bab iv hasil analisa dan pembahasan 4.1 identifikasi ...repository.unika.ac.id/15811/5/13.60.0153...
TRANSCRIPT
53
BAB IV
HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Identifikasi Kebutuhan Sistem
Candi Orchid dalam melakukan pencatatan transaksi bisnis belum
mengimplementasikan penggunaan aplikasi / software, atau dengan kata lain
masih menggunakan cara pencatatan manual. Selain itu hampir semua kegiatan
bisnis yang terdapat dalam Candi Orchid juga masih dilakukan secara manual.
Namun demikian, Candi Orchid sudah melakukan pengkodean atau coding pada
barang dagang yang dijual.
Dari permasalahan yang ditemukan, maka dibuatlah sebuah
pengembangan system informasi akuntansi dengan menggunakan metode Rapid
Application Development (RAD). Penulis memilih metode pengembangan system
dengan menggunakan metode RAD karena dapat mendukung pengembangan
sebuah system yang dilakukan dengan cepat dan tepat juga menghasilkan
prototype yang dapat disesuaiakan dengan kebutuhan pemakai yaitu Candi
Orchid.
4.1.1 Investigasi Awal
Dalam pembuatan system, langkah awal adalah dengan melaksanakan
Investigasi Awal, yaitu dengan mengidentifikasi prosedur aktivitas bisnis yang
ada supaya dapat diketahui penulis transaksi dan pola kerja yang ada dalam Candi
Orchid. Tahapan ini dilakukan dengan cara melakukan beberapa wawancara dan
observasi langsung kepada usaha tersebut. Hasil yang didapat adalah:
Owner memiliki tugas dan wewenang untuk mengawasi jalannya
perusahaan, membeli pupuk, Fungisida dan Insektisida, mengatur
keuangan dan memberikan order atau perintah kepada karyawan.
54
Karyawan akan mendapat perintah dari owner dan akan
melaksanakan sesuai dengan perintah dan kewenangan yang
dimiliki krayawan.
Sistem pencatatan dan proses akuntansi yang berlaku pada Candi Orchid
dilakukan secara manual dimana pemilik melakukan order kepada suplier baik
order bibit botol anggrek, pupuk, fungisida, pestisida, dan perlengakapn
pendukung lain, kemudian setelah barang datang dicek karywan dan kemudian
perusahaan akan mengembangkan serta membesarkan anggrek yang sudah dibuka
serta diproduksi, memberi menyiram, pupuk serta fungisida dan pestisida. Jika
telah cukup umur maka akan dijual. Proses penjualan dilakukan secara tunai
kepada konsumen. Yang menjadi catatan adalah, semua transaksi, baik pembelian
maupun penjualan dilakukan secara tunai.
4.1.2 Hasil Investigasi
Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi yang dilakukan saat
penelitian yaitu menunjukkan adanya permasalahan yang dihadapi pihak Candi
Orchid berkaitan dengan kelemahan system yang selama ini digunakan oleh
perusahaan.
Candi Orchid mengalami beberapa hambatan dalam pengelolaan system
pembukuannya. Hal ini disebabkan karena usaha pembibitan anggrek masih
menggunakan system pembukuan manual yang memiliki berberapa kelemahan
yaitu sebegai berikut:
Sering terjadinya kesalahan dalam pencatatan dan juga perhitungan
pemberian pupuk, fungisida dan pestisida yang dibutuhkan dikarenakan
tidak ada catatan yang akurat.
Kelalaian dalam prosedur penyimpanan bukti-bukti pembelian pupuk yang
dibutuhkan ,fungisida dibutuhkan ,pestisida yang dibutuhakan , transaksi
55
pembelian bibit dan transaksi penjualan produk jadi yang menyebabkan
informasi menjadi tidak akurat bagi Vandi Orchid.
Tidak adanya laporan keuangan yang memadahi dalam Candi Orchid.
4.1.3 Hasil Keputusan
Berdasarkan permasalahan yang ada maka penelitian ini akan
menggunakan metode analisis yang diterapkan adalah Rapid Application
Development (RAD). Dimana pendekatan dengan metode Rapid Application
Development (RAD) adalah strategi pengembangan sistem yang cepat. Metode ini
diterapkan untuk mempercepat pengembangan sistem dengan melibatkan pihak
pengguna sistem, yang dalam hal ini adalah obyek penelitian yang membutuhkan
sistem yang dapat menghasilkan informasi yang lebih cepat dan lebih akurat dan
juga untuk mengurangi terjadinya kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh
pihak yang bersangkutan.
4.2 Desain Database
Database adalah tempat dimana data yang diinput user dan diproses oleh
system akan tersimpan. Database yang akan digunakan adalah MySQL (SQLyog
Ultimate). Dalam database ini terdapat table-tabel yang nantinya akan menyimpan
data sesuai dengan proses input yang dilakukan sebelumnya.
56
Berikut ini adalah tampilan database yang digunakan:
Gambar 4.1 Tabel dalam Program
Tabel 4.1 Akunting
Tabel 4.2 Arus Kas
60
4.3 Desain Interface
4.3.1 Desain Ikon, Form Login, Peringatan, dan Ikon Pendukung
Berikut ini adalah contoh ikon Shortcut Rapid Application Development
(RAD) tentang produk Pertanian. Akan muncul tampilan User Account Control,
gunanya adalah untuk mengijinkan sebuah program yang ingin mengubah system
di OS Windows.
Gambar 4.2 Ikon Program
Langkah awal sebelum memasuki Aplikasi adalam menapilkan halaman
Login yang memuat User Name dan Password.
Gambar 4.3 Form Login
Admin akan mengisikan User Name dan Password agar dapat mengakses
aplikasi. User Name dan Password diisi dengan akun yang sudah terismpan dalam
database akun aplikasi.
Didalam aplikasi, ada beberapa ikon pendukung untuk melakukan suatu
perintah atau. Ikon ikon ini berbeda setiap form nya, bergantung dari kebutuhan
yang ada disetiap form.
61
Berikut adalah ikon yang mendukung suatu perintah:
4.3.1.1 Masukkan Data
Gambar 4.4 Ikon Masukkan Data
Masukkan Data adalah tombol perintah untuk memasukkan hasil pengisian data
ke database dan system aplikasi.
4.3.1.2 Hapus
Gambar 4.5 Ikon Hapus
Hapus adalah tombol perintah untuk menghapus data yang sudah di
masukkan sebelumnya dari database aplikasi.
4.3.1.3 Edit
Gambar 4.6 Ikon Edit
Edit adalah tombol perintah untuk menyunting data yang sudah diproses
sebelumnya dari database aplikasi.
4.3.1.4 Tutup
Gambar 4.7 Ikon Tutup
Tutup adalah tombol perintah untuk menutup tampilan ribbon tertentu.
62
4.3.1.5 Lihat Laporan
Gambar 4.8 Ikon Lihat Laporan
Lihat Laporan adalah tombol untuk memerintahkan system untuk
mengakses laporan dan menampilkannya secara detai sesuai form yang sudah
disediakan
4.3.1.6 Print
Gambar 4.9 Ikon Print
Print adalah tombol perintah untuk mencetak hasil laporan yang termuat
dalam sebuah ribbon.
4.3.1.7 Export PDF, Xls, Word
Gambar 4.10 Ikon Export PDF, Xls, Word
Export PDF, Xls, Word adalah tombol untuk memindahkan informasi dari
satu system ke system lain seperti PDF, Xls, dan Word.
Selain ikon pendukung, aplikasi dalam perjalanannya akan muncul
beberapa peringatan yang berdungsi member tahu informasi tentang kesalahan
input atau apapun yang tidak sesuai dengan desain pengisian form. Berikut adalah
peringatan yang akan muncul pada aplikasi:
63
Gambar 4.11 Peringatan Pengisian Data
Peringatan diatas menunjukkan adanya pengisian data yang kurang lengkap dari
sebuah form. Peringatan tersebut akan terus muncul jika masih ada
ketidaklengkapan pengisian data.
Gambar 4.12 Peringatan Error
Peringatan diatas akan muncul ketika ada ketidaksesuaian dalam pengisian
suatu form. Peringatan ini akan muncul jika User salah memasukkan data,
misalkan jika form yang seharusnya berisikan Numeric tetapi diisikan dengan
alphabet, dan lain sebagainya.
4.3.2 Desain Tampilan, Menu Bar dan Ribbon
Setelah mengisi User Name dan Password, User akan bisa mengakses
keseluruhan fasilitas dalam aplikasi. Tampilan awal aplikasi adalah sebagai
berikut:
64
Gambar 4.13 Tampilan Menu Utama
Terdapat dua Menu Bar yang tampil pada aplikasi, yaitu Menu Bar
Produksi dan Menu Bar Akuntansi dan Laporan. Setiap Menu Bar memiliki
beberapa Ribbon yang memiliki fungsi uniknya masing masing.
Gambar 4.14 Menu Bar Produksi
Menu Bar Produksi berfungsi untuk memproses produksi dari awal
pembibitan, perawatan, pertumbuhan hingga hasil panen. Menu Bar Produksi juga
berfungsi untuk mencatat seluruh asset, ekuitas, liabilitas, penyusutan, mendata
supplier dan pelanggan, mencatat bill of material, dan memasukan database jenis
barang. Menu Bar Produksi berisi Ribbon Kode Akun, Jenis Barang, Data Produk
dan Bahan Baku, Bill of Materials, Supplier, Pelanggan, Saldo Awal Produk Jadi,
Saldo Awal Bahan Baku, Saldo Awal Neraca, Data Aset Tetap, Saldo Awal
Penyusutan, Saldo Awal Kas Setara Kas, Pembelian Tunai, Pembelian Kredit,
Produksi, Beban Kematian, Hasil Produksi, Penjualan, dan Keluar.
65
Gambar 4.15 Menu Bar Akuntansi dan Laporan
Menu Bar Akuntansi dan Laporan berfungsi untuk menampilkan semua
laporan keuangan, baik dari proses produksi maupun proses penjualan. Selain itu,
Menu Bar Akuntansi dan Laporan digunakan untuk mengisi form pengeluaran kas
perusahaan, mengisi jurnal umum, dan membayar biaya borongan. Menu Bar
Akuntansi dan Laporan berisi Ribbon Penerimaan Piutang, Pembayaran Hutang,
Jurnal Pengeluaran Kas, Jurnal Umum, Gaji Borongan, Akumilasi Penyusutan,
BOPs, Laporan Mutasi, Laporan Laba Rugi, Laporan Neraca, Arus Kas,
Perubahan Modal, Laporan Jurnal, Persediaan Bahan Baku, Persediaan Produk,
Laporan Pembelian, Laporan Penjualan, Daftar Piutang, Daftar Hutang, dan
Keluar.
4.3.3 Desain Menu Bar Produksi
Fungsi utama Menu Bar Produksi adalah untuk memproses dan
menentukan biaya-biaya yang timbul saat produksi dari awal pembibitan,
perawatan, pertumbuhan hingga hasil panen. Menu Bar Produksi juga berfungsi
untuk mencatat seluruh asset, ekuitas, liabilitas, penyusutan, mendata supplier dan
pelanggan, mencatat bill of material, dan memasukan database jenis barang.
4.3.3.1 Desain Ribbon Kode Akun
Gambar 4.16 Ikon Kode Akun
Ribbon Kode Akun memiliki fungsi untuk menampilkan seluruh kode dan
nama akun yang digunakan perusahaan. Dalam ribbon ini pula user dapat
menambah atau mengurangi kode dan nama akun sesuai dengan kebutuhan
66
perusahaan. User diharapkan berhati-hati dalam mengaksis ribbon ini karena
terdapat banyak keterkaitan dengan menu dan ribbon lainnya. Berikut adalah
tampilan interface Ribbon Kode Akun yang dikelompokkan berdasar jenisnya:
Gambar 4.17 Perincian Kode dan Akun Aset
Gambar 4.18 Perincian Kode dan Akun Kewajiban (Liabilitas)
Gambar 4.19 Perincian Kode dan Akun Ekuitas
67
Gambar 4.20 Perincian Kode dan Akun Pendapatan dan Beban
4.3.3.2 Desain Ribbon Jenis Barang
Ribbon ini berfungsi untuk menambah dan mengurangi jenis barang perusahaan,
misalkan Bahan Baku, Bahan Penolong, Produk Jadi, Overhead, dan Tenaga
Kerja. Berikut adalah tampilan ribbon Jenis Barang:
68
Gambar 4.21 Tampilan Ribbon Jenis Barang
4.3.3.3 Desain Ribbon Data Produk dan Bahan Baku
Gambar 4.22 Ikon Data Produk dan Bahan Baku
Ribbon Data Produk dan Bahan Baku berfungsi untuk mengisi data awal
Bahan Baku, Bahan Penolong, Produk Jadi, Overhead, dan Tenaga Kerja yang
telah tersedia dalam form. Data ini berisi kode barang, nama barang, satuan, harga
beli, dan harga jual. Data ini nantinya akan secara otomatis terkoneksi ke ribbon
lain yang berkaitan dengan ribbon ini.
Cara memasukkan data adalah pertama-tama user memilih pada tombol di
form “Pilih Jenis Barang”. Dalam form tersebut terdapat pilihan Bahan Baku,
Bahan Penolong, Produk Jadi, Overhead, dan Tenaga Kerja. Misalkan user ingin
meng-input data Bahan Baku, maka dipilih “Bahan Baku” yang tersedia dalam
69
form. Selanjutnya user menentukan Produk Id, yang akan menjadi Primary Keys
produk. User bebas menuliskan kode, misalkan saja bi.6 untuk produk jenis Bahan
Baku yaitu Pupuk Grow More 20-20-20 450 gram. Pada kolom satuan, user harus
selalu mengingat bahwa harus menggunakan satuan terkecil. Tujuannya adalah
untuk mempermudah user dalam menjalankan program. Dalam contoh, 1 pack
produk Pupuk Grow More 20-20-20 memiliki berat 450 gram dengan harga Rp.
35.000. user tidak disarankan untuk menginput apa adanya seperti yang tertera
namun user disarankan untuk mengubah atau mengonversi kedalam satuan
terkecil yaitu gram dan bukan lagi pack. Artinya user harus mencari harga 1 gram
produk dengan cara „Harga dibagi Berat per Pack” yang nantinya tiap gramnya
akan seharga Rp. 77.7777777777778 dan harga tersebutlah yang dimasukkan
kedalam kolom Harga Beli. Hal yang sama harus dilakukan kepada produk lain.
Setelah menghitung juga mengonversi menjadi satuan terkecil, kemudian
user memilih tombol Masukkan Data untuk menyimpan dalam database aplikasi.
Jika terjadi kesalahan selama proses pengerjaan, user dapat memanfaatkan tombol
Edit untuk menyunting data yang sudah terlanjur masuk kedalam database. Jika
user merasa tidak memerlukan suatu data maka dapat menggunakan tombol
Hapus untuk menghapus data dari database.
Dalam ribbon ini Produk Jadi diisi. User mula-mula menentukan Produk
Id untuk sebuah produk jadi. Misalkan Produk Id dipilih den.3 yang berarti nama
barangnya adalah Anggrek Jenis Dendrobium Seedling Umur 3-6 Bulan dan
satuan yang dipilih adalah „buah‟ dengan harga jual Rp. 7.500.
70
Berikut ini adalah tampilan ribbon Data Produk dan Bahan Baku:
Gambar 4.23 Tampilan Ribbon Data Produk dan Bahan Baku
4.3.3.4 Desain Ribbon Bill of Materials
Gambar 4.24 Ikon Bill of Materials
Ribbon Bill of Materials hanya berfungsi sebagai manual untuk membantu
mengingatkan user seluruh kebutuhan suatu produk jadi setiap fasenya. Ribbon ini
tidak link dengan proses produksi (Pembibitan dan Keprkembangan) dengan
demikian tidak mempengaruhi perhitungan HPP secara otomatis, karena pada
dasarnya Ribbon ini digunakan untuk mempermudah user dalam mencatat dan
mengingat kebutuhan sebuah produk.
User harus memilih produk jadi terlebih dahulu, setelah itu baru memilih
Bahan Baku, Bahan Penolong, Tenaga Kerja, Overhead atau Tenaga Kerja yang
berkaitan secara langsung dalam penentuan biaya produksi suatu jenis produk.
Misalkan user memilih produk den.3 yaitu Anggrek Jenis Dendrobium Seedling
Umur 3-6 Bulan. Produk den.3 membutuhkan Bahan Baku Pupuk Grow More 20-
71
20-20 450 gram sebesar 0.45 gram untuk satu siklus produksi dan bahan lain.
User memilih dan klik jenis bahan yang digunakan pada kolom „Jenis‟ setelah itu
memilih dan klik pilihan Pupuk Grow More 20-20-20 450 gram maka pada kolom
„Pemakaian Bahan‟akan secara otomatis menampilkan data yang tersedia, mulai
dari Kode, Nama Barang, Satuan, dan Harga. Tugas user adalam mengisikan
kebutuhan penggunaan barang sebesar 0.45 kedalam kolom tersebut. Begitu
seterusnya untuk pemakaian Bahan Baku maupun Penolong lainnya.
Berikut adalah tampilan ribbon Ribbon Bill of Materials:
Gambar 4.25 Tampilan Ribbon Bill of Materials
4.3.3.5 Desain Ribbon Supplier
Gambar 4.26 Ikon Supplier
Ribbon Supplier berfungsi untuk menambah, mengubah dan menghapus
data supplier perusahaan. Data ini tidak terlalu sensitive untuk ribbon lain. Yang
menjadi sedikit sensitive adalah nama supplier, karena akan dimasukkan dalam
proses pembelian, baik tunai maupun kredit. Berikut adalah tampilan Ribbon
Supplier:
73
Ribbon Pelanggan berfungsi untuk menambah, mengubah dan menghapus data
Pelanggan perusahaan. Data ini tidak terlalu sensitive untuk ribbon lain. Yang
menjadi sedikit sensitive adalah nama pelanggan, karena akan dimasukkan dalam
proses penjualan, baik tunai maupun kredit. Berikut adalah tampilan Ribbon
Pelanggan:
Gambar 4.29 Tampilan Ribbon Pelanggan
74
4.3.3.7 Desain Ribbon Saldo Awal Produk Jadi
Ribbon Saldo Awal Produk Jadi berfungsi untuk mencatat detail saldo
awal produk jadi perusahaan yang belum tercatat dalam database aplikasi. Dalam
ribbon ini, user harus mengisikan secara konsisten kode, nama produk, dan harga
jual sesuai dengan ribbon Data Produk dan Bahan Baku. Berikut adalah tampilan
ribbon Saldo Awal Produk:
Gambar 4.30 Tampilan Ribbon Saldo Awal Produk Jadi
75
4.3.3.8 Desain Ribbon Saldo Awal Bahan Baku
Ribbon Saldo Awal Bahan Baku berfungsi untuk mencatat detail saldo
awal bahan baku perusahaan yang belum tercatat dalam database aplikasi. Dalam
ribbon ini, user harus mengisikan secara konsisten kode, nama produk, dan harga
jual sesuai dengan ribbon Data Produk dan Bahan Baku. Berikut adalah tampilan
ribbon Saldo Awal Bahan Baku:
Gambar 4.31 Tampilan Ribbon Saldo Awal Bahan Baku
4.3.3.9 Desain Ribbon Saldo Awal Neraca
Gambar 4.32 Ikon Saldo Awal Neraca
Ribbon Saldo Awal Neraca berfungsi untuk merekap saldo awal disetiap
akun di neraca. Dalam ribbon ini, pengetahuan akuntansi user diuji karena harus
bisa menentukan akun yang ada beserta pasangannya agar sesuai antara debit dan
kreditnya. Berikut adalah tampilan Ribbon Saldo Awal Neraca:
76
Gambar 4.33 Tampilan Ribbon Saldo Awal Neraca
4.3.3.10 Desain Ribbon Data Aset Tetap
Gambar 4.34 Ikon Data Aset Tetap
Ribbon Data Aset Tetap berfungsi untuk mencatat segala asset tetap
perusahaan, mulai dari tanah, bangunan, peralatan, dan lain sebagainya. Di ribbon
ini, user harus mengisikan dengan lengkap data asset tetap perusahaan, mulai dari
nama asset, nomor investasi, harga perolehan, umur ekonomis, dan memilih nama
akun yang menjadi kategori asset. Ada tombol Proses Akuntansi di ribbon ini
yang berfungsi untuk memproses asset tetap sesuai ketentuan akuntansinya,
misalkan penyusutan dan nilai sisa asset.
77
Berikut tampilan Ribbon Data Aset Tetap:
Gambar 4.35 Tampilan Ribbon Data Aset Tetap
4.3.3.11 Desain Ribbon Saldo Awal Penyusutan
Gambar 4.36 Ikon Saldo Awal Penyusutan
Ribbon Saldo Awal Penyusutan berhubungan erat dengan Ribbon Data
Aset Tetap. Dalam ribbon ini, user perlu mengisi nama asset, umur ekonomis, dan
umur saat ini. Berikut adalah tampilan Ribbon Saldo Awal Penyusutan:
Gambar 4.37 Tampilan Ribbon Saldo Awal Penyusutan
78
4.3.3.12 Desain Ribbon Saldo Awal Kas Setara Kas
Gambar 4.38 Ikon Saldo Awal Kas dan Setara Kas
Ribbon Saldo Awal Kas Setara Kas berfungsi untuk menuliskan data kas
dan setara kas diawal periode. User pada dasarnya tidak perlu mengisi ribbon ini
karena ribbon ini berkaitan dengan ribbon Saldo Awal Neraca. System akan
secara otomatis menyimpan data dari ribbon Saldo Awal Neraca dan digunakan
untuk proses selanjutnya. Berikut adalah tampilan Ribbon Saldo Awal Kas Setara
Kas:
Gambar 4.39 Tampilan Ribbon Saldo Awal Kas dan Setara Kas
4.3.3.13 Desain Ribbon Pembelian Tunai
Gambar 4.40 Ikon Pembelian Tunai
Ribbon Pembelian Tunai berfungsi merekap transaksi pembelian yang
bersifat tunai yang akan terjadi di perusahaan. Ribbon ini berkaitan dengan ribbon
79
Data Produk dan Bahan Baku karena system akan memanggil secara otomatis
nama barang sesuai kode yang dimasukkan. Berikut adalah tampilan Ribbon
Pembelian Tunai:
Gambar 4.41 Tampilan Ribbon Pembelian Tunai
4.3.3.14 Desain Ribbon Pembelian Kredit
Gambar 4.72 Ikon Pembelian Kredit
Ribbon Pembelian Kredit berfungsi merekap transaksi pembelian yang
bersifat kredit perusahaan. Ribbon ini berkaitan dengan ribbon Data Produk dan
Bahan Baku karena system akan memanggil secara otomatis barang sesuai kode.
Berikut adalah tampilan Ribbon Pembelian Kredit:
Gambar 4.43 Tampilan Ribbon Pembelian Kredit
80
4.3.3.15 Desain Ribbon Produksi
Gambar 4.44 Ikon Produksi
Ribbon Produksi adalah inti dari aplikasi ini. Dalam ribbon ini, pengguna
diharapkan sangat berhati-hati karena tidak ada tombol Edit. Jika salah
memasukkan data, ada dua pilihan, pertama memikirkan cara untuk menutup
kesalahan dengan menggunakan transaksi berikutnya atau dengan menghapus
dengan tombol Hapus. Namun tombol Hapus ini akan menghapus seluruh proses
yang sudah pernah terekam pada database.
Ribbon Produksi dibagi menjadi dua bagian. Pertama adalah Pembibitan
dan yang kedua adalah Perkembangan. Pembibitan adalah langkah awal proses
produksi. Dalam form pembibitan, user harus mengisikan data tanggal produksi,
jenis yang diproduksi, dan jumlah. Untuk kode produksi, system akan mengacak
secara otomatis. Misalkan user ingin memproduksi Anggrek Jenis Dendrobium.
User mula mula harus memastikan dan memiliki kode produksi, caranya adalah
dengan meng-klik ikon “Kode Baru”. Sistem akan secara otomatis memberikan
kode produksi. Contoh kode produksi 2017-10-22/PENGGBB/202656, kemudian
user menentukan tanggal awal mula produksi dengan memilih di bagian kolom
tanggal, yaitu tanggal 1 Maret 2017. Setelah itu memilih produk apa yang ingin
diproduksi, yaitu Anggrek Jenis Dendrobium, kemudian menentukan jumlah
produksi yang ada, yaitu 1000 buah.
Perkembangan adalah langkah berikutnya dari pembibitan. Form
perkembangan harus diisi dengan disesuaikan berdasar tanggal perkembangan,
artinya adalah perlakuan pada tanaman yang diproduksi, contohnya dalam
pemberian pupuk dan fungisida. Misalkan kode produksi 2017-10-
22/PENGGBB/202656, saat user memilih kode tersebut dalam kolom “Kode
Prod” maka pada kolom Qty Produksi akan secara otomatis menampilkan jumlah
81
produksi yang sudah di tentukan. Selanjutnya user memilih tanggal penggunaan
bahan. Sebagai catatan, penggunaan Bahan Baku Pupuk Grow More 20-20-20 450
gram adalah setiap tanggal genap dalam bulan sebanyak 0.01
gram/tanaman/pakai, Fungisida Dithane M-45 80 WP 200 gram adalah 2 kali
dalam sebulan dan setiap minggu ganjil sebanyak 0.01 gram/tanaman/pakai, dan
Insektisida Decis 100 mililiter adalah 2 kali dalam sebulan dan setiap minggu
genap sebanyak 0.005 mililiter/ tanaman/pakai.
Sebelum menggunakan bahan baku, user harus memilih pada kolom
Pertumbuhan fase yang sedang berjalan. Fase tersebut Anggrek Jenis Dendrobium
Pra Seddling Umur 0-3 Bulan, Anggrek Jenis Dendrobium Seedling Umur 3-6
Bulan, Anggrek Jenis Dendrobium Remaja Umur 6-8 Bulan, Anggrek Jenis
Dendrobium Dewasa Umur 8-10 Bulan, dan Anggrek Jenis Dendrobium Dewasa
Umur 10-12 Bulan. Contoh kode produksi 2017-10-22/PENGGBB/202656, pada
tanggal 2 Maret 2017 menggunakan Pupuk Grow More 20-20-20 450 gram, maka
user harus menjumlahkan kebutuhan pemakaian dengan jumlah pakai, yaitu 1000
x 0.01 gram = 10 gram. Angka 10 gram ini diisikan kedalam kolom Qty, setelah
itu user meng-klik “Masukkan Data”.
Misalkan untuk mencatat perkembangan Dendrobium yang memasuki usia
0 – 3 bulan (den.2). User memilih kode produksi, kemudian menentukan tanggal
pemakaian produk, dan memilih Pertumbuhan, misalkan Anggrek Jenis
Dendrobium Pra Seddling Umur 0-3 Bulan (den.2), kemudian memilih Bahan
yang dipakai dan menginput kuantitasnya. Secara otomatis sistem akan
menghitung HPP untuk Anggrek Jenis Dendrobium Pra Seddling Umur 0-3
Bulan (den.2) sebesar Akumulasi HPP dari produk Den.1 ditambah pemakaian
pupuk, fungisidan dan insektisida selama proses produksi Den.2.
82
Berikut ini adalah tampilan Ribbon Produksi:
Gambar 4.45 Tampilan Ribbon Produksi
4.3.3.16 Desain Ribbon Beban Kematian
Gambar 4.46 Ikon Beban Kematian
Ribbon Beban Kematian berfungsi untuk mencatat jumlah tanaman yang
mati saat proses produksi. Pengisian ini harus disesuaikan berdasar tanggal
kematian tanaman. User harus menyesuaikan kode produksi terlebih dahulu
sebelum mengisi form karena dengan penyesuaian tersebut, system akan secara
otomatis mengurangkan data jumlah produksi saat panen.
83
Berikut adalah tampilan Ribbon Beban Kematian:
Gambar 4.47 Tampilan Ribbon Beban Kematian
4.3.3.17 Desain Ribbon Hasil Produksi
Gambar 4.48 Ikon Hasil Produksi
Ribbon Hasil Produksi berfungsi untuk „menentukan‟ panen sebuah
produk. Dalam ribbon ini, user akan „menutup‟ proses produksi dengan sebutan
panen. Setelah mengisikan form yang sudah disesuaikan kode produksinya,
system secara otomatis akan menghentikan proses produksi dan langsung
menjurnal proses panen ini.
84
Berikut adalah tampilan Ribbon Hasil Produksi:
Gambar 4.49 Tampilan Ribbon Hasil Produksi
4.3.3.18 Desain Ribbon Penjualan Tunai
Gambar 4.50 Ikon Penjualan Tunai
Ribbon Penjualan Tunai adalah ribbon kelanjutan dari ribbon Hasil
Produksi. Produksi yang sudah ditutup atau dipanen akan bisa dijual. User hanya
perlu melihat kode produksi lalu mengisikan form dengan lengkap. Berikut ini
adalah tampilan ribbon Penjualan Tunai:
Gambar 4.51 Tampilan Ribbon Penjualan Tunai
85
4.3.3.19 Desain Ribbon Keluar
Gambar 4.52 Ikon Meluar
Ribbon Keluar berfungsi untuk menutup aplikasi.
4.3.4 Desain Menu Bar Akuntansi dan Laporan
Fungsi utama Menu Bar Akuntansi dal Laporan adalah untuk
menampilkan laporan keuangan perusahaan. Menu bar Akuntansi dan Laporan
juga berfungsi untuk mencatat penerimaan piutang, pembayaran hutang, mencatat
jurnal pengeluaran kas, jurnal umum, dan membayar gaji borongan.
4.3.4.1 Desain Ribbon Penerimaan Piutang
Gambar 4.53 Ikon Penerimaan Piutang
Ribbon Penerimaan Piutang berfungsi untuk mencatat penerimaan
pelunasan piutang dari pelanggan. Ribbon ini akan menampilkan seluruh data
pelanggan beserta jumlah piutangnya.
86
Berikut adalah tampilan ribbon Penerimaan Piutang:
Gambar 4.54 Tampilan Ribbon Penerimaan Piutang
4.3.4.2 Desain Ribbon Pembayaran Hutang
Gambar 4.55 Ikon Pembayaran Hutang
Ribbon Pembayaran Hutang berfungsi untuk mencatat pembayaran
pelunasan hutang kepada suplier. Ribbon ini akan menampilkan seluruh data
suplier beserta jumlah hutang perusahaan kepada suplier. Berikut adalah tampilan
ribbon Pembayaran Hutang:
Gambar 4.56 Tampilan Ribbon Pembayaran Hutang
87
4.3.4.3 Desain Ribbon Jurnal Pengeluaran Kas
Gambar 4.57 Ikon Jurnal Pengeluaran Kas
Ribbon Jurnal Pengeluaran Kas berfungsi untuk mencatat seluruh
mencatat seluruh pengeluaran kas perusahaan. Pengeluaran kas yang dimaksu
adalah untuk membayar biaya-biaya yang timbul dalam kegiatan usaha
perusahaan.
Berikut adalah tampilan Ribbon Jurnal Pengeluaran Kas:
Gambar 4.58 Tampilan Ribbon Jurnal Pengeluaran Kas
4.3.4.4 Desain Ribbon Jurnal Umum
Gambar 4.59 Ikon Jurnal Umum
Ribbon Jurnal umum berfungsi mencatat transaksi apapun didalam
perusahaan. Ribbon ini penuntut pengetahuan dasar akuntansi user, karena user
88
harus menentukan sisi debit dan kredit dari sebuah transaksi. Berikut adalah
tampilan ribbon Jurnal Umum:
Gambar 4.60 Tampilan Ribbon Jurnal Umum
4.3.4.5 Desain Ribbon Gaji Borongan
Gambar 4.61 Ikon Gaji Borongan
Ribbon Gaji Borongan berfungsi untuk merekap pembayaran gaji yang
bersifat borongan. Sebenarnya ribbon ini sudah termuat dalam ribbon Jurnal
Pengeluaran Kas maupun ribbon Jurnal Umum. Namun untuk memberikan
spesifikasi tertentu, maka ribbon ini diciptakan. Berikut adalah tampilan ribbon
Gaji Borongan:
Gambar 4.62 Tampilan Ribbon Gaji Borongan
89
4.3.4.6 Desain Ribbon Akumulasi Penyusutan
Gambar 4.63 Ikon Akumulasi Penyusutan
Ribbon Akumulasi Penyusutan berfungsi untuk menunjukkan penyusutan
suatu asset sampai tanggal atau waktu yang sedang berjalan. Berikut adalah
tampilan ribbon Akumulasi Penyusutan:
Gambar 4.64 Tampilan RibbonAkumulasi Penyusutan
4.3.4.7 Desain Ribbon BOPs
Gambar 4.65 Ikon BOPs
Ribbon BOPs berfungsi untuk „menutup‟ biaya-biaya overhead pabrik.
Pada dasarnya penutupan ini bisa langsung secara otomatis terhitung ketika user
mengakses laporan keuangan perusahaan.
90
Berikut adalah tampilan Ribbon BOPs:
Gambar 4.66 Tampilan Ribbon BOPs
4.3.4.8 Desain Ribbon Laporan Mutasi
Gambar 4.67 Ikon Laporan Mutasi
Ribbon Laporan Mutasi berfungsi layaknya Buku Besar Pembantu dalam ilmu
akuntansi. Tujuannya adalam menampilkan saldo disetiap akunnya. Berikut
adalah tampilan lribbon Laporan Mutasi:
Gambar 4.68 Tampilan Ribbon Laporan Mutasi
91
4.3.4.9 Desain Ribbon Laporan Laba Rugi
Gambar 4.69 Ikon Laba Rugi
Ribbon Laporan Laba Rugi berfungsi untuk menampilkan laporan laba
rugi perusahaan dalam periode tertentu sesuai dengan keinginan user. Berikut
adalah tampilan ribbon Laporan Laba Rugi:
Gambar 4.70 Tampilan Ribbon Laba Rugi
4.3.4.10 Desain Ribbon Laporan Neraca
Gambar 4.71 Ikon Laporan Neraca
Ribbon Laporan Neraca berfungsi untuk menampilkan laporan neraca
perusahaan dalam periode tertentu sesuai dengan keinginan user. Berikut adalah
tampilan ribbon Laporan Neraca:
Gambar 4.72 Tampilan Ribbon Laporan Neraca
92
4.3.4.11 Desain Ribbon Laporan Arus Kas
Gambar 4.73 Ikon Laporan Arus Kas
Ribbon Laporan Arus Kas berfungsi untuk menampilkan laporan arus kas
perusahaan dalam periode tertentu sesuai dengan keinginan user. Berikut adalah
tampilan ribbon Laporan Arus Kas:
Gambar 4.74 Tapilan Ribbon Laporan Arus Kas
4.3.4.12 Desain Ribbon Perubahan Modal
Gambar 4.75 Ikon Perubahan Modal
Ribbon Laporan Perubahan Modal berfungsi untuk menampilkan laporan
Perubahan Modal perusahaan dalam periode tertentu sesuai dengan keinginan
user. Berikut adalah tampilan ribbon Laporan Perubahan Modal:
Gambar 4.76 Tampilan Ribbon Perubahan Modal
93
4.3.4.13 Desain Ribbon Laporan Jurnal
Gambar 4.77 Ikon Laporan Jurnal
Ribbon Laporan Jurnal berfungsi untuk menampilkan laporan Jurnal perusahaan
dalam periode tertentu sesuai dengan keinginan user. Berikut adalah tampilan
ribbon Laporan Jurnal:
Gambar 4.78 Tampilan Ribbpn Laporan Jurnal
4.3.4.14 Desain Ribbon Persediaan Bahan Baku
Gambar 4.79 Ikon Persediaan Bahan Baku
Ribbon Laporan Persediaan Bahan Baku berfungsi untuk menampilkan laporan
Persediaan Bahan Baku perusahaan dalam periode tertentu sesuai dengan
keinginan user. Berikut adalah tampilan ribbon Laporan Persediaan Bahan Baku:
Gambar 4.80 Tampilan Ribbon Persediaan Bahan Baku
94
4.3.4.15 Desain Ribbon Persediaan Produk
Gambar 4.81 Ikon Persediaan Produk
Ribbon Laporan Persediaan Produk berfungsi untuk menampilkan laporan
persediaan produk perusahaan dalam periode tertentu sesuai dengan keinginan
user. Berikut adalah tampilan ribbon Laporan Persediaan Produk:
Gambar 4.82 Tampilan Ribbon Persediaan Produk
4.3.4.16 Desain Ribbon Laporan Pembelian
Gambar 4.83 Ikon Laporan Pembelian
Ribbon Laporan Pembelian berfungsi untuk menampilkan laporan pembelian
perusahaan dalam periode tertentu sesuai dengan keinginan user. Berikut adalah
tampilan ribbon Laporan Pembelian:
Gambar 4.84 Tampilan Ribbon Laporan Pembelian
95
4.3.4.17 Desain Ribbon Laporan Penjualan
Gambar 4.85 Ikon Laporan Penjualan
Ribbon Laporan Penjualan berfungsi untuk menampilkan laporan Penjualan
perusahaan dalam periode tertentu sesuai dengan keinginan user. Berikut adalah
tampilan ribbon Laporan Penjualan:
Gambar 4.86 Tampilan Ribbon Laporan Penjualan
4.3.4.18 Desain Ribbon Daftar Piutang
Gambar 4.87 Ikon Daftar Piutang
Ribbon Daftar Piutang berfungsi untuk menampilkan Daftar Piutang perusahaan
dalam periode tertentu sesuai dengan keinginan user. Berikut adalah tampilan
ribbon Daftar Piutang:
Gambar 4.88 Tampilan Ribbon Daftar Piutang
96
4.3.4.19 Desain Ribbon Daftar Hutang
Gambar 4.89 Ikon Daftar Hutang
Ribbon Daftar Piutang berfungsi untuk menampilkan daftar piutang perusahaan
dalam periode tertentu sesuai dengan keinginan user. Berikut adalah tampilan
ribbon Daftar Piutang:
Gambar 4.90 Tampilan Ribbon Daftar Hutang
4.3.5 Desain Laporan Keuangan
4.3.5.1 Laporan Neraca
Gambar 4.91 Contoh Laporan Sebelum Panen Dan Penjualan.
97
Gambar 4.92 Contoh Laporan Setelah Panen Dan Sebelum Penjualan.
Gambar 4.93 Contoh Laporan Setelah Panen Dan Adanya Penjualan
98
4.3.5.2 Laporan Arus Kas
Gambar 4.94 Contoh Laporan Arus Kas
4.3.5.3 Laporan Perubahan Modal
Gambar 4.95 Contoh Laporan Perubahan Modal
99
4.3.5.4 Laporan Persediaan Bahan Baku
Gambar 4.96 Contoh Laporan Bahan Baku
4.3.5.5 Laporan Persediaan Produk Jadi
Gambar 4.97 Contoh Laporan Produk Jadi