bab iv

11
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Desktripsi Data 1. Deskripsi Data berdasarkan Sikap Dari data yang diperoleh melalui tes yang berbentuk angket dari 40 orang siswa, total skor item kebiasaan yang mempunyai rentang 58 dimana nilai tertinggi adalah 142 dan nilai terendah 84 dengan jumlah kelas 9 dan panjang kelas 6 sehingga diperoleh skor rata-rata sebesar 117,7; Median (Me) sebesar 120; Modus (Mo) sebesar 121; simpangan baku sebesar 13; serta variannya sebesar 169, data tersebut dapat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi di bawah ini. Interval Kelas Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%) 84-92 1 2,5 93-101 3 7,5 102-110 7 17,5 111-119 9 22,5 120-128 12 30,0 129-137 6 15,0 138-146 2 5,0 Jumlah 40 100

Upload: nika-saputra

Post on 27-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Desktripsi Data

1. Deskripsi Data berdasarkan Sikap

Dari data yang diperoleh melalui tes yang berbentuk angket dari 40 orang

siswa, total skor item kebiasaan yang mempunyai rentang 58 dimana nilai

tertinggi adalah 142 dan nilai terendah 84 dengan jumlah kelas 9 dan

panjang kelas 6 sehingga diperoleh skor rata-rata sebesar 117,7; Median

(Me) sebesar 120; Modus (Mo) sebesar 121; simpangan baku sebesar 13;

serta variannya sebesar 169, data tersebut dapat disajikan dalam bentuk

distribusi frekuensi di bawah ini.

Interval KelasFrekuensi Absolut

Frekuensi Relatif (%)

84-92 1 2,593-101 3 7,5102-110 7 17,5111-119 9 22,5120-128 12 30,0129-137 6 15,0138-146 2 5,0Jumlah 40 100

Page 2: BAB IV

84-92 93-101 102-110 111-119 120-128 129-137 138-1460

5

10

15

20

25

30

35

13

79

12

6

22.5

7.5

17.5

22.5

30.0

15.0

5.0

Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%)

2. Deskripsi Data berdasarkan kebiasaan

Dari data yang diperoleh melalui tes yang berbentuk angket dari 40 orang

siswa, total skor item kebiasaan yang mempunyai rentang 65 dimana nilai

tertinggi adalah 133 dan nilai terendah 6 dengan jumlah kelas 6 dan

panjang kelas 10 sehingga diperoleh skor rata-rata sebesar 112; Median

(Me) sebesar 123; Modus (Mo) sebesar 133; simpangan baku sebesar 14;

serta variannya sebesar 186,data tersebut dapat disajikan dalam bentuk

distribusi frekuensi di bawah ini.

Interval KelasFrekuensi Absolut

Frekuensi Relatif (%)

65-74 1 2,575-84 1 2,585-94 1 2,595-104 6 15,0105-114 14 35,0115-124 13 32,5

Page 3: BAB IV

125-134 4 10,0Jumlah 40 100

65-74 75-84 85-94 95-104 105-114 115-124 125-1340

5

10

15

20

25

30

35

40

1 1 1

6

14 13

42.5 2.5 2.5

15.0

35.032.5

10.0

Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%)

3. Deskripsi Data Berdasarkan Nilai hasil belajar

Dari data yang diperoleh melalui tes yang berbentuk angket dari 40 orang

siswa, total Nilai hasil belajar yang mempunyai rentang 22 dimana nilai

tertinggi adalah 92 dan nilai terendah 70 dengan jumlah kelas 3 dan

panjang kelas 6 sehingga diperoleh skor rata-rata sebesar 880,4; Median

(Me) sebesar 81; Modus (Mo) sebesar 85; simpangan baku sebesar 5,7;

serta variannya sebesar 33, data tersebut dapat disajikan dalam bentuk

distribusi frekuensi di bawah ini.

Interval Kelas Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%)70-72 6 15,073-75 1 2,576-78 6 15,079-81 7 17,582-84 9 22,585-87 8 20,088-90 2 5,0

Page 4: BAB IV

91-93 1 2,5Jumlah 40 100

70-72 73-75 76-78 79-81 82-84 85-87 88-90 91-930

5

10

15

20

25

6

1

67

98

21

15.0

2.5

15.0

17.5

22.5

20.0

5.0

2.5

Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%)

4. Rekapitulasi Data

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis memperoleh

data nilai hasil belajar Ekonomi Kelas Xi Di SMA Adabiah I Padang. Data

statistika dari dua kelas tersebut dapat disajikan pada table sebagai berikut:

StatistiskaKelompok

Sikap KebiasaanMean 117,675 111,6Median 119,5 112,5Mode 121 133

Standard Deviation12,9918860

313,6208738

8

Sample Variance168,789102

6185,528205

1Range 58 65Minimum 84 68Maximum 142 133Sum 4707 4464

Page 5: BAB IV

N 40 40

Dari data di atas, terlihat jelas, perbedaan hasil belajar Ekonomi Kelas Xi

Di SMA Adabiah I Padang berdasarkan sikap dan kebiasaan. Rata-rata

nilai Sikap lebih tinggi dari pada nilai kebiasaan, dengan selisih rata-rata

antara kedua kelas sebesar 6,075.

B. Pengujian Prasyarat analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan

dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Apabila nilai Asymp. Sig

(2-tailed) lebih besar dari > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data

terdistribusi secara normal. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah

ini :

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

  Unstandardized ResidualN 40Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 5,19113117

Most Extreme Differences Absolute ,079

Positive ,079

Negative -,078

Test Statistic ,079

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

Page 6: BAB IV

Untuk menentukan apakah sampel mewakili populasi.atau tidak , pertama-

tama kita membuat hipotesis sebagai berikut :

H0 = Sampel mewakili populasi (distribusi normal)

H1 = Sampel tidak mewakili populasi (distribusi tidak normal)

Syarat H0 diterima atau tidak berdasarkan nilai probabilitas sebagai

berikut :

Apabila probabilitas > 0.05 maka H0 diterima

Apabila probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak

Dari hasil di atas pada baris Asymp Sig terlihat bahwa nilai probabilitas

0.312.Maka keputusan yang diambil adalah H0. (0.200 > 0.05)

Jadi : Sampel mewakili populasi (distribusi normal)

2. Uji homogenitas

Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varians populasi dua kelompok

dilakukan dengan uji Fisher. Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung =

1,093 dan Ftabel = 1,72 pada taraf signifikan a = 5% dengan derajat

kebebasan pembilang 39 dan penyebut 39. Karena Fhitung < Ftabel (1,093

< 1,72) maka Ho diterima, yang berarti varians kedua populasi homogen.

Artinya kemampuan ekonomi siswa sebelum diberikan perlakuan adalah

homogen. Untuk lebih jelas, data dimaksud dapat dilihat pada tabel

berikut:

ANOVA

 

  Sum of Squares dfMean

Square F Sig.

Page 7: BAB IV

Between Groups 4353,275 25 174,131 1,093 ,444Within Groups 2229,500 14 159,250    

Total 6582,775 39      

3. Uji Hipotesis dengan Z

Uji Z adalah salah satu uji statistika yang pengujian hipotesisnya didekati

dengan distribusi normal. Menurut teori limit terpusat, data dengan

ukuran sampel yang besar akan berdistribusi normal. Oleh karena itu, uji

Z dapat digunakan utuk menguji data yang sampelnya berukuran besar.

Jumlah sampel 30 atau lebih dianggap sampel berukuran besar. Selain itu,

uji Z ini dipakai untuk menganalisis data yang varians populasinya

diketahui. Namun, bila varians populasi tidak diketahui, maka varians dari

sampel dapat digunakan sebagai penggantinya.

Berikut tabel tentang uji Z :

z-Test: Two Sample for Means

  SIKAP KEBIASAANMean 117,675 111,6Known Variance 169 186Observations 40 40Hypothesized Mean Difference 0 z 2,039210701 P(Z<=z) one-tail 0,020714502 z Critical one-tail 1,644853627 P(Z<=z) two-tail 0,041429003 z Critical two-tail 1,959963985

Hasil ini menunjukkan bahwa nilai statistik z yang diperoleh adalah 2,039,

dan nilai p-value pengujian adalah 0.0207. Dengan menggunakan kaidah

Page 8: BAB IV

pengambilan keputusan berdasarkan p-value, maka pada a=0.05 dapat

disimpulkan bahwa pengujian menunjukkan gagal tolak H0 . maka Ha

diterima, dan Ho ditolak, artinya terdapat perbedaan sikap dan kebiasaan

belajar siswa berprestasi tinggi dengan siswa yang berprestasi rendah.

4. Analisis dan Interpretasi Data

Dari hasil perhitungan diperoleh rata-rata hasil berdasarkan sikap sebesar

117,7 dengan simpangan baku 12,99, dan pada hasil berdasarkan

kebiasaan diperoleh rata-rata sebesar 111,6 dengan simpangan baku 13,62.

Dan data tersebut pun berada dalam distribusi normal, hal ini dapat dilihat

dari hasil pengujian yang menyatakan bahwa αhitung>αtabel

(0.200>0.05).

Sedangkan hasil pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-z

pada taraf signifikan a= 5%, yaitu didapat hasil z hitung = 2,039 dan z

tabel = 1,95, ternyata zhitung>ztabel . Dari hasil tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa Ho ditolak. Artinya terdapat terdapat perbedaan sikap

dan kebiasaan belajar siswa berprestasi tinggi dengan siswa yang

berprestasi rendah.