bab iii tinjauan kasusdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-nurmapuspi... · bab iii...
TRANSCRIPT
���
�
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pengkajian dilakukan pada tanggal 1 Juli 2010 pukul 11.00 WIB di Ruang
Penyakit Dalam C3L2 RSUP Dr. KARIADI SEMARANG. Pengkajian dilakukan
dengan cara wawancara dengan pasien dan keluarga, anamnesa serta melihat
catatan medik.
A. BIODATA
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Umur : 32 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku / Bangsa : Jawa / WNI
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Ngaliyan
Tanggal Masuk : 26 Juni 2010
No. Register : 6355106
Diagnosa Medis : TB Paru
���
�
2. Penanggung Jawab
Nama : Ny. W
Umur : 27 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Hubungan dengan pasien : Istri
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Batuk darah.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
5 hari sebelum masuk Rumah Sakit klien batuk darah warna merah segar 3-4
kali setiap hari, klien mengalami sesak napas jika batuk, nyeri dada, nyeri
telan, mual, muntah 1 kali, nafsu makan turun, BB turun, keringat pada malam
hari, demam selama 4hari, batuk dahak kental, ada penumpukan lendir
ditenggorokan.
3. Riwayat Perawatan dan Kesehatan Dahulu
Sebelumnya klien belum pernah dirawat di Rumah Sakit. Riwayat batuk lama
± 4 bulan, riwayat merokok ± 14 tahun, riwayat asma dan klien belum pernah
mengikuti pengobatan TB.
���
�
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien jarang memeriksakan kesehatannya, bapak dan kakak klien meninggal
dengan penyakit yang sama seperti klien.
C. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Menurut klien kesehatan sangat penting, saat sakit tidak dapat melakukan
aktivitas seperti biasa. Klien jarang memeriksakan kesehatannya dengan alasan
tidak sempat dan tidak perlu obat. Menurut keluarga, sewaktu klien muda dulu
konsumsi rokok tidak bisa dihitung. Dalam sehari klien dapat mengkonsumsi
rokok beberapa pack, klien kadang-kadang juga mengkonsumsi jamu dan kopi,
kebiasaan berolahraga jarang. Klien termasuk dalam keluarga dengan sosial
ekonomi kurang, pendapatan keluarga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
keluarga sehari-hari.
2. Pola nutrisi dan metabolik
Sebelum sakit pola makan klien 3x sehari dengan 1 porsi habis, saat sakit klien
mengatakan tidak nafsu makan dan nyeri telan, saat sakit klien makan ½ porsi
bubur, tidak terdapat alergi atau pantangan terhadap makanan, klien juga tidak
mengkonsumsi vitamin. Pola minum klien ± 1500 cc air putih, teh dan susu.
Klien terpasang infus NaCl 0.9% 40 tpm pada tangan kiri, BB sebelum sakit
61kg, BB saat sakit 49kg, IMT = 19.14, termasuk dalam ketegori sedang.
���
�
3. Pola eliminasi
a. Eliminasi feses
Pola BAB saat dirumah 2 hari sekali, saat di Rumah Sakit 3x dalam sehari
dengan konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan, bau khas dan tidak
ada keluhan diare atau konstipasi, klien juga tidak terpasang colostomy.
b. Eliminasi Urine
Pola BAK saat dirumah maupun dirumah sakit 5-6x dalam sehari, klien
tidak terpasang kateter dan tidak ada keluhan dalam BAK.
c. Tidak terdapat keluhan yang berhubungan dengan kulit.
4. Pola aktifitas dan latihan
Saat ini klien masih bekerja, klien jarang berolahraga, saat sakit keadaan klien
lemah.
5. Pola istirahat dan tidur
Sebelum dan selama sakit pola kebiasaan tidur klien yaitu 5-6 jam setiap hari,
klien sering terbangun pada malam hari karena batuk.
6. Pola persepsi sensori dan kognitif
Kemampuan penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan dan sensori
perabaan baik. Klien tidak menggunakan alat bantu kacamata maupun alat
bantu dengar. Kemampuan mengingat masih baik. Kemampuan bicara,
memahami pesan dan mengambil keputusan juga masih baik. Tidak ada
penurunan terhadap rangsang nyeri atau sensitivitas terhadap panas atau dingin.
Klien sering merasakan nyeri dada dan terasa panas. Persepsi terhadap nyeri
P : Nyeri bertambah saat klien beraktivitas
���
�
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri dirasakan pada dada bagian atas kiri
S : Skala nyeri 5
T : Bersifat Intermitten
Pengetahuan klien tentang penyakitnya kurang, hal ini dibuktikan dengan klien
banyak bertanya tentang penyakitnya kepada perawat dan berharap agar cepat
sembuh. Klien juga belum mengetahui cara penularan TB Paru serta
perawatan selama di rumah. Klien membuang dahak di saluran pembuangan,
mengatakan takut keluarganya tertular, ketika batuk klien tidak menutup
mulutnya, klien nampak cemas.
7. Pola hubungan dengan orang lain
Kemampuan klien dalam berkomunikasi masih baik, relevan, jelas serta
mampu mengekspresikan dan dimengerti orang lain. Orang yang berpengaruh
bagi klien adalah keluarga. Bila mempunyai masalah klien meminta tolong
kepada keluarga, hubungan dengan orang tua, saudara dan perkawinan baik.
8. Pola reproduksi dan seksual
Klien seorang kepala rumah tangga dengan 1 orang anak, klien jarang
melakukan pemenuhan hubungan seksual dengan alasan takut sesak, tetapi
klien selalu mendapat perhatian dan kasih sayang dari keluarga begitu pula
sebaliknya.
���
�
9. Persepsi diri dan konsep diri
Harapan klien ingin segera sembuh, pulang dan dapat berkumpul dengan
keluarga. Tidak ada gangguan atau perubahan pada perilaku nonverbal. Klien
juga tidak putus asa dengan sakit yang dialaminya.
Konsep Diri :
a. Citra tubuh : Tidak ada masalah dengan body image, klien menerima
keadaan tubuhnya saat ini.
b. Identitas : Sebelum sakit klien dapat beraktivitas dengan baik, dapat
berkumpul dengan keluarganya, namun saat sakit aktivitas
klien harus dibatasi karena kondisi kesehatannya yang
menurun.
c. Peran : Ada perubahan peran saat sakit, rumah tangga diambil
alih oleh istrinya selama klien sakit, selama dirawat di RS
klien tidak bekerja, penghasilan hanya dari istri yang
bekerja.
d. Ideal diri : Harapan klien ingin segera sembuh dari sakit dan ingin
berkumpul lagi dengan keluarga.
e. Harga diri : Tidak ada gangguan dalam harga diri klien.
10. Pola mekanisme koping
Klien dalam mengambil keputusan secara mandiri, klien selalu
menyampaikan masalahnya kepada istri dan saudaranya. Dalam menghadapi
masalahnya klien hadapi dengan sabar dan tabah, bagi klien ini adalah ujian
dan klien selalu berdoa memohon kesembuhan.
���
�
11. Pola nilai kepercayaan dan keyakinan
Sumber kekuatan bagi klien yaitu Tuhan Yang Maha Esa, klien menjalankan
shalat 5 waktu, tidak ada keyakinan yang bertentangan dengan kesehatan.
Selama sakit klien tidak dapat menjalankan shalat 5 waktu secara rutin.
D. PENGKAJIAN FISIK
1. Penampilan/ keadaan umum : Tampak lemah
2. Tingkat kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda vital
a. Suhu tubuh : 37˚C
b. TD : 130/80 mmHg
c. RR : 29 x/menit
d. Nadi : 96 x/menit
4. Pengukuran Antropometri
a. TB : 160 cm
b. BB : 49 kg
c. IMT : BB/TB2 = 19.14 kg/m2
Termasuk dalam kategori sedang.
5. Kepala : Bentuk mesocephal, rambut hitam lurus,
mata ishokor ukuran pupil 1mm, bereaksi terhadap cahaya, konjunctiva
tidak anemis, sklera tidak ikterik, hidung tidak terdapat septum deviasi,
tidak ada sekret, tidak ada polip, tidak ada napas cuping hidung, memakai
alat bantu O2 3L/mnt, tidak ada gangguan dalam pendengaran, tidak ada
��
�
nyeri telinga, tidak menggunakan alat bantu dengar, pada mulut selaput
mukosa lembab, gigi utuh dan bersih.
6. Leher dan tenggorok : Deviasi trakhea kekiri, klien mengalami
nyeri telan, tidak terdapat pemasangan trakheostomy dan tidak ada
pembesaran tonsil.
7. Dada dan thorax : Bentuk dada simetris, tidak ada luka dan
terdapat retraksi dada saat bernapas.
8. Paru
a. Inspeksi : Sela iga melebar, tulang Costa mendatar, terdapat retraksi
intercostal.
b. Palpasi : Ada peregangan intercosta saat inspirasi, ada nyeri tekan,
stem fremitus antara paru kanan dan kiri sama.
c. Perkusi : Redup pada paru kiri atas, vesikuler diparu kanan.
d. Auskultasi : Ada suara napas ronkhi di paru kiri atas
9. Jantung
a. Inspeksi : Simetris, Ictus Cordis tidak tampak.
b. Palpasi : Ictus teraba di Space Ictus Cordis V 2cm medlines.
c. Perkusi : Konfigurasi jantung dengan bunyi normal, redup.
d. Auskultasi : Suara jantung I-II murni, tidak ada Gallop.
10. Abdomen
a. Inspeksi : Datar, supel, lien tidak teraba, tidak ada ascites.
b. Auskultasi : Ada suara bising Usus, peristaltik 23 x/mnt.
c. Perkusi : Suara Tympani.
��
�
d. Palpasi : Tidak teraba adanya pembesaran hepar, tidak ada nyeri
tekan.
11. Genital : Bersih, tidak ada kelainan.
12. Ekstremitas : Tangan kiri terpasang infus NaCl 0.9%
40tpm, tetesan lancar, akral hangat, tidak ada lesi, tidak ada edema.
13. Kulit : Tidak ada lesi, turgor kulit baik, warna
sawo matang, Capillary Refill Time <3detik, tidak terdapat sianosis.
E. DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laborat Tanggal 30 Juni 2010
a. Hematologi Paket
Hemoglobin : 9.90 gr% (N: 13-16)
Hematokrit : 31.2 % (N: 40-54)
Eritrosit : 4.07 jt/mmk (N: 4.5-6.5)
Leukosit : 10.50 rb/mmk (N: 4-11)
Trombosit : 429.0 rb/mm (N: 150.0-400.0)
b. Hitung jenis dan darah tepi
Eosinofil : 3 % (N: 1-3)
Basofil : 0 % (N: 0-2)
Batang : 4 % (N: 2-5)
Segmen : 73 % (N: 47-80)
Limfosit : 14 % (N: 20-45)
Monosit : 6 % (N: 2-10)
���
�
c. LED
LED 1 jam : 79.0 mm (N: 1.0-10.0)
LED 2 jam : 115.0 mm (N: 1.0-10.0)
Protein : 6.5 gr/dl (N: 6.4-8.2)
Albumin : 2.1 gr/dl (N: 3.4-5.0)
Globulin : 4.40 gr/dl (N: 2.3-3.5)
Fe : 5 ug/dl (N: 35-150)
TIBC : 92 ug/dl (N: 250-450)
Retikulosit : 0.50% (N: 0.50-1.50)
d. Pemeriksaan Dahak
1) Sewaktu : positif
2) Pagi : positif
3) Sewaktu : positif
Pengecatan Gram
Diplococcus : positif
Streptococcus : positif
Pengecatan Ziehl Nielsen
BTA : positif
Pengecatan Jamur
Jamur : negatif
Yeast Cell : negatif
Ferritin : 333.24 ug/ml (N: 70.00-435.00)
���
�
e. Elektrolit
Glukosa : 93
Ureum : 21
Creatinin : 1.08
Natrium : 131 mmol/L (N: 136-145)
Kalium : 4.4 mmol/L (N: 3.5-5.1)
Chlorida : 101 mmol/L (N: 98-107)
Calsium : 2.28 mmol/L (N: 2.12-2.52)
2. Diit yang diperoleh
Diit lunak TKTP 1700 kKal
3. Therapy
1. O2 3 L/mnt
2. Peroral 3. Parenteral
a. Ambroxol 3x125mg a. Infus NaCl 0.9% 40 tpm
b. Vit.B Complek 3x1tab b. Ceftriaxone 2x1gr
c. OBH syr 3x os
d. Paracetamol 3x500mg
4. Hasil pemeriksaan Foto Thorax Tanggal 26 Juni 2010
a. Cor : Bentuk dan letak jantung normal
b. Retrokardiak dan Retrosternal space tidak menyempit
c. Pulmo : 1) Corakan bronkovaskuler meningkat
2) Tampak bercak pada kedua lapang paru terutama lapang atas
paru
���
�
d. Diafragma kanan setinggi Costa XI posterior
e. Sinus Kostofrenikus kanan lancip
Kesan : a. Cor tidak membesar
b. Gambaran TB Paru
���
�
� ������������� �������
�� ������ ����������������
��� �� � !�"���� � �#� �
������ � �
�������#� � �������$�� �
� �����������%
�������&������'���(�)�������*���� �
�������
#� � ����������
)��������� ��"�������������� �����#�� �
+������� �����,�� �"�����!������ ������'�����#� ������������� ����
I. Pathways
�������������������������������������������������������� '�������������������"�����'���� ��"����
�
��������������������������������������������������������������������������������������������
������
���������������������������������������������������������������
�
��������������������������������������������������������������������������
�����������������������������
�
�
�� � ���� �
���#������������+��������������-�� �������!�
���"!�#����!��� ��� � �
))�#� ���"����� �
• )��������#������
• )�����#�����
• ������ �����
• �� ��� � ��������� �
��������������
.���#���������� �������� �
/�"� � �����
��"�� �������#�����������
������ ����!��� � �� �
������� ��� �����#� ���"��
�������#�����������
� ����� ���������#����#������
�������� ����� ��� �
����������� �#������������ �
.��� ��� ������������
�� �"��� ����� �0)�
+�������� ���� ������ �� ������
���� �0)������#���� ����
��"��� ��"�� �
• 0�#����� �����
��"����������������
• 1����� �#�����#��
��"��� ������� � �
.��� �� ��������
���
�
F. PENGELOMPOKAN DATA
NO WAKTU DATA(DS DAN DO) TT
1 Kamis,
1 Juli 2010
Jam 11.00
DS : - Klien mengeluh sesak napas jika batuk.
- Klien mengatakan batuk dahak kental, ada
penumpukan lendir ditenggorokan.
- Keluarga mengatakan klien sering terbangun
pada tengah malam karena batuk.
- Keluarga mengatakan klien mempunyai riwayat
batuk lama ± 4bulan, riwayat merokok ±14
tahun dan riwayat asma, klien belum pernah
mengikuti pengobatan TB.
- Klien mengatakan sebelum masuk Rumah Sakit
klien batuk darah warna merah segar 3-4 kali
setiap hari.
DO : - Klien nampak sesak, sesak bertambah saat
batuk.
- Batuk dahak, sputum warna putih kental.
- RR 29 x/mnt, nadi 96 x/mnt.
- Pemeriksaan paru
a. Inspeksi : Sela iga melebar, tulang Costa
mendatar, terdapat retraksi intercostal/
cekungan.
b. Palpasi : Ada peregangan intercosta saat
inspirasi, ada nyeri tekan, stem fremitus
antara paru kanan dan kiri sama
c. Perkusi : Redup pada paru kiri atas,
vesikuler diparu kanan
d. Auskultasi : Ada suara napas ronkhi
- Pemeriksaan Foto Thorax
Kesan : Gambaran TB Paru
���
�
2 Rabu,
2 Juni 2010
Jam 15.00
DS : - Keluarga mengatakan nafsu makan dan BB klien
menurun.
- Klien mengatakan selama sakit tidak mau
makan, hanya beberapa sendok saja.
- Klien mengatakan nyeri saat menelan.
DO : - Klien nampak lemas dan terpasang infus NaCl
0.9% 40tpm pada tangan kiri.
- Klien makan ½ porsi bubur.
- Klien nampak lemas.
- BB sebelum sakit 61kg, BB saat sakit 49kg,
IMT= 19.14 termasuk dalam kategori sedang,
TB 160 cm.
- Hb 9.90 gr%, Albumin 2.1 gr/dl.
- Pengkajian status nutrisi:
A: TB: 160 cm, BB: 49 kg, IMT: BB/TB2 = 19.14
B: Hemoglobin : 9.90 gr%, Hematokrit: 31.2 %
(N: 40-54), Albumin: 2.1 gr/dl (N: 3.4-5.0)
C: mual, muntah 1 kali, nyeri telan
D: Diit lunak TKTP 1700 kKal
3 Rabu,
2 Juni 2010
Jam 15.00
DS : - Klien mengatakan tidak tahu cara mencegah
penularan kuman TB.
- Klien mengatakan membuang dahak di saluran
pembuangan air.
- Klien mengatakan takut keluarganya tertular.
DO : - Ketika Batuk klien tidak menutup mulutnya.
- Klien kurang mengetahui cara mencegah
penularan kuman TB.
- Klien nampak cemas.
- Klien sering bertanya mengenai penyakitnya.
���
�
G. ANALISA DATA
DATA(DS dan DO) MASALAH ETIOLOGI
DS : - Klien mengeluh sesak napas
jika batuk.
- Klien mengatakan batuk
dahak kental, ada
penumpukan lendir
ditenggorokan.
- Keluarga mengatakan klien
sering terbangun pada tengah
malam karena batuk.
- Keluarga mengatakan klien
mempunyai riwayat batuk
lama ± 4bulan, riwayat
merokok dan klien belum
pernah mengikuti pengobatan
TB.
- Klien mengatakan sebelum
masuk Rumah Sakit klien
batuk darah warna merah
segar 3-4 kali setiap hari.
DO : - Klien nampak sesak, sesak
bertambah saat batuk.
- Batuk dahak, sputum warna
putih kental.
- RR 29 x/mnt, nadi 96 x/mnt.
- Pemeriksaan paru
a. Inspeksi : Sela iga
melebar, tulang Costa
mendatar, terdapat retraksi
Bersihan jalan
napas tidak efektif
Penumpukan
sputum
���
�
intercostal
b. Palpasi : Ada
peregangan intercosta saat
inspirasi, ada nyeri tekan,
stem fremitus antara paru
kanan dan kiri sama
c. Perkusi : Redup pada
paru kiri atas, vesikuler
diparu kanan
d. Auskultasi : Ada suara
napas ronkhi
- Pemeriksaan Foto Thorax
Kesan : Gambaran TB Paru
DS : - Keluarga mengatakan nafsu
makan dan BB klien menurun.
- Klien mengatakan selama
sakit tidak mau makan, hanya
beberapa sendok saja.
- Klien mengatakan nyeri saat
menelan.
DO : - Klien nampak lemas dan
terpasang infus NaCl 0.9%
40tpm pada tangan kiri.
- Klien makan ½ porsi bubur.
- Klien nampak lemas.
- BB sebelum sakit 61kg, BB
saat sakit 49kg, IMT= 19.14
termasuk dalam kategori
sedang, TB 160 cm.
- Hb 9.90 gr%, Albumin 2.1
Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
Intake nutrisi tidak
adekuat,
peningkatan
metabolisme
sekunder dan
invasifnya kuman
dalam tubuh
��
�
gr/dl.
- Pengkajian nutrisi :
A: TB: 160 cm, BB: 49 kg,
IMT: BB/TB2 = 19.14
B: Hemoglobin : 9.90 gr%,
Hematokrit: 31.2 % (N: 40-54),
Albumin: 2.1 gr/dl (N: 3.4-5.0)
C: mual, muntah 1 kali, nyeri
telan
D: Diit lunak TKTP 1700 kKal
DS : -Klien mengatakan tidak tahu
cara mencegah penularan
kuman TB.
- Klien mengatakan membuang
dahak di saluran pembuangan
air.
- Klien mengatakan takut
keluarganya tertular.
DO : -Ketika Batuk klien tidak
menutup mulutnya.
- Klien kurang mengetahui cara
mencegah penularan kuman
TB.
- Klien nampak cemas.
- Klien sering bertanya
mengenai penyakitnya.
Resiko tinggi
penyebaran infeksi
kuman TB terhadap
anggota keluarga
lain
Kurang
pengetahuan
tentang cara
mencegah
penyebaran infeksi
kuman TB
��
�
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b/d penumpukan sputum ditandai dengan
klien mengeluh sesak napas jika batuk, klien mengatakan batuk dahak kental,
ada penumpukan lendir ditenggorokan, keluarga mengatakan klien sering
terbangun pada tengah malam karena batuk. keluarga mengatakan klien
mempunyai riwayat batuk lama ± 4bulan, riwayat merokok dan klien belum
pernah mengikutin pengobatan TB, klien mengatakan sebelum masuk Rumah
Sakit klien batuk darah warna merah segar 3-4 kali setiap hari, klien nampak
sesak, sesak bertambah saat batuk, batuk dahak, sputum warna putih kental,
RR 29 x/mnt, nadi 96 x/mnt, pemeriksaan paru : sela iga melebar, tulang
Costa mendatar, terdapat retraksi intercostal, ada peregangan intercosta saat
inspirasi, ada nyeri tekan, stem fremitus antara paru kanan dan kiri sama,
redup pada paru kiri atas, vesikuler diparu kanan, ada suara napas ronkhi,
Pemeriksaan Foto Thorax, kesan : Gambaran TB Paru.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake nutrisi tidak
adekuat, peningkatan metabolisme sekunder dan invasifnya kuman dalam
tubuh ditandai dengan keluarga mengatakan nafsu makan dan BB klien
menurun, klien mengatakan selama sakit tidak mau makan, hanya beberapa
sendok saja, klien mengatakan nyeri saat menelan, klien nampak lemas dan
terpasang infus NaCl 0.9% 40tpm pada tangan kiri, klien makan ½ porsi
bubur, klien nampak lemas, BB sebelum sakit 61kg, BB saat sakit 49kg,
IMT= 19.14 termasuk dalam kategori sedang, TB 160 cm, Hb 9.90 gr%,
Albumin 2.1 gr/dl, Pengkajian nutrisi :
���
�
A: TB: 160 cm, BB: 49 kg, IMT: BB/TB2 = 19.14, B: Hemoglobin : 9.90
gr%, Hematokrit: 31.2 % (N: 40-54), Albumin: 2.1 gr/dl (N: 3.4-5.0), C:
mual, muntah 1 kali, nyeri telan, D: Diit lunak TKTP 1700 kKal.
3. Resiko tinggi penyebaran infeksi kuman TB terhadap anggota keluarga lain
b/d kurang pengetahuan tentang cara mencegah penyebaran infeksi kuman
TB ditandai dengan klien mengatakan tidak tahu cara mencegah penularan
kuman TB, klien mengatakan membuang dahak di saluran pembuangan air,
klien mengatakan takut keluarganya tertular, ketika batuk klien tidak
menutup mulutnya, klien kurang mengetahui cara mencegah penularan
kuman TB, klien nampak cemas dan klien sering bertanya mengenai
penyakitnya.
I. PERENCANAAN
NO
WAKTU TUJUAN &
KRITERIA HASIL
RENCANA RASIONAL
1 Kamis,1
Juli 2010
Jam
11.00
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
3x24jam diharapkan
bersihan jalan napas
kembali efektif
dengan kriteria hasil
klien dapat
mempertahankan
jalan napas dan
1. Kaji kemampuan
untuk mengeluarkan
sekret dengan batuk
efektif, catat karakter,
jumlah sputum,
adanya hemoptisis.
2. Berikan posisi semi
fowler tinggi.
1. Pengeluaran sulit bila
sekret sangat tebal,
sputum berdarah
kental.
2. Posisi membantu
memaksimalkan
ekspansi paru dan
menurunkan upaya
���
�
dapat mengeluarkan
sekret tanpa bantuan.
3. Anjurkan klien untuk
minum air hangat
sebelum tidur.
4. Ajarkan Batuk Efektif
5. Lakukan Postural
Drainase /
Fisiotherapi Dada
6. Pemberian pengencer
dahak sesuai advis
dokter : Ambroxol
3x125mg dan OBH
syr 3x os
pernapasan.
3. Konsumsi air hangat
membantu
mengencerkan sekret
agar mudah
dikeluarkan.
4. Batuk efektif
memudahkan
pengeluaran sekret
serta menghindari
peradangan di
tenggorokan
5. Membantu menaikkan
sekresi sehingga dapat
dikeluarkan dengan
mudah .
6. Pengencer dahak
mengencerkan sekret
agar mudah
dikeluarkan.
2 Kamis,2
Juli 2010
Jam
11.00
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
3x24jam diharapkan
kebutuhan nutrisi
terpenuhi dengan
kriteria hasil klien
menunjukkan
peningkatan BB dan
1. Catat status nutrisi
klien dari turgor kulit
dan BB.
2. Motivasi klien makan
sedikit tapi sering.
1. Berguna dalam
mendefinisikan
derajat/ luasnya
masalah dan pilihan
intervensi yang tepat.
2. Menurunkan iritasi
gaster dan
meningkatkan status
nutrisi.
���
�
melakukan
perubahan dalam
pola makan.
3. Motivasi dan berikan
periode istirahat
sering
4. Anjurkan klien makan
sesuai diit klien.
3. Membantu menghemat
energi.
4. Perencanaan diit
dengan nutrisi adekuat
untuk kebutuhan
metabolik.
3 Jum’at, 2
Juni
2010
Jam
08.00
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
2x24jam diharapkan
resiko tinggi
penularan kuman TB
tidak terjadi dengan
kriteria hasil klien
mengerti cara
mencegah
penyebaran kuman
TB, membuang
dahak pada tempat
yang disediakan dan
menutup mulut
ketika batuk.
1. Kaji patologi penyakit
dan potensial
penyebaran infeksi
melalui droplet udara
selama batuk, bersin,
meludah dan bicara.
2. Identifikasi orang lain
yang beresiko, misal
anggota keluarga.
3. Anjurkan klien ketika
batuk/ bersin menutup
dengan tissu dan
meludah pada tempat
yang telah disediakan.
4. Tekankan pentingnya
tidak menghentikan
terapi obat dengan
cara memotivasi klien
untuk minum obat
teratur.
1. Membantu pasien
menyadari/ menerima
perlunya mematuhi
program pengobatan
mencegah pengaktifan
berulang/ komplikasi.
2. Memberikan informasi
mengenai penyebaran
infeksi.
3. Perilaku yang
diperlukan untuk
mencegah penyebaran
infeksi.
4. Periode singkat
berakhir 2-3hari
setelah kemoterapi
awal, adanya rongga/
penyakit luas resiko
penyebaran infeksi
dapat berlanjut sampai
3bulan.
���
�
J. TINDAKAN KEPERAWATAN
NO.
DX
WAKTU
TINDAKAN
RESPON PASIEN
TT
1 Kamis,1
Juli 2010
Jam 11.30
Mengkaji kemampuan untuk
mengeluarkan mukosa dengan
batuk efektif, catat karakter,
jumlah sputum, adanya
hemoptisis.
S: Klien mengatakan dahak bisa
keluar dan masih terasa sesak.
O: Klien nampak sesak ketika
batuk, dahak bisa dikeluarkan.
1 Kamis,1
Juli 2010
Jam 11.10
Menganjurkan klien
memposisikan kepala semi
fowler jika terasa sesak.
S: Klien mengatakan sesak sedikit
berkurang dan dapat bernapas
dengan lega.
O: RR= 23x/mnt, nadi= 90x/mnt,
klien nampak tenang.
1 Kamis,1
Juli 2010
Jam 12.15
Menganjurkan klien minum air
hangat sebelum tidur.
S: Klien mengatakan mengerti
O: Dahak menjadi encer sehingga
dapat dikeluarkan ± 20cc warna
putih kental, klien nampak lebih
baik.
1 Kamis,1
Juli 2010
Jam 12.20
Mengajarkan klien
mengeluarkan dahak dengan
cara batuk efektif.
S: Klien mengatakan senang telah
diajarkan cara mengeluarkan
dahak dengan batuk efektif.
O: Klien dapat mempraktekkan
cara mengeluarkan dahak dengan
batuk efektif, klien nampak
senang.
2 Jum’at, 2
Juli 2010
Jam 09.00
Mencatat status nutrisi klien dari
tonus otot dan BB.
S: Klien mengatakan BB belum
ada peningkatan, keluarga
mengatakan klien tidak mau
makan.
O: BB= 49kg, tonus otot baik.
���
�
2 Jum’at, 2
Juli 2010
Jam 09.15
Memotivasi klien makan sedikit
tapi sering.
S: Klien mengatakan “ya..”
O: Keluarga selalu menyemangati
klien untuk makan, klien makan
habis ¾ porsi, klien nampak lebih
baik.
1 Jum’at,2
Juli 2010
Jam 11.00
Memotivasi klien untuk
menjalani pengobatan TB di
Puskesmas terdekat.
S: Klien mengatakan mengerti
dan mengatakan akan menjalani
pengobatan.
O: Klien mengangguk.
3 Sabtu,2
Juli 2010
Jam 09.00
Memberikan pendidikan
kesehatan terkait dengan
penyakit TB Paru yang diderita
klien.
S: Klien mengatakan mengerti
terkait dengan apa yang telah
disampaikan, setelah mendapat
penjelasan klien mampu
menyebutkan pengertian TB Paru
yaitu penyakit infeksi pada paru
yang disebabkan oleh
Mycobacterium Tuberculosis,
tanda dan gejala TB Paru yaitu
batuk lama, lemas, keringat dingin
pada malam hari, sesak napas.
O: Klien memperhatikan
penjelasan yang dipaparkan, klien
kooperatif dan mengangguk
mengerti, klien mampu
menyebutkan kembali pengertian
serta tanda dan gejala TB Paru.
3 Jum’at,2
Juli 2010
Jam 11.00
Anjurkan klien ketika batuk/
bersin menutup dengan tissu dan
meludah pada tempat yang telah
disediakan.
S: Klien mengatakan mengerti
O: Klien menutup mulut ketika
batuk dan membuang dahak pada
tempat yang disediakan.
���
�
2 Sabtu,3
Juni 2010
Jam 09.15
Mencatat status nutrisi klien dari
turgor kulit dan BB.
S: Klien mengatakan nafsu makan
meningkat. Klien mengatakan
tidak lemas lagi.
O: Klien mengalami peningkatan
BB 1kg, BB sekarang 40kg,
turgor kulit baik.
���
�
K. CATATAN PERKEMBANGAN
NO.
DX
WAKTU
EVALUASI
TT
1 Sabtu,3
Juli 2010
Jam
09.00
S : Klien mengatakan sesak berkurang dan dapat bernapas dengan
lega, klien mengatakan senang telah diajarkan cara mengeluarkan
dahak dengan batuk efektif.
O : RR= 23x/mnt, nadi= 90x/mnt, klien nampak tenang, klien dapat
mempraktekkan cara mengeluarkan dahak dengan batuk efektif,
dahak menjadi encer sehingga dapat dikeluarkan ± 20cc warna putih
kental, klien nampak lebih baik, saat di auskultasi suara ronkhi
berkurang, nyeri tekan juga berkurang.
A : Ketidakefektifan bersihan jalan napas teratasi sebagian.
P : Pertahankan intervensi; menganjurkan klien tidur dengan posisi
semi fowler, menganjurkan sebelum tidur minum air hangat,
menganjurkan klien mengeluarkan dahaknya dengan cara batuk
efektif.
2 Sabtu,3
Juli 2010
Jam 09.15
S : Klien mengatakan nafsu makan meningkat. Klien mengatakan
tidak lemas lagi, nyeri telan berkurang.
O : Klien makan habis ¾ porsi, Klien mengalami peningkatan BB
1kg, BB sekarang 40kg, tonus otot baik.
A : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi sebagian.
P : Pertahankan intervensi; Memotivasi klien makan sedikit tapi
sering.
3 Sabtu.3
Juli 2010
Jam 09.30
S : Klien mengatakan mengerti terkait dengan apa yang telah
disampaikan, klien mengatakan akan tetap melakukan saat dirumah,
O : Klien menutup mulut ketika batuk dan membuang dahak pada
tempat yang disediakan
A : Resiko tinggi penyebaran infeksi kuman TB terhadap anggota
keluarga lain teratasi.
P : Hentikan intervensi.
���
�
�