bab iii metodologi penelitian -...

9
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi secara kuantitatif dan kualitatif. Dimana analisis data secara kuantitatif akan menggunakan statistik deskriptif (frekuensi, mean, median, modus, dll). Sedangkan analisis data secara kualitatif akan mendeskripsikan bagaimana adegan kekerasan ditampilkan dalam film “9 NAGA”. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan angka-angka. Dengan demikian, penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya (Maleong, 2000:6). Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis isi (content analysis). Dimana analisis isi merupakan penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis dan tercetak dalam media massa (Walizer dkk, 1987:48). 3.2 Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah sejumlah kasus yang memenuhi seperangkat kriteria yang ditentukan peneliti. Disini peneliti dapat menentukan

Upload: lydung

Post on 06-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2688/4/T1_362004014_BAB II… · atau indikator-indikator dalam definisi operasional dan

45

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi

secara kuantitatif dan kualitatif. Dimana analisis data secara kuantitatif akan

menggunakan statistik deskriptif (frekuensi, mean, median, modus, dll).

Sedangkan analisis data secara kualitatif akan mendeskripsikan bagaimana

adegan kekerasan ditampilkan dalam film “9 NAGA”. Data yang

dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan angka-angka. Dengan

demikian, penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi

gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari

naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi,

catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya (Maleong, 2000:6).

Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pendekatan analisis isi (content analysis). Dimana analisis isi

merupakan penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi

suatu informasi tertulis dan tercetak dalam media massa (Walizer dkk,

1987:48).

3.2 Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah sejumlah kasus yang memenuhi seperangkat

kriteria yang ditentukan peneliti. Disini peneliti dapat menentukan

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2688/4/T1_362004014_BAB II… · atau indikator-indikator dalam definisi operasional dan

46

sendiri kriteria-kriteria yang ada pada populasi yang akan diteliti.

Dengan menetapkan populasi ini dimaksudkan agar suatu penelitian

dapat mengukur sesuatu sesuai dengan kasusnya dan tidak akan

berlebihan dengan populasi yang di acu (Mardalis, 2007:53). Dengan

demikian populasi dalam penelitian ini adalah film “9 Naga”.

b. Sampel

Sampel atau sampling adalah contoh, yaitu sebagian dari seluruh

individu yang menjadi objek penelitian (Mardalis, 2007:56). Sampel

dalam penelitian ini adalah scene yang ada didalam film “9 Naga”.

Total scene, ada 38 scene dan yang digunakan 8 scene.

3.3 Pengumpulan Data

3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data

primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh

langsung oleh peneliti tentang obyek yang akan diteliti dari sumber

pertama, baik melalui individu melalui wawancara atau hasil

pengisian kuisioner. Sedangkan data sekunder adalah data yang

diperoleh peneliti secara tidak langsung, atau data primer yang diolah

lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data atau pihak lain

misalnya melalui laporan-laporan, buku-buku administrasi, tabel-tabel

atau diagram dan sebagainya (Sugiarto, 2001 : 1 - 28).

Dengan demikian yang menjadi data primer yaitu film 9 Naga.

Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2688/4/T1_362004014_BAB II… · atau indikator-indikator dalam definisi operasional dan

47

mengobservasi film 9 Naga secara keseluruhan. Selain itu juga data

sekunder diperoleh melalui internet, sumber-sumber kepustakaan serta

dokumen-dokumen lain untuk pendukung dan pembanding terhadap

analisis yang dilakukan. Referensi yang berasal dari bermacam-

macam sumber kepustakaan tersebut dalam penelitian ini kemudian

disebut dengan data sekunder.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan

atau pengambilan data adalah dengan melakukan observasi terhadap

tayangan film 9 Naga. Dimana observasi itu sendiri merupakan proses

pengumpulan data dengan melakukan pengamatan terhadap objek

yang diteliti. Observasi dilakukan penulis dengan mengikuti dan

mengamati seluruh tayangan dari Film 9 Naga. Penulis juga membuat

penulisan transkrip tiap CD dari film yang diteliti. Penulisan transkrip

dimulai dengan tayangan pertama sampai terakhir. Apabila terdapat

pengulangan adegan sebelumnya pada babak berikutnya bagian

tersebut tetap ditranskrip. Pencatatan transkrip dilakukan perbabak.

Setiap babak ditandai dengan pemindahan scene. Dalam pencatatan

transkrip, berisikan pelaku/karakter, kata-kata (lengkap dengan tanda

baca), sfx/musik/bumper, jingle, ilustrasi adegan dan mimik muka.

Setelah penulisan transkrip, penulis akan membuat koding setiap

adegan kekerasan yang terdapat dalam keseluruhan tayangan Film 9

Naga. Langkah dalam pengisian lembar koding yaitu ; pengkodingan

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2688/4/T1_362004014_BAB II… · atau indikator-indikator dalam definisi operasional dan

48

dimulai pada variabel ‘bentuk kekerasan’ dengan semua dimensinya

(fisik, psikologis, seksual, dll). Kemudian memberikan turus kedalam

kolom frekuensi kapanpun adegan semacam ini muncul sesuai dengan

dimensi yang tepat. Satu adegan satu turus, kemudian dilanjutkan

dengan mengisi kolom pelaku atau korban sesuai dengan kapasitasnya

(apakah laki-laki/perempuan, lebih spesifik lagi, apakah pemain utama

atau peran pembantu). Kemudian dilanjutkan pada kolom lokasi dan

relasi. Total frekuensi adegan kekerasan diisi terakhir setelah

pengkodingan seluruhnya selesai.

Masih berpegangan pada adegan kekerasan yang sama dengan

‘bentuk kekerasan’, akan dilanjutkan pengkodingan dengan mengisi

variabel ‘ekspresi kekerasan’ yang terdiri dari 3 dimensi (verbal,

nonverbal, dan gabungan). Kemudian memberikan turus kapan pun

ekspresi kekerasan muncul sesuai dengan dimensinya. Kemudian di

isi sekalian kolom lokasi dan relasi. Kolom ‘total motif dan ‘total

ekspresi kekerasan’ diisi terakhir setelah pengkodingan seluruhnya

selesai.

Analisis tidak dapat diberlakukan pada semua penelitian sosial.

Analisis isi dapat dipergunakan jika memiliki syarat berikut :

1. Data yang tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang

terdokumentasi (buku, surat kabar, pita, rekaman, naskah).

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2688/4/T1_362004014_BAB II… · atau indikator-indikator dalam definisi operasional dan

49

2. Ada keterangan pelengkap atau kerangka teori tertentu yang

menerangkan tentang dan sebagai metode pendekatan terhadap

data tersebut.

3. Peneliti memiliki kemampuan teknis untuk mengolah bahan-

bahan/data-data yang dikumpulkannya karena sebagian

dokumentasi tersebut bersifat khas/spesifik.

Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk

komunikasi. Baik surat kabar, berita radio, iklan televisi maupun

semua bahan-bahan dokumentasi yang lain. Hampir semua disiplin

ilmu sosial dapat menggunakan analisis isi sebagai teknik/metode

penelitian. Holsti menunjukkan tiga bidang yang banyak

mempergunakan analisis isi, yang besarnya hampir 75% dari

keseluruhan studi empirik, yaitu penelitian sosioantropologis (27,7

%), komunikasi umum (25,9 %), dan ilmu politik (21,5%).

Dasar-dasar Rancangan Penelitian Analisis Isi

Prosedur dasar pembuatan rancangan penelitian dan pelaksanaan

studi analisis isi terdiri dari 6 tahapan langkah, yaitu :

1. Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesisnya,

2. Melakukan sampling terhadap sumber-sumber data yang telah

dipilih,

3. Pembuatan kategori yang dipergunakan dalam analisis,

4. Pendataan suatu sampel dokumen yang telah dipilih dan

melakukan pengkodean,

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2688/4/T1_362004014_BAB II… · atau indikator-indikator dalam definisi operasional dan

50

5. Pembuatan skala dan item berdasarkan kriteria tertentu untuk

pengumpulan data, dan

6. Intepretasi/penafsiran data yang diperoleh.

Menurut Barelson & Kerlinger dalam Kriyantono (2006 : 228),

analisis isi merupakan suatu motode untuk mempelajari dan

menganalisis komunikasi secara sistematik, objektif, dan kuantitatif

terhadap efek yang tampak. Sedangkan menurut Walizer dan Wienir

(1987 : 48) analisis isi adalah prosedur sistematis yang dirancang

untuk mengkaji isi informasi terekam. Datanya bisa berupa dokumen-

dokumen tertulis, film-film, rekaman-rekaman audio, sajian-sajian

video, atau jenis media komunikasi yang lain. Dalam Film ini

menggunakan VCD rekaman film “9 Naga”.

3.4 Analisa Data

Secara teknis data yang terkumpul perlu di analisis untuk disajikan

menjadi suatu hasil penelitian. Analisis data merupakan bagian yang amat

penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisis data tersebut dapat

diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian

(Nazir, 1988:405). Analisis data secara kuantitatif akan menggunakan

statistik deskriptif. Yaitu dengan menghitung frekuensi adegan kekerasan

yang terkandung dalam film “9 Naga”.

Sedangkan analisis data secara kualitatif akan mendeskripsikan

bagaimana adegan kekerasan ditampilkan dalam Film 9 Naga. Dalam

analisis kualitatif ini peneliti akan menggunakan korpus dan sampel dari

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2688/4/T1_362004014_BAB II… · atau indikator-indikator dalam definisi operasional dan

51

beberapa babak yang menampilkan adegan kekerasan. Kemudian adegan

tersebut akan digambarkan secara visualisasi bagaimana adegan-adegan

tersebut ditampilkan serta hal-hal yang dimunculkan dalam korpus itu

sendiri seperti jalan cerita, setting tempat, sound effect dan teknik

pengambilan gambar yang digunakan dalam pengambilan tiap adegan film

tersebut.

3.5 Validitas dan Reabilitas Data

Dalam penelitian ini uji validitas dan reabilitas data didasarkan pada

uji validitas isi dimana fokus utama yaitu penilaian tentang isi butir-butir

atau indikator-indikator dalam definisi operasional dan kesesuaiannya

dengan yang ada dalam definisi konseptual artinya bahwa jika definisi

konseptual mencerminkan dimensi yang tepat yang terdapat dalam

operasional konsep dan apabila semua dimensi yang perlu ada di situ, maka

ukuran tersebut dapat dianggap sahih. Selain itu juga untuk menguji

validitas dan reabilitas data dalam penelitian ini juga menggunakan lagkah-

langkah sebagai berikut (Bungin, 2001:140) :

1. Langkah pertama adalah menggunakan strategi pengamatan

(pengumpul data) ganda pada objek yang sama untuk cross check tiap

temuan dan mengeliminasi interpretasi-interpretasi yang tidak akurat.

Hasil temuan suatu aspek dan interpretasi terhadap objek tersebut

selanjutnya didiskusikan pada pihak lain. Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan 2 orang narasumber yang digunakan untuk menguji

kebenaran terhadap data yang dikoding.

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2688/4/T1_362004014_BAB II… · atau indikator-indikator dalam definisi operasional dan

52

2. Langkah kedua adalah menerapkan metode analisis induktif dengan

menguji proposisi-proposisi yang muncul dalam kaitannya dengan

kasus-kasus yang menghasilkan pernyataan-pernyataan yang dianggap

mendasar dan universal.

3. Langkah ketiga adalah mendeskripsikan informasi fenomena lapangan

yang sesuai atau berhubungan sangat dekat dengan pandangan subjek

penelitian yang diistilahkan verismulitude. Gambaran peristiwa atas

subjek penelitian yang diamati mempertimbangkan derajat koherensi

internal, masuk akal, dan berhubungan dengan peristiwa faktual dan

realistik.

Langkah-langkah yang ditempuh untuk menentukan keautentikan data

adalah sebegai berikut :

a. Triangulasi ; peneliti menggunakan berbagai teknik pengumpulan

data (wawancara mendalam tak berstruktur, pengamatan, dan

dokumentasi) dari berbagai narasumber (orang, waktu, dan

tempat yang berbeda).

b. Member checks, peneliti melakukan cek interpretasi data dengan

subjek penelitian dan informan dari mana data itu diperoleh.

c. Peer examination, peneliti meminta bantuan kolega melalui

seminar atau diskusi untuk memberikan komentar terhadap data

atau temuan penelitian.

d. Prolinged engagement, peneliti tidak mengalami kesulitan

melakukan hal ini karena ditunjang oleh pengalaman pribadi

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2688/4/T1_362004014_BAB II… · atau indikator-indikator dalam definisi operasional dan

53

(personal experience), dimana dalam hal ini peneliti sendiri

pernah melakukan penelitian yang sama terhadap kasus yang

sama namun dengan objek penelitian yang berbeda.