bab iv hasil dan pembahasan a. gambaran umum dinas … iv.pdf · 2017-11-08 · a. test...

24
64 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta Sebagai daerah otonom, pemerintah daerah mempunyai kewenangan dan tanggung jawab dalam menyelenggarakan kepentingan masyarakat. Untuk menyelenggarakan kepentingan masyarakat tersebut, maka pemerintah daerah harus menggali sumber-sumber keuangannya sendiri yang berasal dari pendapatan daerah. Kegiatan pungutan sumber-sumber pendapatan daerah harus ditampung dalam suatu wadah yang lazimnya dinyatakan dalam bentuk struktur organisasi dan tata kerja yang menangani masalah pendapatan daerah. Organisasi yang dimaksud adalah Dinas Pelayanan Pajak (DPP) Provinsi DKI Jakarta. 1. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta sesuai tugas dan tanggung jawabnya telah dibentuk sejak tanggal 11 September 1952 yang pada waktu itu disebut Kantor Urusan Pajak. Sesuai dengan perkembangannya telah berubah beberapa kali nama maupun struktur organisasinya yang disesuaikan dengan kondisi pada waktu itu. Sampai dengan tahun 1966 unit kerja yang menangani pendapatan di DKI Jakarta bernama Urusan Pendapatan dan Pajak sebagai salah satu bagian dari Direktorat Keuangan DKI Jakarta. http://digilib.mercubuana.ac.id/

Upload: others

Post on 17-Apr-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas … IV.pdf · 2017-11-08 · a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017 Berdasarkan

64

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta

Sebagai daerah otonom, pemerintah daerah mempunyai kewenangan dan

tanggung jawab dalam menyelenggarakan kepentingan masyarakat. Untuk

menyelenggarakan kepentingan masyarakat tersebut, maka pemerintah daerah

harus menggali sumber-sumber keuangannya sendiri yang berasal dari pendapatan

daerah. Kegiatan pungutan sumber-sumber pendapatan daerah harus ditampung

dalam suatu wadah yang lazimnya dinyatakan dalam bentuk struktur organisasi

dan tata kerja yang menangani masalah pendapatan daerah. Organisasi yang

dimaksud adalah Dinas Pelayanan Pajak (DPP) Provinsi DKI Jakarta.

1. Sejarah Singkat

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta sesuai tugas dan tanggung

jawabnya telah dibentuk sejak tanggal 11 September 1952 yang pada waktu itu

disebut Kantor Urusan Pajak. Sesuai dengan perkembangannya telah berubah

beberapa kali nama maupun struktur organisasinya yang disesuaikan dengan

kondisi pada waktu itu. Sampai dengan tahun 1966 unit kerja yang menangani

pendapatan di DKI Jakarta bernama Urusan Pendapatan dan Pajak sebagai salah

satu bagian dari Direktorat Keuangan DKI Jakarta.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas … IV.pdf · 2017-11-08 · a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017 Berdasarkan

65

Sesuai dengan ketentuan pasal 49 undang-undang Nomor 5 tahun 1974

tentang pokok-pokok pemerintahan di daerah, yang menetapkan bahwa

pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan

Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri,

maka dikeluarkan Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 1983 tanggal 6 Oktober 1983

tentang pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Daerah

DKI Jakarta yang sekaligus merubah status dan sebutan dari Dinas Pajak dan

Pendapatan DKI Jakarta menjadi Dinas Pendapatan Daerah DKI Jakarta.

Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 tahun 1995 tentang

pedoman organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Daerah DKI Jakarta, maka

Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 1983 diganti dengan Peraturan Daerah Nomor 9

tahun 1995 tentang organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Daerah DKI

Jakarta. Untuk menindak lanjuti Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 1995 tersebut,

Gubernur Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan Keputusan Nomor 1926 tahun

1996 tentang rincian tugas, wewenang dan tanggung jawab seksi-seksi dan

subbagian di lingkungan Dinas Pendapatan Daerah DKI Jakarta. Diberlakukannya

Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah sebagai akibat dari semakin luasnya cakupan pemungutan Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah secara otomatis merubah kondisi organisasi perangkat

daerah termasuk Dinas Pendapatan Daerah. Peraturan Daerah yang berlaku di

DKI Jakarta pun mengalami perubahan. Pemerintah Daerah membentuk Peraturan

Daerah baru mengenai organisasi daerah yaitu Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun

2001 tentang Bentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas … IV.pdf · 2017-11-08 · a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017 Berdasarkan

66

Sekretariat DPRD Provinsi DKI Jakarta. Kemudian, pada tahun 2008, Pemerintah

Daerah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 10 tahun

2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang merubah sebutan Dinas

Pendapatan Daerah DKI Jakarta menjadi Dinas Pelayanan Pajak Provinsi DKI

Jakarta. Untuk menindak lanjuti Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2008 ini,

Gubernur sebagai Kepala Daerah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan Peraturan

Gubernur Nomor 34 tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta.

2. Visi dan Misi

Visi dari Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta ialah menjadikan Dinas

Pendapatan Daerah DKI Jakarta sebagai organisasi yang efisien dan efektif

dalam pengelolaan pendapatan daerah, dengan dukungan aktif dari

masyarakat.

Sedangkan Misi dari Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta ialah :

a. Menyelenggarakan pemungutan pendapatan daerah yang transparan dan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Memberdayakan dukungan masyarakat dalam pengelolaan pendapatan

daerah.

c. Mengefektifkan kerjasama internal, efisiensi organisasi dan semangat

profesionalisme di lingkungan Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta.

d. Memberikan pelayanan prima pada masyarkat.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas … IV.pdf · 2017-11-08 · a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017 Berdasarkan

67

e. Meningkatkan profesionalisme aparat melalui pendidikan yang

berkelanjutan.

f. Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam proses

pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

g. mengembangkan pola jaringan kerja antar instansi dalam orgasisasi

pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pihak-pihak terkait.

h. Mengupayakan secara optimal penggalian potensi sumber-sumber

pandapatan daerah yang baru.

i. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya non manusiawi.

j. Mengkinikan segala peraturan tentang pengelolaan pendapatan daerah.

3. Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta mempunyai tugas pokok untuk

menyelenggarakan pemungutan pendapatan daerah dan mengadakan

koordinasi dengan instansi lain dalam perencanaan, pelaksanaan, serta

pengendalian pemungutan pendapatan daerah. Untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud di atas, Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta mempunyai

fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan daerah

b. Penyusunan rencana dan program kegiatan di bidang pendapatan daerah

c. Penelitian, pengkajian, evaluasi, penggalian, dan pengembangan

pendapatan daerah

d. Pembinaan pelaksanaan kebijakan pelayanan di bidang pendapatan daerah

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas … IV.pdf · 2017-11-08 · a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017 Berdasarkan

68

e. Penyelenggaraan pelayanan dan pemungutan pajak daerah

f. Pengkoordinasian pemungutan dana perimbangan

g. Pemberian izin di bidang pendapatan daerah

h. Evaluasi, pemantauan, dan pengendalian pungutan pajak daerah

i. Pengelolaan dukungan teknis dan administratif

j. Pembinaan teknis pelaksanaan kegiatan suku dinas, unit pelayanan Pajak

Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

(BBNKB).

4. Struktur Organisasi

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat

Daerah dan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2016

Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Daerah

Khusus Ibukota Jakarta, maka Dinas Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta

melakukan pembenahan organisasi dengan kembali menjalankan fungsi

retribusi daerah yang sebelumnya hanya melakukan pelayanan pajak daerah.

Dinas Pelayanan Pajak atau DPP berubah nama dan fungsinya menjadi

Badan Pajak dan Retribusi Daerah yang disingkat BPRD. Perubahan nama ini

dimaksudkan agar organisasi tersebut lebih fokus dalam melaksanakan

tugasnya sebagai pengelola pendapatan daerah dalam pemungutan pajak dan

retribusi daerah.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas … IV.pdf · 2017-11-08 · a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017 Berdasarkan

69

Susunan Struktur Organisasi Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD)

adalah sebagai berikut :

GAMBAR 4.1

Struktur Organisasi

Sumber : http://bprd.jakarta.go.id/struktur-organisasi/

B. Analisis Statistik Deskriptif

Dengan Menggunakan laporan penerimaan pajak yang dimiliki oleh Suku

Badan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Administrasi Jakarta Pusat, maka dapat

diketahui besarnya penerimaan pajak yang berasal dari pajak hotel, pajak restoran,

pajak hiburan, pajak reklame serta jumlah pendapatan pajak pada kota

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas … IV.pdf · 2017-11-08 · a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017 Berdasarkan

70

Administrasi Jakarta Pusat. Berdasarkan data yang di peroleh dari Suku Badan

Pajak dan Retribusi Daerah Kota Administrasi Jakarta Pusat,dapat diketahui

jumlah pendapatan pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan dan pajak reklame

setiap bulannya selama periode 2012-2016.

Berdasarkan nilai pada masing-masing variable dapat diketahui nilai

maksimum dan minimumnya serta nilai rata-rata dari masing-masing variable.

Agar angka yang ditampilkan tidak terlalu besar, maka untuk proses analisis

regresi angka yang digunakan dalam bentuk milyaran rupiah. Hasil tersebut

disebut dengan statistic deskriptif dan hasilnya dapa dilihat pada table 4.1.

Tabel 4.1

Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X1 (Pajak hotel) 60 55.95 164.18 105.4652 24.29246

X2 (Pajak restoran) 60 90.38 365.56 156.6692 50.49825

X3 (Pajak Hiburan) 60 23.17 94.28 43.9105 15.25646

X4 (Pajak Reklame) 60 21.97 114.77 60.0808 19.75065

Y (PAD) 60 1140.19 6287.80 2145.8235 900.15128

Valid N (listwise) 60 Sumber : Data yang diolah penulis, 2017

1. N = 60 berarti jumlah data yang diolah dalam penelitian ini adalah 60

sampel yaitu terdiri dari 12 bulan yang dijadikan sampel selama 5 tahun,

yang terdiri dari data jumlah penerimaan pajak hotel, pajak restoran, pajak

hiburan, dan pajak reklame.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas … IV.pdf · 2017-11-08 · a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017 Berdasarkan

71

2. Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) mempunyai mean atau rata-rata

sebesar Rp 2.145.823.186.499,25 standar deviasi Rp 900.150.816.370,148.

Serta nilai maksimum Rp 6.287.795.969.860 terjadi pada bulan Agustus

2016. Dan nilai minimum Rp 1.140.192.119.005 terjadi pada bulan Januari

tahun 2012.

3. Pajak Hotel mempunyai mean atau rata-rata sebesar Rp

105.464.801.522,84

standar deviasi Rp 24.292.386.123,570. Serta nilai maksimum Rp

164.184.800.575 terjadi pada bulan Desember 2016 dan nilai minimum

Rp 55.946.755.447 terjadi pada bulan September tahun 2012.

4. Pajak Restoran mempunyai mean atau rata-rata sebesar sebesar Rp.

156.669.648.764,25 dengan standar deviasi sebesar Rp.

50.498.625.592,668. Serta nilai maksimum untuk pajak restoran adalah

sebesar Rp 365.563.165.784 terjadi pada Agustus 2015 dan nilai minimum

untuk pajak restoran adalah sebesar Rp. 90.382.120.999 terjadi pada bulan

Mei 2012.

5. Pajak Hiburan mempunyai mean atau rata-rata sebesar Rp

43.910.457.861,98 standar deviasi Rp 15.256.756.684,762 serta nilai

maksimum Rp 94.278.080.372 terjadi pada bulan Desember 2016. dan

nilai minimum Rp 23.172.212.007 terjadi pada bulan Maret 2012.

6. Pajak Reklame mempunyai mean rata-rata sebesar Rp. 60.081.261.810,02

dengan standar deviasi sebesar Rp. 19.750.857.129,284 serta nilai

maksimum sebesar Rp. 114.770.150.155 terjadi pada bulan Desember

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas … IV.pdf · 2017-11-08 · a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017 Berdasarkan

72

2014. dan nilai minimum Rp. 21.965.409.189 terjadi pada bulan Januari

2012.

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pajak restoran memiliki nilai

maksimum tertinggi diantara penerimaan pajak lainnya. Penerimaan pajak hiburan

memiliki nilai maksimum terendah diantara keempat penerimaan pajak yang

dijadikan sebagai variabel penelitian.

C . Uji Asumsi Klasik

Setelah mengetahui hasil penelitian dimana setiap variabel yang menjadi

bahan penelitian ini telah memiliki nilai, maka selanjutnya adalah melakukan

pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui variabel

bebas mana yang memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Namun sebelum

pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi ganda, maka

sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik.

Uji asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji multikolinieritas,

heterokedastisitas, autokorelasi dan normalitas. Hal ini untuk memastikan bahwa

variabel independen yang akan digunakan telah memenuhi persyaratan untuk

dilakukan analisis. Data diolah dengan menggunakan program SPSS for windows

versi 22.00 untuk memudahkan dalam pengolahan data statistik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi

secara normal atau tidak. Pengujian normalitas residual dapat dilakukan dengan

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas … IV.pdf · 2017-11-08 · a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017 Berdasarkan

73

menggunakan uji Kolmogorov Smirnov (Uji KS). Hasilnya dapat dilihat pada

tabel dibawah ini

Tabel 4.2

Tabel Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 547.57363087

Most Extreme Differences Absolute .148

Positive .148

Negative -.073

Kolmogorov-Smirnov Z 1.148

Asymp. Sig. (2-tailed) .143

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai uji KS adalah sebesar

1,148 dengan nilai sig sebesar 0.143 . Hal ini berarti nilai sig lebih besar dari 0.05

yang berarti data berdistribusi normal.

2. Pengujian Multikolinieritas

Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat apakah terdapat dua atau lebih

variabel bebas yang berkorelasi secara linier. Apabila terjadi keadaan ini maka

kita akan menghadapi kesulitan untuk membedakan pengaruh masing-masing

variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Menurut Ghozali (2005 : 91), indikasi

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas … IV.pdf · 2017-11-08 · a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017 Berdasarkan

74

terjadinya multikolinieritas dapat dideteksi dengan cara melihat nilai VIFnya pada

masing-masing variabel bebas. Apabila terdapat nilai VIF diatas 10, maka di

dalam model tersebut, terdapat gejala multikolinieritas sebagaimana dikemukakan

oleh Singgih Santoso, (2002 : 357).

Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan program SPPS versi 22.00

, diketahui hasil seperti tampak pada tabel 4.3 berikut

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 809.653 365.946 2.212 .031

X1 -19.107 5.523 -.516 -3.459 .001 .303 3.302

X2 12.622 2.105 .708 5.996 .000 .483 2.072

X3 -4.806 8.811 -.081 -.545 .588 .302 3.315

X4 26.379 6.660 .579 3.961 .000 .315 3.174

a. Dependent Variable: Y Sumber : Data yang diolah penulis, 2017

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai

VIF di atas 10. Dengan demikian tidak terjadi gejala multikolinieritas pada data

yang digunakan. Oleh sebab itu data yang ada pada penelitian ini dapat digunakan

pada analisis selanjutnya karena telah lolos uji multikolinieritas

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas … IV.pdf · 2017-11-08 · a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017 Berdasarkan

75

Dengan demikian hipotesis yang diterima adalah hipotesis H0 dengan

kesimpulan tidak ada multikolinearitas.

3. Pengujian Autokorelasi

Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat adanya korelasi antar residu dari

satu pengamatan dengan pengamatan yang lain dalam suatu model. Terjadinya

autokorelasi akan mengakibatkan pengaruh secara parsial menjadi kurang akurat,

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi dalam model, akan dilakukan

pengujian dengan menggunakan uji Durbin-Watson.

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi dalam model, menurut

Ghozali (2005 : 96), dapat dilakukan dengan menggunakan pengujian Durbin-

Watson, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.4

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .794a .630 .603 567.13596 2.029

a. Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3

b. Dependent Variable: Y Sumber : Data yang diolah penulis, 2017

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas … IV.pdf · 2017-11-08 · a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017 Berdasarkan

76

Dari tabel 4.4 diketahui nilai Durbin-Watson (DW) adalah sebesar 2.029

Dengan menggunakan tabel DW diketahui nilai dl untuk k = 4 dan N = 60 adalah

sebesar 1.443. dan nilai du adalah sebesar 1,727, dengan menggunakan nilai dl

dan du dapat dibuat pembagian daerah Durbin Watson seperti berikut :

GAMBAR 4.2 :

Pembagian Daerah Durbin Watson

Menolak Ho

Autokorelasi

Positif

Daerah

Keragu-raguan

Menerima Ho

Tidak ada

autokorelasi

Daerah

Keragu-raguan

Menerima Ho

Autokorelasi

negatif

dL dU 4-dU 4-dL

1,443 1,727 2,273 2,557

Sumber : Data yang diolah penulis, 2017

Dengan berpedoman pada pembagian daerah DW di atas terlihat bahwa

nilai 2.029 lebih besar dari batas atass (dU) 1,727 dan kurang dari 4 – 1,727 (4 –

dU), maka dapat disimpulkan bahwa kita tidak bias menolak Ho yang menyatakan

bahwa tidak ada autokorelasi postif atau negatif atau dapat disimpulkan tidak

terdapat autokorelasi.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas … IV.pdf · 2017-11-08 · a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017 Berdasarkan

77

4. Pengujian Heterokedastisitas

Pengujian ini dimaksudkan untuk mendeteksi apakah variasi residual

dalam model sama pada semua data. Untuk mengetahui terdapat/tidaknya gejala

heteroskedastisitas di dalam model, maka akan dilakukan dengan menggunakan

uji grafik penyebaran data.

Jika grafik ternyata membentuk pola tertentu, ini akan menyarankan

bahwa dalam data terdapat heteroskedastisitas. Apabila ternyata tidak, kita dapat

menerima asumsi homokedastisitas (tolak heterokedastisitas).

Gambar 4.3

Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber : Data yang diolah penulis, 2017

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas … IV.pdf · 2017-11-08 · a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017 Berdasarkan

78

Berdasarkan gambar grafik di atas, terlihat bahwa titik-titik yang ada

menyebar dan tidak membentuk pola tertentu. Sehingga bila menggunakan

keterangan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada gejala

heterokedastisitas pada data yang digunakan.

D. Uji Kesesuaian Model

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai actual dapatdiukur

dari Goodness of fitnya (kesesuaian modal). Kesesuaian modal regresi dapat

diukur melalui nilai koefisien determinasi, nilai statistic F (Uji F) dan nilai

statistic t (uji t). Hasilnya dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.

1. Koefisien Determinasi

Hasil perhitungan koefisien korelasi dan determinasi untuk variabel pajak

reklame dan pajak restoran terhadap penerimaan dapat dilihat pada tabel 4.5

di bawah ini.

Tabel 4.5

Hasil Analisis Korelasi dan Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .794a .630 .603 567.13596 2.029

a. Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3

b. Dependent Variable: Y Sumber : Data yang diolah penulis, 2017

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas … IV.pdf · 2017-11-08 · a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017 Berdasarkan

79

Pada Tabel 4.5 terlihat nilai r atau koefisien korelasinya adalah sebesar 0.794.

Nilai korelasi tersebut menunjukkan tingkat hubungan yang sangat kuat antara

pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan dan pajak reklame terhadap PAD DKI.

Hasil koefisien determinasi (R square) yang diperoleh adalah sebesar 0.630 atau

dalam persentase sebesar 63%.

Hal ini mencerminkan bahwa pajak hotel, pajak restoran,

pajak hiburan dan pajak reklame mampu menjelaskan variasi perubahan pada

PAD DKI sebesar 63%. Adapun sisanya, yaitu sebesar 37% dipengaruhi oleh

variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

2. Uji Statistik F (Uji F)

Uji anova atau uji F adalah untuk mengetahui nilai signifikansi hubungan

variabel X terhadap variabel Y. Bila nilai signifikan lebih kecil dari nilai alpha

atau nilai kesalahan 0.05, maka hasilnya adalah signifikan. Hipotesis yang

diajukan adalah :

H0 = Koefisien regresi adalah tidak signifikan

H1 = Koefisien regresi adalah signifikan

a. Nilai kepercayaan 95%, dengan nilai kesalahan (α ) = 5%

b. Asumsi : Tolak H0 bila nilai uji signifikansi SPSS (α ^) < 0.05,

terima H0 bila nilai α ^ > 0.05

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas … IV.pdf · 2017-11-08 · a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017 Berdasarkan

80

Tabel 4.6

Hasil Uji Anova : Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 30115691.450 4 7528922.863 23.408 .000a

Residual 17690375.992 55 321643.200

Total 47806067.442 59

a. Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3

b. Dependent Variable: Y Sumber : Data yang diolah penulis, 2017

Dari hasil diatas terlihat bahwa nilai signifikansinya adalah 0.000 yang berarti

lebih kecil dari nilai alpha 0.05, dan nilai F hitung adalah 23.408. Dengan

demikian hasilnya nilai korelasi yang terdapat antara variabel pajak hotel, pajak

restoran, pajak hiburan dan pajak reklame dengan PAD DKI adalah signifikan.

3. Uji Statistik t (Uji t)

Hasil penghitungan regresi antara pajak reklame, pajak restoran, pajak

hiburan dan pajak hotel terhadap PAD DKI dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas … IV.pdf · 2017-11-08 · a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017 Berdasarkan

81

Tabel 4.7

Hasil Perhitungan Regresi untuk Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 809.653 365.946 2.212 .031

X1 -19.107 5.523 -.516 -3.459 .001

X2 12.622 2.105 .708 5.996 .000

X3 -4.806 8.811 -.081 -.545 .588

X4 26.379 6.660 .579 3.961 .000

Sumber : Data yang diolah penulis, 2017

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, dapat disusun persamaan regresi sebagai

berikut:

Y = 809.653 – 19.107X1 + 12.622X2 – 4.806X3 + 26.379X4

Dari persamaan diatas diketahui nilai konstanstanya adalah sebesar

809.653. Hal ini memberi gambaran bahwa pada saat variabel bebas

memiliki nilai 0, maka nilai Y atau nilai PAD DKI adalah Rp. 809.653.000.000,-.

Adapun kontribusi pajak hotel terhadap PAD DKI dapat dilihat dari nilai

koefisien regresi untuk X1 sebesar -19.107X1.

Dari nilai koefisien regresi tersebut, terlihat bahwa X1 (pajak hotel)

mempunyai kontribusi yang negatif terhadap PAD. Kontribusi yang negatif

tersebut menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan pada pajak

hotel akan menurunkan nilai PAD sebesar 19.107 poin.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas … IV.pdf · 2017-11-08 · a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017 Berdasarkan

82

pajak hotel yang memiliki nilai koefisien regresi sebesar -19.107 dengan

nilai signifikan sebesar 0.001 menunjukkan bahwa koefisien regresi adalah

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PAD. Hal ini ditunjukan dengan nilai

sig yang lebih kecil dari 0.005. Pajak hotel telah terbukti berpengaruh negative

dan signifikan terhadap PAD. Hal ini menunjukkan data empiris pada pajak hotel

memiliki fluktuasi tinggi, sedangkan PAD relative stabil. Atau pajak hotel relatif

stabil sedangkan PAD memiliki fluktuasi tinggi disebabkan sumber pendapatan

lainnya seperti retribusi daerah atau hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan.

kontribusi pajak restoran terhadap PAD DKI dapat dilihat dari nilai

koefisien regresi untuk X2 sebesar 12.622X2. Tanda positif pada nilai koefisien

regresi tersebut, terlihat bahwa X2 (pajak restoran) menunjukan adanya hubungan

searah dengan variable Y(PAD). Artinya adalah makin tinggi nilai pajak restoran

maka akan meningkatkan nilai variabel PAD DKI sebesar koefisien regresi

sebesar 12.622. Pajak restoran yang memiliki nilai koefisien regresi sebesar

12.622 dengan

nilai signifikan sebesar 0.000 menunjukkan bahwa koefisien regresi adalah

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PAD. Hal ini ditunjukan dengan nilai

sig yang lebih kecil dari 0.005

Kontribusi pajak hiburan terhadap PAD DKI dapat dilihat dari nilai

koefisien regresi untuk X3 sebesar -4.806X3.

Dari nilai koefisien regresi tersebut, terlihat bahwa X3 (pajak restoran)

mempunyai kontribusi yang negatif terhadap PAD. Kontribusi yang negatif

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas … IV.pdf · 2017-11-08 · a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017 Berdasarkan

83

tersebut menunjukkan bahwa apabila terjadi peningkatan pada variabel pajak

hiburan akan menurunkan nilai variabel PAD sebesar 4.806 poin. Variabel

pajak hiburan yang memiliki nilai koefisien regresi sebesar 4.806 dengan

nilai signifikan sebesar 0.558 menunjukkan bahwa koefisien regresi adalah tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PAD. Hal ini ditunjukan dengan nilai

sig yang lebih besar dari 0.005

Kontribusi pajak reklame terhadap PAD DKI dapat dilihat dari nilai

koefisien regresi untuk X4 sebesar 26.379X4. Tanda positif pada nilai koefisien

regresi tersebut, terlihat bahwa X4 (pajak reklame) menunjukkan adanya

hubungan searah dengan variable Y(PAD). Artinya adalah makin tinggi nilai

pajak reklame maka akan meningkatkan nilai variabel PAD DKI sebesar koefisien

regresi sebesar 26.379. Pajak reklame yang memiliki nilai koefisien regresi

sebesar 26.379 dengan

nilai signifikan sebesar 0.000 menunjukkan bahwa koefisien regresi adalah

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PAD. Hal ini ditunjukan dengan nilai

sig yang lebih kecil dari 0.005

E. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai uji t dengan nilai t

tabel. Hasil pengujian hipotesis dengan membandingkan nilai t tabel sebesar 2.004

untuk sampel sebesar 60, adalah sebagai berikut :

1. Nilai t hitung untuk pajak hotel adalah sebesar -3.459, bila

dibandingkan dengan nilai t tabel sebesar -2.004, maka nilai t hitung lebih

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas … IV.pdf · 2017-11-08 · a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017 Berdasarkan

84

besar dari t tabel. Dengan demikian pajak hotel memiliki

pengaruh signifikan negatif terhadap PAD DKI.

2. Nilai t hitung untuk pajak restoran adalah sebesar 5.996, bila

dibandingkan dengan nilai t tabel sebesar 2.004, maka nilai t hitung lebih

besar dari t tabel. Dengan demikian pajak restoran memiliki

pengaruh signifikan terhadap PAD DKI.

3. Nilai t hitung untuk pajak hiburan adalah sebesar -0.545, bila

dibandingkan dengan nilai t tabel sebesar -2.004, maka nilai t hitung lebih kecil

dari t tabel. Dengan demikian pajak hiburan memiliki

pengaruh tidak signifikan negatif terhadap variabel PAD DKI.

4. Nilai t hitung untuk pajak reklame adalah sebesar 3.961, bila

dibandingkan dengan nilai t tabel sebesar 2.004, maka nilai t hitung lebih

besar dari t tabel. Dengan demikian pajak restoran memiliki

pengaruh signifikan terhadap PAD DKI.

F. Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh pembahasan sebagai

berikut :

1. Pengaruh pajak hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah

Pajak hotel memiliki nilai probabilitas signifikan 0,001 lebih kecil dari 0,05

dan memiliki thitung > ttabel yaitu -3.459 > -2.004, maka pajak hotel memiliki

pengaruh signifikan negatif terhadap PAD Kota Administrasi Jakarta Selatan.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas … IV.pdf · 2017-11-08 · a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017 Berdasarkan

85

Penelitian ini didukung oleh penelitian Rochimah (2014) yang menyatakan

bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara pajak hotel terhadap PAD Kota

Provinsi Jawa Tengah pada periode 2007-2012. Hal ini menunjukkan data empiris

pada pajak hotel memiliki peningkatan, sedangkan PAD menurun. Atau pajak

hotel menurun sedangkan PAD memiliki peningkatan, ini bisa disebabkan sumber

pendapatan lainnya seperti retribusi daerah atau hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan.

2. Pengaruh pajak restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah

Pajak restoran memiliki nilai probabilitas signifikan 0,000 lebih kecil dari

0,05 dan memiliki thitung > ttabel yaitu 5.996 > 2.004, maka pajak restoran memiliki

pengaruh signifikan terhadap PAD Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Penelitian ini didukung oleh penelitian Paramita (2014) yang menyatakan

bahwa hasil pemungutan pajak restoran berpengaruh signifikan terhadap PAD

Kota Bandung pada periode 2006-2012. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi

pajak restoran online yang dirancang oleh pemerintah berjalan secara maksimal.

Banyak restoran yang mendaftar sebagai wajib pajak restoran di DKI Jakarta.

Sistem ini memudahkan kedua belah pihak yaitu pemilik restoran tak perlu lagi

melampirkan laporan keuangan untuk diaudit, karena semua data transaksi

langsung masuk ke dalam server milik Dinas Pelayanan Pajak DKI.

3. Pengaruh pajak hiburan terhadap Pendapatan Asli Daerah

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas … IV.pdf · 2017-11-08 · a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017 Berdasarkan

86

Pajak hiburan memiliki nilai probabilitas signifikan 0,588 lebih besar dari

0,05 dan memiliki thitung < ttabel yaitu -0.545 < -2.004, maka pajak hiburan tidak

berpengaruh terhadap PAD Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Penelitian ini didukung oleh penelitian Rizky (2015) yang menyatakan bahwa

pajak hiburan mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap PAD Kota

Malang pada periode 2011-2014. Hal ini mungkin dikarenakan dengan minimnya

bunga tarif pajak yang diterapkan oleh pemerintah sesuai dengan Perda No 13

tahun 2010. Namun dengan kebijakan Pemprov DKI maka pajak hiburan diganti

dengan Perda No. 3 Tahun 2015. Menarik untuk mencermati kebijakan Pemprov

DKI Jakarta yang menerapkan tarif tertinggi sebesar 35% untuk panti pijat, mandi

uap dan spa; serta tarif yang cukup tinggi sebesar 25% untuk diskotik, karaoke,

klab malam, pub, bar, musik hidup (live music), musik dengan Disc Jockey (DJ)

dan sejenisnya. Tentunya hal ini dapat dipandang sebagai upaya Pemprov DKI

Jakarta untuk membatasi pelaku usaha atas jasa-jasa tersebut.

4. Pengaruh pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah

Pajak reklame memiliki nilai probabilitas signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05

dan memiliki thitung > ttabel yaitu 26.379 > 2.004, maka pajak reklame memiliki

pengaruh signifikan terhadap PAD Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Penelitian ini didukung oleh penelitian Purwanto (2016) yang menyatakan

bahwa pajak reklame mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PAD

Kabupaten Berau pada periode 2010-2015. Hal ini mungkin dikarenakan Jakarta

sebagai Ibu Kota banyak sektor usaha yang mulai bermunculan dari yang skala

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas … IV.pdf · 2017-11-08 · a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data yang diolah penulis, 2017 Berdasarkan

87

kecil, menengah, sampai yang berskala besar bersaing untuk menarik konsumen

sebanyak banyaknya.

http://digilib.mercubuana.ac.id/