contoh skripsi penelitian kuantitatif bab iii dan bab iv

32
CONTOH SKRIPSI PENELITIAN KUANTITATIF BAB III DAN BAB IV Dosen Pembimbing : Sahra’I. S.Pd Mata Kuliah : Statistik Inferensial Oleh Kelompok 2 : Arif Rahman Hakim Farizal amir Alia Ni’matul Maula Anniswatun Nuroini Lailatul Inayah Wardatul Jannah Zulfa SEKOLAH TINGGI KEGURUAN dan ilmu pendidikan

Upload: valentino-vebryan

Post on 20-Oct-2015

13.389 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Skripsi Penelitian Kuantitatif Bab III Dan Bab IV

CONTOH SKRIPSI PENELITIAN KUANTITATIF

BAB III DAN BAB IVDosen Pembimbing :

Sahra’I. S.Pd

Mata Kuliah :

Statistik Inferensial

Oleh Kelompok 2 :

Arif Rahman Hakim

Farizal amir

Alia Ni’matul Maula

Anniswatun Nuroini

Lailatul Inayah

Wardatul Jannah

Zulfa

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN dan ilmu pendidikan

Program study pendidikan matematika

Tahun 2013

Page 2: Contoh Skripsi Penelitian Kuantitatif Bab III Dan Bab IV

Hubungan antara Pengelolaan Kelas dan Pemanfaatan Media Pengajaran dengan Motivasi

Belajar Bahasa Arab Siswa MTs Al Maarif 02 Singosari Malang

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Pada penelitian ini peneliti berusaha memberi gambaran secara jelas tentang

bagaimana sikap siswa yang tinggal di pondok pesantren dan di luar pondok pesantren

terhadap pembelajaran bahasa Arab. Untuk mengungkapnya peneliti menggunakan

penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk

meneliti permasalahan yang ada pada saat penelitian berlangsung. Dilihat dari instrumen

yang dipakai, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif . Hal senada

diungkapkan oleh Moleong (2000: 16) bahwa perbedaan penelitian deskriptif kuantitatif

dan kualitatif dilihat dari segi instrumen adalah penelitian deskriptif kuantitatif

menggunakan kertas, pensil ayau alat-alat lainnya sedangkan penelitian kualitatif

menggunakan orang sebagai peneliti.Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang

digunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai hakikat gejala atau pertanyaan

mengenai apa itu (what is), atau mendeskripsikan tentang apa itu. Melalui metode ini

diperoleh informasi keadaan gejala yang sedang berlangsung sebagai pemecahan masalah

yang ada, masalah yang hangat atau masalah yang aktual. Sedangkan penelitian

kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif

induktif. Pada pendekatan ini peneliti berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para

ahli, ataupun pemahaman yang didasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan

Page 3: Contoh Skripsi Penelitian Kuantitatif Bab III Dan Bab IV

menjadi permasalahan- permasalahan beserta pemecahannya dalam bentuk dukungan

data empiris di lapangan.

Berkaitan dengan penelitian deskriptif, Faisal dan Waseso (1982: 121)

menyatakan bahwa metode deskriptif relevan digunakan dalam ilmu-ilmu tingkah laku

(behavioral sciences) karena bentuk tingkah laku yang menjadi pusat perhatian peneliti

tidak dapat disengaja diatur dalam latar (setting) realistis, oleh karena itu peneliti tidak

memberi anjuran-anjuran kepada responden dalam bersikap.

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan

kausal komparatif karena peneliti membandingkan sikap siswa yang tinggal di pondok

pesantren dan di luar pondok pesantren terhadap pembelajaran bahasa Arab.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Arikunto (2002: 108) berpendapat bahwa populasi adalah keseluruhan subyek

penelitian. Komarudin (dalam Mardalis: 2002: 53) menyatakan bahwa yang

dimaksud populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan data

dalam penelitian. Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MA

Al-Ittihad pada tahun ajaran 2005/2006 yang berjumlah 15 kelas (I, II dan III). Kelas

I, 5 kelas dengan jumlah siswa 175 orang, kelas II, 5 kelas dengan jumlah 163 dan

kelas III, 5 kelas dengan jumlah 172, sehingga jumlah keseluruhan siswa adalah 510

orang.

2. Sampel

Arikunto (1991:107) berpendapat bahwa populasi yang kurang dari 100

sebaiknya dijadikan sampel populasi, jika lebih besar, sampel dapat diambil 10%

Page 4: Contoh Skripsi Penelitian Kuantitatif Bab III Dan Bab IV

sampai 25% atau lebih. Gay (dalam Sevilla, 1993: 163) mengatakan bahwa untuk

penelitian deskriptif dapat diambil 10% dari populasi. Untuk populasi yang lebih

kecil bisa diambil 20% nya sebagai sampel.

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposif

sampel/sampel pertimbangan,sampel ini digunakan berdasarkan tujuan atau

pertimbangan tertentu misalnya alasan keterbatasan waktu, dana dan tenaga

sehingga tidak dapat mengambil sampel yang lebih besar dan jauh, disamping itu

sampel yang dipilih dianggap mewakili keseluruhan populasi yang ingin diteliti

(Arikunto, 2002: 117) dan (Sudjana, 2002: 168). Sedangkan yang dijadikan sampel

adalah siswa kelas II yang tersebar di dua kelas yang diambil secara acak.

C. Data dan Sumber Data

Suatu penelitian memerlukan data-data yang lengkap dan sekaligus teknik

pengumpulan data yang cocok, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sikap

siswa yang tinggal di pondok pesantren dan di luar pondok pesantren terhadap

pembelajaran bahasa Arab yang diperoleh dari wawancara dan angket. Sedangkan

sumber data dalam penelitian ini adalah siswa MA Al-Ittihad yang tinggal di pondok

pesantren dan di luar pondok pesantren serta guru bahasa Arab.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dan

wawancara. Angket yang digunakan dalam penelitian ini pengukurannya menggunakan

skala Likert yang memuat sikap siswa terhadap sub-sub variabel pembelajaran bahasa

Arab. Alasan digunakannya skala Likert ini karena tipe ini dipandang lebih mudah

Page 5: Contoh Skripsi Penelitian Kuantitatif Bab III Dan Bab IV

dilakukan dan hasilnya sama dengan skalaThurstone yang penggunaannya lebih sulit

(Kerlinger dalam Sevilla, 1993: 260).

Untuk mencapai tujuan secara efektif, angket yang dipakai dalam penelitian ini

adalah angket tertutup yang terdiri dari item-item pernyataan terstruktur. Ciri-ciri angket

tertutup menurut Arikunto (2002: 129) adalah sudah disediakannya jawaban sehingga

responden tinggal memilih. Arikunto (2002: 128) menyatakan bahwa “ angket adalah

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. Selanjutnya Sanapiah

(1981: 2) menerangkan bahwa “ ciri khas angket terletak pada pengumpulan data melalui

daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau

keterangan dari sumber data yang berupa orang”.

Sedangkan wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

untuk memperoleh informasi dari ter wawancara (Arikunto, 2002: 132). Nazir (1999:

234) menyatakan bahwa wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan

responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara). Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan semua

data yang berhubungan dengan sikap siswa baik yang tinggal di pondok pesantren

maupun di luar pondok pesantren.Untuk pengukuran dalam skala Likert, jawaban

rentangan sekaligus skornya yaitu:

(1) untuk pernyataan positif terdiri dari: (a) sangat setuju (SS) skor 5, (b) setuju (S)

skornya 4, (c) ragu-ragu (RR) skornya 3, (d) tidak setuju (TS) skornya 2, (e) sangat

tidak setuju (STS) skornya 1.

Page 6: Contoh Skripsi Penelitian Kuantitatif Bab III Dan Bab IV

(2) untuk pernyataan negatif terdiri dari :(a) sangat setuju (SS) skor 1, (b) setuju (S)

skornya 2, (c) ragu-ragu (RR) skornya 3, (d) tidak setuju (TS) skornya 4, (e) sangat

tidak setuju (STS) skornya 5.

Untuk analisis validitas butir soal menggunakan rumus sebagai berikut:

Rrx =N ∑ XY − (∑ X ) (∑ Y )

√ {N ∑ X2−(∑ X )2} {N ∑Y 2−(∑ Y )2 } (Arikunto, 2002: 146)

Keterangan

Rrx= koefisien korelasi

N = jumlah responden

X = skor total terhadap item

Y = skor total terhadap keseluruhan item

Koefisien tiap butir soal (item) dicari dengan menggunakan rumus diatas,

lalu dibandingkan dengan r tabel product moment, bila r hitung > r tabel berarti item

tersebut dinyatakan valid. Sedangkan untuk analisis reliabilitas instrumen digunakan

rumus Alpha Cronbach

r=[ kk−1 ] [1−∑ δ B2

δ t2 ](Arikunto, 2002: 171)

dengan keterangan

r = reliabilitas instrumen

K = banyaknya butir soal/pernyataan

∑ δ B2 = jumlah varians butir

∑ δ t2 = varian total

Page 7: Contoh Skripsi Penelitian Kuantitatif Bab III Dan Bab IV

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini meliputi: tahap persiapan, pelaksanaan, analisis data dan

pelaporan.

1. Tahap Persiapan

a. Pencarian permasalahan yang memungkinkan diteliti. Hal ini berdasarkan

pengetahuan tentang suatu gejala atau kesenjangan antara kenyataan dengan

konsep maupun untuk mengkaji sebuah prasangka yang dimiliki peneliti

b. Pengajuan judul kepada dewan skripsi Jurusan Sastra Arab dan pembimbing

c. Judul disetujui selanjutnya dibuat proposal penelitian

d. Merancang instrumen sebagai alat pengumpul data

e. Mengajukan surat izin penelitian dari Fakultas Sastra Jurusan Sastra Arab yang

diteruskan ke MA Al- Ittihad

f. Mengurus surat izin penelitian ke MA Al-Ittihad

2. Tahap Pelaksanaan

a. Menentukan sampel pada masing-masing kelas

b. Penyebaran Kuesioner

c. Mengolah data kuesioner untuk menguji validitas dan reabilitas setiap item soal

3. Tahap Analisis Data

a. Data yang masuk dicek kembali, dengan tujuan untuk mengetahui kelengkapan

dari masing-masing sampel dalam memberikan jawaban pada angket yang

diberikan

Page 8: Contoh Skripsi Penelitian Kuantitatif Bab III Dan Bab IV

b. Memberi kode untuk pengolahan data, misalnya X1 untuk skor siswa yang tinggal

di pondok pesantren dan X2 untuk skor siswa yang tinggal di luar pondok

pesantren

c. Pemberian skor pada setiap jawaban responden

d. Pengumpulan data

e. Menganalisis data

f. Menginterpretasikan hasil penelitian

g. Penarikan kesimpulan

4. Pelaporan

F. Teknik Analisis Data

Arikunto (1989) menyatakan bahwa data-data yang bersifat kuantitatif yang

berwujud angka hasil perhitungan atau pengukuran dapat diproses dengan jalan antara

lain :

1. dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh

prosentasi

2. dijumlahkan, diklarifikasikan sehingga merupakan suatu susunan urut data untuk

selanjutnya dibuat tabel (Arikunto, 1989: 43)

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik uji t (beda) karena

dalam penelitian ini perlu diketahui apakah ada perbedaan sikap antara siswa yang

tinggal di dalam pondok pesantren dan yang tinggal di luar pondok pesantren, sebelum

data dianalisis guna menguji hipotesis, data tersebut lebih dulu diuji normalitas dan

homogenitas data sebagai prasyarat analisis selanjutnya. Untuk menguji normalitas data

Page 9: Contoh Skripsi Penelitian Kuantitatif Bab III Dan Bab IV

menggunakan penghitungan kolmogorov smirnov dengan bantuan komputasi SPSS 10.

Sedangkan untuk pengujian homogenitas data digunakan rumus sebagai berikut:

F = var ian terbesar

var ian terkecil ( Sudjana, 2002:160)

Dengan keterangan : F = uji homogenitas

Varians = kuadrat dari simpangan baku

Menguji harga F menggunakan derajat bebas (db) = (n-1) dengan distribusi F

sebesar 5%. Hasil F yang diperoleh dari penghitungan kemudian dibandingkan dengan

tabel F, bila harga F hitung < F tabel berarti data dalam sebaran adalah homogen.

Dalam pengujian hipotesis penelitian ini, pengolahan data dilakukan dengan

menggunakan rumus uji T (beda) karena dalam penelitian ini perlu diketahui apakah ada

perbedaan sikap antara siswa yang tinggal di dalam pondok pesantren dan di luar pondok

pesantren terhadap pembelajaran bahasa Arab. Rumus tersebut adalah

t =|X1 − X 2|

Sx1 −x2 (Nasir, 1999: 464)

Page 10: Contoh Skripsi Penelitian Kuantitatif Bab III Dan Bab IV

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Hasil Penelitian Sikap Siswa yang Tinggal di Pondok Pesantren

Dari analisis data tentang sikap siswa yang tinggal di dalam pondok pesantren

terhadap pembelajaran bahasa Arab diketahui bahwa skor rerata yang di peroleh

siswa yang tinggal di pondok pesantren adalah 118,13. Untuk mengetahui

penghitungan skor rerata dan simpangan baku sikap siswa yang tinggal di pondok

pesantren terhadap pembelajaran bahasa Arab dapat dilihat pada lampiran 5.

Sedangkan untuk mengetahui deskripsi sikap siswa yang tinggal di dalam pondok

pesantren dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 4.1 Deskripsi Sikap Siswa di dalam Pondok Pesantren

Di dalamN Minimum

StatisticMaximumStatistic

MeanStatistic

StdStatistic

24 104 136 118.13 8.60

Untuk pengelompokan keadaan sikap siswa yang tinggal dalam pondok

pesantren terhadap pembelajaran bahasa Arab dilakukan dengan cara

membandingkan skor rerata ideal analisis dengan skor rerata dari hasil observasi.

Skor rerata hasil observasi sebesar 118,13 sedangkan skor rerata ideal analisis

109,48. Jadi skor rerata observasi lebih besar dari skor rerata ideal, ini berarti bahwa

siswa yang tinggal di pondok pesantren tergolong siswa yang mempunyai sikap

positif terhadap pembelajaran bahasa Arab.

Page 11: Contoh Skripsi Penelitian Kuantitatif Bab III Dan Bab IV

Sebaran data tentang sikap siswa yang tinggal di pondok pesantren terhadap

pembelajaran bahasa Arab adalah 15 siswa berada pada klasifikasi positif, 4 orang

pada klasifikasi cukup dan 5 orang pada klasifikasi negatif. Secara rinci sikap siswa

yang tinggal di pondok pesantren terhadap pembelajaran bahasa Arab dapat dilihat

pada lampiran 6. Pada lampiran 6 diketahui bahwa sikap positif siswa yang dominan

adalah pada metode sebesar 92,5% hal ini dikarenakan penggunaan metode yang

bervariasi serta relevansi dengan materi yang diajarkan membuat siswa bersikap

positif terhadap metode, sikap positif siswa terhadap guru sebesar 82,5%, dari

indikator yang ada dapat diketahui bahwa penyampaian dan penampilan berpengaruh

pada pembentukan sikap positif siswa. Sikap positif siswa terhadap interaksi dalam

PBM sebanyak 85% ini dipengaruhi oleh pengelolaan kelas oleh guru hal ini dapat

dilihat pada indikator yang ada yaitu penggunaan variasi metode serta media

menjadikan siswa semangat dalam belajar. Untuk mengetahui sikap siswa terhadap

pembelajaran bahasa Arab per sub varibel dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi data sikap siswa yang tinggal di pondok

pesantren terhadap pembelajaran bahasa Arab per sub variabel

Sikap siswa terhadap Positif netral Negativefrek % frek % frek %

Materi (soal no 1-5) 88 73,3 19 15,8 13 10.8Metode (soal no 6-10) 111 92.5 5 4,4 4 3,3Media (soal no 11-15) 90 75 12 10 18 15Guru (soal no 16-20) 99 82,5 11 9,2 10 8,3Evaluasi (soal no 21-25) 90 75 22 8,3 8 6,6Interaksi dalam PBM (soal no 26-30)

102 85 14 11,7 4 3,3

Page 12: Contoh Skripsi Penelitian Kuantitatif Bab III Dan Bab IV

Untuk ringkasan distribusi frekuensi data sikap siswa yang tinggal di pondok

pesantren terhadap pembelajaran bahasa Arab secara umum dapat dilihat pada tabel

4.3 di bawah ini

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Data Sikap Siswa yang Tinggal di Pondok Pesantren

terhadap Pembelajaran Bahasa Arab

Uji

normalitas data dilakukan sebagai prasyarat analisis data selanjutnya, yaitu untuk menguji

hipotesis yang dikemukakan. uji normalitas skor sikap siswa yang tinggal di pondok pesantren

ini dapat dilihat pada lampiran 7. Untuk ringkasan uji normalitas sikap siswa yang tinggal di

pondok pesantren terhadap pembelajaran bahasa Arab dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini

Tabel 4.4 Uji Normalitas data

Tempat tinggal Kolmogorov smirnovDf Sig. hitung Sig. tabel

Di dalam Ponpes 24 0.200 0.05

Dari penghitungan Kolmogorov smirnov, diketahui bahwa nilai signifikansi

untuk siswa yang tinggal di dalam pondok pesantren sebesar 0.200 > 0.05 maka

dinyatakan data berdistribusi normal dengan taraf signifikansi 5%.

Sedangkan uji homogenitas perlu juga dilakukan sebagai salah satu

prasyarat analisis selanjutnya yaitu untuk menguji hipotesis yang diajukan. Proses

penghitungan uji ini dapat dilihat pada lampiran 8. Untuk ringkasan uji homogenitas

sikap siswa yang tinggal di pondok pesantren terhadap pembelajaran bahasa Arab

dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini

Skor Sikap Frekuensi %30-6061-8081-100101-120121-150

Sangat NegatifNegatifCukupPositifSangat Positif

054105

020,8316,6741,6720,83

24 100

Page 13: Contoh Skripsi Penelitian Kuantitatif Bab III Dan Bab IV

Tabel 4.5 Uji Homogenitas data

Komponen Skor F KriteriaF hitung 1,17166 Data homogenF tabel 0.05 4, 02

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa harga F hitung < F tabel maka data dalam

sebaran adalah homogen.

2. Deskripsi hasil penelitian sikap siswa di luar pondok pesantren

Dari analisis data tentang sikap siswa yang tinggal di luar pondok pesantren

terhadap pembelajaran bahasa Arab diketahui bahwa skor rerata yang di peroleh

siswa yang tinggal di luar pondok pesantren adalah 100,83. Untuk mengetahui

penghitungan skor rerata dan simpangan baku sikap siswa yang tinggal di luar

pondok pesantren terhadap pembelajaran bahasa Arab dapat di lihat pada lampiran 5,

sedangkan untuk mengetahui deskripsi sikap siswa yang tinggal di luar pondok

pesantren dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini

Tabel 4.6 Deskripsi Data Sikap Siswa yang Tinggal di Luar Pondok Pesantren

Di luarN Minimum

StatisticMaximumStatistic

MeanStatistic

StdStatistic

24 104 136 100.83 8.60

Untuk pengelompokan keadaaan sikap siswa yang tinggal di luar pondok

pesantren terhadap pembelajaran bahasa Arab dilakukan dengan cara

membandingkan skor rerata ideal analisis dengan skor rerata dari hasil observasi.

Skor rerata hasil observasi sebesar 100,83. Sedangkan skor rerata ideal sebesar

109,48. Jadi skor rerata observasi lebih rendah dari skor rerata ideal, ini berarti

Page 14: Contoh Skripsi Penelitian Kuantitatif Bab III Dan Bab IV

bahwa sikap siswa yang tinggal di luar pondok pesantren mempunyai sikap yang

cukup positif terhadap pembelajaran bahasa Arab.

Sebaran data mengenai sikap siswa yang tinggal di luar pondok pesantren

terhadap pembelajaran bahasa Arab adalah 10 siswa berada pada klasifikasi negatif,

6 siswa pada klasifikasi cukup, dan 8 siswa pada klasifikasi positif. Secara rinci sikap

siswa yang tinggal di luar pondok pesantren terhadap pembelajaran bahasa Arab

dapat dilihat pada lampiran 6. pada lampiran 6 diketahui bahwa sikap negatif siswa

yang paling dominan adalah pada materi sebesar 60%, dilihat dari indikator yang ada

yaitu materi bahasa umumnya sulit dan materi yang diajarkan sesuai dengan

kemampuan siswa padahal pada lkenyataannya siswa merasa kesulitan terhadap

materi bahasa arab terlebih mereka yang berasal dari SMP, sehingga membentuk

mereka untuk bersikap negatif terhadap materi yang diajarkan. Sedangkan sikap

negatif siswa terhadap metode 58% dapat dilihat pada indikator yang ada yaitu

metode yang digunakan tidak sesuai dengan materi serta tidak menarik.

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi data sikap siswa yang tinggal di luar pondok

pesantren terhadap pembelajaran bahasa Arab per sub variable

Sikap siswa terhadap Positif netral negatiffrek % frek % Frek %

Materi (soal no 1-5) 26 21,7 22 18,3 72 60Metode (soal no 6-10) 30 25 20 16,7 70 58,3Media (soal no 11-15) 44 36,7 20 16,6 56 46,7Guru (soal no 16-20) 40 33,3 22 18,3 58 48,3Evaluasi (soal no 21-25) 37 30,3 23 19,2 60 50Interaksi dalam PBM (soal no 26-30)

39 32,5 21 17,5 60 50

Page 15: Contoh Skripsi Penelitian Kuantitatif Bab III Dan Bab IV

Untuk ringkasan distribusi frekuensi data sikap siswa yang tinggal di pondok

pesantren terhadap pembelajaran bahasa Arab dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah

ini

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Data Sikap Siswa yang Tinggal di Luar Pondok

Pesantren terhadap Pembelajaran Bahasa Arab

Skor Sikap Frekuensi %30-6061-8081-100101-120121-150

Sangat NegatifNegatifCukupPositifSangat Positif

010653

041,672520,8312,5

Uji normalitas data perlu dilakukan sebagai prasyarat analisis data

selanjutnya, yaitu untuk menguji hipotesis yang dikemukakan. uji normalitas skor

sikap siswa yang tinggal di pondok pesantren ini dapat dilihat pada lampiran 7.

Untuk ringkasan uji normalitas sikap siswa yang tinggal di pondok pesantren

terhadap pembelajaran bahasa Arab dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini

Tabel 4.9 Uji Normalitas Data

Tempat tinggal Kolmogorov smirnovDf Sig. hitung Sig. table

Di Luar Ponpes 24 0,096 0.05

Dari penghitungan Kolmogorov smirnov, diketahui bahwa nilai signifikansi

untuk siswa yang tinggal di dalam pondok pesantren sebesar 0.096 > 0.05 maka

dinyatakan data berdistribusi normal dengan taraf signifikansi 5%.

Sedangkan uji homogenitas dilakukan sebagai salah satu prasyarat analisis

selanjutnya yaitu untuk menguji hipotesis yang diajukan. Proses penghitungan uji ini

dapat dilihat pada lampiran 8. Untuk ringkasan uji homogenitas sikap siswa yang

Page 16: Contoh Skripsi Penelitian Kuantitatif Bab III Dan Bab IV

tinggal di luar pondok pesantren terhadap pembelajaran bahasa Arab dapat dilihat

pada tabel 4.10 dibawah ini

Tabel 4.10 Uji Homogenitas Data

Komponen Skor F KriteriaF hitung 1,17166 Data homogenyF tabel 0.05 4, 02

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa harga F hitung < F tabel maka data dalam

sebaran adalah homogen.

3. Perbedaan sikap siswa yang tinggal di pondok pesantren dengan siswa yang

tinggal di luar pondok pesantren

Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan sikap antara siswa yang tinggal di

pondok pesantren terhadap pembelajaran bahasa Arab maka dilakukan pengujian

hipotesis yang diajukan secara statistik. Yang berbunyi “ada perbedaan yang

signifikan antara sikap siswa yang tinggal di dalam pondok pesantren dan siswa yang

tinggal di luar pondok pesantren terhadap pembelajaran bahasa Arab”.Untuk

pengujian hipotesis digunakan rumus uji t. Uji t atas skor sikap terhadap

pembelajaran bahasa Arab antara siswa yang tinggal di dalam pondok pesantren dan

yang tinggal diluar pondok pesantren diperoleh hasil sebesar 4,397. diketahui bahwa

harga t tabel pada taraf kepercayaan 95% adalah 1,71. Jadi harga t hitung lebih besar dari

t tabel maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan sikap antara siswa yang tinggal

di dalam pondok pesantren dan siswa yang tinggal di luar pondok pesantren terhadap

pembelajaran bahasa Arab.

Adanya perbedaan tersebut selain dapat diketahui melalui penghitungan t score,

dapat juga diketahui dengan membandingkan nilai rerata dari siswa yang tinggal

Page 17: Contoh Skripsi Penelitian Kuantitatif Bab III Dan Bab IV

didalam pondok pesantren dan siswa yang tinggal di luar pondok pesantren. Siswa

yang tinggal di dalam pondok pesantren memiliki skor rerata 118,13, sedangkan

siswa yang tinggal di luar pondok pesantren memiliki skor rerata 100,83. Dengan

demikian rerata skor siswa yang tinggal didalam pondok pesantren lebih tinggi dari

siswa yang tinggal diluar pondok pesantren sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa

yang tinggal di dalam pondok pesantren memiliki sikap yang lebih positif

dibandingkan siswa yang tinggal di luar pondok pesantren.

B. PEMBAHASAN

1. Sikap siswa yang tinggal di pondok pesantren

Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa siswa yang berdomisili di pondok

pesantren mempunyai kecenderungan bersikap positif terhadap pembelajaran bahasa

Arab, sikap positif siswa yang paling dominan ini terlihat pada metode, guru dan

interkasi siswa dalam proses belajar-mengajar ( tabel 4.2, 62). Dari ketiga sub

variabel tersebut yaitu metode, guru, dan interaksi dalam PBM memiliki hubungan

yang erat dan saling mempengaruhi. Pemilihan metode yang sesuai berpengaruh

dalam proses belajar mengajar, hal ini didukung Istarsydah (2003:26) menyatakan

bahwa pemilihan metode yang tepat tersebut didasarkan atas banyak hal, antara lain

kondisi siswa, materi yang akan diajarkan, kemampuan guru, kondisi lingkungan,

ketersediaan bahan dan media. Sedangkan mengenai guru yang bukan hanya

berperan sebagai fasilitator, maupun motivator akan tetapi seorang guru juga sebagai

figur /contoh bagi siswanya. Dalam hal ini kemampuan dan keprofesionalan guru

sangat berpengaruh dalam pembelajaran, Hal ini sependapat dengan Meger (1987:

55) bahwa sikap guru dalam pembelajaran akan mempengaruhi penerimaan siswa

Page 18: Contoh Skripsi Penelitian Kuantitatif Bab III Dan Bab IV

terhadap pelajaran, seorang guru yang mampu menciptakan suatu kondisi yang dapat

mengarahkan siswa untuk menerima suatu objek, maka dengan sendirinya siswa

menerima objek tersebut. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pemilihan metode yang tepat, keprofesionalan seorang guru mengakibatkan

terciptanya interaksi yang positif dalam proses belajar-mengajar.

2. Sikap siswa yang tinggal di pondok pesantren

Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa siswa yang tinggal di luar pondok

pesantren memiliki sikap yang cukup positif terhadap pembelajaran, akan tetapi

terdapat juga sikap yang negatif, sikap negatif siswa yang dominan adalah pada

materi sebesar 60% dan metode sebesar 58%. Sikap negatif siswa yang muncul

terhadap materi disebabkan karena kemampuan siswa. Hal ini di karenakan beban

pelajaran bahasa Arab yang mereka dapatkan lebih sedikit dari pada siswa yang

tinggal di pondok pesantren, terlebih siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama

(SMP) yang hanya mempelajari pelajaran umum saja. Untuk mengatasi masalah

tersebut bukan hanya dengan memberi les tambahan saja akan tetapi pengelolaan

kelas dan pemilihan metode yang tepat oleh guru setidak-tidaknya dapat

menumbuhkan motivasi belajar siswa, sehingga ketika motivasi belajar mereka

tumbuh maka dengan sendirinya siswa akan mulai berusaha menyukai bahasa Arab.

Sedangkan sikap negatif siswa terhadap metode pembelajaran dikarenakan pemilihan

metode yang tidak sesuai dengan kondisi siswa, karena siswa yang heterogen ada

yang tinggal di pondok pesantren dan ada juga yang tinggal di rumah oleh karena itu

perlu kejelian seorang guru dalam pemilihan metode yang akan digunakan sehingga

siswa merasa semangat untuk belajar.

Page 19: Contoh Skripsi Penelitian Kuantitatif Bab III Dan Bab IV

3. Perbedaan sikap siswa yang tinggal di pondok pesantren dan diluar pondok

pesantren terhadap pembelajaran bahasa Arab

Berdasarkan analisis uji t dapat diketahui bahwa ada perbedaaan sikap antara

siswa yang tinggal di dalam pondok pesantren dan di luar pondok pesantren terhadap

pembelajaran bahasa Arab. Hal ini dimungkinkan karena beban belajar yang berbeda,

siswa yang tinggal di dalam pondok pesantren mendapatkan mata pelajaran agama

yang lebih dari pada siswa yang tinggal di luar pondok pesantren khususnya mata

pelajaran bahasa Arab, sehingga siswa yang tinggal di dalam pondok pesantren

merasa terbiasa dengan pelajaran bahasa Arab karena mereka sudah mendapatkan

pengetahuan tentang bahasa Arab di dalam pondok pesantren.

Sedangkan siswa yang tinggal di luar pondok pesantren memiliki respon yang lebih

rendah karena mereka lebih menekankan pada mata pelajaran umum dan mereka

menganggap bahwa bahasa Arab tidak memiliki peran tenting sebagaimana bahasa

Inggris yang merupakan bahasa komunikasi internasional. Selain itu juga karena

lingkungan belajar yang tidak mendukung untuk belajar bahasa Arab.

Hal ini di dukung oleh pernyataan Ahmadi (1989: 56) yang mengungkapkan bahwa

terdapat dua faktor yang mempengaruhi, membentuk dan mengubah sikap yaitu: (1)

faktor intern yang merupakan faktor dari dalam individu yang berupa daya pilih

( selektifitas) terhadap sesuatu, dan (2) faktor ekstern diantaranya interaksi sosial dan

lingkungan

Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa guru, pengelolaan kelas dan

penggunaan variasi metode juga sangat mempengaruhi sikap siswa, akan tetapi

lingkungan tempat tinggal siswa memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan

Page 20: Contoh Skripsi Penelitian Kuantitatif Bab III Dan Bab IV

sikap mereka terhadap sesuatu. Hal ini sependapat dengan Hook dan Robinet (dalam

Purwo, 1990: 92) yang menyatakan bahwa penampilan guru, cara mengajar,

kemampuan dan semangatnya saat mengajar membangkitkan gairah minat dan

keingintahuan siswa dalam belajar. Mengenai lingkungan tempat tinggal

berpengaruh terhadap pembentukan sikap, Meger (1987: 9) menyatakan bahwa

bukan hanya figur seorang guru saja yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap

siswa akan tetapi faktor lingkungan dan interaksi sosial juga mempengaruhi sikap

siswa terhadap pembelajaran.

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa perbedaan sikap siswa yang

tinggal di dalam pondok pesantren dan diluar pondok pesantren terhadap

pembelajaran bahasa Arab di pengaruhi oleh penampilan guru, pengelolaan kelas

penggunaan metode dan yang lebih penting adalah lingkungan tempat tinggal

mereka.

Page 21: Contoh Skripsi Penelitian Kuantitatif Bab III Dan Bab IV