bab iii metopel

4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dilaboratorium penelitian, Laboratorium Biofarmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau (STIFAR) Yayasan Universitas Riau. 3.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Februari 2015. 3.3 Pengambilan sampel Sampel jelly gamat yang digunakan untuk penelitian diperoleh di Apotek Keluarga di jalan Garuda Sakti. 3.4 Alat dan Bahan 3.4.1 Alat Alat yang digunakan dalam proses penelitian yaitu : 3.4.2 Bahan

Upload: choi-eun-sang

Post on 08-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN3.1 Tempat PenelitianPenelitian ini dilakukan dilaboratorium penelitian, Laboratorium Biofarmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau (STIFAR) Yayasan Universitas Riau.3.2 Waktu PenelitianPenelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Februari 2015.3.3Pengambilan sampelSampel jelly gamat yang digunakan untuk penelitian diperoleh di Apotek Keluarga di jalan Garuda Sakti.

3.4Alat dan Bahan3.4.1AlatAlat yang digunakan dalam proses penelitian yaitu :

3.4.2BahanBahan yang digunakan dalam proses penelitian yaitu :

3.5.1 Rancangan Penelitian3.5.1Penyiapan bahan penelitianJelly gamat

3.5.2 Penyiapan hewan ujiHewan uji yang digunakan yaitu mencit betina dan jantan dewasa yang sehat dan subur, berumur 2 3 bulan dengan berat badan 20 30 gram. Kemudian mencit dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas 5 ekor betina dan 3 ekor jantan. Mencit betina yang positif bunting digunakan untuk penelitian.

3.5.3Pemeriksaan apus vaginaPipet yang berujung halus diisi dengan 2-3 tetes air suling, kemudian ujung pipet dimasukkan ke dalam saluran vagina, lalu disemprotkan dan dihisap kembali dengan beberapa kali pengulangan. Air yang mengandung sekret vagina ditetesi dengan 1 tetes metilen blue 0,1%. Setelah itu periksa dibawah mikroskop 10x10. Jika terdapat sel epitel berinti maka mencit berada pada fase estrus dan siap dikawinkan. 3.5.4. Pengawinan mencit Mencit betina ditimbang untuk mengetahui berat badan awalnya, lalu dicampurkan dengan mencit jantan selama 24 jam dengan perbandingan 5:3. Setelah 24 jam, dilihat pada vagina mencit betina ada tidaknya sisa sperma, jika terdapat sisa sperma diperkirakan bahwa mencit tersebut telah kawin, lalu ditempatkan pada kandang lain.

3.5.5. Pemberian sediaan uji Hari pertama kebuntingan diperkirakan pada saat mencit betina dinyatakan positif bunting. Pada hari ke-7, semua mencit ditimbang satu per satu dan dipilih 5 ekor mencit yang telah bunting untuk diberi perlakuan. Awalnya mencit dipuasakan selama 3-4 jam dan diberi perasan jelly gamat per oral sesuai dosisnya, sekali setiap hari dari hari ke-7 sampai hari ke-13 sesuai dengan konsentrasi masing-masing, kemudian dihentikan pada hari ke-18.

3.5.6. Pembedahan mencit betina dan pemeriksaan fetus Awalnya mencit ditimbang satu per satu untuk mengetahui berat badan akhirnya. Kemudian dibius dengan eter dan diletakkan pada papan bedah. Bedah di bagian dada ke arah anus, kulit dibuka ke samping hingga isi perut terlihat. Bagian uterus dikeluarkan dengan menggunting ujungnya dan fetus dimasukkan ke larutan NaCl 0,9%. Jumlah fetus pada uterus kanan dan kiri dikeluarkan dengan menggunting kulit uterus secara hati-hati. Dihitung jumlah fetus yang mati dan hidup dan ditimbang satu per satu. Semua fetis kemudian dimasukkan dalam vial dan diberi larutan Bouin dengan perbandingan 5:1. Fetus dibiarkan selama 30 menit, lalu dibilas dengan air dingin dan dilakukan pemeriksaan terhadap mata, telinga, kaki, tengkorak, ekor dan lain-lain yang dianggap abnormal dibandingkan dengan kontrol.