bab iii metodologi penelitian a. lokasi dan subjek ... -...

16
33 Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian ini adalah TK Kemala Bhayangkari I SESPIM Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.Adapun yang menjadi subjek penelitian ini yaitu anak yang berada pada kelompok belajar A yang berjumlah 13 orang dengan jumlah anak laki-laki 6 orang dan perempuan 7 orang. B. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan atas dasar permasalahan yang muncul di lapangan yaitu masih belum berkembangnya kemampuan pengukuran anak kelompok A TK Kemala Bhayangkari I SESPIM. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengukuran anak kelompok A TK Kemala Bhayangkari I SESPIM yang dilakukan oleh guru dengan merencanakan dan memilih tindakan dalam upaya meningkatkan kemampuan pengukuran anak secara berkesinambungan sehingga diharapkan dapat mengembangkan pembelajaran yang sudah ada menjadi lebih baik dan berkembang secara optimal. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK).Adapun jenisnya yaitu PTK kolaboratif karena dalam penelitian ini peneliti terlibat secara langsung dalam proses pelaksanaan kegiatan di dalam kelas sejak awal sampai penelitian tersebut berakhir, sesuai dengan pernyataan

Upload: doanduong

Post on 14-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

33 Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian ini adalah TK Kemala

Bhayangkari I SESPIM Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.Adapun yang

menjadi subjek penelitian ini yaitu anak yang berada pada kelompok belajar A

yang berjumlah 13 orang dengan jumlah anak laki-laki 6 orang dan perempuan 7

orang.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan atas dasar permasalahan yang muncul di lapangan

yaitu masih belum berkembangnya kemampuan pengukuran anak kelompok A TK

Kemala Bhayangkari I SESPIM. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan pengukuran anak kelompok A TK Kemala

Bhayangkari I SESPIM yang dilakukan oleh guru dengan merencanakan dan

memilih tindakan dalam upaya meningkatkan kemampuan pengukuran anak

secara berkesinambungan sehingga diharapkan dapat mengembangkan

pembelajaran yang sudah ada menjadi lebih baik dan berkembang secara optimal.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas

(PTK).Adapun jenisnya yaitu PTK kolaboratif karena dalam penelitian ini

peneliti terlibat secara langsung dalam proses pelaksanaan kegiatan di dalam kelas

sejak awal sampai penelitian tersebut berakhir, sesuai dengan pernyataan

34

Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Muslihudin (2009: 73) “bahwa sejak perencanaan penelitian peneliti senantiasa

terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencatat, dan mengumpulkan data, lalu

menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil

penelitiannya”.Muslihuddin (2009: 13-14) menyatakan bahwa karaktersistik

penting dalam PTK yang perlu diketahui oleh peneliti, antara lain: 1) didasarkan

pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional; 2) adanya kolaborasi dalam

pelaksanaanya, 3) peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi; 4)

bertujuan memperbaiki atau meningkatkan kualitas praktek instruksional; 5)

dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan dalam tiga siklus, adapun prosedur

penelitian tindakan kelas untuk memperoleh data tentang proses dan hasil yang

dicapai pada penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan diantaranya adalah

sebagai berikut:

1. Identifikasi Masalah

Pada tahap awal peneliti mengidentifikasi masalah yang ada di TK

Kemala Bhayangkari I SESPIM. Berdasarkan hasil observasi, terdapat

beberapa masalah dalam kemampuan pengukuran anak. Hal ini ditandai

dengan sebagian besar anak belum memiliki kemampuan pengukuran yang

optimal seperti masih kebingungan dalam mengelompokkan benda-benda

yang berbeda ukurannya, anak merasa kesulitan apabila membandingkan dua

35

Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

buah benda yang berbeda ukurannya dan anak belum mampu menyusun benda

sesuai urutannya seperti menyusun benda dari yang pendek ke panjang.

2. Menyusun Rancangan Tindakan Atau Perencanaan

Pada tahap ini peneliti bersama guru merancang kegiatan yang akan

dilakukan dalam meningkatkan dan memperbaiki hasil belajar anak, terkait

kemampuan pengukuran. Hal-hal yang perlu direncanakan dalam menyusun

rancangan antara lain menyiapkan surat ijin penelitian, mempersiapkan lembar

observasi, mempersiapkan perekaman data seperti kamera digital, menetapkan

indikator, dan membuat rancangan tindakan dengan menentukan perlakuan

yang akan diberikan pada anak sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik

setiap anak. Rancangannya ada prosedur dilanjutkan ke proses kemudian hasil.

3. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pelaksanaan merupakan implementasi isi dari rancangan pembelajaran

yang sudah dibuat. Guru melakukan pembelajaran dengan memberikan

pembelajaran dengan metode proyek yang telah dipilih sesuai kebutuhan dan

karakteristik anak. Penerapan metode proyek dilakukan untuk meningkatkan

kemampuan pengukurananak.Pelaksanaan tindakan dilakukan guru terhadap

anak diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Guru menentukankegiatan dengan metode proyek yang akan diberikan

(setelah melakukan pengamatan kepada anak dan melakukan diskusi

dengan guru yang lain mengenai penerapan metode proyek yang sesuai

dengan kebutuhan dan karakteristik anak).

36

Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Guru mempersiapkan berbagai fasilitas yang diperlukan dengan

sebaik-baiknya berkaitan dengan alat dan bahan yang akan digunakan

dalam penerapan metode proyek.

c. Guru senantiasa membimbing anak dimulai ketika anak memasuki

kelas sampai kegiatan pembelajaran selesai.

4. Pengamatan (Observing)

Pada tahap ini peneliti menyiapkan instrumen penelitian untuk guru

dan anak. Peneliti mengamati segala proses dalam aktivitas pengembangan

kemampuan pengukuran anak melalui penerapan metode proyek. Pengamatan

dilakukan secara kontinyu dari siklus I sampai siklus yang diharapkan dapat

tercapainya tujuan.

5. Refleksi (Reflecting)

Refleksi dalam kegiatan tindakan kelas ini adalah untuk melihat

berbagai kekurangan yang dilaksanakan selama tindakan. Refleksi dilakukan

setelah melihat hasil observasi selama kegiatan pengukuran berlangsung

sehingga dapat terlihat data yang muncul dalam setiap tindakan apa

kekurangan dan tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya muntuk

memperbaiki kegiatan selanjutnya. Refleksi dilakukan juga dengan melakukan

diskusi dengan observer lain yaitu teman sejawat sehingga hasilnya dapat

dijadikan masukan ketika guru melakukan penyusunan rencana ulang

memasuki putaran atau siklus berikutnya.. Siklus penelitian tindakan

kelasdapat digambarkan sebagai berikut (Arikunto, 2006: 16):

37

Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

(Arikunto, 2006: 16):

D. Penjelasan Istilah

Guna menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan definisi dalam

penelitian ini tentang kemampuan pengukuran dan metode proyek, maka akan

dijelaskan sebagai berikut:

1. Kemampuan Pengukuran

Perencanaan

(Planning)

(Planning)

Pelaksanaan

(Acting)

(Planning)

(Acting)

Refleksi

(Reflecting)

(Planning)

(Reflecting)

Siklus I

Pengamatan

(Observing)

(Planning)

(Observing)

Perencanaan

(Planning)

(Planning)

(Planning)

Siklus II

Refleksi

(Reflecting)

(Planning)

(Reflecting)

(Reflecting)

Pelaksanaan

(Acting)

(Planning)

(Acting)

(Acting)

Pengamatan

(Observing)

(Planning)

(Observing)

(Observing)

Siklus III dst.....

38

Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yang dimaksud dengan kemampuan pengukuran dalam penelitian ini

adalah kemampuan pengukuran dalam membuat perbandingan, mengelompokkan,

mengurutkan dan mengukur dengan satuan nonstandar dan satuan standar.

2. Metode Proyek

Metode proyek yang digunakan pada penelitian ini adalah merupakan

salah satu cara pemberian pengalaman belajar yang berbeda dari instruksi

langsung yang dapat berupa petualangan dimana anak dibawa untuk dapat

memadukan kegiatan belajarnya dengan dengan kegiatan kerja anak lain yang

terlibat dalam suatu proyek.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2006) dalam penelitian kualitatif pengumpulan data

dilakukan pada natural setting (kondisi yang alami), sumber data primer, dan

teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participan

observation),dan dokumentasi. Terdapat dua macam teknik pengumpulan data

kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan

atau benda lain dengan tujuan mampu menggambarkan secara utuh atau

mampu mengkonstruksi proses implementasi tindakan perbaikan yang

dimaksud dalam diskusi balikan.

39

Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah pengumpulan data dengan menggunakan

data-data fisik yang berbentuk audio, visual, maupun audio visual, berupa

foto, rekaman suara, dan lain-lain yang diperlukan sebagai dokumentasi yang

menggambarkan upaya meningkatkan kemampuan pengukurananak TK

Kemala Bhayangkari I SESPIM yang berada pada kelompok belajar A melalui

penerapan metode proyek.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua sisi yaitu dari

sisi proses dan dari sisi hal yang diamati.

1. Dari sisi proses

Instrumen dibuat berdasarkan masalah yang berkaitan dengan penerapan

metode proyek untuk meningkatkan keterampilan pengukuran anak usia dini.

2. Dari sisi luar proses

Instrumen dibuat dan dipahami dari sisi hal yang diamati yang dapat

dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu: instrumen untuk mengamati guru,

instrumen untuk mengamati kelas, dan instrumen untuk mengamati perilaku

siswa. Reed dan Bergermann (Muslihuddin, 2008: 97)

Instrumen dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui

keterampilan pengukuran anak di TK Bhayangkari I SESPIM. Instrumen yang

digunakan dalam peneltian ini adalah menggunakana alat pengumpulan data

dengan cara melakukan observasi dan studi dokumentasi.

1. Observasi

Menurut Sanjaya, W (2010: 86-87) observasi merupakan teknik

pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang

berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan

40

Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diamati atau diketahui. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK), observasi menjadi

instrument yang utama digunakan dalam mengumpulkan data, hal ini disebabkan

observasi sebagai proses pengamatan langsung, merupakan instrumen yang cocok

untuk memantau kegiatan pembelajaran, baik perilaku guru maupun perilaku

siswa.

Observasi ini dilakukan untuk memantau proses dan dampak penerapan

metode proyek untuk meningkatkan pengukuran panjang, hal ini dperlukan untuk

menata langkah-langkah yang akan dilakukan sehingga lebih efektif dan efesien.

Melalui observasi peneliti dapat melihat langsung pendekatan metode proyek

untuk meningkatkan keterampilan pengukuran anak dilapangan dan mencatatnya

dalam catatan secara apa adanya. Adapun pedoman observasi dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Pedoman Observasi Aktivitas Guru

No Item Pertanyaan Penilaian Keterangan

Ya Tidak

1

Guru mempersiapkan lingkungan belajar

mengenal keterampilan pengukuran

panjang

2

Guru mempersiapkan media yang

dibutuhkan dalam mengenalkan

pengukuran dengan metode proyek

3 Guru mempersiapkan catatan penilaian

anak

4 Guru mengkondisikan anak dengan baik

5

Guru mengkomunikasikan tema-tema, dan

cara mengenalkan pengukuran dengan

metode proyek

6 Guru mengelompokkan anak sesuai

dengan tugas anak

7

Guru mempersiapkan pertanyaan pada

anak tentang kegiatan yang akan

dilaksanakan

8 Guru mengarahkan anak untuk melakukan

kegiatan sesuai aturan

9 Guru memberikan motivasi kepada anak

41

Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada saat kegiatan

10

Guru melibatkan semua anak dalam

pengukuran dengan menggunakan metode

proyek

11

Guru mengadakan tanya jawab terkait

kegiatan mengenal keterampilan

pengukuran dengan metode proyek

12

Guru memberikan kesempatan kepada

anak untuk menceritakan kembali kegiatan

yang telah dilaksanakan

13 Guru menilai apakah tujuan pembelajaran

telah tercapai

Tabel 3.2

Pedoman Observasi Kemampuan Pengukuran Melalui Metode Proyek

No Indikator Penilaian

B C K

1 Anak dapat mengelompokkan benda yang

memiliki panjang yang sama

2 Anak dapat mengelompokkan benda yang

lebih panjang, lebih pendek, paling panjang

3 Anak dapat membedakan konsep panjang

dan tinggi

4 Anak dapat mengurutkan benda dari

panjang-pendek

5 Anak dapat mengurutkan dari pendek ke

panjang

6 Apakah anak dapat mempraktekkan

mengukur panjang dengan benda

7 Anak dapat mempraktekkan mengukur

panjang dengan benda

8 Anak dapat mempraktekkan mengukur

panjang dengan jengkal

9 Anak mengenal alat ukur standar: penggaris

10 Mempraktekkan mengukur dengan

penggaris

Sumber: Permen 58 Tahun 2009 dan Copley

Keterangan:

Nilai B :Berkembang baik

42

Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai C : Cukup memenuhi indicator

Nilai K : masih banyak memerlukan stimulasi/ bantuan

2. Dokumentasi

Agar mempunyai alat pencatatan untuk menggambarkan apa yang terjadi di

kelas pada waktu pembelajaran dalam rangka penelitian tindakan kelas, maka

untuk menangkap suasana kelas detail tentang peristiwa-peristiwa penting atau

khusus yang terjadi, atau ilustrasi dari episode tertentu, alat-alat elektronika ini

membantu mendeskripsikan apa yang dicatat di lapangan, apabila memungkinkan

(Wiraatmadja, 2009: 121-122).

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa foto-foto

kegiatan pembelajaran pada setiap tahap siklus pembelajaran. Isi dokumentasi

terkait dengan cara mengajar guru dan aktifitas serta sikap anak pada saat

pelaksanaan peningkatan keterampilan pengukuran melalui metode proyek, selain

berupa foto-foto kegiatan pembelajaran, dokumentasi yang digunakan adalah

profil sekolah dan serta Rancangan Kegiatan Harian (RKH).

G. Kisi-kisi Pengembangan Instrumen

Kisi-kisi instrumen merupakan alat untuk memperlihatkan hubungan antara

variabel yang diteliti dengan sumber data dan metode yang digunakan serta

instrumen yang disusun (Arikunto, 2006: 162). Dalam penelitian ini untuk

mengungkap seberapa jauh profil kemampuan memahami konsep pengukuran

menggunakan melalui metode proyek digunakan data ordinal jenis rating scale

dengan skor 1-3, dengan perhitungan bila anak mampu memahami konsep

pengukuran mendapat skor tiga, bila anak mampu memahami pengukuran dengan

bantuan mendapat skor dua, selanjutnya bila anak baru mengenal pengukuran

43

Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendapat skor satu. Adapun kisi-kisi instrumen secara rinci dipaparkan sebagai

berikut:

Instrumen penelitian ini dibuat berdasarkan teori tentang matematika untuk

anak yang dikemukakan oleh Copley (2001) serta standar pengukuran dari NCTM

(2009) dan kurikulum PERMEN DIKNAS Nomor 58, yang juga menjadi rujukan

penelitian dalam menentukan indikator serta item pernyataannya.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen

Upaya Meningkatkan Kemampuan Pengukuran Dalam Pembelajaran

Matematika Anak Usia Dini Melalui MetodeProyek

Variabel Dimensi Indikator Item

Kemampuan

Pengukuran

1. Membuat

Pengelompokkan,

membandingkan

dan mengurutkan

a) Pengelompokkan 1) Anak dapat

mengelompokkan

benda yang

memiliki panjang

yang sama

2) Anak dapat

mengelompokkan

benda yang lebih

panjang, lebih

pendek, paling

panjang

b) Membandingkan 3) Anak dapat

membandingkan

panjang dan

pendek

4) Anak dapat

membedakan

benda

panjang dan tinggi

c) Mengurutkan 5) Anak dapat

mengurutkan

benda dari

panjang- pendek

6) Anak dapat

44

Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengurutkan

benda dari

pendek-

panjang

7) Anak dapat

mengurutkan dari

tinggi ke rendah

2. Mengukur a) Mengukur

dengan satuan

nonstandar

8) Anak dapat

mempraktekkan

mengukur panjang

dengan benda

b) Mengukur

dengan satuan

standar

9) Anak mengenal

alat ukur standar:

penggaris

10) Mempraktekkan

mengukur dengan

penggaris

Metode

proyek

1. Perencanaan

(Kegiatan

Tahap

Persiapan)

1) Guru

mempersiapkan

lingkungan belajar

mengenal

keterampilan

pengukuran

panjang

2) Guru

mempersiapkan

media yang

dibutuhkan dalam

mengenalkan

pengukuran dengan

metode proyek.

Misalnya dus

bekas, steroform,

stik es cream

lem,gunting dll

3) Guru

mempersiapkan

catatan penilaian

anak

4) Guru

mengkondisikan

anak dengan baik

2. Pelaksanaan 5) Guru

45

Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Kegiatan Tahap

Kerja Lapangan)

mengkomunikasikan

tema-tema, dan cara

mengenalkan

pengukuran dengan

metode proyek

6) Guru

menyampaikan

aturan dan

langkah-langkah

mengenalkan

pengukuran

dengan metode

proyek

7) Guru

mempersiapkan

pertanyaan pada

anak tentang

kegiatan yang akan

dilaksanakan

8) Guru mengarahkan

anak untuk

melakukan

kegiatan sesuai

aturan

9) Guru memberikan

motivasi kepada

anak pada saat

kegiatan

10) Guru melibatkan

semua anak dalam

pengukuran

dengan

menggunakan

metode proyek..

11) Guru mengadakan

tanya jawab terkait

kegiatan mengenal

keterampilan

pengukuran

dengan metode

proyek

(3) Penutupan

(Kegiatan Tahap

Evaluasi)

12) Guru memberikan

kesempatan

untuk

menceritakan

46

Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kembali kegiatan

yang telah

dilaksanakan.

13) Guru menilai

apakah tujuan

pembelajaran

telah

tercapai

H. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam pelaksanaan penelitian kualitatif telah dilakukan sejak

pengumpulan informasi, maka sejak itulah analisis terhadap data yang ditemukan

dilakukan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik dengan melakukan beberapa tahapan diantaranya reduksi data, display data,

dan kesimpulan (Sugiyono, 2008: 337).

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan dicatat dan diteliti secara rinci.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu. Peneliti akan menetapkan tujuan yang akan

dicapai setiap akan mereduksi data.

2. Display Data

Setelah direduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya yang

berbentuk teks bersifat naratif. Dengan display data maka akan memudahkan

untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya

berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3. Verifikasi

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi,

kesimpulan dalam penelitian ini mungkin dapat menjawab rumusan masalah

yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak karena seperti telah

47

Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian

kuantitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian

berada di lapangan. Adapun cara perhitungan skor kemampuan pengukuran

anak dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:

Tabel 3.4

Distribusi Frekuensi Kemampuan Pengukuran Anak

No Kategori Interval Tally F %

1 B ≥ 24

2 C 17 - 23

3 K 10 - 16

Keterangan :

1) Mencari interval

a) Jumlah indikator/item dikalikan dengan nilai tertinggi (keterangan pada

pedoman observasi)

10 x 3 = 30

b) Hasil perkalian dikurangi jumlah indikator/item

30 – 10 = 20

c) Hasil pengurangan dibagi dengan jumlah kategori (keterangan pada

pedoman observasi)

20 : 3 = 6,7 dibulatkan menjadi 7

Berdasarkan perhitungan data di atas maka jumlah interval yang akan

ditetapkan pada masing-masing kategori adalah 7. Interval untuk masing-

masing kategori adalah sebagai berikut:

Kategori K = 10-16, C = 17-23, B = ≥ 24

2) Mengisi Tally dan Frekuensi (F)

Mengisi kolom tally dan frekuensi berdasarkan hasil skor kemampuan

pengukuran yang terdapat pada lampiran.

3) Mencari Persentase

48

Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Persentase kompetensi sosial anak dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

P =X

F X 100%

Keterangan :

P : Persentase

F : Frekuensi

X : Jumlah anak