bab iv

13
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Analisis Univariat Analitik Sampel dalam penelitain ini diambil dari karyawati Sales Promotion Girls ( SPG) di Guardian Departement Store Chandra Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung. Secara keseluruan terdapat 63 karyawati dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 45 orang yang memenuhi kriteria inklusi (penerimaan) yaitu karyawati bersepatu dengan hak tinggi, karyawati dengan usia antara 20-30 tahun, belum pernah hamil (melahirkan), berbadan ideal, bekerja dominan berdiri, rutinitas kerja dengan pemakaian sepatu hak tinggi dan bersedia mengikuti proses penelitian kuesioner, dan wawancara, untuk 18 orang yang menggunakan sepatu hak ≤ 3 cm.

Upload: deninagungwahid-yok

Post on 06-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ph

TRANSCRIPT

38

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian 1. Uji Analisis Univariat AnalitikSampel dalam penelitain ini diambil dari karyawati Sales Promotion Girls ( SPG) di Guardian Departement Store Chandra Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung. Secara keseluruan terdapat 63 karyawati dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 45 orang yang memenuhi kriteria inklusi (penerimaan) yaitu karyawati bersepatu dengan hak tinggi, karyawati dengan usia antara 20-30 tahun, belum pernah hamil (melahirkan), berbadan ideal, bekerja dominan berdiri, rutinitas kerja dengan pemakaian sepatu hak tinggi dan bersedia mengikuti proses penelitian kuesioner, dan wawancara, untuk 18 orang yang menggunakan sepatu hak 3 cm.Berikut ini penelitain tentang gambaran sampel yang di ambil sebagai objek penelitian adalah sebagai berikut:

a. Karakteristik objek penelitian berdasarkan penggunaan hak sepatu.

Tabel 4.1 : Distribusi responden berdasarkan penggunaan sepatu

Hak SepatuJumlah karyawatiPresentase (%)

3 cm34 orang

58,6

3 cm 24 orang41,4

Jumlah58 orang100

Berdasarkan tabel diatas karyawati yang menggunakan hak sepatu 3 cm sebanyak 34 orang dengan presentasi 41,4% , karyawati yang menggunakan hak 3 cm sebanyak 24 orang dengan presentase 41,4%. Dapat disimpulkan sebagian besar karyawati berdasarkan penggunaan sepatu hak tinggi di Guardian Departement Store Chandra Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung 2012 yang menjadi responden dalam penelitian ini pengguna hak sepatu 3 cm.b. Karakteristik objek penelitian berdasarkan waktu nyeri tungkai bawah.

Tabel 4.2 : Distribusi responden berdasarkan waktu nyeri tungkai bawah

Waktu nyeriJumlah karyawatiPresentase ( % )

300 detik17 orang29.3

300 detik41 orang70.7

Jumlah58 orang100

Berdasarkan tabel diatas karyawati yang waktu nyeri tungkai bawah 300 detik sebanyak 17 orang dengan presentasi 29.3% , karyawati yang waktu nyeri tungkai bawah 300 detik sebanyak 41 orang dengan presentase 70.7 %. Dapat disimpulkan sebagian besar karyawati berdasarkan waktu nyeri tungkai bawah di Guardian Departement Store Chandra Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung 2012 yang menjadi responden dalam penelitian ini waktu nyeri 300 detik.

c. Karakteristik ojek penelitian berdasarkan timbulnya varises tungkai bawah.

Tabel 4.3 : Distribusi responden berdasarkan timbulnya varises tungkai bawahTimbulnya varisesJumlah karyawatiPresentase (%)

Tidak ada vena kebiruan23 orang39.7

Ada vena kebiruan35 orang60.3

Jumlah58 orang100

Berdasarkan tabel diatas karyawati yang tidak timbul vena kebiruan sebanyak 23 orang dengan presentasi 39.7 % , karyawati yang timbul vena kebiruan sebanyak 35 orang dengan presentase 60.3 %. Dapat disimpulkan sebagian besar karyawati berdasarkan timbulnya varises tungkai bawah di Guardian Departement Store Chandra Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung 2012 yang menjadi responden dalam penelitian ini ada timbulnya vena kebiruan.

2. Analisis Bivariat

a. Analisis Bivariat Deskriptif

1. Hubungan sepatu hak tinggi terhadap timbulnya varises tungkai bawah.

Timbul varises

Hak Sepatu

Total

3 cm

3 cm

Tidak ada vena 16 ( 69,7%)

7 ( 60,87%) 23(100%) kebiruan

Ada vena 8 (11,43%)

27 (88,57%) 35(100%)

kebiruanDari tabel 4. Dapat diketahui bahwa karyawati dengan penggunaan hak sepatu 3 cm lebih banyak 16 (69,7%) tidak ditemukan vena kebiruan, sedangkan karyawati dengan penggunaan hak sepatu 3 cm lebih banyak 31(88,57%) ditemukan vena kebiruan.2. Hubungan sepatu hak tinggi terhadap timbulnya waktu nyeri tungkai bawah.

Timbul Nyeri

Hak Sepatu

Total

3 cm

3 cm

300 detik11 (64,7%)

6 (35,3%) 17 (100%)

300 detik13 (31,7%)

28 (68,3%) 41 (100%)Dari tabel 4. Dapat diketahui bahwa karyawati dengan penggunaan hak sepatu 3 cm lebih banyak3. Uji Analisis Bivariat Analitik1. Hubungan sepatu hak tinggi terhadap timbulnya varises tungkai bawah.

Tabel 4.5 : Analisis Chi square test hubungan sepatu hak tinggi terhadap timbulnya varises tungkai bawah.

Variabel

p-value

keterangan

Hubungan sepatuhak tinggi dengan

varises tungkai0.021

0.05 p-value 300 detik sebanyak 20 orang dengan presentasi 31.7 % , karyawati yang waktu nyeri tungkai bawah < 300 detik sebanyak 43 orang dengan presentase 68.3 %. Dapat disimpulkan sebagian besar karyawati berdasarkan waktu nyeri tungkai bawah di Guardian Departement Store Chandra Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung 2012 yang menjadi responden dalam penelitian ini waktu nyeri < 300 detik.Responden karyawati yang tidak timbul vena kebiruan sebanyak 26 orang dengan presentasi 41.3 % , karyawati yang timbul vena kebiruan sebanyak 37 orang dengan presentase 58.7 %. Dapat disimpulkan sebagian besar karyawati berdasarkan timbulnya varises tungkai bawah di Guardian Departement Store Chandra Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung 2012 yang menjadi responden dalam penelitian ini ada timbulnya vena kebiruan.

Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulakan bahwa terdapat hubungan lama berdiri dengan menggunakan sepatu hak tinggi terhadap potensi terjadinya varises pada tungkai bawah. Hal ini dapat ditunjukkan pula secara stastistik yaitu berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t- hitung sebesar 4.375 dan nilai probabilitas 0.000.

Ho ditolak jika probabilitas kurang dari 0.05 karena nilai probabilitas yang didapat perhitungan kuarang dari 0.05 maka dengan demikian Ho ditolak dan disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan ada hubungan lama berdiri dengan menggunakan sepatu hak tinggi terhadap potensi terjadinya varises pada tungkai bawah.

Penggunaan sepatu berhak tinggi dapat menimbulkan potensi terjadinya nyeri pada otot, hal ini disebabkan karena besar sudut kaki saat menggunakan sepatu hak tinggi menjadi lebih besar sehingga kerja otot betis semakin meningkat, dilihat dari kerja otot betis saat berdiri dengan penggunaan sepatu berhak tinggi, otot betis dalam keadaan statis. Menurut Granjean (1993), pada otot statis, dengan pengerahan tenaga 50% dari kekuatan maksimum otot hanya dapat berkerja selama 1 menit. Akan tetapi pengerahan tenaga otot statis sebesar 15-20% akan menyebabkan kelelahan dan nyeri jika pembebanan berlangsung sepanjang hari. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yurnila Ningsih Achmad (2009) menyatakan dari 35 orang SPG yang menggunakan hak sepatu terdapat resiko timbunya varises pada tungkai bawah.