bab iii pembahasan - repository.bsi.ac.id · 3. parkinson penyakit parkinson adalah penyakit saraf...
TRANSCRIPT
23
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tinjauan Kasus
Radiasi handphone adalah energi yang berpindah melalui ruang dalam bentuk
gelombang atau partikel. Jenis radiasi handphone yang dipancarkan dari HP adalah
radiasi elektromagnetik. Saat berbicara melalui telepon seluler, pemancar menerima
bunyi dari suara dan mengkodenya ke dalam gelombang sinus tanpa henti.
Gelombang sinus merupakan jenis dari gelombang berubah-ubah yang tanpa henti
memancar keluar dari antenna dan berfluktuasi dengan datar melalui angkasa.
Meskipun sampai saat ini belum ada bukti yang meyakinkan bahwa radiasi
handphone menyebabkan efek merugikan jangka panjang pada manusia, Namun
penelitian telah menunjukkan bahwa paparan gelombang RF yang dipancarkan dari
ponsel dapat menyebabkan berbagai penyakit : Kanker, Tumor Otak, Alzheimer,
Parkinson, Fartigue, Sakit kepala (migrain), Kanker Kulit, Gangguan Telinga,
Gangguan Psikologis dan sebagainya.
Pada penelitian ini, penulis melakukan salah satu pendekatan untuk
mengurangi akibat paparan radiasi handphone yaitu mengumpulkan data yang
diperlukan untuk mengidentifikasi penyakit akibat paparan radiasi handphone dan
menganalisis data tersebut dengan menggunakan aplikasi sistem pakar ini.
Oleh sebab itu, maka salah satu solusi dari permasalahan di atas adalah
dengan membangun sebuah sistem pakar untuk mengidentifikasi dan mencegah
terjadinya akibat paparan radiasi handphone. Diharapkan sistem pakar ini membantu
24
masyarakat agar lebih behati-hati dalam menggunakan handphone atau telepon
genggam.
3.1.1 Identifikasi Masalah
Radiasi memiliki arti pemancaran atau penyinaran. Radiasi adalah penyebaran
partikel-partikel elementer dan energy radiasi dari suatu sumber radiasi ke medium
atau tujuan sekitarnya. Energi radiasi dapat mengeluarkan electron dari inti atom dan
sisa atom menjadi bermuatan positif dan disebut ion positif. Sementara itu, electron
yang dikeluarkan itu dapat meningkat bebas atau meningkat atom netral lainnya dan
membentuk ion negatif. Proses ini disebut proses ionisasi. Radiasi Handphone adalah
energi yang berpindah melalui ruang dalam bentuk gelombang atau partikel. Jenis
radiasi handphone yang dipancarkan dari HP adalah radiasi elektromagnetik. Saat
berbicara melalui telepon seluler, pemancar menerima bunyi dari suara dan
mengkodenya ke dalam gelombang sinus secara terus-menerus.
Gelombang sinus merupakan jenis dari gelombang berubah-ubah yang terus
memancar keluar dari antenna dan berfluktuasi dengan datar melalui angkasa.
Radiasi elektromagnetik adalah radiasi yang tidak memiliki massa. Radiasi ini terdiri
dari gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak, sinar-X, sinar
gamma dan sinar kosmik.
Berikut adalah beberapa definisi penyakit akibat paparan radiasi handphone
dan gejala-gejalanya, antara lain:
1. Dampak pada kesuburan pria
Menelepon dengan menggunakan hands-free mungkin bisa berdampak
pada kesuburan pria. Mengapa demikian? Karena letaknya yang berdekatan
25
dengan organ intim, kemungkinan radiasi yang dikeluarkan handphone dapat
mempengaruhi sperma.
2. Efek radiasi handphone pada ibu hamil
Radiasi handphone dapat mempengaruhi lapisan pelindung yang
mengelilingi sel saraf otak pada janin.
3. Dampak radiasi handphone pada anak-anak
Aak-anak lebih mudah terpapar radiasi handphone ketimbang orang dewasa
karena tengkorak anak lebih tipis, jaringan otak anak lebih mudah menyerap,
serta ukuran tubuh anak lebih kecil.
Umumnya gejala-gejala penyakit ini dapat diperkirakan, apalagi pada paparan
radiasi tingkat tinggi yang tidak terduga dan terjadi tiba-tiba. Di dalam dunia medis,
penyakit ini dikenal dengan sindrom akut radiasi, cedera radiasi, toksisitas radiasi,
atau keracunan radiasi. Gejala ini cepat berkembang dan berkaitan dengan tingkat
paparan radiasi. Paparan radiasi yang dapat menimbulkan penyakit terbilang langka.
1. Faktor Tingkat Penyakit Radiasi
Perkembangan gejalanya, tingkat keparahannya, serta waktunya, keparahan
gejala ini berbeda-beda, tergantung dosis paparan radiasi serta organ-organ tubuh
yang telah menyerap pancaran radiasi. Beberapa faktor yang menentuan tingkat
penyakit radiasi antara lain :
a. Jenis paparan, durasi paparan, kekuatan radiasi, bagian-bagian yang terpapar,
serta jumlah radiasi yang terserap tubuh.
26
b. Sel-sel tubuh yang sangat sensitive terhadap paparan radiasi antara lain
lapisan lambung dan saluran usus, serta sel-sel sumsum tulang penghasil sel-
sel darah baru.
c. Kemunculan gejala tergantung pada tingkat paparan radiasi. Gejala awal
paparan pada saluran cerna bisa dirasakan dalam kurun 10 menit.
d. Paparan radiasi langsung pada kulit cepat menimbulkan kemerahan, ruam,
dan terasa terbakar pada kulit.
2. Gejala Penyakit Radiasi
Radiasi yang beresiko tidak mampu diprediksi karena berbagai faktor.Tingkat
paparan radiasi, mulai dari tingkat ringan hingga yang sangat berat. Gejala-gejala
yang muncul pada penyait ini :
a. Deman
b. Mual dan Muntah
c. Disorientasi
d. sakit kepala
e. Pusing
f. Merasa lelah dan lemah
g. Rambut rontok
h. Muntah dan buang air besar darah
i. Terjadi infeksi dan luka perlu waktu lama untuk sembuh
j. Tekanan darah rendah
3. Kategori Tingkat Keparahan Penyakit Radiasi
Rentang paparan yang dapat digunakan untuk mendiagnosis tingkat
keparahan penyakit radiasi.Tingkat ini didasarkan pada paparan yang terjadi singkat
27
dan tiba-tiba. Keparahannya ditentukan oleh tingkat paparan dan gejala-gejala yang
timbul.
a. Keparahan ringan yaitu paparan yang membuat tubuh menyerap 1-2 unit
abu-abu (Gy).
b. Keparahan sedang yaitu paparan yang membuat tubuh menyerap 2-6 Gy.
c. Keparahan berat yaitu paparan yang membuat tubuh menyerap 6-9 Gy.
d. Keparahan sangat berat yaitu paparan yang membuat tubuh menyerap
minimal 10 Gy.
e. Dokter dapat menaksir dosis yang telah diserap tubuh dengan cara mengukur
waktu antara paparan dan kemunculan gejala pertama, yaitu mual dan
muntah.
f. Mual serta muntah dalam kurun 10 menit sejak terjadinya paparan dianggap
sebagai paparan yang sangat berat.
Beberapa penyakit dan gejala akibat paparan radiasi handphone :
1. Tumor Otak
Tumor Otak adalah penyakit yang timbul akibat jaringan abnormal di otak.
Tergantung jenisnya tumor otak ada yang bersifat jinak maupun ganas.
Munculnya tumor di otak bisa berasal dari jaringan otak itu sendiri (atau disebut
tumor otak primer), bisa juga berasal dari kanker pada organ lain yang menyebar
ke otak (tumor otak sekunder).
a. Gejala tumor otak
1) Sakit kepala
2) Gangguan saraf atau kejang
28
3) perubahan mental
4) Gangguan penglihatan
5) Kesulitan saat bergerak
6) Kebutaan
7) Penurunan berat badan
8) Demam
Penyebab tumor otak disebabkan oleh perubahan mutasi genetic di dalam
sel otak. Faktor yang bisa meningkatkan seseorang terkena tumor otak yaitu :
Usia, Keturunan, Pernah menjalani radioterapi.
b. Pengobatan Tumor otak
1) Radio terapi bertujuan untuk menyusutkan ukuran tumor, dengan cara
membunuh sel-sel tumor menggunakan energy radiasi. Sinar radiasi
dapat dihasilkan oleh alat khusus di luar tubuh (radiasi eksternal) atau
dipasang di deket lokasi tumor (brakiterapi).
2) Kemoterapi dilakukan untuk membunuh sel-sel tumor menggunakan
obat-obatan yang dapat diberikan dalam tablet atau suntikan.Beberapa
contoh obat yang digunakan untuk kemoterapi adalah temozolomide dan
vincristine.
3) Operasi pengangkata tumor bertujuan untuk mengangkat jaringan tumor
sebanyak mungkin tanpa merusak jaringan sehat disekitarnya.
2. Alzheimer
Alzheimer adalah penyakit progresif atau perlahan-lahan yang ditandai
dengan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir, serta perubahan perilaku
dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
29
a Tahap Penyakit Alzheimer
1) Tahap awal
a) Sering lupa nama tempat dan benda.
b) Sering lupa dengan percakapan yang belum lama dibicarakan.
c) Sering menanyakan pertanyaan yang sama atau menceritakan cerita
yang sama berulang kali.
d) Sering merasa lebih sulit untuk membuat keputusan.
e) Sering merasa bingung atau linglung.
f) Sering tersesat di tempat yang sering dilewati.
g) Sering salah menaruh barang di tempat yang tidak seharusnya,
misalnya menaruh piring di mesin cuci.
h) Kesulitan dalam merangkai kata-kata dalam berkomunikasi.
i) Tidak tertarik untuk melakukan aktivitas yang dulunya disukai.
j) Lebih senag berdiam diri dan enggan mencoba hal baru.
k) Sering mengalami perubahan suasana hati yang berubah-ubah.
2) Tahap pertengahan
a) Sulit mengingat nama keluarga atau teman-teman terdekatnya.
b) Menigkatkan rasa kebingungan dan disorientasi, misalnya jadi
sering tersesat dan tidak tahu jam berapa sekarang.
c) Perubahan suasana hati yang secara cepat.
d) Perilaku impulsive, repetitif, atau obsesif.
e) Mulai mengalami delusi dan halusinasi.
f) Masalah dengan berkomunikasi.
g) Kesulitan melakukan tugas tata ruang, seperti menilai jarak.
3) Tahap akhir
30
a) Kesulitan makan dan menelan
b) Kesulitan mengubah posisi atau bergerak tanpa bantuan.
c) Penurunan atau kenaikan berat badan yang drastk.
d) Sering ngompol atau buang air besar tidak sengaja.
e) Kesulitan berkomunikasi.
f) Perubahan emosi dan sifat.
g) Tidak mampu lagi beraktivitas normal akibat hilangnya ingatan
mengenai tahapan melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi,
makan, dan buang air besar.
b Faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer adalah:
1) Umur adalah faktor risiko terkuat, terutama setelah berusia 65 tahun.
2) Riwayat penyakit yang sama pada anggota keluarga.
3) Orang yang mengalami gangguan kognitif ringan.
4) Cedera kepala.
5) Gaya hidup yang tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik, merokok,
hanya sedikit makan buah-buahan dan sayur-sayuran.
6) Mengidap penyakit kordiovaskular, Hipertensi, Hiperkolesterolemia,
peningkatan kadar homocysteine.
7) Proses pembelajaran dan ikatan sosial. Level pendidikan formal yang
rendah, pekerjaan yang membosankan, kurangnya aktivitas yang
melatih otak seperti membaca, bermain game, bermain alat musik, dan
kurangnya komunikasi sosial:
c Pengobatan yang dapat mengatasi penyakit Alzheimer adalah :
1) Mengonsumsi makan sehat dengan gizi seimbang.
2) Berhenti merokok dan batasi mengonsumsi minuman beralkohol.
31
3) Berusaha mendapatkan berat badan yang ideal.
4) Jika memungkinkan, olahraga atau lakukan aktivitas fisik secara rutin.
5) Mencari orang yang dapat mendukung dan merawat anda.
6) Cobalah menyederhanakan rutinitas harian dan ruang tempat tinggal.
7) Nikmati kehidupan dan tidak boleh berpikir negatif tentang penyakit.
3. Parkinson
Penyakit Parkinson adalah penyakit saraf yang memburuk secara bertahap
dan memengaruhi bagian otak yang berfungsi mengkoordinasikan gerakan
tubuh.. Akibatnya penderita kesulitan mengatur gerakan tubuhnya, termasuk saat
berbicara, berjalan dan menulis.
Gejala awal tergolong ringan, tidak disadari penderita muncul, dan muncul
pada satu bagian tubuh, kemudian berangsur-angsur memburuk.Terdapat tiga
gejala utama yang dialami oleh penderita Parkinson, yaitu:
a Tremor atau gemetar mula-mula muncul ditangan dan jari, terjadi ketika
bagian tubuh tersebut diam.
b Gerak tubuh melambat.seiring waktu, penyakit Parkinson akan membuat
gerak tubuh menjadi lambat (bradikinesia), sehingga aktivitas sederhana
menjadi sulit untuk dilakukan. Misalnya, langkah kaki menjadi semaqkin
pendek saat berjalan, dan sulit bangkit dari duduk.
c Kaku otot. Kaku otot atau rigiditas dapat terjadi dibagian tubuh
manapun. Kondisi ini dapat memicu kram otot (distonia), dan membatasi
gerak tubuh.
32
1) Penyebab penyakit Parkinson
Penyakit Parkinson terkait dengan kerusakan atau kematian sel saraf dibagian
otak yang disebut susbstantia nigra yang memproduksi domain. Domain ini
berfungsi sebagai utusan antara bagian-bagian otak dan sistem saraf yang
membantu mengontrol dan mengkoordinasikan gerakan tubuh. Jika domain di
otak kurang, maka akan menyebabkan gerakan tubuh menjadi lambat dan
tidak normal atau timbullah gejala penyakit Parkinson.
Beberapa faktor risiko, antar lain sebagai brikut:
a Genetik
Perubahan genetik (mutasi) dapat meningkatkan risiko seseorang terkena
penyakit Parkinson, walaupun mekanismenya masih belum diketahui.
Dalam keluarga sebagai akibat dari gen yang rusak dapat diwariskan dari
orang tua ke anaknya, walaupun hal ini jarang terjadi.
b Faktor lingkungan
Beberapa peneliti menemukan bahwa faktor lingkungan dapat
meningkatkan risiko penyakit Parkinson. Menurutnya, pestisida dan
herbisida yang digunakan dalam pertanian dan polusi industri atau lalu
lintas dapat menyebabkan kondisi tersebut.
c Usia
Penyakit Parkinson umumnya terjadi pada usia antara 50-70 tahun, jadi
dengan bertambahnya usia factor risiko makin besar.
2) Pengobatan penyakit Parkinson
a) Obat Parkinson yang berfungsi menaikkan kadar dopamine di otak,
contohnya levodopa.
33
b) Obat Parkinson yang bekerja mirip dopamine (Dopamine agonist)
:apomorphine, pramipexole, ropinirole, rotogotine.
c) Obat yang berfungsi menghambat dopamine di otak (MAO Binhibitor)
:rasagiline, selegiline.
d) Obat meningkatkan koordinasi kerja otot (antikolinergik).
4. Vertigo
Sebuah gejala yang muncul ketika terjadi gangguanpada sistem saraf pusat
dan purifier. Sebagian besar kasus vertigo adalah vertigo jenis perifer, yaitu
sensasi atau perasaan berputar yang biasanya disebabkan karena gangguan pada
telinga bagiasn dalam . Jika anda memiliki vertigo, Anda mungkin merasa diri
anda seperti berputar atau bahwa dunia di sekitar anda berputar.
a. Gejala vertigo antara lain :
1. Pusing
2. Mual
3. Kehilangan keseimbangan
4. Sakit kepala
5. Berkeringat
6. Gerakan mata yang abnormal atau menyentak (nystagmus)
b. Pengobatan :
Obat vertigo tergantung pada apa yang menyebabkannya. Dalam banyak
kasus, tanpa harus mencari vertigo obatnya apa, vertigo hilang sendiri.
34
Terjadinya kesembuhan tanpa obat vertigo ini dikarenakan otak mampu
beradaptasi, setidaknya sebagian, dengan adanya perubahan telinga bagian
dalam, bergantung pada mekanisme lain untuk menjaga keseimbangan.
5. Migrain
Migrain adalah salah satu jenis sakit kepala yang sangat umum. Migren
umumnya dikenal sebagai sakit kepala sebelah, karena memang terasa sakit
hanya di satu sisi kepala saja. Migrain selalu menyerang dengan serangan-
serangan yang berulang. Migrain merupkan nyeri kepala berdenyut yang sering
sekali disertai mual, muntah. Penderita biasanya sensitif terhadap cahaya, suara,
bahkan bau-bauan. Sakit kepala ini paling sering hanya mengenai satu sisi kepala
saja, kadang-kadang berpindah ke sisi sebelahnya, tetapi dapat mengenai kedua
sisi kepala sekaligus. Migrain merupakan sakit kepala episodic dengan perubahan
neurologis, pencernaan, dan otonom. Faktor genetik berperan penting dalam
migren tanpa aura dan migren dengan aura.
Gejala lain yang sering menyertai nyeri kepala antara lain :
a) Kepekaan berlebihan terhadap sinar, suara, bau.
b) Mual dan Muntah.
c) Gejala semakin berat jika beraktivitas fisik.
d) Kepala pening
e) Pendengaran, mata kabur
Penyebab terjadinya migran disebabkan oleh perubahan-perubahan pada
bagian kadar atau kimia tubuh yang disebut serotonin. Serotonin memerankan
banyak pemeran di dalam tubuh, dan serotonin dapat berpengaruh pada
pembuluh darah. Pada saat kadar serotonin dalam tubuh tinggi, pembuluh darah
35
akan mengalami konstruksi atau penyusutan. Pada saat kadar serotonin turun,
pembuluh darah akan mengalami dilatasi atau pelebaran (pembengkakan).
Pembengkakan yang terjadi tersebut dapat berakibat atau menyebabkan nyeri
atau masalah-masalah lain.
Perkiraan 40%-60% dari serangan-serangan migren didahului oleh gejala-
gejala premonitory (peringatan) yang berlangsung berjam-jam sampai berhari-
hari.
Pencegahan migren dapat dilakukan dengan cara:
a. Mengatur asupan makanan
b. Rajin berolahraga
c. Tidur yang cukup
d. Minum obat secara teratur
e. Mengenali pencetus migren dengan membuat buku harian
f. Menghindari asap rokok, baik sebagai perokok aktif maupun pasif
g. Mengatasi stress
6. Kanker Kulit
Kanker kulit adalah sejenis kanker yang lebih sering menyerang orang
dengan pigmen kulit putih. Hal ini karena kanker kulit pada dasarnya disebabkan
oleh bahaya sinar UV yang memapar kulit.Kanker kulit merupakan jenis kanker
ganas yang menyerang daerah kulit, menyerang bagian tubuh yang terbuka oleh
kulit, sehingga membuat keadaan dan kondisi kesehatan fisik dan mental
seseorang menjadi tidak nyaman.
a. Gejala kanker kulit
36
1) Sguamonous Cell Carcinoma
Gejala ini pada umumnya disebabkan oleh keratosis, Leukopia, dan
berbagai jenis kanker lainnya. Terjadinya luka atau ulcer, merupakan
penyebab awal pertubuhannya menjadi cepat. Pada umumnya squamous
cell carcinoma bercampur cengan infeksi purulent, bau busuk, dan rasa
sakit. Dalam hal ini akan banyak dijumpai metastase kelenjar getah
bening lokal.
2) Bassal Cell Carcinoma
Pada awal terjadinya jenis kanker ini, tidak terjadi gejala apapun. Pada
tahap awal pertumbuhannya akan berbentuk papula substrat patch keras,
da nada juga yang berbentuk menonjol verrucos, dan kemudian pada
ulserasi berubah menjadi lesiulkus, dengan bentuk acak dan bagian tepi
menonjol seperti mulut gunung merapi, lalu bagiasn bawah tidak merata
dan pertumbuhannya sangat lambat.
b. Gejala Klinis Kanker Kulit
1) Warna : Pada umumnya, kanker kulit berwarna coklat, hitam, merah,
putih, atau bercampur warna biru yang tidak merata, kewaspadaan perlu
ditingkatkan, saat menjumpai tahi lalat berubah warna.
2) Bagian tepi : Pada bagian tepi umumnya akan berubah menjadi lebih
menonjol dan bergerigi. Hal ini disebabkan karena tumor sudah menyebar
secara otomatis kea rah sekitar degenerasi.
3) Bagian permukaan : Pada umumnya, bagian permukaan akan menjadi
tidak halus dan juga kasar, bagian permukaan akan berbentuk menjadi
squamous atau flaky deskuamasi. Terkadang dalam hal ini, terdapat
37
eksudat atau errhysis, dan lesi menjadi menonjol lebih tinggi diatas
permukaan kulit.
4) Pada bagian kulit sekitar lesi akan muncul edema, sehingga menyebabkan
kehilangan cahaya dari kilauan kulit, dan berubah menjadi warna putih
atau abu-abu.
5) Rasa yang tidak normal : Pada daerah local, umumnya akan terjadi rasa
gatal, rasa terbakar atau rasa sakit yang menekan
c. Pengobatan Kanker Kulit
1) Terapi Pisau Ar-He Cryosurgery
Pisau Ar-He merupakan jenis gabungan dari teknik ultra yang beku dan
panas dalam melakukan pengobatan tumor
2) Terapi Penanaman Radiopartikel
Jenis kankar berasal cell carcinoma dan squamous cella carcinoma
adalah jenis kankar yang sangat peka terhadap pengobatan radioterapi.
3) Pengobatan Kolaborasi Medis China Dan Barat Dengan Menggunakan
Terapi Target.
Dengan keunggulan yang dimiliki dari pengobatan kolaborasi medis
china dan barat, dalam melawan kanker secara bersama-sama, dengan
keunggulan masing-masing,
7. Gangguan Telinga (pendengaran)
Gangguan Telinga adalah salah satu gangguan kesehatan yang umumnya
disebabkan oleh faktor usia atau karena sering terpapar suara nyaring atau keras.
Pendengaran bisa dikatakan terganggu jika sinyal suara gagal mencapai otak.
38
a. Gejala Gangguan Pendengaran
Gangguan pendengaran dapat terjadi tiba-tiba, tetapi sering kali terjadi
bertahap dan tidak disadari pada awalnya. Beberapa tanda dan gejala awal
gangguan pendengaran adalah:
1) Meminta orang lain untuk mengulang perkataannya.
2) Selalu kelelahan atau stress karena harus berkonsentrasi saat
mendengarkan.
3) Menarik diri dari pembicaraan.
4) Kesulitan mendengar dering telepon atau bel pintu.
5) Menghindari beberapa situasi sosial.
6) Kesulitan mendengarkan perkataan orang lain secara jelas, khususnya
ketika berdiskusi dengan banyak orang atau dalam keramaian.
7) Kesulitan mendengarkan huruf-huruf konsonan, misalnya “S”, “F”, dan
“T”.
8) Mendengarkan musik atau menonton televise dengan volume suara lebih
keras dari orang lain.
9) Kesulitan menentukan arah sumber suara.
b. Penyebab gangguan pendengaran
1) Faktor Usia
2) Suara yang keras
3) Infeksi atau kotoran
4) Trauma,
5) Kebanyakan Obat-Obatan
c. Pengobatan Gangguan Pendengaran
39
Cara pengobatan gangguan pendengaran tergantung dari penyebab serta
tingkat keparahannya. Biasanya penderita gangguan pendengan ditangani
dengan:
1) Membersihkan kotoran yang menyumbat telinga.
2) Pembedaan. Langkah ini mungkin akan dilakukan jika penderita
mengalami cedera telinga atau infeksi kambuhan.
3) Alat bantu dengar. Alat ini dapat membuat suara yang didengar oleh
penderita menjadi lebih kuat dan mudah didengar.
4) Implan koklea, yaitu alat bantu dengan yang ditanam di bawah kulit di
belakang telinga penderita.
5) Mempelajari bahasa isyarat dan membaca bibir. Jika penderita mengalami
gangguan pendengaran berat atau mengalami ketulian sejak lahir dapat
mengganggu komunikasi dengan orang lain.Dianjurkan untuk memahami
bahasa isyarat dan membaca bibir untuk mempermudah komunikasi
dengan orang lain.
8. Gangguan Psikologi
Psikologis adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang
mempelajari mengenai perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia secara
ilmiah. Para praktisi dalam bidang psikologi disebut parapsikolog. Istilah
gangguan psikologis, sering dikenal sebagai gangguan mental atau gangguan
jiwa. Gangguan mental adalah pola perilaku atau gejala psikologis yang
berdampak pada beberapa area kehidupan.
a. Penyebab dan gejala Gangguan Psikologis
1) Ketersaingan (aliensi)
40
Manusia modern tidak jarang mengalami ketersaingan terhadap dirinya
sendiri. Mereka sering kali tidak mampu memahami pribadi dan
keinginan hidupnya sendiri. Hal ini disebabkan karena: Perubahan sosial
yang berlangsung cepat, Hubungan antar manusia sudah menjadi gersang,
Lembaga tradisional sudah berubah menjadi lembaga rasional,
masyarakat yang homogen dan stabilitas sosial berubah menjadi mobilitas
sosial.
2) Stress
Stress adalah reaksi atau tanggapan tubuh terhadap berbagai tuntutan atau
beban atasnya yang bersifat non spesifik. Manakala tuntutan terhadap
tubuh itu berlebihan (melampaui kemampuan seseorang) disebut stress.
Stressor psikososial pada umumnya jenis: perkawinan, problem orang tua,
hubungan interpersonal, pekerjaan, lingkungan hidup, keuangan, hokum,
perkembangan, penyakit fisik, factor keuangan.
3) Depresi
Depresi adalah bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan (efektif)
yang ditandai dengan:
4) Frustasi
Frustasi adalah perasaan kecewa akibat terhalang dalam pencapaian
tujuan. Frustasi memiliki dua sisi.
a Frustasi adalah fakta tidak tercapainya harapan yang dinginkan
b Frustasi adalah perasaan dan emosi yang menyertai fakta tersebut.
5) Kecemasan
41
Kecemasan adalah suatu istilah yang menggambarkan gangguan
psikologis yang dapat memiliki karakteristik yaitu berupa rasa takut,
keprihatinan terhadap masa depan, kehawatiran yang berkepanjangan, dan
rasa gugup.
6) Neurosis
Neurosis adalah kehidupan modern yang ditandai dengan kemajuan
dalam bidang transportasi komunikasi juga arus urbanisasi
mengakibatkan disentegrasi personal yang lebih parah dari sekedar stress,
depresi, tetapi neurosis-neurosis adalah bentuk gangguan fungsional pada
sistem saraf, mencakup pola disentegrasi sebagian kepribadian.
7) Psikosis
Psikosis adalah istilah medis yang merujuk pada keadaan mental yang
terganggu oleh delusi dan hlusinasi. Delusi adalah kesalahpahaman atau
pandangan yang salah terhadap suatu hal, sementara halusinasi adalah
persepsi kuat atas suatu pristiwa yang dilihat atau didengar tetapi
sebenarnya tidak ada.
8) Degradasi Moral
Degradasi berarti kemunduran, kemrosotan atau penurunan dari suatu hal,
sedangkan moral adalah akhlak atau budi pekerti menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jika kita interpretasikan keduanya maka degradasi
moral merupakan suatu fenomena adanya kemrosotan atas budi pekerti
seseorang maupun sekelompok orang.
9) Skizofrenia
42
Skizofrenia adalah kondisi psikologis dengan gangguan disintegrasi,
depresonalisasi dan kebelahan atau kepecahan struktur kepribadian, serta
regresi akut yang parah.
b. Pengobatan psikologis :
1) Memberi pendidikan terhadap jiwa
Pendidikan terhadap jiwa yang dimaksud adalah bimbingan yang
diberikan pada waktu kecil, seperti adab sopan santun, adab budi pekerti
yang baik, mengenal tata tertib, memahami pengertian agama secara
lengkap, mengetahui norma-norma yang berlaku.
2) Memberikan pendidikan dilingkungan keluarga
Keluarga memberikan kasih sayang dan perhatian sehingga
perkembangan remaja dapat berjalan normal. Remaja harus diberikan
kepercayaan dalam melakukan sesuatu selam itu tidak bertentangan
dengan norma-norma.
3) Mengembangkan pendidikan di sekolah
Disamping sekolah membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan
intelektual mereka, sekolah juga harus membina kepribadian seorang
remaja sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan
harapan orang tua. Menjadikan pola pikir anak berubah menjadi lebih
baik.
3.1.2 Analisa Kebutuhan Aplikasi
Sesuai dengan masalah yang ada pada pembahasan tersebut penulis membuat
sebuah aplikasi sistem pakar sesuai kebutuhan para penderita penyakit akibat
paparan radiasi handphone. Dalam perancangan aplikasi tersebut penulis membuat
43
fasilitas yang ada pada aplikasi yaitu diagnosa, info penyakit, Tips, about. Dalam
menu diagnosa penyakit user menjawab beberapa pertanyaan tentang gejala yang
dialami oleh user tersebut. Setelah user menjawab pertanyaan tersebut maka akan
menampilkan hasil pertanyaan yang di jawab oleh user yaitu penyakit sesuai dengan
gejala yang dialami. Pada halaman deskripsi berisi tentang solusi, penyebab, dan cara
pencegahan dari penyakit tersebut.
3.2. Spesifikasi Rancangan Program
3.2.1. Spesifikasi Bentuk Masukan
Bentuk masukan terdapat pada menu diagnosa, pengguna akan dijadikan
dengan berbagai pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang ada sesuai dengan gejala
yang dialami oleh pengguna.
Nama Dokumen : Diagnosa
Fungsi : Untuk mendiagnosa penyakit
Sumber : User (pengguna)
Media : from
Jumlah : 1
Frekuensi : Setiap kali pengguna ingin melakukan konsultasi
44
Gambar III.1 Tampilan interface menu diagnose
Gambar III.1 Tampilan Menu Diagnosa
Tampilan menu diagnosa merupakan tampilan yang berfungsi sebagai
halaman konsultasi yang berisi gejala-gejala yang dialami oleh User. Pada tampilan
ini terdiri dari beberapa komponen yaitu label, button, dan scrollview1 yang berisi
daftar pertanyaan gejala yang dialami oleh User.
3.2.2. Spesifikasi Bentuk Keluaran
Bentuk keluaran merupakan hasil identifikasi dari apa yang dimasukan oleh
User (pengguna) dalam menu akibat paparan radiasi handphone.
Nama Dokumen : Hasil
Fungsi : Untuk menampilkan hasil diagnosa
Sumber : User (pengguna)
Media : form
Jumlah : 1
Frekuensi : Setiap kali pengguna menjawab pertanyaan diagnosa.
Gambar III.2 Tampilan interface menu hasil
45
Tampilan hasil diagnosa adalah sebuah tampilan yang berfungsi untuk
menampilkan hasil drai diagnosa User satelah memilih gejala yang dialami User
pada tampilan diagnose. Komponen pada tampilan terdiri dari 3 button yaitu button
ulang, button info, button selesai, dan 2 label.
3.2.3. Spesifikasi File
1. Spesifikasi File gejala
Nama file : gejala
Fungsi : Menyimpan data gejala
Akses file : Random
Media : HardDisk
Software : SQLite Database
Tabel III.1
Spesifikasi File Tabel gejala
No Elemen Data Tipe Keterangan
1 Kode Text Primary key
2 Keterangan Text
Pada aplikasi sistem pakar penulis mengumpulkan sebuah data gejala yang
berhubungan dengan penyakit akibat paparan radiasi handphone. Oleh karena itu
penulis mengumpulkan data sebagaimana seperti tabel berikut:
Tabel III.2
46
Tabel gejala
47
2. Spesifikasi File Penyakit
Nama File : Penyakit
Fungsi : Menyimpan data penyakit
Tipe File : File Master
Akses File : Random
Media : HardDisk
Software : SQLite Database
Tabel III.3
Spesifikasi File Tabel Penyakit
No Elemen Data Tipe Keterangan
1 Idpyk Integer Primary Key,
Autoincreament
2 Namapyk Text
3 Gejala Text
4 Score Real Default 0.00
5 Persen Real Default 0.00
Dalam pembuatan aplikasi sistem pakar, Penulis memerlukan data yang
mengenai penyakit akibat paparan radiasi handphone dan gejala-gejala yang dimiliki
48
oleh setiap penyakit. Maka dari itu penulis membuat tabel yang berisi penyakit dan
berikut merupakan data penyakit dan gejala.
Tabel III.4
Tabel Penyakit
49
3.2.4. Rancangan Algoritma
Dalam perancangan aplikasi sistem pakar tersebut penulis menggunakan
metode naïve bayes classifier. Naïve bayes classifier merupakan suatu klasifikasi
peluang yang sederhana berdasarkan pada aplikasi teorema Bayes dengan asumsi
antar variable penjelas dan saling bebas (independen) yaitu kehadiran atau ketiadaan
dari suatu kejadian tertentu dari suatu kelompok tidak berhubungan dengan
kehadiran atau ketiadaan dari kejadian lainnya. Secara umum, teorema Bayes
dinyatakan sebagai berikut:
1. Mencari prioritas untuk setiap kelas dan menghitung rata-rata kelas dengan
menggunakan persamaan (1).
2. Mencari nilai likehood untuk tiap kelas dengan menggunakan persamaan (2).
3. Mencari nilai posterior dari tiap kelas yang ada dengan menggunakan persamaan
(3).
Hasil dari klasifikasi kelas dengan menggunakan metode Naïve Bayes
dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan dan
digunakan sebagai pengumpulan data, kemudian dilanjutkan dengan perancangan
50
implementasi aplikasi tersebut, dan dilanjutkan dengan pengujian dan analisis hasil
pengujian sistem aplikasi. Setelah semua proses selesai dilakukan untuk itu kita
dapat menarik sebuah kesimpulan dan saran. Kemudian akan dijelaskan tentang
perhitungan Naïve Bayes sebagai berikut:
1. Menghitung sebuah nilai prior (peluang yang memunculkan sebuah penyakit
pada data training) berdasarkan dari gejala yang diperlukan, maka dari
perhitungan ini dilakukan dengan cara membagi jumlah masing-masing penyakit
dengan jumlah keseluruhan data yang ada.
2. Melakukan sebuah pencarian nilai likehood (peluang munculnya suatu gejala dari
suatu penyakit) dari probabilitas yang mempengaruhi gejala pada setiap penyakit.
Dalam perhitungan tersebut dilakukan dengan cara membagi jumlah gejala
masing-masing penyakit.
3. Mencari nilai posterior (probabilitas akhir) pada masing-masing penyakit,
dengan cara mengkalikan nilai prior dengan nilai likehood pada masing-masing
gejala penyakit.
3.2.5. HIPO
Gambar III.3 Tampilan Hipo
51
3.2.6. Spesifikasi Program
Spesifikasi progam dalam sistem pakar diagnosa penyakit akibat paparan
radiasi handphone adalah, sebagai berikut:
1. Menu Awal
Nama Program : starter.bas
Caption : Main
Fungsi : Tampilan nama aplikasi
Bahasa Pemrograman : Basic4Android
Proses : Ketika membuka aplikasi akan muncul nama aplikasi.
2. Menu Utama
Nama Program : starter.bas
Caption : Main
Fungsi : Menampilkan nama aplikasi
Bahasa Pemrograman : Basic4Android
Proses : Ketika membuka aplikasi akan muncul nama aplikasi.
3. Menu Diagnosa
Nama Program : starter.bas
Akronim : Main
Fungsi : Tampilan nama apliksi
Bahasa Pemrograman : Basic4Android
Proses : Ketika membuka aplikasi
4. Menu Hasil
Nama Program : starter.bas
52
Akronim : Main
Fungsi : Untuk menampilkan nama aplikasi
Bahasa Pemrograman : Basic4Android
Proses : Ketika membuka aplikasi.
5. Menu Detail
Nama Program : starter.bas
Caption : Main
Fungsi : Tampilan nama aplikasi
Bahasa pemrograman : Basic4Android
Proses : Ketika membuka aplikasi.
6. Menu Tentang
Nama program : starter.bas
Akronim : Main
Fungsi : Tampilan nama aplikasi
Bahasa Pemrograman : Basic4Android
Proses : Ketika membuka aplikasi.
3.2.7. Flowchart
1. Flowchart Menu Utama
53
Gambar III.4 Tampilan Flowchart Menu Utama
Keterangan :
Ketika aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit akibat paparan radiasi
handphone ini dibuka, selanjutnya akan masuk pada menu utama atau menu
beranda, dan terdapat lima button atau tombol yaitu menu utama, diagnose,
info penyakit, tips, tentang.
2. Flowchrat Menu Diagnosa
54
Gambar III.5 Tampilan Flowchart Menu Diagnosa
3.3. Sarana Pendukung Program
3.3.1. Perangkat Keras
Perangkat keras (hardware) merupakan klasifikasi perangkat keras yang
penulis gunakan, antara lain:
1. Monitor : LCD 14”
2. Processor : Intel(R) Core(TM) i5-72000U CPU @2.50GHz 2.70GHz
3. Memory : 4.00 GB
4. Harddisk : 1 TB
3.3.2. Perangkat Lunak
Bagian penting lain yang mendukung program adalah perangkat lunak
(software) yang digunakan dalam mengeksekusi program aplikasi serta sistem
operasi yang akan digunakan untuk menjalankan program tersebut.
55
Perangkat lunak (software) yang digunakan penulis untuk membuat aplikasi
sistem pakar, antara lain:
1. Sistem Operasi : Microsoft Windows 10 64-bit
2. Bahasa pemrograman : Basic
3. Software : B4A (Basic4Android), CorelDraw