi Adobe Flash Creative Suite 6. Proses
penggambaran gambar-gambar yang terdapat pada multimedia interaktif
menggunakan aplikasi Adobe Photoshop Creative Suite 6 dan Corel Draw X5.
Produk Multimedia ini merupakan desain sementara yang kemudian
dikonsultasikan oleh ahli/ pakar media guru kelas dan dosen pembimbing.
b. Komponen-komponen dalam modul pembelajaran
Komponen yang terdapat pada multimedia interaktif adalah halaman awal,
halaman menu, kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, latihan
soal, dan kesimpulan
1) Halaman awal
Halaman awal berisi judul multimedia interaktif, nama peneliti, dan nama
dosen pembimbing. Halaman awal dapat dilihat pada gambar 4.5.
63
Gambar 4.5 Halaman awal
2) Halaman menu
Halaman menu berisi menu menu yang ada dalam multimedia interaktif yaitu
tujuan pembelajaran, kompetensi, materi pembelajaran, soal, dan kesimpulan.
Halaman menu dapat dilihat pada gambar 4.6.
Gambar 4.6 Halaman menu
3) Halaman Kompetensi
Halaman kompetensi berisi Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan
Indikator dari pembelajaran multimedia interaktif. Halaman kompetensi dapat
dilihat pada gambar 4.7.
64
Gambar 4.7 Halaman kompetensi
4) Halaman Tujuan Pembelajaran
Halaman tujuan pembelajaran berisi mengenai tujuan pembelajaran dengan
menggunakan multimedia interaktif. Halaman tujuan pembelajaran dapat dilihat
pada gambar 4.8.
Gambar 4.8 Halaman Tujuan
5) Halaman Materi
Halaman materi berisi materi pengatar pecahan, pengertian pecahan desimal,
penaksiran pecahan desimal, operasi perkalian penaksiran pecahan desimal,
pengertian pecahan biasa, penaksiran pecahan biasa, operasi perkalian penaksiran
pecahan biasa, pengertian pecahan campuran, penaksiran pecahan campuran, dan
65
operasi perkalian penaksiran pecahan campuran. Halaman materi dapat dilihat pada
gambar 4.9.
Gambar 4.9 Halaman materi
6) Halaman Soal
Halaman soal berisi soal pilihan ganda dan soal essay. Soal pilihan ganda
berjumlah 5 soal, dan soal esssay berjumlah 5 soal. Pada halaman soal juga
disajikan pembenaran apabila jawaban salah, dan nilai setelah peserta didik
mengerjakan soal yang ada pada multimedia interaktif. Halaman soal dapat dilihat
pada gambar 4.10.
Gambar 4.10 Halaman soal
66
7) Halaman kesimpulan
Halaman kesimpulan berisi kesimpulan dari materi yang ada pada multimedia
interaktif. Halaman kesimpulan dapat dilihat pada gambar 4.11.
Halaman 4.11 Halaman kesimpulan
8) Tombol keluar
Tombol keluar digunakan untuk keluar dari multimedia interaktif.
2. Validitas Ahli
Validitas ahli adalah tahapan memvalidasi produk multimedia interaktif oleh
pakar/ahli. Pada tahap validitas ahli menggunakan instrumen yang sebelumnya
telah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing. Instrumen validasi multimedia
interaktif terdiri dari 3 aspek untuk instrumen ahli/pakar materi, dan 6 aspek untuk
instrumen ahli/pakar media.
Tahap validasi bertujuan untuk mendapatkan masukan mengenai produk
multimedia yang dikembangkan dari pada pakar/ahli yaitu guru dan dosen yang
selanjutnya hasil dari validasi digunakan untuk merevisi produk multimedia
interaktif yang dikembangkan. Berikut ini daftar pakar/ahli multimedia interaktif
materi penaksiran perkalian pecahan.
67
Tabel 4.3
Nama Pakar/Ahli
No Nama Validator Keterangan
1 Agus Listyanto, S.Pd. Materi Guru SMPN 1
Boyolali
2
3
4
Yustinus, S.Pd., M.Pd.
C.Relmasira, S.Pd., Ms.Ed.
Antonius Soeradji, S.Pd.
Materi
Media
Soal
Dosen
Matematika
Progdi PGSD
UKSW
Dosen Progdi
PGSD BI
UKSW
Guru SD
Marsudirini 77
Salatiga
a. Validasi Pakar Materi
Draf produk harus divalidasi oleh pakar materi sebelum draf produk
diujicobakan. Pakar materi yang memvalidasi draf produk multimedia interaktif
adalah Agus Listyanto, S.Pd dan Yustinus , S.Pd., M.Pd..
Tabel 4.4
Hasil validasi pakar materi
No Aspek Skor Perolehan Skor Maksimal
1 Materi 41 45
2 Bahasa 7 10
3 Keaslian 4 5
Rata-rata 4,3 5
Validasi pakar materi dilakukan untuk menilai draf produk multimedia
interaktif dari beberapa aspek, yaitu : aspek materi, aspek bahasa, dan aspek
keaslian. Menurut Pakar materi Agus listyanto, multimedia interaktif ini masuk
dalam kategori sangat baik ditunjukkan dengan rata-rata skor 4,3.
68
1) Aspek Materi
Pada aspek materi mencakup 9 indikator, yaitu kesesuaian materi, keaktualan
penyajian, kesesuaian isi, kejelasan bahasa, kesesuaian minat dan motivasi,
keruntutan penyajian, kesesuaian dengan tingkat kemampuan, dan kebermanfaatan
multimedia interaktif. Materi yang berada pada multimedia interaktif yaitu
penaksiran perkalian pecahan sesuai dengan kebutuhan peserta didik kelas 4 SD
ditunjukkan dengan skor 5. Materi yang disajikan aktual bagi peserta didik
ditunjukkan dengan skor 5. Materi penaksiran perkalian pecahan sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai ditunjukkan dengan skor 4. Isi materi dalam
multimedia interaktif bagus ditunjukkan dengan skor 4. Bahasa yang digunakan
dalam multimedia interaktif sudah jelas sesuai dengan kaidah bahasa yang ada
sehingga mudah dipahami ditunjukkan dengan skor 4. Materi yang disajikan dalam
multimedia interaktif yaitu penaksiran perkalian pecahan menarik minat dan
motivasi peserta didik untuk mempelajarinya ditunjukkan dengan skor 5. Materi
yang disajikan sudah urut, materi tidak melompat-lompat sehingga peserta bisa
dengan mudah mengikuti materi yang disajikan ditunjukkan dengan skor 4. Materi
yang disajikan dalam multimedia interaktif sesuai dengan tingkat kemampuan
siswa ditunjukkan dengan skor 5. Multimedia interaktif yang dikembangkan
mempermudah peserta didik dalam memahami materi penaksiran perkalian
pecahan ditunjukkan dengan skor 5.
Penggunaan multimedia interaktif dalam suatu pembelajaran adalah bertujuan
untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi khususnya pada materi
penaksiran perkalian pecahan. Multimedia interaktif harus berisi materi yang
aktual, sesuai dengan kebutuhan peserta didik agar tujuan dari pembelajaran dapat
tercapai dengan baik atau maksimal. Dalam penyajian materinya, haruslah urut dan
sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik. Apabila materi tidak urut atau
dalam penyajiannya melompat-lompat, maka peserta didik tidak akan terbantu
dalam pemahaman materi. Bahasa yang digunakan dalam penyajian materi
harusnya jelas, tidak menggunakan bahasa yang sulit untuk dimengerti oleh peserta
didik sehingga peserta didik akan lebih tertarik dan berminat untuk mempelajari
matematika materi penaksiran perkalian pecahan dengan menggunakan media
69
multimedia interaktif yang dikembangkan. Dengan begitu multimedia interaktif
akan sangat bermanfaat bagi peserta didik dalam memahami materi.
Gambar 4.12 Grafik validasi materi aspek materi
2) Aspek Bahasa
Pada aspek bahasa mencakup 2 indikator, yaitu kebakuan istilah dan
kesesuaian dengan tingkat perkembangan. Istilah yang dipakai dalam multimedia
interaktif sudah baku ditunjukkan dengan skor 3. Bahasa yang dipakai dalam
multimedia interaktif sudah sesuai dengan perkembangan peserta didik pada kelas
4 SD ditunjukkan dengan skor 4.
Pada multimedia interaktif, bahasa adalah salah satu aspek yang penting untuk
diperhatikan. Jelas atau tidaknya suatu multimedia interaktif dapat dilihat dari
kejelasan bahasa. Jadi penggunaan bahasa haruslah menggunakan bahasa yang baik
dan benar (baku), serta bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik khususnya pada kelas 4 SD.
0
1
2
3
4
5
Aspek Materi
Keterangan
1 = Kurang bagus
2 = Cukup bagus
3 = Sedang
4 = Bagus
5 = Sangat bagus
70
Gambar 4.13 Grafik validasi materi aspek bahasa
3) Aspek Keaslian
Pada aspek keaslian terdapat 1 indikator, yaitu keaslian materi. Keaslian materi
pada multimedia interaktif ini sudah bagus ditunjukkan dengan skor 4.
Materi yang disajikan pada multimedia interaktif dapat diambil dari buku paket
yang tentunya sesuai dengan kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum 2013.
Buku bisa berupa buku siswa yang dibuat oleh pemerintah, ataupun buku paket
lainnya yang dibuat berdasarkan kurikulum 2013.
Gambar 4.14 Grafik validasi materi aspek keaslian
0
1
2
3
4
Kebakuan istilah Kesesuaian istilah
Aspek Bahasa
0
1
2
3
4
5
Keaslian materi
Aspek Keaslian
Keterangan
1 = Kurang bagus
2 = Cukup bagus
3 = Sedang
4 = Bagus
5 = Sangat bagus
Keterangan
1 = Kurang bagus
2 = Cukup bagus
3 = Sedang
4 = Bagus
5 = Sangat bagus
71
b. Validasi Pakar Media
Selain di validasi oleh pakar materi, draf produk juga harus divalidasi oleh
pakar media sebelum diujicobakan. Pakar media yang memvalidasi draf produk
multimedia interaktif adalah Stefanus C.Relmasira, S.Pd., Ms.Ed.
Tabel 4.5
Hasil validasi pakar media
No Aspek Skor Perolehan Skor Maksimal
1 Kesederhanaan 20 25
2 Keseimbangan 4 5
3
4
5
6
Warna
Bentuk
Kepraktisan dalam penggunaan
Keaslian
13
15
6
10
15
15
10
10
Rata-rata 4,25 5
Validasi pakar media dilakukan untuk menilai draf produk multimedia
interaktif dari beberapa aspek, yaitu: aspek kesederhanaan, aspek keseimbangan,
aspek warna, aspek bentuk, aspek kepraktisan dalam penggunaan, dan aspek
keaslian. Menurut Pakar media Stefanus C.Relmasira, multimedia interaktif ini
masuk dalam kategori sangat baik ditunjukkan dengan rata-rata skor 4,25. Setiap
aspek validasi pakar media dalam tabel 4.5 di atas dijelaskan sebagai berikut.
1) Aspek kesederhanaan
Pada aspek kesederhanaan mencakup 5 indikator, yaitu animasi sederhana,
animasi mudah dimengerti, animasi sesuai karakteristik peserta didik, audio sesuai
konsep, kalimat mudah dimengerti. Pada multimedia interaktif ini diberikan
animasi yang sederhana ditunjukkan dengan skor 4. Animasi dalam multimedia
interaktif mudah dimengerti oleh peserta didik atau tidak membingungkan
ditunjukkan dengan skor 4. Animasi dalam multimedia interaktif sesuai dengan
karakteristik peserta didik kelas 4 SD ditunjukkan dengan skor 4. Diberikannya
audio yang cocok pada multimedia interaktif membuat siswa lebih tertarik untuk
72
mempelajari matematika penaksiran perkalian pecahan melalui multimedia
interaktif yang dikembangkan ditunjukkan dengan skor 4. Kalimat yang digunakan
dalam multimedia interaktif ini dapat membantu pemahaman peserta didik
ditunjukkan dengan skor 4.
Multimedia interaktif yang dikembangkan sederhana dan mudah digunakan
oleh peserta didik. Penggunaan animasi harus memperhatikan karakteristik dari
peserta didik kelas 4 SD. Dari animasi, suara, maupun kalimat Noya harus mudah
dipahami tanpa melupakan unsur kesederhanaan serta menarik. Multimedia
interaktif dilengkapi dengan suara musik klasik yang meningkatkan minat serta
konsentrasi bagi peserta didik, tetapi tetap tidak mengganggu dalam proses
pembelajaran.
Gambar 4.15 Grafik validasi media aspek kesederhanaan
2) Aspek keseimbangan
Pada aspek keseimbangan mencakup 1 indikator, yaitu ukuran animasi dan
tulisan dalam multimedia interaktif. Keseimbangan ukuran antara animasi dan
tulisan yang disajikan dalam multimedia interaktif sudah bagus ditunjukkan dengan
skor 4.
Dalam mengembangkan multimedia interaktif, keseimbangan antara animasi
dan tulisan haruslah diperhatikan. Ukuran animasi dan tulisan harus disesuaikan
0
1
2
3
4
Aspek Kesederhanaan
Keterangan
1 = Kurang bagus
2 = Cukup bagus
3 = Sedang
4 = Bagus
5 = Sangat bagus
73
sehingga tidak ada kesan salah satu unsur lebih unggul. Apabila animasi yang
terlalu mendominasi, maka peserta didik akan tertarik hanya dengan animasinya
saja. Sebaliknya apabila multimedia interaktif hanya berisikan tulisan-tulisan saja,
maka peserta didik akan bosan melihatnya.
Gambar 4.16 Grafik validasi media aspek keseimbangan
3) Aspek warna
Pada aspek warna mencakup 3 indikator, yaitu menarik minat, gradasi, warna
huruf. Multimedia interaktif ini dikemas dengan tampilan yang bagus sehingga
menarik peserta didik ditunjukkan dengan skor 5. Gradasi warna yang digunakan
untuk menyajikan multimedia interaktif sesuai dengan karakteristik peserta didik
kelas 4 SD ditunjukkan dengan skor 5. Warna huruf yang digunakan pada
multimedia interaktif sudah bagus, tidak terlalu mencolok atau bahkan sama dengan
warna latar belakang ditunjukkan dengan skor 4.
Untuk menyajikan sebuah multimedia interaktif, harus dikemas sedemikian
rupa sehingga terbuat sebuah multimedia interaktif yang menarik minat bagi peserta
didik untuk belajar mengingat matematika merupakan mata pelajaran yang kurang
diminati oleh banyak peserta didik. Pemilihan atau pembuatan gradasi warna juga
berpengaruh dalam tinggi rendahnya minat peserta didik. Pemilihan warna yang
monoton tidak akan meningkatkan minat peserta didik untuk belajar, begitu pula
0
1
2
3
4
5
Keseimbangan
Aspek Keseimbangan
Keterangan
1 = Kurang bagus
2 = Cukup bagus
3 = Sedang
4 = Bagus
5 = Sangat bagus
74
dengan warna tulisan yang disajikan. Jika tulisan terlalu mencocok maka peserta
didik akan kesulitan dalam membacanya. Apabila sama dengan warna latar
belakang juga akan mempersulit peserta didik dalam membaca. Warna tulisan harus
kontras dengan warna latar belakang agar mudah terbaca dengan tetap
memperhatikan agar tidak mencolok.
Gambar 4.17 Grafik validasi media aspek warna
4) Aspek bentuk
Pada aspek bentuk mencakup 3 indikator, yaitu kemenarikan animasi, gambar,
dan huruf yang digunakan. Animasi yang digunakan sudah menarik ditunjukkan
dengan skor 4. Bentuk dari gambar-gambar yang disajikan dalam multimedia
interaktif sudah bagus ditunjukkan dengan skor 4. Bentuk atau jenis huruf dalam
multimedia sudah bagus ditunjukkan dengan skor 4.
Multimedia interaktif merupakan media yang dilihat, jadi animasi dan gambar
adalah elemen yang penting untuk diperhatikan. Animasi dan gambar haruslah
dibuat dengan bentuk yang menarik, dan tetap dapat membantu siswa untuk
memahami materi pembelajaran khususnya materi penaksiran perkalian pecahan.
Agar lebih memberi kesan menarik, maka didukung dengan bentuk atau jenis front
yang menarik tetapi tetap dengan mudah dapat dibaca.
0
1
2
3
4
5
Menarik minat Gradasi warna Warna huruf
Aspek Warna
Keterangan
1 = Kurang bagus
2 = Cukup bagus
3 = Sedang
4 = Bagus
5 = Sangat bagus
75
Gambar 4.18 Grafik validasi media aspek bentuk
5) Aspek kepraktisan dalam penggunaan
Pada aspek kepraktisan dalam penggunaan mencakup 2 indikator, yaitu
kejelasan petunjuk dan kemudahan tombol navigasi. Kejelasan petunjuk media
cukup bagus ditunjukkan dengan skor 3. Kemudahan tombol navigasi cukup bagus
ditunjukkan dengan skor 3.
Media multimedia interaktif ini mudah digunakan bagi peserta didik. Karena
di dalam multimedia interaktif sudah cukup terdapat petunjuk untuk menjelaskan
hal apa yang harus dilakukan bagi peserta didik dan guru. Tersedia juga tombol
navigasi untuk berpindah ke slide lainnya, untuk memulai operasi, untuk mengecek
jawaban, untuk memulai animasi, dan lain-lain. Tombol navigasi cukup mudah
digunakan dan letak tombol yang strategis membuat tombol mudah ditemukan bagi
peserta didik atau pengguna multimedia interaktif.
0
1
2
3
4
5
Animasi Gambar Bentuk/jenis huruf
Aspek Bentuk
Keterangan
1 = Kurang bagus
2 = Cukup bagus
3 = Sedang
4 = Bagus
5 = Sangat bagus
76
Gambar 4.19 Grafik validasi media aspek kepraktisan
6) Aspek keaslian
Pada aspek keaslian mencakup 2 indikator, yaitu keaslian gambar dan keaslian
desain. Keaslian gambar sangat asli ditunjukkan dengan skor 5. Keaslian desain
sangat asli ditunjukkan dengan skor 5.
Gambar yang disajikan dalam multimedia interaktif ini dibuat sendiri oleh
peneliti dengan menggunakan aplikasi pengolah gambar Corel Draw X5 dan Adobe
Photoshop CS 6. Dengan menggunakan Corel Draw X5 dan Adobe Photoshop CS
6 gambar dibuat satu persatu yang kemudian di Save ke dalam format .png dan .jpg.
Gambar yang dibuat juga sesuai dengan karakteristik peserta didik kelas 4 SD.
Desain dari multimedia interaktif ini dibuat dengan menggunakan aplikasi pengolah
gambar Corel Draw X5. Desain multimedia interaktif ini adalah tirai dan seorang
ilmuwan yang membuka aplikasi, ilmuwan dan 2 peserta didik sekolah dasar yang
berada di depan sekolah, serta halaman belakang sekolah.
0
1
2
3
4
5
Kejelasan petunjuk Kemudahan navigasi
Aspek Kepraktisan
Keterangan
1 = Kurang bagus
2 = Cukup bagus
3 = Sedang
4 = Bagus
5 = Sangat bagus
77
Gambar 4.20 Grafik validasi media aspek keaslian
c. Validasi Pakar Soal
Soal yang digunakan dalam penelitian ini berupa pretest dan posttest. Sebelum
diujicobakan maka soal pretest dan posttest harus divalidasi terlebih dahulu. Pakar
soal yang mevalidasi soal pretest dan posttest adalah Antonius Soeradji, S.Pd.
1) Validasi Pretest
Validasi soal pretest terdiri dari 20 item soal dari tema 3 subtema 1
pembelajaran 2.
Tabel 4.6
Hasil validasi pakar soal pretest
Kompetensi
Dasar
Indikator Jumlah Soal Jumlah Soal
Valid
3.3 Menjelaskan
dan melakukan
penaksiran dari
jumlah, selisih,
hasil kali, dan
hasil bagi dua
3.3.4 Melakukan
operasi
penaksiran
bilangan desimal
10 10
0
1
2
3
4
5
Keaslian gambar Keaslian desain
Aspek Keaslian
78
bilangan cacah
maupun pecahan.
4.3
Menyelesaikan
masalah
penaksiran dari
jumlah, selisih,
hasil kali, dan
hasil bagi dua
bilangan cacah
maupun pecahan.
4.3.4
Menyelesaikan
masalah yang
terkait dengan
penaksiran
bilangan desimal
dan kalimat
efektif untuk
persiapan
wawancara.
10 10
Dari 20 item soal yang divalidasikan, terdapat 20 item soal yang valid, dengan
demikian dapat digunakan sebagai soal pretest dalam penelitian.
2) Validasi Posttest
Validasi soal posttest terdiri dari 20 item soal dari tema 3 subtema 2
pembelajaran 2.
Tabel 4.7
Hasil validasi pakar soal posttest
Kompetensi
Dasar
Indikator Jumlah Soal Jumlah Soal
Valid
3.3.7 Melakukan
Operasi
penaksiran
perkalian
bilangan pecahan
3.3.7 Melakukan
Operasi
penaksiran
perkalian
bilangan pecahan
10 10
4.3
Menyelesaikan
masalah
4.3.7
Menyelesaikan
masalah yang
10 10
79
penaksiran dari
jumlah, selisih,
hasil kali, dan
hasil bagi dua
bilangan cacah
maupun pecahan.
terkait dengan
penaksiran
perkalian pecahan
Dari 20 item soal yang divalidasikan, terdapat 20 item soal yang valid, dengan
demikian dapat digunakan sebagai soal posttest dalam penelitian.
3. Revisi Produk
Revisi draf produk awal dilakukan dengan mengikuti saran-saran dari pakar
media dan pakar materi. Skor Perolehan pada validasi pakar media dan pakar materi
sudah termasuk dalam kategori bagus, tetapi masih ada beberapa saran guna
perbaikan multimedia interaktif.
Tombol tali pada halaman awal bukan common language, berikan tanda agar
user mengetahui kalau itu sebuah tombol. Untuk perbaikan pada tombol tali
diberikan animasi membesar dan mengecil serta diberikan tanda “Klik di sini”
berkedip sehingga tombol mudah dikenali. Perbaikan pada tombol tali disajikan
pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8
Perbaikan Tombol Tali
Sebelum Revisi Setelah Revisi
80
Tombol lubang pada halaman menu bukan common language, berikan tanda
agar user mengetahui kalau itu sebuah tombol. Untuk perbaikan pada tombol
lubang diberikan tanda “Klik di sini” berkedip sehingga tombol mudah dikenali.
Perbaikan pada tombol lubang disajikan pada tabel 4.9.
Tabel 4.9
Perbaikan Tombol Lubang
Sebelum Revisi Setelah Revisi
Animasi kupu-kupu dan kepiting dalam pergerakannya mengganggu dalam
membaca. Untuk perbaikan Animasi kupu-kupu dan kepiting dianimasikan diam di
tempat. Perbaikan animasi kup-kupu dan kepiting disajikan pada tabel 4.10
Tabel 4.10
Perbaikan Animasi Kupu-kupu dan Kepiting
Sebelum Revisi Setelah Revisi
81
Tombol “Contoh 1”, “Contoh 2”, “Contoh 3”, dan “Cek” bukan common
languange, berikan tanda agar user mengetahui kalau itu sebuah tombol. Untuk
perbaikan pada tombol “Contoh 1”, “Contoh 2”, “Contoh 3”, dan “Cek” diberikan
tanda “Klik di sini” berkedip sehingga tombol mudah dikenali. Perbaikan Tombol
“Contoh 1”, “Contoh 2”, “Contoh 3, dan “Cek”. disajikan pada tabel 4.11.
Tabel 4.11
Perbaikan Tombol Contoh 1, Contoh 2, Contoh 3, dan Cek
Sebelum Revisi Setelah Revisi
Tombol pisau pada halaman materi bukan common language, berikan tanda
agar user mengetahui kalau itu sebuah tombol. Untuk perbaikan Pada tombol pisau
diberikan tanda “Klik di sini” berkedip sehingga tombol mudah dikenali. Perbaikan
tombol pisau disajikan pada tabel 4.12.
82
Tabel 4.12
Perbaikan Tombol Pisau
Sebelum Revisi Setelah Revisi
Tombol “Lets go” pada halaman soal bukan common language, berikan tanda
agar user mengetahui kalau itu sebuah tombol. Untuk perbaikan Tombol “Lets go”
pada halaman soal diganti dengan tombol yang baru. Perbaikan tombol Lets go
disajikan pada tabel 4.13.
Tabel 4.13
Perbaikan Tombol Lets go
Sebelum Revisi Setelah Revisi
4.1.4 Uji Coba Lapangan Awal
Uji coba lapangan awal dapat disebut juga dengan uji coba terbatas, berikut
akan dibahas mengenai data angket respons guru, angket respons siswa, hasil
pretest dan posttest, serta lembar observasi dari hasil uji coba terbatas.
83
4.1.4.1 Data Uji Coba Terbatas
Uji coba terbatas dilakukan setelah melakukan validasi kepada pakar media
dan pakar materi. Revisi pada multimedia interaktif dilakukan sesuai dengan saran
dan kritik yang diberikan dari pakar media dan pakar materi. Uji coba terbatas
dilakukan kepada 10 peserta didik kelas 4 SD. Uji coba terbatas dilakukan pada
tanggal Jumat 03 Desember 2016.
Data yang diperoleh dari uji coba terbatas adalah angket respons guru, lembar
observasi guru selama mengajar, angket respons siswa, dan hasil tes siswa kelas 4.
4.1.4.2 Data Angket Uji Coba Terbatas
Pada uji coba terbatas, angket diberikan kepada guru kelas dan 10 peserta didik.
Hasil dari angket respons guru dan angket respons siswa terhadap pembelajaran
menggunakan multimedia interaktif dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.14
Angket Respons Guru Uji Coba Terbatas
No Indikator Skor Kategori
1 Pembelajaran menggunakan multimedia
interaktif lebih mudah
4 Sesuai
2 Multimedia interaktif sangat membantu dalam
proses pembelajaran
5 Sangat
sesuai
3 Pembelajaran menggunakan multimedia
interaktif membuat anak lebih mudah untuk
memahami materi
4 Sesuai
4 Pembelajaran menggunakan multimedia
interaktif membuat anak lebih mandiri
5 Sangat
sesuai
5 Pembelajaran menggunakan multimedia
interaktif membuat siswa menjadi lebih aktif
dan kreatif
5 Sangat sesuai
6 Pembelajaran menggunakan multimedia
interaktif meningkatkan rasa ingin tahu siswa
4 Sesuai
7
8
9
10
Penggunaan multimedia interaktif dalam
pembelajaran meningkatkan motivasi siswa
Soal yang berada dalam multimedia interaktif
membantu siswa dalam penguasaan materi
Penggunaan multimedia interaktif cocok dalam
pembelajaran matematika
Desain multimedia interaktif menarik bagi
siswa
5
4
4
5
Sangat sesuai
Sesuai
Sesuai
Sangat
sesuai
84
Rata-rata 4,5 Sangat
Sesuai
Angket yang diberikan kepada guru kelas terdiri dari 10 indikator. Rata-rata
skor yang diperoleh adalah 4,5 yang termasuk dalam kategori sangat sesuai. Dengan
demikian menurut hasil angket respons guru multimedia interaktif sangat sesuai
digunakan dalam proses pembelajaran.
Selain memberikan angket kepada guru kelas, angket juga diberikan kepada
siswa. Hasil dari angket respons siswa uji coba terbatas dapat dilihat pada Tabel
4.15
Tabel 4.15
Angket Respons Siswa Uji Coba Terbatas
No Aspek Rata-rata Kategori
1 Tampilan 5 Sangat sesuai
2 Isi Materi 5 Sangat sesuai
3 Kemanfaatan 5 Sangat sesuai
Rata-rata 5 Sangat sesuai
Setiap aspek dalam tabel 4.15 akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Aspek Tampilan
Pada aspek tampilan mencakup 4 indikator, yaitu keterbacaan teks, petunjuk
mudah dipahami, gambar mempermudah pemahaman, dan animasi mempermudah
pemahaman. Rata-rata masing-masing indikator pada angket respons siswa
mendapatkan perolehan skor 5, sehingga rata-rata pada aspek tampilan diperoleh
skor 5.
b. Aspek Isi Materi
Pada aspek Isi materi mencakup 6 indikator, yaitu materi mudah dipahami, soal
membantu penguasaan materi, membuat pembelajaran menarik, percaya diri
mengerjakan soal, bahasa mudah dipahami, materi bermanfaat. Rata-rata masing-
masing indikator pada angket respons siswa mendapatkan perolehan skor 5,
sehingga rata-rata pada aspek tampilan diperoleh skor 5.
85
c. Aspek Kemanfaatan
Pada aspek kemanfaatan mencakup 5 indikator, yaitu meningkatkan motivasi,
mendapatkan sesuatu yang menarik, memberi banyak pengalaman, merangsang
ingin tahu, membuat lebih semangat. Rata-rata masing-masing indikator pada
angket respons siswa mendapatkan perolehan skor 5, sehingga rata-rata aspek
kemanfaatan diperoleh skor 5.
Skor yang diperoleh dari penyebaran angket kepada 10 peserta didik
memperoleh skor rata-rata 5 dengan kategori sangat sesuai. Dengan demikian
menurut angket respons siswa multimedia interaktif sangat sesuai digunakan dalam
proses pembelajaran.
4.1.4.3 Data Pretest dan Posttest Uji Coba Terbatas
Data hasil tes disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan tujuan untuk
mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara menghitung interval kelas
dapat dilihat di bawah ini.
K = 1+3,3 log n
Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
Keterangan
K = Jumlah kelas interval
n = banyaknya data
1. Data Hasil Pretest
Data hasil pretest yang didapatkan diolah berdasarkan rumus yang telah
dijelaskan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.
K = 1+3,3 log n
= 1+3,3 log 10
= 1+3,3 x 1
= 1+3,3
= 4,3
= 4
86
Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
= 100 - 10 + 1
= 91
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
= 91 : 4
= 22,75
= 23
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan ke dalam tabel
distribusi frekuensi menggunakan 4 kelas dengan panjang kelas 23. Tabel distribusi
frekuensi hasil pretest dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut.
Tabel 4.16
Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Uji Coba Terbatas
Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase
10-32 2 20%
33-55 1 10%
56-78 4 40%
79-100 3 30%
Dari tabel 4.16 dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval
10-32 sebanyak 2 anak dengan persentase 20%. Jumlah peserta didik dalam kelas
interval 33-55 sebanyak 1 anak dengan persentase 10%. Jumlah peserta didik dalam
kelas interval 56-78 sebanyak 4 anak dengan persentase 40%. Jumlah peserta didik
dalam kelas interval 79-100 sebanyak 3 anak dengan persentase 30%.
Berdasarkan distribusi hasil pretest di atas, dapat disajikan persebaran data
hasil pretest pada grafik di bawah ini.
87
Gambar 4.21 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Uji Coba Terbatas
2. Data Hasil Posttest
Data hasil posttest yang didapatkan diolah berdasarkan rumus yang telah
dijelaskan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.
K = 1+3,3 log n
= 1+3,3 log 10
= 1+3,3 x 1
= 1+3,3
= 4,3
= 4
Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
= 100 - 10 + 1
= 91
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
= 91 : 4
= 22,75
= 23
0
1
2
3
4
10-32 33-55 56-78 79-100
Pretest
88
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan ke dalam tabel
distribusi frekuensi menggunakan 4 kelas dengan panjang kelas 23. Tabel distribusi
frekuensi hasil posttest dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut.
Tabel 4.17
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Terbatas
Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase
10-32 3 30%
33-55 1 10%
56-78 0 0%
79-100 6 60%
Dari tabel 4.17 dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval
10-32 sebanyak 3 anak dengan persentase 30%. Jumlah peserta didik dalam kelas
interval 33-55 sebanyak 1 anak dengan persentase 10%. Jumlah peserta didik dalam
kelas interval 56-78 sebanyak 0 anak dengan persentase 0%. Jumlah peserta didik
dalam kelas interval 79-100 sebanyak 6 anak dengan persentase 60%.
Berdasarkan distribusi hasil posttest di atas, dapat disajikan persebaran data
hasil posttest pada grafik di bawah ini.
Gambar 4.22 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Terbatas
0
1
2
3
4
5
10-32 33-55 56-78 79-100
Pretest
89
4.1.4.4 Lembar Observasi Uji Coba Terbatas
Lembar observasi diberikan kepada guru kelas pada saat melakukan uji coba
terbatas. Hasil lembar observasi dapat dilihat pada tabel 4.18.
Tabel 4.18
Hasil Observasi Uji Coba Terbatas
No Instrumen Skor
1 2 3 4 5
1 Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai
dengan materi yang terdapat dalam multimedia
interaktif
V
2 Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah
yang terdapat dalam multimedia interaktif
V
3 Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran V
4 Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan
kegiatan yang ada di dalam multimedia interaktif
V
5 Guru bersama siswa menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah dipelajari
V
6 Guru meminta siswa untuk mengerjakan evaluasi V
7 Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan antusias V
8 Guru memberikan umpan balik V
Jumlah 0 0 0 4 35
Total 39
Rata-rata
Kategori
4,875
Sangat Baik
Dari tabel 4.18 dapat diketahui dari 8 item yang disajikan terdapat 1 item yang
mendapatkan skor 4 dan 7 item yang mendapatkan skor 5. Dengan jumlah total 39
dari maksimal 40 didapatkan rata-rata 4,875 dengan kategori sangat baik. Dengan
90
demikian pembelajaran yang dilakukan peneliti menggunakan multimedia
interaktif sudah sangat baik.
4.1.5 Merevisi Hasil Uji Coba Lapangan Awal
Multimedia interaktif sudah bagus dan tidak perlu dilakukan perbaikan, namun
pada pelaksanaannya peserta didik bergantian dalam kelompok untuk
menggunakan laptop dan mengoperasikan multimedia interaktif.
4.1.6 Uji Coba Lapangan
Uji coba lapangan dapat disebut juga dengan uji coba luas, berikut akan dibahas
mengenai data angket respons guru, angket respons siswa, hasil pretest dan posttest,
serta lembar observasi dari hasil uji coba luas.
4.1.6.1 Data Uji Coba Luas
Uji coba luas dilaksanakan setelah pelaksanaan uji coba terbatas. Sebelum
multimedia interaktif diuji cobakan pada uji coba luas, multimedia interaktif harus
direvisi sesuai saran dan kritik yang diberikan pada saat uji coba terbatas.
Pelaksanaan uji coba luas yaitu pada tanggal Sabtu 05 Desember 2016.
Data yang diperoleh dari uji coba luas adalah angket respons guru, lembar
observasi guru selama mengajar, angket respons siswa, dan hasil tes siswa kelas 4.
4.1.6.2 Data Angket Uji Coba Luas
Pada uji coba luas, angket diberikan kepada guru kelas dan siswa 1 kelas. Hasil
dari angket respons guru dan angket respons Siwa terhadap pembelajaran
menggunakan multimedia interaktif dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.19
Angket Respons Guru Uji Coba Luas
No Indikator Skor Kategori
1 Pembelajaran menggunakan multimedia
interaktif lebih mudah
5 Sangat
sesuai
2 Multimedia interaktif sangat membantu dalam
proses pembelajaran
5 Sangat
sesuai
3 Pembelajaran menggunakan multimedia
interaktif membuat anak lebih mudah untuk
memahami materi
5 Sangat
sesuai
91
4 Pembelajaran menggunakan multimedia
interaktif membuat anak lebih mandiri
4 Sesuai
5 Pembelajaran menggunakan multimedia
interaktif membuat siswa menjadi lebih aktif
dan kreatif
5 Sangat
sesuai
6 Pembelajaran menggunakan multimedia
interaktif meningkatkan rasa ingin tahu siswa
5 Sangat
sesuai
7
8
9
10
Penggunaan multimedia interaktif dalam
pembelajaran meningkatkan motivasi siswa
Soal yang berada dalam multimedia interaktif
membantu siswa dalam penguasaan materi
Penggunaan multimedia interaktif cocok dalam
pembelajaran matematika
Desain multimedia interaktif menarik bagi
siswa
5
4
5
4
Sangat
sesuai
Sesuai
Sangat
sesuai
Sesuai
Rata-rata 4,7 Sangat
Sesuai
Angket yang diberikan kepada guru kelas terdiri dari 10 indikator. Rata-rata
skor yang diperoleh adalah 4,7 yang termasuk dalam kategori sangat sesuai. Dengan
demikian menurut hasil angket respons guru multimedia interaktif sangat sesuai
digunakan dalam proses pembelajaran.
Selain memberikan angket kepada guru kelas, angket juga diberikan kepada
siswa. Hasil dari angket respons siswa uji coba luas dapat dilihat pada Tabel 4.20
Tabel 4.20
Angket Respons Siswa Uji Coba Luas
No Aspek Rata-rata Kategori
1 Tampilan 5 Sangat sesuai
2 Isi Materi 5 Sangat sesuai
3 Kemanfaatan 5 Sangat sesuai
Rata-rata 5 Sangat sesuai
Dari setiap aspek dalam angket respons siswa dalam tabel 4.20 akan dijelaskan
sebagai berikut.
92
a. Aspek Tampilan
Pada aspek tampilan mencakup 4 indikator, yaitu keterbacaan teks, petunjuk
mudah dipahami, gambar mempermudah pemahaman, dan animasi mempermudah
pemahaman. Rata-rata masing-masing indikator pada angket respons siswa
mendapatkan perolehan skor 5, sehingga rata-rata pada aspek tampilan diperoleh
skor 5.
b. Aspek Isi Materi
Pada aspek Isi materi mencakup 6 indikator, yaitu materi mudah dipahami, soal
membantu penguasaan materi, membuat pembelajaran menarik, percaya diri
mengerjakan soal, bahasa mudah dipahami, materi bermanfaat. Rata-rata masing-
masing indikator pada angket respons siswa mendapatkan perolehan skor 5,
sehingga rata-rata pada aspek tampilan diperoleh skor 5.
c. Aspek Kemanfaatan
Pada aspek kemanfaatan mencakup 5 indikator, yaitu meningkatkan motivasi,
mendapatkan sesuatu yang menarik, memberi banyak pengalaman, merangsang
ingin tahu, membuat lebih semangat. Rata-rata masing-masing indikator pada
angket respons siswa mendapatkan perolehan skor 5, sehingga rata-rata aspek
kemanfaatan diperoleh skor 5.
Skor yang diperoleh dari penyebaran angket kepada 24 peserta didik
memperoleh skor rata-rata 5 dengan kategori sangat sesuai. Dengan demikian
menurut angket respons siswa multimedia interaktif sangat sesuai digunakan dalam
proses pembelajaran.
4.1.6.3 Data pretest dan Posttest Uji Coba Luas
Data hasil tes disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan tujuan untuk
mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara menghitung interval kelas
dapat dilihat di bawah ini.
K = 1+3,3 log n
Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
Keterangan
93
K = Jumlah kelas interval
n = banyaknya data
1. Data Hasil Pretest
Data hasil pretest yang didapatkan diolah berdasarkan rumus yang telah
dijelaskan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.
K = 1+3,3 log n
= 1+3,3 log 24
= 1+3,3 x 1,38
= 1+4,55
= 5,55
= 6
Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
= 100 - 10 + 1
= 91
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
= 91 : 6
= 15,16
= 15
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan ke dalam tabel
distribusi frekuensi menggunakan 6 kelas dengan panjang kelas 15. Tabel distribusi
frekuensi hasil pretest dapat dilihat pada Tabel 4.21 berikut.
Tabel 4.21
Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Uji Coba Luas
Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase
20-24 3 12,5%
25-39 2 8,3%
40-54 4 16,7%
55-69 2 8,3%
94
Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase
70-84 9 37,5%
85-100 4 16,7%
Dari tabel 4.21 dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval
10-24 sebanyak 3 anak dengan persentase 12,5%. Jumlah peserta didik dalam kelas
interval 25-39 sebanyak 2 anak dengan persentase 8,3%. Jumlah peserta didik
dalam kelas interval 40-54 sebanyak 4 anak dengan persentase 16,7%. Jumlah
peserta didik dalam kelas interval 55-69 sebanyak 2 anak dengan persentase 8,3%.
Jumlah peserta didik dalam kelas interval 70-84 sebanyak 9 anak dengan persentase
37,5%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 85-100 sebanyak 4 anak dengan
persentase 16,7%.
Berdasarkan distribusi hasil pretest di atas, dapat disajikan persebaran data
hasil posttest pada grafik di bawah ini.
Gambar 4.23 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Uji Coba Luas
2. Data Hasil Posttest
Data hasil posttest yang didapatkan diolah berdasarkan rumus yang telah
dijelaskan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.
K = 1+3,3 log n
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10-24 25-39 40-54 55-69 70-84 85-100
Pretest
95
= 1+3,3 log 24
= 1+3,3 x 1,38
= 1+4,55
= 5,55
= 5
Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
= 100 - 10 + 1
= 91
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
= 91 : 6
= 15,6
= 15
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan ke dalam tabel
distribusi frekuensi menggunakan 6 kelas dengan panjang kelas 15. Tabel distribusi
frekuensi hasil posttest dapat dilihat pada Tabel 4.22 berikut.
Tabel 4.22
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Luas
Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase
10-32 1 4,2%
33-45 1 4,2%
46-58 3 12,5%
59-71 5 20,8%
72-84 2 8,3%
85-100 12 50%
Dari tabel 4.22 dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval
10-32 sebanyak 1 anak dengan persentase 4,2%. Jumlah peserta didik dalam kelas
interval 33-45 sebanyak 1 anak dengan persentase 4,2%. Jumlah peserta didik
dalam kelas interval 46-58 sebanyak 3 anak dengan persentase 12,5%. Jumlah
96
peserta didik dalam kelas interval 59-71 sebanyak 5 anak dengan persentase 20,8%.
Jumlah peserta didik dalam kelas interval 72-84 sebanyak 2 anak dengan persentase
8,3%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 85-100 sebanyak 12 anak dengan
persentase 50%.
Berdasarkan distribusi hasil posttest di atas, dapat disajikan persebaran data
hasil posttest pada grafik di bawah ini.
Gambar 4.24 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Luas
3. Data Hasil Pretest dan Posttest
Data pada tabel 4.23 berikut ini menyajikan nilai terendah (minimum), nilai
tertinggi (maksimum), jumlah (sum), rata-rata (mean), dan skor hasil pretest dan
posttest. Data ini diolah dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 23.
Tabel 4.23
Deskriptif Statistik Hasil Pretest dan Posttest
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation
pretest 24 10,00 100,00 1470,00 61,2500 25,92841
posttest 24 20,00 100,00 1820,00 75,8333 22,44155
Valid N (listwise) 24
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
10-31 33-45 46-58 59-71 72 84 85-100
Posttest
97
Dari Tabel 4.23 dapat dilihat bahwa nilai terendah dari pretest adalah 10 dan
nilai tertinggi dari pretest adalah 100 dengan rata-rata 61,25. Nilai terendah dari
posttest adalah 20 dan nilai tertinggi dari posttest adalah 100 dengan rata-rata 75,83.
Grafik skor rata-rata hasil pretest dan posttest disajikan pada grafik dibawah ini.
Gambar 4.25 Grafik Rata-rata Pretest dan Posttest
4. Data Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest
Berikut ini akan disajikan data ketuntasan hasil pretest dan posttest dengan
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 70.
Tabel 4.24
Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest
Ketuntasan Pretest Posttest
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Tuntas 13 54,17% 16 66,67%
Tidak Tuntas 11 45,83% 8 33,33%
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4.24 dapat dilihat bahwa peserta
didik yang tidak tuntas pada saat dilaksanakan pretest adalah 11 anak atau 45,83%
dan yang tuntas sebanyak 13 anak atau 54,16%. Pada posttest terdapat 8 peserta
50
55
60
65
70
75
80
pretest posttest
Pretest dan Posttest
98
didik yang tidak tuntas atau 33,33% , dan 16 peserta didik yang sudah tuntas atau
66,66%. Data ketuntasan disajikan dalam bentuk grafik di bawah ini.
Gambar 4.26 Grafik Ketuntasan Pretest dan Posttest
5. Analisis Hasil Pretest dan Posttest
Analisis hasil dari pretest dan posttest diuji secara statistik dengan melakukan
uji beda rerata. Langkah sebelum melakukan uji beda rerata adalah dengan
melakukan uji normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data
berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.25
Uji Normalitas Hasil Pretest
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
pretest ,182 24 ,039 ,926 24 ,078
a. Lilliefors Significance Correction
0
2
4
6
8
10
12
14
16
pretest posttest
Ketuntasan hasil pretest dan posttest
Tidak tuntas Tuntas
99
Tabel 4.26
Uji Normalitas Hasil Posttest
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
posttest ,236 24 ,001 ,887 24 ,012
a. Lilliefors Significance Correction
Pada data uji normalitas hasil pretest nilai signifikansi Shapiro-Wilk
menunjukkan angka 0,078. Hal ini berarti data tersebut berdistribusi normal karena
nilai signifikansinya >0,05. Pada data uji normalitas hasil posttest nilai signifikansi
Sahpiro-Wilk menunjukkan angka 0,012. Hal ini berarti data tersebut berdistribusi
normal karena nilai signifikansinya >0,05. Setelah diketahui bahwa hasil uji pretest
dan posttest normal, maka langkah selanjutnya dapat dilakukan uji T berpasangan
(Paired Sample T-Test). Hasil uji T berpasangan dapat dilihat pada tabel 4.27.
Tabel 4.27
Hasil Uji T Berpasangan
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed
) Mean
Std.
Deviat
ion
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 prete
st -
postt
est
-
14,5833
3
29,039
58 5,92768 -26,84567
-
2,32099 -2,460 23 ,002
Berdasarkan hasil uji T berpasangan (Paired Sample T-Test) apabila Sig (2-
tailed) <0,005 berarti ada perbedaan antara pretest dan posttest. Pada tabel 4.13 Sig
(2-tailed) menunjukkan angka 0,002, berarti ada perbedaan antara pretest dan
posttest, dan multimedia interaktif efektif dalam pembelajaran.
100
4.1.6.4 Lembar Observasi Uji Coba Luas
Lembar observasi diberikan kepada guru kelas pada saat melakukan uji coba
luas. Hasil lembar observasi dapat dilihat pada tabel 4.28.
Tabel 4.28
Hasil Observasi Uji Coba Luas
No Instrumen Skor
1 2 3 4 5
1 Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai
dengan materi yang terdapat dalam multimedia
interaktif
V
2 Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah
yang terdapat dalam multimedia interaktif
V
3 Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran V
4 Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan
kegiatan yang ada di dalam multimedia interaktif
V
5 Guru bersama siswa menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah dipelajari
V
6 Guru meminta siswa untuk mengerjakan evaluasi V
7 Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan antusias V
8 Guru memberikan umpan balik V
Jumlah 0 0 0 4 35
Total 39
Rata-rata
Kategori
4,875
Sangat Baik
Dari tabel 4.28 dapat diketahui dari 8 item yang disajikan terdapat 1 item yang
mendapatkan skor 4 dan 7 item yang mendapatkan skor 5. Dengan jumlah total 39
dari maksimal 40 didapatkan rata-rata 4,875 dengan kategori sangat baik. Dengan
101
demikian pembelajaran yang dilakukan peneliti menggunakan multimedia
interaktif sudah sangat baik.
4.1.7 Penyempurnaan Produk Hasil Uji Coba Lapangan
Dari hasil uji coba luas multimedia interaktif sudah bagus dan tidak ada revisi
yang diberikan oleh guru kelas sehingga tidak perlu dilakukan perbaikan.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sudah berjalan dengan baik dan lancar.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Kevalidan Multimedia Interaktif
Penelitian pengembangan ini mengembangkan media pembelajaran berupa
multimedia interaktif materi penaksiran perkalian pecahan. Proses pengembangan
multimedia interaktif dilaksanakan sesuai dengan alur model pengembangan Borg
and Gall. Multimedia interaktif yang dikembangkan terdiri dari halaman awal,
halaman judul, kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, soal, dan
kesimpulan. Produk pengembangan multimedia interaktif telah disetujui oleh
validator. Hasil dari validasi ahli/pakar media dengan skor rata-rata keseluruhan
4,25 dengan kategori sangat baik. Hasil dari validasi ahli/pakar materi dengan skor
rata-rata keseluruhan 4,3 dengan kategori sangat baik.
4.2.2 Keefektifan Multimedia Interaktif
Keefektifan dari pengembangan multimedia interaktif ini dapat diketahui dari
peningkatan hasil pretest dan posttest. Berdasarkan analisis data yang dilakukan
pada pretest dan posttest, dihasilkan nilai signifikansi 0,002 < 0,005. Dengan begitu
berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Karena Ha diterima, hal ini berarti multimedia
interaktif yang dikembangkan efektif dalam pembelajaran matematika. Keefektifan
tersebut juga terlihat pada rata-rata hasil posttest yang lebih besar dari rata-rata hasil
pretest, yaitu rata-rata hasil posttest sebesar 75,8333 sementara rata-rata hasil
pretest sebesar 61,2500. Terdapat peningkatan rata-rata posttest sebesar 14,5833
poin dari rata-rata pretest. Keefektifan juga dapat dilihat pada persentase jumlah
peserta didik yang mendapatkan nilai baik (di atas KKM). Persentase peserta didik
yang mendapatkan nilai di atas KKM pada saat pretest sebesar 54,17% sementara
102
yang mendapatkan nilai di atas KKM pada saat posttest sebesar 66,67%. Terdapat
peningkatan posttest 12,5 poin dari pretest.
Keefektifan dari pengembangan multimedia interaktif juga dapat dilihat pada
skor yang didapatkan dari angket respons guru dan angket respons siswa hasil
implementasi. Di bawah ini dijelaskan secara rinci keefektifannya.
1. Angket Respons Guru Terhadap Multimedia Interaktif
Berdasarkan hasil analisis dari angket respons guru yang diimplementasikan
memperoleh skor rata-rata sebesar 4,7 dengan kategori sangat sesuai. Skor ini
menunjukkan bawah guru kelas sengat setuju dengan digunakannya multimedia
interaktif yang dikembangkan pada pembelajaran matematika materi penaksiran
perkalian pecahan kelas 4 SD.
2. Angket Respons Siswa Terhadap Multimedia Interaktif
Berdasarkan hasil analisis dari angket respons siswa yang diimplementasikan
memperoleh skor rata-rata sebesar 5 (skor maksimal) dengan kategori sangat sesuai.
Skor ini menunjukkan bahwa peserta didik sangat setuju apabila pembelajaran
matematika materi penaksiran pecahan yang dilakukan menggunakan media
interaktif yang dikembangkan.
4.3 Kajian Produk Akhir
Produk akhir yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini adalah
multimedia interaktif mata pelajaran matematika materi penaksiran perkalian
pecahan. Dengan melalui revisi-revisi sesuai dari saran dan kritik ahli/pakar media
dan materi, maka kajian akhir produk ini adalah sebagai berikut:
1. Halaman awal
Pada halaman awal terdapat animasi tirai yang terbuka, terdapat logo uksw,
identitas pengembang, materi yang akan disampaikan, 1 buah tombol untuk
memulai multimedia interaktif, dan 1 buah tombol untuk keluar dari multimedia
interaktif.
2. Halaman menu
Pada halaman menu berlatarkan sekolah dasar, 1 ilmuwan dan 2 peserta didik.
Terdapat 8 tombol yang berada di halaman menu, yaitu tombol kompetensi, tombol
103
tujuan, tombol materi, tombol soal, tombol kesimpulan, dan tombol keluar. Tombol
ini tersembunyi pada gambar lubang yang terdapat tanda “klik di sini”.
3. Kompetensi
Pada halaman kompetensi terdapat SK (Standar kompetensi, KD (Kompetensi
Dasar), dan Indikator dari materi matematika penaksiran perkalian pecahan.
4. Tujuan
Pada halaman tujuan berisi tujuan setelah siswa melakukan pembelajaran
dengan menggunakan multimedia interaktif yang dikembangkan.
5. Materi
Pada halaman materi berisikan materi dari penaksiran perkalian pecahan yang
terdiri dari pengenalan pecahan, pecahan desimal, pecahan biasa, dan pecahan
campuran.
6. Soal
Pada halaman soal terdapat 2 bagian, yaitu soal dengan jenis pilihan ganda, dan
soal dengan jenis isian. Soal pilihan ganda terdiri dari 5 soal dengan disertai
penjelasan tiap soal serta nilai setelah peserta didik mengerjakan. Soal isian terdiri
dari 5 soal dengan nilai setelah peserta didik mengerjakan.
7. Kesimpulan
Pada halaman kesimpulan berisi kesimpulan dari materi yang berada di
multimedia interaktif, yaitu penaksiran perkalian pecahan pada kelas 4 SD.