bab iv
DESCRIPTION
dfjgxghvmkhgbTRANSCRIPT
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DAN HASIL
4.1. REALISASI PEMECAHAN MASALAH
Program kerja Kelompok KKN-T UKI TORAJA Angkatan
XXVIII Tahun 2015 Lembang Rindingallo, Kecamatan Rindingallo,
Kabupaten Toraja Utara berdasarkan hasil Rapat Anggota Kelompok,
Aparatur Lembang dan Tokoh yang ada di Lembang sesuai dengan aturan
yang dianjurkan Panitia KKN-T dan sesuai dengan tema KKN-T yaitu “
Upaya Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya Lokal di Kabupaten
Tana Toraja dan Toraja Utara“ Topik kegiatan KKN-T Angkatan XXVIII
tahun akademik 2015/2016 diarahkan pada :
1. Identifikasi objek wisata berdasarkan jenis – jenis wisata.
2. Pemetaan objek wisata berdasarkan jenis – jenis wisata.
Kelompok Posko Lembang Rindingallo Kuliah Kerja Nyata
Tematik mendapatkan Tema dan Topik KKN Tematik yaitu “
Pengembangan Pariwisata Kawasan Lembang Rindingallo Berbasis
Budaya Lokal ” Maka dalam program kerja kelompok KKN-T kami
khususkan pada “ Pengembangan Objek Wisata Sejarah Benteng
Pertahanan Pongtiku di Lembang Rindingallo ”.
Program Kerja Kelompok Posko Lembang Rindingallo Kuliah
Kerja Nyata Tematik UKI TORAJA 2015 dibagi menjadi 3 jenis program
yaitu :
36
37
1. Program Utama
a. Observasi
b. Survei Potensi Lembang Rindingallo
c. Pendataan Objek Wisata yang belum berkembang
d. Solusi Pengembangan Pariwisata Kawasan Lembang Rindingallo
Berbasis Budaya Lokal.
e. Membuat Profil Objek Wisata Sejarah Benteng Pertahanan
Pongtiku.
f. Membuat Peta Objek Wisata Berdasarkan Jenis – Jenis Wisata.
2. Program Pendukung
Kegiatan Pendukung Pencapaian program utama.
a. Survei Potensi Objek Wisata Alam Sarambu Manipi’
b. Survei Potensi Objek Wisata Budaya To Ma’ Nenek
3. Program Non Tema
a. Pembuatan papan nama gereja, sekolah, batas dusun, tambang
galian gol. C (pasir), dan jalan.
b. Baksos.
Setelah melakukan kegiatan kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di
Lembang Rindingallo, Kecamatan Rindingallo, maka dapat dilaporkan
bahwa hasil yang dicapai selama kegiatan program kerja dengan hasil atau
target yang telah di targetkan sebagai berikut :
38
4.1.1. Tema Utama
1. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan selama 6 hari, pada waktu
observasi ini dilakukan perkunjungan ke rumah – rumah
kepala dusun, ketua adat, bertanya dengan Kepala Lembang,
Sekertaris Lembang, Ketua BPL, tempat – tempat pendidikan,
tempat agama, dan juga masyarakat di Lembang Rindingallo,
kegiatan ini dilakukan untuk menggali sebuah masalah yang
ada di lembang rindingallo, baik masalah dari individu,
kelompok dan sarana umum. Dimulai dari tanggal 06 Juli
2015. Pada tanggal 21 Juli diadakan lokakarya Lembang.
Kegiatan observasi ini mencapai hasil 100% karena pada hari
pertama sampai hari terakhir kegiatan observasi terlaksana
dengan baik.
2. Survei Potensi Lembang Rindingallo
Tujuan dan Manfaat
Survei potensi Lembang Rindingallo merupakan kegiatan
untuk mengetahui : tempat, letak geografis,
kependudukan, lingkungan hidup, perumahan,
permukiman, pendidikan, sosial budaya, rekreasi dan
hiburan, kesehatan, perhubungan, lahan dan
penggunaannya, ekonomi, keterangan kepala lembang,
dan profil Lembang Rindingallo.
39
Waktu dan Lokasi Kegiatan
Selasa, 14 Juli 2015 – Senin, 20 Juli 2015, tiap – tiap
dusun di Lembang Rindingallo.
Sasaran Kegiatan
Seluruh masyarakat Lembang Rindingallo.
Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Dari kegiatan ini tidak terlaksana secara keseluruhan.
karena kondisi cuaca dan adanya daerah yang tidak dapat
dijangkau oleh kendaraan bermotor.
3. Pendataan objek wisata yang belum berkembang.
Tujuan dan Manfaat
Untuk mengetahui semua objek wisata yang ada di
Lembang Rindingallo, baik yang belum berkembang
maupun yang sudah dikelolah.
Waktu dan Lokasi Kegiatan
Selasa, 07 Juli 2015 – Senin, 13 Juli 2015, di dusun
Lalikan, dusun Dumbia, dan dusun Dassiriri Lembang
Rindingallo.
Sasaran Kegiatan
Pemerintah Daerah.
Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Dalam kegiatan ini didampingi oleh masyarakat dan hasil
yang dicapai 100 %. Dalam kegiatan ini kami peserta
40
KKN-T dapat mengidentifikasi seluruh objek yang belum
pernah dikelolah dan dapat melihat objek wisata mana
yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Adapun
nama objek yang didata oleh kami peserta KKN-T adalah
sebagai berikut :
Objek wisata alam Sarambu Manipi’ terdapat di
dusun Dassiriri,
Objek wisata sejarah Benteng Pertahanan Pongtiku
terdapat di dusun Lalikan,
Objek wisata sejarah Tempat Penangkapan Pongtiku
terdapat di dusun Lalikan,
Objek wisata alam Sarambu To’ Pamenta Daro
terdapat di dusun Dumbia.
Dan dari hasil survei ternyata hanya ada satu objek yang
memiki potensi untuk dikembangkan menurut kami, yaitu
objek wisata sejarah Benteng Pertahanan Pongtiku, karena
di lokasi objek terdapat peninggalan sejarah yaitu tempat
menumbuk lombok (Pantu’tukan Lada), dan juga terdapat
goa persembunyian Pongtiku dan pasukannya, tetapi goa
ini pada waktu survei tidak dapat kami jangkau karena
akses jalan menuju ke goa harus menggunakan tali.
41
4. Solusi pengembangan pariwisata berbasis budaya lokal di
Lembang Rindingallo.
Tujuan dan Manfaat
Untuk mengetahui semua potensi yang ada pada setiap
objek wisata yang telah di data maka kami peserta KKN-T
telah sepakat untuk melakukan beberapa kegiatan yang
akan kami laksanakan pada objek wisata yang memiliki
potensi.
Waktu dan Lokasi Kegiatan
Senin, 13 Juli 2015, di posko KKN-T dusun Dumbia.
Sasaran Kegiatan
Masyarakat dan Pemda Lembang Rindingallo.
Hasil pelaksanaan kegiatan
Hasil dari kegiatan ini terlaksana dengan baik karena
semua peserta KKN-T mengambil sebuah kesepakatan
untuk mengelolah objek wisata yang memiliki potensi.
5. Membuat profil objek wisata sejarah Benteng Pertahanan
Pongtiku.
Tujuan dan Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan ini adalah untuk
mengetahui letak objek wisata sejarah Benteng Pertahanan
Pongtiku, narasi objek wisata sejarah Benteng Pertahanan
Pongtiku beserta informasi lainnya.
42
Waktu dan Lokasi Kegiatan
Rabu, 22 Juli 2015 – Kamis, 23 Juli 2015
pembersihan jalan ke lokasi objek wisata sejarah
Benteng Pertahanan Pongtiku, dusun Lalikan.
Rabu, 19 Agustus 2015, pemasangan papan nama
objek wisata sejarah Benteng Pertahanan Pongtiku,
dusun Lalikan.
Jumat, 28 Agustus 2015 – Minggu, 30 Agustus 2015,
pengetikan narasi objek wisata sejarah Benteng
Pertahanan Pongtiku dan pencarian informasi
mengenai objek wisata tersebut, posko KKN-T dusun
Dumbia.
Sasaran Kegiatan
Wisatawan asing dan domestik
Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Adapun hasil dari kegiatan ini meliputi :
Pembersihan jalan ke lokasi objek selama dua hari
terlaksana dengan baik oleh karena kerja sama antara
peserta KKN-T bersama masyarakat.
Pemasangan papan nama objek wisata yang bertujuan
untuk mengetahui letak objek wisata juga terlaksana
dengan baik dengan bantuan masyarakat.
43
Narasi objek wisata sejarah benteng pertahanan
pongtiku. Pengetikan narasi objek wisata benteng
pertahanan pongtiku dikerjakan di posko KKN-T dan
terlaksana dengan baik, namun narasi yang kami buat
ini hanya secara singkat. Adapun narasi mengenai
objek wisata sejarah benteng pertahanan pongtiku
adalah sebagai berikut :
“ Pada permulaan abad XX Pongtiku mulai
mempersiapkan benteng – bentengnya yang disebut,
“trio barat dan trio timur”. Diantara keduanya terdapat
benteng penghubung yaitu Benteng Rindingallo.
Untuk mengikat negeri-negeri yang berbatasan
dengan kawasan Benteng Trio Timur dan Trio Barat,
Pongtiku mengajak putra – putri dari pemuka
kawasan – kawasan untuk tinggal bersama di Benteng
Rindingallo, antara lain Mete dari Piongan dan
Paredatu dan Kepe’. Lai’ Tasik anak bangsawan dari
Riau, istri seorang pimpinan local yang bernama
Besang yang tertinggal dalam benteng (1898) karena
sedang mengandung, ditawan oleh pejuang – pejuang
Pongtiku lalu dibawa ke Benteng Rindingallo.
Persenjataan pokok benteng Rindingallo adalah
sejumlah besar senapan tipr Beaumont yang
44
berjumlah sekitar 1500, 1/3 diisi dari depan yakni
senjata kopak dan 2/3 nya diisi dari belakang, yaitu
senjata lantak ”. (Dari Sultan Hasanuddin Sampai
Pongtiku, Yulius S. Tiranda, 2004).
Adapun keunikan dari Benteng Pertahanan Pongtiku
yang ada di Lembang Rindingallo adalah pada jalan
masuk menuju benteng terdapat pintu gerbang yang
terbuat dari batu dan dipahat, terdapat tempat
menumbuk lombok (pantu’tukan lada) yang
digunakan oleh pongtiku sebagai amunisi untuk
senjata khasnya yaitu tirrik lada.
6. Membuat peta objek wisata berdasarkan jenis – jenis wisata.
Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari pembuatan peta objek wisata dalah
untuk mengetahui letak masing – masing objek wisata
yang ada di Lembang Rindingallo dan juga memudahkan
bagi para pengunjung khususnya wisatawan baik
mancanegara maupun domestik.
Waktu dan Lokasi Kegiatan
Senin, 31 Agustus 2015, di posko KKN-T, dusun Dumbia.
Sasaran Kegiatan
Wisatawan, pemda, dan masyarakat.
45
Hasil dan Pelaksanaan Kegiatan
Dari pembuatan peta objek wisata ini terlaksana dengan
baik namun peta yang kami buat belum akurat karena
kurangnya peralatan yang digunakan seperti GPS.
4.1.2. Tema pendukung
1. Survei Potensi Objek Wisata Alam Sarambu Manipi’
Tujuan dan Manfaat
Untuk mengetahui apakah terdapat potensi pada objek
wisata ini.
Waktu dan Lokasi Kegiatan
Sabtu, 01 Agustus 2015, dusun Dumbia
Sasaran Kegiatan
Masyarakat.
Hasil dan Pelaksanaan kegiatan
Dalam kegiatan pembersihan jalan menuju lokasi sarambu
terlaksanan dengan baik berkat kerjasama antara peserta
KKN-T. Namun setelah kami melihat keunikan dari objek
wisata ini ternyata ada kendala untuk mengembangkan
objek wisata alam Sarambu Manipi’ adapun kendalanya
adalah air terjun keruh yang disebabkan oleh tambang
galian gol. C (pasir). Ketinggian dari Sarambu manipi’ ±
100 m.
46
2. Survei Potensi Objek Wisata Budaya To Ma’ Nenek
Tujuan dan Manfaat
Untuk mengetahui apakah terdapat potensi pada objek
wisata budaya di Lembang Rindingallo.
Waktu dan lokasi kegiatan
Senin, 24 Agustus 2015, dusun Dassiriri
Sasaran kegiatan
Seluruh masyarakat Lembang Rindingallo
Hasil dan Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan oleh masyarakat Lembang
Rindingallo, kegiatan ini dilaksanakan tiap setahun sekali.
Adapun keunikan yang kami lihat dari kegiatan ini adalah
dimana mayat yang ada di dalam kuburan dikeluarkan dan
di jemur serta pakaian yang digunakan oleh mayat diganti
oleh para keluarga yang bersangkutan.
4.1.3. Program Non-Tema
1. Penataan halaman Kantor Lembang Rindingallo, pembuatan
pagar, dan pembuatan papan nama kantor lembang.
Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperluas
halaman Kantor Lembang Rindingallo dan penataan
halaman kantor sehingga halaman terlihat rapi dan bersih.
47
Waktu dan Lokasi Kegiatan
Pembuatan pagar, sabtu 25 Juli 2015 – kamis 30 juli
2015, di Kantor Lembang Rindingallo.
Penataan halaman, selasa 04 Agustus 2015 – rabu, 05
Agustus 2015, di Kantor Lembang Rindingallo.
Pembuatan papan nama Kantor Lembang Rindingallo,
senin, 10 Agustus 2015 – kamis, 13 agustus 2015, di
posko KKN-T dusun Dumbia.
Sasaran Kegiatan
Pemerintah daerah.
Hasil dan Pelaksanaan Kegiatan
Hasil yang dicapai pada kegiatan ini 100 % terlaksana
dengan baik, namun terdapat beberapa kendala semasa
pelaksanaan kegiatan yaitu terlambatnya bahan yang
digunakan dalam pekerjaan sehingga dalam pelaksanaan
membutuhkan waktu yang lama.
2. Pembuatan papan nama gereja, sekolah, batas dusun, tambang
galian gol. C (pasir), dan jalan.
Tujuan dan Manfaat
Pekerjaan ini bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat
Lembang Rindingallo, dimana semua sarana yang ada
dapat diketahui oleh adanya papan nama yang dibuat oleh
peserta KKN-T.
48
Waktu dan Lokasi Kegiatan
Senin, 10 agustus 2015 – rabu, 26 agustus 2015, di posko
KKN-T dusun Dumbia
Sasaran kegiatan
Masyarakat Lembang Rindingallo
Hasil dan Pelaksanaan Kegiatan
Pekerjaan ini terlaksana dengan baik, namun dalam
semasa pekerjaan juga terdapat beberapa kendala seperti
terlambatnya bahan yang digunakan dalam pekerjaan
sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama.
3. Baksos
Tujuan dan Manfaat
Pekerjaan ini bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat
Lembang Rindingallo, dimana lokasi Lembang
Rindingallo menjadi bersih.
Waktu dan Lokasi Kegiatan
Jumat, 14 agustus 2015 di perbatasan Lembang
Rindingallo.
Sasaran kegiatan
Masyarakat Lembang Rindingallo
Hasil dan Pelaksanaan Kegiatan
Pekerjaan ini terlaksana dengan baik berkat kerjasama
antara masyarakat Lembang Rindingallo.
49
4.2. FAKTOR PENDORONG
Dalam pelaksanaan program kerja Mahasiswa KKN Tematik di
Lembang Rindingallo, banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak,
baik materi, moril, maupun tenaga sehingga program kerja yang telah
disetujui pada saat Lokakarya Lembang dapat dilaksanakan dengan baik
sesuai dengan batas waktu pelaksanaan yang telah ditentukan.
Adapun faktor – faktor pendorong selama melaksanakan program
kerja dilokasi KKN-T adalah :
1. Observasi.
Adanya arahan dari pemerintah setempat yaitu aparatur Lembang
Rindingallo beserta masyarakat.
2. Survei Potensi Lembang Rindingallo.
Dari hasil survei terdapat beberapa tambang galian pasir yang
merupakan pendapatan sebagian besar masyarakat Lembang
Rindingallo, dan yang menjadi keunikan dari Lembang
Rindingallo adalah penghasil pasir terbesar di Kecamatan
Rindingallo. Hal inilah yang mendorong peserta KKN-T untuk
melakukan survei potensi.
3. Pendataan objek wisata yang belum berkembang.
Pada saat survei objek wisata di temani oleh masyarakat setempat.
4. Membuat profil objek wisata sejarah Benteng Pertahanan Pongtiku.
Pada saat melakukan pembersihan lokasi peserta KKN-T dibantu
oleh masyarakat.
50
Tersedianya material dan bahan dalam pembuatan papan nama
objek wisata.
Dalam mencari informasi mengenai objek wisata terdapat
beberapa referensi seperti buku dan adanya narasumber yaitu para
tokoh masyarakat.
5. Membuat peta objek wisata berdasarkan jenis – jenis wisata.
Tersedianya jaringan internet pada saat membuat peta objek
wisata.
6. Survei Potensi Objek Wisata Alam Sarambu Manipi’
Pada saat menuju lokasi ditemani oleh masyarakat.
7. Survei Potensi Objek Wisata Budaya To Ma’ Nenek
Pada saat acara Ma’ Nenek didukung oleh cuaca yang cerah
sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik.
8. Penataan halaman Kantor Lembang Rindingallo, pembuatan pagar,
dan pembuatan papan nama kantor lembang.
Pada saat pelaksanaan kegiatan ditemani oleh aparat lembang,
Tersedianya material dan bahan.
9. Pembuatan papan nama gereja, sekolah, batas dusun, tambang galian
gol. C (pasir), dan jalan.
Tersedianya alat dan bahan yang digunakan pada saat pekerjaan
dilakukan.
Tersedianya kendaraan pada saat pemasangan papan nama.
Pada saat pemasangan papan nama ditemani oleh masyarakat.
51
10. Baksos
Pada saat kegiatan baksos dibantu oleh masyarakat dan aparat
lembang.
Tersedianya alat seperti pemotong rumput pada saat baksos.
Disamping faktor pendukung internal ada juga faktor pendukung
eksternal yaitu respon dari Pemerintah Lembang setempat yang bersedia
menerima kedatangan kami serta siap menerima keluhan – keluhan apabila
ada hal – hal yang mengganggu selama mahasiswa berada dilokasi. Selain
itu, peminjaman fasilitas untuk melakukan pertemuan lokakarya Lembang
merupakan suatu bentuk dukungan yang diberikan oleh pihak Pemerintah
Lembang kepada mahasiswa KKN Tematik Angkatan XXVIII Tahun 2015
UKI TORAJA.
Selain itu juga, peran dosen pembimbing sangat membantu
kelancaran program kerja mahasiswa. Dosen pembimbing yang datang
untuk memonitoring dan mengevaluasi penyusunan dan pelaksanaan
program kerja mahasiswa KKN-T banyak mengarahkan dalam mengatasi
kekeliruan yang dilakukan. Dosen pembimbing banyak memberikan
arahan-arahan kepada mahasiswa, usulan – usulan dan nasehat – nasehat,
serta solusi yang terbaik bagi permasalahan yang dialami selama
melaksanakan program kegiatan KKN-T.
Pemuda dan remaja Lembang Rindingallo juga merupakan faktor
pendukung eksternal selama mahasiswa KKN-T berada dilokasi mereka
ikut serta dalam setiap program kerja yang dilaksanakan mahasiswa
52
KKN Tematik Angkatan XXVIII Tahun 2015 Uki toraja, dan setiap ada
waktu yang luang, mereka selalu datang ke posko untuk berdiskusi dan
membantu mencarikan solusi jika ada masalah yang dihadapi di
lingkungan masyarakat. Selain itu, mereka juga selalu mengharapkan
partisipasi dari mahasiswa KKN-T dalam membangkitkan semangat
kepada pemuda – pemuda dalam memberdayakan masyarakat Lembang
Rindingallo ke depan.
Dari faktor – faktor tersebut di atas, salah satu hal yang penting
yang juga sangat menunjang dan membantu terlaksananya setiap kegiatan
yang telah disepakati bersama yaitu adanya kerja sama yang baik antar
mahasiswa dalam satu posko pada khususnya dan antar seluruh mahasiswa
peserta KKN di Kecamatan Rindingallo, Kabupaten Toraja Utara pada
umumnya. Seiring berjalannya waktu, tuntutan tugas dan tanggung jawab,
kepentingan yang sama, serta rasa tanggung jawab yang tinggi dari setiap
mahasiswa KKN-T, maka dapat terjalin rasa persaudaraan dan kerja sama
antar sesama peserta KKN-T tanpa memandang perbedaan latar belakang
disiplin ilmu yang berbeda – beda. Peran Korcam dan Korlem sangat
mendukung, karena banyak memberikan informasi – informasi penting
dan juga pengarahan.
53
4.3. FAKTOR PENGHAMBAT
Selain faktor pendukung terdapat beberapa faktor penghambat
selama pelaksanaan program KKN Tematik di Lembang Rindingallo,
Kecamatan Rindingallo. Adapun faktor penghambat tersebut yaitu masih
adanya anggapan masyarakat bahwa mahasiswa yang turun dilokasi telah
membawa program dan memiliki dana sendiri untuk pelaksanaan program.
Selain itu, masih ada pula masyarakat yang bersikap acuh tak acuh dan
tidak ingin membantu mahasiswa dalam melaksanakan program baik
dalam segi material maupun bantuan tenaga. Hal ini dikarenakan oleh
kesibukan masyarakat tersebut pada hari – hari kerja, dan digunakannya
hari libur sebagai waktu untuk beristirahat. Selain itu, banyaknya tuntutan
kebutuhan hidup mereka yang menyebabkan kurangnya bantuan dari segi
material untuk mahasiswa KKN Tematik. Hal ini cukup menghambat
program yang akan dijalankan, karena anggapan dan sikap masyarakat
yang demikian.
Selain faktor penghambat di atas, terdapat pula faktor penghambat
yang dialami dalam menjalankan program yang berhubungan dengan tema
KKN-T yaitu :
1. Survei Potensi Lembang Rindingallo
Faktor penghambatnya adalah pada saat pendataan penduduk tidak
ditemani oleh aparat Lembang, rumah penduduk yang berjauhan,
kondisi jalan, dan kurangnya kendaraan bagi mahasiswa KKN-T.
2. Pendataan objek wisata yang belum berkembang.
54
Faktor penghambatnya adalah lokasi jalan menuju objek sangat
ekstrim dan tidak pernah dibersihkan.
3. Membuat profil objek wisata sejarah Benteng Pertahanan Pongtiku.
Faktor penghambatnya adalah pada saat pembersihan lokasi
kurangnya peralatan yang digunakan, terlambatnya bahan yang
digunakan dalam membuat papan nama objek wisata.
4. Membuat peta objek wisata berdasarkan jenis – jenis wisata.
Faktor penghambatnya adalah tidak adanya alat ukur seperti GPS dan
pesawat ukur (theodolit), sehingga hasil yang diperoleh pada saat
pembuatan peta objek tidak akurat.
Selain dari beberapa faktor yang menghambat program kerja di
atas masih ada faktor – faktor kecil yang menghambat dalam
melaksanakan program kegiatan mahasiswa selama berada dilokasi KKN-
T.