majalah komunitas lazis sabilillah edisi nopember 2013

20

Upload: lazis-sabilillah-malang

Post on 22-Mar-2016

252 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Majalah komunitas lazis sabilillah edisi nopember 2013
Page 2: Majalah komunitas lazis sabilillah edisi nopember 2013

Zakat: 711 001 0374Infaq: 711 001 0373Yatim: 711 001 0375

Page 3: Majalah komunitas lazis sabilillah edisi nopember 2013

Syi’arSejarah Haji Dan Umrah (Bagian 8) ..................................................... 4Kolom UtamaSelamat Datang Muharram ................................................................. 5Ekonomi IslamSaatnya Kita Semua Hijrah ................................................................... 6Minuril IslamKitab Zikir, Doa, Taubat & Istighfar (Bagian 3) ...................................... 7Program AmanahGizi dan Nutrisi ............................................................................................ 8Kisah TeladanKeramat KH Muhammad Jalalain dan KH Abdul Mukti Kasin .............. 9Potret Kegiatan ........................................................................ 10-11Ulasan Lembaga Corporate Culture Tiga Pilar .............................................................. 12Sabilillah NewsBelajar Menjadi Wartawan ........................................................... 13KonsultasiKonsultasi Agama, Kesehatan, Psikologi Parenting .................. 14-15RenunganMuharram Bulan Muhasabah ................................................................. 16Profil SantunanWarga Guyub, Lurah-Camatpun Takjub ............................................. 17Laporan KeuanganPeriode Bulan Oktober 2013 ............................................................. 18Mutiara Ilmu .................................................................................... 19

PENASEHAT : Prof Dr KH M Tholchah Hasan, KH Mas’ud Ali, MAg

PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. M. Mas’ud Said, MM

PIMRED & REDPEL : Khoirul Anwar, Mochammad Sholeh

Sidang Redaksi : Agus Syamsuddin, Anas Basori, Sulaiman

Distribusi & Iklan : Heru Pratikno, Yosman Ardiansyah, Mafaza

Mengejar KebahagiaanSUATU saat, saya berbincang-bincang santai bersama orang

arif tentang konsep kebahagiaan. Dalam berdiskusi itu, dia men- yimpulkan bahwa sebenarnya banyak orang salah paham tatkala mengejar kebahagiaan. Mereka mengira bahwa letak kebahagiaan ada di banyaknya harta. Maka, dikejarlah harta itu hingga dengan berbagai cara. Mereka juga mengira bahwa harta itu ada pada orang yang memiliki jabatan. Maka jabatan yang dianggap akan mendatangkan kekayaan itu, bagaimana pun caranya dikejar-kejar. Logikanya bahwa dengan jabatan, maka mereka akan bisa memanfaatkannya untuk mendapatkan kekayaan.

Setelah harta diperoleh dan begitu pula jabatan telah di-miliki, ternyata kebahagiaan pun juga belum bisa dirasakan. Sehari-hari, orang yang telah berhasil menyandang kedua kelebihan itu ternyata belum bisa menikmati kebahagiaan itu. Justru dengan kekayaannya itu sehari-hari mereka selalu khawatir, jumlah kekayaannya akan berkurang dan begitu pula jabatannya dikhawatirkan lepas kepada orang lain. Maka, justru kekayaan dan jabatan itu menjadi sumber kegelisahannya.

Kesalahpahaman lainnya, mengira bahwa kebahagiaan itu ada pada popularitas, gelar akademik dan atau lainnya. Oleh karena itu, sumber-sumber penghormatan tersebut dikejar tanpa mengenal lelah. Akhirnya, popularitas, gelar dan lain-lain berhasil diperoleh. Akan tetapi, setelah semua itu, termasuk gelar di depan dan di belakang namanya tercantum secara syah, ternyata perasaan bahagia juga tidak dirasakan. Maka, mereka menjadi tahu bahwa kebahagiaan itu letaknya bukan pada popularitas, gelar, maupun kehormatan yang diperoleh.

Dari perbincangan santai itu, sampailah pada kesimpulan bahwa letak kebahagiaan itu sebenarnya bukan berada di tempat-tempat sebagaimana diduga oleh banyak orang itu. Kebahagiaan bukan berada di harta kekayaan yang melimpah, jabatan atau pangkat yang tinggi, bukan ada di popularitas, gelar akademik yang tinggi. Orang tua yang arif itu, kemudian mengajak melihat orang yang bisa tertawa. Dikatakan bahwa, salah satu pertanda orang bahagia adalah tatkala seseorang bisa tertawa. Tatkala orang itu tertawa, maka pertanda, mereka itu senang dan atau bahagia. Orang tua itu kemudian mengatakan bahwa tertawa bisa dialami oleh siapa saja. Orang yang tidak punya rumah dan harta kekayaan, sehingga sehari-hari hidup menggelandang di pinggir jalan, suatu ketika, ternyata bisa tertawa.

Buruh pabrik yang gajinya pas-pasan dan bahkan tidak mencukupi untuk menghidupi keluarganya hingga akhir bulan, ternyata juga bisa tertawa. Pegawai honor yang setiap bulan hanya menerima upah yang tidak seberapa, ternyata juga masih bisa senyum.

Melalui, renungan itu, orang yang telah berumur tersebut men-gatakan bahwa, memang Tuhan tatkala membagi rizki, jabatan, dan lain-lain, masing-masing orang mendapatkan bagian yang berbeda-beda. Tetapi rupanya, tatkala membagi kebahagiaan ternyata merata, semua mendapatkan bagian. Kebahagiaan itu tidak perlu dikejar. Kebahagiaan itu tidak berada di tempat yang jauh, melainkan berada di tempat yang amat dekat, yaitu berada pada diri masing-masing orang. Kebahagiaan itu tempatnya di hati. Hati sehat dan mampu bersyukur itulah sebenarnya letak kebahagiaan.

Hati sehat bisa saja dimiliki oleh setiap orang. Orang kaya, pejabat tinggi, rakyat, orang miskin, dan semuanya berpeluang memiliki hati sehat, dan begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu kebahagiaan tidak perlu selalu dikejar hingga jauh-jauh, sebab ternyata kebahagiaan itu dimungkinkan berada pada setiap orang. Persoalannya adalah bisakah seseorang itu menyehatkan hatinya, dan juga bersyukur. Di sanalah sebena-rnya letak kebahagiaan itu. Wallahu a’lam. (http://www.imamsupra-yogo.com)

Cita-Cita MuharramAssalamu’alaikum Wr. Wb.Salam hangat kami, kepada Anda seluruh pem-

baca, dermawan setia dan sahabat Sabilillah semua. Tak terasa sudah berganti tahun saat ini, 1345 H telah datang. Sebagai pembuka diawal tahun ini tentu sesuatu yang baik dan juga cita-cita besar yang kita harapankan dan canangkan. Terlebih lagi jika mengingat pada tahun –tahun sebelumnya masih banyak pekerjaan rumah yang belum terselesaikan bahkan tertunda pelaksanaannya.

LAZIS Sabilillah, dibawah komando Yayasan Sabilil-lah terus berusaha melakukan yang terbaik bagi mustahik, keluarga binaan serta TPQ – TPQ dan musholla binaan yang telah tergabung pada barisan besar Sabilillah. Berbagai program pemberdayaan serta persiapan untuk program-program rutin juga digagas dan digodok agar semakin matang dan sempurna. Yang dantaranya akan diulas pada beberapa tulisan edisi kali ini. Bedah rumah tahap 4 telah mencapai 85 % penyelesaian. Program Nutrisi bagi peningkatan gizi adek-adek asuh juga disampaikan pada edisi program amanah kali ini. Detail mengenai cita-cita besar yayasan Sabilillah tertuang pada ulasan lembaga dengan tiga pilar besar yang selalu dan terus ber sinergi demi kemajuan yayasan Sabilillah baik secara umum maupun khusus.

Semoga dengan beberapa hal yang tersampaikan pada edisi kali ini. Tidak membuat kita semakin melemah dan berandai-andai saja. Ada impian besar diiringi dengan kerja keras yang juga besar. Agar semakin baik dan sempurna ditahun ini dan ditahun-tahun mendatang. Insya Allah.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Page 4: Majalah komunitas lazis sabilillah edisi nopember 2013

4

PADA tahun 8 Hijriah itu Ra­sulullah saw. melakukan umrah dua kali, yaitu ketika menakluk­kan Makkah serta ketika beliau pulang dari Perang Hunain. Ditambah dengan umrah tahun sebelumnya berarti Rasulullah saw. sempat melakukan um­rah tiga kali, sebelum beliau mengerjakan ibadah haji tahun 10 Hijriah.

Pada bulan Zulhijah 9 Hijriah (Maret 631), Rasulullah saw. me­ngutus sahabat Abu Bakar Shi­ddiq untuk memimpin ibadah haji. Rasulullah sendiri tidak ikut lantaran kesibukan beliau da lam menghadapi Perang Tabuk me­lawan pasukan Romawi. Abu Ba kar Shiddiq mendapat perintah un tuk mengumumkan Dekrit Ra­sulullah, berdasarkan firman Allah dalam At­Taubah 28 yang baru diterima Nabi bahwa mulai tahun depan kaum musyrikin dilarang mendekati Masjid al­Haram dan menunaikan ibadah haji karena sesungguhnya mereka bukanlah penganut ajaran Nabi Ibrahim a.s.

Pada tahun 10 Hijriah (632 Masehi) Semenanjung Arabia telah dipersatukan di bawah kekuasaan Nabi Muhammad saw. yang berpusat di Madinah, dan seluruh penduduk telah memeluk agama Islam. Maka pada bulan Syawwal Rasulullah saw. men­gumumkan bahwa beliau sendiri akan memimpin ibadah haji tahun itu. Berita ini disambut hangat oleh seluruh umat dari segala penjuru sebab mereka berkesem­patan mendampingi Rasulullah dan menyaksikan setiap langkah beliau dalam melakukan manasik

(tata cara) haji.Rasulullah saw. berangkat

dari Madinah sesudah salat Jumat tanggal 25 zulkaidah (21 Februari) mengendarai unta be­liau yang bernama Al­Qashwa’, dengan diikuti sekira 30.000 jemaah. Seluruh istri beliau ikut serta dan juga putri beliau yang saat itu masih hidup, Fatimah. Sesampai di Dzulhulaifah yang hanya belasan kilometer dari Madinah, Rasul dan rombon­gan singgah untuk istirahat dan mempersiapkan ihram. Di sini istri Abu Bakar Shiddiq, Asma’, melahirkan putra yang diberi nama Muhammad dan Abu Bakar berniat mengembalikan­nya ke Madinah. Akan tetapi, Rasulullah mengatakan bahwa Asma’ cukup mandi bersuci, me­ma kai pembalut yang rapi, dan da pat melakukan seluruh manasik haji. Muhammad ibn Abi Bakar yang lahir di Dzulhulaifah itu kelak menjadi Gubernur Mesir pada masa Khalifah Ali ibn Abi Thalib (656­661).

Keesokan harinya, Sabtu 26 zulkaidah (22 Februari), setelah semuanya siap untuk berihram, Rasulullah saw. menaiki unta kembali, lalu bersama seluruh jemaah mengucapkan: Labbaik Allahumma Hajjan (Inilah saya, Ya Allah, untuk berhaji). Tidak ada seorang pun yang berniat umrah sebab menurut tradisi saat itu umrah hanya boleh di luar musim haji. Tiga cara haji (Tamattu`, Ifrad, Qiran) yang kita

kenal sekarang baru diterapkan Rasulullah di Makkah delapan hari berikutnya. Rombongan menuju Makkah dengan tiada henti mengucapkan talbiyah. Pada hari Sabtu 3 Zulhijah (29 Februari), Rasul dan rombon­gan tiba di Sarif, 15 km di utara Makkah, kemudian beristirahat. Aisyah, istri Nabi, kedatangan masa haidnya sehingga dia menangis karena khawatir tidak dapat menunaikan haji. Rasu­lullah saw. menghiburnya, “Se sungguhnya haid itu ketentuan Allah untuk putri­putri Adam. Segeralah mandi dan engkau dapat melakukan semua mana­sik haji, kecuali thawaf sampai engkau suci.”

Pada Ahad 4 Zulhijah (1 Maret) pagi, Rasulullah dan rom­bongan memasuki kota Makkah. Di sana sudah menunggu puluhan ribu umat yang datang dari ber­bagai penjuru, dan diperkirakan total jemaah haji mencapai lebih dari 100.000 orang. Rasulullah memasuki Masjid al­Haram melalui gerbang Banu Syaibah yang terletak di samping telaga Zamzam di belakang Maqam Ibrahim. Gerbang Banu Syaibah ini kelak populer dengan nama Babu s­Salam (‘Pintu Keda­maian’). Perlu dijelaskan bahwa yang disebut Masjid al­Haram waktu itu adalah pelataran Kakbah tempat salat dan tawaf (secara harfiah, masjid artinya tempat sujud), sedangkan ban­gunan masjid baru dirintis pada

masa Khalifah Umar ibn Khat­tab (634­644) dan mengalami perluasan dari zaman ke zaman sehingga akhirnya megah seperti sekarang.

Juga perlu dijelaskan bahwa Rasulullah tidak pernah memer­intahkan masuk masjid harus dari gerbang Banu Syaibah atau Babu s­Salam. Beliau masuk pintu itu karena memang datang dari arah utara! Gerbang yang dima­suki Nabi itu kini tidak ada lagi. Ketika pada tahun 1957 Masjid al­Haram diperluas sehingga tempat sa`i termasuk Safa dan Marwah menjadi bagian masjid, pemerintah Arab Saudi membuat banyak pintu. Dua pintu di an­taranya diberi nama Pintu Banu Syaibah dan Pintu Babu s­Salam. Sekarang banyak jemaah haji berusaha masuk Masjid al­Haram dari Pintu Babu s­Salam “made in Saudi” ini dengan anggapan melaksanakan Sunah Nabi!

Pada awal setiap putaran tawaf, jemaah haji disunahkan untuk memberikan penghormatan (istilam) kepada Hajar Aswad di pojok tenggara Kakbah. Rasu­lullah saw. memberikan empat cara istilam tersebut. Ketika um­rah pertama kali tahun 7 Hijriah, beliau mengecup Hajar Aswad. Ketika penaklukan Makkah, be­liau menyentuhkan ujung tongkat ke Hajar Aswad dari atas unta. Ketika umrah saat pulang dari Hunain, Hajar Aswad beliau usap dengan tangan kanan. Ketika be­liau haji tahun 10 Hijriah, beliau hanya melambaikan tangan dari jauh ke arah Hajar Aswad.

Bersambung

(Bagian 8)

Dikutip dari Drs. H. Irfan Anshory

Sejarah Haji Dan Umrah

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 110 / November 2013 / Thn: 06

Page 5: Majalah komunitas lazis sabilillah edisi nopember 2013

5Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 110 / November 2013 / Thn: 06

SEKARANG ini kita su dah menginjak bulan Muharram 1435 Hijriah. Bu lan Mu­

harram memiliki banyak keuta­maan, sehingga bulan ini di sebut bulan Allah (syahrullah). Pada bulan ini tepatnya pada tanggal 10 Muharram Allah menyelamatkan Nabi Musa as dan Bani Israil dari ke­jaran Firaun. Me reka memuliakan­nya dengan berpuasa. Kemudian Rasulullah saw menetapkan puasa pada tanggal 10 Muharram sebagai rasa syukur atas pertolongan Allah. Masyarakat Jahiliyah sebelumnya juga berpuasa.

Puasa 10 Muharram tadinya hu­kumnya wajib, kemudian berubah menjadi sunnah setelah turun kewajiban puasa Ramadhan. Ra­sulullah saw. bersabda: Dari Ibnu Abbas ra, bahwa Nabi saw ketika datang ke Madinah, mendapatkan orang Yahudi berpuasa satu hari, yaitu ‘Asyuraa (10 Muharram). Mereka berkata, “ Ini adalah hari yang agung yaitu hari Allah me­nyelamatkan Musa dan meneng­gelamkan keluarga Firaun. Maka Nabi Musa as berpuasa sebagai bukti syukur kepada Allah. Rasul saw berkata, “Aku lebih berhak mengikuti Musa as daripada mer­eka.” Maka beliau berpuasa dan

memerintahkan (umatnya) untuk berpuasa” (HR Bukhari). Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik­baiknya puasa setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah Muharram. Dan sebaik­ baiknya ibadah setelah ibadah wajib adalah shalat malam.” (HR Muslim)

Walaupun ada kesamaan dalam ibadah, khususnya berpuasa, tetapi Rasulullah saw memerintahkan pada umatnya agar berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Yahudi, apalagi oleh orang­orang musyrik. Oleh karena itu beberapa hadits menyarankan agar puasa hari ‘Asyura diikuti oleh puasa satu hari sebelum atau sesudah puasa hari ‘Asyura. Secara umum, puasa Muharram dapat dilakukan dengan beberapa pilihan.

Pertama, berpuasa tiga hari, sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya, yaitu puasa tanggal 9, 10 dan 11 Muharram.

Kedua, berpuasa pada hari itu dan satu hari sesudah atau sebel­umnya, yaitu puasa tanggal: 9 dan 10, atau 10 dan 11.

Ketiga, puasa pada tanggal 10 saja, hal ini karena ketika Ra­sulullah saw memerintahkan untuk puasa pada hari ‘Asyura para shabat

berkata: “Itu adalah hari yang dia­gungkan oleh orang­ orang Yahudi dan Nasrani, beliau bersabda: “Jika datang tahun depan insya Allah kita akan berpuasa hari kesembilan, akan tetapi beliau meninggal pada tahun tersebut.” (HR. Muslim).

Landasan puasa tanggal 11 Muharram didasarkan pada keu­muman dalil keutamaan berpuasa pada bulan Muharram. Di samping itu sebagai bentuk kehati­ hatian jika terjadi kesalahan dalam peng­hitungan awal Muharram. Selain berpuasa, umat Islam disarankan untuk banyak bersedekah dan me­nyediakan lebih banyak makanan untuk keluarganya pada 10 Mu­harram. Tradisi ini memang tidak disebutkan dalam hadist, namun ulama seperti Baihaqi dan Ibnu Hibban menyatakan bahwa hal itu baik untuk dilakukan.

Demikian juga sebagian umat Islam menjadikan bulan Mu­harram sebagai bulan anak yatim. Menyantuni dan memelihara anak yatim adalah sesuatu yang sangat mulia dan dapat dilakukan kapan saja. Dan tidak ada landasan yang kuat mengaitkan menyayangi dan menyantuni anak yatim hanya pada bulan Muharram. Wallohu alam bi shawwab. (Red*)

Cara Puasa Muharram:Berpuasa tiga hari, sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya, yaitu puasa tanggal 9, 10 dan 11 Muharram.

Berpuasa pada hari itu dan satu hari sesudah atau sebelumnya, yaitu puasa tanggal: 9 dan 10, atau 10 dan 11.

Puasa pada tanggal 10 saja, hal ini karena ketika Rasulullah saw memerintahkan untuk puasa pada hari ‘Asy-ura para shabat ber-kata: “Itu adalah hari yang diagungkan oleh orang- orang Yahudi dan Nasrani, beliau bersabda: “Jika datang tahun depan insya Allah kita akan berpuasa hari kesembilan, akan tetapi beliau meninggal pada tahun tersebut.” (HR. Muslim).

1

2

3

Selamat Datang Muharram

Page 6: Majalah komunitas lazis sabilillah edisi nopember 2013

6

O L E H :

NOOR SHODIQASKANDARDekan Fakultas

Ekonomi Unisma

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 110 / November 2013 / Thn: 06

Kerja.. kerja…kerja… adalah slogan yang sering digaungkan oleh Menteri BUMN Republik Indonesia Dahlan Iskan. Dalam berbagai kesempatan beliau menyuarakan pentingnya bangkit dari keterpurukan dengan bekerja yang optimal sebagai upaya mening­katkan kualitas kehidupan dan memenangkan persaingan di dunia yang semakin global. Peran besar bangsa Indonesia sangat dibu­tuhkan untuk mengubah wajah dunia menjadi penuh dengan kesetaraan, dan bukannya saling menguasai satu sama lain. Sebagai sebuah penyemangat pada bangsa yang notabene tingkat produktivitasnya masih rendah tentu ini bagus. Kata­kata tersebut juga bisa jadi pelecut bagi masyarakat yang hidupnya nikmat (leasure). Menjadi penggunggah bagi kelompok yang konsumtif dan fashionable.

Produktivitas bangsa Indonesia sampai saat ini berdasarkan penelitian masih kalah dengan negeri tetangga Malaysia, Singapure, dll. Begitu juga kualitas sumberdaya manusianya masih pada kisaran rangking dua puluh empat (124) dari seratus tujuh puluhan Negara yang di survey. Hasil ini relevan dengan penelitian tahun sembilan puluhan oleh peneliti Be­landa yang menyebut masyarakat Indonesia

hidupnya nikmat (Lebih banyak santai kehidupannya dan kurang produktif)

Semua hal tersebut mem­berikan gambaran kepada kita semua, bahwa banyak problem dalam kehidupan masyarakat Indonesia mulai dari cara pandang, sikap dan perilaku. “Mangan ora mangan kum­pul” sudah tidak relevan lagi bagi kehidupan yang penuh tantangan ini, karena meng­gambarkan cara pandang ke­hidupan yang hanya “nrimo ing pandum” dan bukan berupaya menyebar ke muka bumi ini untuk mencari karunia Allah (Al Jumu’ah 10). Begitu juga “menungso wis nggowo rizkine dewe­dewe” juga harus dirubah menjadi perlunya beru­saha secara optimal dengan memberikan nilai (value) terbaik, sebagaimana yang dibutuhkan oleh masyarakat. Saatnya pula kehidupan konsumtif dan fashionable kita rubah menjadi kehidupan yang menghasil­kan banyak kemanfaatan, sehingga tidak

hanya menjadi “big market” (pasar yang besar), akan tetapi juga “big product” (produsen yang besar). Cara pandang ini relevan dengan hadits Ra­sulullah saw “Manusia yang terbaik adalah adalah mereka yang mampu memberikan kemanfaatan kepada manusia lainnya”.

Kerja keras dan cerdas adalah modal dasar untuk merubah nasib menjadi lebih baik, kehidupan menjadi lebih makmur sehingga ibadah yang dilakukan juga menjadi lebih tenang dan lebih baik. Ra­sulullah saw menyampaikan “Siapa yang mencari nafkah

yang halal guna menjaga dirinya dari meminta­minta, guna berbagi dengan tet­angga, maka ia datang di hari kiamat dengan wajah laksana bulan di malam purnama (HR Thabrani). Bekerja juga merupakan bagian dari ibadah, jika kita niatkan untuk mencari bekal sebagai sarana menghadap kepada sang khaliq. Wallahu a’lambisshowab. (*)

KERJA…. KERJA… KERJA...SAATNYA KITA SEMUA HIJRAH

Page 7: Majalah komunitas lazis sabilillah edisi nopember 2013

7

Kemudian jika ia hendak berbaring, maka berbaringlah di atas sisi kanannya dan bacalah doa: "Maha Suci Engkau, ya Allah Tuhanku, karena Engkaulah aku membari­ngkan tubuhku dan karena Engkau pulalah aku mengangkatnya. Apabila Engkau mencabut jiwaku, maka ampunilah ia dan apabila Engkau melepaskannya (meng­hidupkan) maka jagalah ia sebagaimana Engkau menjaga hamba­hamba­Mu yang saleh". (Shahih Muslim No.4889)

13. Mohon perlindungan dari kejahatan yang dilakukan dan yang belum dilakukan

• Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:Bahwa Rasulullah saw. pernah berdoa den­gan membaca: "Ya Allah, kepada­Mulah aku berserah diri dan kepada­Mulah aku beriman, terhadap­Mu aku bertawakkal dan kepada­Mu aku kembali serta dengan (pertolongan) Engkau aku berperang. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung den­gan kemuliaan­Mu, tidak ada Tuhan selain Engkau, agar Engkau tidak menyesatkan aku, Engkaulah Yang Maha Hidup dan tidak akan mati sedang jin dan manusia semuanya akan mati". (Shahih Muslim No.4894)

• Hadis riwayat Abu Musa Al-Asy`ari ra.:Bahwa Nabi saw. selalu berdoa dengan membaca: "Ya Allah, ampunilah kesalahan dan kebodohanku, dan juga sikap berlebi­hanku dalam segala urusanku dan segala yang Engkau lebih mengetahui daripadaku. Ya Allah! Ampunilah kesungguhanku dan kelakarku, dan ketidaksengajaanku dan kesengajaanku serta semua yang ada di sisiku. Ya Allah, ampunilah dosa yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan, yang aku lakukan secara sem­bunyi maupun yang aku lakukan secara terang­terangan serta segala yang Engkau lebih mengetahui daripadaku. Engkaulah Yang Maha Mendahului dan Yang Maha Mengakhiri dan Engkau Maha Kuasa atas

segala sesuatu". (Shahih Muslim No.4896)• Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:

Bahwa Rasulullah saw. berdoa: "Tidak ada Tuhan selain Allah semata, Tuhan Yang memenangkan tentara­Nya, Tuhan Yang menolong hamba­Nya, Tuhan Yang mengalahkan golongan-golongan kafir, maka tidak ada sesuatu pun (yang abadi) selain­Nya". (Shahih Muslim No.4903)

14. Bertasbih pada permulaan siang dan ketika hendak tidur

• Hadis riwayat Ali bin Abu Thalib ra.:Bahwa Fatimah mengeluhkan tangannya (yang terluka) akibat alat penumbuk biji­bijian. Dan Nabi saw. mendapatkan seorang tawanan (untuk dijadikan pelayan), maka berangkatlah Fatimah menemui Nabi saw. namun ia tidak menjumpai beliau tetapi ia bertemu dengan Aisyah, lalu diceritakanlah maksud kedatangannya kepada Aisyah. Ketika Nabi saw. datang, Aisyah menceri­takan kepada beliau tentang kedatangan Fatimah. Nabi saw. segera menemui kami pada saat kami telah berbaring di tempat tidur, kemudian kami pun beranjak bangun ingin menghampiri beliau tetapi Nabi saw. berkata: Tetaplah di tempat kalian! Lalu beliau duduk di antara kami berdua sehingga aku dapat merasakan di dadaku dinginnya telapak kaki beliau. Kemudian beliau bersabda: Maukah kamu berdua aku ajarkan sesuatu yang lebih baik daripada apa yang kamu berdua minta yaitu ketika kalian hendak berbaring ke tempat tidur, bacalah takbir sebanyak tiga puluh empat kali, tasbih sebanyak tiga puluh tiga kali serta tahmid sebanyak tiga puluh tiga kali karena hal itu lebih baik bagi kamu berdua daripada seorang pelayan. (Shahih Muslim No.4906)

15. Anjuran berdoa ketika mendengar suara ayam jantan

• Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:Bahwa Nabi saw. bersabda: Jika kamu sekalian mendengar suara kokok ayam

jantan, maka mohonlah karunia Allah karena sesungguhnya binatang tersebut telah melihat malaikat dan jika kamu sekalian mendengar suara ringkikan kele­dai, maka mohonlah perlindungan kepada Allah dari godaan setan, karena binatang tersebut telah melihat setan. (Shahih Mus­lim No.4908)

16. Doa ketika tertimpa kesusahan• Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:

Bahwa Nabi saw. ketika tertimpa Kes­usahan, beliau berdoa: "Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung lagi Maha Penyantun, tidak ada Tuhan selain Allah Tuhan Yang Memiliki Arsy nan Agung, tidak ada Tuhan selain Allah Tuhan segenap langit, Tuhan bumi serta Tuhan Arsy nan Mulia". (Shahih Muslim No.4909)

17. Menerangkan seorang yang berdoa akan dikabulkan selama dia tidak cepat berkata: Aku telah berdoa tetapi tidak dikabulkan

• Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Akan dikabulkan doa seseorang di antara kamu sekalian selama dia tidak terburu­buru berkata: Aku sudah berdoa, tetapi aku tidak atau belum dikabulkan. (Shahih Muslim No.4916)

18. Tentang mayoritas ahli surga adalah dari orang­orang miskin dan mayoritas ahli neraka dari kaum wanita serta mengenai fitnah kaum wanita

• Hadis riwayat Usamah bin Zaid ra., ia berkata:Rasulullah saw. bersabda: Aku berdiri di depan pintu surga, tiba­tiba aku melihat mayoritas yang memasukinya adalah orang­orang miskin dan aku juga melihat para penguasa (di dunia) dalam keadaan tertahan, kecuali penghuni neraka yang telah diperintahkan kepada mereka untuk memasuki neraka.

Bersambung

(Bagian 3)

KITAB ZIKIR, DOA,TAUBAT & ISTIGHFAR

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 110 / November 2013 / Thn: 06

M. Anas Basori

Page 8: Majalah komunitas lazis sabilillah edisi nopember 2013

8 Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 110 / November 2013 / Thn: 06

ANAK-ANAK tampak berbaris rapi dan satu­persatu mulai maju ke meja yang telah disiapkan sebagai tempat ab­sensi. Lembaran absensi sebagian telah terisi dengan tanda tangan atau coretan seadanya dari anak­anak, sebagai tanda bahwa mereka telah mengisi absent dan hadir. Disamping buku absensi telah di­siapkan pula beberapa gelas susu ukuran gelas mineral berjajar menutupi beberapa kotak roti yang juga sengaja disiapkan untuk dibagikan bagi mereka yang telah absent.

Tanggal 10 setiap bulan, adalah hari istimewa bagi anak­anak dan adek­adek asuh LAZIS Sabilillah. Mereka secara khusus diundang dan diwajibkan untuk datang untuk mengikuti program pem­binaan yang rutin dilaksanakan oleh tim pendayagunaan LAZIS Sabilillah. Ada beberapa hal yang menjadi agenda pembinaan diantaranya adalah sejauh mana tingkat kepedulian mereka terhadap kegiatan dirumah dan pekerjaan orang tua, tentang ibadah sholat dan baca Al Qur’an mereka, selain itu menjadi catatan utama lembaga adalah peningkatan prestasi mereka disekolah.

Acara yang bertempat di dalam Masjid Sabilillah itu, biasanya diawali dengan

pembacaan istighotsah secara bersama. Kemudian selain mendapatkan siraman rohani mereka juga mendapatkan pem­binaan dan tanya jawab seputar kegiatan harian dirumah, baik mengenai ibadah sholat maupun baca Al Qur’an. Selain itu juga selalu ditanyakan prestasi yang mereka peroleh disekolah. Meningkat atau bahkan menurun. Disela­sela acara itu juga, makanan atau minuman yang telah disiapkan sejak awal acara mulai dipersi­lahkan untuk dinikmati. Ada yang langsung menyantapnya atau ada yang malu­malu untuk membuka bungkusan yang telah dibagikan satu­persatu tadi. “Makanan atau minuman yang dibagikan adalah juga merupakan bagian dari program pen­ingkatan gizi dan nutrisi bagi adek­adek ini” Urai Sofian Arief. Lebih lanjut sofian menjelaskan bahwa anak­anak biasanya suka sekali dengan kejutan apa yang akan mereka terima ketika acaa pembinaan ini. Jadi selain disiapkan sebagai konsumsi kami juga menyiapkan secara khusus bagi mereka untuk menunjang gizi adek­adek semua” Terang Sofian.

Memang secara pasti, tumbuh kembang anak­anak juga menjadi salah satu agenda serius bagi LAZIS Sabilillah, bagaimana tidak jika melihat dari 135 anak asuh yang

saat ini dibina dan mendapatkan bantuan beasiswa secara rutin bisa dilihat hampir 70% diantaranya adalah anak­anak den­gan usia yang masih harus mendapatkan perhatian secara khusus bagi perkem­bangan fisik dan kesehatan mereka. Maka tak salah kiranya jika pemberian konsumsi disetiap pembinaan harus dan wajib memenuhi standard nilai gizi dan vitamin yang memadai bagi pemenuhan kebutuhan nutrisi mereka.

Nutrisi bisa jadi bukan harus vitamin dalam botol berbentuk cair atau kapsul. Nutrisi untuk beberapa kalangan mungkin bisa jadi hanya berbentuk makanan atau minuman yang menyehatkan dan jauh dari sumber bahan makanan atau minuman yang berbahaya untuk dikonsumsi. Dan yang pasti bisa saja juga sangat jarang mereka temui bahkan mereka nikmati sehari­hari. Sejak empat tahun terakhir hal inilah yang mendasari LAZIS Sabilillah untuk selalu memberikan suplemen dan nutrisi tambahan bagi adek­adek asuh yang setiap bulan datang untuk mengikuti pembinaan rutin di Masjid Sabilillah. Tidak banyak memang dan bahkan mung­kin juga sangat remeh. Namun, bisa jadi makanan atau minuman remeh itu jarang sekali mereka nikmati. (Red*)

Gizi dan NutrisiPembinaan Rutin Adek-Adek Asuh

Pembagian nutrisi disaat adek-adek asuh hadir untuk mengikuti

pembinaan rutin.

Page 9: Majalah komunitas lazis sabilillah edisi nopember 2013

PADA hari raya Idul fitri tahun 2013, saya diminta oleh takmir masjid Al-Mukarramah Kasin untuk menjadi khotib sekaligus imam di masjid tersebut. Namun, sebelumnya Takmir masjid Al-Mukarramah menceritakan panjang lebar bahwa di belakang Masjid terdapat sebuah makam (kuburan keramat), yaitu kuburanya Mbah Muhammad Jalalain Asal Banten.

Konon, Mbah Muhammad Jalalain itu salah satu perintis Masjid Al-Mukarramah. Kedala-man ilmu dan spiritualnya membuat makom beliau sangat istimewa. Beliau berasal dari Banten. Ketika jaman belanda, Mbah Jalalain juga ikut serta membentengi masyarakat dari orang-orang Belanda.

Karena begitu keramatnya kuburan Mbah Jalalain, sampai-sampai cukup banyak imam dan khotib masjid yang khutbah di Masjid Al-Mukarramah banyak melakukan kesalahan, seperti; lupa tidak membaca takbir, dan kadang lupa dengan bacaaan Al-Fatihah. Kadang, ditenggah-tenggah khutbah, tiba-tiba lupa den-gan materinya. Padahal, dari segi pengetahuan dan pengalaman,imam dan khotib yang bertugas di masjid tersebut sudah mumpuni. Bahkan, ada juga yang sudah bergelar Doktor, bahkan Imam tetap di Masjid Jami’ Agung Malang. Rupanya, aura KH yang dimakamkan dibelakang masjid jauh lebih tajam dari pada khotib-khotib tersebut.

Satu hari sebelum hari raya, sang Takmir memberi tahu agar supaya sebelum khutbah bertawassul dengan cara mengirimkan fatihah yang dihadiahkan kepada Al- Mbah Jalalain dan KH Abdul Mukti, yang mana keduanya dalah perintis masjid Al-Mukarromah. Dengan harapan, agar khutbah Idul Fitri tidak terjadi kesalahan sebagaimana kesalahan yang pernah terjadi sebelumnya.

Setiap malam, khususnya malam jumat, banyak para penziarah ke Makam Mbah Ja-lalain. Habib Lutfi Pekalongan juga pernah menyempatkan berziarah, Habib Bakir, serta beberapa habaib dari Solo dan Jakarta. KH Marzuki Mustamar kadang berziarah ke Makam Mbah Muhammad Jalalain. Dari kalangan peda-gang, anggota legislative juga rame-rame ikut berziarah di malam Mbah Muhammad Jalalain. Bagi beberapa legislative yang sudah duduk manis di kursi jabatanya, mereka tidak lupa berziarah, karena sebelum menjadi anggota legislative, mereka tawasulan kepada Mbah Muhammad Jalalain.

Semakin mengerti tentang masjid Al-Mukarrah, semakin penasaran dengan sosok ulama-ulama Kasin. Ternyata, dari Masjid Al-Mukarramah juga ada ulama hebat yang pernah memimpin NU kota Malang. Dialah KH Abdul Mukti. Beliau lahir Lahir di Pandaan, Pasuruan, pada Tahun 1896 dan wafat 9 April 1963. Beliau di makamkan di Pemakaman Umum Kasin, Malang.

Jika Mbah Muhammad Jalalain begitu kera-mat, terkenal dengan kewaliannya. Maka, sosok KH Abdul Mu’ti tidak kalah hebatnya. Beliau ter-masuk salah satu guru yang mengajar di Agung Jami' Malang. Beliau juga salah satu Perintis Masjid Al Mukarromah, yang sebelumnya di rintis oleh Mbah Muhammad Jalalain.

Kyai identik dengan NU, begitulah ungkapan yang sangat tepat. Tidak aneh, jika Kh. Abdul Mu’ti asal Kasin Malang ini kemudian menjadi Syuriyah NU Cabang Malang. Bagi santri dan warga Kota Malang umumnya, khususnya warga Kasin nama Mbah Muhammad Jalalain dan KH. Abdul Mukti sudah tidak asing lagi.

Akan tetapi, KH Abdul Mukti lebih populer, karena sosok seorang pengajar di Masjid Jamik Agung. Beliau dikenal sebagai kiai yang waro’ dan mukhlis (ihlas), serta ahli tasawuf. Sejak muda, putra pertama KH Harun dari enam bersaudara ini sudah giat berdakwah, dan mengabdi di Ponpes Kauman (belakang masjid Agung Jami’ Malang), yang dirintis KH. Yasin asal Kuanyar Bangkalan. Selain itu, juga ikut berkiprah di Masjid Agung Jami’ Malang, bahkan keberadaan Kiai Mukti cukup disegani pada waktu itu oleh tentara Belanda dan Jepang.

Setelah menikah dengan Ibu Nyai Zahroh, putri ketiga KH. Yasin, Kiai Mukti diminta warga Kasin untuk menetap dan membina masyara-kat Kasin, pasca wafatnya Mbah Muhammad. Karena figur ulama dan ketokohan Kiai Mukti

sangat dibutuhkan. Bahkan, KH. Abdul Karim sekeluarga rela memberikan tanahnya untuk dibangun rumah dan pondok pesantren, serta Langgar Al Mukarromah (kini menjadi Masjid Al Mukarromah, dan menjadi monumen tentara Hizbullah), yang dirintis dan dikelola Kiai Mukti.

Di Ponpes Kasin itulah, Kiai Mukti yang ahli hizib itu membangun umat dan memberi seman-gat kepada tentara Hizbullah untuk mengusir penjajah Belanda dan Jepang. Para santri yang berdatangan ke ponpes, tidak hanya dari Kota dan Kabupaten Malang, seperti Gondanglegi dan Kepanjen. Tapi juga dari Pandaan, Bangil, Pasuruan, Jember, Lumajang, dan beberapa kota lainnya.

Para santri selain diajar ilmu tasawuf, juga diajarkan ilmu fiqih, dengan rujukan kitab-kitab klasik (kitab kuning, yang hingga sekarang masih tersimpan ahli warisnya). Menariknya, selain ada yang nyantri untuk belajar ilmu agama, ada juga yang datang ke ponpes Kiai Mukti hanya ingin digembleng dan minta wirid atau hizib sebelum mereka ikut berjuang mengusir Belanda. ‘’Seba-gian besar tentara Indonesia, yang tergabung dalam barisan Hizbullah selalu minta doa restu, dan penggemblengan agar mereka mempunyai keberanian dan selamat dalam pertempuran,’’ kata H. Umar Maksum, santri Kiai Mukti, yang masih hidup, dan kini berusia 92 tahun.

Bahkan, menurut Umar Maksum, mantan Komandan Pertempuran Hizbullah Jatim pada

9Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 110 / November 2013 / Thn: 06

Keramat KH Muhammad Jalalaindan KH Abdul Mukti Kasin

Ziarah kubur untuk menteladani karomah almaghfurllah.

Page 10: Majalah komunitas lazis sabilillah edisi nopember 2013

10 Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 110 / November 2013 / Thn: 06

1946 ini, Bung Tomo, penggerak pertempuran 10 Nopember di Surabaya sempat sowan dan minta digembleng Kiai Mukti. ‘’Waktu itu, oleh Kiai Mukti, Bung Tomo diberi wirid, dan air minum, serta dibekali dengan bambu runcing,’’ kenang Umar Maksum, yang pernah menerima Tanda Kehormatan Bintang Gerilya dari Presiden Suharto pada 15 Desember 1971.

Perjuangan Kiai Mukti pada masa penjajahan Belanda diakui, cukup besar, terutama dalam pembinaan mental dan rohani para santrinya yang ikut berjuang. ‘’Pernah suatu ketika, sewaktu Kiai Mukti sedang menggembleng sekitar satu kompi atau sekitar 100 tentara di pondoknya. Tiba-tiba tentara Belanda datang untuk menangkap mereka. Mengetahui hal tersebut, Kiai Mukti kemudian mengumpulkan para tentara di belakang langgar Al Mukarromah. Anehnya, sewaktu tentara Belanda mencari

mereka di pondok, di rumah Kiai Mukti dan di langgar Al Mukarromah tidak ditemukan seorang pun tentara,’’ ungkap Umar Maksum, yang meski diusia senja masih tampak sehat dan bugar.

Dimata anak cucunya, Kiai Mukti yang mempunyai 17 putra-putri ini dikenal sangat penyabar, disiplin, bahkan tidak banyak bicara. ‘’Demikian juga dalam menerapkan pendidikan, Kiai Mukti memberikan kebebasan kepada anak cucunya. Asalkan tidak sampai meninggalkan syariat Islam,’’ kata Umi Rosidah, satu-satunya cucu putri, yang menjadi kesayangan Kiai Mukti.

Demikian juga dalam hal bershodaqoh dan mencari nafkah, Kiai Mukti yang juga pernah menjadi Syuriyah NU Cabang Malang selalu menekankan agar melakukan ihtiar dan mencari barokah. Tidak ngoyo dalam mencari harta, dan tidak pelit dalam mengeluarkan shodaqoh. Karena prinsipnya, sepanjang manusia itu masih

bernafas, berarti masih ada rizkinya. ‘’Mungkin karena ihlasnya. Dulu, di pondok Kiai Mukti itu selalu datang kiriman dari masyarakat. Baik berupa beras, ketela pohon, dan beberapa bahan makanan pokok, yang ditempatkan di beberapa gudang. Namun, bahan makanan itu kembalinya juga kepada santri, tentara yang datang ke pondok, dan masyarakat sekitar Kasin,’’ tambah Umi Rosidah, putri Ibu Makiyah, putri pertama Kiai Mukti.

Kiai Mukti dipanggil menghadap Allah SWT pada 9 April 1963 sekitar pukul 11.00 WIB di kediamannya di Kasin, yang sekarang menjadi Jalan Arief Margono karena sakit, dan dimak-amkan di pemakaman umum Kasin.

Sumber:Pak Said, Takmir Masjid Al-MukarramahPak Mahmudi Sekjen NU Kota Malang.

Do’a

Page 11: Majalah komunitas lazis sabilillah edisi nopember 2013

11

Akhir Bulan Oktober telah terlaksana Pro-gram Bedah Rumah ke 4, 3 Minggu telah

berjalan kondisi rumah Bp. Mustakim

telah terlihat perubah-annya. Berikut doku-

mentasinya:

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 110 / November 2013 / Thn: 06

Tukang dibantu oleh beberapa warga sekitar melakukan pengukuran pada saat pembongkaran.

Kondisi rumah Bp. Mustakim yang telah gundul siap untuk dirobohkan

untuk penataan ulang.

Tampak sudut ruangan yang telah ditata ulang dengan batu bata yang telah berdiri.

Kondisi awal rumah sebelum dibedah.

Tampak dari jalan kampung, kondisi rumah yang telah rapi.

Teras depan dan dinding depan yang dulu rusak parah kini

telah kokoh .berdiri

Kondisi rumah 85% setelah direnovasi.

Kondisi atap ruang tamu juga mulai

terlihat kuat.

Page 12: Majalah komunitas lazis sabilillah edisi nopember 2013

12 Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 110 / November 2013 / Thn: 06

MUDAHNYA untuk kumpul, susahnya untuk baris. Kalimat itu sudah cukup familiar di kalangan para motivator dan ahli mana-jemen strategi. Artinya cukup sederhana. Jika diterjemahkan bebas, kira-kira punya makna begini; dalam sebuah organisasi, para anggotanya sangat mudah untuk diajak kumpul-kumpul dan makan bersama. Tapi jika diajak jalan bareng untuk berjuang, rasa-rasanya banyak alasan, meski sejatinya bagian-bagian dari organisasi itu sudah jalan. Hanya saja, jalannya sendiri-sendiri.

Dalam kehidupan berorgan-isasi, fenomena seperti ini cukup banyak. Yang mudah kita lihat adalah "pisah ran jang" antara ke-pala daerah dan wakilnya. Bahkan saking ba nyak nya kejadian seperti ini, tak jarang beberapa hari saja pelantikan dilaksanakan, dua pe-

jabat ini sudah singkur-singkuran.Apa itu juga bisa terjadi di

organisasi lain, semisal perusa-haan, yayasan, ormas, orpol, dan lain-lain? Jawabnya; iya. Sangat mungkin terjadi. Bahkan selalu terjadi. Terutama jika leadership pimpinannya kurang dan SDM-nya kurang berkualitas.

Kondisi itu akan diperparah jika "niat" yang ada pada diri SDM di dalamnya tidak baik. Akibatnya muncul intrik politik kepentingan. Lalu, timbullah penyakit penjilat, pemfitnah, dan SDM yang ABS (asal bos senang).

Penyakit-penyakit inilah yang pada gilirannya akan membikin or-ganisasi kacau. Kenyamanan pun terganggu. Bukan kinerja baik yang terjadi, tapi saling intrik dan men-jatuhkan. Kondisi inilah yang akan sangat membahayakan sebuah organisasi. Apapun bentuknya.

Inilah yang harus dihindari. Bah-kan kalau perlu dihapuskan dari se-buah organisasi. Selain sangat ber-bahaya, juga sangat mengganggu dan memelencengkan SDM yang memiliki niat baik untuk organisasi. Penyakit-penyakit itu pula yang pada gilirannya akan memecah belah dan membuat tidak nyaman.

Apa bisa diatasi? Sesungguh-nya sebuah organisasi itu adalah kerjasama. Membangun budaya kerjasama antar-lini (corporate culture) inilah yang akan bisa memberikan hal positif dalam sebuah organisasi.

Membangun budaya kerjasa-ma antar-lini (corporate culture) itu ibarat membangun kapal induk. Semua sisi saling membantu untuk jadi lebih baik. Kekuatan menghadapi ombak besar dan angin topan juga sangat berlipat. Alhasil, apapun bentuk tantangan

dan rintangan di depan, kapal induk organisasi ini akan mampu mengatasinya.

Bahkan dalam menghadapi ba-dai topan pun, organisasi ini akan tetap stabil. Karena semua lini sal-ing mengisi dan membantu agar laju organisasi tetap seimbang. Yayasan Sabilillah Malang yang saat ini memiliki tiga pilar utama, yakni Lembaga Pendidikan Islam (LPI), Lembaga Pengembangan Ekonomi dan Sosial (LPES), dan Lembaga Peribadatan dan Ketakmiran Masjid Sabilillah, merupakan sebuah kapal induk yang dibangun lewat semangat corporate culture. Semua lini saling mengisi dan membantu. Pilar-pilar saling menguatkan dan menopang untuk memenuhi kes-eimbangan kapal induk Sabilillah dalam bergerak maju.

Bersambung

Corporate Culture Tiga PilarJajaran pengurus Yayasan Sabilillah Malang dari kiri: Ketua dewan pembina Prof. Dr. KH. M. Tholchah Hasan, Ketua III Prof. Dr. Mas’ud Said MM,

Ketua I Drs H. Mas’ud Ali M.Ag, Ketua II Prof. Dr. Ibrahim Bafadlal.

Page 13: Majalah komunitas lazis sabilillah edisi nopember 2013

13Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 110 / November 2013 / Thn: 06

MINGGU pagi, 27 Oktober puluhan guru­guru, ustad – ustadzah berkumpul di halaman Masjid Sabilillah untuk memulai acara pelatihan jurnalistik yang digagas oleh LAZIS Sabilillah bekerjasama dengan nara sumber dari salah satu media cetak di Kota Malang.

Sejak dua tahun yang lalu, safari dan pem­binaan terhadap TPQ Binaan LAZIS Sabilil­lah dilaksanakan, baik bertempat di Masjid Sabilillah, maupun dibeberapa tempat yang secara khusus memang dipersiapkan untuk pelaksanaan silaturrahim para guru dan ustad –ustadzah TPQ. Telah banyak kegiatan serta pembahasan yang dilaksanakan. Semuanya teragendakan secara matang, mulai dari pelatihan hypnoteaching, hingga pelatihan metode pembelajaran cepat dan tepat baca Al Qur’an. Menjelang akhir tahun hijriayah ini kembali demi meningkatkan visi serta mutu dan kualitas guru­guru TPQ maka Pelatihan Jurnalistik untuk guru­guru TPQ binaan LAZIS Sabilillah, yang tergabung dalam lembaga pendampingan peningkatan mutu TPQ (LP2M TPQ) dilaksanakan.

Kali ini bertempat di Auditorium lantai 1, KH. Nachrowi, Yayasan Sabilillah. Ruangan dengan kapasitas maksimal 100 orang tersebut dipersiapkan sejak malam hari. Peserta terdiri dari para ustadz­ustadzah guru pengajar TPQ. Sejumlah 25 TPQ binaan diundang secara khusus untuk mengikuti kegiatan tersebut. Satu TPQ bisa dihadiri oleh 2 sampai 3 orang.

Melihat minat dan antusias para guru TPQ ketika berkumpul untuk melakukan sharing tentang pendidikan Islami bagi

santri­santri dan merumuskan berbagai system demi kemajuan TPQ. Maka muncul salah satunya yakni menyampaikan berbagai kegiatan yang ada di TPQ dengan gencar bersosialisasi, baik melalui media brosur, leaflet, maupun resume mengenai TPQ yang bersangkutan. Selain berfungsi sebagai media informasi kepada masyarakat juga bisa digunakan sebagai pembanding bagi satu sama lain lembaga agar kemajuan tiap – tiap lembaga pendidikan TPQ semakin rata. Selain itu dengan telah adanya media sosialisasi dan komunikasi bagi masyarakat luas khususnya jama’ah dan donator LAZIS Sabilillah melalui majalah LAZIS Sabilil­lah maka kedepan diusulkan pula dengan salah satunya mengangkat berbagai cerita

dan latar belakang tiap­tiap TPQ.Acara dimulai sejak pukul 09.00 pagi,

Setelah diawali oleh pembukaan dan sambutan dari Manager Operasional LAZIS Sabilillah, Ust. Sulaiman, AP. Acara yang ditargetkan dapat selesai sebelum sholat dhuhur langsung diawali oleh pemateri yakni Bapak Fatchul Yasin. Selama 2 jam setengah, dijelaskan, diulas dan disampaikan rumusan­rumusan serta tata cara pembuatan tulisan dan berita secara baik dan informatif.

“Selain sebagai informasi, apa yang kita tulis dan sampaikan melalui tulisan juga diharapkan dapat memberikan ide, saran dan masukan tentang berbagai hal yang dibutuh­kan oleh para pembaca secara khusus”. Pak Yasin menyampaikan. (Red*)

Belajar Menjadi WartawanDiklat Jurnalistik Untuk Guru TPQ

Page 14: Majalah komunitas lazis sabilillah edisi nopember 2013

14

Konsultasi Agama Konsultasi Agama Konsultasi Agama

Redaksi menerima pertanyaan dari jamaah, donatur, muzaki dan sahabat Sabilillah yang berkaitan dengan permasalahan -permasalahan keagamaan atau ibadah, kesehatan maupun psikologis parenting. Pertanyaan bisa dikirim melalui nomor-nomor

SMS centre yang ada, melalui web http://sabilillahmalang.org, akun FB dan email: [email protected] atau diserahkan secara langsung ke kantor masjid Sabilillah setiap hari pada jam kerja.

Diasuh Oleh:

KH. Mas’ud Ali, M.AgKetua Yayasan Sabilillah

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 110 / November 2013 / Thn: 06

Pertanyaan 1: Assalamualaikum Wr. Wb., Kyai saya mempunyai rencana untuk men-

gaqiqahi putra saya bulan depan ini. Yang saya ingin tanyakan, apakah benar seperti yang pernah saya dengar dari orang-orang bahwa pihak keluarga khususnya putra yang diaqiqahi dilarang memakan daging kamb-ing yang yang disembelih untuk aqiqah tersebut..? mohon penjelasan dari Kyai, Wassalamualaikum. Adi, Lowokwaru.

Jawaban. Aqiqah untuk anak yang baru lahir, khususnya pada hari ketujuh hukumnya adalah sunnah muakkadah. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah saw.

Setiap anak itu tergadai dengan aqiqahnya. Disembelihkan aqiqah untuknya pada hari ketujuhnya dan diberi nama pada hari itu dan dicukur rambutnya. Hadits Riwayat Imam yang lima kecuali At Tumudzi.

Karena aqiqah ini hukumnya sunah muakkadah maka orang yang beraqiqah boleh makan sebagian dari daging aqiqahnya, sama dengan makan sebagian daging qurban. Tetapi apabila aqiqah atau qurban itu dilaksanakan karena nadzar, maka hukumnya bukan sunah muakkadah lagi, tetapi hukumnya menjadi wajib dan akibat hukumnya adalah orang yang beraqiqah atau yang berkorban tidak dibolehkan makan sebagian dari daging aqiqah atau qurban tersebut. Dengan keterangan tersebut, maka pertanyaan anda telah terjawab bahwa yang tidak boleh dimakan oleh orang yang beraqiqah adalah aqiqah yang hukumnya wajib karena berdasarkan nadzar.

Hukum Seorang Muslim Bekerja Dilingkungan Gereja

Orang Yang Aqiqah Tidak Boleh Makan Daging Aqiqahnya?

Pertanyaan 2:Assalamualaikum, Kyai saya adalah seorang

anak tunggal yang hidup dengan seorang ibu, sekitar setahun yang lalu ayah saya meninggal dunia . Singkat cerita, karena keadaan ekonomi saya terpaksa bekerja di salah satu perusahaan outsourching dimana saya ditugaskan sebagai tenaga kebersihan di sebuah gereja. Sejujurnya hati saya tidak tenang dengan apa yang saya kerjakan ini namun sampai saat ini belum ada pilihan lain. Yang ingin saya tanyakan halalkah penghasilan saya Kyai..? Apa hukumnya bagi seorang muslim bekerja di gereja seperti pe-kerjaan saya ini ? Mohon penjelasan, terima kasih. Wassalamualaikum. Dianto, Blimbing.

Jawaban: Saudara Dianto yang baik, bekerja untuk

mencari nafkah guna biaya hidup adalah suatu keharusan. Anda adalah karyawan sebuah perusahaan cleaning service dan Anda digaji oleh perusahaan tersebut. Anda digaji karena pekerjaan Anda. Anda adalah pekerja profe-sional. Maka gaji/penghasilan Anda adalah halal. Adapun Anda ditugaskan dimana saja termasuk di Gereja, itu urusan perusahaan tempat Anda bekerja. Tentang pertanyaan Anda bagaimana hukumnya seorang muslim bekerja di gereja seperti pekerjaan Anda tersebut, dapat kami beri jawaban segai berikut :

· Mubah ( boleh ) apabila Anda bekerja semata-mata mencari nafkah, bukan meng-abdi di gereja. Apalagi anda merasa terpaksa bekerja di tempat tersebut. Ada qa’idah fiqhi-yyah keadaan-darurat itu membolehkan / memubahkan yang terlarang (haram).

· Haram( terlarang ) apabila anda bekerja tersebut dengan niat mengabdi di gereja tersebut, atau dengan anda bekerja di tem-pat tersebut aqidah/ iman anda terpengaruh dengan keyakinan gereja yang menuhankan Nabi Isa tersebut.

Page 15: Majalah komunitas lazis sabilillah edisi nopember 2013

15

Psikologi Parenting

diasuh oleh: Tim Dokter Sabilillah Medical Service

Diasuh oleh: Muhammad MahpurDosen Psikologi UIN Maliki Malang

KEMAMPUAN humor juga menjadi salah satu kunci masing-masing pasangan mampu memahami pola komunikasi untuk saling mencairkan suasana sehingga hubun-gan pasangan menjadi tumbuh dan bergai-rah. Gairah yang dimaksud tidak semata-mata diukur dari kadar seksualitas namun kualitas emosi yang terstimulasi mampu menjadi piranti bagi prasyarat tercapai rasa kegembiraan, menghindari kekerasan, menjadi terapi stres atau depresi serta mengurai ragam manifestasi komunikasi yang saling menghidupkan satu dengan yang lainnya (bersambung).

Humor, senjata membangun kedekatan pengasuhan Transformasi humor dapat dikembangkan untuk memperkaya teknik-teknik pengasuhan anak. Ketrampilan ini menjadi salah satu kiat untuk meningkatkan praktik kasih sayang orang tua dan me-numbuhkan kelekatan yang aman (secure attachment) bagi anak.

Penggunaan komunikasi dengan cara humor membuat jiwa anak dapat dis-

eimbangkan dan memberikan sentuhan peran orang tua sejalan dengan kebutuhan emosional anak serta mampu mendo-rong alternatif mewujudkan salah satu kebahagiaan bagi perkembangan anak. Oleh karena itu pada sesi artikel ini akan sekilas membahas humor sebagai teknik memperkaya ketrampilan pengasuhan anak yang bisa dilatihkan pada orang tua pada waktu-waktu senggang.

Kedekatan orang tua dengan anak membutuhkan kualitas harmoni. Kedekatan bukan berarti semata diartikan dekat secara fisik yang ditandai kehadiran orang tua di rumah. Kedekatan dengan kualitas harmoni mensyaratkan hubungan yang dipenuhi dengan interaksi positif, misalnya berkumpul bersama dan saling bercerita, menemani bermain, membuat pertanyaan yang merangsang anak membantu mengasah penalarannya, mengajak bepergian ber-sama anak ke tempat-tempa istimewa atau teman serta kerabat, atau mendampingi acara anak merupakan pengejawantahan

hubungan harmoni. Humor menyegarkan interaksi sosial,

mendorong hubungan familiar, penuh keak-raban, memperkaya imajinasi sosial anak, dan menciptakan suasana bergembira secara kolektif. Humor merangsang kenikmatan kebahagiaan bersama anak dapat saling dipertukarkan. Ia menyehatkan karena rasa jenaka, tertawa, gembira dapat merangsang emosi sosial sehingga menurunkan tingkat stres atau tekanan psikologis akibat masalah yang dihadapi oleh anak.

Humor pada anak dapat dikembangkan menggunakan media cerita. Orang tua dapat memilih cerita-ceria lucu melalui browsing di internet, membaca buku cerita atau mengisahkan pengalaman kesehar-ian istimewa atau di tempat kerja orang tua untuk digubah menjadi cerita-cerita menyegarkan. Orang tua juga dapat men-golahnya dengan memperkaya gerak tubuh (gesture) yang lucu untuk merangsang komunikasi interaktif dan daya tarik anak.

Bersambung

Humor, Menghangatkan Hubungan Pasangan(Bagian 2)

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 110 / November 2013 / Thn: 06

ASUHAN nutrisi mempunyai peran yang sangat penting pada tumbuh kembang dan ke-sehatan anak. Untuk memastikan anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, perlu diketahui jenis, konsistensi, dan cara pembe-rian makan pada anak. Hal ini berkaitan erat dengan perkembangan kemampuan motorik anak, terutama motorik oral.

Pada 1 tahun pertama, bayi berkembang dengan pesatnya. Hal ini diikuti dengan per-lunya dilakukan perubahan jenis dan tekstur makanan bayi. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi, ibu dapat mengamati munculnya tanda2 berikut sebagai salah satu indikator kesiapan sang buah hati untuk jenis makanan yang baru.

Perkembangan kemampuan bayi sehu-bungan dengan pilihan pemberian nutrisi pada bayi merupakan pedoman umum. Arti-nya orangtua juga perlu menyadari bahwa setiap anak mempunyai corak dan kecepatan

tumbuh kembang yang khas untuk sirinya sendiri. Selain itu juga perlu ditekankan bahwa hingga saat ini air susu ibu (ASI)

merupakan pilihan sumber nutrisi terbaik buat bayi hingga usia 6 bulan. (Red*:Diolah dari berbagai sumber)

Usia Kemampuan motorik oral Diet0-3 bulan Menghisap dan menelan(suck and swallow) Cairan :ASI atau susu formula4-7 bulan Menggerakkan lidah ke atas dank e

bawahDuduk dengan bantuanMenelan makanan semi solid tanpa tersedakMembuka mulut saat melihat makananMinum dari cangkir dengan bantuan, sedikit tumpah

Makanan semi solid:· bubur susu· sereal bayi· buah· sayur

8-11 bulan Menggerakan lidah dari satu sisi ke sisi lain. Menggunakan sendok dengan bantuan. Mengunyah dan mulai tumbuh gigi. Dapat memegang makanan dan dengan jari berusaha makan sendiri. Minum dari cangkir dengan bantuan, masih tumpah

Makanan yang lebih dengan tekstur kasar

· nasi tim kasar· buah atau sayur

yang dipotong kasar· telur· keju, roti, biscuit· kacang-kacangan

yang ditumbuk kasar

Sumber: Infant development and feeding skills.

Asupan Nutrisi Tumbuh Kembang Anak

Page 16: Majalah komunitas lazis sabilillah edisi nopember 2013

16 Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 110 / November 2013 / Thn: 06

TIDAK terasa kita melewati tahun demi tahun dan sekarang kita memasuki tahun baru 1435 Hijriyyah.kita maklumi bersama setiap datangnya pergantian tahun, baik Masehi ataupun Hijriyyah pasti tidak luput adanya perayaan – perayaan dengan ber-bagai macam rupa dan kegiatan – kegiatan demi menyambut dan merayakan pergantian tahun,baik didesa – desa maupun di kota. Contoh kecil misalnya, ketika datang tahun baru Masehi, baik itu malam maupun siang hari tidak asing ditelinga kita yaitu tiupan terompet, bakar mercon dan kembang api yang semua itu tidak jelas maksud, tujuan dan manfaatnya. Mele’an semalam suntuk dengan

bakar jagung dan lain-lain, berpesta bahkan sampai ada yang merayakannya dengan cara – cara yang tidak diridhoi oleh Allah SWT dan bertentangan dengan ajaran Islam. Ironisnya sebagian besar mereka yang merayakan adalah umat Muslim. Lain halnya dengan ta-hun baru Hijriyyah (tahun baru umat Muslim), ada yang merayakan dengan membaca Maulid Nabi Muhammad SAW, Burdah, istighotsah, pengajian umum dan lain sebagainya, yang mana semua itu adalah ungkapan syukur

dan bahagia karena sampai saat ini masih diberi umur panjang, ruang dan waktu oleh Allah SWT sehingga dapat menikmati dan memasuki tahun berikutnya. Memang disatu sisi kita bahagia karena kita merasa masih diberi panjang umur. akan tetapi yang penting kita sadari adalah, setiap kita melewati masa dan bertemu dengan masa berikutnya justru kita semakin dekat dengan ajal (kematian) yang sewaktu – waktu akan menghampiri kita. Makas hal yang wajib kita lakukan seir-ing bergantinya masa ataupun tahun adalah bermuhasabah (introspeksi diri) dengan apa yang telah kita kerjakan ditahun yang lalu maupun yang akan kita kerjakan pada masa

– masa yang akan datang, dengan maksud dan harapan hari ini lebih baik daripada hari kemarin terutama dalam urusan beribadah dijalan Allah SWT. Mungkin ditahun lalu kita belum sempurna dalam urusan shalat, zakat, sodaqoh dan ibadah – ibadah yang lainnya. Maka, mulai hari ini kita berusaha untuk bisa menjadi lebih sempurna. karena sungguh Allah SWT tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum tersebut berusaha merubah nasib mereka sendiri. (QS: Ar Ra’d 11)

Manusia itu tidak terlepas dari dua keadaan, jika ia seorang yang muhsin (yang banyak berbuat kebaikan), (dengan muhasabah) akan bertambah kebaikannya, adapun jika ia seorang yang banyak lalai, maka ia akan menyesal dan segera bertaubat. Allah Ta’ala berfirman,

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)…” (QS. Al-Hasyr: 18).

Ibnu katsir berkata tentang tafsir ayat ini, “Yaitu, hendaklah kalian menghitung-hitung diri kalian sebelum kalian dihisab (pada hari kiamat), dan perhatikan apa yang telah kalian persiapkan berupa amal kebaikan sebagai bekal kembali dan menghadap kepada Rabb kalian.”

Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah telah men-erangkan metode dan cara yang tepat untuk muhasabah. Beliau berkata:

“Semua itu dimulai dengan muhasabah diri terhadap amalan-amalannya yang wajib, jika ia menemui kekurangan padanya, hendaklah berusaha menggantinya, baik dengan cara mengqodho atau dengan memperbaikinya. Selanjutnya muhasabah diri terhadap hal-hal yang dilarang, jika ia mendapatkan dirinya pernah terjerumus di dalamnya, hendaklah menyesalinya dengan bertaubat dan istigfar serta mengerjakan amal kebaikan sebagai penghapus dosa-dosa tersebut. Setelah itu muhasabah diri yang berkenaan dengan kel-alaian yang pernah dibuat, jika selama ini ia lalai akan maksud dan tujuan penciptaannya, maka ia segera menutupinya dengan dzikir dan menghadapkan diri seutuhnya kepada Allah Ta’ala. ”

Semoga Allah menjadikan tahun ini sebagai tahun kebaikan bagi Islam dan kaum muslimin. Dan semoga pula Allah memanjangkan umur kita dalam ketaatan, kebaikan dan jauh dari perbuatan maksiat, serta menjadikan kita seb-agai pewaris surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai. Amiin. (Red*)

Kegembiraansantri-santri TPQ melakukan ki-

rab menyambut datangnya tahun baru 1435 Hijriyah

Page 17: Majalah komunitas lazis sabilillah edisi nopember 2013

17Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 110 / November 2013 / Thn: 06

PROGRAM bedah rumah yang dilaksanakan LAZIS Sabilillah Malang Minggu (13/10) lalu ber-jalan sukses. Rumah keempat di Jl Karya Timur yang dibedah adalah milik Mustakim, dhuafa binaan LAZIS Sabilillah. Prosesi bedah rumah dimulai pukul 08.00 tepat. Hadir dalam acara itu pulu-han warga, camat Blimbing Rino, Lurah Blimbing Drs Sukamto, Ketua RW. 05 Bp. H. Shodikin dan pengurus LAZIS Sabilillah. "Rumah Pak Mustakim ini meru-pakan rumah yang keempat yang dibedah LAZIS Sabilillah yang menjadi fasilitator dermawan dan donatur LAZIS untuk menyalurkan rejeki mereka. Dengan program yang telah berjalan ini, kita doakan semoga donatur LAZIS mendapat limpahan rejeki yang barokah," Ucap Ustad Sulaiman, manajer operasional LAZIS Sabilillah Malang.

Warga dan hadirin pun

kompak mendoakan dengan diawali suratul Fatihah. Setelah acara seremonial, warga lang-sung bergerak "menyerbu" rumah Mustakim. Mereka tampak guyub. Ada yang langsung naik ke atap menurunkan genting, ada yang mempersiapkan gerobak, ada pula yang mengamankan listrik.

Tak ketinggalan, ibu-ibu di wilayah sekitar mempersiapkan makanan dan minuman. "Al-hamdulillah, warga cukup guyub membantu bedah rumah ini. Ini benar-benar mengagumkan," kata Rino, camat Blimbing. Meli-hat keguyuban, warga tersebut, camat, lurah, dan para pengurus LAZIS Sabilillah yang dikomando langsung oleh Ketua Yayasan Sabilillah Prof. Dr. Mas'ud Said pun ikut membaur kerja bakti bersama warga. Dimulai dengan menurunkan genting hingga men-gangkatnya ke gerobak secara estafet. Keikutsertaan mereka

pun makin membuat semangat warga. Tak peduli debu dari tem-bok yang sudah lapuk, mereka pun terus berjibaku menurunkan plafon, genting, kayu, hingga reng rumah Mustakim untuk sebelum mulai diperbaiki secara meny-eluruh. Pekerjaan selanjutnya dilaksanakan oleh tukang batu dan dibantu warga sekitar.

Setelah dua jam kerja bakti, rumah Mustakim sudah "gundul" semua. Rumah yang telah lapuk dimakan usia itu pun tinggal tem-bok yang sudah tua. "InsyaAllah dalam waktu tiga minggu kede-pan, rumah ini sudah berubah," kata Robi, Ketua RT setempat. Kini, tiga Minggu sudah dari proses kerja bakti pembersihan rumah Mustakin, tembok depan yang semula hampir roboh sudah diganti dengan batu bata yang masih terlihat merah segar un-tuk segera dipelur, sekat-sekat ruang yang tak jelas diawal tim

survey mengambil gambar kini sudah hilang digantikan dengan pemasangan balak-balak dan sloup yang sudah mulai rapi berdiri untuk dibentuk sesuai dengan luasan rumah. “rencana kami dapur tetap akan berada dibelakang namun mempunyai pintu dan terpisah dari ruangan lain maupun kamar mandi yang dulu berhadap-hadapan secara langsung.” Robby Ketua RT setempat sekaligus mandor pengerjaan menjelaskan.

Akan diusahakan setiap kamar mempunyai ventilasi dan jen-dela yang mana harus memenuhi standard rumah sehat dengan kondisi menerima sinar matahari secara langsung dan cukup untuk pergerakan sirkulasi udara., lantai tanah akan diusahakan diganti, atap plafon rumah yang semula hanya penutup plastic seadanya telah disiapkan asbes sebagai penutupnya” Lanjut Robby. (Red*)

Warga Guyub,Lurah-Camatpun Takjub

Page 18: Majalah komunitas lazis sabilillah edisi nopember 2013

SUMBER PENERIMAAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT,INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE OKTOBER 2013

PENGELUARAN 58,859,175 Program Peduli Pendidikan Beasiswa Duafa’ 3,050,000 Prasarana Sekolah Dhuafa’ 550,000 Beasiswa Yatim 3,350,000 Prasarana Sekolah Yatim 550,000 Private gratis 600,000 Perpustakaan 300,000 Program Pengajian & Pembinaan SDM Pembinaan guru TPQ 2,053,000 Pembinaan Musolla 350,000 Baca Al-Qur’an Dewasa 3,450,000 Pendidikan dan Pelatihan 78,000 Program Bantuan Prasarana Tempat Ibadah Operasional Musolla Binaan 500,000 Publikasi dan Sosialisasi Publikasi & Sosialisasi 1,466,000 Buletin Dakwah 9,000,000 Program Kesehatan dan Gizi Nutrisi Kajian Keluarga 1,147,500 Program Santunan Insentif Guru TPQ 2,100,000

REKAPITULASI PEMANFAATAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE BULAN OKTOBER 2013

Fakir miskin 250,000 Lansia 1,700,000 Sosial 500,000 Santunan Gharim 500,000 Fisabilillah 1,400,000 Ibnu Sabil 100,000 PHBI 2,132,000 Insidentil Yatim 150,000 Operasional Operasional Kantor 121,000 Transportasi 1,292,400 Telpon 602,000 Biaya Perawatan Aset Tetap 70,000 Konsumsi 205,000 Jamsostek 1,108,500 Internet 265,000 Amilin 6,025,000 Volunteer 1,710,000 Biaya operasional lain-lain 960,000 Biaya Lain-lain 295,775 Investasi ke Penitipan Anak 3,928,000 Bedah Rumah Dhuafa 7,000,000

No. Nama Rp1 Ayla Azzura Maharani 10,000 2 Hadi Safari 10,000 3 Rizky Agita 10,000 4 Sis Prawoto 10,000 5 Bagi Hasil BCA Giro 11,238 6 Bank Syariah Mandiri 14,715 7 Ismiani 15,000 8 Imsama Nur S 20,000 9 Ir. Irsyat Iffano, MT 20,000 10 M. Hanafi 20,000 11 M. Nanang Sulton 20,000 12 Sugeng Hari M. 20,000 13 Sutrisna Wati 20,000 14 Widhi Handoko 20,000 15 Yosman 20,000 16 Bagi Hasil BNI Syariah 24,221 17 dr. Agoes Budijono 25,000 18 Edi Soepomo 25,000 19 Endang Sulaeni 25,000 20 Hamba Allah (ANK) 25,000 21 Lukman 25,000 22 Mbk. Mujiati 25,000 23 N. Yusuf 25,000 24 Soleh Gatot 25,000 25 Anang Djumala 30,000 26 Anis 30,000 27 Ate Rushendi 30,000 28 Diah 30,000 29 Didik Supardi,Ir 30,000 30 Ika Nur (Suhariyanti) 30,000 31 Lukmanul Chakim 30,000 32 Mafazah 30,000 33 Makali (Bp) 30,000 34 Moeadi,H 30,000

35 Sahid,H 30,000 36 Sofian Arief 30,000 37 Sulaiman 30,000 38 Yunita Eka Wardhani 30,000 39 Hamba Allah (RK) 35,000 40 Moch Iksan,H 35,000 41 Moch. Antik 35,000 42 Tutik Mahaleni 35,000 43 Endang Purwati 40,000 44 Indra Kurniawan 40,000 45 Santi 40,000 46 Anis 2 50,000 47 CV. Wiratama 50,000 48 Dian Indra Cahyono 50,000 49 Dra.H.Afifah 50,000 50 Dwi Suryanto 50,000 51 Eko Prasetya H. 50,000 52 Eko Ujang KD 50,000 53 Erna Kasiono 50,000 54 Fuad & Akmal 50,000 55 H. Abd. Kadirun 50,000 56 H. Jhonny Hidayat 50,000 57 Hamba Allah (AP) 50,000 58 Hamba Allah (IN) 50,000 59 Hamba Allah (NXDR) 50,000 60 Hamba Allah (TI) 50,000 61 Hamba Allah (VDR) 50,000 62 Hilman (Gus Andik) 50,000 63 Hj. Dewi ZN. 50,000 64 Ibrahim 50,000 65 Joko 50,000 66 Liliya Indra Cahyani 50,000 67 M. Muwidha 50,000 68 Moch. Soleh 50,000 69 Mulyadi 50,000

DONATUR LAZIS SABILILLAH BULAN OKTOBER 2013

70 Ninuk 50,000 71 Nur Aini Hanifah 50,000 72 Nur Wahyudi 50,000 73 Nursalam & Lilik 50,000 74 Resha Ayu Anita 50,000 75 Slamet Riyadi,H 50,000 76 Sri Mastuti 50,000 77 Subardi (ibu) 50,000 78 Supardi 50,000 79 Taufik Hidayah 50,000 80 Taufikurrahman 50,000 81 Woja,Hj 50,000 82 Zamzami 50,000 83 Pamudji 55,000 84 Amien L Chaziem 60,000 85 Erik Kurniawan 60,000 86 Mudjoko 60,000 87 Hamba Allah (BSM) 62,500 88 H. Buwono 75,000 89 H. Karbi 75,000 90 Sri Sunarjati 75,000 91 Wardoyo 75,000 92 Bayu Santoso 80,000 93 A. Rizal Amri 100,000 94 A. Syauqi Firdaus 100,000 95 Abdurrahman Haris 100,000 96 Ardhita Permana Irrene H. 100,000 97 Arif Fachrudin 100,000 98 Ashilatun Niswah 100,000 99 Azmy Khairany 100,000 100 Bambang Budi W. 100,000 101 Brian 100,000 102 Dewi A Ambarwati 100,000 103 Dewi Nurul Hidayah 100,000 104 Diyah DjajaUtami 100,000 105 Dr. jujuk, RB 100,000 106 Drs.H.Hariadi 100,000 107 Elga 100,000 108 Endang 100,000 109 Faizal Reza 100,000 110 FE. UNISMA 100,000 111 Gatot Kisworo 100,000 112 H. Misbahul Anam 100,000 113 H. Agus 100,000 114 H.A.Shahab 100,000 115 Hamba Allah (FRD) 100,000 116 Hamba Allah (KNCR) 100,000 117 Hamba Allah (NYMK) 100,000 118 Haris Fajar 100,000 119 Herman Prasetyo 100,000 120 Iriani Indah 100,000 121 Irpangesti Asmaningtyas 100,000 122 Kurniawati, SH 100,000 123 Listia Amalia 100,000 124 Lulu’atul Munawaroh 100,000 125 M. Abdullah Ihsan 100,000 126 M. Nawwaf Fiddin 100,000 127 M. Nouval Tsani Agil 100,000 128 M. Zidan Irfani 100,000 129 Machfud 100,000 130 Mardiana 100,000 131 Mien (Ibu) 100,000 132 Nadya Nafis K 100,000 133 Nazlah Hasni 100,000 134 Neva Wilanda (Gemilang) 100,000 135 Nonot Harnowo 100,000 136 Nunik Kartiko 100,000 137 Panji Sapto Hadi 100,000 138 Rizki Design 100,000 139 Rizky Lintarta 100,000 140 Rochmad 100,000 141 Rozali 100,000 142 Sari Wahyuni/Andy Y. 100,000 143 Siti Arum Sari 100,000 144 Sofiah / M. Wahib 100,000 145 Sri Hendrastuti 100,000 146 Suhartini,HJ 100,000 147 Suroto 100,000 148 Susilo 100,000 149 Tanti Puspita 100,000 150 Tatik 100,000 151 Titik Puji Lestari 100,000 152 Umi Sholikhah,HJ/Dika 100,000 153 Winarti 100,000 154 Yudi/Kartika 100,000 155 Yunita 100,000 156 Sugeng 101,000

157 Siswanto 126,000 158 Bank Mandiri (Yatim) 146,679 159 Bid. LAA Dishub Kab. MLG 150,000 160 Bp. Rudi Sekalian 150,000 161 Daffa 150,000 162 Dwijo (Hj) 150,000 163 Gurnito (Ibu) 150,000 164 H. Muchlis 150,000 165 Ida 150,000 166 Imam Ghozali,H 150,000 167 Jujuk RB,dr 150,000 168 Kunyati 150,000 169 Mudjiono - Dwi PA 150,000 170 Mulyono 150,000 171 Nia Sasti Pradani 150,000 172 Novanita R.(Nita Collection) 150,000 173 Rahayu 150,000 174 Ratih Indah A 150,000 175 Soewito 175,000 176 Abdurrahman Baragbah 200,000 177 Ahadun 200,000 178 Anggun Sasmita 200,000 179 Dian Wahyuni,Hj 200,000 180 Eka Prasetya 200,000 181 Kel. Bp. Dwi Harwoko 200,000 182 Lita Herwanti 200,000 183 M. Deddy Agustondo 200,000 184 Nusi Tristiawati 200,000 185 Ny. Murtiningsih 200,000 186 Prof.Dr.H.M. Mas’ud Said 200,000 187 Slamet Hariyanto 200,000 188 Suko Wiyono 200,000 189 Suparto 200,000 190 Taka - Ana - Tri 200,000 191 Wiwin 200,000 192 Sudarianto 203,000 193 Hamba Allah (SLLYN) 208,600 194 Osian Nugraha 220,000 195 Bank Mandiri (Zakat) 228,914 196 Ellys Indah Fajar W 250,000 197 Herny,Dudik & Chelsea 250,000 198 Rosyad,SH 250,000 199 Sri Budaya 250,000 200 Almh. Supinah 300,000 201 Farida Yasmin 300,000 202 Hairul Anam 300,000 203 Ida Kartini 300,000 204 Muhariadi Harjuno 300,000 205 Ratna Ika Putri 300,000 206 Virman Iswandi 300,000 207 Yani 300,000 208 Zuraidah 300,000 209 Anita Rahmawati & M. Irfan 350,000 210 Rusgi 350,000 211 Saida Ichana 350,000 212 Yudo Asmoro 375,000 213 Okki Kurniawan 450,000 214 Arifin Hastim 500,000 215 H. Zainul Fadli,M.Kes 500,000 216 Hamba Allah (MA) 500,000 217 Lilik Gandayani 500,000 218 Macky D 500,000 219 Prof.Dr.Hj.Utami Widiati,MA 500,000 220 Siti Latifah 500,000 221 Rahmad Raharjo 850,000 222 Diana 1,000,000 223 Dr. H. Suprihadi 1,000,000 224 H. Didik Supriyatno 1,000,000 225 Robert / Roby 1,000,000 226 Warko Yatim 1,238,300 227 Hamba Allah 1,316,000 228 Warko Infaq 1,378,000 229 Agung Cahyono 1,500,000 230 Rahadi Nugroho Sekeluarga 2,100,000 231 M. Zainul Arifin 2,750,000 232 Kuswohadi 3,100,000 233 Eko Basuki Riyanto 3,300,000 234 Masjid - Yatim 6,790,000

SUMBER PENERIMAAN 59,651,439Donatur 31,802,600 Warko 2,616,300 Rekening Bank 8,784,500 Kotak Amal Yatim 6,790,000 MQS 3,910,000 Penitipan Anak 5,300,000 Penerimaan Lain-lain 448,039

Pelindung: Dewan Pembina Yayasan Sabilillah, Ketua III Yayasan Sabilillah, Dewan Penasehat: Drs. H. Mas’ud Ali, M.Ag, Prof. DR. H. Ibrahim Bafadlal, Komisi Fatwa: KH. Drs. Abdul Madjid Ridwan, KH. Drs. Marzuki Mustamar, Lc, H. Anas Basori, Ketua LAZIS: Choirul Anwar, SAg. MSi, Wakil Ketua: Yuanda Kusuma, Lc, Manager Oprasional: Ust. Sulaiman AP, ST, Pengawas: Dra. Hj. Siti Munfaqiroh, MSi, Hj. Enggar Nursasi, SE, MM, Sekretaris: Mochammad Sholeh, AP, Bendahara Umum: H. Mulyono Hartono,

Bendahara Harian: Mafazah, SE.Ak, Networking dan Kerjasama: H. Sutrisno, H. Rahmat Hidayat, Heru Patikno, ST, Fundrising: HM. Tukiran S., Nurul Wihandayani, Dra. Hj. Azizah, Manager Pendistribusian dan Pendayagunaan: Marketing Ko-munikasi: Yosman A. Ssos, Andy Daeng, Rizky Noorhamidinah Ssos, Faiz DZ Roini, Abdullah.

18 Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 110 / November 2013 / Thn: 06

Terima kasih atasperkenan amanah Bapak/Ibu dermawan/Muzaki

sekalian semoga Allah melipat gandakan pahala dan Rizki

kita semua. Amin

Page 19: Majalah komunitas lazis sabilillah edisi nopember 2013

Pelindung: Dewan Pembina Yayasan Sabilillah, Ketua III Yayasan Sabilillah, Dewan Penasehat: Drs. H. Mas’ud Ali, M.Ag, Prof. DR. H. Ibrahim Bafadlal, Komisi Fatwa: KH. Drs. Abdul Madjid Ridwan, KH. Drs. Marzuki Mustamar, Lc, H. Anas Basori, Ketua LAZIS: Choirul Anwar, SAg. MSi, Wakil Ketua: Yuanda Kusuma, Lc, Manager Oprasional: Ust. Sulaiman AP, ST, Pengawas: Dra. Hj. Siti Munfaqiroh, MSi, Hj. Enggar Nursasi, SE, MM, Sekretaris: Mochammad Sholeh, AP, Bendahara Umum: H. Mulyono Hartono,

Bendahara Harian: Mafazah, SE.Ak, Networking dan Kerjasama: H. Sutrisno, H. Rahmat Hidayat, Heru Patikno, ST, Fundrising: HM. Tukiran S., Nurul Wihandayani, Dra. Hj. Azizah, Manager Pendistribusian dan Pendayagunaan: Marketing Ko-munikasi: Yosman A. Ssos, Andy Daeng, Rizky Noorhamidinah Ssos, Faiz DZ Roini, Abdullah.

Arangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya,

kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang.

(QS. an-Nisa: 100)

Page 20: Majalah komunitas lazis sabilillah edisi nopember 2013

LAZIS SABILILLAHJl. A. Yani 15 Malang, Telp. (0341) 491 677 I Website: http://www.sabilillahmalang.org

LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHODAQOH

LayananJemput Zakat(0341) 9 128 128089 8000 80 78Bisa Debit BCA

Harta Lebih Bermanfaat… Jiwa Lebih Bermartabat…