bab iv hasil analisis dan pembahasan a. persiapan dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan...

24
26 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Persiapan merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk mendukung proses penelitian yang lancar sesuai dengan tujuan penelitian. Persiapan yang dilakukan diantaranya adalah: penyediaan alat perekam, kertas catatan, pena dan alat pendukung lain. Alat perekam yang digunakan adalah handphone yang memiliki kemampuan merekam panjang dan kualitasnya baik sehingga hasil rekaman jelas untuk menyusun transkrip wawancara secara baik, selain itu peneliti juga mempersiapkan garis besar pertanyaan wawancara agar wawancara dapat terarah pada informasi yang diperlukan bagi penelitian. Persiapan lain yang dilakukan oleh penulis adalah persiapan mental, persiapan ini dilakukan karena penulis merupakan instrument kunci dalam penelitian ini. Dalam penelitian kualitatif, penulis merupakan instrument penelitian/alat pengumpul data utama. 2. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian diawali dengan menentukan calon-calon sujek penelitian.Kegiatan ini penulis lakukan dengan melakukan observasi di kampus dan melakukan wawancara informal dengan beberapa teman dekat

Upload: others

Post on 13-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek

26

BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian

1. Persiapan

Persiapan merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk

mendukung proses penelitian yang lancar sesuai dengan tujuan penelitian.

Persiapan yang dilakukan diantaranya adalah: penyediaan alat perekam, kertas

catatan, pena dan alat pendukung lain. Alat perekam yang digunakan adalah

handphone yang memiliki kemampuan merekam panjang dan kualitasnya baik

sehingga hasil rekaman jelas untuk menyusun transkrip wawancara secara

baik, selain itu peneliti juga mempersiapkan garis besar pertanyaan

wawancara agar wawancara dapat terarah pada informasi yang diperlukan bagi

penelitian.

Persiapan lain yang dilakukan oleh penulis adalah persiapan mental,

persiapan ini dilakukan karena penulis merupakan instrument kunci dalam

penelitian ini. Dalam penelitian kualitatif, penulis merupakan instrument

penelitian/alat pengumpul data utama.

2. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian diawali dengan menentukan calon-calon sujek

penelitian.Kegiatan ini penulis lakukan dengan melakukan observasi di

kampus dan melakukan wawancara informal dengan beberapa teman dekat

Page 2: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek

27

penulis. Hal ini dilakukan untuk menentukan subjek-subjek yang mengalami

stres terutama pada calon subjek yang telah menulis skripsi dalam waktu yang

panjang.Setelah menemukan beberapa orang, peneliti menyeleksi lagi menjadi

3 orang yang paling sesuai dengan karakteristik subjek penelitian yang telah

ditentukan.

Setelah terpilih 3 orang subjek, penulis menanyakan kesediaan calon

subjek untuk melakukan wawancara dengan kondisi, bahwa semua hasil

wawancara akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan identitas subjek

dirahasiakan. Hal ini penting untuk diberitahukan pada subjek untuk

menghindari terjadinya konflik antara dosen dengan mahasiswa maupun

antara mahasiswa satu dengan mahasiswa lain sehubungan dengan informasi

yang diungkapkan dalam wawancara. Penulis juga memberitahukan tujuan

dari penelitian yang sedang dilakukan agar subjek dapat memberikan

informasi yang ssuai dengan kebutuhan penulis. Salah satu faktor yang

ditekankan dalam wawancara adalah keterbukaan dan kepercayaan subjek

pada penulis sehingga perlu dipahami secara baik bahwa tujuan dari penelitian

ini semata-mata adalah untuk kepentingan penelitian. Tempat dan waktu

wawancara diatur sesuai dengan kesediaan subjek dan diatur sedemikian rupa

agar tidak terjadi tekanan dalam wawancara. Hal ini bertujuan agar hal-hal

yang berkaitan dengan sikap subjek dapat bersifat natural tanpa ada dibuat-

buat.

Penulis melakukan pengamatan sebelum wawancara untuk melihat

kondisi calon subjek. Observasi ini dilakukan secara tidak langsung, terutama

Page 3: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek

28

melihat aktivitas subjek dalam melakukan penulisan skripsi, terutama,

sebelum dan sesudah subjek bimbingan dengan dosen dan saat subjek di

perpustakaan atau dilingkungan sekitar kampus. Hal ini dilakukan untuk

memperoleh gambaran awal subjek dan tingkat stress yang dialami oleh

subjek.

3. Wawancara

Setelah mengamati kegiatan yang dilakukan semua subjek, langkah

selanjutnya adalah melakukan proses wawancara pada subjek I, II, dan III.

Sebelum melakukan wawancara penulis meminta ijin terlebih dahulu pada

subjek untuk menggunakan alat perekam berupa handphone selama proses

wawancara berlangsung untuk merekam informasi. Karena hasil wawancara

merupakan dokumen rahasia penelitian, maka peneliti tidak mengekspos hasil

rekaman maupun transkrip yang dibuat pada publik. Nama, tempat dan nama-

nama yang disebutkan dalam wawancara dirahasiakan untuk kepentingan

penelitian.

Proses wawancara dilakukan pada hari yang berbeda-beda sesuai

dengan kesepakatan penulis dengan subjek. Agar proses wawancara berjalan

sesuai dengan harapan, maka penulis mempersiapkan pedoman wawancara

yang digunakan untuk mengarahkan pertanyaan pada subjek, hal ini dapat

membantu penulis tetap fokus pada pokok permasalahan yang akan digali.

Subjek penelitian ini telah dikenal sebelumnya oleh peneliti sehingga

Page 4: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek

29

memudahkan subjek untuk berbicara secara terbuka pada peneliti tanpa

merasa sungkan.

Subjek I adalah teman satu angkatan dengan penulis, yaitu angkatan

2007.Subjek telah melakukan penulisan penelitian selama kurang lebih 8

bulan atau 2 sememster. Pada saat melakukan wawancara, subjek sedang

menulis bab IV dan mengalami kendala pada pengolahan data. Wawancara

dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2011. Observasi dilakukan setelah subjek

melakukan bimbingan di kampus.Observasi sebelumnya telah dilakukan

beberapa kali terutama saat subjek berada di perpustakaan.

Subjek II adalah mahasiswa BK angkatan 2006 yang telah melakukan

penulisan skripsi selama lebih dari 1 tahun.Subjek mengalami berbagai

kendala yang menyebabkannya stres sehingga sempat meninggalkan

skripsinya selama beberapa waktu sebelum mulai melakukan penulisan

kembali.Wawancara dilakukan pada tanggal 28 Agustus 2011 di lingkungan

kampus.

Subjek III adalah mahasiswa BK angkatan 2005 yang mengalami

kendala melakukan penulisan skripsi dan sempat berhenti selama 1 semester.

Subjek jarang terlihat di kampus sehingga penulis beberapa kali menemui

subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain

itu penulis juga melakukan observasi saat subjek berada di perpustakaan atau

di lingkungan kampus. Wawancara dilakukan pada tanggal 10 September

2011.

Page 5: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek

30

B. Pengumpulan Data

1. Catatan lapangan

Penulis membuat catatan lapangan dalam bentuk verbatim wawancara.

Verbatim wawancara merupakan data mentah yang sudah diproses

sebagiannya dalam bentuk transkripsi wawancara, atau dapat dikatakan

memberi catatan pada orang yang diwawancarai dalam bentuk transkrip.

(Poerwandari dalam Maria, 2009)

2. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses meringkas data yang dilakukan dengan

membuat abstraksi rangkuman inti, proses-proses dan pertanyaan dengan tetap

menjaga taat asas. Penulis membuat transkrip data rekaman dari handphone

tanpa mengubah kata serta merubah makna dari petanyaan tersebut. Hal ini

menyebabkan banyak digunakannya kata-kata dalam bahasa Jawa karena

wawancara dilakukan dalam kerangka yang informal. Hal ini tidak diubah

oleh penulis dalam transkrip untuk menjaga agar tidak terjadi pergeseran

makna dari informasi yang diungkapkan. Penulis kemudian mempelajari

secara teliti dan cermat seluruh data yang sudah terkumpul untuk membuat

deskripsi wawancara.

3. Kategorisasi

Di dalam proses pengkategorisasian data yang berupa hasil

wawancara, peneliti melakukan coding, yaitu usaha untuk memaknai data

melalui simbol-simbol atau kode dalam rangka mempermudah proses

kategorisasi, berupa angka-angka latin (1, 2, 3, dst...) yang menunjukkan baris.

Page 6: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek

31

Sedangkan kode berbentuk angka romawi (I, II, III, dst...) merupakan kode

untuk menunjukkan subjek. Kode romawi yang menunjukkan subjek akan

diikuti kode dalam angka latin yang akan menunjukkan baris disamping

deskripsi wawancara.

C. Interpretasi Data

1. Hasil Analisis

Penelitian ini dilakukan pada 3 orang subjek penelitian yang diambil

secara acak dari populasi penelitian.Subjek yang diwawancarai terdiri dari 2

orang laki-laki dan 1 orang perempuan.Subjek penelitian ini adalah mahasiwa

yang menyusun skripsi dalam tahap penyelesaian. Masing-masing subjek

penelitian diwawancarai dengan menggunakan panduan wawancara yang

sama namun dikembangkan berdasarkan situasi dan interaksi antara peneliti

dan subjek yang diwawancarai. Hasil wawancara masing-masing subjek

dianalisis sebagai berikut:

I. Subjek 1

a. Gambaran umum subjek

Subjek berinisial AH dan berusia 22 tahun. AH berasal dari

Kabupaten Semarang. Subjek merupakan anak kedua dari tiga

bersaudara. Orang tua subjek bekerja sebagai pegawai negeri di

Kab.Semarang. Saat ini subjek sedang menyelesaikan skripsinya yang

sudah memasuki bagian analisa data.

Page 7: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek

32

Subjek mulai melakukan penulisan skripsi kurang lebih 10

bulan yang lalu, namun mengalami kendala dengan dosen pembimbng

sehingga sampai saat ini subjek baru mulai melakukan pengambilan

data. Proses yang panjang ini membuat subjek sering merasa tertekan

dan merasa stres. Subjek biasanya mengerjakan skripsi di rumah

dengan menggunakan komputer pribadi yang dimilikinya. Karena

subyek tidak lagi mengikuti kelas perkuliahan, maka subjek lebih

banyak berada di rumah dan hanya pergi ke kampus bila akan

bimbingan atau pergi ke perpustakaan.

Pada saat diwawancarai, subjek mengeluhkan sulitnya

menemui dosen pembimbing yang hanya memberi waktu seminggu

satu kali. Selain itu, subjek juga mengemukakan kesulitan-kesulitan

lain seperti susahnya mencari waktu untuk melakukan pengumpulan

data di lokasi penelitian. Subjek menjelaskan bahwa saat subjek

tertekan karena masalah skripsi, subjek pergi memancing untuk

menenangkan diri. Setelah itu baru subjek kembali mengerjakan

skripsinya. Selain itu, subjek juga berusaha mencari bantuan kepada

teman-temannya, terutama dalam mencari buku acuan sebagai

referensi.

Subjek berusaha untuk selalu menemui dosen pembimbing

seminggu sekali untuk meminta petunjuk demi kemajuan

perkembangan skripsinya. Namun demikian, subjek merasa arahan dan

bimbingan yang diberikan oleh dosen kurang memadai karena

Page 8: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek

33

biasanya subjek hanya bertemu dengan pembimbing selama 5 sampai

10 menit. Waktu yang diberikan tersebut terasa kurang untuk memberi

penjelasan, meskipun di lembar skripsi telah diberikan catatan-catatan

khusus oleh pembimbing.

Masalah lain yang dihadapai oleh subjek adalah prosedur yang

harus dilaluinya untuk melakukan pengambilan data. Subjek harus

mendatangi sebuah sekolah dan mengatur waktu pengambilan data.

Dalam proses ini, sekolah hanya memberikan waktu yang terbatas,

sedangkan data yang diperlukan oleh subjek cukup banyak. Hal ini

menjadikan proses pengambilan data berjalan sangat lambat dan

kurang memadai. Terlebih lagi, ketika subjek perlu menambah jumlah

sampel tetapi sekolah tidak mengijinkannya. Subjek mengalami dilema

karena arahan dosen pembimbing mengharuskannya mengambil

sampel lebih banyak sedangkan lokasi penelitian tidak

mengijinkannya.Untuk mengatasi rasa stres yang dialaminya, subjek

berusaha menjelaskan pada dosen pembimbingnya tentang kesulitan

mendapatkan sampel yang lebih besar.

b. Observasi selama wawancara

Pengambilan data atau wawancara di lakukan di luar rumah

subjek, yaitu pada saat subjek sedang berada di kampus UKSW setelah

selesai bimbingan. Wawancara dilakukan dengan menggunakan alat

perekam, panduan wawancara, catatan dan pensil untuk mencatat bila

Page 9: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek

34

diperlukan. Wawancara dilakukan sambil makan siang sehingga

suasana wawancara menjadi tidak terlalu formal. Selain itu, peneliti

telah mengenal subjek sebagai teman kuliah sehingga proses

wawancara menjadi lebih mudah.

Dari awal wawancara sampai akhir, subjek terlihat santai dan

cukup tenang meskipun banyak mengeluhkan kelangsungan

penyusunan skripsinya. Bahkan proses wawancara juga diselingi senda

gurau karena subjek memang dikenal suka bergurau. Subjek terlihat

agak sedih saat bercerita tentang harapan orangtuanya agar subjek

segera menyelesaikan kuliah.

c. Analisis Data

Dari hasil wawancara dengan subjek dapat diketahui usaha

coping stress yang dilakukan oleh subyek AH adalah sebagai berikut:

1) Activecoping

Active coping yaitu mengambil tindakan secara aktif untuk

mengatasi stres. Tindakan pengatasan masalah yang dilakukan oleh

subjek merupakan usaha untuk mencoba memperbaiki dampak

yang bisa ditimbulkan atau untuk menghindari tekanan yang ada.

Tindakan-tindakan tersebut berupa sikap menanyakan dan

memperjelas penyebab stressor atau meninggalkan stressor. Halini

tampak dalam pernyataan subjek:

Page 10: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek

35

browsing-browsing internet cari referensi, ke perpus lihat-lihat

judul yang lain. Gitu-gitu aja.Kadang konsultasi juga ke dosen

yang ngasi judul.(47 – 49)

ya paling cari-cari referensi dari internet. Aku ke Unika cari

materi referensi juga. (98 – 99)

“menanyakan lagi pada pembimbing maksudnya harus

bagaimana, kadang kan tidak jelas memberi petunjuk, apalagi

pembimbingnya kan ada 2 ya sering tidak klop.“mengkonfirmasi

ke pembimbing,sudah benar atau belum konsep yang dipakai.

Kalau pakai instrumen ini gimana, boleh ngga, atau buat sendiri,

ya hal-hal seperti itu lah harus disetujui dosen dulu. Baru berani

mencari data” (158 – 161)

2) Planning

Planning yaitu memikirkan tentang cara mengatasi

penyebab stress. Subjek memikirkan bagaimana mengatasi stres

yang dialaminya, bagaimana menentukan tindakan yang diambil

serta bagaimana cara penanganan yang terbaik untuk memecahkan

masalah. Pernyataan subjek yang sesuai dengan hal-hal ini

diantaranya:

“….alternatif terakhir aku minta bantuan untuk olah datanya.

Mending gitu lebih cepat daripada aku kangelan to.(173 – 175)

Page 11: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek

36

“… Paling tidak sedikit membantu aku ngga begitu memikirkan

masalah olah datanya.Meskipun aku juga harus belajar. Sebelum

bimbingan sudah aku siapin dulu yang aku tulis apa jadi ya nti

kalo ditanya alasannya bisa jawab” (182 –185)

3) Restraint coping

Restraint coping yaitu menunggu saat yang tepat untuk

bertindak. Subjek cenderung menahan diri untuk mengatasi

tekanan. Subjek juga mempertimbangkan situasi dan kondisi

stressor terlebih dahulu saat akan melakukan sesuatu. Sehingga

seringkali subjek hanya akan menunggu saat yang dirasa tepat

untuk melakukan tindakan. Hal ini dinyatakan oleh subjek:

“apa ya..“Saat pusing ngerjake skripsi, ya aku tinggal dulu…

ngademke pikir.Kalo sudah adem, baru dikerjain lagi. Pelan-pelan

lah” (101 – 102)

4) Positive reframing

Coping dengan positive reframing adalah mencoba

menafsirkan suatu kondisi dengan lebih positif. Hal ini ditunjukkan

oleh subyek dengan pernyataan:

“skripsi sulit ya wajar, kalau gampang ya SMA aja. Dijalani aja,

nek sudah waktunya kan y lulus. kalau pusing, ya banyak

Page 12: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek

37

temannya. Skripsi memang harus pusing, kalau ngga pusing, ngga

afdol” (39 – 40)

5) Mental dissengagement

Mental dissengagement adalah usaha untuk mengalihkan

perhatiannya dari stressor. Usaha ini ditunjukkan oleh perilaku

subjek yang melakukan kegiatan lain untuk menghindari penyebab

stress yang dirasakannya. Hal ini dinyatakan subjek sebagai

berikut:

“…. Mancing menyelesaikan masalah.Daripada stres mending

mancing.Aku ngilangin stres dengan mancing. Biasanya habis

mancing jadi lebih fresh” (207 – 209)

II. Subjek II

a. Gambaran umum subjek

Subjek berinisial SP, saat ini berusia 23 tahun, berasal dari

Kabupaten Temanggung. Subjek adalah anak tunggal, orang tuanya

telah bercerai dan masing-masing telah menikah kembali. Subjek saat

ini tinggal dengan ayahnya yang bekerja sebagai guru SD. Subjek telah

melakukan penulisan skripsi selama kurang lebih 7 bulan dan telah

memasuki bagian terakhir dari penulisan.

Subjek tidak mengalami banyak kendala dalam penulisan

skripsi yang membuatnya stres, kecuali dalam hal pengolahan data

secara statistik. Selain itu, subjek mengalami hambatan di awal saat

Page 13: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek

38

menyusun proposal. Berkali-kali subjek harus mengganti topik dan

judul penelitian sehingga membuat subjek hampir menyerah. Setelah

berkonsultasi dengan dosen pembimbing, akhirnya subjek memilih

salah satu topik penelitian yang berhubungan dengan dunia

pendidikan.

Setelah seminar proposal, subjek ditetapkan memiliki dua

pembimbing yang menurut subjek adalah dosen-dosen yang mudah

ditemui dan baik. Subjek dapat melakukan bimbingan di rumah

maupun di kampus. Hal ini memudahkan subjek untuk menyelesaikan

skripsinya. Dalam satu minggu subjek kadang bimbingan lebih dari

satu kali, sehingga proses penulisan menjadi lebih cepat.

Subjek mengaku kesulitan mulai dirasakan setelah subjek

melakukan pengambilan data. Subjek tidak paham statistik sehingga

tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan data tersebut. Subjek

sempat mundur beberapa minggu karena bingung. Sampai akhirnya

subjek mendapatkan bantuan dari teman yang membantunya

melakukan pengolahan data secara statistik.

b. Observasi selama wawancara

Wawancara dengan subjek SP dilakukan dilingkungan kampus,

yaitu di kafe Rindang pada sore hari setelah kegiatan perkuliahan

sudah mulai sepi. Subjek adalah salah satu teman satu angkatan

Page 14: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek

39

peneliti di progdi BK. Karena telah mengenal subjek dengan baik,

maka wawancara dilakukan secara non formal dan cenderung santai.

Subjek dengan sukarela memberikan informasi secara jujur dan

terbuka pada peneliti. Selama wawancara subjek tidak menunjukkan

wajah yang tertekan, bahkan terkesan sudah lega karena penulisan

skripsinya hampir selesai. Selama wawancara subjek banyak tertawa

dan justru menyemangati peneliti untuk segera menyelesaikan skripsi.

c. Analisa data

1) Active coping

Active coping dilakukan subjek dengan menceritakan

masalah pada orang lain. Dengan cara ini subjek juga mampu

menenangkan emosi dalam diri sendiri dan berusaha tetap

menjalani hidup seperti sebelum mengalami masalah dalam

penyusunan skripsi. Hal ini dinyatakan subjek dalam wawancara

sebagai berikut:

“Tiap hari cari dosen Pak BB, tanya kira-kira topik apa yang

mudah untuk skripsi.Sambil cari-cari sendiri di internet atau di

perpus.”(63 – 64)

“Cari-cari judul sendiri dulu lalu dikonsultasikan pada dosen.”

(66)

Page 15: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek

40

“Cerita ke teman, seperti sama pacar gitu. Kadang ya minta

bantuan ngetik.”(69)

2) Supression of competing activities (penekanan pada aktivitas

utama)

Coping ini dilakukan dengan berusaha fokus pada masalah

yang dialami, membatasi kegiatan yang bisa menimbulkan masalah

baru, berusaha mendapatkan informasi yang berkaitan dengan

masalah yang dialami. Subjek menggunakan coping supression of

competing activities seperti diungkapkan dalam wawancara:

“aku jarang main sama teman, ya ngga seperti dulu sebelum

skripsi. Sekarang sih fokus dulu sama skripsinya. Kalau sudah

selesai kan bisa jalan-jalan semaunya”(95 – 97)

“lebih banyak di perpus sekarang mencari materi, baca-baca

referensi.” (91)

3) Planning (perencanaan)

Subjek menggunakan coping planning dengan membuat

rencana penanganan masalah penyusunan skripsi dan berusaha

mempersiapkan dengan baik penulisan skripsinya. Hal ini

diungkapkan subjek dalam wawancara sebagai berikut:

“Aku sudah buat rencana penulisannya, pokoknya setiap minggu

harus ada kemajuan. Bab I sampai III kan sudah tinggal revisi

Page 16: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek

41

dikit setelah seminar. Pengambilan data sebulan harus selesai trus

buat analisa kira-kira ya 2 minggu.”(100 – 103)

“pokoknya setiap selesai menulis aku langsung bimbingan, telpon

dulu bisa ketemu dimana, apa dikampus, apa di rumah. Setiap

bimbingan aku catet apa yang disuruh nambahin biar ngga bolak-

balik salah terus. Yang penting rajin bimbingan” (131 – 134)

4) Use of emotional support

Subjek juga mengatasi stres dengan mencari dukungan

moral, simpati, emosional. Hal ini diungkapkan subjek sebagai

berikut:

“ya biasane kalau sudah agak malas, diingatkan sama pacar.

Terutama nek ada kesulitan ya aku curhat sama pacarku” (111 –

112)

Page 17: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek

42

III. Subjek III

a. Gambaran umum subjek

Subjek berinisial MD adalah mahasiswa perempuan berusia 24

tahun. Saat ini subyek kos di daerah sekitar kampus UKSW karena

subjek berasal dari luar Jawa. Subjek sedang dalam menyusun analisa

dan pembahasan untuk skripsinya. Subjek berasal dari angkatan yang

lebih tinggi dari subjek dan sudah lebih dari 4 tahun kuliah di UKSW.

Subjek berasal dari keluarga besar, dia adalah anak ke-3 dari

lima bersaudara. Selain subjek, ada pula saudaranya yang saat ini

kuliah di UKSW di program studi yang berbeda. Orang tua subjek

adalah pengusaha yang tinggal di luar Jawa.Untuk kepentingan

penulisan skripsinya, orang tua subjek membelikan laptop yang saat ini

selalu dibawa oleh subjek kemanapun dia pergi. Meskipun sudah tidak

ada kegiatan kuliah, subjek masih sering berada di kampus untuk

mengerjakan skripsi sekaligus memanafatkan fasilitas wifi yang ada di

lingkungan kampus.

Menurut subjek, subjek mengalami banyak kendala dalam

penulisan skripsinya sejak awal. Subjek menjelaskan bahwa dia sudah

lebih dari 1 tahun mengerjakan skripsi, tetapi prosesnya sangat lambat

sehingga sampai sekarang belum selesai. Di awal penulisan, subjek

sering berganti judul karena materi yang diperoleh kurang mendukung.

Alasan lain subjek berganti judul adalah karena tidak sesuai dengan

keinginan dosen pembimbing. Subjek memiliki dua orang pembimbing

Page 18: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek

43

yang sulit ditemui karena sering bepergian ke luar kota. Selain itu,

subyek juga sulit untuk menentukan teori yang harus digunakan.

Proses penyusunan instrumen penelitian juga sangat sulit menurut

subyek hingga subjek menyerah dan tidak mengerjakan skripsinya

selama beberapa bulan.

Subjek kembali mengerjakan skripsinya setelah mendapatkan

dukungan moral dari orang tua untuk berusaha lebih keras. Akhirnya,

dengan bantuan dari saudara dan teman-teman dekatnya, subjek

termotivasi lagi untuk menyelesaikan penyusunan instrumen

penelitian. Saat ini subjek telah selesai melakukan pengambilan data

dan sedang dalam proses pembuatan analisa dan pembahasan

penelitian. Subjek sudah merasa lebih bersemangat sekarang karena

penyusunan skripsi sudah mulai berjalan lancar lagi.

b. Observasi selama wawancara

Peneliti melakukan wawancara dengan subjek di tempat kos

subjek karena subjek malu jika bertemu di kampus. Pada awal

wawancara subjek menunjukkan agak sedikit tertekan karena

diingatkan kembali pada proses penyusunan skripsi yang cukup sulit.

Subjek bercerita dengan agak sedih karena banyak kesulitan yang

dihadapinya di awal penyusunan skripsi yang telah berjalan lebih dari

satu tahun.

Page 19: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek

44

Subjek menunjukkan perasaan bersalah saat bercerita tentang

kemundurannya dalam menyusun skripsi yaitu selama kurang lebih 2

bulan subyek tidak melakukan apapun untuk menyelesaikan

skripsinya.Subjek juga terlihat murung ketika bercerita tentang harapan

orangtuanya yang menginginkan subjek cepat lulus. Semangat subjek

mulai muncul saat bercerita tentang kemajuan penulisan skripsinya

saat ini yang telah memasuki analisa dan pembahasan.

c. Analisa data

1) Active coping

Active coping yang digunakan oleh subjek adalah

menenangkan emosi dalam diri sendiri, berusaha tetap

menyelesaikan skripsi meskipun banyak mengalami masalah dan

tetap menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Hal ini muncul dari

pernyataan subjek dalam wawancara:

“meskipun sulit, tapi tetap saya jalani. Mau tidak mau harus

dikerjakan.Kasihan orang tua yang membayar kuliah.” (60 – 61)

“skripsi itu kan hanya sebagian kecil dari kegiatan sehari-hari,

kalau tidak mengerjakan skripsi biasanya saya main dengan teman

atau mencari hiburan di Semarang” (85 – 86)

Page 20: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek

45

2) Supression of competing activities (penekanan pada aktivitas

utama)

Subjek berusaha fokus pada masalah yang dialami dengan

cara mengesampingkan masalah lain yang dapat membuat

konsentrasinya buyar. Selain itu subjek juga berbagi dengan orang

tua serta saudaranya untuk mengurangi stres yang dirasakan. Hal

ini diungkapkan subjek dalam pernyataan:

“saya sering ditelpon orang tua, ditanya, perkembangan skripsi

saya. Saya curhat pada mama biasanya diberi nasehat.”(54 – 55)

“akhir-akhir ini saya sering ke perpus untuk menyusun

pembahasan. Jarang pergi sekarang, soalnya mau ngejar ujian

secepatnya”(67 – 68)

“ada adik juga yang sering bantu cari materi. Kadang menemani

di kampus” (76)

3) Planning (perencanaan)

Jenis coping planning menekankan pada pembuatan

rencana dan persiapan untuk menyelesaikan skripsi. Subjek

melakukan merencanakan apa yang akan dilakukannya untuk

mengurangi stres yang dia alami dengan cara:

Page 21: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek

46

“rencananya saya akan bimbingan seminggu 2 kali, kalau tidak

nanti tidak bisa mengejar ujian”(63 – 64)

“saya sudah mempersiapkan semua materinya, buku-buku saya

fotocopy, bahan” (73 – 74)

4) Use of religion

Sikap individu untuk menyelesaikan masalah dengan

keagamaan. Hal ini diungkapkan subjek dalam wawancara sebagai

berikut:

“saya hanya bisa banyak berdoa, pasrah, Tuhan mau buat apa

dalam hidup saya” (50 – 51)

“kalau Tuhan ijinkan, pasti saya segera lulus, tidak ada yang

mustahil”(71)

D. Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masing-masing subjek

menggunakan jenis coping yang berbeda-beda untuk mengatasi stres yang

dirasakan saat menyusun skripsi. Secara sederhana dapat disusun tabel coping

stres subjek sebagai berikut:

Tabel 4.2 Coping Stress Subjek Penelitian

Subjek Problem focused coping Emotional focused coping

I Active coping use of emotional support

Page 22: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek

47

Planning

Supression of competing activities

mental disengagement

II

Active coping

Planning

Supression of competing activities

use of emotional support

III

Active coping

Planning

Supression of competing activities

use of religion

Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa subjek melakukan problem focused

coping dan emotional focused coping. Jenis problem focused coping yang

digunakan oleh ketiga subjek adalah sama yaitu active coping, planning dan

suppression of competing activities, sedangkan emotional focused coping yang

digunakan oleh subjek berbeda yaitu use of emotional support, use of religion and

mental disengagement. Ini berarti bahwa ketika subjek mengalami kesulitan

dalam menyusun skripsi, sebagian besar mengatasinya menggunakan jenis

problem focused coping yaitu sesuatu yang digunakan untuk mengurangi stressor

dengan mempelajari cara-cara atau ketrampilan-ketrampilan baru yang dkiyakini

akan dapat mengubah situasi. Stres muncul ketika merasakan ketidakcocokan

antara tuntutan situasi dalam penyusunan skripsi dengan kemampuan biologis,

psikologis dan sistem sosial subjek.

Page 23: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek

48

Coping stress merupakan bentuk tindakan atau usaha yang dilakukan

individu sebagai reaksi dari situasi yang penuh tekanan baik berasal dari luar

maupun dari dalam dirinya. Proses penyusunan skripsi yang panjang seringkali

membuat mahasiswa mengalami tekanan. Oleh karena itu ketidakmampuan

mengadaptasikan keinginan-keinginan dengan kenyataan yang ada, baik

kenyataan yang ada di dalam maupun di luar diri, sehingga menimbulkan tekanan

batin dan konflik.Active coping, planning dan suppression of competing activities

digunakan sebagai alternatif mencari solusi mengatasi stres oleh semua subyek.Ini

menunjukkan bahwa subyek menggunakan coping stress yang berfokus pada

masalah yang dihadapi.

Pada permasalahan yang ada dalam penyusunan skripsi, misalnya saat

mengalami kendala dalam menyusun Tinjauan Pustaka (BAB II), mahasiswa

memilih melakkan active coping dengan mencari referensi di perpustakaan dan

meminjam buku acuan. Ini menunjukkan adanya usaha dari subjek untuk

mengurangi stres dengan cara menghadapi masalah daripada meninggalkannya.

Mahasiswa mengatasi tekanan yang dirasakan dengan berkunjung ke

perpustakaan untuk mencari referensi yang dapat digunakan dalam

penelitiannya.Selain itu mahasiswa juga meminjam buku-buku acuan yang dapat

dipergunakan untuk menyusun dasar teori.Demikian pula saat subjek mengalami

masalah penyusunan instrumen penelitian, para subjek berusaha menyelesaikan

masalah dengan merencanakan tindakan selanjutnya sebelum melakukan

bimbingan dengan dosen.

Page 24: BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Dan ... · subjek di tempat kos untuk melakukan observasi dan wawancara awal. Selain itu penulis juga melakukan observasi saat subjek

49

Subjek penelitian ini juga menggunakan suppression of competing activities

atau menekan kegiatan lain yang dapat menimbulkan stres. Ini berarti bahwa

subyek lebih banyak menggunakan waktunya untuk menghadapi masalah dalam

menyusun skripsi. Ini dilakukan untuk mengurangi potensi timbulnya tekanan

karena ada kegiatan lain yang juga membawa dampak stres pada subjek.

Umumnya subjek memusatkan perhatiannya pada masalah skripsi karena ada

tuntutan untuk segera lulus dari orang tua. Hal ini menjadi faktor pendorong yang

memotivasi subjek untuk menghilangkan tekanan dalam penyusunan skripsi.

Jenis emotional focused coping yang digunakan oleh dua subyek adalah use

of emotional support. Ini menunjukkan bahwa subjek membutuhkan dukungan

sosial dari orang-orang terdekat mereka seperti keluarga dan pacar.Dukungan

sosial sangat penting artinya bagi subjek, karena dapat memberikan motivasi dan

dukungan bagi subjek dalam mengurangi tekanan yang dialaminya.Ada pula

subjek yang menggunakan use of religion sebagai alternatif mengurangi tekanan.

Subjek yang religius menggunakan agama sebagai salah satu usaha untuk

mengurangi stres yang dialaminya dengan cara berdoa dan menyerahkan

bebannya kepada Tuhan. Use of religion pada penelitian ini hanya digunakan oleh

subyek perempuan. Ini menunjukkan bahwa subyek laki-laki lebih cenderung

pada penggunaan problem focused coping.