bab iv

10
BAB IV METODE PENELITIAN IV.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini bersifat eksperimen. Pemilihan desain experimen dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan efektifitas intervensi penyuluhan kesehatan gigi antara penyuluhan menggunakan media poster dengan penyuluhan menggunakan media leaflet terhadap pengetahuan siswa, dengan menganalisa perbedaan pengetahuan siswa sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan sehingga dapat diketahui efektifitas dari penyuluhan yang diberikan. Menurut Sugiyono (2009) desain penelitian eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Jenis eksperimen yang digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan pendekatan rancangan ”Pre test-Post test Non- Equivalent Control Group”, yaitu suatu metode eksperimen dengan memberikan pre test sebelum perlakuan danpost test setelah perlakuan pada satu atau beberapa kelompok experimen dengan satu kali perlakuan tanpa adanya kelompok kontrol dan menggunakan keseluruhan populasi non random. Selanjutnya dilakukan analisa hasil dari variabel dependentmenggunakan kuesioner untuk mengetahui perbedaan pengetahuan kesehatan gigi siswa sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang kesehatan gigi. Lebih jelasnya menurut Notoatmodjo (2005) dan Suryabrata (2009)

Upload: gehaghaffar

Post on 23-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pp

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV

BAB IV

METODE PENELITIAN

IV.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini bersifat eksperimen. Pemilihan desain experimen dalam penelitian ini

dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan efektifitas intervensi penyuluhan kesehatan gigi

antara penyuluhan menggunakan media poster dengan penyuluhan menggunakan media leaflet

terhadap pengetahuan siswa, dengan menganalisa perbedaan pengetahuan siswa sebelum dan

sesudah diberikan penyuluhan sehingga dapat diketahui efektifitas dari penyuluhan yang

diberikan. Menurut Sugiyono (2009) desain penelitian eksperimen digunakan untuk mencari

pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Jenis eksperimen yang digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan pendekatan

rancangan ”Pre test-Post test Non-Equivalent Control Group”, yaitu suatu metode eksperimen

dengan memberikan pre test sebelum perlakuan danpost test setelah perlakuan pada satu atau

beberapa kelompok experimen dengan satu kali perlakuan tanpa adanya kelompok kontrol dan

menggunakan keseluruhan populasi non random. Selanjutnya dilakukan analisa hasil dari

variabel dependentmenggunakan kuesioner untuk mengetahui perbedaan pengetahuan kesehatan

gigi siswa sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang kesehatan gigi. Lebih jelasnya

menurut Notoatmodjo (2005) dan Suryabrata (2009) rancangan desain yang digunakan dalam

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Pre test Perlakuan Post test

Gambar IV.1 Desain Penelitian

Keterangan :

O1 = Pengukuran Pertama/Pre test untuk penyuluhan dengan poster

X1 = Perlakuan / Intervensi penyuluhan dengan Media Poster

Page 2: BAB IV

O2 = Pengukuran kedua/Post test untuk kelompok penyuluhan media poster

O3 = Pengukuran pertama/Pre test untuk penyuluhan media leaflet

X2 = Perlakuan/Intervensi penyuluhan dengan media leaflet

O4 = Pengukuran kedua/Post test untuk kelompok penyuluhan media leaflet

IV.2 Waktu dan Tempat Penelitian

IV.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan September 2010.

IV.2.2 Tempat Penelitian

Tempat dilakukan penelitian adalah di Sekolah Dasar Negeri 08 Simpang Tiga Kecamatan

Sukadana Kabupaten Kayong Utara.

IV.3 Populasi dan Sampel

IV.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek/objek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Populasi bukan sekedar jumlah tapi lebih menekankan pada karakteristik yang dimiliki

(Sugiyono, 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V dan VI Sekolah

Dasar Negeri 08 Desa Simpang Tiga sebanyak 79 orang dengan pertimbangan siswa pada kelas

V dan VI lebih mudah untuk dijangkau, dan pada usia rata-rata kelas V dan VI sebagian besar

gigi permanent sudah erupsi, sehingga lebih bermanfaat untuk diberikan penyuluhan cara

menjaga kesehatan gigi.

IV.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknikNonprobability

Sampling yaitu Sampling Purposive, karena penentuan sampel didasarkan dengan pertimbangan

tertentu. Pengambilan sampel dalam penelitian adalah total populasi pada seluruh siswa kelas V

dan VI yang berjumlah 79 siswa terdiri dari siswa kelas V sejumlah 36 orang dan siswa kelas VI

Page 3: BAB IV

sejumlah 43 orang, sampel dikriteriakan berumur 10-12 tahun, masing-masing kelas V dan VI

dibagi menjadi dua kelompok yang berjumlah sama, kemudian sebagian dari siswa kelas V

digabung dengan sebagian kelompok siswa dari kelas VI untuk digunakan sebagai kelompok

sampel intervensi penyuluhan dengan media poster, sedangkan sebagian yang lainnya dari kelas

V dan VI juga digabung dan ditentukan sebagai kelompok sampel kedua yang diberikan

penyuluhan dengan media leaflet, sehingga diperoleh dua kelompok yang diberikan perlakuan

penyuluhan dengan dua media yang berbeda untuk mengetahui perbedaan efektifitas penggunaan

antar media penyuluhan tersebut. Alasan pemilihan sampel didasarkan pada survei petugas poli

gigi Puskesmas Siduk bahwa angka karies di SDN 08 mencapai 80%, sedangkan jumlah Sekolah

Dasar di Desa Simpang Tiga hanya 2 (dua) buah dan jumlah murid di SDN 08 Dusun Siduk

adalah yang terbesar. Menurut WHO (1954) dalam Dinkes Ketapang (2003) umur 12 tahun

merupakan usia standardalam memantau kesehatan gigi anak secara global dikarenakan

gigi permanentpada umur 12 tahun sebagian besar telah erupsi. Kelompok umur 12 tahun adalah

usia yang penting, karena usia tersebut anak akan meninggalkan sekolah dasar, usia tersebut

juga merupakan kelompok umur yang mudah dijangkau program UKGS dan pada usia tersebut

anak dapat lebih mudah diajak berkomunikasi (WHO, 1997 dalam Warni, 2009). Demikian juga

menurut Suwelo (1997) bahwa umur 12 tahun adalah batas umur maksimal dalam penilaian

kesehatan gigi anak maupun perawatannya. Umur 10-12 tahun juga diharapkan dapat

lebihrepresentatif (mewakili) populasi siswa kelas V dan VI secara keseluruhan pada jenjang

sekolah dasar, disamping bahwa kelas Vdan VI merupakan jenjang sekolah dasar yang urgen dan

lebih bermanfaat untuk diberikan pengetahuan kesehatan gigi sebelum meninggalkan bangku

sekolah dasar.

Pemilihan sampel pada SDN 08 juga didasarkan bahwa SDN 08 satu-satunya Sekolah Dasar

dengan lokasi di pesisir pantai Kecamatan Sukadana, dimana pesisir pantai merupakan lokasi

rawan prevalensi karies gigi. Pertimbangan jumlah sampel didasarkan pada efektifitas perlakuan

yang diberikan kepada sampel berupa kegiatan penyuluhan harus memenuhi kriteria normalitas

data (Sugiyono, 2009). Karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Siswa-siswi berumur 10-12 Tahun di kelas V dan VI SDN 08.

2. Bersedia mengikuti kegiatan penyuluhan.

Page 4: BAB IV

3. Bersedia diberikan pre test dan post test.

IV.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

IV.4.1 Teknik Pengambilan Data

Data merupakan faktor penting dalam penelitian. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran terhadap pengetahuan kesehatan

gigi responden yang dikumpulkan secara langsung dari responden melalui kuesioner (Budiarto,

2001). Adapun data yang dikumpulkan menggunakan kuesioner, yaitu data tentang biodata

siswa/responden berupa nama, umur, jenis kelamin, dan pengetahuan tentang kesehatan gigi.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari berbagai dokumen pencatatan dan pelaporan

baik yang ada di Desa Simpang Tiga, dan Puskesmas Siduk, yang terdiri dari :

a. Analisis situasi derajat kesehatan di Kecamatan Sukadana

b. Kondisi Geografis dan Demografis penduduk di Desa Simpang Tiga.

IV.5 Teknik Pengolahan dan Penyajian Data

IV.5.1 Pengolahan Data

Menurut Azwar (2003), pengolahan data dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Editing, yaitu pemeriksaan kuesioner untuk mengetahui kelengkapan pengisian data oleh

responden apakah telah sesuai dengan yang semestinya seperti : kelengkapan biodata dan

jawaban responden. Dan jika ditemukan kuesioner yang tidak lengkap di isi maka meminta

langsung kepada responden dan membimbingnya untuk melengkapi pengisian data yang

diperlukan.

Page 5: BAB IV

2. Coding, yaitu memberikan kode pada jawaban responden untuk memudahkan pengolahan

data.

3. Skoring, yaitu kegiatan merubah kuesioner atau pernyataan dengan memberikan nilai atau

skor. Peningkatan pengetahuan dalam penelitian ini diukur menggunakan kuesioner dengan

pilihan benar atau salah, yang terdiri dari 15 pertanyaan dengan memberikan skor pada setiap

pertanyaan, nilai 1 bila jawaban benar, dan nilai 0 bila jawaban salah (Sugiyono, 2009).

4. Entry, yaitu memasukkan data penelitian yang diperoleh kedalam tabel data dengan

menggunakan program aplikasi komputer dengan format yang telah dibuat.

5. Tabulating, yaitu mengelompokkan data kedalam bentuk tabel yang telah dibuat sesuai dengan

tujuan penelitian. Hasil penelitian disajikan dalam beberapa tabel.

6. Analizing, menganalisa data sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Hasil penelitian ini

dianalisa dengan program aplikasi komputer.

IV.5.2 Penyajian Data

Data dalam penelitian ini disajikan dalam beberapa bentuk yaitu :

1. Tabel

Penyajian data dalam bentuk tabel memudahkan untuk membaca data sesuai dengan tujuan

penelitian.

2. Teks dan Narasi

Penyajian data dalam bentuk teks dan narasi adalah umum dilakukan untuk dapat

mendeskripsikan atau memberikan penjelasan terhadap dari data yang telah disajikan dalam

bentuk tabel, grafik, dan menghubungkan hasil penelitian dengan beberapa teori yang terkait

(Azwar, 2003).

IV.6 Teknik Analisa Data

Page 6: BAB IV

Teknik analisa data diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang

telah dirumuskan (Sugiyono, 2009). Teknik Analisa data dalam penelitian ini terdiri dari

analisa univariat dan analisa bivariat. Lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut :

IV.6.1 Analisa Univariat

Analisa Univariat adalah analisa dengan menampilkan gambaran variabel-variabel yang

disajikan secara deskriptif, dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

IV.6.2 Analisa Bivariat

Analisa Bivariat ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas perlakuan/intervensi penyuluhan

kesehatan gigi menggunakan media poster dan leaflet terhadap pengetahuan responden dengan

melihat apakah ada perbedaan pengetahuan antara siswa yang diberikan penyuluhan

menggunakan media poster dengan siswa yang diberikan penyuluhan dengan media lealflet pada

saat sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan gigi. Uji hipotesis yang digunakan

adalah Uji komparatif dengan tingkat kepercayaan 95%. Pemilihan uji tersebut didasarkan pada

tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan pengetahuan siswa tentang cara menjaga

kesehatan gigi sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan skala data yang digunakan

variabel pengetahuan sebelum dan sesudah di intervensi dengan penyuluhan adalah skala

interval.

Untuk skala data interval pada uji komparatif

berpasangan berdasarkan tabel Uji hipotesis

maka menggunakan Uji t berpasangan jika

data berdistribusi normal,namun jika data

tidak berdistribusi normal setelah dilakukan

uji normalitas data maka digunakan

Uji Wilcoxon (Sugiyono, 2009).

Rumus Uji t-test berpasangan adalah sebagai

berikut :

T hitung = Rata-rata D

SD -

(ΣD) ²

¨ SD² = ΣD² - n___

n - 1

SD²

¨ SD² - = -------------------

N

¨ SD - = √ SD²-

Page 7: BAB IV

Keterangan :

· SD² : Standar deviasi kuadrat

· D² - : Ragam untuk mean harga-harga D kuadrat

· SD – : Ragam untuk mean harga D

· N : jumlah pasangan sampel

 Untuk membuktikan hipotesis dipakai nilai p, apabila p < 0,05 maka H0ditolak sehingga

Ha diterima, yang artinya ada perbedaan pengetahuan kesehatan gigi sebelum dan sesudah

diberikan penyuluhan pada siswa yang diberikan penyuluhan menggunakan poster dan leaflet.

Sebaliknya jika nilai p > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang artinya tidak ada

perbedaan pengetahuan kesehatan gigi siswa sebelum dengan sesudah diberikan penyuluhan

pada siswa yang diberikan penyuluhan menggunakan poster dan leaflet. Selanjutnya dilakukan

analisa apabila ada peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan tentang

kesehatan gigi antara kelompok siswa yang diberikan penyuluhan dengan media poster dengan

kelompok siswa yang diberikan penyuluhan dengan media leaflet. Kemudian dari perbedaan

hasil intervensi dengan dua media yang berbeda tersebut maka dapat diketahui perbedaan

efektifitas penyuluhan yang menggunakan media poster dengan penyuluhan yang menggunakan

media leaflet. dan dapat diketahui peningkatan pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi setelah

diberikan penyuluhan antara media poster dan leaflet pada siswa/i kelas V dan kelas VI SDN 08

Desa Simpang Tiga Kecamatan Sukadana.