4.1.2 urusan wajib kesehatan 4.1.2.1 kondisi umumsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...b....
TRANSCRIPT
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 8 0
4.1.2 URUSAN WAJIB KESEHATAN
4.1.2.1 KONDISI UMUM
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada
perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta bermanfaat
dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia
(lansia), dan keluarga miskin. Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
menjamin bahwa kesehatan adalah hak setiap warga negara, setiap warga negara
berhak atas pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu.
Pembangunan Kesehatan Kota Semarang telah memperhatikan Dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) 2005-2025
dalam tahapan ke–2 (2010–2014)yaitu kondisi pembangunan kesehatan diharapkan
telah mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan dengan
membaiknya berbagai indikator pembangunan Sumber Daya Manusia, seperti
meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat, meningkatnya kesetaraan
gender, meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesejahteraan dan perlindungan
anak, terkendalinya jumlah dan laju pertumbuhan penduduk, serta menurunnya
kesenjangan antar individu, antar kelompok masyarakat, dan antar daerah.
Disamping itu Pemerintah Kota Semarang juga memprioritaskan pelayanan
kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat baik dari segi dana,jarak ke lokasi
pemberi pelayanan maupun kualitas pelayanan yang diberikan.
4.1.2.2 KEBIJAKAN PROGRAM
Pada tahun 2014 program-program yang dilaksanakan pada urusan Kesehatan
adalah sebagai berikut :
Program - program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan administrasi
perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
Program ini diarahkan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan sarana
prasarana yang memadai bagi aparat dalam rangka meningkatkan kinerja dan
kualitas layanan publik.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melaui peningkatan
kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pelaksanaan tugas kedinasan.
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 8 1
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui
penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel.
Program-Program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi :
1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Program ini diarahkan untuk :
a. menjamin ketersediaan dan keterjangkauan obat sesuai dengan kebutuhan
medis
b. meningkatkan keamanan dan kemanfaatan penggunaan obat
c. mengamankan masyarakat dari penyalahgunaan obat dan NAPZA
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program ini diarahkan untuk :
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan : pelayanan kesehatan yang bersifat
pribadi dengan tujuan menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan
perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharan kesehatan dan pencegahan
penyakit.
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat : memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan.
3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
Program ini diarahkan untuk memberdayakan individu, keluarga dan
masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku hidup sehat dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat;
4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam
upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan
balita.;
5. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Program ini diarahkan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih
sehat agar dapat melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari
lingkungan sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal;
6. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Program ini diarahkan untuk :
a. Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit
menular dan tidak menular
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 8 2
b. Mencegah penyebaran penyakit sehingga tidak menjadi masalah kesehatan
7. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Program ini diarahkan untuk :
a. Meningkatkan fungsi perencanaan, penilaian serta pengawasan ,
pengendalian kegiatan pembangunan kesehatan
b. Meningkatkan pelayanan data/informasi untuk manajemen dan masyarakat
yang akurat, lengkap dan tepat waktu
c. Meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan profesionalisme SDM
kesehatan dalam pelaksanaan tugas kedinasan
8. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu
Program ini diarahkan untuk meningkatkan penyediaan sarana prasarana
pelayanan kesehatan puskesmas/puskesmas pembantu dalam rangka upaya
meningkatkan, memantapkan dan mempertahankan jangkauan dan pemerataan
serta mutu pelayanan kesehatan pada masyarakat.
9. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit
Program ini diarahkan untukmengoptimalkan operasional kegiatan dan
meningkatkan pelayanan Rumah Sakit;
10. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
Program ini diarahkan untukmeningkatkan derajat kesehatan bayi, balita, anak
usia sekolah dan remaja
11. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
Program ini diarahkan untukmeningkatkan derajat kesehatan usia lanjut
12. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
Program ini diarahkan untuk menjaga mutu makanan yang dikonsumsi
masyarakat agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
13. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Program ini diarahkan untukmeningkatkan derajat kesehatan ibu melahirkan
dan anak
14. Program Informasi Kesehatan
Program ini diarahkan untukmengembangkan sistem informasi kesehatan guna
mewujudkan suatu sistem informasi kesehatan yang komprehensif berhasil guna
dan berdaya guna dalam mendukung pembangunan kesehatan
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 8 3
15. Program Peningkatan Pelayanan Pelayanan RS BLU
Program ini diarahkan untukmengoptimalkan dan meningkatkan pelayanan
Rumah Sakit
4.1.2.3 REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
4.1.2.3.1 PENDANAAN
Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program dan kegiatanpada
urusan kesehatan Kota Semarang tahun2014 sebesar Rp 261.139.493.000,- dengan
realisasi anggaran Rp 237.477.505.426,-(90,94%) terdiri dari program penunjang dan
pelaksanaan dengan perincian sebagai berikut :
Anggaran Program Penunjang Urusan Wajib Kesehatan
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN (RP)
REALISASI (RP)
PERSENTASE ( % )
SKPD : Dinas Kesehatan 1 Belanja jasa penunjang administrasi
perkantoran 52.000.000 48.749.000 93,75
2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
267.600.000 240.772078 89,97
3 Penyediaan jasa administrasi keuangan
191.740.000 191.445860 99,85
4 Penyediaan jasa kebersihan kantor 225.825.000 225.268.700 99,75 5 Penyediaan alat tulis kantor 78.000.000 77.683.000 99,59 6 Penyediaan barang cetakan dan
penggandaan 75.000.000 73.259.950 97,68
7 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
75.000.000 68.697.860 91,60
8 Penyediaan bacaan dan peraturan perundang-undangan
6.000.000 3.719.500 78,66
9 Penyediaan makanan dan minuman 105.000.000 104.633.100 99,65 10 Rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi ke luar daerah 430.000.000 235.058.001 54,66
11 Penyelesaian pengelolaan administrasi kepegawaian
86.035.000 82.547.500 95,95
JUMLAH SKPD 1.592.200.000 1.351.834.549 84,97 SKPD : Rumah Sakit Umum
Daerah
1 Belanja jasa penunjang administrasi perkantoran
72.000.000 39.498.000 54,86
2 Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor
3.000.000.000 2.954.362.600 98,48
JUMLAH SKPD 3.072.000.000 2.993.860.600 76,67 JUMLAH PROGRAM 4.664.200.000 4.345.695.149 93,17
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 8 4
NO KEGIATAN ANGGARAN (RP)
REALISASI (RP)
PERSENTASE ( % )
SKPD : Dinas Kesehatan 1 Pengadaan perlengkapan gedung
kantor 570.950.000 547.424.000 95,88
2 Pengadaan peralatan gedung kantor 407.118.100 379.729.500 93,27 3 Pengadaan mebeleur 20.000.000 19.300.000 96,50 4 Pemeliharaan rutin/berkala gedung
kantor 87.165.000 86.576.200 99,32
5 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
691.708.000 552.979.538 80,26
6 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
15.000.000 12.804.000 85,36
7 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
72.000.000 71.920.000 99,89
8 Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur
5.000.000 4.900.000 98,00
JUMLAH SKPD 1.868.941.100 1.675.633.238 89,77 SKPD : Rumah Sakit Umum
Daerah
1 Pengadaan kendaraan dinas / operasional
1.920.000.000 1.859.452.650 98,95
JUMLAH SKPD 1.920.000.000 1.859.452.650 98,95 JUMLAH PROGRAM 3.788.941.100 3.535.085.888 93,30
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN (RP)
REALISASI (RP)
PERSENTASE ( % )
SKPD : Dinas Kesehatan 1 Pendidikan dan pelatihan formal 5.000.000 5.000.000 100 2 Kegiatan rapat, koordinasi, bintek
& penyuluh pegawai puskesmas 208.070.000 174.409.500 83,82
3 Supervisi Terpadu Kinerja Puskesmas
64.293.000 60.610.000 94,27
4 Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan
76.800.000 71.800.000 93,49
JUMLAH PROGRAM 354.163.000 311.819.500 88,04
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN (RP)
REALISASI (RP)
PERSENTASE ( % )
SKPD : Dinas Kesehatan 1 Penyusunan laporan capaian
kinerja dan ihktisar realisasi kinerja SKPD
45.840.000 45.828.000 100
2 Penyusunan laporan keuangan semesteran
9.800.000 9.767.000 99,66
3 Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran
8.200.000 8.128.000 99,61
4 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
8.710.000
8.585.000 98,56
5 Penyusunan pelaporan target pendapatan
7.000.000
6.946.000 99,23
6 Penyusunan RKA SKPD dan DPA SKPD
101.442.500 88.118.150 86,87
7 Penyusunan LAKIP 12.720.000 10.971.625 86,25
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 8 5
NO KEGIATAN ANGGARAN (RP)
REALISASI (RP)
PERSENTASE ( % )
8 Penyusunan Renstra SKPD 64.453.600 57.549.475 89,29 9 Penyusunan LKPJ SKPD 10.487.500 9.602.025 91,56
10 Penyusunan Renja SKPD 29.570.000 23.745.500 81 11 Evaluasi Standar Pelayanan
Publik 35.068.400 26.969.925 76,91
JUMLAH PROGRAM 333.292.000 296.210.700 88,87
Anggaran Program Pelaksana UrusanKesehatan
1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN (RP)
REALISASI (RP)
PERSENTASE ( % )
SKPD : Dinas Kesehatan 1 Pengadaan Obat dan Perbekalan
kesehatan 5.851.875.800 5.673.173.320 96.95
2 Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit
12.836.000 12.836.000 100
3 Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
6.469.000 6.469.000 100
4 Pengadaan alat laboratorium / kesehatan
336.000.000 253.868.440 75,56
5 Pengawasan terhadap penggunaan obat dan bahan berbahaya
8.415.000 8.415.000 100
JUMLAH PROGRAM 6.215.595.800 5.954.761.760 95,80
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN (RP)
REALISASI (RP)
PERSENTASE ( % )
SKPD : Dinas Kesehatan 1 Pelayanan Kesehatan Penduduk
Miskin di Pusk dan Jejaringnya/RS dan Pemberi Pelayanan
35.707.600.000 34.283.932.166 96,01
2 Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
35.811.500 30.529.000 85,25
3 Revitalisasi sistem kesehatan 509.109.500 504.957.750 99,18 4 Peningkatan Pelayanan dan
Penanggulangan Masalah Kesehatan
326.725.300 304.513.700 93,20
5 Kegiatan Puskesmas Poncol 310.780.300 273.472.325 88,00 6 Kegiatan Puskesmas Miroto 200.203.500 172.220.645 86.02 7 Kegiatan Puskesmas Bandarharjo 389.176.000 232.900.164 59,84 8 Kegiatan Puskesmas Bululor 254.512.050 213.801.078 84,00 9 Kegiatan Puskesmas Halmahera 622.436.280 515.935.346 82,89
10 Kegiatan Puskesmas Bugangan 295.362.400 224.967.487 76,17 11 Kegiatan Puskesmas Karangdoro 468.826.154 398.516.185 85,00 12 Kegiatan Puskesmas Pandanaran 369.698.600 345.002.711 93,32 13 Kegiatan Puskesmas Lamper
Tengah 228.804.760 185.409.091 81,03
14 Kegiatan Puskesmas Karangayu 257.856.000 227.127.209 88,08 15 Kegiatan Puskesmas Lebdosari 382.367.200 326.328.140 85,34 16 Kegiatan Puskesmas Manyaran 285.692.435 268.892.476 94,12 17 Kegiatan Puskesmas Krobokan 191.094.600 167.629.455 87,72 18 Kegiatan Puskesmas Ngemplak
Simongan 264.278.381 222.447.874 84,17
19 Kegiatan Puskesmas Gayamsari 255.043.600 209.245.074 82,04
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 8 6
NO KEGIATAN ANGGARAN (RP)
REALISASI (RP)
PERSENTASE ( % )
20 Kegiatan Puskesmas Candilama 292.446.900 231.298.197 79.09 21 Kegiatan Puskesmas Kagok 226.135.500 186.416.730 82,44 22 Kegiatan Puskesmas Pegandan 289.840.400 254.887.814 87,94 23 Kegiatan Puskesmas Genuk 459.009.400 357.653.223 77,92 24 Kegiatan Puskesmas Bangetayu 704.732.082 562.472.613 79,81 25 Kegiatan Puskesmas Tlogosari
Wetan 481.565.100 421.461.075 87,52
26 Kegiatan Puskesmas Tlogosari Kulon
597.356.300 470.746.297 78,80
27 Kegiatan Puskesmas Kedungmundu 642.376.800 558.700.091 86,97 28 Kegiatan Puskesmas Rowosari 280.778.950 227.522.633 81,03 29 Kegiatan Puskesmas Ngesrep 472.033.573 404.385.838 85,67 30 Kegiatan Puskesmas Padangsari 266.298.450 225.229.887 84,58 31 Kegiatan Puskesmas Srondol 308.947.486 242.897.094 78,62 32 Kegiatan Puskesmas Pudak Payung 242.327.000 213.390.199 88,02 33 Kegiatan Puskesmas Gunungpati 425.586.965 328.784.057 77,25 34 Kegiatan Puskesmas Mijen 635.331.663 498.030.465 78,39 35 Kegiatan Puskesmas Karangmalang 311.522.900 273.539.937 87,81 36 Kegiatan Puskesmas Tambakaji 314.613.500 292.788.142 93.06 37 Kegiatan Puskesmas Purwoyoso 296.749.400 233.993.744 78,85 38 Kegiatan Puskesmas Ngaliyan 464.052.910 403.636.884 86,98 39 Kegiatan Puskesmas Mangkang 398.808.401 360.911.659 90,50 40 Kegiatan Puskesmas Karanganyar 207.324.200 171.192.580 82,57 41 Kegiatan Puskesmas Sekaran 236.379.900 216.600.327 91,63 42 Desiminasi Informasi Dan
Sosialisasi Kesehatan 25.386.500 25.329.125
99,77
43 Kegiatan laboratorium Kesehatan 250.000.000 202.546.280 81,02 44 Kegiatan Instalasi Farmasi 450.000.000 435.387.704 96,75 45 Penyediaan Dana Kegiatan
Pelayanan JKN Pusk. Poncol 350.000.000 236.944.260 67,70
46 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Pusk. Miroto
300.963.600 228.561.500 75,94
47 Penyediaan Dana Keg. Pelay. JKN Pusk. Bandarharjo
762.602.400 530.833.829 69,61
48 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Bululor
466.838.000 365.474.853 78,29
49 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Halmahera
497.133.000 401.992.127 80,86
50 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Bugangan
223.416.700 188.349.000 84,30
51 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Karangdoro
288.246.000 257.003.765 89,16
52 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Pandanaran
665.000.000 443.488.109 66,69
53 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Lamper Tengah
225.680.000 159.687.179 70,76
54 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Karangayu
326.450.000 247.202.550 75,72
55 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Lebdosari
304.907.197 240.898.485 79,01
56 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Manyaran
247.968.000 183.877.832 74,15
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 8 7
NO KEGIATAN ANGGARAN (RP)
REALISASI (RP)
PERSENTASE ( % )
57 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Krobokan
169.008.000 144.257.893 85,35
58 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Ngemplak Simongan
210.000.000 160.102.199 76,24
59 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Gayamsari
637.000.000 434.154.000 68,16
60 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Candilama
405.216.000 257.525.384 63,55
61 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Kagok
327.000.000 230.902.650 70,61
62 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Pegandan
421.806.000 270.059.623 64,02
63 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Genuk
504.000.000 403.745.845 80,11
64 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Bangetayu
373.443.000 283.199.500 75,83
65 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Tlogosari Wetan
582.050.000 386.278.262 66,37
66 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Tlogosari Kulon
524.999.600 359.931.879 68,56
67 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Kedungmundu
1.047.344.000 739.345.500 70,59
68 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Rowosari
301.000.000 256.368.855 85,17
69 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Ngesrep
322.644.000 213.402.900 66,14
70 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Padangsari
371.578.700 266.797.904 71,80
71 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Srondol
333.186.000 229.525.854 68,89
72 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Pudakpayung
157.325.000 139.161.085 88,45
73 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Gunungpati
623.028.000 454.779.727 73,00
74 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Mijen
505.600.000 303.873.350 60,10
75 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Karangmalang
175.355.600 118.200.000 67,41
76 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Tambakaji
337.094.000 235.512.350 69,87
77 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Purwoyoso
282.200.000 174.704.300 61,91
78 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Ngaliyan
346.164.000 258.464.725 74,67
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 8 8
NO KEGIATAN ANGGARAN (RP)
REALISASI (RP)
PERSENTASE ( % )
79 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Mangkang
152.268.000 103.852.000 68,20
80 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas KarangAnyar
73.852.800 63.006.108 85,31
81 Penyediaan Dana Kegiatan Pelayanan JKN Puskesmas Sekaran
261.283.540 208.086.244 79,69
JUMLAH PROGRAM 64.738.633.977 57.049.965.683 88,12
3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN (RP)
REALISASI (RP)
PERSENTASE ( % )
SKPD : Dinas Kesehatan 1 Pengembangan Media Promosi dan
Informasi Sadar Hidup Sehat 444.000.000 438.591.000 98,78
2 Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat
224.614.500 223.264.500 99,40
3 Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh Kesehatan
11.047.000 11.047.000 100,00
4 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
272.936.600 264.896.600 97,05
5 Perdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan dan Kemitraan
505.858.500 469.810.500 92,87
JUMLAH PROGRAM 1.458.456.600 1.407.609.600 96,51
4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN (RP)
REALISASI (RP)
PERSENTASE ( % )
SKPD : Dinas Kesehatan 1 Penyusunan Peta Informasi
Masyarakat Kurang Gizi 38.720.000 38.343.500 99,03
2 Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin
270.640.000 263.378.150 97,32
3 Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemi Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium
56.990.000 56.216.500 98,64
4 Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi
9.750.000 9.690.000 99,38
JUMLAH PROGRAM 376.100.000 367.628.150 97,75
5. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN (RP)
REALISASI (RP)
PERSENTASE ( % )
SKPD : Dinas Kesehatan 1 Penyuluhan menciptakan
lingkungan sehat 452.250.000 404.968.500 89,55
2 Pengendalian Vektor Lalat 13.000.000 13.000.000 100 3 Pengawasan Kualitas Air 9.225.000 9.225.000 100 4 Penyehatan Lingkungan 227.479.000 226.367.350 99,51
JUMLAH PROGRAM 701.954.000 653.560.850 93,11
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 8 9
6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN (RP)
REALISASI (RP)
PERSENTASE ( % )
SKPD : Dinas Kesehatan 1 Pelayanan Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular 713.190.600 698.218.950 97,90
2 Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik
2.084.119.000 1.914.403.165 91,86
3 Peningkatan Imunisasi 209.089.000 206.059.600 98,55 4 Operasional Komisi
Penanggulangan AIDS Kota Semarang
95.000.000 93.220.625 97,94
5 P2PTM 24.302.400 23.802.400 98,13 6 Penanggulangan KLB Bidang
Kesehatan 70.000.000 61.431.325 87,76
JUMLAH PROGRAM 3.195.701.000 2.997.136.065 93,79
7. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN (RP)
REALISASI (RP)
PERSENTASE ( % )
SKPD : Dinas Kesehatan 1 Penyusunan Standar Kesehatan 310.077.800 257.342.875 82,99 2 Evaluasi dan Pengembangan
Standar pelayanan kesehatan 260.456.500 240.756.000 92,44
3 Penyusunan Standar Analisis Belanja Pelayanan Kesehatan
18.860.000 11.696.725 62,02
4 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 550.242.500 520.007.825 94,51 JUMLAH PROGRAM 1.139.636.800 1.029.803.425 90,36
8. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN (RP)
REALISASI (RP)
PERSENTASE ( % )
SKPD : Dinas Kesehatan 1 Pengadaan Sarana dan Prasarana
Puskesmas 6.258.125.723 6.020.237.988 96,20
2 Peningkatan Puskesmas Pembantu menjadi Puskesmas
825.000.000
249.648.000 30,26
3 Rehabilitasi Sedang/ Berat Puskesmas Pembantu
1.800.000.000 1.501.364.150 83,41
4 Rehabilitasi Sedang/ Berat Puskesmas
5.650.000.000 4.699.531.325 83,18
5 Pengadaan alat kesehatan utk sarana dan peralatan Puskesmas
5.000.000.000 4.741.933.000 94,84
6 Pendampingan kegiatan dana bantuan keuangan Provinsi
50.000.000 37.379.225 74,76
JUMLAH PROGRAM 19.583.125.723 17.250.093.688 88,09
9. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 9 0
NO KEGIATAN ANGGARAN (RP)
REALISASI (RP)
PERSENTASE ( % )
SKPD : Dinas Kesehatan 1 Pelatihan dan Pendidikan
Perawatan Anak Balita 153.994.000 144.855.500 94,07
2 Penyuluhan Reproduksi Remaja 7.500.000 7.500.000 100 3 Pelatihan Petugas Pelayanan
Remaja di Puskesmas 20.299.000 20.039.500
98,72
4 Usaha Kesehatan Institusi 55.280.000 51.526.750 93,21 JUMLAH PROGRAM 237.073.000 223.921.750 94,45
10. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN (RP)
REALISASI (RP)
PERSENTASE ( % )
SKPD : Dinas Kesehatan 1 Pelayanan Pemeliharaan
Kesehatan 20.000.000 18.000.000 90,00
2 Pendidikan dan Pelatihan Pertawatan Kesehatan
45.000.000 44.803.950
99,56
JUMLAH PROGRAM 65.000.000 62.803.950 96,62
11. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN (RP)
REALISASI (RP)
PERSENTASE ( % )
SKPD : Dinas Kesehatan 1 Pengawasan Keamanan dan
Kesehatan Makanan Hasil Industri 59.883.000
59.881.000
100,00
JUMLAH PROGRAM 59.883.000 59.881.000 1100,00
12. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN (RP)
REALISASI (RP)
PERSENTASE ( % )
SKPD : Dinas Kesehatan 1 Pelatihan Teknis Kesehatan Ibu 88.642.000 87.408.000 98,61 2 Pelayanan Kesehatan Ibu / KB 15.840.000 15.762.500 99,51 3 Pembinaan Program Kesehatan
Ibu / KB 306.618.000 299.323.875
97,62
JUMLAH PROGRAM 411.100.000 402.494.375 97,91
13. Program Informasi Kesehatan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN (RP)
REALISASI (RP)
PERSENTASE ( % )
SKPD : Dinas Kesehatan 1 Manajemen Informasi Kesehatan 319.750.000 311.829.500 97,52 JUMLAH PROGRAM 319.750.000 311.829.500 97,52
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 9 1
14. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana & Prasarana RS/Jiwa/ Paru-paru/mata
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN (RP)
REALISASI (RP)
PERSENTASE ( % )
SKPD : RSUD 1 Pengembangan ruang terapi 10.000.000.000 9.478.013.602 94,78 2 Pengadaan alat-alat kesehatan rumah
sakit 13.266.860.000 12.584.091.600 94,85
3 Pengadaan mebeluer rumah sakit 1.970.000.000 1.742.611.525 88,46 4 Pengadaan perlengkapan rumah
tangga rumah sakit (dapur, ruang pasien, laundry, ruang tunggu)
2.883.440.400 2.593.953.700 89,96
5 Dana bagi hasil cukai tembau (dbhct) penyediaan fasilitas kesehatan bagi penderita akibat rokok
6.850.000.000 1.829.780.693 26,71
6 Dana bantuan pemerintah pusat untuk pengadaan peralatan rujukan (dak)
350.338.000 317.777.800 90,71
7 Pengadaan linen rumah sakit 350.000.000 331.340.500 94,67 8 Pengembangan Gedung Gizi Rumah
Sakit 3.000.000.000 2.981.120.400 99,37
9 Pengadaan incenerator rumah sakit 1.800.000.000 1.676.601.186 93,14 10 Pengadaan lift gedung rawat inap
rumah sakit 2.000.000.000 1.976.465.262 98,82
11 Pengadaan mesin loundry rumah sakit
925.000.000 736.626.000 79,64
12 Pengadaan alat kesehatan pelayanan penyakit akibat dampak asap rokok (pajak rokok)
8.750.000.000 7.506.488.500 85,79
13 Pengadaan Alat Kesehatan Rehabilitasi Medik Rumah Sakit
10.021.330.000 9.739.257.700 97,19
JUMLAH PROGRAM 62.166.968.400 53.494.128.468 86,05
15. Program Peningkatan Pelayanan BLU
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN (RP)
REALISASI (RP)
PERSENTASE ( % )
SKPD : RSUD 1 Peningkatan pelayanan RS BLU 91.329.918.600 87.723.075.925 96,05 JUMLAH PROGRAM 91.329.918.600 87.723.075.925 96,05
4.1.2.3.2 HASIL YANG DICAPAI
Pemerintah Kota Semarangselalu berupaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan warga Kota Semarangmelalui berbagai program dan kegiatan baik yang
bersifat promotif,preventif maupun kuratif seperti melalui pendidikan
kesehatan,imunisasi,pemberantasan penyakit menular, penyediaan air bersih dan
sanitasi,dan pelayanan kesehatan.
Salah satu indikator derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat adalah
UsiaHarapan Hidup dimana peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH) saat lahir dapat
diindikasikan adanya keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan.
Pada Tahun 2013 UHH Kota Semarang sebesar sebesar 72,44. Pada tahun
2014, UHH Kota Semarang meningkat menjadi 72,53 (Angka Sangat Sementara/data
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 9 2
belum dirilis) hal ini menunjukkan semakin baik tingkat kesejahteraan Kota
Semarang.
Berikut ini capaian hasil urusan wajib Kesehatan pada tahun 2014 :.
A. Derajad Kesehatan
a. Mortalitas
Kejadian kematian dalam masyarakat digunakan sebagai indikator dalam
menilai keberhasilan pelayanan kesehatan dan pembangunan kesehatan lainya :
- Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup (KH), di Kota Semarang
tahun 2014, sebesar 9.37/1.000KH (253 kasus dengan jumlah kelahiran
hidup 26.992), jika dibandingkan tahun 2013 mengalami penurunan,angka
kematian bayi sebesar 9,45/1.000 hidup (251 kasus dengan jumlah kelahiran
hidup 26.547).
- Angka kematian Balita mengalami kenaikan yaitu di tahun 2013 sebesar
11,26/1.000 KH (299 kasus dengan jumlah kelahiran hidup 26.547) menjadi
11,32/1.000 KH di tahun 2014 (306 kasus dengan jumlah kelahiran hidup
26.992)
- Angka kematian Ibu (AKI) mengalami kenaikan ditahun2013 karena jumlah
kematian ibu 29 kasus (107,9/100.000 KH) dan tahun 2014 jumlah kematian
ibu 33 kasus (122,25/100.000 KH ).
NO MORTALITAS SATUAN TARGET TAHUN 2014
CAPAIAN TAHUN 2013
REALISASI TAHUN 2014
1 Angka Usia harapan hidup Th 72.44 72,53 2 Angka Kematian bayi per 1000
kelahiran bayi /1.000 KH 13,5 9,45 9,37
3 Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup
/1.000 KH 20.1 11,26 11,32
4 Angka Kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup
/100.000KH 70 107,9 122,25
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Semarang Tahun 2014
b. Morbiditas
Adalah keadaan sakit, terjadinya penyakit atau kondisi yang mengubah
kesehatan dan kualitas hidup. Hal ini dapat dilihat dari data angka prevalensi,
angka kematian dan angka penanganan penyakit :
- Jumlah penderita DBD pada tahun 2013 sebanyak 2.364 kasus (IR
134,09/100.000 pddk) dengan angka kematian 27 orang (CFR 1,1%) pada
tahun 2014 jumlah penderita sebanyak 1.628 kasus (IR 92,2/100.000 pddk)
dengan angka kematian 27 orang (CFR 1,7%) telah terjadi penurunan kasus
sebanyak 19 %.
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 9 3
- Jumlah penderita TB Paru BTA (+) yang ditemukan mengalami penurunan
dari 1.132 penderita ditahun 2012 menjadi 1.120 ditahun 2013 dan 1.183
ditahun 2014.
- Jumlah HIV positif mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 terdapat 430
penderitabaru dengan jumlah penderita asli penduduk Kota Semarang
sebesar 174 orang (40%). Sedangkan pada tahun 2014 meningkat menjadi
453 orang dengan jumlah penderita penduduk asli Kota Semarang 102 orang
(22,5%)
- Jumlah penderita baru AIDS mengalami penurunan dari 104 orang ditahun
ditahun 2012 menjadi 75 orang ditahun 2013 dan menurun menjadi 40 orang
pada tahun 2014. Sedangkan untuk angka kematian meningkat dibandingkan
tahun 2013 yaitu dari 9,3% menjadi 12,5% pada tahun 2014.
- Angkakasus AFP ( Acute Flacid Paralysis ) atau biasa disebut lumpuh layu
di tahun 2014 adalah 2,2/10.000 penduduk mengalami penurunan
dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu 2,7 per/10.000 penduduk.
MORBIDITAS SATUAN TARGET TAHUN 2014
CAPAIAN TAHUN 2013
REALISASI TAHUN 2014
1 Angka Prevalensi penyakit : 2 Angka Prevalensi Penyakit
Malaria /100.000 < 1 0.01 0,01
3 Angka Prevalensi Penyakit TBC /100.000 107 182 192 4 Angka Prevalensi Penyakit
DBD /100.000 130 64.44 134
5 Angka Prevalensi Penyakit HIV/ AIDS
/10.000 < 2 2.93 2.76
6 Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP)
% 2,7 2.7 2.2
7 Angka Kematian : Angka Kematian karena
Penyakit TBC % < 1 3.9 0.45
Angka Kematian karena Penyakit DBD
% < 1 1.8 1.1
Angka Kematian karena Penyakit HIV /AIDS
% 9.3 16.3 9.3
8 Angka Kesembuhan Angka kesembuhan penderita
TB Paru BTA % 85 57 61
Cakupan penemuan dan penanganan penderita TBC BTA
% 100 100 100
Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD
% 100 100 100
Cakupan penemuan dan penanganan penderita HIV /AIDS
% 100 100 100
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Semarang Tahun 2014
c. Status Gizi
Hasil pemantauan status gizi masyarakat dapat memberikan gambaran terhadap
derajad kesehatan masyarakat disuatu wilayah. Pada tahun 2014 telah dilakukan
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 9 4
upaya penurunan persentase balita gizi buruk yaitu di tahun 2013 sebesar 0,87
% dan ditahun 2014 menjadi 0,38 %.
- Pada tahun 2013 prevalensi balita gizi buruk 0,87% dan di tahun 2014
menjadi 0,38 %.
- Prevalensi gizi kurang pada anak balita ditahun 2013 sebesar 5,32 %
menjadi 2,73 % ditahun 2014.
- Penanganan gizi buruk yang ada telah 100% tertangani secara komprehensif.
STATUS GIZI SATUAN TARGET TAHUN 2014
CAPAIAN TAHUN 2013
REALISASI TAHUN 2014
1 Penurunan Persentase balita gizi buruk
% 1.59 0.87 0.38
2 Prevalensi gizi kurang pada balita
% 13.4 5,32 2,73
3 Prevalensi anak dibawah berat badan normal (BGM)
% 2.7 1.45 1.74
4 Penanganan gizi buruk % 100 100 100
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Semarang Tahun 2014
B. PARADIGMA SEMARANG SEHAT
a. Keadaan Lingkungan
Upaya peningkatan derajad kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan yang sehat. Berbagai upaya penyehatan lingkungan diarahkan pada
peningkatan kualitas lingkungan melalui kegiatan promotif dan preventif.
Katagori rumah yang memenuhi syarat kesehatan tahun 2013 sampai 2014
cakupannya memperlihatkan peningkatan yaitu dari 87% menjadi 98%,
Ketersediaan air bersih yang mencukupi merupakan prasayarat utama untuk
mengurangi angka kesakitan beberapa penyakit yang ditularkan melalui fecal-
oral. Dari data tahun 2013 dan 2014, tercatat cakupan air bersih mencapai100%.
Seiring dengan kecenderungan peningkatan atas permintaan air siap
minum, maka banyak sekali ditemukan produk air minum dalam penjualan air
minum isi ulang. Pengawasan kualitas air minum produk ini harus rutin
dilaksanakan pada berbagai depot isi ulang sebagai upaya pencegahan terjadinya
kesakitan maupun penularan penyakit akibat kualitas air minum yang tidak
memenuhi syarat kesehatan.
Pemeriksaan pada depot air minum isi ulang mengalami peningkatan
dengan jumlah depot air isi ulang yang diawasi tahun 2013, yaitu 49,01% dan
tahun 2014 sebesar 53%.
Disamping persediaan air bersih dan air minum, keberadaan jamban dan
pemanfaatannya juga merupakan barrier bagi penularan penyakit melalui fecal
oral, berdasar data tahun 2013 dan 2014, didapatkan pemanfaatan jamban oleh
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 9 5
kepala keluarga di kota Semarang telah menunjukkan peningkatan secara
signifikan yaitu berturut turut 96,4% dan 98%.
Air limbah rumah tangga dapat menjadi sumber penularan penyakit, hal
ini dapat dicegah melalui suatu pengelolaan sederhana terhadap air limbah
tersebut. Pengelolaan tersebut berupa saluran pembuangan air limbah (SPAL)
yang memenuhi syarat kesehatan, dimana cakupannya mengalami peningkatan
dari tahun 2013 dan 2014, adalah sebagai berikut 96,3% dan 97,2 %.Berbagai
upaya penyehatan lingkungan tersebut memerlukan kerjasama dan kontribusi
lintas sektor terkait antara lain dinas pekerjaan umum berbagai pengembang
perumahan dan lain-lain.
Tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan makanan perlu mendapat
perhatian dan pengawasan sanitasi dari petugas kesehatan karena kedua tempat ini
merupakan tempat berkumpulnya orang banyak yang rentan terhadap penularan
berbagai penyakit.
Berdasar profil kesehatan cakupan tempat umum dan tempat pengelolaan
makanan sehat dari tahun 2013 sampai 2014sebesar : 97 % dan 98,25%. Upaya
penyehatan tempat pengelolaan makanan tidak hanya mengawasi sanitasi dan
pengelolaan makanan di restoran/rumah makan serta jasa boga yang sangat
mendesak dan penting adalah upaya pengawasan terhadap penggunaan bahan
tambahan makanan yang dilarang. Sedangkan cakupan tempat-tempat umum
sehat tahun 2013 adalah 85 % dan tahun 2014 adalah 92,01 %
KEADAAN LINGKUNGAN SATUAN TARGET TAHUN 2014
CAPAIAN TAHUN 2013
REALISASI TAHUN 2014
1 Persentase rumah tangga sehat % 90,90 88,87 90,90
2 Persentase tempat tempat umum sehat
% 80 85 92,01
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Semarang Tahun 2014
b. Perilaku hidup Masyarakat
Perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehinga anggota keluarga
dapat menolong dirinya seniri dibidang kesehatan dan beperan aktif dalam
kegiatan – kegiatan masyarakat Pemberdayaan masyarakat dimulai dari tingkat
individu dan keluarga melalui perilaku yang bersih sehat.
Perilaku sehat oleh masyarakat dapat dilihat dari program Perilaku
Hidup Bersih & Sehat (PHBS). Perkembangan PHBS dari tahun ke tahun
belum memperlihatkan kecenderungan peningkatan yang berarti. Hal ini dapat
dilihat dari indikator rumah tangga sehat (utama dan paripurna) yang
memperlihatkan kecenderungan peningkatan tahun 2013 sampai 2014 yaitu
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 9 6
88,87 % dan 90,90%. Pencapaian cakupan rumah tangga sehat tersebut
didapatkan dari survei PHBS yang dilakukan rutin setiap tahun oleh petugas.
Perilaku sehat masyarakat yang dapat mempengaruhi status gizi
diantaranya adalah keluarga sadar gizi dan pemberian air susu ibu eksklusif
selama 6 bulan. Berdasar survei,capaian keluarga sadar gizi tahun 2013 sebesar
84,61%dan tahun 2014 sebesar 84,61%. Sedangkan pemberian ASI eksklusif
tahun 2013 sebesar 61,20% dan tahun 2014 sebesar 64,68%.
Disamping perilaku, peran serta masyarakat sangat mempengaruhi
derajad kesehatan masyarakat. Peran serta masyarakat yang dikaitkan langsung
dengan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit demam berdarah
terlihat dalam angka bebas jentik. Angka bebas jentik (ABJ) dari tahun 2013dan
2014 menunjukkan peningkatan tetapi masih dibawah target nasional (95%),
yaitu 89,88% dan 85,25%. Melihat angka bebas jentik ini dapat dikatakan
bahwa peran serta masyarakat masih rendah dalam melaksanakan
pemberantasan sarang nyamuk yang menambah kompleksitas upaya
penanggulangan demam berdarah.
Bentuk peran serta masyarakat yang lain dalam pembangunan kesehatan
adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). UKBM yang
tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat kota Semarang salah satunya
adalah dalam bentuk posyandu. Sampai tahun 2014 tercatat ada 1.561 buah
posyandu, yang terbagi dalam empat katagori yaitu pratama, madya, purnama
dan mandiri. Dari keempat strata posyandu tersebut, dapat dikatakan posyandu
purnama dan mandiri yang memiliki mutu pelayanan yang baik karena
didukung oleh kader posyandu yang aktif maupun jenis kegiatan yang
memadai secara kuantitas maupun kualitasnya. Posyandu purnama dan mandiri
ini yang disebut posyandu aktif dengan jumlah 1.214 buah (77,77%) sedangkan
ditahun 2013 sebesar 77,10 %
Selain posyandu, kelompok usia lanjut merupakan salah satu bentuk
peran serta dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup dari para lanjut usia. Pada tahun 2013 jumlah kelompok lanjut
usia aktif sebanyak 97,65 % dan 2014 sebesar 98 % PERILAKU HIDUP
MASYARAKAT SATUAN TARGET TAHUN 2014
CAPAIAN TAHUN 2013
REALISASI TAHUN 2014
Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat
% 88 88.87 90,90
Persentase Posyandu purnama dan mandiri
% 70 77.10 77,77
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Semarang Tahun 2014
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 9 7
c. Akses dan Mutu Pelayanan
Akses layanan kesehatan ditujukan dangan adanya peningkatan jumlah
jaringan,dan kualitas fasilitas layanan kesehatan,seperti Puskesmas
keliling,Puskesmas Perawatan ,Puskesmas Pembantu serta pelayanan kesehatan
lainnya.Kota Semarang sampai dengan tahun 2014 telah memiliki 5 Puskesmas
yang memiliki sertifikat ISO, serta memiliki 13 Puskesmas perawatan dengan 6
Puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar) atau
puskesmas yg mempunyai fasilitas atau kemampuan untuk penanganan
kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar.Akses masyarakat dalam
menjangkau pelayanan kesehatan dapat dilihat dari rasio
Puskesmas,Poliklinik,Puskesmas Pembantu persatuan penduduk ditahun 2014
yaitu 5,7% serta melaksanakan audit surveilan di lima Puskesmas. Serta
persentase obat generik berlogo dalam persediaan obat di instalasi farmasi telah
tersedia 100%.
AKSES DAN MUTU PELAYANAN SATUAN TARGET TAHUN 2014
CAPAIAN TAHUN 2013
REALISASI TAHUN 2014
Rasio Puskesmas,Poliklinik,pustu persatuan penduduk (per kecamatan)
% 5.7 5.7 5.7
Puskesmas yang mendapatkan ISO Jml 6 5 5 Rasio Posyandu per satuan balita % 1.44 1.44 1.44 Persentase obat generik berlogo dalam persediaan obat
% 100 121 100
Persentase keluhan pelayanan kesehatan yg telah ditindaklanjuti
% 100 100 100
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Semarang Tahun 2014
d. Pelayanan Kesehatan
adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama
dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.Pelayanan kesehatan
memiliki beberapa sasaran diantaranya:
- Persentase Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan mengalami
peningkatan yaitu di tahun 2013 sebesar 93% meningkat di tahun 2014
menjadi 97,87 %
- Persentase Kelurahan yang mencapai Universal Child Imunization (UCI)
setiap tahunnya dapat dilakukan sesuai dengan target 100% termasuk di
tahun 2014
- Persentase kelurahan yang terkena KLB yang ditangani kurang dari 24 jam
di tahun 2014 mencapai 100%
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 9 8
- Persentase pelayanan pemberian 90 tablet Fe pada ibu hamil pada tahun
2013 tercatat 96,36%.dan pada tahun 2014 pemberian 96 tablet Fe pada ibu
hamil naik menjadi 97,23%
- Pemberian ASI eksklusif selama 2013-2014 memperlihatkan peningkatan
yaitu dari 55 % menjadi 64,68 %
- Persentase bayi yang mendapat imunisasi campak selalu mengalami
peningkatan dari tahun 2013 yang telah mencapai 100 % meningkat di tahun
2014 menjadi 101,3%
- Pelayanan Kesehatan Ibu mengalami peningkatan Kunjungan ibu hamil
(K-4) tahun 2013 – 2014 yaitu dari 96,90 % menjadi 97,21%.
- Pemberian vitamin A pada bayi tahun 2013 mencapai 100,61% dan
meningkat di tahun 2014 menjadi 121,6%, demikian halnya pemberian
vitamin A pada balita di tahun 2013 sebesar 99,54 % di tahun 2014
meningkat menjadi 100,2%. Sedangkan pemberian vitamin A pada ibu nifas
mencapai sebesar 106,59% pada tahun 2013, dan di tahun 2014 sebesar
100,05%.sebagian besar target diatas 100% karena dari jumlah sasaran
mendapat tambahan dari luar Kota Semarang yang pada saat kegiatan bulan
vitamin A berada di Kota Semarang
- Pelayanan pemantauan pertumbuhan balita yang ada di Kota Semarang
berdasarkan balita yang datang dan ditimbang (D/S) pada tahun 2013
sebesar 79,69% hal ini naik dibandingkan tahun 2014, sebesar 80,46%
sedangkan balita yang naik berat badannya (N/D) 89,14 % di tahun 2013,
menjadi 89,78% ditahun 2014.
- Penemuan balita yang menderita pneumonia, pada tahun 2013 sebanyak
40% dan pada tahun 2014 sebanyak 57%. Semua balita yang menderita
pneumonia dalam kurun waktu tersebut telah mendapat pelayanan kesehatan,
baik ditangani langsung oleh petugas puskesmas maupun dilakukan rujukan
bagi pneumonia berat.
PELAYANAN KESEHATAN SATUAN TARGET TAHUN 2014
CAPAIAN TAHUN 2013
REALISASI TAHUN 2014
1 Persentase Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
% 93 98.33 97,21
2 Persentase Kelurahan yg mencapai Universal Child Immunization (UCI)
% 100 100 100
3 persentase desa terkena KLB yang ditangani < 24 jam
% 100 100 100
4 Persentase Ibu Hamil mendapat tablet Fe
% 96 96.36 97,25
5 Presentase balita yang mendapat ASI Eksklusif
% 55 61,20 64,68
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 9 9
PELAYANAN KESEHATAN SATUAN TARGET TAHUN 2014
CAPAIAN TAHUN 2013
REALISASI TAHUN 2014
6 Proporsi bayi yang mendapatkan imunisasi campak
% 100 116.1 101,3
7 Cakupan imunisasi campak untuk anak umur 12 s/d 23 bln
% 100 102 100
8 Persentase pekerja yang mendapat pelayanan kesehatan kerja
% 100 100 100
9 Persentase keluarga miskin yang mendapat pelayanan kesehatan
% 100 100 100
e. Sumber daya Kesehatan;
Perkembangan tenaga kesehatan yang ada di Kota Semarang tiap tahunnya
mengalami perubahan. Hal ini dapat dilihat melalui Rasio Dokter umum tahun
2013 sebesar 45,1 per 100.000 penduduk dan meningkat di tahun 2014 yaitu
menjadi 91 per 100.000 penduduk.Rasio Dokter Gigi tahun 2013 sebesar 23.2
per 100.000 penduduk dan di tahun 2014 yaitu menjadi 21 per 100.000
penduduk. Rasio Dokter Spesialis tahun 2013 sebesar 47,4 per 100.000
penduduk menjadi 40 per 100.000 penduduk di tahun 2014. Sedangkan Bidan
dari 53 menjadi 28 per 100.000 penduduk dari tahun 2012 ke 2013. Jumlah
Perawat mengalami peningkatan yang cukup signifikan di tahun 2012 sebesar
199 per 100.000 penduduk menjadi 204 per 100.000 penduduk di tahun 2013.
Di sisi lain ada bentuk partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan seperti
kader posyandu, petugas pemantau jentik, pengawas minum obat bagi penderita
TB, hanya jumlahnya masih terbatas dan perlu upaya peningkatan. SUMBERDAYA KESEHATAN SATUAN TARGET
TAHUN 2014 CAPAIAN
TAHUN 2013 REALISASI TAHUN 2014
Rasio Dokter umum per 100.000 penduduk % 19,7 37,53 46,65
Rasio Dokter Gigi per 100.000 penduduk % 6,8 10,75 12,3
Rasio Dokter Spersialis per 100.000 penduduk % 49,9 40 49,9
Rasio Apoteker per 100.000 penduduk % 49 36.5 49,36
Rasio Bidan per 100.000 penduduk % 35 28 35
Rasio perawat per 100.000 penduduk % 82 80 82
f. Manajemen Kesehatan
Dalam rangka mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan
diperlukan data, informasi, dan indikator Kesehatan yang dikelola dalam Sistem
Informasi Kesehatan (SIK). Sistem informasi kesehatan merupakan bagian dari
manajemen kesehatan. Keberhasilan manajemen kesehatan ditentukan oleh
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 1 0 0
ketersediaan data dan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Untuk itu
dukungan penggunanaan teknologi informasi dalam penyelenggaraan sistem
informasi kesehatan menjadi keniscayaan untuk memberikan kemudahan
pengelolaan data yang pada akhirnya menentukan pengambilan keputusan yang
berbasis bukti/data (evidence based).
Sistem informasi kesehatan Kota Semarang mulai dikembangkan oleh Dinas
Kesehatan sejak tahun 2003, hal ini bertujuan untuk menghasilkan data dan
informasi kesehatan yang akurat, cepat, dan mudah diakses oleh masyarakat
dengan memberdayakan kemampuan teknologi informasi.
Sampai dengan tahun 2014 telah dikembangkan berbagai sistem informasi
untuk mendukung berjalanan sistem informasi kesehatan di Kota Semarang,
diantaranya pengembangan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
(SIMPUS), Sistem Informasi DBD, Sistem Informasi Pelayanan Jaminan
Kesehatan Masyarakat Kota (Jamkesmaskot), Sistem Informasi Data Dasar
Puskesmas, Sistem Informasi Pemetaan Kasus Kesehatan, Website Dinas
Kesehatan, dan sebagainya.
Sistem informasi terus dikembangkan secara berkesinambungan berdasarkan
dinamika kebutuhan terhadap ketentuan pencatatan & pelaporan, serta
kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Segala kelemahan dan kekurangan
yang ditemukan, secara terus menerus dilakukan perbaikan dan disempurnakan.
Disamping secara aktif mengembangkan aplikasi pendukung pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, juga melakukan pembangunan infra struktur
penguatan teknologi informasi dan pemeliharaan sarana sistem informasi
kesehatan agar dapat berfungsi secara optimal. Dengan infrastruktur yang ada
maka Dinas Kesehatan dapat berkomunikasi secara online dengan UPTD
(Puskesmas, Instalasi Farmasi, Laboratorium Kesehatan), maupun dengan
fasilitas pelayanan kesehatan lain di Kota Semarang.
Dari sisi kemampuan tenaga kesehatan terhadap penerapan sistem informasi
kesehatan ini, dinas kesehatan juga secara berkesinambungan melakukan
berbagai macam kegiatan pelatihan teknis berkaitan dengan penggunaan
teknologi informasi yang ada bagi para petugas kesehatan. Sehingga diharapkan
sistem informasi kesehatan di Kota Semarang dapat terus berjalan dan
memberikan manfaat terhadap pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Disamping pengembangan software, Dinas Kesehatan juga melakukan
pembangunan infrastruktur berupa pembangunan antenna wireless, dimana
nantinya diharapkan antar instansi kesehatan di lingkungan pemerintah kota
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 1 0 1
Semarang (Dinas Kesehatan, Puskesmas, Instalasi Perbekalan Farmasi dan
RSUD) akan saling terhubung/online.
MANAJEMEN KESEHATAN SATUAN TARGET TAHUN 2014
CAPAIAN TAHUN 2013
REALISASI TAHUN 2014
1 Rata - rata persentase anggaran kesehatan dalam APBD Kota
% 4,5 3.13 4,3
2 Ketersediaan dokumen sistem kesehatan dan standar pelayanan publik
Dok 2 2 2
3 Ketersediaan profil kesehatan setiap tahun
Dok 1 1 1
C. Cakupan Universal Coverage
Persentase penduduk kota yang menjadi peserta jaminan kesehatan
masyarakat tahun 2013 dan 2014 sebesar 100% karena seluruh penduduk Kota
Semarang yang tidak masuk dalam ”Data Base” Warga Miskin asal
menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) langsung dapat
menggunakan Kartu Jamkesmaskot.pada tahun 2014 sebesar 47.084 dengan
perincian peserta yang masuk Data base sebanyak 27.306 orang dan peserta
yang tidak mampu sebanyak 19.778 orang.
CAKUPAN UNIVERSAL COVERAGE SATUAN TARGET TAHUN 2014
CAPAIAN TAHUN 2013
REALISASI TAHUN 2014
1 Persentase penduduk kota yang menjadi peserta jaminan kesehatan masyarakat
% 100 100 100
2 persentase penduduk miskin yang menjdi peserta jamkesmas (APBD,APBD Prov dan APBN)
% 100 100 100
3 Anggaran untuk pemberian jamkesmas pertahun
Rp 47 .milyar 8.068.224.000 35.milyar
D. Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah
RSUD Kota Semarang yang dikelola dengan pola pengelolaan keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (PPK – BLUD) adalah milik Pemerintah Kota
Semarang yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan
pari purna dan profesional terutama peningkatan kepuasan pelanggan.
Tahun 2014Kelengkapan sarana dan prasarana di Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Semarang berupa kapasitas ruang rawat inap sebesar 210 tempat
tidur di tahun 2013 meningkat menjadi 329 tempat tidur dikarenakan adanya
pembangunan gedung baru ruang rawat inap untuk kelas IIIterjadi penambahan
tempat tidur yang signifikan sebanyak 132 TT. Dengan persentase pemakaian
tempat tidur (Bed Occupancy Rate) di tahun 2014 sebesar 78,33% ,Sedangkan
rata – rata lama hari pasien dirawat (Legth Of Stay)5,36 hari di tahun 2013
menjadi 5,07 hari di tahun 2014. Untuk rata – rata jeda waktu tempat tidur
dipakai disaat terisi ke terisi berikutnya (Turn Over Interval) tahun 2013 yaitu
L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4
h a l | 1 0 2
0,80 hari menjadi 1,97 hari di tahun 2014. Frekuensi penggunaan tempat tidur
(Bet Turn Over) ditahun 2013 sebesar 77,71 kali dan tahun 2014 sebesar 61,71
kali.
Jumlah Pasien miskin yang mendapatkan pembebasan /keringanan
biaya perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Semarang tahun
2013 sebesar 73,830 orang turun menjadi 56,659 orang di tahun 2014.
RSUD Kota Semarang yang dikelola dengan pola pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) adalah milik
pemerintah Kota Semarang yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja
pelayanan kesehatan paripurna dan profesional terutama peningkatan kepuasan
pelanggan untuk nilai kinerja pelayanan publik ditahun 2014 Menurut data CV.
KRCI lembaga riset dan konsultan untuk nilai Indek Kepuasan Masyarakat
untuk RSUD tahun 2014 sebesar 74,31
4.1.2.4 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut :
Pada kegiatan pembangunan gedung perawatan jantung paru yang berasal dari
anggaran DBHCHT kontraktor pemenang lelang tidak mempergunakan secara
maksimal waktu pelaksanaan kegiatan pembangunan gedung jantung paru. Progres
pekerjaan yang seharusnya 100 %, sampai dengan waktu kontrak selesai progres yang
dicapai 27,278 %.
4.1.2.5 RENCANA TINDAK LANJUT
Kegiatan pembangunan gedung perawatan jantung paru dianggarkan kembali
di tahun 2015 melalui anggaran BLUD RSUD Kota Semarang.
4.1.2.6 PRESTASI DAN PENGHARGAAN
1. Juara I Jambore JKN Tingkat Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Rekor MURI Penyuluhan Serentak tentang Kesehatan di 177 kelurahan kota
Semarang.
3. Tenaga Kefarmasian Pengelola Obat Berprestasi Tingkat Nasional