bab iii tinjauan kasusdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · bab iii...

27
BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di Ruang Penyakit Dalam C3L2 RSUP Dr. KARIADI SEMARANG. Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara dengan pasien dan keluarga, anamnesa serta melihat catatan medik. A. BIODATA 1. Identitas Pasien Nama : Tn. R Umur : 32 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Suku / Bangsa : Jawa / WNI Agama : Islam Status Perkawinan : Kawin Pendidikan : SD Pekerjaan : Buruh Alamat : Ngaliyan Tanggal Masuk : 26 Juni 2010 No. Register : 6355106 Diagnosa Medis : TB Paru

Upload: dodiep

Post on 28-Apr-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

���

BAB III

TINJAUAN KASUS

Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di Ruang

Penyakit Dalam C3L2 RSUP Dr. KARIADI SEMARANG. Pengkajian dilakukan

dengan cara wawancara dengan pasien dan keluarga, anamnesa serta melihat

catatan medik.

A. BIODATA

1. Identitas Pasien

Nama : Tn. R

Umur : 32 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Suku / Bangsa : Jawa / WNI

Agama : Islam

Status Perkawinan : Kawin

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Buruh

Alamat : Ngaliyan

Tanggal Masuk : 26 Juni 2010

No. Register : 6355106

Diagnosa Medis : TB Paru

Page 2: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

���

2. Penanggung Jawab

Nama : Ny. W

Umur : 27 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Buruh

Hubungan dengan pasien : Istri

B. RIWAYAT KESEHATAN

1. Keluhan Utama

Batuk darah.

2. Riwayat Penyakit Sekarang

5 hari sebelum masuk Rumah Sakit klien batuk darah warna merah segar 3-4

kali setiap hari, klien mengalami sesak napas jika batuk, nyeri dada, nyeri

telan, mual, muntah 1 kali, nafsu makan turun, BB turun, keringat pada malam

hari, demam selama 4hari, batuk dahak kental, ada penumpukan lendir

ditenggorokan.

3. Riwayat Perawatan dan Kesehatan Dahulu

Sebelumnya klien belum pernah dirawat di Rumah Sakit. Riwayat batuk lama

± 4 bulan, riwayat merokok ± 14 tahun, riwayat asma dan klien belum pernah

mengikuti pengobatan TB.

Page 3: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

���

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien jarang memeriksakan kesehatannya, bapak dan kakak klien meninggal

dengan penyakit yang sama seperti klien.

C. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL

1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Menurut klien kesehatan sangat penting, saat sakit tidak dapat melakukan

aktivitas seperti biasa. Klien jarang memeriksakan kesehatannya dengan alasan

tidak sempat dan tidak perlu obat. Menurut keluarga, sewaktu klien muda dulu

konsumsi rokok tidak bisa dihitung. Dalam sehari klien dapat mengkonsumsi

rokok beberapa pack, klien kadang-kadang juga mengkonsumsi jamu dan kopi,

kebiasaan berolahraga jarang. Klien termasuk dalam keluarga dengan sosial

ekonomi kurang, pendapatan keluarga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan

keluarga sehari-hari.

2. Pola nutrisi dan metabolik

Sebelum sakit pola makan klien 3x sehari dengan 1 porsi habis, saat sakit klien

mengatakan tidak nafsu makan dan nyeri telan, saat sakit klien makan ½ porsi

bubur, tidak terdapat alergi atau pantangan terhadap makanan, klien juga tidak

mengkonsumsi vitamin. Pola minum klien ± 1500 cc air putih, teh dan susu.

Klien terpasang infus NaCl 0.9% 40 tpm pada tangan kiri, BB sebelum sakit

61kg, BB saat sakit 49kg, IMT = 19.14, termasuk dalam ketegori sedang.

Page 4: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

���

3. Pola eliminasi

a. Eliminasi feses

Pola BAB saat dirumah 2 hari sekali, saat di Rumah Sakit 3x dalam sehari

dengan konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan, bau khas dan tidak

ada keluhan diare atau konstipasi, klien juga tidak terpasang colostomy.

b. Eliminasi Urine

Pola BAK saat dirumah maupun dirumah sakit 5-6x dalam sehari, klien

tidak terpasang kateter dan tidak ada keluhan dalam BAK.

c. Tidak terdapat keluhan yang berhubungan dengan kulit.

4. Pola aktifitas dan latihan

Saat ini klien masih bekerja, klien jarang berolahraga, saat sakit keadaan klien

lemah.

5. Pola istirahat dan tidur

Sebelum dan selama sakit pola kebiasaan tidur klien yaitu 5-6 jam setiap hari,

klien sering terbangun pada malam hari karena batuk.

6. Pola persepsi sensori dan kognitif

Kemampuan penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan dan sensori

perabaan baik. Klien tidak menggunakan alat bantu kacamata maupun alat

bantu dengar. Kemampuan mengingat masih baik. Kemampuan bicara,

memahami pesan dan mengambil keputusan juga masih baik. Tidak ada

penurunan terhadap rangsang nyeri atau sensitivitas terhadap panas atau dingin.

Klien sering merasakan nyeri dada dan terasa panas. Persepsi terhadap nyeri

P : Nyeri bertambah saat klien beraktivitas

Page 5: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

���

Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk

R : Nyeri dirasakan pada dada bagian atas kiri

S : Skala nyeri 5

T : Bersifat Intermitten

Pengetahuan klien tentang penyakitnya kurang, hal ini dibuktikan dengan klien

banyak bertanya tentang penyakitnya kepada perawat dan berharap agar cepat

sembuh. Klien juga belum mengetahui cara penularan TB Paru serta

perawatan selama di rumah. Klien membuang dahak di saluran pembuangan,

mengatakan takut keluarganya tertular, ketika batuk klien tidak menutup

mulutnya, klien nampak cemas.

7. Pola hubungan dengan orang lain

Kemampuan klien dalam berkomunikasi masih baik, relevan, jelas serta

mampu mengekspresikan dan dimengerti orang lain. Orang yang berpengaruh

bagi klien adalah keluarga. Bila mempunyai masalah klien meminta tolong

kepada keluarga, hubungan dengan orang tua, saudara dan perkawinan baik.

8. Pola reproduksi dan seksual

Klien seorang kepala rumah tangga dengan 1 orang anak, klien jarang

melakukan pemenuhan hubungan seksual dengan alasan takut sesak, tetapi

klien selalu mendapat perhatian dan kasih sayang dari keluarga begitu pula

sebaliknya.

Page 6: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

���

9. Persepsi diri dan konsep diri

Harapan klien ingin segera sembuh, pulang dan dapat berkumpul dengan

keluarga. Tidak ada gangguan atau perubahan pada perilaku nonverbal. Klien

juga tidak putus asa dengan sakit yang dialaminya.

Konsep Diri :

a. Citra tubuh : Tidak ada masalah dengan body image, klien menerima

keadaan tubuhnya saat ini.

b. Identitas : Sebelum sakit klien dapat beraktivitas dengan baik, dapat

berkumpul dengan keluarganya, namun saat sakit aktivitas

klien harus dibatasi karena kondisi kesehatannya yang

menurun.

c. Peran : Ada perubahan peran saat sakit, rumah tangga diambil

alih oleh istrinya selama klien sakit, selama dirawat di RS

klien tidak bekerja, penghasilan hanya dari istri yang

bekerja.

d. Ideal diri : Harapan klien ingin segera sembuh dari sakit dan ingin

berkumpul lagi dengan keluarga.

e. Harga diri : Tidak ada gangguan dalam harga diri klien.

10. Pola mekanisme koping

Klien dalam mengambil keputusan secara mandiri, klien selalu

menyampaikan masalahnya kepada istri dan saudaranya. Dalam menghadapi

masalahnya klien hadapi dengan sabar dan tabah, bagi klien ini adalah ujian

dan klien selalu berdoa memohon kesembuhan.

Page 7: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

���

11. Pola nilai kepercayaan dan keyakinan

Sumber kekuatan bagi klien yaitu Tuhan Yang Maha Esa, klien menjalankan

shalat 5 waktu, tidak ada keyakinan yang bertentangan dengan kesehatan.

Selama sakit klien tidak dapat menjalankan shalat 5 waktu secara rutin.

D. PENGKAJIAN FISIK

1. Penampilan/ keadaan umum : Tampak lemah

2. Tingkat kesadaran : Composmentis

3. Tanda-tanda vital

a. Suhu tubuh : 37˚C

b. TD : 130/80 mmHg

c. RR : 29 x/menit

d. Nadi : 96 x/menit

4. Pengukuran Antropometri

a. TB : 160 cm

b. BB : 49 kg

c. IMT : BB/TB2 = 19.14 kg/m2

Termasuk dalam kategori sedang.

5. Kepala : Bentuk mesocephal, rambut hitam lurus,

mata ishokor ukuran pupil 1mm, bereaksi terhadap cahaya, konjunctiva

tidak anemis, sklera tidak ikterik, hidung tidak terdapat septum deviasi,

tidak ada sekret, tidak ada polip, tidak ada napas cuping hidung, memakai

alat bantu O2 3L/mnt, tidak ada gangguan dalam pendengaran, tidak ada

Page 8: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

��

nyeri telinga, tidak menggunakan alat bantu dengar, pada mulut selaput

mukosa lembab, gigi utuh dan bersih.

6. Leher dan tenggorok : Deviasi trakhea kekiri, klien mengalami

nyeri telan, tidak terdapat pemasangan trakheostomy dan tidak ada

pembesaran tonsil.

7. Dada dan thorax : Bentuk dada simetris, tidak ada luka dan

terdapat retraksi dada saat bernapas.

8. Paru

a. Inspeksi : Sela iga melebar, tulang Costa mendatar, terdapat retraksi

intercostal.

b. Palpasi : Ada peregangan intercosta saat inspirasi, ada nyeri tekan,

stem fremitus antara paru kanan dan kiri sama.

c. Perkusi : Redup pada paru kiri atas, vesikuler diparu kanan.

d. Auskultasi : Ada suara napas ronkhi di paru kiri atas

9. Jantung

a. Inspeksi : Simetris, Ictus Cordis tidak tampak.

b. Palpasi : Ictus teraba di Space Ictus Cordis V 2cm medlines.

c. Perkusi : Konfigurasi jantung dengan bunyi normal, redup.

d. Auskultasi : Suara jantung I-II murni, tidak ada Gallop.

10. Abdomen

a. Inspeksi : Datar, supel, lien tidak teraba, tidak ada ascites.

b. Auskultasi : Ada suara bising Usus, peristaltik 23 x/mnt.

c. Perkusi : Suara Tympani.

Page 9: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

��

d. Palpasi : Tidak teraba adanya pembesaran hepar, tidak ada nyeri

tekan.

11. Genital : Bersih, tidak ada kelainan.

12. Ekstremitas : Tangan kiri terpasang infus NaCl 0.9%

40tpm, tetesan lancar, akral hangat, tidak ada lesi, tidak ada edema.

13. Kulit : Tidak ada lesi, turgor kulit baik, warna

sawo matang, Capillary Refill Time <3detik, tidak terdapat sianosis.

E. DATA PENUNJANG

1. Pemeriksaan Laborat Tanggal 30 Juni 2010

a. Hematologi Paket

Hemoglobin : 9.90 gr% (N: 13-16)

Hematokrit : 31.2 % (N: 40-54)

Eritrosit : 4.07 jt/mmk (N: 4.5-6.5)

Leukosit : 10.50 rb/mmk (N: 4-11)

Trombosit : 429.0 rb/mm (N: 150.0-400.0)

b. Hitung jenis dan darah tepi

Eosinofil : 3 % (N: 1-3)

Basofil : 0 % (N: 0-2)

Batang : 4 % (N: 2-5)

Segmen : 73 % (N: 47-80)

Limfosit : 14 % (N: 20-45)

Monosit : 6 % (N: 2-10)

Page 10: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

���

c. LED

LED 1 jam : 79.0 mm (N: 1.0-10.0)

LED 2 jam : 115.0 mm (N: 1.0-10.0)

Protein : 6.5 gr/dl (N: 6.4-8.2)

Albumin : 2.1 gr/dl (N: 3.4-5.0)

Globulin : 4.40 gr/dl (N: 2.3-3.5)

Fe : 5 ug/dl (N: 35-150)

TIBC : 92 ug/dl (N: 250-450)

Retikulosit : 0.50% (N: 0.50-1.50)

d. Pemeriksaan Dahak

1) Sewaktu : positif

2) Pagi : positif

3) Sewaktu : positif

Pengecatan Gram

Diplococcus : positif

Streptococcus : positif

Pengecatan Ziehl Nielsen

BTA : positif

Pengecatan Jamur

Jamur : negatif

Yeast Cell : negatif

Ferritin : 333.24 ug/ml (N: 70.00-435.00)

Page 11: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

���

e. Elektrolit

Glukosa : 93

Ureum : 21

Creatinin : 1.08

Natrium : 131 mmol/L (N: 136-145)

Kalium : 4.4 mmol/L (N: 3.5-5.1)

Chlorida : 101 mmol/L (N: 98-107)

Calsium : 2.28 mmol/L (N: 2.12-2.52)

2. Diit yang diperoleh

Diit lunak TKTP 1700 kKal

3. Therapy

1. O2 3 L/mnt

2. Peroral 3. Parenteral

a. Ambroxol 3x125mg a. Infus NaCl 0.9% 40 tpm

b. Vit.B Complek 3x1tab b. Ceftriaxone 2x1gr

c. OBH syr 3x os

d. Paracetamol 3x500mg

4. Hasil pemeriksaan Foto Thorax Tanggal 26 Juni 2010

a. Cor : Bentuk dan letak jantung normal

b. Retrokardiak dan Retrosternal space tidak menyempit

c. Pulmo : 1) Corakan bronkovaskuler meningkat

2) Tampak bercak pada kedua lapang paru terutama lapang atas

paru

Page 12: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

���

d. Diafragma kanan setinggi Costa XI posterior

e. Sinus Kostofrenikus kanan lancip

Kesan : a. Cor tidak membesar

b. Gambaran TB Paru

Page 13: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

���

� ������������� �������

�� ������ ����������������

��� �� � !�"���� � �#� �

������ � �

�������#� � �������$�� �

� �����������%

�������&������'���(�)�������*���� �

�������

#� � ����������

)��������� ��"�������������� �����#�� �

+������� �����,�� �"�����!������ ������'�����#� ������������� ����

I. Pathways

�������������������������������������������������������� '�������������������"�����'���� ��"����

��������������������������������������������������������������������������������������������

������

���������������������������������������������������������������

��������������������������������������������������������������������������

�����������������������������

�� � ���� �

���#������������+��������������-�� �������!�

���"!�#����!��� ��� � �

))�#� ���"����� �

• )��������#������

• )�����#�����

• ������ �����

• �� ��� � ��������� �

��������������

.���#���������� �������� �

/�"� � �����

��"�� �������#�����������

������ ����!��� � �� �

������� ��� �����#� ���"��

�������#�����������

� ����� ���������#����#������

�������� ����� ��� �

����������� �#������������ �

.��� ��� ������������

�� �"��� ����� �0)�

+�������� ���� ������ �� ������

���� �0)������#���� ����

��"��� ��"�� �

• 0�#����� �����

��"����������������

• 1����� �#�����#��

��"��� ������� � �

.��� �� ��������

Page 14: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

���

F. PENGELOMPOKAN DATA

NO WAKTU DATA(DS DAN DO) TT

1 Kamis,

1 Juli 2010

Jam 11.00

DS : - Klien mengeluh sesak napas jika batuk.

- Klien mengatakan batuk dahak kental, ada

penumpukan lendir ditenggorokan.

- Keluarga mengatakan klien sering terbangun

pada tengah malam karena batuk.

- Keluarga mengatakan klien mempunyai riwayat

batuk lama ± 4bulan, riwayat merokok ±14

tahun dan riwayat asma, klien belum pernah

mengikuti pengobatan TB.

- Klien mengatakan sebelum masuk Rumah Sakit

klien batuk darah warna merah segar 3-4 kali

setiap hari.

DO : - Klien nampak sesak, sesak bertambah saat

batuk.

- Batuk dahak, sputum warna putih kental.

- RR 29 x/mnt, nadi 96 x/mnt.

- Pemeriksaan paru

a. Inspeksi : Sela iga melebar, tulang Costa

mendatar, terdapat retraksi intercostal/

cekungan.

b. Palpasi : Ada peregangan intercosta saat

inspirasi, ada nyeri tekan, stem fremitus

antara paru kanan dan kiri sama

c. Perkusi : Redup pada paru kiri atas,

vesikuler diparu kanan

d. Auskultasi : Ada suara napas ronkhi

- Pemeriksaan Foto Thorax

Kesan : Gambaran TB Paru

Page 15: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

���

2 Rabu,

2 Juni 2010

Jam 15.00

DS : - Keluarga mengatakan nafsu makan dan BB klien

menurun.

- Klien mengatakan selama sakit tidak mau

makan, hanya beberapa sendok saja.

- Klien mengatakan nyeri saat menelan.

DO : - Klien nampak lemas dan terpasang infus NaCl

0.9% 40tpm pada tangan kiri.

- Klien makan ½ porsi bubur.

- Klien nampak lemas.

- BB sebelum sakit 61kg, BB saat sakit 49kg,

IMT= 19.14 termasuk dalam kategori sedang,

TB 160 cm.

- Hb 9.90 gr%, Albumin 2.1 gr/dl.

- Pengkajian status nutrisi:

A: TB: 160 cm, BB: 49 kg, IMT: BB/TB2 = 19.14

B: Hemoglobin : 9.90 gr%, Hematokrit: 31.2 %

(N: 40-54), Albumin: 2.1 gr/dl (N: 3.4-5.0)

C: mual, muntah 1 kali, nyeri telan

D: Diit lunak TKTP 1700 kKal

3 Rabu,

2 Juni 2010

Jam 15.00

DS : - Klien mengatakan tidak tahu cara mencegah

penularan kuman TB.

- Klien mengatakan membuang dahak di saluran

pembuangan air.

- Klien mengatakan takut keluarganya tertular.

DO : - Ketika Batuk klien tidak menutup mulutnya.

- Klien kurang mengetahui cara mencegah

penularan kuman TB.

- Klien nampak cemas.

- Klien sering bertanya mengenai penyakitnya.

Page 16: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

���

G. ANALISA DATA

DATA(DS dan DO) MASALAH ETIOLOGI

DS : - Klien mengeluh sesak napas

jika batuk.

- Klien mengatakan batuk

dahak kental, ada

penumpukan lendir

ditenggorokan.

- Keluarga mengatakan klien

sering terbangun pada tengah

malam karena batuk.

- Keluarga mengatakan klien

mempunyai riwayat batuk

lama ± 4bulan, riwayat

merokok dan klien belum

pernah mengikuti pengobatan

TB.

- Klien mengatakan sebelum

masuk Rumah Sakit klien

batuk darah warna merah

segar 3-4 kali setiap hari.

DO : - Klien nampak sesak, sesak

bertambah saat batuk.

- Batuk dahak, sputum warna

putih kental.

- RR 29 x/mnt, nadi 96 x/mnt.

- Pemeriksaan paru

a. Inspeksi : Sela iga

melebar, tulang Costa

mendatar, terdapat retraksi

Bersihan jalan

napas tidak efektif

Penumpukan

sputum

Page 17: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

���

intercostal

b. Palpasi : Ada

peregangan intercosta saat

inspirasi, ada nyeri tekan,

stem fremitus antara paru

kanan dan kiri sama

c. Perkusi : Redup pada

paru kiri atas, vesikuler

diparu kanan

d. Auskultasi : Ada suara

napas ronkhi

- Pemeriksaan Foto Thorax

Kesan : Gambaran TB Paru

DS : - Keluarga mengatakan nafsu

makan dan BB klien menurun.

- Klien mengatakan selama

sakit tidak mau makan, hanya

beberapa sendok saja.

- Klien mengatakan nyeri saat

menelan.

DO : - Klien nampak lemas dan

terpasang infus NaCl 0.9%

40tpm pada tangan kiri.

- Klien makan ½ porsi bubur.

- Klien nampak lemas.

- BB sebelum sakit 61kg, BB

saat sakit 49kg, IMT= 19.14

termasuk dalam kategori

sedang, TB 160 cm.

- Hb 9.90 gr%, Albumin 2.1

Perubahan nutrisi

kurang dari

kebutuhan tubuh

Intake nutrisi tidak

adekuat,

peningkatan

metabolisme

sekunder dan

invasifnya kuman

dalam tubuh

Page 18: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

��

gr/dl.

- Pengkajian nutrisi :

A: TB: 160 cm, BB: 49 kg,

IMT: BB/TB2 = 19.14

B: Hemoglobin : 9.90 gr%,

Hematokrit: 31.2 % (N: 40-54),

Albumin: 2.1 gr/dl (N: 3.4-5.0)

C: mual, muntah 1 kali, nyeri

telan

D: Diit lunak TKTP 1700 kKal

DS : -Klien mengatakan tidak tahu

cara mencegah penularan

kuman TB.

- Klien mengatakan membuang

dahak di saluran pembuangan

air.

- Klien mengatakan takut

keluarganya tertular.

DO : -Ketika Batuk klien tidak

menutup mulutnya.

- Klien kurang mengetahui cara

mencegah penularan kuman

TB.

- Klien nampak cemas.

- Klien sering bertanya

mengenai penyakitnya.

Resiko tinggi

penyebaran infeksi

kuman TB terhadap

anggota keluarga

lain

Kurang

pengetahuan

tentang cara

mencegah

penyebaran infeksi

kuman TB

Page 19: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

��

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan napas tidak efektif b/d penumpukan sputum ditandai dengan

klien mengeluh sesak napas jika batuk, klien mengatakan batuk dahak kental,

ada penumpukan lendir ditenggorokan, keluarga mengatakan klien sering

terbangun pada tengah malam karena batuk. keluarga mengatakan klien

mempunyai riwayat batuk lama ± 4bulan, riwayat merokok dan klien belum

pernah mengikutin pengobatan TB, klien mengatakan sebelum masuk Rumah

Sakit klien batuk darah warna merah segar 3-4 kali setiap hari, klien nampak

sesak, sesak bertambah saat batuk, batuk dahak, sputum warna putih kental,

RR 29 x/mnt, nadi 96 x/mnt, pemeriksaan paru : sela iga melebar, tulang

Costa mendatar, terdapat retraksi intercostal, ada peregangan intercosta saat

inspirasi, ada nyeri tekan, stem fremitus antara paru kanan dan kiri sama,

redup pada paru kiri atas, vesikuler diparu kanan, ada suara napas ronkhi,

Pemeriksaan Foto Thorax, kesan : Gambaran TB Paru.

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake nutrisi tidak

adekuat, peningkatan metabolisme sekunder dan invasifnya kuman dalam

tubuh ditandai dengan keluarga mengatakan nafsu makan dan BB klien

menurun, klien mengatakan selama sakit tidak mau makan, hanya beberapa

sendok saja, klien mengatakan nyeri saat menelan, klien nampak lemas dan

terpasang infus NaCl 0.9% 40tpm pada tangan kiri, klien makan ½ porsi

bubur, klien nampak lemas, BB sebelum sakit 61kg, BB saat sakit 49kg,

IMT= 19.14 termasuk dalam kategori sedang, TB 160 cm, Hb 9.90 gr%,

Albumin 2.1 gr/dl, Pengkajian nutrisi :

Page 20: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

���

A: TB: 160 cm, BB: 49 kg, IMT: BB/TB2 = 19.14, B: Hemoglobin : 9.90

gr%, Hematokrit: 31.2 % (N: 40-54), Albumin: 2.1 gr/dl (N: 3.4-5.0), C:

mual, muntah 1 kali, nyeri telan, D: Diit lunak TKTP 1700 kKal.

3. Resiko tinggi penyebaran infeksi kuman TB terhadap anggota keluarga lain

b/d kurang pengetahuan tentang cara mencegah penyebaran infeksi kuman

TB ditandai dengan klien mengatakan tidak tahu cara mencegah penularan

kuman TB, klien mengatakan membuang dahak di saluran pembuangan air,

klien mengatakan takut keluarganya tertular, ketika batuk klien tidak

menutup mulutnya, klien kurang mengetahui cara mencegah penularan

kuman TB, klien nampak cemas dan klien sering bertanya mengenai

penyakitnya.

I. PERENCANAAN

NO

WAKTU TUJUAN &

KRITERIA HASIL

RENCANA RASIONAL

1 Kamis,1

Juli 2010

Jam

11.00

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan selama

3x24jam diharapkan

bersihan jalan napas

kembali efektif

dengan kriteria hasil

klien dapat

mempertahankan

jalan napas dan

1. Kaji kemampuan

untuk mengeluarkan

sekret dengan batuk

efektif, catat karakter,

jumlah sputum,

adanya hemoptisis.

2. Berikan posisi semi

fowler tinggi.

1. Pengeluaran sulit bila

sekret sangat tebal,

sputum berdarah

kental.

2. Posisi membantu

memaksimalkan

ekspansi paru dan

menurunkan upaya

Page 21: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

���

dapat mengeluarkan

sekret tanpa bantuan.

3. Anjurkan klien untuk

minum air hangat

sebelum tidur.

4. Ajarkan Batuk Efektif

5. Lakukan Postural

Drainase /

Fisiotherapi Dada

6. Pemberian pengencer

dahak sesuai advis

dokter : Ambroxol

3x125mg dan OBH

syr 3x os

pernapasan.

3. Konsumsi air hangat

membantu

mengencerkan sekret

agar mudah

dikeluarkan.

4. Batuk efektif

memudahkan

pengeluaran sekret

serta menghindari

peradangan di

tenggorokan

5. Membantu menaikkan

sekresi sehingga dapat

dikeluarkan dengan

mudah .

6. Pengencer dahak

mengencerkan sekret

agar mudah

dikeluarkan.

2 Kamis,2

Juli 2010

Jam

11.00

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan selama

3x24jam diharapkan

kebutuhan nutrisi

terpenuhi dengan

kriteria hasil klien

menunjukkan

peningkatan BB dan

1. Catat status nutrisi

klien dari turgor kulit

dan BB.

2. Motivasi klien makan

sedikit tapi sering.

1. Berguna dalam

mendefinisikan

derajat/ luasnya

masalah dan pilihan

intervensi yang tepat.

2. Menurunkan iritasi

gaster dan

meningkatkan status

nutrisi.

Page 22: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

���

melakukan

perubahan dalam

pola makan.

3. Motivasi dan berikan

periode istirahat

sering

4. Anjurkan klien makan

sesuai diit klien.

3. Membantu menghemat

energi.

4. Perencanaan diit

dengan nutrisi adekuat

untuk kebutuhan

metabolik.

3 Jum’at, 2

Juni

2010

Jam

08.00

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan selama

2x24jam diharapkan

resiko tinggi

penularan kuman TB

tidak terjadi dengan

kriteria hasil klien

mengerti cara

mencegah

penyebaran kuman

TB, membuang

dahak pada tempat

yang disediakan dan

menutup mulut

ketika batuk.

1. Kaji patologi penyakit

dan potensial

penyebaran infeksi

melalui droplet udara

selama batuk, bersin,

meludah dan bicara.

2. Identifikasi orang lain

yang beresiko, misal

anggota keluarga.

3. Anjurkan klien ketika

batuk/ bersin menutup

dengan tissu dan

meludah pada tempat

yang telah disediakan.

4. Tekankan pentingnya

tidak menghentikan

terapi obat dengan

cara memotivasi klien

untuk minum obat

teratur.

1. Membantu pasien

menyadari/ menerima

perlunya mematuhi

program pengobatan

mencegah pengaktifan

berulang/ komplikasi.

2. Memberikan informasi

mengenai penyebaran

infeksi.

3. Perilaku yang

diperlukan untuk

mencegah penyebaran

infeksi.

4. Periode singkat

berakhir 2-3hari

setelah kemoterapi

awal, adanya rongga/

penyakit luas resiko

penyebaran infeksi

dapat berlanjut sampai

3bulan.

Page 23: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

���

J. TINDAKAN KEPERAWATAN

NO.

DX

WAKTU

TINDAKAN

RESPON PASIEN

TT

1 Kamis,1

Juli 2010

Jam 11.30

Mengkaji kemampuan untuk

mengeluarkan mukosa dengan

batuk efektif, catat karakter,

jumlah sputum, adanya

hemoptisis.

S: Klien mengatakan dahak bisa

keluar dan masih terasa sesak.

O: Klien nampak sesak ketika

batuk, dahak bisa dikeluarkan.

1 Kamis,1

Juli 2010

Jam 11.10

Menganjurkan klien

memposisikan kepala semi

fowler jika terasa sesak.

S: Klien mengatakan sesak sedikit

berkurang dan dapat bernapas

dengan lega.

O: RR= 23x/mnt, nadi= 90x/mnt,

klien nampak tenang.

1 Kamis,1

Juli 2010

Jam 12.15

Menganjurkan klien minum air

hangat sebelum tidur.

S: Klien mengatakan mengerti

O: Dahak menjadi encer sehingga

dapat dikeluarkan ± 20cc warna

putih kental, klien nampak lebih

baik.

1 Kamis,1

Juli 2010

Jam 12.20

Mengajarkan klien

mengeluarkan dahak dengan

cara batuk efektif.

S: Klien mengatakan senang telah

diajarkan cara mengeluarkan

dahak dengan batuk efektif.

O: Klien dapat mempraktekkan

cara mengeluarkan dahak dengan

batuk efektif, klien nampak

senang.

2 Jum’at, 2

Juli 2010

Jam 09.00

Mencatat status nutrisi klien dari

tonus otot dan BB.

S: Klien mengatakan BB belum

ada peningkatan, keluarga

mengatakan klien tidak mau

makan.

O: BB= 49kg, tonus otot baik.

Page 24: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

���

2 Jum’at, 2

Juli 2010

Jam 09.15

Memotivasi klien makan sedikit

tapi sering.

S: Klien mengatakan “ya..”

O: Keluarga selalu menyemangati

klien untuk makan, klien makan

habis ¾ porsi, klien nampak lebih

baik.

1 Jum’at,2

Juli 2010

Jam 11.00

Memotivasi klien untuk

menjalani pengobatan TB di

Puskesmas terdekat.

S: Klien mengatakan mengerti

dan mengatakan akan menjalani

pengobatan.

O: Klien mengangguk.

3 Sabtu,2

Juli 2010

Jam 09.00

Memberikan pendidikan

kesehatan terkait dengan

penyakit TB Paru yang diderita

klien.

S: Klien mengatakan mengerti

terkait dengan apa yang telah

disampaikan, setelah mendapat

penjelasan klien mampu

menyebutkan pengertian TB Paru

yaitu penyakit infeksi pada paru

yang disebabkan oleh

Mycobacterium Tuberculosis,

tanda dan gejala TB Paru yaitu

batuk lama, lemas, keringat dingin

pada malam hari, sesak napas.

O: Klien memperhatikan

penjelasan yang dipaparkan, klien

kooperatif dan mengangguk

mengerti, klien mampu

menyebutkan kembali pengertian

serta tanda dan gejala TB Paru.

3 Jum’at,2

Juli 2010

Jam 11.00

Anjurkan klien ketika batuk/

bersin menutup dengan tissu dan

meludah pada tempat yang telah

disediakan.

S: Klien mengatakan mengerti

O: Klien menutup mulut ketika

batuk dan membuang dahak pada

tempat yang disediakan.

Page 25: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

���

2 Sabtu,3

Juni 2010

Jam 09.15

Mencatat status nutrisi klien dari

turgor kulit dan BB.

S: Klien mengatakan nafsu makan

meningkat. Klien mengatakan

tidak lemas lagi.

O: Klien mengalami peningkatan

BB 1kg, BB sekarang 40kg,

turgor kulit baik.

Page 26: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

���

K. CATATAN PERKEMBANGAN

NO.

DX

WAKTU

EVALUASI

TT

1 Sabtu,3

Juli 2010

Jam

09.00

S : Klien mengatakan sesak berkurang dan dapat bernapas dengan

lega, klien mengatakan senang telah diajarkan cara mengeluarkan

dahak dengan batuk efektif.

O : RR= 23x/mnt, nadi= 90x/mnt, klien nampak tenang, klien dapat

mempraktekkan cara mengeluarkan dahak dengan batuk efektif,

dahak menjadi encer sehingga dapat dikeluarkan ± 20cc warna putih

kental, klien nampak lebih baik, saat di auskultasi suara ronkhi

berkurang, nyeri tekan juga berkurang.

A : Ketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi sebagian.

P : Pertahankan intervensi; menganjurkan klien tidur dengan posisi

semi fowler, menganjurkan sebelum tidur minum air hangat,

menganjurkan klien mengeluarkan dahaknya dengan cara batuk

efektif.

2 Sabtu,3

Juli 2010

Jam 09.15

S : Klien mengatakan nafsu makan meningkat. Klien mengatakan

tidak lemas lagi, nyeri telan berkurang.

O : Klien makan habis ¾ porsi, Klien mengalami peningkatan BB

1kg, BB sekarang 40kg, tonus otot baik.

A : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi sebagian.

P : Pertahankan intervensi; Memotivasi klien makan sedikit tapi

sering.

3 Sabtu.3

Juli 2010

Jam 09.30

S : Klien mengatakan mengerti terkait dengan apa yang telah

disampaikan, klien mengatakan akan tetap melakukan saat dirumah,

O : Klien menutup mulut ketika batuk dan membuang dahak pada

tempat yang disediakan

A : Resiko tinggi penyebaran infeksi kuman TB terhadap anggota

keluarga lain teratasi.

P : Hentikan intervensi.

Page 27: BAB III TINJAUAN KASUSdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di

���