bab iii paktek pengelolaan zakat infaq dan...

27
40 BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) PADA LAZIZ MUHAJIRIN A. Sekilas Tentang Kelurahan Ngaliyan 1. Kondisi Geografis Kelurahan Ngaliyan 1 Secara geografis kelurahan Ngaliyan terletak di dataran tinggi dengan ketinggian tanah dari permukaan air laut 42 m, banyaknya curah hujan 2.413 mm/ tahun dan suhu udara rata-rata 25 c. adapun jarak dari kecamatan kurang lebih 0,02 km, jarak dari ibu kota Kotamadya Dati II Semarang 8 km, dan jarak dari ibu kota Propinsi Dati I Jawa Tengah 10 km. sedangkan batas wilayah kelurahan Ngaliyan yaitu sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan Purwoyoso. b. Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan Kedungpani c. Sebelah barat berbatasan dengan kelurahan Tambakaji d. Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan Bamban Kerep Secara kuantitatif jumlah penduduk kelurahan Ngaliyan sampai akhir bulan Desember 2005, sebanyak 11.766 orang dari 2.737 KK yang terdiri dari : a. Laki-laki : 5.604 orang b. Perempuan : 6.162 orang 1 Data diambil dari Arsip Monografi Kelurahan Ngaliyan Kecamatan Ngaliyan Kabupaten Semarang, Semester II, Juli s/d Desember, Tahun 2005

Upload: truongkien

Post on 04-Feb-2018

264 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

40

BAB III

PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS)

PADA LAZIZ MUHAJIRIN

A. Sekilas Tentang Kelurahan Ngaliyan

1. Kondisi Geografis Kelurahan Ngaliyan1

Secara geografis kelurahan Ngaliyan terletak di dataran tinggi

dengan ketinggian tanah dari permukaan air laut 42 m, banyaknya curah

hujan 2.413 mm/ tahun dan suhu udara rata-rata 25 c. adapun jarak dari

kecamatan kurang lebih 0,02 km, jarak dari ibu kota Kotamadya Dati II

Semarang 8 km, dan jarak dari ibu kota Propinsi Dati I Jawa Tengah 10

km. sedangkan batas wilayah kelurahan Ngaliyan yaitu sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan Purwoyoso.

b. Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan Kedungpani

c. Sebelah barat berbatasan dengan kelurahan Tambakaji

d. Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan Bamban Kerep

Secara kuantitatif jumlah penduduk kelurahan Ngaliyan sampai

akhir bulan Desember 2005, sebanyak 11.766 orang dari 2.737 KK yang

terdiri dari :

a. Laki-laki : 5.604 orang

b. Perempuan : 6.162 orang

1 Data diambil dari Arsip Monografi Kelurahan Ngaliyan Kecamatan Ngaliyan

Kabupaten Semarang, Semester II, Juli s/d Desember, Tahun 2005

Page 2: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

41

Dengan klasifikasi menurut usia sebagai berikut:

Tabel I

Jumlah Penduduk Menurut Usia

Kelompok Usia Jumlah Kelompok Balita Kelompok Pendidikan Kelompok Pendidikan Kelompok Pendidikan Kelompok Pendidikan Kelompok Tenaga Kerja Kelompok Tenaga Kerja Kelompok Tenaga Kerja Kelompok Usia Lanjut

0 – 03 tahun 04 – 06 tahun 07 – 12 tahun 13 – 15 tahun 16 – 19 tahun 20 – 26 tahun 27 – 40 tahun 41 – 60 tahun

61 tahun keatas

1.683 orang 1.051 orang 1.188 orang

977 orang 1.223 orang 1.623 orang 2.728 orang

881 orang 412 orang

Berdasarkan dokumentasi data monografi kelurahan Ngaliyan

tahun 2005, kelurahan Ngaliyan memiliki 81 RT dan 12 RW. Adapun

jenis tempat tinggal warga dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Tabel II

Jumlah Perumahan

Perumahan Komplek Pemukiman Jumlah Rumah Permanen Rumah Semi PermanenRumah Non Permanen

BTN

1.421 buah 575 buah 339 buah

1.640 unit (21,5 Ha)

2. Kondisi Ekonomi dan Sosial Keagamaan Kelurahan Ngaliyan

Tingkat ekonomi dan tekhnologi merupakan faktor yang dominan

bagi dinamika suatu masyarakat, sehingga keduanya sering disimbolkan

sebagai kemajuan suatu masyarakat itu sendiri.

Penduduk kelurahan Ngaliyan pada umumnya bermata

pencaharian sebagai PNS, jasa dan karyawan. Karena di sekeliling

kelurahan Ngaliyan banyak terdapat kawasan industri sehingga

masyarakat banyak yang bekerja sebagai karyawan. Daftar mata

Page 3: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

42

pencaharian masyarakat kelurahan Ngaliyan dapat dilihat dibawah ini

(tabel III):

Tabel III

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Jenis pekerjaan Jumlah Karyawan Wiraswasta Tani Pertukangan Buruh Tani Pensiunan Pegawai Negeri Sipil/ ABRI Lain-Lain (Jasa)

2.481 orang 46 orang

300 orang 31 orang

306 orang 95 orang

2.046 orang 2.516 orang

Kegiatan sosial keagamaan tidak pernah lepas dari kehidupan

masyarakat karena semua warga negara Indonesia wajib menganut agama

sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Agama Islam merupakan

salah satu agama yang paling banyak penganutnya di kelurahan Ngaliyan

sebagaimana terlihat dalam tabel IV.

Tabel IV

Jumlah Penduduk Menurut Agama

Jenis agama Jumlah Islam Katholik Protestan Budha Hindu

10.170 orang 783 orang 694 orang

59 orang 60 orang

Melihat perilaku masyarakat kelurahan Ngaliyan banyak diwarnai

oleh suasana agamis, terbukti dengan banyaknya kegiatan sebagaimana

dalam papan monografi kelurahan Ngaliyan tercatat ada 20 majelis taklim

Page 4: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

43

dan juga peringatan hari-hari besar Islam. Hal ini menunjukkan bahwa

pemahaman penduduk kelurahan Ngaliyan terhadap agama cukup baik.

Adapun dalam menjalankan rutinitas keagamaan tidak lepas

ditunjang dengan sarana dan prasarana yang ada, seperti masjid dan

mushola. Banyaknya jumlah sarana peribadatan yang ada di kelurahan

Ngaliyan dapat dilihat dalam tabel V.2

Tabel V

Sarana Peribadatan

Tempat Ibadah jumlah Masjid Mushola Gereja

10 buah 10 buah 2 buah

B. Profil Lazis Muhajirin Ngaliyan

Lazis Muhajirin adalah suatu lembaga yang bernaung dibawah yayasan

Muhajirin, dimana yayasan tersebut memiliki 3 prodak, yaitu masjid, TPQ dan

Lazis itu sendiri. Yayasan tersebut resmi disahkan dengan akte notaris No: 1

Tanggal 1 Juli 1993 (SALEKOEN, SH) pada tahun 1993. Yayasan tersebut

bertempat di RW V Kelurahan Ngaliyan Kecamatan Ngaliyan kota Semarang,

yang secara administrasi terdiri dari 11 RT dengan jumlah warga 417 KK. RW

V merupakan salah satu daerah perumahan (Perum Karonsih) yang ada di

kecamatan Ngaliyan. Adapun rata-rata pekerjaan penduduk adalah PNS,

militer, polisi dan wiraswasta.

2 Ibid.

Page 5: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

44

Jumlah orang mampu yang ada di RW V Kelurahan Ngaliyan lebih

besar dibandingkan dengan jumlah orang miskin. Pengertian orang mampu

(kaya) itu sendiri menurut tokoh setempat adalah orang yang mempunyai

pendapatan lebih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Selain itu

biasanya juga ditandai dengan memiliki kendaraan, rumah mewah dan juga

memiliki tanah luas. Sedangkan pengertian orang miskin yaitu orang yang

pendapatannya hanya cukup atau bahkan kurang untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya sehari-hari. Adapun bila mempunyai kendaraan biasanya karena

hanya sebagai alat pokok dalam mencari penghasilan.

Jumlah warga yang beragama Islam 395 KK, Kristen 2 KK dan

Katolik 20 KK. Kondisi sosial keagamaannya cukup agamis terbukti dengan

adanya rutinitas pengajian di masing-masing RT. Melalui kegiatan pengajian-

pengajian tersebut tokoh ulama RW V mensosialisasikan urgensi zakat, infaq

dan shadaqah.

Lazis Muhajirin adalah salah satu Lazis yang keberadaannya sudah

diakui bahkan dalam administrasi (pembukuan)nya merupakan yang terbaik

dan terapih di Kodya Semarang. Disamping itu, Lazis yayasan Muhajirin juga

telah dipercaya oleh PT. TELKOM DIVISI REGIONAL IV Jateng dan DIY

untuk membagikan Bea Siswa Program Bina Lingkungan kepada 19 siswa

dari RW V Kelurahan Ngaliyan.3 Keberhasilan tersebut ternyata tidak lepas

dari kerja keras pengurus Lazis dan tokoh masyarakat dalam

mensosialisasikan ZIS. Dengan keberhasilan pengelolaan Lazis tersebut, maka

3 Laporan Lazis Yayasan Muhajirin, Tahap IX-X, Periode Juli-Desember 2004.

Page 6: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

45

Lazis bisa dikenal oleh masyarakat luas dan juga bisa dirasakan manfaatnya

serta dapat diterima dengan baik terutama olah masyarakat RW V Kelurahan

Ngaliyan pada khususnya.

1. Sejarah Berdirinya Lazis

Lazis Muhajirin merupakan embrio dari pembangunan masjid

Muhajirin. Masjid Muhajirin sendiri dibangun pada tahun 1989 atas

kesepakatan hasil musyawarah warga RW V dengan dana berasal dari

infaq dan shadaqah warga setempat. Pada awal pengumpulan dana

pembangunan masjid, masyarakat mengadakan sistem kontrak infaq, yakni

bagi beberapa orang tertentu saja yang dianggap mampu dengan nilai

nominal sebesar Rp 1.000.000,- dalam dua puluh bulan atau Rp 50.000,-

dalam perbulan. Bagi mereka warga biasa akan memberikan dana infaq

seikhlasnya sebagai bentuk partisipasinya dalam pembangunan masjid.

Karena pengumpulan dana infaq berjalan dengan lancar, maka

pembangunan dapat diselesaikan dalam waktu dua tahun.

Setelah itu masjid mulai digunakan dan menjalankan aktifitasnya.

Sampai suatu ketika bulan suci ramadhan tiba, warga membentuk panitia

pengumpulan zakat fitrah dan zakat mal yang dimotori oleh Drs. Dahlan

AR yang pada waktu itu sebagai ta'mir masjid. Adapun dana zakat fitrah

dan zakat mal yang telah terkumpul tersebut, didistribusikan kepada

mustahiq sebagaimana yang telah dijelaskan dalam surat at-Taubat ayat

60, yang salah satu diantaranya adalah masuk kepada pembangunan

masjid yang dikategorikan sebagai fi sabilillah. Zakat yang dibagikan

Page 7: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

46

kepada mustahiq yaitu dalam bentuk uang, modal dan mesin jahit untuk

orang miskin. Berawal dari pengumpulan zakat pada bulan ramadhan,

kemudian pada bulan selanjutnya mulai digalakkan dan disosialisasikan

zakat, infaq dan shadaqah (ZIS) kepada masyarakat melalui pengajian-

pengajian, khotbah jum'at dan setiap ada kesempatan. Hasilnya ZIS dapat

berjalan dalam setiap bulannya, tetapi pengelolaannya masih dipegang

oleh pengurus masjid.

Ketika undang-undang No.38 tahun 1999 tentang pengelolaan

zakat muncul, yayasan Muhajirin mendapatkan informasi dari kecamatan

bahwa ZIS yang telah berjalan di RW atau daerah lingkungan masjid,

maka boleh membentuk pengurus Lazis untuk mendirikan lembaga zakat

dengan syarat-syarat sebagai berikut:

a. Sudah pernah mengurusi zakat, infaq dan shadaqah.

b. Ada panitia.

c. Mempunyai Muzakki, munfiq dan mushadiq.

d. Ada daftar mustahiq.

Atas usulan dari yayasan Muhajirin, maka pengurus membentuk panitia

dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan.

Lazis resmi mendapatkan surat keputusan dari kecamatan pada tanggal 7

Mei 2002 dengan No. SK: 451/04/2002. Pelantikan pengurus Lazis

dilaksanakan pada acara PHBI yang bertempat di RW V kelurahan

Ngaliyan oleh Bapak camat Ngaliyan. Setelah para pengurus resmi

Page 8: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

47

dilantik, mareka mulai melaksanakan kewajiban dan aktivitasnya yaitu

dengan membuat administrasi.

2. Tujuan Berdirinya Lazis

Tujuan dari didirikannya Lazis RW V Kelurahan Ngaliyan adalah:

a. Untuk mengentaskan kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.

b. Memupuk dan meningkatkan kesadaran umat Islam dalam

mengeluarkan zakat, infaq dan shadaqah, menanamkan rasa tanggung

jawab sosial, serta mendayagunakan ZIS guna meningkatkan

kesejahteraan kehidupan masyarakat.

c. Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan bagi masa depan anak-

anak yatim piatu dan fakir miskin.

d. Berperan serta dalam mengatasi/ mengurangi pengangguran.4

3. Struktur Organisasi

Pengurus Lazis Muhajirin dibentuk oleh yayasan Muhajirin. Setiap

individu pengurus didasari dengan semangat ibadah dan mencari ridha

Allah SWT. Pengurus Lazis mendapat pengesahan dari kepala KUA

kecamatan Ngaliyan dengan surat keputusan (SK) Nomor: 451/04/2002

pada tanggal 7 Mei 2002. Adapun struktur organisasi Lazis Muhajirin

terlampir.

4 Hasil Wawancara dengan Bp. Darno, Ketua Lazis, pada tanggal 11 Januari 2006, Jam

19.40 WIB di Kantor Lazis Muhajirin

Page 9: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

48

C. Prosedur Pengumpulan dan Pendayagunaan5

Sebelum lazis didirikan sebagai lembaga resmi, ZIS masih dikelola

oleh pengurus masjid Muhajirin. Pada waktu itu pengumpulan ZIS masih

memakai sistem door to door, yakni petugas pengumpul zakat akan

mendatangi rumah-rumah muzakki untuk menariki ZIS tiap satu bulan sekali.

Namun walaupun ZIS sudah disosialisasikan tingkat kesadaran mereka masih

saja belum tersentuh untuk mengeluarkan zakatnya, sehingga pengumpulan

ZIS masih belum bisa berjalan dengan lancar.

Dengan demikian, lama kelamaan petugas pengumpul zakat merasa

malu dalam menghadapi beberapa muzakki yang setiap kali ditariki belum

mau mengeluarkan zakatnya karena berbagai alasan. Dengan berbagai

pertimbangan pengurus, akhirnya sistem pengumpulan ZIS dirubah dari door

to door menjadi estafet dengan alasan meringankan beban kerja petugas

pengumpul zakat dan menghindari rasa pekewuh atau malu antara petugas dan

muzakki. Prosedur sistem estafet yaitu; lazis akan menyerahkan buku daftar

pengumpulan atau penerimaan zakat, infaq dan shadaqah kepada masing-

masing ketua RT yang jumlah keseluruhan ada 11 RT. Dengan diawali oleh

ketua RT, buku tersebut akan berjalan memutar dari rumah ke rumah. Apabila

sudah sampai pada rumah Muzakki yang terakhir maka dia akan menyerahkan

buku dan hasil ZIS nya kepada ketua RT, kemudian ketua RT akan

5 Yang dimaksud dengan pendayagunaan adalah sistem pembagian zakat yang efektif

manfaatnya sesuai dengan tujuan dan diterima orang-orang yang berhak sesuai dengan nash secara tepat guna. Suyitno,Heri Junaidi (eds), Anatomi Fiqh Zakat dan Pemahaman Badan Amil Zakat Sumatera Selatan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. I, 2005, Hlm.143.

Page 10: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

49

menyerahkan kepada pengurus (bendahara) dengan diketahui oleh kepala

Lazis, demikian seterusnya.

Pada awalnya menggunakan sistem estafet juga tidak mudah dan tidak

langsung berjalan dengan lancar. Melalui sistem ini para tokoh harus lebih

rajin mengisi buku pengumpulan ZISnya, karena sebagai suri tauladan dan

sebagai bentuk pensosialisasian yang paling utama selain melalui pengajian-

pengajian. Seiring dengan berjalannya waktu, usaha yang maksimal dari para

pengurus Lazis dan tokoh warga RW V akhirnya ZIS dapat berjalan dengan

lancar. Sehingga ketika Lazis didirikan sebagai badan resmi pengelolaan ZIS

dengan sistemnya tinggal meneruskan dan dapat berjalan sampai saat ini.

Dengan memakai sistem estafet, menurut Bp. Darno lebih baik dan

akan melatih masyarakat supaya terbentuk rasa ikhlas, saling percaya dan

tanggung jawab dalam mengeluarkan ZIS.6 Karena dalam pengumpulan ini

(sebagai contoh) apabila muzakki kedua dalam menerima buku daftar

pengumpulan ZIS dari muzakki pertama ternyata ada ketidak sesuaian antara

jumlah uang yang ada dengan yang tertulis dibuku, maka akan diteliti dan

dicari kebenarannya. Dengan begitu maka saling percaya dan tanggung jawab

akan terwujud dengan sendirinya.

Dalam mengeluarkan zakat para muzakki akan mengarahkan

alokasinya pada zakat, infaq dan shadaqah dengan cara mengisi kolom-kolom

yang telah tersedia. Bagi mereka yang belum mencapai 1 nishab akan

mengarahkan pada infaq dan shadaqah, Sedang bagi yang sudah mencapai 1

6 Wawancara dengan Drs. Darno, Kepala Lazis Muhajirin, Pada tanggal 11 Januari 2006,

Jam 19.40 WIB, di kantor Lazis Muhajirin.

Page 11: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

50

nishab maka akan mengeluarkan zakatnya dengan cara menghitung sendiri

dengan ketentuan 2,5%. Adapun bagi muzakki yang merasa kesulitan dalam

menghitung zakatnya maka akan dibantu oleh pengurus lazis.7

Pengumpulan ZIS di RT 02 dan 11 sempat mengalami kemacetan

(berhenti) karena adanya sudut pandang yang berbeda dari para tokoh masing-

masing RT. Menurut RT 02 dan 11, ZIS adalah suatu ibadah yang ditunaikan

berdasarkan tiap individu dan dilandasi dengan rasa ikhlas sehingga tidak

perlu adanya (mengisi) buku daftar muzakki sebagaimana yang selama ini

berjalan karena hanya akan menimbulkan sifat riya'. Tetapi mereka

mengadakan kotak amal sendiri sebagai pengumpulan infaq dan shadaqah,

kemudian disetorkan ke Lazis bila dirasa sudah mencukupi. Berbeda dengan

sudut pandang RT 02 dan 11, menurut tokoh RT yang lain dan pengurus Lazis

dengan adanya buku daftar muzakki yang dijalankan secara estafet tersebut

justru malah lebih baik, karena selain melatih masyarakat supaya terbentuk

rasa tanggung jawab dan saling percaya, didalamnya juga mengandung unsur

dakwah.

Hasil pengumpulan atau penerimaan ZIS dalam setiap bulannya tidak

tetap atau naik turun, hal ini kemungkinan besar dipengaruhi8 oleh:

1. Petugas yang kurang rajin.

2. Pendapatan dan kebutuhan mereka yang tidak tetap dalam tiap bulannya.

3. Terlalu banyaknya iuran-iuran yang ditariki kepada warga.

7 Tapi menurut Bp. Hartono, sampai saat ini belum pernah ada muzakki yang minta

untuk dihitungkan oleh amil, hasil wawancara pada hari minggu, tgl 12 februari 2006, jam 10.30, dirumah Bp. Hartono.

8 Ibid.

Page 12: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

51

4. Orang (muzakki) yang sebagai donatur tetap berpindah rumah.

Macam-macam atau jenis kekayaan yang dizakati pada dasarnya

sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadis, namun karena

pekerjaan warga RW V pada umumnya sebagai PNS dan wiraswasta, sehingga

jenis harta yang dizakati ke Lazis Muhajirin hanya ada 2 macam, yakni dari

hasil profesi dan perdagangan.

1. Zakat Profesi

Zakat profesi adalah zakat penghasilan yang didapat dan diterima

dengan jalan yang halal dalam bentuk upah, honor ataupun gaji.9 Kadar

zakat yang dikenakan pada Lazis Muhajirin adalah sebesar 2,5% dengan

rumus penghitungannya adalah seluruh jumlah gaji sebelum dikurangi

dengan potongan-potongan yang lain (gaji kotor). Dasar nishabnya

dianalogikan zakat emas + 96 gram. Bila dicermati sebenarnya gaji para

PNS yang ada belum tentu sampai pada nishab, tetapi mereka yang sadar

dan memahami makna zakat tetap mengeluarkan zakat dari hasil

profesinya sebulan sekali, yakni setelah mendapat gaji, karena apabila

mengeluarkannya menunggu satu tahun maka biasanya akan habis dipakai

dan terkadang merasa sayang karena sangat terasa.

2. Zakat Perdagangan

Zakat perdagangan dikeluarkan apabila barang dagangannya telah

mencapai satu nishab dan cukup hasil. Dasar nishab dari zakat

9 Anatomi Fiqh Zakat, Op. Cit, hlm.50.

Page 13: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

52

perdagangan juga dianalogikan dengan zakat emas yaitu 96 gram dengan

kadar zakatnya 2,5% setelah sampai 1 nishab.

Prosentase yang lebih banyak dalam pengumpulan zakat, infaq dan

shadaqah, adalah baru dalam infaq dan shadaqahnya, sedang dari zakatnya

masih sedikit karena sebenarnya penghasilan warga yang sudah cukup nishab

masih sedikit, kecuali yang bekerja sebagai dokter, sehingga kebanyakan dari

mereka baru mengeluarkan infaq dan shadaqahnya.10

Pada awalnya pendistribusian ZIS dalam satu periode adalah 3 bulan.

Namun mulai bulan Juli 2004 pendistribusian ZIS dalam satu periode adalah 6

bulan karena apabila 1 periode 3 bulan menurut pengurus Lazis hasil

pengumpulannya dirasa masih sedikit, sehingga pendistribusiannya terkadang

tidak bisa merata. Dan jika bisa merata maka mustahiq hanya mendapatkan

dana ZIS yang sangat kecil. Adapun pendistribusian hasil ZIS yaitu 70%

dibagi habis kepada mustahiq dan 30% sebagai dana abadi. Dana abadi adalah

dana untuk operasional organisasi dan dana untuk mustahiq yang bersifat

mendadak.

Dalam pendistribusian zakat sebelumnya diadakan pendataan dan

pengklasifikasian mustahiq oleh masing-masing ketua RT. Hal ini dilakukan

agar dalam membagikan zakat ada skala prioritas yaitu mana mustahiq yang

harus didahulukan dan dengan pola apa yang harus ditempuh, apakah

diberikan dalam bentuk konsumtif atau produktif. Setelah pendataan selesai

selanjutnya daftar mustahiq akan diserahkan kepada pengurus Lazis.

10 Hasil wawancara dengan kepala dan Bendahara Lazis, juga dapat dilihat dalam buku

penerimaan (pengumpulan) ZIS per bulan.

Page 14: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

53

Kemudian dari pengurus Lazis (seksi pendistribusian) mengadakan

pemeriksaan terhadap daftar mustahiq tersebut, apakah memang benar-benar

membutuhkan atau tidak karena dikhawatirkan ketua RT dalam mendata asal-

asalan atau menyamakan dengan data mustahiq periode sebelumnya karena

malas atau sibuk, dengan demikian akan diketahui kebenarannya. Pendataan

mustahiq dilakukan oleh ketua RT masing-masing, karena untuk

memudahkan kinerja amil dan mencegah adanya kecurigaan masyarakat.

Apabila daftar mustahiq ditentukan oleh pengurus Lazis dikhawatirkan

masyarakat berprasangka ada kepentingan politis didalamnya dan tidak bisa

merata.11

Para mustahiq sebagian besar berasal dari RW V Kelurahan Ngaliyan

dan sebagian kecil dari luar Kelurahan Ngaliyan. Bagi mustahiq yang berasal

dari RW V cara mendapatkannya yaitu dengan pendataan yang dilakukan oleh

masing-masing ketua RT seperti yang telah penulis paparkan diatas.

Sedangkan mustahiq yang berasal dari luar Kelurahan Ngaliyan biasanya

datang ke Lazis untuk meminta bantuan dana, dan biasanya kepadanya

diberikan persyaratan berupa tanda bukti untuk apa uang tersebut akan

digunakan.

Pendistribuan ZIS yang dilakukan oleh lazis Muhajirin sampai saat ini

hanya ada lima asnaf, diantaranya yaitu:12

11 Wawancara dengan Bapak Qodirun, Dewan pertimbangan Lazis, Pada tanggal 12

Februari 2006, Jam 09.30 WIB, di rumah. 12 Op.cit., Bapak Darno

Page 15: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

54

1. Fakir

Yaitu orang yang tidak memiliki apa-apa. Biasanya ZIS diberikan

dalam bentuk uang sebesar + Rp. 75.000,- sampai Rp. 150.000,- dalam

satu periode, disesuaikan dengan kebutuhan mereka sehingga tidak

menimbulkan sikap ketergantungan. Apabila dana ZIS dijatah sekian ribu

dalam setiap periode, akan menstrukturkan sikap ketergantungan dan

malas bekerja karena akan mengandalkan jatah ZIS dalam setiap periode.

2. Miskin

Yaitu orang yang memiliki harta dan pekerjaan, namun tidak dapat

untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. ZIS yang diberikan

kepada orang miskin biasanya berupa:

a). Modal

Pemberian dalam bentuk modal kepada orang miskin yaitu

dengan harapan agar mustahiq ini bisa mendapatkan keuntungan yang

dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Adapun banyaknya

disesuaikan dengan kebutuhan mereka, namun pada umumnya kurang

lebih antara Rp100.000,- - Rp200.000,-. Jika mustahiq dalam

menjalankan usahanya mengalami kemacetan atau bangkrut tetapi

berkeinginan untuk meneruskan, maka mustahiq akan diberi suntikan

modal (ZIS) lagi. Jika mustahiq telah diberi modal tetapi tidak

membuka usaha maka kepadanya tidak akan diberi modal lagi.

Page 16: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

55

b). Bantuan untuk orang sakit

Yaitu ZIS akan diberikan kepada orang miskin yang sakit dan

tidak punya uang untuk berobat atau dirawat di rumah sakit dan tidak

bisa menebus obat, maka kepadanya akan diberi bantuan dari dana ZIS

secukupnya (maksimal Rp 500.000,-) dengan memperhatikan dana ZIS

yang ada.

c). SPP (Bea Siswa)

SPP akan diberikan kepada pelajar yang orang tuanya tidak

mampu membiayai. SPP diberikan kepada pelajar dari tingkat SD

sampai tingkat SMA. Dalam hal ini biasanya ketua RT akan mencari

data siswa warga RW V (orang miskin) yang belum bayar SPP, atau

terkadang guru yang berdomisili di RW V biasanya akan memberikan

daftar siswa warga RW V yang belum bayar SPP ke Lazis Muhajirin.

Adapun besarnya uang SPP biasanya disesuaikan dengan dana yang

ada.

SPP tidak hanya untuk pelajar warga RW V kelurahan

Ngaliyan saja, tetapi juga pernah diberikan kepada lembaga institusi

(sekolah-sekolah) seperti SD Negeri I dan II Kedungpane kecamatan

mijen, MI Podorejo, Krapyak dan lain lain.

3. Fi Sabilillah

Yaitu yang berjuang di jalan Allah yang masuk ke dalam sabilillah

diantaranya yaitu :

Page 17: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

56

a. Guru Ngaji

ZIS diberikan kepada ustadz dan ustadzah yang mengajar di

TPQ Muhajirin, setiap 3 bulan sekali sebesar Rp 60.000,-. Tetapi

mulai bulan Juli 2004 pembayaran dilaksanakan setiap 6 bulan sekali

sebesar Rp 120.000,-.13

b. Bantuan Pembangunan

Yaitu seperti pemberian bantuan pembangunan Mushola

Klaten, Pembangunan masjid sidoluhur kebumen, komite MA Al-

Huda Purbalingga dan lain-lain. Bagi bantuan Pembangunan, mereka

disyaratkan membuat proposal pengajuan dana sebagai bukti bahwa

dana ZIS tersebut benar-benar akan dipakai untuk pembangunan dan

sebagai bahan pertimbangan bagi lazis. Sedangkan untuk bantuan

musibah biasanya warga mengadakan iuran sumbangan tersendiri dan

hasilnya akan ditambah dengan dana ZIS.

4. Gharim

Yaitu mereka yang menanggung utang, sebenarnya ini bisa

dikelompokkan dengan asnaf fakir miskin karena dana yang diberikan

pada fakir, tidak diprioritaskan untuk uang makan (walau ada hanya

sedikit) tapi untuk membayar hutang mereka seperti ke toko ataupun

tetangganya.

13 Wawancara dengan Arif dan Al Maidah, Guru Ngaji TPQ Muhajirin (mustahiq), Sabtu

18 Februari, di TPQ Muhajirin.

Page 18: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

57

5. Muallaf

Yaitu orang yang baru masuk Islam. Kepadanya diberikan alat

shalat dengan tujuan agar menumbuhkan semangat dan menunjukkan

bahwa dia termasuk dianggap penting (diperhatikan) dalam agama Islam.14

6. Ibnu Sabil

Ini baru pernah diberikan satu kali yaitu untuk membayar uang

semesteran. Waktu itu ada mahasiswa S.I IAIN Wali Songo yang ikut

menjadi guru ngaji (mengajar TPQ Muhajirin). Dia berasal dari luar jawa,

setela lulus dia melanjutkan ke S.2 IAIN Wali Songo. Setelah semester IV

orang tuanya tidak mampu lagi untuk membiayai, akhirnya ia diberi

bantuan dana untuk membayar semester akhir oleh lazis Muhajirin.

Jumlah mustahiq per periode dapat dilihat dalam tabel III pada

halaman terakhir bab III.

Selama ini pegawai amil atau pengurus Lazis Muhajirin tidak

pernah mendapatkan bagian karena ZIS di prioritaskan untuk para fakir

miskin, hanya saja terkadang kalau menjelang lebaran Idul Fitri mereka

diberi semacam bisyaroh seperti sarung, baju atau kopiah.15

Pencatatan pembukuan (administrasi) tidak hanya dilakukan pada

saat penerimaan atau pengumpulan ZIS saja, tetapi untuk pendistribusian

dan pendayagunaan juga dibukukan secara rapi dalam bentuk laporan

sebagai pertanggung jawaban yang akan dilaporkan kepada camat

Ngaliyan dan diumumkan kepada Umat Islam melalui Ketua RW V dan

14 Hasil Wawancara dengan Kepala Lazis Muhajirin, Bp. Darno, pada tanggal 24 Januari 2006, Jam 20.00 WIB

15 Ibid

Page 19: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

58

Ketua RT 01 s/d 11 serta melalui papan pengumuman di Masjid

Muhajirin. Laporan pendistribusian ZIS secara rinci atau keseluruhan

hanya dipegang oleh Lazis, ketua RW dan Ketua RT, sehingga bagi

mereka yang ingin mengetahui kemana larinya dana ZIS, bisa melihat ke

kantor Lazis atau ketua RT.16 Sedang laporan pendistribusian ZIS yang

diumumkam melalui papan pengumuman masjid hanya yang secara

global, yakni rekap jumlah ZIS yang dibagikan kepada mustahiq RT 01 s/d

RT 11.

Dari situ dapat kita lihat bahwa pengelolaan ZIS pada Lazis

Muhajirin menggunakan prinsip transparansi (open managemen). Adapun

maksud dari tidak dibagikannya laporan pendistribusian ZIS kepada para

muzakki yaitu untuk menjaga psikologi mustahiq, karena apabila laporan

dibagikan kepada para muzakki, dikhawatirkan nantinya akan

menimbulkan perasaan malu atau beban mental bagi mustahiq.

D. Upaya Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Umat

Lazis Muhajirin dalam mengelola ZIS nya tidak lepas dari Visi dan

misinya, yakni mengupayakan agar masyarakat merasakan kesejahteraan

dalam hal ekonomi, bahkan kalau bisa merubah mustahiq menjadi muzakki.

Dalam kaitannya dengan upaya untuk merubah mustahiq menjadi

muzakki sudah semestinya memerlukan kerja serius, keuletan dan kesabaran

dari para pengurus lazis. Di dalam menentukan mustahiq mana yang

seharusnya lebih didahulukan dalam pemberian zakat perlu dilakukan

16 Lihat laporan Lazis Yayasan Muhajirin, hlm. 3.

Page 20: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

59

pendataan yang sangat teliti, yaitu terhadap mana yang harus diberi secara

konsumtif atau produktif, sehingga benar-benar menimbulkan keadilan dalam

masyarakat.

Secara keseluruhan pendayagunaan ZIS di Lazis Muhajirin dalam

upayanya meningkatkan ekonomi umat, dapat digolongkan ke dalam 4 bentuk,

yaitu :

1. Konsumtif tradisional

Dalam hal ini ZIS diberikan untuk menyantuni fakir, piatu.

kepada mereka diberikan dalam bentuk uang sesuai dengan kebutuhan

mereka. Pemberian bentuk ini karena tidak mungkin lagi kepada mereka

diberi dalam bentuk produktif.

2. Konsumtif kreatif

Yaitu ZIS diberikan dalam bentuk lain dari barangnya semula,

seperti biaya pengobatan orang sakit, peralatan ibadah Muallaf dan

bantuan lembaga Pendidikan (Bea siswa). Dengan pemberian dalam

bentuk ini maka penyaluran dana ZIS tepat mengena pada sasaran.

3. Produktif tradisional

ZIS diberikan dalam bentuk barang-barang yang sifatnya produktif, dalam

hal ini misalnya pemberian dalam bentuk mesin jahit, alat dapur (seperti

yang sudah pernah yaitu untuk jualan bubur) dan sebagainya. Untuk bisa

mencapai sasaran, pemberian seharusnya diberikan berupa kail bukan

Page 21: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

60

umpannya sehingga ia akan mau berusaha untuk kelangsungannya dan

tidak melatih ketergantungan. Demikian menurut Bapak Qodirun.17

4. Produktif kreatif

Bantuan dana produktif diperuntukkan bagi mustahiq yang

dikategorikan sebagai fakir miskin yang memiliki usaha kecil-kecilan

sebagai modal tambahan atau fakir miskin yang ingin membuka usaha

namun tidak memiliki modal. Nama penerima diajukan oleh ketua RT

yang telah didata terlebih dahulu kemudian diseleksi oleh pengurus lazis.

Dengan melihat dana yang ada amil akan menetapkan nama-nama

mustahiq yang berhak menerima bantuan modal tersebut dengan syarat

harus benar-benar dipergunakan untuk kepentingan usaha. Pemberian

dalam bentuk modal harapannya adalah agar mustahiq bisa mendapatkan

keuntungan yang dapat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Bahkan apabila usahanya bisa berkembang dengan baik maka nantinya

mustahiq akan berubah menjadi muzakki.

E. Kendala-kendala yang Dihadapi

Dalam menjalankan usaha untuk mencapai suatu tujuan, ternyata tidak

semudah seperti yang dibayangkan. Adapun kendala yang ada selama ini

yaitu; Pertama, Dalam mengumpulkan dana ZIS tidak semua muzakki warga

RW V akan mengeluarkan zakatnya di Lazis Muhajirin. Bisa juga dari mereka

memberikan zakatnya kepada saudara mereka yang miskin atau ke kantor

tempat mereka bekerja. Sehingga hasil pengumpulan ZIS jadi berkurang.

17 Hasil wawancara dengan Bapak Qodirun, Tokoh Masyarakat RW V(dewan pengawas

Lazis), pada hari Minggu, Tanggal 12 Februari 2006, Jam 10.00 WIB, di rumah.

Page 22: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

61

Kedua, kurang rajinnya seksi pengumpul zakat. Pengumpulan ZIS

memang dilakukan oleh seluruh warga (muzakki) dengan sistem estafet,

namun dalam realisasinya tetap ada petugas atau seksi pengumpul ZIS yang

bertugas mengontrol keberadaan berjalannya buku penerimaan ZIS tersebut.

Karena apabila tidak rajian dikontrol biasanya buku akan macet akibat hilang,

tertumpuk, terselip dan sebagainya, ini yang mengakibatkan buku

pengumpulan ZIS tidak bisa berjalan dengan lancar.18

Ketiga, dalam hal controlling. Lazis sampai saat ini masih menghadapi

kesulitan dalam hal pengontrolan terhadap mustahiq yang diberi modal.

Pengurus Lazis dan ketua RT dalam melakukan pengontrolan yaitu secara

tidak langsung (melalui pengamatan). Dalam hal ini pengurus Lazis tidak bisa

mengontrol secara langsung karena dikhawatirkan mustahiq akan merasa

tersinggung. Jika mustahiq dilihat telah berhenti dalam menjalankan usahanya

(macet), maka dari pihak Lazis akan mencoba bertanya penyebab terjadi

kemacetan.19

Lazis Muhajirin berdiri sekitar 3,5 tahun yang lalu, dan dalam waktu

tersebut ternyata telah mengumpulkan ZIS nya dari para muzakki sebesar Rp.

77. 354.650,-. Besar omzet yang diterima dalam setiap periode sejak Lazis

Muhajirin didirikan dapat dilihat dalam tabel I pada halaman terakhir bab III.

Jika dilihat dari besarnya hasil ZIS yang telah terkumpul, maka bisa

dipastikan bahwa kesadaran masyarakat dalam membayar ZIS sudah cukup

18 Namun menurut Bapak Hartono, ini bukan merupakan suatu kendala tetapi hanya suatu

gangguan yang mengakibatkan pemutaran tidak bisa berjalan dengan lancar. 19 Hasil Wawancara dengan Kepala Lazis Bp. Darno, pada tanggal 2 Februari 2006, Jam

20.00 WIB, di rumah.

Page 23: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

62

tinggi. Adapun faktor yang telah mempengaruhi kesadaran masyarakat

terhadap pengeluaran zakat antara lain adalah :20

1. Lingkungan kehidupan beragama yang cukup baik.

2. Rajinnya shalat berjama'ah dan mengikuti pengajian rutinan.

3. Penyuluhan tentang zakat, infaq dan shadaqah yang terus dilakukan oleh

lazis setiap kali ada kesempatan.

4. Kebiasaan warga memberikan makan kepada guru-guru TPQ selama 1

bulan ramadhan penuh.

Dari kebiasaan-kebiasaan mereka melakukan seperti yang tersebut

diatas, maka mendukung sekali untuk berbuat kebaikan seperti menunaikan

ZIS nya.

Tanggapan masyarakat terhadap Lazis sangat positif, hal ini terbukti

dari rajinnya mereka mengeluarkan ZIS yang dijalankan sebulan sekali.

Menurut bapak Satori dengan adanya Lazis itu baik, karena kewajiban seorang

muslim dalam mengeluarkan zakat untuk diberikan kepada yang berhak

menerima bisa ditangani oleh pengurus, sehingga sasarannya bisa lebih tepat.

Tetapi dalam mekanismenya, masih belum optimal karena kurang adanya

koordinasi langsung dari para ketua RT mengenai perkembangan-

perkembangan mustahiq. Seharusnya perlu dilaksanakan pengamatan dan

pengontrolan para ketua RT terhadap perkembangan mustahiq setiap 4 atau 6

bulan sekali. Sehingga bagi mustahiq yang sudah bisa berkembang tidak akan

menerima ZIS lagi pada periode tertentu yakni ZIS tidak hanya diberikan pada

20 Ibid.

Page 24: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

63

daftar muzakki tetap, tapi bisa dialihkan lagi pada mereka yang lebih

membutuhkan.21

Memang pendirian Lazis merupakan hal yang sangat positif, karena

bisa memotivasi para muzakki untuk menunaikan ibadahnya yaitu

mengeluarkan zakat dan juga sebagai orientasi suara hati rakyat. Karena

apabila tidak ada Lazis, bagi mereka yang ingin mengeluarkan ZISnya

mungkin akan bingung kemana atau kepada siapa ZIS tersebut harus

disalurkan. Dengan adanya Lazis bisa menjadi wadah atau sarana untuk

menyalurkan ZISnya dan bisa diberikan pada sasaran yang tepat. Selain itu

juga bisa menumbuhkan sikap guyub rukun sesama warga.22

Hasil dari ZIS tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat

khususnya bagi warga RW V kelurahan Ngaliyan. Dana tersebut dibagikan

untuk fakir miskin, para pelajar yang tidak mampu dan untuk pengembangan

TPQ, dengan adanya seperti itu bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat.23

Namun walaupun saat ini Lazis sudah bisa berjalan dengan baik, untuk lebih

baiknya pensosialisasian dan pendayagunaan masih perlu ditingkatkan dan

diupayakan lagi agar makna zakat benar-benar bisa dipahami oleh masyarakat

Islam, demikian menurut Bapak Qodirun.24

21 Wawancara dengan Bapak Satori BA, Ketua RW V, Pada hari minggu, Tanggal 12

Februari 2006, jam 09.30 WIB, di rumah. 22 Hasil wawancara dengan Bapak Hartono, Bendahara Lazis Muhajirin, pada tanggal 12

februari2006, jam 10.00 WIB, di rumah. 23 Hasil wawancara dengan Bapak Choliq Zain, Tokoh masyarakat RT 08 RW V

Kelurahan Ngaliyan. 24 Wawancara dengan Bapak Qodirun, Dewan pengawas Lazis, Pada tanggal 12 Februari

2006, Jam 10.00 WIB, di rumah.

Page 25: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

64

TABEL I

DAFTAR REKAP PENERIMAAN ZAKAT INFAQ DAN SODAQOH

YAYASAN MUHAJIRIN RW 09

Periode I – XII (Juli 2002 s/d Juni 2005)

Periode Uraian Zakat Infaq Shadaqah Jumlah*

I II III IV V VI VII VIII IX-X

XI-XII

Juli – September 2002 Oktober – Desember 2002 Januari – Maret 2003 April – Juni 2003 Juli – September 2003 Oktober – Desember 2003 Januari – Maret 2004 April – Juni 2004 Juli – Desember 2004 Januari – Juni 2005

4.210.0004.152.5003.950.0003.940.0003.107.0002.785.0003.215.0002.706.5004.966.5004.490.000

2.470.000 4.152.500 1.605.000 1.641.000 1.276.000 1.768.000 1.783.000 1.676.000 2.038.000 2.046.000

1.550.0001.504.6001.751.8501.766.0001.901.5001.811.0001.572.0001.336.0003.830.5004.089.000

8.230.0008.072.6007.307.4007.347.6506.284.5006.364.0006.570.0005.718.500

10.835.00010.625.000

Jumlah 37.522.500 20.455.500 21.112.450 77.354.650

Ket : * Hasil ini 70% dibagikan habis kepada mustahiq dan 30% sebagai dana abadi.

Dari tabel di atas dapat diketahui prosentase perolehan dana ZIS pada periode

I-XII (lihat pada tabel II di bawah ini)

TABEL II

Prosentase Perolehan Dana ZIS Periode I-XII

Periode Zakat Infaq Shadaqah I II III IV V VI VII VIII IX-X

XI-XII

51% 51,5% 54%

53,5% 49,5% 44% 49%

47,5% 45,5% 42,5%

30% 30% 22%

22,5% 20,5% 28% 27% 29% 19% 19%

19% 18,5% 24% 24% 30% 28% 24%

23,5% 35,5% 38,5%

Page 26: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

65

TABEL III

Daftar Mustahiq Periode I-XII (Juli 2002-Juni 2005)

Periode Keterangan Jumlah

Mustahiq Jumlah ZIS yang

dibagikan I II III IV V VI VII VIII IX-X

XI-XII

Juli – September 2002 Oktober – Desember 2002 Januari – Maret 2003 April – Juni 2003 Juli – September 2003 Oktober – Desember 2003 Januari – Maret 2004 April – Juni 2004 Juli – Desember 2004 Januari – Juni 2005

61 orang 57 orang 67 orang 61 orang 59 orang 60 orang 90 orang 53 orang 92 orang 57 orang

5.761.0005.650.0005.115.0005.100.0004.399.0004.154.0004.579.0004.590.0007.437.0007.329.000

Ketika penulis wawancara dengan pengurus Lazis, dalam

pendistribusiannya Lazis tidak memprioritaskan sekian % untuk fakir miskin,

sekian % untuk sabilillah dan sekian % untuk lainnya. Mereka hanya membagi

secara global bahwa 70% hasil pengumpulan ZIS dibagikan habis kepada

mereka yang membutuhkan karena mereka menganggap semua mustahiq

sama-sama penting, tidak ada yang lebih atau kurang penting untuk diurusi,

disantuni dan dibina. Sehingga golongan mana yang paling banyak

membutuhkan dalam periode tertentu maka golongan tersebut yang akan

mendapatkan prosentase paling banyak. Hal ini dapat dilihat dalam tabel

dibawah ini (Tabel IV).

Page 27: BAB III PAKTEK PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/19/jtptiain-gdl-s1... · dan proposal pengajuan mendirikan Lazis untuk diajukan ke kecamatan

66

Tabel IV

Daftar Prosentase Mustahiq Lazis Muhajirin Periode I-XII

Periode Fakir Miskin Fi Sabilillah Gharim I II III IV V VI VII VIII IX-X

XI-XII

17% 16,5% 16,5% 14,7% 10% 9% 8%

7,5% 12% 9,5%

57% 57% 58%

57,3% 62,5% 67%

68,9% 53% 47%

67,5%

26% 26,4% 25,5% 28%

27,5% 24% 23%

39,5% 25% 41%

0,1% 0,1%

0,1%

Tabel V

Jumlah Muzakki, Munfiq dan Mushadiq Lazis Muhajirin Tahun 2002

No. Bulan Muzakki Munfiq Mushadiq Jumlah ProsentaseResponden

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Juli Agustus

September Oktober

November Desember

14 11 30 42 44 48

61 93 72 64 76 84

102 137 116 112 120 98

177 241 218 218 240 220

45 % 61 % 55 % 55 % 61 % 56 %

Tabel VI

Jumlah Muzakki, Munfiq dan Mushadiq Lazis Muhajirin Tahun 2003

No. Bulan Muzakki Munfiq Mushadiq Jumlah ProsentaseResponden

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

Agustus September Oktober

November Desember

34 61 52 46 57 61 66 26 34 33 23 47

55 36 21 39 32 33 45 51 45 62 44 84

128 123 152 131 123 139 114 147 123 112 123 102

217 220 225 216 212 233 225 224 202 207 190 233

55 % 56 % 57 % 55 % 54 % 59 % 57 % 57 % 51 % 52 % 48 % 59 %