bab iv hasil penelitian dan...
TRANSCRIPT
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas 4 semester 2 tahun
pelajaran 2012/2013 Sekolah Dasar Negeri Tirtomoyo, Kecamatan Poncowarno,
Kabupaten Kebumen pada mata pelajaran PKn. Penelitian tindakan kelas yang
terdiri dari dua siklus masing-masing siklus meliputi perencanaan, tindakan,
observasi dan refleksi.
Pada tahap perencanaan meliputi menyusun RPP metode bermain peran,
membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media
pembelajaran, menyusun soal evaluasi tiap siklus, menyiapkan instrumen
observasi. Selanjutnya Pada pelaksanaan tindakan peneliti berkolaborasi dengan
guru menerapakan metode bermain peran dalam pembelajaran di kelas. Pada
pelaksanaan tindakan sekaligus dilakukan kegiatan observasi kelas, observasi
tersebut berkenaan dengan bagaimana aktivitas guru mengajar dan aktivitas siswa
mengikuti pembelajaran menggunakan metode bermain peran. Setelah tiga tahap
perencanaan, pelaksanaan dan observasi dilakukan tahap yang terakhir yang
dilakukan adalah refleksi. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi
kelemahan/kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan serta
hambatan-hambatan yang dihadapi. Hasil refleksi berguna untuk menentukan
tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar
pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus 2. Kelebihan akan
dipertahankan sedangkan kekurangan akan diperbaiki pada siklus 2.
43
4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1
Pada siklus 1 pembelajaran dilakukan dengan materi pokok globalisasi di
lingkungan. Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dilakukan dalam 3 kali pertemuan
dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan memilih materi yang akan disampaikan dan
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berkolaborasi dengan guru kelas.
Siklus I dilaksanakan dalam tiga pertemuan. Sebelum guru kelas 4 mengajar,
peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran
diantaranya rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I, lembar observasi atau
pengamatan pengelolaan pembelajaran yang dilakukan guru menggunakan metode
pembelajaran bermain peran, lembar observasi atau pengamatan aktivitas siswa
selama proses pembelajaran berlangsung.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada hari Jumat 05 April 2013 berupa
penelitian tindakan kelas, dalam siklus I ini dilaksanakan tiga pertemuan. Adapun
penjelasan tiap pertemuan adalah sebagai berikut:
Pertemuan I
Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam,
berdoa dan melakukan absensi kehadiran siswa. Setelah itu, guru menanyakan
keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan
berlangsung. Kemudian guru menginformasikan materi pokok yang akan
dipelajari. Kemudian guru memberikan apersepsi dengan menanyakan kepada
siswa siapa yang mengetahui gambar hp, pesawat kemudian guru menyampaikan
tujuan pembelajaran kepada siswa yang akan dicapai.
Pada kegiatan inti guru secara garis besar menjelaskan tentang
globalisasi di lingkungan, Setelah penjelasan dilanjutkan bermain peran. Sebelum
bermain peran dilakukan guru membagi siswa sesuai dengan kelompoknya yang
terdiri dari 4 siswa lalu guru menyuruh kelompok yang pertama untuk melakukan
bermain peran. Bermain peran yang dilakukan berisikan tentang pengaruh
globalisasi di sekitar. Siswa yang tidak bermain peran menjadi penonton
44
temannya. Setelah selesai bermain peran dilanjutkan diskusi kelompok untuk
membahas bermain peran yang dilakukan oleh temannya. Dalam diskusi
kelompok perubahan posisi tempat duduk memakan waktu cukup lama. Alokasi
waktu pembelajaran banyak dihabiskan untuk mengeser kursi dan meja. Kondisi
kelas agak berantakan dan tidak teratur. Butuh beberapa saat agar pengaturan
letak setiap kelompok tidak terlalu berdekatan supaya guru dapat berkeliling
disetiap kelompok. Setiap kelompok tetap berada dalam pengawasan dan
bimbingan guru. Dalam kegiatan diskusi kelompok masih terlihat kerja sama yang
kurang dibeberapa kelompok. Selesai diskusi kelompok, guru menunjuk
perwakilan kelompok untuk melaporkan hasil diskusinya di depan kelas secara
bergantian, sedangkan bagi kelompok yang belum atau yang sudah tampil untuk
memberikan tanggapan. Selesai diskusi kelompok, menyimpulkan hasil
pembahasan diskusi kelompok. Siswa mencatat kesimpulan dalam buku catatan.
Pada kegiatan akhir diadakan umpan balik dengan menanyakan kembali
materi yang telah diberikan melalui metode bermain peran dan melalui diskusi
kelompok. Untuk menjajagi sampai dimana pemahaman siswa tentang globalisasi
di lingkungan. Dan selanjutnya guru menyampaikan rencana pembelajaran yang
akan dilaksanakan pertemuan berikutnya. Kemudian guru mengakhiri pelajaran
dengan memberikan salam. Pada pertemuan selanjutnya pelaksanaan tindakan
dilakukan pada hari Sabtu 06 April 2013 mempunyai tahapan kegiatan
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, dengan materi pokok Globalisasi di
Lingkungan, dengan langkah sebagai berikut:
Pertemuan II
Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam,
berdoa dan melakukan absensi kehadiran siswa. Setelah itu, guru menanyakan
keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan
berlangsung. Kemudian guru menginformasikan materi pokok yang akan
dipelajari. Kemudian guru memberikan apersepsi dengan menanyakan kepada
siswa siapa yang sudah pernah naik pesawat terbang, kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa yang akan dicapai.
45
Pada kegiatan inti setelah siswa mengetahui tujuan pembelajaran dan cara
belajar yang akan ditempuh pada pertemuan 1, setelah itu guru membagi siswa
menjadi 4 kelompok, tiap kelompok terdiri dari empat siswa untuk melakukan
bermain peran. Guru mengamati dan mendampingi siswa dalam bermain peran.
Siswa yang tidak bermain peran menjadi penonton temannya. Setelah selesai
bermain peran dilanjutkan diskusi kelompok untuk membahas bermain peran
yang dilakukan oleh temannya. Selesai diskusi kelompok, guru menunjuk
perwakilan kelompok untuk melaporkan hasil diskusinya di depan kelas secara
bergantian, sedangkan bagi kelompok yang belum atau yang sudah tampil untuk
memberikan tanggapan. Selesai diskusi kelompok, menyimpulkan hasil
pembahasan diskusi kelompok. Siswa mencatat kesimpulan dalam buku catatan.
Tiap-tiap kelompok menuliskan hasil diskusinya. Dan perwakilan dari kelompok
untuk maju mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas dan kelompok lain
menanggapinya. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Pada kegiatan akhir diadakan umpan balik dengan menanyakan kembali
materi yang telah diberikan melalui metode bermain peran dan melalui diskusi
kelompok. Untuk menjajagi sampai dimana pemahaman siswa tentang globalisasi
di lingkungan. Dan selanjutnya guru menyampaikan rencana pembelajaran yang
akan dilaksanakan pertemuan berikutnya. Kemudian guru mengakhiri pelajaran
dengan memberikan salam. Pada pertemuan yang ketiga dilakukan pada hari
Jumat 12 April 2013 adalah untuk melakukan evaluasi pada pertemuan kesatu dan
kedua pada pertemuan sebelumnya.
Pertemuan III
Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam,
berdoa dan melakukan absensi kehadiran siswa. Setelah itu, guru menanyakan
keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan
berlangsung. Setelah itu, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti tes evaluasi
individu. Dua hal penting ditekankan oleh guru yaitu kejujuran dan percaya diri.
Siswa diberi nasehat agar jujur dalam mengerjakan soal, tidak perlu mencontek
pekerjaan teman. Selain, kejujuran ditekankan pula rasa percaya diri. Soal-soal
evaluasi yang diberikan berdasarkan materi ajar pada kegiatan belajar mengajar.
46
Siswa pasti bisa mengerjakan apabila soal yang diberikan dikerjakan secara teliti
dan sungguh-sungguh.
Pada kegiatan inti guru mengulas materi yang dipelajari pada pertemuan
pertama dan kedua, guru bertanya jawab tentang contoh pengaruh globalisai,
bertanya tentang maanfaat dari adanya globalisasi, guru meminta kepada siswa
menuliskan dipapan tulis contoh pengaruh globalisasi di bidang komunikasi.
Pada kegiatan akhir guru memberikan waktu untuk bertanya materi yang
belum jelas kepada siswa. Kemudian guru membagikan lembar skala sikap untuk
diisi oleh masing-masing siswa, setelah selesai mengisi lembar skala sikap
kemudian guru memberikan soal evaluasi dengan Kompetensi Dasar. 4.1
Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya. Setelah
selesai dikerjakan lembar evaluasi dikumpulkan untuk dibahas bersama-sama.
Dan guru memberikan penilaian dari hasil soal evaluasi.
c. Observasi
Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Observasi berisi proses
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), dengan materi pokok
Globalisasi di Lingkungan Siswa kelas IV SD Negeri Tirtomoyo, Kecamatan
Poncowarno. Selain kegiatan pembelajaran guru, aktivitas belajar siswa juga
dinilai oleh observer dengan lembar observasi yang sudah ditetapkan.
Pada observasi yang dilakukan oleh observer pada pertemuan I
pembelajaran menggunakan metode bermain peran yang diterapkan oleh guru
masih ada kekurangan guru yang belum dilakukan. Untuk kegiatan evaluasi pada
siklus I ini akan dilakukan pada akhir siklus, sehingga pada pertemuan I belum
dilakukan evaluasi.
Observasi yang dilakukan oleh observer pada pertemuan II pembelajaran
menggunakan metode bermain peran yang diterapkan oleh guru, sebagian besar
sudah melakukan penerapan menggunakan metode bermain peran. Hal ini sudah
menerapkan metode bermain peran dengan baik. Hanya saja evaluasi dilakukan
pada pertemuan ke III, untuk hasil observasi kegiatan guru dan siswa terlampir
pada lampiran.
47
d. Refleksi
Hasil pengamatan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, dengan
materi pokok globalisasi di lingkungan siswa kelas 4 semester II tahun pelajaran
2003/2014 SD Negeri Tirtomoyo, Kecamatan Poncowarno, Kabupaten Kebumen,
diperoleh kekurangan guru sebagai berikut :
a) Guru dalam mengelola metode bermain peran ditingkatkan.
b) pengelolaan waktu pembelajaran lebih efektif belum efisien.
c) pengelolaan kelas dikondisikan dengan baik.
d) Guru membantu pembimbingan bagi siswa yang belum tuntas.
e) Guru mengajak siswa untuk lebih rajin membaca buku pelajaran yang tersedia.
Dari hasil pengamatan yang diperoleh pada siklus-1 tersebut ternyata
berpengaruh terhadap 8 siswa. Siswa tersebut masih mendapatkan nilai di bawah
KKM. Sehingga perlu ada perbaikan kekurangan dalam pembelajaran bermain
peran siklus 2. Maka dapat disimpulkan, bahwa pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan, dengan materi pokok globalisasi pada siklus 1 belum tuntas.
4.1.2 Pelaksanaan Siklus 2
Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi terhadap tindakan pada siklus I
peneliti menyusun rencana tindakan siklus II. Pembelajaran siklus II kegiatan
intinya sama dengan kegiatan pada siklus I.
a. Perencanaan
Siklus 2 dilaksanakan dalam tiga pertemuan. Sebelum guru kelas 4
mengajar, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses
pembelajaran diantaranya rencana pelaksanaan pembelajaran siklus 2, lembar
observasi atau pengamatan pengelolaan pembelajaran yang dilakukan guru
menggunakan metode pembelajaran bermain peran, lembar observasi atau
pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Materi
pokok yang akan disampaikan pada siklus 2 adalah jenis-jenis budaya Indonesia.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada hari Sabtu 13 April 2013 berupa
penelitian tindakan kelas, dalam siklus 2 ini dilaksanakan tiga pertemuan. Adapun
penjelasan tiap pertemuan adalah sebagai berikut:
48
Pertemuan I
Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam,
berdoa dan melakukan absensi kehadiran siswa. Setelah itu, guru menanyakan
keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan
berlangsung. Kemudian guru menginformasikan materi pokok yang akan
dipelajari. Kemudian guru memberikan apersepsi dengan menunjukan gambar
berupa senjata tradisional dan menanyakan berasal dari mana, kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa yang akan dicapai.
Pada kegiatan inti secara garis besar guru menjelaskan tentang jenis-jenis
kebudayaan Indonesia, Setelah penjelasan dilanjutkan bermain peran. Sebelum
bermain peran dilakukan guru membagi siswa sesuai dengan kelompoknya yang
terdiri dari 4 siswa lalu guru menyuruh kelompok yang belum maju pada
pertemuan sebelumnya untuk melakukan bermain peran. Bermain peran yang
dilakukan berisikan tentang kebudayaan yang ada di Indonesia. Siswa yang tidak
bermain peran menjadi penonton temannya. Setelah selesai bermain peran
dilanjutkan diskusi kelompok untuk membahas bermain peran yang dilakukan
oleh temannya. Dalam diskusi kelompok perubahan posisi tempat duduk
memakan waktu cukup lama. Alokasi waktu pembelajaran banyak dihabiskan
untuk mengeser kursi dan meja. Kondisi kelas agak berantakan dan tidak teratur.
Butuh beberapa saat agar pengaturan letak setiap kelompok tidak terlalu
berdekatan supaya guru dapat berkeliling disetiap kelompok. Setiap kelompok
tetap berada dalam pengawasan dan bimbingan guru. Dalam kegiatan diskusi
kelompok masih terlihat kerja sama yang kurang dibeberapa kelompok. Selesai
diskusi kelompok, guru menunjuk perwakilan kelompok untuk melaporkan hasil
diskusinya di depan kelas secara bergantian, sedangkan bagi kelompok yang
belum atau yang sudah tampil untuk memberikan tanggapan. Selesai diskusi
kelompok, menyimpulkan hasil pembahasan diskusi kelompok. Siswa mencatat
kesimpulan dalam buku catatan.
Pada kegiatan akhir diadakan umpan balik dengan menanyakan kembali
materi yang telah diberikan melalui metode bermain peran dan melalui diskusi
kelompok. Untuk menjajagi sampai dimana pemahaman siswa tentang budaya
49
yang ada Indonesia. Dan selanjutnya guru menyampaikan rencana pembelajaran
yang akan dilaksanakan pertemuan berikutnya. Kemudian guru mengakhiri
pelajaran dengan memberikan salam. Pada pertemuan selanjutnya pelaksanaan
tindakan dilakukan pada hari Jumat 19 April 2013 mempunyai tahapan kegiatan
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), dengan materi pokok sikap
terhadap pengaruh globalisasi, dengan langkah sebagai berikut :
Pertemuan II
Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam,
berdoa dan melakukan absensi kehadiran siswa. Setelah itu, guru menanyakan
keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan
berlangsung. Kemudian guru menginformasikan materi pokok yang akan
dipelajari. Guru menanyakan kepada siswa materi yang dibahas pada pertemuan
sebelumnya, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa
yang akan dicapai.
Pada kegiatan inti setelah siswa mengetahui tujuan pembelajaran dan cara
belajar yang akan ditempuh pada pertemuan 1, setelah itu guru membagi siswa
menjadi 4 kelompok, tiap kelompok terdiri dari empat siswa untuk melakukan
bermain peran. Guru mengamati dan mendampingi siswa dalam bermain peran.
Siswa yang tidak bermain peran menjadi penonton temannya. Setelah selesai
bermain peran dilanjutkan diskusi kelompok untuk membahas bermain peran
yang dilakukan oleh temannya. Selesai diskusi kelompok, guru menunjuk
perwakilan kelompok untuk melaporkan hasil diskusinya di depan kelas secara
bergantian, sedangkan bagi kelompok yang belum atau yang sudah tampil untuk
memberikan tanggapan. Selesai diskusi kelompok, menyimpulkan hasil
pembahasan diskusi kelompok. Siswa mencatat kesimpulan dalam buku catatan.
Tiap-tiap kelompok menuliskan hasil diskusinya. Dan perwakilan dari kelompok
untuk maju mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas dan kelompok lain
menanggapinya. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Pada kegiatan akhir diadakan umpan balik dengan menanyakan kembali
materi yang telah diberikan melalui metode bermain peran dan melalui diskusi
kelompok. Untuk menjajagi sampai dimana pemahaman siswa tentang materi
50
yang sudah disampaikan. Dan selanjutnya guru menyampaikan rencana
pembelajaran yang akan dilaksanakan pertemuan berikutnya. Kemudian guru
mengakhiri pelajaran dengan memberikan salam. Pada pertemuan yang ketiga
dilakukan pada hari Sabtu 20 April 2013 adalah untuk melakukan evaluasi pada
pertemuan kesatu dan kedua pada pertemuan sebelumnya.
Pertemuan III
Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam,
berdoa dan melakukan absensi kehadiran siswa. Setelah itu, guru menanyakan
keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan
berlangsung. Setelah itu, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti tes evaluasi
individu. Dua hal penting ditekankan oleh guru yaitu kejujuran dan percaya diri.
Siswa diberi nasehat agar jujur dalam mengerjakan soal, tidak perlu mencontek
pekerjaan teman. Selain, kejujuran ditekankan pula rasa percaya diri. Soal-soal
evaluasi yang diberikan berdasarkan materi ajar pada kegiatan belajar mengajar.
Siswa pasti bisa mengerjakan apabila soal yang diberikan dikerjakan secara teliti
dan sungguh-sungguh.
Pada kegiatan inti guru mengulas materi yang dipelajari pada pertemuan
pertama dan kedua, guru bertanya jawab tentang contoh budaya yang ada di Jawa
tengah, bertanya tentang jenis tarian di Indonesia, guru meminta kepada siswa
menuliskan dipapan tulis contoh kebudayaan yang ada di Indonesia.
Pada kegiatan akhir guru memberikan waktu untuk bertanya materi yang
belum jelas kepada siswa. Kemudian guru membagikan lembar skala sikap untuk
diisi oleh masing-masing siswa, setelah selesai mengisi lembar skala sikap
kemudian guru memberikan soal evaluasi dengan Kompetensi Dasar. 4.2
mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi
kebudayaan internasional dan 4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh
globalisasi yang terjadi di lingkungannya. Setelah selesai dikerjakan lembar
evaluasi dikumpulkan untuk dibahas bersama-sama. Dan guru memberikan
penilaian dari hasil soal evaluasi.
51
c. Observasi
Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Observasi berisi proses
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Siswa kelas IV SD Negeri
Tirtomoyo, Kecamatan Poncowarno. Selain kegiatan pembelajaran guru, aktivitas
belajar siswa juga dinilai oleh observer dengan lembar observasi yang sudah
ditetapkan.
Pada observasi yang dilakukan oleh observer pada pertemuan I
pembelajaran menggunakan metode bermain peran yang diterapkan oleh guru dan
aktivitas belajar siswa. Guru dan siswa sudah melakukan kegiatan dalam
penerapan metode bermain peran. Pada siklus II ini penerapan metode bermain
peran menjadi lebih baik karena sebelumnya siswa sudah mengetahui dari metode
yang digunakan oleh guru. Tetapi untuk evaluasi akan dilakukan pada pertemuan
ke-III. Data hasil observasi guru dan observasi aktivitas siswa terlampir pada
lampiran.
d. Refleksi
Berdasarkan data-data yang dapat dikumpulkan, peneliti melakukan
kegiatan refleksi dan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran siklus II. Refleksi
dan evaluasi ini dilakukan dengan cara menganalisis data-data yang terkumpul.
Dapat disimpulkan beberapa kelebihan kegiatan pembelajaran pada siklus II
sebagai berikut:
1) Guru mampu memberikan motivasi kepada siswa yang kurang aktif agar
lebih aktif.
2) Selama pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran siswa
terlihat cukup aktif, memiliki konsentrasi yang relatif tinggi, dan mendorong
siswa untuk bekerja sama dengan teman lain.
3) Inisiatif dan keberanian siswa dalam bertanya/mengemukakan pendapatnya
bertambah, walaupun ada beberapa siswa yang masih kurang berani.
4) Dengan menggunakan metode bermain peran, hasil belajar siswa relatif baik,
selisih antara nilai tertinggi dan terendah semakin kecil.
52
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang dilakukan dalam
menerapkan metode bermain peran pada siklus II sudah berhasil karena
memperoleh penilaian ketuntasan pada siklus I adalah 57,89% meningkat pada
siklus 2 menjadi 100%.
4.2 Hasil Penelitian
Dari data yang akan disajikan, dapat kita lihat beberapa kenyataan yang
terjadi selama penelitian. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dari siklus I
ke siklus II terjadi peningkatan kualitas. Guru mampu menyajikan pembelajaran
lebih baik pada siklus II. Akibatnya keaktifan, inisiatif, konsentrasi, dan kerja
sama siswa juga meningkat. Demikian pula motivasi belajarnya sikapnya terhadap
mata pelajaran dan proses pembelajaran. Semua peningkatan ini berdampak pada
peningkatan hasil belajar siswa dalam ranah kognitif yang ditunjukkan oleh
meningkatnya hasil tes secara signifikan.
4.2.1 Deskripsi data
4.2.1.1 Data Siklus 1
Setelah pembelajaran menggunakan metode bermain peran yang terdiri
dari 3 pertemuan pada siklus I diperoleh hasil belajar pada akhir siklus I pada
pertemuan ke-3 seperti pada tabel 9 dibawah ini.
Tabel 10Distribusi Frekwensi Hasil Belajar PKn Siklus 1
Siswa Kelas IV SD Negeri TirtomoyoSemester 2/2012-2013
No Interval Frekwensi Persentase Keterangan1 85-95 3 15,79% Tuntas2 75-84 3 15,79% Tuntas3 65-74 5 26,32% Tuntas4 55-64 3 15,79% Belum Tuntas5 45-54 5 26,31% Belum Tuntas
Jumlah 19 100%
Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 9 dapat dilihat pada diagrambatang berikut :
53
Gambar 3 Diagram Batang Hasil Belajar PKn Siklus I
Hasil skala sikap siswa kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo yang dilakukan pada
akhir pertemuan ketiga siklus I yang ada 10 instrumen pernyataan. Dibawah ini
digambarkan dalam bentuk diagram batang yang masing-masing terdiri dari 1
pernyataan pada setiap diagram batang. Untuk lebih jelasnya berikut masing-
masing hasil skala sikap pada setiap pernyataan.
Pada pernyataan 1 yaitu siswa pergi kesekolah harus membawa HP dari
pernyayatan tersebut ada 2 anak menjawab sangat setuju, 3 anak menjawab setuju,
9 anak menjawab tidak setuju, 5 anak menjawab sangat tidak setuju dari
keseluruhan siswa kelas 4 ada 19 siswa. Di gambarkan dalam diagram batang
dibawah ini.
Gambar 4 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 1 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 1
0
1
2
3
4
5
6
85-95 75-84 65-74 55-64 45-54
Jum
lah
sisw
a
Rentang nilai
jumlah siswa
0
2
4
6
8
10
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
54
Pada pernyataan ke-2 yaitu sebagai pelajar wajib belajar komputer dari
pernyataan tersebut dari 19 siswa, 12 anak menjawab pernyataan itu sangat setuju
dan 7 anak menjawab setuju tampak dalam diagram batang dibawah ini.
Gambar 5 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 2 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 1
Untuk pernyataan ke-3 adalah Sekolah mengadakan pelajaran tambahan
dansa modern dari pernyataan tersebut dari jumlah keseluruhan 19 siswa ada 10
anak menjawab sangat setuju, 4 anak menjawab setuju, 3 anak menjawab tidak
setuju, 2 anak menjawab sangat tidak setuju, tampak dalam gambar diagram
batang 6 dibawah ini.
Gambar 6 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 3 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 1
0
2
4
6
8
10
12
14
Jum
lah
Sisw
a Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
0
2
4
6
8
10
12
Jum
lah
Sisw
a Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
55
Pada pernyataan ke-4 ada 8 anak menjawab sangat setuju dari pernyataan
tersebut, 6 anak menjawab setuju, 4 anak menjawab tidak setuju, 1 anak
menjawab sangat tidak setuju nampak dalam diagram batang dibawah ini.
Gambar 7 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 4 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 1
Pada pernyataan ke-5 yaitu surat kabar merupakan salah satu sarana
komunikasi dari pernyataan tersebut ada 10 anak menjawab sangat setuju, 8 anak
menjawab setuju, 1 anak menjawab tidak setuju nampak dalam gambar dibawah
ini.
Gambar 8 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 5 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Jum
lah
Sisw
a Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
0
2
4
6
8
10
12
Jum
lah
Sisw
a Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
56
Untuk pernyataan ke-6 ialah anak-anak kelas 4 saat istrahat banyak
membeli makanan di luar halaman sekolah. Dari pernyataan tersebut ada 1 anak
menjawab sangat setuju dan 4 menjawab setuju, 10 anak menjawab tidak setuju, 4
anak menjawab sangat tidak setuju digambarkan dalam diagram batang sebagai
berikut.
Gambar 9 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 6 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 1
Untuk pernyataan ke-7 ialah mengolah tanah pertanian menggunakan
tenaga hewan. Dari pernyataan tersebut ada 11 anak menjawab tidak setuju dan 8
menjawab sangat tidak setuju digambarkan dalam diagram batang sebagai berikut.
Gambar 10 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 7 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 1
0
2
4
6
8
10
12
Jum
lah
sisw
a Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
0
2
4
6
8
10
12
Jum
lah
Sisw
a Sangat sutuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
57
Pada pernyataan ke-8 yaitu sekolah memberikan pelajaran seni tari daerah.
Dari pernyataan tersebut ada 8 anak menjawab sangat setuju, 8 anak menjawab
setuju dan 3 anak menjawab tidak setuju, digambarkan dalam diagram batang
dibawah ini.
Gambar 11 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 8 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 1
Pada pernyataan ke-9 adalah jalan-jalan memakai pakaian santai ada 7
anak menjawab sangat setuju, 12 anak menjawab setuju digambarkan dalam tabel
sebagai berikut.
Gambar 12 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 9 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Jum
lah
sisw
a Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
0
2
4
6
8
10
12
14
Jum
lah
sisw
a Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
58
Untuk pernyataan ke-10 ialah memakai pakaian seragam sekolah saat olah
raga ada 11 anak menjawab tidak setuju dan 8 anak menjawab sangat tidak setuju
digambarkan dalam diagram batang dibawah ini.
Gambar 13 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 10 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus1
4.2.1.2 Data Siklus 2
Setelah pembelajaran menggunakan metode bermain peran yang terdiri
dari 3 pertemuan pada siklus II diperoleh hasil belajar pada akhir siklus I pada
pertemuan ke-3 seperti pada tabel 10 dibawah ini.
Tabel 11Distribusi Frekwensi Hasil Belajar PKn Siklus 2
Siswa Kelas IV SD Negeri TirtomoyoSemester 2/2012-2013
No Interval Frekwensi Persentase Keterangan1 85-95 6 31,58% Tuntas2 75-84 3 15,79% Tuntas3 65-74 10 52,63% Tuntas4 55-64 0 0% Tidak Tuntas5 45-54 0 0% Tidak Tuntas
Jumlah 100%
Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel diatas dapat dilihat pada diagramberikut:
0
2
4
6
8
10
12
Jum
lah
Sisw
a Sangat sutuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
59
Gambar 14Diagram Batang Hasil Belajar PKn Siklus 2
Hasil skala sikap siswa kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo yang dilakukan pada
akhir pertemuan ketiga siklus II yang ada 10 instrumen pernyataan. Dibawah ini
digambarkan dalam bentuk diagram batang yang masing-masing terdiri dari 1
pernyataan pada setiap diagram batang. Untuk lebih jelasnya berikut masing-
masing hasil skala sikap pada setiap pernyataan.
Untuk pernyataan ke-1 siklus II ialah setiap hari senin pagi di adakan
upacara bendera, pada pernyataan tersebut ada 3 anak menjawab sangat setuju, 15
anak menjawab setuju dan 1 anak menjawab tidak setuju. Digambarkan dalam
diagram batang sebagai berikut.
Gambar 15 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 1 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 2
0
2
4
6
8
10
12
85-95 75-84 65-74 55-64 45-54
Jum
lah
Sisw
a
Rentang Nilai
Jumlah Siswa
Jumlah Siswa
0
5
10
15
20
Jum
lah
Sisw
a Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
60
Pada pernyataan yang ke-2 adalah saling menyapa dan memberi salam
setiap bertemu teman dijalan. Ada 6 anak menjawab sangat setuju, 11 anak
menjawab setuju, dan 2 anak tidak setuju. Digambarkan dalam diagram batang
dibawah ini.
Gambar 16 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 2 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 2
Untuk pernyataan yang ke-3 adalah merayakan hari ulang tahun kelahiran
secara besar-besaran. Pada pernyataan tersebut ada 1 anak menjawab setuju, 16
anak menjawab tidak setuju, 2 anak menjawab sangat tidak setuju. Digambarkan
dalam tabel sebagai berikut.
Gambar 17 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 3 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 2
0
2
4
6
8
10
12
Jum
lah
Sisw
a Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Jum
lah
Sisw
a Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
61
Untuk pernyataan yang ke-4 adalah ikut serta bergotong-royong dalam
acara kebersihan lingkungan. Ada 5 anak yang menjawab sangat setuju, 12 anak
menjawab setuju, 2 anak menjawab tidak setuju. Digambarkan dalam diagram
batang dibawah ini.
Gambar 18 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 4 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 2
Pada pernyataan yang ke-5 adalah mengikuti ekstrakurikuler tari
tradisional disekolah. 7 siswa menjawab sangat setuju, 5 siswa menjawab setuju, 5
siswa menjawab tidak setuju, dan 2 siswa menjawab sangat tidak setuju.
Digambarkan dalam tabel sebagai berikut.
Gambar 19 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 5 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 2
0
2
4
6
8
10
12
14
Jum
lah
Sisw
a Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
0
1
2
3
4
5
6
7
8
Jum
lah
Sisw
a Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
62
Pada pernyataan yang ke-6 adalah mengenakan kebaya pada perayaan hari
kartini. Dari pernyataan itu ada 5 anak menjawab sangat setuju, 8 anak menjawab
setuju, 6 anak menjawab tidak setuju. Dibawah ini digambarkan dalam diagram
batang sebagai berikut.
Gambar 20 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 6 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 2
Pada pernyataan yang ke-7 adalah datang kelingkungan sekolah memakai
kaos oblong dan celana jeans. Dari pernyataan itu ada 1 anak menjawab setuju, 10
anak menjawab tidak setuju, 8 anak menjawab sangat tidak setuju. Dibawah ini
digambarkan dalam diagram batang sebagai berikut.
Gambar 21 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 7 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 2
0
2
4
6
8
10
Jum
lah
Sisw
a Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
0
2
4
6
8
10
12
Jum
lah
Sisw
a Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
63
Untuk pernyataan yang ke-8 adalah berkomunikasi dengan saudara di luar
kota menggunakan hp. Dari pernyataan tersebut ada 9 anak yang menjawab sangat
setuju, 7 menjawab setuju, 3 anak menjawab tidak setuju. Digambarkan dalam
diagram batang sebagai berikut.
Gambar 22 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 8 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 2
Pada pernyataan yang ke-9 adalah main kewarnet sampai larut malam.
Dari pernyataan itu ada 13 anak menjawab tidak setuju, 6 anak menjawab sangat
tidak setuju. Digambarkan dalam diagram batang sebagai berikut.
Gambar 23 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 9 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 2
0
2
4
6
8
10
Jum
lah
Sisw
a Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
0
2
4
6
8
10
12
14
Jum
lah
Sisw
a Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
64
Untuk pernyataan yang ke-10 adalah membolos sekolah untuk bermain
PS. Pada pernyataan tersebut ada 1 anak yang menjawab setuju, 14 anak
menjawab tidak setuju, 4 anak menjawab sangat tidak setuju. Digambarkan dalam
diagram batang dibawah ini.
Gambar 24 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 10 Siswa Kelas 4 SDN Tirtomoyo Siklus 2
4.2.2 Analisis DataAnalisis data dilakukan melalui dua tahap yaitu analisis ketuntasan dan
analisis komparatif, untuk lebih jelasnya berikut uraiannya.
4.2.2.1 Analisis Ketuntasan Siklus I
Analisis penelitian setelah pembelajaran menggunakan metode bermain
peran yang terdiri dari 3 pertemuan pada siklus I dan diperoleh hasil belajar pada
akhir siklus I pada pertemuan ke-3 seperti pada table dibawah ini.
Tabel 12Analisis Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siklus I
Siswa Kelas 4 SDN TirtomoyoSemester 2 Tahun 2012/2013
No Ketuntasan Frekwensi Persentase1 Tuntas 11 57,90%2 Tidak Tuntas 8 42,10%
Rerata 65,26Maksimum 90Minimum 45
02468
10121416
Jum
lah
Sisw
a Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
65
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dengan menggunakan metode
bermain peran ada peningkatan jika dibandingkan dengan nilai yang diperoleh
pada pra siklus, pada pra siklus siswa yang tidak tuntas ada 12 siswa dan 7 siswa
tuntas dalam hasil belajar. Dilihat dari nilai KKM yaitu 65 maka jumlah siswa
yang tuntas pada siklus 1 sebanyak 11 siswa dan siswa yang belum tuntas
sebanyak 8 siswa dari jumlah keseluruhan 19 siswa dengan rata-rata 65,26 nilai
tertinggi 90 dan nilai terendah 45.
4.2.2.2 Analisis Ketuntasan Siklus II
Analisis penelitian setelah pembelajaran menggunakan metode bermain
peran yang terdiri dari 3 pertemuan pada siklus II dan diperoleh hasil belajar pada
akhir siklus II pada pertemuan ke-3 seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel 13Analisis Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siklus II
Siswa Kelas 4 SDN TirtomoyoSemester 2 Tahun 2012/2013
No Ketuntasan Frekwensi Persentase1 Tuntas 19 100%2 Tidak Tuntas 0 0%
Rerata 75,26Maksimum 95Minimum 65
Dari tabel dapat dilihat bahwa dengan menggunakan metode bermain
peran ada peningkatan jika dibandingkan dengan nilai yang diperoleh pada siklus
I dengan siklus 2. Jadi dilihat dari nilai KKM yaitu 65 maka jumlah siswa yang
tuntas sebanyak 19 dari jumlah keseluruhan 19 siswa dengan rata-rata 75,26 nilai
tertinggi 95 dan nilai terendah 65.
66
4.2.2.2 Analisis Komparatif
Dari data-data yang diperoleh selama kegiatan penelitian yang dilakukan
di SDN Tirtomoyo pada siswa kelas 4 di Kecamatan Poncowarno, Kabupaten
Kebumen tentang hasil belajar yang diperoleh dapat dibandingkan. Untuk lebih
jelasnya Perbandingan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas 4 SDN Tirtomoyo Pra
Siklus, Siklus I, dan Siklus II dapat dijabarkan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 14Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar PKn
Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Semester 2 /2012-2013
No Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2F % f % f %
1 Tuntas 7 36,84% 11 57,89% 19 100%2 Tidak Tuntas 12 63,16% 8 42,11% 0 0%
Rerata 57,89 65,26 75,26Maksimum 80 85 95Minimum 35 50 65
Dari tabel rekapitulasi pengelompokkan nilai pada tabel di atas dapat
dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran PKn
terbukti untuk klasifikasi tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas hanya 7
siswa. Sedangkan setelah siklus I dan siklus II jumlah siswa yang tuntas ada 11
siswa pada siklus I dan 19 siswa pada siklus II. Dan terlihat bahwa ada
peningkatan hasil belajar setelah diterapkan metode bermain peran, dengan nilai
rata-rata 57,89 sebelum diadakan penelitian dan setelah diadakan penelitian pada
siklus I ini mengalami peningkatan menjadi 65,26 dengan nilai tertinggi 85 dan
nilai terendah 50. Hasil dari siklus II, siswa mengalami peningkatan ketuntasan
pada mata pelajaran PKn mencapai 100% dan nilai sudah ≥ 65. Pada siklus II rata-
rata kelas menjadi 75,26 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 65.
Dari data tabel maka indikator kinerja yang telah ditetapkan tercapai
karena jumlah siswa yang tuntas mencapai 100 % dengan indikator pencapaian
yang ditargetkan adalah 70% dari jumlah keseluruhan siswa.
67
4.3 PembahasanHasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas 4 SD Negeri
Tirtomoyo ditemukan bahwa hasil belajar PKn siswa masih dibawah KKM, hal
ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya diduga siswa belum secara aktif
terlibat dalam pembelajaran. Proses pembelajaran sebelum tindakan diduga
menunjukkan bahwa beberapa siswa masih pasif. Siswa masih bekerja secara
individual, tidak tampak kreatif siswa dan tidak dibiasakan mengembangkan
keterampilan bekerjasama dalam sebuah kelompok kecil. Diduga dari tingkat
keaktifan siswa yang masih rendah mengakibatkan nilai rata-rata pelajaran PKn
masih dibawah KKM. Nilai rata-rata yang didapatkan siswa sebelum tindakan
adalah 57,89. Siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM=65) 7
siswa atau 36,84%, sedangkan siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan
minimal sebanyak 12 siswa atau 63,16%. Nilai tertinggi yang berhasil di dapatkan
oleh siswa sebelum tindakan adalah 80 sedangkan nilai terendahnya adalah 35.
Adanya perbandingan yang signifikan antara jumlah siswa yang tuntas dan
tidak tuntas karena siswa yang sudah mencapai ketuntasan sudah dapat
menangkap materi yang disajikan oleh guru, karena ke-7 siswa ini memang
mempunyai daya tangkap yang lebih dibandingkan teman-temannya yang lain,
sedangkan 12 siswa yang lain belum bisa menangkap materi yang disajikan oleh
guru dengan ceramah saja karena daya tangkap mereka kurang jika hanya
mendengarkan saja, sehingga diperlukan tindakan sesuai yaitu bagaimana
menekankan aktifitas siswa dikelas agar lebih berkembang. Siswa akan lebih
paham bila siswa dapat melihat sesuatu yang konkrit atau nyata atau pun tiruan
dan dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Menurut Mawardi (2011) metode Bermain Peran adalah suatu cara
menyajikan bahan pelajaran dengan mendramasikan tingkah laku dalam hubungan
sosial dengan suatu problem, agar peserta didik dapat memecahkan masalah
sosial. Metode bermain peran bertujuan untuk menunjukan suatu perbuatan dari
suatu pesan yang ingin disampaikan dari peristiwa yang dilihat. Melalui metode
bermain peran, peserta didik mencoba mengeksplorasi hubungan-hubungan antar
manusia dengan cara memperagakan dan mendiskusikannya, sehingga secara
68
bersama-sama para peserta didik dapat mengeksplorasi perasaan-perasaan, sikap-
sikap, nilai-nilai, dan berbagai strategi pemecahan masalah. Dari metode tersebut
memungkinkan siswa memahami materi yang diajarkan guru.
Untuk mengatasi hasil belajar PKn yang masih sebagian siswa belum
memenui KKM, diperlukan pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek
ketrampilan siswa untuk lebih aktif dalam suatu pembelajaran. Metode bermain
peran adalah metode yang melibatkan beberapa siswa dalam memperoleh materi
yang tercakup dalam suatu pelajaran, mengecek pemahaman mereka terhadap isi
pelajaran.
Pendapat yang dikemukakan oleh Mawardi tersebut selaras dengan metode
pembelajaran yang diterapkan penulis. Karena saat penulis menggunakan metode
bermain peran sebagian siswa tidak lagi terlihat pasif dalam mengikuti
pembelajaran, siswa terlibat secara aktif, bekerja dengan pasangannya untuk
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Sehingga hal tersebut berpengaruh
terhadap hasil belajar PKn. Peningkatan hasil belajar PKn didapatkan dari hasil
perolehan nilai siklus I dan II.
1) Siklus I
Siklus I dengan penerapan metode bermain peran siswa yang mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM=65) sebanyak 11 siswa atau 57,89% dan 8 atau
42,11% siswa yang mendapatkan nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal.
Nilai rata-ratanya adalah 64,26 sedangkan nilai tertinggi adalah 85 dan nilai
terendahnya adalah 50.
2) Siklus II
Siklus II dengan penerapan metode bermain peran siswa yang mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65) sebanyak 19 siswa atau 100% tuntas
atau sesuai dengan kriterian ketuntasan minimal yang ditentukan. Nilai rata-
ratanya adalah 75,26 sedangkan nilai tertinggi adalah 95 dan nilai terrendahnya
adalah 65.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Qomariah 2008 dengan judul “Penerapan metode bermain peran
untuk meningkatkan prestasi belajar PKn kelas 4 di SDN Sepanjang 04
69
gondanglegi Kabupaten Malang”. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah dengan menggunakan metode bermain peran dapat meningkatkan hasil
belajar PKn.
Berdasarkan perolehan nilai yang didapatkan pada siklus I dan siklus II
didapatkan bahwa menggunakan bermain peran dengan menekankan pada
keterlibatan siswa secara aktif yang pada akhirnya siswa lebih mudah memahami
materi pelajaran PKn, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa
kelas 4 SDN Tirtomoyo semester II tahun ajaran 2012/2013.
Berdasar pada pembahasan maka dapat dijelaskan beberapa implikasi
teoritis dan implikasi praktis sebagai berikut:
4.3.1 Implikasi Teoritis
Dari perbandingan teori metode bermain peran dengan penelitian ini
hasilnya saling melengkapi. Proses belajar mengajar yang disesuaikan dengan
standar proses mengalami sedikit perubahan dengan teori aslinya. Hal tersebut
dapat memperlancar guru dalam menggunakan metode bermain peran dalam
pembelajaran PKn. Metode bermain peran dapat digunakan ketika siswa dalam
belajar kurang aktif dan bosan dengan pembelajaran yang berpusat pada guru saja,
maka guru dapat menerapkan metode bermain peran dalam pembelajaran PKn
sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar dan
meningkatkan hasil belajar siswa.
4.3.2 Implikasi Praktis
Dengan metode bermain peran dapat diimplikasikan dalam pembelajaran
karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran bermain peran
merupakan salah satu metode yang diarahkan pada upaya pemecahan masalah-
masalah yang berkaitan dengan hubungan antar manusia, terutama yang
menyangkut kehidupan siswa. Pengalaman belajar yang diperoleh dari metode ini
meliputi kemampuan kerjasama, komunikatif, dan menginterpretasikan sesuatu
kejadian.