bab iv

35
BAB IV LAPORAN BIDANG SISTEM PRODUKSI DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakterisrik sistem produksi Layout untuk CV Gradient yaitu layout by process. Cara penyusuan peralatan dan mesin berdasarkan atas fungsi dalam proses produksi atau alat yang digunanakan dalam proses produksi produk di tempat yang sama. Dalam penentuan sistem produksi di CV Gradient, perusahaan menetapkan kebijakan engineering to order dalam memenuhi permintaan konsumen. Dengan demikian rencana produksi untuk suatu produk ialah berdasarkan adanya order / pesanan dari konsumen. Sehingga dalam konsep sistem produksi engineering to order, perusahaan tidak menetapkan adanya persediaan, produk belum dibuat sebelum adanya order dari konsumen. Ketika order datang, maka perusahaan akan mengembangkan desain produk beserta waktu dan biaya yang diperlukan. Apabila rancangannya disetujui konsumen, maka produk baru dibuat. Sehingga untuk proses pembuatan rencana produksi untuk spring guide ini disesuaikan dengan order / pesanan yang datang ke bagian marketing, jadi jika order yang datang bukan order baru maka order konsumen akan langsung diserahkan ke bagian produksi untuk langsung memasuki proses produksi. VI-1

Upload: shenco-metan

Post on 13-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ssssss

TRANSCRIPT

BAB IV

LAPORAN BIDANG SISTEM PRODUKSI DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakterisrik sistem produksi

Layout untuk CV Gradient yaitu layout by process. Cara penyusuan peralatan

dan mesin berdasarkan atas fungsi dalam proses produksi atau alat yang digunanakan

dalam proses produksi produk di tempat yang sama. Dalam penentuan sistem produksi di

CV Gradient, perusahaan menetapkan kebijakan engineering to order dalam memenuhi

permintaan konsumen. Dengan demikian rencana produksi untuk suatu produk ialah

berdasarkan adanya order / pesanan dari konsumen. Sehingga dalam konsep sistem

produksi engineering to order, perusahaan tidak menetapkan adanya persediaan, produk

belum dibuat sebelum adanya order dari konsumen. Ketika order datang, maka

perusahaan akan mengembangkan desain produk beserta waktu dan biaya yang

diperlukan. Apabila rancangannya disetujui konsumen, maka produk baru dibuat.

Sehingga untuk proses pembuatan rencana produksi untuk spring guide ini disesuaikan

dengan order / pesanan yang datang ke bagian marketing, jadi jika order yang datang

bukan order baru maka order konsumen akan langsung diserahkan ke bagian produksi

untuk langsung memasuki proses produksi.

Pola aliran pada proses produksi yang dipakai dalam bagian pabrikasi yaitu pola

straight line atau garis lurus, diamana proses tersebut dipakai bila proses produksi

berlangsung singkat dan sederhana yang terdiri dari 1 komponen atau beberapa

komponen. Hal penting dari kegiatan bisnis di cv gradient adalah perusahaan

menciptakan desain produk guna menghasilkan produk akhir yang berkualitas.

Perusahaan mendesain produk sesuai dengan keinginan konsumen, dimana pemesanan

produk dilakukan oleh pihan konsumen setelah konsumen mendapatkan konfirmasi

mengenai pemesanan produknya, sehingga sesuai dengan produk yang diharapkan

konsumen. Setelah konsumen mengkonfirmasi desain dan spesifikasi kualitas produk

yang telah ditetapkan, selanjutnya produk siap untuk di produksi oleh CV Gradient.

VI-1

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

4.2. Tata letak pabrik

Gambar 4.1 Tata Letak Pabrik

Dalam penempatan tata letak pabriknya, CV Gradient kurang memperhatikan tata ruang

yang ada sehingga kurang baik terhadap waktu transportasi dan pemindahan material handling

antar divisi, termasuk dalam peletakan mesin-mesin yang kurang tepat dalam tata letak mesinnya

sehingga kurang beraturan. Pengaturan tata letak mesin dapat dilihat seperti gambar dibawah ini:

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-2

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

Gambar 4.2. Pengaturan Mesin

Pihak perusahaan menilai bahwa tidak perlu ada penempatan fasilitas mesin berdasarkan

kaidah-kaidah tata letak tertentu, hal ini disebabkan karena proses pembuatan produk

kebanyakan menggunakan mesin injeksi dan mesin CNC yang sudah terkomputerisasi sehingga

dapat multifungsi untuk melakukan banyak proses. Hal ini menyebabkan perusahaan tidak perlu

melakukan penataan mesin sedemikian rupa karena mesin dapat melakukan berbagai macam

proses sesuai dengan proses yang diperlukan.

Dilihat dari keadaan lantai produksi saat ini, penataan untuk tata letak mesin yang

dilakukan tidak berdasarkan peraturan tata letak mesin yang seharusnya, dimana mesin

diletakkan sesuai dengan kemauan perusahaan saja sehingga tidak adanya jalur transportasi yang

aman untuk proses pemindahan material handling, jarak gang untuk operator yang relatif sempit

karena tidak adanya batas tertentu antara peletakkan mesin dengan jalan yang digunakan untuk

jalur transportasi. Penempatan mesin-mesin tidak dikelompokkan berdasarkan jenis dan fungsi

dari tiap-tiap mesin yang ada. Pihak perusahaan meletakkan mesin-mesinnya hanya secara

kondisional sesuai dengan ketersediaan kapasitas lahan yang ada tanpa memperhitungkan

efisiensi dan efektifitas dalam melakukan proses produksi.

Dalam perancangan tata letak perusahaan pun harus memperhatikan proses yang terjadi

dalam keseluruhan fasilitas yang ada di perusahaan. Untuk itu, salah satu yang perlu diperhatikan

adalah pola aliran material di dalam proses tersebut. Pola aliran material yang digunakan CV

Gradient khususnya pada pembuatan produk Spring Guide yaitu U-Shapped.

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-3

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

Gambar 4.3. Pola Aliran U-Shapped

Dilihat dari bentuknya, pola aliran ini akan dipakai bilamana dikendaki bahwa akhir

proses produksi akan berada pada lokasi yang sama dengan awal proses produksinya. Hal ini

bertujuan untuk mempermudah pemanfaatan fasilitas transportasi dan juga sangat mempermudah

pengawasan untuk keluar masuknya material dari dan menuju pabrik.

4.3. Proses produksi

CV Gradient pada divisi produksi merupakan perusahaan yang berproduksi

berdasarkan pesanan ( make to order) dimana besarnya jumlah produksi setiap jenis

produk tergantung pada banyaknya pesanan dari konsumennya. CV gradient merancang

kegiatan proses produksi yang efektif dan efisien, perusahaan memiliki 4 mesin dengan

kapasitas produksi 10.000 pieces per hari per mesin. Dalam pembuatan kaporan ini,

penulis membahas proses produksi salah satu komponen yaitu sring guide HKWB2.

Proses produksi di CV Gradient disesuaikan dengan SOP perusahaan dengan

mekanisme prosedur sebagai berikut :

1. Operator Produksi menerima hasil persiapan produksi yang telah dipersiapkan sesuai

prosedur perencanaan realisasi produk, berupa:

- Gambar produk

- Cetakan produk

- Material yang digunakan

- Mesin yang digunakan

- Peralatan tambahan

2. Operator Produksi menerima MPS dari Manajer Produksi untuk dijadikan acuan target

penyelesaian proses produksi produk.

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-4

6 5 4

321

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

3. Operator Produksi melakukan proses produksi produk dan berpedoman kepada IK

proses produksi menggunakan mesin injection serta IK Menghidupkan dan Mematikan

Mesin Inject.

4. Asman Produksi Plastik melakukan peninjuan saat proses produksi, meliputi:

- Peninjauan terhadap kinerja Operator Produksi

- Peninjauan terhadap masalah yang terjadi dan tindakan yang dilakukan saat

proses produksi berlangsung. Hasil peninjauan ini direkam kedalam Laporan Produksi

Harian

5. PJPM melakukan pemeriksaan & pengukuran terhadap produk jadi dengan

memerhatikan persyaratan kriteria produk yang tercantum didalam surat kontrak sebagai

berikut:

- Dimensi produk (menggunakan alat ukur jangka sorong atau penggaris)

- Tampilan visual produk

- Tekstur produk

- Warna produk

- Kebersihan produk

-persyaratan lainnya

Jika ditemukan produk yang tidak memenuhi persyaratan kualitas (produk reject) maka

produk dipisahkan kedalam wadah khusus tempat penyimpanan produk reject yang diberi

label berisi nama produk, jumlah produk dan keterangan yang menyatakan bahwa produk

yang disimpan pada wadah tersebut adalah produk reject.

Produk jadi yang lolos inspeksi dipisahkan kedalam wadah khusus tempat penyimpanan

produk lolos inspeksi untuk segera dilakukan proses pengemasan.

PJPM merekam hasil inspeksi terhadap produk jadi kedalam Rekaman Hasil Inspeksi

Produk jadi

6. Operator produksi mengemas produk lolos inspeksi dengan ketentuan pengemasan

(kuantitas & ketebalan plastik pengemas) sesuai keinginan Konsumen dan berpedoman pada

IK Pengemasan Produk Jadi.

Produk jadi yang telah dikemas diberi label pada kemasannya yang berisi:

- nama produk

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-5

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

- jumlah produk

- nama konsumen

- tanggal produk dikirim kepada Pelanggan

Produk yang telah selesai dikemas diserahkan kepada Bagian Warehousing.

7. Operator Produksi melakukan proses penghancuran produk reject dengan menggunakan

mesin penggiling plastik.

8. Asman Produksi Plastik menyusun Laporan Produksi Harian untuk diserahkan kepada

Manajer Produksi.

9. Manajer Produksi meninjau Laporan Produksi Harian yang akan dilaporkan kepada

Direktur untuk diverifikasi dan divalidasi.

10. Direktur menerima Laporan Produksi Harian & Direktur memverifikasi dan memvalidasi

Laporan Produksi Harian.

4.4. Pengertian Spring Guide

Spring Guide adalah salah satu produk berbahan dasar plastik yang dibuat oleh Cv

Gradient yang berfungsi sebagai pelindung komponen utama dalam sistem suspensi yang

terdapat pada sepeda motor. Spring guide tersebut melindungi dari shockbreaker dari

korosi, air dan kotoran pada sepeda motor.

Shock Breaker merupakan salah satu komponen pada sepeda motor yang

berfungsi untuk meredam getaran dan guncangan pada sepeda motor sehingga aman saat

berkendara. Spring guide adalah bagian komponen penting pada shock breaker yang

berfungsi sebagai pelindung sistem suspensi inti pada shock breaker. Dalam proses

pembuatan komponen spring guide, proses pembuatannya adalah dengan membuat

cetakan (mold) dengan mesin CNC lalu cetakan tersebut dipakai untuk mencetak produk

menggunakan mesin injeknsi. Setiap produk yang telah dicetak selalu dilakukan inspeksi

secara visual oleh operator, tujuannya adalah untuk menjaga kualitas produk yang

dihasilkan oleh CV Gradient.

Peralatan tambahan yang ditetapkan pada proses perencanaan realisasi produk

merupakan peralatan lain yang diperlukan selain cetakan produk, biasanya

berupa:

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-6

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

Wadah plastik untuk melakukan proses pencampuran material plastik,

pewarna dan crusher sebelum dimasukan kedalam Hopper.

Gelas ukur untuk menentukan komposisi material yang digunakan untuk

sekali proses mixing dan pencetakan produk.

Wadah untuk memisahkan produk reject dengan produk jadi lolos inspeksi

kualitas.

Alat pengukuran dan pemantauan kualitas yang digunakan pada proses inspeksi

terhadap produk jadi berupa:

Jangka sorong

Penggaris

Alat ukur yang digunakan dipastikan layak dan telah dikalibrasi sesuai prosedur

Kalibrasi Alat Ukur dan IK (Instruksi Kerja) Kalibrasi Alat Ukur Jangka Sorong.

Karakteristik produk yang diproduksi dicantumkan didalam Surat Kontrak dan

digunakan oleh Staf QC untuk melakukan proses inspeksi terhadap produk jadi.

Laporan Produksi Harian merupakan laporan kegiatan proses produksi harian

yang berisi:

Kinerja Operator Produksi

Jumlah produk yang diproduksi (produk reject dan lolos inspeksi)

Masalah yang ditemukan dan tindakan terhadap masalah yang terjadi

saat proses produksi berlangsung

Proses penghancuran produk reject dilakukan dengan mencampur produk reject dan crusher

dengan perbandingan komposisi 7 : 1 kemudian dimulai proses penghancuran menggunakan

mesin penggiling plastik.

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-7

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

4.5. Peta proses operasi

Gambar 4.4 Peta Proses Operasi

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-8

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

4.6. Sistem perencanaan dan pengendalian produksi

Pengertian dari Perencaanaan ialah kegiatan memilih dan menentukan tujuan-tujuan

serta kebijaksanaan- kebijaksanaan perusahaan, program dan prosedur kerja yang akan

dilakukan. Sehingga peranan Perencanaan adalah mengkoordinasikan kegiatan bagian yang

langsung atau tidak langsung dalam berproduksi, sehingga perusahaan dapat menghasilkan

barang-barang atau jasa dengan efektif dan efisien serta memenuhi sasaran-sasaran lainnya.

Adapun maksud dan tujuan perencanaan produksi adalah sebagai berikut :

a. Mengusahakan pabrik berproduksi pada tingkat efisien dan efektivitas yang tinggi.

b. Mengusahakan perusahaan menguasai pasar atau bagian pasar yang luas.

Mengusahakan agar pabrik dapat berproduksi dengan biaya rendah, menjual produk

dengan jumlah banyak, mengusahakan kesempatan kerja merata, memperoleh

keuntungan kerja yang cukup besar bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan .

Pelaksanaan produksi dalam menangani pesanan dilakukan dengan cara “Engineering to

Order”, yaitu produksi dilakukan berdasarkan pesanan tertentu dan harga tertentu, serta

melayani kustomisasi penuh bagi para pelanggannya, sehingga memiliki karakteristik variasi,

kustomisasi dan fleksibilitas atas pengerjaan pesanannya.

Perencanaan produksi dilakukan untuk menetapkan langkah-langkah kegiatan serta target

waktu pelaksaannya, kebutuhan jam orang, kebutuhan jam mesin dan kebutuhan

material/komponen untuk pelaksanaan proses produksi.

Didalam proses perencanaan produksi syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh CV

Gradient antara lain sebagai berikut :

Asisten Manajer Produksi plastik dan Asistem Manajer Machining melakukan

identifikasi Surat Kontrak meliputi hal hal berikut:

Persyaratan spesifikasi produk (nama, deskripsi, dimensi, fungsi, warna

dan hal-hal lain terkait spesifikasi produk)

Tanggal pengiriman produk jadi

Spesifikasi bahan baku

Nama Pelanggan

Persyaratan lainnya yang berhubungan dengan produk

Perencanaan jumlah dan daftar Operator Produksi ditentukan sesuai kebutuhan

dalam merealisasikan produk agar selesai sesuai target yang ditetapkan yaitu

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-9

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

maksimal 1 hari sebelum dilakukan proses pengiriman produk jadi kepada

Pelanggan.

Analisis kesalahan yang dilakukan oleh Pengendali Kualitas dikarenakan

prototype produk tidak sesuai persyaratan bisa terjadi karena 2 alasan sebagai

berikut:

Kesalahan pada cetakan produk

Kesalahan saat proses produksi prototype produk

Dokumen Terkait

Salinan Surat Kontrak

Form Material Tersedia

Dokumen Prosedur Pengadaan Material

Form Mesin Tersedia

Dokumen IK (Instruksi Kerja) Penggunaan Mesin CNC

Dokumen IK (Instruksi Kerja) Penggunaan Mesin Injection

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-10

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-11

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

Gambar 4.5 Flowchart Perencanaan Produksi

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-12

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

Perencanaan produksi dibuat berdasarkan prosedur yang telah dibuat oleh Cv Gradient

meliputi :

1. Asman Produksi Plastik, Asman Machining menerima Salinan Surat Kontrak dari Staf

Penjualan.

-Asman Produksi Plastik mengidentifikasi kebutuhan untuk merealisasikan produk

berdasar persyaratan produk yang tercantum didalam Surat Kontrak.

2. Asman Produksi Plastik dan Asman Machining melakukan persiapan produksi untuk

merencanakan kebutuhan material, mesin, cetakan produk dan Operator Produksi.

-Proses ini direkam kedalam Rekaman Hasil Persiapan Produksi yang akan diberikan

kepada Manajer Produksi untuk diverifikasi lalu divalidasi.

3. Manajer Produksi memverifikasi dan memvalidasi Rekaman hasil Persiapan Produksi

lalu membuat salinannya dan diserahkan kepada Asman Produksi Plastik, Asman

Machining, PJP, PJDP dan PJG.

-Apabila Rekaman Hasil Persiapan Produksi tidak lolos tahap verifikasi maka kembali ke

proses 2.

-Apabila Rekaman Hasil Persiapan Produksi lolos tahap verifikasi maka proses berlanjut

ke tahapan berikutnya.

4. PJG menerima Rekaman Hasil Persiapan Produksi lalu melihat material apa saja yang

dibutuhkan dan mengecek ketersediaan material digudang lalu mencatat material yang

harus dibeli kedalam form Pengajuan Pengadaan Material. Proses Pengadaan material

dilakukan sesuai Prosedur Pengadaan Materal

5. PJP mengecek kesiapan mesin yang dibutuhkan dan akan melakukan proses maintenance

terhadap mesin jika memang dibutuhkan.

-Jika kegiatan maintenance membutuhkan material (spare part) maka PJP akan

menyusun form Pengajuan Pengadaan Material yang akan diberikan kepada PJG untuk

dilakukan pengecekan ketersediaan sparepart dan pengadaan.

6. PJDP membuat desain cetakan produk yang terdiri atas dua part yaitu plat cekam atas

dan plat cekam bawah lalu menyerahkan desainnya kepada Operator CNC untuk dibuat.

7. Asman Machining memeriksa gambar teknik part cetakan produk.

-Apabila gambar teknik cetakan tidak sesuai dengan persyaratan maka kembali ke proses

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-13

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

-Apabila gambar teknik cetakan sesuai dengan persyaratan pada Rekaman Hasil

Persiapan produksi maka berlanjut ke proses produksi cetakan produk.

8. Operator CNC melakukan proses produksi pembuatan cetakan produk per part dengan

mempergunakan mesin CNC dan berpedoman pada IK Penggunaan Mesin CNC.

-Operator CNC menyerahkan seluruh part cetakan produk kepada Operator Assembly

untuk dirakit.

9. Operator Assembly merakit part cetakan produk menjadi cetakan produk jadi dengan

menggabungkan plat cekam atas, plat cekam bawah, spring, ejector, PO lock

menggunakan baut dan Kunci Pas (Open end wrench).

10. Asman Machining memeriksa cetakan produk yang telah selesai diproduksi.

-Apabila cetakan tidak sesuai dengan persyaratan pada gambar teknik cetakan produk

maka kembali ke proses 8.

-Apabila cetakan sesuai dengan persyaratan pada gambar teknik cetakan produk maka

berlanjut ke proses berikutnya.

11. Setelah Proses persiapan produksi selesai dilakukan Operator Produksi melakukan proses

produksi prototype produk yang akan divalidasi oleh Pelanggan.

-Proses produksi prototype produk juga berpedoman pada IK Produksi Prototype, IK

Proses Produksi Menggunakan Mesin Inject, serta IK Menghidupkan dan Mematikan

Mesin Inject

12. PJPM melakukan pemeriksaan terhadap prototype produk meliputi:

- Dimensi produk (menggunakan alat ukur jangka sorong atau penggaris)

- Tampilan visual produk

- Tekstur produk

- Warna produk

- Kebersihan produk

-persyaratan lainnya

-Apabila prototype tidak lolos tahap pemeriksaan kualitas, maka PJPM akan meganalisis

kesalahan produksi prototype dan menginstruksikan untuk dilakukan perbaikan di unit

terkait.

-Apabila prototype lolos tahap pemeriksaan kualitas, maka prototype diserahkan kepada

pelanggan untuk divalidasi.

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-14

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

13. Pelanggan melakukan validasi terhadap prototype produk, dengan memeriksa fungsi,

tampilan visual, kepresisian dimensi dan tekstur permukaannya.

-Apabila persyaratan produk yang tertera didalam Surat Kontrak tidak dipenuhi maka

proses akan kembali kepada proses 2.

-Apabila persyaratan yang tertera didalam Surat Kontrak dipenuhi, maka Pelanggan akan

menyusun PO (Purchase Order).

14. Pelanggan menyusun PO yang memuat nama, harga, jumlah produk yang dipesan,

deadline pengiriman produk dan ketentuan pembayaran produk.

-Pelanggan mengirimkan PO kepada Staf Penjualan.

15. Staf Penjualan menerima PO dari Pelanggan.

-Staf Penjualan menyerahkan PO kepada Asman Produksi Plastik.

16. Asman Produksi Plastik menerima PO dan menyusun MPS berdasar PO dari Pelanggan.

-MPS diserahkan kepada Manajer Produksi untuk diverifikasi lalu divalidasi

17. Manajer Produksi melakukan verifikasi terhadap MPS lalu memvalidasinya.

Apabila MPS tidak lolos tahap verifikasi maka kembali ke proses 14.

Apabila MPS lolos tahap verifikasi maka MPS diserahkan kepada Operator Produksi

untuk segera dilakukan proses produksi

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-15

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

4.7. Sistem Persediaan

Gambar 4.6 Suppy Chain

Sistem inventori yang digunanakn oleh perusahaan dalam menentukan aliran

pasokannya adalah sistem inventori memusat (centralized sistem) terdiri dari beberapa

buah fasilitas pelayanan dimana setiapa fasilitas pelayanan hanya memiliki satu pemakai

(succesor), tetapidapat memiliki beberapa pemasok (predecssor).

Sistem persediaan adalah salah satu entitas yang sangat penting dalam pelaksanaan

proses produksi, karena lancar tidaknya proses produksi tergantung pada kelancaran

persediaan bahan baku dalam proses produksi agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan

dan dengan tujuan mendapatkan material sesuai persyaratan yang telah ditetapkan agar

dapat memenuhi keinginan Konsumen.

Sistem persediaan mencakup tentang informasi- informasi penting mencakup uraian

proses, informasi dan verifikasi material yang dibeli berupa bahan baku, peralatan kerja

dan sparepart alat/ mesin produksi serta seleksi dan evaluasi Supplier.

Adapun proses perencanaan material yang dilakuka oleh CV Gradient adalah sebagai

berikut :

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-16

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

Gambar 4.7 Flowchart Pemesanan Material

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-17

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

1. Pjg menerima rekaman hasil persiapan produksi dan atau form pengajuan pengadaan

material dari unit terkait lalu melihat material apa saja yang dibutuhkan dan mengecek

ketersediaan material digudang kemudian mencatat material yang harus dibeli kedalam

form pengajuan pengadaan material yang akan diberikan kepada bagian purchasing.

form pengadaan material memuat informasi yang dibutuhkan dalam proses pengadaan

meliputi:

- tanggal permintaan material

- jenis yang diminta

- kuantitas kebutuhan material

- spesifikasi material

- tanggal material diperlukan

2. Staf pembelian melakukan seleksi supplier dengan memilih supplier yang mendapat nilai

tertinggi sesuai data yang tercantum didalam form penilaian supplier dan merekam hasil

seleksi kedalam form hasil seleksi supplier.

3. Staf pembelian melakukan negosiasi dengan calon supplier untuk menetapkan informasi

seputar ketersedian material, harga material termasuk peraturan tentang pembayaran dan

waktu pengiriman material.

Apabila staf pembelian dan supplier tidak sepakat dan tidak dapat memenuhi ketentuan

tentang pembelian dari masing-masing pihak maka kembali ke proses 2.

Apabila staf pembelian dan supplier telah sepakat dan dapat memenuhi ketentuan

tentang pembelian dari masing-masing pihak maka staf pembelian akan segera menyusun

po (purchase order).

Hasil negosiasi direkam kedalam berita acara negosiasi pembelian.

4. Staf pembelian menyusun dan menandatangani po yang akan dikirimkan kepada

supplier terpilih.

5. Staf pembelian mengirimkan po kepada supplier terpilih

6. Supplier mengirimkan material sesuai yang dinyatakan didalam po.

Supplier membawa surat jalan saat melakukan proses pengiriman material yang akan

diserahkan kepada pjg.

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-18

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

7. Pjg dan staf pembelian melakukan pemeriksaan & pengukuran terhadap hal-hal

berikut:

-adanya surat jalan

-material yang dikirimkan harus sesuai dengan ketentuan yang tertera didalam po.

-berat bersih material

-fisik kemasan

Jika ditemukan material yang tidak memenuhi persyaratan maka material akan

dikembalikan kepada supplier.

Jika material telah memenuhi persyaratan, maka material akan diterima dan disimpan

digudang.

8. Staf pembelian melakukan pembayaran material kepada supplier sesuai dengan ketentuan

cara pembayaran yang tertera pada po dan berita acara negoiasi pembelian.

Pembayaran direkam kedalam sebuah faktur dan akan diserahkan kepada staf keuangan

untuk disimpan dan dipelihara.

9. Staf keuangan menerima bukti pembayaran dari staf pembelian.

Staf pembelian menyimpan dan memelihara bukti pembayaran.

10. Staf warehouse menyimpan material yang telah lolos tahap inspeksi dan mencatatnya

kedalam form material tersedia.

Staf warehouse memelihara material yang disimpan sebelum dikeluarkan untuk

digunakan perusahaan.

11. Staf pembelian melakukan evaluasi terhadap supplier terpilih, hasil evaluasi ini direkam

kedalam form penilaian supplier.

Keterangan :

Sparepart adalah suku cadang mesin.

PO (Purchase Order) adalah form yang dikirmkan kepada Supplier berisi

deskripsi material, jumlah, harga/ unit, total harga, keterangan, tanggal

dibutuhkan material, aturan pembayaran serta persyaratan kualitas material

yang akan dibeli.

Unit Terkait adalah Unit yang mengajukan pengadaan material kepada PJG.

PJG adalah Penanggung Jawab Pergudangan.

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-19

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

PJG adalah Penanggung Jawab Pergudangan.

Kepala Unit Terkait adalah Kepala Unit yang mengajukan pengadaan

material kepada PJG.

CV Gradient melaksanakan kegiatan proses pengawasan mutu yang sesuai dengan

SOP (Standard Operational Procedure) yaitu :

1. Pengajuan Pengadaan Material yang diberikan kepada PJG telah melewati tahap verifikasi

dan validasi yang dilakukan oleh Kepala Unit Terkait, kecuali bila Form Pengajuan

Pengadaan Material diajukan oleh PJG, maka akan langsung diberikan kepada Staf

Pembelian untuk berlanjut ke tahap pembelian material.

2. Staf Pembelian memiliki anggaran untuk pembelian yang diberikan oleh Manajer Keuangan

secara teratur setiap bulannya, sehingga saat negosiasi dengan Supplier, Staf Pembelian

dapat menmperkirakan harga dan ketentuan pembayaran yang sesuai dengan anggaran yang

ada.

3. Form Penilaian Supplier dan Form Hasil Seleksi Supplier yang telah diisi oleh Staf

Pembelian akan ditinjau oleh Manajer Finance.

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-20

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

Data Produksi CV Gradient Periode Maret 2015

Tabel 4.1 Data produksi CV Gradient

No Nama Part

Prod. Cap.

Total Cavity C.T Per ToolPer Hour Per Shift Per Day

Used In M//C Per Tool (Detik)

(b) (d) (g = 3600 x b x c / d ) (h = g x e ) ( I = h x f )

4 30 432 3.456 10.368

1

Spring Guide HKWBHKWB2-400-10-IN

95 T 2 20 324 2.592 7.776

125 T 4 28 463 3.703 11.109

126 T 2 19 341 2.728 8.185

Tabel 4.2 Data Produksi dari tanggal 3 – 20 Maret

SHIFT /

KETAKUM

03-Mar

04-Mar

05-Mar

06-Mar

07-Mar

08-Mar

09-Mar

10-Mar

11-Mar

12-Mar

13-Mar

14-Mar

15-Mar

16-Mar

17-Mar

18-Mar

19-Mar

20-Mar

PRODUK

SI

1 5.000

5.000

5.000

5.000

II 5.000

5.000

5.000

5.000

III 5.000

5.000

5.000

5.000

STOCK

22.600

16.600

16.600

16.600

31.600

31.600

31.600

31.600

31.600

31.600

31.600

31.600

31.600

31.600

31.600

31.600

31.600

31.600

31.600

PLAN DELV.

40.000

16.000

ACT. DELV

15.000

15.000

15.000

BALANCE

(34.000)

(19.000)

(20.000)

(20.000)

(20.000)

(20.000)

(20.000)

(20.000)

(20.000)

(20.000)

(20.000)

(20.000)

(20.000)

(20.000)

(20.000)

(20.000)

(20.000)

(20.000)

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-21

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

Tabel 4.2 Data Produksi dari tanggal 21– 31 Maret

AKUMTOTAL

SISA

21-Mar 22-Mar 23-Mar 24-Mar 25-Mar 26-Mar 27-Mar 28-Mar 29-Mar 30-Mar 31-Mar DELV. PO PO

GRAD SIM

29.200

29.400

26.400

31.600

31.600

31.600

31.600

31.600

31.600

31.600

31.600

31.600

31.600

31.600

96.000

76.000

320.000

244.000

(20.000)

(20.000)

(20.000)

(20.000)

(20.000)

(20.000)

(20.000)

(20.000)

(20.000)

(20.000)

(20.000)

Tabel 4.4 Data Persediaan Material

NO

.NAMA MATERIAL

TOTA

L

AKUM SIS

A

KET AKUM

.

27-

Mar

28-

Mar

29-

Mar

30-

Mar

ZAK ZAK ZA

K

1

POLTPROPYLENE

HI10HO

PLAN.

MTRL

21

5

-246

STOCK 31 36 36 36 36

PLAN USED 2

ACTL. USED 2

BALANCE 12 12 12 12

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-22

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

Data peramalan persediaan periode 3 bulan kedepan

Tabel 4.5 Data kebutuhan Material untuk 3 bulan kedepan

Part NamePart

NumberMaterial

SpecificationSupplier & Maker

Stock : Bulan Maret 2015

KG pcs/Kg pcs FG

(pcs) End Stock

(pcs)%

stock

( a ) ( b ) ( c=axb ) ( d ) ( e=c+d ) %

SPRING GUIDE HKWB PP HI10HO PT. CHANDRA ASRI 1.000 31 31.000 31.000 310%

Tabel 4.6 Peramalan Kebutuhhan Material bulan april

Bulan : April 2015

Incoming Quantity Loading End Stock % stock

KG pcs part ETA in pcs in pcs in pcs %

( f ) ( g=fxb

) ( h )

( i=e+g )

( j ) ( k=i-j ) ( l=k/q )

3.000

93.000 07/01/15 124.000 10.000 114.000 1140%

Tabel 4.7 Peramalan Kebutuhan Material bulan mei

Bulan : Mei 2015

Incoming Quantity Loading End Stock % stock

KG pcs part ETA in pcs in pcs in pcs %

( m )( n=mxb

)( o )

( p=n+k )

( q ) ( r=p-q ) ( s=r/x )

3.000 93.000 03/02/14 207.000 10.000 197.000 1970%

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-23

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

Tabel 4.8 Peramalan Kebutuhan Material dibulan juni

Bulan : Juni 2015

Incoming Quantity Loading End Stock % stock

kg pcs part ETA in pcs in pcs in pcs %

( t ) ( u=txb ) ( v ) ( w=r+u ) ( x ) ( y=w-x ) ( z )

3.000 93.00003/03/1

5 290.000 10.000 280.000

4.8. Pembahasan mengenai persoalan yang terdapat dalam sistem produksi yang

dihubungkan dengan metode yang berlaku dalam sistem kerja

a. Proses produksi

Spring Guide adalah salah satu produk berbahan dasar plastik yang dibuat oleh CV

Gradient yang berfungsi sebagai pelindung komponen utama dalam sistem suspensi yang

terdapat pada sepeda motor. Spring guide tersebut melindungi dari shock breaker dari

korosi, air dan kotoran yang menempel pada shock breaker sepeda motor.

Proses produksi bersifat make to order hanya memproduksi barang – barang yang

sudah dipesan oleh konsumen yang menyebabkan perusahaan akan menyimpan persedian

material, aktifitas proses didasarkan pada pesanan konsumen yang menyebabkan waktu

proses produksi akan jauh lebih besar. Dengan stratergi ini akan menyebabkan resiko

terhadap investasi persediaan kecil dan proses oprasi perusahaan lebih berfokus pada

pemenuhan keinginan konsumennya.

Aliran Proses produksi yang diterapkan oleh perusahaan adalah Job Shop.

Manusia dan mesin dikelompokan kedalam suatu stasiun kerja sesuia dengan tipe

mesinnya. Yang menyebabkan aliran produk dan job hanya pada stasiun kerja yang

dibutuhkan. Sistem manufaktur tipe job shop dengan mesin yang berfungsi umum dan

operator yang memiliki keterampilan tinggi menjadikan sistem ini bersifat fleksibel

dalam merespon perubahan desain dan volume pesanan konsumen yang menyebakan

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-24

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

tingkat produksi rendah, perakitan mempunyai fungsi umum dan keahlian yang

diperlukan tenaga kerja cukup tinggi. Menyebabkan Aliran proses produksi tipe job shop

sangat cocok diterapkan dengan Proses produksi yang bersifat make to order.

Pada CV Gradient pelaksanaan produksi dalam menangani pesanan dilakukan

dengan karakteristik order Engineering to order karena kegiatan pemenuhan pemesanan

berbentuk proyek sehingga proses produksi dilakukan berdasarkan pesanan tertentu dan

harga tertentu, serta melayani kustomisasi penuh bagi para pelanggannya.

b. Perencanaan dan pengendalian produksi

Sistem perencanaan dan Pengendalian Produksi yang diterapkan CV Gradient

sudah cukup berjalan dengan baik karena semua aktivitas yang dilakukan oleh bagian

Perencanaan dan Pengendalian Produksi telah diarsipkan dalam dokumen yang

digunakan dalam proses prencanaan dan Pengendalain Produksi.

Untuk mengatasi hambatan dalam Perencanaan dan Pengendalian produksi,

sebaiknya CV Gradient melakukan pengendalian produksi dengan memperhitungkan

jumlah produksi dan luas area produk jadinya sehingga gudang produk jadi dapat

menampung sesuai kapasitas produksi dan perusahaan tidak harus menambah area

gudang produk jadi Produksi dan order dapat diselesaikan tepat waktu.

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-25

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2015

c. Sistem persediaan

Sistem persediaan pada CV Gradient sudah sesuai dengan standar kualitas persediaan yang

baik, karena jalur rantai pasok dikendalikan dan diatur sesuai dengan prosedur yang berlakuk

pada perusahaan. Persoalan yang terjadi pada sistem persediaan adalah seringnya material bahan

baku yang dipesan oleh CV Gradient datang terlambat yang mempengaruhi sistem produksi yang

dipesan oleh konsumen. Adapun hal-hal yang sangat diperhatikan oleh perusahaan sebelum

membeli bahan baku adalah :

Jumlah kebutuhan produksi.

Dimensi produk yang akan diproduksi.

Ongkos pembelian bahan baku.

Ongkos pesan.

Terlambatnya material bahan baku yang dipesan, seringkali membuat operator harus

menambah jam kerjanya, akibatnya CV Gradient mengalami kerugian dari segi dana yang

dikeluarkan untuk membayar upah pegawai saat lembur, juga perusahaan dinilai kurang

kompeten oleh konsumennya akibat terhambatnya produksi yang terjadi pada lantai pabrikasi.

BAB III SISTEM PRODUKSI DAN OEMBAHASAN III-26