bab iv

12
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan peta pikiran (Mind Map) terhadap hasil belajar pada materi pedosfer. Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan perlakukan yang berbeda.Kelas eksperimen melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Mind Map sedangkan kelas kontrol menggunakan ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Data dalam penelitian ini merupakan skor hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes berbentuk essay yang berjumlah 5 soal. Skor yang diperoleh dihitung rata- ratanya, kemudian dicari gain score nya. Soal terlebih dahulu di uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda sebelum melakukan pretest. 42

Upload: miki-marzuki

Post on 11-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

bab

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Data

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan peta

pikiran (Mind Map) terhadap hasil belajar pada materi pedosfer. Kelas eksperimen

dan kelas kontrol diberikan perlakukan yang berbeda.Kelas eksperimen

melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Mind Map sedangkan kelas

kontrol menggunakan ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.

Data dalam penelitian ini merupakan skor hasil belajar siswa yang diperoleh

melalui tes berbentuk essay yang berjumlah 5 soal. Skor yang diperoleh dihitung rata-

ratanya, kemudian dicari gain score nya. Soal terlebih dahulu di uji validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda sebelum melakukan pretest.

1. Skor Pretest

Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum penyampaian

materi oleh guru. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa

sekaligus homogenitas varian dari subjek yang terlibat pada penelitian ini. Pretest

dilkukan terhadap kelas eksperimen (X-2) dan kelas kontrol (X-7). Lebih jelasnya

dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

.

42

Page 2: BAB IV

43

Kontrol eksperimen35.2

35.4

35.6

35.8

36

36.2

36.4

36.6

36.8

Series1

Grafik 4.1 Rata-Rata Skor Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Dari Grafik di atas dapat dikatakan tidak ada perbedaan yang signifikan antara

skor pretest kelas ekperimen dengan kelas kontrol. Rata-rata skor pretest kelas

eksperimen adalah 36,68 dari 31 siswa sedangkan rata-rata skor pretest kelas kontrol

adalah 35,70 dari 30 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut

memiliki kemampuan awal yang mendekati.

2. Skor Posttest

Setelah memperoleh pembelajaran dilakukan posttest yang bertujuan untuk

mengetahui kemampuan akhir siswa. Posttest juga diberikan kepada kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Berikut ini uraian data hasil posttes kelas eksperimen

dan kelas kontrol

Rata-Rata Skor Pretes

Page 3: BAB IV

44

Kontrol Eksperimen5860626466687072747678

Skor Posttest

Nilai Postest

Grafik 4.2 Rata-Rata Skor Postest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Dari Grafik di atas tergambar bahwa skor posttest kelas eksperimen lebih

tinggi daripada skor posstes kelas kontrol. Skor rata-rata posttest kelas eksperimen

yaitu 76,48 sedangkan skor rata-rata posttest kelas kontrol yaitu 65,07.

Perbandingan rata-rata skor hasil pretest dan posttest kelas eksperimen

dengan kelas kontrol dapat dilihat pada grafik 4.3.

Page 4: BAB IV

45

pretes postes0

10

20

30

40

50

60

70

80

kontroleksperimen

Grafik 4.3 Perbandingan Rata-rata Skor Pretest dan Postest Kelas Kontrol dengan Kelas Eksperimen

Pada Grafik 4.3 tergambar bahwa sebelum diberikan pengajaran oleh guru

baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki rata-rata skor pretest yang

hampir sama namun setelah adanya pembelajaran dengan menggunakan Mind Map

pada kelas eksperimen dan pembelajaran dengan ceramah, tanya jawab serta

pemberian tugas pada kelas kontrol diperoleh rata-rata skor posttest yang berbeda.

Rata-rata skor posttest kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata skor posttest

kelas kontrol.

3. Gain Score

Peningkatan hasil belajar yang diperoleh dari skor pretest dan posttest pada

kedua kelas tersebut yang kemudian dijadikan gain score. Berdasarkan selisih nilai

hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen terhadap hasil belajar siswa

Page 5: BAB IV

46

diperoleh rata-rata gain score sebesar 39,81 sedangkan pada kelas kontrol diperoleh

rata-rata gain score sebesar 29, 37.

Perbandingan rata-rata skor hasil gain score kelas eksperimen dengan kelas

kontrol dapat dilihat pada grafik 4.4.,

Kontrol Eksperimen0

5

10

15

20

25

30

35

40

Gain Score

Gain Score

Grafik 4.4 Perbandingan Rata-rata Gain Score Kelas Kontrol dengan Kelas Eksperimen

Berdasarkan Grafik 4.4 di atas terlihat bahwa gain score kelas eksperimen

lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata

skor pretes pada kedua kelas tersebut yang semula hampir sama namun setelah kelas

eksperimen mendapatkan perlakuan dengan menggunakan Peta Pikiran dan kelas

kontrol dengan menggunakan ceramah serta tanya jawab. Rata-rata posttest kelas

eksperimen meningkat lebih tinggi sehingga berpengaruh pada peningkatan gain

score. Perbandingan nilai rata-rata kemampuan awal (pretest), kemampuan akhir

(posttest) dan gain score antara kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat pada

lampiran 15 dan 16

Page 6: BAB IV

47

4.2 Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian kemdian dianalisis dengan

menggunakan program SPSS 16.0 for Windows dengan independen sample t test.

Hasil analisis digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

Berdasarkan hasil analisis data pada penggunaan Mind Map diperoleh data p-

level lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) yaitu dengan sig 0,00. Rata-rata gain score kelas

eksperimen yaitu 39,81 lebih besar dari kelas kontrol yang memiliki gain score 29,37.

4.3. Uji Hipotesis

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah:

Ho : Penggunaan peta pikiran (Mind Map) tidak berpengaruh terhadap hasil

belajar geografi siswa kelas X SMAN 2 Blitar

HI :Penggunaan peta pikiran (Mind Map) berpengaruh terhadap hasil belajar

geografi siswa kelas X SMAN 2 Blitar

H0 diterima jika nilai (p) > 0,05, dan H0 ditolak jika nilai (p) < 0,05. Hasil

analisis menunjukkan nilai (p) = 0,00 atau (p) < 0,05. Ini berarti Ho ditolak dan H1

diterima atau penggunaan Mind Map berpengaruh terhadap hasil belajar geografi

siswa.. Data tersebut menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan menggunakan

Mind Map memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa

yang belajar dengan metode ceramah dan tanya jawab. Hasil t- test hasil belajar

geografi siswa dapat dilihat pada lampiran 17

4.4 Temuan Penelitian

Page 7: BAB IV

48

4.4.1 Temuan Utama

Temuan utama pada penelitian ini adalah penggunaan Peta Pikiran (Mind

Map) dalam pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar geografi siswa SMA

pada materi pedosfer. Ada perbedaan perolehan gain score antara kelas eksperimen

yang menggunakan Peta Pikiran dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan Peta

Pikiran. Gain score kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan gain score kelas

kontrol, sehingga disimpulkan bahwa penggunaan Peta Pikiran (Mind Map)

berpengaruh terhadap hasil belajar geografi siswa SMA.

4.4.2. Temuan Tambahan

Selain temuan utama, terdapat temuan tambahan yang sekaligus menjadi

kelebihan dan kelemahan penggunaan Mind Map sebagai berikut

1. Peta Pikiran membuat siswa menjadi lebih kreatif, dari catatan siswa, terlihat

jelas perbedaan antara sebelum dan setelah menggunakan Peta Pikiran,

sebelum menggunakan Peta Pikiran catatan siswa sangat monoton tidak ada

penekanan untuk ”konsep-konsep penting” yang harus mereka ingat, tidak ada

warna dan gambar namun dengan menggunakan Peta Pikiran siswa mencatat

dengan menggunakan kata kunco, gambar dan warna sehingga catatan siswa

menjadi lebih kreatif dalam membuat catatan mereka

2. Peta Pikiran membuat suasana belajar lebih menyenangkan, dalam proses

pembelajaran menggunakan Mind Map siswa merasa senang, tidak bosan dan

tertarik saat guru mengajar dengan menggunakan Mind Map. Hal ini terbukti

pada lembar observasi aktivitas siswa, siswa memperhatikan dengan sungguh-

sungguh penjelasan guru tentang Mind Map. Selain itu dari hasil angket

Page 8: BAB IV

49

respon siswa terhadap penggunaan Mind Map, 90% siswa merasa senang

belajar dengan menggunakan Mind Map

3. Peta Pikiran mempermudah siswa mempresentasikan materi, setelah membuat

Mind Map siswa diperintahkan untuk mempresentasikannya untuk melihat

sejauh mana ia memahami Mind Map yang telah dibuat. Dengan

menggunakan Mind Map saat presentasi siswa terlihat lebih mudah

menyampaikan materi karena terlebih dahulu mereka sudah mengetahui poin-

poin penting yang harus disampaikan, yaitu kata-kata kunci dari Mind Map itu

sendiri. Ketika mereka menguasai kata-kata kunci tersebut maka penyampaian

materi itu akan terasa lebih mudah. Hal ini terbukti pada lembar observasi

kegiatan siswa, siswa yang mempresentasikan Mind Map nya di depan kelas

mampu menyampaikannya dengan baik dan lancar.

4. Tidak semua siswa memeiliki kemampuan berimajinasi dan tingkat kreativitas

yang tinggi sehingga bias menghasilkan sebuah Mind Map yang baik 10 orang

siswa mengaku kesulitan dalam membuat gambar dikarenakan mereka tidak

bias menggambar. Hal ini terbukt pada beberapa Mind Map buatan siswa yang

tidak menggunakan gambar yang dapat dilihat pada lampiran 19

5. Siswa yang berjumlah 31 orang menyebabkan guru kewalahan dalam

memperhatikan dan mengawasi siwa, sehingga masih ada beberapa siswa

yang salah dalam membuat Mind Map.

6. Mind Map yang dibuat oleh siswa secara individu sangat bervariasi sehingga

guru kesulitan memeriksa Mind Map siswa tersebut.