bab 7 analisis dan interpretasi data kuantitatif

Upload: vejittradevi-krishnan

Post on 10-Feb-2018

262 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    1/33

    BAB 7

    ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA KUANTITATIF

    Statistik bisa jadi merupakan tantangan. Walaupun demikian perhitungan statistik

    hanyalah satu langkah dalam menganalisis data. Analisis juga mencakup penyiapan data

    untuk analisis, melaksanakan analisis, melaporkan hasil-hasilnya dan mendikusikan hasil-

    hasil tersebut.

    Pada akhir bab ini anda diharapkan akan mampu :

    Mendeskripsikan proses penyiapan dan pengorganisasian data anda untuk dianalisis Mengidentifikasi prosedur-prosedur untuk menganalisis pertanyaan-pertanyaan

    penelitian secara deskripif

    Mengidentifikasi prosedur-prosedur untuk menganalisis pertanyaan-pertanyaan danhipotesis-hipotesis penelitian secara inferensial

    Mengenal bagaimana merancang dan menyajikan hasil-hasilnya dalam bentuk tabel,diagram, dan bagian hasil penelitian

    Mendeskripsikan bagian pembahasan dari laporan penelitian yang memberikaninterpretasi terhadap hasil-hasil penelitian

    Maria selalu bergulat dengan Matematika. Sehingga ketika ia perlu menganalisis data

    dari angket, ia bertanya-tanya Apakah saya akan mampu menganalisis data-data saya?Ia

    pun mengunjungi professor yang mengajar statistik pendahuluan untuk mempelajari apa yang

    harus ia lakukan. Ia berharap guru besarnya tersebut berbicara tentang statistik apa yang akan

    digunakan oleh Maria. Sebaliknya guru besarnya mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut

    : Bagaimana anda merencanakan dan mengorganisasikan data-data anda sebelum data-

    data tersebut anda analisis? Pertanyaan-pertanyaan apa yang anda harapkan untuk dijawab

    dengan analisis data-data anda itu? Bagaimana anda menyajikan hasil penelitian anda

    dalam laporan anda? Bagaimana anda memberikan struktur terhadap interpretasi terhadap

    hasil-hasil penelitian anda? Maria sekarang menyadari bahwa analisis data itu terdiri dari

    beberapa langkah.

    BAGAIMANA ANDA MENYIAPKAN DATA UNTUK ANALISIS?

    Langkah pertama adalah mengorganisasikan data untuk analisis. Penyiapan dan

    pengorganisasian data untuk analisis dalam penelitian kuantitatif terdiri dari memberikan skor

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    2/33

    terhadap data dan membuat buku kode, menentukan tipe skor yang akan digunakan,

    menyeleksi program komputer dalam rangka menginput data ke dalam program-program

    analisis dan pembersihan data.

    Memberikan Skor Terhadap Data

    Apabila anda mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen atau ceklist, anda

    memerlukan sebuah sistem penskoring data. Scoring data(penskoran data) bermakna bahwa

    para peneliti menentukan skor numerik (atau nilai) kepada masing-masing kategori jawaban

    untuk setiap pertanyaan dalam instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data.

    Contoh, misalkan para orangtua menjawab pertanyaan-pertanyaan yang anda ajukan

    dalam survey untuk mengukur sikap mereka terhadap pilihan sekolah untuk anak-anak

    mereka di sebuah kawasan. Sebuah pertanyaan berbunyi:

    Harap ditandai jawaban anda terhadap pernyatan berikut secara tepat:

    para siswa sebaiknya diberi kesempatan untuk memilih sekolah yang mereka

    inginkan

    ------------- sangat setuju

    ------------- setuju

    ------------- tak tentu

    ------------- tidak setuju

    ------------- sangat tidak setuju

    Umpamakan seorang orangtua menandai Setuju. Skor numeric apa yang akan diberikan

    terhadap jawaban seperti ini sehingga anda akan memberikan skor yang sama terhadap semua

    orang yang menjawab setuju?. Untuk menganalisis data-data ini, anda perlu memberikan

    skor terhadap jawaban-jawaban seperti 5=sangat setuju, 4=setuju, 3=tak tentu, 2= tidak

    setuju, 1=sangat tidak setuju. Berdasarkan angka-angka ini orangtua yang memberikan

    jawaban setuju akan mendapatkan skor 4.

    Beberapa petunjuk bisa membantu anda dalam rangka memberikan angka terhadap

    pilihan-pilihan jawaban:

    Untuk skala-skala kontinyu (lihat bab 6, dengan asumsi skalanya interval), andaseharusnya memberikan skor secara konsisten terhadap masing-masing pertanyaan

    dengan menggunakan sistem penomoran yang sama. Dalam contoh di atas, anda

    harus secara konsisten memberikan skor terhadap skala seperti sangat setuju

    sampai pada sangat tidak setuju skor lima sampai skor 1.

    Untuk skala-skala kategorikal seperti Tingkat atau kelas apa yang anda ajar?:

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    3/33

    ____ sekolah menengah atas, __________ sekolah menengah pertama, __________

    sekolah dasar, anda secara mana suka bisa memberikan angka yang masuk akal

    seperti 3=sekolah menengah atas, 2= sekolah menengah pertama, dan 1=sekolah

    dasar. Walaupun demikian aturan yang baik adalah makin positif jawabannya akan

    makin tinggi kategori informasinya atau akan makin tinggi angka yang diberikan.

    Untuk membuat pemberian skor ini mudah, anda bisa memberikan angka-angkasebelumnya yang terdapat dalam instrumen bagi pilihan-pilihan jawaban seperti

    contoh berikut:

    Harap berikan jawaban anda terhadap pertanyaan ini :

    anak-anak kelas 4 SD harus diuji kemampuan Matematikanya

    ------------- (5) sangat setuju

    ------------- (4) setuju

    ------------- (3) tak tentu------------- (2) tidak setuju

    ------------- (1) sangat tidak setuju

    Disini anda bisa melihat bahwa angka-angka sudah ditentukan terlebih dahulu dan

    anda tahu bagaimana menskor masing-masing pilihan jawaban tersebut. Kadang-

    kadang anda bisa menyuruh para partisipan untuk mengisi dalam lingkaran untuk

    jawaban-jawaban dengan menggunakan bubble sheets (bulatan) seperti yang

    digunakan untuk membantu penskoran dalam mengevaluasi dosen dalam mata kuliah

    tertentu. Apabila mahasiswa menghitamkan lingkaran-lingkaran pada halaman itu

    anda bisa menscan jawaban-jawaban mahasiswa untuk keperluan analisis. Bila anda

    menggunakan instrumen yang tersedia secara komersial, perusahaan akan selalu

    memberikan petunjuk penskoran untuk mendeskripsikan bagaimana instrumen itu

    harus diberi skor.

    Salah satu prosedur yang dapat membantu anda dalam memberikan skor terhadapjawaban itu adalah dengan jalan membuat buku kode. Codebook(buku kode) adalah

    daftar dari variabel-variabel atau pertanyaan-pertanyaan yang mengindikasikan

    bagaimana si peneliti memberi kode atau memberi skor terhadap jawaban-jawaban

    dalam instrumen atau ceklist. Sebuah contoh dari buku kode itu diperlihatkan oleh

    Diagram 7.1. Perhatikan bahwa masing-masing variabel diberikan nama (misalnya

    tingkat atau kelas) yakni definisi ringkas dari sebuah variabel (tingkat atau kelas dari

    mahasiswa) diberikan, dan angka diberikan untuk masing-masing pilihan jawaban

    (misalnya 10 = kelas 10; 11=kelas 11, 12 = kelas 12.

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    4/33

    Menentukan Tipe Skor Untuk Dianalisis

    Perhatikan kembali Diagram 7.1. Variabel 9, Depresi, terdiri dari skor atas dasar penjumlahan

    semua butir dalam sebuah instrumen. Sebelum melakukan analisis skor-skor, para peneliti

    harus terlebih dahulu mempertimbangkan tipe skor yang digunakan dalam instrumen mereka.

    Hal ini penting karena tipe skor itu akan berpengaruh terhadap bagaimana anda meng-enter

    data dalam sebuahfilekomputer untuk dianalisis.

    Tabel 7.1 memperlihatkan 3 tipe skor untuk 6 orang mahasiswa: skor berbutir tunggal,

    jumlah skor pada sebuah skala, atau skor bersih atau perbedaan skor.

    Skor Berbutir Tunggal

    Untuk sebuah penelitian anda boleh jadi mengkaji skor berbutir tunggal. A single item score

    (skor yang berbutir tunggal) adalah skor yang diberikan kepada masing-masing pertanyaan

    untuk masing-masing partisipan di dalam sebuah penelitian. Skor-skor ini memberikan

    analisis rinci dari jawaban masing-masing orang terhadap masing-masing pertanyaan dalam

    sebuah instrumen. Dalam sebuah penelitian para peneliti bertanya kepada individu-individu

    pada sebuah pertemuan sekolah di sebuah wilayah, Apakah anda akan menjawab iya atau

    tidak untuk penghapusan pajak dalam pemilihan yang akan diadakan pada hari Selasa

    mendatang?Dalam menskor data-data tersebut si peneliti akan memberikan nilai 1 terhadap

    jawaban tidak dan nilai 2 untuk pertanyaan iya dan membuat catatan terhadap bagaimana

    masing-masing individu memberikan jawaban terhadapa masing-masing pertanyaan. Dalam

    Tabel 7.1 keenam partisipan masing-masing memiliki skor untuk pertanyaan 1, 2, dan 3.

    Penjumlahan Skor

    Dalam kasus-kasus lain kita boleh jadi perlu menjumlahkan jawaban terhadap semua

    pertanyaan yang terdapat dalam instrumen seperti skor berskala Tabel 7.1. Penjumlahan ini

    terjadi karena butir-butir soal secara individual boleh jadi menggambarkan perspektif seorang

    partisipan. Di samping itu para partisipan bisa jadi salah paham terhadap pertanyaan tunggal

    atau si peneliti boleh jadi membuat redaksi pertanyaan sedemikian rupa sehingga jawabannya

    berisi bias.Ringkasnya, jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tunggal bisa jadi

    tidak reliabel dan tidak secara tepat mencerminkan skor seorang individu (sebagaimana

    dibicarakan dalam Bab 6). Satu solusi terhadap masalah ini adalah membuat skala atas dasar

    jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tunggal. Summed score (penjumlahan

    jawaban) adalah skor-skor dari seorang individu yang dijumlahkan dari beberapa pertanyaan

    yang mengukur variabel yang sama. Para peneliti menjumlahkan butir-butir secara individual

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    5/33

    untuk menghitung skor menyeluruh dari sebuah variabel. Seperti diperlihatkan pada Tabel

    7.1 ketiga partisipan yakni Jane, Jim dan John memberikan jawaban terhadap lima

    pertanyaan. Si peneliti menjumlahkan skor masing-masing individu untuk mendapatkan skor

    tunggal bagi sebuah variabel yang mencakup kelima pertanyaan.

    Perbedaan Skor

    Skor-skor penjumlahan untuk masing-masing individu digunakan untuk mendapatkan skor

    test secara menyeluruh yang dapat dibandingkan dari satu periode ke periode lainnya. Net

    dif ferent scores adalah skor-skor di dalam penelitian kuantitatif yang menggambarkan

    perbedaan atau perubahan skor masing-masing individu. Perubahan itu boleh jadi lebih

    bermakna ketimbang perubahan-perubahan lainnya. Sebuah perubahan kecil pada skor yang

    tinggi bisa jadi lebih bermanfaat ketimbang perubahan yang besar pada skor yang rendah.

    Contoh, perubahan yang kecil dari 98 ke 99 berskala 100 mungkin bisa lebih bermakna

    ketimbang perubahan dari 46 ke 66 pada skala yang sama (skala 100). Dalam ekperimen para

    peneliti sering mengumpulkan skor-skor pada sebuah instrumen sebelum penelitian dimulai

    (waktu 1) dan sesudah penelitian berakhir (waktu 2). Si peneliti mengumpulkan skor-skor ini

    atas dasar pretest dan postest, yang merupakan pengukuran yang biasa dikumpulkan selama

    penelitian eksperimen. Pada tabel 7.1, untuk masing-masing keenam partisipan itu kita

    melihat skor pretest untuk Matematika skor penjumlahan dari semua butir-butir dalam test

    sebelum satu unit pembelajaran Matematika diajarkan. Kita juga melihat untuk masing-

    masing partisipan skor postest untuk Matematikan tersebut, skor yang dijumlahkan pada

    akhir sebuah unit yang merupakan pencerminan skor menyeluruh dari test akhir atau postest.

    Skor bersih memperlihatkan seberapa banyak kinerja masing-masing partisipan menjadi lebih

    baik antara pretest dan postest.

    Memilih Program Statistik

    Setelah data-data diskor, para peneliti memilih sebuah program komputer untuk menganalisis

    data-data mereka. Para peneliti akademis biasanya menggunakan program-program statistik

    kampus mainframe computer atau program-program statistik yang tersedia pada mikro

    komputer. Dengan tersedianya dan murahnya biaya program perangkat lunak komputer anda

    bisa melakukan analisis secara nyaman dengan menggunakan komputer di rumah. Bagian

    yang paling susah adalah menentukan paket perangkat lunak yang akan digunakan. Ada

    beberapa petunjuk yang bisa diikuti untuk memilih program-program statistik tersebut (Lihat

    Leedy & Ormrod, 2001, sebagai tambahan).

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    6/33

    Cari sebuah program yang memiliki petunjuk tentang bagaimana menggunakanprogram tersebut. Program-program tersebut sering memiliki tutorial yang

    memungkinkan anda secara mudah mempelajari karakteristik kunci dan

    mempraktekannya dengan menggunakannya serentetan data yang sudah disediakan.

    Pelatihan tanpa bayar sering tersedia di beberapa situs website.

    Mudahnya digunakan merupakan faktor penting ketika memilih sebuah program. Pulldown menus dan pengentrian data yang gampang membuat sebuah program mudah

    untuk digunakan.

    Cari sebuah program yang mencakup tipe-tipe statistik yang dapat anda gunakan untukmenjawab pertanyaan-pertanyaan dan hipotesis-hipotesis penelitian anda.

    Yakinilah bahwa program tersebut bisa menganalisis sejumlah data dalam databaseanda. Pertimbangkan berapa banyak partisipan dan jumlah variabel secara maksimum

    yang anda perlukan dalam analisis anda. Sebuah program sebaiknya mengakomodasi

    secara baik data-data yang hilang (missing) untuk seseorang partisipan. Cari sebuah

    program yang memiliki fleksibilitas dalam menangani data, bisa membaca data dalam

    banyak format (misalnya, angka dan huruf) dan bisa membaca file yang diimport dari

    spreadsheetsatau database.

    Cari sebuah program dengan kapabilitas untuk menghasilkan output berupa grafik dantabel yang bisa anda gunakan dalam laporan penelitian anda.

    Apabila anda perlu membeli program perangkat lunak bandingkan harga untuk masing-masing program. Program-program khusus untuk mahasiswa sering tersedia (walaupun

    program ini memiliki keterbatasan dalam test-test statistik) dengan biaya yang murah.

    Pilih sebuah program yang digunakan oleh kampus anda sehingga anda bisa mencaribantuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul. Beberapa

    program boleh jadi memberikan dukungan teknis untuk membantu menjawab

    pertanyaan-pertanyaan tersebut, tetapi ini memerlukan waktu yang relatif lebih banyak

    dan lebih mahal biayanya.

    Dengan kriteria ini dalam benak kita, program-program statistik apa yang paling sering

    dan umum tersedia? Beberapa website memberikan informasi yang rinci tentang berbagai

    analisis statistik dari program-program komputer yang tersedia. Beberapa program-program

    yang sering digunakan adalah:

    Minitabl3 (www.minitab.com). Ini adalah paket perangkat lunak statistik interaktifyang tersedia dari Minitab Inc, 3081 Enterprise Drive, State College, PA 16801-3008.

    http://www.minitab.com/http://www.minitab.com/http://www.minitab.com/http://www.minitab.com/
  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    7/33

    StatView (www.statview.com). Ini program perangkat lunak lain yang populer yangtersedia dari SAS Institute, Inc., SAS Campus Drive, Cary, NC 27513-2414.

    SYSTAT(www.spssscience.com). Ini paket statistik interaktif yang komprehensif yangtersedia dari SPSS Science, Inc., 233 S. Wacker Drive, 11th Floor, Chicago, IL 60606-6307.

    SAS/STAT (www.sas.com). Ini adalah program statistik dengan peralatan sebagaikomponen yang terintegrasi dari produk sistem SAS yang tersedia dari SAS Institute

    Inc., SAS Campus Drive, Cary, NC 27513-2414.

    Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) Student Version 11.0 for Windowsand Version 6.0 for Macintosh (www.spss.com). Ini adalah program analisis yang

    murah, profesional bagi mahasiswa didasarkan pada versi yang profesional tersedia dari

    SPSS Science, Inc., 233 S. Wacker Drive, 11th Floor, Chicago, IL 60606-6307.

    Menginput Data

    Setelah memilih program statistik langkah anda selanjutnya adalah meng-enter data-data dari

    instrumen atau cheklist ke dalam program-program komputer. I nputting the data(menginput

    data) terjadi ketika peneliti mentransfer data-data dari jawaban-jawaban terhadap instrumen-

    instrumen ke dalam file komputer untuk analisis. Bagi mereka yang baru dalam proses ini,

    tabel ini sama dengan tabel spreadsheet yang digunakan dalam banyak paket-paket perangkat

    lunak (misanya excel). Tabel 7.2 memperlihatkan sebuah database yang kecil untuk 50 orang

    siswa yang berpartisipasi dalam penelitian tentang penggunaan tembakau di sekolah. Anda

    telah melihat variabel-variabel dalam database ini dalam buku kode yang ditampilkan pada

    diagram 7.1. Bila anda cermati Tabel 7.1 terlihat bahwa tabel tersebut berisikan cells-cells

    dalam bentuk baris dan kolom yang ke dalamnya si peneliti menginput data untuk analisis.

    Anda akan melihat pada kolom pertama diperlihatkan angka untuk masing-masing partisipant

    yang diikuti oleh nomor identifikasi yang diberikan kepada masing-masing ke 50 orang

    siswa. dalam kolom-kolom yang lain adalah variabel-variabel yang oleh si peneliti diukur

    (misalnya jender, tingkat/kelas, orangtua, dan seterusnya). Dengan menggunakan buku kode

    para peneliti memberikan angka kepada masing-masing jawaban yang memperlihatkan skor

    pada masing-masing variabel. Di halaman bagian bawah dari lembaran tersebut dicatat

    informasi (dijumpai dalam buku kode) yang memberikan yang mengaitkan antara angka

    dan jawaban yang terdapat dalam instrumen. Nama-nama variabel itu pendek dan

    http://www.statview.com/http://www.statview.com/http://www.statview.com/http://www.spssscience.com/http://www.spssscience.com/http://www.spssscience.com/http://www.sas.com/http://www.sas.com/http://www.sas.com/http://www.spss.com/http://www.spss.com/http://www.spss.com/http://www.spss.com/http://www.sas.com/http://www.spssscience.com/http://www.statview.com/
  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    8/33

    sederhana tetapi deskriptif sifatnya (tidak lebih dari 8 huruf untuk SPSS seperti untuk jender,

    merokok, atau mengunyah tembakau).

    Proses pengimputan data ke dalam tabel ini (George 7 Mallery 2001) membuat

    database SPSS sebagai berikut:

    Masukkan data dari skor-skor yang terdapat di dalam instrumen ke dalam cell-cell tabeldengan jalan memilih cell dan mengetikkan nilai yang tepat. Masukkan data-data baris

    per baris untuk masing-masing individu dan gunakan kolom untuk nilai bagi masing-

    masing variabel. Values adalah angka-angka yang diberikan kepada pilihan-pilihan

    jawaban untuk sebuah variabel (misalnya 1= laki-laki, dan 2 = wanita).

    Beri masing-masing partisipan nomor identifikasi dan tempatkan nomor ini pada kolompertama dan gunakan nomor-nomor atau angka-angka ini pada kolom 1 dengan

    menggunakan SPSS (misalnya, 001, 002, 003, atau 343, 344, 345). Nomor anda sendiri

    boleh jadi mencerminkan tiga digit terakhir dalam nomor kartu penduduk (misalnya,

    343, 344, 345) atau sesuatu nomot identifikasi yang lain.

    Dalam SPSS, anda melihat judul kolom sebagai variabel: var001, var002, var003, danseterusnya. Daripada menggunakan judul-judul tersebut gantikan nama-nama itu

    dengan variabel sendiri (misalnya var002 diganti dengan jender).

    Anda juga bisa memberikan nama kepada nilai-nilai dan variabel-variabel sehinggaprint outanda akan berisikan nama-nama ini dan diperolehnya cara yang mudah untuk

    mengidentifikasi informasi anda. Anda bisa juga memberikan nama terhadap variabel-

    variabel anda seperti orangtua, atau nilai-nilai untuk variabel ini, seperti kawin,

    bercerai, dan berpisah.

    Membersihkan dan Menghitung Data-data Yang Hilang

    Setelah meng-enter data ke dalam tabel-tabel komputer, anda perlu menentukan apakah

    terdapat kesalahan di dalam data atau ada data-data yang missing atau hilang. Kesalahan-

    kesalahan terjadi apabila partisipan dalam penelitian anda memberikan skor di luar

    rentangannya bagi sesuatu variabel atau anda menginput angka yang salah ke dalam tabel-

    tabel data. Data-data yang hilang boleh jadi terjadi ketika data-data instrumennya hilang, atau

    individu-individu melompati pertanyaan-pertanyaan. Para partisipan tidak hadir ketika

    pengumpulan data-data observasi atau individu-individu menolak untuk menjawab

    pertanyaan-pertanyaan yang sensitif. Untuk alasan-alasan etika anda melaporkan bagaimana

    data-data yang hilang ini ditangani sehingga para pembacanya bisa memberikan interpretasi

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    9/33

    yang tepat terhadap hasil penelitian (George & Mallery, 2001). Karena masalah-masalah ini

    bisa terjadi anda perlu membersihkan data dan menentukan bagaimana memperlakukan data-

    data yang hilang.

    Membersihkan Database

    Cleaning the dataadalah proses menginspeksi data untuk melihat skor atau nilai yang berada

    di luar rentangan nilai yang diharapkan. Salah satu cara melakukan ini adalah dengan jalan

    menginspeksi tabel-tabel data secara visual. Untuk database yang besar distribusi

    frekuensinya akan memberikan rentangan skor untuk mendeteksi jawaban-jawaban yang

    berada diluar rentangan yang diharapkan. Contoh, para partisipan boleh jadi memberikan

    angka enam untuk jawaban untuk skala sangat setuju ke sangat tidak setuju padahal

    pilihannya cuma lima. Alternatifnya si peneliti boleh jadi mengetikkan skor untuk seorang

    partisipan 3 untuk gender, sedangkan nilai yang sah adalah 1 untuk wanita dan 2 untuk

    pria.

    Prosedur yang lain adalah menggunakan SPSS dan menjalankan program pengurutan

    kasusdari angka yang besar ke angka yang kecil untuk masing-masing variabel. Proses ini

    menyusun nilai-nilai dari sebuah variabel dari angka yang paling kecil ke angka yang paling

    besar yang memungkinkan anda untuk secara mudah mendeteksi rentangan yang keliru atau

    kasus-kasus yang salah nomor. Apapun prosedurnya, penampakan visual dari data-data itu

    akan membantu membersihkan data-data dan membebaskannya dari kesalahan-kesalahan

    yang nampak sebelum anda memulai analisis data.

    Menilai Database Untuk Menentukan Data-Data Yang Hilang

    Anda perlu meneliti database anda kalau-kalau ada data yang hilang. Data-data yang hilang

    akan mengakibatkan berkurangnya jumlah individu dalam analisis data dan karena kita ingin

    sebanyak mungkin orang termasuk di dalam analisis kita perlu mengoreksi sejauh mungkin

    terhadap data-data yang hilang. Missing dataadalah data-data yang hilang di dalam database

    karena partisipan tidak memberikannya.

    Bagimana anda harus menangani data-data yang hilang ini? Pendekatan yang paling

    kentara adalah agar memiliki instrumen yang bagus yang akan diisi oleh masing-masing

    individu dan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan sehingga data-data yang hilang tidak

    mungkin terjadi. Dalam beberapa penelitian anda bisa menghubungi individu-individu untuk

    menentukan kenapa mereka tidak memberikan jawaban terhadap sesuatu pertanyaan. Apabila

    individu-individu itu tidak memberikan jawaban, pastilah terjadi kesalahan dalam

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    10/33

    pengumpulan data anda yang mengindikasikan perencanaan yang kurang baik dalam

    rancangan penelitiannya.

    Walaupun demikian, anda harus mengantisipasi bahwa pertanyaan-pertanyaan bisa

    dihilangkan atau beberapa orang partisipan tidak memberikan informasi dengan alasan

    apapun. Dalam hal ini anda memiliki beberapa pilihan yaitu :

    Anda bisa menghilangkan para partisipan dengan skornya yang hilang itu darianalisis data dan memasukkan hanya para partisipan dengan data-data yang komplit

    dan lengkap. Praktek seperti ini pada dasarnya akan menyebabkan berkurangnya

    jumlah partisipan secara keseluruhan dalam analisis data anda.

    Anda bisa mengganti angka-angka dari data-data yang hilang di dalam databaseuntuk masing-masing individu. Apabila variabelnya adalah kategorikal, ini berarti

    mengganti sebuah nilai seperti -9, untuk semua nilai-nilai yang hilang dalam tabel

    data. Apabila variabelnya kontinu (misalnya atas dasar skala interval), prosesnya

    menjadi lebih rumit. Dengan menggunakan SPSS, si peneliti bisa membuat program

    komputer itu mengganti sebuah nilai untuk masing-masing skor yang hilang, seperti

    angka rata-rata, untuk pertanyaan bagi semua partisipan penelitian. Anda bisa

    mengganti sampai kira-kira 15% dari data-data yang hilang itu dengan skor tanpa

    mengubah temuan-temuan statistik secara menyeluruh (George & Mallery, 2001).

    Prosedur-prosedur statistik yang lebih advanced(lanjut) juga tersedia dalam rangka

    mengidentifikasi angka-angka penganti bagi data-data yang hilang (lihat Gall, Borg,

    & Gall, 1996).

    BAGAIMANA ANDA MENGANALISIS DATA?

    Setelah anda mempersiapkan dan menyusun data-datanya anda siap menganalisisnya. Anda

    menganalisis data-data dalam rangka menjawab masing-masing pertanyaan dan hipotesis

    penelitian anda. Kembali kita pada tipe-tipe pertanyaan dan hipotesis penelitian pada bab 5.

    Untuk pertanyaan-pertanyaan atau hipotesis-hipotesis dalam penelitian kuantitatif anda perlu

    :

    Mendeskripsikan kecenderungan data untuk variabel tunggal atau pertanyaan padainstrumen anda (misalnya Apa self-esteem dari siswa sekolah menengah pertama?

    untuk menjawab pertanyaan ini anda perlu statistik dekriptif yang memperlihatkan

    tendensi-tendensi umum yang terdapat dalam data (mean, mode, median), distribusi

    skor (varian, standar deviasi, dan rentangan nilai), atau perbandingan bagaimana sebuah

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    11/33

    skor berhubungan dengan skor-skor lainnya (z skor, pencentile rank). Kita juga bisa

    mendeskripsikan masing-masing variabel kita: independen, dependen, kontrol, atau

    perantara.

    Membandingkan dua atau lebih kelompok dari sisi variabel independen dalam halvariabel dependen (misalnya, bagaimana anak laki-laki dibandingkan anak perempuan

    dalam hal self-esteem mereka?). Untuk menjawab pertanyaan ini kita memerlukan

    statistik inferensial yang memungkinkan untuk menganalisis data dari sebuah sampel

    untuk mengambil kesimpulan tentang sebuah populasi yang tak diketahui. Kita menilai

    apakah perbedaan-perbedaan antar kelompok itu (angka rata-rata mereka) atau

    hubungan antara variabel-variabel jauh lebih besar atau lebih kecil dari apa yang kita

    harapkan untuk keseluruhan populasi, seandainya kita bisa meneliti keseluruhan

    populasi tersebut.

    Mengaitkan dua atau lebih variabel (misalnya apalah self-esteemberhubungan dengansikap yang optimistik). Untuk menjawab pertanyaan ini kita juga menggunakan

    statistik inferensial.

    Mengetes hipotesis tentang perbedaan antar kelompok atau hubungan antara variabel-variabel (misalnya, anak laki-laki memiliki self-esteem yang lebih tinggi dari anak-

    anak perempuan atau self esteem memprediksi sikap optimistik yang dimiliki oleh

    anak-anak sekolah menengah pertama). Untuk menjawab pertanyaan ini statistik

    inferensial juga digunakan.

    Dengan demikian, kita mendeskripsikan hasil-hasil dari varaiabel tunggal atau

    pertanyaan atau kita menyimpulkan hasil-hasil dari sebuah sampel terhadap sebuah populasi.

    Dalam semua pertanyaan dan hipotesis penelitian kuantitatif kita meneliti para individu yang

    disampel dari sebuah populasi. Walaupun demikian dalam pertanyaan-pertayaan deskriptip

    kita meneliti hanya variabel tunggal satu demi satu; dalam analisis inferensial kita

    menganalisis variabel-variabel jamak pada waktu yang bersamaan. Juga dari perbandingan

    antar kelompok atau menghubungkan variabel-variabel kita bisa membuat prediksi tentang

    variabel-variabel itu. Kita bisa menguji hipotesis berkaitan dengan prediksi dengan

    membandingkan kelompok-kelompok atau mengaitkan variabel-variabel.

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    12/33

    Lakukan Analisis Deskriptif

    Bagaimana anda menganalisis data untuk mendeskripsikan kecenderungan? Gunakan

    statistik, menghitung nilai-nilai yang didasarkan kepada angka-angka. Banyak buku-buku

    yang memberikan rincian tentang berbagai statistik, penghitungannya, dan asumsi-asumsinya

    (misalnya, Abelson, 1995; Gravetter & Wallnau, 2000; Wright, 1997). Disini kita

    memfokuskan diri pada yang biasanya digunakan dalam penelitian pendidikan.

    Memilih Test-Test Statistik Deskriptif

    Statistik deskriptif akan membantu anda menyarikan kecenderungan secara menyeluruh atau

    tendesi dari data-data anda, memberikan pemahamanan tentang berbagai skor yang mungkin

    anda miliki, dan memberikan pemahaman tentang posisi sebuah skor dibandingkan dengan

    skor-skor lainnya. Ketiga hal ini adalah central tendency, variability, kedudukan relatif.

    Diagram 7.2 memperlihatkan prosedur-proseur statistik yang dapat anda gunakan untuk

    memberikan informasi seperti ini.

    Mengukur Tendesi Sentral (measures of centr al tendency) adalah angka-angka yang

    merupakan sarian yang melambangkan sebuah nilai- tunggal di dalam distribusi skor-skor

    yang ada (Vogt, 1999). Angka-angka ini melambangkan sebuah nilai rata-rata (mean), titik

    tengah dari sejumlah skor (median), atau skor yang paling sering terjadi (mode). Dalam

    penelitian kuantitatif, para peneliti biasanya melaporkan ketiga ukuran ini. Tabel 7.3

    memperlihatkan perbedaan antara ketiga ukuran ini masing-masing untuk 10 orang siswa

    yang skornya tentang depresi yang kita miliki.

    Mean atau rata-rata adalah statistik yang paling populer yang digunakan untuk

    mendeskripskan jawaban semua partisipan terhadap butir-butir dalam sebuah instrument.

    Untuk menghitung rata-rata anda menjumlahkan sebuah skor yang ada kemudian

    membaginya dengan jumlah atau banyaknya skor. Pada tabel 7.3 anda membagi jumlah skor

    keseluruhan (818) dengan 10 (jumlah siswa) sehingga mendapatkan rata-rata (mean sebesar

    81.10). Dalam mengkalkulasikan skor-skor tipe lainnya untuk statistik yang lebih rumit rata-

    rata atau mean ini memegang peranan yang sangat penting. Rapikan bahwa skor pada tabel

    7.3 itu bersifat kontinue dan melaporkan sebuah sampel dari 10 buah skor berkenaan dengan

    depresi. Rata-rata ini memberikan kepada kita sebuah angka rata-rata untuk semua skor.

    Kita boleh jadi ingin mengetahui skor-skor yang berhadapan dengan posisi tengah

    diantara semua skor yang ada. Skor ini disebut median. Skor medianmembagi seluruh skor

    itu mengurutkannya dari skor yang paling tinggi ke skor yang paling rendah dalam dua

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    13/33

    bagian. 50% dari skor terletak di atas median dan 50% terletak dibawah median. Menghitung

    skor ini, peneliti menampilkan semua skor berurutan dari yang tinggi ke yang rendah atau

    sebaliknya, kemudian menentukan skor mana yang disebut median itu yakni berada di antara

    kedua kelompok skor itu. Median pada tabel 3. 1 adalah parohan antara angka 76 dan 83,

    yakni 79.5. Ada lima skor yang berada di atas 79.5 dan lima skor lagi berada dibawahnya.

    Para peneliti sering melaporkan skor median ini, tetapi manfaat skor tersebut agak terbatas.

    Walaupun demikian skor mode memberikan informasi yang bermanfaat. Modeadalah

    skor yang muncul paling sering dalam sejumlah skor. Ia digunakan apabila peneliti ingin

    mengetahui skor yang paling banyak jumlahnya dalam sekumpulan skor yang ada. Dalam

    tabel 7.3 skor yang paling sering muncul adalah 76, dan itu dimiliki oleh 2 orang siswa dari

    10 orang siswa. Para peneliti menggunakan mode untuk melaporkan variabel-variabel yang

    bersifat kategorikal. Perhatikan tabel 7.4. disini ada variabel kategorikal tentang afiliasi

    kelompok teman sejawat dari para siswa. Dengan melihat tabel tersebut kita bisa menentukan

    bahwa para penyanyi lebih banyak jumlahnya ketimbang dari kelompok lainnya (N= 14).

    Modenya adalah penyanyi karena mereka diwakili oleh lebih banyak siswa ketimbang oleh

    kelompok-kelompok lainnya (atlit=4, singer=3, punkers=2, dan yang lainnya=1) dan skor

    rata-ratanya 137/50= 2.74, inisebenarnya bukan rata-rata karena tidak ada sebuah kelompok

    pun yang diberi angka ini. Dengan demikian apabila kita memiliki informasi kategorikal

    mode melaporkan informasi yang bermakna, akan tetapi rata-ratanya tidak.

    Ukuran Variabilitas Variabilitas menyatakan sebaran skor dalam sebuah distribusi. Range

    (rentangan), variance (varoansi),dan standard deviasi semua menyatakan jumlah variabilitas

    dalam sebuah distribusi skor. Informasi ini membantu kita melihat bagaimana terpencarnya

    jawaban-jawaban terhadap butir-butir pertanyaan dalam sebuah instrumen. Variabilitas juga

    memainkan peranan yang sangat penting dalam banyak penghitungan-penghitungan statistik

    yang lebih rumit.

    Kita bisa melihat sejauh mana skor-skor itu bervariasi dengan jalan melihat range

    (jarak antara skor tertinggi dan terendah). Range of scores(rentangan nilai) adalah perbedaan

    antara skor tertinggi dan skor terendah dari butir-butir sebuah instrumen. Dalam tabel 7.3 kita

    melihat bahwa skor-skor berjarak dari yang terendah 60 ke yang tertinggi 99, sebesar 39 poin.

    The variance (variansi) menyatakan sebaran skor seputar rata-rata. Untuk

    menghitungnya relatif mudah:

    Cari perbedaan antara mean dan skor mentah untuk masing-masing individu

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    14/33

    Pangkat duakan perbedaan tersebut untuk masing-masing individu Jumlahkan pangkat dua masing-masing skor itu Bagi dengan jumlah individu

    Dalam contoh tabel 7.3 variansinya sama dengan 173.96. Informasi ini tidak banyak berartitapi bermanfaat ketika menghitung statistik yang lebih lanjut. Akar pangkat dua dari variansi,

    standar deviasi (SD) tidak memberikan informasi yang bermanfat dan kita perlakukan angka

    tersebut sebagai indikator dari sebaran nilai. Dalam tabel 7.3, standar deviasinya adalah

    13,90. Apabila skor-skor tersebut memiliki standar deviasi 3,90, kita mengatakan bahwa

    variansi skor itu berada di seputar rata-rata kurang dari 13,90.

    Makna dari standar deviasi menjadi jelas ketika kita membuat grafik dari sebuah

    distribusi skor secara teoritis sebagaimana diperlihatkan dalam Diagram 7.3 ini disebut

    distribusi normal atau kurva probabilitas normal (normal distribution atau normal

    probabil ity curve). Dalam kenyataanya skor aktual bisa jadi tidak sesuai dengan distribusi

    normal ini (misalnya distribusi gaji), akan tetapi apabila kita mengambarkan rata-rata dari

    banyak sampel dan menghitung rata-rata gaji untuk setiap sampel maka kita mendapatkan

    umpamanya 5.000 buah angka rata-rata maka distribusinya akan mengambarkan distribusi

    normal. Memperhatikan kembali diagram 7.3 bagian yang dihitamkan memperlihatkan

    persentase skor-skor yang cenderung berada pada jarak antara masing-masing standar deviasi

    dari mean. Contoh, 60% dari skor berada pada +1 SD (34%) dan -1 SD (34%) standar deviasi

    dari mean: 95% antara +2 SD (13.5% + 34%) dan -2 SD (13.5% + 34%). Anda juga bisa

    mengasosiasikannya dengan skor-skor presentile, z score, t score dengan masing-masing

    standar deviasinya.

    Percentilememberikan tipe statistik dedskriptif lainnya. Measur es of relative standing

    adalah statistik yang mendeskripsikan sebuah skor kaitannya dengan sekelompok skor

    tertentu. Dalam diagram 7.3, 2.28% dari skor berada pada dua standar deviasi dibawah rata-

    rata. Dengan mengetahui dimana sebuah skor berada dalam sebuah distribusi merupakan

    kunci untuk keperluan pengujian hipotesis. Dua buah statistik yang sering digunakan adalah

    persentile skor danzscore.

    Ukuran dari posisi relatif adalah percentile score. Percenti le rank(percentile skor) dari

    sebuah skor tertentu adalah persentase partisipan dalam sebuah distribusi skor yang berada

    pada atau dibawah skor tertentu. Anda menggunakan angka tersebut untuk menentukan

    dimana dalam sebuah distribusi skor, skor seorang individu berada dalam kaitannya dengan

    skor-skor lainnya. Dalam tabel 7.3 kita melihat bahwa seorang individu dengan skor 94

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    15/33

    berada pada percentile ke 80, dengan 20% para partisipan memiliki skor di atas skor individu

    ini, dan 80% dari partisipan memiliki skor pada atau berada dibawah individu ini.

    Ukuran yang lain dari posisi yang relatif ini adalah skor standar. A standar score(skor

    standar) adalah skor yang dihitung yang memungkinkan seorang si peneliti membandingkan

    skor-skor dari skala-skala yang berbeda. Penghitungan ini mencakup mentransformasikan

    skor mentah menjadi skor yang memiliki makna relatif. A zscoreadalah bentuk skor standar

    yang populer yang memiliki rata-rata nol dari standar deviasi 1. Ini menghasilkan sebuah z

    score yakni skor standar yang bermanfaat untuk memungkinkan anda membandingkan skor-

    skor dari sebuah instrumen terhadap skor-skor dari instrumen yang lain. Dengan

    menggunakan skor-skor standar ini merupakan juga kunci dari penghitungan berbagai tipe

    statistik. Prosedurnya adalah menetapkan sebuah skor, menguranginya dengan mean, dan

    membaginya dengan standar deviasi. Dalam tabel 7.3 kita melihat bahwa seseorang dengan

    skor 60 memilikizscore -1.57, atau skor yang berarti satu setengah standar deviasi dibawah

    rata-rata atau mean.

    Melakukan Analisis Inferensial

    Statistik deskriptif membantu anda menganalisis pertanyaan-pertanyaan deskriptif. Walaupun

    demikian, apabila anda membandingkan kelompok atau mengaitkan dua atau lebih variabel

    analisis inferensial perlu anda gunakan. Gagasan utamanya adalah untuk melihat skor dari

    sisi sampel dan menggunakan hasilnya untuk menarik inferensi (generalisasi) atau membuat

    prediksi tentang populasi. Ingat dari bab 6 bahwa kita sering mengadakan penelitian tidak

    meliputi keseluruhan populasi karena besarnya sampel dan biayanya kita sering meneliti

    sebuah sampel yang telah dipilih secara cermat dari populasi.

    Apabila anda meneliti sampel ini anda akan mendapatkan skor, beberapa pendekatan

    tersedia untuk menentukan apakah skor-skor sampel merupakan estimasi yang bagus dari

    skor-skor populasi (lihat Vogt, 2005). Tanyakanlah kepada diri anda sendiri :

    1. Apakah skor sampel (misalnya perbedaan rata-rata antara dua kelompok) barangkalimerupakan estimasi yang salah dari rata-rata populasi itu? Prosedur yang anda

    gunakan untuk mengkaji pertayaan ini adalah dengan melakukan pengujian

    hipotesis. Hypothesis testing (pengujian hipotesis) adalah prosedur untuk memuat

    kesimpulan tentang hasil penelitian dengan jalan membandingkan nilai yang

    teramati dari sebuah sampel dengan nilai populasi untuk menentukan apakah tidak

    dapat perbedaan atau tidak ada hubungan antara nilai-nilai tersebut. Ini adalah cara

    tradisional untuk menguji apakah rata-rata sampel merupakan estimasi yang baik

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    16/33

    dari rata-rata populasi. Ia memberikan jawaban ya atau tidak: Apakah rata-rata

    sampel merupakan estimasi populasi yang bagus atau tidak. Karena kita tidak akan

    pernah membuktikan bahwa sampel adalah estimasi yang bagus makanya kita

    mencoba membangun apakah estimasi itu salah.

    2. Sejauh mana kita percaya bahwa skor sampel kita itu benar? Ini disebut pendekatanconfidence interval. A conf idence interval or internal estimateadalah jarak antara

    nilai-nilai statistik paling atas dan paling bawah yang konsisten dengan data-data

    yang teramati yang cenderung mencakup rata-rata populasi aktual. Dalam

    pendekatan ini anda menentukan sebuah interval atau jarak dimana skor populasi

    anda yang cenderung di mana nilai populasi itu berada. Dalam makna ini condifence

    interval memberikan keluasan yang lebih besar ketimbang pengujian hipotesis dalam

    bentuk ya atau tidak.

    3. Apakah skor sampel atau perbedaan antara dua kelompok memiliki makna praktis?Ini disebut pendekatan effect size (besarnya pengaruh). Ef fect size atau besarnya

    pengaruh adalah cara mengidentifikasi makna praktis dari konklusi tentang

    perbedaan kelompok atau tentang hubungan antara variabel-variabel dalam

    penelitian kuantitatif. Besarnya pengaruh memperlihatkan kepada kita besarnya

    perbedaan nilai-nilai sampel dan memungkinkan kita membuat suatu penilaian

    tentang apakah konklusi tadi significant atau tidak berdasarkan pada pengetahuan

    kita tentang ukuran-ukuran, para partisipan dan upaya-upaya pengumpulan data.

    Alasan kenapa kita memiliki lebih dari satu pendekatan adalah bahwa dewasa ini

    beberapa peneliti merasa bahwa jawaban terhadap pengujian hipotesis ya atau tidak

    terhadap pertanyaan-pertanyaan dan hipotesis kuantitatif menyebabkan terjadinya

    mis-insterpretasi dan kesalahan (Finch, Cumming & Thomason, 2001). Confidence

    interval dan effect size memberikan cara membaca dan menginterpretasikan hasil-

    hasil penelitian secara lebih praktis. Dewasa ini dalam melaporkan hasil penelitian,

    kita perlu memanfaatkan ketiga tipe estimasi populasi ini: pengujian hipotesis,

    konfidence interval, effect size (Willkinson & Task Force on Statistical Inference,

    1999).

    Penguj ian H ipotesis

    Ada lima langkah dalam pengujian hipotesis: (a) mengidentifikasi hipotesis null dan hipotesis

    alternatif, (b) menentukan level of significance,atau alpha level,(c) mengumpulkan data, (d)

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    17/33

    menghitung statistik sampel, dan (e) membuat keputusan untuk menolak atau menerima

    hipotesis null.

    1.Mengidentifikasi hipotesis null dan hipotesis alternatif. Sebagaimana anda mungkinmasih ingat pada bab 5 hipotesis null adalah prediksi tentang populasi dan biasanya

    dinyatakan dengan menggunakan kata-kata tidak adanya perbedaan (atau tidak adanya

    hubungan atau asosiasi). Walaupun demikian hipotesis alternatif menyatakan perbedaan

    (atau hubungan atau asosiasi) dan arah perbedaan ini bisa positif atau negatif

    (alternative directional hypothesis) atau positif atau negatif (alternative non-directional

    hypothesis).

    Kembali pada data-data siswa sekolah menengah pada tabel 7.2 anda berkemungkinan

    merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatifnya sebagai berikut:

    Hipotesis Null:

    Tidak terdapat perbedaan antara orang-orang yang perokok dan bukan perokok dalam

    hal skor depresi.

    Hipotesis alternatif (non-directional dan directional)

    Terdapat perbedaan antara orang-orang perokok dan orang-orang yang tidak perokok

    dalam hal skor depresi mereka.

    (atau dirumuskan dengan cara lain):

    Para perokok lebih banyak mengalami depresi ketimbang yang tidak perokok.

    2.Menentukan level of singnificance atau alpha level dalam rangka menolak hipotesisnull. Apabila kita mengumpulkan sejumlah rata-rata sampel dan apabila hipotesisnya

    benar (tidak ada perbedaan), distribusi teoritis cenderung mendekati kurva normal

    berbentuk bell(lonceng) sebagaimana diperlihatkan oleh diagram 7.4. Dalam diagram

    ini sebuah kurva normal memperlihatkan distribusi rata-rata sampel dari semua

    kemungkinan apabila hipotesis nolnya benar. Kita mengharapkan kebanyakan dari rata-

    rata (mean) kita berada di pusat kurva bila hipotesisnya benar. Akan tetapi sejumlah

    kecil berada pada daerah-daerah yang ekstrim (kiri atau kanan). Dengan kata-kata lain

    kita berharap bahwa bagi setiap sampel orang-orang perokok dan non perokok skor

    depresinya sama tapi dalam jumlah yang persentasinya kecil anda berkemungkinan

    menemukan hal yang berbeda seperti anda lihat ada daerah-daerah yang ditandai

    dengan tanda hitam pada masing-masing ujung kurva. Kita mengharapkan akan ada

    probabilitas yang sangat rendah bahwa skor itu akan berada di daerah ini.

    Sebuah standar diperlukan untuk daerah-daerah probabilitas yang rendah ini untuk

    menandainya secara persis di dalam kurva ini. Ini disebut menentukan tingkat

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    18/33

    signifikansi. A signif icance level (or alpha level) adalah tingkat probabilitas yang

    mencerminkan resiko maksimum yang ingin anda ambil bahwa perbedaan-perbedaan

    yang teramati itu terjadi secara kebetulan. Biasanya tingkat ini ditentukan 0,01 (1 dari

    100 kali skor sampel terjadi karena kebetulan) atau 0,05 (5 dari 100 kali skor sampel

    terjadi karena kebetulan). Ini berarti bahwa 1 dari 100 kali (atau 5 dari 100 kali nilai

    probabilitas yang sangat rendah yang teramati apabila hipotesis nullnya benar. Dalam

    beberapa situasi perlu ditentukan tingkat aplhanya bahkan lebih kecil (rendah dari 0,01

    atau 0,05). Umpamakan seorang peneliti menguji pengaruh dari obat-obatan yang

    memiliki efek samping yang sangat berbahaya. Tingkat alphanya bisa jadi ditentukan

    lebih rendah untuk menolaknya, misalkan 0,001, apabila obat itu memiliki pengaruh

    samping yang merusak bagi penderita penyakit kanker ketimbang tingkat apha yang

    lebih tinggi misalnya 0,05 apabila obat tersebut memiliki pengaruh samping yang

    kurang berbahaya untuk orang-orang dengan penyakit acne.

    Daerah kurva normal untuk nilai-nilai probabilitas yang rendah jika hipotesis nullnya

    benar disebut daerah kritis (critical region). Apabila data-data sampel (perbedaan

    antara perokok dan tidak perokok dalam hal depresi) berada pada daerah kritis,

    hipotesis nullnya ditolak. Ini berarti bahwa tidak ada perbedaan sebagaimana yang

    dinyatakan dalam hipotesis null kita menemukan hipotesis alternatifnya yang benar:

    terdapat perbedaan

    Juga perhatikan dalam diagram 7.4 bahwa daerah kritis ini yang ditandai oleh tingkat

    signifikansi terjadi pada kedua ujung kurva. Bila daerah kritis untuk menolak hipotesis

    null dibagi menjadi dua daerah pada ujung distribusi sampel, kita memiliki two-tailed

    test of signif icance (uji signifikansi dua arah) (Vogt, 1999). Walaupun demikian,

    apabila kita menempatkan daerah itu hanya pada satu ujung untuk menolak hipotesis

    null kita memiliki one-tail ed test of signifi cance (uji signifikansi satu arah). Anda

    menggunakan uji satu arah apabila penelitian terdahulu memperlihatkan arah yang

    mungkin (misalnya hipotesis alternatif terarah). Sebaliknya uji signifikansi dua arah

    lebih konservatif, atau lebih berat karena daerah penolakan pada ujung manapun dari

    kurva akan lebih rendah daripada daerah penolakan pada uji satu arah. Kita mengatakan

    bahwa uji satu arah memiliki lebih besar kekuatan dengan makna bahwa kita akan lebih

    cenderung menolak hipotesis null.

    3.Mengumpulkan data. Anda mengumpulkan data dengan jalan menggunakan instrumenatau merekam tingkah laku pada lembaran ceklist untuk para partisipan. Kemudian

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    19/33

    seperti dibicarakan pada bab-bab sebelumnya, anda melakukan pengkodean terhadap

    data dan menginputnya ke dalam file komputer untuk analisis.

    4.Hitung statistik sampel. Berikutnya dengan menggunakan program-program komputeranda menghitung statistik atau nilai dan menentukan apakah ia berada di dalam atau

    diluar daerah kritis. A value(nilai ) adalah probabilitas bahwa sebuah hasil terjadi

    secara kebetulan apabila hipotesis nullnya benar. Setelah menghitung nilai tersebut,

    kita membandingkannya dengan nilai di dalam tabel yang biasanya terletak pada

    halaman belakang dari buku-buku statistik pada umumnya (misalnya Gravetter &

    Wallnau, 2000) apakah pengujian anda satu arah atau dua arah dan derajat kebebasan

    bagi uji statistik kita (atau melihat hasil print out dari nilai ini). Degrees of freedom

    (df) (tingkat kebebasan) yang digunakan dalam uji statistik biasanya jumlah skor

    dikurang satu. Contoh untuk sebuah sampel skor, df = n-1. Tingkat kebebasan

    menentukan jumlah skor di dalam sebuah sampel yang bebas untuk bervariasi karena

    rata-rata sampel menentukan pembatasan terhadap variabilitas sampel. Dalam sebuah

    sampel skor, apabila nilai rata-ratanya diketahui semua skornya kecuali satu bisa

    bervariasi (misalnya bebas satu sama lain dan memiliki nilai), karena satu skor dibatasi

    oleh rata-rata sampel (Gravetter & Wallnau, 2007).

    Bagian yang paling sukar adalah menentukan uji statistik apa yang akan digunakan.

    Tabel 7.5 memperlihatkan uji-uji statistik yang biasa dipakai di dalam penelitian

    pendidikan. tujuh buah pertanyaan perlu dijawab sebelum kita sampai kepada

    menentukan uji statistik yang tepat (juga lihat Rudestan & Newton, 1992, untuk kriteria

    yang sama).

    Apakah anda ingin membandingkan kelompok/mengaitkan variabel-variabel didalam hipotesis atau pertanyaan penelitian anda?

    Berapa banyak variabel bebas yang anda miliki dalam sebuah pertanyaan atauhipotesis penelitian?

    Berapa banyak variabel terikat yang anda miliki dalam sebuah pertanyaan atauhipotesis penelitian?Biasanya para peneliti hanya menggunakan satu variabel bebas,

    atau apabila variabel bebasnya banyak masing-masing variabel dianalisis satu demi

    satu.

    Apakah anda secara statistik melakukan kontrol terhadap covariat dalam analisisanda terhadap hipotesis dan pertanyaan penelitian?

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    20/33

    Bagaimana anda mengukur variabel-variabel bebas? Ingat dalam bab 6 ada duajenis skala: kategorikal (nominal dan ordinal) dan skala continu (interval/rasio)

    Bagaimana anda mengukur variabel-variabel terikat? Sama dengan variabel-variabel bebas identifikasi apakah variabel-variabel terikat merupakan variabel-variabel kategorikal atau variabel kontinu.

    Apakah skor-skor variabel anda itu terdistribusi secara normal yakni bisakah andamengansumsikan bila skor-skor itu dibuat grafiknya, terdistribusi seperti kurva

    normal? Statistik tertentu telah dirancang untuk bisa dilakukan paling tepat dengan

    data-data yang terdistribusi secara normal dan statistik-statistik lainnya akan lebih

    baik digunakan terhadap data-data yang terdistribusi secara tidak normal (lihat

    lampiran c untuk informasi tambahan tentang distribusi yang tidak normal).

    Dengan ketujuh pertanyaan ini test statistik apa yang akan anda gunakan untuk

    meneliti hipotesis-hipotesis null ini?

    tidak terdapat perbedaan antara perokok dan orang yang tidak merokok dalam hal

    skor depresinya

    tidak terdapat perbedaan antara perokok dan orang yang tidak merokok dan

    afiliasi kelompok teman sejawat

    Untuk hipotesis pertama anda memilih ttest dan untuk hipotesis kedua chi-kuadrat.

    Bisakah anda mengidentifikasi kesimpulan apa yang diambil dalam memilih kedua

    uji statistik ini berdasarkan tujuh kriteria di atas?

    5.Membuat keputusan tentang menerima atau menolak hipotesis null. Misalkan andatelah menghitung test statistik untuk kedua test hipotesis tersebut dengan menggunakan

    data-data yang dilaporkan sebelumnya dalam tabel 7.2, misalkan anda menggunakan

    SPSS versi 14.0 dan memiliki print out seperti tergambar dalam tabel 7.6. Dalam tabel

    7.6 anda membandingkan orang perokok dan yang bukan perokok dalam hal skor

    depresi mereka. Test statistik yang dihitung adalah analisis t test dan hasilnya

    menyatakan bahwa 26 orang yang tidak merokok memiliki rata-rata 69,77 dalam hal

    skor depresi, sedangkan 24 orang perokok memiliki rata-rata 79,79 ini dengan

    perbedaan 10,02 diantara kedua kelompok itu. Test signifikansi dua arah

    memperlihatkan nilai t= -7.49 dengan 48 df (derajat kebebasan), dengan menghasilkan

    nilaiprobabilitas = 0,00 ( = 0,00). Nilaisignifikan karena ia lebih rendah dari nilai

    alpha = 0,05. Apabila nilai nya lebih rendah dari alpha ini berarti hipotesis nullnya

    ditolak; apabila nilai nya itu lebih besar dari nilai alpha, ini berarti hipotesis nulnya

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    21/33

    diterima. Kemudian kesimpulan kita adalah terdapat perbedaan antara mereka yang

    bukan perokok dan yang merokok dalam hal tingkat depresi mereka, kita menolak

    hipotesis null (terdapat perbedaan) dan menerima hipotesis alternatif (terdapat

    perbedaan).

    Dalam membuat pernyataan ini kita mengikuti prosedur berikut :

    a)Lihat pada nilai test statistik dan nilai nya. Anda bisa menemukan nilai ini padaprint out.

    b)Tentukan apakah nilai yang teramati lebih rendah atau lebih tinggi dari nilai yangdiperoleh dari distribusi skor untuk statistik dengan derajat kebebasan tertentu dan

    dengan test satu atau dua arah pada tingkat signifikan tertentu. Anda bisa

    menentukan nilai tabel untuk secara manual dengan membandingkan nilai statistik

    dengan nilai tabel distribusi untuk statistik atau anda bisa minta bantuan program

    komputer untuk mengidentifikasi nilai yang teramati, dan anda bisa

    menginterpretasi apakah nilai tersebut lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai alpha.

    c)Tentukan apakah hipotesis nullnya ditolak atau diterima. Kita perlu menentukanapakah nilai secara statistik signifikan untuk menolak atau menerima hipotesis

    null. Statistical significance(signifikansi secara statistik) adalah apabila nilai

    dari skor yang teramati lebih rendah dari nilai alpha yang sudah ditentukan

    sebelumnya oleh si peneliti.

    Contoh lain dengan menggunakan statistik chi-kuadrat diperlihatkan oleh tabel

    7.7. test statistik ini menguji apakah mereka-mereka yang tidak perokok dan yang

    perokok dalam hal peer group affiliation/afiliasi kelompok teman sejawat. Tabel

    pada bagian atasnya memperlihatkan cell yang berisikan informasi frekuensi yang

    teramati pada masing-masing cell dan frekuensi yang diharapkan. Contoh, untuk atlit

    kita mengharapkan 6,2 individu yang tidak merokok dibandingkan dengan 8

    individu yang perokok. Test statistik chi-kuadrat Pearson = 1.71 dengan df = 3

    menghasilkan nilai (tingkat signifikansi) sebesar .635. Pada = 0,05 angka 0,635

    tidaklah secara statistik signifikan, dan kesimpulan kita adalah kita gagal menolak

    hipotesis null. Kita menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara mereka

    yang merokok dan tidak perokok dalam hal afiliasi kelompok teman sejawat.

    Walaupun boleh saja kita mengantisipasi bahwa kelompok punkers memiliki lebih

    banyak mereka yang merokok ketimbang mereka yang tidak perokok atau kelompok

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    22/33

    atlit memiliki lebih banyak mereka yang tidak perokok ketimbang yang merokok,

    test statistik kita tidak menemukan hasil seperti itu.

    Kesalahan Potensial Dalam Hasil Penelit ian

    Dalam kedua contoh ini, uji tdan uji kuadrat, hasil yang kita peroleh bisa jadi memiliki

    kesalahan. Coba pertimbangkan empat buah hasil yang mungkin terjadi selama pengujian

    hipotesis. Keempat kemungkinan ini diperlihatkan pada tabel 7.8. Kolom dalam tabel ini

    memperlihatkan dua kondisi aktual permasalahan di dalam populasi : Tidak ada perbedaan

    antara perokok dan non perokok dalam hal skor depresi (dikatakan dengan cara lain, para

    perokok dan non perokok sama-sama mengalami depresi), atau terdapat perbedaan antara

    perokok dan non perokok dalam hal skor depresi mereka. Informasi yang terdapat dalam

    rows memperlihatkan dua keputusan yang dibuat oleh si peneliti berdasarkan pada data-data

    aktual : menolak hipotesis null atau gagas menolak hipotesis null.

    Dari kedua faktor ini kita memiliki empat kemungkinan hasil dua kemungkinan

    kesalahan yang mungkin terjadi dan dua hasil positif yang mungkin terjadi di dalam

    pengujian hipotesis:

    1. Si peneliti menolak hipotesis null (tidak terdapat perbedaan) ketika nilai-nilaipopulasi menunjukkan tidak ada pengaruh. A type I error(kesalahan tipe pertama)

    terjadi ketika hipotesis null ditolak oleh si peneliti padahal itu benar. Probabilitas

    dari rata-rata kesalahan ini disebut alpha.

    2. Si peneliti bisa berbuat kesalahan dengan jalan tidak bisa menolak hipotesis null. Atype II error (kesalahan tipe kedua) terjadi ketika si peneliti gagal menolak

    hipotesis null padahal terdapat pengaruh aktual di dalam populasi. Probabilitas dari

    rata-rata kesalahan ini disebut beta. Secara praktis kesalahan tipe kedua ini dianggap

    tidak terlampau bermasalah dibandingkan tipe pertama, karena gagal menolak

    hipotesis null (menemukan tidak terdapatnya perbedaan) kurang melenceng

    dibandingkan menolak hipotesis null (menemukan perbedaan). Dalam penelitian

    pendidikan kita perlu berhati-hati berkenaan dengan pernyataan terdapat

    perbedaan padahal sebenarnya tidak terdapat perbedaan.

    3. Si peneliti bisa menolak hipotesis null ketika ia seharusnya menolak karena memangmendapat pengaruh. Ini merupakan keputusan yang benar, dan karenanya tidak

    terdapat kesalahan. The power dalam pengujian hipotesis kuantitatif sebenarnya

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    23/33

    merupakan probabilitas menolak hipotesis null yang salah secara benar (probability

    of correctly rejecting a false null hypothesis).

    4. Si peneliti bisa gagal menolak hipotesis null yang seharusnya tidak ditolak karenamemang tidak adanya pengaruh.

    Perki raan penggunaan Conf idence I ntervals

    Pada tabel 7.6 dan 7.7 kita memiliki dua jenis uji statistik inferensial, satu menolak hipotesis

    null yang lainnya gagal menolak hipotesis null. Walaupun keputusan menolak atau gagal

    menolak hipotesis null memberikan informasi yang berguna, ini tidak menyatakan besaran

    atau perbedaan dalam skor rata-rata, terutama apabila hipotesis nullnya ditolak (seperti dalam

    contoh uji t). Dengan demikian kita kembali kepada condifence interval untuk bisa membantu

    kita menentukan betapa besar perbedaan yang ada dan untuk mengestimasi a range of

    acceptable values.

    Confidence interval memberikan informasi tambahan tentang pengujian hipotesis kita.

    Confidence interal atau interval estimateadalah jarak antara nilai-nilai statistik tertinggi dan

    terendah yang konsisten dengan data-data teramati dan yang berisikan rata-rata populasi

    aktual. Karena rata-rata hanyalah merupakan estimasi nilai-nilai populasi nilai-nilai tersebut

    memang tidak pernah diketahui secara persis, dan rata-rata sampel menyatakan angka

    estimasi dari rata-rata populasi, makanya penting untuk mempertimbangkan range of values

    di seputar rata-rata sampel dari sejumlah sampel. Para peneliti menetapkan konfidence

    interval di seputar nilai rata-rata sampel untuk mengilustrasikan range of potential scoryang

    mungkin terjadi. Tambahan lagi hal ini dinyatakan dalam bentuk persen seperti 95% (95 dari

    100), dari nilai populasi akan berada di dalam range of intervalini. Di samping itu interval ini

    diidentifikasi sebagai batas atas dan batas bawah, yakni nilai-nilai yang mendefinisikan range

    of intervalitu.

    Kembali kepada tabel 7.6 lagi, program komputer melaporkan 95% confidence interval

    untuk perbedaan antara rata-rata dua kelompok. Apabila anda menarik sejumlah sampel dari

    populasi maka 95% dari perbedaan rata-rata sampel tersebut akan berada di antara batas nilai

    paling rendah dan batas nilai paling tinggi. seperti dilaporkan di dalam statistik untuk uji t. Ini

    memperlihatkan bahwa jika kita mengumpulkan data dari sejumlah sampel mahasiswa

    sekolah menengah kita mungkin bisa mengestimasi bahwa 95% dari skor depresi akan berada

    antara -12.71, dan -7.33, sekitar perbedaan -10.02 untuk skor rata-rata perokok dan non

    perokok (69.77- 79.79 = -10.02). Untuk mengetahui range ini akan memberikan estimasi

    yang akurat dari nilai-nilai populasi dan ia juga memberikan informasi tambahan berkenaan

    dengan hasil pengujian hipotesis.

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    24/33

    Menentukan Besarnya Pengaruh

    Penting diketahui apakah uji statitik significant atau tidak (melalui nilai p) dan range dari

    skor yang dapat diterima (konfidence interval) tapi juga untuk mengkuantifikasikan besarnya

    perbedaan antara dua rata-rata atau dua variabel. Ukuran praktis dari perbedaan tersebut

    adalah dengan melihat perbedaannya dan menentukan apakah perbedaan tersebut bermakna

    secara praktis. Ini merupakan prosedur mengkalkulasi atau menghitung besarnya pengaruh.

    Besarnya pengaruh mengidentifikasi kebermaknaan dari kesimpulan-kesimpulan tentang

    perbedaan kelompok atau hubungan antara variabel-variabel dalam sebuah penelitian

    kualitatif. Perhitungan dari koefisien ini berbeda untuk masing-masing uji statistik. Untuk

    analisis variansi (ANOVA) contohnya besarnya pengaruh (eta2) diukur dengan menggunakan

    persentase variansi yang disebabkan oleh variable yang diteliti. Phi, sebagaimana digunakan

    dalam uji chi kuadrat, adalah ukuran asosiasi dari besarnya pengaruh. Ukuran-ukuran lainnya

    besarnya pengaruh bagi uji-uji statistik lainnya menggunakan prosedur penghitungan yang

    berbeda seperti omega2atau CohensD(APA, 2001). Apabila kita menguji skor rata-rata dari

    dua kelompok besarnya pengaruh 0,5 (atau setengah standar deviasi) atau lebih besar sering

    digunakan sebagai standar.

    Kita bisa menghitung besarnya pengaruh antara kelompok-kelompok dalam contoh

    penelitian penggunaan tembakau di kalangan siswa sekolah menengah. Misalnya peneliti

    mengkaji rata-rata seperti dalam tabel 7.6 dan melihat bahwa skor rata-rata berbeda sebesar

    10.02, sebuah perbedaan yang cukup besar dalam skala 100. Secara lebih tepat kita

    menghitung besarnya pengaruh dan melaporkannya dalam bentuk satuan atau unit deviasi

    standar. Untuk uji t,besarnya pengaruh (ES) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan

    berikut:

    ES = Mean (rata-rata)perokokMean (rata-rata) non perokok/Standar Deviasiweighted

    dimana standar deviasiweighted diperoleh dari rata-rata standar deviasi perokok dan non

    perokok, dengan mempertimbangkan besarnya kelompok.

    Dengan menggunakan rumus ini, kita lihat dalam tabel 7.6 besarnya pengaruh

    dilaporkan 2.154. Ini berarti bahwa rata-rata perokok dua standar deviasi lebih tinggi dari

    rata-rata non perokok dalam hal skor depresi. Ini merupakan perbedaan yang sangat besar

    dalam prakteknya.

    Kembali kita kepada ilustrasi kita yang kedua, sebagaimana yang diperlihatkan dalam

    analisis chi kuadrat tabel 7.7, kita melihat besarnya pengaruh atau koefisien phimerupakan

    ukuran dari besarnya asosiasi antara dua variabel kategorikal (dua buah variabel nominal).

    Nilai 0.85 menyatakan asosiasi yang lemah, dan kita memiliki bukti tambahan bahwa para

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    25/33

    perokok dan non perokok tidak berbeda dalam hal peer group affiliation (afiliasi kelompok

    sejawat).

    BAGAIMANA ANDA MELAPORKAN HASIL PENELITIAN

    Ketika para peneliti menyelesaikan pengujian statistiknya selanjutnya mereka membuat

    penyajian hasil dalam bentuk tabel dan angka-angka serta melaporkan hasilnya dalam bentuk

    diskusi atau pembahasan. Anda bisa memasukan hasil ini ke dalam bagian yang berjudul

    Hasil-hasil Penelitian. Beberapa hal mungkin bisa membantu anda dalam membuat bagian

    ini serta membantu anda memahami isi dari bagian hasil penelitian yang sudah

    dipublikasikan.

    Bagian ini sebaiknya menangani atau menanggapi masing-masing pertanyaan dan

    hipotesis penelitian. Pendekatan yang biasanya digunakan, menjawab masing-masing

    pertanyaan dan hipotesis penelitian satu demi satu secara berurutan sesuai dengan apa yang

    dikemukakan pada bagian awal penelitian. Dalam melaporkan hasil-hasil penelitian si

    peneliti juga harus mencermati temuan-temuan statistik tanpa mengambil implikasi yang

    lebih luas atau makna yang lebih luas dari temuan-temuan statistik tersebut. Selanjutnya

    bagian ini juga mencakup ringkasan data ketimbang data-data mentah (misalnya skor-skor

    aktual dari masing-masing individu). Bagian hasil-hasil penelitian ini mencakup:

    Tabel yang menyarikan informasi statistik Diagram-diagram (ada chart, gambar-gambar, lukisan-lukisan) yang memperlihatkan

    variabel dan hubungan-hubungannya

    Penjelasan rinci tentang hasil-hasil statistikTabel

    Peneliti memperlihatkan data dalam bentuk tabel yang menyarikan hasil-hasil statistik dalam

    rangka kaitannya dengan pertanyaan dan hipotesis penelitian. A table adalah sebuah

    ringkasan data kuantitatif yang disusun ke dalam rows dan columns (lihat tabel 7.6 dan tabel

    7.7). Biasanya tabel-tabel untuk melaporkan hasil-hasi penelitian ini berisikan informasi

    kuantitatif, tetapi tabel tersebut bisa jadi juga berisikan informasi berbentu teks seperti

    ringkasan dari penelitian-penelitian inti yang ditemukan dalam studi kepustakaan (dan yang

    dicantumkan pada bagian awal dari sebuah penelitian, sebelum hasil-hasil penelitian. Salah

    satu keuntungan dari menggunakan tabel-tabel ini adalah tabel-tabel tersebut bisa membuat

    keringkasan dari data-data yang jumlahnya besar sekali dalam ruangan yang terbatas. Berikut

    adalah beberapa petunjuk bagaimana membuat tabel :

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    26/33

    Walaupun anda bisa menyajikan lebih dari satu uji-uji statistik dalam sebuah tabelpetunjuk umumnya adalah menyajikan satu tabel untuk masing-masing uji statistik.

    Walaupun demikian anda kadang-kadang juga bisa menggabungkan data-data dari

    analisis statistik yang berbeda ke dalam sebuah tabel. Contoh : semua data-data

    deskriptif (mean, standar deviasi dan range) bisa digabungkan ke dalam sebuah tabel.

    Walaupun demikian anda harus menyajikan masing-masing uji statistik inferensial

    dalam sebuah tabel.

    Para pembaca seharusnya bisa memahami dengan mudah makna dari suatu tabel.Tabel-tabel sebaiknya menyusun data-data ke dalam rows dan columns dengan judul-

    judul yang sederhana dan jelas. Juga judul tabel harus secara tepat menyajikan

    informasi yang ada dalam tabel dan merupakan sebuah deskriptif yang lengkap.

    Penting diketahui rincian taraf statistik untuk statistik deskiptif dan inferensial untukdilaporkan dalam tabe-tabel. Dengan memperhatikan tabel-tabel dalam jurnal-jurnal

    ilmiah yang biasanya memberikan model untuk digunakan bagi taraf signifikansi yang

    diperlukan untuk masing-masing uji statistik. Tambahan lagiPublication Manual of the

    American Psychological Association (APA, 2001) memberikan contoh-ontoh tentang

    rincian taraf signifikansi yang dilaporkan dalam tabel-tabel deskriptif (misalnya mean,

    standar deviasi,N, atau jumlah partisipan) dan tabel-tabel inferensial misalnya korelasi,

    ANOVA dan regresi). Sebagai bantuan tambahan anda bisa melihat out put uji statistik

    yang biasa digunakan oleh SPSS (misalnya George & Mallery, 2001).

    Para penulis biasanya melaporkan apakah catatan-catatan yang memberikan kualifikasi,penjelasan, atau memberikan informasi tambahan dalam tabel-tabel yang kiranya

    bermanfaat bagi para pembaca. Catatan-catatan ini sering mencakup informasi tentang

    besarnya sampel yang dilaporkan dalam penelitian, nilai-nilai probabilitas yang

    digunakan dalam pengujian hipotesis dan tingkat signifikansi aktual bagi uji statistik.

    Diagram

    Dalam rangka membedakan antara tabel dan diagram tidak selamanya jelas. Tabel mencakup

    ringkasan dari data-data kuantitatif sedang diagram menyajikan informasi dalam bentuk

    grafik atau gambar-gambar visual (APA, 2001). Dengan demikian, a figure(diagram) adalah

    ringkasan dari informasi kuantitatif yang disajikan sebagai chart, grafik, atau gambar yang

    memperlihatkan hubungan antara skor-skor atau variabel-variabel. Tabel biasanya lebih

    disenangi ketimbang diagram (APA, 2001) karena tabel memperlihatkan informasi yang

    lebih banyak dalam bentuk yang lebih sederhana.

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    27/33

    Diagram cocok untuk menyajikan informasi secara visual dalam bentuk grafik dan

    gambar-gambar pada bagian hasil penelitian. The Publication Manual of the American

    Psychological Association (APA, 2001) menyarankan beberapa standar untuk merancang

    sebuah diagram yang bagus. Sebuah diagram yang bagus :

    Augmens, ketimbang duplikat dari teks Memperlihatkan fakta-fakta yang essensial Menghilangkan rincian-rincian visual yang menganggu Mudah dibaca dan dimengerti Sejalan dengan dan dipersiapkan dengan gaya yang sama sebagaimana halnya

    diagram yang sama pada artikel yang sama

    Dirancang dan dibuat dengan cermat (hal. 177)

    Beberapa jenis diagram ditemukan dalam penelitian-penelitian pendidikan :

    Bar charts, yang menggambarkan kecenderungan dan distribusi data (lihat diagrampada tabel 7.4)

    Scatterplots, yang mengilustrasikan perbandingan dari dua skor yang berbeda danbagaimana skor itu masing-masingreguesatau berbeda dari rata-rata (lihat diagram

    12.1). Informasi ini berguna untuk mengidentifikasi outliers atau upper atau lower

    ceiling effectsdari skor-skor tersebut.

    Line graphs, yang memperlihatkan interaksi antara dua variabel dalam sebuaheksperimen (lihat diagram 11.5).

    Charts, yang memperlihatkan hubungan yang rumit antara variabel-variabel dalamrancangan penelitian korelasional (lihat diagram 12.3).

    The Publication Manual of the American Psychological Association (APA, 2001)

    memberikan ilustrasi tentang line graphs, bar graphs, scatterplots, dan model-model

    correlational chart path model. Dalam kesemua contoh-contoh ini the figure caption

    ditempatkan dibawah diagram tersebut. Ini berbeda dari judul tabel yang ditempatkan di atas

    tabel.

    Menyajikan Hasil Penelitian

    Walaupun tabel dan diagram menyarikan informasi dari uji-uji statistik si peneliti perlu

    mendeksripsikan dengan rinci hasil-hasil dari masing-masing uji statistik. Dalam penyajian

    hasil-hasil penelitian, si peneliti menyajikan informasi yang rinci tentang hasil-hasil

    penelitian tertentu yang berasal dari analisis statistik deskriptif dan inferensial. Proses ini

    memerlukan penjelasan tentang hasil-hasil utama dari masing-masing uji statistik dan

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    28/33

    menyajikan informasi ini degan menggunakan bahasa yang dapat diterima di lingkungan

    peneliti kuantitatif.

    Untuk hasil dari masing-masing uji statistik ini, si peneliti menyarikan temuan-temuan

    dalam satu atau dua kalimat. Kalimat-kalimat tersebut harus berisikan statistik yang

    diperlukan dalam rangka memberikan gambaran yang lengkap tentang hasil tersebut. Kalimat

    tersebut juga harus mencantumkan informasi yang dipelukan dalam melaporkan hasil-hasil

    dari masing-masing uji statistik. Apa yang menyajikan informasi yang memadai tergantung

    pada tipe statistik tertentu. Secara minimum :

    Melaporkan apakah uji hipotesis significant atau tidak Memberikan informasi penting tentang uji statistik Mencakup bahasa yang biasa digunakan dalam melaporkan hasil-hasil statistikInformasi tentang uji statistik misalnya bisa mencakup laporan tentang derajat

    kebebasan (df) dan besarnya sampel untuk uji statistik chi-kuadrat, dan rata-rata dan standar

    deviasi (APA, 2001).

    Diagram 7.5 memperlihatkan contoh-contoh dari pernyataan-pernyataan tentang hasil

    penelitian yang tergambar dari statistik deskriptif dan inferensial. Untuk statistik deskriptif

    (rata-rata, standar deviasi, dan range) memperlihatkan informasi yang bermanfaat tentang

    hasil penelitian. Untuk statistik inferensial informasi seperti taraf alpha yang digunakan nilai

    paktual daerah kritis untuk penolakan hipotesis, hasil uji statistik, derajat kebebasan (df)dan

    besarnya pengaruh harus dilaporkan. Konfidence interval juga harus dilaporkan (Wilkinson

    & Tasks Force on Statistical Inference, 1999).

    BAGAIMANA ANDA MEMBAHAS HASIL-HASIL PENELITIAN

    Setelah melaporkan dan menjelaskan hasil-hasil penelitian secara rinci, para penliti

    mengakhiri penelitian merka dengan membuat ringkasan temuan-temuan kunci dari

    penelitian tersebut, mengembangkan penjelasan terhadap hasil-hasil penelitian,

    mengungkapkan keterbatasan-keterbatasan penelitian, dan membuat rekomendasi berkenaan

    dengan tindaklanjut penelitian tersebut.

    Membuat Keringkasan Hasil-Hasil Utama

    Dalam proses pemberian interpretasi terhadap hasil-hasil penelitian, para peneliti mula-mula

    membuat keringkasan temuan-temuan utama dan menyajikan implikasi-implikasi umum

    tentang penelitian untuk sesuatu kelompok audien. Sebuah keringkasan (summary)

    pernyataan yang meninjau ulang konklusi-konklusi utama untuk masing-masing pertanyaan

    penelitian atau hipotesis penelitian. Keringkasan ini berbeda dari hasil penelitian yang

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    29/33

    menyajikan konklusi-konklusi umum bukan khusus. Konklusi-konklusi khusus tentang hasil

    penelitian mencakup rincian tes-tes statistik yang digunakan, tingkat signifikansi dan

    besarnya pengaruh. Konklusi-konklusi umum menyatakan secara menyeluruh apakah

    hipotesis ditolak atau apakah pertanyaan penelitian didukung atau tidak.

    Penelitian diakhiri oleh pernyataan para peneliti berkenaan dengan implikasi penelitian

    secara positif. Implikasi (implication)adalah saran-saran tentang pentingnya penelitian bagi

    kelompok audiens yang berbeda. Implikasi ini mengelaborasikan signifikansi penelitian bagi

    para audiens seperti diungkapkan pada awalnya di dalam bagian rumusan masalah (Lihat Bab

    3). Sekarang, bahwa penelitian sudah berakhir si peneliti berada pada posisi mengadakan

    refleksi (memberikan kesan) tentang pentingnya penelitian.

    Menjelaskan Kenapa Hasil Penelitian Terjadi

    Sesudah keringkasan ini, para peneliti menjelaskan kenapa hasil-hasil penelitian mereka itu

    terjadi seperti apa adanya. Sering penjelasan ini didasarkan pada prediksi-prediksi yang

    dibuat berdasarkan suatu teori atau kerangka konseptual yang memberi arah pada perumusan

    pertanyaan-pertanyaan dan hipotesis penelitian. Di samping itu, penjelasan-penjelasan ini

    bisa juga mencakup pembahasan bahan kepustakaan yang ada dan yang memperlihatkan

    bagaimana hasil-hasil penelitian didukung ataupun ditolak oleh penelitian-penelitian

    terdahulu. Dengan demikian anda akan sering menemukan kajian tentang penelitian terdahulu

    disajikan oleh penulis dalam bagian ini. Bagian akhir ini boleh jadi mempertentangkan dan

    membandingkan hasil-hasil penelitian dengan teori-teori atau sekumpulan bahan

    kepustakaan.

    Mengungkapkan Keterbatasan Penelitian

    Para peneliti juga mengungkapkan keterbatasan-keterbatasan atau kelemahan-kelemahan dari

    penelitian mereka yang kemungkinan bisa berpengaruh terhadap hasil-hasil penelitian.

    Keterbatasan (limitation)adalah masalah atau kelemahan potensial tentang penelitian yang

    diidentifikasi oleh si peneliti. Kelemahan-kelemahan ini diungkapkan satu demi satu dan

    kelemahan tersebut sering terkait dengan pengukuran variabel yang kurang cermat, mundur

    atau kurangnya partisipan penelitian, jumlah sampel yang kecil, kesalahan dalam

    pengukuran, dan faktor-faktor lain yang biasanya terkait dengan pengumpulan dan analisis

    data. Keterbatasan-keterbatasan ini penting untuk diketahui oleh peneliti-peneliti lainnya

    yang berkemungkinan memilih untuk melakukan penelitian yang mirip dengan ini dan

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    30/33

    ataupun mengulang penelitian ini. Pengungkapan keterbatasan-keterbatasan ini menjembatani

    atau mengarah pada rekomendasi untuk penelitian lanjut. Keterbatasan-keterbatasan tersebut

    juga membantu para pembaca untuk menilai sejauh mana temuan-temuan penelitian bisa atau

    tidak bisa digeneralisasikan terhadap orang-orang dan situasi-situasi lainnya.

    Menyarankan Penelitian Lanjutan

    Para peneliti kemudian mengungkapkan juga arah penelitian yang akan datang atas dasar

    hasil-hasil penelitian yang dilakukan ini. Arah penelitian masa datang (future research

    direction) adalah saran-saran yang dibuat oleh si peneliti berkenaan dengan penelitian-

    penelitian lain yang perlu dilakukan atau dasar hasil penelitian ini. Saran-saran tersebut

    merupakan jembatan terhadap keterbatasan-keterbatasan penelitian, dan memberikan arah

    yang bermanfaat bagi para peneliti baru dan pembaca yang berminat untuk mendalami

    masalah penelitian ini atau untuk menerapkan hasil-hasilnya pada praktek-praktek

    pendidikan. Para pendidik sering membutuhkan sebuah sudut untuk memperdalam atau

    memberikan kontribusi terhadap pengetahuan yang ada, dan saran-saran bagi penelitian yang

    akan datang, terutama sekali sebagaimana ditemukan pada bagian kesimpulan dari sebuah

    penelitian. Bagi orang-orang yang membaca laporan penelitian ini, arah penelitian masa yang

    datang akan menggarisbawahi bidang-bidang yang belum banyak diketahui dan memberikan

    batas bagi penggunaan informasi dari suatu penelitian secara khusus.

    MENGKAJI KEMBALI ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA DALAM

    PENELITIAN KETERLIBATAN ORANGTUA

    Untuk mendapatkan gambaran berkenaan dengan proses analisis dan interpretasi data

    kualitatif kita kembali lagi pada penelitian keterlibatan orangtua yang dilakukan oleh

    Deslandes & Bertrand, (2005). Dengan statistik lanjut yang digunakan oleh para peneliti kita

    akan mudah terpancing untuk memfokuskan perhatian pada statistik dan kehilangan

    gambaran yang menyeluruh tentang analisis dan interpretasi yang terdapat di dalam

    penelitian.

    Para peneliti melakukan survey terhadap 770 orangtua siswa sekolah menengah pada

    lima buah sekolah di Quebec. Para orangtua ini mengisi beberapa instrumen penelitian.

    Mencermati analisis data yang digunakan oleh para peneliti bermanfaat bagi kita untuk

    melakukan refleksi terhadap pertanyaan yang jawabannya ingin dicari oleh si peneliti. Dan

    kemudian mengkaji analisis statistik yang mereka gunakan untuk mendapatkan jawaban

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    31/33

    terhadap pertanyaan tersebut. Pertanyaan pokok dapat ditemukan pada paragrap 13 : Apa-

    apa saja konstribusi relatif dari peran orangtua, self-efficacy, persepsi terhadap undangan

    para guru, dan persepsi undangan para remaja untuk memprediksi keterlibatan orangtua di

    rumah dan di sekolah pada siswa kelas 7, 8, dan 9 (hal. 166). Dalam pertanyaan ini

    kontribusi relatifberarti variabel bebas apa saja yang paling bisa menjelaskan wujud dari

    keterlibatan orangtua di rumah dan di sekolah. Selanjutnya coba lihat tabel-tabel statistik

    yang disajikan oleh para peneliti. Tabel 1 memperlihatkan statistik deskriptif demografis

    (berbentuk persentase) tentang partisipasi orangtua dalam penelitian ini. Tabel 2 menyajikan

    daftar variabel-variabel bebas, variabel-variabel kontrol dalam analisis data dan dua variabel

    terikat. Tabel ini sangat bermanfaat bagi pemahaman berkenaan dengan analisis data dan

    prosedur-prosedur statistik. Tabel 3 memperlihatkan statistik deskriptif (rata-rata standar

    deviasi) pada keempat variabel bebas dan kedua variabel terikat. Variabel 4 dan 5

    memperlihatkan analisis regresif ganda dan imperensial untuk variabel-variabel bebas dan

    variabel demografis sebagai variabel kontrol bagi keterlibatan orangtua di rumah dan di

    sekolah untuk melihat keterlibatan orangtua dirumah di sekolah sebagai variabel terikat.

    Dengan demikian dari pertanyaan penelitian kita mengetahui bahwa penelitian ini akan

    membangun sebuah pemahaman tentang pentingnya 4 buah faktor yang menjelaskan

    keterlibatan orangtua. Cermati kembali tabel 7.5 yang memperlihatkan kepada kita bahwa

    apabila kita memiliki dua atau lebih variabel bebas (4 konstruck dan beberapa variabel

    kontrol dalam penelitian ini) yang diukur dengan skala kontinu (1 = sangat tidak setuju,

    sampai 6 = sangat setuju) dan 1 variabel bebas (apakah rumah atau sekolah yang diukur

    secara terpisah sebagai skala kontinu, kita akan menggunakan regresi ganda sebagai prosedur

    statistik. Kita bisa melihat kedua tabel regresi ini (tabel 4 dan tabel 5) dan perhatikan bahwa

    beberapa dari tabel tersebut secara statistik signifikan dan pada tingkatp< .05,p< .01, danp

    < .001 (sebagaimana diperlihatkan oleh tanda *) yang terdapat pada tabel di bagian bawah.

    Sayang sekali kita tidak melihat besarnya pengaruh di dalam tabel 4 dan 5. Tapi dalam

    analisis data pada tabel 4 kita bisa melihat bahwa persepsi orangtua terhadap undangan para

    siswa dalam ranah akademik dengan memprediksi secara kuat keterlibatan orangtua dirumah

    (beta = .44). kemudian kita membaca pada bagian hasil penelitian untuk melihat temuan-

    temuan yang lebih rinci. Pemikiran kita tentang bentuk-bentuk analisis data yang ditemukan

    dalam artikel jurnal ini beranjak dari pemikiran tentang pertanyaan penelitian, penelusuran

    tabel, mengetahui jenis-jenis statistik utama dan penggunaan tabel 7 poin 5 dalam bab ini

    untuk menilai kenapa statistik itu yang digunakan dan melihat secara cermat pada hasil

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    32/33

    penelitian yang disajikan dalam tabel-tabel tersebut sebagaimana juga dalam bagian

    pembahasan hasil-hasil penelitian.

    Bagian pembahasan penelitian (mulai dari paragrap 32) memberikan keringkasan

    umum dari hasil yang diperlihatkan oleh tingkat kelas dan untuk masing-masing variabel

    terikat keterlibatan orangtua di rumah dan di sekolah. Perhatikan bahwa pada keseluruhan

    bagian pembahasan ini para peneliti mengetengahkan referensi-referensi pada penelitian-

    penelitian lain yang menggarisbawahi temuan-temuan yang salah (lihat misalnya paragrap

    36). Artikel ini juga diakhiri dengan pembahasan tentang implikasi terhadap intervensi

    terhadap sekolah dan untuk meningkatkan keterlibatan orangtua dan pentingnya hubungan

    guru/orangtua. Bagian terakhir mengidentifikasi beberapa keterbatasan penelitian dalam hal

    sampel (paragrap 46), mengungkapkan gagasan-gagasan untuk penelitian lanjut (paragrap

    47), dan kemudian berakhir pada catatan positif berkenaan dengan pentingnya penelitian

    (paragrap 49).

    GAGASAN-GAGASAN UTAMA DALAM BAB INI

    Setelah pengumpulan skor-skor numeric yang diperoleh melalui instrumen penelitian

    atau melalui observasi para peneliti kuantitatif perlu menyiapkan dan menyusun data-data

    mereka untuk analisis statistik. Proses ini terdiri dari pemberian skor numeric pada masing-

    masing pilihan jawaban dalam instrumen (apabila instrumen tidak mencakup atau tidak

    memasukkan informasi ini); menentukan apakah butir tunggal atau perbedaan skor akan

    digunakan di dalam analisis; dan memilih program perangkat lunak komputer untuk

    menganalisis data. Kemudian peneliti memasukkan ke dalam file-file komputer dengan jalan

    membuat matrik data yang terdiri dari variabel-variabel dan nilai-nilainya. Dengan data yang

    sudah dibangun si peneliti memulai proses menganalisis data untuk menjawab pertanyaan-

    pertanyaan atau hipotesis penelitian. Beberapa pertanyaan boleh jadi terbatas pada

    mendeskripsikan kecenderungan di dalam data, dan si peneliti menggunakan analisis

    deskriptif seperti kecenderungan umum, penyebaran skor, dan peringkat skor.

    Pertanyaan-pertanyaan dan hipotesis lainnya memerlukan analisis inferensial dimana si

    peneliti mengkaji sebuah sampel dan mengambil generalisasi dari sampel tersebut ke

    populasi. Untuk melakukan analisis inferensial 3 prosedur biasanya digunakan: (a)

    melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan test-test statistik dan menghitung nilaip

    nya yang ditentukan apakah signifikan atau tidak, dan menyarankan bahwa rata-rata sampel

    merupakan estimate yang baik atau tidak bagi rata-rata populasi; (b) menentukan interval

    tingkat kepercayaan dengan mengidentifikasi rentangan skor yang bisa tercakup dalam rata-

    rata populasi; (c) menghitung besarnya pengaruh yang menentukan kuat tidaknya perbedaan

  • 7/22/2019 Bab 7 Analisis Dan Interpretasi Data Kuantitatif

    33/33

    dan makna praktis dari perbedaan-perbedaan ini terhadap perbandingan kelompok atau

    hubungan variabel-variabel.

    Apakah analisis terdiri dari analisis deskriptif dan inferensial, atau dua-duanya si

    peneliti menyajikan hasilnya dalam bentuk tabel, angka, dan pembahasan rinci tentang hasil-

    hasilnya. Akhirnya para peneliti membuat konklusi dari penelitian mereka dengan jalan

    membuat ringkasan yang rinci tapi dalam bentuk pernyataan yang bersifat umum. Mereka

    juga memberikan penjelasan tentang temuan-temuan mereka atas dasar prediksi yang

    sebelumnya dibuat atas dasar bahan kepustakaan atau teori-teori, dan mereka

    membandingkan hasil-hasil ini dengan hasil penelitian terdahulu. Penting juga diingat bahwa

    dalam membuat kesimpulan tentang sebuah penelitian kita perlu mengemukakan

    keterbatasan-keterbatasan penelitian dengan mengungkapkan kelemahan-kelemahan yang

    berkemungkinan berpengaruh terhadap hasil penelitian. Keterbatasan-keterbatasan ini

    terbangun secara langsung dalam saran-saran bagi penelitian lanjut yang kiranya akan

    memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut dan selanjutnya memberikan kontribusi bagi

    studi kepustakaan tentang topik dimaksud.