bab iii stratigrafi iii.1 stratigrafi...

13
14 BAB III Stratigrafi III.1 Stratigrafi Regional Jawa Barat dibagi menjadi tiga mandala sedimentasi berdasarkan macam sedimen pembentuknya ( Martodjojo, 2003 ), yaitu : Mandala paparan kontinen di utara Mandala Banten di barat Mandala Cekungan Bogor di selatan dan timur Daerah penelitian merupakan bagian dari Cekungan Bogor. Mandala Cekungan Bogor menurut Martodjojo (1984, 2003) terdiri dari tiga siklus pengendapan. Pertama-tama diendapkan sedimen laut dalam, kemudian sedimen darat yang berangsur berubah menjadi sedimen laut, dan yang terakhir diendapkan sedimen dengan mekanisme aliran gravitasi. Siklus pertama dan kedua sumber sedimen berasal dari utara, sedangkan siklus ketiga berasal dari selatan. Daerah penelitian merupakan bagian dari Cekungan Bogor, stratigrafi Cekungan Bogor dari tua ke muda yaitu: Formasi Ciletuh, terdiri dari perselingan lempung dan pasir dengan sisipan breksi berumur Eosen. Formasi Bayah, diendapkan selaras dengan Formasi Ciletuh, terdiri dari batupasir konglomeratan didominasi kuarsa pada lingkungan darat, berumur Oligosen Awal – Tengah. Formasi Batuasih, diendapkan secara tidak selaras di atas Formasi Bayah, terdiri dari batulempung hitam dan serpih yang merupakan endapan laut dangkal. Formasi Rajamandala, diendapkan saling menjari pada bagian atas Formasi Batuasih, berupa batugamping berumur Oligosen – Miosen.

Upload: lydieu

Post on 06-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III Stratigrafi III.1 Stratigrafi Regionaldigilib.itb.ac.id/files/disk1/454/jbptitbpp-gdl-jagatbatar-22666-4... · pertambangan pasir daerah Cibatu Girang. ... (CSR 1), foto diambil

14

BAB III Stratigrafi

III.1 Stratigrafi Regional

Jawa Barat dibagi menjadi tiga mandala sedimentasi berdasarkan macam

sedimen pembentuknya ( Martodjojo, 2003 ), yaitu :

� Mandala paparan kontinen di utara

� Mandala Banten di barat

� Mandala Cekungan Bogor di selatan dan timur

Daerah penelitian merupakan bagian dari Cekungan Bogor. Mandala Cekungan

Bogor menurut Martodjojo (1984, 2003) terdiri dari tiga siklus pengendapan.

Pertama-tama diendapkan sedimen laut dalam, kemudian sedimen darat yang

berangsur berubah menjadi sedimen laut, dan yang terakhir diendapkan sedimen

dengan mekanisme aliran gravitasi. Siklus pertama dan kedua sumber sedimen

berasal dari utara, sedangkan siklus ketiga berasal dari selatan.

Daerah penelitian merupakan bagian dari Cekungan Bogor, stratigrafi Cekungan

Bogor dari tua ke muda yaitu:

• Formasi Ciletuh, terdiri dari perselingan lempung dan pasir dengan sisipan

breksi berumur Eosen.

• Formasi Bayah, diendapkan selaras dengan Formasi Ciletuh, terdiri dari

batupasir konglomeratan didominasi kuarsa pada lingkungan darat, berumur

Oligosen Awal – Tengah.

• Formasi Batuasih, diendapkan secara tidak selaras di atas Formasi Bayah,

terdiri dari batulempung hitam dan serpih yang merupakan endapan laut

dangkal.

• Formasi Rajamandala, diendapkan saling menjari pada bagian atas Formasi

Batuasih, berupa batugamping berumur Oligosen – Miosen.

Page 2: BAB III Stratigrafi III.1 Stratigrafi Regionaldigilib.itb.ac.id/files/disk1/454/jbptitbpp-gdl-jagatbatar-22666-4... · pertambangan pasir daerah Cibatu Girang. ... (CSR 1), foto diambil

15

• Formasi Jampang, berkorelasi dengan Formasi Citarum yang berumur

Miosen Awal. Formasi Jampang terdiri dari breksi dan tuf, sedangkan

Formasi Citarum berupa tuf dan greywacke.

• Formasi Saguling, diendapkan secara selaras diatas formasi dibawahnya,

berupa breksi yang berumur Miosen Tengah.

• Formasi Bantargadung menutup selaras di atas Formasi Saguling, berupa

batulempung dan greywacke pada Miosen Tengah bagian akhir.

• Formasi Cigadung di bagian selatan terdiri dari breksi yang berselingan

dengan batulempung dan batupasir yang diendapkan pada lingkungan laut

dalam.

• Formasi Bentang diendapkan ketika daerah pegunungan di selatan mengalami

penurunan dan genang laut pada Pliosen.

• Formasi Beser, terdapat di daerah pegunungan bagian utara akibat terjadinya

aktivitas gunungapi pada Pliosen.

• Formasi Tambakan dan Endapan Gunungapi Muda terjadi akibat aktivitas

gunungapi yang besar pada awal Pleistosen – Resen.

Formasi yang tersingkap pada daerah penelitian adalah Formasi Bayah, Formasi

Batuasih, dan Formasi Rajamandala.

Page 3: BAB III Stratigrafi III.1 Stratigrafi Regionaldigilib.itb.ac.id/files/disk1/454/jbptitbpp-gdl-jagatbatar-22666-4... · pertambangan pasir daerah Cibatu Girang. ... (CSR 1), foto diambil
Page 4: BAB III Stratigrafi III.1 Stratigrafi Regionaldigilib.itb.ac.id/files/disk1/454/jbptitbpp-gdl-jagatbatar-22666-4... · pertambangan pasir daerah Cibatu Girang. ... (CSR 1), foto diambil
Page 5: BAB III Stratigrafi III.1 Stratigrafi Regionaldigilib.itb.ac.id/files/disk1/454/jbptitbpp-gdl-jagatbatar-22666-4... · pertambangan pasir daerah Cibatu Girang. ... (CSR 1), foto diambil

18

III.2.1 Satuan Batupasir

Penyebaran

Satuan Batupasir menempati bagian tenggara pada daerah penelitian dan

menempati sekitar 2% daerah penelitian (warna kuning pada peta geologi). Batuan

ini tersingkap dengan baik pada daerah desa Neglasari, Pasirandu, Peer, dan

pertambangan pasir daerah Cibatu Girang. Ketebalan satuan ini berdasarkan

penampang geologi yaitu + 300 meter.

Ciri Litologi

Litologi Satuan Batupasir ini terdiri dari batupasir perselingan dengan

batulempung karbonan, dan batupasir sisipan konglomerat.

Batupasir putih kecoklatan, berlapis, terdapat struktur perlapisan sejajar,

pemilahan sedang, butiran menyudut tanggung sampai membulat, kemas tertutup,

porositas sedang, besar butir pasir sedang–kasar, kompak, tidak karbonatan. Hasil

analisa petrografi, diperoleh batupasir jenis Felspathic arenite (analisis petrografi

terlampir).

Page 6: BAB III Stratigrafi III.1 Stratigrafi Regionaldigilib.itb.ac.id/files/disk1/454/jbptitbpp-gdl-jagatbatar-22666-4... · pertambangan pasir daerah Cibatu Girang. ... (CSR 1), foto diambil

19

Foto 3.2.1a Singkapan Batupasir pada

singkapan (CCR 4)

Foto 3.2.1b

Singkapan Batupasir

pada singkapan (CCR

4)

Sisipan konglomerat, berwarna abu-abu kecoklatan, massa dasar berukuran pasir

sedang, fragmen berukuran kerikil-kerakal, terdiri dari kuarsa, porositas buruk, tidak

karbonatan.

Page 7: BAB III Stratigrafi III.1 Stratigrafi Regionaldigilib.itb.ac.id/files/disk1/454/jbptitbpp-gdl-jagatbatar-22666-4... · pertambangan pasir daerah Cibatu Girang. ... (CSR 1), foto diambil

20

Foto 3.2.1c Singkapan batupasir sisipan konglomerat pada singkapan (CCR b)

Umur dan Lingkungan Pembentukan

Umur Satuan Batupasir pada daerah penelitian tidak dapat diketahui karena

tidak terdapat fosil pada satuan ini. Berdasarkan studi literatur dan peneliti terdahulu,

satuan ini berumur Eosen Akhir (Martodjojo, 2003). Dari terdapatnya struktur

perlapisan sejajar, graded bedding, serta dengan terdapatnya sisipan batubara pada

satuan yang sama namun tidak termasuk pada daerah penelitian, maka dapat

disimpulkan bahwa satuan ini terendapkan pada lingkungan pengendapan darat

(fluviatil).

Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi

Berdasarkan ciri diatas maka Satuan Batupasir ini penulis masukkan kedalam

Formasi Bayah (Martodjojo, 2003). Hubungan satuan ini dengan satuan dibawahnya

tidak dapat diketahui karena tidak tersingkap di daerah penelitian. Sedangkan

hubungan dengan Satuan Batulempung yang berada diatasnya adalah tidak selaras

karena adanya selang waktu pengendapan.

Page 8: BAB III Stratigrafi III.1 Stratigrafi Regionaldigilib.itb.ac.id/files/disk1/454/jbptitbpp-gdl-jagatbatar-22666-4... · pertambangan pasir daerah Cibatu Girang. ... (CSR 1), foto diambil

21

III.2.2 Satuan Batulempung

Penyebaran

Satuan Batulempung menempati bagian barat daya pada daerah penelitian

dan menempati sekitar 24% daerah penelitian (warna hijau pada peta geologi).

Batuan ini tersingkap dengan baik pada daerah Pasir Kiarapandak, Muarasari,

Cisarua, dan Peer. Ketebalan satuan ini berdasarkan penampang geologi yaitu + 400

meter.

Ciri Litologi

Satuan ini terdiri dari litologi batulempung. Batulempung umumnya

dijumpai dengan warna abu–abu kecoklatan, rapuh, menyerpih, porositas buruk,

karbonatan, singkapan umumnya telah mengalami pelapukan.

Singkapan Satuan Batulempung ini, dibeberapa tempat ditemui adanya

sisipan batupasir berwarna abu-abu, halus, pemilahan baik, kemas tertutup.

Foto 3.2.2 Singkapan Batulempung dengan sisipan Batupasir pada singkapan (CHR 9), foto

menghadap ke arah timur.

Page 9: BAB III Stratigrafi III.1 Stratigrafi Regionaldigilib.itb.ac.id/files/disk1/454/jbptitbpp-gdl-jagatbatar-22666-4... · pertambangan pasir daerah Cibatu Girang. ... (CSR 1), foto diambil

22

Umur dan Lingkungan Pengendapan

Hasil analisis mikropaleontologi pada conto batuan pada lokasi CHR 5

(Sungai Ciherang) menunjukkan kandungan fosil foraminifera plankton, kisaran

umur N3-N5 biozonasi Blow (1969) atau Oligosen Akhir – Miosen Awal.

Berdasarkan foraminiferan Benthos yang ditemukan yaitu Nodosaria sp.,

menunjukan lingkungan neritik dalam-luar (0-200m).

Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi

Hubungan stratigrafi satuan ini dengan Satuan Batupasir tidak ditemukan

secara langsung di daerah penelitian. Data kemiringan lapisannya cukup berbeda dan

mengingat adanya selang waktu pengendapan diantara keduanya, maka disimpulkan

bahwa hubungannya adalah ketidakselarasan.

Berdasarkan posisi stratigrafi yang berada diatas Satuan Batupasir dan hasil

analisis mikrofosil, maka satuan ini disetarakan dengan Formasi Batuasih yang

berumur Oligosen Akhir. Formasi Batuasih merupakan endapan laut transisi dengan

reduksi pada bagian bawahnya. Satuan Batulempung ini memiliki hubungan tidak

selaras dengan Satuan Batupasir yang berada di bawahnya dan hubungan berubah

fasies dengan Satuan Batugamping.

III.2.3 Satuan Batugamping

Penyebaran

Satuan Batugamping menempati bagian tengah dan tenggara pada daerah

penelitian dan menempati sekitar 4% daerah penelitian (warna biru pada peta

geologi). Batuan ini tersingkap dengan baik pada daerah Tenjojaya, dan G. Karang.

Ketebalan satuan ini berdasarkan penampang geologi yaitu + 400 meter.

Ciri Litologi

Secara umum satuan ini disusun oleh batugamping masif, keras, kelabu

terang sampai gelap, mengandung foraminifera besar, terkekarkan. Berdasarkan

Page 10: BAB III Stratigrafi III.1 Stratigrafi Regionaldigilib.itb.ac.id/files/disk1/454/jbptitbpp-gdl-jagatbatar-22666-4... · pertambangan pasir daerah Cibatu Girang. ... (CSR 1), foto diambil

23

analisis petrografi (terlampir) satuan ini terdiri oleh batugamping jenis packestone

dan wackestone (Dunham, 1962, op.cit. Tucker, 2003).

Batugamping packstone dicirikan oleh warna abu-abu kecoklatan sampai

kelabu gelap, bertekstur klastik, terpilah buruk, kemas terbuka. Butiran tersusun oleh

fragmen fosil alga, foraminifera kecil dan besar, matriksnya berupa mikrit, dan

semen berupa sparry kalsit.

Batugamping wackestone umumnya masif, berwarna kelabu terang sampai

kelabu gelap, bertekstur klastik, terpilah baik, butiran terdiri oleh foraminifera kecil

dan kuarsa. Matriks berupa lumpur karbonat dan semennya berupa sparry kalsit.

Foto 3.2.3 Singkapan Batugamping (CHR 9), foto diambil ke arah timur

Umur dan Lingkungan Pengendapan

Pada Satuan Batugamping ini ditemukannya fosil foraminifera Spiroclypeus

sp, Lepidocyclina sp, yang menunjukkan kisaran umur Td – Te (1-5) yakni Oligosen

Tengah – Miosen Awal, dan terendapkan pada lingkungan pengendapan laut

dangkal.

Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi

Page 11: BAB III Stratigrafi III.1 Stratigrafi Regionaldigilib.itb.ac.id/files/disk1/454/jbptitbpp-gdl-jagatbatar-22666-4... · pertambangan pasir daerah Cibatu Girang. ... (CSR 1), foto diambil

24

Berdasarkan ciri litologi, umur, dan lingkungan pengendapan satuan

batugamping ini, maka dapat disebandingkan dengan anggota batugamping Formasi

Rajamandala.

Pada daerah Tenjojaya singkapan batugamping ini tidak menerus dan

memberikan kemungkinan adanya sesar naik dan menjemarinya satuan ini dengan

satuan batulempung.

III.2.4 Satuan Breksi Vulkanik

Penyebaran

Satuan Breksi Vulkanik menempati sebagian besar daerah penelitian, sekitar

51% daerah penelitian (warna jingga pada peta geologi). Kondisi singkapan pada

umumnya sangat lapuk, namun cukup baik pada tebing2 sungai besar. Satuan ini

tersingkap pada daerah Desa Tamansari, desa Sukasirna, desa Warnajati, desa desa

Girijaya, dan daerah tenjojaya. Ketebalan satuan ini berdasarkan penampang geologi

yaitu + 125 meter.

Ciri Litologi

Satuan ini terdiri dari endapan hasil aktifitas gunung api yang dicirikan oleh

breksi dengan matriks berukuran pasir halus–kasar, fragmen berukuran kerikil–

bongkah, terdiri dari material vulkanik, sorting buruk, bentuk fragmen menyudut

tanggung–menyudut, kemas terbuka, porositas baik.

Berdasarkan analisa petrografi dari beberapa fragmen conto batuan didapat

hasil batuan basalt bertekstur hipokristalin, intergranular dengan kehadiran mineral

plagioklas, piroksen, mineral opak dan gelas.

Page 12: BAB III Stratigrafi III.1 Stratigrafi Regionaldigilib.itb.ac.id/files/disk1/454/jbptitbpp-gdl-jagatbatar-22666-4... · pertambangan pasir daerah Cibatu Girang. ... (CSR 1), foto diambil

25

Foto 3.2.4 Singkapan breksi vulkanik (CSR 1), foto diambil ke arah utara

Umur dan Lingkungan Pengendapan

Berdasarkan litologinya, satuan ini diendapkan melalui proses laharik pada

lingkungan darat. Umur Satuan Breksi Vulkanik ini tidak dapat ditentukan dari fosil

karena tidak ditemukannya fosil pada satuan ini. Berdasarkan studi literatur (Effendi,

1998), satuan ini berumur Pleistosen awal.

Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi

Satuan ini terendapkan secara tidak selaras, memotong semua satuan batuan

dibawahnya. Berdasarkan ciri litologi diatas, satuan ini dapat disetarakan dengan

endapan vulkanik tua yang berumur Pleistosen (Effendi, 1998).

III.2.5 Satuan Tuf-Lapili

Penyebaran

Satuan Tuf-Lapili menempati sekitar 19% daerah penelitian (warna merah

pada peta geologi). Kondisi singkapan pada umumnya lapuk, namun cukup baik pada

Page 13: BAB III Stratigrafi III.1 Stratigrafi Regionaldigilib.itb.ac.id/files/disk1/454/jbptitbpp-gdl-jagatbatar-22666-4... · pertambangan pasir daerah Cibatu Girang. ... (CSR 1), foto diambil

26

daerah pertambangan warga setempat. Satuan ini tersingkap pada daerah Cikalapa,

Lebak Jero, Pasir Datar, Selagombong, dan daerah desa Neglasari. Ketebalan satuan

ini berdasarkan penampang geologi yaitu + 170 meter.

Ciri Litologi

Satuan ini disusun oleh Tuf-Lapili berwarna abu-abu, halus, porositas baik,

getas, ukuran fragmen bervariasi dari pasir sampai kerikil, non karbonatan. Hasil

analisa petrografi (lampiran A-9) menunjukkan Tuff Kristal

Foto 3.2.4 Singkapan tuf-lapili (CSB 13), foto diambil ke arah selatan

Umur dan Lingkungan Pengendapan

Berdasarkan litologinya, satuan ini diendapkan pada lingkungan darat.

Berdasarkan ciri litologi diatas, satuan ini dapat disetarakan dengan endapan

vulkanik muda yang berumur Pleistosen (Effendi, 1998).