subjek gugatan

12

Upload: nurrahman

Post on 25-Dec-2015

264 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

.

TRANSCRIPT

Subjek Gugatan

Pihak Penggugat

Pihak Tergugat

Pihak Tergugat II Intervensi

Objek Sengketa Gugatan

Obyek gugatan dalam sengketa TUN adalah berupa Keputusan TUN (beschikking). Menurut UU No. 5 Tahun 1986 jis UU No. 9 Tahun 2004 dan UU No. 51 Tahun 2009, golongan Keputusan TUN yang dapat digugat, yaitu:

suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan

hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, bersifat konkrit,

individual dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata

Keputusan TUN Positip (Pasal 1 angka 9)

Keputusan TUN Fiktif (pasal 3 ayat 1)

Keputusan TUN yang seharusnya dikeluarkan oleh Badan/Pejabat TUN menurut kewajibannya,

tetapi temyata tidak dikeluarkan, sehingga menimbulkan kerugian bagi seseorang atau badan

hukum perdata

Keputusan TUN Negatif (pasal 3 ayat 2)

Keputusan TUN yang dimohonkan oleh seseorang atau badan hukum perdata kepada Badan atau

Pejabat TUN, ternyata tidak ditanggapi atau tidak dikeluarkan oleh Badan/Pejabat TUN yang

bersangkutan, sehingga dianggap bahwa Badan atau Pejabat TUN tersebut telah mengeluarkan keputusan penolakan (Keputusan TUN Negatif).

Prosedur Pengajuan Gugatan ke PTUN

A.Penelitian Administrasi

Penelitian Administrasi dilakukan oleh Kepaniteraan, merupakan tahap pertama untuk memeriksa gugatan yang masuk dan telah didaftar serta mendapat nomor register yaitu setelah Penggugat/kuasanya menyelesaikan administrasinya dengan membayar uang panjar perkara.

Petugas yang berwenang untuk melakukan penelitian administrasi adalah Panitera, Wakil Panitera, Panitera Muda Perkara sesuai pembagian tugas yang diberikan.

B.Proses Dismissal

Setelah Penelitian Administrasi, Ketua melakukan proses dismissal, berupa prosses untuk meneliti apakah gugatan yang diajukan penggugat layak dilanjutkan atau tidak. Pemeriksaan Disimissal, dilakukan secara singkat dalam rapat permusyawaratan oleh ketua dan ketua dapat menunjuk seorang hakim sebagai reporteur (raportir). Dalam Prosedur Dismissal Ketua Pengadilan berwenang memanggil dan mendengar keterangan para pihak sebelum menentukan penetapan disimisal apabila dipandang perlu.

C. Pemeriksaan Persiapan

Sebelum pemeriksaan pokok sengketa dimulai, Hakim wajib mengadakan pemeriksaan persiapan untuk melengkapi gugatan yang kurang jelas. Tujuan pemeriksaan persiapan adalah untuk mematangkan perkara.

Dalam pemeriksaan persiapan memanggil penggugat untuk menyempurnakan gugatan dan atau tergugat untuk dimintai keterangan/ penjelasan tentang keputusan yang digugat, tidak selalu harus didengar secara terpisah.

Pemeriksaan persiapan dilakukan di ruangan musyawarah dalam sidang tertutup untuk umum, tidak harus di ruangan sidang, bahkan dapat pula dilakukan di dalam kamar kerja hakim tanpa toga.

Tenggang Waktu Pengajuan Gugatan ke PTUN

Berdasarkan Pasal 55 dalam UU PTUN berpotensi memberikan ketidakpastian hukum bagi tahapan pilkada, terutama tahapan pilkada yang tidak terkait dengan hasil pemilihan. Hal tersebut dapat terjadi karena rentang waktu 90 hari yang diatur dalam pasal 55 terhitung cukup lama .

Terlepas secara rasionalitas eksekusi atau penerapan hukum yang tidak mudah dilakukan akibat adanya tenggang waktu menggugat yang cukup lama dalam pemilukada (90 hari), namun apabila ketentuan 90 hari masih berlaku, maka hak menggugat bagi pencari keadilan juga masih berlaku. Tenggang waktu yang diatur dalam pasal 55 UU PTUN harus diterapkan asas lex specialis derogat legi generali pada kasus sengketa Pemilukada. Artinya, tenggang waktu dalam pasal 55 harus memberikan ruang khusus bagi kasus sengketa pemilukada.

Dasar Hukum dan Alasan Pengajuan Gugatan-gugatan ke PTUN

Berdasarkan Pasal 53 ayat 2 UU PTUN menyebutkan ada tiga alasan menggugat suatu KTUN ke Pengadilan Tata Usaha Negara

a. KTUN yang diajukan gugatan bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku.

b. KTUN tersebut bertentangan dengan ketentuaan dalan perundangan yang bersifat formil/ procedural.

c. KTUN tersebut bertentangan dengan ketentuaan dalan perundangan yang bersifat Materiil / Subtansial

d. KTUN tersebut dikeluarkan oleh Pejabat atau Badan Usaha Negra yang tidak berwenang

Kesimpulan

Dalam sebuah gugatan PTUN terdapat beberapa unsur, yang pertama subjek gugatan dan objek gugatan. Subjek gugatan dalam surat gugatan di PTUN terdiri dari tiga macam subjek gugatan, antara lain Penggugat, Tergugat I, dan Tergugat II intervensi. Sedangkan Obyek gugatan dalam sengketa TUN adalah berupa Keputusan TUN (beschikking).

Dalam mengajukan sebuah gugatan tentunya memiliki prosedur yang harus di penuhi, Penelitian Administrasi dilakukan oleh Kepaniteraan, merupakan tahap pertama untuk memeriksa gugatan yang masuk dan telah didaftar serta mendapat nomor register yaitu setelah Penggugat/kuasanya menyelesaikan administrasinya dengan membayar uang panjar perkara. Setelah Penelitian Administrasi, Ketua melakukan proses dismissal, berupa prosses untuk meneliti apakah gugatan yang diajukan penggugat layak dilanjutkan atau tidak. Pemeriksaan Disimissal, dilakukan secara singkat dalam rapat permusyawaratan oleh ketua dan ketua dapat menunjuk seorang hakim sebagai reporteur (raportir).