bab iv hasil penelitian dan pembahasanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/t1... ·...

70
50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan dipaparkan mengenai tiga sub bab judul diantaranya deskripsi kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Pada kondisi awal membahas mengenai kondisi awal proses pembelajaran guru dan siswa termasuk juga di dalamnya hasil belajar bahasa Indonesia khususnya aspek membaca sebelum dilaksananakannya tindakan penelitian. Selanjutnya pada siklus I memaparkan tentang pelaksanaan penelitian siklus 1 meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus I yang akan diperbaiki pada siklus II. Pada siklus II tahapan yang dijelaskan sama halnya seperti yang sudah diuraikan pada siklus I. 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di SD N Batur 03. SD N Batur 03 terletak di dusun Selo Desa Batur Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD N Batur 03 ini terletak di pedesaan dengan 1 Kepala Sekolah, 6 Guru Kelas, 2 guru wiyata bakti, 1 guru agama, 1 guru olahraga, 1 pustakawan, dan 1 penjaga sekolah. Subjek penelitian adalah siswa kelas 1 SD N Batur 03 Kecamatan Getasan Kabupaten semarang Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 33 siswa yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan dengan karakteristik dan tingkat kecerdasan yang berbeda-beda. Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi dasar (KD) yang berbeda yaitu KD 7.1. Membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas 3-5 kata dengan intonasi yang tepat. KD 7.2. Membaca puisi anak yang terdiri atas 2-4 baris dengan lafal dan intonasi yang tepat. Mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas 1 SD N Batur 03 diampu oleh guru kelas 1 SD yaitu Ibu Putri Wahyuningtyas SPd.SD. Ibu Putri

Upload: vannguyet

Post on 04-May-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pelaksanaan Tindakan

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai tiga sub bab judul diantaranya deskripsi

kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Pada kondisi awal membahas

mengenai kondisi awal proses pembelajaran guru dan siswa termasuk juga di

dalamnya hasil belajar bahasa Indonesia khususnya aspek membaca sebelum

dilaksananakannya tindakan penelitian. Selanjutnya pada siklus I memaparkan

tentang pelaksanaan penelitian siklus 1 meliputi tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan, kegiatan observasi, dan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus I yang

akan diperbaiki pada siklus II. Pada siklus II tahapan yang dijelaskan sama halnya

seperti yang sudah diuraikan pada siklus I.

4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal

Penelitian dilakukan di SD N Batur 03. SD N Batur 03 terletak di dusun Selo

Desa Batur Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD N Batur 03 ini terletak di

pedesaan dengan 1 Kepala Sekolah, 6 Guru Kelas, 2 guru wiyata bakti, 1 guru agama,

1 guru olahraga, 1 pustakawan, dan 1 penjaga sekolah.

Subjek penelitian adalah siswa kelas 1 SD N Batur 03 Kecamatan Getasan

Kabupaten semarang Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 33 siswa yang terdiri

dari 21 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan dengan karakteristik dan tingkat

kecerdasan yang berbeda-beda. Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa

Indonesia dengan 2 kompetensi dasar (KD) yang berbeda yaitu KD 7.1. Membaca

lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas 3-5 kata dengan intonasi yang

tepat. KD 7.2. Membaca puisi anak yang terdiri atas 2-4 baris dengan lafal dan

intonasi yang tepat. Mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas 1 SD N Batur 03

diampu oleh guru kelas 1 SD yaitu Ibu Putri Wahyuningtyas SPd.SD. Ibu Putri

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

51

merupakan Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Ibu Putri menempuh pendidikan

pada masa jabatannya sebagai seorang guru SD kinerjanya cukup berkompeten dalam

bidangnya.

Sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian, peneliti melakukan kegiatan

observasi terlebih dahulu untuk mengetahui proses pembelajaran yang selama ini

berlangsung dan hasil belajar bahasa Indonesia. Dari hasil pengamatan dan analisis

RPP yang telah dibuat guru masih ditemukan beberapa permasalahan yang muncul

dalam pelaksanaan pembelajaran.

Permasalah yang muncul adalah terkait dengan proses pembelajaran dan hasil

belajar membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang dipengaruhi oleh

beberapa faktor, diantaranya dari guru dan siswa itu sendiri. Siswa kelas 1 belum

tertarik pada kegiatan membaca sehingga antusiasme siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran masih rendah sehingga mengakibatkan hasil belajar bahasa Indonesia

masih rendah. Siswa kurang tertarik saat diminta untuk membaca, siswa masih

terpusat pada guru saat menyimak bacaan serta saat mengerjakan soal siswa masih

dibacakan oleh guru. Kondisi demikian menjadikan guru menjadi pusat utama dalam

proses pembelajaran.

Faktor penyebab lainnya berasal dari guru yang mengakibatkan tidak

berhasilnya proses pembelajaran dan mengakibatkan rendahnya hasil belajar bahasa

Indonesia khususnya aspek membaca. Faktor tersebut adalah proses pembelajaran

yang dirancang dalam RPP belum terlihat kegiatan yang mampu menumbuhkan

antusiasisme siswa dalam mengikuti pembelajaran khususnya pada kegiatan

membaca. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang tepat dalam proses

pembelajaran. Guru menganggap bahwa dengan model konvensional saja sudah

cukup bagi guru dalam menyampaikan materi. Penggunaan permainan dan diskusi

dalam proses pembelajaran juga hampir tidak dilakukan oleh guru kelas 1. Mengingat

taraf berpikir siswa kelas 1 masih pada cara berfikir konkret, maka diperlukan media

yang dapat menyampaikan meteri yang akan dipelajari. Misalnya media gambar dari

contoh yang nyata maka siswa akan lebih mudah dalam menerima materi.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

52

Beberapa faktor yang telah diuraikan merupakan hambatan pada proses

pembelajaran di kelas 1 SD N Batur 03, hambatan tersebut menyebabkan

pembelajaran berlangsung kurang efektif sehingga siswa masih kesulitan dalam

membaca hal tersebut dibuktikan dari penilaian RPP yang telah dilakukan oleh

peneliti pada kondisi awal. Hasil penilaian RPP kondisi awal terdiri dari 20 item yang

dinilai dari 5 indikator penyusunan RPP. Peneliti memberikan skor dengan

melingkari angka 1, 2, 3 4 untuk setiap indikator yang dinilai. Skor 1 = penyusunan

RPP kurang baik sesuai dengan indikator. Skor 2 = penyusunan RPP cukup baik

sesuai dengan indikator. Skor 3 penyusunan RPP baik sesuai dengan indikator. Skor

4 penyusunan RPP sangat baik sesuai dengan indikator. Kemudian skor dijumlahkan

dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria penilaian analisis RPP

yaitu untuk total skor pada presentase skor 81% - 100% pada kriteria sangat baik,

presentase skor 61% - 80% pada kriteria baik, presentase skor 41% - 60% pada

kriteria cukup baik, presentase skor 21% - 40% pada kriteria kurang, dan presentase

skor 1% - 20% berada pada krtiteria sangat kurang. Proses pembelajaran kondisi awal

dapap dilihat pada tabel 4.1:

Tabel 4.1 Proses Pembelajaran Kondisi Awal Dari Hasil Analisis Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran

Aspek Yang Nilai

Skor Penelaian Jumlah Skor 1 2 3 4

Perumusan indikator Pembelajaran

1, 3 2 7

Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar

5, 6, 7 4 9

Pemilihan sumber belajar/materi ajar

9, 10 8 9

Skenario/kegiatan pembelajaran

13, 14, 15, 16

11, 12, 14

Penilaian hasil belajar 17, 18, 19, 20 6

Jumlah 2 13 5 45

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

53

Berdasarkan tabel 4.1 hasil penilaian analisis RPP pada kondisi awal dapat

diketahui hasil penilaian untuk indikator penyusunan RPP adalah skor 1 sejumlah 2

item, indikator dengan skor 2 sejumlah 13 item dan indikator yang memperoleh skor

3 sejumlah 5 item sehingga jumlah skor yang diperoleh adalah 45 atau dengan

presentase 56% termasuk pada kriteria cukup baik. Berdasarkan tabel 4.1 dapat

digambarkan dalam diagram 4.1 sebagai berikut :

Diagram 4.1 Proses Pembelajaran Kondisi Awal di nilai dari Hasil Penilaian

RPP Bahasa Indonesia

Hasil proses pembelajaran yang diperoleh dari penilaian RPP masih belum baik

sehingga berdampak pada perolehan hasil belajar mata pelajaran bahasa indonsesia

khususnya aspek membaca masih kurang dari kritreria ketuntasan minimal (KKM

≥ 65). Batas nilai KKM ≥ 65 merupakan patokan KKM dari SD N Batur 03 yang

telah ditentukan untuk mata pelajaran bahasa Indonesia.

Hasil belajar membaca lancar mata pelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas

1 SD N Batur 03 sebelum pelaksanaan tindakan diperoleh dari data ulangan mata

pelajaran bahasa Indonesia aspek membaca lancar kelas 1 SD N Batur 03 semester I

tahun ajaran 2014/2015. Data hasil ulangan bahasa Indonesia membaca lancar pada

kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.2

0

5

10

15

20

25

1 2 3 4 5

Ban

yak

sk

or

Aspek yang diamati

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

54

Tabel 4.2 Destribusi Frekuensi Nilai Bahasa Indonesia Pada Kondisi Awal

Siswa Kelas 1 SD N Batur 03

No Rentang Nilai Frekuensi Persentase

(%) 1. 35 – 44 2 6% 2. 45 – 54 3 9% 3. 55 – 64 9 27% 4. 65 – 74 14 43% 5. 75 – 84 4 12% 6. 85 – 94 1 3% Jumlah 33 100%

Berdasarkan tabel 4.2 destribusi frekuensi nilai evaluasi membaca lancar mata

pelajaran bahasa Indonesia siswa SD N Batur 03 dapat dikatakan perolehan

persantase indikator keberhasilan masih rendah hal ini diketahui dari jumlah

perolehan nilai siswa pada rentang nilai antara 35-44 sejumlah 2 siswa dengan

persentase 6%, rentang nilai 45-54 sejumlah 3 siswa dengan persentase 9%, rentang

nilai 55-64 sejumlah 9 siswa dengan persentase 27%, rentang nilai 65-74 sejumlah 14

siswa dengan persentase 43%, rentang nilai 75-84 sejumlah 4 siswa dengan

persentase 12%, rentang nilai 85-94 sejumlah 1 siswa dengan persentase 3%. Dari

daftar nilai pada kondisi awal nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 90 dan nilai

terendah 35 daftar nilai bisa dilihat pada lampiran 13 yaitu daftar nilai bahasa

indonesia siswa kelas 1 SD N Batur 03 pada kondisi awal. Berdasarkan tabel 4.2

dapat digambarkan dalam diagram 4.2 sebagai berikut :

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

Diagram 4.2 Destribusi Frekuensi Nilai Bahasa Indonesia Kondisi Awal Berdasarkan kriteria

pada kondisi awal/sebelum tindakan d

No Ketuntasan belajar

1. Tuntas 2. Belum tuntas

Jumlah

Ketuntasan belajar siswa pada kondisi

diketahui bahwa siswa yang nilainya masih di bawah KKM adalah sejumlah 14

atau 42% dari 33 siswa. S

19 siswa atau 58% (data bisa dilihat pada lampiran 13).

dapat dilihat pada tabel dapat dilihat juga pada diagram 4.3

6%

0

2

4

6

8

10

12

14

16

35 - 44

Ban

yak

sis

wa

stribusi Frekuensi Nilai Bahasa Indonesia Kondisi Awal

Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM ≥ 65) data hasil perolehan nilai

pada kondisi awal/sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.3

Tabel 4.3 Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

Ketuntasan belajar Nilai Jumlah siswa

Frekuensi Persentase (%)≥ 65 19 < 65 14

Jumlah 33

Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal atau sebelum tindakan dapat

diketahui bahwa siswa yang nilainya masih di bawah KKM adalah sejumlah 14

atau 42% dari 33 siswa. Sedang yang sudah tuntas mencapai KKM adalah sejumlah

(data bisa dilihat pada lampiran 13). Ketuntasan belajar siswa

dapat dilihat pada tabel dapat dilihat juga pada diagram 4.3

9%

27%

43%

12%

3%

45 - 54 55 - 64 65 - 74 75 - 84 85

Nilai

55

stribusi Frekuensi Nilai Bahasa Indonesia Kondisi Awal

≥ 65) data hasil perolehan nilai

apat disajikan dalam bentuk tabel 4.3

Persentase (%)

58 42 100

awal atau sebelum tindakan dapat

diketahui bahwa siswa yang nilainya masih di bawah KKM adalah sejumlah 14 siswa

edang yang sudah tuntas mencapai KKM adalah sejumlah

Ketuntasan belajar siswa

3%

85 - 94

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

Diagram 4.3 Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

Berdasarkan hasil belajar bahasa Indonesia yang masih rendah, dibuktikan

dengan nilai ulangan bahasa Indonesia pada sem

mengadakan perbaikan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan model

picture and picture

pembelajaran dan hasil belajar bahasa Indonesia aspek membaca lancar melal

penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus yaitu siklus I dan

siklus II.

4.1.2. Siklus I

Pada sub unit siklus I ini, akan menguraikan tentang tahap perencanaan,

pelaksanaan tindakan observasi, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan pembe

pada siklus I dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan, masing

berlangsung dua kali 35 menit.

4.1.2.1. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan akan menguraikan tentang perencanaan yang dilakukan

oleh peneliti bersama guru kolabor sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran

tuntas

Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

Berdasarkan hasil belajar bahasa Indonesia yang masih rendah, dibuktikan

dengan nilai ulangan bahasa Indonesia pada semester I maka peneliti merasa perlu

mengadakan perbaikan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan model

picture and picture berbantu permainan puzzle untuk meningkatkan proses

pembelajaran dan hasil belajar bahasa Indonesia aspek membaca lancar melal

penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus yaitu siklus I dan

Pada sub unit siklus I ini, akan menguraikan tentang tahap perencanaan,

pelaksanaan tindakan observasi, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan pembe

pada siklus I dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan, masing-masing pertemuan

berlangsung dua kali 35 menit.

Tahap Perencanaan Siklus I

Pada tahap perencanaan akan menguraikan tentang perencanaan yang dilakukan

oleh peneliti bersama guru kolabor sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran

belum tuntas42%

tuntas 52%

56

Berdasarkan hasil belajar bahasa Indonesia yang masih rendah, dibuktikan

ester I maka peneliti merasa perlu

mengadakan perbaikan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan model

untuk meningkatkan proses

pembelajaran dan hasil belajar bahasa Indonesia aspek membaca lancar melalui

penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus yaitu siklus I dan

Pada sub unit siklus I ini, akan menguraikan tentang tahap perencanaan,

pelaksanaan tindakan observasi, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan pembelajaran

masing pertemuan

Pada tahap perencanaan akan menguraikan tentang perencanaan yang dilakukan

oleh peneliti bersama guru kolabor sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

57

dengan model picture and picture berbantu permainan puzzle. Perencanaan tersebebut

meliputi penyusunan RPP, perencanaan tes evaluasi, tindakan pembelajaran yang

akan dilakukan pada siklus I dan segala sesuatu yang menunjang pelaksanaan

tindakan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Perencanaan pada siklus I ini terdiri

dari tiga perencanaan pertemuan yaitu, pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III.

a. Pertemuan I

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SD N Batur 03, peneliti

dengan guru kelas 1 SD melakukan diskusi mengenai materi membaca lancar yang

akan disajikan dengan menggunakan model picture and picture berbantu permainan

puzzle.

Sebelum melakukan tindakan siklus I, pada pertemuan pertama peneliti

menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menggunakan model picture

and picture berbantu permainan puzzle dengan Kompetensi Dasar 7.1 Membaca

lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas 3-5 kata dengan intonasi yang

tepat. Penyusunan RPP didiskusikan dengan Ibu Putri Wahyuningtyas, S.Pd.SD

selaku guru kelas 1 dan sebagai guru kolaborator dalam pelaksanaan tindakan

penelitian. Penyusunan RPP dengan dengan model picture and picture berbantu

permainan puzzle adalah sebagai berikut :

a. Menyusun indikator dan tunjuan pembelajaran

b. Menentukan media gambar sebagai permainan puzzle yang akan digunakan

dalam proses pembelajaran.

c. Menentukan materi pembelajaran

d. Menyampaikan materi pembelajaran secara singkat.

e. Membagi siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen.

f. Membagikan potongan gambar puzzle

g. Menyususun puzzle menjadi sebuah kata

h. Mengurutkan kata menjadi kalimat sederhana

i. Membaca hasil diskusi

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

58

j. Mengulas materi yang telah dilakukan

k. Menyimpulkan pembelajaran

l. Memberikan evaluasi akhir dengan tes membaca lancar secara individu.

Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi

siswa, potongan puzzle, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas

siswa, lembar penilaian membaca lancar, kertas karton untuk menempelkan hasil

diskusi siswa, bacaan untuk tes evaluasi membaca lancar, serta penghargaan bagi

siswa yang aktif berupa pin senyum anak rajin. Selanjutnya peneliti dan guru kolabor

mempelajari materi yang akan diajarkan pada kelas 1 SD agar pelaksanaan

pembelajaran berjalan sesuai dengan harapan.

b. Pertemuan II

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai tindak lanjut dari

pertemuan I, yang membedakan dari pertemuan I adalah materi yang akan dipelajari.

Pada pertemuan kedua ini materi yang dipelajari adalah membaca lancar kalimat

sederhana. Untuk langkah-langkahnya adalah menyusun suku kata menjadi sebuah

kata melalui permainan puzzle, kemudian mengurutkan kata menjadi kalimat

sederhana. Materi tersebut adalah (1) ani – membuat – roti, (2) doni – bermain – bola

(3) bima – minum – susu (4) kelinci – makan – wortel, (5) nirmala – belajar –

membaca, (6) monyet – makan – pisang.

Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi

siswa, potongan puzzle, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas

siswa, lembar penilaian membaca lancar, kertas karton untuk menempelkan hasil

diskusi siswa, bacaan untuk tes evaluasi membaca lancar, serta penghargaan bagi

siswa yang aktif berupa pin senyum anak rajin. Selanjutnya peneliti dan guru kolabor

mempelajari materi yang akan diajarkan pada kelas 1 agar pelaksanaan pembelajaran

berjalan sesuai dengan harapan.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

59

c. Pertemuan III

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan ketiga merupakan tindak

lanjut dari pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ketiga digunakan untuk

pelaksanaan tes evaluasi membaca lancar siklus I. Tes evaluasi membaca lancar pada

siklus I dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia

aspek membaca lancar setelah dilaksanakannya tindakan pembelajaran menggunakan

model pembelajaran picture and picture berbantu permainan puzzle pada siswa kelas

1 SD N Batur 03.

Setelah siswa berlatih membaca dengan permainan puzzle pada pertemuan I

dan pertemuan II, maka evaluasi akhir pada pembelajaran adalah tes membaca

langsung teks pendek yang terdiri dari 6 kalimat sederhana yang dibaca secara

individu (teks bisa dilihat pada lampiran 5). Soal yang diujikan terdiri dari 6 soal, 1

item soal berisi 1 kalimat sederhana yang tersusun atas 3 – 5 kata. Peneliti juga

menyiapkan lembar penilaian yang terdiri adas intonani, lafal, dan kenyaringan siswa

pada saat membaca. Sebelum pelaksanaan pembelajaran, peneliti menyiapkan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal evaluasi tes lembaca lancar yang

tertera pada karton kemudian ditempelkan pada papan tulis. Soal evaluasi terdiri dari

6 butir soal yang tersusun menjadi satu bacaan teks pendek, setiap 1 item soal berisi

satu kalimat sederhana yang tersusun atas 3 – 5 kata. Guru menyiapkan ruang dan

menata tempat duduk untuk pelaksanaan tes evaluasi agar suasanan menjadi tenang

saat dilaksanakannya tes evaluasi. Bagi siswa yang belum mendapat giliran untuk

maju membaca tes evaluasi, siswa diarahkan untuk berlatih membaca terlebih dahulu

di tempat duduk masing-masing.

Sebelum mengadakan tes evaluasi guru mengulang materi yang telah

disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Guru mengajak siswa untuk berlatih

membaca terlebih dahulu secara klasikal dengan bacaan yang telah dipelajari pada

pertemuan sebelumnya. Tes evaluasi membaca lancar dilaksanakan dengan alokasi

waktu 2 kali 35 menit.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

60

4.1.2.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pada sub bab pelaksanaan tindakan siklus I ini akan menguraikan tentang

proses pembelajaran yang dilakukan selama pembelajaran dan hasil tindakan yang

dilakukan setelah proses pembelajaran siklus I berlangsung.

1) Proses Pembelajaran

Pada proses pembelajaran akan menguraikan kegiatan yang dilakukan dari awal

hingga akhir pembelajaran pada setiap pertemuan. Pelaksanaan tindakan pada siklus I

dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung

semalam dua kali 35 menit (dua jam pelajaran). Adapun rincian pelaksanaan tindakan

siklus I sebagai berikut :

a. Pertemuan I

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin

tanggal 23 maret 2015 pukul 08.00 – 09.10 WIB. Pelaksanaan tindakan siklus I

dilaksanakan oleh Ibu Putri Wahyuningtyas S.Pd.SD guru kelas 1 SD selaku

kolaborator. Adapun untuk guru yang ditunjuk sebagai observer adalah Bapak alfa

S.Pd.SD untuk mengamati dan menilai aktivitas guru dan siswa selama

berlangsungnya pembelajaran.

Kegiatan Awal

Sebelum pembelajaran dimulai ruang kelas telah ditata rapi sesuai dengan

persiapan pembelajaran, siswa duduk di tempat duduknya masing-masing. Untuk

mengawali pembelajaran guru mengucapkan salam, meminta salah satu siswa untuk

memimpin berdoa, memeriksa kehadiran siswa, serta guru memberi motivasi kepada

siswa agar siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran yang akan berlangsung.

Selanjutnya guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan menyanyikan lagu naik

delman. Guru menanyakan tentang isi dari lagu naik delman. “pada hari apa waktu

naik delman?”, “kegiatan apa yang anak-anak lakukan pada waktu hari minggu atau

hari libur sekolah?”. Guru terlihat membuka pelajaran dengan lancar dan menarik

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

61

perhatian siswa, sehingga siswa tampak antusias menjawab pertanyaan yang diajukan

oleh guru. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu siswa

dapat membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri dari 3 – 5 kata dengan

intonasi, lafal dan kenyaringan dengan tepat. Siswa dapat membaca lancar teks

pendek dengan intonasi, lafal dan kenyaringan tepat.

Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti terdiri dari tiga kegiatan yaitu, kegiatan eksplorasi, kegiatan

elaborasi, dan kegiatan konfirmasi.

Kegiatan Eksplorasi

Pada kegiatan ekplorasi guru menggali pengetahuan siswa dengan mengajukan

beberapa pertanyaan kepada siswa. Guru bertanya “pernahkan anak-anak pergi

liburan saat hari libur sekolah? Kemana saja anak-anak pernah pergi berlibur?

Bagaimana perasaan anak-anak saat berlibur?. Dengan bimbingan guru siswa antusias

menjawab pertanyaan guru. Ada yang menjawab pernah berlibur ke pantai dengan

keluarga. Ada juga yang menjawab berlibur ke salatiga kemudian naik becak dan

berbelanja. Beberapa siswa ada yang antusias menceritakan pengalaman waktu

liburan didepan teman-teman yang lain. Siswa yang berani maju untuk menceritakan

pengalamannya mendapatkan penghargaan berupa pin senyum anak rajin. Siswa

kelas 1 nampak senang saat menerima penghargaan yang diberikan oleh guru.

Kegiatan Elaborasi

Pada kegiatan elaborasi ini guru menunjukan beberapa contoh gambar

pengalaman liburan yang disertai dengan kata. Guru mengajak siswa untuk membaca

kata yang tertera pada gambar secara klasikal. Hal ini dimaksudkan agar siswa

tertarik untuk belajar membaca. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk maju

dan membaca kata yang tertera pada gambar. Namun belum semua siswa bersedia

maju dan membaca di depan teman-teman yang lain. Hanya siswa-siswa yang sudah

lancar membaca yang mau maju untuk membaca. Guru membagi siswa menjadi 6

kelompok secara heterogen. Guru membagikan gambar kata pada tiap kelompok.

Siswa diminta untuk mengurutkan gambar sesuai dengan langkah-langkah pada

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

62

model picture and picture. Siwa diminta untuk belajar membaca kata yang tertera

pada gambar yang telah diurutkan sehingga membentuk kalimat sederhana. Guru

terlihat membingbing jalannya diskusi. Guru terlihat mengarahkan kelompok yang

terlihat masih kebingungan dalam mengurutkan gambar. Siswa yang sudah lancar

membaca diminta untuk membimbing siswa lain yang belum lancar membaca. Guru

mengajak siswa untuk menyimak teks pendek yang berjudul “kakek datang” pada

buku paket halaman 166. Kegiatan menyimak ini dimaksudkan untuk mengenalkan

siswa pada kegiatan membaca. Guru mengulas tentang bacaan yang berjudul “kakek

datang”. Guru mengajak siswa untuk membaca secara klasikal bacaan tersebut. Siswa

yang telah lancar membaca diberi kesempatan untuk membaca bacaan tersebut dan

siswa yang lainnya diminta untuk menyimak. Dalam kegiatan elaborasi ini guru

terlihat melibatkan siswa dalam setiap proses pembelajarannya. Siswa terlihat aktif

dan antusias dalam mengikuti pembelajaran yang berlangsung.

Konfirmasi

Pada kegiatan konfirmasi guru bersama dengan siswa mengulas kembali materi

yang telah dipelajari. Siswa dengan bimbingan guru kembali membaca hasil diskusi

yang telah dilakukan. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan

pendapat. Terlihat ada 3 siswa memberikan pendapat tentang pembelajaran yang

berlangsung. Siswa yang bernama danang menyampaikan pendapat bahwa membaca

dengan menggunakan gambar lebih mudah. Guru memberi umpan balik kepada siswa

yang menyampaikan pendapatnya.

Kegiatan Akhir

Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah dipelajari.

Siswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat tentang proses

pembelajaran yang telah berlangsung. Guru menyampaikan kegiatan yang akan

dipelajari pada pertemuan kedua. Guru mengakhiri pembelajaran dengan

mengucapkan salam

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

63

b. Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan kedua pada siklus pertama dilaksanakan

pada hari rabu tanggal 25 maret 2015 pukul 08.00 – 09.10 WIB. Pelaksanaan

tindakan siklus I dilaksanakan oleh Ibu Putri Wahyuningtyas S.Pd.SD guru kelas 1

SD selaku kolaborator. Adapun untuk guru yang ditunjuk sebagai observer adalah

Bapak alfa S.Pd.SD untuk mengamati dan menilai aktivitas guru dan siswa selama

berlangsungnya pembelajaran. Pertemuan kedua pada siklus kedua ini merupakan

tindak lanjut dari pertemuan pertama.

Kegiatan Awal

Sebelum pembelajaran dimulai ruang kelas telah ditata rapi sesuai dengan

persiapan pembelajaran, siswa duduk di tempat duduknya masing-masing. Untuk

mengawali pembelajaran guru mengucapkan salam, meminta salah satu siswa untuk

memimpin berdoa, memeriksa kehadiran siswa, serta guru memberi motivasi kepada

siswa agar siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran yang akan berlangsung.

Selanjutnya guru memberikan apersepsi dengan bertanya “Siapa dirumah mempunyai

permainan puzzle ?”. Beberapa siswa menjawab mempunyai, namun hanya beberapa

siswa saja yang sudah pernah melakukan permainan puzzle guru memberikan

penjelasan tentang permainan puzzle. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang

hendak dicapai yaitu siswa dapat membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang

terdiri dari 3 – 5 kata dengan intonasi, lafal dan kenyaringan dengan tepat. Siswa

dapat membaca lancar teks pendek dengan intonasi, lafal dan kenyaringan tepat.

Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti terdiri dari tiga kegiatan yaitu, kegiatan eksplorasi, kegiatan

elaborasi, dan kegiatan konfirmasi.

Kegiatan Eksplorasi

Pada kegiatan ekplorasi guru menggali pengetahuan siswa mengenai permainan

puzzle dengan melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai permainan puzzle.

Guru mengenalkan permainan puzzle pada siswa dengan memberikan contoh gambar

yang teleh diptong-potong menjadi potongan gambar puzzle. Guru menyusun

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

64

potongan gambar tersebut dan menempelkan gambar di papan tulis. Guru menyusun

potongan gambar yang pertama dan membentuk sebuah gambar sapi dengan

bertuliskan kata. Kemudian guru menyusun potongan gambar yang kedua yang

membentuk sebuah gambar sapi sedang makan rumput dengan bertuliskan kata

makan dibawah gambar. Selanjutnya guru menyusun gambar yang ketiga dan

membentuk gambar rumput dan bertuliskan kata rumput dibawah gambar. Setelah

semua gambar terbentuk dan membentuk beberapa gambar disertai kata, maka guru

mengurutkan gambar-gambar yang telah terbentuk menjadi kalimat sapi – makan –

rumput, urutan gambar sesuai dengan langkah-langkah pada model picture and

picture. Selama guru menempelkan gambar siswa diminta untuk menebak gambar

apa nanti yang akan terbentuk. Siswa terlihat memperhatikan contoh yang diberikan

oleh guru, dan terlihat antusias dalam menebak gambar apa yang nanti akan terbentuk

serta membaca kata yang tertera pada gambar berbantu gambar yang menarik.

Kegiatan Elaborasi

Pada kegiatan elaborasi ini guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok secara

heterogen. Supaya lebih bersemangat guru meminta siswa untuk memberikan nama

pada kelompok masing-masing. Guru dengan siswa sepakat untuk memberi nama

kelompok dengan nama buah, ada kelompok anggur, kelompok jeruk, kelompok

manggis, kelompok mangga, kelompok nanas dan kelompok jambu. Setelah siswa

terbentuk dalam 6 kelompok guru menjelaskan tentang peraturan dan kegiatan yang

akan dilakukan selama berdiskusi. Guru menjelaskan mengenai langkah-langkah

model picture and picture berbantu permainan puzzle. Tampak siswa memperhatikan

dengan baik penjelasan dari guru. Perwakilan siswa dalam kelompok diminta maju

untuk mengambil amplom yang berisikan potongan gambar dan mengambil peralatan

yang yang dibutuhkan seperti lembar kerja diskusi, lem untuk menempelkan gambar.

Siswa mulai bekerjasama dalam menyusun potongan-potongan gambar puzzle.

Setelah siswa menyusun gambar dan membentuk sebuah kata, kemudian siswa dilatih

untuk membaca kata yang tertera pada gambar. Ketika siswa dapat membaca kata

yang tertera pada gambar kemuadian siswa mengurutkan gambar menjadi urutan

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

65

yang logis sesuai dengan langkah yang ada pada model picture and picture. Urutan

gambar yang telah disusun akan membentuk sebuah kalimat sederhana.

Setiap kelompok mendapat potongan gambar puzzle yang berbeda-beda.

Kelompok anggur mendapat potongan gambar puzzle dan harus membentuk kalimat

ani – membuat – roti. Kelompok jeruk mendapat potongan gambar puzzle dan harus

membentuk kalimat doni – bermain – bola. Kelompok manggis mendapat potongan

gambar puzzle dan harus membentu kalimat bima – minum – susu. Kelompok

mangga mendapat potongan gambar puzzle dan harus membentu kalimat kelinci –

makan – wortel. Kelompok nanas mendapat potongan gambar puzzle dan harus

membentu kalimat nirmala – belajar – membaca. Kelompok jambu mendapat

potongan gambar puzzle dan harus membentu kalimat monyet – makan – pisang.

Setelah siswa dapat mengurutkan gambar menjadi urutan yang logis dan membentuk

sebuah kalimat, maka hasil urutan gambar tersebut ditempel pada lembar kerja.

Guru membimbing dan mengawasi jalannya diskusi. Guru mengamati cara

kerja siswa serta membimbing siswa yang merasa kesulitan. Bapak Alfa S.Pd.SD

selaku observer juga ikut mengamati dan menilai cara kerja siswa dalam diskusi dan

merangkai potongan puzzle. Setelah siswa selesai bermain puzzle dan mengurutkan

gambar sehingga membentuk sebuah kalimat, selanjutnya guru meminta masing-

masing kelompok untuk membaca kalimat yang tersusun secara bersama-sama satu

kelompok. Kelompok yang sudah membacakan hasilnya diminta untuk menempelkan

lembar kerja diskusi di karton yang sudah terpasang di papan tulis. Setelah semua

hasil 6 kelompok tertempel, guru membahas satu persatu hasil dari tiap-tiap

kelompok. Siswa dengan dibimbing oleh guru membaca secara bersama-sama 6

kalimat yang tersusun di papan tulis. Terlihat masih ada beberapa siswa belum lancar

saat membaca bersama-sama. Selanjutnya guru menunjuk beberapa siswa untuk maju

membaca kalimat di papan tulis. Terlihat masih ada beberapa siswa yang belum

lancar membaca, namun siswa tersebut tetap mau berusaha untuk membaca, karena

terbantu oleh gambar maka siswa tersebut tetap bisa untuk membaca kata sesuai

dengan lafal dan intonasi yang benar. Siswa terlihat tertarik untuk membaca di depan

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

66

teman-teman yang lain. Siswa merasa mudah untuk membaca karena telah terbantu

oleh gambar-gambar yang menarik.

Konfirmasi

Pada kegiatan konfirmasi guru bersama dengan siswa mengulas kembali

materi yang telah dipelajari. Siswa dengan bimbingan guru kembali membaca hasil

diskusi yang telah ditempel di papan tulis. Guru memberi kesempatan kepada siswa

untuk menyampaikan pendapat. Terlihat ada peningkatan siswa yang menyampaikan

pendapatnya. Terlihat ada 7 siswa yang sudah berani menyampaikan pendapatnya.

Guru memberi umpan balik kepada siswa yang menyampaikan pendapat.

Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir guru memberikan penghargaan pada semua kelompok,

karena semua kelompok telah bisa menyusun dan menyelesaikan tugas dengan baik.

Guru memberikan pujian kepada semua siswa, karena semua siswa sudah mau

berusaha untuk membaca. Selanjutnya guru memberi kesempatan siswa untuk

menyampaikan mpendapat tentang pembelajaran yang telah dipelajari. Guru

menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Guru

member pesan kepada siswa agar belajar membaca di rumah karena pada pertemuan

berikutnya akan diadakan tes evaluasi membaca lancar teks pendek. Guru mengakhiri

pembelajaran dengan salam penutup.

c. Pertemuan Ketiga

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan kedua pada siklus pertama dilaksanakan

pada hari jum’at tanggal 27 maret 2015 pukul 08.00 – 09.10 WIB. Pelaksanaan

tindakan siklus I dilaksanakan oleh Ibu Putri Wahyuningtyas S.Pd.SD guru kelas 1

SD selaku kolaborator. Pada pertemuan ketiga ini kegiatan pembelajaran yang

dilakukan ada tes langsung membaca lancar secara individu sebagai tes evaluasai

siklus I. Sebelum melaksanakan tes evaluasi terlebih dahulu guru mengkondisikan

ruang kelas, dan siswa diminta untuk merapikan tempat duduk masing-masing.

Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga diawali dengan mengucapkan salam,

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

67

kemudian guru menunjuk salah satu siswa untuk mempimpin doa selanjutnya

memeriksa kehadiran siswa. Guru menjelaskan tentang tes evaluasi membaca lancar

teks pendek. Siswa menyimak penjelasan guru tentang bacaan yang nanti akan di

ujikan yaitu yang berjudul “hari libur”. Bacaan yang nanti akan diujikan terdiri atas 6

kalimat yang tersusun dalam satu bacaan, dimana setiap kalimat merupakan 1 butir

soal. Soal nomor 1 yaitu hari ini hari libur. Soal nomor 2 yaitu nisa dan ihsan

membantu ibu. Soal nomor 3 yaitu ihsan mengelap jendela. Soal nomor 4 nisa

memberi makan ayam. Soal nomor 5 ibu menyapu halaman. Soal nomor 6 mereka

sangat senang. Jadi soal yang diujikan berjumlah 6 soal. Guru memberi penjelasan

pada siswa aspek yang dinilai adalah lafal, intonasi, dan kenyaringan saat membaca.

Guru menyiapakan bacaan pada buku paket dan diletakan pada setiap tempat

duduk siswa. sebelum melakukan tes evaluasi siswa diberi kesempatan untuk

bertanya pada guru tentang hal-hal yang belum dipahami. Siswa yang belum

mendapat giliran maju untuk tes evaluasi membaca lancar, siswa diminta untuk

berlatih membaca bacaan yang ada pada buku siswa. Guru memanggil satu per satu

siswa sesuai urutan nomer absensi untuk maju dan membaca sebagai tes evaluasi.

Guru melakukan penilaian terhadap siswa yang maju membaca. Guru menilai dan

member skor pada lembar nilai. Terlihat beberapa siswa masih ada yang mengeja saat

membaca. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam

penutup.

2) Hasil Tindakan Siklus I

Hasil belajar membaca lancar mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas 1

SD N Batur 03 diperoleh melalui pelaksanaan tes formatif diakhir tindakan siklus I

pada pertemuan ketiga. Berikut disajikan hasil belajar membaca lancar mata pelajaran

bahasa Indonesia siswa kelas 1 SD N Batur 03 dengn kompetensi dasar (KD) 7.1

Membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas 3 – 5 kata dengan

intonasi yang tepat. Berikut disajikan tebel distribusi frekuensi nilai membaca lancar

mata pelajaran bahasa Indonesia siklus I siswa kelas 1 SD N Batur 03 pada tabel 4.4.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

68

Tabel 4.4 Destribusi Frekuensi Nilai Bahasa Indonesia Siklus I

No Rentang Nilai Frekuensi Persentase

(%) 1. 44 – 53 2 6% 2. 54 – 63 7 21% 3. 64 – 73 7 21% 4. 74 – 83 11 34% 5. 83 – 93 5 15% 6. 94 – 100 1 3% Jumlah 33 100% Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 44

Berdasarkan tabel 4.4 destribusi frekuensi nilai bahasa Indonesia, persentase

indikator keberhasilan hasil belajar membaca lancar mata pelajaran bahasa Indonesia

siswa kelas 1 mengalami peningkatan dari kondisi awal. Hal ini dibuktikan dengan

meningkatkanya perolehan persentase keberhasilan pada Siklus I siswa kelas 1 SD N

Batur 03, pada rentang nilai 44 – 53 sejumlah 2 siswa, rentang nilai 54 – 63 sejumlah

7 siswa, rentang nilai 64 – 73 sejumlah 7 siswa, rentang nilai 74 – 83 sejumlah 11

siswa, rentang nilai 84 – 93 sejumlah 5 siswa, dan rentang nilai 94 – 100 sejumlah 1

siswa. Dari data tersebut diketahui nilai tertinggi yang diperoleh siswa setelah

pelaksanaan tindakan siklus I dengang menggunkan model picture and picture

berbantu permainan puzzle yaitu nilai 100, sementara nilai terendah yang diperoleh

siswa 44 yang pada kondisi awal mendapat nilai 35 (data perolehan nilai dapat dilihat

pada lampiran 13). Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat melalui diagram 4.4 sebagai

berikut :

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

Diagram 4.4 Destribusi Frekuensi Nilai Bahasa Indonesia Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM

nilai siklus I dapat disajikan pada tabel 4.5 sebagai berikut :

No Ketuntasan

Belajar 1. Tuntas 2. Belum tuntas

Jumlah

Berdasarkan tabel 4.5 ketuntasan belajar siswa pada siklus I siswa yang

memperoleh nilai kurang dari Kritreria Ketuntasan Minimal (KKM

siswa dengan persentase 27% dari jumlah 33

mencapai Kritreria Ketuntasan Minimal (KKM

persentase 73% dari jumlah 33 siswa (data bisa dilihat pada lampiran 13).

hasil perolehan nilai tersebut

bahasa Indonesia, namun

keberhasilan yang telah ditentukan peneliti sebesar 80%. Ketuntasan belajar siswa

pada siklus I dapat dilihat pada diagram 4.5 berikut :

6%

0

2

4

6

8

10

12

44 - 53

Ban

yak

sis

wa

stribusi Frekuensi Nilai Bahasa Indonesia Siklus I

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65) data hasil perolehan

nilai siklus I dapat disajikan pada tabel 4.5 sebagai berikut :

Tabel 4.5

Ketuntasan Belajar Siklus I

Nilai Jumlah Siswa

Frekuensi Persentase (%)≥ 65 9

< 65 24 Jumlah 33

Berdasarkan tabel 4.5 ketuntasan belajar siswa pada siklus I siswa yang

memperoleh nilai kurang dari Kritreria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65) sebanyak 9

siswa dengan persentase 27% dari jumlah 33 siswa. Sedangkan siswa yang tel

Kritreria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65) sebanyak 24 siswa dengan

entase 73% dari jumlah 33 siswa (data bisa dilihat pada lampiran 13).

perolehan nilai tersebut membuktikan bahwa ada peningkatan hasil belajar

bahasa Indonesia, namun hasil yang didapat pada siklus I belum memenuhi indikator

keberhasilan yang telah ditentukan peneliti sebesar 80%. Ketuntasan belajar siswa

pada siklus I dapat dilihat pada diagram 4.5 berikut :

21% 21%

34%

15%

3%

54 - 63 64 - 73 74 - 83 84 - 93 94

Nilai

69

Siklus I

hasil perolehan

Jumlah Siswa Persentase (%)

27% 73% 100%

Berdasarkan tabel 4.5 ketuntasan belajar siswa pada siklus I siswa yang

≥ 65) sebanyak 9

siswa. Sedangkan siswa yang telah

≥ 65) sebanyak 24 siswa dengan

entase 73% dari jumlah 33 siswa (data bisa dilihat pada lampiran 13). Dari data

membuktikan bahwa ada peningkatan hasil belajar

hasil yang didapat pada siklus I belum memenuhi indikator

keberhasilan yang telah ditentukan peneliti sebesar 80%. Ketuntasan belajar siswa

3%

94 - 100

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

Diagram 4.5 Ketuntasan Belajar Siklus I

4.1.2.3. Pelaksanaan Observasi

Pada sub bab ini akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi

aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus I. Kegiatan observasi

dilakukan oleh guru observer yaitu Bapak Alfa S.Pd.SD untuk mengamat

memberi penilaian pada setiap aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatn proses pembelajaran diperoleh dari

lembar observasi yang terdiri dari 35 indikator aktivitas guru dan 20 indikator

aktivitas siswa pada saat observer mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa

selama proses pembelajaran berlangsung, observer memberikan skor dengan

melingkari angka 1, 2, 3 4 untuk setiap indikator yang diamati. Skor 1 = kegiatan

pembelajaran kurang baik sesuai deng

cukup baik sesuai dengan indikator. Skor 3 kegiatan pembelajaran baik sesuai dengan

indikator. Skor 4 kegiatan pembelajaran sangat baik sesuai dengan indikator

Kemudian skor dijumlahkan dan diinterpretasikan be

Kriteria penilaian pada lembar observasi yaitu untuk total skor pada presentase skor

81% - 100% pada kriteria sangat baik, presentase skor 61%

presentase skor 41% - 60% pada kriteria cukup baik, prese

kriteria kurang, dan presentase skor 1%

27%

Ketuntasan Belajar Siklus I

Pelaksanaan Observasi Siklus I

Pada sub bab ini akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi

aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus I. Kegiatan observasi

dilakukan oleh guru observer yaitu Bapak Alfa S.Pd.SD untuk mengamat

memberi penilaian pada setiap aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatn proses pembelajaran diperoleh dari

lembar observasi yang terdiri dari 35 indikator aktivitas guru dan 20 indikator

a pada saat observer mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa

selama proses pembelajaran berlangsung, observer memberikan skor dengan

melingkari angka 1, 2, 3 4 untuk setiap indikator yang diamati. Skor 1 = kegiatan

pembelajaran kurang baik sesuai dengan indikator. Skor 2 = kegiatan pembelajaran

cukup baik sesuai dengan indikator. Skor 3 kegiatan pembelajaran baik sesuai dengan

indikator. Skor 4 kegiatan pembelajaran sangat baik sesuai dengan indikator

Kemudian skor dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian.

Kriteria penilaian pada lembar observasi yaitu untuk total skor pada presentase skor

100% pada kriteria sangat baik, presentase skor 61% - 80% pada kriteria baik,

60% pada kriteria cukup baik, presentase skor 21%

kriteria kurang, dan presentase skor 1% - 20% berada pada krtiteria sangat kurang.

73%

27%

Tuntas

Belum Tuntas

70

Pada sub bab ini akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi

aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus I. Kegiatan observasi

dilakukan oleh guru observer yaitu Bapak Alfa S.Pd.SD untuk mengamati dan

memberi penilaian pada setiap aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatn proses pembelajaran diperoleh dari

lembar observasi yang terdiri dari 35 indikator aktivitas guru dan 20 indikator

a pada saat observer mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa

selama proses pembelajaran berlangsung, observer memberikan skor dengan

melingkari angka 1, 2, 3 4 untuk setiap indikator yang diamati. Skor 1 = kegiatan

an indikator. Skor 2 = kegiatan pembelajaran

cukup baik sesuai dengan indikator. Skor 3 kegiatan pembelajaran baik sesuai dengan

indikator. Skor 4 kegiatan pembelajaran sangat baik sesuai dengan indikator.

rdasarkan kriteria penilaian.

Kriteria penilaian pada lembar observasi yaitu untuk total skor pada presentase skor

80% pada kriteria baik,

ntase skor 21% - 40% pada

20% berada pada krtiteria sangat kurang.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

71

a. Pertemuan Pertama

Hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

senin 23 maret 2015. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama

diuraikan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I

Aspek Yang Diamati

Skor penilaian

Jumlah Skor

1 2 3 4 Menyiapkan RPP, alat, dan media pembelajaran

2 1 7

Mengkondisikan suasana kelas dan memeriksa kesiapan siswa

4 3 7

Memberikan motivasi 5 3

Memberikan apersepsi 6 3

Menyampaikan informasi tentang pembelajaran yang akan dilakukan

7 4

Menyajikan materi pengantar secara singkat

8 9, 10 8

Membagi kelompok secara heterogen 11 4

Memberi penjelasan aturan penggunaan model picture and picture berbantu permainan puzzle.

14, 28, 29

13, 19, 30

15

Membagi media puzzle dan lembar kerja pada tiap kelompok

12 3

Membimbing siswa dalam kelompok dan dalam pembelajaran.

18, 26

15, 16, 17, 21, 27

19

Memberi umpan balik 24 20, 22, 23, 25

14

Memberi penguatan 31 4

Menyimpukan pembelajaran 32 3

Evaluasi 33 3

Tindak lanjut 34, 35 6

TOTAL 7 23 5 103

Berdasarkan tabel 4.6 hasil observasi aktivitas guru dapat diketahui hasil

penilaian dari observer untuk indikator aktivitas guru adalah skor 2 sejumlah 7 item,

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

72

indikator dengan skor 3 sejumlah 23 item dan indikator yang memperoleh skor 4

sejumlah 5 item sehingga jumlah skor yang diperoleh adalah 103 atau dengan

presentase 74% termasuk pada kriteria baik. Pada indikator menyiapkan RPP, alat,

dan media pembelajaran yang terdiri dari 2 item nomor 1 dan 2 mendapat total skor 7.

Pada indikator mengkondisikan suasana kelas dan memeriksa kesiapan siswa

sebanyak 5 item yaitu nomor 3 dan 4 mendapat total skor 7. Pada indikator

memberikan motivasi nomor item 5 mendapat skor 3. Pada indikator memberrikan

apersepsi nomor item 6 mendapat skor 3. Indikator menyampaikan informasi tentang

pembelajaran yang akan dilakukan nomor item 7 mendapat skor 4. Indikator

menyajikan materi pengantar secara singkat nomor item 8, 9, 10 mendapat total skor

8. Indikator membagi kelompok secara heterogen nomor item 11 mendapat skor 4.

Indikator member penjelasan aturan penggunaan model picture and picture berbantu

permainan puzzle nomor item 13, 14, 19, 28, 29 30 mendapat total skor 15. Indikator

membagi media puzzle dan lembar kerja pada tiap kelompok nomor item 12

mendapat skor 3. Indikator membimbing siswa dalam kelompok dan dalam

pembelajaran nomor item 15, 16, 17, 18, 21, 26, 27 mendapat total skor 19. Indikator

memberi umpan balik nomor item 20, 22, 23, 24, 25 mendapat skor 14. Indikator

member penguatan nomor item 31 mendapat skor 4. Indikator menyimpulkan

pembelajaran nomor item 32 mendapat skor 3. Indikator evaluasi nomor item 33

mendapat skor 3. Dan indikator tindak lanjut nomor item 34, 35 mendapat total skor

6. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas guru pertemuan I siklus I pada dilihat

pada diagram 4.6 berikut :

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

73

Diagram 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa pertemuan pertama siklus I

dilakukan pada hari senin 23 maret 2015. Hasil observasi aktivitas siswa diperoleh

dari lembar observasi yang dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I

Aspek Yang Diamati Skor Penelaian Jumlah

Skor 1 2 3 4 Menyiapkan perlengkapan pembelajaran

2 1 7

Berdoa dan memberi salam pada guru

3 2

Memperhatikan penjelasan guru 4 3

Menyimak tujuan pembelajaran 5 3

Menyimak materi pembelajaran 8, 9 6

Aktif saat proses pembelajaran 6, 7, 11, 14, 17

15

Membentuk kelompok 10 3

Menyusun puzzle 12, 13, 6

Mempresentasikan hasil 16 15 7

Membuat kesimpulan pembelajaran

18, 19

4

Mengerjakan evaluasi 20 4

TOTAL 3 14 3 60

0

5

10

15

20

25

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Ban

yak

sk

or

Aspek yang diamati

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

74

Berdasarkan tabel 4.7 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui hasil

penilaian dari observer untuk indikator aktivitas siswa yang mendapat skor 2 item

sejumlah 3 item, skor 3 sejumlah 14 item, dan skor 4 sejumlah 3 item sehingga

jumlah skor yang diperoleh adalah 60. Hasil skor total observasi aktivitas siswa pada

penelitian menggunakan model picture and picture berbantu permainan puzzle

pertemuan pertama siklus I sejumlah 60 dengan presentase 75%. Dengan hasil 75%

maka termasuk pada kritreria baik. Pada indikator menyiapkan perlengkapan

pembelajaran nomor nomor item 1 dan 2 mendapat total skor 7. Indikator berdoa dan

memberi salam pada guru nomor item 3 mendapat skor 3. Indikator memperhatikan

penjelasan guru nomor item 4 mendapat skor 3. Indikator menyimak tujuan

pembelajaran nomor item 5 mendapat skor 3. Indikator menyimak materi

pembelajaran nomor item 8, 9 mendapat total skor 6. Indikator aktif saat proses

pembelajaran nomor item 6, 7, 11, 17 mendapat total skor 15. Indikator membentuk

kelompok nomor item 10 mendapat skor 3. Indikator menyusun puzzle nomor item

12, 13 mendapat total skor 6. Indikator mempresentasikan hasil nomor item 15, 16

mendapat total skor 7. Indikator membuat kesimpulan pembelajaran nomor item 18,

19 mendapat total skor 6. Dan mengerjakan evaluasi nomor item 20 mendapat skor 3.

Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas siswa pertemuan I siklus I pada dilihat

pada diagram 4.7 berikut ini :

Diagram 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I

0

5

10

15

20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Ban

yak

sk

or

Aspek yang diamati

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

75

b. Pertemuan Kedua

Hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

rabu 25 maret 2015. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan kedua

diuraikan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I pertemuan II

Aspek Yang Diamati

Skor penilaian

Jumlah Skor

1 2 3 4 Menyiapkan RPP, alat, dan media pembelajaran

1, 2 8

Mengkondisikan suasana kelas dan memeriksa kesiapan siswa

4 3 7

Memberikan motivasi 5 3

Memberikan apersepsi 6 3

Menyampaikan informasi tentang pembelajaran yang akan dilakukan

7 4

Menyajikan materi pengantar secara singkat

8, 9, 10 9

Membagi kelompok secara heterogen

11 4

Memberi penjelasan aturan penggunaan model picture and picture berbantu permainan puzzle.

28, 29

13, 14, 19, 30

16

Membagi media puzzle dan lembar kerja pada tiap kelompok

12 4

Membimbing siswa dalam kelompok dan dalam pembelajaran.

26 15, 16, 18 17, 21, 27

20

Memberi umpan balik 24 20, 22, 23, 25

14

Memberi penguatan 31 4

Menyimpukan pembelajaran 32 3

Evaluasi 33 3

Tindak lanjut 34, 35 6

TOTAL 4 24 7 108

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

76

Berdasarkan tabel 4.8 hasil observasi aktivitas guru pertemuan kedua siklus I

dapat diketahui hasil penilaian dari observer untuk indikator aktivitas guru adalah

skor 2 sejumlah 4 item, indikator dengan skor 3 sejumlah 24 item dan indikator yang

memperoleh skor 4 sejumlah 7 item sehingga jumlah skor yang diperoleh adalah 108

atau dengan presentase 77% termasuk pada kriteria baik. Pada indikator menyiapkan

RPP, alat, dan media pembelajaran yang terdiri dari 2 item nomor 1 dan 2 mendapat

total skor 8. Pada indikator mengkondisikan suasana kelas dan memeriksa kesiapan

siswa sebanyak 5 item yaitu nomor 3 dan 4 mendapat total skor 7. Pada indikator

memberikan motivasi nomor item 5 mendapat skor 3. Pada indikator memberrikan

apersepsi nomor item 6 mendapat skor 3. Indikator menyampaikan informasi tentang

pembelajaran yang akan dilakukan nomor item 7 mendapat skor 4. Indikator

menyajikan materi pengantar secara singkat nomor item 8, 9, 10 mendapat total skor

9. Indikator membagi kelompok secara heterogen nomor item 11 mendapat skor 4.

Indikator member penjelasan aturan penggunaan model picture and picture berbantu

permainan puzzle nomor item 13, 14, 19, 28, 29 30 mendapat total skor 16. Indikator

membagi media puzzle dan lembar kerja pada tiap kelompok nomor item 12

mendapat skor 4. Indikator membimbing siswa dalam kelompok dan dalam

pembelajaran nomor item 15, 16, 17, 18, 21, 26, 27 mendapat total skor 20. Indikator

memberi umpan balik nomor item 20, 22, 23, 24, 25 mendapat skor 14. Indikator

member penguatan nomor item 31 mendapat skor 4. Indikator menyimpulkan

pembelajaran nomor item 32 mendapat skor 3. Indikator evaluasi nomor item 33

mendapat skor 3. Dan indikator tindak lanjut nomor item 34, 35 mendapat total skor

6. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas guru pertemuan kedua siklus I pada

dilihat pada diagram 4.8 berikut :

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

77

Diagram 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan kedua Siklus I

yang dilakukan pada hari rabu 25 Maret 2015. Hasil observasi aktivitas siswa dapat

dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.9 berikut :

Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II

Aspek Yang Diamati Skor Penelaian Jumlah

Skor 1 2 3 4 Menyiapkan perlengkapan pembelajaran

2 1 7

Berdoa dan memberi salam pada guru

3 3

Memperhatikan penjelasan guru 4 3

Menyimak tujuan pembelajaran 5 3

Menyimak materi pembelajaran 8, 9 6

Aktif saat proses pembelajaran 6, 7, 11, 14

17 16

Membentuk kelompok 10 3

Menyusun puzzle 12, 13, 6

Mempresentasikan hasil 16 15 7

Membuat kesimpulan pembelajaran

19 18 5

Mengerjakan evaluasi 20 4

TOTAL 1 15 4 63

0

5

10

15

20

25

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Ba

ny

ak

sk

or

Aspek yang diamati

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

78

Berdasarkan tabel 4.9 hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan kedua

siklus I dapat diketahui hasil penilaian dari observer untuk indikator aktivitas siswa

yang mendapat skor 2 sejumlah 1 item, skor 3 sejumlah 15 item, dan skor 4 sejumlah

4 item sehingga jumlah skor yang diperoleh adalah 63. Hasil skor total observasi

aktivitas siswa pada penelitian menggunakan model picture and picture berbantu

permainan puzzle pertemuan kedua siklus I sejumlah 63 dengan presentase 79%.

Dengan hasil 79% maka termasuk pada kritreria baik. Pada indikator menyiapkan

perlengkapan pembelajaran nomor nomor item 1 dan 2 mendapat total skor 7.

Indikator berdoa dan memberi salam pada guru nomor item 3 mendapat skor 3.

Indikator memperhatikan penjelasan guru nomor item 4 mendapat skor 3. Indikator

menyimak tujuan pembelajaran nomor item 5 mendapat skor 3. Indikator menyimak

materi pembelajaran nomor item 8, 9 mendapat total skor 6. Indikator aktif saat

proses pembelajaran nomor item 6, 7, 11, 17 mendapat total skor 16. Indikator

membentuk kelompok nomor item 10 mendapat skor 3. Indikator menyusun puzzle

nomor item 12, 13 mendapat total skor 6. Indikator mempresentasikan hasil nomor

item 15, 16 mendapat total skor 7. Indikator membuat kesimpulan pembelajaran

nomor item 18, 19 mendapat total skor 6. Dan mengerjakan evaluasi nomor item 20

mendapat skor 4. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas siswa pertemuan

kedua siklus II pada dilihat pada diagram 4.9 berikut ini :

Diagram 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan

0

5

10

15

20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Ban

yak

sk

or

Aspek yang diamati

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

79

4.1.2.4. Refleksi Siklus I

Sebelum melakukan tindakan pada siklus II maka diadakan refleksi proses

pembelajaran pada siklus I dari pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Hasil refleksi

diambil dari hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I. Refleksi diadakan

dengan melibatkan peneliti, Bapak Alfa S.Pd.SD selaku observer dan Ibu Putri

Wahyuningtyas S.Pd.SD selaku guru kolabor. Tujuan diadakan refleksi sebagai bahan

perbaikan dengan membandingkan hasil tindakan selama proses pembelajaran dengan

indikator aktivitas yang telah diterapkan. Selain itu kegiatan refleksi juga bertujuan

untuk mengkaji dan mempertimbangkan has ail serta dampak dari tindakan yang telah

dilakukan, serta untuk mengetahui manfaat dari tindakan pembelajaran menggunakan

model picture and picture berbantu permainan puzzle. Kegiatan refleksi juga

dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan tindakan

pembelajaran yang dilakukan.

Hasil dari diskusi berisi tentang evaluasi pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan model picture anda picture berbantu permainan puzzle, hasil dari

evaluasi ditujukan bagi guru kolaborator, guru observer, peneliti dan siswa. Hasil

diskusi yang dilakukan padat diketahui bahwa dengan melaksanakan kegiatan

pembelajaran menggunakan model picture and picture berbantu permainan puzzle

guru dapat memperoleh wawasan dan pengalaman baru dalam pembelajaran. Dengan

digunakannya pembelajaran menggunakan model picture and picture berbantu

permainan puzzle guru merasa terbantu dalam mengajar dan merasa lebih mudah

dalam menyampaikan materi pembelajaran khususnya menarik perhatian siswa agar

tertarik belajar membaca. Sementara bagi siswa dengan kegiatan bermain puzzle dan

mengurutkan gambar dengan berbagai gambar yang menarik, siswa merasa suasana

pemebelajaran lebuh menyenangkan dan tidak membosankan. Dengan digunakannya

permainan dan gambar siswa menjadi lebih tertarik dan antusias untuk belajar

membaca. Siswa merasa lebih mudah untuk membaca karena terbantu oleh gambar

yang menarik, selain itu siswa juga menjadi lebih percaya diri untuk membaca

didepan teman-teman yang lainnya.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

80

Hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas guru pada

siklus I belum mencapai hasil yang diharapkan. Pada lembar observasi aktivitas guru

siklus I pada pertemuan pertama masih ada indikator yang mendapat skor 2 sejumlah

7 yaitu item nomor 8, 14, 24, 26, 28, 29. Berdasarkan hasil diskusi dan analisis data

observasi aktivitas guru, secara keseluruhan model pembelajaran picture and picture

berbantu permainan puzzle sudah baik untuk diterapkan dalam pembelajaran, hal ini

terbukti dari hasil observasi aktivitas guru pertemuan pertama dari 35 item didapatkan

total skor yang diperoleh sebanyak 103. Hasil persentase aktivitas guru pertemuan

pertama sebesar 74% dengan kriteria baik. Selanjutnya pada pertemuan kedua sudah

ada peningkatan, indikator yang mendapat skor 2 berkurang menjadi sejumlah 4

dengan item nomor 24, 26, 28, 29. Hasil observasi aktivitas guru pertemuan kedua

dari 35 item didapatkan toatal skor yang peroleh sebanyak 108. Hasil persentase

aktivitas guru pertemuan meningkat menjadi 77%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada diagram 4.10. peningkatan persentase hasil observasi aktivitas guru siklus I

pertemuan I dan pertemuan II sebagai berikut :

Diagram 4.10 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa pada

siklus I belum mencapai hasil yang diharapkan. Pada lembar observasi aktivitas siswa

Pertemuan I pertemuan II

Persentase 74% 77%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

81

siklus I pada pertemuan pertama masih ada indikator yang mendapat skor 2 sejumlah

3 yaitu item nomor 3, 18 dan 19. Berdasarkan hasil diskusi dan analisis data observasi

aktivitas siswa, secara keseluruhan model pembelajaran picture and picture berbantu

permainan puzzle sudah baik untuk diterapkan dalam pembelajaran, hal ini terbukti

dari hasil observasi aktivitas siswa pertemuan pertama dari 20 item didapatkan total

skor yang diperoleh sebanyak 60. Hasil persentase aktivitas siswa pertemuan pertama

sebesar 75% dengan kriteria baik. Selanjutnya pada pertemuan kedua sudah ada

peningkatan, indikator yang mendapat skor 2 berkurang menjadi sejumlah 1 dengan

item nomor 19. Hasil observasi aktivitas siswa pertemuan kedua dari 20 item

didapatkan toatal skor yang peroleh sebanyak 63. Hasil persentase aktivitas guru

pertemuan meningkat menjadi 79%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram

4.11 peningkatan persentase hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan I dan

pertemuan II sebagai berikut :

Diagram 4.11 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar pada Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM≥ 65) pada pelaksanaan tindakan Siklus I baru mencapai

73% siswa tuntas. Berdasarkan hasil tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan

Pertemuan I pertemuan II

Persentase 75% 79%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

82

yang peneliti tentukan sebesar 80%. Tindakan pembelajaran pada siklus I ini masih

ada 9 siswa yang memperoleh nilai masih di bawah KKM 65. Namun rata-rata hasil

belajar membaca lancar mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas 1 SD N Batur

03 sudah mengalami peningkatan dari kondisi awal 63,36 menjadi 71,04 setelah

pelaksanaan tindakan siklus I. Peresentase ketuntasan belajar siswa mengalami

peningkatan dari kondisi awal 57% menjadi 73%.

Dari hasil observasi yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan siklus I dapat

diketahui beberapa kelebihan dam kekurangn dalam pelaksanaan tindakan

pembelajaran menggunakan model picture and picture berbantu permainan puzzle.

Berikut akan dipaparkan mengenai kelebihan dan kekurangan yang ditemui selama

pelaksanaan tindakan siklus I menggunakan model picture and picture berbantu

permainan puzzle.

1) Kelebihan

a. RPP sudah tersusun dengan baik terlihat dari beberapa aspek sudah mengalami

peningkatan dari pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama, pertemuan

kedua dan pertemuan ketiga.

b. Guru merasa lebih mudah dalam menyampaikan materi khususnya mengajarkan

siswa untuk belajar membaca. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik

sehingga antusiasisme siswa meningkat untuk mengikuti pembelajaran dan

semangat untuk belajar membaca dengan menggunakan model picture and

picture berbantu permainan puzzle. Terbukti dari indikator nomor 8, 9, 12, 13

mengalami peningkatan skor hasil observasi pada setiap permuannya.

c. Siswa yang tadinya takut untuk belajar membaca menjadi lebih percaya diri dan

antusias untuk belajar membaca. Hal ini dikarenakan siswa merasa lebih mudah

untuk membaca karena terbantu oleh gambar-gambar yang menarik.

d. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran menjadi lebih baik, guru tidak lagi

mendominasi dalam proses pembelajaran. Terilhat ada peningkatan pada aspek

guru melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran serta pengorganisasian

dalam kegiatan bermain puzzle lebih pada siswa yang aktif.

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

83

2) Kekurangan

a. Guru masih kurang dalam aspek membimbing siswa dalam kelompok, terlihat

pada saat kerja kelompok melakukan permainan puzzle masih ada beberapa siswa

yang ramai bermain dengan teman yang lain sehingga suasana kelasa menjadi

sedikit tidak kondusif karena ramai. Hal ini terbukti pada aspek penilaian

aktivitas guru nomor item 24 masih mendapat skor nilai 2 dalam pelaksanaan

tindakan siklus 1 pertemuan pertama dan kedua.

b. Penerapan model picture and picture berbantu permainan puzzle belum terbiasa

dilaksanakan oleh siswa, hal ini terlihat pada saat awal-awal pembelajaran siswa

masih kebingungan dalam berdiskusi dan melakukan permainan puzzle.

c. Beberapa siswa terlihat belum bekerjasama secara maksismal dalam kegiatan

menyusun puzzle dan mengurutkan gambar. Siswa belum terbiasa berkelompok

secara heterogen sehingga siswa masih merasa canggung dalam melakukan

permainan puzzle.

d. Masih ada beberapa siswa yang belum berani membaca langsung hasil diskusi di

depan teman-teman yang lain. Hal ini disebabkan siswa baru pertama kali

melakukan pembelajaran menggunakan model picture and picture berbantu

permainan puzzle sehingga siswa masih merasa belum terbiasa.

Dari berbagai kekurangan yang ditemui pada siklus I, maka peneliti melakukan

analisis dan mencari solusi dengan guru kelas 1 tentang pelaksanaan tindakan

pembelajaran yang telah dilangsungkan untuk mendapatkan rencana perbaikan dari

kekurangan tersebut yang akan diterapkan pada siklus II sebagai berikut :

a. Sebaiknya dilakukan diskusi dan pengarahan terlebih dahulu mengenai

pembelajaran dengan model picture and picture berbantu permainan puzzle

antara peneliti dan guru kolaborator sebelum dilaksanakan tindakan proses

pembelajaran yang akan dilangsungkan, sehingga pelaksanaan pembelajaran

berjalan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah direncanakan.

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

84

b. Guru sebaiknya menyiapkan dan mempelajari materi pembelajaran serta

mempelajari rencan pembelajaran terlebih dahulu, sehingga guru dapat

menguasai materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dari awal

pembelajaran sampai pada akhir pembelajaran.

c. Dalam memberikan penjelasan tentang peraturan didalam permainan puzzle,

sebaiknya guru mengintruksikan kepada siswa secara jelas dengan bahasa yang

mudah dipahami oleh siswa agar pelaksanaan diskusi dapat berlangsung sesuai

dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Sehingga siswa tidak merasa

kebingungan saat melakukuan permainan puzzle dan siswa dapat bekerjasama

dengan teman yang lainnya.

d. Guru harus lebih memperhatikan kelompok yang masih terlihat ramai dan

diberikan bimbingan yang khusus agar tidak mengganggu kelompok yang

lainnya. Sehingga pelaksanaan model picture and picture berbantu permainan

puzzle dapat berjalan dengan baik dan melibatkan partisipasi siswa aktif dalam

bekerjasama antar teman.

e. Bagi siswa yang berani untuk maju dan belajar membaca didepan teman-teman

yang lain harus mendapat pujian dan motivasi dari guru. Salah satu contoh

dengan memberikan tepuk tangan bagi siswa yang sudah berani membaca. Guru

juga memberikan penghargaan agar siswa lebih antusias dan tidak merasa takut

untuk membaca didepan teman-teman yang lain.

4.1.3. Siklus II

Pada sub unit siklus II ini, akan menguraikan tentang tahap perencanaan,

pelaksanaan tindakan observasi, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan pembelajaran

pada siklus II dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan, masing-masing pertemuan

berlangsung dua kali 35 menit. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini

merupakan upaya perbaikan pembelajaran pada siklus I.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

85

4.1.3.1. Tahap Perencanaan Siklus II

Pada tahap perencanaan akan menguraikan tentang perencanaan yang dilakukan

oleh peneliti bersama guru kolabor sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran

dengan model picture and picture berbantu permainan puzzle. Perencanaan tersebut

meliputi penyusunan RPP, perencanaan tes evaluasi, tindakan pembelajaran yang

akan dilakukan pada siklus II dan segala sesuatu yang menunjang pelaksanaan

tindakan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Tindakan pembelajaran pada siklus II

merupakan hasil tindak lanjut dan upaya perbaikan dari pelaksanaan pada kegiatan

pembelajaran siklus I. Perencanaan pada siklus II ini terdiri dari tiga perencanaan

pertemuan yaitu, pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III dengan rincian sebagai

berikut :

a. Pertemuan Pertama

Berdasarkan hasil refleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada

siklus I, maka peneliti dengan guru kelas 1 SD melakukan diskusi mengenai materi

dan kegiatan pembelajaran membaca lancar yang akan disajikan dengan

menggunakan model picture and picture berbantu permainan puzzle yang akan

dilakukan pada siklus II.

Sebelum melakukan tindakan siklus II, pada pertemuan pertama peneliti

menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menggunakan model picture

and picture berbantu permainan puzzle dengan Kompetensi Dasar 7.2. Membaca

puisi anak yang terdiri atas 2-4 baris dengan lafal dan intonasi yang tepat.

Penyusunan RPP didiskusikan dengan Ibu Putri Wahyuningtyas, S.Pd.SD selaku guru

kelas 1 dan sebagai guru kolaborator dalam pelaksanaan tindakan penelitian.

Penyusunan RPP dengan dengan model picture and picture berbantu permainan

puzzle adalah sebagai berikut :

a. Menyusun indikator dan tunjuan pembelajaran

b. Menentukan media gambar sebagai permainan puzzle yang akan digunakan

dalam proses pembelajaran.

c. Menentukan materi pembelajaran

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

86

d. Menyampaikan materi pembelajaran secara singkat.

e. Membagi siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen.

f. Membagikan potongan gambar puzzle

g. Menyususun puzzle menjadi sebuah kata

h. Mengurutkan kata menjadi kalimat sederhana

i. Membaca hasil diskusi

j. Mengulas materi yang telah dilakukan

k. Menyimpulkan pembelajaran

l. Memberikan evaluasi akhir dengan tes membaca lancar secara individu.

Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi

siswa, potongan puzzle, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas

siswa, lembar penilaian membaca lancar, kertas karton untuk menempelkan hasil

diskusi siswa, bacaan untuk tes evaluasi membaca lancar, serta penghargaan bagi

siswa yang aktif berupa pin senyum anak rajin. Selanjutnya peneliti dan guru kolabor

mempelajari materi dan rencana pembelajaran yang akan diajarkan pada siswa kelas 1

SD agar pelaksanaan pembelajaran berjalan sesuai dengan harapan.

b. Pertemuan II

Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan II sebagai tindak lanjut dari

pertemuan I, yang membedakan dari pertemuan I adalah materi yang akan dipelajari

dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Pada pertemuan kedua ini materi

yang dipelajari adalah membaca lancar puisi anak. Untuk langkah-langkahnya adalah

menyusun suku kata menjadi sebuah kata melalui permainan puzzle, kemudian

mengurutkan kata menjadi kalimat sederhana. Materi tersebut adalah (1) doni –

menggoreng – telur, (2) kerbau – membajak – sawah (3) ibu – memasak – di dapur

(4) santika – memotong – sayur, (5) danang – gemar – melukis, (6) siswa-siswa –

membersihkan – kelas.

Peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti daftar presensi

siswa, potongan puzzle, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

87

siswa, lembar penilaian membaca lancar, kertas karton untuk menempelkan hasil

diskusi siswa, bacaan untuk tes evaluasi membaca lancar, serta penghargaan bagi

siswa yang aktif berupa pin senyum anak rajin. Selanjutnya peneliti dan guru kolabor

mempelajari materi dan kegiatan pembelajatan yang akan diajarkan pada kelas 1 SD

agar pelaksanaan pembelajaran berjalan sesuai dengan harapan.

c. Pertemuan III

Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan ketiga merupakan tindak

lanjut dari pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ketiga digunakan untuk

pelaksanaan tes evaluasi membaca lancar siklus I. Tes evaluasi membaca lancar puisi

anak pada siklus II dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar bahasa

Indonesia aspek membaca lancar setelah dilaksanakannya tindakan pembelajaran

menggunakan model pembelajaran picture and picture berbantu permainan puzzle

pada siswa kelas 1 SD N Batur 03.

Setelah siswa berlatih membaca dengan permainan puzzle pada pertemuan I

dan pertemuan II, maka evaluasi akhir pada pembelajaran adalah tes membaca

langsung puisi anak yang terdiri dari 6 baris kalimat sederhana yang dibaca secara

individu. Soal yang diujikan terdiri dari 6 soal, 1 item soal berisi 1 kalimat sederhana

yang tersusun atas 3 – 5 kata. Peneliti juga menyiapkan lembar penilaian yang terdiri

dari intonasi, lafal, dan kenyaringan siswa pada saat membaca. Sebelum pelaksanaan

pembelajaran, peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal

evaluasi tes lembaca lancar yang tertera pada karton kemudian ditempelkan pada

papan tulis. Soal evaluasi terdiri dari 6 butir soal yang tersusun menjadi satu bacaan

puisi anak, setiap 1 item soal berisi satu baris kalimat sederhana yang tersusun atas 3

– 5 kata. Guru menyiapkan ruang dan menata tempat duduk untuk pelaksanaan tes

evaluasi agar suasanan menjadi tenang saat dilaksanakannya tes evaluasi. Bagi siswa

yang belum mendapat giliran untuk maju membaca tes evaluasi, siswa diarahkan

untuk berlatih membaca terlebih dahulu di tempat duduk masing-masing.

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

88

Sebelum mengadakan tes evaluasi guru mengulang materi yang telah

disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Guru mengajak siswa untuk berlatih

membaca terlebih dahulu secara klasikal dengan bacaan yang telah dipelajari pada

pertemuan sebelumnya. Tes evaluasi membaca lancar puisi anak dilaksanakan dengan

alokasi waktu 2 kali 35 menit secara individu.

4.1.3.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pada sub bab pelaksanaan tindakan siklus II ini akan menguraikan tentang

proses pembelajaran yang dilakukan selama pembelajaran dan hasil tindakan yang

dilakukan setelah proses pembelajaran siklus II berlangsung.

1) Proses Pembelajaran

Pada proses pembelajaran akan menguraikan kegiatan yang dilakukan dari awal

hingga akhir pembelajaran pada setiap pertemuan. Pelaksanaan tindakan pada siklus

II dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung

semalam dua kali 35 menit (dua jam pelajaran). Adapun rincian pelaksanaan tindakan

siklus I sebagai berikut :

a. Pertemuan I

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin

tanggal 6 april 2015 pukul 08.00 – 09.10 WIB. Pelaksanaan tindakan siklus II

dilaksanakan oleh Ibu Putri Wahyuningtyas S.Pd.SD guru kelas 1 SD selaku

kolaborator. Adapun untuk guru yang ditunjuk sebagai observer adalah Bapak alfa

S.Pd.SD untuk mengamati dan menilai aktivitas guru dan siswa selama

berlangsungnya proses pembelajaran.

Kegiatan Awal

Sebelum kegiatan pembelajaran pertemuan pertama siklus II dimulai, ruang

kelas telah ditata rapi sesuai dengan persiapan pembelajaran, siswa duduk di tempat

duduknya masing-masing. Untuk mengawali pembelajaran guru mengucapkan salam,

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

89

meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa, memeriksa kehadiran siswa, serta

guru memberi motivasi kepada siswa agar siswa tertarik untuk mengikuti

pembelajaran yang akan berlangsung. Selanjutnya guru memberikan apersepsi kepada

siswa dengan menyanyikan lagu kasih Ibu. Guru menanyakan tentang isi dari lagu

kasih Ibu. “apa isi dari lagu kasih ibu?”. Guru membaca lagu tersebut menjadi sebuah

puisi. Guru terlihat membuka pelajaran dengan lancar dan menarik perhatian siswa,

sehingga siswa tampak antusias menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu siswa dapat membaca

lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri dari 3 – 5 kata dengan intonasi, lafal

dan kenyaringan dengan tepat. Siswa dapat membaca lancar puisi anak yang terdiri

atas 2 – 4 baris dengan intonasi, lafal dan kenyaringan tepat.

Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti terdiri dari tiga kegiatan yaitu, kegiatan eksplorasi, kegiatan

elaborasi, dan kegiatan konfirmasi.

Kegiatan elaborasi

Pada kegiatan elaborasi ini guru mendengarkan beberapa contoh puisi anak

menggunakan speaker dan laptop. Siswa tampak menyimak puisi dengan baik. pada

waktu kegiatan mendengarkan puisi anak, terlihat 4 siswa yang duduk dibelakang

sibuk bermain sendiri, melihat hal tersebut guru langsung menghampiri siswa dan

membimbing siswa agar menyimak puisi yang sedang didengarkan. Setelah

mendengarkan 2 puisi yang berjudul pak tani dan kucingku, guru mengulas tentang

isi dari puisi yang telah didengar. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok secara

heterogen. Guru membagikan gambar kata pada tiap kelompok. Siswa diminta untuk

mengurutkan gambar sesuai dengan langkah-langkah pada model picture and picture.

Siswa diminta untuk belajar membaca kata yang tertera pada gambar yang telah

diurutkan sehingga membentuk kalimat sederhana. Guru terlihat membimbing

jalannya diskusi. Guru terlihat mengarahkan kelompok yang terlihat masih

kebingungan dalam mengurutkan gambar. Siswa yang sudah lancar membaca diminta

untuk membimbing siswa lain yang belum lancar membaca. Guru mengajak siswa

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

90

untuk menyimak puisi anak yang berjudul “guruku” pada buku paket halaman 167.

Kegiatan menyimak ini dimaksudkan untuk mengenalkan siswa pada kegiatan

membaca puisi anak. Guru mengulas tentang puisi yang berjudul “puisi”. Guru

mengajak siswa untuk membaca secara klasikal puisi tersebut. Guru bertanya kepada

siswa “siapa yang sudah bisa dan gemar membaca puisi?”. Terlihat 12 siswa

mengacungkan jarinya, lalu guru memberi kesempatan kepada siswa yang sudah

lancar membaca untuk membaca puisi di depan teman-teman yang lain. Pada saat

siswa membacakan puisi terlihat kondisi kelas sudah mulai kondisif. Siswa tidak lagi

ramai dan bermain sendiri melainkan siswa sudah mulai memperhatikan teman yang

sedang membaca di depan. Dalam kegiatan elaborasi ini guru terlihat melibatkan

siswa dalam setiap proses pembelajarannya. Siswa terlihat aktif dan antusias dalam

mengikuti pembelajaran yang berlangsung.

Konfirmasi

Pada kegiatan konfirmasi guru bersama dengan siswa mengulas kembali materi

yang telah dipelajari. Siswa dengan bimbingan guru kembali membaca hasil diskusi

yang telah dilakukan. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan

pendapat. Terlihat sudah sebagian besar siswa memberikan pendapat tentang

pembelajaran yang berlangsung. Guru memberikan umpan balik kepada siswa-siswa

yang telah menyampaikan pendapatnya.

Kegiatan Akhir

Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah dipelajari.

Siswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat tentang proses

pembelajaran yang telah berlangsung. Beberapa siswa menyampaikan pendapat

bahwa pembelajaran yang telah dilalui menyenangkan dan tidak membosankan. Guru

menyampaikan kegiatan yang akan dipelajari pada pertemuan kedua. Guru

mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

91

b. Peretemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari rabu

tanggal 8 april pukul 08.00 – 09.10 WIB. Pelaksanaan tindakan pertemuan kedua

siklus II dilaksanakan oleh Ibu Putri Wahyuningtyas S.Pd.SD guru kelas 1 SD selaku

kolaborator. Adapun untuk guru yang ditunjuk sebagai observer adalah Bapak alfa

S.Pd.SD untuk mengamati dan menilai aktivitas guru dan siswa selama

berlangsungnya proses pembelajaran.

Kegiatan Awal

Sebelum pembelajaran dimulai ruang kelas telah ditata rapi sesuai dengan

persiapan pembelajaran, siswa duduk di tempat duduknya masing-masing. Untuk

mengawali pembelajaran guru mengucapkan salam, meminta salah satu siswa untuk

memimpin berdoa, memeriksa kehadiran siswa, serta guru memberi motivasi kepada

siswa agar siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran yang akan berlangsung.

Selanjutnya guru memberikan apersepsi dengan bertanya pembelajaran yang telah

dilakukan sebelumnya pada siklus I. “apakah anak-anak masih ingat dengan

permainan puzzle dan mengurutkan gambar yang pernah kita lakukan sebelumnya?”.

Seluruh siswa menjawab dengan bersama-sama kalau mereka masih ingat dan ingin

melakukan permainan itu lagi. Setelah guru menganggapi pendapat siswa, guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu siswa dapat membaca

lancar puisi anak yang terdiri dari 2 – 4 baris dengan intonasi, lafal dan kenyaringan

dengan tepat.

Kegiatan Eksplorasi

Pada kegiatan ekplorasi guru menggali pengetahuan siswa dengan

mengingatkan kembali permainan puzzle yang sebelumnya pernah dilakukan pada

siklus I. Guru kembali mengenalkan permainan puzzle pada siswa dengan

memberikan contoh gambar yang teleh diptong-potong menjadi potongan gambar

puzzle agar siswa lebih jelas dalam menyusun puzzle sehingga siswa tidak lagi

kebingungan. Guru menyusun potongan gambar tersebut dan menempelkan gambar

di papan tulis. Guru menyusun potongan gambar yang pertama dan membentuk

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

92

sebuah gambar anak perempuan dengan bertuliskan kata rina. Kemudian guru

menyusun potongan gambar yang kedua yang membentuk sebuah gambar anak

perempuan sedang membaca dengan bertuliskan kata membaca dibawah gambar.

Selanjutnya guru menyusun gambar yang ketiga dan membentuk gambar buku dan

bertuliskan kata di buku bawah gambar. Setelah semua gambar terbentuk dan

membentuk beberapa gambar disertai kata, maka guru mengurutkan gambar-gambar

yang telah terbentuk menjadi kalimat rina – membaca – buku, urutan gambar sesuai

dengan langkah-langkah pada model picture and picture. Selama guru menempelkan

gambar siswa secara bersama-sama menebak gambar yang terbentuk. Siswa terlihat

memperhatikan contoh yang diberikan oleh guru, dan terlihat antusias dalam

menebak gambar apa yang nanti akan terbentuk serta membaca kata yang tertera pada

gambar berbantu gambar yang menarik.

Kegiatan Elaborasi

Pada kegiatan elaborasi ini guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok secara

heterogen. Supaya lebih bersemangat sama halnya yang dilakukan pada siklus I guru

meminta siswa untuk memberikan nama pada kelompok masing-masing. Guru

dengan siswa sepakat untuk memberi nama kelompok dengan nama buah, ada

kelompok anggur, kelompok jeruk, kelompok manggis, kelompok mangga, kelompok

nanas dan kelompok jambu. Setelah siswa terbentuk dalam 6 kelompok guru

menjelaskan tentang peraturan dan kegiatan yang akan dilakukan selama berdiskusi.

Guru menjelaskan mengenai langkah-langkah model picture and picture berbantu

permainan puzzle. Tampak siswa memperhatikan dengan baik penjelasan dari guru.

Perwakilan siswa dalam kelompok diminta maju untuk mengambil amplop yang

berisikan potongan gambar dan mengambil peralatan yang yang dibutuhkan seperti

lembar kerja diskusi, lem untuk menempelkan gambar.

Siswa mulai bekerjasama dalam menyusun potongan-potongan gambar puzzle.

Setelah siswa menyusun gambar dan membentuk sebuah kata, kemudian siswa dilatih

untuk membaca kata yang tertera pada gambar. Ketika siswa dapat membaca kata

yang tertera pada gambar kemuadian siswa mengurutkan gambar menjadi urutan

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

93

yang logis sesuai dengan langkah yang ada pada model picture and picture. Urutan

gambar yang telah disusun akan membentuk sebuah kalimat sederhana.

Setiap kelompok mendapat potongan gambar puzzle yang berbeda-beda.

Kelompok anggur mendapat potongan gambar puzzle dan harus membentuk kalimat

doni – menggoreng – telur. Kelompok jeruk mendapat potongan gambar puzzle dan

harus membentuk kalimat kerbau – membajak – sawah. Kelompok manggis

mendapat potongan gambar puzzle dan harus membentu kalimat ibu – memasak – di

dapur. Kelompok mangga mendapat potongan gambar puzzle dan harus membentu

kalimat santika – memotong – sayur. Kelompok nanas mendapat potongan gambar

puzzle dan harus membentu kalimat danang – gemar – melukis. Kelompok jambu

mendapat potongan gambar puzzle dan harus membentu kalimat siswa-siswa –

membersihkan – kelas. Setelah siswa dapat mengurutkan gambar menjadi urutan

yang logis dan membentuk sebuah kalimat, maka hasil urutan gambar tersebut

ditempel pada lembar kerja.

Pada siklus II terlihat siswa sudah mulai bekerjasama dengan teman satu

kelompok dengan baik. Tiap kelompok terlihat saling membantu satu dengan yang

lainnya. Ada yang memberikan lem lalu ada yang bertugas menempelkan pada

lembar kerja, serta ada yang bekerja mengurutkan gambar.

Guru membimbing dan mengawasi jalannya diskusi. Guru mengamati cara

kerja siswa serta membimbing siswa yang merasa kesulitan. Bapak Alfa S.Pd.SD

selaku observer juga ikut mengamati dan menilai aktivitas siswa dalam diskusi dan

merangkai potongan puzzle. Setelah siswa selesai bermain puzzle dan mengurutkan

gambar sehingga membentuk sebuah kalimat, selanjutnya guru meminta masing-

masing kelompok untuk membaca kalimat yang tersusun secara bersama-sama satu

kelompok. Kelompok yang sudah membacakan hasilnya diminta untuk menempelkan

lembar kerja diskusi di karton yang sudah terpasang di papan tulis. Setelah semua

hasil 6 kelompok tertempel, guru membahas satu persatu hasil dari tiap-tiap

kelompok. Siswa dengan dibimbing oleh guru membaca secara bersama-sama 6

kalimat yang tersusun di papan tulis. Terlihat beberapa siswa yang tadinya kesulitan

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

94

saat membaca mengalami peningkatan dan sudah percaya diri saat membaca secara

bersama-sama. Selanjutnya guru bertanya kepada siswa “siapa yang mau membaca

hasil diskusi kalian didepan?”. Terlihat bahwa hampir semua siswa mengacungkan

jari, terlihat hanya 5 siswa saja yang tidak mengacungkan jarinya. Guru terlihat

memberi penghargaan dan pujian kepada siswa yang sudah selesai membaca di

depan.

Konfirmasi

Pada kegiatan konfirmasi guru bersama dengan siswa mengulas kembali materi

dan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa dengan bimbingan guru

kembali membaca hasil diskusi yang telah ditempel di papan tulis secara bersama-

sama. Terlihat sebagian siswa membaca dengan lancar, tidak ada lagi siswa yang

merasa malu pada saat membaca. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan pendapat. Terlihat ada peningkatan jumlah siswa yang menyampaikan

pendapatnya. Guru memberikan umpan balik kepada siswa yang telah menyampaikan

pendapat.

Kegiatan Akhir

Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran dan kegiatan yang

sudah dipelajari. Siswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat tentang

proses pembelajaran yang telah berlangsung. Beberapa siswa menyampaikan

pendapat bahwa pembelajaran yang telah dilalui menyenangkan dan tidak

membosankan. Siswa juga menyampaikan pendapatnya bahwa tidak takut lagi untuk

membaca didepan teman-teman yang lain. Guru menyampaikan kegiatan yang akan

dipelajari pada pertemuan ketiga. Guru berpesan kepada siswa agar belajar membaca

di rumah karena pada pertemuan ketiga akan diadakan tes evaluasi membaca lancar

secara individu. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Pertemuan Ketiga

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan kedua pada siklus pertama dilaksanakan

pada hari jum’at tanggal 10 april 2015 pukul 08.00 – 09.10 WIB. Pelaksanaan

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

95

tindakan siklus I dilaksanakan oleh Ibu Putri Wahyuningtyas S.Pd.SD guru kelas 1

SD selaku kolaborator. Pada pertemuan ketiga ini kegiatan pembelajaran yang

dilakukan ada tes langsung membaca lancar puisi anak secara individu sebagai tes

evaluasai siklus II. Sebelum melaksanakan tes evaluasi terlebih dahulu guru

mengkondisikan ruang kelas, dan siswa diminta untuk merapikan tempat duduk

masing-masing. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga diawali dengan

mengucapkan salam, kemudian guru menunjuk salah satu siswa untuk mempimpin

doa selanjutnya memeriksa kehadiran siswa. Guru menjelaskan tentang tes evaluasi

membaca lancar puisi anak. Siswa menyimak penjelasan guru tentang bacaan yang

nanti akan di ujikan yaitu yang berjudul “ayah dan bunda tercinta”. Bacaan yang

nanti akan diujikan terdiri atas 6 baris kalimat yang tersusun dalam satu bacaan,

dimana setiap 1 baris kalimat merupakan 1 butir soal. Soal nomor 1 yaitu ayah dan

bunda. Soal nomor 2 yaitu terimakasih kuucapkan. Soal nomor 3 yaitu perjuanganmu

begitu besar. Soal nomor 4 yaitu merawat dan membesarkanku. Soal nomor 5 yaitu

ingin aku membalas jasa. Soal nomor 6 yaitu aku mencintai ayah dan bunda. Jadi

soal yang diujikan berjumlah 6 soal. Guru memberi penjelasan pada siswa aspek yang

dinilai adalah lafal, intonasi, dan kenyaringan saat membaca.

Guru menyiapakan bacaan pada buku paket dan diletakan pada setiap tempat

duduk siswa. sebelum melakukan tes evaluasi siswa diberi kesempatan untuk

bertanya pada guru tentang hal-hal yang belum dipahami. Siswa yang belum

mendapat giliran maju untuk tes evaluasi membaca lancar, siswa diminta untuk

berlatih membaca bacaan yang ada pada buku siswa. Guru memanggil satu per satu

siswa sesuai urutan nomor presensi untuk maju dan membaca sebagai tes evaluasi.

Guru melakukan penilaian terhadap siswa yang maju membaca. Guru menilai dan

member skor pada lembar nilai. Terlihat ada peningkatan jumlah siswa yang sudah

lancar membaca puisi anak pada tes evaluasi siklus II.

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

96

2) Hasil Tindakan Siklus II

Hasil belajar membaca lancar mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas 1

SD N Batur 03 diperoleh melalui pelaksanaan tes evaluasi diakhir evaluasi siklus II

pada pertemuan ketiga. Berikut disajikan hasil belajar membaca lancar mata pelajaran

bahasa Indonesia siswa kelas 1 SD N Batur 03 dengn kompetensi dasar (KD) 7.2.

Membaca puisi anak yang terdiri atas 2-4 baris dengan lafal dan intonasi yang tepat.

Berikut disajikan tebel distribusi frekuensi nilai membaca lancar mata pelajaran

bahasa Indonesia siklus II siswa kelas 1 SD N Batur 03 pada tabel 4.10.

Tabel 4.10 Destribusi Frekuensi Nilai Bahasa Indonesia Siklus II

No Rentang Nilai Frekuensi Persentase

(%) 1. 56 – 63 2 6% 2. 64 – 71 2 6% 3. 72 – 79 10 30% 4. 80 – 87 - - 5. 88 – 95 12 37% 6. 96 – 100 7 21% Jumlah 33 100% Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 56 Nilai Rata-rata 84,51

Berdasarkan tabel 4.10 destribusi frekuensi nilai bahasa Indonesia, hasil belajar

bahasa Indonesia siswa kelas 1 mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini

dibuktikan dengan meningkatkanya perolehan nilai rata-rata siswa dari siklus I 71,04

meningkat menjadi 84,51 (daftar nilai bisa dilihat pada lampiran 13). Hasil belajar

membaca lancar mata pelajaran bahasa Indonesia Siklus II siswa kelas 1 SD pada

rentang nilai 56 – 63 sejumlah 2 siswa, rentang nilai 64 – 71 sejumlah 2 siswa,

rentang nilai 72 – 79 sejumlah 10 siswa, rentang nilai 80 – 87 tidak ada, rentang nilai

88 – 95 sejumlah 12 siswa, dan rentang nilai 96 – 100 sejumlah 7 siswa. Dari data

tersebut diketahui nilai tertinggi yang diperoleh siswa setelah pelaksanaan tindakan

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

siklus II dengan menggunkan model picture and

yaitu nilai 100, sementara nilai terendah yang diperoleh siswa 56. Berdasarkan tabel

4.10 dapat dilihat melalui diagram 4.12 sebagai berikut :

Diagram 4.12 Destribusi Frekuensi Nilai Baha Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM

nilai siklus II dapat disajikan pada tabel 4.11 sebagai berikut :

No Ketuntasan

Belajar 1. Tuntas 2. Belum tuntas

Jumlah

Berdasarkan tabel 4.11 ketuntasan belajar siswa

memperoleh nilai kurang dari Kritreria Ketuntasan Minimal (KKM

siswa dengan persentase 6% dari jumlah 33 siswa. Sedangkan siswa yang telah

mencapai Kritreria Ketuntasan Minimal (KKM

persentase 94% dari jumlah 33 siswa

Dari data hasil perolehan nilai tersebut

bahasa Indonesia. Hasil ketuntasan belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan pada

6%

0

2

4

6

8

10

12

14

56 - 63

Ban

yak

sis

wa

siklus II dengan menggunkan model picture and picture berbantu permainan puzzle

yaitu nilai 100, sementara nilai terendah yang diperoleh siswa 56. Berdasarkan tabel

4.10 dapat dilihat melalui diagram 4.12 sebagai berikut :

stribusi Frekuensi Nilai Bahasa Indonesia Siklus II

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65) data hasil perolehan

nilai siklus II dapat disajikan pada tabel 4.11 sebagai berikut :

Tabel 4.11 Ketuntasan Belajar Siklus II

Nilai Jumlah Siswa

Frekuensi Persentase (%)≥ 65 2 < 65 31

33 100%

Berdasarkan tabel 4.11 ketuntasan belajar siswa pada siklus II siswa yang

memperoleh nilai kurang dari Kritreria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65) sebanyak 2

siswa dengan persentase 6% dari jumlah 33 siswa. Sedangkan siswa yang telah

mencapai Kritreria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65) sebanyak 31 siswa dengan

94% dari jumlah 33 siswa (keterangan data bisa dilihat pada lampiran 13)

Dari data hasil perolehan nilai tersebut membuktikan bahwa ada peningkatan hasil

bahasa Indonesia. Hasil ketuntasan belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan pada

6%

30%

37%

21%

64 - 71 72 - 79 80 - 87 88 - 95 96

Nilai

97

picture berbantu permainan puzzle

yaitu nilai 100, sementara nilai terendah yang diperoleh siswa 56. Berdasarkan tabel

Siklus II

) data hasil perolehan

Persentase (%) 94% 6%

100%

pada siklus II siswa yang

≥ 65) sebanyak 2

siswa dengan persentase 6% dari jumlah 33 siswa. Sedangkan siswa yang telah

≥ 65) sebanyak 31 siswa dengan

bisa dilihat pada lampiran 13).

membuktikan bahwa ada peningkatan hasil

bahasa Indonesia. Hasil ketuntasan belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan pada

21%

96 - 100

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

siklus II sudah memenuhi indikator kriteria keberhasilan yang ditentukan oleh

peneliti, diketahui dari besar persentase tingkat keberhasilan siswa sudah lebih dari

80%. Ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada diagram 4.13 sebagai

berikut :

Diagram 4.13 Ketuntasan Belajar Siklus I

4.1.3.3.Pelaksanaan Observasi

Pada sub bab ini akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi

aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus II. Kegiatan observasi

dilakukan oleh guru observer yaitu Bapak Alfa S.Pd.SD. Hasil pengamatan proses

pembelajaran diperoleh dari lembar observasi yang terdiri dari 35 indikator aktivitas

guru dan 20 indikator aktivitas siswa pada saat observer mengamati aktivitas guru

dan aktivitas siswa, observer

untuk setiap indikator yang diamati. Skor 1 = kegiatan pembelajaran kurang baik

sesuai dengan indikator. Skor 2 = kegiatan pembelajaran cukup baik sesuai dengan

indikator. Skor 3 kegiatan pembelajaran baik

pembelajaran sangat baik sesuai dengan indikator

diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria penilaian pada lembar

observasi yaitu untuk total skor pada presentase skor

baik, presentase skor 61%

kriteria cukup baik, presentase skor 21%

skor 1% - 20% berada pada krtiteria sangat kurang.

II sudah memenuhi indikator kriteria keberhasilan yang ditentukan oleh

peneliti, diketahui dari besar persentase tingkat keberhasilan siswa sudah lebih dari

80%. Ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada diagram 4.13 sebagai

Ketuntasan Belajar Siklus II

Pelaksanaan Observasi

Pada sub bab ini akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi

aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus II. Kegiatan observasi

observer yaitu Bapak Alfa S.Pd.SD. Hasil pengamatan proses

pembelajaran diperoleh dari lembar observasi yang terdiri dari 35 indikator aktivitas

guru dan 20 indikator aktivitas siswa pada saat observer mengamati aktivitas guru

dan aktivitas siswa, observer memberikan skor dengan melingkari angka 1, 2, 3 4

untuk setiap indikator yang diamati. Skor 1 = kegiatan pembelajaran kurang baik

sesuai dengan indikator. Skor 2 = kegiatan pembelajaran cukup baik sesuai dengan

indikator. Skor 3 kegiatan pembelajaran baik sesuai dengan indikator. Skor 4 kegiatan

pembelajaran sangat baik sesuai dengan indikator. Kemudian skor dijumlahkan dan

diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria penilaian pada lembar

observasi yaitu untuk total skor pada presentase skor 81% - 100% pada kriteria sangat

baik, presentase skor 61% - 80% pada kriteria baik, presentase skor 41%

kriteria cukup baik, presentase skor 21% - 40% pada kriteria kurang, dan presentase

20% berada pada krtiteria sangat kurang.

94%

6%

Tuntas

Belum Tuntas

98

II sudah memenuhi indikator kriteria keberhasilan yang ditentukan oleh

peneliti, diketahui dari besar persentase tingkat keberhasilan siswa sudah lebih dari

80%. Ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada diagram 4.13 sebagai

Pada sub bab ini akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi

aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus II. Kegiatan observasi

observer yaitu Bapak Alfa S.Pd.SD. Hasil pengamatan proses

pembelajaran diperoleh dari lembar observasi yang terdiri dari 35 indikator aktivitas

guru dan 20 indikator aktivitas siswa pada saat observer mengamati aktivitas guru

memberikan skor dengan melingkari angka 1, 2, 3 4

untuk setiap indikator yang diamati. Skor 1 = kegiatan pembelajaran kurang baik

sesuai dengan indikator. Skor 2 = kegiatan pembelajaran cukup baik sesuai dengan

sesuai dengan indikator. Skor 4 kegiatan

Kemudian skor dijumlahkan dan

diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Kriteria penilaian pada lembar

100% pada kriteria sangat

80% pada kriteria baik, presentase skor 41% - 60% pada

40% pada kriteria kurang, dan presentase

Belum Tuntas

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

99

a. Pertemuan Pertama

Hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

senin 6 april 2015. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama

diuraikan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut :

Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II pertemuan I

Aspek Yang Diamati

Skor penilaian

Jumlah Skor

1 2 3 4 Menyiapkan RPP, alat, dan media pembelajaran

1, 2 8

Mengkondisikan suasana kelas dan memeriksa kesiapan siswa

3, 4 8

Memberikan motivasi 5 4

Memberikan apersepsi 6 3

Menyampaikan informasi tentang pembelajaran yang akan dilakukan

7 4

Menyajikan materi pengantar secara singkat

8, 9, 10

9

Membagi kelompok secara heterogen 11 4

Memberi penjelasan aturan penggunaan model picture and picture berbantu permainan puzzle.

14 , 28 29, 30

13, 19

20

Membagi media puzzle dan lembar kerja pada tiap kelompok

12 3

Membimbing siswa dalam kelompok dan dalam pembelajaran.

15,18, 21, 26, 27

16, 17

23

Memberi umpan balik 23, 24,25 20, 22 17

Memberi penguatan 31 4

Menyimpukan pembelajaran 32 3

Evaluasi 33 3

Tindak lanjut 34 35 7

TOTAL 20 15 118

Berdasarkan tabel 4.12 hasil observasi aktivitas guru dapat diketahui hasil

penilaian dari observer untuk indikator aktivitas guru telah mengalami peningkatan

hal ini dibuktikan dengan tidak adanya perolehlan skor 2 pada indikator yang dinilai,

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

100

indikator dengan skor 3 sejumlah 15 item dan indikator yang memperoleh skor 4

sejumlah 15 item sehingga jumlah skor yang diperoleh adalah 118 atau dengan

presentase 84% termasuk pada kriteria sangat baik. Pada indikator menyiapkan RPP,

alat, dan media pembelajaran yang terdiri dari 2 item nomor 1 dan 2 mendapat total

skor 8. Pada indikator mengkondisikan suasana kelas dan memeriksa kesiapan siswa

item yaitu nomor 3 dan 4 mendapat total skor 8. Pada indikator memberikan motivasi

nomor item 5 mendapat skor 4. Pada indikator memberrikan apersepsi nomor item 6

mendapat skor 3. Indikator menyampaikan informasi tentang pembelajaran yang akan

dilakukan nomor item 7 mendapat skor 4. Indikator menyajikan materi pengantar

secara singkat nomor item 8, 9, 10 mendapat total skor 9. Indikator membagi

kelompok secara heterogen nomor item 11 mendapat skor 4. Indikator member

penjelasan aturan penggunaan model picture and picture berbantu permainan puzzle

nomor item 13, 14, 19, 28, 29 30 mendapat total skor 20. Indikator membagi media

puzzle dan lembar kerja pada tiap kelompok nomor item 12 mendapat skor 3.

Indikator membimbing siswa dalam kelompok dan dalam pembelajaran nomor item

15, 16, 17, 18, 21, 26, 27 mendapat total skor 23. Indikator memberi umpan balik

nomor item 20, 22, 23, 24, 25 mendapat skor 14. Indikator memberi penguatan nomor

item 31 mendapat skor 4. Indikator menyimpulkan pembelajaran nomor item 32

mendapat skor 3. Indikator evaluasi nomor item 33 mendapat skor 3. Dan indikator

tindak lanjut nomor item 34, 35 mendapat total skor 7. Untuk lebih jelasnya hasil

observasi aktivitas guru pertemuan I siklus II pada dilihat pada diagram 4.14

Diagram 4.14 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I

0

5

10

15

20

25

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

101

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan pertama siklus II

yang dilakukan pada hari senin 6 april 2015. Hasil observasi aktivitas siswa

diperoleh dari lembar observasi yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada

tabel 4.13 berikut :

Tabel 4.13 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I

Aspek Yang Diamati Skor Penelaian Jumlah

Skor 1 2 3 4 Menyiapkan perlengkapan pembelajaran

1, 2 8

Berdoa dan memberi salam pada guru

3 3

Memperhatikan penjelasan guru 4 4

Menyimak tujuan pembelajaran 5 3

Menyimak materi pembelajaran 8, 9 7

Aktif saat proses pembelajaran 6, 7, 17

11, 14

17

Membentuk kelompok 10 4

Menyusun puzzle 12, 13 7

Mempresentasikan hasil 15, 16 8

Membuat kesimpulan pembelajaran

18 19 7

Mengerjakan evaluasi 20 4

TOTAL 10 10 72

Berdasarkan tabel 4.13 hasil observasi aktivitas siswa pertemuan I siklus II

dapat diketahui hasil penilaian dari observer mengalami peningkatan hal ini terbukti

untuk indikator aktivitas siswa tidak ada yang mendapat skor 2, skor 8 sejumlah 10

item, dan skor 4 sejumlah 12 item sehingga jumlah skor yang diperoleh adalah 72.

Hasil skor total observasi aktivitas siswa pada penelitian menggunakan model picture

and picture berbantu permainan puzzle pertemuan pertama siklus II sejumlah 72

dengan presentase 90%. Dengan hasil 90% maka termasuk pada kritreria sangat baik.

Pada indikator menyiapkan perlengkapan pembelajaran nomor nomor item 1 dan 2

mendapat total skor 8. Indikator berdoa dan memberi salam pada guru nomor item 3

Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

102

mendapat skor 3. Indikator memperhatikan penjelasan guru nomor item 4 mendapat

skor 4. Indikator menyimak tujuan pembelajaran nomor item 5 mendapat skor 3.

Indikator menyimak materi pembelajaran nomor item 8, 9 mendapat total skor 7.

Indikator aktif saat proses pembelajaran nomor item 6, 7, 11, 17 mendapat total skor

17. Indikator membentuk kelompok nomor item 10 mendapat skor 4. Indikator

menyusun puzzle nomor item 12, 13 mendapat total skor 7. Indikator

mempresentasikan hasil nomor item 15, 16 mendapat total skor 8. Indikator membuat

kesimpulan pembelajaran nomor item 18, 19 mendapat total skor 7. Dan mengerjakan

evaluasi nomor item 20 mendapat skor 4. Untuk lebih jelasnya hasil observasi

aktivitas siswa pertemuan I siklus II pada dilihat pada diagram 4.15 berikut ini :

Diagram 4.15 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I

b. Pertemuan Kedua

Hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

rabu 8 april 2015. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan kedua

diuraikan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut :

0

5

10

15

20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Page 54: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

103

Tabel 4.14 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II pertemuan II

Aspek Yang Diamati

Skor penilaian

Jumlah Skor

1 2 3 4 Menyiapkan RPP, alat, dan media pembelajaran

1, 2 8

Mengkondisikan suasana kelas dan memeriksa kesiapan siswa

3, 4 8

Memberikan motivasi 5 4

Memberikan apersepsi 6 4

Menyampaikan informasi tentang pembelajaran yang akan dilakukan

7 4

Menyajikan materi pengantar secara singkat

10 8, 9 11

Membagi kelompok secara heterogen 11 4

Memberi penjelasan aturan penggunaan model picture and picture berbantu permainan puzzle.

14 , 28

13,19, 29, 30

22

Membagi media puzzle dan lembar kerja pada tiap kelompok

12 4

Membimbing siswa dalam kelompok dan dalam pembelajaran.

18,27 15,16, 17,

21, 26

26

Memberi umpan balik 23,24, 20,22, 25

18

Memberi penguatan 31 4

Menyimpukan pembelajaran 32 4

Evaluasi 33 3

Tindak lanjut 34 35 7

TOTAL 9 26 131

Berdasarkan tabel 4.14 hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan kedua

siklus II dapat diketahui hasil penilaian dari observer untuk indikator aktivitas guru

telah mengalami peningkatan hal ini dibuktikan dengan tidak adanya peningkatan

pada tiap indikator yang dinilai, indikator dengan skor 3 sejumlah 9 item dan

indikator yang memperoleh skor 4 sejumlah 26 item sehingga jumlah skor yang

diperoleh adalah 131 atau dengan presentase 94% termasuk pada kriteria sangat baik.

Page 55: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

104

Pada indikator menyiapkan RPP, alat, dan media pembelajaran yang terdiri dari 2

item nomor 1 dan 2 mendapat total skor 8. Pada indikator mengkondisikan suasana

kelas dan memeriksa kesiapan siswa item yaitu nomor 3 dan 4 mendapat total skor 8.

Pada indikator memberikan motivasi nomor item 5 mendapat skor 4. Pada indikator

memberrikan apersepsi nomor item 6 mendapat skor 4. Indikator menyampaikan

informasi tentang pembelajaran yang akan dilakukan nomor item 7 mendapat skor 4.

Indikator menyajikan materi pengantar secara singkat nomor item 8, 9, 10 mendapat

total skor 11. Indikator membagi kelompok secara heterogen nomor item 11

mendapat skor 4. Indikator member penjelasan aturan penggunaan model picture and

picture berbantu permainan puzzle nomor item 13, 14, 19, 28, 29 30 mendapat total

skor 22. Indikator membagi media puzzle dan lembar kerja pada tiap kelompok

nomor item 12 mendapat skor 4. Indikator membimbing siswa dalam kelompok dan

dalam pembelajaran nomor item 15, 16, 17, 18, 21, 26, 27 mendapat total skor 26.

Indikator memberi umpan balik nomor item 20, 22, 23, 24, 25 mendapat skor 18.

Indikator memberi penguatan nomor item 31 mendapat skor 4. Indikator

menyimpulkan pembelajaran nomor item 32 mendapat skor 4. Indikator evaluasi

nomor item 33 mendapat skor 3. Dan indikator tindak lanjut nomor item 34, 35

mendapat total skor 7. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas guru pertemuan I

siklus I pada dilihat pada diagram 4.16 berikut :

Diagram 4.16 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II

0

5

10

15

20

25

30

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Page 56: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

105

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan kedua siklus II yang

dilakukan pada hari senin 8 april 2015. Hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari

lembar observasi yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.15 sebagai

berikut :

Tabel 4.15 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II

Aspek Yang Diamati Skor Penelaian Jumlah

Skor 1 2 3 4 Menyiapkan perlengkapan pembelajaran

1, 2 8

Berdoa dan memberi salam pada guru

3 4

Memperhatikan penjelasan guru

4 4

Menyimak tujuan pembelajaran

5 4

Menyimak materi pembelajaran

8, 9 7

Aktif saat proses pembelajaran 17 6,7,11, 14

19

Membentuk kelompok 10 4

Menyusun puzzle 12, 13 7

Mempresentasikan hasil 15,16 8

Membuat kesimpulan pembelajaran

18,19 8

Mengerjakan evaluasi 20 4

TOTAL 3 17 77

Berdasarkan tabel 4.15 hasil observasi aktivitas siswa pertemuan II siklus II

dapat diketahui hasil penilaian dari observer mengalami peningkatan hal ini terbukti

untuk indikator aktivitas siswa mengalami peningkatan. skor 3 sejumlah 3 item, dan

skor 4 sejumlah 17 item sehingga jumlah skor yang diperoleh adalah 77. Hasil skor

total observasi aktivitas siswa pada penelitian menggunakan model picture and

picture berbantu permainan puzzle pertemuan kedua siklus II sejumlah 77 dengan

presentase 96%. Dengan hasil 96% maka termasuk pada kritreria sangat baik. Pada

Page 57: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

106

indikator menyiapkan perlengkapan pembelajaran nomor nomor item 1 dan 2

mendapat total skor 8. Indikator berdoa dan memberi salam pada guru nomor item 3

mendapat skor 4. Indikator memperhatikan penjelasan guru nomor item 4 mendapat

skor 4. Indikator menyimak tujuan pembelajaran nomor item 5 mendapat skor 4.

Indikator menyimak materi pembelajaran nomor item 8, 9 mendapat total skor 7.

Indikator aktif saat proses pembelajaran nomor item 6, 7, 11, 17 mendapat total skor

19. Indikator membentuk kelompok nomor item 10 mendapat skor 4. Indikator

menyusun puzzle nomor item 12, 13 mendapat total skor 7. Indikator

mempresentasikan hasil nomor item 15, 16 mendapat total skor 8. Indikator membuat

kesimpulan pembelajaran nomor item 18, 19 mendapat total skor 8. Dan mengerjakan

evaluasi nomor item 20 mendapat skor 4. Untuk lebih jelasnya hasil observasi

aktivitas siswa pertemuan II siklus II pada dilihat pada diagram 4.17 berikut ini :

Diagram 4.17 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II

4.1.3.4. Refleksi Siklus II

Setelah melaksanakan kegiatan siklus II maka diadakan refleksi proses

pembelajaran siklus II dari pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Hasil refleksi

diambil dari hasil evaluasi berlangsungnya kegiatan pembelajaran selama tindakan

siklus II. Refleksi diadakan dengan melibatkan peneliti, Bapak Alfa S.Pd.SD selaku

observer dan Ibu Putri Wahyuningtyas S.Pd.SD selaku guru kolaborator.

0

5

10

15

20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Page 58: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

107

Hasil dari diskusi berisi tentang evaluasi pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan model picture anda picture berbantu permainan puzzle, hasil dari

evaluasi ditujukan bagi guru kolaborator, guru observer, peneliti dan siswa. Hasil

diskusi yang dilakukandiketahui bahwa pada pelaksanaan tindakan siklus II guru

kolaborator telah melakukan berbagai upaya perbaikan tindakan yang telah

direncanakan sesuai dengan hasil refleksi pada siklus I. Dari refleksi yang telah

dilakukan diketahui bahwa guru kelas 1 atau guru kolaborator sudah menerapkan

pembelajaran menggunakan model picture and picture berbantu permainan puzzle

dengan sangat baik. Dengan guru menggunakan model picture and picture berbantu

permainan puzzle dengan sangat baik berdampak kepada siswa. Bagi siswa belajar

dengan kegiatan bermain puzzle dan mengurutkan gambar dengan berbagai gambar

yang menarik, membuat siswa merasa suasana pemebelajaran lebih menyenangkan

dan tidak membosankan. Dengan digunakannya permainan dan gambar siswa

menjadi lebih tertarik dan antusias untuk belajar membaca. Siswa merasa lebih

mudah untuk membaca karena terbantu oleh gambar yang menarik, selain itu siswa

juga menjadi lebih percaya diri untuk membaca didepan teman-teman yang lainnya.

Hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas guru pada

siklus II sudah mencapai sesuai yang diharapkan. Hal ini terbukti pada lembar

observasi aktivitas guru siklus II pada pertemuan pertama dan kedua tidak ada

indikator yang mendapat skor 2. Selalu terjadi peningkatan pada indikator yang

dinilai. Berdasarkan hasil diskusi dan analisis data observasi aktivitas guru, secara

keseluruhan model pembelajaran picture and picture berbantu permainan puzzle

sudah sangat baik untuk diterapkan dalam pembelajaran, hal ini terbukti dari hasil

observasi aktivitas guru siklus kedua selalu terjadi peningkatan, pada pertemuan

pertama dari 35 item didapatkan total skor yang diperoleh sebanyak 118. Hasil

persentase aktivitas guru pertemuan pertama sebesar 84% dengan kriteria sangat baik.

Selanjutnya pada pertemuan kedua sudah ada peningkatan, hasil observasi aktivitas

guru pertemuan kedua dari 35 item didapatkan toatal skor yang peroleh sebanyak

131. Hasil persentase aktivitas guru pertemuan meningkat menjadi 94%. Untuk lebih

Page 59: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

108

jelasnya dapat dilihat pada diagram 4.18. peningkatan persentase hasil observasi

aktivitas guru siklus II pertemuan I dan pertemuan II sebagai berikut :

Diagram 4.18 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

Hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa pada

siklus II sudah mencapai hasil yang diharapkan. Hal ini terbukti pada lembar

observasi aktivitas siswa siklus II pada pertemuan pertama dan kedua tidak ada

indikator yang mendapat skor 2. Berdasarkan hasil diskusi dan analisis data observasi

aktivitas siswa, secara keseluruhan model pembelajaran picture and picture berbantu

permainan puzzle sudah sangat baik untuk diterapkan dalam pembelajaran, hal ini

terbukti dari hasil observasi aktivitas siswa pertemuan pertama dari 20 item

didapatkan total skor yang diperoleh sebanyak 72. Hasil persentase aktivitas siswa

pertemuan pertama sebesar 90% dengan kriteria sangat baik. Selanjutnya pada

pertemuan kedua terjadi peningkatan, hasil observasi aktivitas siswa pertemuan kedua

dari 20 item didapatkan toatal skor yang peroleh sebanyak 77. Hasil persentase

aktivitas guru pertemuan meningkat menjadi 96%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada diagram 4.19. peningkatan persentase hasil observasi aktivitas guru siklus II

pertemuan I dan pertemuan II sebagai berikut :

Pertemuan I Pertemuan II

Persentase 84% 94%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Page 60: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

109

Diagram 4.19 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar pada Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM≥ 65) pada pelaksanaan tindakan siklus II diperoleh data

sebanyak 31 siswa dengan persentase 94% tuntas pada mata pelajaran bahasa

Indonesia aspek membaca lancar, sedangkan siswa yang belum mencapai KKM ≥ 65

sebanyak 2 siswa dengan persentase 6%. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa secara

mengalami peningkatan yaitu menjadi 84,51. Berdasarkan indikator keberhasilan

yang telah ditentukan yaitu ketercapaian ketuntasan hasil belajar membaca lancar

mata pelajaran bahasa Indonesia sebesar 80% dari total keseluruhan siswa, maka

dapat dinyatakan hahwa hasil belajar membaca lancar mata pelajaran bahasa

Indonesia mengalami peningkatan dengan perolehan nilai di atas KKM 65.

Ketuntasan belajar siswa pada siklus II mencapai 94%, Artinya hasil evaluasi siswa

telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan oleh peneliti sebesar

80% siswa tuntas dari total 33 siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan dari observer pada siklus II secara keseluruhan

hasil refleksi yang diperoleh pada proses pemebelajaran siklus II sebagai berikut :

a. Guru sudah berhasil melaksanankan kegiatan pembelajaran dengan sangat baik

sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Hal ini

Pertemuan I pertemuan II

Persentase 90% 96%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Page 61: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

110

dibuktikan dari indikator yang diamati sudah mengalami peningkatan. Guru

sudah berhasil melakukan perbaikan pada pelaksanaan tindakan pembelajaran

pada siklus II sesuai dengan rencana yang telah disusun pada siklus I.

b. Siswa tidak mengalami kesulitan saat membaca lancar, karena siswa merasa

lebih mudah untuk belajar membaca dengan dibantu gambar sehingga membuat

siswa mudah untuk membaca dan tidak takut saat diminta untuk membaca. Siswa

menjadi tidak bosan dan antusias untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan model picture and picture berbantu permainan puzzle.

c. Siswa yang awalnya takut untuk belajar membaca didepan teman yang lain sudah

mulai berani untuk mencoba membaca di depan teman yang lainnya. Hal ini

dikarenakan siswa merasa mudah untuk membaca karena terbantu dengan

gambar. Siswa juga terlihat lebih antusias dan aktif saat proses pembelajaran,

sehingga pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran tidak lagi didominasi oleh

guru.

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang muncul pada

pelaksanaan tindakan siklus I sudah dapat terselesaikan dengan baik melalui upaya-

upaya perbaikan yang telah direncanakan pada kegiatan refleksi siklus II yang

kemudian diterapkan oleh guru kolaborator pada pelaksanaan tindakan pembelajaran

siklus II diantaranya :

a. Peneliti dan guru kolaborator sudah melakukan diskusi untuk merancang

perbaikan dan menyusun rencana kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

model picture and picture berbantu permainan puzzle, sehingga pelaksanaan

pembelajaran berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

b. Guru sudah mempersiapkan dan memperlajari rencana pelaksanaan pembelajaran

dengan baik, sehingga di dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran sudah sesua

dengan rencana yang disusun pada RPP. Guru di dalam menyampaikan materi

sudah terstruktur dengan baik. Guru sudah melakukan apersepsi dengan baik,

serta sudah mengaitkan materi pembelajaran yang disampaikan dengan realitas

kehidupan yang sedang dipelajari oleh siswa.

Page 62: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

111

c. Guru sudah memberikan penjelasan tentang peraturan permainan puzzle dengan

jelas, sehingga siswa tidak lagi merasa kebingungan saat menyusun puzzle dan

canggung dalam melaksanakan diskusi pembelajaran dengan menggunakan

model picture and picture.

d. Guru senantiasa memberikan bimbingan bagi siswa saat siswa bekerjasama

dalam kelompok, sehingga kondisi diskusi menjadi lebih kondusif. Guru juga

sudah tidak lagi mendominasi kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.

Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, siswa dapat bekerjasama dengan

baik dalam menyusun puzzle dan mengurutkan gambar sesuai dengan langkah-

langkah pada model picture and picture.

e. Guru telah melatih siswa agar tidak takut untuk belajar membaca di depan kelas.

Guru selalu memberikan penguatan positif bagi siswa melalui pemberian

penghargaan pin senyum anak rajin untuk siswa yang mau mencoba membaca

didepan kelas. Guru juga selalu memberikan motivasi kepada siswa agar siswa

menjadi lebih semangat dalam mengikuti setiap proses pembelajaran.

4.2. Analisis Komparatif

Pada analisis komparatif akan menguraikan tentang perbandingan hasil belajar

dan ketuntasan belajar bahasa Indonesia siswa kelas 1 SD N Batur 03 pada kondisi

awal, siklus I, dan siklus II sehingga dapat diketahui peningkatan hasil belajar dan

ketuntasan belajar bahasa Indonesia yang diperoleh siswa kondisi awal dan setelah

pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II ditunjukan pada tabel 4.16 berikut :

Tabel 4.16 Perbandingan Ketuntasan Belajar Bahasa Indonesia

Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

No Ketuntasan

Belajar Nilai

Kondisi Awal Siklus I Siklus II Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1. Tuntas ≥ 65 19 58 24 73 31 94 2. Belum Tuntas < 65 14 42 9 27 2 6

Jumlah 33 100 33 100 33 100 Nilai Rata-rata 63,36 71,04 84,51

Page 63: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

112

Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil

belajar dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Pada kondisi awal atau sebelum

pelaksanaan tindakan, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 19 siswa dengan persentase

58% dan siswa yang belum tuntas sebanyak 14 siswa dengan persentase 42%. Pada

kondisi awal rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia 63,36. Setelah pelaksanaan

tindakan siklus I terlihat ada peningkatan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 24

siswa dengan persentase 73%, sementara siswa yang belum tuntas sebanyak 9 siswa

dengan persentase 27%. Pasil pada siklus I rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia

71,04. Kemudian pelaksanaan tindakan pada siklus II jumlah siswa yang tuntas

sebanyak 31 siswa dengan persentase 94%, sedangkan siswa yang belum tuntas

sebanyak 2 siswa dengan persentase 6%. Nilai rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia

pada siklus II mencapai 84,51. Dari hasil belajar membaca lancar mata pelajaran

bahasa Indonesia dan ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat diketahui bahwa

indikator keberhasilan tindakan penelitian menggunakan model picture and picture

berbantu permainan puzzle sudah tercapai sesuai yang telah ditentutan oleh peneliti

yaitu ketuntasan belajar siswa ≥ 80%.

Perbandingan ketuntasan belajar siswa kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat

dilihat pada diagram 4.20 berikut :

Diagram 4.20 Perbandingan Ketuntasan Belajar Bahasa Indonesia Kondisi Awal, Siklus I, Dan Siklus II

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Tuntas 19 24 31

Belum tuntas 14 9 2

58%

73%

94%

42%

27%

6%

0369

1215182124273033

Jum

lah

Sis

wa

Page 64: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

113

Untuk memperjelas peningkatan rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia dapat

dilihat pada diagram 4.21 berikut :

Diagram 4.21 Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kondisi Awal, Siklus I, Dan Siklus II

4.3. Pembahasan

Pada sub bab pembahasan akan menguraikan tentang pembahasan mengenai

proses pembelajaran dan hasil belajar setelah dilaksanakan tindakan siklus I maupun

siklus II.

a. Pembahasan Proses Pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti di kelas 1 SD N Batur

03, dapat diketahui bahwa sebelum tindakan penelitian dilaksanakan, pembelajaran

yang diterapkan guru belum menggunakan model yang inovatif. Dalam pembelajaran

masih didominasi oleh guru, sehingga siswa menjadikan guru adalah sumber belajar

satu-satunya. Guru juga belum memanfaatkan media pembelajaran, sehingga dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa menjadi bosan dan kurang tertarik untuk

mengikuti proses pembelajaran. Karena kurangnya pemanfaatan media pembelajaran

menjadikan siswa merasa kesulitan untuk belajar membaca.

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Rata-rata 63 71 86

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Page 65: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

114

Proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru kelas 1 SD N Batur 03

menyebablan siswa kelas 1 kurang aktif dalam proses pembelajaran, siswa terlihat

kurang antusias untuk belajar membaca karena siswa cenderung hanya mendengarkan

bacaan yang dibacakan oleh guru sehingga siswa hanya menirukan ucapan guru tanpa

tau apa yang sedang dibaca. Proses pelaksanaan pembelajaran bisa dikatan belum

berhasil karena masih ditemui siswa yang sibuk bermain dengan teman sebangkunya,

kebanyakan dari siswa tidak memperhatikan proses pembelajaran yang sedang

berlangsung. Hal tersebut merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

rendahnya hasil belajar membaca lancar mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas

1 SD N Batur 03. Hal ini dibuktikan dari jumlah siswa yang mencapai KKM 65

hanya 19 siswa dengan persentase 58% dari jumlah keseluruhan 33 siswa, sedangkan

yang belum mencapai KKM 65 sebanyak 14 siswa dengan persentase 42% dari

jumlah keseluruhan 33 siswa. Berdasarkan kondisi yang demikian maka peneliti

merasa perlu adanya tindakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil

belajar bahasa Indonesia siswa kelas 1 SD N Batur 03 dengan menggunakan model

picture and picture berbantu permainan puzzle.

Berikut merupakan tabel 4.17 perbandingan hasil analisis observasi aktivitas

guru dan siswa pada pelaksanaan siklus 1 dan siklus II :

Tabel 4.17 Perbandingan Analisis Rata-rata Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

Siklus I dan Siklus II

Tindakan Siklus I Siklus II

Rata-rata Persentase Rata-rata Persentase Aktivitas Guru 106 76% 126 90% Aktivitas Siswa 62 77% 75 93%

Berdasarkan tabel 4.17 tentang perbandingan analisis rata-rata skor observasi

aktivitas guru dan siswa dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan dari siklus I dan

siklus II dengan penerapan model picture and picture berbantu permainan puzzle.

Setelah pelaksanaan tindakan siklus I rata-rata skor aktivitas guru mencapai 106

dengan persentase 76%. Pada siklus II rata-rata skor aktivitas guru mengalami

Page 66: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

115

peningakatan menjadi 126 dengan persentase 90%. Sedangkan untuk aktivitas siswa

juga mengalami peningkatan, pada siklus I rata-rata skor aktivitas siswa 62 dengan

persentase 77%. Pada siklus II rata-rata skor aktivitas mengalami peningkatan

menjadi 75 dengan persentase 93%. Untuk memperjelas perbandingan rata-rata hasil

analisis skor observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II

dapat dilihat pada diagram 4.22 sebagai berikut :

Diagram 4.22 Peningkatan Rata-rata Skor Observasi Siklus I Dan Siklus II

Berdasarkan diagram 4.22 tentang peningkatan rata-rata skor observasi aktivitas

guru dan siswa terlihat bahwa setiap siklus mengalami peningkatan, baik itu aktivitas

guru dan aktivitas siswa. hal itu membuktikan bahwa telah terjadi peningkatan proses

pembelajaran di kelas 1.

Dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture menjadikan

proses pembelajaran di kelas 1 SD N Batur 03 mengalami peningkatan yaitu dari

proses pembelajaran kondisi awal yang didapat dari analisis RPP guru, hasil akhir

proses pembelajaran siklus I dan hasil akhir proses pembelajaran siklus II. Untuk

dapat lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.18 sebagai berikut :

Siklus I Siklus II

Aktivitas Guru 106 126

Aktivitas Siswa 62 75

76%

90%

77%

93%

0

20

40

60

80

100

120

140

Per

sen

atse

Sk

or O

bse

rvas

i

Page 67: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

116

Tabel 4.18 Peningkatan Proses Pembelajaran Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Tindakan Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Rata-rata Skor

% Rata-rata Skor

% Rata-rata Skor

%

Proses Pembelajaran

45 56% 84 77% 101 92%

Berdasarkan tabel 4.18 tentang peningkatan rata-rata skor proses pembelajaran

dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan dari kondisi awal siklus I dan siklus II

dengan penerapan model picture and picture berbantu permainan puzzle. Pada

kondisi awal skor proses pembelajaran yang diperoleh hanya 45 dengan persentase

keberhasilan 56%. Setelah pelaksanaan tindakan siklus I meningkat menjadi 84

dengan persentase 77%. Pada siklus II rata-rata skor proses pembelajaran meningkat

menjadi 101 dengan persentase 92%. Untuk memperjelas perbandingan rata-rata hasil

analisis skor proses pembelajaran pada kondisi awal siklus I dan siklus II dapat

dilihat pada diagram 4.23 sebagai berikut :

Diagram 4.23 Peningkatan Proses Pembelajaran Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

b. Pembahasan Hasil Belajar

Setelah pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan menerapkan model picture

and picture berbantu permainan puzzle hasil belajar siswa membaca lancar mata

pelajaran bahasa Indonesia menjadi meningkat hal ini dibuktikan dengan hasil

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Rata-rata 45 84 101

56%

77%

92%

0

20

40

60

80

100

120

Page 68: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

117

ketuntasan belajar siswa mencapai ≥ 80% siswa yang tuntas. Kondisi yang demikian

dibuktikan dari perolehan nilai hasil tes evaluasi dari siklus I dan siklus II.

Peningkatan rata-rata hasil belajar membaca lancar mata pelajaran bahasa Indonesia

siswa kelas 1 SD N Batur 03 setelah pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II dapat

dilihat pada tabel 4.19 sebagai berikut :

Tabel 4.19 Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Bahasa Indonesia

Siklus I dan Siklus II

Hasil Tindakan Siklus I Siklus II Hasil Belajar Bahasa Indonesia 71 85

Berdasarkan tabel 4.19 pada pelaksanaan tindakan siklus I nilai rata-rata siswa

mencapai 71,04, pencapaian nilai rata-rata pada siklus I telah mengalami peningkatan

dari kondisi awal yang hanya mencapai 63. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan

bahwa pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus I sudah menunjukkan

peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia, namun hasil yang diperoleh belum

mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti yaitu 80% siswa tuntas dari

keseluruhan 33 siswa, maka dari itu masih perlu upaya perbaikan pada siklus II.

Dari pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus II, hasil belajar bahasa

Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan, nilai rata-rata hasil belajar yang

diperoleh siswa mencapai 85 dengan pencapaian ketuntasan belajar bahasa Indonesia

mencapai 94%. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil

pelaksanaan tindakan pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan yang

ditentukan oleh peneliti sebesar 80% siswa yang tuntas dari jumlah keseluruhan 33

siswa.

Pada pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan masih ada 2 siswa dengan

persentase 6% yang nilainya belum mencapai KKM 65. Siswa yang belum bisa

mencapai KKM dikarenakan 2 siswa tersebut mempunyai kemampuan dibawah rata-

rata siswa. Dalam proses pembelajaran siswa tersebut sulit untuk konsentrasi

Page 69: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

118

memperhatikan penjelasan dari guru, siswa ini susah mengenali dan membedakan

huruf sehingga sulit ketika diminta untuk membaca. Disaat guru meminta siswa

tersebut untuk membaca siswa cenderung diam dan tidak memperhatikan perintah

dari guru. Faktor lain ialah orang tua dari siswa tersebut kurang memotivasi siswa

untuk belajar membaca di rumah. Beberapa hal yang telah diuraikan menjadi

penyebab hasil belajar yang diperoleh siswa masih rendah. Agar lebih jelas untuk

melihat peningkatan rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat

dilihat melalui diagram 4.24 berikut ini :

Diagram 4.24 Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus I dan Siklus II Dari hasil pengamatan tindakan pembelajaran pada siklus I dan siklus II,

didapatkan rata-rata kemampuan siswa dalam proses pembelajaran dan hasil belajar

siswa telah mengalami peningkatan pada setiap siklus. Dengan penerapan model

picture and picture berbantu permainan puzzle merupakan langkah yang peneliti

ambil untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa

yang masih rendah. Dengan menerapkan model picture and picture berbantu

permainan puzzle terbukti dapat menumbuhkan antusias siswa untuk belajar

membaca dan tidak merasa jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran dari awal

hingga akhir. Siswa merasa lebih mudah dalam belajar membaca karena terbantu oleh

gambar, sehingga siswa tidak lagi merasa takut ketika diminta untuk membaca

Siklus I Siklus II

Rata-rata 71 85

60

65

70

75

80

85

90

Page 70: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16731/4/T1... · 2019-01-15 · Penelitian di lakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan 2 kompetensi

119

didepan kelas. Pemanfaatan media gambar pada penelitian ini menambah manfaat

bagi siswa. Dengan adanya media gambar siswa menjadi lebih tertarik untuk belajar

membaca. Dalam membaca siswa merasa lebih mudah karena terbantu dengan

gambar. Selain penggunaan model picture and picture dengan adanya permainan

puzzle dalam proses pembelajaran membuat suasana belajar lebih menyenangkan.

Permainan puzzle menjadikan siswa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran,

siswa menjadi lebih aktif dan bersemangat untuk belajar membaca kata yang tertera

pada gambar yang telah disusun. Kegiatan permainan puzzle juga menjadikan siswa

berinteraksi dan bekerjasama dalam kelompok saat diskusi menyusun gambar dan

mengurutkan gambar. Dengan bekerjasama saat menyusun puzzle menjadikan

suasana belajar lebih kondusif, karena saat menyusun puzzle tidak ada siswa yang

sibuk untuk bermain dengan teman yang lainnya. Selain itu disamping siswa bermain

menyusun puzzle tanpa disadari siswa juga telah mulai belajar menyusun kata dan

mulai belajar membaca. Pembelajaran dengan menggunakan model picture and

picture berbantu permainan puzzle cocok untuk diterapkan pada siswa kelas 1. Hal ini

ditunjukan dengan peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas 1 SD

N Batur 03.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya oleh Anik Suprapti yang berjudul Meningkatkan hasil belajar bahasa

Indonesia tentang membaca melalui media kartu kata dengan model pembelajaran

picture and picture pada siswa kelas 1 SD N Pekewun semester 1/2012-2013.

Terbukti dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia aspek membaca, hasil

belajar siswa yang mencapai KKM 75 sebanyak 23 siswa dengan persentase 88% dari

jumlah keseluruhan 25 siswa, dan yang belum mencapai KKM 75 sebanyak 3 siswa

dengan persentase 12% dari jumlah keseluruhan 25 siswa. Dari penelitian tersebut

diketehui rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia pada siklus I meningkat menjadi 77,

selanjutkan pada pelaksanaan tindakan siklus II juga meningkat 100% dengan nilai

rata-rata 84. Dari hasil penelitian tersebut terbukti bahwa penerapan model

pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa.