stratigrafi jawa tengah

5
GEOLOGI INDONESIA STRATIGRAFI JAWA TENGAH

Upload: varian-forturozy

Post on 25-Nov-2015

453 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

Stratigrafi Jawa Tengah

TRANSCRIPT

GEOLOGI INDONESIASTRATIGRAFI JAWA TENGAHJURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK KEBUMIAN DAN ENERGI

UNIVERSITAS TRISAKTI

2014Stratigrafi Jawa Tengah secara keseluruhan dapat diwakili oleh stratigrafi pada daerah Karangsambung karena secara umum susunan litologi di daerah Jawa Tengah telah mengalami beberapa fase tektonik yang menyebabkan susunan stratigrafi manjadi tidak dapat disusun secara jelas dan stratigrafi di Karangsambung secara regional dapat menjelaskan tentang bagaimana tatanan stratigrafi di Jawa Tengah secara keseluruhan. Berikut adalah susunan stratigrafi di daerah Karangsambung mulai dari batuan paing tua hingga termuda.1. Batuan Pra-tersier

Merupakan batuan tertua yang tersingkap di zona pegunungan serayu selatan, mempunyai umur kapur tengah sampai denga paleosen yang dikenal sebagai kompleks Mlange Luk Ulo (Sukendar Asikin, 1974 dalam Prasetyadi 2010). Kelompok batuan ini merupakan bagian dari kompleks mlange yang terdiri dari graywake, sekis, lava basalt berstruktur bantal, gabbro, batugamping merah, rijang, lempung hitam yang bersifat serpihan dimana semuanya merupakan campuran yang dikontrol oleh tektonik.

2. Formasi Karangsambung

Merupakan kumpulan endapan olisostrom, terjadi akibat pelongsoran gaya berat di bawah permukaan laut, melibatkan endapan sedimen yang belum terkompaksi yang berlangsung pada lerengparit di bawah pengaruh endapan turbidit. Formasi ini merupakan sedimen pond dan diendapkan diatas bancuh Luk Ulo, terdiri dari konglomerat polimik, lempung abu-abu, serpih, dan beberapa lensa batugamping foraminifera besar. Hubungan tidak selaras dengan batuan Pratersier.

3. Formasi Totogan

Harloff (1933) dan Tjia HD (1996) menamakan sebagai tufa napalm I, sedangkan Suyanto & Roksamil (1974) menyebutnya sebagai lempung breksi. Litologi berupa breksi dengan komponen batulempung, batupasir, batugamping, napal, dan tufa. Berumur oligosen-miosen awal, dan berkedudukan selaras diatas formasi karang sambung.

4. Formasi Waturanda

Fomasi ini terdiri dari batupasir vulkanik dan breksi vulkanik yang berumur miosen awal-miosen tengah yang berkedudukan selaras diatas formasi totogan. Formasi ini memiliki anggota Tuff, dimana Harloff (1933) menyebutnya sebagai Eerste Merger Tuff Horizon.

5. Formasi Penosogan

Formasi ini terendapkan selaras diatas formasi waturanda, litologi tersusun dari perselingan batupasir, batulempung, tufa, napal, dan kalkarenit. Ketebalan formasi ini 1000 meter, memiliki umur miosen awal-miosen tengah.

6. Formasi Halang

Menindih selaras di atas formasi Penosogan dengan litologi terdiri dari perselingan batupasir, batulempung, napal, tufa dan sisipan breksi. Merupakan kumpulan sedimen yang dipengaruhi oleh turbidit bersifat distal sampai proksimal pada bagian bawah dan tengah kipas bawah laut. Formasi ini memiliki umur miosen awal-pliosen. Anggota Breksi Halang, Sukendar Asikin menamakan sebagai formasi breksi II dan berjemari dengan formasi Penosogan. Namun Sukendar Asikin (1974) meralat bahwasanya Anggota Breksi ini menjemari dengan Formasi Halang (dalam Prasetyadi, 2010)7. Formasi Peniron

Peneliti terdahulu menamakan sebagai horizon breksi III. Formasi ini menindih selaras diatas formasi haling dan merupakan sedimen turbidit termuda yang diendapkan di Zona pegunungan serayu selatan. Litologinya terdiri dari breksi aneka bahan dengan komponen andesit, batulempung, batupasir dengan masa dasar batupasir sisipan tufa, batupasir, napal, dan batulempung.

8. Batuan Vulkanik Muda

Memiliki hubungan yang tidak selaras dengan semua batuan yang lebih tua dibawahnya. Litologi terdiri dari breksi dengan sisipan batupasir tufan, dengan komponen andesit dan batupasir yang merupakan bentukan aliran lahar pada lingkungan darat. Berdasarkan ukuran komponen yang membesar kearah utara menunjukkan arah sumber di utara yaitu Gunung Sumbing yang berumur plistosen (Dari berbagai sumber dalam Prasetyadi, 2010)Stratigrafi Regional Karangsambung

Menurut Sukendar Asikin (1974)