bab iv hasil dan pembahasan 4.1 profil perseroan 4.1.2 ...thesis.binus.ac.id/asli/bab4/2011-2-00593-...
TRANSCRIPT
71
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perseroan
4.1.2 Latar Belakang Perusahaan
PT A.J. Central Asia Raya didirikan pada tanggal 30 April 1975 berdasarkan Akta
Notaris Ridwan Suselo no. 357, 30 April 1975 dengan modal Rp. 500 juta. Sejak semula,
seluruh pemegang saham, komisaris dan direksi telah sepakat untuk menjadikan PT.
A.J. Central Asia Raya sebagai salah satu perusahaan asuransi jiwa yang terkemuka di
Indonesia. Hal ini telah dibuktikan oleh perseroan dengan memiliki kekayaan lebih dari
Rp. 1,620 triliun, solvabilitas atau risk based capital lebih dari 120 % serta satu-satunya
perusahaan asuransi jiwa yang berhasil meraih predikat “sangat bagus” selama 6
(enam) tahun berturut-turut (1999 s/d 2004) dari majalah InfoBank sehingga berhak
atas anugerah Golden Award.
Menjadi perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia saat ini tidaklah
mudah karena Pemerintah semakin serius membenahi institusi keuangan yang
menghimpun dana masyarakat baik perbankan, sekuritas, maupun asuransi (jiwa dan
umum). Banyak faktor yang dibutuhkan untuk menjadi yang terbaik seperti dukungan
pemegang saham, komitmen manajemen, kerja keras seluruh staf, permodalan, sumber
daya manusia, teknologi informasi, luasnya distribusi pemasaran, produk-produk
bermutu, dan layanan prima bagi nasabah.
Dukungan pemegang saham sangat penting terutama dari segi permodalan dan
ini dilakukan dengan menambah modal disetor dari Rp 2 miliar menjadi Rp 50 miliar dan
modal sendiri menjadi lebih dari Rp 228 miliar pada tahun 2005. Hal ini sangat penting
72
sekali, terutama untuk mengantisipasi cetak biru industri (arsitektur perasuransian
Indonesia) yang sedang disusun oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia.
Komitmen manajemen (komisaris dan direksi) paling berperan dalam
memberikan arah bagi perusahaan sehingga dapat berkembang dan bertambah maju
sehingga menjadi salah satu perusahaan asuransi jiwa yang terkemuka dan terbaik di
Indonesia. Komitmen teguh manajemen membuat perusahaan dapat tetap bertahan
meski didera oleh krisis moneter dan krisis ekonomi pada tahun 1997 / 1998, bahkan
malah bertumbuh secara signifikan dalam enam tahun terakhir.
Kerja keras staf dan agen pemasaran dengan suasana kekeluargaan yang erat
membuktikan bahwa tiada problem yang tidak dapat diselesaikan, asalkan kita mau
bersatu padu dalam menghadapi segala permasalahan. Kreativitas pun bermunculan
seperti meraih penghargaan sebagai perusahaan asuransi jiwa dengan teknologi
informasi terbaik (e-Company Award versi Majalah Warta Ekonomi); kantor-kantor
layanan nasabah (LANCAR) yang berjumlah 29 buah di seluruh Indonesia, sampai
dengan tersebarnya jalur distribusi pemasaran yang luas seperti agency,
bancassurance, direct marketing, multi-level-marketing, dan lain sebagainya.
Perusahaan sangat fokus terhadap bisinis utama – asuransi jiwa, asuransi
kesehatan dan dana pensiun lembaga keuangan – sehingga melakukan ‘outsourcing’
untuk beberapa fungsi yang kurang erat hubungannya dengan bisnis utama seperti
urusan-urusan yang bersifat administrasi klerikal; pengelolaan gedung; keamanan dan
kebersihan.
Penciptaan sumber daya manusia profesional dan handal sangat didorong oleh
perusahaan, pada akhir tahun 2005, terdapat 44 (empat puluh empat) orang yang telah
memiliki gelar profesional, baik tingkat ‘associate’ maupun tingkat ‘fellow’, bahkan 13
(tiga belas) orang memiliki lebih dari 3 (tiga) gelar profesi.
73
Perusahaan menaruh perhatian besar pada pengembangan teknologi informasi
seperti penggunaan mini komputer AS/400 tipe 520i seri terbaru; penggunaan personal
digital assistance untuk para agen; jaringan local area network, serta piranti lunak untuk
mendukung operasionalisasi perusahaan.
Distribusi pemasaran yang luas merupakan obsesi pemegang saham dan
manajemen untuk terus mengembangkan perusahaan dan mendekatkan layanan
kepada para nasabah. Saat ini, perusahaan telah memiliki 66 kantor penjualan dan 29
kantor pelayanan nasabah (L@NCAR) yang tersebar di 64 kota di 27 propinsi.
Kerjasama dengan perbankan (bancasurrance) maupun lembaga kartu kredit juga
menambah distribusi pemasaran.
Produk-produk inovatif untuk memenuhi kebutuhan nasabah terus diluncurkan
seperti produk asuransi jiwa individu (asuransi seumur hidup, asuransi kesehatan,
asuransi penyakit kritis, asuransi kecelakaan diri, unit link), asuransi kumpulan (asuransi
kredit pemilikan rumah, asuransi kesehatan untuk karyawan perusahaan) dan
pengelolaan dana pensiun melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan CAR. Tahun 2005,
perusahaan meluncurkan produk eksekutif 2005 dan unit link (Pro Fixed dan Pro Save).
Tahun 2006 direncanakan untuk memasuki bisnis asuransi syariah.
4.1.2 Vision
To become the leading life insurance company and to be the benchmark for
insurance industry in Indonesia.
4.1.3 Mision
74
• Untuk menjadi perusahaan asuransi jiwa yang terpercaya dalam memberikan
pelayanan yang bagus bagi nasabahnya.
• Menjadi perusahaan asuransi jiwa yang meberikan jaminan kesehatan, dan
memberi kedamaian dan kenyamanan untuk nasabahnya.
• Menjadi perusahaan asuransi jiwa dengan tanggung jawab sosial yang tinggi
• Menjadi perusahaan asuransi jiwa dengan kinerja terbaik dalam finance,
penjualan, dan aktuaris.
• Menjadi perusahaan asuransi jiwa yang melebihi rata-rata industri
• Menjadi perusahaan asuransi jiwa dengan asset yang berada dalam peringakt 7
perusahaan besar di akhir 2010
4.1.4 Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Sumber : PT. A.J Central Asia Raya
• Board of director : bertugas mememanage perusahaan dan bertanggung jawab
terhadap pemegang saham.
75
• Internal audit : divisi yang bertugas membantu presiden direktur untuk mengawasi
penyalah gunaan kebijakan dan financial dalam mengawasi jalannya perusahaan
terhadap para pekerjanya.
• Corporate : Biro hukum perusahaan yang bertugas membantu perusahaan jika
terjadi hal yang tidak di inginkan terkait pelanggaran hukum baik dari pihak internal
ataupun eksternal.
• Corporate actuary : Divisi yang bertugas untuk menghitung semua produk-produk
asuransi terkait penentuan besarnya premi asuransi jiwa pada tiap-tiap produk
asuransi yang telah di keluarkan atau produk baru yang akan akan di buat.
• Marketing : merupakan divisi yang bertugas memasarkan produk dan terdiri dari dua
buah divisi sebagai berikut :
• Individual division : Divisi pemasaran yang menjual produk-produk asuransi individu.
• Group division : divisi pemasaran yang bertugas memasarkan produk-produk
courporate
• Technical : Divisi tehnik yang bertugas membantu perusahaan dalam hal tehnis
seperti e-comerce dan lain-lain.
• Individual : Divisi tehnik yang bertugas membantu menangani program-program
terkait dengan penjualan produk individu.
• Group : Divisi tehnik yang bertugas membantu menangani program-program terkait
dengan penjualan produk Courporate.
• Operation : Divisi operasional yang bertugas memanage operasional perusahaan.
• HRD : Bertugas untuk memange sumberdaya manusia guna memaksimalkan kinerja
pekerja yang dimiliki perusahaan.
• Information system div : Divisi yang bertugas membantu memberikan pelayanan
informasi yang dibutuhkan oleh nasabah.
76
• Custemer relation divi : divisi yang bertugas menjalin hubungan antara perusahaan
dengan perusahaan terkait dengan pembayaran seperti tunggakan pembayaran.
• Finance : divisi yang bertugas untuk menangani keuangan perusahaan baik berupa
investasi, laporan keuangan dan lain-lain.
• Financial planning : divisi yang bertugas menangani perencanaan keuangan
perusahaan.
• Investment dept : divisi yang bertugas menangani investasi perusahaan.
4.1.5 Produk Perusahaan
A. PRODUK INDIVIDU
Beasiswa Ananda
Memberikan jaminan berupa santunan dana pendidikan pada saat anak
memulai jenjang pendidikannya seperti pada saat masuk SD, SMP, SMA dan
perguruan tinggi.
MANFAAT BEASISWA ANANDA
• Pendidikan anak tetap berlangsung, walaupun Tertanggung telah meninggal
dunia.
• Dana pendidikan berupa uang pangkal dan / atau uang buku yang tersedia
pada waktunya mulai dari Perguruan tinggi sampai dengan pasca sarjana
sesuai tabel.
• Jika Pemegang Polis meninggal atau cacat tetap total maka bebas premi dan
pertanggungan berlanjut.
77
• Apabila Tertanggung meninggal dunia, ahli waris akan menerima santunan
meninggal dan premi selanjutnya tidak perlu dibayar lagi sedangkan
pembayaran uang pangkal dan uang buku tetap berlanjut.
• Jika Tertanggung hidup sampai akhir masa pertangunggan akan
mendapatkan dana pendidikan sesuai tabel.
Whole Life
Produk WHOLE LIFE memberikan jaminan perlindungan sepanjang hidup
tertanggung berupa jaminan disaat tertanggung meninggal dunia.
Manfaat dari produk Whole Life adalah:
1. Proteksi yang besar : Whole Life memberikan nilai proteksi yang besar dibanding
dengan kecilnya premi yang harus dibayar Tertanggung.
2. Jaminan Nilai Tunai yang meningkat : Nilai Tunai Whole Life yang meningkat
setiap tahunnya yang dapat digandakan apabila diperlukan.
Eksekutif Century
Bagaimana mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan ekonomis saat kita
tidak lagi mampu menjalankan fungsi sebagai tulang punggung keluarga.
Perlindungan seumur hidup dan program paling ideal bagi jaminan masa
depan yang pasti untuk tertanggung (pemegang polisnya). Pebedaan antara produk
Whole Life dengan Eksekutif Century terletak pada santunannya. Jika whole life
memberikan santunan pada saat tertanggung meninggal dunia saja, eksekutif
century juga memberikan jaminan investasi. Sehingga jika tertanggung belum
meninggal dunia pada saat umur jatuh tempo polisnya maka tertanggung juga tetap
mendapatkan santunan.
Manfaat Eksekutif Century :
78
1. Memberikan perlindungan seumur hidup.
2. Sebagai warisan bagi orang-orang yang dikasihi.
3. Dapat ditambahkan program-program asuransi lainnya seperti :
o Medisix : program asuransi untuk jaminan penyakit kritis contohnya ;
jantung, stroke, gagal ginjal, dan lain-lain.
o HCP : Santunan tunai harian jika tertanggung dirawat di rumah sakit.
o Protecta : Program asuransi kecelakaan diri seperti kecelakaan lalulintas,
kecelakaan kerja, dan lain-lain yang member perlindungan kepada
tertanggung
4. Pembayaran premi singkat
Protecta Raya
Program pertanggungan asuransi yang paling hemat untuk kompensasi
keuangan akibat kecelakaan.
Manfaat Protecta Raya :
1. Menjamin ganti rugi akibat kecelakaan yang menyebabkan cedera tubuh seperti
:Kehilangan anggota badan, kehilangan penglihatan, kehilangan pendengaran
dan lain-lain.
2. Memberikan jaminan biaya pengobatan akibat kecelakaan.
3. Premi sangat terjangkau.
Asuransi Jiwa CARina
Asuransi Carina merupakan program jaminan kesehatan bagi tertanggung
(pemegang polis).
79
Dengan memiliki PREVENSIA CARina beban tersebut akan menjadi ringan. Anda
tidak perlu khawatir lagi akan masalah keuangan apabila sewaktu-waktu anda atau
anggota keluarga anda harus dirawat inap di rumah sakit karena beban tersebut
akan ditanggung oleh PREVENSIA CARina. Anda tidak perlu repot-repot memilih
rumah sakit karena dengan PREVENSIA CARina anda bebas memilih rumah sakit
dimana saja.
Pengecualian-Pengecualian
• Melukai diri sendiri, melanggar hukum
• Kelainan bawaan / keturunan, gangguan mental / kejiwaan.
• Melakukan olahraga berbahaya, penerbangan non komersial
• Radiasi, peperangan, huru-hara, bencana alam, tugas militer
• Obat-obatan tanpa resep dokter, pemakaian obat-obatan terlarang
• Protesa, alat pacu jantung, alat bantu penglihatan, alat bantu pendengaran
kecuali karena kecelakaan
• Penyakit kelamin, AIDS, sirkumsisi (sunat)
• Pemeriksaan kesehatan rutin, perawatan gigi kecuali karena kecelakaan
• Bedah kosmetika, transplantasi organ-organ penting, katarak, refraksi mata
• Perawatan karena kehamilan termasuk abortus, pemakaian kontrasepsi
• Kondisi atau penyakit yang telah ada sebelumnya (pre-existing conditions)
• Biaya-biaya yang telah mendapat penggantian dari instansi lain
B. PRODUK KORPORASI
Asuransi Prevensia
Ketika penyakit datang tak terduga, membutuhkan biaya pengobatan yang
tidak sedikit jumlahnya. Dikala itu tidak tersedia dana tunai.
80
Program asuransi yang senantiasa memberikan jaminan pengobatan pada waktu
kapanpun dan tempat dimanapun.
Manfaat Asuransi Kesehatan Prevensia :
• Menjamin biaya pengobatan bagi setiap peserta baik karena sakit atau cedera
akibat kecelakaan termasuk pengobatan gigi dan persalinan.
• Memberikan keleluasaan/kebebasan bagi setiap peserta untuk memilih dokter,
rumah sakit, apotik atau laboratorium manapun.
• Terbebas dari 'uang jaminan rumah sakit' bagi peserta yang menggunakan
rumah sakit provider (yang ditunjuk oleh PT A.J. Central Asia Raya).
Manfaat Utama : Asuransi Kesehatan menyediakan jaminan Biaya Pengobatan bagi
setiap peserta, baik karena sakit (sickness) atau cedera akibat kecelakaan (bodily
injury).
Keunggulan:
Asuransi Kesehatan Prevensia merupakan hasil rancangan dari Profesional Asuransi
dan Profesional Medis di lingkungan PT. A.J. Central Asia Raya, sehingga akurasi
dalam pengintegrasian aspek Asuransi dan aspek Pelayanan Medis merupakan hasil
yang optimal yang berorientasi pada aspirasi peserta untuk mendapatkan jaminan
asuransi kesehatan yang terbaik.
1. Kebebasan setiap peserta untuk menggunakan fasilitas kesehatan dimana saja,
memberikan keleluasaan bagi peserta untuk memilih rumah sakit, dokter,
apotik dan laboratorium.
2. Fasilitas tambahan berupa rumah sakit Providers Prevensia yang berjumlah
lebih dari 60 (enam puluh) rumah sakit, memberi manfaat dalam dukungan
pembiayaan tanpa mengurangi mutu pelayanan yang diperlukan peserta.
81
Jenis-jenis Jaminan yang Disediakan :
• Jaminan Utama : Jaminan untuk Rawat Inap di Rumah Sakit (Hospitalization)
mencakup: biaya kamar, biaya ICU, biaya dokter, obat-obatan, pembedahan,
dan lain sebagainya.
• Jaminan Tambahan :
o Biaya Rawat Jalan termasuk pengobatan gigi (outpatient) yang terdiri
dari : pemeriksaan dokter, pembelian obat sesuai resep dan
pemeriksaan laboratorium
o Jaminan Rawat Jalan dapat pula diperluas dengan jaminan
pengobatan gigi.
o Biaya Persalinan (Maternity) yang terdiri dari : biaya kamar, biaya
pertolongan persalinan, obat-obatan.
• Asuransi Kecelakaan Diri
Manfaat:
Paket A
• Memberikan santunan 100% dari uang pertanggungan apabila tertanggung
meninggal dunia karena kecelakaan.
• Memberikan santunan 100% apabila tertanggung cacat tetap total.
• Memberikan santunan 100% apabila tertanggung cacat tetap sebagian, dengan
besar santunan sesuai tabel terlampir.
Paket B
82
• Manfaat Paket A; dan
• Ditambah santunan untuk biaya pengobatan adalah maksimal sebesar 10% dari
uang pertanggungan untuk setiap kejadian.
Pilihan:
Besarnya uang pertanggungan dapat ditentukan dengan berbagai metode :
1. Uang pertanggungan sama untuk setiap tertanggung misalnya Rp.
100.000.000,00
2. Uang pertanggungan berdasarkan kelipatan gaji dari gaji bulanan, misalnya:
24 x gaji, 36 x gaji, 48 x gaji dan sebagainya.
3. Uang pertanggungan berdasarkan klasifikasi jabatan, misalnya:
Direktur = Rp. 100.000.000,00
Manager = Rp. 50.000.000,00
Kepala Seksi = Rp. 30.000.000,00
Staff = Rp. 20.000.000,00
Kepesertaan:
Calon tertanggung berusia minimal 20 tahun dan maksimal 64 tahun , Jumlah
tertanggung minimal 15 orang
Luas Pertanggungan:
Menjamin 24 jam sehari setiap kerugian yang disebabkan oleh kecelakaan di seluruh
dunia.
Masa Berlaku :
Masa pertanggungan berlaku minimal 1 tahun dan maksimal 5 tahun, dapat
diperpanjang setelah diadakan persetujuan dengan pihak penanggung.
Klasifikasi Pekerjaan:
83
• Kelas I: Jenis pekerjaan di kantor atau sering tinggal / berada di kantor seperti:
Akuntan, Guru, Sekretaris, Pengacara, Juru tulis, dan pekerjaan lain yang
sejenisnya.
• Kelas II: Jenis pekerjaan kelas I tetapi sering bepergian dinas luar.
Asuransi Kredit
Asuransi jiwa kredit adalah suatu sistim proteksi yang dapat menjamin masa depan
kreditur jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan di masa yang akan datang.
Salah satu produk dari PT. Asuransi Jiwa CAR adalah proteksi kepada kreditur yang
memberikan kredit / pinjaman kepada debitur dalam bentuk Asuransi Jiwa Berjangka
Menurun.
Adapun proteksi tersebut pihak PT. Asuransi Jiwa CAR bersedia menjamin /
mengembalikan pinjaman debitur jika ternyata debitur meninggal dunia di dalam
masa pengembalian kredit pinjaman.
Manfaat atau jaminan asuransi jiwa kepada pihak kreditur dan debitur adalah
sebagai berikut:
1. Apabila debitur yang mendapat kredit meninggal dunia selama masa kredit,
maka PT. Asuransi Jiwa CAR akan membayar sisa kredit yang belum lunas.
2. Memberi kepastian baik kepada kreditur maupun kepada debitur dalam
pelunasan kredit jika debitur tersebut meninggal dunia.
3. Dengan sendirinya ahli waris akan bebas dari pembayaran angsuran dari sisa
kredit.
4. Jumlah uang pertanggungan menurun sesuai dengan besarnya angsuran
yang telah dibayar, sehingga premi yang dibayar relatif murah.
84
Asuransi Berjangka Menurun
Setiap transaksi hutang piutang secara otomatis menimbulkan ketidakpastian dimasa
mendatang atas penyelesaian kewajiban pembayaran. Asuransi Jiwa Berjangka
Menurun (Asuransi Jiwa Kredit) Kredit Kepemilikan/Perbaikan Rumah/Kendaraan
Bermotor dll. Sistem proteksi yang dapat menjamin masa depan Kreditur bila terjadi
sesuatu hal yang tidak diinginkan di masa yang akan datang.
Maksud dari Asuransi Jiwa Berjangka Menurun adalah:
Jumlah uang pertanggungan menurun sesuai dengan daftar pelunasan hutang yang
diberikan kreditur kepada penanggung (sisa pokok pinjaman). Asumsi: Angsuran
dibayarkan tepat pada waktunya atau dengan kata lain apabila angsuran tidak
dibayarkan sesuai dengan jadwal, uang pertanggungan tetap menurun sesuai
dengan jadwal angsuran.
Proses Administrasi:
1. Mengisi formulir asuransi jiwa yang diberikan kreditur.
2. Apabila besar uang pertanggungan adalah kurang dari Rp. 400.000.000,- dan
usia debitur di bawah 60 tahun, maka debitur tidak perlu mengadakan
pemeriksaan medis.
3. Biaya pemeriksaan kesehatan akan ditanggung oleh PT. Asuransi Jiwa CAR.
4. Jika debitur termasuk dalam kwalifikasi bebas pemeriksaan medis, maka
setelah pihak kreditur dan pihak debitur menandatangani formulir asuransi
jiwa, polis tersebut langsung berlaku (automatic cover), sepanjang pengisian
kolom keterangan kesehatan tidak ada kelainan.
5. Premi dibayarkan sekaligus (tunggal). Biaya administrasi Rp. 7.000,- per polis.
85
Manfaat Asuransi Jiwa Berjangka Menurun :
1. Menjamin mengembalikan pinjaman Debitur yang meninggal dunia di dalam
masa pengembalian kredit pinjaman. PT A.J. Central Asia Raya membayar sisa
kredit yang belum luas.
2. Jumlah Uang Pertanggungan menurun sesuai dengan besarnya angsuran yang
telah dibayar, sehingga premi yang dibayar relatif murah.
3. Sanak keluarga yang ditinggalkan terbebas dari hutang.
Pemberi kredit terbebas dari permasalahan hukum, hak sita, ahli waris dan
tagihan yang berlanjut.
4. Premi sangat terjangkau.
Asuransi Cash Free
Tertanggung:
Pegawai Perusahaan, Orang Tua Murid, Penabung Bank, Para Debitur, Pemegang
Polis, dll yang mempunyai kewajiban untuk secara berkala membayar sejumlah dana
yang tetap atau berubah secara tetap yang mempunyai schedule pembayaran yang
pasti dan tetap ke suatu institusi /perusahaan tertentu.
Usia Tertanggung :
Maks. 50 tahun dan jika ditambah masa pertanggungan tidak melebihi 65 tahun.
Uang pertanggungan:
Sebesar Dana Bulanan, maksimal Rp. 2.000.000,- per tertanggung misalnya :
• Pegawai Perusahaan yang mempunyai hutang kepada Perusahaan dimana
secara bulanan harus membayar angsuran kepada Perusahaan.
86
• Orang Tua Murid yang mempunyai kewajiban untuk membayarkan uang
sekolah bulanan kepada Pihak Sekolah
• Pemegang Polis yang mempunyai kewajiban untuk membayarkan premi
asuransi bulanan kepada Perusahaan Asuransi
• Debitur dari Perusahaan pemberi kredit yang mempunyai kewajiban untuk
membayar cicilan kredit
• Dan lain-lain.
Manfaat Pertanggungan :
Apabila Tertanggung meninggal dunia atau cacat tetap total akibat sakit atau kecelakaan
maka Penanggung akan membayarkan sisa pembayaran bulanan kepada institusi
/perusahaan dimana tertanggung mempunyai kewajiban secara pasti dan tershedule untuk
melakukan pembayaran terebut:
1. Sekolah
2. Bank
3. Perusahaan
4. Perusahaan Kreditur
5. Pemegang polis asuransi (pembayaran bulanan)
6. Sport Club, Golf Club, Health Club, Internet Club (pembayaran bulanan)
Kesejahteraan Karyawan
Jaminan kesejahteraan karyawan akan memacu produktivitas kerja, secara
keseluruhan akan meningkatkan produktivitas perusahaan.
Jaminan Asuransi Kesehatan dan Kesejahteraan Hari Tua untuk karyawan
keseluruhan atau untuk posisi kunci perusahaan.
Manfaat Program Kesejahteraan Karyawan :
4
J
P
W
T
S
G
S
1.
2.
3.
4.
5.
4.2 Profil Re
kateg
Jenis Kelam
Pria
Wanita
Total
Sumber : Jaw
Gambar 4.2
Sumber : Jaw
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Memenuh
tenaga ke
Perusahaa
Menguran
Menamba
Meningkat
esponden
Didalam p
gori, diantaran
Tabel 4.1 pr
min
waban Respon
2 Profil respo
waban espond
Persentase
i kewajiban p
erja.
an mudah me
ngi turn over p
h kesetiaan k
tkan produkti
penelitian ini,
nya :
rofil respond
nden
onden berda
den
perusahaan a
enganggarkan
perusahaan.
karyawan terh
vitas karyawa
, profile resp
den berdasa
Pers
65%
35%
100%
asarkan jeni
Pria
Wanita
Total
atas penyelen
n biaya person
hadap perusah
an.
onden di kat
arkan jenis k
sentase
%
%
%
is kelamin (
nggaraan jam
nalia tahunan
haan.
tegorikan ked
kelamin
(gender)
inan sosial ba
n.
dalam bebera
87
agi
apa
U
2
3
4
5
S
S
P
5
2
S
Usia respon
25-35 tahun
36-45 tahun
45-55 tahun
55 tahun lebi
Sumber: Jawa
Gam
Sumber: Jawa
Pendapatan
5juta-15juta
16juta-20juta
20juta lebih
Sumber: Jawa
0
20
40
60
80
100
Tabel 4.2
nden
h
aban Respond
mbar 4.3 Prof
aban Respond
Tabel 4.3
n
a
aban Respond
Jumlah
2 Profile Res
den
file Respond
den
3 Profile Res
den
h responden
sponden Ber
Jum
23 o
52 o
14 o
11 o
den Berdasa
sponden Ber
Jum
15 o
63 o
22 o
rdasarkan U
mlah respond
orang
orang
orang
orang
arkan Usia
rdasarkan P
mlah respond
orang
orang
orang
25‐35 tahu36‐45 tahu45‐55 tahu55 tahun lTotal
Usia
den
Pendapatan
den
unununebih
88
G
S
T
S
B
S
S
G
S
Gambar 4.4
Sumber: Jawa
Tabel 4.4 Pr
Status sosia
Belum menika
Sudah menika
Sumber: Jawa
Gambar 4.5
Sumber: Jawa
0
20
40
60
80
100
0
20
40
60
80
100
4 Profile Res
aban Respond
rofile Respo
al
ah
ah
aban Respond
Profile Res
aban Respond
Jumlah r
Jumlah r
sponden Ber
den
onden Berda
den
sponden Ber
den
responden
responden
rdasarkan Pe
sarkan Stat
Jum
22 o
78 o
rdasarkan St
endapatan
tus sosial (m
mlah respond
orang
orang
tatus
5juta‐15juta
16juta‐20juta
20juta lebih
Total
Belum men
Sudah meni
Total
menikah/bel
den
ikah
ikah
lum menika
89
h)
T
P
K
K
W
T
S
G
S
4
Tabel 4.5 Pr
Pekerjaan
Karyawan
Karyawati
Wiraswasta
Total
Sumber : Jaw
Gambar 4.6
Sumber : Jaw
4.3 Uji Valid
validitas
dilakuka
konsume
Dalam p
ketepata
0
20
40
60
80
100
rofile Respo
waban Respon
Profile Res
waban respon
ditas Dan Re
Sebelum me
dan reliabil
n untuk men
en dalam m
penelitian in
an dan kece
Jumlah R
onden Berda
nden
sponden Ber
den
eliabilitas
lakukan peng
itas terlebih
nguji ketepat
menjalankan f
i, pengujian
ermatan kuis
Responden
sarkan Peke
Jum
58
28
14
100
rdasarkan Pe
gujian analisi
dahulu. Dim
an dan kece
fungsi pengu
validitas da
ioner yang t
erjaan
mlah Respon
ekerjaan
s yang lebih
mana, pengu
rmatan tes y
ukurannya (E
an reliabilitas
telah diberik
Karyawan
Karyawati
Wiraswasta
Total
nden
jauh, diperl
ujian validitas
yang telah di
Ety Rochaety
digunakan
kan kepada
ukan penguji
s dan relibilit
berikan kepa
(2009; p57
untuk meng
100 respond
90
ian
tas
ada
7)).
guji
den
91
sebagai alat ukur. Untuk menghitung validitas data peneliti mengunakan rumus dari
Pearson Product Moment.
Dimana uji validitas mengunakan tingkat kepercayaan sebesar 95%, dimana df
= n-2. Dan nilai n yang saya gunakan sebesar 100, dimana 100 merupakan responden
dari penelitian ini, jadi df adalah 98. Sehingga di dapat nilai ttabel sebesar 1.66.
selanjutnya dengan mengunakan rumus r tabel maka di dapatkan nilai sebesar 0.166
Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut :
• Jika r hitung >0.166 maka butir pertanyaan tersebut valid.
• Jika r hitung <0.166 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
nilai di dapat dari hasil perhitungan korelasi Pearson Product Moment antara
skor tiap butir pertanyaan dengan skor total. Sedangkan dasar pengambilan keputusan
pada uji reliabilitas ini adalah sebagai berikut :
• Jika cronbach’s > r table dari maka butir pertanyaan tersebut reliabel.
• Jika cronbach’s< r table dari maka butir pertanyaan tersebut tidak reliabel.
Berikut uji validitas dan uji reliabilitas dari masing-masing variabel :
Tabel 4.6 Uji validitas dan reliabilitas X1
Kualitas pelayanan
Butir pertanyaan Rtable Validitas
P1 0.605>0.166 Valid
P2 0.656>0.166 Valid
P3 0.678>0.166 Valid
P4 0.443>0.166 Valid
P5 0.555>0.166 Valid
Sumber: Hasil uji spss
Nilai Cronbach’s Alpha = 0.802 > 0.166, maka data kualitas pelayanan valid dan reliable.
92
Tabel 4.7 Uji validitas dan reabilitas X2
Citra Merek
Butir pertanyaan Rtable Validitas
P6 0.435>0.166 Valid
P7 0.610 >0.166 Valid
P8 0.571 >0.166 Valid
P9 0.354>0.166 Valid
P10 0.344>0.166 Valid
Sumber: Hasil uji spss
Nilai Cronbach’s Alpha = 0.702 > 0.166, maka data citra merek valid dan reliable
Tabel 4.8 Uji validitas dan reabilitas Y
Minat Beli
Butir pertanyaan Rtable Validitas
P11 0.609>0.166 Valid
P12 0.670>0.166 Valid
P13 0.595>0.166 Valid
Sumber: Hasil uji spss
Nilai Cronbach’s Alpha = 0.784 > 0.166, maka data minat beli valid dan reliable
Tabel 4.9 Uji validitas dan reabilitas Z
Keputusan Pembelian
Butir pertanyaan Rtable Validitas
P14 0.400>0.166 Valid
P15 0.717>0.166 Valid
P16 0.501>0.166 Valid
Sumber: Hasil uji spss
93
Nilai Cronbach’s Alpha = 0.709 > 0.166, maka data minat beli valid dan reliable
4.4 Uji Normalitas
Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
c) Jika nilai sig < 0.05 data tidak berdistribusi normal.
d) Jika nilai sig > 0.05 data berdistribusi normal.
e) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka
data memenuhi normalitas.
f) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal,
maka data tidak memenuhi normalitas.
Hasil Uji Normalitas Kualitas Pelayanan (X1)
Tabel Uji 4.10 Normalitas Kualitas Pelayanan (X1)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
kualitas_pelayanan .068 100 .200* .972 100 .030
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Hasil uji spss
94
Gambar 4.7 Uji normalitas X1
Sumber: Hasil uji spss
Berdasarkan hasil tersebut, data kualitas pelayanan (x1) memiliki distribusi data yang
normal, karena memiliki nilai sig 0.200 > 0.05 dan memiliki data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
Hasil Uji normalitas Citra Merek (X2)
Tabel 4.11 Uji Normalitas Citra Merek (X2)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Citra_Merek .076 100 .168 .977 100 .081
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: Hasil uji spss
95
Gambar Uji 4.8 normalitas X2
Sumber: Hasil uji spss
Berdasarkan hasil tersebut, data citra merek (x2) memiliki distribusi data yang
normal, karena memiliki nilai sig 0.168 > 0.05 dan memiliki data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
Uji Normalitas Minat beli (Y)
Tabel 4.12 Uji Normalitas Minat beli (Y)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Minat_beli .084 100 .080 .964 100 .008
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: Hasil uji spss
96
Gambar 4.9 Uji normalitas Y
Sumber: Hasil uji spss
Berdasarkan hasil tersebut, data minat beli (y) memiliki distribusi data yang normal,
karena memiliki nilai sig 0.080 > 0.05 dan memiliki data menyebar disekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal.
Uji Normalitas Keputusan pembelian (Z)
Tabel 4.13 Uji Normalitas Keputusan pembelian (Z)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
kept.pembelian .081 100 .100 .961 100 .005
97
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
kept.pembelian .081 100 .100 .961 100 .005
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: Hasil uji spss
Gambar 4.10 Uji normalitas Z
Sumber: Hasil uji spss
Berdasarkan hasil tersebut, data keputusan pembelian (z) memiliki distribusi data
yang normal, karena memiliki nilai sig 0.100 > 0.05 dan memiliki data menyebar disekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
4.5 Analisis Penilaian
Tabel 4.14 Analisis Penilaian X1
Butir pertanyaan Rata-rata
98
P1 3.56
P2 3.58
P3 3.64
P4 3.63
P5 3.75
Gambar 4.11 Analisis Penilaian X1
Berdasarkan data analisis penilaian, jawaban yang memiliki nilai paling tidak
dominan ialah p1 dan p2 yaitu unsur tangiable (bukti langsung) dan reliability (kehandalan).
Pada unsur tangiable (bukti fisik) kurang dominan, perusahaan ini kurang memaksimalkan
aspek tengiable. Hal ini terlihat dari fasilitas ruang tunggu yang terbatas. Konsumen
kurang merasa nyaman karena ruang tunggu yang sempit. Selain itu mungkin konsumen
merasa kurang puas karena kantor cabang yang dimiliki hanya satu sehingga tidak
memudahkan jika ingin melakukan kunjungan. Sebenarnya perusahaan ini memiliki 3
cabang di Jakarta, namun pada tahun 2008 ketiga cabang tersebut dijadikan dalam satu
gedung saja.
3.45
3.5
3.55
3.6
3.65
3.7
3.75
3.8
P1 P2 P3 P4 P5
Rata‐rata
Rata‐rata
99
Sedangkan pada aspek reliability (kehandalan), konsumen merasa staf yang
memberikan pelayanan kurang handal. Dalam hal ini mungkin konsumen merasa sangat
lamban pada saat dilayani, misalnya untuk membuat polis baru diperlukan waktu lebih dari
seminggu. Sedangkan pada perusahaan pesaing, waktu yang dibutuhkan paling lama hanya
seminggu. Hal ini dimungkinkan karena kurangnya kordinasi antar divisi.
Tabel 4.15 Analisis Penilaian X2
Butir pertanyaan Rata-rata
P6 3.58
P7 3.71
P8 3.68
P9 3.56
P10 4.00
Gambar 4.12 Analisis Penilaian X2
Dalam analisis penilaian pada citra merek, jawaban yang kurang dominan ialah p6
dan p9 yaitu unsur profesionalisme dan unsur popular. Nasabah merasa pegawai yang
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
4
4.1
P6 P7 P8 P9 P10
Rata‐rata
Column1
Column2
100
dimiliki mungkin yang dimaksud ialah para staf kurang memiliki sifat professional dalam
bekerja. Hal ini sejalan dengan butir reliability. Nasabah merasa tidak puas atas pelayanan
yang diberikan oleh staf yang dimiliki, mereka menilai staf yang dimiliki lamban sehingga
persepsi yang tercipta di benak konsumen ialah kurang professional. Sedangkan pada unsur
popular, konsumen merasa perusahaan ini kurang popular. Hal ini mungkin disebabkan
karena PT. AJ Central Asia Raya kurang melakukan promosi. Pemasaran yang dilakukan
hanya melalui agen, broker dan mempromosikan produk dengan media brosur. Perusahaan
ini tidak melakukan promosi melalui iklan di televise atau media massa lainnya.
Tabel 4.16 Analisis Penilaian Y
Butir pertanyaan Rata-rata
P11 3.70
P12 3.68
P13 3.54
Gambar 4.13 Analisis Penilaian Y
3.45
3.5
3.55
3.6
3.65
3.7
3.75
P11 P12 P13
Rata‐rata
Column1
Column2
101
Pada analisis penilaian minat beli jawaban pertanyaan yang kurang dominan ialah p13 yaitu
kunjungan ke outlet. Dalam hal ini, mungkin disebabkan karena pengaruh dari aspek fisik
pada variabel kualitas pelayanan. Konsumen tidak merasa harapannya terpenuhi atas aspek
fisik yang di miliki sehingga konsumen enggan untuk melakukan kunjungan ke kantor.
Tabel 4.17 Analisis Penilaian Z
Butir pertanyaan Rata-rata
P14 3.84
P15 3.56
P16 3.60
Gambar 4.14 Analisis Penilaian Z
Pada variabel keputusan pembelian, jawaban yang kurang dominan ialah p15, yaitu unsur
pencarian informasi. Konsumen cenderung tidak mencari informasi, dalam hal ini agen
dituntut untuk aktif dalam memberikan informasi bagi calon nasabah. Dalam hal pemberian
3.43.453.53.553.63.653.73.753.83.853.9
P14 P15 P16
Rata‐rata
Column1
Column2
102
informasi, agen asuransi sangat berperan untuk membuat calon nasabah tertarik untuk
membeli produk asuransi.
4.6 Analisis Jalur
4.6.1 Pengujian Sub struktur 1
Analisis pengaruh kualitas pelayanan (X1) terhadap citra merek (X2)
ε1
PX2X1
Gambar 4.15 Sub Struktur 1
Korelasi Kualitas Pelayanan (X1) Terhadap Citra Merek (X2)
Analisa dilakukan dengan pengolahan data menggunakan spss dan didapatkan hasil sebagai
berikut :
Tabel 4.18 Korelasi Sub Struktur 1
Correlations
citra_merek
kualitas_pelayan
an
Pearson Correlation citra_merek 1.000 .883
kualitas_pelayanan .883 1.000
Sig. (1-tailed) citra_merek . .000
kualitas_pelayanan .000 .
N citra_merek 100 100
kualitas_pelayanan 100 100
Sumber : Hasil Uji SPSS
X1 X2
103
Berdasarkan hasil diatas, maka didapatkan angka korelasi antara kualitas pelayanan
dengan citra merek sebesar 0.883 yang artinya hubungan kedua variabel sangat kuat.
Korelasi positif menunjukan bahwa hubungan yang searah. Artinya semakin baik kualitas
pelayanan yang diberikan maka akan menimbulkan citra merek yang semakin baik juga.
Untuk mengetahui hubungan variabel kualitas pelayanan terhadap citra merek signifikan
(nyata) atau tidak maka akan diuji signifikan sebagai berikut:
Hipotesis :
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan citra merek.
Ha : Ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan citra merek.
Dasar pengambilan keputusan :
Sig ≥ 0.05 maka Ho diterima
Sig ≤ 0.05 maka Ho ditolak
Keputusan:
Sig = 0.000 ≤ 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil tersebut, bisa disimpulkan bahwa antara kualitas pelayanan dengan citra
merek terdapat hubungan yang signifikan (nyata). Hubungan tersebut memiliki nilai korelasi
sebesar 0.883 yang berarti hubungan kedua variabel kuat dan searah.
Pengujian Secara Simultan (Keseluruhan) antara Variabel Kualitas Pelayanan
Terhadap Citra Merek.
Tabel 4.19 Anova Sub Struktur 1
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 30.280 1 30.280 346.791 .000a
104
Residual 8.557 98 .087
Total 38.837 99
a. Predictors: (Constant), kualitas_pelayanan
b. Dependent Variable: citra_merek
Sumber : Hasil Uji SPSS
Tabel 4.20 Model Summary Sub Stuktur 1
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .883a .780 .777 .29549
a. Predictors: (Constant), kualitas_pelayanan
b. Dependent Variable: citra_merek
Sumber: Hasil Uji SPSS
Hipotesis:
Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Kualitas Pelayanan (X1)
secara simultan dan signifikan terhadap variabel Citra Merek (X2) pada nasabah PT.
A.J Central asia raya
Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Kualitas Pelayanan (X1) secara
simultan dan signifikan terhadap variabel Citra Merek (X2) pada nasabah PT. A.J
Central asia raya
Dasar Pengambilan Keputusan:
Sig ≥ 0,05 Ho diterima
Sig ≤ 0,05 Ho ditolak
105
Keputusan:
Sig = 0,000 ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengujian diatas, variabel Kualitas Pelayanan (X1) memiliki
pengaruh atau kontribusi antara secara simultan dan signifikan terhadap variabel
Citra Merek (X2) pada nasabah PT. A.J Central asia raya
Untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas pelayanan terhadap citra merek, maka
digunakan angka R square atau koefisien determinasi (KD). Besarnya angka R Square
adalah 0.780, artinya 78% dari variasi citra merek bisa dijelaskan oleh variabel kualitas
pelayanan. Sedangkan sisanya 22% disebabkan oleh sebab-sebab lain diluar penelitian ini.
Jadi besarnya koefisien jalur bagi variabel lain diluar penelitian ini yang mempengaruhi
variabel X2 (ε1) = √ 1 – Rsquare = √ (1 – 0.780) = 0.469
Pengujian Secara Individu antara Variabel Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek
Tabel 4.21 Coefficients Sub Struktur 1
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .819 .156 5.262 .000
kualitas_pelayanan .790 .042 .883 18.622 .000
a. Dependent Variable: citra_merek
Sumber: Hasil Uji SPSS
Hipotesis:
106
Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Kualitas Pelayanan (X1)
secara simultan dan signifikan terhadap variabel Citra Merek (X2) pada nasabah PT.
A.J Central asia raya
Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Kualitas Pelayanan (X1) secara
simultan dan signifikan terhadap variabel Citra Merek (X2) pada nasabah PT. A.J
Central asia raya
Dasar Pengambilan Keputusan:
Sig ≥ 0,05 Ho diterima
Sig ≤ 0,05 Ho ditolak
Keputusan:
Sig = 0,000 ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Kesimpulan:
Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Kualitas Pelayanan (X1) secara simultan dan
signifikan terhadap variabel Citra Merek (X2) pada nasabah PT. A.J Central asia raya.
Dengan demikian didapat diagram jalur sub-struktur 1, namun disajikan dengan nilai
koefisien jalur yang telah didapat melalui analisa data sehingga model sub-struktur 1
menjadi seperti terlihat pada Gambar sebagai berikut: ε1 0.469
0.883 Gambar 4.16 Hasil Sub Struktur 1
Sumber: Hasil Uji SPSS
Jadi berdasarkan hasil uji diatas, didapatkan hasil persamaan jalur sub struktur 1
sebagai berikut:
X2 = 0.883 X1 + 0.469 ε1
Dari persamaan struktural sub-struktur 1 dapat diartikan bahwa:
X1 X2
107
• Nilai Citra Merek (X2) dipengaruhi Kualitas Pelayanan (X1) oleh secara
simultan sebesar 78% dan sisanya sebesar 22% dipengaruhi oleh
variabel-variabel lain di luar penelitian ini.
• Setiap peningkatan nilai Kualitas Pelayanan (X1) sebesar satu, maka
Citra Merek (X2) juga akan naik sebesar 0.883. Begitu juga sebaliknya,
setiap penurunan Kualitas Pelayanan (X1) sebesar satu, maka Citra
Merek (X2) juga akan turun sebesar 0.883.
4.6.2 Pengujian Sub-struktur-2
PyX1 ε2
PyX2
Gambar 4.17 Sub Struktur 2
Sumber: Hasil Uji SPSS
Korelasi Kualitas Pelayanan (X1) dan Minat Beli (Y)
Analisa dilakukan dengan pengolahan data menggunakan spss dan didapatkan hasil sebagai
berikut :
Tabel 4.22 Korelasi Sub Struktur 2
Correlations
minat_beli
kualitas_pelayan
an citra_merek
Pearson Correlation minat_beli 1.000 .840 .856
X1
X2
Y
108
kualitas_pelayanan .840 1.000 .883
citra_merek .856 .883 1.000
Sig. (1-tailed) minat_beli . .000 .000
kualitas_pelayanan .000 . .000
citra_merek .000 .000 .
N minat_beli 100 100 100
kualitas_pelayanan 100 100 100
citra_merek 100 100 100
Sumber: Hasil Uji SPSS
Berdasarkan hasil diatas, maka didapatkan angka korelasi antara kualitas pelayanan dengan
minat beli sebesar 0.840 yang artinya hubungan kedua variabel sangat kuat. Korelasi positif
menunjukan bahwa hubungan yang searah. Artinya semakin baik kualitas pelayanan yang
diberikan maka akan menimbulkan minat beli yang semakin baik juga.
Untuk mengetahui hubungan variabel kualitas pelayanan terhadap minat beli signifikan
(nyata) atau tidak maka akan diuji signifikan sebagai berikut:
Hipotesis :
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan minat beli.
Ha : Ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan minat beli.
Dasar pengambilan keputusan :
Sig ≥ 0.05 maka Ho diterima
Sig ≤ 0.05 maka Ho ditolak
Keputusan:
Sig = 0.000 ≤ 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
109
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil tersebut, bisa disimpulkan bahwa antara kualitas pelayanan dengan minat
beli terdapat hubungan yang signifikan (nyata). Hubungan tersebut memiliki nilai korelasi
sebesar 0.856 yang berarti hubungan kedua variabel kuat dan searah.
Korelasi Citra Merek (X2) dan Minat Beli (Y)
Berdasarkan hasil diatas, maka didapatkan angka korelasi antara kualitas citra merek dengan
minat beli sebesar 0.856 yang artinya hubungan kedua variabel sangat kuat. Korelasi positif
menunjukan bahwa hubungan yang searah. Artinya semakin baik citra merek yang diberikan
maka akan menimbulkan minat beli yang semakin baik juga.
Untuk mengetahui hubungan variabel citra merek terhadap minat beli signifikan (nyata) atau
tidak maka akan diuji signifikan sebagai berikut:
Hipotesis :
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara citra merek dengan minat beli.
Ha : Ada hubungan yang signifikan antara citra merek dengan minat beli.
Dasar pengambilan keputusan :
Sig ≥ 0.05 maka Ho diterima
Sig ≤ 0.05 maka Ho ditolak
Keputusan:
Sig = 0.000 ≤ 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil tersebut, bisa disimpulkan bahwa antara citra merek dengan minat beli
terdapat hubungan yang signifikan (nyata). Hubungan tersebut memiliki nilai korelasi
sebesar 0.883 yang berarti hubungan kedua variabel kuat dan searah.
110
Tabel 4.23 Hasil Korelasi Sub Struktur 2
Hubungan
antara Korelasi Sifat Hubungan
X1 dengan Y 0,840 Sangat Kuat, Searah, dan Signifikan
X2 dengan Y 0,856 Sangat kuat, Searah, dan Signifikan
Sumber: Hasil Uji SPSS
Pengujian Secara Simultan (Keseluruhan) Kualitas Pelayanan (X1) serta Citra
Merek (X2) Terhadap Minat Beli (Y) PT. A.J Central Asia Raya.
Tabel 4.24 Anova Sub struktur 2
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 47.621 2 23.811 157.657 .000a
Residual 14.650 97 .151
Total 62.271 99
a. Predictors: (Constant), citra_merek, kualitas_pelayanan
b. Dependent Variable: minat_beli
Sumber: Hasil Uji SPSS
Tabel 4.25 Model Summarry Sub Struktur 2
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .874a .765 .760 .38862
a. Predictors: (Constant), citra_merek, kualitas_pelayanan
111
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .874a .765 .760 .38862
a. Predictors: (Constant), citra_merek, kualitas_pelayanan
b. Dependent Variable: minat_beli
Sumber: Hasil Uji SPSS
Hipotesis:
Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Kualitas Pelayanan (X1)
dan variabel Citra Merek (X2) secara simultan dan signifikan terhadap variabel Minat
beli (Z) pada nasabah PT. A.J Central asia raya
Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Kualitas Pelayanan (X1) dan
variabel Citra Merek (X2) secara simultan dan signifikan terhadap variabel Minat beli
(Z) pada nasabah PT. A.J Central asia raya
Dasar Pengambilan Keputusan:
Sig ≥ 0,05 Ho diterima
Sig ≤ 0,05 Ho ditolak
Keputusan:
Sig = 0,000 ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengujian diatas, variabel Kualitas Pelayanan (X1) dan Citra Merek
(X2) memiliki pengaruh atau kontribusi antara secara simultan dan signifikan
terhadap variabel Minat Beli (Y) pada nasabah PT. A.J Central asia raya
Untuk mengetahui besarnya pengaruh Kualitas Pelayanan (X1) dan Citra Merek (X2) secara
simultan dan signifikan terhadap variabel Minat beli (Z) maka digunakan angka R square atau
112
koefisien determinasi (KD). Besarnya angka R Square adalah 0.765, artinya 76.5% dari
variasi minat beli bisa dijelaskan oleh variabel kualitas pelayanan dan variabel citra merek.
Sedangkan sisanya 23.5% disebabkan oleh sebab-sebab lain diluar penelitian ini.
Jadi besarnya koefisien jalur bagi variabel lain diluar penelitian ini yang mempengaruhi
variabel
Y (ε2) = √ (1 – Rsquare) = √ (1 – 0.765) = 0.485
Pengujian Secara Individu antara Variabel Kualitas Pelayanan (X1) Dan Citra
Merek (X2) terhadap Minat Beli (Y)
Tabel 4.26 Coefficients Sub struktur 2
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.401 .232 -1.730 .087
kualitas_pelayanan .432 .119 .381 3.633 .000
citra_merek .658 .133 .519 4.950 .000
a. Dependent Variable: minat_beli
Sumber: Hasil Uji SPSS
Hipotesis:
Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Kualitas Pelayanan (X1)
secara simultan dan signifikan terhadap variabel Minat Beli (Y) pada nasabah PT. A.J
Central asia raya
113
Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Kualitas Pelayanan (X1) secara
simultan dan signifikan terhadap variabel Minat Beli (Y) pada nasabah PT. A.J
Central asia raya
Dasar Pengambilan Keputusan:
Sig ≥ 0,05 Ho diterima
Sig ≤ 0,05 Ho ditolak
Keputusan:
Sig = 0,000 ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Kesimpulan:
Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Kualitas Pelayanan (X1) secara simultan dan
signifikan terhadap variabel Minat Beli (Y) pada nasabah PT. A.J Central asia raya.
Hipotesis:
Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Citra Merek(X2) secara
simultan dan signifikan terhadap variabel Minat Beli (Y) pada nasabah PT. A.J Central
asia raya
Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Citra Merek (X2) secara simultan
dan signifikan terhadap variabel Minat Beli (Y) pada nasabah PT. A.J Central asia
raya
Dasar Pengambilan Keputusan:
Sig ≥ 0,05 Ho diterima
Sig ≤ 0,05 Ho ditolak
Keputusan:
Sig = 0,000 ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Kesimpulan:
114
Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Citra Merek (X2) secara simultan dan signifikan
terhadap variabel Minat Beli (Y) pada nasabah PT. A.J Central asia raya.
Dengan demikian didapat diagram jalur sub-struktur 2, namun disajikan dengan nilai
koefisien jalur yang telah didapat melalui analisa data sehingga model sub-struktur 2
menjadi seperti terlihat pada Gambar sebagai berikut:
0.381 0.485
0.519
Gambar 4.18 Hasil Sub Struktur 2
Sumber: Hasil Uji SPSS
Y = 0.381 X1 + 0.519 X2 + 0.485 ε2
Jadi berdasarkan hasil uji diatas, didapatkan hasil persamaan jalur sub struktur 2
sebagai berikut:
Dari persamaan struktural sub-struktur 2 dapat diartikan bahwa:
• Nilai Minat Beli (Y) dipengaruhi oleh Kualitas Pelayanan (X1) dan Citra
Merek (X2) secara simultan sebesar 76.5% dan sisanya sebesar 23.5%
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar penelitian ini.
• Setiap peningkatan nilai Kualitas Pelayanan (X1) sebesar satu, maka
Minat Beli (Y) juga akan naik sebesar 0.381. Begitu juga sebaliknya,
setiap penurunan Kualitas Pelayanan (X1) sebesar satu, maka Minat Beli
(Y) juga akan turun sebesar 0.381.
• Setiap peningkatan nilai Citra Merek (X2) sebesar satu, maka Minat Beli
(Y) juga akan naik sebesar 0.519. Begitu juga sebaliknya, setiap terjadi
X1
X2
Y
115
penurunan Citra Merek (X2) sebesar satu, maka Minat Beli (Y) juga akan
turun sebesar 0.519.
4.6.3 Pengujian Sub struktur 3
Analisis pengaruh Minat Beli (Y) terhadap Keputusan Pembelian (Z)
ε3
PzY
Gambar 4.19 Sub Struktur 3
Korelasi Minat Beli (Y) Terhadap Keputusan Pembelian (Z)
Analisa dilakukan dengan pengolahan data menggunakan spss dan didapatkan hasil sebagai
berikut :
Tabel 4.27 Korelasi Sub Struktur 3
Correlations
Kept.Pembelian minat_beli
Pearson Correlation Kept.Pembelian 1.000 .965
minat_beli .965 1.000
Sig. (1-tailed) Kept.Pembelian . .000
minat_beli .000 .
N Kept.Pembelian 100 100
minat_beli 100 100
Sumber: Hasil Uji SPSS
Berdasarkan hasil diatas, maka didapatkan angka korelasi antara keputusan Minat Beli
dengan keputusan pembelian sebesar 0.965 yang artinya hubungan kedua variabel sangat
Y Z
116
kuat. Korelasi positif menunjukan bahwa hubungan yang searah. Artinya semakin baik
minat beli yang diberikan maka akan menimbulkan keputusan pembelian yang semakin baik
juga.
Untuk mengetahui hubungan variabel minat beli terhadap keputusan pembelian signifikan
(nyata) atau tidak maka akan diuji signifikan sebagai berikut:
Hipotesis :
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara Minat Beli dengan Keputusan Pembelian.
Ha : Ada hubungan yang signifikan antara Minat Beli dengan Keputusan Pembelian.
Dasar pengambilan keputusan :
Sig ≥ 0.05 maka Ho diterima
Sig ≤ 0.05 maka Ho ditolak
Keputusan:
Sig = 0.000 ≤ 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil tersebut, bisa disimpulkan bahwa antara minat beli dengan keputusan
pembelian terdapat hubungan yang signifikan (nyata). Hubungan tersebut memiliki nilai
korelasi sebesar 0.965 yang berarti hubungan kedua variabel kuat dan searah.
Pengujian Secara Simultan (Keseluruhan) antara Variabel Kualitas Pelayanan
Terhadap Citra Merek.
Tabel 4.28 Anova Sub Struktur 3
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 51.452 1 51.452 1333.218 .000a
Residual 3.782 98 .039
117
Total 55.234 99
a. Predictors: (Constant), minat_beli
b. Dependent Variable: Kept.Pembelian
Sumber: Hasil Uji SPSS
Tabel 4.29 Model Summary Sub struktur 3
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .965a .932 .931 .19645
a. Predictors: (Constant), minat_beli
b. Dependent Variable: Kept.Pembelian
Sumber: Hasil Uji SPSS
Hipotesis:
Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Minat Beli (Y) dengan
Keputusan Pembelian (Z) pada nasabah PT. A.J Central asia raya.
Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Minat Beli (Y) dengan Keputusan
Pembelian (Z) pada nasabah PT. A.J Central asia raya.
Dasar Pengambilan Keputusan:
Sig ≥ 0,05 Ho diterima
Sig ≤ 0,05 Ho ditolak
Keputusan:
Sig = 0,000 ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Kesimpulan :
118
Berdasarkan hasil pengujian diatas, variabel Minat Beli (Y) memiliki pengaruh atau
kontribusi antara secara simultan dan signifikan terhadap variabel Keputusan
Pembelian (Z) pada nasabah PT. A.J Central asia raya.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh Minat Beli terhadap Keputusan Pembelian, maka
digunakan angka R square atau koefisien determinasi (KD). Besarnya angka R Square
adalah 0.932, artinya 93.2% dari variasi citra merek bisa dijelaskan oleh variabel kualitas
pelayanan. Sedangkan sisanya 6.8% disebabkan oleh sebab-sebab lain diluar penelitian ini.
Jadi besarnya koefisien jalur bagi variabel lain diluar penelitian ini yang mempengaruhi
variabel
Z (ε3) = √ (1 – Rsquare) = √ (1 – 0.932) = 0.261
Pengujian Secara Individu antara Variabel Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek
Tabel 4.30 Coefficients Sub Struktur 3
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .328 .091 3.607 .000
minat_beli .909 .025 .965 36.513 .000
a. Dependent Variable: Kept.Pembelian
Sumber: Hasil Uji SPSS
Hipotesis:
Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Minat Beli (Y) secara
simultan dan signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian (Z) pada nasabah
PT. A.J Central asia raya
119
Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Minat Beli (Y) secara simultan
dan signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian (Z) pada nasabah PT. A.J
Central asia raya
Dasar Pengambilan Keputusan:
Sig ≥ 0,05 Ho diterima
Sig ≤ 0,05 Ho ditolak
Keputusan:
Sig = 0,000 ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Kesimpulan:
Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel Minat Beli (Y) secara simultan dan
signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian (Z) pada nasabah PT. A.J Central
asia raya.
Dengan demikian didapat diagram jalur sub-struktur 3, namun disajikan dengan nilai
koefisien jalur yang telah didapat melalui analisa data sehingga model sub-struktur 1
menjadi seperti terlihat pada Gambar sebagai berikut:
ε3 0.261
0.965
Gambar 4.20 Hasil Sub Struktur 3
Sumber: Hasil Uji SPSS
Jadi berdasarkan hasil uji diatas, didapatkan hasil persamaan jalur sub struktur 3
sebagai berikut:
Z = 0.965 Y + 0.261 ε3
Dari persamaan struktural sub-struktur 3 dapat diartikan bahwa:
Y Z
120
• Nilai Keputusan Pembelian (Z) dipengaruhi oleh Minat Beli (Y) secara
simultan sebesar 93.2% dan sisanya sebesar 6.8% dipengaruhi oleh
variabel-variabel lain di luar penelitian ini.
• Setiap peningkatan nilai Minat Beli (Y) sebesar satu, maka Keputusan
Pembelian (Z) juga akan naik sebesar 0.965. Begitu juga sebaliknya,
setiap penurunan Minat Beli (Y) sebesar satu, maka Keputusan
Pembelian (Z) juga akan turun sebesar 0.965
Berdasarkan hasil uji seluruh sub-struktur, maka analisis jalur bisa
digambarkan sebagai berikut :
0.381
0.485 0.261
0.883 0.965
0.519
0.469 Gambar 4.21 Hasil Uji Analisis Jalur
Sumber: Hasil Uji SPSS
Kualitas
pelayanan (X1)
Keputusan
Pembelian (Z) Minat Beli
(Y)
Citra Merek
(X2)
121
Berdasarkan hasil tersebut, maka bisa dirangkum sebagai berikut:
Tabel 4.31 Rangkuman Analisis Jalur
Pengaruh
Variabel
Pengaruh Kausal Pengaruh
Total Langsung Tidak Langsung
Melalui Variabel X2
X1 terhadap X2 0.883 - 0.883
X1 terhadap Y 0.381 0.883 x 0.519 = 0.458 0.717
X2 terhadap Y 0.519 - 0.519
Y terhadap Z 0.965 - 0.965
ε1 0.469 - 0.469
ε2 0.485 - 0.485
ε3 0.261 - 0.261
Sumber: Hasil Uji SPSS
122
4.7 Implikasi masalah
Penelitian ini membahas tentang brand image dan kualitas pelayanan serta
pengaruhnya terhadap minat beli konsumen dan dampaknya terhadap keputusan
pembelian. Berdasarkan hipotesis dari hasil penelitian, didapat bahwa kualitas
pelayanan memberikan pengaruh yang nyata (signifikan) terhadap citra merek, dan
kualitas pelayanan juga memberi pengaruh yang nyata (signifikan) terhadap minat
beli. Selain itu citra merek juga memberi pengaruh yang nyata (signifikan) terhadap
minat beli. Sedangkan minat beli memberi pengaruh yang besar dan nyata dalam
keputusan pembelian. Untuk lebih jauhnya, pembahasan dari hasil hipotesis akan
dibahas sebagai berikut:
• Pada hasil pengujian kualitas pelayanan (X1) terhadap citra merek (X2) didapatkan
nilai sig < 0.05 yang berarti menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan antara
kualitas pelayanan terhadap citra merek. Dan hasil koefisien determinasi (KD)
menunjukan angka 0.780 yang berarti bahwa 78% variasi dari variabel citra merek
(X2) bisa dijelaskan oleh kualitas pelayanan (X1). Sedangkan sisanya 22%
dijelaskan oleh variabel diluar penelitian ini. Berdasarkan hal ini, maka pelayanan
yang deberikan oleh perusahaan maka akan berdampak secara langsung terhadap
citra perusahaan. Indikator pembentuk kualitas pelayanan seperti tengiables,
reliability, Responsivenes, assurance, dan empaty sangat mempengaruhi citra
perusahaann itu sendiri. Hal ini didasarkan pada pelayanan yang diberikan oleh
perusahaan membentuk citra tersendiri pada masing-masing nasabahnya. Setiap
nasabah memiliki pandangan yang berbeda atas pelayanan yang dirasakannya.
Pelayanan yang diberikan tidak selalu didasarkan pada experience (pengalaman)
sesudah membeli produk, namun pelayanan juga terbentuk pada saat konsumen
123
sebelum membeli produk hingga pada proses transaksi. Karena, pada dasarnya
konsumen melakukan kontak dengan perusahaan seperti agen, reseptionis,
kenyamanan kantor saat melakukan kunjungan, bahkan web perusahaan untuk
mendapatkan informasi tentang produk yang diinginkan. Pelayanan yang didapat
oleh konsumen dari agen dan reseptionis yaitu berupa profesionalisme dari para
agen seperti keramahan, kesopanan, dan kehandalan agen dalam menyampaikan
informasi dan melayani konsumen. Keberadaan fasilitas fisik seperti kantor juga
masuk kedalam aspek pelayanan, karena aspek fisik juga merupakan sesuatu yang
diharapkan oleh konsumen. Selain dipandang dari sisi kenyamanan pada fasilitas
fisik, fasilitas fisik juga membentuk kepercayaan calon nasabah. Tentunya calon
nasabah tidak akan mau membeli produk dari sebuah perusahaan yang tidak
memiliki gedung, karena calon nasabah tidak percaya atas perusahaan tersebut.
Selain itu modernisasi perusahaan juga mampu memenuhi keinginan konsumen,
misalnya melalui web perusahaan bisa melakukan e-comerce dan penyampaian
informasi atas produk-produk asuransi yang bersangkutan dan memberikan latar
belakang perusahaan untuk membuat calon nasabah percaya atas perusahaan yang
bersangkutan. Semua pengalaman tersebut yang sudah dirasakan oleh calon
konsumen membentuk penilaian tersendiri atas produk-produk milik perusahaan
yang menjadi added value untuk memenangkan persaingan atau dengan kata lain
untuk mendapatkan hati calon nasabah agar calon nasabah memilih perusahaan ini.
Jika sudah memenangkan persaingan, bisa dikatakan nama yang tercipta di
masyarakat berdampak positif. Dan dalam jangka panjangnya peningkatan laba bisa
diharapkan dari sisi ini tentunya.
124
• Pada hasil uji pengaruh antara kualitas pelayanan (X1) dan citra merek (X2)
terhadap minat beli (Y) didapatkan nilai sig < 0.05. Dan hasil koefisien determinasi
(KD) menunjukan angka 0.765 yang berarti bahwa 76.5% variasi dari variabel minat
beli (Y) bisa dijelaskan oleh kualitas pelayanan (X1) dan citra merek (X2).
Sedangkan sisanya 23.5% dijelaskan oleh variabel diluar penelitian ini. Berdasarkan
hasil uji analisis jalur, penerapan variabel kualitas pelayanan (X1) terhadap minat beli
(Y) sebesar (0.381)2 atau berkontribusi sebersar 14.5%. Sedangkan pada hasil uji
analisis jalur antara citra merek (X2) terhadap minat beli (Y), penerapan variabel
citra merek (X2) terhadap minat beli (Y) menunjukan nilai (0.519)2 atau
berkontribusi sebesar 26.9%. Kontribusi tidak langsung antara kualitas pelayanan
(X1) dan minat beli (Y) melalui citra merek (X2) sebesar (0.458)2 atau berkontribusi
sebesar 21%. Pada uji hipotesis yang kedua, peneliti mendapatkan hasil yaitu
terbuktinya pengaruh antara citra merek dengan minat beli. Citra merek yang baik,
memberikan dampak keinginan untuk membeli produk bagi para calon konsumen.
Dengan memperbaiki reputasi merek yang dimiliki maka perusahaan akan
mendapatkan dampak yang positif dari minat beli para calon nasabah. Untuk
memperbaiki citra merek, perusahaan bisa dengan memperbaiki unsur-unsur citra
merek yaitu profesionalisme, modern, melayani semua segmen, concern pada
konsumen, dan popular pada konsumen. Maksud dari profesionalisme disini ialah
perusahaan memiliki pegawai yang profesional dibidangnya. Dengan pegawai yang
profesional, maka penilaian positif dalam benak konsumen atas perusahaan bisa
tercipta. Jika penilaian positif atas perusahaan tercipta maka akan menimbulkan
minat beli pada diri calon konsumen. Unsur pembentuk citra merek yang kedua
ialah modern. Pada zaman yang maju seperti sekarang, perusahaan dituntut untuk
mampu mengimbangi perkembangan jaman. Mengimbangi perkembangan zaman
125
disini memiliki konteks bahwa perusahaan memiliki alat-alat yang modern dalam
mengembangkan perusahaan dan menunjang pemasaran. Dalam kasus ini, PT A.J
Central Asia Raya bisa mengikuti perkembangan zaman dengan menggunakan
sistem informasi dalam melakukan pemasaran. PT A.J Central Asia Raya sudah
menerapkan sistem e-comerce bagi pelanggannya untuk melakukan transaksi.
Namun sayangnya sistem ini masih belum bisa dimaksimalkan penggunaanya oleh
masing-masing pihak baik itu perusahaan ataupun nasabah. Nasabah lebih memilih
menggunakan cara lama yaitu melalui para agen asuransi. Mungkin dalam hal ini,
calon nasabah kurang percaya jika melakukan transaksi menggunakan web. Atau
bisa juga karena kurang taunya calon nasabah atas teknologi yang sudah dimiliki PT
A.J Central Asia Raya karena kurangnya sosialisasi melalui media untuk pemasaran
seperti brosur. Unsur pembentuk citra merek yang ketiga ialah melayani semua
segmen. Melayani semua segmen memiliki arti bahwa perusahaan ini memberikan
pelayanan kepada semua segmen masyarakat yaitu produk PT A.J Central Asia Raya
bisa dibeli oleh semua kalangan masyarakat. Bisa dibeli oleh semua masyarakat
dalam artian bahwa perusahaan tidak menjual produk hanya kepada orang dengan
golongan, ras, jenis kelamin, agama tertentu saja namun mencakup konteks global
yaitu menjual produknya kepada berbagai ras, golongan, status sosial, jenis kelamin,
dan berbagai pemeluk agama. Dalam hal ini, perusahaan sudah melakukannya
dengan tidak membeda-bedakan nasabah dan calon nasabahnya. Semua konsumen
sama dan selalu menjadi yang utama didalam perusahaan ini. Unsur pembentuk
citra merek yang ke empat ialah concern pada konsumen. Konsern kepada
konsumen memili artian bahwa perusahaan mau menindak lanjuti dan menanggapi
permintaan dan keluhan yang diajukan oleh nasabah dan calon nasabahnya. Dalam
hal ini, perusahaan nampaknya perlu ekstra berhari-hati. Karena nasabah sangat
126
sensitif dalam hal keluhan, dan biasanya mereka yang mengeluh tidak dalam kondisi
psikologis yang datar namun dalam keadaan marah. Perusahaan ini juga
nampaknya masih kurang dalam hal ini, meskipun perusahaan sudah membentuk
divisi khusus yang menangani permasalahan ini, namun kinerja divisi yang dibentuk
kurang maksimal. Untuk memaksimalkannya, mungkin perusahaan sebaiknya
memberi pelatihan khusus untuk menindak lanjuti apa yang di keluhkan dan di minta
oleh nasabah dan calon nasabah atas perusahaan ini. Calon nasabah cenderung
menginginkan proses/prosedur yang tidak terlalu berbelit-belit saat ingin menjadi
pemegang polis asuransi. Sedangkan nasabah menginginkan proses klaim yang
mudah dan uang ganti rugi yang cepat cair. Perusahaan sangat dituntut untuk
mewujudkan kesemua hal itu. Jika tidak, mungkin perusahaan mendapat penilaian
yang buruk dari nasabah dan calon nasabahnya. Namun jika bisa menjawab semua
tantangan tersebut, tentunya juga akan berdampak positif bagi perusahaan ini.
Dampak positif yang dirasakan mungkin bisa berupa kepuasan yang dirasakan
nasabah, sedangkan dampaknya bagi calon nasabah selain merasa puas hal ini juga
bisa membuat calon nasabah semakin ingin membeli produk yang dibuat oleh
perusahaan. Unsur citra merek yang terakhir yaitu popular. Popular disini memiliki
arti kemudahan untuk mendapatkan informasi. Informasi tidak hanya tentang
produk, namun juga tentang perusahaan. Baik itu secara letak dan juga latar
belakang perusahaan ataupun kondisi keuangan perusahaan. Sebenarnya PT A.J
Central Asia Raya sudah berusaha memaksimalkan unsur ini, yaitu dengan menulis
informasi tentang produk, latar belakang dan laporan laba-rugi tahun 2005 serta
neraca keuangan perusahaan di dalam display web perusahaan. Usaha ini sangat
membutuhkan unsur modern sebagai pendukung unsur ini. Namun sayangnya unsur
ini terasa sia-sia meskipun perusahaan sudah berusaha memaksimalkannya namun
127
perusahaan tidak memaksimalkan unsur modern. Saya mengatakan perusahaan
tidak memaksimalkan unsur modern karena seperti yang sudah disebutkan, sangat
jarang nasabah ataupun calon nasabah yang mengetahui tentantang web
perusahaan. Mereka hanya mendapatkan informasi dari agen dan juga brosur
tentang produk yang juga tidak begitu banyak tersebar.
Pada Uji hipotesis yang ketiga, peneliti menemukan terdapat pengaruh yang
signifikan antara kualitas pelayanan dengan minat beli. Mungkin hal ini didasari oleh
pemikiran nasabah dan calon nasabah atas kepuasan. Mereka akan merasa puas
jika harapannya atas pelayanan yang diberikan mampu di penuhi oleh perusahaan
sehingga hal itu juga bisa membuat calon nasabah berminat untuk membeli produk
yang bersangkutan. Untuk menimbulkan minat membeli yang besar, berdasarkan
penelitian ini perusahaan dituntut untuk mampu memenuhi permintaan dan
keinginan konsumen dengan memberikan pelayanan yang terbaik bagi calon
nasabah dan juga nasabahnya. PT. A.J Central Asia Raya sebenarnya sudah
berusahaa untuk memenuhi harapan konsumen dengan membentuk divisi yang
bertugas untuk melayani nasabahnya dan calon nasabahnya, selain itu
pelayanan/service juga diberikan oleh agen yang dimilik oleh perusahaan ini. Namun
masih ada konsumen yang tidak merasa keinginannya terpenuhi. Misalnya
konsumen merasa jengkel jika ia terkena extra premi. Extra premi ialah pembayaran
premi lebih yang harus dibayarkan oleh konsumen jika ia terbukti memiliki penyakit
yang kronis seperti jantung, stroke dan lain lain sebelum ia membeli produk asuransi
jiwa yang berkaitan dengan kesehatan. Pada dasarnya, untuk memuaskan
pelanggan tidak memiliki batasan. Hal ini terbukti dengan tidak pernahnya
pelanggan merasa benar-benar puas, namun kembali lagi pada keadaan yang nyata
bahwa perusahaan dituntut untuk memaksimalkan kinerja pelayanannya untuk
128
mendapatkan pelanggan yang banyak. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan,
perusahaan bisa memulai dengan memaksimalkan unsur-unsur pembentuk kualitas
pelayanan yang digunakan sebagai indicator penelitian oleh peneliti. Unsur pertama
yang bisa dimaksimalkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan ialah tengiables
(bukti langsung). Bukti langsung disini memiliki maksud bahwa perusahaan harus
memiliki fasilitas fisik yaitu gedung yang layak. Layak dalam artian bahwa gedung
tersebut bisa membuat konsumen nyaman dan percaya bahwa perusahaan memiliki
standar yang jelas. Gedung ibarat toko untuk membeli, jika kita menjual barang
tanpa mempunyai toko maka bagaimana konsumen mau membeli. Mengapa
konsumen tidak mau membeli? Karena konsumen tidak percaya atas perusahaan
yang bersangkutan jika terjadi penyelewengan yang dilakukan oleh opnum yang
tidak bertanggung jawab. Selain masalah itu, gedung juga merupakan asset
perusahaan yang wajib dimiliki, karena gedung yang nyaman, bersih, memiliki
fasilitas penunjang pelayanan yang memadai seperti ruang tunggu, ac, toilet, dan
lain-lain bisa membuat konsumen yakin untuk membeli produk yang bersangkutan.
Karena, konsumen akan merasa lebih puas, selain itu fasilitas fisik yang sangat
bagus bisa menjadi salah satu added value untuk memenangkan konsumen dalam
persaingan bisnis. Selain gedung, perusahaan juga harus memiliki peralatan yang
menunjang kemajuan zaman. Dalam hal ini, seperti yang telah disebutkan dalam
unsur modern brand image ini juga berkaitan dengan servis/pelayanan. Karena,
dengan menggunakan teknologi yang modern, konsumen juga akan merasa
dimudahkan dalam berbagai prosedur. Misalnya, dengan menggunakan e-comerce
konsumen bisa melakukan transaksi yang real time (setiap saat) dan di mana saja.
Selain berdampak pada citra merek hal ini juga menimbulkan minat beli. Fasilitas
yang memberikan kemudahan tanpa terlalu bertele-tele membuat keinginan nasabah
129
terpenuhi dan ia akan merasa puas. Unsur kualitas pelayanan yang kedua ialah
reliability/kehandalan. Untuk meningkatkan kehandalan perusahaan, perusahaan
selayaknya memberikan pelayanan kepada konsumen dari awal hingga akhir. Dari
awal, maksudnya ialah perusahaan melayani konsumen dari awal saat konsumen
belum melakukan keputusan pembelian. Hal yang bisa dilakukan dengan membantu
calon nasabah saat melakukan proses pengumpulan informasi dengan memberikan
informasi yang lengkap dan jelas tanpa mengada-ada. Sedangkan hingga akhir,
maksudnya perusahaan memiliki komitmen untuk melayani nasabah setelah
melakukan pembelian produk hingga sampai polis yang bersangkutan tidak
diperpanjang, atau dicairkan. Unsur kualitas pelayanan yang ketiga ialah daya
tangkap (responsivemes). Responsivenes bisa ditingkatkan dengan menanggapi apa
yang dikeluhkan nasabah dan calon nasabah. Hal kecil yang bisa dilakukan ialah
dengan menyediakan box kritik dan saran. Namun perusahaan juga berkewajiban
menanggapi kritik yang diajukan oleh konsumen dengan melakukan perubahan.
Dalam hal ini perusahaan dituntut untuk lebih peka atas complain yang diajukan dan
menjawabnya dengan perubahan yang lebih baik lagi yaitu dengan mengikuti apa
yang konsumen harapkan. Selain dengan cara tersebut, masih banyak cara yang
lain. Misalnya dengan menggunakan kuisioner yang diberikan kepada nasabah atau
calon nasabah atas kinerja perusahaan dalam kurun waktu tertentu dalam hal
pelayanan khususnya. Dalam hal ini, PT A.J Central Asia Raya sepertinya masih
sangat kurang. Karena perusahaan ini hampir tidak pernah melakukan hal-hal
tersebut diatas untuk mengkoreksi kinerja pelayanan yang telah diberikan. Unsur
kualitas pelayanan yang ke empat ialah assurance (jaminan). Perusahaan harus
memiliki jaminan keamanan yang jelas, baik itu berupa hasil studi kelayakan atau
sertifikat aman dari pemerintah atau internasional seperti iso, dan lain-lain. Dalam
130
hal ini, PT A.J Central Asia Raya sudah mampu menunjukan jaminan keamanan bagi
nasabahnya yaitu dengan meraih platinum award pada tahun 2005 dari majalah info
bank. Untuk mendapatkan platinum, tidak mudah. Perusahaan harus memenuhi
kriteria yang sudah ditentukan panitia dan sudah tentu harus lolos dari kriteria uji
jaminan keamanan, kelayakan, dan kualitas tentunya. Namun sayangnya sehabis
tahun 2005 perusahaan tidak pernah mendapat lagi. Mungkin bisa jadi karena
perusahaan ini memiliki prestasi yang menurun, sehingga kemerosotan penjualan
juga terjadi setelah tahun 2005. Mungkin karena alasan itu juga perusahaan hanya
mendisplay laporan keuangan sampai tahun 2005 pada web situs resminya. Unsur
kualitas pelayanan yang terakhir ialah empaty. Empaty yang dimaksud ialah
perusahaan diharap bisa memberikan perhatian yang tulus kepada konsumennya.
Perhatian yang tulus tidak hanya tersurat, namun juga tersirat (fakta pada
lapangan). Dalam hal ini PT A.J Central Asia Raya memberikan perhatian berupa
bantuan kepada konsumen. Bantuan yang diberikan misalnya perusahaan
membantu calon nasabah saat melakukan medical check-up yang merupakan
persyaratan wajib bagi pengaju polis. Dalam hal ini, para agen dituntut untuk
membantu melayani dengan tulus. Namun terkadang ada juga agen yang tidak
membantu saat medical check-up. Sebaiknya perusahaan membuat peraturan dan
prosedur yang jelas atas hal ini. Jika hal ini tertulis dalam peraturan perusahaan
maka hal ini merupakan kewajiban yang sudah wajib dipenuhi oleh masing-masing
agen. Dengan demikian agen yang melanggar bisa mendapat sanksi teguran atau
sanksi lain. Jika sudah jelas tentu kemungkinan agen tidak membantu akan bisa
diminimalisirkan.
131
• Pada hasil uji pengaruh antara minat beli (Y) terhadap keputusan pembelian
(Z) didapatkan nilai sig < 0.05 yang berarti terdapat pengaruh yang
signifikan antara minat beli (Y) terhadap keputusan pembelian (Z). Dan
hasil koefisien determinasi (KD) menunjukan angka 0.932 yang berarti
bahwa 93.2% variasi dari variabel keputusan pembelian (Y) bisa dijelaskan
oleh variabel minat beli (Z). Sedangkan sisanya 6.8% dijelaskan oleh
variabel diluar penelitian ini. Berdasarkan hasil diatas maka bisa dikatakan
bahwa costumer yang memiliki minat untuk membeli produk maka
kemungkinan besar ia akan melakukan keputusan pembelian produk. Dalam
hal ini, unsur pembenyuk minat beli memberikan pengaruh yang sangat
besar dalam pengambilan keputusan pembelian. Konsumen yang melakukan
pencarian informasi melalui media tertentu, ataupun dengan datang ke
kantor, serta memiliki kemauan untuk memahami produk maka ia akan
cenderung untuk melakukan keputusan pembelian. Berdasarkan penelitian
ini, jika perusahaan ingin meningkatkan keputusan pembelian maka
perusahaan harus meningkatkan minat beli. Jika ingin meningkatkan minat
beli, maka perusahaan harus bisa kualitas pelayanan dan citra merek. Untuk
meningkatkan citra merek bisa juga dengan meningkatkan kualitas
pelayanan.