fakultas syari’ah dan hukumrepository.radenfatah.ac.id/7046/1/skripsi bab i.pdf · 2020. 6....
TRANSCRIPT
ANALISIS YURIDIS PENGGUNAAN E-COURT
DI PENGADILAN
(Studi Kasus Pengadilan Agama Kelas IA kota Palembang)
SKRIPSI
Disusun dalam Rangka untuk Menenuhi Salah Satu Syarat guna
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH)
Disusun Oleh :
NOVITALIA
NIM. 1651400052
PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
RADEN FATAH PALEMBANG
2020
ii
iii
iv
v
vi
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
إن مع العسر يسرا
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
(QS Al-Insyirah: 6)
اشترى من المؤمنين أن فسهم وأموالهم بأن لهم الجنة يقاتلون في سبيل الل إن الل
نجيل والقرآن ومن أوفى بعهده من فيقتلون ويقتلون وعدا عليه حق ا في التوراة وال
لك هو الفوز العظيم فاستبشروا ببيعكم الذي بايعتم به وذ الل
Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun
harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di
jalan Allah , sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang
benar dari Allah di dalam taurat, Injil dan Al-Quran. Dan siapakah yang
lebih menepati janjinya selain Allah ?, Maka bergembiralah dengan jual beli
yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang
agung.(QS At Taubah : 111)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan Kepada :
Kedua orangtua ku tersayang Bapak Muhammad dan Ibu
Hanimah, A.Ma.
Adik-adiku, Dedek Harianda, Azi Rina, Rahmat Prayuda, serta
keluarga besar ku tercinta
Sahabat-sahabat ku
Almamater ku
viii
ABSTRAK
Administrasi perkara di Pengadilan secara elektronik merupakan
reformasi administrasi di Pengadilan sebagai penerapan dari asas berperkara
di Pengadilan secara sederahana, cepat dan biaya ringan. Melalui penerapan
Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Nomor 3 Tahun 2018 dan PERMA
Nomor 1 Tahun 2019, Pengadilan Agama Kelas IA Kota Palembang selaku
pelaksana beracara menggunakan sistem aplikasi e-court mempunyai kendala
tersendiri bagi para pelaksana. Adapun yang menjadi pokok penelitan; 1.
Apakah dampak penggunaan aplikasi e-court di lingkungan Pengadilan
Agama Kelas IA Kota Palembang, 2. Apakah upaya peningkatan penggunaan
aplikasi e-court di Pengadilan Agama Kelas IA Kota Palembang.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian empiris/field research,
karena penulis melakukan penelitian langsung ke lokasi sebagai pencarian
data primer melalui penelitian lapangan yang selanjutnya untuk melihat
dampak dari pelaksanaan suatu hukum dan upaya yang dilakukan dalam
peningkatan penerapan hukum itu sendiri sesuai dengan hukum materilnya.
Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini yakni pendekatan
kualitatif, maka untuk menyusun penulisan skripsi ini penulis menggunakan
motode deskriftif kualitatif.
Hasil Penelitian di Pengadilan Agama Kelas IA Kota Palembang
menunjukkan; 1. Dampak penggunaan aplikasi e-court di lingkungan
Pengadilan Agama Kelas IA Kota Palembang adalah berdampak pada; masih
sedikit perkara yang didaftarkan atau yang berperkara di Pengadilan Agama
Kelas IA Kota Palembang secara e-court, belum terlaksananya asas
berperkara di Pengadilan secara sederhana, cepat, dan biaya ringan bagi para
pencari keadilan, dan kurangnya berkepastian hukum. 2. Upaya peningkatan
penggunaan aplikasi e-court di Pengadilan Agama Kelas IA Kota Palembang
dapat dilakukan dengan cara; sosialisasi, kerjasama lemabaga hukum,
upgrade sistem berdasarkan intruksi dari Mahkamah Agung.
Kata Kunci : Administrasi Perkara secara elektronik, E-Court,
Peraturan Mahkamah Agung
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Terdapat beberapa versi pola transliterasi pada dasarnya mempunyai
pola yang cukup banyak, berikut ini disajikan pola transliterasi Arab-Latin
berdasarkan keputusan bersama antara Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudyaan R.I No. 158 Tahun 1987 dan No. 0543b/U/1987.
A. Konsonan
Huruf Nama Penulisan
‘ Alif ا
Ba B ب
Ta T ت
Tsa S ث
Jim J ج
Ha H ح
Kha Kh خ
Dal D د
Zal Z ذ
Ra R ر
Zai Z ز
Sin S س
Syin Sy ش
Sad Sh ص
x
Dlod Dl ض
Tho Th ط
Zho Zh ظ
‘ Ain‘ ع
Gain Gh غ
Fa F ف
Qaf Q ق
Kaf K ك
Lam L ل
Mim M م
Nun N ن
Waw W و
Ha H ه
‘ Hamzah ء
Ya Y ي
Ta (marbutoh) T ة
B. Vokal
Vokal Bahasa Arab seperti halnya dalam Bahasa Indonesia terdiri atas
vocal tunggal dan vocal rangkap (diftong).
C. Vokal Tunggal
Vokal Tunggal dalam BahasaArab :
xi
Harakat Keterangan
Fathah
Kasroh
Dlommah
Contoh :
Kataba= كتب
Zukira (Pola I) atau zukira (Pola II) dan seterusnya= ذ كر
D. Vokal Rangkap
Lambang yang digunakan untuk vocal rangka pada gabungan antara
harakat dan huruf, dengan transliterasi berupa gabungan huruf.
TandaHuruf Tanda Baca Huruf
Fathah dan ya Ai a dan i ي
Fathah dan waw Au a dan u و
Contoh :
kaifa= كيف
ala‘= علي
haula= حو ل
amana= ا من
ai atau ay= اي
E. Mad
Mad atau panjang dilambangkan dengan harakat atau huruf, dengan
transliterasi berupa huruf atau benda.
HarakatdanHuruf Tanda Baca Keterangan
Fathah dan alif atau A a dan garis panjang ا ي
xii
ya diatas
Kasrah dan ya I i dan garis di atas ا ي
Dammah dan waw U u dan garis di atas ا و
Contoh :
qalasubhanaka = قال سبحنك
shamaramadlana= صام ر مضان
yaktubuna ma yamkuruna = يكتبون ما يمكرون
لا بيهاذ قال يو سف = izqalayusufaliabihi
F. Ta’ Marbutoh
Transliterasi untuk ta marbutoh ada beberapa macam :
1. Ta marbutoh hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasroh dan
dlommah, maka transliterasinya adalah /t/.
2. Ta marbutoh yang mati atau mendapat harakat sukun, maka
transliterasiny aadalah /h/.
3. Kalau pada kata terakhir dengan ta marbutoh diikuti dengan kata yang
memakai al serta bacaan keduanya terpisah, maka ta marbutoh itu
ditransliterasikan dengan /h/.
4. Pola penulisan tetap dua macam.
Contoh :
Contoh Pola Penulisan
Raudlatulathfal رو ضة الا طفال
Al-Madinah al-munawwarah المد ينة المنو رة
xiii
G. Syaddad (Tasydid)
Syaddadat autasy di dalam system penulisan Arab dilambangkan
dengan sebuah tanda, yaitu tanda syaddah atau tasydid. Dalam transliterasi
ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf yang diberitan
dasyaddah tersebut.
Contoh:
Robbana= ر بنا
Nazzala= نز ل
H. Kata Sandang
Diikuti oleh huruf Syamsiyah.
Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan
bunyinya dengan huruf /l/ diganti dengan huruf yang langsung mengikutinya.
Pola yang dipakai ada dua seperti berikut ini.
Contoh :
Contoh Pola Penulisan
Al-tawwabu At-tawwabu التوا ب
Al-syamsu Asy-syamsu الشمس
Diikuti oleh huruf Qomariyah.
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qomariyah ditransliterasikan
sesuai dengan aturan-aturan di atas dengan bunyinya.
Contoh :
Contoh Pola Penulisan
Al-badi’u Al-badi’u التوا ب
Al-qomaru Al-qomaru الشمس
Catatan :
xiv
Baik diikuti huruf syamsiyah maupun qomariyah, kata sandang ditulis
secara terpisah dari kata yang mengikutinya dan diberi tanda hubung (-).
I. Hamzah
Hamzah ditranslitrasikan dengan opostrof. Namun hal ini hanya
berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Apabila terletak
di awal kata, hamzah tidak dilambangkan karena dalam tulisannya ia berupa
alif.
Contoh :
Ta’khuzuna = تا خذ ون
Asy-syuhada’u = الشهدا ء
J. Penulisan Huruf
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim maupun huruf ditulis terpisah.
Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim
dirangkaikan dengan kata-kata lain karena ada huruf atau harakat yang
dihilangkan. Maka penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain
yang mengikutinya. Penulisan dapat menggunakan salah satudari dua pola
berikut:
Contoh Pola Penulisan
Wainnalahalahuwakhair al-raziqin وان لها لهو خير الر از قين
Faaufu al-kailawa al-mizana فاوفوا الكيل و المنزان
xv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah wa syukurillah, senantiasa penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta
„inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat
dan salam tetap kita limpahkan kepada Nabi kita yakni Nabi Muhammad
Saw. berkat perjuangan beliau yang telah mengubah peradaban dunia dari
masa kebodohan menuju masa yang dipenuhi dengan perkembangan ilmu
serta teknologi sehingga manusia mampu untuk berfikir dan bertindak
sesuai dengan sunnahnya.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat serta guna memperoleh
gelar Sarjana Hukum di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Raden fatah
Palembang. Adapun judul skripsi ini ialah “Analisis Yuridis Penggunaan
E-Court di Pengadilan (Studi Kasus Pengadilan Agama Kelas IA Kota
Palembang).”
Dalam menyelesaikan skripsi ini begitu banyak kesulitan namun
berkat hidayah dari Allah SWT dan doa dari berbagai pihak serta bimbingan
dari semua pihak yang terkait skripsi ini bisa diselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Prof. Drs. H.M.Sirozi, M.A., Ph.D selaku Rektor Universitas
xvi
Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
2. Bapak Prof. Dr.H. Romli SA,M.Ag selaku Dekan Fakultas Syariah Dan
Hukum sekaligus Penasehat Akademikku di Universitas Islam Negeri
Raden fatah Palembang.
3. Ibu Dr. Siti Rochmiatun, S.H, M.Hum. sebagai penasihat akademik saya
yang telah mendukung dan memberi masukan mulai dari pengajuan
judul dan proses selanjutnya.
Ibu Dr. Holijah, S.H, M.H. Selaku ketua Jurusan Hukum Keluarga
Islam dan Ibu Dra. Nafisah, M.Hum selaku sekretaris Jurusan Hukum
Keluarga Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
4. Ibu Dr. Holijah, S.H, M.H. selaku pembimbing utama yang telah
memberikan pengarahan dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Yuswalina, S.H, M.H. selaku pembimbing kedua yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan fikiran untuk memberikan
pengarahan membagi pengetahuan dalam perbaikan skripsi ini.
6. Segenap dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang senantiasa telah
membimbing dan memotivasi serta mengajarkan ilmunya selama
penulis menuntut ilmu di Fakultas Syariah dan hukum Unuversitas
Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
7. Bapak Muhammad dan Ibu Hanimah, A.Ma. selaku orang tua saya
sebagai penulis yang telah mendidik, membimbing, mendo’akan, dan
xvii
memberikan dukungan materil maupun imateril kepada saya selama ini.
8. Sahabat-sahabat seperjuangan angkatan 2016, teman-teman satu kelas
selama empat tahun (Hukum Keluarga Islam 2 2016), teman-teman
seperjuangan yang selama ini telah menjadi sahabat terbaik bagi penulis
yang telah mendukung dan memberikan motivasi kepada saya.
Semoga segala amal kebaikan yang bersangkutan bernilai
ibadah disisi Allah SWT, dan semoga ilmu pengetahuan yang menjadi bekal
penulis di kemudian hari dapat bermanfaat bagi keluarga, masyarakat,
agama, nusa dan bangsa. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi kita semua
serta bagi perkembangan hukum di masa yang akan datang. Amin, Ya
Rabbal “alamin.
Palembang, Januari 2020
Penulis
Novitalia
NIM. 1651400052
xviii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN DEKAN ............................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING .................................. iv
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................... v
LEMBAR MOHON IZIN PENJILIDAN .......................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................. viii
PEDOMAN TRANSLITERASI .......................................................... ix
KATA PENGANTAR .......................................................................... xv
DAFTAR ISI ......................................................................................... xviii
DAFTAR TABEL ................................................................................. xx
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 8
C. Batasan Masalah ......................................................................... 8
D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 9
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 9
F. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 11
G. Metode Penelitian ....................................................................... 13
H. Sistematika Penulisan ................................................................. 19
BAB II : TINJAUAN UMUM
A. Pengertian Pengadilan dan Administrasi Pengadilan ................. 22
B. Kompetensi Pengadilan Agama ................................................. 24
C. Sistem Administasi Perkara di Pengadilan Agama .................... 26
D. Sistem beracara di Pengadilan Agama Secara E-Court.............. 35
xix
E. Pengertian dan Sejarah Lahirnya Aplikasi E-Court di Indonesia ... 39
F. Perkara-Perkara yang Menggunakan Prosedur Beracara Secara
E-Court ....................................................................................... 42
BAB III : Gambaran Umum Pengadilan Agama Kelas IA Kota
Palembang
A. Profil Pengadilan ........................................................................ 44
B. Struktur Organisasi ..................................................................... 52
C. Tugas Aparatur Pengadilan Agama Kelas IA Kota
Palembang .................................................................................. 53
D. Efektifitas Beracara Menggunakan E-Court .............................. 69
BAB IV : PEMBAHASAN
A. Gambaran Langkah-langkah Pelaksanaan Penggunan Aplikasi
E-Court di Pengadilan Agama Kelas IA Kota Palembang ........ 71
B. Dampak Penggunaan Aplikasi E-Court di Pengadilan Agama
Kelas IA Kota Palembang .......................................................... 85
C. Upaya Peningkatan Penggunaan Aplikasi E-Court di
Pengdilan Agama Kelas IA Kota Palembang ............................. 93
BAB V : KESIMPULAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 97
B. Saran-Saran ................................................................................. 98
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 101
LAMPIRAN .......................................................................................... 104
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................. 110
xx
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Perkara E-Court dan non E-Court di Pengadilan
Agama Kelas IA Kota Palembang,88
Tabel 2 Persentase Perkara E-Court terhadap non E-Court di
Pengadilan Agama Kelas IA Kota Palembang, 89
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar 1945 menegaskan bahwa Indonesia adalah
negara hukum. Sejalan dengan ketentuan tersebut, maka salah satu prinsip
negara hukum adalah adanya jaminan penyelenggaraan kekuasaan kehakiman
yang merdeka bebas dari pengaruh kekuasaan lainnya guna menegakkan
hukum dan keadilan.1 Hukum perdata adalah hukum yang mengatur hak dan
kewajiban pihak-pihak dalam hubungan hukum perdata. Dalam praktik
hukum dan peradilan juga diperhatikan ajaran-ajaran atau teori hukum yang
patut untuk diikuti, yang sifatnya menunjang di dunia peradilan sehingga
perlu diindahkan oleh para hakim dan penasihat hukum serta pihak pencari
keadilan itu sendiri. Diharapkan ketentuan-ketentuan yang termuat dalam
undang-undang, tetapi juga bagaimana praktik hukum itu dilakukan dalam
menangani suatu perkara perdata.2
Administrasi Pengadilan terdiri dari dua unsur yakni adminstrasi dan
pengadilan. Kata administrasi berasal dari kata bahasa latin “ad” yang berarti
“intensif”, dan kata “ministrare” yang berarti melayani , membantu,
memenuhi. Jadi kata administrasi dalam arti bahasa melayani dan membantu
1 Basiq Djalil,Peradilan Agama di Indonesia. (Jakarta: Kencana, 2017). hlm. 9
2 Abdulkadir Muhammad, Hukum Acara Perdata Indonesia. (Bandung : PT citra
Aditya Bakti, 2015). hlm. Xi-xii
2
secara intensif.3 Pengadilan dalam istilah Inggris disebut court dan rechtbank
dalam bahasa Belanda yang dimaksud adalah badan yang melakukan
peradilan berupa memeriksa, mengadili dan memutus perkara. Kata
Pengadilan dan peradilan mempunyai makna yakni “adil” yang memiliki
pengertian; Proses mengadili, upaya untuk mencari keadilan, penyelesaian
sengketa hukum di hadapan peradilan, berdasar hukum yang berlaku.
Sedangkan administrasi peradilan yakni segala kegiatan perkantoran yang
melaksanakan sebagian tugas negara dalam menegakkan hukum dan keadilan
dengan cara menerima, memeriksa, dan mengadili, memutus dan
menyelesaikan perkara yang diajukan kepadanya.4
Adanya Hukum acara perdata, orang dapat memulihkan haknya
yang telah dirugikan atau terganggu melalui pengadilan dan berusaha
menghindarkan diri dari tindakan menghakimi diri sendiri. Penyelesaian
perkara melalui pengadilan menciptakan kepastian hukum tentang haknya
yang harus dihormati setiap orang.5
Dalam kegiatan melaksanakan proses beracara di pengadilan perlu
dipahami hukum acara yang berlaku dan petunjuk tekhnis administratif demi
tercapainya asas peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan, yang
3 Ahmad Fathoni Ramli, Administrasi Peradilan Agama (pola bindalmin dan
hukum acara peradilan Agama dalam praktek). (Bandung: Mandar maju, 2013). hlm. 1 4 Op Cit. hlm. 2. Sudikno Mertokusumo
5 Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia (Bandung: Citra Aditya
Bakti. 2015).hlm. 11
3
tercantum di dalam pasal 4 ayat (2) Undang-undang No. 48 tahun 2009
tentang kekuasaan kehakiman. Asas yang sederhana, cepat dan biaya ringan
merupakan bentuk suatu keadilan bagi masyarakat, sehingga hukum di
Indonesia dapat dirasakan asas keadilan, kebermanfaatan dan berkepastian
hukum. Sama halnya pada pasal 2 ayat (4) Undang-undang No. 48 tahun
2009 tentang kekuasaan kehakiman mengaharuskan suatu pengadilan yang
berintegritas juga disebutkan dalam Konsorium Internasional untuk
Pengadilan yang Unggul (International Consortium for Court Exellence,
ICCE) bahwa pelaksanaan pengadilan harus efektif dan efesien, kemudian
ditegaskan kembali peradilan yang efektif dan efesien adalah indikator bagi
sebuah peradilan yang unggul, yang dalam implementasinya dipengaruhi
beberapa faktor salah satunya yakni sarana pendukung peradilan termasuk
teknologi informasi6.
Setiap pencari keadilan menginginkan berperkara cepat dengan tidak
bertele-tele karena para pencari keadilan tentu ingin mendapat kepastian
hukum atas permasalahan dalam perkara yang ia ajukan. Pemeriksaan yang
bertele-tele atau tertunda-tunda berarti mengeluarkan banyak biaya dan
waktu. Administrasi yang dirasa begitu sulit membuat masyarakat terkadang
enggan untuk datang ke pengadilan. Selayaknya pengadilan sebagai sarana
6 Asep Nursobah, Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Mendorong
Percepatan Penyelesaian Perkara di Mahkamah Agung. (Jakarta: Jurnal Hukum dan
Peradilan, Vol.4 Nomor 2 Juli 2015). hlm. 323-324
4
pelayanan publlik yang merupakan fasilitas lembaga kenegaraan harus
menyediakan ruang keadilan sebagai asas kebermanfaatan.
Hasil riset dari Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi
Peradilan mencatat ada tiga permasalahan yang menghinggapi administrasi
peradilan di Indonesia, yakni; Proses penanganan perkara terlalu panjang,
tersebarnya tanggung jawab administrasi penanganan perkara, proses
pencatatan penanganan perkara belum sepenuhnya berbasis teknologi
informasi. Pada tahun 2014 Mahkamah Agung telah melakukan studi
banding ke Federal Court Australia (FCA) tentang manajemen perkara,
untuk mengembangakan e-court service yang terdiri atas e-lodgement, e-
Court file, dan e-tria,yang sudah dilakukan kurang lebih 30 tahun dan
aplikasi tersebut dinamakan e-track.7
Terbitnya Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Nomor 3 Tahun
2018 tentang administrasi di pengadilan secara elektronik pada tanggal 29
Maret 2018, merupakan hal yang dilakukan untuk memenuhi asas peradilan
yaitu sederhana, cepat, dan biaya ringan. Adanya layanan e-court sebagai
perangkat yang disediakan untuk membantu masyarakat dalam proses
pendaftaran perkara di pengadilan. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3
Tahun 2018 merupakan inovasi sekaligus komitmen bagi Mahkamah Agung
Republik Indonesia dalam mewujudkan reformasi di dunia peradilan
7 Andi Hamzah, Pembaharuan Hukum Acara Pidana Indonesia, dalam jurnal
Refleksi Hukum, Vol. 1 No.2 Menerobos sekatministrasi pengadilan.hlm. 122-125.
5
Indonesia (Justice reform) yang mensinergikan peran teknologi informasi
(IT) dengan hukum acara (IT for Judiciary). Peraturan Mahkamah Agung RI
yang dicetuskan pada Maret 2018 tersebut sangat relevan dengan kondisi
geografis Indonesia sebagai negara maritim yang memiliki issue utama dalam
access to justice. Dengan disahkannya Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3
Tahun 2018, hal ini menjadi tonggak awal dalam revolusi administrasi
perkara di pengadilan.8
Lahirnya program aplikasi e-court yang ada di Indonesia sebagai
bentuk reformasi terhadap administrasi perkara di peradilan yang ada di
Indonesia, sehingga masyarakat di Indonesia dapat menggunakan jalur
penegakan hukum sesuai lembaga ketatanegaraan dalam penyelesaian
permasalahan. Peradilan dilakukan demi keadilan beradasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa, Peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat, dan biaya
ringan, Segala campur tangan dalam urusan peradilan oleh pihak lain di luar
kekuasaan kehakiman dilarang, kecuali dalam hal-hal sebagaimana disebut
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan yang menjadi urusan
8 Ika Atika, Implementasi e-court dan Dampaknya Terhadap Advokat Dalam
Proses Penyelesaian Perkara di Indonesia. Banten: Jurnal Universitas Islam Negeri Sultan
Maulana Hasanudin, Social and political challanges in industrial 4.0. 2018. hlm. 109
6
pengadilan di luar kekuasaan kehakiman dipidana.9 Rasulullah saw
merupakan suri tauladan bagi ummat Muslim di seluruh penjuru dunia yang
melakukan sistem penegakan hukum melalui pengaduan-pengaduan
masyarakat kepada beliau sehingga permasalahan dapat diselesaikan sesuai
dalil Al-Qur’an yang diturunkan Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam
Qur’an surat Al-maidah ayat 49,
ول تتبع أهواءهم و احذرهم أن يفتنوك عن بعض وأن احكم بينهم بما أنزل الل
أن يصيبهم ببعض ذنوبهم وإن كثيرا إليك فإن تولوا فاعلم أنما يريد الل ما أنزل الل
من الناس لفاسقون
Artinya: “Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka
menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka
tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah
kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah),
maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan
mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan
sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik”.
(QS. Al-Maidah : 49)
Bahwasanya Rasulullah saw sebagai ulil amri atau pemimpin negara
pada saat itu menyelesaikan perkara secara adil tanpa adanya keberpihakan
untuk mengikuti nafsu-nafsu manusia yang ingin berbuat curang setiap
hukum yang ditetapkan berdasarkan dalil landasan wahyu Allah SWT yakni
Al-Qur’an dan diperjelas dengan as-sunnah. Pengadilan Agama sebagai
9 Pasal 4 UU Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman
7
tempat penyelesaian berbagai permasalah pokok ummat muslim di Indonesia
yang dibawahi Mahkamah agung tentu harus relevan dengan perkembangan
zaman untuk meningkatkan pola pelayanan administrasi Pengadilan sehingga
setiap orang yang beragama Islam mampu menyelesaikan perkara dengan
asas sederhana, cepat, dan biaya ringan. Penduduk Indonesia dengan
mayoritas Muslim tentu Pengadilan Agama harus mampu cekatan dalam
mengerjakan segudang perkara yang harus diselesaikan.
Reformasi administarasi Pengadilan sebagai langkah perbaikan
administrasi yang dilakukan di berbagai pengadilan di bawah naungan
Mahkamah Agung merupakan langkah konkrit untuk menciptakan penegakan
hukum dengan mengandung tiga asas keharusan hukum yakni, asas keadilan,
asas berkepastian hukum dan asas kebermanfaatan. Lahirnya aplikasi e-court
yang ditetapkan Mahkamah Agung dengan landasan operasinonal yaitu
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2018 dan Peraturan Mahkamah
Agung Nomor 1 Tahun 2019 tentu mempunyai kapasitas peningkatan untuk
meningkatkan pelayanan, namun yang perlu digaris bawahi setelah
ditetapkan dan dilaksanakan peraturan ini, sudah sejauh manakah asas
kebermanfaatannya, sehingga memungkinkan masih terdapat banyak kendala
dan perlu mencari solusi selanjutnya, untuk pelaksanaan yang menunjang
program ini. Memasuki era 4.0 maka relevansi antara teknologi informasi
harus dipahami oleh setiap masyarakat Indonesia, dan sumber daya manusia
8
juga merupakan pokok terpenting untuk mewujudkan suatu sistem hukum
yang baik.
Aplikasi e-court yang masih tergolong baru sebagai upaya
peningkatan pelayanan administrasi berperkara di lingkungan pengadilan
Agama Kelas IA Kota Palembang di bawah naungan Mahkamah Agung yang
berbasis ilmu teknologi, tentu memiliki dampak tersendiri bagi mereka
pencari keadilan yang berperkara di lingkungan Pengadilan, para pencari
keadilan harus juga mengimbangi diri agar tidak gagap teknologi, dampak
yang spesifik perlu untuk diteliti melihat pelaksanaan aplikasi e-court harus
melibatkan sumber daya manusia yang memadai, dalam pelaksaan juga sudah
menjadi keharusan bagi lingkungan pengadilan untuk melaksanakan proses
pengadilan yang berbasis teknologi, jika mereka para pencari keadilan
memintanya. Mengakomodir dari dampak yang memungkinkan akan timbul
dari pelaksaan pelayanan menggunakan aplikasi e-court harus dicari upaya
yang dapat dilakukan untuk tetap melaksanakan dan meningkatkan pelayanan
publik terhadap aplikasi e-court sebagai bentuk perwujudan dari asas
beracara di pengadilan yaitu, sederhana, cepat, dan biaya ringan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah dampak penggunaan aplikasi e-court di lingkungan
Pengadilan Agama Kelas IA Kota Palembang?
2. Apakah upaya peningkatan penggunaan e-ourt di Pengadilan Agama
9
Kelas IA Kota Palembang ?
C. Batasan Masalah
Pembatsan masalah pada penelitian ini hanya pada tingkat dampak
penggunaan aplikasi e-court di Pengadilan Agama dan solusi apa yang dapat
diberikan untuk peningkatan penggunaan e-court berdasarkan PERMA
Nomor 3 Tahun 2018 tentang adminnistrasi perkara di pengadilan secara
elektronik dan PERMA Nomor 1 Tahun 2019 tentang administrasi perkara
dan persidangan di pengadilan secara elektrnonik di Pengadilan Agama Kelas
IA Kota Palembang.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penulisan
penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dampak penggunaan aplikasi e-court di
lingkungan Pengadilan Agama Kelas IA Kota Palembang.
2. Untuk mendapatkan dan mengetahui upaya peningkatan penggunaan
e-court di Pengadilan Agama Kota Palembang.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
10
a. Secara teoritik penelitian ini bermafaat untuk melihat sejauh mana
dampak penggunaan aplikassi e-court di lingkungan Pengadilan
Agama dan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
penggunaan aplikasi e-court.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai landasan
bagi penelitian selanjutnya yang sejenis di masa akan datang.
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini diharapkan yakni dapat melatih kemampuan penulis
dalam melakukan penelitian secara ilmiah dan merumuskan
hasilnya dalam penulisan, menambah wawasan pengetahuan dan
pembaca umumnya terkait tentang pokok permasalahan yang
diuraikan dalam karya tulis ilmiah ini, serta dapat menganalisis
lebih mendalam tentang pengimplementasian aplikasi e-court di
Pengadilan Agama Palembang dengan landasan dasar yuridis
pelaksnaan yakni PERMA Nomor 3 Tahun 2018 tentang
Administrasi Pengadilan Secara Elektronik dan PERMA Nomor 1
Tahun 2019 tentang administrasi perkara dna persidangan di
pengadilan secara elektronik.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua
pihak, terutama mahasiswa agar lebih memahami
pengimplementasian aplikasi e-court di Pengadilan Agama
11
Palembang dengan landasan dasar yuridis pelaksanaan PERMA
Nomor 3 Tahun 2018 dan PERMA Nomor 1 Tahun 2019, sebagai
bahan rujukan dan dapat digunakan bagi semua pihak baik
masyarakat, mahasiswa, maupun pemerintah yang berkecimpung
di lingkup hukum pada umumnya dan di lingkup Pengadilan
khususnya.
F. Tinjauan Pustaka
Penulis dalam mengembangkan kerangka berpikir dan landasan
dalam penelitian ini juga didukung oleh penelitian terdahulu. Penelitian
terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian
agar dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji dan
menganalisa penelitian yang dilakukan. Dilihat dari penelitian terdahulu
peneliti tidak melihat adanya judul yang sama dengan judul penelitian
penulis. Penelitian terhdahulu ini sebagai tinjauan pustaka penulis
menjadikannya beberapa referensi dalam memperkaya bahan kajian, pada
penelitian terdahulu berupa skripsi dan jurnal terkait dengan penelitian yang
dilakukan penulis.
1. Skripsi yang ditulis oleh Uuf Rouf, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Fakultass Syari’ah dan Hukum, Program Studi
Hukum Keluarga Islam Tahun 2014, yang berjudul “Peran
12
Teknologi Informasi pada Manajemen Administrasi Perkara
Pengadilan Agama (Studi Kasus Implementasi SIADPA Plus di
PA Tanggerang).”
Pada penulisan skripsi ini, penulis mengadakan penelitian di
Pengadilan Agama Tanggerang bahwa hasil penelitiannya yakni,
program aplikasi SIADPA plus dimanfaatkan dalam rangka
mendukung pola bindalmin dan peningkatan kerja pengadilan serta
pelayanan peradilan, dalam hal ini aplikasi SIADPA sebagai sebuah
sistem manajemen perkara (Case Management System) yang
ditetapkan di Pengadilan Agama Tanggerang. Pemanfaatan teknologi
hanyalah salah satu suportin item dalam meningkatkan pelayanan.
Peran teknologi informasi di Pengadilan Agama Tanggerang
dimanifestasikan dalam aplikasi SIADPA plus sangatlah besar dan
dapat dimanfaatkan dalam kepentingan aspek Pelayanan juga dalam
menunnjangtugas pokok tenaga tekhnis yustisial.
2. Jurnal yang ditulis Ika Atika, Jurnal Universitas Islam Negeri Sultan
Maulana Hasanudin Banten, dengan tema jurnal Social and Political
Challengs in Industrial 4.0 Tahun 2018, dengan judul penelitian
yakni “Implementasi E-Court dan Dampaknya pada Advokat
dalam Penyelesaian Perkara diIndonesia”.
13
Pada hasil penulisan jurnal ini hasil penelitiannya yakni,
Implementasi administrasi perkara di Pengadilan secara elektronik
(electronic court) berdampak langsung bagi para advokat di
Indonesia. Mahkamah Agung berhak untuk menolak pendaftaran
pengguna terdaftar yang tidak dapat diverifikasi. Registrasi advokat
sebagai pengguna terdaftar di e-court saat ini masih berupa himbauan
untuk mengantisipasi permitaan klien yang akan berperkara dengan
layanan e-court.
Sedangkan penelitian yang penulis bahas ialah mengenai
dampak penggunaan aplikasi e-court dan mencari upaya yang tepat
untuk meningkatkan penggunaan aplikasi e-court di Pengadilan
Agama Kelas IA Kota Palembang.
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Adanya dalam Penelitian ini penulis menggunakan jenis
penelitian lapangan (field research) yaitu suatu metode pengumpulan
data dalam penelitian kualitatif yang terjun langsung ke lapangan
guna mengadakan penelitian terkait objek yang akan dibahas dan
diteliti, dalam hal ini untuk mengetahui bagaimana dampak-dampak
pengunaan aplikasi e-court di Pengadilan Agama Kelas IA Kota dan
14
upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penggunaan
aplikasi e-courti di lingkungan Pengadilan Agama Kelas IA Kota
Palembang dengan landasan dasar yuridis pelaksanaan yakni
PERMA Nomor 3 Tahun 2018 dan PERMA Nomor 1 Tahun 2019.
2. Lokasi Penelitian
Untuk memperoleh data dan informasi yang akurat, berkaitan
dengan permasalahan penulisan ini, maka lokasi sebagai objek
penelitian ini di Pengadilan Agama kelas IA kota Palembang.
3. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis data
Pada penelitian yang dilakukan penulis menggunakan jenis
data kualitatif yakni data yang diuraikan secara rinci yang
berkaitan dengan dampak pengunaan aplikasi e-court di
Pengadilan Agama Kelas IA Kota Palembang dan upaya apa saja
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penggunaan aplikasi e-
court di lingkungan Pengadilan Agama Kelas IA Kota Palembang
dengan landasan dasar yuridis pelaksanaan yakni PERMA Nomor
3 Tahun 2018 dan PERMA Nomor 1 Tahun 2019. Adapun data
kualitatif diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian,
bahkan dapat berupa cerita pendek. Pada beberapa data tertentu,
dapat menunjukkan perbedaan dalam bentuk jenjang atau
15
tingkatan, walaupun tidak jelas batas-batasnya. Data kualitatif
amat bersifat subjektif, karenanya peneliti yng menggunakan data
kualitatif sesungguhnya harus berusaha sedapat mungkin untuk
dapat menghindari sikap subjektif yang dapat mengaburkan
objektivitas data penelitian10
.
b. Sumber data
Sumber data terdiri dari jenis data;11
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari
sumbernya, baik melalui wawancara, observasi maupu
laporan dalam bentuk dokumen tidak resmi yang kemudian
diolah oleh peneliti.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen-
dokumen resmi, buku-buku yang berhubungan dengan
dengan objek penelitian dalam bentuk laporan, skripsi, tesis,
disertasi, dan peraturan perundang-undangan. Data sekunder
tersebut dapat dibagi menjadi ;
a. Bahan Hukum Primer
Bahan-bahan hukum yang mengikat terdiri dari
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan objek
10
Burhan Bungin, Penelitian kualitatif (Jakarta: Kencana, edisi kedua. Cet. 5.
2011). hlm. 103-104 11
Zainuddin Ali, Metode Penelian Hukum (Jakarta: Sinar Grafika. 2013). hlm.
106
16
peneltian. Bahan hukum primer yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu;
- Undang-Undang Dasar Negara Repulik Indonesia
Tahun 1945
- Recthstreglement Voor De Buittengewesten (R.Bg)
- Undang-Undang nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman
- Undang-Undang Nomor 07 Tahun 1989 Jo. Undang-
Undang nomor 03 Tahun 2006 Jo. Undang-undang
Nomor 50 Tahun 2009 tentang Pengadilan Agama
- Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2018
- Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2019
b. Bahan Hukum Sekunder
Bahan hukum sekunder adalah buku-buku dan
tulisan-tulisan ilmiah Hukum yang terkait dengan objek
penelitian ini, yakni;
- Buku-buku tentang hukum acara Pengadilan Agama
- Artikel yang berkaitan
- Arsip yang berkaitan
c. Bahan Hukum Tersier
17
Bahan Hukum tersier adalah petunjuk atau
penjelasan mengenai bahan Hukum primer atau bahan
Hukum sekunder yang berasal dari kamus, ensiklopedia,
dan sebagainya, adapun dalam penelitian ini yakni;
- Ensiklopedia
- Kamus hukum
4. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi dapat didefenisikan sebagai suatu kumpulan
subjek, variabel, konsep, atau fenomena12
. Adapun populasi dalam
penelitian ini yaitu Pengadilan Agama kelas IA Kota Palembang,
selaku objek pelaksana PERMA Nomor 3 Tahun 2018 tentang
administrasi pengadilan secara elektronik dan PERMA Nomor 1
Tahun 2019 dalam penggunaan aplikasi e-court.
b. Sampel
Adapun sampel yang akan diambil penulis dalam penelitian
ini yaitu, Hakim, Panitera muda, pegawai bagian humas, advokat
yang melaksanakan sistem beracara di Pengadilan Menggunakan
aplikasi e-court di lingkungan Pengadilan Agama Kelas IA Kota
Palembang.
12
Morissan, Metode Penelitian survei, (Jakarta: Kencana, cet. 2. 2014).hlm. 109
18
5. Tekhnik Pengumpulan Data
Adapun tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
wawancara dan dokumentasi.
a. Wawancara
Metode wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil beratatap muka
antara pewawancara degan responden atau orang yang
diwawancarai, dengan tanpa atau menggunakan pedoman (guide)
wawancara.13
Wawancara dilakukan secara terstruktur
menyiapkan daftar pertanyaan terlebih dahulu, kemudian
melakukan tanya jawab kepada Hakim, Panitera muda, pegawai
bagian humas, avokat yang ada di lingkungan Pengadilan Agama
Kelas IA Kota Palembang.
b. Dokumentasi
Metode dokumen ialah salah satu metode yang digunakan
untuk mencari data otentik yang bersifat dokumentasi baik itu
13
Burhan Bungin, Metodologi Peelitian Sosial dan Ekonomi(Jakarta:
Kencana.2013).hlm. 133
19
catatan harian, maupun catatan penting lainnya14
, dalam penelitian
ini data dokumentasinya berupa data perkara yang tercatat secara
non elektronik dan elektronik, serta tampilan halaman berperkara
secara e-court.
6. Analisis Data
Berdasarkan sifat penelitian ini menggunakan mote penelitian
deskriftif analitis, analisis data yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif terhadap data primer dan data sekunder deskriftif tersebut,
meliputi isi dan struktur hukum positif, yaitu suatu kegiatan yang
dilakukan oleh penulis untuk menentukan isi atau makna aturan
hukum yang dijadikan rujukan dalam menyelesaikan permasalahan
hukum yang menjadi objek kajian.15
H. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami bahan laporan
penelitian yang akan ditulis, maka penulis menyusunnya dalam pengumpulan
beberapa bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
14
Imam Gunawan,Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, Cet III (Jakarta:
Bumi Aksara, 2015) hal. 160 15
Op Cit. Hlm.107. Zainudin Ali
20
Pada bab ini berisi penjelasan tentang alasan akademik memilih
permasalahan tersebut yang dipandang menarik, penting dan perlu diteliti
oleh penulis, yaitu berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II : TINJAUAN UMUM
Pada bab ini berisikan tentang pengertian, definisi dari istilah dan
hal-hal umum yang menjadi dasar serta berhubungan dengan penelitian ini,
yaitu Pengertian administrasi Pengadilan, kompetensi Pengadilan Agama,
sistem administrasi beracara di Pengadilan Agama, sistem beracara di
Pengadilan Agama dengan e-court, pengertian dan sejarah lahirnya
administrasi perakara secara e-court, serta Perkara-perkara yang
menggunakan prosedur beracara secara e-court.
BAB III : GAMBARAN UMUM PENGADILAN AGAMA KELAS IA
KOTA PALEMBANG
Pada bab ini berisi tentang gambaran secara umum profil pengadilan
Agama Kelas IA Kota Palembang, struktur organisasi, tugas aparatur
Pengadilan Agama dan efektifitas pengunaan e-court.
BAB IV : PEMBAHASAN
Pada bab ini berisikan tentang penyelesaian masalah yaitu pokok
pembahasan tentang dampak penggunaan aplikasi e-court dan upaya yang
21
dapat dilakukan untuk meningkatkan penggunaan aplikasi e-court di
Pengadilan Agama Kelas IA Kota Palembang.
BAB V : PENUTUP
Bab ini merupakan penutup dari penulisan ini dan berisi tentang
kesimpulan yaitu menyatakan jawaban akhir dari identifikasi masalah dan
saran-saran yang dapat diberikan sebagai sumbangsih pengetahuan terkait
dampak penggunaan aplikassi e-court dan upaya peningkatan penggunaan
aplikasi e-court di Pengadilan Agama Kelas IA Kota Palembang.