bab iv hanlon kuantitatif

14
BAB IV ANALISIS MASALAH Dari hasil cakupan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan Ibu & Anak Puskesmas Kelurahan Pejaten Timur mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2015, yang masih menjadi masalah dan perlu diupayakan pemecahannya dengan menggunakan kerangka pemikiran pendekatan sistem adalah sebagai berikut : Gambar . Kerangka Pemikiran Pendekatan Sistem Cakupan masalah terdapat pada output dimana hasil kegiatan atau cakupan kegiatan tidak sesuai dengan pelayanan standar minimal yang telah ditetapkan targetnya. Hal penting pada upaya pemecahan masalah adalah bahwa kegiatan dalam rangka pemecahan masalah harus sesuai dengan penyebab masalah tersebut dimana 1 INPUT Man Money Method Material Machine PROSES P1 P2 P3 OUTPUT OUTCOME LINGKUNGAN Fisik, Kependudukan, Sosial Budaya, Sosial Ekonomi, Kebijakan

Upload: ade-laksono

Post on 14-Sep-2015

340 views

Category:

Documents


33 download

DESCRIPTION

lakal

TRANSCRIPT

BAB IVANALISIS MASALAH

Dari hasil cakupan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan Ibu & Anak Puskesmas Kelurahan Pejaten Timur mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2015, yang masih menjadi masalah dan perlu diupayakan pemecahannya dengan menggunakan kerangka pemikiran pendekatan sistem adalah sebagai berikut :

INPUTManMoneyMethodMaterialMachinePROSESP1P2P3

OUTPUTOUTCOMELINGKUNGANFisik, Kependudukan, Sosial Budaya, Sosial Ekonomi, Kebijakan

Gambar . Kerangka Pemikiran Pendekatan SistemCakupan masalah terdapat pada output dimana hasil kegiatan atau cakupan kegiatan tidak sesuai dengan pelayanan standar minimal yang telah ditetapkan targetnya. Hal penting pada upaya pemecahan masalah adalah bahwa kegiatan dalam rangka pemecahan masalah harus sesuai dengan penyebab masalah tersebut dimana berdasarkan pendekatan sistem penyebab masalah dapat terjadi pada input maupun proses.

Adapun kerangka pemikiran pendekatan sistem dapat diselesaikan dengan menggunakan algoritma problem solving cycle di bawah ini:7. Penentuan rencana penerapan3. Penentuan penyebab masalah8.Monitoring dan evaluasi2. Penentuan proritas masalah1. Identifikasi Masalah4. Memilih penyebab yang paling mungkin6. Penetapan pemecahan masalah terpilih5. Menentukan alternatif pemecahan masalah

Gambar . Siklus Pemecahan MasalahSiklus pemecahan masalah adalah seperti berikut :1. Identifikasi/ Inventarisasi masalahMenetapkan keadaan spesifik yang diharapkan dan yang ingin dicapai, kemudian menetapkan indikator tertentu sebagai dasar pengukuran kinerja. Untuk hal ini digunakan format atau blanko SPM. Setelah itu adalah membandingkan antara hasil kegiatan pelaksanaan pelayanan kesehatan dengan sasaran dan target yang sudah ditentukan. 2. Penentuan prioritas masalahUntuk mengetahui permasalahan, dapat dilakukan berbagai cara. Diantaranya melakukan penelitian, mempelajari laporan, dan berdiskusi dengan para ahli. Namun dalam penentuan masalah ini, metode yang kami gunakan adalah metode Hanlon.

3. Penentuan penyebab masalahAnalisis penyebab masalah merupakan kegiatan untuk mengaitkan masalah dengan faktor-faktor penyebabnya. Beberapa metode untuk menganalisis penyebab masalah antara lain fish bone analysis system (diagram tulang ikan), analisis sistem, pendekatan H.L.Bloem, analisis epidemiologi, dan pohon masalah. Dalam hal ini, kami menggunakan metode fish bone analysis untuk menentukan penyebab masalahnya.4. Memilih penyebab yang paling mungkinBertujuan untuk mengurangi faktor-faktor penyebab yang ada, antara lain dengan cara:a. menetapkan tujuan dan sasaranb. mencari alternatif pemecahan masalahPenyebab masalah yang paling mungkin harus dipilih dari sebab-sebab yang didukung oleh data atau konfirmasi.5. Menentukan alternatif pemecahan masalahSeringkali pemecahan masalah dapat dilakukan dengan mudah dari penyebab yang sudah diidentifikasi. Jika penyebab sudah jelas maka dapat langsung pada alternatif pemecahan.6. Penetapan pemecahan masalah terpilihSetelah alternatif pemecahan masalah ditentukan, maka dilakukan pemilihan pemecahan terpilih. Apabila diketemukan beberapa alternatif maka digunakan Hanlon kualitatif untuk menentukan atau memilih pemecahan terbaik.7. Penyusunan rencana penerapanRencana penerapan pemecahan masalah dibuat dalam bentuk POA (Plan of Action atau Rencana Kegiatan).8. Monitoring dan evaluasiAda dua segi pemantauan yaitu apakah kegiatan penerapan pemecahan masalah yang sedang dilaksanakan sudah diterapkan dengan baik dan menyangkut masalah itu sendiri, apakah permasalahan sudah dapat dipecahkan.KERANGKA PIKIR MASALAHMasalah adalah suatu kesenjangan antara keadaan yang diharapkan dengan keadaan yang dihasilkan atau didapatkan, sehingga menimbulkan rasa tidak puas dan keinginan untuk memecahkannya.Suatu masalah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:1. Menyatakan hubungan dua atau lebih variabel2. Dapat diukur3. Dapat diatasi Dengan demikian untuk memutuskan adanya masalah diperlukan tiga syarat yang harus terpenuhi, yaitu:1. Adanya kesenjangan2. Adanya rasa tidak puas3. Adanya rasa tanggung jawab untuk menanggulangi masalah tersebutA. CAKUPAN PROGRAM PUSKESMAS YANG BERMASALAHDari hasil analisis data Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Ibu & Anak Puskesmas Kelurahan Pejaten Timur mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2015 didapatkan 6 masalah karena pencapaiannya kurang dari 100 % yaitu:Tabel . Daftar masalah yang tidak memenuhi targetNoProgramPencapaian (%)

1.Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K193.6%

2.Penanganan Komplikasi Ibu Hamil88.5%

3.Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan 82.6%

4.CPR (KB Aktif)45.8%

5.Cakupan Kunjungan Bayi78.5%

6.Cakupan Kunjungan Balita Sakit (MTBS)57.8%

B. TEKNIK PRIORITAS MASALAHDari tabel diatas didapatkan 6 masalah pada Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Ibu & Anak Puskesmas Kelurahan Pejaten Timur mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2015. Dengan banyaknya masalah yang ditemukan, maka perlu dilakukan pemilihan prioritas masalah dengan menggunakan metode Hanlon Kuantitatif.0. Metode Hanlon Kuantitatif Merupakan metode yang mudah dipakai untuk menentukan prioritas masalah, dengan rumus :(A + B) x C x DKeterangan :Kriteria A : Besar Masalah (nilai 1-4)Kriteria B: Kegawatan Masalah (nilai 1-5)Kriteria C: Kemudahan Penanggulangan (nilai 1-5)Kriteria D: PEARL Factor (nilai 0 atau 1)Adapun tujuan menggunakan metode Hanlon Kuantitatif dalam menentukan prioritas masalah : a. Identifikasi faktor-faktor luar yang dapat diikutsertakan dalam proses penentuan masalah.b. Mengelompokkan faktor-faktor yang ada dan memberikan skor terhadap kelompok faktor tersebut.c. Memungkinkan anggota untuk mengubah faktor dan nilai sesuai kebutuhannya.0. Kriteria A : Besar MasalahMenetapkan faktor yang digunakan untuk menentukan besarnya masalah. Data yang digunakan bersifat kuantitatif. Untuk menetapkan besar masalah dapat dilihat dari populasi dan sasaran Standar Pelayanan Minimal (SPM). Dalam menilai besar masalah maka hal yang perlu diperhatikan adalah penetapan range untuk menentukan nilai besarnya masalah. Langkah 1: Menentukan besar masalah dengan cara menghitung selisih presentasi pencapaian dengan target 100%.NoProgramPencapaian (%)Besarnya masalah( 100 % - % pencapaian)

1.Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K193.6%6.4%

2.Penanganan Komplikasi Ibu Hamil88.5%11.5%

3.Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan 82.6%17.4%

4.CPR (KB Aktif)45.8%54.2%

5.Cakupan Kunjungan Bayi78.5%21.5%

6.Cakupan Kunjungan Balita Sakit (MTBS)57.8%42.2%

Tabel . Program-program yang belum mencapai target

Langkah 2: Menentukan kolom/kelas interval dengan Rumus Sturgess : k = 1 + 3,3 Log nKeterangan: k = jumlah kolom/kelasn = jumlah masalahdalam contoh masukkan ke rumus : k = 1 + 3.3 log n = 1 + 3.3 log 6 = 1 + 3,3 x 0,78 = 1 + 2,6 = 3,6 4 Langkah 3 : Menentukan interval kelas dengan menghitung selisih besarnya masalah terbesar dengan terkecil kemudian di bagi kelas/kolomNilai besar masalah : terbesar 54.2terkecil 6.4Interval:nilai terbesar nilai terkecil K : 54.2 6.4 11.95 4

Menentukan skala interval dan nilai tiap interval sesuai jumlah kolom/kelas.:

Tabel . Pembagian Interval KelasKolom/KelasSkala intervalNilai

Skala 1Skala 2Skala 3Skala 46,4 - 18,3218,33 - 30,2830,29 - 42,2442,25 - 54,201234

Langkah 4 : Menentukan nilai tiap masalah sesuai dengan kelasnyaTabel . Penentuan nilai tiap masalah berdasarkan kelasMasalahBesarnya masalah terhadap presentase pencapaian

6,4 - 18,32(1)18,33 - 30,28(2)30,29 - 42,24(3)42,25 - 54,20(4)Jumlah

1X1

2X1

3X1

4X4

5X2

6X3

0. Kriteria B: kegawatan masalahKriteria ini dilakukan dengan cara menentukan kegawatan, tingkat urgensi, dan kecenderungan penyebaran dengan sistem skoring dengan skor 1- 5.Tingkat urgensi dengan skor : a. Sangat mendesak = 5b. Mendesak = 4c. Cukup mendesak = 3d. Kurang mendesak = 2e. Tidak mendesak = 1Kegawatan dengan skor :a. Sangat ganas = 5b. Ganas= 4c. Cukup ganas = 3d. Kurang ganas= 2e. Tidak ganas= 1Kecenderungan penyebaran dengan skor :a. Sangat mudah menyebar= 5b. Mudah menyebar = 4c. Cukup mudah menyebar = 3d. Kurang menyebar = 2e. Sulit menyebar= 1Tabel . Penilaian masalah berdasarkan kegawatanMasalahKeganasanTingkat urgensiTingkat PenyebaranNilai

143310

243310

344412

43339

53339

644412

0. Kriteria C : Kemudahan dalam penanggulangan Kemudahan dalam penanggulangan masalah diukur dengan sistem skoring dengan nilai 15 dimana :1. Sangat sulit: 11. Sulit: 21. Cukup mudah: 31. Mudah: 41. Sangat mudah: 5Tabel . Penilaian masalah berdasarkan kemudahan dalam penanggulanganNoProgramPenanggulangan

1.Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K14

2.Penanganan Komplikasi Ibu Hamil3

3.Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan 4

4.CPR (KB Aktif)4

5.Cakupan Kunjungan Bayi4

6.Cakupan Kunjungan Balita Sakit (MTBS)4

0. Kriteria D: PEARL FaktorKelompok kriteria D terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan dapat atau tidaknya suatu program dilaksanakan dengan skor nilai 1 bila jawaban ya dan 0 jika tidak. Faktor penentu tersebut adalah:a. Propriate (kesesuaian dengan program nasional/kesepakatan dunia/program daerah)b. Economic (secara ekonomi murah, kegiatan tersebut untuk\ dilaksanakan)c. Acceptability (dapat diterima oleh masyarakat, pemda)d. Resources Availability (tersedianya sumber daya alam dalam mendukung kegiatan)e. Legality (dasar/landasan secara hukum/etika kedokteran/ kesehatan/ada/ benar)Tabel . Daftar Masalah Puskesmas Pejaten Timur Berdasarkan Kriteria DMasalahPropriateEconomicAcceptabilityResourcesLegalityHasil kali

1. 111111

2. 111111

3. 111111

4. 111111

5. 111111

6. 111111

Penilaian Prioritas MasalahSetelah nilai dari kriteria A, B, C, dan D didapat, hasil tersebut dimasukkan dalam formula Nilai Prioritas Dasar (NPD) serta Nilai Prioritas Total (NPT) untuk menentukan prioritas masalah yang dihadapi:NPD = (A + B) x CNPT = (A + B) x C x D

Tabel. Urutan Prioritas Berdasarkan Perhitungan Hanlon KuantitatifNoProgramABCDNPDNPTPeringkat Masalah

1.Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1110414444IV

2.Penanganan Komplikasi Ibu Hamil110313333VI

3.Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan 112415252II

4.CPR (KB Aktif)49414242V

5.Cakupan Kunjungan Bayi29414444III

6.Cakupan Kunjungan Balita Sakit (MTBS)312416060I

Urutan Prioritas Masalah1. Cakupan Kunjungan Balita Sakit (MTBS)2. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan3. Cakupan Kunjungan Bayi4. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K15. CPR (KB Aktif)6. Penanganan Komplikasi Ibu Hamil

2