bab ii.(potong) (autosaved).docx

17
BAB II KAJIAN TEORI 1.Pengertian Ilmu Geografi Geografi berasal dari kata geographyca (bahasa Yunani). Geo artinya bumi dan graphein artinya tulisan, uraian, lukisan atau deskripsi (pemerian). Berdasarkan asal kata tersebut, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang menuliskan, menguraikan, atau mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan bumi. Meskipun interaksi antara manusia dan lingkungannya merupakan inti kajian geografi, terdapat berbagai pendapat mengenai hakikat, konsep, dan batasan geografi. Akan tetapi, meskipun terdapat berbagai perbedaan pandangan mengenai Geografi, tetapi semua ahli geografi sepakat adanya elemen-elemen yang sama sebagai berikut : 1. Geografi termasuk ilmu pengetahuan bumi dengan objek permukaan bumi sebagai lingkungan hidup manusiadan lingkungan tempat manusia dapat mengubah dan membangunnya. 2. Geografi memperhatikan persebaran manusia dalamruang dan hubungan manusia dengan lingkungannya. 2. EFEKTIFITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR a. Pengertian Efektifitas Efektifitas berasal dari kata efektif yang menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti keberhasilan, manjur, atau

Upload: nurul-hidayah

Post on 15-Sep-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IIKAJIAN TEORI1.Pengertian Ilmu GeografiGeografi berasal dari katageographyca(bahasa Yunani).Geoartinya bumi dangrapheinartinya tulisan, uraian, lukisan atau deskripsi (pemerian). Berdasarkan asal kata tersebut,geografimerupakan ilmu pengetahuan yang menuliskan, menguraikan, atau mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan bumi. Meskipun interaksi antara manusia dan lingkungannya merupakan inti kajian geografi, terdapat berbagai pendapat mengenai hakikat, konsep, dan batasan geografi. Akan tetapi, meskipun terdapat berbagai perbedaan pandangan mengenai Geografi, tetapi semua ahli geografi sepakat adanya elemen-elemen yang sama sebagai berikut :1. Geografi termasuk ilmu pengetahuan bumi dengan objek permukaan bumi sebagai lingkungan hidup manusiadan lingkungan tempat manusia dapat mengubah dan membangunnya.2. Geografi memperhatikan persebaran manusia dalamruang dan hubungan manusia dengan lingkungannya.

2. EFEKTIFITAS PROSES BELAJAR MENGAJARa. Pengertian EfektifitasEfektifitas berasal dari kata efektif yang menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti keberhasilan, manjur, atau mujarab. Jadi keefektifan pengajaran mengandung pengertian keberhasilan pengajaran dalam proses belajar untuk meningkatkan pencapaian hasil belajar.Efektifitas pembelajaran adalah hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan proses belajar mengajar (Fitriani, 2011: 6).Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas pembelajaran adalah suatu keadaan yang menunjukan sejauh mana hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan proses belajar mengajar.

Adapun indikator dalam efektivitas dalam penelitian ini adalah:a.Ketuntasan belajarKetuntasan belajar dapat dilihat dari hasil belajar yang telah mencapaiketuntasan individual, yaknisiswa telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah yang bersangkutan.

b.Aktivitas belajar siswaAktivitas belajar siswa adalah proses komunikasi dalam lingkungan kelas, baik proses akibat dari hasil interaksi siswa dan guru atau siswa dengan siswa sehingga menghasilkan perubahan akademik, sikap, tingkah laku, dan keterampilan yang dapat diamati melalui perhatian siswa, kesungguhan siswa, kedisiplinan siswa, keterampilan siswa dalam bertanya/ menjawab.Aktivitas siswa dalam pembelajaran bisa positif maupun negatif. Aktivitas siswa yang positif misalnya; mengajukan pendapat atau gagasan, mengerjakan tugas atau soal, komunikasi dengan guru secara aktif dalam pembelajaran dan komunikasi dengan sesama siswa sehingga dapat memecahkan suatu permasalahan yang sedang dihadapi, sedangkan aktivitas siswa yang negatif, misalnya menganggu sesama siswa pada saat proses belajar mengajar di kelas, melakukan kegiatan lain yang tidak sesuai dengan pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru.

c.Kemampuan guru dalam mengelolah pembelajaranGuru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil pelaksanaan dari pembelajaran yang telah diterapkan, sebab guru adalah pengajar di kelas. Untuk keperluan analitis tugas guru adalah sebagai pengajar, maka kemampuan guru yang banyak hubungannya dengan usaha meningkatkan proses pembelajaran dapat diguguskan ke dalam empat kemampuan yaitu:1)Merencanakan program belajar mengajar (membuat RPP)2)Melaksanakan dan memimpin/ mengelola proses belajar mengajar3)Menilai kemajuan proses belajar mengajar4)Menguasai bahan pelajaran dalam pengertian menguasai bidang studi atau mata pelajaran yang dipegangnya.Keempat kemampuan guru di atas merupakan kemampuan yang sepenuhnya harus dikuasai guru yang bertaraf profesional.Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran adalah kemampuan guru dalam melaksanakan serangkaian kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.d.Respon siswa terhadap pembelajaran yang positifAngket respon siswa digunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai pembelajaran yang digunakan. Respon siswa adalah tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika melaluipenerapan pembelajaran kontekstualpada siswa. Model pembelajaran yang baik dapat memberi respon yang positif bagi siswa setelah mereka mengikuti kegiatan pembelajaran.Kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah minimal 80% siswa yang memberi respon positif terhadap jumlah aspek yang ditanyakan.

3. PEMBELAJARAN IPS TERPADUIPS Terpadu merupakan integrasi dari berbagai cabang disiplin ilmu sosial seperti sejarah,geografi,ekonomi,hukum dan politik,sosiologi/antropologi dan sebagainya.Disiplin ilmu tersebut mempunyai keterpaduan yang tinggi karena geografi memberikan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sejarah memberikan wawasan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau,ekonomi memberikan wawasan tentang berbagai macam kebutuhan manusia,hukum dan politik mengenai peraturan-peraturan yang ada dalam bermasyarakat serta bagaimana cara mendapatkan kekuasaan,dan sosiologi/antropologi memberikan wawasan yang berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur social dan sebagainya.Kompetensi Dasar IPS Terpadu berasal dari struktur keilmuan geografi,sejarah,ekonomi,hukum dan politik,sosiologi yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu.a. Karakteristik dari IPS diantaranya adalah:1. IPS merupakan gabungan dari unsur geografi,sejarah,ekonomi,hukum dan politik,serta sosiologi/antropologi.2. Kompetensi dasar IPS yaitu dari mata pelajaran gabungan3. Kompetensi dasar IPS terkait dengan masalah-masalah sosial4. Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS dapat terkait dengan peristiwa-peristiwa dan perubahan masyarakat5. Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS dikaji dengan menggunakan 3 dimensi yaitu:ruang,waktu dan norma/nilaiPembelajaran terpadu memiliki beberapa karakteristik seperti yang di ungkapkan oleh Hilda Karli diantaranya:1. Berpusat pada anak (studend centerd)2. Memberi pengalaman langsung pada anak3. Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas4. Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran.5. Bersifat luwes6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak7. Holistik, artinya suatu peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu di amati dan di kaji dari beberapa mata pelajaran sekaligus,tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak8. Bermakna, artinya pengkajian suatu penomena dari berbagai macam aspek memungkinkan terbentuknya semacam jalinan skemata yang dimiliki siswa9. Otentik, artinya informasi dan pengetahuan yang diperoleh sipatnya menjadi otentik10. Aktif, artinya siswa perlu terlibat langsung dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga proses evaluasib. Konsep Pembelajaran Terpadu dalam Ilmu Pengetahuan SosialModel pembelajaran terpadu pada hakekatnya merupakan sistem pendidikan yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik (Depdikbud, 1996:3). Pada pendekatan pembelajaran terpadu, program pembelajarannya disusun dari berbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial. Pengembangan pembelajaran IPS terpadu dapat mengambil topik dari salah satu cabang ilmu tertentu kemudian dilengkapi, diperdalam dan diperluas dengan cabang-cabang ilmu yang lain. Misalnya topik Kegiatan Ekonomi Penduduk. Kegiatan ekonomi penduduk dapat ditinjau dari kondisi fisik-geografi yang tercakup dalam ilmu Geografi. Secara sosiologis, kegiatan ekonomi penduduk dapat mempengaruhi interaksi sosial dalam masyarakat. Secara historis dari waktu ke waktu kegiatan ekonomi penduduk selalu mengalami perubahan. Salah satu keterpaduan yang bisa dilakukan guru (sesuai dengan filosofi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) adalah memadukan Kompetensi Dasar.

4.KEMAMPUAN KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADUa. Pengertian KompetensiTentang kompetensi ini ada beberapa rumusan atau pengertian yang perlu dicermati yaitu Kompetensi (competence), menurut Hall dan Jonesyaitu pernyataan yang menggambarkan penampilan suatu kemampuan tertentu secara bulat yang merupakan perbaduan antara pengetahuan dan kemampuan yang dapat diamati dan diukur. Selanjutnya Richards menyebutkan bahwa istilah kompetensi mengacu kepada perilaku yang dapat diamati, yang diperlukan untuk menuntaskan kegiatan sehari-hari. Dalam UU guru dan dosen, BAB I (Ketentuan Umum) pasal 1 ayat 10 bahwa pengertian kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan,dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati,dan dikuasai oleh guruatau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi merupakan kemampuan dan kewanangan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya. Bahwa kompetensi mengacu pada kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan, kompetensi merujuk kepadaperformancedan perbuatan yang rasional untuk memenuhi verifikasi tertentu didalam pelaksanaan tugas-tugas kependidikan. Guru profesional harus memiliki 4(empat)kompetensi yaitu kompetensi pedagogis, kognitif, personality, dan social. Oleh karena itu, selain terampil mengajar, seorang guru juga memiliki pengetahuan yang luas, bijak dan dapat bersosialisasi dengan baik. Sebagaimana disebutkan dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, maka guru harus: 1.Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.2.Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang tugasnya.3.Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya.4.Mematuhi kode etik profesi.5.Memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas.6.Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya.7.Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan.8.Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas profesionalnya, dan9.Memiliki organisasi profesi yang berbadan hukum.

Kompetensi diartikan sebagai suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun kuantitatif. Kompetensi didefinisikan sebagai kewenangan (memutuskan sesuatu). Ada juga yang mengatakan bahwa kompetensi atau secara umum diartikan sebagai kemampuan dapat bersifatmental maupun fisik.Sesuai dengan Undang-Undang Peraturan Pemerintah. No14 tahun 2005 pada pasal 8 mengatakan tentang kompetensi seorang guru. Ada 4 kompetensi dasaryang harus dimiliki oleh seorang guru, antara lain: kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi professional, dan kompetensi sosial.[5]Dan dalam UU guru dan dosen dalam BAB II (kompetensi dan sertifikasi) pasal 2 guru wajib memilki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dan dijelaskan dalam pasal 3 ayat 2 kompetensi guru sebagai mana yang dimaksud meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Dalam penjabaran lain ke-4 kompetensi guru di atas dijabarkan sebagai berikut:1.Kompetensi PedagogikPengertian Kompetensi PedagogikKompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam mengelola pembelajaran peserta didik, yang meliputi: a) pemahaman peserta didik,b) perancang dan pelaksanaan pembelajaran,c) evaluasi pembelajaran dan,d) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimilikinya.Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam mengelola proses pembelajaran peserta didik. Selain itu kemampuan pedagogik juga ditunjukkan dalam membantu, membimbing dan memimpin peserta didik. Berdasarkan pengertian seperti tersebut di atas maka yang dimaksud dengan pedagogik adalah ilmu tentang pendidikan anak yang ruang lingkupnya terbatas pada interaksi edukatif antara pendidik dengan siswa.Dapat pula diartikankompetensi pedagaogik adalah sejumlah kemampuan guru yang berkaitan dengan ilmu dan seni mengajar siswa.Menurut Permendiknas nomor 16 tahun 2007 pedagogik guru mata pelajaran terdiri atas 37 buah kompetensi yang di rangkum dalam 10 kompetensi inti seperti disajikan berikut ini: 1)Menguasai peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.2)Menguasai teori belajar dan prinsip-rinsip pembelajaran yang mendidik.3)Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu.4)Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.5)Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.6)Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai pontensi yang dimiliki.7)Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.8)Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.9)Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.10)Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.Jadi, dari keseluruhan pengertian tadi dapat kami simpulkan bahwa kompetensi pedagogik adalah cara guru dalam mengajar dan mengatur sistem pembelajaran di kelas dengan menjalin interaksi yang baik terhadap peserta didik.

2.Kompetensi KepribadianPengertian Kompetensi KepribadianKompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan perilaku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari-hari. Menurut Hamzah B.Uno Kompetensi Personal, artinya sikap kepribadian yang mantap sehingga mampu menjadi sumber intensifikasi bagi subjek. Dalam hal ini berarti memiliki kepribadian yang pantas diteladani, mampu melaksanakan kepemimpinan seperti yang dikemukakan Ki Hajar Dewantara, yaituIng Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa. Tut Wuri Handayani.[12]Dengan kompetensi kepribadian maka guru akan menjadi contoh dan teladan, serta membangkitkan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu,seorang guru dituntut melalui sikap dan perbuatan menjadikan dirinya sebagai panutan dan ikutan orang-orang yang dipimpinnya.Merupakan penguasaan kepribadianyang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Selain itu, seorang guru harus mampu:[13]1)Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.2)Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.3)Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.4)Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi serta bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.5)Menunjang tinggi kode etik profesi guru.

Jadi, kompetensi kepribadian secara ringkas bagi seorang guru ialah sikap dan tingkah laku yang baik, patut untuk diteladani dan menjadi cerminan untuk peserta didik, mampu mengembang potensi dalam diri, serta yang paling utama bagi seorang guru yangberkepribadian yaitu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi norma agama, hukum dan sosial yang berlaku.3.Kompetensi SosialPengertian Kompetensi SosialDimaksud dengan kompetensi sosial di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005,pada pasal 28, ayat 3, ialah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.Kompetensi sosial merupakan kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik, sesamapendidik/tenaga kependidikan lain, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.Sedangkan menurut Hamzah B. Uno kompetensi sosial artinya guru harus mampu menunjukkan dan berinteraksi sosial, baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama guru dan kepala sekolah, bahkan dengan masyarakat luas. Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja di lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru. Peran yang dibawa guru dalam masyarakat berbeda dengan profesi lain. Oleh karena itu, perhatian yang diberikan masyarakat terhadap guru pun berbeda dan ada kekhususan terutama adanya tuntutan untuk menjadi pelopor pembangunan di daerah tempat guru tinggal.Jadi, sebagai guru yang baik dan profesional itu tidak hanya mampu berkomunikasi dengan lingkungan kelas dan sekolah tetapi juga bisa berhubungan baik dengan masyarakat sekitar, bisa menjadi sumber ilmu bagi masyarakat dan memberikan kontribusi yang positif.4.Kompetensi ProfesionalPengertian Kompetensi ProfesionalGuru profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untukmelakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Kompetensi di sini meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan profesional, baik yang bersifat pribadi, sosial, maupun akademis. Kompetensi profesional merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki seseorang guru. Dalam Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005, pada pasal 28 ayat 3 yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.Merupakan kemampuan dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi. Kompetensi professional guru merupakan kompetensi yang menggambarkan kemampuan khusus yang sadar dan terarah kepada tujuan-tujuan tertentu.B.PENELITIAN RELEVANAdapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain :1.Andika dewi putri (2012) Meneliti tentang Analisis Kesiapan Guru Bidang Studi Dalam Mengajarkan Ips Terpadu Di Smp Negeri 6 Kecamatan Medan Kota,menyatakan bahwa Secara umum kesiapan guru bidang studi dalam mengajarkan IPS Terpadu di SMP Negeri 6 Kecamatan Medan Kota ditinjau dari pengelolaan pembelajaran termasuk dalam kategori siap (79,86%)2. Marsia (2014) Efektifitas Pelajaran Oleh Guru Ips Di Kelas Vii Terhadap Prestasi Belajar Ips Siswa Di Smp Negeri 15 Palu.Menyatakan bahwa Efektifitas pelajaran oleh guru IPS di kelas VII terhadap prestasi belajar IPS siswa menelaah tentang efektifnya mata pelajaran IPS Terpadu perlu kita menyadari betapa pentingnya pelajaran IPS Terpadu bagi kita jadi perlunya kiranya sebagai pendidik memberikan pendalaman terhadap siswa.3. Penelitian Pelu (2009) dengan judul :Kompetensi Profesional Guru Sejarah Dalam Menghadapi Pembelajaran IPS Terpadu Berdasarkan KTSP di Kota Surakarta, penekanannya pada Guru Sejarah dalam menghadapi pembelajaran IPS Terpadu. Bagaimana kompetensi guru Sejarah untuk dapat mengajar bidang studi yang lain, artinya guru sejarah harus mampu juga mengajar bidang studi Geografi atau Ekonomi.C.KERANGKA KONSEPTUALPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keefektifan mata pelajaran geografi dalam pembelajaran IPS terpadu di SMPN 1 Padang.Mata pelajaran geografi merupakan salah satu mata pelajaran yang dipadukan dalam pembelajaran IPS terpadu,termasuk juga didalamnya sejarah,ekonomi dan sosiologi.Dengan dipadukan mata pelajaran geografi dengan mata pelajaran lainnya kita akan melihat sejauh mana keefektifan mata plejaran geografi didalamnya.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keefektifan mata pelajaran geografi jika dipadukan dengan mata pelajaran lainnya.Keefektifan mata pelajaran geografi bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor,misalnya kemampuan guru yang kurang kompeten,kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran geografi dan apakah sedikitnya jam pelajarn geografi setelah dipadukan dalam pembelajaran IPS terpadu yang dianggap akan mempengaruhi tingkat keefektifan mata pelajaran geografi

Kemampuan guru(X1)

Tingkat keefektifan geografi(Y)Sedikitnya jam pelajaran geografi(X2)Minat Siswa(X3)

Gambar 1.Kerangka Konseptual