bab iv (analisis penentuan biaya kualitas)

3
65 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Besarnya biaya kualitas yang ada di perusahaan pada Semester I 1998 adalah Rp.115.241.054 dan sebesar Rp.110.942.500 pada Semester II 1998. Sedangkan pada tahun1999 Semester I biaya kualitas yang terjadi adalah sebesar Rp.106.195.825 dan pada Semester II sebesar Rp. 102.962.100. Pada tahun 2000 biaya kualitas yang terjadi adalah sebesar Rp.101.639.825 untuk Semester I dan sebesar Rp.105.280.100 pada Semester II . Pada tahun 2001 biaya kualitas yang terjadi adalah sebesar Rp.98.342.825 pada Semester I sedangkan pada Semester II biaya kualitas yang terjadi sebesar Rp.92.378.200. Pada tahun 2002 Semester I besarnya biaya kualitas yang terjadi Rp 87.166.825 dan Rp.83.472.100 untuk Semester II. 2. Perusahaan belum membuat laporan biaya kualitas walaupun sebenarnya perusahaan telah mengeluarkan biaya-biaya yang berkaitan dengan aktivitas peningkatan kualitas. 3. Pembuatan laporan biaya kualitas di perusahaan dilakukan dengan cara sebagai berikut: a) Mengidentifikasikan terlebih dahulu biaya mana yang termasuk kedalam kelompok biaya kualitas.

Upload: emma-setya-handoko

Post on 25-Jul-2015

175 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab IV (analisis Penentuan Biaya Kualitas)

65

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka penulis dapat menarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Besarnya biaya kualitas yang ada di perusahaan pada Semester I 1998 adalah

Rp.115.241.054 dan sebesar Rp.110.942.500 pada Semester II 1998. Sedangkan

pada tahun1999 Semester I biaya kualitas yang terjadi adalah sebesar

Rp.106.195.825 dan pada Semester II sebesar Rp. 102.962.100. Pada tahun 2000

biaya kualitas yang terjadi adalah sebesar Rp.101.639.825 untuk Semester I dan

sebesar Rp.105.280.100 pada Semester II . Pada tahun 2001 biaya kualitas yang

terjadi adalah sebesar Rp.98.342.825 pada Semester I sedangkan pada Semester II

biaya kualitas yang terjadi sebesar Rp.92.378.200. Pada tahun 2002 Semester I

besarnya biaya kualitas yang terjadi Rp 87.166.825 dan Rp.83.472.100 untuk

Semester II.

2. Perusahaan belum membuat laporan biaya kualitas walaupun sebenarnya

perusahaan telah mengeluarkan biaya-biaya yang berkaitan dengan aktivitas

peningkatan kualitas.

3. Pembuatan laporan biaya kualitas di perusahaan dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

a) Mengidentifikasikan terlebih dahulu biaya mana yang termasuk kedalam

kelompok biaya kualitas.

Page 2: Bab IV (analisis Penentuan Biaya Kualitas)

66

b) Mengelompokkan biaya-biaya yang sudah teridentifikasi kedalam kelompok

komponen biaya kualitas.

c) Menyusun laporan biaya kualitas.

4. Terdapat pengaruh negatif dari besarnya biaya kualitas perusahaan terhadap

tingkat penjualan perusahaan yang terlihat dari perhitungan regresi antara

keduanya yang menghasilkan koefisien regresi (b) sebesar 33,632. Terdapat

hubungan yang kuat dan bersifat negatif (berlawanan) antara biaya kualitas yang

terjadi di perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai perusahaan. Hal ini

bisa dilihat dari perhitungan korelasi antara keduanya yang menghasilkan

koefisien korelasi (r) sebesar –0,938.

2. Saran

Dari hasil analisis yang telah dilakukan dan kesimpulan yang didapat maka

penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Perusahaan hendaknya mengelompokkan biaya-biaya yang berhubungan dengan

kualitas dalam suatu kelompok tersendiri tentang biaya kualitas dan membuat

laporan secara tersendiri tentang biaya kualitas yang timbul secara teratur. Hal ini

dimaksudkan agar perusahaan memiliki dasar untuk perencanaan dan

pengendalian.

2. Perusahaan masih dapat menurunkan biaya kualitasnya sampai ketingkat yang

optimal. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan biaya pencegahan melalui

training atau pelatihan pegawai (karyawan) ataupun untuk biaya inspeksi. Dengan

Page 3: Bab IV (analisis Penentuan Biaya Kualitas)

67

demikian kerusakan produk ataupun kesalahan produksi dapat dicegah lebih dini

yang akhirnya akan menurunkan biaya kerusakan internal dan kerusakan

eksternal, sehingga biaya kualitas dapat diturunkan.