bab iv
DESCRIPTION
kecepatan reaksiTRANSCRIPT
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan
4.1.1 Dengan Pengadukan
Tabel 4.1 Hasil Percobaan dengan Pengadukan 175 putaran/menit
t (menit)
Konsentrasi (mol/l)
Konversi k (M-1 menit-1) - rA
(M/menit)CA CB XA XB
3 0,42 0,92 0,16 0,08 0,036388711 0,0140606 0,348 0,848 0,304 0,152 0,039506195 0,0116589 0,38 0,88 0,24 0,12 0,01954713 0,00653612 0,32 0,82 0,36 0,18 0,024783616 0,00650315 0,32 0,82 0,36 0,18 0,019826893 0,005202
Tabel 4.2 Hasil Percobaan dengan Pengadukan 300 putaran/menit
t (menit)
Konsentrasi (mol/l)
Konversi k (M-1 menit-1) - rA
(M/menit)CA CB XA XB
3 0,032 0,532 0,936 0,468 0,847104162 0,0144216 0,02 0,48 0,96 0,52 0,512989871 0,0049249 0,02 0,48 0,96 0,52 0,341993248 0,00328312 0,04 0,46 0,92 0,54 0,19095425 0,00351315 0,04 0,46 0,92 0,54 0,1527634 0,002810
18
19
4.1.2 Tanpa Pengadukan
Tabel 4.3 Hasil Percobaan Tanpa Pengadukan
t (menit)
Konsentrasi (mol/l)
Konversi k (M-1 menit-1) - rA
(M/menit)CA CB XA XB
3 0,392 0,892 0,216 0,108 0,051622845 0,01805066 0,4 0,9 0,2 0,1 0,023556607 0,00848039 0,26 0,76 0,48 0,24 0,050598616 0,009998212 0,26 0,76 0,48 0,24 0,037948962 0,0074987
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Pengadukan Terhadap Konversi Etil Asetat
Adapun grafik 4.1 yang menggambarkan pengaruh pengadukan terhadap
konversi etil asetat. Grafik tersebut dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini :
Gambar 4.1 Grafik Pengaruh Pengadukan Terhadap Konversi Etil Asetat
Pada grafik konversi etil asetat terhadap waktu dengan metode pengadukan
175 putaran/menit, saat t = 5 menit konversi (XA) adalah 0,16 M-1menit-1, kemudian
konversi (XA) mengalami kenaikan hingga 0,304 M-1menit-1 pada saat t = 10 menit.
Kemudian terus mengalami kenaikan hingga konstan hingga 0,52 M-1menit-1 pada
saat t = 45 menit. Pada metode pengadukan 300 putaran/menit, saat t = 5 menit
konversi (XA) adalah 0,936 M-1menit-1, kemudian konversi (XA) mengalami kenaikan
20
hingga 0,96 M-1menit-1 pada saat t = 10 menit, kemudian grafik mengalami
penurunan hingga konstan pada t = 30 menit konversi (XA) adalah 0,92 M-1menit-1.
Pada metode tanpa pengadukan, konversi (XA) tidak menunjukkan grafik yang linear.
Pada saat t = 5 menit konversi (XA) adalah 0,216 M-1menit-1, kemudian terus
mengalami kenaikan hingga pada t = 15 menit menjadi 0,48 M-1menit-1. Setelah itu
mengalami penurunan hingga konstan saat t = 45 menit dengan konversi (XA) 0,256
M-1menit-1.
Konversi reaksi ialah perubahan konsentrasi pereaksi dan produk selama
berlangsungnya reaksi (dX/-rAV). Kecepatan reaksi pada temperatur tetap,
berbanding lurus dengan konsentrasi reaktannya. Semakin besar konsentrasi dari
suatu larutan, maka akan semakin besar pula nilai konversi dari larutan tersebut.
Karena kecepatan reaksi pada temperatur tetap, berbanding lurus dengan konsentrasi,
maka kecepatan reaksi juga berbanding lurus dengan konversi. Sehingga konversi
suatu zat berbanding lurus terhadap waktu. Secara matematis ditulis dalam
persamaan (2.3) dan (2.4) pada bab II (Levenspiel, 1999).
Dari gambar 4.1 terlihat perbedaan bahwa konversi zat paling besar terjadi
dengan metode pengadukan dibandingkan metode tanpa pengadukan. Hasil yang
diperoleh ada yang sesuai dan ada yang tidak sesuai dengan teori yang menyatakan
bahwa konversi berbanding lurus dengan waktu. Karena pada grafik dapat dilihat
konversinya naik turun dan hanya pada waktu tertentu yang sesuai dengan teori.
Grafik di atas menunjukkan fluktuatif, hal ini mungkin disebabkan adanya
kesalahan saat melakukan percobaan, misalnya :
1. Kemungkinan adanya perubahan suhu pada saat terjadinya reaksi
pengadukan dan tanpa pengadukan.
2. Pengukuran volume zat pentiter (HCl) yang kurang teliti menyebabkan
titrasi melewati titik ekuivalen secara teori.
4.2.2 Pengaruh Pengadukan Terhadap Konsentrasi Etil Asetat
Adapun grafik 4.2 yang menggambarkan pengaruh pengadukan terhadap
konsentrasi etil asetat dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini :
21
Gambar 4.2 Grafik Pengaruh Pengadukan Terhadap Konsentrasi Etil Asetat
Pada grafik konsentrasi etil asetat terhadap waktu dengan metode pengadukan
175 putaran/menit pada saat t = 5 menit konsentrasinya adalah 0,42 mol/l dan
kemudian mengalami penurunan hingga konstan pada t = 45 menit, dengan
konsentrasinya sebesar 0,24 mol/l. Pada grafik konsentrasi etil asetat terhadap waktu
dengan metode pengadukan 300 putaran/menit pada saat t = 5 menit konsentrasinya
adalah 0,032 mol/l dan mengalami penurunan pada t = 10 menit sebesar 0,02 mol/l,
lalu grafik mengalami kenaikan hingga konstan pada t = 30 menit dengan
konsentrasinya sebesar 0,04 mol/l. Pada metode tanpa pengadukan pada saat t = 5
menit konsentrasinya adalah 0,392 mol/l, kemudian mengalami penurunan hingga
pada t = 25 menit konsentrasi sebesar 0,192 mol/l. Setelah itu mengalami kenaikan
hingga mencapai harga konstan pada saat t = 45 menit, yaitu sebesar 0,372 mol/l.
Konsentrasi reaktan akan berkurang seiring berjalannya reaksi. Hal ini
ditunjukkan oleh tanda minus menunjukkan bahwa konsentrasi berkurang bila waktu
bertambah. Kecepatan reaksi pada temperatur tetap, berbanding lurus dengan
konsentrasi. Secara matematis ditulis dalam persamaan (2.6) pada bab II (Levenspiel,
1999).
Dari gambar 4.2 terlihat sedikit perbedaan antara percobaan dengan metode
pengadukan dan metode tanpa pengadukan. Dari grafik terlihat perbedaan bahwa
22
konsentrasi zat paling besar terjadi dengan metode tanpa pengadukan dibandingkan
metode dengan pengadukan. Hasil yang diperoleh ada yang sesuai dan ada yang
tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa konsentrasi berbanding terbalik
dengan waktu. Karena pada grafik dapat dilihat konsentrasinya naik turun dan hanya
pada waktu tertentu yang sesuai dengan teori.
Grafik diatas menunjukkan ketidakstabilan, hal ini mungkin disebabkan
adanya kesalahan saat melakukan percobaan, misalnya :
1. Kemungkinan adanya perubahan suhu pada saat terjadinya reaksi
pengadukan dan tanpa pengadukan.
2. Pengukuran volume zat pentiter (HCl) yang kurang teliti menyebabkan
titrasi melewati titik ekuivalen secara teori.
4.2.3 Pengaruh Pengadukan Terhadap Konstanta Kecepatan Reaksi
Adapun grafik 4.3 yang menggambarkan pengaruh pengadukan terhadap
konstanta kecepatan reaksi dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini :
Gambar 4.3 Grafik Pengaruh Pengadukan Terhadap Konstanta Kecepatan Reaksi
Pada grafik dengan pengadukan 175 putaran/menit, hasil percobaan terlihat
bahwa k yang diperoleh tidaklah konstan, tetapi berubah naik turun dari harga k-
nya. Pada saat t = 5 menit konstanta kecepatan reaksi 0,036388711 M-1menit-1,
kemudian mengalami kenaikan pada saat t = 20 menit diperoleh harga konstanta
23
reaksi sebesar 0,024783616 M-1menit-1. Setelah itu mengalami penurunan hingga
diperoleh nilai konstan pada t = 45 menit sebesar 0,019238404 M-1menit-1. Pada
grafik dengan pengadukan 300 putaran/menit, hasil percobaan terlihat bahwa k yang
diperoleh tidaklah konstan, tetapi terus mengalami penurunan dari harga k-nya.
Pada saat t = 5 menit konstanta kecepatan reaksi 0,847104162 M-1menit-1 dan terus
mengalami penurunan hingga diperoleh nilai konstan pada t = 30 menit sebesar
0,127302834 M-1menit-1. Pada grafik tanpa pengadukan hasil percobaan terlihat
bahwa k yang diperoleh tidaklah konstan, tetapi berubah naik turun dari harga k-
nya. Pada saat t = 5 menit konstanta kecepatan reaksi 0.051622845 M-1menit-1 ,
kemudian mengalami kenaikan pada saat t = 15 menit diperoleh harga konstanta
reaksi sebesar 0.050598616 M-1menit-1. Setelah itu mengalami penurunan hingga
diperoleh nilai konstan pada t = 45 menit sebesar 0,007055484 M-1menit-1.
Menurut teori, harga konstanta reaksi akan semakin kecil nilainya seiring
dengan bertambahnya waktu. Semakin lama waktu yang dibutuhkan reaksi itu untuk
memperoleh nilai konstan, maka akan semakin kecil nilai konstanta kecepatan
reaksinya. Secara matematis ditulis dalam persamaan (2.7) pada bab II (Levenspiel,
1999).
Dari hasil percobaan, baik metode pengadukan dan tanpa pengadukan ada
yang sesuai dan ada yang tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
konstanta kecepatan reaksi semakin menurun seiring dengan bertambahnya waktu.
Tetapi ada sedikit terjadi penyimpangan pada grafik percobaan dengan pengadukan
175 putaran/menit dan tanpa pengadukan.
Grafik di atas menunjukkan ketidakstabilan, hal ini mungkin disebabkan
adanya kesalahan saat melakukan percobaan, misalnya :
1. Ketika dalam pengadukan, zat dicampurkan (NaOH dan etil asetat) tidak
bercampur seluruhnya (homogen).
2. Masih adanya NaOH yang sisa saat terjadinya reaksi dengan pengadukan
dan tanpa pengadukan.
4.2.4 Pengaruh Pengadukan Terhadap Kecepatan Reaksi
Adapun grafik 4.4 yang menggambarkan pengaruh pengadukan terhadap
konstanta kecepatan reaksi dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini :
24
Gambar 4.4 Grafik Pengaruh Pengadukan Terhadap Kecepatan Reaksi
Dari grafik percobaan dengan pengadukan 175 putaran/menit dan 300
putaran/menit dapat kita lihat bahwa semakin meningkatnya waktu untuk bereaksi
maka lajunya makin menurun. Untuk pengadukan 175 putaran/menit, saat waktu t =
5 menit nilai laju reaksinya sebesar 0,014060 M/menit hingga mengalami penurunan
hingga mencapai nilai 0,003416 M/menit pada saat t = 45 menit. Untuk pengadukan
300 putaran/menit, saat waktu t = 5 menit nilai laju reaksinya sebesar 0,014421
M/menit hingga mengalami penurunan hingga mencapai nilai 0,002342 M/menit
pada saat t = 30 menit. Pada grafik percobaan tanpa pengadukan, terlihat bahwa
terjadi penurunan laju reaksi seiring dengan bertambahnya waktu dari kondisi
awalnya. Hal ini dapat kita lihat pada saat waktu berlangsungnya reaksi t = 5 menit
laju reaksinya 0,0180506 M/menit dan kemudian reaksi terus berjalan hingga
mencapai waktu 45 menit, dimana laju reaksinya terus berkurang menjadi 0,0022886
M/menit. Hal ini ditandai dengan semakin konstannya penggunaan HCl selama
proses titrasi berlangsung.
Pada dasarnya, dari hukum laju reaksi dapat terlihat bahwa laju reaksi
berbanding terbalik dengan waktu. Hal ini berhubungan dengan jumlah zat pereaksi
(reaktan). Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi maka jumlah zat pereaksi akan
makin sedikit, sedangkan jumlah zat sebagai produk semakin banyak. Maka, dapat
dikatakan laju reaksi adalah laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya
25
produk. Secara matematis ditulis dalam persamaan (2.8) pada bab II (Levenspiel,
1999).
Dari gambar 4.4 dapat dilihat baik dengan pengadukan ataupun tanpa
pengadukan laju reaksi berbanding terbalik dengan waktu. Akan tetapi, pada metode
tanpa pengadukan, ada mengalami penyimpangan dimana pada t = 15 menit, nilai
laju reaksi mengalami peningkatan. Semakin lama suatu reaksi berlangsung maka
semakin kecil laju reaksi nya dan sebaliknya. Hal ini sesuai dengan teori. Laju reaksi
lebih besar pada percobaan dengan pengadukan daripada tanpa pengadukan. Hal ini
sesuai dengan teori, bahwa proses pengadukan mempengaruhi kecepatan reaksi yang
melibatkan sistem heterogen. Seperti reaksi yang melibatkan dua fasa yaitu fasa
padatan dan fasa cair seperti melarutkan serbuk besi dalam larutan HCl, dengan
pengadukan maka reaksi akan cepat berjalan. Kesimpulannya, semakin lama waktu
yang dibutuhkan untuk bereaksi maka laju reaksinya pun berkurang.
Grafik di atas menunjukkan penyimpangan dalam metode tanpa pengadukan,
hal ini mungkin disebabkan adanya kesalahan saat melakukan percobaan, misalnya :
1. Kemungkinan adanya perubahan suhu pada saat terjadinya reaksi
pengadukan dan tanpa pengadukan.
2. Pengukuran volume zat pentiter (HCl) yang kurang teliti menyebabkan
titrasi melewati titik ekuivalen secara teori.
Dalam tangki berpengaduk, baik itu aliran masuk maupun keluar dari reaktan
ataupun produk. Dapat ditulis sebagai berikut :
Fjo = Fj = 0
Jika reaksi berjalan normal pada keadaan tunak (steady state) di dalam campuran dan
diasumsikan teraduk sempurna, maka tidak ada variasi nilai dari reaksi tersebut.
Dengan konsekuensi tidak ada ketergantungan waktu atau ketergantungan posisi
terhadap temperatur, konsentrasi, ataupun nilai dari suatu reaksi. Setiap variabel
mempunyai nilai yang sama terhadap pengadukan. Karena temperatur dan konsentasi
sangat identik dengan segala sesuatu pada reaksi di bejana. Di dalam sistem
pengadukan yang tidak ideal dan jenis campuran yang baik, kita harus mengambil
jenis teknik lain. Seperti waktu berhenti distribusi untuk memperoleh aliran yang
baik (Fogler, 2005).