bab iii profil pasar koga kelurahan …repository.radenintan.ac.id/1040/7/bab_iii_30.pdf · dengan...
TRANSCRIPT
BAB III
PROFIL PASAR KOGA KELURAHAN SIDODADIKECAMATAN
KEDATON BANDAR LAMPUNG
A. Gambaran Umum Pasar Koga Kelurahan Sidodadi Kecamatan Kedaton
Bandar Lampung
Pasar Koga terletak kelurahan Sidodadi di kecamatan Kedaton Bandar
lampung yang berada kota Bandar Lampung. Pasar Koga berada di pinggir jalan raya
Tengku Umar, yang jarak hanya beberapa puluh meter saja dari kantor kelularahan
Sidodadi, sehingga menjadi sentra ekonomi utama disana. Pasar Koga yang berada di
Bandar LampungTepatnya terletak di tengah-tengah kota Bandar Lampung. Selain
ituletaknya yang sangat trategis dan mudah di jangkau oleh pengunjung, pasar ini
selalu ramai tidak pernah sepi karena letaknya berada didepan jalan raya yang banyak
dilalui kendaraan angkot.Pasar Koga bisa di bilang mempunyai posisi yang relative
baik.Namun keberadaan pasar Koga Bandar Lampung belakangan ini digerogoti
kehadiran pusat- jaringan toko ritail modern seperti :Indomaret, Alfamart, dan
Swalayan disekitarnya. Untuk lebih jelasnya lokasi Pasar Koga Bandar Lampung
dapat dilihat pada Lampiran (hal L-1).
1. Letak geografis pasar Koga
Pasar Koga merupakan salah satu pasar terbesar di Bandar Lampung , yang
tepatnyaberada di Sidodadi Kedaton Bandar Lampung. Di pasar ini memiliki luas
tanah 6.950 M2.dengan luas bangunan 3.657 M
2.Secara gambaran umum lokasi pasar
Koga bila dilihat secara geografisnya berada diantara:
38
- SebelahutaraberbatasandenganKecamatanNatar
- SebelahselatanberbatasandenganKecamatanTanjungKarangPusat
- Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Tanjung Bintang lampung selatan
- SebelahbaratberbatasandenganKecamatanTanjungKarangBarat
2. Sejarah singkat pasar koga Bandar Lampung
Sejak tahun 1984 masyarakat sekitar yaitu : masyarakat Jawa dan Sumatera
berbaur mencari penghidupan dengan berjualan. Bedanya, masyarakat Jawa lebih
pada usaha perdagangan hasil bumi dan sayur mayur, sedangkan masyarakat
Sumatera berjualan sandang.Pada awalnya para pedagang berjualan di sisi jalan
dengan pendirikan bangunan semi permanen.Sejak itu mulai ramai aktivitas jual beli,
Melihat potensi dalam memajukan perekonomian di Bandarlampung.pemerintah
mulai mendirikan bagunan pemanen untuk para pedagang, namun sempat terjadi
kebakaran yang mengakibatkan para pedagang mengalami kerugian.
Pada tahun 1993an dilakukan direnovasi dan dikembangkan, seluruh
pedagang menunjukan jati diri sebagai pembangun perekonomian di Bandar
Lampung.di bawah kepemimpinan Wali Kota Nurdin Muhayat. Namun sekarang
pasar koga dikelola oleh Danrem 043 Gatam.1
1Made Kawi, Kepala Unit Pasar Koga,interview,3 Maret 2016
39
3. Pembagian tempat-tempat pedagang
Di pasar Koga memliki beberapa blok tempat untuk berdagang, Banyaknya
pedagang yang menempati pasar Koga dengan segala barang dagangannya yang
bermacam-macam dan penempatanya, di antaranya yaitu:
Blok A dan B = tempat untuk berjualan sembako dan sayuran
Blok J danK= tempat untuk berjualan Kosmetik dan daging
Blok G dan N = tempat berjualan Buah- buahan dan Bumbu dapur
Blok M dan O = tempat berjualan Pakaian dan Ikan
Untuk lebih jelasnya pembagian tempat berdagang dapat dilihat pada tabel1 dibawah
ini :
Tabel 1. Pembagian Tempat Berdagang
Tempat Jenis dagangannya Jenis bangunan Macam-macamnya
Blok A dan B sembako dan
sayuran
Ruko
Emperan
Kios
Kebutuhan pokok,,sayur-
sayuran,dll.
Blok J dan K Kosmetik dan
daging
Ruko
Emperan
Kios
daging sapi, ayam, dll.
Blok G dan N Buah- buahan dan
Bumbu dapur
Emperan
Kios
cabai, tomat, garem dan
lain-lain
Blok M dan O tempat berjualan
Pakaian dan Ikan
Ruko
Kios
Pakaian anak, dewasa,
seragam, Ikan laut dan
Ikan Tawar dll.
Sumber :interviewPetugas dipasar Koga Bandar Lampung, 10 Maret 2016
40
Untuk lebih jelasnya pembagian blok dipasar koga dapat dilihat pada denah
lokasi pasar Koga pada lampiran (L-3).
4. Aktivitas Pedagang Di Pasar Koga Bandar Lampung
Para pedagang di Pasar KogaBandarLampungtelahmenampakkan
aktivitasnyasejak pukul05.30WIB.Geliat tersebut nampak darikegiatanpara pedagang
yang kebanyakanmasyarakatsekitar menata berbagai jenis dagangan diatas kios
masing- masing.Menjelang siang,denyut kegiatan semakinramaiaktivitas pasar
semakin padat.Dan pada hari sabtu dan minggu pasar Koga terlihat semakin ramai
tidak seperti hari biasa.Barang yang dijual diPasar Kogameliputi : buah–
buahan,sayur– mayur,daging(sapi/ayam),ikan, pakaian, danlain–lain.Tempat
penjualbarang– barang itu terbagi atas beberapabagian.yaitupadabagiandepan,
terdapatbanyaktoko pakaian, makanan dll.Pada bagian tengah,terdapatbanyak
penjualbuah-buahan, sayuran, dan ikan dll.Padabagianbelakang terdapatkios–
kiosuntuk pedagang kebutuhansehari–hari, dll.
Adapun nama-nama pedagang yang masuk kreteria pedagang kecil di Pasar
Koga Bandar Lampung dapat dilihat pada Tabel 5.DaftarNamapedagang kecil di
pasar Koga dibawah ini.
Tabel 2.DaftarNama-namapedagang kecil di pasar Koga
No. Nama Umur (Tahun) Keterangan
1 Ibu Jum 50 Pedagang Buah-buahan
2 Bapak Hardianto 48 Pedagang Kue kering
41
3 Bapak Darman 52 Pedagang Pakaian
4 Ibu Evi 35 Pedagang Sayur
5 Ibu Sugiarti 40 Pedagang Rempah-rempah
6 Bapak Amir 38 Pedagang Pakaian
7 Bapak sagala 55 Pedagang ikan
8 Ibu Tarti 50 Pedagang Sayur
9 Ibu Inul 60 Pedagang Ayam Potong
10 Bapak Nanang 49 Pedagang Pecah Belah
Sumber:interviewPedagang dipasar Koga Bandar Lampung, 10 Maret 2016
Berdasarkan Tabel 2hasil interviewtersebut maka dapat dijelaskanprofil
singkat nama-nama pedagang di pasar Koga Bandar lampung seperti dibawah ini :
a. Ibu Jum
IbuJumberusia 50tahun,pendidikanterakhirSekolahDasar (SD).IbuJumadalah
pedagang buah-buahan, ia sudah berdagang selama 20 tahun.
b. Bapak Hardianto
Bapak Hardianto berusia48tahun,pendidikan terakhirSekolah Menegah
Atas(SMA).Bapak Hardiyantoadalah pedagang pedagang sembako, ia sudah
berdagang selama10 tahun
c. Bapak Darman
Bapak Darman berusia 52tahun,pendidikanterakhirSekolahDasar (SD).Bapak
Darmanadalah pedagang pedagang paakaian, ia sudah berdagang Selama 5 tahun.
d. Ibu Evi
42
IbuEviberusia 35 tahun, pendidikanterakhir Sekolah Dasar (SD).IbuEviadalah
pedagang pedagang sayur, ia sudah berdagang Selama 6 tahun.
e. Ibu sugiarti
IbuSugiarti berusia 40 tahun, pendidikanterakhir
(SMA).Sugiartiadalahpedagang rempah-rempah, ia sudah berdagang Selama 10
tahun.
f. Bapak Amir
Bapak Amirberusia38 tahun, pendidikan terakhir Sekolah Dasar. Amiradalah
pedagangpakaian, ia sudah berdagang selama 10 tahun.
g. Bapak Sagala
Bapak Sagala berusia 55 tahun, pendidikan terakhir Sekolah Dasar.
Sagalaadalah pedagangikan, ia sudah berdagang selama 25tahun.
h. Ibu Tarti
IbuTarti berusia 55 tahun, pendidikan terakhir Sekolah Dasar. Ibu Tartiadalah
pedagang sayur, iasudah berdagang selama 20tahun.
i. Ibu Inul
Ibu Inul berusia 60 tahun, pendidikan terakhir Sekolah Dasar. Ibu Inuladalah
pedagangayam potong, ia sudah berdagang selama 35tahun.
j. Bapak Nanang
Bapak Nanang berusia 49 tahun, pendidikan terakhir Sekolah Dasar. Bapak
Nanangadalah pedagang pedagang pecah belah, ia sudah berdagang Selama 15tahun
43
5. Struktur Pengelola Pasar Koga Bandar Lampung
Adapun Struktrur Pengelola Pasar Koga Bandar Lampung seperti Gambar 2.Struktur
Pengelola Pasar Koga Bandar Lampung dibawah ini.
Gambar 2. Struktur Pengelola Pasar Koga Bandar Lampung
Untuk lebih jelasya daptar nama-nama petugas yang ada dipasar Koga Bandar
Lampung dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini.
Tabel 3.Daftar Nama-Nama Petugas Pengelola Pasar Koga Bandar Lampung
No. Nama Umur Keterangan
1 Made Kawi 40 Tahun Kepala Unit
2 Lektu Gunawan 50 Tahun Ketua
3 Gunawan Provos 35 Tahun Keamanan
4 Solehan 55 Tahun Lapangan
Sumber: interviewPetugas dipasar Koga Bandar Lampung, 10 Maret 2016
Penanggung Jawab Danrem 043 Gatam
Joko Purwo Putranto, M.Sc.
Pengelola Primkop Kartika Gatam
Saleh Umar Lettu
Bendahara Agus Patah Kepala Unit Pasar Koga
Made Kawi
44
B. ProfilKecamatanKedaton SidodadiBandar Lampung
KecamatanKedatonmerupakansalahsatukecamatanyangterdapatdiBandarLamp
ung.KecamatanKedatonmemilikiluas wilayah 1.088
Ha.Secaraadministratif,KecamatanKedatondibagimenjaditujuhkelurahan,yaitu
Kelurahan Kedaton, Kelurahan Sidodadi, Kelurahan Surabaya, Kelurahan
Sukamenanti,Kelurahan Penengahan,Kelurahan Sukamenanti Baru, danKelurahan
Penengahan Raya. Jumlah penduduk Kecamatan Kedaton pada tahun2013 berjumlah
47.197 jiwa yang terdiri atas jumlah penduduk laki-laki sebanyak 23.592 jiwa dan
untukperempuansebanyak23.605jiwa.
Di kelurahan Sidodadi jumlah penduduk laki-laki sebanyak 5.160jiwa dan
untukperempuansebanyak5.267jiwa2
Tabel 4.Keagamaan Penduduk Sidodadi Kecamatan Kedaton Bandar Lampung
No. Agama Jumlah
1 Islam 7742
2 Katolik 432
3 Protestan 408
4 Hindu 9
5 Buda 7
Sumber data : Profil Sidodadi Kecamatan Kedaton dicatat tanggal 15 maret 2016
Berdasarkan tabel 4 di atas dalam hal keagamaan, mayoritas masyarakat
Sidodadi kecamatan kedaton Bandar lampung.Beragama Islam dan ada juga sebagian
kecil yang beragama Kristen katolik, Kristen protestan, dan juga Hindu, Buda.
Tabel 5.Data penduduk menurut jenis pekerjaan kelurahan sidodadi kecamata
kedaton Kota Bandar Lampung.
2Pipin Setiawati, kepala lurah kelurahan Sidodadi, document, tanggal 5 maret 2016
45
NO Golongan Pekerjaan Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 PNS /TNI /Polri 250 173 423
2 Wiraswasta / Pedagang 499 324 823
3 Peg.Honor /Swasta 326 248 574
4 Tani 22 14 36
5 Buruh 926 381 1343
6 Pensiun 186 122 308
Jumlah 2245 1262 3507
Sumber data : Profil Sidodadi Kecamatan Kedaton dicatat tanggal 15 maret 2016
Berdasarkan Tabel 5 di atas terlihat bahwa mata pencaharian sebagian besar
penduduk Sidodadi Kecamatan Kecamatan Kedaton adalah sebagai Buruh yaitu
sebanyak 1343 jiwa, pada urutan kedua yaitu wiraswasta sebanyak 823 jiwa, dan
mata pencaharian penduduk urutan terakhir yaitu peg.honor/swasta sebanyak 574
jiwa.
Tabel 6.Data penduduk menurut pendidikan kelurahan Sidodadi kecamata
kedaton Kota Bandar Lampung.
No Golong Pendidikan Laki- Laki Perempuan Jumlah
1 Belum / Tidak Sekolah 1010 1083 2093
2 SD 657 665 1322
3 SMP 494 477 971
4 SMA 1521 1580 3101
5 STRATA I 466 405 871
6 STRATA II 126 105 231
Jumlah 4274 4315 8589
Sumber data : Profil Sidodadi Kecamatan Kedaton dicatat tanggal 15 maret 2016
Berdasarkan tabel 6 di atas menunjukan bahwa Sidodadi kecamatan kedaton
merupakan memiliki kapasitas rendah pendidkan dan mutu pendidikan ank usia dini
yang kurang, dari table diatas menerangkan bahwa ank yang tidak bersekolah
menunjukan tingkat pendidikan yang sangat rendah, dan table diatas menunjukan
bahwa tingkat pendidikan penduduk sidodadi kecamatan kedaton mempunyai tingkat
46
pendidikan yang sedang, tampak dalam jumlah penduduk yang berpendidikan SD,
SLTP, SLTA/SMA Namun tidak sedikit juga yang telah berpendidikan Diploma dan
ada pula lulusan Strata dan Pasca Sarjana.
C. STRATEGI ADAPTASI PEDAGANG KECIL
Strategi Adaptasi yang di lakukan pedagang kecil di Pasar koga yaitu:
1. Kenampakan fisik (Kualitas produk) adalah suatau barang yang di jual dalam
keadaan baik/ bagus, segar, tidak cacat/ busuk.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Jum 50 tahun pedagang buah
“kalau saya sih mba memberikan kwalitas barang dagangan saya yang bagus-
bagus dan segar, soal harga memang mahal tetapi barang dagangan saya
terjamin bagus dan tidak mengecewakan”3
Berdasarkan hasil observasi bahwa ibu Jum Sangat menjaga kwalitas barang
dagangannya, hal tersebut terlihat dari barang dagangannya selalu dalam keadaan
baik, segar dan tidak busuk.4
Berdasarkan pemaparan di atas dapat di simpulkan bahwa menjaga kualitas
barang dagangan sangat di perlukan, dan disamping itu ia mengutamakn kejujuran
dalam bentuk barang daganganya meskipun harganya mahal tetapi terbukti kulitas
produknya tidak mengecewakan konsumen.
Hal ini senada sebagaimana dengan penuturan oleh ibu Evi berusia 35 tahun
selaku pedagang sayur
3Jum, Pedagang Pasar Koga Kecamatan Kedaton Sidodadi Bandar Lampung, interviuw, 10
maret 2016. 4Jum, Pedagang Pasar Koga Kecamatan Kedaton Sidodadi Bandar Lampung, observasi, 10
maret 2016
47
“ sayuran yang saya jual langsung di kirim dari petani langgganan saya mbak,
yang udah saya percaya, jadi kalau barangnya jelek saya tidak mengambil
barangnya, daripada tidak laku dijual, kalau barangnya sudah siap dijual saya
tata rapi dan saya ciprat-cipratin air biar keliatan seger mbak .”5
Dengan pernyataan di atas penulis pahami bahwa untuk membeli barang
dagangan harus benar-benar segar, agar tidak mengecewakan hati para konsumen.
2. Strategi keahlian (competence) kecakapan seperti sopan, ramah. Pasar
tradisional pada umumnya masih menggunakan perasaan (bersikap baik). Jika penjual
tersebut beramah tamah secara professional terhadap pelanggan, niscaya perusahaan
dapat lebih meningkatkan hasil penjualannya karena kepuasan pelanggan yang akan
membuat pelanggan menjadi loyal.
Menurut bapak Darman 52 tahun pedagang pakaian
“ dengan seorang pembeli saya menyambut dengan sikap yang senang,
ramah,sopan supanya pembeli merasa senang berbelanja diwarung saya. Lagi
pula mbak rumah saya dekat dari rumah kebanyakan pelanggan saya ya
tetangga sendiri, jadi kalau saya tidak ramah dengan mereka.Bagaimana
meraka mau membeli tempat saya, kalau saya tidak ramah.tuturnya”.6
Berdasarkan pemaparan diatas bahwasanya dalam melayani mengutamakan
keramah-tamahan dan rendah hati.Hal ini juga memberikan kesan yang baik kepada
pelanggan.
Hal senada juga yang telah dipaparankan oleh bapak Hardianto 48 tahun
pedagang kue kering:
5Evi, Pedagang Pasar Koga Kecamatan Kedaton Sidodadi Bandar Lampung,interviuw,10
maret 2016 6Darman, Pedagang Pasar Koga Kecamatan Kedaton Sidodadi Bandar Lampung,interview ,10
maret 2016
48
Bapak Hardianto saat di wawancarai, ia berjualan di Pasar Koga karena
melanjutkan usaha orang tuanya,Ia juga mengutamakan silahturahmi antara
konsumen tidak membeda-bedakan, baginya pembeli adalah raja.7
Berdasarkan paparan bapak Hardianto ia mengutamakan silahturahmi yaitu
memberikan pelayan yang terbaik kepada konsumen/pelanggannya, hal ini ia
dapatkan dari orang tuanya sejak kecil.
Hal ini sebagaimana hasil obsesvasi oleh peneliti terhadap bapak Hardianto
,terlihat dari memberikan pelayanan sangat baik kepada
konsumen/pelanggannya.Pelayanan tersebut dengan cara memberikan potongan
harga kepada salah satu konsumen dikarenakan ia merupakan pelanggan tetap.
Ia juga mengutamakan silaturahmi antar konsumen dan tidak membedakan
etnis. Hal ini terlihat dari sikap mereka yang ramah dan sopan.Bahkan sering kali
bersenda gurau dengansantai.dengan konsumen maupun para pelanggannya. Maka
wajar jika lapak dagangannya selalu ramai dikunjungi orang .8
Sedangkan berdasarkan hasil observasi peneliti lakukan, terhadap salah satu
pedagang sayuran yang bernama ibu Tarti 55 tahun.Bahwasanya dalam pelayananya
terlihat sangat tidak baik kepada konsumennya, tutur katanya yang tidak sopan, ketus
dan raut mukanya yang mencerminkan tidak ramah.Hal tersebut menjadi membuat
konsumen enggan berbelanja di lapaknya.Terlihat dari barang dagangannya yang
masih menumpuk bahkan ada sebagian dagangannya yang sudah membusuk.9
7Herdianto, Pedagang Pasar Koga Kecamatan Kedaton Sidodadi Bandar Lampung,interviuw
10 maret 2016 8Observasi, 10 maret 2016
9Observasi, 10 maret 2016
49
Selanjutnya hasil wawancara yang disampaikan Ibu Sugiarti 40 tahun selaku
pedagang rempah-rempah :
“ ibu Sugiarti tinggal di dekat Pasar Koga rumah saya dekat dengan pasar jadi
barang dagangan saya mbak, setiap 3 hari sekali saya membeli bawang,
bawang merah, cabe, yang baru, terus yang lama saya jual dengan harga yang
miring mbk, jadi biar laku semua, biar tidak terlalu banyak ruginya”10
Dari pernyataan diatas maka dalam melayani Ibu Sugiarti mengutamakan
keramah-tamahan dan kerendahan hati.Keramah-tamahan ini seperti hal yang pernah
di paparkan diatas dan juga bisa memberikan kesan yang baik kepada
pelanggan.Maka wajar jika lapak dagangannya selalu ramai dikunjungi pembeli
berdasarkan pengamatan peneliti.
3. Realibilitas (pelayanan) yang di maksud realibilitas di sini kecepatan dan
tanggap dalam melayani konsumen dalam membeli suatu produk yang kita sajikan
agar para konsumen tidak terlalu lama menunggu, hal ini sangat di butuhkan dalam
strategi pedagang dalam melayani pembeli. Selain itu ketepatan juga sangat penting
dalam pelayan.
Menurut bapak Amir 38 tahun selaku pedagang pakaian:
10
Sugiarti, Pedagang Pasar Koga Kecamatan Kedaton Sidodadi Bandar Lampung,inteviuw
maret 2016
50
“jadi saya liat musim baju yang sedang musim/trend mbak, seperti baju anak-
anak yang masih musim sekarang ini seperti bergambar upin-ipin, naruto dan lain-
lainya, jadi saya mengikuti trend baju yang lagi ramai di pasaran”.11
Berdasarkan paparan bapak Amir di atas dapat peneliti simpulkan bahwa
didalam menjalankan suatu bisnis harus tahu (beradaptasi) apa yang sedang ramai
dipasaran karena pelanggan dimanapun juga memiliki keinginan yang sama dimana
dalam mendapatkan kebutuhan.
4. Kredibilitas (jujur) Jujur dalam pengertian yang lebih luas yaitu tidak
berbohong, tidak menipu, tidak mengada-ada fakta, tidak berkhianat, serta tidak
pernah ingkar janji dan lain sebagainya. Seorang pedagang wajib berlaku jujur dalam
melakukan usahanya.
Menurut bapak Sagala umur 55 tahun pedagang ikan:
“Saya sudah 25 tahun berjualan ikan disini, dalam penjualan saya
mengutamakan kejujuran dalam dagangan saya, seperti ikan yang ada di
depan saya (lapaknya), saya menumpukan atau memisahkan mana yang ikan
segar, bagus dan mana ikan tidak segar lagi. Contoh ikan kembung yang
masih segar saya jual dengan harga Rp 25.000/ kg nya sedangkan ikan yang
sudah tidak segar saya jual Rp 10.000. Biasanya yang membeli ikan ini orang
yang berjualan empek-empek atau tekwan mbak”.12
Berbeda juga yang dilakukan oleh ibu Tarti berumur 49 tahun berprofesi
sebagai pedagang sayur berdasarkan hasil observasi.Ia melakukan kecurangan dalam
11
Amir, Pedagang Pasar Koga Kecamatan Kedaton Sidodadi Bandar Lampung,interview 10
maret 2016 12
Sagala, Pedagang Pasar Koga Kecamatan Kedaton Sidodadi Bandar Lampung,interviuw
maret 10 2016
51
usahanya, ketika salah satu konsumen sedang memilih sayur yang segar dan ketika
sayuran itu dimasukan kekantong plastik dengan cepat juga ia memasukan sayuran
yang sudah tidak segar lagi.13
Berdasarkan uraian di atas dapat di ketahui kejujuran merupakan modal utama
dalam melakukan usahanya.Karena seorang pedagang wajib berlaku jujur dalam
melakukan usahanya. Hal tersebut untuk menciptakan citra nama baik dalam usaha
itu sendiri.
5. Akses yaitu lokasi pasar tradisional mayoritas berada dekat dengan pemukiman
penduduk.
Menurut ibu Inul 60 tahun pedagang ayam potong
“ Alasannya ia berjualan di pasar koga karena tidak jauh dari rumahnya.
Menurut ibu Inul ketika dagangan ayam saya sudah abis, ia bisa
mengambilnya dengan mudah tidak perlu mengojek lagi”.14
Hal senada juga yang dikatakan oleh bapak Nanang 49 tahun pedagang pecah
belah:
“ Bapak Nanang tinggal di dekat Pasar Koga hanya membutuhkan waktu 5
menit untuk mencapai ke pasar berjalan kaki saja sudah sampai, kalau saya
menyewa tempat lain mahal mbak apa lagi saya harus mengojek ”.15
13
Observasi, 10 maret 2016 14
Iyem,Pedagang Pasar Koga Kecamatan Kedaton Sidodadi Bandar Lampung,interviuw maret
10 2016 15
Nanang,Pedagang Pasar Koga Kecamatan Kedaton Sidodadi Bandar Lampung,interviuw
maret 10 2016
52
Berdasarkan keterangan diatas akses merupakan lokasi penjualan juga sangat
berperan dalam strategi usaha oleh pedagang kecil, sehingga mereka dengan mudah
dan tidak memerlukan biaya transportasi.
1. Faktor PenghambatYang Dihadapi Pedagang KecilDi Pasar Koga
Faktor penghambat adalah faktor yang menyebabkan terbebengkalainya suatu
tindakan yang dilakukan, untuk mewujudkan suatu cita-cita yang kita inginkan.
Faktor Penghambat yang dihadapi pedagang kecil di Pasar Koga adalah sebagai
berikut:
a. Kurangnya tempat untuk berjualan seperti, kios-kios bagi meraka yang tidak
mampu untuk menyewa tempat.
Berdasarkan hasil wawancara kepada para pedagang kecil Pasar Koga “ kami
merasa sangat berat untuk menyewa kios, karena harganya yang mahal dan tidak
terjangkau oleh kami”.16
Berdasarkan uraian diatas penulis pahami ketidak mampuan mereka
beralasan, Bahwasanya mereka tidak mampu untuk menyewa kios jangankan untuk
menyewa kios, sementara pendapatan mereka berkisaran antara Rp 50.000/ harinya.
1. Keterbatasan modal yang dimiliki oleh pedagang kecil, sehingga berbagai jenis
upaya yang telah dilakukan kesemuanya kurang berjalan secara produktif dan
efektif sesuai dengan target dan sasaran yang diinginkan.
16
Pedagang Pasar Koga Kecamatan Kedaton Sidodadi Bandar Lampung,interviuw maret 10
2016
53
Berdasarkan hasil wawancara kepada pedagang kecil Pasar Koga mayoritas
pedagang kecil menggunakan modal usaha dari tabungannya sendiri, berarti
pedagang kacil menggandalkan kempuannya sendiri dalam memulai usahanya.
Mayoritas jumlah modal usaha yang digunakan bervariasi sesuai dengan jenis barang
dagangan yang dijual. Pada umumnya pedagang kecil di pasar Koga menggunakan
modal usaha awal yang relatif cukup besar diatas Rp 1.000.000,00 sampai Rp
2.500.000,00 dengan memperoleh laba atau keuntungan dari hasil usaha pada setiap
harinya berkisar antara Rp 50.000 sampai Rp 100.000.17
2. Mahalnya harga sewa kois bagi mereka untuk berjualan terutama bagi pedagang
kecil.
Berdasarkan hasil dokumentasi harga sewa kios berkisaran Rp 373.000
sampai dengan Rp 573.000.hal ini berdasarkan besar kecilnya ruangan.18
Dari keterangan di atas, bahwa factor penghambat pedagng kecil di Pasar
Koga dalam usahanya adalah ketersediaan tempat usaha permanen untuk pemasaran
barang dagangannya yang cukup relatif terbatas,adanya factor keterbatasan modal,
mahalnya harga sarana pendukung seperti mahalnya sewa kios untuk memasarkan
barang dagangannya.
17
Pedagang Pasar Koga Kecamatan Kedaton Sidodadi Bandar Lampung,interviuw maret 10
2016
18
Dokumntasi, 8 maret 2016
54
2. Faktor Pendukung Yang Dihadapi Pedagang Kecil Di Pasar Koga
Faktor pendukung adalah Terjadinya suatu proses perubahan pada
masyarakat, diakibatkan adanya faktor yang mendukungnya, sehingga menyebabkan
timbulnya perubahan.
a. Waktu pelayanan di pasar tradisional relative panjang
Sebagian besar konsumen pasar tradisional adalah pedagang di samping
konsumen rumah tangga sehingga waktu pelayanan di pasar tradisional bisa menjadi
cukup panjang, mulai dari pukul 05.30 dinihari sampai dengan sore, bahkan
beberapa pasar tradisional besar beroperasi 24 jam.
Berdasarkan hasil observasi sebagian para pedagang pasar koga telah
membuka kiosnya pada pukul 05.00 dan ada yang membuka kiosnya pukul
05.30.Para pedagang di pasar koga yang kebanyakan masyarakat sekitar, para
pedagang mulai menata berbagai jenis dagangannya diatas kios masing- masing.
Pukul 07.00, denyut kegiatan semakin ramai dikunjungi para konsumen, aktivitas
pasar semakin padat hingga sore pukul 16.00.
b. Tawar – menawar
Di pasar tradisional, konsumen setiap saat memiliki kesempatan mendapatkan
harga yang lebih murah asalkan konsumen mau menawar.Untuk mendapatkan harga
yang lebih murah ini konsumen tidak perlu menunggu waktu-waktu promosi seperti
yang diterapkan di pasar modern.
55
Berdasarkan hasil wawancara kepada salah satu konsumen di pasar koga yang
bernama ibu Supri “ saya senang sekali berbelanja di pasar koga karena saya bisa
mendapatkan kualitas barang yang bagus kalau kita pintar memilih-milihnya dan
selain itu juga saya bisa dapatkannya dengan harga yang murah disini.”19
Dari uraian diatas penulis pahami di pasar koga memberikan dua keuntungan
bagi para konsumen yaitu satu konsumen bisa mendapatkan kualitas yang baik untuk
mendapatkan suatu barang yang konsumen inginkan kalau konsumen itu sendiri bisa
memilihnya dan yang kedua konsumen bisa mendapatkan harga yang paling
termurah kalau itupun juga konsumen bisa menawarnya tanpa harus menunggu
diskon yang seperti kebanyakan yang ada dipasar modern.
c. Membeli secara eceran
Dilihat dari sisi kuantitas pembelian, pasar koga masih melayani pembelian
yang sifatnya eceran, misalnya bias membeli satu sachet sampo 6 ml atau bahan-
bahan untuk membuat sambal (cabai rawit, tomat, bawang merah) masih bisa dibeli
dengan uang lima ribu rupiah, di pasar modern hal ini sulit bahkan tidak bisa
dilakukan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah salah satu konsumen dipasar koga
yang bernama ibu Ponikem “ di sini saya bisa membeli secara eceran mbak seperti
saya beli sekarang ini saya bisa membeli gula ¼ kg, minyak goring ¼ kg dan
19
Ibu Supri Konsumen Pasar Koga Kecamatan Kedaton Sidodadi Bandar
Lampung,interviuw, 10 maret 2016
56
cabe,tomat Rp 3000 sudah dapat banyak mbak, apa lagi saya masyarakat menengah
kebawah cukup sulit untuk membeli secara glosiran seperti yang ada supermarket.”20
Berdasarkan pendapat penulis pahami diatas konsumen bisa membeli suatu
barang secara eceran di pasar koga tanpa harus membeli secara grosiran, karena
masyarakat/ konsumen masih banyak kalangan menengah kebawah
d. Beraneka ragam produk-produk yang ditawarkan
Produk-produk yang ditawarkan di pasar tradisional banyak sekali jenis dan
macamnya, terutama untuk jenis sayuran dan bumbu-bumbu masak dan tidak
semuanya bisa tersedia di pasar modern.
Berdasarkan hasil observasi di pasar koga banyak terdapat jenis barang yang
ditawarkan/disediakan seperti makanan tradisional seperti tiwul, getuk, cenil, lupis
dan lain-lain yang tidak mungkin bisa di dapatkan di pasar modern, dan selain itu
tersedianya alat-alat pertanian. 21
e. Dengan mudahnya berjualan di pasar tradisional
Hambatan masuk pasar tradisional entry barriers yang tidak sekuat pasar
modern, membuat siapa saja bisa dengan mudah berjualan di pasar tradisional, hal
inilah yang membuat pasar tradisional senantiasa ramai oleh pedagang.Dengan
kondisi ini, konsumen diuntungkan karena semakin banyak pilihan, sedangkan di
pasar modern produk-produk baru ataupun produk dari pemasok baru tidak bisa
20
Ibu Ponikem Konsumen Pasar Koga Kecamatan Kedaton Sidodadi Bandar
Lampung,interviuw, 12 Maret 2016 21
Pasar Koga Kecamatan Kedaton Sidodadi Bandar Lampung,observasi, 10 maret 2016
57
dengan mudah begitu saja masuk ke supermarket karena ada semacam quality
control yang ketat.
Berdasarkan hasil wawancara kepada bapak Solehan petugas pasar “ iya mbak
di pasar koga ini banyak sekali terdapat pedagang-pedagang baru, itu biasanya
pedagang asongan, pedagang seperti itu biasanya saya hanya meminta uang
kebersihan saja.”22
Berdasarkan pendapat diatas bahwasanya pasar tradisional yaitu pasar Koga
membuat siapa saja bisa dengan mudah berjualan di pasar koga karena tidak ada
aturan yang ketat untuk berjualan disana.
f. Bersifat kekeluargaan.
Orang tidak sungkan pergi ke pasar tradisional walaupun baru bangun tidur
dan belum sempat mandi karena konsep kekeluargaan yang sudah melekat kepada
pasar tradisional telah menjadi keunikan tersendiri yang ditawarkan pasar
tradisional.
Berdasarkan hasil observasi konsumen yang berbelanja di pasar koga
memakai baju yang sederhana bahkan ada yang masih memakai baju tidur sudah
berbelanja dipasar tidak seperti halnya, para konsumen yang berbelanja ke pasar
modern yang berpakain gelamor, mecing, rapih dan lain sebagainya. Begitu juga
dengan para pedagang yang ada di pasar koga mereka hanya memakai baju biasa
bahkan ada yang memakai baju berkotor-kotoran dengan degangnya contohnya
pedagang ikan basah,daging dan ayam potong dan dibandingkan dengan para
petugas/pelayan yang ada di pasar modern mereka dituntut memakai baju yang
rapih, bersih dan sopan.23
22
PetugasPasar Koga Kecamatan Kedaton Sidodadi Bandar Lampung,interviuw, 10 maret
2016 23
Konsumen Pasar Koga Kecamatan Kedaton Sidodadi Bandar Lampung, observasi, 13 maret 2016
58
Dari keterangan di atas, bahwa faktor pendukung pedagang kecil di Pasar
Koga dalam usahanya adalah ketersediaan waktu pelayanan relative panjang ,adanya
tawar-menawar, beraneka ragam produk-produk yang disajikan,dan yang paling
penting adalah faktor pendukung bersifat kekeluargaan. Oleh sebab itu pasar
tradisional ternyata masih mampu untuk bertahan dan bersaing di tengah serbuan
pasar modern dalam berbagai bentuknya.