penyelidikan tanah - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/publikasi/bukusopipalbppt/lampiran1.pdf ·...

36
105 LAMPIRAN I PENYELIDIKAN TANAH (SOIL INVESTIGATION) BANGUNAN PADA AREA BPPT LOKASI JALAN M H. THAMRIN NO. 8 JAKARTA

Upload: lehanh

Post on 01-Feb-2018

254 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

105

LAMPIRAN I

PENYELIDIKAN TANAH

(SOIL INVESTIGATION)

BANGUNAN PADA AREA BPPT

LOKASI

JALAN M H. THAMRIN NO. 8

JAKARTA

Page 2: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

106

II.. PPeennddaahhuulluuaann

Pekerjaan Penyelidikan tanah (Soil Test) dilaksanakan Pada Area

Gedung BPPT lokasi Jalan M H Thamrin – Jakarta Pusat Jl. MH

Tahmrin no. 8 Jakarta. Laporan hasil tes dan penelitian ini meliputi

penyelidikan tanah dilapangan dan tes dilaboratorium, merupakan

Laporan akhir (Final Report).

Penyelidikan dan tes dilapangan telah dikerjakan pada tanggal 27

sampai dengan 28 September 2010, yaitu pekerjaan 3 (tiga) titik tes

sondir (CPT) dan 1 (satu) titik bor dangkal (shallow boring) dilokasi

rencana bangunan, sebagaimana gambar denah lokasi titik tes.

Tujuan penyelidikan tanah ini dimaksudkan untuk mengetahui sifat-

sifat fisis dan sifat-sifat fisik dari lapisan tanah serta kedalaman

lapisan tanah keras pada daerah penyelidikan. Sifat-sifat fisis dan

sifat-sifat fisik yaitu berupa klasifikasi tanah, sifat konsistensi tanah,

daya dukung tanah dengan menggunakan alat tes sondir sampai

dikedalaman lapisan tanah keras untuk nilai daya dukung tahanan

ujung konus dan tahanan geser maksimum sebesar 250 kg/cm2 atau

maksimum dikedalaman 20,00 m.

Page 3: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

107

IIII.. PPeennyyeelliiddiikkaann ddii llaappaannggaann

2.1 Pelaksanaan penyelidikan meliputi :

2.1.1 Pekerjaan sondir, dilakukan dengan menggunakan satu set

alat sondir lengkap yang berkapasitas 2,5 tonf di 3 (tiga)

titik sondir yang telah ditentukan dilokasi bangunan yaitu titik

sondir (S-1, S-2 dan S-3)

2.1.2 Pekerjaan pengeboran merupakan Bor dangkal dilakukan

pada 1 titik bor (B) diantara lokasi titk sondir, untuk melihat

secara visual kondisi lapisan tanah pada lapisan permukaan

sampai dikedalaman 4,00 m dengan melakukan

pengambilan sampel tanah terganggu (distrubed) dan

sampel tanah asli / sampel tanah tidak terganggu (undistrub)

sejumlah 2 tabung sampel pada lobang Bor dikedalaman

1,50 m–2,00 m dan dikedalaman 3,00 m - 3,50m yang akan

dilakukan tes dilaboratorium, lokasi titik bor sebagai gambar

denah terlampir.

2.1.3 Level muka tanah existing pada saat dilakukan penyelidikan

merupakan permukaan konstruksi conblok / paving blok

diasumsikan sebagai sebagai level 0,00 m, dan relatif

datar.

Page 4: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

108

2.2. Peralatan

2.2.1. Alat yang digunakan adalah satu set alat sondir lengkap

metode DCP, kapasitas 2,5 tonf (250 kg/cm2) dilengkapi

dengan frictioncone (biconus)

2.2.2. Satu set alat bor dangkal, lengkap dengan mata bor Iwan

dan tabung sampel (Thin walled sampler) dengan ukuran

diameter 75 mm, panjang 45 cm serta tebal 2,00 mm.

2.3. Metode Pelaksanaan

2.3.1. Sondir / CPT (Cone Penetration Test)

Pelaksanaan penyondiran dilakukan pada titik sondir yang

telah ditentukan dengan titik awal atau titik 0,00 m pada

level muka tanah existing yang merupakan permukaan

conblok / paving blok dimasing-masing titik sondir. Sondir

yang digunakan adalah Konus dengan frictioncone (biconus)

dengan ukuran luas penampang konus 10 cm2 dan luas

selimut 150 cm2 . Metode pelaksanaan dilakukan dengan

menekan konus kedalam lapisan tanah secara terus

menerus dengan interval kedalaman 20 cm (penetrasi)

sampai menunjukan tahanan ujung konus (qc) dan tahan

geser maksimum (f) sebesar 250 kg/cm2, atau sampai

kedalaman maksimum sedalam 20 meter. Data yang

didapat dan disajikan dalam penelitian ini adalah nilai

Page 5: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

109

tahanan ujung konus (qc) dan total lekatan / hambatan (tf)

serta ratio lokal lekatan terhadap tahanan ujung konus (f/qc)

sampai kedalaman maksimum dari kapasitas alat sondir

yang digunakan atau sampai maksimum kedalaman 20

meter.

2.3.2. Bor Dangkal

Pelaksanaan pengeboran dilakukan pada titik bor yang telah

ditentukan dengan titik awal atau titik 0,00 m pada level

muka tanah existing yang merupakan permukaan conblok /

paving blok setempat pada saat bor dilakukan, pengeboran

adalah pengeboran dangkal dengan menggunakan mata

bor Iwan secara bertahap setiap kedalaman 20 cm, tanah

yang dikeluarkan dari mata bor Iwan dimasukan kedalam

plastik yang telah diberi kodefikasi bor dan kedalaman. Pada

kedalaman yang diinginkan dilakukan pengambilan contoh

tanah tidak terganggu / tanah asli (Undistrub sample)

dengan menggunakan tabung sampel, dan tabung sampel

juga diberi kodefikasi kedalaman. Pada pekerjaan ini

dilakukan pengeboran sebanyak 1 (satu) titik bor (B) di

kedalaman 30 m disertai pengambilan sampel tanah

terganggu dan 2 tabung sampel tanah tak terganggu

dilubang Bor dikedalaman 1,50 –2,00 m dan dikedalaman

3,00m – 3,50 m untuk dilakukan pengujian dilaboratorium.

Page 6: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

110

2.4. Hasil Penyelidikan

2.4.1. Pengujian Sondir ( CPT )

Dari hasil uji sondir didapatkan nilai-nilai karakteristik tanah

secara umum sebagai disajikan pada tabel : 2.1, hasil

sondir memberikan informasi yang berhubungan dengan

kedalaman penyondiran, kedalaman lapisan tanah

keras untuk nilai qc ≥ 100 kg/cm2 dan besar nilai

komulaif total lekatan / friction (tf) sampai dikedalaman

lapisan tanah keras serta nilai daya dukung sondir (qc)

pada daerah lapisan permukaan.

Tabel 2.1: Hasil Sondir S-1, S-2 dan S-3

Kedalaman Sondir

Kedalaman untu nilai qc

≥ 100 kg/cm2

Nilai tf pada nilai

qc ≥100 kg/cm2

Nilai qc pada kedalaman

1,00 m – 2,00 m

1 2 3 4 5

S-1 27,00 m 26,50 m >>2000 kg/cm Sangat kecil

S-2 27,00 m 26,20 m >>2000 kg/cm Sangat kecil

S-3 27,20 m 26,60 m >>2000 kg/cm Sangat kecil

4.1. Hasil uji dari ke 3 titik sondir yaitu titik sondir S-1, S-2 dan , S-3

memperlihat kan karakteristik lapisan tanah yang relatif hampir

seragam, kedalaman lapisan tanah keras cukup dalam, untuk

nilai daya dukung konus sondir ≥ 100 kg/cm2, bervariasi

dikedalaman antara 26,20 m sampai 26,60 m, mendekati akhir

Page 7: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

111

sondir dikedalaman antara 27,00 m sampai 27,20 m. Nilai

lekatan tanah untuk ke 3 titik sondir yang digambarkan dari total

komulatif nilai lekatan, untuk nilai 2000 kg/cm sampai

dikedalaman antara 18,20 m - 20,20 m dan nilai lekatan sampai

dilapisan tanah keras dikedalaman antara 26,20 m sampai

26,60 m mempunyai nilai cukup ke besar dengan nilai >>2000

kg/cm. Nilai daya dukung konus sondir lapisan tanah

permukaan sampai dikedalaman 5,00 m berkisar pada rentang

nilai antara 1 kg/cm2 sampai 7 kg/cm2 dengan rata-rata 3,92

kg/cm2 dan dikedalaman dibawah 5,00 m sampai dikedalaman

10,00 m dengan rentang nilai daya dukung antara 6 kg/cm2

sampai 14 kg/cm2 dengan rata-rata 9,78 kg/cm2 dan dibawah

kedalaman 10,00 m nilai daya dukung secara gradual

bertambah besar sampai dikedalaman lapisan tanah keras

dikedalaman sampai dikedalaman antara 26,20 m sampai

26,60 m.

2.4.2. Pengeboran

Pengeboran dilakukan dengan pengeboran dangkal pada

lapisan permukaan sampai dikedalaman 4,00 m pada 1

(satu) titik bor (B) sebagai gambar denah titik bor,

pengeboran ini untuk tujuan melihat secara visual

karakteristik lapisan tanah, jenis tanah, warna tanah dan

pengambilan sampel tanah terganggu (distrubed) dan tanah

tidak terganggu (undistrub) sejumlah 2 tabung sampel di titik

Page 8: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

112

Bor di kedalaman 1,50 m – 2,00 m dan dikedalaman 3,00m

–3,50 m pada lapisan tanah permukaan untuk dilakukan tes

dilaboratorium sebagai disajikan pada tabel. 2.2

Tabel 2.2: Tabel pengambilan sampel Tanah asli (Undistrub)

Titik Bor Kedalaman

sample undistrub Keterangan

B

1,50 m – 2,00 m

Lempung / Lanau

Warna Coklat kehitaman

Lunak

3,00 m – 3,50 m

Lempung / Lanau

Warna Coklat kehitaman

Lunak

IIIIII.. PPeenngguujjiiaann ddii llaabboorraattoorriiuumm

Pengujian di laboratorium dilakukan pada sampel tanah

terganggu ( distrubed ) dan sampel tanah tidak terganggu

(Undistrub) dari 1 (satu) titik bor dangkal dimana sampel tanah

terganggu yang berasal dari mata bor Iwan, dilakukan penelitian

diskripsi tanah secara visual, yaitu jenis tanah, warna tanah dan

kekerasan tanah. 2 tabung sampel tanah tidak terganggu yang

berasal dari 1 titik bor dengan kedalaman sampel 1,50 m – 2,00

m dan dikedalaman 3,00 m – 3,50 m dilakukan penelitian

karakteristik tanah meliputi index properties, dan mekanikal

properties sesuai dengan prosedur persyaratan percobaan dari

ASTM , yang meliputi penentuan :

Page 9: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

113

1. kadar air (w), 2. berat isi tanah (), 3. berat isi kering

(d), 4. Specific Gravity (Gs), 5. Atterberg limit (LL dan PL), 6.

Uji Triaxial UU, 7. Konsolidasi tes, 8. Analisa butir dan

hydrometer, adapun jenis tes sebagai disajikan pada tabel 3. 1

dan hasil tes disajikan pada tabel 3. 2,

Tabel 3.1: Jumlah dan Jenis Pengujian di Laboratorium

NO. JENIS PENGUJIAN JUMLAH SAMPEL

KETERANGAN

1 Index Properties & Gs 2

SAMPEL TANAH ASLI

(Unditrubed)

2 Atterberg Limit 2

3 Grained sizes Distribution

2

4 Triaxial test UU 2

5 Consolidasi test 2

Page 10: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

114

Tabel 3.2: hasil Uji Laboratorium sampel bor B

Jenis uji Simbul dan

satuan

Kedalaman

1,50 - 2,00 m

Kedalaman

3,00 - 3,50 m

INDEX

PROPERTI

ES

w % 71,57 98,73

t/m3 1,55 1,45

e 1,94 2,64

Gs 2,67 2,66

ATTERBE

RG

LL % 94,62 99,93

PL % 63,44 64,22

PI % 31,18 35,70

BUTIRAN

(%)

Kr % 2 2

Ps % 20 20

Lanau % 55 60

Lempung % 23 18

TRIAXIAL

TEST

C kg/cm2 0,10 0,11

o 6,56 5,99

CONSOLI

DASI

Cc 0,67 0,95

Pc kg/cm2 1,50 1,60

Cv cm2/det 0,79 x 10-3 0,87 x 10-3

Page 11: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

115

IIVV.. kkeessiimmppuullaann

Hasil uji sondir titik S-1, S-2 dan S-3 pada lokasi rencana

bangunan dan hasil uji laboratorium dari titik bor B serta melihat

karakteristik tanah dari hasil pengamatan secara visual dan hasil

uji laboratorium dari tanah terganggu (distrub) dan tanah asli

(Undistrub) sejumlah 2 tabung sampel dari titik bor (B)

dikedalaman 1,50 m - 2,00 m dan dikedalaman 3,00 m – 3,50 m

maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

Hasil uji sondir

4.1.1 Level muka tanah permukaan tanah existing setempat pada

lokasi area rencana bangunan disaat pelaksanaan sondir

merupakan permukaan conblok / paving blok, merupakan

level 0,00 m. yang diasumsikan sebagai titik awal sondir dan

relatif datar

4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir,

sebagai terllihat dari sebaran nilai daya dukung (qc) dari ke 3

titik sondir S.1, S.2 dan S.3 mempunyai dan memperlihatkan

nilai hampir seragam. Lapisan tanah keras untuk nilai qc ≥100

kg/cm2 cukup dalam, ditemukan dikedalaman antara 26,20 m

sampai 26,60 m. Ketebalan lapisan tanah keras dari hasil uji

sondir ini tidak dapat diketahui karena kemampuan sondir

Page 12: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

116

ringan ini maximum pada total nilai daya dukung dan nilai

lekatan sebesar 250 kg/cm2 .

4.1.3 Daya dukung lapisan tanah permukaan. Nilai daya dukung

konus sondir lapisan tanah permukaan sampai dikedalaman

5,00 m berkisar pada rentang nilai antara 1 kg/cm2 sampai 7

kg/cm2 dengan rata-rata 3,92 kg/cm2 dan dikedalaman

dibawah 5,00 m sampai dikedalaman 10,00 m dengan

rentang nilai daya dukung antara 6 kg/cm2 sampai 14 kg/cm2

dengan rata-rata 9,78 kg/cm2 dan dikedalaman dibawah

10,00 m nilai daya dukung secara gradual bertambah besar

sampai dikedalaman lapisan tanah keras dikedalaman sampai

dikedalaman antara 26,20 m sampai 26,60 m

4.1.4 Nilai lekatan tanah, Nilai lekatan tanah untuk ke 3 titik sondir

yang digambarkan dari total komulatif nilai lekatan, untuk nilai

2000 kg/cm sampai dikedalaman antara 18,20 m - 20,20 m

dan dibawah kedalaman 13,00 m sampai dilapisan tanah

keras dikedalaman antara 26,20 m sampai 26,60 m

mempunyai nilai cukup ke besar dengan nilai >>2000 kg/cm

4.2 Hasil uji Laboratorium

4.2.1 Hasil uji laboratorium tanah dari lubang borlog untuk tanah

terganggu (Distrub) dan tanah tidak terganggu (Undistrub)

sejumlah 2 tabung dikedalaman 1,50 m – 2,00 m dan

Page 13: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

117

dikedalaman 3,00m - 3,50 m dengan total jumlah sampel

tanah tidak terganggu sejumlah 2 tabung

4.2.2 Hasil pengamatan Visual dari tanah hasil boring secara umum

dikedalaman 1,50 m sampai 4,00 m merupakan lapisan

tanah Lempung / Lanau Warna Coklat kehitaman Lunak.

4.2.3 Pengujian Laboratorium dari titik boring (B) yang terdiri dari

tes 1. Index Properties & Gs, 2. Grained sizes Distribution, 3.

Atterberg Limit, 4. Konsolidasi, 5.Triaxial UU dengan rentang

nilai seperti disajikan pada kolom 4 tabel. 4.1

4.2.4 Kadar air asli tanah dilapangan cukup tinggi berkisar pada

nilai antara 71,57 % - 98,73 % dengan rata-rata 85,15 %

dan tanah dalam kondisi pada batas plastis mendekati batas

cair (liquit limit) dengan nilai bekisar antara 94,62 % - 99,93 %

dengan rata-rata 97,28 %

4.2.5 Jenis tanah lapisan permukaan pada titik bor sampai

dikedalaman 3,50 m merupakan jenis Lanau dengan

persentase antara 55 % – 60 % dengan rata-rata 57,50 %

dan lempung dengan persentase antara 18 % - 23 % dengan

rata-rata 20,50 %

Page 14: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

118

Tabel 4.1: Rentang nilai dari parameter tanah titik Bor B

Sifat Simbul Satuan Rentang nilai Rata-rata nilai

1 2 3 4 5

Kadar air W % 71,57 - 98,73 85,15

Berat isi tanah t/m3 1,45 - 1,55 1,50

Angka pori e 1,94 - 2,64 2,29

Spesific grafity Gs 2,66 - 2,67 2,67

Liquit limit LL % 94,62 - 99,93 97,28

Plastis limit PL % 63,44 - 64,22 63,83

Plastis index PI % 31,18 - 35,7 33,44

Kerikil Kr % 2 - 2 2,00

Pasir Ps % 20 - 20 20,00

Lanau Lanau % 55 - 60 57,50

Lempung Lempung % 18 - 23 20,50

Kohesi C kg/cm2 0,1 - 0,11 0,11

Sudut geser

dalam

Derajat

o 5,99 - 6,56 6,28

Koef konsollidasi Cc 0,67 - 0,95 0,81

Prakonsolidasi Pc kg/cm2 1,5 - 1,6 1,55

Koef pemampatan Cv cm2/det 0,79 x 10-3- 0,87

x 10-3 0,83 x 10-3

4.3 Daya dukung izin pondasi dangkal

Dengan memperhatikan nilai-nilai hasil sondir dan hasil tes

laboratorium Untuk penggunaan pondasi bangunan yang

Page 15: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

119

cukup berat tidak disarankan penggunaan pondasi langsung

atau pondasi dangkal, dimana nilai daya dukung sampai

dikedalaman 5,00 m sangat kecil berkisar antara 1 kg/cm2

sampai 7 kg/cm2 dengan rata-rata 3,92 kg/cm2

4.4. Daya dukung pondasi tiang

Untuk pengggunaan pondasi tiang tunggal yang ditumpu

pada lapisan tanah keras dengan memasukan ujung tiang

kedalaman lapisan tanah keras yang cukup dalam,

dikedalaman antara 26,20 m sampai 26,60 m, dengan daya

dukung izin tekan tanah untuk beberapa type pondasi tiang

tunggal dengan beban vertikal sebagai salah satu alternatif

disajikan pada tabel 4.2.

Tabel 4.2: Daya Dukung izin tekan tanah untuk pondasi tiang

tunggal Dikedalaman antara 26,20 m sampai 26,60 m

Jenis pondasi Ukuran

Pondasi Tiang (cm)

Daya dukung izin

Tekan

Tiang Pancang

20 x 20

25 x 25

28 x 28 x 28

41,7 ton

55,0 ton

42,0 ton

Tiang Bor

Ø 30

Ø 35

Ø 40

54,4 ton

66,6 ton

79,7 ton

Page 16: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

120

Untuk pengggunaan pondasi tiang tunggal dikedalaman

20,00 m dengan nilai daya dukung konus sondir berkisar

antara 30 kg/cm2 sampai 70 kg/cm2 dengan nilai komulatif

lekatan tanah sebesar 2000 kg/cm, maka daya dukung izin

tekan tanah untuk beberapa type pondasi tiang tunggal

dengan beban vertikal sebagai salah satu alternatif disajikan

pada tabel 4.3.

Tabel 4.3: Daya Dukung izin tekan tanah untuk pondasi tiang

tunggal Dikedalaman 20,00 m

Jenis pondasi Ukuran

Pondasi Tiang (cm) Daya dukung izin Tekan

Tiang Pancang

20 x 20

25 x 25

28 x 28 x 28

25,40 ton

32,9 ton

25,9 ton

Tiang Bor

Ø 30

Ø 35

Ø 40

32,0 ton

38,6 ton

45,6 ton

Page 17: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

121

Page 18: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

122

Page 19: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

123

Page 20: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

124

Page 21: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

125

Page 22: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

126

Page 23: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

127

Page 24: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

128

Page 25: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

129

Page 26: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

130

Page 27: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

131

Page 28: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

132

Page 29: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

133

Page 30: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

134

Page 31: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

135

Page 32: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

136

Page 33: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

137

Page 34: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

138

Foto : Lokasi pengembangan IPAL BPPT

Page 35: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

139

Foto : Pekerjaan sondir analisa tanah.

Page 36: PENYELIDIKAN TANAH - kelair.bppt.go.idkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALBPPT/lampiran1.pdf · 4.1.2 Kedalaman lapisan tanah keras Data hasil uji sondir, sebagai terllihat dari

140

LAMPIRAN II

GAMBAR DISAIN DAN MODIFIKASI IPAL