bab iv hasil analisa dan pembahasan 4.1 identifikasi ...repository.unika.ac.id/15811/5/13.60.0153...

48
53 BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Kebutuhan Sistem Candi Orchid dalam melakukan pencatatan transaksi bisnis belum mengimplementasikan penggunaan aplikasi / software, atau dengan kata lain masih menggunakan cara pencatatan manual. Selain itu hampir semua kegiatan bisnis yang terdapat dalam Candi Orchid juga masih dilakukan secara manual. Namun demikian, Candi Orchid sudah melakukan pengkodean atau coding pada barang dagang yang dijual. Dari permasalahan yang ditemukan, maka dibuatlah sebuah pengembangan system informasi akuntansi dengan menggunakan metode Rapid Application Development (RAD). Penulis memilih metode pengembangan system dengan menggunakan metode RAD karena dapat mendukung pengembangan sebuah system yang dilakukan dengan cepat dan tepat juga menghasilkan prototype yang dapat disesuaiakan dengan kebutuhan pemakai yaitu Candi Orchid. 4.1.1 Investigasi Awal Dalam pembuatan system, langkah awal adalah dengan melaksanakan Investigasi Awal, yaitu dengan mengidentifikasi prosedur aktivitas bisnis yang ada supaya dapat diketahui penulis transaksi dan pola kerja yang ada dalam Candi Orchid. Tahapan ini dilakukan dengan cara melakukan beberapa wawancara dan observasi langsung kepada usaha tersebut. Hasil yang didapat adalah: Owner memiliki tugas dan wewenang untuk mengawasi jalannya perusahaan, membeli pupuk, Fungisida dan Insektisida, mengatur keuangan dan memberikan order atau perintah kepada karyawan.

Upload: phungnhu

Post on 31-Jul-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

53

BAB IV

HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Kebutuhan Sistem

Candi Orchid dalam melakukan pencatatan transaksi bisnis belum

mengimplementasikan penggunaan aplikasi / software, atau dengan kata lain

masih menggunakan cara pencatatan manual. Selain itu hampir semua kegiatan

bisnis yang terdapat dalam Candi Orchid juga masih dilakukan secara manual.

Namun demikian, Candi Orchid sudah melakukan pengkodean atau coding pada

barang dagang yang dijual.

Dari permasalahan yang ditemukan, maka dibuatlah sebuah

pengembangan system informasi akuntansi dengan menggunakan metode Rapid

Application Development (RAD). Penulis memilih metode pengembangan system

dengan menggunakan metode RAD karena dapat mendukung pengembangan

sebuah system yang dilakukan dengan cepat dan tepat juga menghasilkan

prototype yang dapat disesuaiakan dengan kebutuhan pemakai yaitu Candi

Orchid.

4.1.1 Investigasi Awal

Dalam pembuatan system, langkah awal adalah dengan melaksanakan

Investigasi Awal, yaitu dengan mengidentifikasi prosedur aktivitas bisnis yang

ada supaya dapat diketahui penulis transaksi dan pola kerja yang ada dalam Candi

Orchid. Tahapan ini dilakukan dengan cara melakukan beberapa wawancara dan

observasi langsung kepada usaha tersebut. Hasil yang didapat adalah:

Owner memiliki tugas dan wewenang untuk mengawasi jalannya

perusahaan, membeli pupuk, Fungisida dan Insektisida, mengatur

keuangan dan memberikan order atau perintah kepada karyawan.

54

Karyawan akan mendapat perintah dari owner dan akan

melaksanakan sesuai dengan perintah dan kewenangan yang

dimiliki krayawan.

Sistem pencatatan dan proses akuntansi yang berlaku pada Candi Orchid

dilakukan secara manual dimana pemilik melakukan order kepada suplier baik

order bibit botol anggrek, pupuk, fungisida, pestisida, dan perlengakapn

pendukung lain, kemudian setelah barang datang dicek karywan dan kemudian

perusahaan akan mengembangkan serta membesarkan anggrek yang sudah dibuka

serta diproduksi, memberi menyiram, pupuk serta fungisida dan pestisida. Jika

telah cukup umur maka akan dijual. Proses penjualan dilakukan secara tunai

kepada konsumen. Yang menjadi catatan adalah, semua transaksi, baik pembelian

maupun penjualan dilakukan secara tunai.

4.1.2 Hasil Investigasi

Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi yang dilakukan saat

penelitian yaitu menunjukkan adanya permasalahan yang dihadapi pihak Candi

Orchid berkaitan dengan kelemahan system yang selama ini digunakan oleh

perusahaan.

Candi Orchid mengalami beberapa hambatan dalam pengelolaan system

pembukuannya. Hal ini disebabkan karena usaha pembibitan anggrek masih

menggunakan system pembukuan manual yang memiliki berberapa kelemahan

yaitu sebegai berikut:

Sering terjadinya kesalahan dalam pencatatan dan juga perhitungan

pemberian pupuk, fungisida dan pestisida yang dibutuhkan dikarenakan

tidak ada catatan yang akurat.

Kelalaian dalam prosedur penyimpanan bukti-bukti pembelian pupuk yang

dibutuhkan ,fungisida dibutuhkan ,pestisida yang dibutuhakan , transaksi

55

pembelian bibit dan transaksi penjualan produk jadi yang menyebabkan

informasi menjadi tidak akurat bagi Vandi Orchid.

Tidak adanya laporan keuangan yang memadahi dalam Candi Orchid.

4.1.3 Hasil Keputusan

Berdasarkan permasalahan yang ada maka penelitian ini akan

menggunakan metode analisis yang diterapkan adalah Rapid Application

Development (RAD). Dimana pendekatan dengan metode Rapid Application

Development (RAD) adalah strategi pengembangan sistem yang cepat. Metode ini

diterapkan untuk mempercepat pengembangan sistem dengan melibatkan pihak

pengguna sistem, yang dalam hal ini adalah obyek penelitian yang membutuhkan

sistem yang dapat menghasilkan informasi yang lebih cepat dan lebih akurat dan

juga untuk mengurangi terjadinya kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh

pihak yang bersangkutan.

4.2 Desain Database

Database adalah tempat dimana data yang diinput user dan diproses oleh

system akan tersimpan. Database yang akan digunakan adalah MySQL (SQLyog

Ultimate). Dalam database ini terdapat table-tabel yang nantinya akan menyimpan

data sesuai dengan proses input yang dilakukan sebelumnya.

56

Berikut ini adalah tampilan database yang digunakan:

Gambar 4.1 Tabel dalam Program

Tabel 4.1 Akunting

Tabel 4.2 Arus Kas

57

Tabel 4.3 Aset Tetap

Tabel 4.4 Bill of Materials

Tabel 4.5 Hasil Produksi

Tabel 4.6 HPP

58

Tabel 4.7 Kode Akun

Tabel 4.8 Laba Rugi Toko

Tabel 4.9 Nama Barang

59

Tabel 4.10 Pelanggan

Tabel 4.11 Supplier

Tabel 4.12 Transaksi

60

4.3 Desain Interface

4.3.1 Desain Ikon, Form Login, Peringatan, dan Ikon Pendukung

Berikut ini adalah contoh ikon Shortcut Rapid Application Development

(RAD) tentang produk Pertanian. Akan muncul tampilan User Account Control,

gunanya adalah untuk mengijinkan sebuah program yang ingin mengubah system

di OS Windows.

Gambar 4.2 Ikon Program

Langkah awal sebelum memasuki Aplikasi adalam menapilkan halaman

Login yang memuat User Name dan Password.

Gambar 4.3 Form Login

Admin akan mengisikan User Name dan Password agar dapat mengakses

aplikasi. User Name dan Password diisi dengan akun yang sudah terismpan dalam

database akun aplikasi.

Didalam aplikasi, ada beberapa ikon pendukung untuk melakukan suatu

perintah atau. Ikon ikon ini berbeda setiap form nya, bergantung dari kebutuhan

yang ada disetiap form.

61

Berikut adalah ikon yang mendukung suatu perintah:

4.3.1.1 Masukkan Data

Gambar 4.4 Ikon Masukkan Data

Masukkan Data adalah tombol perintah untuk memasukkan hasil pengisian data

ke database dan system aplikasi.

4.3.1.2 Hapus

Gambar 4.5 Ikon Hapus

Hapus adalah tombol perintah untuk menghapus data yang sudah di

masukkan sebelumnya dari database aplikasi.

4.3.1.3 Edit

Gambar 4.6 Ikon Edit

Edit adalah tombol perintah untuk menyunting data yang sudah diproses

sebelumnya dari database aplikasi.

4.3.1.4 Tutup

Gambar 4.7 Ikon Tutup

Tutup adalah tombol perintah untuk menutup tampilan ribbon tertentu.

62

4.3.1.5 Lihat Laporan

Gambar 4.8 Ikon Lihat Laporan

Lihat Laporan adalah tombol untuk memerintahkan system untuk

mengakses laporan dan menampilkannya secara detai sesuai form yang sudah

disediakan

4.3.1.6 Print

Gambar 4.9 Ikon Print

Print adalah tombol perintah untuk mencetak hasil laporan yang termuat

dalam sebuah ribbon.

4.3.1.7 Export PDF, Xls, Word

Gambar 4.10 Ikon Export PDF, Xls, Word

Export PDF, Xls, Word adalah tombol untuk memindahkan informasi dari

satu system ke system lain seperti PDF, Xls, dan Word.

Selain ikon pendukung, aplikasi dalam perjalanannya akan muncul

beberapa peringatan yang berdungsi member tahu informasi tentang kesalahan

input atau apapun yang tidak sesuai dengan desain pengisian form. Berikut adalah

peringatan yang akan muncul pada aplikasi:

63

Gambar 4.11 Peringatan Pengisian Data

Peringatan diatas menunjukkan adanya pengisian data yang kurang lengkap dari

sebuah form. Peringatan tersebut akan terus muncul jika masih ada

ketidaklengkapan pengisian data.

Gambar 4.12 Peringatan Error

Peringatan diatas akan muncul ketika ada ketidaksesuaian dalam pengisian

suatu form. Peringatan ini akan muncul jika User salah memasukkan data,

misalkan jika form yang seharusnya berisikan Numeric tetapi diisikan dengan

alphabet, dan lain sebagainya.

4.3.2 Desain Tampilan, Menu Bar dan Ribbon

Setelah mengisi User Name dan Password, User akan bisa mengakses

keseluruhan fasilitas dalam aplikasi. Tampilan awal aplikasi adalah sebagai

berikut:

64

Gambar 4.13 Tampilan Menu Utama

Terdapat dua Menu Bar yang tampil pada aplikasi, yaitu Menu Bar

Produksi dan Menu Bar Akuntansi dan Laporan. Setiap Menu Bar memiliki

beberapa Ribbon yang memiliki fungsi uniknya masing masing.

Gambar 4.14 Menu Bar Produksi

Menu Bar Produksi berfungsi untuk memproses produksi dari awal

pembibitan, perawatan, pertumbuhan hingga hasil panen. Menu Bar Produksi juga

berfungsi untuk mencatat seluruh asset, ekuitas, liabilitas, penyusutan, mendata

supplier dan pelanggan, mencatat bill of material, dan memasukan database jenis

barang. Menu Bar Produksi berisi Ribbon Kode Akun, Jenis Barang, Data Produk

dan Bahan Baku, Bill of Materials, Supplier, Pelanggan, Saldo Awal Produk Jadi,

Saldo Awal Bahan Baku, Saldo Awal Neraca, Data Aset Tetap, Saldo Awal

Penyusutan, Saldo Awal Kas Setara Kas, Pembelian Tunai, Pembelian Kredit,

Produksi, Beban Kematian, Hasil Produksi, Penjualan, dan Keluar.

65

Gambar 4.15 Menu Bar Akuntansi dan Laporan

Menu Bar Akuntansi dan Laporan berfungsi untuk menampilkan semua

laporan keuangan, baik dari proses produksi maupun proses penjualan. Selain itu,

Menu Bar Akuntansi dan Laporan digunakan untuk mengisi form pengeluaran kas

perusahaan, mengisi jurnal umum, dan membayar biaya borongan. Menu Bar

Akuntansi dan Laporan berisi Ribbon Penerimaan Piutang, Pembayaran Hutang,

Jurnal Pengeluaran Kas, Jurnal Umum, Gaji Borongan, Akumilasi Penyusutan,

BOPs, Laporan Mutasi, Laporan Laba Rugi, Laporan Neraca, Arus Kas,

Perubahan Modal, Laporan Jurnal, Persediaan Bahan Baku, Persediaan Produk,

Laporan Pembelian, Laporan Penjualan, Daftar Piutang, Daftar Hutang, dan

Keluar.

4.3.3 Desain Menu Bar Produksi

Fungsi utama Menu Bar Produksi adalah untuk memproses dan

menentukan biaya-biaya yang timbul saat produksi dari awal pembibitan,

perawatan, pertumbuhan hingga hasil panen. Menu Bar Produksi juga berfungsi

untuk mencatat seluruh asset, ekuitas, liabilitas, penyusutan, mendata supplier dan

pelanggan, mencatat bill of material, dan memasukan database jenis barang.

4.3.3.1 Desain Ribbon Kode Akun

Gambar 4.16 Ikon Kode Akun

Ribbon Kode Akun memiliki fungsi untuk menampilkan seluruh kode dan

nama akun yang digunakan perusahaan. Dalam ribbon ini pula user dapat

menambah atau mengurangi kode dan nama akun sesuai dengan kebutuhan

66

perusahaan. User diharapkan berhati-hati dalam mengaksis ribbon ini karena

terdapat banyak keterkaitan dengan menu dan ribbon lainnya. Berikut adalah

tampilan interface Ribbon Kode Akun yang dikelompokkan berdasar jenisnya:

Gambar 4.17 Perincian Kode dan Akun Aset

Gambar 4.18 Perincian Kode dan Akun Kewajiban (Liabilitas)

Gambar 4.19 Perincian Kode dan Akun Ekuitas

67

Gambar 4.20 Perincian Kode dan Akun Pendapatan dan Beban

4.3.3.2 Desain Ribbon Jenis Barang

Ribbon ini berfungsi untuk menambah dan mengurangi jenis barang perusahaan,

misalkan Bahan Baku, Bahan Penolong, Produk Jadi, Overhead, dan Tenaga

Kerja. Berikut adalah tampilan ribbon Jenis Barang:

68

Gambar 4.21 Tampilan Ribbon Jenis Barang

4.3.3.3 Desain Ribbon Data Produk dan Bahan Baku

Gambar 4.22 Ikon Data Produk dan Bahan Baku

Ribbon Data Produk dan Bahan Baku berfungsi untuk mengisi data awal

Bahan Baku, Bahan Penolong, Produk Jadi, Overhead, dan Tenaga Kerja yang

telah tersedia dalam form. Data ini berisi kode barang, nama barang, satuan, harga

beli, dan harga jual. Data ini nantinya akan secara otomatis terkoneksi ke ribbon

lain yang berkaitan dengan ribbon ini.

Cara memasukkan data adalah pertama-tama user memilih pada tombol di

form “Pilih Jenis Barang”. Dalam form tersebut terdapat pilihan Bahan Baku,

Bahan Penolong, Produk Jadi, Overhead, dan Tenaga Kerja. Misalkan user ingin

meng-input data Bahan Baku, maka dipilih “Bahan Baku” yang tersedia dalam

69

form. Selanjutnya user menentukan Produk Id, yang akan menjadi Primary Keys

produk. User bebas menuliskan kode, misalkan saja bi.6 untuk produk jenis Bahan

Baku yaitu Pupuk Grow More 20-20-20 450 gram. Pada kolom satuan, user harus

selalu mengingat bahwa harus menggunakan satuan terkecil. Tujuannya adalah

untuk mempermudah user dalam menjalankan program. Dalam contoh, 1 pack

produk Pupuk Grow More 20-20-20 memiliki berat 450 gram dengan harga Rp.

35.000. user tidak disarankan untuk menginput apa adanya seperti yang tertera

namun user disarankan untuk mengubah atau mengonversi kedalam satuan

terkecil yaitu gram dan bukan lagi pack. Artinya user harus mencari harga 1 gram

produk dengan cara „Harga dibagi Berat per Pack” yang nantinya tiap gramnya

akan seharga Rp. 77.7777777777778 dan harga tersebutlah yang dimasukkan

kedalam kolom Harga Beli. Hal yang sama harus dilakukan kepada produk lain.

Setelah menghitung juga mengonversi menjadi satuan terkecil, kemudian

user memilih tombol Masukkan Data untuk menyimpan dalam database aplikasi.

Jika terjadi kesalahan selama proses pengerjaan, user dapat memanfaatkan tombol

Edit untuk menyunting data yang sudah terlanjur masuk kedalam database. Jika

user merasa tidak memerlukan suatu data maka dapat menggunakan tombol

Hapus untuk menghapus data dari database.

Dalam ribbon ini Produk Jadi diisi. User mula-mula menentukan Produk

Id untuk sebuah produk jadi. Misalkan Produk Id dipilih den.3 yang berarti nama

barangnya adalah Anggrek Jenis Dendrobium Seedling Umur 3-6 Bulan dan

satuan yang dipilih adalah „buah‟ dengan harga jual Rp. 7.500.

70

Berikut ini adalah tampilan ribbon Data Produk dan Bahan Baku:

Gambar 4.23 Tampilan Ribbon Data Produk dan Bahan Baku

4.3.3.4 Desain Ribbon Bill of Materials

Gambar 4.24 Ikon Bill of Materials

Ribbon Bill of Materials hanya berfungsi sebagai manual untuk membantu

mengingatkan user seluruh kebutuhan suatu produk jadi setiap fasenya. Ribbon ini

tidak link dengan proses produksi (Pembibitan dan Keprkembangan) dengan

demikian tidak mempengaruhi perhitungan HPP secara otomatis, karena pada

dasarnya Ribbon ini digunakan untuk mempermudah user dalam mencatat dan

mengingat kebutuhan sebuah produk.

User harus memilih produk jadi terlebih dahulu, setelah itu baru memilih

Bahan Baku, Bahan Penolong, Tenaga Kerja, Overhead atau Tenaga Kerja yang

berkaitan secara langsung dalam penentuan biaya produksi suatu jenis produk.

Misalkan user memilih produk den.3 yaitu Anggrek Jenis Dendrobium Seedling

Umur 3-6 Bulan. Produk den.3 membutuhkan Bahan Baku Pupuk Grow More 20-

71

20-20 450 gram sebesar 0.45 gram untuk satu siklus produksi dan bahan lain.

User memilih dan klik jenis bahan yang digunakan pada kolom „Jenis‟ setelah itu

memilih dan klik pilihan Pupuk Grow More 20-20-20 450 gram maka pada kolom

„Pemakaian Bahan‟akan secara otomatis menampilkan data yang tersedia, mulai

dari Kode, Nama Barang, Satuan, dan Harga. Tugas user adalam mengisikan

kebutuhan penggunaan barang sebesar 0.45 kedalam kolom tersebut. Begitu

seterusnya untuk pemakaian Bahan Baku maupun Penolong lainnya.

Berikut adalah tampilan ribbon Ribbon Bill of Materials:

Gambar 4.25 Tampilan Ribbon Bill of Materials

4.3.3.5 Desain Ribbon Supplier

Gambar 4.26 Ikon Supplier

Ribbon Supplier berfungsi untuk menambah, mengubah dan menghapus

data supplier perusahaan. Data ini tidak terlalu sensitive untuk ribbon lain. Yang

menjadi sedikit sensitive adalah nama supplier, karena akan dimasukkan dalam

proses pembelian, baik tunai maupun kredit. Berikut adalah tampilan Ribbon

Supplier:

72

Gambar 4.27 Tampilan Ribbon Supplier

4.3.3.6 Desain Ribbon Pelanggan

Gambar 4.28 Ikon Pelanggan

73

Ribbon Pelanggan berfungsi untuk menambah, mengubah dan menghapus data

Pelanggan perusahaan. Data ini tidak terlalu sensitive untuk ribbon lain. Yang

menjadi sedikit sensitive adalah nama pelanggan, karena akan dimasukkan dalam

proses penjualan, baik tunai maupun kredit. Berikut adalah tampilan Ribbon

Pelanggan:

Gambar 4.29 Tampilan Ribbon Pelanggan

74

4.3.3.7 Desain Ribbon Saldo Awal Produk Jadi

Ribbon Saldo Awal Produk Jadi berfungsi untuk mencatat detail saldo

awal produk jadi perusahaan yang belum tercatat dalam database aplikasi. Dalam

ribbon ini, user harus mengisikan secara konsisten kode, nama produk, dan harga

jual sesuai dengan ribbon Data Produk dan Bahan Baku. Berikut adalah tampilan

ribbon Saldo Awal Produk:

Gambar 4.30 Tampilan Ribbon Saldo Awal Produk Jadi

75

4.3.3.8 Desain Ribbon Saldo Awal Bahan Baku

Ribbon Saldo Awal Bahan Baku berfungsi untuk mencatat detail saldo

awal bahan baku perusahaan yang belum tercatat dalam database aplikasi. Dalam

ribbon ini, user harus mengisikan secara konsisten kode, nama produk, dan harga

jual sesuai dengan ribbon Data Produk dan Bahan Baku. Berikut adalah tampilan

ribbon Saldo Awal Bahan Baku:

Gambar 4.31 Tampilan Ribbon Saldo Awal Bahan Baku

4.3.3.9 Desain Ribbon Saldo Awal Neraca

Gambar 4.32 Ikon Saldo Awal Neraca

Ribbon Saldo Awal Neraca berfungsi untuk merekap saldo awal disetiap

akun di neraca. Dalam ribbon ini, pengetahuan akuntansi user diuji karena harus

bisa menentukan akun yang ada beserta pasangannya agar sesuai antara debit dan

kreditnya. Berikut adalah tampilan Ribbon Saldo Awal Neraca:

76

Gambar 4.33 Tampilan Ribbon Saldo Awal Neraca

4.3.3.10 Desain Ribbon Data Aset Tetap

Gambar 4.34 Ikon Data Aset Tetap

Ribbon Data Aset Tetap berfungsi untuk mencatat segala asset tetap

perusahaan, mulai dari tanah, bangunan, peralatan, dan lain sebagainya. Di ribbon

ini, user harus mengisikan dengan lengkap data asset tetap perusahaan, mulai dari

nama asset, nomor investasi, harga perolehan, umur ekonomis, dan memilih nama

akun yang menjadi kategori asset. Ada tombol Proses Akuntansi di ribbon ini

yang berfungsi untuk memproses asset tetap sesuai ketentuan akuntansinya,

misalkan penyusutan dan nilai sisa asset.

77

Berikut tampilan Ribbon Data Aset Tetap:

Gambar 4.35 Tampilan Ribbon Data Aset Tetap

4.3.3.11 Desain Ribbon Saldo Awal Penyusutan

Gambar 4.36 Ikon Saldo Awal Penyusutan

Ribbon Saldo Awal Penyusutan berhubungan erat dengan Ribbon Data

Aset Tetap. Dalam ribbon ini, user perlu mengisi nama asset, umur ekonomis, dan

umur saat ini. Berikut adalah tampilan Ribbon Saldo Awal Penyusutan:

Gambar 4.37 Tampilan Ribbon Saldo Awal Penyusutan

78

4.3.3.12 Desain Ribbon Saldo Awal Kas Setara Kas

Gambar 4.38 Ikon Saldo Awal Kas dan Setara Kas

Ribbon Saldo Awal Kas Setara Kas berfungsi untuk menuliskan data kas

dan setara kas diawal periode. User pada dasarnya tidak perlu mengisi ribbon ini

karena ribbon ini berkaitan dengan ribbon Saldo Awal Neraca. System akan

secara otomatis menyimpan data dari ribbon Saldo Awal Neraca dan digunakan

untuk proses selanjutnya. Berikut adalah tampilan Ribbon Saldo Awal Kas Setara

Kas:

Gambar 4.39 Tampilan Ribbon Saldo Awal Kas dan Setara Kas

4.3.3.13 Desain Ribbon Pembelian Tunai

Gambar 4.40 Ikon Pembelian Tunai

Ribbon Pembelian Tunai berfungsi merekap transaksi pembelian yang

bersifat tunai yang akan terjadi di perusahaan. Ribbon ini berkaitan dengan ribbon

79

Data Produk dan Bahan Baku karena system akan memanggil secara otomatis

nama barang sesuai kode yang dimasukkan. Berikut adalah tampilan Ribbon

Pembelian Tunai:

Gambar 4.41 Tampilan Ribbon Pembelian Tunai

4.3.3.14 Desain Ribbon Pembelian Kredit

Gambar 4.72 Ikon Pembelian Kredit

Ribbon Pembelian Kredit berfungsi merekap transaksi pembelian yang

bersifat kredit perusahaan. Ribbon ini berkaitan dengan ribbon Data Produk dan

Bahan Baku karena system akan memanggil secara otomatis barang sesuai kode.

Berikut adalah tampilan Ribbon Pembelian Kredit:

Gambar 4.43 Tampilan Ribbon Pembelian Kredit

80

4.3.3.15 Desain Ribbon Produksi

Gambar 4.44 Ikon Produksi

Ribbon Produksi adalah inti dari aplikasi ini. Dalam ribbon ini, pengguna

diharapkan sangat berhati-hati karena tidak ada tombol Edit. Jika salah

memasukkan data, ada dua pilihan, pertama memikirkan cara untuk menutup

kesalahan dengan menggunakan transaksi berikutnya atau dengan menghapus

dengan tombol Hapus. Namun tombol Hapus ini akan menghapus seluruh proses

yang sudah pernah terekam pada database.

Ribbon Produksi dibagi menjadi dua bagian. Pertama adalah Pembibitan

dan yang kedua adalah Perkembangan. Pembibitan adalah langkah awal proses

produksi. Dalam form pembibitan, user harus mengisikan data tanggal produksi,

jenis yang diproduksi, dan jumlah. Untuk kode produksi, system akan mengacak

secara otomatis. Misalkan user ingin memproduksi Anggrek Jenis Dendrobium.

User mula mula harus memastikan dan memiliki kode produksi, caranya adalah

dengan meng-klik ikon “Kode Baru”. Sistem akan secara otomatis memberikan

kode produksi. Contoh kode produksi 2017-10-22/PENGGBB/202656, kemudian

user menentukan tanggal awal mula produksi dengan memilih di bagian kolom

tanggal, yaitu tanggal 1 Maret 2017. Setelah itu memilih produk apa yang ingin

diproduksi, yaitu Anggrek Jenis Dendrobium, kemudian menentukan jumlah

produksi yang ada, yaitu 1000 buah.

Perkembangan adalah langkah berikutnya dari pembibitan. Form

perkembangan harus diisi dengan disesuaikan berdasar tanggal perkembangan,

artinya adalah perlakuan pada tanaman yang diproduksi, contohnya dalam

pemberian pupuk dan fungisida. Misalkan kode produksi 2017-10-

22/PENGGBB/202656, saat user memilih kode tersebut dalam kolom “Kode

Prod” maka pada kolom Qty Produksi akan secara otomatis menampilkan jumlah

81

produksi yang sudah di tentukan. Selanjutnya user memilih tanggal penggunaan

bahan. Sebagai catatan, penggunaan Bahan Baku Pupuk Grow More 20-20-20 450

gram adalah setiap tanggal genap dalam bulan sebanyak 0.01

gram/tanaman/pakai, Fungisida Dithane M-45 80 WP 200 gram adalah 2 kali

dalam sebulan dan setiap minggu ganjil sebanyak 0.01 gram/tanaman/pakai, dan

Insektisida Decis 100 mililiter adalah 2 kali dalam sebulan dan setiap minggu

genap sebanyak 0.005 mililiter/ tanaman/pakai.

Sebelum menggunakan bahan baku, user harus memilih pada kolom

Pertumbuhan fase yang sedang berjalan. Fase tersebut Anggrek Jenis Dendrobium

Pra Seddling Umur 0-3 Bulan, Anggrek Jenis Dendrobium Seedling Umur 3-6

Bulan, Anggrek Jenis Dendrobium Remaja Umur 6-8 Bulan, Anggrek Jenis

Dendrobium Dewasa Umur 8-10 Bulan, dan Anggrek Jenis Dendrobium Dewasa

Umur 10-12 Bulan. Contoh kode produksi 2017-10-22/PENGGBB/202656, pada

tanggal 2 Maret 2017 menggunakan Pupuk Grow More 20-20-20 450 gram, maka

user harus menjumlahkan kebutuhan pemakaian dengan jumlah pakai, yaitu 1000

x 0.01 gram = 10 gram. Angka 10 gram ini diisikan kedalam kolom Qty, setelah

itu user meng-klik “Masukkan Data”.

Misalkan untuk mencatat perkembangan Dendrobium yang memasuki usia

0 – 3 bulan (den.2). User memilih kode produksi, kemudian menentukan tanggal

pemakaian produk, dan memilih Pertumbuhan, misalkan Anggrek Jenis

Dendrobium Pra Seddling Umur 0-3 Bulan (den.2), kemudian memilih Bahan

yang dipakai dan menginput kuantitasnya. Secara otomatis sistem akan

menghitung HPP untuk Anggrek Jenis Dendrobium Pra Seddling Umur 0-3

Bulan (den.2) sebesar Akumulasi HPP dari produk Den.1 ditambah pemakaian

pupuk, fungisidan dan insektisida selama proses produksi Den.2.

82

Berikut ini adalah tampilan Ribbon Produksi:

Gambar 4.45 Tampilan Ribbon Produksi

4.3.3.16 Desain Ribbon Beban Kematian

Gambar 4.46 Ikon Beban Kematian

Ribbon Beban Kematian berfungsi untuk mencatat jumlah tanaman yang

mati saat proses produksi. Pengisian ini harus disesuaikan berdasar tanggal

kematian tanaman. User harus menyesuaikan kode produksi terlebih dahulu

sebelum mengisi form karena dengan penyesuaian tersebut, system akan secara

otomatis mengurangkan data jumlah produksi saat panen.

83

Berikut adalah tampilan Ribbon Beban Kematian:

Gambar 4.47 Tampilan Ribbon Beban Kematian

4.3.3.17 Desain Ribbon Hasil Produksi

Gambar 4.48 Ikon Hasil Produksi

Ribbon Hasil Produksi berfungsi untuk „menentukan‟ panen sebuah

produk. Dalam ribbon ini, user akan „menutup‟ proses produksi dengan sebutan

panen. Setelah mengisikan form yang sudah disesuaikan kode produksinya,

system secara otomatis akan menghentikan proses produksi dan langsung

menjurnal proses panen ini.

84

Berikut adalah tampilan Ribbon Hasil Produksi:

Gambar 4.49 Tampilan Ribbon Hasil Produksi

4.3.3.18 Desain Ribbon Penjualan Tunai

Gambar 4.50 Ikon Penjualan Tunai

Ribbon Penjualan Tunai adalah ribbon kelanjutan dari ribbon Hasil

Produksi. Produksi yang sudah ditutup atau dipanen akan bisa dijual. User hanya

perlu melihat kode produksi lalu mengisikan form dengan lengkap. Berikut ini

adalah tampilan ribbon Penjualan Tunai:

Gambar 4.51 Tampilan Ribbon Penjualan Tunai

85

4.3.3.19 Desain Ribbon Keluar

Gambar 4.52 Ikon Meluar

Ribbon Keluar berfungsi untuk menutup aplikasi.

4.3.4 Desain Menu Bar Akuntansi dan Laporan

Fungsi utama Menu Bar Akuntansi dal Laporan adalah untuk

menampilkan laporan keuangan perusahaan. Menu bar Akuntansi dan Laporan

juga berfungsi untuk mencatat penerimaan piutang, pembayaran hutang, mencatat

jurnal pengeluaran kas, jurnal umum, dan membayar gaji borongan.

4.3.4.1 Desain Ribbon Penerimaan Piutang

Gambar 4.53 Ikon Penerimaan Piutang

Ribbon Penerimaan Piutang berfungsi untuk mencatat penerimaan

pelunasan piutang dari pelanggan. Ribbon ini akan menampilkan seluruh data

pelanggan beserta jumlah piutangnya.

86

Berikut adalah tampilan ribbon Penerimaan Piutang:

Gambar 4.54 Tampilan Ribbon Penerimaan Piutang

4.3.4.2 Desain Ribbon Pembayaran Hutang

Gambar 4.55 Ikon Pembayaran Hutang

Ribbon Pembayaran Hutang berfungsi untuk mencatat pembayaran

pelunasan hutang kepada suplier. Ribbon ini akan menampilkan seluruh data

suplier beserta jumlah hutang perusahaan kepada suplier. Berikut adalah tampilan

ribbon Pembayaran Hutang:

Gambar 4.56 Tampilan Ribbon Pembayaran Hutang

87

4.3.4.3 Desain Ribbon Jurnal Pengeluaran Kas

Gambar 4.57 Ikon Jurnal Pengeluaran Kas

Ribbon Jurnal Pengeluaran Kas berfungsi untuk mencatat seluruh

mencatat seluruh pengeluaran kas perusahaan. Pengeluaran kas yang dimaksu

adalah untuk membayar biaya-biaya yang timbul dalam kegiatan usaha

perusahaan.

Berikut adalah tampilan Ribbon Jurnal Pengeluaran Kas:

Gambar 4.58 Tampilan Ribbon Jurnal Pengeluaran Kas

4.3.4.4 Desain Ribbon Jurnal Umum

Gambar 4.59 Ikon Jurnal Umum

Ribbon Jurnal umum berfungsi mencatat transaksi apapun didalam

perusahaan. Ribbon ini penuntut pengetahuan dasar akuntansi user, karena user

88

harus menentukan sisi debit dan kredit dari sebuah transaksi. Berikut adalah

tampilan ribbon Jurnal Umum:

Gambar 4.60 Tampilan Ribbon Jurnal Umum

4.3.4.5 Desain Ribbon Gaji Borongan

Gambar 4.61 Ikon Gaji Borongan

Ribbon Gaji Borongan berfungsi untuk merekap pembayaran gaji yang

bersifat borongan. Sebenarnya ribbon ini sudah termuat dalam ribbon Jurnal

Pengeluaran Kas maupun ribbon Jurnal Umum. Namun untuk memberikan

spesifikasi tertentu, maka ribbon ini diciptakan. Berikut adalah tampilan ribbon

Gaji Borongan:

Gambar 4.62 Tampilan Ribbon Gaji Borongan

89

4.3.4.6 Desain Ribbon Akumulasi Penyusutan

Gambar 4.63 Ikon Akumulasi Penyusutan

Ribbon Akumulasi Penyusutan berfungsi untuk menunjukkan penyusutan

suatu asset sampai tanggal atau waktu yang sedang berjalan. Berikut adalah

tampilan ribbon Akumulasi Penyusutan:

Gambar 4.64 Tampilan RibbonAkumulasi Penyusutan

4.3.4.7 Desain Ribbon BOPs

Gambar 4.65 Ikon BOPs

Ribbon BOPs berfungsi untuk „menutup‟ biaya-biaya overhead pabrik.

Pada dasarnya penutupan ini bisa langsung secara otomatis terhitung ketika user

mengakses laporan keuangan perusahaan.

90

Berikut adalah tampilan Ribbon BOPs:

Gambar 4.66 Tampilan Ribbon BOPs

4.3.4.8 Desain Ribbon Laporan Mutasi

Gambar 4.67 Ikon Laporan Mutasi

Ribbon Laporan Mutasi berfungsi layaknya Buku Besar Pembantu dalam ilmu

akuntansi. Tujuannya adalam menampilkan saldo disetiap akunnya. Berikut

adalah tampilan lribbon Laporan Mutasi:

Gambar 4.68 Tampilan Ribbon Laporan Mutasi

91

4.3.4.9 Desain Ribbon Laporan Laba Rugi

Gambar 4.69 Ikon Laba Rugi

Ribbon Laporan Laba Rugi berfungsi untuk menampilkan laporan laba

rugi perusahaan dalam periode tertentu sesuai dengan keinginan user. Berikut

adalah tampilan ribbon Laporan Laba Rugi:

Gambar 4.70 Tampilan Ribbon Laba Rugi

4.3.4.10 Desain Ribbon Laporan Neraca

Gambar 4.71 Ikon Laporan Neraca

Ribbon Laporan Neraca berfungsi untuk menampilkan laporan neraca

perusahaan dalam periode tertentu sesuai dengan keinginan user. Berikut adalah

tampilan ribbon Laporan Neraca:

Gambar 4.72 Tampilan Ribbon Laporan Neraca

92

4.3.4.11 Desain Ribbon Laporan Arus Kas

Gambar 4.73 Ikon Laporan Arus Kas

Ribbon Laporan Arus Kas berfungsi untuk menampilkan laporan arus kas

perusahaan dalam periode tertentu sesuai dengan keinginan user. Berikut adalah

tampilan ribbon Laporan Arus Kas:

Gambar 4.74 Tapilan Ribbon Laporan Arus Kas

4.3.4.12 Desain Ribbon Perubahan Modal

Gambar 4.75 Ikon Perubahan Modal

Ribbon Laporan Perubahan Modal berfungsi untuk menampilkan laporan

Perubahan Modal perusahaan dalam periode tertentu sesuai dengan keinginan

user. Berikut adalah tampilan ribbon Laporan Perubahan Modal:

Gambar 4.76 Tampilan Ribbon Perubahan Modal

93

4.3.4.13 Desain Ribbon Laporan Jurnal

Gambar 4.77 Ikon Laporan Jurnal

Ribbon Laporan Jurnal berfungsi untuk menampilkan laporan Jurnal perusahaan

dalam periode tertentu sesuai dengan keinginan user. Berikut adalah tampilan

ribbon Laporan Jurnal:

Gambar 4.78 Tampilan Ribbpn Laporan Jurnal

4.3.4.14 Desain Ribbon Persediaan Bahan Baku

Gambar 4.79 Ikon Persediaan Bahan Baku

Ribbon Laporan Persediaan Bahan Baku berfungsi untuk menampilkan laporan

Persediaan Bahan Baku perusahaan dalam periode tertentu sesuai dengan

keinginan user. Berikut adalah tampilan ribbon Laporan Persediaan Bahan Baku:

Gambar 4.80 Tampilan Ribbon Persediaan Bahan Baku

94

4.3.4.15 Desain Ribbon Persediaan Produk

Gambar 4.81 Ikon Persediaan Produk

Ribbon Laporan Persediaan Produk berfungsi untuk menampilkan laporan

persediaan produk perusahaan dalam periode tertentu sesuai dengan keinginan

user. Berikut adalah tampilan ribbon Laporan Persediaan Produk:

Gambar 4.82 Tampilan Ribbon Persediaan Produk

4.3.4.16 Desain Ribbon Laporan Pembelian

Gambar 4.83 Ikon Laporan Pembelian

Ribbon Laporan Pembelian berfungsi untuk menampilkan laporan pembelian

perusahaan dalam periode tertentu sesuai dengan keinginan user. Berikut adalah

tampilan ribbon Laporan Pembelian:

Gambar 4.84 Tampilan Ribbon Laporan Pembelian

95

4.3.4.17 Desain Ribbon Laporan Penjualan

Gambar 4.85 Ikon Laporan Penjualan

Ribbon Laporan Penjualan berfungsi untuk menampilkan laporan Penjualan

perusahaan dalam periode tertentu sesuai dengan keinginan user. Berikut adalah

tampilan ribbon Laporan Penjualan:

Gambar 4.86 Tampilan Ribbon Laporan Penjualan

4.3.4.18 Desain Ribbon Daftar Piutang

Gambar 4.87 Ikon Daftar Piutang

Ribbon Daftar Piutang berfungsi untuk menampilkan Daftar Piutang perusahaan

dalam periode tertentu sesuai dengan keinginan user. Berikut adalah tampilan

ribbon Daftar Piutang:

Gambar 4.88 Tampilan Ribbon Daftar Piutang

96

4.3.4.19 Desain Ribbon Daftar Hutang

Gambar 4.89 Ikon Daftar Hutang

Ribbon Daftar Piutang berfungsi untuk menampilkan daftar piutang perusahaan

dalam periode tertentu sesuai dengan keinginan user. Berikut adalah tampilan

ribbon Daftar Piutang:

Gambar 4.90 Tampilan Ribbon Daftar Hutang

4.3.5 Desain Laporan Keuangan

4.3.5.1 Laporan Neraca

Gambar 4.91 Contoh Laporan Sebelum Panen Dan Penjualan.

97

Gambar 4.92 Contoh Laporan Setelah Panen Dan Sebelum Penjualan.

Gambar 4.93 Contoh Laporan Setelah Panen Dan Adanya Penjualan

98

4.3.5.2 Laporan Arus Kas

Gambar 4.94 Contoh Laporan Arus Kas

4.3.5.3 Laporan Perubahan Modal

Gambar 4.95 Contoh Laporan Perubahan Modal

99

4.3.5.4 Laporan Persediaan Bahan Baku

Gambar 4.96 Contoh Laporan Bahan Baku

4.3.5.5 Laporan Persediaan Produk Jadi

Gambar 4.97 Contoh Laporan Produk Jadi

100

4.3.5.6 Laporan Penjualan

Gambar 4.98 Contoh Laporan Penjualan